Pria atau Wanita yang Lebih Disukai oleh Penyakit Jantung ? 7 Cara Menjaga Kesehatan Jantung

oleh Dietitian Lisa Roth Collins

[Catatan Editor] Ada sejumlah perbedaan antara jantung pria dan wanita, sehingga kemungkinan menderita penyakit jantung juga berbeda. Pria atau wanita yang bagaimana yang memiliki risiko rendah terkena penyakit jantung ? Bagaimana menjaga kesehatan jantung ?

Meskipun tidak mudah untuk menjaga kesehatan jantung, tetapi juga tidak sulit kalau benar-benar dilakukan. Memahami fungsi dan struktur jantung penting dalam memutuskan langkah-langkah apa yang harus diambil untuk melindungi kesehatan jantung. Menemukan cara alami dan efektif untuk mencapai tujuan ini adalah bagian paling penting.

Letak perbedaan antara jantung pria dan wanita 

Pria dan wanita berbeda dalam banyak hal, begitu pula pada organ jantung. Misalnya :

● Volume jantung wanita serta proporsi beberapa ventrikel (bilik jantung) wanita lebih kecil daripada pria.

● Detak jantung wanita lebih cepat daripada pria, tetapi jumlah darah yang dipompa per detak jantung pria lebih banyak daripada wanita.

● Sebagian jantung wanita memiliki dinding bilik yang lebih tipis dan pembuluh darahnya juga lebih halus.

● Saat menghadapi tekanan atau stres, jantung wanita akan berdetak lebih cepat dan darah yang dipompa menjadi lebih banyak. Tetapi stres justru menyebabkan arteri pada jantung pria menyempit, meningkatkan tekanan darah.

● Plak yang menumpuk di pembuluh darah dapat menyebabkan serangan jantung. Plak pada pria biasanya lebih keras dan mempengaruhi tiga arteri utama jantung. Sedangkan pada wanita, plak relatif lebih lunak dan biasanya menyebabkan penyumbatan pada satu atau dua arteri utama. Tapi plak yang lebih lembut cenderung lebih mudah terkelupas dari dinding pembuluh darah dan beredar dalam darah, memicu penyakit jantung.

● Jantung wanita karena terpengaruh oleh estrogen (hormon seks wanita), pada masa sebelum dan sesudah menopause, daya proteksi estrogen terhadap jantung melemah, jadi meningkatkan risiko penyakit jantung.

● Saat terjadi serangan jantung, pria biasanya mengalami rasa nyeri pada dada seperti diremas-remas, sedangkan wanita biasanya mengalami nyeri hebat di punggung atau perut bagian atas, disertai keluarnya keringat, sesak napas, rasa mual dan lainnya.

● Pria lebih mungkin meninggal dunia karena serangan jantung.

● Wanita lebih mungkin mengalami palpitasi atau jantung berdebar-debar.

● Pria biasanya mengalami serangan jantung pada usia yang lebih muda daripada wanita.

● Wanita memiliki masa pemulihan yang lebih lama daripada pria setelah terkena serangan jantung.

Detak jantung istirahat (rest heart rate) dan variabilitas detak jantung (heart rate variability, HRV)

Anda mungkin mendengar dua istilah ini dari dokter Anda. Atau jika Anda memiliki alat pelacak olahraga atau menggunakan perangkat serupa yang dapat dikenakan pada anggota badan, Anda mungkin juga sudah memperhatikan kedua istilah ini. Apa sebenarnya yang dimaksudkan oleh kedua istilah itu ?

Denyut jantung istirahat adalah berapa kali jantung Anda berdetak per menit dalam keadaan tenang. Pada saat itu, jantung memompa darah paling sedikit, menyediakan oksigen yang dibutuhkan seluruh tubuh. Penelitian yang dilakukan Women’s Health Initiative (Prakarsa Kesehatan Wanita) menunjukkan bahwa antara 60 dan 100 denyut per menit adalah normal. Dalam rentang ini, wanita dengan detak jantung per menit yang lebih rendah cenderung tidak mengalami serangan jantung.

Sebuah artikel yang diterbitkan dalam British Medical Journal (BMJ) pada tahun 2009 menyebutkan :  Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 129.135 orang wanita pascamenopause, menunjukkan bahwa wanita dengan detak jantung istirahat lebih dari 76 detak per menit memiliki risiko 26% lebih tinggi mengalami serangan jantung, bahkan kematian dibandingkan wanita dengan detak jantung istirahat kurang dari 62 detak per menit.

Variabilitas detak jantung (HRV) adalah ukuran variasi dalam interval waktu antara setiap detak jantung. Ini dikendalikan oleh sistem saraf otonom. Sistem saraf otonom juga mengatur indikator penting tubuh seperti tekanan darah, detak jantung, dan pernapasan. Variabilitas detak jantung, yang sebelumnya diukur menggunakan elektrokardiogram, sekarang dapat diukur kapan saja, di mana saja menggunakan perangkat yang dapat dikenakan di pergelangan tangan atau ditempelkan di dada.

Pada umumnya variabilitas detak jantung (HRV) orang akan berubah menjadi rendah ketika menghadapi situasi kecemasan dan stres. Orang dalam keadaan santai akan memiliki variabilitas detak jantung yang lebih tinggi. Oleh karena itu, individu dengan variabilitas detak jantung yang lebih tinggi dapat diartikan memiliki jantung yang lebih sehat dan kemampuan yang lebih baik dalam mengatasi stres.

Bagaimana secara alami meningkatkan kesehatan jantung dan mencegah penyakitnya ?

Kabar baiknya adalah bahwa dengan mengubah beberapa gaya hidup, Anda sudah dapat meningkatkan kesehatan jantung dan mencegah serangan jantung dengan tanpa minum obat. Melindungi jantung Anda adalah garis pertahanan pertama melalui perubahan pola makan dan gaya hidup.

1. Kurangi asupan gula 

Anda mungkin hanya berpikir bahwa asupan gula hanya akan membuat berat badan bertambah, tetapi sebenarnya ia juga dapat menyebabkan penyakit jantung. Sebuah studi yang dilakukan selama 15 tahun yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association (JAMA) pada tahun 2014, menunjukkan hubungan antara asupan gula berlebih dengan penyakit jantung. Studi tersebut menemukan bahwa orang yang mengkonsumsi 25% lebih banyak kalori dalam bentuk gula per hari memiliki risiko dua kali lipat meninggal akibat penyakit jantung dibandingkan dengan mereka yang mengkonsumsi kurang dari 10% kalori harian mereka dari gula.

2. Mempertahankan diet yang sehat

Menurut ‘US News and World Report’, diet yang paling menyehatkan jantung adalah diet gaya Mediterania, diet Ornish (rejimen vegetarian), dan diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension).

3. Memastikan kualitas tidur yang baik

Tidur 7 hingga 9 jam sehari adalah yang terbaik untuk kesehatan jantung dan kesehatan fisik secara umum. Sebuah studi tahun 2010 yang diterbitkan dalam laporan ‘Current Cardiology Review’ menunjukkan bahwa kurang tidur meningkatkan risiko penyakit arteri koroner dan penyakit kardiovaskular.

4. Mengkonsumsi suplemen

Salah satu suplemen yang paling menyehatkan jantung adalah ekstrak bawang putih tua (Aged Garlic Extract. AGE). Beberapa penelitian telah menunjukkan manfaat suplemen ini bagi kesehatan kardiovaskular. AGE dapat mencegah atau bahkan membalikkan akumulasi plak di pembuluh darah, sehingga menunda perkembangan aterosklerosis, dapat secara signifikan mengurangi tekanan darah sistolik dan diastolik, dan mengurangi kandungan kolesterol total dan low-density lipoprotein (LDL, yang biasa dikenal sebagai kolesterol jahat). Suplemen kesehatan jantung lainnya termasuk Q10 (koenzim Q10), magnesium, asam lemak omega-3, serat, dan teh hijau.

5. Mengolah raga

Otot baru lentur, sehat jika sering digerakkan, tidak terkecuali jantung. Usahakan untuk melakukan aktivitas aerobik intensitas sedang setidaknya selama 150 menit per minggu, akan lebih baik jika ditambah dengan latihan yang sedikit berbeban. Jika Anda sudah lama tidak berolahraga, konsultasikan terlebih dahulu dengan ahli kesehatan.

6. Jangan makan terlalu banyak

Makan terlalu banyak selain berdampak buruk pada sistem pencernaan, juga pada jantung. Makan terlalu banyak dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur dan menjadi cepat, meningkatkan risiko serangan jantung.

7. Jaga suasana pikiran dan hati yang tenang

American Heart Association memperingatkan bahwa stres kronis dapat menyebabkan penyakit jantung. Sebuah penelitian yang diterbitkan di majalah ‘The Lancet’ pada tahun 2017 menunjukkan bahwa stres dapat meningkatkan tekanan darah dan mendorong peingkatan resiko penyakit kardiovaskular. Jadi, sebaiknya melibatkan diri dalam aktivitas yang membantu mengurangi stres dalam kehidupan sehari-hari, seperti meditasi, berjalan kaki, visualisasi, menari, yoga, tai chi, pernapasan dalam, membuat catatan harian dan sebagainya.

Epilog

Dengan memahami ciri-ciri jantung, menjalani pola hidup yang sehat, dan memeriksakan tekanan darah, detak jantung, kolesterol, dan kadar gula darah secara rutin, sebagian besar wanita mampu menjaga kesehatan jantung dengan cara alami.

Tentang penulis : Lisa Roth Collins adalah ahli gizi holistik dan manajer pemasaran terdaftar untuk situs kesehatan ‘Naturally Savvy’.

Artikel asli diterbitkan oleh ‘Naturally Savvy’ dan dipublikasikan dengan izin oleh The Epoch Times.