Home Blog Page 2

Dolar AS Anjlok — Strategi Trump atau Akhir dari Hegemoni Dolar?

EtIndonesia. Selama dekade terakhir, aset-aset Amerika menarik arus modal global secara besar-besaran berkat tingkat pengembalian yang tinggi. Dari dana kekayaan negara di Asia hingga taipan minyak Timur Tengah, semuanya berinvestasi besar-besaran di saham dan obligasi AS, yang turut mendorong penguatan dolar AS secara signifikan. Namun kini, pesta besar kapital global tersebut tampaknya mulai berakhir secara diam-diam. 

Dalam beberapa hari terakhir, indeks dolar terus melemah, dan pada  Senin (21/4) bahkan menembus batas psikologis 98 poin, memicu perdebatan hangat: Apakah ini akhir dari hegemoni dolar?

Pada  Senin (21/4), indeks dolar mengalami penurunan tajam, turun lebih dari 1% secara keseluruhan dan menembus level penting 99 dan 98 dalam perdagangan intraday — penurunan terbesar sejak Maret 2022.

Penurunan ini mencerminkan adanya perubahan besar dalam arah kebijakan. Lembaga-lembaga di Wall Street mengungkapkan bahwa nilai dolar saat ini dinilai terlalu tinggi, bahkan hingga 20%. Kebijakan tarif dari pemerintahan Trump bukan hanya mengubah struktur perdagangan global, tetapi juga sedang membentuk ulang tatanan keuangan dunia.

Di Asia, Jepang secara terbuka menyatakan keinginannya untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dengan Amerika Serikat. Yen Jepang, sebagai aset lindung nilai, sedang berada dalam performa yang kuat, memberikan tekanan tambahan terhadap dolar.

Sementara itu, Tiongkok (Partai Komunis Tiongkok ) terus mempertahankan sikap konfrontatif dan menyatakan akan melawan Amerika habis-habisan. Bank sentral Tiongkok juga terus melakukan intervensi untuk mengontrol nilai tukar yuan demi menjaga stabilitas pasar saham domestik. Namun, dengan terus memburuknya kondisi ekonomi dalam negeri dan arus keluar modal dari Barat yang terus berlanjut, situasi keuangan Tiongkok pun tampak semakin suram.

Dalam hal arah pergerakan dolar, terdapat perbedaan pandangan mencolok antara pasar dan Gedung Putih. Para investor khawatir bahwa pelemahan dolar akan mengguncang kredibilitas sistem keuangan berbasis dolar, sementara pemerintahan Trump justru melihat pelemahan dolar sebagai strategi untuk mendorong ekspor AS dan menekan Federal Reserve agar segera memangkas suku bunga.

Para ekonom berpendapat bahwa meskipun dominasi dolar tidak akan tergoyahkan dalam jangka pendek, nilainya kemungkinan besar akan terus melemah. Beberapa analis bahkan menyebutkan bahwa jika tekanan resesi ekonomi memaksa The Fed untuk memangkas suku bunga secara drastis, dolar bisa memasuki periode koreksi yang panjang.

Saat ini dunia keuangan global memasuki masa yang penuh ketidakpastian, dan posisi dolar AS bukan hanya menjadi acuan pasar, tetapi juga kemungkinan besar akan menjadi salah satu kunci dalam penyesuaian strategi pemerintahan Trump ke depan. (Hui)

Laporan komprehensif oleh NTD Television

Peringatan Serius dari Jerman: Rusia Bisa Serang Wilayah NATO pada 2029!

EtIndonesia. Setelah Rusia melancarkan invasi ke Ukraina, dunia mulai menyadari secara nyata ambisi dan bahaya yang ditimbulkan oleh Moskow. Kini, peringatan keras datang dari Jerman—Rusia diprediksi akan menjadi ancaman nyata bagi wilayah NATO dalam beberapa tahun mendatang.

Anton Gerashchenko, mantan penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina, pada hari Minggu (21/4) menyampaikan bahwa Carsten Breuer, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Jerman (Bundeswehr), memperingatkan bahwa pada tahun 2029, Rusia diperkirakan sudah memiliki kemampuan penuh untuk melancarkan serangan terhadap wilayah NATO.

Menurut Breuer, Rusia saat ini tengah melakukan ekspansi besar-besaran terhadap kekuatan militernya, termasuk dengan memproduksi atau memulihkan sekitar 1.500 unit tank tempur utama (MBT) setiap tahun. Tank-tank tersebut sebagian diambil dari gudang penyimpanan dan diperbaiki, sebagian lainnya benar-benar baru diproduksi.

Rusia Membangun Kekuatan, Bukan Sekadar Perang Ukraina

Yang mengkhawatirkan, Breuer menegaskan bahwa 1.500 unit tank dan sekitar 4 juta peluru artileri tersebut tidak dikirim langsung ke garis depan di Ukraina, melainkan disimpan di gudang militer. Hal ini mengindikasikan bahwa Rusia sedang membangun cadangan kekuatan militer untuk skenario yang lebih besar.

Dia menambahkan, pada tahun depan, Rusia berencana memperluas ukuran angkatan bersenjatanya menjadi sekitar 1,5 juta personel. Struktur militer baru ini, menurut Breuer, jelas disiapkan untuk menghadapi Barat, bukan semata-mata untuk mempertahankan wilayahnya sendiri.

2029: Tahun Genting untuk NATO

“Jika kita menempatkan langkah-langkah militer Rusia dan niat politik mereka dalam satu konteks,” ujar Breuer, “maka 2029 akan menjadi tahun ketika Rusia memiliki kekuatan militer dan sumber daya manusia yang cukup untuk melancarkan serangan terhadap wilayah NATO.” (jhn/yn)

Parade Paskah di New York: Topi-Topi Warna-Warni Unjuk Keunikan dan Kreativitas

EtIndonesia. Parade Paskah tahunan di New York digelar pada  Minggu (20 April) di Fifth Avenue. Orang-orang berkumpul dengan gembira, mengenakan topi-topi berwarna-warni, untuk merayakan datangnya musim semi.

Reporter NTD melaporkan  “Musim semi telah tiba di New York. Para turis dan warga lokal berkumpul di Fifth Avenue untuk merayakan semangat Paskah dan musim semi. Parade topi Paskah di New York ini adalah batu ujian budaya serta ajang yang luar biasa untuk menampilkan kreativitas dan suasana penuh kegembiraan.”

Parade ini berlangsung di antara 49th Street dan 57th Street di kawasan Manhattan.

Peserta parade:
“Aku suka sekali! Aku punya waktu 15 menit untuk terkenal. Setiap orang di sini membuatku bersemangat.”

Peserta parade:
“Ini adalah impianku. Aku selalu ingin ikut parade ini. Kami baru saja pindah ke sini beberapa bulan lalu, jadi akhirnya bisa ikut. Topi dan semua ini aku buat sendiri.”

Reporter NTD:
“Boleh ceritakan soal kostum Anda?”

Peserta parade:
“Aku adalah ‘jackalope’, hewan mitos—setengah rusa, setengah kelinci.”

Peserta parade:
“Tahun ini aku mengusung tema ‘Mad Hatter’ (si Topi Gila). Aku beli pakaian ini online dan menghias topi dengan kartu-kartu remi.”

Peserta parade:
“Seluruh tampilanku adalah ideku sendiri—sepasang tangan memegang telur Paskah. Tahun ini aku cuma ingin tampil ajaib.”

Peserta parade:
“Aku punya topi yang sudah lama ingin kupakai. Jadi aku pikir, bagaimana caranya membuat satu setel pakaian yang cocok dengan topi ini? Nah, dari situlah semuanya berawal.”

Peserta parade:
“Topi ini aku buat bertahun-tahun lalu waktu masih sekolah seni. Sekarang akhirnya ada kesempatan buat memakainya.”

Peserta parade:
“Waktu pesta lajang, aku dapat dompet, dan aku nggak mau membuangnya. Jadi aku isi dengan bunga segar yang kubeli di Trader Joe’s, lalu aku lem panas ke pita kepala. Jadilah begini.”

Peserta parade:
“Semuanya aku beli dari toko diskon di Upper West Side. Bunga plastik, benang warna-warni, telur Paskah, dan topinya sendiri juga. Total cuma habis 40 dolar—praktis dan gampang.”

Parade topi Paskah ini berakar dari tradisi yang dimulai pada tahun 1870-an. Saat itu, warga New York yang berpakaian modis akan berjalan santai di Fifth Avenue setelah menghadiri kebaktian Paskah. Seiring waktu, kawasan ini menjadi semacam “runway” fashion khas New York.

Sejak awalnya di tahun 1870-an, parade ini telah melewati sejarah panjang, tapi semangat keceriaan, kemewahan, dan keajaiban khas New York tetap hidup hingga sekarang.

Laporan dari Manhattan oleh reporter NTD, Stefania Cox

AS Coret “Opsi Ini”, Rusia: Memuaskan

EtIndonesia. Presiden AS Donald Trump melalui utusannya untuk isu Rusia-Ukraina, Keith Kellogg, menyatakan bahwa opsi bagi Ukraina untuk bergabung dengan NATO tidak lagi dipertimbangkan. Pernyataan ini segera mendapat respons positif dari Kremlin yang menyebut posisi Amerika tersebut sebagai “memuaskan”.

Menurut laporan Reuters, pada tanggal 20 April, Keith Kellogg, utusan khusus Presiden Trump untuk konflik Rusia-Ukraina, menyatakan bahwa rencana keanggotaan Ukraina di NATO “tidak lagi berada dalam daftar opsi yang dipertimbangkan”. Trump sendiri sebelumnya telah beberapa kali menyatakan bahwa niat Ukraina untuk bergabung dengan NATO merupakan salah satu penyebab utama meletusnya perang.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, pada tanggal 21 April menyampaikan kepada media bahwa: “Kami mendengar dari berbagai lapisan pemerintahan di Washington bahwa Ukraina dikeluarkan dari kemungkinan keanggotaan NATO. Tentu saja ini membuat kami puas dan sesuai dengan posisi kami.”

Peskov menegaskan bahwa keanggotaan Ukraina di NATO akan mengancam kepentingan strategis Rusia, dan bahkan menyatakan: “Faktanya, ini adalah salah satu akar utama dari konflik ini.”

Pada tahun 2022, Presiden Rusia, Vladimir Putin memerintahkan pasukannya untuk menyerang Ukraina, yang kemudian memicu konflik paling serius antara Rusia dan Barat sejak berakhirnya Perang Dingin. 

Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden, serta negara-negara Eropa Barat, menyebut tindakan tersebut sebagai agresi terang-terangan. Sebaliknya, pihak Rusia berpendapat bahwa perluasan pengaruh NATO ke arah timur merupakan ancaman langsung terhadap zona pengaruh Moskow.

Isu keanggotaan Ukraina di NATO sendiri telah bergulir sejak KTT NATO di Bukares pada tahun 2008, ketika para pemimpin NATO menyatakan bahwa Ukraina dan Georgia suatu hari nanti akan menjadi anggota aliansi tersebut. Kemudian pada tahun 2019, Ukraina mengubah konstitusinya sebagai bentuk komitmen untuk bergabung dengan NATO dan Uni Eropa.

Setelah invasi Rusia ke Ukraina, Presiden Putin secara terbuka menyatakan bahwa jika Ukraina mau meninggalkan ambisinya bergabung dengan NATO, dan menarik pasukan dari empat wilayah timur Ukraina yang diklaim Rusia sebagai wilayahnya, maka Rusia bersedia mengakhiri perang.

Trump pada tanggal 20 April lalu juga menyampaikan harapannya agar Rusia dan Ukraina dapat mencapai kesepakatan damai dalam pekan ini.

Menanggapi pernyataan tersebut, Peskov menegaskan bahwa Rusia tetap terbuka untuk solusi damai dan saat ini masih menjalin komunikasi dengan pihak AS. Namun, ia enggan memberikan komentar khusus mengenai pernyataan Trump. (jhn/yn)

Promosi Pariwisata Taiwan, Menuju Jakarta, Surabaya, dan Medan

0

Ayam Goreng Bersertifikasi Halal dengan Cita Rasa Klasik Taiwan Menebar Wanginya di Lokasi

EtIndonesia. Administrasi Pariwisata secara aktif memperluas pasar pariwisata di Indonesia. Sebanyak 33 orang dari 15 unit termasuk agen perjalanan dan industri perhotelan tergabung dalam delegasi promosi pariwisata Taiwan. 

Dari tanggal 20 hingga 26 April, para delegasi akan mengunjungi tiga kota besar di Indonesia – Jakarta, Surabaya, dan Medan –untuk mengadakan kegiatan promosi pariwisata Taiwan.

Dikutip dari siaran persnya, Mengusung tema “Datang ke Taiwan untuk Minum Segelas”, kegiatan ini untuk pertama kalinya menyajikan rangkaian lengkap kuliner klasik Taiwan, seperti bubble tea yang terkenal di dunia dan ayam goreng khas Taiwan yang telah bersertifikasi ramah Muslim. 

Dr. Trust Lin, Wakil Perwakilan TETO memberikan sambutan pada Lokakarya Pariwisata Taiwan 2025 di Jakarta.

Kegiatan ini juga menghadirkan pertunjukan sirkus seru yang memadukan unsur kuliner khas Taiwan, DIY kantong teh celup kreatif, DIY bros ubin bunga, serta stiker IG dinamis bertema Taiwan, untuk mendorong interaksi sosial yang lebih kreatif dan memberikan pengalaman baru yang berbeda bagi pengusaha lokal tentang pesona Taiwan. 

Diharapkan promosi yang menarik ini dapat meningkatkan interaksi antara pelaku industri pariwisata kedua negara dan mendorong pengembangan produk wisata Taiwan yang beragam demi meraih pencapaian baru dalam kunjungan wisatawan Indonesia ke Taiwan.

Administrasi Pariwisata telah mendirikan Kantor Pariwisata Taiwan di Jakarta pada Februari 2024, guna untuk semakin dekat dalam mendampingi pelaku industri perjalanan di Indonesia dalam mengemas produk wisata Taiwan dan mengadakan seminar tematik guna meningkatkan minat masyarakat Indonesia untuk berkunjung ke Taiwan.

Dr. Trust Lin, Wakil Perwakilan Taipe Economic and Trade Office di Indonesia (TETO), dan Shih-Pi Chou, Direktur Pusat Informasi Pariwisata Taiwan di Jakarta, Administrasi Pariwisata Taiwan diwawancarai pada acara Lokakarya Pariwisata Taiwan 2025 di Jakarta.

Pada tahun 2024, jumlah wisatawan asal Indonesia yang berkunjung ke Taiwan meningkat menjadi lebih dari 224.000 orang, naik 11,14% dibanding tahun sebelumnya, menunjukkan ketertarikan yang semakin meningkat dari pasar Indonesia terhadap pariwisata Taiwan. 

Kegiatan tahun ini akan menyelenggarakan masing-masing satu konferensi B2B di Jakarta, Surabaya, dan Medan. Administrasi Pariwisata akan memperkenalkan berbagai sumber daya pariwisata terkini Taiwan, kebijakan visa dan insentif khusus, serta menjelaskan lingkungan pariwisata yang ramah Muslim. Setiap acara ditargetkan mengundang lebih dari 100 pelaku industri pariwisata setempat untuk meningkatkan pertukaran dan kerja sama pariwisata antara Taiwan dan Indonesia, khususnya untuk menarik wisatawan Muslim agar berkunjung ke Taiwan.

Para Tamu Kehormatan (Kiri ke Kanan): Winardo Huang, Sales Manager Starlux Airlines Cabang Indonesia; Tao-Ming Sung, General Manager China Airlines Cabang Indonesia; Makmun Hamsa, General Manager EVA Air Cabang Indonesia; Dr. Trust Lin, Wakil Perwakilan TETO; Shih-Pi Chou, Direktur TTIC, Administrasi Pariwisata Taiwan; Pauline Suharno, Presiden ASTINDO; Amy Hsiao, Direktur Taiwan Trade Center, Jakarta.

Indonesia memiliki populasi terbesar keempat di dunia dan merupakan salah satu ekonomi terkuat di ASEAN, di antaranya populasi Muslimnya menduduki peringkat pertama di dunia. Demi menarik wisatawan Muslim, Taiwan secara aktif membangun lingkungan yang ramah Muslim.

Taiwan kembali meraih peringkat ke-3 dalam kategori destinasi non-OIC (Organisasi Kerja Sama Islam) pada Global Muslim Travel Index (GMTI) 2024. 

Untuk memperkuat citra Taiwan, pada akhir 2024, Taiwan untuk pertama kalinya menunjuk bintang populer Indonesia, Mikha Tambayong Mahenra, sebagai duta wisata Taiwan. Melalui peluncuran video promosi terbaru, diharapkan dapat membawa semangat dan pesona Taiwan lebih luas lagi ke pasar Indonesia. (***)

Istri Mantan PM Singapura Lee Hsien Loong Sindir Pemimpin Partai Komunis Tiongkok Seperti Bos Mafia

EtIndonesia. Ho Ching — istri mantan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong —  Pada  Senin (21/4/2025), membagikan sebuah artikel opini di Facebook yang dianggap publik sebagai sindiran terhadap pemimpin Partai Komunis Tiongkok (PKT), menyebutnya seperti seorang bos mafia. Sindiran ini menuding bahwa PKT kini kehabisan jalan dan malah ingin meminta bantuan dari negara-negara yang sebelumnya telah ditindasnya, sehingga memicu perbincangan hangat.

Judul artikel yang dibagikan Ho Ching adalah:  “Jika Xi Jinping Tidak Bertindak Seperti Bos Mafia Selama 12 Tahun Terakhir, Tiongkok Pasti Punya Pengaruh Global yang Lebih Besar Saat Ini.”

Kunjungan terbaru Xi Jinping ke Asia Tenggara disebut dalam artikel tersebut sebagai sebuah “sandiwara”, yang justru memperlihatkan kesulitan yang dihadapi oleh PKT saat ini dan semakin sulit membuat negara-negara di kawasan untuk patuh pada keinginannya.

Artikel itu juga mengkritik sikap hipokrit PKT yang di satu sisi menentang proteksionisme, namun di sisi lain mendorong klaim sepihak “sembilan garis putus-putus” di Laut Tiongkok Selatan, membangun fasilitas militer di pulau-pulau yang disengketakan, dan mengganggu kapal nelayan negara-negara tetangga dengan kapal penjaga pantainya — tindakan-tindakan yang membuat negara-negara Asia Tenggara sangat resah.

Program Belt and Road Initiative (BRI) PKT juga kerap mendapat kritik di Asia Tenggara sebagai “jebakan utang”. Selain itu, Tiongkok juga dituduh menekan industri negara lain melalui relokasi kapasitas produksi dan praktik dumping harga.

Di dalam negeri, PKT terus menerapkan berbagai pembatasan terhadap perusahaan asing dan tidak memenuhi janjinya ketika bergabung dengan WTO. Namun sekarang justru menuduh negara lain melakukan proteksionisme, yang membuat banyak pihak mempertanyakan kredibilitasnya.

Lebih jauh lagi, sikap PKT terhadap Eropa tidak jauh berbeda dengan sikapnya terhadap Amerika Serikat. Dukungan terang-terangan terhadap aksi militer Rusia dalam invasi ke Ukraina juga dianggap sebagai upaya “melawan seluruh dunia Barat”.

Artikel tersebut menyimpulkan bahwa selama lebih dari satu dekade, PKT telah memilih jalur yang berseberangan dengan nilai-nilai peradaban manusia, menyebabkan hilangnya kepercayaan internasional. 

Kini, meskipun ingin mengubah citra, sangat sulit bagi mereka untuk memperbaiki situasi yang sudah terlanjur rusak. (Hui)

Laporan oleh Kai Xin – NTD Television

AS Akan Kenakan Tarif Hingga 3521% terhadap Panel Surya dari Asia Tenggara

EtIndonesia. Menurut laporan Bloomberg pada Selasa (22/4), Departemen Perdagangan Amerika Serikat mengumumkan rencana untuk memberlakukan tarif impor sebesar 3521% terhadap panel surya yang berasal dari empat negara Asia Tenggara.

Keputusan ini berasal dari penyelidikan yang dimulai setahun lalu. Menurut The Guardian, penyelidikan tersebut diajukan oleh Hanwha Q CELLS asal Korea Selatan, perusahaan First Solar yang berbasis di Arizona, serta beberapa produsen panel surya kecil dan menengah di AS. Mereka menuduh perusahaan-perusahaan Tiongkok memindahkan produksi panel surya ke Malaysia, Kamboja, Thailand, dan Vietnam, lalu menjual produk tersebut ke pasar AS dengan harga di bawah biaya produksi, berkat dukungan subsidi tidak adil dari negara.

Negara-negara yang terdampak dari tarif baru ini adalah Kamboja, Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Perusahaan-perusahaan dari negara tersebut dituduh menerima subsidi dari pemerintah Tiongkok dan melakukan dumping (menjual dengan harga sangat rendah) di pasar Amerika.

Komisi Perdagangan Internasional AS (International Trade Commission) dijadwalkan akan mengeluarkan keputusan akhir mengenai tarif baru ini pada bulan Juni.

Tarif yang direncanakan tersebut tergolong dalam kategori “anti-subsidi” dan “anti-dumping”, dengan tingkat tarif bervariasi tergantung pada asal negara dan perusahaan masing-masing.

Karena dianggap tidak kooperatif dalam proses investigasi, beberapa eksportir asal Kamboja akan dikenakan tarif setinggi 3521%.

Produk yang dibuat oleh Jinko Solar, produsen asal Tiongkok yang beroperasi di Malaysia, dikenakan tarif yang relatif rendah, yaitu sekitar 41%, termasuk salah satu yang terendah dalam penyelidikan ini.

Sementara itu, Trina Solar, perusahaan Tiongkok yang memproduksi di Thailand, menghadapi tarif 375% atas produknya.

Selama beberapa tahun terakhir, untuk menghindari tarif impor yang diberlakukan sejak masa pemerintahan Presiden Donald Trump, banyak perusahaan Tiongkok memindahkan operasional produksinya ke Asia Tenggara.

Hasil penyelidikan Departemen Perdagangan AS disambut baik oleh “Aliansi Perdagangan Industri Panel Surya AS” (American Alliance for Solar Manufacturing Trade Committee), kelompok yang mewakili produsen dalam negeri dan juga pihak yang menginisiasi penyelidikan.

Penasihat hukum utama aliansi tersebut, Tim Brightbill, menyatakan: “Ini adalah kemenangan besar bagi industri manufaktur Amerika dan mengonfirmasi keyakinan kami selama ini—bahwa perusahaan-perusahaan panel surya yang bermarkas di Tiongkok telah memanfaatkan celah dalam sistem untuk keuntungan mereka.”

Menurut data dari Biro Sensus AS (US Census Bureau), pada tahun 2023, nilai impor perangkat panel surya dari keempat negara tersebut mencapai hampir 12 miliar dolar.

Meskipun kebijakan tarif ini bisa mendukung produsen panel surya dalam negeri, dampak lainnya adalah peningkatan biaya bagi perusahaan dan konsumen yang selama ini bergantung pada panel surya berharga murah dari luar negeri.

Tarif ini juga akan ditumpuk di atas tarif-tarif lain yang sebelumnya telah diberlakukan oleh pemerintahan Trump. Beberapa hari sebelum pengumuman tarif ini, Presiden Tiongkok Xi Jinping baru saja menyelesaikan kunjungannya ke Vietnam, Malaysia, dan Kamboja.

Saat ini, AS telah memberlakukan tarif hingga 145% terhadap barang-barang dari Tiongkok, sementara sebagian besar negara lainnya menghadapi tarif umum sekitar 10% hingga bulan Juli tahun ini.

Pemerintahan Trump pekan lalu menyatakan bahwa ketika tarif baru ini digabungkan dengan tarif lama, tingkat tarif terhadap beberapa produk Tiongkok bisa mencapai hingga 245%. Sebagai respons, pemerintah Tiongkok mengumumkan tarif balasan sebesar 125% terhadap produk AS.(jhn/yn)

Api dari Kedalaman Alam Semesta: Planet yang Sedang Meleleh

EtIndonesia. Sekitar 66 tahun cahaya dari Bumi, sebuah planet aneh tengah berputar perlahan sambil terbakar hebat, seolah-olah sedang menampilkan sebuah tarian api megah di panggung kosmik yang sunyi.

Planet Aneh yang Sedang Meleleh

Planet ini, sementara waktu dinamai TOI-6713.01, ditemukan oleh teleskop luar angkasa milik NASA yaitu TESS (Transiting Exoplanet Survey Satellite). Permukaannya diperkirakan dipenuhi ratusan gunung berapi aktif yang terus-menerus memuntahkan lava pijar. Suhu di permukaan planet ini mencapai 2300 derajat Celcius—cukup panas untuk melelehkan hampir semua logam yang dikenal manusia hanya dalam sekejap.

Planet ini bukan Io, satelit vulkanik milik Jupiter yang telah lama dikenal sebagai “dunia neraka” dalam tata surya kita. Namun para astronom menyebut TOI-6713.01 sebagai versi “supercharged” dari Io—jika Io adalah neraka berapi, maka planet ini adalah “neraka api masa depan” yang lebih panas, lebih ekstrem, dan tak sanggup ditatap langsung.

Apa yang membuatnya lebih menakjubkan: planet ini bersinar dalam cahaya tampak. Dalam ilmu pengetahuan umum, planet tidak menghasilkan cahaya sendiri—itu adalah ciri khas bintang. Namun TOI-6713.01 mematahkan aturan itu. Aktivitas vulkanik dan aliran lava di permukaannya memancarkan radiasi panas, menampilkan kilauan merah menyala yang melukis ruang angkasa dengan jejak cahaya, seolah menyuarakan keberadaannya kepada seluruh jagat raya.

“Itu adalah momen yang benar-benar membuat takjub. Anda akan berkata: ‘Wah, ini sungguh ada!'”, kata Stephen Kane, astrofisikawan dari Universitas California, Riverside, yang memimpin penelitian ini.

Fenomena “Pelelehan dari Dalam” Bertaraf Kosmis

TOI-6713.01 sedikit lebih besar dari Bumi dan hanya membutuhkan 2,2 hari untuk menyelesaikan satu orbit mengelilingi bintang induknya. Namun orbitnya sangat elips—mirip dengan orbit Merkurius di tata surya kita. Hal ini menjadikannya sangat tidak stabil dan penuh tekanan.

Planet ini mengalami tarikan gravitasi yang kuat dari dua planet tetangganya. Interaksi ini menciptakan fenomena yang dikenal sebagai “pemanasan pasang surut” (tidal heating), di mana gaya tarik menarik yang terus-menerus menyebabkan planet tersebut mengalami kompresi dan regangan berulang-ulang. Hasilnya: bagian dalam planet memanas secara ekstrem, membuat kerak luar mencair perlahan, seolah-olah seluruh planet sedang meleleh dari dalam.

Para ilmuwan belum dapat memastikan secara menyeluruh seperti apa rupa asli TOI-6713.01. Penelitian dan observasi lebih lanjut masih sangat dibutuhkan. Namun bila dugaan saat ini benar adanya, maka penemuan ini bisa menjadi terobosan besar dalam pemahaman kita tentang evolusi planet—bagaimana planet terbentuk, berubah, dan hancur.

Mungkin, suatu saat nanti, TOI-6713.01 akan diberikan nama yang lebih indah dan puitis, sepadan dengan pesona dan misterinya. Namun bahkan sekarang, planet ini telah berhasil mencuri perhatian dunia ilmiah berkat panasnya yang luar biasa dan penampilan kosmiknya yang memukau.

Dari satu sudut pandang, TOI-6713.01 bukan hanya planet yang tengah mencair—tetapi juga sebuah lonceng peringatan yang menyala, mengingatkan kita bahwa alam semesta ini masih mengandung jutaan keajaiban yang belum kita ketahui.(jhn//yn)

Penelitian Mengungkapkan Nama Hewan Peliharaan Nomor 1 yang Membuat Pemiliknya Terpukau

0

Sebuah nama bertema langit menjadi yang terpopuler

 Crystal-Rose Jones

Penelitian mengungkapkan bahwa nama nomor satu untuk anjing dan kucing di Australia tahun 2025 adalah Luna, yang memuncaki daftar pemilik terpesona.

Untuk anjing, urutan 10 besar selain Luna adalah: Coco, Charlie, Poppy, Teddy, Bella, Archie, Lola, Daisy, dan Leo.

Untuk kucing, daftar 10 besar mencakup: Nala, Milo, Mochi, Teddy, Millie, Charlie, Simba, Lily, dan Leo.

Data ini dikumpulkan oleh perusahaan asuransi hewan peliharaan Australia, Petsy.

 “Nama hewan peliharaan banyak mencerminkan bagaimana orang Australia memandang peliharaan mereka—mereka bagian dari keluarga,” kata Monica Limanto, pendiri Petsy. “Kami melihat tren kuat pada nama yang pendek, ceria, dan penuh kasih.”

Obsesi Hewan Peliharaan Orang Australia
 

Hewan peliharaan semakin menjadi bagian penting dalam hidup orang Australia, dengan data terbaru menunjukkan lebih dari dua pertiga penduduk memelihara hewan peliharaan—sekitar 28,7 juta hewan di 6,9 juta rumah tangga.

Penelitian Asosiasi Industri Hewan Peliharaan Australia (PIAA) menyebut 85% pemilik melaporkan hewan peliharaan berkontribusi positif pada kesehatan mental dan fisik mereka.

Tantangan kepemilikan hewan peliharaan di Australia termasuk biaya dokter hewan dan akomodasi, menurut PIAA.

Anjing dan kucing memimpin pertumbuhan berkelanjutan kepemilikan hewan peliharaan, dengan hampir setengah rumah tangga memelihara setidaknya satu anjing dan sepertiga memelihara setidaknya satu kucing.

Cavoodle Jadi Anjing Terpopuler

Ras anjing paling umum di Australia meliputi banyak anjing campuran, seperti cavoodle—persilangan poodle miniatur dan cavalier King Charles spaniel.

Penelitian oleh Pet Insurance Australia menunjukkan anjing berbulu keriting dan wajah seperti boneka teddy semakin banyak dimiliki orang Australia.

Selain cavoodle, 10 besar ras anjing Australia meliputi French bulldog, golden retriever, border collie, groodle, dachshund miniatur, German shepherd, Labrador, Maltese, dan poodle.

“Australia adalah bangsa pecinta anjing, dan setiap tahun daftar ras paling populer berubah mencerminkan tren kepemilikan,” kata Nadia Crighton dari Pet Insurance Australia.

Cavoodle memuncaki daftar di setiap negara bagian dan teritori kecuali Northern Territory, di mana Jack Russell terrier berada di puncak.

Manfaat Kesehatan Memelihara Hewan

Menurut RSPCA, pemilik anjing cenderung lebih sering ke luar rumah dan berolahraga, seperti berjalan kaki, yang membantu menurunkan indeks massa tubuh.

Secara mental, kepemilikan anjing terbukti membantu mengurangi stres dan ketidaknyamanan dengan menjaga rutinitas dan meredam rasa kesepian serta isolasi.

Studi yang dikutip RSPCA juga menunjukkan pemilik hewan peliharaan cenderung lebih jarang berkunjung ke dokter.

Pemilik anjing juga memiliki indikator kesehatan kardiovaskular lebih baik—termasuk tekanan darah dan kolesterol lebih rendah—namun RSPCA memperingatkan orang untuk tidak memelihara hewan hanya demi manfaat kesehatan.

Apakah MSG Memicu Migrain Anda?

Asupan MSG yang berlebihan bisa memicu serangan migrain, menurut para ahli. Pelajari cara meminimalkan paparan

Zena le Roux

“Migrain adalah gangguan neurologis yang disebabkan oleh peradangan saraf,” kata Dr. Fred Cohen, asisten profesor bidang kedokteran dan neurologi di Icahn School of Medicine di Mount Sinai. Pemicu migrain berbeda-beda pada setiap orang—beberapa dipicu oleh faktor eksternal—dan meski ada pola umum, setiap serangan migrain unik, tambahnya.

Ia mengisahkan seorang pasien yang mencatat riwayat sakit kepala dengan teliti. Migrainnya selalu muncul di pagi hari. Penasaran, Dr. Cohen bertanya apa sarapannya. “Telur,” jawab pasien. “Telur?” pikirnya. “Apakah telur bisa jadi pemicu?” Ia tak pernah menemui pemicunya telur itu lagi—namun bagi pasien itu, memang demikian. “Ragam pemicu bisa sangat individual,” ujarnya.

Salah satu pemicu potensial bagi sebagian orang adalah monosodium glutamat (MSG). Kekhawatiran soal efek buruk MSG pertama kali muncul dalam surat kontroversial ke New England Journal of Medicine tahun 1968. Sejak itu, penelitian klinis tentang kaitan MSG dan migrain menghasilkan temuan campuran. Namun, spesialis tetap mengakui MSG mungkin tidak ditoleransi semua orang.

Kaitan Antara MSG dan Migrain

MSG, penyedap rasa umum dalam sup, camilan, dan makanan siap saji, telah lama dicurigai memicu migrain bagi sebagian orang. Inti masalahnya adalah glutamat—sebuah asam amino yang diproduksi tubuh secara alami.

“Glutamat pada dasarnya adalah bahan bakar neuron,” jelas Dr. Cohen. Otak menggunakan glutamat dalam jumlah besar, dan saat dikonsumsi, ia dapat mengaktifkan banyak jalur saraf. Aktivasi ini penting bagi penderita migrain karena semua jenis reseptor glutamat terdapat di batang otak dan sumsum tulang belakang—wilayah kunci dalam pemrosesan nyeri migrain. Studi menunjukkan orang yang menderita migrain cenderung memiliki kadar glutamat lebih tinggi dalam darah dibanding orang tanpa migrain atau dengan jenis sakit kepala lain. Saat serangan migrain, kadar glutamat meningkat lebih tinggi lagi.

MSG dapat memicu migrain dengan merangsang berlebihan wilayah otak yang sensitif terhadap glutamat, membuat saraf kepala lebih mudah bereaksi terhadap nyeri. Bahkan pada orang tanpa migrain, MSG terkait dengan gejala seperti sakit kepala, tekanan wajah, dan mual. Namun kebanyakan orang mentolerir MSG tanpa masalah.

“Semuanya kembali pada individu,” kata Wesley McWhorter, ahli diet terdaftar dengan gelar doktor kesehatan masyarakat. Penting melihat MSG dalam konteks pola makan dan sensitivitas pribadi seseorang.

Di Mana MSG Tersembunyi

Saat memikirkan MSG, banyak orang membayangkan makanan takeaway, keripik, atau makanan olahan—dan mereka benar. MSG banyak digunakan sebagai penyedap dalam makanan olahan dan restoran, terutama hidangan gurih. Tetapi lebih dari sekadar tambahan, MSG—alias glutamat—juga muncul secara alami dalam banyak bahan sehari-hari.

Asam amino ini terkandung dalam tomat, keju Parmesan dan cheddar, ikan teri, sarden, rumput laut, dan kombu, menurut Dr. Cohen. “Ambang toleransi setiap orang berbeda. Sebagian mungkin tak masalah dengan sumber alami seperti keju atau tomat, sementara makanan olahan dengan konsentrasi lebih tinggi berisiko lebih besar,” ujarnya.

Strategi Mengurangi Risiko

Walau tidak ada makanan khusus yang menetralkan efek MSG, mengonsumsinya sebagai bagian dari makanan seimbang—terutama dengan karbohidrat seperti nasi atau kentang—dapat membantu mengurangi potensi efek samping.

Beberapa strategi umum untuk menurunkan risiko migrain:

  • Jangan lupa minum air yang cukup, karena dehidrasi mudah memicu migrain.
  • Jangan melewatkan waktu makan, karena pola makan tak teratur dapat menurunkan gula darah dan meningkatkan sensitivitas terhadap zat tambahan.
  • Konsumsi makanan kaya magnesium, seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, biji-bijian, dan gandum utuh, yang dalam beberapa penelitian dikaitkan dengan penurunan frekuensi migrain.
  • Hindari “menumpuk” pemicu: mengombinasikan MSG dengan pemicu lainnya—seperti alkohol, keju tua, atau kurang tidur—dapat meningkatkan kemungkinan migrain.

“Perhatikan faktor risiko kumulatif,” saran McWhorter.

Coba Diet Eliminasi Terarah
Jika Anda curiga MSG ikut memicu migrain, diet eliminasi jangka pendek dapat membantu, kata Dr. Cohen. Cara melakukannya:

  1. Hilangkan MSG sepenuhnya selama dua minggu.
  2. Baca label bahan dengan teliti untuk menghindari sumber tersembunyi.
  3. Catat gejala, termasuk frekuensi, keparahan, dan waktu serangan migrain.
  4. Setelah dua minggu, kembalikan MSG dan perhatikan perubahan atau reaksi.

“Kunci keberhasilan diet eliminasi adalah konsistensi,” ujarnya. Jika setelah dua minggu Anda tak melihat perbedaan, Anda bisa menyingkirkan MSG sebagai pemicu. Dr. Ahmed menekankan pentingnya memastikan benar-benar bebas MSG selama fase ini, karena banyak makanan dan tambahan mengandung MSG tanpa disadari.

Cara Menambah Rasa Tanpa MSG

Bila Anda menemukan MSG memicu migrain, Anda tak perlu menyerah pada makanan hambar. “Banyak cara alami untuk menciptakan rasa gurih mendalam tanpa MSG,” kata Dr. Ahmed. Beberapa bahan bernuansa umami (rasa gurih kaya) yang bisa dipakai:

  • Jamur shiitake
  • Keju tua seperti Parmesan—jika ditoleransi
  • Tomat kering matahari
  • Bawang putih dan bawang merah
  • Rempah segar atau campuran bumbu (bubuk bawang putih, jintan, smoked paprika, kunyit)
  • Bawang karamel atau jamur panggang
  • Sedikit asam dari perasan lemon atau cuka untuk menambah semangat rasa

“Inti pesannya, MSG tidak berbahaya secara inheren,” kata McWhorter. “Ia menambah banyak rasa pada makanan. Namun bagi penderita migrain, personalisasi adalah segalanya.”
“Setiap orang dengan migrain memiliki profil neurologis kompleks, dan tidak ada satu solusi yang cocok untuk semua,” pungkas Dr. Cohen.

Stroke dan Gagal Jantung Diungkap sebagai Penyebab Kematian Paus Fransiskus

Sebuah upacara doa Rosario diadakan di Lapangan Santo Petrus, Vatikan.

EtIndonesia  Vatikan mengumumkan pada 21 April bahwa Paus Fransiskus menderita stroke yang menyebabkan koma dan kemudian gagal jantung yang tidak dapat disembuhkan. Ia meninggal dunia pada pukul 07:35 pagi di hari yang sama di apartemennya di Domus Sanctae Marthae. Usianya 88 tahun.

Pengumuman ini disampaikan bersamaan dengan pernyataan resmi kematian oleh Dr. Andrew Arcangeli, Direktur Kesehatan dan Higiene Vatikan, yang menyebut bahwa Paus sudah lama menderita bronkiektasis multipel, hipertensi arteri, dan diabetes tipe II.

Selama lebih dari sebulan, beliau dirawat di rumah sakit, berjuang melawan pneumonia ganda dan mengalami dua kali kegagalan pernapasan yang mengharuskannya menggunakan ventilator dan menjalani dua bronkoskopi untuk mengeluarkan lendir dari paru-parunya. Di satu titik, beliau juga menunjukkan tanda-tanda gagal ginjal.

Meski sempat dinyatakan keluar dari rumah sakit, keterlibatan Paus Fransiskus dalam perayaan Pekan Suci dan Paskah tidak dikonfirmasi oleh kantor pers Takhta Suci. Interaksi publiknya pun terbatas, termasuk pertemuannya dengan Wakil Presiden JD Vance pada Minggu Paskah.

Penyebab kematiannya tidak langsung diumumkan ke publik. Pengumuman resmi dilakukan setelah Dr. Arcangeli, wakil direktur, dekan Kolegio Kardinal, Kardinal Kamerlengo, serta anggota keluarga Paus berkumpul di kapel Domus Sanctae Marthae untuk menempatkan jenazah Paus ke dalam peti mati dan mengadakan pernyataan kematian secara formal.

Sementara itu, doa Rosario dipimpin oleh Yang Mulia Kardinal Mauro Gambetti di Lapangan Santo Petrus.

Jenazah Paus Fransiskus akan dipindahkan ke Lapangan Santo Petrus pada 23 April untuk disemayamkan dan dilihat publik, dengan informasi lebih lanjut akan disampaikan oleh Kardinal Kamerlengo pada 22 April. Ia akan dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore.  Ia meminta sebuah makam sederhana di antara dua kapel basilika tersebut, dengan prasasti sederhana bertuliskan “Franciscus.” (asr)

Sumber : Theepochtimes.com

Analis Pertahanan Australia Soroti Soal Potensi Pangkalan Udara Rusia di Biak Numfor, Papua

0

“Tidak mungkin Indonesia setuju pangkalan militer Rusia, tapi sangat mungkin mereka izinkan pesawat Rusia menggunakan fasilitasnya,” kata Michael Shoebridge

Alfred Bui – The Epoch Times

Para menteri dari Partai Buruh Australia disarankan agar tidak terlalu cepat menepis kekhawatiran tentang kemungkinan keberadaan pesawat militer Rusia di wilayah Pasifik, menurut seorang analis pertahanan.

Pada pertengahan April, publikasi intelijen dan pertahanan ternama Janes melaporkan bahwa Rusia telah menghubungi pemerintah Indonesia untuk meminta izin menempatkan pesawat jarak jauh di Pangkalan Udara Manuhua, sekitar 1.300 kilometer di utara Darwin, Australia.

Pangkalan TNI Angkatan Udara Manuhua  adalah  Pangkalan Udara Militer tipe A yang di bawah kendali Komando Operasi Angkatan Udara III bermarkas di Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua.

Laporan ini mendorong pemerintah Australia untuk segera menghubungi pihak Indonesia mengingat kedekatan fasilitas tersebut dengan wilayah Australia.

Pada 15 April, Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengatakan telah berbicara dengan Menteri Pertahanan Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, yang membantah keberadaan pesawat Rusia di sana.

 “Ia [Sjafrie] mengatakan kepada saya dengan sangat jelas bahwa laporan tentang kemungkinan operasi pesawat Rusia dari Indonesia tidak benar,” kata Marles kepada wartawan.

Namun, Marles tidak menjawab apakah Rusia memang telah mengajukan permintaan tersebut.

Sementara itu, Perdana Menteri Anthony Albanese menyatakan penolakannya terhadap keberadaan militer Rusia di kawasan tersebut.

 “Kami berdiri bersama Ukraina. Kami menganggap Vladimir Putin sebagai pemimpin otoriter yang telah melanggar hukum internasional dan menyerang kedaulatan Ukraina,” ujarnya.

 Albanese juga menyebut hubungan Australia-Indonesia saat ini berada pada level “paling baik sepanjang sejarah.”

Pemimpin oposisi, Peter Dutton, yang pertama kali menyuarakan kekhawatiran tersebut, juga menyatakan Australia tidak menyambut kehadiran Putin di kawasan itu dan mendesak pemerintah Buruh untuk memberikan penjelasan.

Analis : Pemerintah Tidak Melihat Gambar Besar

Michael Shoebridge, pendiri dan direktur Strategic Analysis Australia, menyatakan fokus pada isu pangkalan militer justru mengabaikan gambaran lebih besar tentang berkembangnya hubungan Indonesia-Rusia.

“Pernyataan Menteri Pertahanan Marles yang begitu tegas menyembunyikan masalah utama. Dan informasi yang ia sampaikan hanya berdasarkan panggilan telepon terburu-buru setelah pemerintah mengetahui hal ini dari media,” kata Shoebridge, mantan pejabat senior dua badan intelijen Australia.

“Penolakan kerasnya justru membuat kita semakin melihat masalah besar yang tidak ia tangani. Seperti kata Shakespeare: ‘Methinks he doth protest too much.’”

Ia menambahkan, laporan dari Janes layak dianggap serius karena kredibilitasnya tinggi.

Presiden Prabowo Subianto, telah berupaya memperkuat hubungan Jakarta-Moskow sejak terpilih tahun 2024.

 “Tidak mungkin Indonesia menyetujui pangkalan Rusia, tapi sangat mungkin mereka izinkan pesawat Rusia menggunakan fasilitas tertentu, terutama jika ada manfaat pelatihan bersama,” ujarnya.

“Militer Indonesia sudah punya sistem militer Rusia seperti jet tempur Sukhoi, dan latar belakang Prabowo di militer Indonesia menunjukkan ia menyukai hal itu dan ingin menambahnya.”

Shoebridge menambahkan bahwa kerja sama militer tidak memerlukan “pangkalan” permanen.
“2.500 marinir AS yang berada secara bergilir di Darwin tidak punya pangkalan tetap di sana, begitu pula pesawat tempur dan pembom AS yang menggunakan RAAF Darwin dan RAAF Tindal.”

Kerja Sama Indonesia-Rusia yang Terus Bertumbuh

Pada Juli 2024, Prabowo sebagai presiden terpilih saat itu mengunjungi Rusia dan bertemu Presiden Vladimir Putin.

Dalam pertemuan itu, Prabowo menyebut Rusia sebagai “sahabat besar” Indonesia dan menyatakan bahwa pemerintahannya ingin memperkuat kerja sama di bidang pertahanan, energi, dan pendidikan.

Sebelumnya, Prabowo juga mengunjungi Tiongkok untuk menegaskan “persahabatan” kedua negara.

Setelah resmi menjabat pada Oktober 2024, Indonesia menggelar latihan gabungan angkatan laut dengan Rusia di Laut Jawa beberapa minggu kemudian.

Terbaru, Kepala Dewan Keamanan Rusia, Jenderal Sergei Shoigu, mengunjungi Indonesia pada Februari 2025 dan bertemu Prabowo serta Menteri Pertahanannya untuk membahas keamanan.

“Terlihat jelas bahwa Prabowo bergerak cepat dan aktif memperdalam kerja sama militer dengan Rusia, dan Putin pun menyambut dengan semangat yang sama,” kata Shoebridge.

“Tentu, Putin punya prioritas besar dalam perang Ukraina, tapi ia tetap konsisten memperluas aktivitas militer Rusia di kawasan kita.”

Shoebridge menambahkan bahwa meskipun Marles menyebut perjanjian pertahanan dengan Prabowo pada Agustus tahun lalu sebagai langkah bersejarah dalam hubungan Australia-Indonesia, kenyataannya Indonesia dan Rusia justru semakin erat, tanpa merasa perlu memberitahu Australia.

“Baik PM Albanese maupun Peter Dutton sudah bilang Rusia tidak disambut di kawasan kita, tapi kenyataannya, Rusia sangat disambut di Jakarta.”

Rusia dan Tiongkok juga menjalin kemitraan “tanpa batas” yang saling mendukung ambisi militer masing-masing.

Ukraina baru-baru ini menjatuhkan sanksi terhadap tiga perusahaan Tiongkok karena memasok senjata ke militer Rusia. Partai Komunis Tiongkok telah lama mendukung Rusia secara diam-diam melalui pasokan dan perdagangan.

Duta Besar Rusia Tanggapi Keras Australia

Dalam surat kepada redaktur utama Jakarta Post, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov, tidak mengonfirmasi apakah Moskow memang berupaya menempatkan pesawat militer di Indonesia.

Namun, ia menegaskan bahwa apa yang terjadi di Pangkalan Udara Manuhua “tidak ada hubungannya dengan Australia.”

“Sulit membayangkan rakyat Australia biasa merasa terganggu atas apa yang terjadi 1.300 kilometer dari wilayah mereka, tentang urusan antar negara berdaulat yang tidak menyangkut Australia,” tulisnya.

Tolchenov juga menyatakan bahwa justru pengerahan militer dari “negara non-kawasan” ke Australia yang bisa mengganggu stabilitas kawasan.

“Yang mengkhawatirkan justru rencana pengerahan misil jarak menengah AS ke Australia dan akuisisi kapal selam bertenaga nuklir oleh Angkatan Laut Australia melalui kemitraan AUKUS,” tulisnya.

Ia menekankan bahwa kerja sama militer adalah bagian penting dari hubungan Rusia-Indonesia dan bukan ancaman bagi negara mana pun.

Namun, Shoebridge memperingatkan bahwa situasi ini mengingatkan pada perjanjian keamanan antara Kepulauan Solomon dan Tiongkok yang sebelumnya tidak diketahui oleh Australia.

“Saat pertama kali diketahui dari laporan media dan bukan dari pemerintah kita sendiri, semua perhatian justru tertuju pada bantahan dan isu ‘apakah akan ada pangkalan militer Tiongkok di sana?’” katanya.

 “Tapi kita melewatkan intinya—perjanjian itu tetap ditandatangani dan kerja sama terus meningkat. Kemungkinan militer Tiongkok hadir di Solomon itu nyata, jika tren ini berlanjut.”

Trump Desak Rusia-Ukraina Capai Perdamaian Minggu Ini — Ukraina Harus Merespons

EtIndonesia. Presiden Rusia, Vladimir Putin telah secara sepihak mengumumkan gencatan senjata 30 jam dalam rangka Paskah. Namun, meski ada deklarasi itu, kedua pihak—Rusia dan Ukraina—masih saling menuduh dan terus saling menyerang. Sejumlah tanda menunjukkan bahwa proses perdamaian telah memasuki momen yang menentukan.

Trump Keluarkan Ultimatum: Ukraina Harus Tanggapi Usulan Damai, Termasuk Tolak NATO

Menurut laporan The Wall Street Journal, pemerintahan Trump telah menyampaikan sebuah proposal rahasia kepada Ukraina, yang bertujuan mengakhiri perang Rusia-Ukraina. Proposal ini mencakup:

  • Kemungkinan pengakuan resmi AS atas Krimea sebagai bagian dari Rusia,
  • Larangan keanggotaan Ukraina dalam NATO.

Proposal tersebut telah disampaikan pada 17 April di Paris oleh pejabat tinggi pemerintahan Trump kepada delegasi Ukraina. Rencana ini juga telah dibagikan kepada pejabat Eropa, sebagai bagian dari langkah-langkah menuju gencatan senjata dan pembicaraan damai akhir.

Namun, pihak Ukraina menyatakan keberatan terhadap beberapa poin dalam proposal, terutama karena Ukraina tidak bersedia mengakui wilayah berbahasa Rusia sebagai milik Rusia.

Pejabat senior Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi bahwa AS tidak memaksa Ukraina untuk menerima semua isi proposal, melainkan menyodorkan daftar opsi untuk dibahas dan diberi umpan balik.

Gedung Putih kini menunggu respons resmi dari Kyiv, yang diharapkan akan disampaikan dalam pertemuan tiga pihak AS-Ukraina-Uni Eropa di London akhir pekan ini. Jika ketiga pihak sepakat, rencana itu akan diteruskan ke Moskow.

Trump Ajak Rusia-Ukraina Berdamai di Hari Paskah: “Kita Bisa Berbisnis Besar”

Pada Hari Raya Paskah, 20 April, Presiden Trump menulis di platform media sosial Truth Social: “Saya berharap Rusia dan Ukraina mencapai kesepakatan minggu ini untuk mengakhiri konflik. Setelah itu, kedua pihak bisa memulai kerja sama bisnis besar dengan Amerika Serikat yang sedang berkembang pesat—dan menghasilkan kekayaan luar biasa!”

Sebagai bagian dari tekanan diplomatik, Menteri Luar Negeri AS Rubio menyatakan pada 18 April bahwa jika tidak ada kemajuan dalam beberapa minggu ke depan, AS mungkin akan menghentikan upaya mediasi.

Trump sendiri menghindari menyalahkan Putin atau Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pernyataan publiknya. Namun, dia menegaskan bahwa kedua belah pihak harus menunjukkan kemajuan:

“Jika salah satu pihak terus menghambat, kami akan berkata: ‘Kalian terlalu bodoh, kalian mengerikan!’ dan kami akan berhenti mencoba. Tapi kami berharap itu tidak perlu terjadi,” kata Trump.

Peringatan dari AS: Waktu Negosiasi Sangat Terbatas

Sebelum meninggalkan Paris, Rubio menyatakan kepada media: “Jika kita tidak dapat mengakhiri perang ini dalam waktu dekat, kita harus mencari jalan lain.”

Menurutnya, waktu yang tersisa hanyalah beberapa hari untuk menentukan apakah kesepakatan masih mungkin dicapai. Dia juga menambahkan bahwa kesabaran Presiden Trump terhadap negosiasi ini sudah hampir habis.

Rubio menegaskan: “Para pengungsi Ukraina harus kembali ke negara mereka. Mereka harus menyerahkan keputusan ini kepada presiden mereka dan mempertimbangkan posisi mereka terhadap seluruh proses ini.”

Negosiasi AS-Ukraina di Paris: Friksi Tetap Kuat

Pada 18 April, Rubio, utusan Trump untuk Ukraina Vitkov, dan pensiunan Letjen AS Kellogg bertemu dengan para pejabat senior Ukraina di Paris, termasuk:

  • Kepala Staf Kepresidenan Andriy Yermak
  • Menteri Pertahanan Rustem Umerov
  • Wakil Menlu Andrii Sybiha

Delegasi ini dijadwalkan hadir di pertemuan London mendatang. Setelahnya, Vitkov juga diperkirakan akan melakukan kunjungan lanjutan ke Rusia, meskipun jadwal pastinya belum diumumkan.

Vitkov diketahui telah bertemu Presiden Putin sebanyak tiga kali sebelumnya dan mengklaim telah “mencapai kemajuan.”

AS Pertimbangkan Akui Krimea Milik Rusia — Perubahan Kebijakan Besar

Jika pemerintahan Trump benar-benar mengakui Krimea sebagai bagian dari Rusia, ini akan menjadi pembalikan total dari kebijakan luar negeri AS selama lebih dari satu dekade. Tujuan dari upaya diplomatik ini adalah membentuk gencatan senjata berdasarkan garis kontak saat ini, yang kemudian diharapkan berkembang menjadi perjanjian damai permanen.

Namun, pemerintahan Zelenskyy tetap kukuh pada posisi mereka untuk tidak mengakui kontrol Rusia atas wilayah Ukraina yang berbahasa Rusia. Hal ini membuat sejumlah poin dalam usulan AS menjadi sulit diterima.

Proposal AS juga mencakup larangan keanggotaan Ukraina di NATO. Utusan AS untuk Rusia-Ukraina, Kellogg, menyatakan dalam wawancara dengan Fox News bahwa: “Keanggotaan NATO bukan topik pembahasan saat ini.”

Wilayah Netral di Sekitar Pembangkit Nuklir Zaporozhye?

Salah satu usulan dari pihak AS yang paling kontroversial adalah menjadikan wilayah sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye sebagai zona netral di bawah pengawasan Amerika Serikat. Hal ini, jika disetujui, akan melibatkan kehadiran AS secara langsung di zona konflik, yang bisa memicu respons kuat dari Moskow.

Kesimpulan: Negosiasi Memasuki Tahap Genting

Dengan tekanan waktu yang sangat singkat, nasib perang Rusia-Ukraina kini berada di persimpangan krusial. Keputusan Ukraina dalam beberapa hari ke depan—terutama soal keanggotaan NATO dan status Krimea—akan menentukan apakah perdamaian bisa diwujudkan atau perang akan terus berlanjut.

Trump ingin meninggalkan jejak diplomatik sebagai pendamai. Tapi dengan usulan yang berani dan penuh risiko politik, kini semua mata tertuju pada bagaimana Kyiv akan menjawab ultimatum Washington. (jhn/yn)

Hamas Tolak Gencatan Senjata, PM Israel Perintahkan Militer Tingkatkan Tekanan

EtIndonesia. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Sabtu (19 April) menyatakan bahwa ia telah memerintahkan militer untuk meningkatkan tekanan terhadap kelompok militan Palestina, Hamas. Pernyataan ini disampaikan setelah Hamas menolak usulan Israel untuk kembali melakukan gencatan senjata sementara.

 “Saya telah memerintahkan Pasukan Pertahanan Israel untuk merespons dengan tegas dan meningkatkan tekanan terhadap Hamas. Kita sedang berada dalam perang untuk kelahiran kembali, berperang di tujuh front. Perang ini menelan biaya yang sangat mahal,” ujarnya. 

Netanyahu juga menegaskan bahwa Israel “tidak punya pilihan lain” dan harus terus berjuang demi kelangsungan hidupnya hingga mencapai kemenangan.

Setelah perundingan perpanjangan gencatan senjata antara Israel dan Hamas gagal, Israel kembali melancarkan serangan ke Gaza sejak  Maret.

Sementara itu, Hamas menyatakan bahwa mereka hanya akan membebaskan sisa sandera jika ada kesepakatan untuk mengakhiri perang.

Sejak dimulainya perang akibat serangan Hamas ke Israel, masih ada 59 sandera yang ditahan di Gaza. Diperkirakan kurang dari setengahnya masih hidup. Di antara mereka terdapat tentara berkewarganegaraan ganda Israel-Amerika, Edan Alexander, yang diyakini sebagai warga negara Amerika terakhir yang masih hidup di Gaza.

Utusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Steve Witkoff, pada  Maret mengatakan bahwa pembebasan Edan Alexander adalah “prioritas utama”. (Hui)

Laporan oleh wartawan NTDTV Yan Feng dan Zhang Ruiqi