Home Blog Page 1178

Selama Berlangsungnya Dua Sesi, Jumlah Warga Positif COVID-19 di Shanghai Setiap Hari Bertambah

0

oleh Li Lan

Selama sidang Dua Sesi yang berlangsung di Beijing, jumlah kasus baru yang didiagnosis di Kota Shanghai meningkat setiap hari. Sebagaimana yang dilaporkan pihak berwenang Shanghai, jumlah kasus lokal pada 7 Maret telah mencapai 27,5 kali lipat dari 1 Maret. Berikut adalah laporannya.

Dalam seminggu dari 1 hingga 7 Maret, jumlah transmisi lokal Kota Shanghai, termasuk kasus yang dikonfirmasi dan infeksi tanpa gejala terus bertambah. Menurut data resmi, ada 2 kasus lokal terjadi pada 1 Maret, pada 7 Maret sudah bertambah menjadi 55 kasus.

The Westin Hotel Shanghai telah diblokir pada 7 Maret karena ditemukannya seorang tamu yang terinfeksi.

Seorang anggota staf Westin Hotel Shanghai (terletak di Distrik Huangpu, Shanghai) yang namanya tidak mau disebutkan mengatakan : “Hasilnya belum keluar. masih diduga. Tatapi dia pasti diharuskan untuk menjalani beberapa kali uji asam nukleat, padahal uji asam nukleat tamu kami ini belum selesai diperiksa. Rekan-rekan saya yang masuk (Hotel) semua dicegah untuk keluar, jadi tak satu pun yang boleh pulang”.

Di Area Baru Pudong yang berada di seberang Sungai Huangpu, ada siswa SD Zhuyuan beserta orang tuanya langsung dibawa paksa oleh petugas untuk menjalani karantina.

Seorang warga yang tinggal di Jalan Liubu, Area baru Pudong yang berdekatan dengan Sekolah Dasar Zhuyuan mengatakan : “(Anak-anak dibawa pergi oleh petugas untuk menjalani karantina karena salah satu orang tua mereka didiagnosis positif tertular. (Saat ini) hanya uji asam nukleat yang dilakukan. Jika hasil uji asam nukleat menunjukkan kejanggalan, mereka akan dibawa pergi oleh mobil 120 (ambulans)”.

Wanita itu juga mengabarkan bahwa pusat perbelanjaan terdekat, Wenfeng Plaza pada 7 Maret juga telah diblokir karena ada orang yang tertular COVID-19. (sin)

Rusia Tempatkan Hampir 100% Militernya di Perbatasan, Pemimpin Tentara Pro-Rusia di Ukraina Timur Terbunuh

NTDTV.com

Seorang pejabat AS memperkirakan jumlah militer Rusia yang ditempatkan di perbatasannya mencapai 150.000 tentara. “Ini adalah perkiraan maksimum kami saat ini,” kata pejabat itu, yang berbicara tanpa menyebut nama seperti dikutip oleh CNA.

Dia mengatakan Departemen Pertahanan AS juga telah memerintahkan 500 tentara tambahan ke Eropa selama akhir pekan, sehingga total pasukan AS saat ini di Eropa menjadi 100.000 orang. Amerika Serikat sedang berusaha untuk mencegah perang di Ukraina menyebar ke negara-negara anggota NATO.

Sebuah Video menunjukkan kendaraan militer Rusia “siap bertempur” di Rostov pada 22 Februari 2022 di tengah ketegangan dengan Ukraina. 

Pemimpin kelompok militer pro-Rusia di Ukraina timur tewas

Vladimir Zhoga, pemimpin kelompok militer anti-Ukraina Batalyon Sparta di wilayah Donetsk Ukraina timur, ditembak dan tewas dalam pertempuran di kota timur Volnovakha.

Pemimpin Republik Donetsk, Denis Pushilin, mengkonfirmasi kematian Zhoga melalui Telegram.

Separatis pro-Rusia mendirikan apa yang disebut “Republik Rakyat Donetsk” di Ukraina timur Sejak “Spartan Batalyon” dibentuk pada tahun 2014, mantan pemimpinnya Arsen Pavlov terbunuh. Dia didakwa dengan beberapa kejahatan perang dan dunia luar menggambarkan anggotanya sebagai neo. -Nazi.

Pada tahun 2015, Kyiv Post menerbitkan rekaman audio panggilan telepon Pavlov dengan media berita, di mana dia mengatakan telah menembak 15 tahanan.

Pada tahun 2016, Pavlov terbunuh oleh bom rakitan di lift apartemennya, dan Zoga mengambil alih sebagai pemimpin. (hui)

Sikap Ambigu Beijing Dalam Invasi Rusia

0

oleh: Fadjar Pratikto

Dalam diplomasinya Beijing mengakui “integritas teritorial” Ukraina, tetapi sejauh ini menolak untuk menyebut serangan Rusia ke Ukraina sebagai invansi. Sikap ambigu Beijing bisa dilihat saat KTT Keamanan München berlangsung dua pekan lalu, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengatakan “norma mendasar” dari hubungan internasional mencakup penghormatan terhadap “kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas teritorial” negara mana pun, termasuk Ukraina.

Setelah pidato Wang Yi berselang beberapa hari, Rusia meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina melalui jalur darat, udara dan laut, dari tiga arah, dan menggenapi apa yang telah diprediksi oleh intelijen Barat selama beberapa bulan terakhir.

Posisi Tiongkok dalam konflik Rusia-Ukraina diperjelas lagi dalam konferensi pers pada 24 Februari 2022, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying mengkritik para wartawan yang menggunakan kata “invasi” sebagai metode pertanyaan “khas Barat”. Ketika roket Rusia menghantam kota-kota di Ukraina, Hua kembali mengulangi apa yang menjadi tanggapan standar Tiongkok terhadap konflik tersebut, dan menyerukan “semua pihak agar menahan diri demi mencegah situasi menjadi tidak terkendali.”

Duta Besar Tiongkok untuk PBB, Zhang Jun, pekan lalu mengecam segala bentuk tindakan sanksi yang dijatuhkan negara-negara Barat terhadap Rusia. Ia menyebut langkah ini justru menyulitkan rekonsiliasi di wilayah itu.

Meski begitu, sejauh ini Tiongkok belum mengeluarkan statement yang mengecam secara langsung tindakan ini. Bahkan, negara yang dipimpin Presiden Xi Jinping itu justru memutuskan untuk mengimpor lebih banyak gandum dari Moskow saat Rusia menyerang Ukraina.

Propaganda Tiongkok

Secara resmi sikap Tiongkok terlihat berusaha netral terhadap invansi Rusia, namun opini publik di Tiongkok tak bisa dipungkiri. Dukungan kepada Rusia yang melakukan serangan militer ke Ukraina terus mengalir di media sosial Tiongkok. Mereka juga mengambil kesempatan untuk ‘menyerang’ negara-negar barat melalui media sosial, yang sebelumnya memaksa Tiongkok untuk mengambi sikap atas serangan yang dilakukan Rusia itu. 

Mereka juga sangat mendukung Presiden Putin, yang mereka sebut “Kaisar Putin” serta memuji citra hiper Alpha-nya. Mereka menyebit Putin sebagai pemimpin yang memerintah dengan tegas dan karismatik.

Dukungan warganet terhadap Putin tentu tidak lepas dari para influencer dan buzer Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang dikenal handal di media sosial. Mereka lah yang selama ini memperngaruhi opini publik rakyat Tiongkok sehingga seolah-olah menjadi aspirasi masyarakatnya.

Rejim partai komunis Tiongkok sendiri telah bekerja keras untuk mengendalikan narasi online, dengan memo yang diduga bocor tentang instruksi untuk liputan media tentang konflik tersebut. Moderator telah diberitahu untuk menghapus posting yang “anti-Rusia” dan “pro-Barat”, menurut dokumen yang secara tidak sengaja diposting di akun Weibo dari Beijing News.

Pihak Weibo sendiri mengakui sebanyak 622 postingan dihapus karena ‘konten berbahaya’. Weibo juga telah menangguhkan 105 akun karena memposting ‘konten tidak aman” terkait serangan Rusia ke Ukraina. Hal serupa dilakukan media sosial Douyin. Mereka mengatakan telah menghapus 6.400 video dan memotong 1.620 streaming langsung yang bermasalah.

Tidak hanya bersikap ambigu, media partai komunis Tiongkok juga turut mempropagandakan narasi yang cenderung membela tindakan Presiden Putin dalam menyerang Ukraina. Melalui media sosial Weibo, disebarluaskan narasi  seolah-olah Rusia adalah seorang suami yang baik sedangkan Ukraina adalah seorang istri yang gak tahu diri dan menghianati suaminya. 

Narasi yang dimuat Weibo inilah yang menyebar luas ke seluruh dunia, termasuk ke Indonesia. Cerita perumpamaan dalam narasi yang tersebar secara masif di media sosial kita itulah yang menjadi salah satu sebab banyak masyarakat Indonesia yang “mendukung” Putin dalam invasinya ke Ukraina. 

Cerita dalam narasi ini sederhana dalam memahami sengketa Rusia-Ukraina sehingga mudah dicerna oleh masyarakat kita yang kita tahu  tingkat literasi sejarahnya minim, padahal narasi ini tidaklah tepat untuk menggambarkan hubungan historis antara Rusia dan Ukraina yg penuh darah dan air mata.

Genosida Holodomor

Saat ini beredar counter terhadap narasi yang berasal dari Weibo yang mengumpamakan hubungan Rusia-Ukraina seperti sepasang suami istri yang bermasalah. Disebutkan dalam counter itu, Rusia dan Ukraina sebenarnya memiliki sejarah kelam yang panjang, sehingga membuat mereka hampir gak mungkin disatukan lagi dalam sebuah negara. 

Salah satu sejarah kelam Ukraina yg membuat mereka tak sudi lagi bersatu dengan Rusia adalah sejarah HOLODOMOR yang bahkan bisa dikategorikan sebagai genosida terhadap orang Ukraina.

Faktanya, Holodomor merupakan peristiwa kematian masal penduduk Ukraina sepanjang tahun 1932 – 1933 karena kebijakan gila rejim Stalin sang pemimpin Soviet saat itu. 

Di masa itu Stalin menjalankan program kolektivisasi pertanian dengan memaksa para petani di seluruh Uni Soviet untuk menyerahkan lahan pribadi, peralatan pertanian, dan ternak mereka. Lalu para petani ini dipaksa untuk berkerja di pertanian kolektif milik negara di daerah Rusia. Stalin berpendapat dengan sistem pertanian kolektif semacam ini Soviet bisa menghasilkan hasil pertanian besar yg nantinya di jual ke luar negri untuk membiayai sektor Industri dan militer Uni Soviet.

Namun rakyat Ukraina menolak program pertanian kolektif ini karena mereka beranggapan hal ini semacam perbudakan dan cuman menguntungkan sektor industri dan militer di pusat (Rusia).

Penolakan ini membuat Stalin murka dan mencanangkan gerakan “Dekulakisasi” yang merupakan kampanye kekerasan untuk menangkap dan mendeportasi orang-orang yang dianggap membangkang terhadap program pertanian kolektif ini. Orang-orang yang menoak ini disebut sebagai kaum “Kulak” yang berarti musuh negara yang harus dilenyapkan.

Sekitar 500.000 sampai 1 juta orang Ukraina yang membangkang dan menolak program Stalin ini dipenjara atau dibuang ke Siberia yg dingin dan tandus bersama keluarganya, lalu harta dan tanahnya disita oleh negara/ Rusia. Bahkan sering kali mereka ditinggalkan begitu saja di Siberia ini tanpa makanan maupun tempat berlindung yang memadai, yang mengakibatkan sebagian besar meninggal di Siberia khususnya anak-anak dan orang tua.

Selain itu Stalin juga menetapkan pajak yg sangat tinggi bagi masyarakat Ukraina sehingga mereka tak bisa memenuhi kewajiban pajaknya, akhirnya tanah dan hartanya terpaksa disita.

Tak cukup sampai disitu, Stalin juga sering memotong jatah makanan di desa-desa Ukraina sehingga terjadi kelaparan masal di Ukraina ini. Ditambah lagi dengan aturan keras yg menyatakan siapa pun yang ditemukan mengambil makanan dari ladang tempat mereka bekerja, akan ditangkap dan dieksekusi di tempat. Sementara itu, blokade militer dibangun di sekitar desa untuk mencegah masuknya makanan dari luar ke desa-desa di Ukraina. Dibawah rejim Stalin, rakyat Ukraina dibikin sangat menderita dan sengsara.

Kebijakan gila Stalin ini mengakibatkan hampir ribuan orang Ukraina meninggal setiap harinya karena kelaparan, penyakit, maupun dibunuhi tentara merah Stalin. Total selama kebijakan ini diterapkan ada sekitar 3 – 10 juta orang Ukraina meninggal (menurut data PBB). Nantinya peristiwa ini lebih dikenal sebagai peristiwa HOLODOMOR, yg membuat orang Ukraina menjadi membenci Rusia dan sejak lama ingin pisah dari Uni Soviet. 

Pada tahun 2008 setelah Ukraina merdeka sepenuhnya dari Rusia, pemerintah Ukraina mendirikan museum peringatan peristiwa Holodomor ini di bukit Pechersk (dekat Kiev) yg berisi dokumentasi dan foto-foto korban era kelam Holodomor ini. Museum HOLODOMOR ini sendiri ditandai dengan patung seorang gadis kecil kurus kelaparan yg memegang seikat gandum, selain versi real museum Holodomor juga ada versi dunia mayanya di : https://holodomormuseum.org.ua/en/

Nah dari sejarah kelam ini kita bisa lihat sebenarnya Rusia bukanlah suami yang baik-baik amir, tapi lebih cenderung suami yang sering melakukan KDRT kepada istri-istrinya. Jadi wajar saja istrinya mencari pria lain yang lebih baik seperti NATO atau Amerika.

Partai Komunis Tiongkok berperan membalikan fakta yang sebenarnya tentang Ukraina, dan memanaskan perang opini kedua negara yang bertikai itu. Sikap ambigu rejim PKT ini secara tidak langsung “mendukung” Rusia dalam invansinya ke Ukraina.

Penulis adalah Koordinator Global Human Right Effort (GHURE)

Pria atau Wanita yang Lebih Disukai oleh Penyakit Jantung ? 7 Cara Menjaga Kesehatan Jantung

oleh Dietitian Lisa Roth Collins

[Catatan Editor] Ada sejumlah perbedaan antara jantung pria dan wanita, sehingga kemungkinan menderita penyakit jantung juga berbeda. Pria atau wanita yang bagaimana yang memiliki risiko rendah terkena penyakit jantung ? Bagaimana menjaga kesehatan jantung ?

Meskipun tidak mudah untuk menjaga kesehatan jantung, tetapi juga tidak sulit kalau benar-benar dilakukan. Memahami fungsi dan struktur jantung penting dalam memutuskan langkah-langkah apa yang harus diambil untuk melindungi kesehatan jantung. Menemukan cara alami dan efektif untuk mencapai tujuan ini adalah bagian paling penting.

Letak perbedaan antara jantung pria dan wanita 

Pria dan wanita berbeda dalam banyak hal, begitu pula pada organ jantung. Misalnya :

● Volume jantung wanita serta proporsi beberapa ventrikel (bilik jantung) wanita lebih kecil daripada pria.

● Detak jantung wanita lebih cepat daripada pria, tetapi jumlah darah yang dipompa per detak jantung pria lebih banyak daripada wanita.

● Sebagian jantung wanita memiliki dinding bilik yang lebih tipis dan pembuluh darahnya juga lebih halus.

● Saat menghadapi tekanan atau stres, jantung wanita akan berdetak lebih cepat dan darah yang dipompa menjadi lebih banyak. Tetapi stres justru menyebabkan arteri pada jantung pria menyempit, meningkatkan tekanan darah.

● Plak yang menumpuk di pembuluh darah dapat menyebabkan serangan jantung. Plak pada pria biasanya lebih keras dan mempengaruhi tiga arteri utama jantung. Sedangkan pada wanita, plak relatif lebih lunak dan biasanya menyebabkan penyumbatan pada satu atau dua arteri utama. Tapi plak yang lebih lembut cenderung lebih mudah terkelupas dari dinding pembuluh darah dan beredar dalam darah, memicu penyakit jantung.

● Jantung wanita karena terpengaruh oleh estrogen (hormon seks wanita), pada masa sebelum dan sesudah menopause, daya proteksi estrogen terhadap jantung melemah, jadi meningkatkan risiko penyakit jantung.

● Saat terjadi serangan jantung, pria biasanya mengalami rasa nyeri pada dada seperti diremas-remas, sedangkan wanita biasanya mengalami nyeri hebat di punggung atau perut bagian atas, disertai keluarnya keringat, sesak napas, rasa mual dan lainnya.

● Pria lebih mungkin meninggal dunia karena serangan jantung.

● Wanita lebih mungkin mengalami palpitasi atau jantung berdebar-debar.

● Pria biasanya mengalami serangan jantung pada usia yang lebih muda daripada wanita.

● Wanita memiliki masa pemulihan yang lebih lama daripada pria setelah terkena serangan jantung.

Detak jantung istirahat (rest heart rate) dan variabilitas detak jantung (heart rate variability, HRV)

Anda mungkin mendengar dua istilah ini dari dokter Anda. Atau jika Anda memiliki alat pelacak olahraga atau menggunakan perangkat serupa yang dapat dikenakan pada anggota badan, Anda mungkin juga sudah memperhatikan kedua istilah ini. Apa sebenarnya yang dimaksudkan oleh kedua istilah itu ?

Denyut jantung istirahat adalah berapa kali jantung Anda berdetak per menit dalam keadaan tenang. Pada saat itu, jantung memompa darah paling sedikit, menyediakan oksigen yang dibutuhkan seluruh tubuh. Penelitian yang dilakukan Women’s Health Initiative (Prakarsa Kesehatan Wanita) menunjukkan bahwa antara 60 dan 100 denyut per menit adalah normal. Dalam rentang ini, wanita dengan detak jantung per menit yang lebih rendah cenderung tidak mengalami serangan jantung.

Sebuah artikel yang diterbitkan dalam British Medical Journal (BMJ) pada tahun 2009 menyebutkan :  Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 129.135 orang wanita pascamenopause, menunjukkan bahwa wanita dengan detak jantung istirahat lebih dari 76 detak per menit memiliki risiko 26% lebih tinggi mengalami serangan jantung, bahkan kematian dibandingkan wanita dengan detak jantung istirahat kurang dari 62 detak per menit.

Variabilitas detak jantung (HRV) adalah ukuran variasi dalam interval waktu antara setiap detak jantung. Ini dikendalikan oleh sistem saraf otonom. Sistem saraf otonom juga mengatur indikator penting tubuh seperti tekanan darah, detak jantung, dan pernapasan. Variabilitas detak jantung, yang sebelumnya diukur menggunakan elektrokardiogram, sekarang dapat diukur kapan saja, di mana saja menggunakan perangkat yang dapat dikenakan di pergelangan tangan atau ditempelkan di dada.

Pada umumnya variabilitas detak jantung (HRV) orang akan berubah menjadi rendah ketika menghadapi situasi kecemasan dan stres. Orang dalam keadaan santai akan memiliki variabilitas detak jantung yang lebih tinggi. Oleh karena itu, individu dengan variabilitas detak jantung yang lebih tinggi dapat diartikan memiliki jantung yang lebih sehat dan kemampuan yang lebih baik dalam mengatasi stres.

Bagaimana secara alami meningkatkan kesehatan jantung dan mencegah penyakitnya ?

Kabar baiknya adalah bahwa dengan mengubah beberapa gaya hidup, Anda sudah dapat meningkatkan kesehatan jantung dan mencegah serangan jantung dengan tanpa minum obat. Melindungi jantung Anda adalah garis pertahanan pertama melalui perubahan pola makan dan gaya hidup.

1. Kurangi asupan gula 

Anda mungkin hanya berpikir bahwa asupan gula hanya akan membuat berat badan bertambah, tetapi sebenarnya ia juga dapat menyebabkan penyakit jantung. Sebuah studi yang dilakukan selama 15 tahun yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association (JAMA) pada tahun 2014, menunjukkan hubungan antara asupan gula berlebih dengan penyakit jantung. Studi tersebut menemukan bahwa orang yang mengkonsumsi 25% lebih banyak kalori dalam bentuk gula per hari memiliki risiko dua kali lipat meninggal akibat penyakit jantung dibandingkan dengan mereka yang mengkonsumsi kurang dari 10% kalori harian mereka dari gula.

2. Mempertahankan diet yang sehat

Menurut ‘US News and World Report’, diet yang paling menyehatkan jantung adalah diet gaya Mediterania, diet Ornish (rejimen vegetarian), dan diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension).

3. Memastikan kualitas tidur yang baik

Tidur 7 hingga 9 jam sehari adalah yang terbaik untuk kesehatan jantung dan kesehatan fisik secara umum. Sebuah studi tahun 2010 yang diterbitkan dalam laporan ‘Current Cardiology Review’ menunjukkan bahwa kurang tidur meningkatkan risiko penyakit arteri koroner dan penyakit kardiovaskular.

4. Mengkonsumsi suplemen

Salah satu suplemen yang paling menyehatkan jantung adalah ekstrak bawang putih tua (Aged Garlic Extract. AGE). Beberapa penelitian telah menunjukkan manfaat suplemen ini bagi kesehatan kardiovaskular. AGE dapat mencegah atau bahkan membalikkan akumulasi plak di pembuluh darah, sehingga menunda perkembangan aterosklerosis, dapat secara signifikan mengurangi tekanan darah sistolik dan diastolik, dan mengurangi kandungan kolesterol total dan low-density lipoprotein (LDL, yang biasa dikenal sebagai kolesterol jahat). Suplemen kesehatan jantung lainnya termasuk Q10 (koenzim Q10), magnesium, asam lemak omega-3, serat, dan teh hijau.

5. Mengolah raga

Otot baru lentur, sehat jika sering digerakkan, tidak terkecuali jantung. Usahakan untuk melakukan aktivitas aerobik intensitas sedang setidaknya selama 150 menit per minggu, akan lebih baik jika ditambah dengan latihan yang sedikit berbeban. Jika Anda sudah lama tidak berolahraga, konsultasikan terlebih dahulu dengan ahli kesehatan.

6. Jangan makan terlalu banyak

Makan terlalu banyak selain berdampak buruk pada sistem pencernaan, juga pada jantung. Makan terlalu banyak dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur dan menjadi cepat, meningkatkan risiko serangan jantung.

7. Jaga suasana pikiran dan hati yang tenang

American Heart Association memperingatkan bahwa stres kronis dapat menyebabkan penyakit jantung. Sebuah penelitian yang diterbitkan di majalah ‘The Lancet’ pada tahun 2017 menunjukkan bahwa stres dapat meningkatkan tekanan darah dan mendorong peingkatan resiko penyakit kardiovaskular. Jadi, sebaiknya melibatkan diri dalam aktivitas yang membantu mengurangi stres dalam kehidupan sehari-hari, seperti meditasi, berjalan kaki, visualisasi, menari, yoga, tai chi, pernapasan dalam, membuat catatan harian dan sebagainya.

Epilog

Dengan memahami ciri-ciri jantung, menjalani pola hidup yang sehat, dan memeriksakan tekanan darah, detak jantung, kolesterol, dan kadar gula darah secara rutin, sebagian besar wanita mampu menjaga kesehatan jantung dengan cara alami.

Tentang penulis : Lisa Roth Collins adalah ahli gizi holistik dan manajer pemasaran terdaftar untuk situs kesehatan ‘Naturally Savvy’.

Artikel asli diterbitkan oleh ‘Naturally Savvy’ dan dipublikasikan dengan izin oleh The Epoch Times. 

Volodymyr Zelensky Tak Lagi Bersikukuh Bergabung dengan NATO, Siap Bicarakan Soal Masa Depan Ukraina Timur

 oleh Chen Beichen

Rusia dan Ukraina telah berperang selama 13 hari, dan kedua belah pihak menemui jalan buntu dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk pertama kalinya dalam sebuah wawancara dengan media ‘ABC’ mengatakan bahwa dirinya bersedia untuk tidak lagi terjerat dalam masalah bergabung dengan NATO, dan bersikap terbuka untuk membahas isu tentang teritorial di Ukraina timur. Pernyataan Zelensky tersebut mungkin menjadi isyarat awal dari pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina.

“Setelah kami mengetahui bahwa NATO tidak siap untuk menerima Ukraina, saya sudah lama tidak mempermasalahkannya lagi”, kata Zelensky kepada ABC News tentang perubahan pola pikirnya dari sebelumnya yang berusaha untuk bergabung dengan NATO.

Ia mengatakan, NATO takut akan hal-hal kontroversial, takut berkonfrontasi dengan Rusia. Zalensky tidak pernah ingin menjadi negara yang bertekuk lutut untuk meminta bantuan dari pihak lain. Pihaknya tidak ingin menjadi negara seperti itu, dan ia pun tidak ingin menjadi presiden seperti itu. 

NATO telah secara terbuka dalam KTT Bucharest 2008 berjanji untuk menerima penggabungan Ukraina, tetapi tidak merinci kapan atau bagaimana.

Sebelum invasi Rusia ke Ukraina, pada bulan November tahun lalu, Rusia untuk pertama kalinya mengutip niat Ukraina untuk bergabung dengan NATO sebagai alasan untuk mengirim pasukan besar ke garis depan perbatasan, dan pernah menuntut jaminan keamanan yang komprehensif dari Amerika Serikat dan NATO, termasuk janji bahwa Ukraina tidak akan pernah bergabung dengan NATO, tetapi telah ditolak.

Zelensky mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa poin kunci untuk situasi saat ini adalah agar dirinya dapat berdialog langsung dengan Putin. Zelensky mengatakan : “Bahkan jika dia (Putin) tidak berpikir bahwa dialah yang memulai, tetapi dia harus tahu satu hal penting, yaitu tidak diragukan lagi bahwa dia memiliki kemampuan untuk menghentikan perang ini”.

Zelensky mengatakan bahwa dirinya bersedia melakukan diskusi tentang masa depan wilayah Donetsk dan Lugansk yang telah dideklarasikan oleh Moskow.

“Orang-orang yang memilih saya tidak siap untuk menyerah. Kami tidak siap menerima ultimatum (Rusia), tetapi kami dapat berdiskusi dengan Rusia tentang masa depan Krimea dan wilayah Donbas di Ukraina timur”.

“Yang penting bagi saya adalah bagaimana kehidupan penduduk di sana yang ingin menjadi warga negara Ukraina. Pada saat yang sama, saya juga tertarik untuk mendengar pendapat mereka yang ingin menjadi warga negara Federasi Rusia. Kita harus mendiskusikan masalah ini”.

Video wawancara media ‘ABC’ yang dirilis pada Senin 7 Maret, tidak merinci waktu pasti wawancara yang mereka lakukan. (Sin)

Pertimbangan Pemerintah Hapus Syarat Tes PCR dan Antigen untuk Perjalanan Domestik Hingga Uji Coba Kedatangan Luar Negeri Bebas Karantina

ETIndonesia- Pemerintah meluncurkan kebijakan baru dengan melonggarkan pembatasan COVID-19 yang pernah diterapkan sebelumnya. Langkah tersebut dilakukan dengan sejumlah pertimbangan yang dijadikan pijakan oleh pemerintah.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito menegaskan bahwa perkembangan terkini COVID-19 menjadi pertimbangan Pemerintah untuk menilai kesiapan Indonesia menuju transisi dan adaptasi kegiatan masyarakat. Diantaranya, perkembangan data kasus positif, kesembuhan, kematian, keterisian tempat tidur, serta cakupan vaksinasi di tingkat nasional.

“Sebelum suatu kebijakan diterapkan, tentu saja dilakukan pengamatan secara mendalam pada data perkembangan COVID-19. Untuk menilai kesiapan Indonesia menuju transisi dan adaptasi kegiatan masyarakat,” Wiku dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Selasa (8/3/2022) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden. 

Untuk lebih jelasnya, pada perkembangan terkini terdapat sejumlah kabar baik. Perlu diketahui, kasus Indonesia sempat naik tajam hampir 400 ribu kasus yang terjadi sekitar 1 bulan lalu. Berselang 2 minggu, kasus berhasil diturunkan hampir setengahnya menjadi 200 ribu kasus. Penurunan ini, tentunya masih masih harus dikejar agar kembali sebelum terjadinya puncak kasus. Dimana saat itu berkisar seribu kasus dalam 1 minggu. 

Kabar baik lainnya, persentase kesembuhan kembali meningkat hampir 90%. Setelah sempat menurun drastis dari 96% menjadi 86% pada 20 Februari lalu. Sejalan ini, angka keterisian tempat tidur RS rujukan COVID-19 juga menurun dalam 10 hari terakhir, dari 38,79% menjadi 28,20%. Meskipun begitu, kesiagaan menuju periode transisi dan adaptasi terus ditingkatkan dengan menambah jumlah tempat tidur. Data per 7 Maret jumlah tempat tidur isolasi di seluruh Indonesia sudah melebihi 94 ribu.

Lalu, jumlah kasus aktif nasional pada pekan terakhir mengalami penurunan sebesar 97 ribu kasus setelah 8 pekan sebelumnya mengalami kenaikan. Tetapi, angka kasus aktif saat ini masih terbilang tinggi. Data per 7 Maret 2022, tercatat 448.273 kasus. 

“Seluruh upaya penanganan Covid-19 harus terus dilakukan secara konsisten meskipun kasus nasional menunjukkan penurunan,” imbuh Wiku.

Selanjutnya dari data kematian. Meskipun kenaikannya tidak setajam kasus positif, namun tetap menjadi prioritas penanganan. Data per 21 – 27 Februari, terjadi 1.708 kematian dan meningkat di minggu ini menjadi 2.099 kematian. Artinya, terjadi kenaikan 300 kematian dibandingkan minggu sebelumnya. Hal ini sangat disayangkan, disaat kasus positif mulai mengalami penurunan, nyatanya tren kematian mingguan masih mengalami kenaikan. 

“Ingat, dalam upaya adaptasi penangan COVID-19 di Indonesia, kita tidak mentolerir kasus kematian sedikitpun. Perlu ditekankan, bahwa penanganan kasus positif baik tanpa gejala atau gejala ringan segera dilakukan pemeriksaan medis untuk mencegah kejadian perburukan klinis hingga kematian,” tegas Wiku.

Dengan mencermati perkembangan kasus tersebut, maka dalam proses adaptasi dengan pandemi COVID-19 ini, harus terus diupayakan untuk menekan angka kematian. Karena, data periode 21 Januari – 6 Maret 2022, dari 8.230 pasien yang meninggal di rumah sakit, sebesar 51% diantaranya memiliki komorbid, 56% lansia, dan 70% belum divaksinasi lengkap. 

“Ini artinya, sangat penting melindungi lansia dan kelompok rentan. Melalui pengawasan protokol kesehatan dan meningkatkan cakupan vaksinasi dosis lengkap,” lanjut Wiku. (asr)

Anies Ganti Transjakarta dengan Bus Listrik, Targetkan 100 Bus Beroperasi Hingga Akhir Tahun

ETIndonesia-    Pemprov DKI Jakarta melalui PT Transjakarta secara resmi meluncurkan 30 armada bus bebas emisi berbasis listrik.

“Alhamdulillah setelah melakukan uji coba yang cukup panjang, hari ini secara resmi 30 bus listrik digunakan untuk rute TransJakarta dan akhir tahun ini Inysa Allah akan ada 100 bus listrik yang beroperasi. Dan merupakan bagian dari piloting yang sedang kami kerjakan. Harapannya di 2030 semua kendaraan umum bus di Jakarta bisa beroperasi dengan tenaga listrik,” kata Gubernur Anies saat peluncuran Bus Listrik Transjakarta di Plaza Monas, Selasa (8/3) dalam siaran pers PPID DKI Jakarta.

Menurut Gubernur Anies kedua masalah mobilitas di Jakarta diakibatkan oleh kegiatan kendaraan bermotor yang amat tinggi. Karena itu solusi yang ditawarkan ke masyarakat adalah dengan memfasilitasi kendaraan umum dengan sistem yang luas dan kendaraan umumnya berbasis listrik.

“Jadi persoalan pengurangan emisi karbon bisa kita lakukan, di saat yang sama pengurangan jumlah kendaraan pribadi bisa dikerjakan. Itu sebabnya kita mendorongnya kendaraan umum berbasis listrik, kalau hanya kendaraan listrik maka dia akan membantu mengurangi polusi udara tapi tetap ada kendaraan pribadi di jalanan, yang artinya masalah kemacetan tetap menjadi tantangan,” papar Gubernur Anies.

Berdasarkan laporan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) PBB tahun 2022, perlu dilakukan upaya untuk mempercepat transisi menuju net-zero emissions. Jakarta sendiri telah memasukkan rencana elektrifikasi bus dan armada Transjakarta ke dalam Pergub Nomor 90 Tahun 2021 tentang rencana pembangunan rendah karbon daerah yang berketahanan iklim.

“Jadi inisiatif ini adalah bagian dari komitmen Indonesia untuk menyumbang ikhtiar umat menusia dalam menyelamatkan alam semesta dengan mengurangi polusi udara,. Kita berharap dengan adanya bus listrik ini maka masyarakat makin tersadarkan tentang pentingnya teknologi ramah lingkungan dan usaha kita mengurangi emisi karbon di kota ini,” tegasnya.

Gubernur Anies juga menggarisbawahi bahwa peluncuran Bus Listrik ini merupakan hal yang dikerjakan bersama-sama sejak tahun 2018, oleh intsitusi internasional dan dukungan dari private sector.

“Kita bekerja bersama dengan 4 institusi internasional, kita bermitra secara intensif. Antara lain, United Nations Environment Programme, UNEP. Kemudian Climate Technology Centre and Network, C40 Network dan Kedubes Kerajaan Inggris, kami sampaikan terima kasih dan apresiasi atas kolborasinya,” jelasnya.

Sementara itu Bus Listrik Transjakarta memiliki keunggulan di antaranya polusi suara pada Bus Listrik berpotensi menurun hingga 28 persen dibandingkan pada bus diesel, emisi CO2 pada gas buang bus listrik dapat berkurang hingga 50,3 persen, dan level efisiensi energi pada bus listrik memiliki potensi 5  kali lebih tinggi dibandingkan pada bus diesel.

Bus Listrik TransJakarta ini juga memiliki Rute operasi pada tahap yang awal akan fokus pada rute non-BRT. Rute tahap awal yang digunakan adalah rute 1P (Terminal Senen – Bundaran Senayan), Rute non-BRT lain sebagai rute operasi bus listrik selanjutnya adalah sebagai berikut: 1P: Senen – Bundaran Senayan; 1R: Tanah Abang – Terminal Senen; 1N: Blok M – Tanah Abang; 6N: ragunan – Blok M. (asr)

Ukraina Kembali Terima Hampir 20.000 Rudal, Bandara Rahasia Mengangkut Senjata Kiriman Internasional

Liu Minghuan

Setelah tentara Rusia melancarkan operasi ofensif terhadap Ukraina pada 24 Februari, banyak negara membantu Ukraina dengan mengirimkan senjata. Menurut media AS, negeri paman SAM dan anggota NATO lainnya sejauh ini telah mengirimkan 17.000 rudal anti-tank dan 2.000 rudal anti-pesawat Stinger (rudal Stinger) ke Ukraina. Banyak negara Barat mengangkut senjata ke Ukraina melalui bandara rahasia.

Ketua Kepala Staf Gabungan AS, Mark Milley mengunjungi bandara yang dirahasiakan di dekat perbatasan Ukraina pekan lalu, kata seorang pejabat senior Pentagon, menurut CNN dan The New York Times. Bandara tersebut telah menjadi pusat pengiriman senjata ke Ukraina.

Selama kunjungannya, Milley melihat secara langsung upaya banyak negara untuk memberikan bantuan militer ke Ukraina jika terjadi agresi Rusia yang tidak beralasan.

Dalam beberapa hari terakhir, bandara telah menjadi sarang pergerakan pesawat, dari segelintir penerbangan transportasi yang tiba secara lokal setiap hari hingga sebanyak 17 kali  tiba untuk mengirimkan pasokan serta kapasitas operasi maksimum bandara.

Lokasi lapangan terbang tetap menjadi rahasia untuk melindungi pengiriman senjata ke Ukraina, termasuk rudal anti-armor. Pejabat itu mengatakan bahwa setelah bahan-bahan ini memasuki Ukraina, mereka belum menjadi sasaran tentara Rusia.

Seorang pejabat Departemen Pertahanan kedua mengatakan 14 negara telah memberikan bantuan keamanan ke Ukraina sejak invasi Rusia dimulai, beberapa di antaranya jarang mengirim peralatan dalam jumlah besar sebelumnya.

Komando Eropa AS (EUCOM) berada di jantung pengiriman besar-besaran, menggunakan jaringan penghubungnya dengan sekutu dan mitra untuk mengkoordinasikan pengiriman ke Ukraina dalam “tepat waktu “.

Bantuan senilai sekitar $ 240 juta telah tiba di Ukraina, hanya seminggu setelah Gedung Putih secara resmi menyetujui paket bantuan keamanan AS senilai $350 juta, menurut pejabat tersebut. Sisanya akan tiba dalam beberapa hari atau minggu ke depan. 

Pasokan yang sudah dikirim ke Ukraina termasuk “kemampuan yang paling dibutuhkan, seperti kemampuan anti-armor.”

Secara total, Amerika Serikat telah memberikan Ukraina lebih dari US$3 miliar bantuan keamanan sejak Rusia pertama kali menginvasi sebagian Ukraina pada tahun 2014, kata pejabat Pentagon. Sekitar US$1 miliar di antaranya telah disediakan oleh pemerintah AS selama setahun terakhir.

Menurut laporan media, Swedia juga mengumumkan pada 27 Februari, bahwa mereka akan menghentikan praktik tidak mengirim senjata ke negara-negara yang dilanda perang dan mengirim peralatan militer seperti peluncur anti-tank ke Ukraina.

Pada 27 Februari, pemerintah Kanada menyetujui bantuan militer tambahan sebesar US$25 juta ke Ukraina.

Pada konferensi pers pada 14 Februari, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengumumkan bahwa Kanada akan mengirim Ukraina senilai US$7,8 juta “peralatan mematikan” sebagai tanggapan atas serangan Rusia.

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengumumkan pada 26 Februari, bahwa Jerman akan memberikan 1.000 senjata anti-tank dan 500 rudal Stinger kepada “teman-teman kita di Ukraina”.

Pemerintah Swedia membalikkan netralitas selama puluhan tahun dan menyetujui pengiriman 5.000 senjata anti-tank, 135.000 ransum lapangan, 5.000 helm dan 5.000 pelindung tubuh.

Kembali pada 17 Januari, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan bahwa Inggris akan memberikan Ukraina senjata dan pelatihan “pertahanan diri” saat pasukan Rusia berkumpul di perbatasan.

Sejak tentara Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, negara-negara telah membantu Ukraina dengan senjata, Ukraina telah berjuang untuk melawan, tentara Rusia menderita banyak korban, dan serangan Putin telah diblokir.

Tindakan Rusia selama beberapa hari terakhir belum membuat kemajuan berarti. Bagi tentara Rusia, semakin lama penundaan di medan perang, semakin dekat dengan akhir bencana. (sin)

 

Bukti Dugaan Kejahatan Perang Rusia Menginvasi Ukraina Sedang Dikumpulkan

oleh Zhang Yujie

Dewan Keamanan Nasional AS (National Security Council) pada Senin 7 Maret menyatakan bahwa Amerika Serikat sedang mengumpulkan informasi tentang dugaan kejahatan perang, yang mana meliputi pelanggaran hak asasi manusia dan pelanggaran hukum internasional yang dilakukan oleh Rusia selama agresi militer ke Ukraina.

Pernyataan Dewan Keamanan Nasional AS muncul di tengah kecaman internasional yang meluas atas agresi berkelanjutan Rusia terhadap Ukraina, termasuk serangan terhadap penduduk sipil, CNBC melaporkan pada 7 Maret bahwa para pengungsi perang Ukraina saat ini telah mencapai 1,5 juta jiwa.

“Kami terkejut dengan kebrutalan pasukan Rusia, dan semakin banyak warga sipil Ukraina yang tewas terbunuh. Pasukan Rusia dilaporkan telah menyerang gedung sekolah, rumah sakit, taman kanak-kanak, panti asuhan, gedung apartemen di Ukraina. Bangunan perumahan, dan warga sipil yang meninggalkan Ukraina melalui koridor kemanusiaan”, kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS (National Security Council).

“Kami sedang mengumpulkan bukti-bukti dugaan Rusia telah terlibat dalam kejahatan perang, pelanggaran hak asasi manusia, pelanggaran hukum internasional. Kami mendukung akuntabilitas dengan semua alat (hukum) yang tersedia, termasuk penuntutan pidana jika perlu”.

Michael Carpenter, duta besar AS di Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (Organization for Security and Co-operation in Europe. OSCE) pada hari Senin, menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin telah memulai perang dengan tanpa alasan.

Carpenter mengatakan bahwa 45 negara telah mengaktifkan Mekanisme Moskow (Moscow Mechanism) untuk mencatat dan mengumpulkan bukti pelanggaran Rusia terhadap hukum internasional, dan laporan investigasi yang relevan akan diserahkan kepada Pengadilan Kriminal Internasional dan Pengadilan Internasional. “Individu di semua tingkatan harus bertanggung jawab”, katanya.

“Kebrutalan perang ini menjijikkan juga memilukan. Anak-anak tewas dalam peperangan, orang tua dipaksa meninggalkan rumah mereka. Dan sejumlah fasilitas sipil terus diserang”. “Ini semua membuat setiap orang tersentak”.

Carpenter mengatakan, Rusia setuju untuk membuka koridor kemanusiaan di kota Ukraina Volnovakha dan Mariupol, tetapi melakukan pemboman ketika warga sipil menggunakannya untuk meninggalkan negara itu.

“Ini benar-benar biadab”, katanya.

Carpenter juga mengkritik usulan Rusia yang menghendaki para pengungsi Ukraina dibawa ke wilayah Rusia dan atau Belarusia.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pada 7 Maret, gencatan senjata sementara akan dibuka lagi, dan saluran kemanusiaan akan dibuka agar mereka yang ingin meninggalkan Kyiv dapat terbang ke Rusia. 

Seorang juru bicara presiden Ukraina mengatakan pada 7 Maret, bahwa usulan Rusia untuk koridor kemanusiaan itu benar-benar tidak bermoral, dan bahwa warga Ukraina harus diizinkan untuk meninggalkan rumah mereka melalui wilayah Ukraina.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada CNN pada hari Minggu 6 Maret pihaknya telah melihat beberapa laporan yang sangat kredibel tentang penembakan yang sengaja ditargetkan kepada warga sipil oleh pasukan Rusia. Ini merupakan kejahatan perang. Ada juga laporan yang menyebutkan bahwa tentara Rusia telah menggunakan senjata tertentu yang dilarang”.

Kepala Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional, Karim Asad Ahmad Khan sejak pekan lalu telah meluncurkan penyelidikan atas agresi Rusia terhadap Ukraina. (sin)

3.500 Lebih Warga Rusia di Sejumlah Kota Ditangkap Polisi Saat Berunjuk Rasa Anti-Perang

oleh Li Xin

Aksi protes anti-perang terus meluas di seluruh Rusia, menurut berita yang disampaikan oleh Kementerian Dalam Negeri Rusia bahwa pihak berwenang telah menahan lebih dari 3.500 pengunjuk rasa di seluruh Rusia, Minggu (6/3/2022).

Protes nasional meletus lagi di Rusia pada Minggu 6 Maret. Massa menentang perintah Presiden Vladimir Putin untuk menyerang Ukraina. Demikian Reuters melaporkan.

Video yang diposting di media sosial oleh aktivis oposisi dan blogger, menunjukkan ribuan pengunjuk rasa meneriakkan slogan ‘Stop Perang !’ dan ‘Anda Memalukan !’

Rekaman lain menunjukkan pihak berwenang menahan puluhan pengunjuk rasa di kota federasi Ural Yekaterinburg. Polisi anti huru hara menjatuhkan seorang pengunjuk rasa ke tanah dan sebuah mural yang menunjukkan gambar Putin di kota telah dirusak.

Reuters mengatakan bahwa media tersebut, tidak dapat secara independen memverifikasi rekaman dan foto yang beredar di media sosial. Namun Kementerian Dalam Negeri Rusia mengatakan 1.700 pengunjuk rasa ditahan di Moskow, 750 di St. Petersburg dan 1.061 di kota-kota lain.

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengatakan 5.200 orang warga sipil dari seluruh Rusia telah ambil bagian dalam protes tersebut.

OVD-Info, sebuah kelompok pengawas protes non-pemerintah mengatakan setidaknya 2.578 orang telah ditahan di 49 kota, menurut catatan mereka, ini merupakan jumlah penangkapan terbanyak yang dilakukan otoritas Rusia sejak invasi 24 Februari, sehingga total warga yang tertangkap melebihi sepuluh ribu orang.

“Kami menyaksikan kegiatan protes yang cukup besar hari ini, bahkan di kota-kota di wilayah Siberia, di mana kami jarang melihat ada penangkapan sebanyak itu di sana”, kata juru bicara OVD-Info Maria Kuznetsova.

Protes warga Rusia dengan jumlah penangkapan yang cukup besar terakhir kalinya terjadi pada Januari 2021, ketika ribuan orang warga menuntut pembebasan pemimpin oposisi Alexei Navalny, yang ditangkap setelah kembali dari Jerman, di mana dia dirawat karena keracunan agen saraf. (sin)

Apakah Foto ini Adalah Isyarat Penolakan Terhadap Kepemimpin yang Berintikan Xi Jinping ?

0

oleh Li Yun – Aboluowang

Kongres Rakyat Nasional ke-13 Pertemuan ke-5 dibuka pada 5 Maret di Balai Agung Rakyat, Beijing.

Kantor Berita ‘Xinhua’ mengomentari foto di atas : Ini adalah Xi Jinping saat memasuki venue.

Foto yang dirilis oleh Kantor Berita resmi Tiongkok ‘Xinhua’ mengungkapkan sebuah pemandangan yang mengejutkan. 

Foto tersebut menunjukkan bahwa Xi Jinping dengan wajah tersenyum berjalan menuju ke venue, meskipun semua anggota peserta berdiri dan memberikan tepuk tangan. 

Namun, baik tubuh, kepala sampai mata mereka tidak satu pun yang tertuju kepada Xi Jinping, melainkan mengarah kepada para anggota Komite Tetap lainnya yang berjalan di belakang Xi Jinping.

Beberapa netizen menuliskan komentar yang cukup menggoda : “Jangan-jangan Wang Huning lagi yang berulah”.

“Anggota peserta tampaknya lebih tertarik terhadap orang yang ada di belakang”.

“Apakah Xi Jinping cuma boneka, Li Keqiang yang lebih memiliki kekuatan nyata ?”

Ada juga netizen yang mengomentarai : “Apakah ini adalah sindiran kelas tinggi yang menunjukkan ‘Xinhua’ yang mulai memberontak ?” (sin)

Zelensky Ukraina dalam Sebuah Pertempuran Modern Daud Melawan Goliat

oleh Joel Etienne

Sekeluarga Yahudi Ukraina memiliki empat saudara laki-laki. Tiga laki-laki bersaudara dibunuh oleh Nazi. Hanya satu laki-laki yang selamat. Cucunya adalah presiden Ukraina saat ini, Volodymyr Zelensky.

Hubungan antara Ukraina dengan komunitas Yahudi di Ukraina adalah suatu hubungan yang tragis. Dari pembunuhan secara besar-besaran terhadap orang Yahudi yang menyebabkan eksodus massal dan migrasi orang-orang Yahudi yang keluar dari Ukraina selama lebih dari dua abad, sebagian besar bermigrasi ke Amerika Utara, hingga hari-hari nyata dukungan Ukraina untuk Reich Ketiga Nazi Hitler, ada sebuah pepatah umum di komunitas Yahudi, baik di Amerika atau pun di Israel, bahwa setiap batu di Ukraina berlumuran darah orang-orang Yahudi.

Namun, terlepas dari sebuah sejarah kengerian-kengerian, seperempat juta orang Yahudi telah berhasil bertahan dan berkembang di zaman Ukraina modern. 

Sekarang, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menemukan dirinya dalam situasi Daud melawan Goliat. Dengan setara katapel abad ke-21, Volodymyr Zelensky menghadapi angkatan bersenjata yang paling agresif dan mematikan di dunia, mantan Tentara Merah. Seperti Raja Daud di kitab Mazmur, Volodymyr Zelensky menghadapi musuh tersebut sendirian, tanpa dukungan nyata yang dibutuhkan dari Presiden Joe Biden, seorang Amerika Serikat yang berumur tujuh puluh tahun yang tampaknya bingung.

Sungguh ironis bahwa ini adalah Tentara Merah yang sama, yang membebaskan Auschwitz pada 27 Januari 1945. Banyak yang telah berubah sejak saat itu.

Sebelum peristiwa tingkat yang mematikan dan berpotensial menyebabkan kepunahan ini, bagaimanapun juga, Ukraina adalah sebuah negara yang sedang dalam perjalanan menuju penguatan kapitalisme, demokrasi, dan hak asasi manusia untuk semua.

Ada sejarah mengenai wajah di Ukraina sehubungan dengan hidup berdampingan dalam damai dan hormat, yang setiap tahun, puluhan ribu orang-orang Yahudi dari Israel dan tempat lain di dunia melakukan perjalanan ke Uman, sebuah kota kecil di Ukraina, untuk merayakan Tahun Baru Yahudi dalam sebuah ziarah untuk menghormati kematian Rabi Nachman dari Breslov yang terkenal dan dihormati.

Jelas, bukan karena tas-tas Gucci dan Mercedes Benz ramping yang menyebabkan Ukraina mendorong penyertaan Eropa dan NATO; bagaimanapun juga, Moskow memungkinkan beberapa orang terpilih untuk menikmati fasilitas dan penghargaan yang berasal dari Barat. 

Tidak, orang-orang Ukraina mendambakan dan berusaha untuk mengilhami inti sari dari takdir yang nyata–—kebebasan. 

Ukraina akhirnya memiliki potensi untuk melepaskan diri dari belenggu sejarahnya untuk mengejar ketertinggalannya untuk menuju sebuah  dunia yang maju yang menawarkan hak pilih bagi warganegaranya, perlindungan bagi kaum minoritas, kesetaraan gender, dan kemampuan setiap warganegara untuk mencapai potensi terbaiknya berdasarkan kecerdasan, keterampilan, dan isi wataknya. Hal ini bukanlah uang—–hal ini adalah impian Martin Luther King.

Partai Komunis Tiongkok dan Taiwan

Sementara pemerintahan Joe Biden dan Justin Trudeau terus-menerus menyerah pada musuh komunis dan fasis, yang mengikuti jejak Neville Chamberlain dan Joe Kennedy Senior, warga Barat bertanya-tanya ke mana semua ini berjalan. Akankah menaklukkan perbatasan Ukraina memuaskan Putin dan kaki tangannya? Jangan mengandalkannya. Penulis benci memikirkannya, tetapi biarkan Putin memutuskan sendiri, bagi Putin perang ini hanyalah sebuah latihan pemanasan.

Saya  biasanya mencoba mengukur insting-insting diri sendiri dengan cara mengambil sampel pikiran-pikiran rekan kerja agamawan yang  dikenal di Sinagoga setelah kebaktian pada Sabtu pagi. Mengambil sampel opini pada Sabtu pagi baru-baru ini, saya dapat melaporkan bahwa kaum milenial tidak memiliki opini-opini yang nyata mengenai ke mana arah perang ini, sementara Gen X dan Gen Y memahami apa yang terjadi tetapi tidak tahu di mana perang sedang berlangsung. Tetapi baby boomer sangat jelas mengenai gambar yang lebih besar. Dikatakan, pada dasarnya mereka memiliki satu kata jawaban: Taiwan.

Tentu saja, mereka adalah benar. Awal bencana ini dimulai musim panas lalu di Afganistan. Terburu-buru untuk terlihat mulia dan mundur sebelum peringatan ulang tahun 9/11, Joe Biden berpikir bahwa hal tersebut adalah bisnis yang cerdas untuk meninggalkan pasukan-pasukannya dan sekutu-sekutunya di Afghanistan, bahkan jika hal tersebut berarti meninggalkan persenjataan Amerika Serikat yang canggih senilai  10 miliar dolar AS di Afghanistan. 

Dengan ukuran perbandingan, Israel menerima persenjataan Amerika Serikat senilai sekitar USD 1 miliar dolar AS setiap tahun. Joe Biden berpikir bahwa hal tersebut adalah bisnis yang cerdas untuk memberikan musuh-musuhnya, Taliban, dengan 10 pasokan militer selama bertahun-tahun. Taliban tidaklah bodoh, karena Taliban dengan cepat beralih ke Beijing dan menawarkan persenjataan canggih tersebut kepada Partai Komunis Tiongkok dengan sebuah diskon. Putin jelas menyadari saat itu dan kemudian bahwa kurangnya intelijen dan kecanggihan sedang menguasai hari-hari di Washington (dan Ottawa). Seorang pecatur ahli selalu memanfaatkan kelemahan.

Dalam usaha bisnis apa pun, anda menskalakannya sebelum membangunnya. Musuh-musuh kita telah mempelajari bisnis selama beberapa dekade. Satu hal musuh-musuh kita tidak bodoh. Bagi Partai Komunis Tiongkok, invasi Rusia ke Ukraina adalah sebuah latihan pemanasan menuju Taiwan.

Dengan ekonomi sebesar Kanada tetapi populasinya hampir 3,5 kali lebih banyak, Putin memiliki senjata dan tentara, tetapi tidak memiliki uang. Menggerakkan 80 persen pasukan Rusia ke perbatasan Ukraina akan menghabiskan banyak uang. Antara bahan bakar, makanan, dan gaji-gaji kecil untuk tentara-tentara korbannya, Putin tahu bahwa ia membutuhkan seorang pemodal. 

Joe Biden dalam salah perhitungan Putin tidak akan menghargai sikap agresif Putin dengan sebuah transfer bank. Apa yang tidak Joe Biden sadari adalah bahwa Beijing akan lebih dari senang untuk menulis cek. Tidak ada kerugian bagi Partai Komunis Tiongkok. 

Jika Putin berhasil, Partai Komunis Tiongkok akan bersama-sama memiliki sebuah negara baru dengan biaya yang murah dan tanpa kehilangan nyawa bagi Partai Komunis Tiongkok, ditambah pada saat yang sama Partai Komunis Tiongkok akan menjadi bagian tim yang mengebiri dunia Barat–—semuanya sebagai sebuah pemanasan untuk hadiah yang sebenarnya, yaitu Taiwan.

Kartunis Walt Kelly terkenal mengatakan, “Kita telah bertemu musuh dan musuh itu adalah kita.” Kekacauan ini tidak akan pernah terjadi dengan Donald Trump sebagai  Presiden Amerika Serikat. Kekacauan ini tidak akan pernah terjadi bahkan dengan Mitt Romney sebagai Presiden Amerika Serikat. Ketika Mitt Romney melawan Barack Obama, media elit NYC mencemooh Mitt Romney karena pernyataan Mitt Romney bahwa Putin dan Tentara Merah adalah musuh terbesar Amerika Serikat. Siapa yang menertawakan siapa sekarang ini?

Orang-orang yang memiliki kemampuan berpikir harus sampai pada kesimpulan, sebelum  terlambat, bahwa cara-cara Joe Kennedy, Neville Chamberlain, Barack Obama, Justin Trudeau, dan Joe Biden untuk melakukan urusan-urusan dunia mengarah pada kebinasaan serta lebih banyak korban dan kematian. Oh, betapa penulis merindukan Paus Yohanes Paulus II, Margaret Thatcher, dan Ronald Reagan!

Ada saat ketika anggota-anggota Partai Demokrat tahu bagaimana menyalurkan dukungan  dan keberanian. Sementara kebodohan Joe Kennedy membantu mengantar kebangkitan Hitler dan Reich Ketiga, putranya, Presiden John F. Kennedy, seorang demokrat, tidak tahu malu sama sekali. Lagipula, ia memang menolak ketika sampai pada Krisis Rudal Kuba dan dunia menjadi lebih baik karenanya. Ada yang ingat kata-kata John F. Kennedy yang terkenal pada 26 Juni 1963: “Ich bin ein Berliner” (Saya adalah seorang penduduk Berlin)?

Selama Perang Yom Kippur, legenda mengatakan bahwa setiap 15 menit sebuah B-52 Amerika Serikat penuh diisi dengan senjata-senjata dan tank-tank, mendarat di bandara Ben Gurion di Tel Aviv, selama berminggu-minggu. Itulah jenis upaya perang yang diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup orang Israel. Bagaimana penulis tahu? Salah satu veteran Pasukan Pertahanan Israel, seorang tetangga dan teman, adalah bagian tim yang menurunkan senjata-senjata dan tank-tank dari pesawat-pesawat B-52 Amerika Serikat selama upaya tersebut. Saya percaya apa yang dikatakan oleh veteran itu.

Satu-satunya cara untuk menghindari perampasan dan kehancuran Taiwan adalah dengan cara membatasi diri dengan Ukraina. Jadilah diselesaikan segera bahwa Kyiv tidak dapat dan tidak akan jatuh. Apa pun yang terjadi! Jadilah diputuskan bahwa jika Rusia sangat melukai Volodymyr Zelensky, yang akan menyebabkan surat-surat perintah penangkapan dikeluarkan untuk Putin dan kaki tangan untuk kejahatan perang. Nuremberg siapa? Jika kita bersemangat, kita akan mulai melakukan penangkapan sekarang. 

Banyak teman dan rekan Putin menikmati jalan-jalan dan bak-bank di kota London, Paris, Miami, New York, dan Los Angeles saat ini. Temukan sebuah restoran mewah di salah satu kota ini, dan anda akan melihat mereka sedang tertawa, bergurau, dan berfoto selfie.

Pengangkutan Penumpang dan Barang Melalui Udara Berlin

Ada suatu masa ketika Barat memiliki keberanian dan semangat. Kelelahan dan kelaparan akibat Perang Dunia II yang mengerikan, Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya tidak takut ketika Tentara Merah berupaya mengambil alih Berlin Barat pada tahun 1948. Sebagai jawaban atas blokade Soviet terhadap Berlin, Sekutu Barat mengorganisir Pengangkutan Penumpang dan Barang Melalui Udara Berlin (Berlin Airlift).

Dari 26 Juni 1948, hingga 30 September 1949, Barat dengan gagah berani membawa perbekalan-perbekalan untuk  masyarakat Berlin Barat. Pasukan-pasukan  Amerika Serikat dan Inggris, dibantu oleh pasukan-pasukan Kanada, Australia, Prancis, Selandia Baru, dan Afrika Selatan terbang di atas Berlin lebih dari 250.000 kali, menjatuhkan kebutuhan-kebutuhan seperti bahan bakar dan makanan. Rencana awal tersebut adalah untuk mengirimkan 3.475 ton persediaan setiap hari, tetapi pada musim semi 1949 puncak pengiriman harian telah meningkat menjadi 12.941 ton.

Keberhasilan pengangkutan penumpang dan barang Melalui udara ini terjadi karena terus-menerus membuat penduduk Berlin bertahan hidup meskipun blokade tersebut menjadi semakin mempermalukan Soviet, dan terus berlangsung hingga 12 Mei 1949, Uni Soviet mencabut blokadenya atas Berlin Barat.

Tetapi saat ini, kita berdebat mengenai pembekuan rekening bank oligarki Rusia. Saat ini, bukannya berfokus pada apa yang penting sebelum agresi Putin, Joe Biden menghabiskan waktunya mendukung latihan-latihan pensinyalan kebajikan dan Justin Trudeau memberlakukan darurat militer terhadap pengemudi-pengemudi truk yang memprotes. Pengemudi-pengemudi  truk, luar biasa!

Memalukan kita!

Hanya sebuah upaya yang mirip dengan Berlin Airlift, disertai dengan membatasi diri dengan cara yang mirip dengan Krisis Rudal Kuba, akan bekerja untuk menangkal komunis dan fasis.

Sementara itu, kita hanya dapat merangkul keberanian luar biasa dari saudara dan saudari kita, orang-orang Ukraina, tetapi juga orang-orang Polandia dan orang-orang Moldavia yang mengerti bahwa satu-satunya cara bagi mereka untuk tetap hidup dalam kebebasan adalah dengan cara bangit melawan para pengganggu. 

Winston Churchill adalah benar ketika ia berkata, “Bangsa-bangsa bertempur hingga akhir bangkit lagi, tetapi bangsa-bangsa yang menyerah secara jinak sudah tamat.”

Sejarah, seperti Tuhan yang baik, bukannya tanpa rasa humor. Kakek-nenek Presiden Volodymyr Zelensky, seperti banyak orang-orang Yahudi di Ukraina, melarikan diri ke Amerika, memungkinkan Volodymyr Zelensky akan menjadi presiden Amerika. Jika Volodymyr Zelensky akan menjadi presiden Amerika, kita semua akan lebih baik.

Satu-satunya solusi Joe Biden untuk bencana Afghanistan adalah menawarkan perlindungan pemerintah Afghanistan dari Taliban dengan menerbangkan Presiden Afghanistan ke pengasingan. Joe Biden menawarkan hal yang sama kepada Presiden Ukraina, tetapi Volodymyr Zelensky mencemooh gagasan itu, dengan mengatakan: “Pertarungan ada di sini; saya butuh amunisi, bukan sebuah tumpangan.” Itu seorang pria sejati!

Saya tidak tahu apakah komunitas penulis akan dapat mengadakan doa-doa Tahun Baru di Ukraina tahun ini di makam Rabi Nachman dari Breslov. Tetapi jika kita melakukannya, penulis dapat memberitahu anda bahwa kami akan memberikan penghormatan dan berdoa untuk Presiden Volodymyr Zelensky dalam pertempuran David melawan Goliath, serta untuk saudara-saudara Ukraina, Polandia, Baltik, Moldavia, yang berjuang di garis depan kebebasan—–yang berjuang untuk kita semua.

Semoga Tuhan memberkati mereka semua! (Vv)

Joel Etienne, seorang pengacara hak asasi manusia yang berbasis di Toronto, dan sebagai seorang produser televisi dan film

Propaganda Beijing Mengenai Ukraina Meresap ke dalam Media Arus Utama Barat

oleh Anders Corr

Ketika Rusia meluncurkan agresinya ke Ukaraina,  para wartawan Barat mengulangi propaganda Partai Komunis Tiongkok yang bertentangan dengan agresi teritorialnya.

Dalam laporan yang sangat bagus mengenai reaksi Tiongkok terhadap reaksi invasi Vladimir Putin ke Ukraina, para wartawan Barat terus-menerus menganggap benar  unsur-unsur utama dari propaganda Beijing, yaitu bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKT) mengutamakan perdamaian, kedaulatan negara, dan keutuhan wilayah, dan bahwa apa yang disebut kebijakan Beijing entah bagaimana kontras dengan invasi Moskow.

Tidak dibenarkan, jika seseorang mempertimbangkan sejarah panjang dan berkelanjutan mengenai perampasan tanah militerisasi Partai Komunis Tiongkok yang dimulai dari awal Jiangxi Soviet pada 1931-1934, hingga ke Yan’an mulai 1935, Beijing pada 1949, Turkestan Timur (sekarang Xinjiang) pada 1950, dan Tibet pada 1951.

Dari 1964 hingga 1969, pemimpin Partai Komunis Tiongkok Mao Zedong berusaha merebut wilayah Soviet, tetapi ditolak secara militer. 

Pada 1974, Tiongkok berperang melawan Vietnam Selatan (saat itu bersekutu dengan Amerika Serikat) dan merebut Kepulauan Paracel di Laut Tiongkok Selatan. Sebuah kapal induk Amerika Serikat berada di dekatnya, tetapi sayangnya tidak membantu. Seandainya kita menghentikan ekspansi Tiongkok sejak awal, sejarah pasti akan berlangsung lebih damai.

Pada 1988, Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat  membunuh marinir-marinir Vietnam di Johnson South Reef di Laut Tiongkok Selatan dan kemudian membangun sebuah pulau buatan di mana Tiongkok menempatkan sebuah pangkalan militer. 

Pada 1995, rezim Tiongkok menduduki Mischief Reef di Zona Ekonomi Eksklusif Filipina, dan membangun secara masif sebuah pangkalan militer yang jelas-jelas melanggar Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Hukum Laut.

Pada 2009, Beijing mengklaim seluruh Laut Tiongkok Selatan sebagai wilayahnya dalam sebuah catatan lisan ke semua negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pada tahun 2012, Penjaga Pantai Tiongkok merampas Scarborough Shoal dari nelayan-nelayan Filipina.

Saya mengunjungi Scarborough Shoal pada 2016 dan secara pribadi melihat Penjaga Pantai Tiongkok  membahayakan nyawa para aktivis Filipina, saat para aktivis Filipina berupaya berenang ke sebuah batu di Scarborough Shoal dan menanam sebuah bendera. 

Penjaga Pantai Tiongkok memundurkan perahu-perahu motor mereka ke arah para aktivis Filipina yang berenang itu, yang harus berenang menghindar dan menjauhi perahu-perahu motor. Dengan demikian Penjaga Pantai Tiongkok berusaha menghentikan dan menakut-nakuti para aktivis Filipina untuk kembali ke perahu nelayan yang penulis tumpangi. Kapal-kapal baja Penjaga Pantai Tiongkok yang besar juga mendekat beberapa meter dari perahu kayu yang lebih kecil milik nelayan yang tumpangi, yang dengan sengaja mengayun-ayunkan perahu penulis dengan kasar untuk menakut-nakuti. Saya merekam semua itu dengan kamera.

Baru-baru ini, Tentara Pembebasan Rakyat menduduki wilayah Himalaya di India dan perbatasan Bhutan. 

Bhutan adalah sebuah negara kecil yang mengandalkan India untuk pertahanannya, dan India telah berusaha untuk mengurangi serangan Tentara Pembebasan Rakyat dengan melawan tentara Pembebasan Rakyat dalam perkelahian di lereng-lereng gunung, tanpa menggunakan senjata api. Akhirnya, Tiongkok tetap berhubungan dekat dengan Taliban, dan kelompok-kelompok teroris di Myanmar yang mengendalikan wilayah.

Perang Tiongkok 1979 Melawan Vietnam

Pada 1979, Ketua Partai Komunis Tiongkok Deng Xiaoping mengobarkan sebuah perang melawan Vietnam, karena invasi Vietnam ke Kamboja dan mengembangkan aliansi dengan Uni Soviet. Vietnam mendorong mundur militer Tiongkok, tetapi Beijing berhasil memindahkan perbatasan sedikit ke arah selatan dalam proses, mengambil beberapa lokasi strategis, termasuk pegunungan yang tinggi yang telah diperjuangkan kedua belah pihak.

Menurut sumber saya di Vietnam, sebagai contoh, Tiongkok mempertahankan dua dari tiga air terjun di Ban Gioc, ditambah bukit di sisi utara yang berdekatan dengan air terjun, dan beberapa wilayah di perbatasan Huu Nghi. Penanda perbatasan berada ada di sisi selatan air terjun tersebut, seperti yang penulis saksikan sendiri dalam perjalanan ke sana pada 2015.

Profesor Carlyle Thayer di Universitas New South Wales memastikan dalam sebuah email, “Ada sedikit tanah yang dipertahankan Tiongkok karena alasan-alasan taktis” setelah perang tahun 1979.

Namun, Profesor Carlyle Thayer meragukan klaim-klaim oleh beberapa sumber saya bahwa Tiongkok memiliki sebuah koloni sekitar 3.000 orang di Vietnam dari 1975 hingga tahun 1977, dan mulai sebuah pemerintahan paralel di distrik pusat strategis Bao Lac. Tiongkok hampir mencapai hal ini di Burma saat ini, sehingga klaim-klaim tersebut harus diselidiki lebih lanjut.

Alexander Vuving, anggota fakultas di Pusat Asia-Pasifik untuk Studi-Studi Keamanan, menulis dalam sebuah email: “Setelah perang, pihak Tiongkok mundur ke utara perbatasan sebelum 1979 di sebagian besar wilayah. Tetapi pihak Tiongkok mendapatkan beberapa wilayah. Wilayah-wilayah ini adalah beberapa lokasi strategis di sepanjang perbatasan tersebut yang sebagian besar telah disahkan sebagai wilayah-wilayah Tiongkok dalam perjanjian perbatasan darat Tiongkok-Vietnam 1999.”

Alexander Vuving menulis bahwa Ban Gioc dan perbatasan Huu Nghi “adalah, di antara tempat-tempat yang disengketakan  Vietnam serahkan kepada Tiongkok dalam perjanjian perbatasan 1999. Saya tidak melihat bukti Tiongkok secara militer menduduki tempat-tempat ini, tetapi tampaknya Tiongkok mengendalikan tempat-tempat ini setelah perang. Kedua tempat ini lebih bersifat simbolis daripada strategis. Ada beberapa dataran tinggi yang strategis di sepanjang perbatasan di mana kedua belah pihak berjuang demi kendali mereka selama tahun 1980-an. Sebagian besar dari dataran tinggi ini juga diserahkan kepada Tiongkok di perjanjian perbatasan darat.”

Apa yang Akan Diserang Selanjutnya?

Tampaknya ambisi-ambisi teritorial Partai Komunis Tiongkok, dilihat dari perampasan Provinsi Jiangxi pada 1931 hingga perampasan-perampasan wilayah terbaru di Himalaya oleh Partai Komunis Tiongkok, tanpa batas. Apa selanjutnya yang akan dirampas Partai Komunis Tiongkok? Kepulauan Senkaku di Jepang? Seluruh Taiwan? Seluruh Bhutan?

Sekarang setelah militer Rusia terlibat dalam sebuah perang di Ukraina, mungkinkah Tiongkok akan merebut  Timur Jauh Rusia yang relatif tidak terlindungi? 

Pada 1964, Mao Zedong dilaporkan mengeluh mengenai perampasan tanah di sebelah timur Danau Baikal oleh Rusia, sebuah wilayah yang terbentang luas sekitar sepertiga wilayah Rusia saat ini. Mungkinkah sebuah klaim semacam itu digunakan sebagai sebuah dasar untuk sebah invasi Tiongkok di masa depan?

Bagaimana dengan semenanjung Korea? Pada 2017, pemimpin Tiongkok Xi Jinping tampaknya meyakinkan Presiden Donald Trump saat itu bahwa seluruh Korea pernah menjadi milik Tiongkok. Apakah Xi Jinping menguji untuk sebuah klaim sejarah yang suatu hari dapat menyebabkan sebuah invasi?

Tidak ada yang tahu apa yang akan diambil Tiongkok atau Rusia selanjutnya, karena para diktator Tiongkok dan  Rusia mengambil manfaat dengan mengubah cerita-cerita mereka tergantung pada apa yang mereka pikir mereka dapat ambil saat ini. Yang pasti adalah Soviet di masa lalu, dan Tiongkok saat ini, memiliki ambisi-ambisi hegemoni global.

Para Wartawan Barat Terlibat dalam Propaganda Partai Komunis Tiongkok 

Setelah mempelajari dan secara pribadi menyaksikan ekspansionisme militer Tiongkok,  disayangkan untuk membaca wartawan-wartawan arus utama Barat, yang seharusnya menjadi ahli dalam masalah Tiongkok, berulang tanpa peringatan, sudut pandang yang  kritis, atau konteks, Partai Komunis Tiongkok  mengklaim bahwa Beijing menunjung “keutuhan wilayah.”

Contoh-contoh terbaru, tampaknya disebabkan oleh sebuah persepsi terputusnya hubungan antara perang propaganda Beijing mendukung “keutuhan wilayah” dengan dukungan  Beijing, secara diam-diam untuk invasi Vladimir Putin ke Ukraina yang dimulai dengan Krimea pada 2014, dan berlanjut dalam sebuah cara yang lebih keras dan diperpanjang saat ini, dapat ditemukan dengan cara pelaporan yang sangat baik oleh The New York Times dan The Financial Times.

Pada 26 Februari, seorang reporter The New York Times menyebut Beijing sebagai “pendukung setia  kemerdekaan yang berdaulat,” yang kontras dengan invasi Rusia. Para wartawan lainnya mengambil tema yang sama pada hari berikutnya.

Pada 27 Februari di The New York Times, reporter kedua mengklaim bahwa “kedaulatan negara dan keutuhan wilayah [adalah] sebuah prinsip lama dari kebijakan luar negeri Tiongkok.”

The Financial Times pada tanggal yang sama merujuk pada “kebijakan dukungan Beijing untuk perdamaian dan stabilitas global.”

Tidak satu pun dari laporan ini yang mendekati kebenaran, seperti yang harus jelas dari sejarah disebutkan sebelumnya, atau yang terbaru, sikap Xi Jinping yang mendukung invasi Rusia. Tidak ada perbedaan antara Xi Jinping dengan Vladimir Putin dalam hal ini. Mereka berdua ingin mencuri wilayah, dan mereka berdua menyangkalnya. Tiongkok secara konsisten melanggar  kemerdekaan yang berdaulat, keutuhan wilayah, dan perdamaian global dari negara-negara tetangganya dan Asia secara keseluruhan, sambil mengklaim bahwa Tiongkok berhak untuk melakukannya. Vladimir Putin mengikuti strategi yang sama di Ukraina.

Namun, ada satu perbedaan antara Xi Jinping dengan Vladimir Putin, yaitu Xi Jinping sedikit lebih berkuasa dan licik dari Vladimir Putin. Partai Komunis Tiongkok berkembang dengan cara menciptakan atau mengambil keuntungan dari konflik antara pihak-pihak lain, dan melangkah ke dalam kekosongan kekuasaan yang dihasilkan.

Hal ini adalah benar sejak Partai Komunis Tiongkok mengambil alih kekuasaan pada 1949, setelah pemerintah Nasionalis Tiongkok kelelahan dalam sebuah perang melawan Kekaisaran Jepang. 

Partai Komunis Tiongkok sebagian besar menciptakan pertempuran di Ya’nan, dan kemudian merebut Beijing ketika waktunya sudah matang.

Xi Jinping dapat melakukan hal yang sama ke Rusia, setelah mendorong Rusia untuk menghancurkan dirinya sendiri di Ukraina. (Vv)

Anders Corr Adalah kepala sekolah di Corr Analytics Inc., penerbit Journal of Political Risk. Ia telah melakukan penelitian ekstensif di Amerika Utara, Eropa, dan Asia. Buku terbarunya adalah “The Concentration of Power: Institutionalization, Hierarchy, and Hegemony” (2021) dan “Great Powers, Grand Strategies: the New Game in the South China Sea” (2018).