Militer Ukraina Maupun Rusia Menggunakan Taktik “Mengepung Wei untuk Menyelamatkan Zhao”
Golden Focus
Fokus tema kali ini : Jet tempur F-16 Ukraina menembak jatuh rudal Rusia dalam pertempuran pertama ; Tentara Ukraina berhasil menguji rudal balistik, dan “rencana kemenangan” Ukraina yang misterius ; Tentara Ukraina sekali lagi menerobos perbatasan Rusia-Ukraina, tentara Ukraina dan Rusia semuanya sedang menerapkan taktik “mengepung Wei untuk menyelamatkan Zhao” ; Tentara Ukraina sekali lagi mencatat rekor serangan drone jarak jauh ; Sandera Israel berhasil lolos secara ajaib, dan tentara Israel berhasil menggagalkan pengeboman habis-habisan Hizbullah.
Jet Tempur F-16 Ukraina Menembak Jatuh Rudal Rusia dalam Pertempuran Pertama
Harus dikatakan bahwa serangan rudal dan drone skala besar Rusia terhadap fasilitas mata pencaharian masyarakat Ukraina selama dua hari berturut-turut setelah Hari Kemerdekaan Ukraina telah berhasil membuat marah warga Ukraina, termasuk Zelenskyy, juga menyebabkan Ukraina terpicu oleh serangan ini sehingga membuka penggunaan beragam senjata baru.
Zelenskyy mengadakan konferensi pers pada 27 Agustus dan mengungkapkan banyak rahasia yang tidak diketahui orang, tak disangka jet tempur F-16 Ukraina yang dinanti-nantikan oleh para penggemar militer sebenarnya sudah ikut pertempuran.
Zelenskyy mengkonfirmasi untuk pertama kalinya pada konferensi pers bahwa tentara Ukraina menggunakan jet tempur F-16 menembak jatuh rudal Rusia. Ini seharusnya menjadi hasil yang secara resmi dikonfirmasi oleh Ukraina bahwa F-16 untuk pertama kalinya berpartisipasi dalam perang tersebut. Beberapa pakar militer berspekulasi bahwa F-16 menembak jatuh rudal jelajah jarak menengah Kh-101 Rusia.
Beberapa orang selalu mengatakan bahwa F-16 yang diberikan Amerika Serikat kepada Ukraina adalah jet tempur tua yang belum diperbarui. Namun, menurut laporan terbaru dari “Defense Express”: Amerika Serikat telah membekali F-16 milik tentara Ukraina dengan versi terbaru dari sistem tempur elektronik yang dirancang khusus untuk menargetkan sistem pertahanan udara Rusia, bahkan sekutu NATO juga masih belum memasang sistem baru ini.
Uji Coba Rudal Balistik Ukraina Berhasil Meluncurkan “Rencana Kemenangan” yang Misterius
Pada konferensi pers tersebut, Zelenskyy juga mengkonfirmasi terobosan besar lainnya dari tentara Ukraina, yaitu keberhasilan uji peluncuran rudal balistik yang diproduksi di dalam negeri. Artinya, Ukraina tidak lagi memerlukan persetujuan Amerika Serikat dan NATO untuk melakukan pengeboman di sebagian besar wilayah Rusia termasuk Moskow. Selain itu, Zelenskyy juga mengatakan : Perang Rusia-Ukraina pasti akan berakhir dengan dialog, namun Ukraina tidak siap menukar wilayahnya dalam negosiasi apa pun.
Tampaknya meskipun tentara Ukraina menggempur kota-kota dan merebut wilayah di tanah Rusia, namun Zelenskyy belum terpesona oleh keunggulan strategis saat ini. Dia masih relatif rasional mengenai arah perang, yang berarti kedua belah pihak harus mengambil keputusan berakhir dengan damai sesegera mungkin. Bagi penulis, yang paling menarik perhatian penulis pada konferensi pers adalah “rencana kemenangan” Ukraina yang diungkapkan Zelenskyy untuk pertama kalinya.
Dikatakan bahwa “rencana kemenangan” ini terutama berisi empat poin dan akan diserahkan kepada Biden pada September. Zelenskyy secara khusus menyebutkan bahwa rencana itu juga akan diserahkan kepada dua kandidat partai untuk pemilihan presiden AS berikutnya : Trump dan Harris. Tapi apa saja empat poin yang paling diperhatikan oleh orang-orang? Terlepas dari satu-satunya pengungkapan Zelenskyy bahwa operasi Kursk oleh Angkatan Darat Ukraina adalah salah satu poin penting dari “Rencana Kemenangan Ukraina” ini, sisanya tampaknya harus menunggu sampai Biden, Trump, setelah mereka memahami, barulah dapat tahu.
Selain itu, menurut media Ukraina : Ukraina akan menyerahkan kepada Biden daftar penggunaan rudal taktis Angkatan Darat AS untuk menyerang sasaran di Rusia. Ukraina sedang mencoba membujuk pemerintahan Biden untuk mencabut pembatasan penggunaan senjata jarak jauh AS di Rusia.
Dilaporkan bahwa Biden dan Zelenskyy akan membahas pencabutan pembatasan saat Majelis Umum PBB diadakan di New York pada September. Begitu pembatasan dicabut, kita dapat memperkirakan bahwa akan ada perubahan mengejutkan di medan perang Rusia-Ukraina.
Zelenskyy juga mengumumkan keputusan non-perang lainnya pada konferensi pers. Saya pikir keputusan ini mungkin akan membuat Rusia semakin panik. Zelenskyy mengumumkan bahwa mulai sekarang, Ukraina akan menghentikan semua pengiriman gas alam yang melalui pipa Ukraina.
Perlu Anda ketahui, meski perang telah berlangsung lebih dari dua tahun, Rusia telah menghasilkan uang dengan mengangkut gas alam ke beberapa negara Eropa, termasuk Hongaria, Austria, dan Slovakia, melalui pipa gas alam Ukraina. Keputusan Zelenskyy sama saja dengan memberi tahu negara-negara Eropa ini bahwa muka sudah cukup diberikan kepada kalian, sekarang tidak ada seorang pun yang akan diberi muka.
Selain informasi strategis mengenai perang Rusia-Ukraina yang diungkap Zelenskyy, Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal membeberkan konten yang lebih spesifik mengenai produksi senjata Ukraina.
“Ukraina sekarang sudah memiliki kemampuan untuk memproduksi lebih dari 1 juta drone per tahun, dan yang paling penting adalah tingkat lokalisasinya mencapai 98%, selain itu, setelah lebih dari dua tahun pengembangan ekstrem, Ukraina kini sudah memiliki senjata kemenangan secara menyeluruh : Ini mencakup segala sesuatu mulai dari artileri buatan Ukraina hingga drone penyerang unik dan lain-lain,” katanya.
Sekali lagi Menerobos Perbatasan Rusia-Ukraina, Militer Ukraina Maupun Rusia Menggunakan Taktik “Mengepung Wei untuk Menyelamatkan Zhao”
Pada 27 Agustus dini hari, datang berita dari Rusia bahwa tentara Ukraina sekali lagi menerobos perbatasan Rusia-Ukraina dan menyerbu wilayah Belgorod di Rusia. Tampaknya semua tindakan tentara Ukraina di masa depan akan mengikuti kebijakan Zelenskyy : Lakukan dengan diam-diam dan jangan bicara. Meskipun tentara Ukraina sebelumnya telah bergerak ke selatan dari Kursk untuk menyerang Oblast Belgorod setelah memasuki Kursk, Rusia, namun ini adalah pertama kalinya mereka menyerbu Belgorod secara langsung dari perbatasan Ukraina.
Serangan ini terdiri dari lebih dari 60 tentara Ukraina yang mengendarai delapan kendaraan tempur infanteri Stryker buatan Amerika. Mereka menyerbu dari dua pos pemeriksaan di perbatasan Rusia-Ukraina. Setelah baku tembak dengan pasukan perbatasan Rusia, mereka menyerbu Oblast Belgorod Rusia. Jika kabar ini dibenarkan oleh Ukraina, maka tentara Ukraina berturut-turut telah menginvasi tiga negara bagian Rusia dari tiga arah di Ukraina.
Panglima Angkatan Darat Ukraina Oleksandr Syrskyi menyatakan pada 27 Agustus bahwa tentara Ukraina telah menduduki 100 pemukiman di Oblast Kursk Rusia dan menangkap 594 personel militer Rusia. Namun dia secara khusus menyebutkan krisis besar di front Ukraina : Tentara Rusia sedang mengumpulkan pasukan di front Pokrovsk di wilayah Donetsk Ukraina, dan situasinya cukup sulit bagi tentara Ukraina.
Dia bahkan menyebutkan : Sekitar 30.000 tentara Rusia dipindahkan dari garis depan timur kembali ke Kursk, Rusia, namun hanya di wilayah Pokrovsk saja pengerahan militer diperkuat. Tampaknya tentara Rusia dan tentara Ukraina sedang memainkan taktik “mengepung Wei untuk menyelamatkan Zhao”.
Ngomong-ngomong, berbagai taktik yang digunakan dalam perang Rusia-Ukraina dan perubahan yang terjadi memang sedikit menyilaukan mata. Tepat ketika orang-orang sedang memperhatikan dua medan perang utama Kursk di Rusia dan Pokrovsk di Ukraina, sebuah informasi yang diungkapkan oleh pihak Rusia mengejutkan semua penggemar militer.
Kembali Mencetak Rekor Serangan Drone Jarak Jauh
Pada 27 Agustus, seorang blogger militer Rusia mengungkapkan bahwa sejumlah besar drone dan kapal laut tanpa awak berkumpul di kota Odessa di Laut Hitam Ukraina, dengan jumlah total mencapai hampir seribu. Oleh karena itu, kami sangat khawatir bahwa serangan gabungan besar-besaran oleh tentara Ukraina di Semenanjung Krimea akan segera terjadi.
Penggemar militer telah lama menganalisis : Ada banyak variabel dalam niat strategis tentara Ukraina untuk menyerang daratan Rusia, tetapi yang sangat penting adalah bahwa hal itu memenuhi tujuan “tarian pedang Xiangzhuang ditujukan ke Peigong”, dan salah satu yang paling unik adalah “Pei Gong” ini bisa diubah kapan saja, bisa “Kharkov”, bisa “Moskow”, atau bisa juga “Crimea”.
Ketika tentara Ukraina terus menyerang di Kursk, tentara Ukraina juga semakin menghadapi berbagai hambatan, dan hal pertama yang sering ditemui adalah formasi ranjau yang dipasang oleh tentara Rusia.
Kali ini, pasukan pendukung Ukraina——Brigade Zeni Serangan ke-49, menjadi pasukan garda depan untuk membuka jalur di ladang ranjau. Mari kita lihat bagaimana mereka menggunakan berbagai metode untuk membersihkan ranjau guna memastikan bahwa pasukan penyerang berikutnya dapat bergerak maju dengan berani.
Di zona perang panas lainnya : Wilayah Donetsk di Ukraina, Batalyon 425 Pasukan Khusus Ukraina melancarkan tujuh pertempuran kritis dengan tentara Rusia dalam satu hari pada 24 Agustus. Sebuah video menunjukkan adegan di mana tank Ukraina akhirnya merebut dan membersihkan front Rusia .
Pada 26 Agustus, tentara Ukraina sekali lagi mencetak rekor serangan drone jarak jauh. Tentara Ukraina menggunakan drone roket baru untuk mengebom kilang Ormsk terbesar di Rusia yang berjarak 3.000 kilometer, menyebabkan kerusakan pada setengah jalur produksi kilang dan area kebakaran melebihi seribu meter persegi.
Sandera Israel Melarikan Diri Secara Ajaib, Tentara Israel Menggagalkan Pengeboman Habis-habisan Hizbullah
Pada 27 Agustus, Presiden Israel Herzog mengumumkan bahwa seorang sandera Israel yang diculik oleh Hamas secara ajaib melarikan diri sendirian dan kini diselamatkan Israel.
Seorang sandera Israel bernama Arkadi, yang diculik dan dipenjarakan oleh Hamas, ternyata menemukan kesempatan untuk melarikan diri sendirian dan bersembunyi di sebuah terowongan. Dia akhirnya diselamatkan oleh pasukan dan agen khusus Israel dan dikembalikan ke Israel.
Saat ini, 104 sandera Israel yang ditahan oleh Hamas masih hilang. Pada saat yang sama, tentara Israel mengirimkan drone untuk mengebom pos komando gabungan Hamas dan Jihad Islam di Tepi Barat. Lima militan dipastikan tewas, tiga di antaranya ternyata adalah militan Hamas yang dibebaskan Israel dalam pertukaran sandera tahun lalu.
Menurut laporan lain, Israel baru-baru ini berhasil mengalahkan serangan besar-besaran yang direncanakan oleh Hizbullah di Lebanon. Hizbullah berencana meluncurkan 6.000 roket dan drone secara bersamaan untuk melakukan pengeboman habis-habisan terhadap Israel pada 25 Agustus. Akibatnya, berita tersebut bocor, dan Israel mengirimkan 100 jet tempur terlebih dahulu dan menghancurkan sebagian besar senjata Hizbullah.
Dikarenakan aksi besar-besaran Hizbullah selalu berakhir dengan kemelut kecil, bahkan para tamu yang diundang oleh TV Mesir pun tak tahan untuk mengejek Hizbullah dalam komentarnya.(lin/mgl)
Revolusi yang Diekspor Partai Komunis Tiongkok, Membuat Marah Netizen : Dana untuk Sekutu, Tidak untuk Rakyat
Secretchina.com
Setelah reformasi dan keterbukaan, Tiongkok semakin bangkit. Untuk memperkuat pengaruhnya di panggung internasional, Tiongkok menggunakan strategi “dana besar-besaran” untuk merangkul sekutu-sekutu di Afrika. Selain itu, Tiongkok juga mengekspor revolusi dengan tujuan membina lebih banyak “negara sahabat.” Salah satu contohnya adalah Presiden Zimbabwe saat ini, Emmerson Mnangagwa, yang pernah menerima pendidikan revolusi di Tiongkok. Dia kembali ke negaranya dan menggulingkan pemerintahan kolonial Inggris, serta mendirikan Zimbabwe yang ada saat ini.
Baru-baru ini, Mnangagwa kembali mengunjungi Tiongkok. Ditemani oleh pejabat militer Tiongkok, ia mengunjungi Akademi Komando Angkatan Darat Nanjing, tempat ia dilatih dahulu. Ia mengingat bahwa pada tahun 1964, ia bersama empat rekan Zimbabwe pergi ke Tiongkok untuk menerima pelatihan dan akhirnya berhasil menggulingkan pemerintahan kolonial Inggris, serta mendirikan negara Zimbabwe saat ini. Dari lima orang yang belajar di Tiongkok, kini hanya Mnangagwa yang masih hidup.
Setelah membaca laporan terkait, netizen Tiongkok menanggapi dengan sarkastis bahwa Mnangagwa adalah “bukti hidup” dari ekspor revolusi oleh Tiongkok. Ada pula yang mencibir bahwa Mnangagwa, sebagai lulusan Akademi Komando Angkatan Darat Nanjing, telah “berhasil” membuat mata uang Zimbabwe bernilai serupa dengan uang kertas pemakaman Tiongkok, menunjukkan bahwa ia “Benar-benar belajar dengan baik.” dari PKT.
Namun, Zimbabwe bukan satu-satunya negara Afrika yang memiliki hubungan dekat dengan Tiongkok. Dalam Forum Kerjasama Tiongkok-Afrika yang baru-baru ini diadakan di Tiongkok, Sekjen Partai Komunis Tiongkok (PKT) Xi Jinping juga bertemu dengan banyak pemimpin negara Afrika di Beijing. Seorang pengguna X membagikan sebuah gambar yang menunjukkan bahwa empat surat kabar besar Tiongkok—People’s Daily, Guangming Daily, PLA Daily, dan Economic Daily—semuanya menggunakan foto dan artikel yang sama di halaman depan mereka, memperkenalkan pertemuan Xi dengan “saudara-saudara Afrika,” yang dinilai menyeramkan oleh banyak orang.
Selain itu, banyak pemimpin negara Afrika yang datang dengan pengawalnya ke Tiongkok. Seorang pengguna X bernama “Faniel Fang” membagikan sebuah foto yang menunjukkan Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, berjalan beriringan dengan beberapa pemimpin Afrika yang mengenakan pakaian tradisional dan membawa busur serta panah di jalanan Beijing. Faniel Fang heran dan bertanya, “Beijing tidak memiliki ‘buruan,’ tapi mengapa ada begitu banyak ‘pemburu’ di sini?”
Netizen Marah dengan Kebijakan “Dana untuk Sekutu, Tidak untuk Rakyat”
Seorang pengguna X lainnya membagikan hasil pencarian di Baidu yang menunjukkan bahwa Tiongkok telah memberikan banyak bantuan kepada Republik Demokratik Kongo hingga negara itu berhasil mewujudkan “layanan kesehatan gratis untuk seluruh warganya.”
Hal ini dianggap sebagai bukti “kepemimpinan besar” Tiongkok dan memperkuat persahabatan antara Tiongkok dan Afrika. Namun, netizen merasa marah karena di dalam negeri Tiongkok, masih banyak warga yang “tidak mampu berobat dan tidak mampu membeli obat.” Kebijakan besar-besaran ini membuat netizen mengutuk kebijakan Partai Komunis Tiongkok yang disebut “lebih memilih membantu negara sahabat daripada rakyat sendiri.”
Tiongkok Mengeluarkan Dana untuk Mengajari 6 Negara Afrika Cara Memerintah?
Sebelumnya, Partai Komunis Tiongkok mengeluarkan dana sebesar 40 juta dolar AS untuk melatih pejabat muda dari partai yang berkuasa di enam negara Afrika. Ini dinilai sebagai cara Tiongkok untuk mengekspor model pemerintahannya. Beberapa analis menyatakan bahwa Akademi Partai di Afrika ini bertujuan untuk menyebarkan model “dominasi partai tunggal.”
Menurut laporan South China Morning Post dari Hong Kong, Akademi Kepemimpinan Mwalimu Julius Nyerere di Tanzania, yang resmi dibuka pada Maret 2022, dibangun atas inisiatif enam negara, yaitu Afrika Selatan, Tanzania, Mozambik, Zimbabwe, Angola, dan Namibia. Akademi ini didanai oleh Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok melalui Departemen Hubungan Internasional dengan sumbangan sebesar 40 juta dolar AS, dan juga bertanggung jawab atas kursus pelatihan yang dimulai awal bulan ini.
Menurut Voice of America, akademi ini tidak hanya memperkuat “diplomasi partai,” tetapi juga mencoba untuk mengajarkan model pemerintahan Tiongkok kepada negara-negara Afrika, terutama terkait “dominasi partai tunggal” dan “kekuatan partai di atas pemerintahan.” Oleh karena itu, akademi ini dijuluki sebagai “cabang Akademi Partai Tiongkok di Afrika.”
Selain itu, pada Juni 2022, Tiongkok juga mengundang negara-negara di Tanduk Afrika untuk menghadiri konferensi “Keamanan, Pemerintahan, dan Pembangunan” pertama di Ethiopia. Enam negara, termasuk Kenya, Djibouti, Somalia, Uganda, dan Sudan, mengirim pejabat tinggi mereka untuk berpartisipasi. Pihak Tiongkok mengklaim bahwa pertemuan ini bertujuan untuk membahas tantangan keamanan, pembangunan, dan tata kelola di kawasan tersebut. (jhon)
Aktivis Lingkungan Greta Thunberg Ditangkap di Denmark saat Protes Anti-Israel
Secretchina.com
Greta Thunberg, aktivis lingkungan asal Swedia, baru-baru ini ditangkap oleh polisi Denmark saat mengikuti aksi protes anti-Israel yang dilakukan oleh mahasiswa di Kopenhagen.
Berdasarkan laporan media Denmark, DR dan TV2, pada 4 September, Thunberg bersama kelompok “Pelajar Menentang Pendudukan” di Kopenhagen memprotes perang di Gaza dan menuntut Universitas Kopenhagen untuk memboikot lembaga akademik Israel. Dalam video yang dirilis TV2, terlihat Thunberg diborgol dan dibawa masuk ke dalam mobil polisi.
Seorang juru bicara polisi Kopenhagen mengatakan bahwa sekitar 20 orang memblokir pintu masuk gedung administrasi Universitas Kopenhagen, dengan 6 orang ditangkap di tempat. “Pelajar Menentang Pendudukan” dan akun Instagram Thunberg kemudian mengunggah gambar yang menunjukkan penangkapan tersebut. Thunberg membagikan foto via Instagram yang menunjukkan para polisi antihuru-hara memasuki gedung tempat kelompok bernama “Mahasiswa Melawan Pendudukan” sedang menggelar aksi protes.
Demonstrator Mengklaim Tuntutan Mereka Diabaikan
Kelompok “Pelajar Menentang Pendudukan” mengeluarkan pernyataan bahwa pada Rabu pagi (4/9), mereka menduduki gedung administrasi Universitas Kopenhagen, menuntut boikot akademik terhadap universitas-universitas Israel. Mereka menyatakan bahwa Thunberg bergabung dalam protes ini sebelum akhirnya ditangkap bersama peserta lain.
Kelompok tersebut mengecam media Denmark yang lebih fokus pada penangkapan Thunberg dibandingkan dengan alasan di balik protes tersebut. Mereka menyoroti bahwa media tidak melaporkan “kejahatan perang” Israel di Gaza dan eskalasi konflik di Tepi Barat.
Thunberg sebelumnya telah menyuarakan dukungan untuk Palestina sejak pecahnya konflik Israel-Palestina pada Oktober 2023. Ia menyerukan gencatan senjata segera dan menyebutkan “genosida” sedang terjadi di Gaza. (jhon)
Marah ? Jet Tempur Belarusia Pertama Kali Tembak Jatuh Drone Serang Rusia
Belarus adalah sekutu penting Rusia. Presiden negara tersebut, Alexander Lukashenko, memiliki hubungan erat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Namun, angkatan udara Belarus dikabarkan bahwa pada Kamis (5/9) berhasil menembak jatuh dua drone serang Rusia di wilayah udara dekat Gomel, kota yang berada di perbatasan dengan Ukraina. Jika laporan ini benar, maka ini akan menjadi pertama kalinya Belarus berhasil mencegat drone Rusia di wilayah udaranya sendiri
Secretchina.com
Pada Kamis malam itu (5/9), Rusia kembali meluncurkan serangan udara besar-besaran menggunakan drone ke Ukraina. Menurut laporan media pengamat militer independen Belarus, Belaruski Hajun, beberapa pesawat tempur Belarus terbang darurat sekitar pukul 1:30 pagi untuk mencegat drone di dekat Gomel.
Dalam gambar yang tersebar di internet, terlihat reruntuhan drone terbakar sambil jatuh dari udara. Sekitar satu jam kemudian, drone Rusia ketiga memasuki wilayah udara Belarus sekitar pukul 2:30 pagi, namun belum jelas nasib drone tersebut.
Gomel terletak di tepi Sungai Sozh, di tenggara Belarus, kurang dari 30 km dari perbatasan Ukraina. Menurut laporan Kyiv Independent, serangan drone Rusia yang menyerang Ukraina sebelumnya sering menyimpang dari jalur dan masuk ke wilayah udara Belarus. Namun, ini adalah kali pertamanya angkatan udara Belarus berhasil menembak jatuh drone Rusia. Hingga saat ini, Kementerian Pertahanan Belarus belum memberikan komentar terkait insiden ini.
Pada Kamis (5/9), ini adalah kedua kalinya dalam seminggu angkatan udara Belarus terbang darurat untuk melindungi wilayah udara mereka. Sebelumnya, pada 29 Agustus, sebuah jet tempur Belarus juga mencoba menembak jatuh drone Rusia “Shahed” yang memasuki wilayah udara, namun belum jelas apakah upaya tersebut berhasil.
Ukraina Terus Melakukan Serangan Balik, Belarus Menambah Pasukan di Perbatasan
Pada 19 Agustus lalu, Belarus mengumumkan telah mengerahkan pesawat, pasukan pertahanan udara, dan senjata di perbatasan yang berbatasan dengan Ukraina. Presiden Lukashenko pada 18 Agustus ketika itu mengatakan bahwa dia telah mengerahkan sekitar sepertiga dari angkatan bersenjata Belarus ke daerah perbatasan.
Menurut laporan Reuters, komandan angkatan udara dan pertahanan udara Belarus, Andrei Lukyanovich, mengatakan kepada televisi milik negara, CTV, bahwa pasukan telah ditingkatkan secara signifikan, dan mereka saat ini menjalankan misi di perbatasan selatan negara itu.
Menurut situs web CTV, Lukyanovich menyatakan bahwa Belarus telah mengerahkan angkatan udara, pasukan rudal pertahanan udara, serta unit teknik radio di perbatasan.
Setelah Ukraina secara tiba-tiba menyerang wilayah Rusia beberapa hari lalu, sekutu setia Putin, Lukashenko, menuduh Kyiv melakukan agresi dan mengklaim bahwa lebih dari 120.000 pasukan telah dikerahkan ke perbatasan Belarus.
Ukraina membantah melihat adanya peningkatan jumlah pasukan Belarus di perbatasan dan menyatakan bahwa pernyataan Lukashenko hanyalah untuk menyenangkan Putin. Pada Februari 2022, Putin menggunakan Belarus sebagai basis untuk melancarkan invasi ke Ukraina.
Moskow mengklaim bahwa perang ini adalah “operasi militer khusus,” namun Kyiv dan sekutunya mengatakan bahwa ini adalah upaya imperialis untuk merebut wilayah secara tidak sah, menyebabkan puluhan ribu kematian warga Ukraina, jutaan orang mengungsi, dan menghancurkan kota-kota.
Lukyanovich juga menyatakan bahwa Belarus mengharapkan Moskow akan menyerahkan lebih banyak pesawat militer tahun ini dan Belarus sedang berusaha meningkatkan sistem anti-drone mereka.
Zelensky Hadiri Pertemuan Ramstein, Berharap Bantuan Rudal Jarak Jauh dari Barat
Pada Jumat (6/9), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dijadwalkan menghadiri pertemuan Ramstein yang secara rutin diadakan di pangkalan udara Ramstein di Jerman. Diperkirakan Zelensky akan meminta secara langsung kepada sekutu Barat untuk membantu Ukraina dengan rudal jarak jauh guna menghadapi serangan udara Rusia yang semakin intensif.
Menurut laporan Der Spiegel Jerman, Zelensky berharap dapat menghadiri pertemuan Ramstein dan secara pribadi menggambarkan parahnya situasi perang di Ukraina, serta meminta negara-negara Barat yang mendukung Ukraina untuk menyediakan lebih banyak senjata, terutama rudal jarak jauh dan sistem pertahanan udara tambahan.
Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina (The Ukraine Defense Contact Group), yang juga dikenal sebagai Kelompok Ramstein, didirikan pada April 2022. Terdiri dari 57 negara, termasuk 32 anggota NATO dan 25 negara lainnya, serta aliansi Uni Eropa. Mereka mengadakan pertemuan rutin setiap bulan untuk mengirimkan peralatan militer guna mendukung Ukraina melawan invasi Rusia.
Selain kunjungan Zelensky, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius juga dijadwalkan menghadiri pertemuan tersebut, yang dianggap tidak biasa.
Pangkalan udara Ramstein, terletak di negara bagian Rheinland-Pfalz, Jerman barat daya, adalah pangkalan udara terbesar NATO di Eropa dan berperan penting dalam mengoordinasikan operasi drone di Afghanistan, Irak, Yaman, dan Pakistan. (jhon)
Krisis Properti Tiongkok Belum Berakhir : Proyek Perumahan di Shenzhen Dijual dengan Diskon 50%
NTD
Krisis properti di Tiongkok masih belum terpecahkan, harga properti di berbagai daerah jatuh dan penjualan mengalami kesulitan. Baru-baru ini, proyek Yujingfeng di Distrik Nanshan, Shenzhen mengalami penurunan harga yang signifikan, dengan harga jual turun sekitar 50% dari harga tertinggi sebelumnya. Berita ini menarik perhatian pasar.
Menurut data dari Zhongyuan Research Center di Shenzhen, harga rata-rata yang terdaftar sebelumnya untuk proyek Jingji Yujingfeng sekitar RMB.70.000 per meter persegi, dengan harga terendah yang terdaftar sekitar RMB.60.000 per meter persegi.
Laporan dari Caixin pada 3 September melaporkan bahwa konsultan properti Yujingfeng mengatakan bahwa ini adalah apartemen komersial yang tidak memerlukan pembelian atau pinjaman, dengan harga terendah saat ini hanya RMB.38.000 per meter persegi, dengan harga total minimum mulai dari RMB.5,85 juta , dan uang muka sekitar RMB.2 juta . Terdapat beberapa tipe unit dengan luas 157 meter persegi dan 228 meter persegi.
“Sebagian besar apartemen kami sebelumnya terjual dengan harga tertinggi RMB.75.000 per meter persegi, tetapi itu produk apartemen kecil di lantai tinggi,” kata konsultan tersebut.
Jika dibandingkan dengan harga terdaftar sebelumnya dan harga RMB.75.000 per meter persegi, saat ini harga jual proyek tersebut anjlok sekitar 50%.
Menurut data dari China Index Academy, dari Januari hingga Agustus tahun ini, Shenzhen telah menjual 3.885 unit apartemen komersial, dengan luas penjualan mencapai 225.000 meter persegi, turun 45,68% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Konsultan properti menyatakan bahwa penurunan harga proyek utama terkait dengan perubahan besar dalam kondisi pasar, di mana seluruh pasar lokal sedang menurunkan harga untuk meningkatkan volume penjualan, dan karena ingin mendapatkan kembali modal dengan cepat, diskon yang diberikan lebih besar dibandingkan sebelumnya.
Seorang analis dari Zhongyuan Research Center di Shenzhen berpendapat bahwa penurunan harga yang besar untuk produk apartemen Yujingfeng disebabkan oleh penurunan dalam laju penjualan. Saat ini, pasokan produk komersial di Shenzhen jauh melebihi permintaan, persaingan sangat ketat, ditambah dengan kebutuhan dana perusahaan dan faktor pasar, penurunan harga adalah hal yang tidak terhindarkan.
Analis tersebut menunjukkan bahwa fenomena diskon besar untuk produk kantor di Shenzhen sangat umum, seperti produk kantor di Nanshan, Futian, dan Luohu juga mengalami diskon 50%, bahkan beberapa proyek memberikan diskon yang lebih besar.
Data terbaru dari Zhongyuan Research Center menunjukkan bahwa pada Agustus, penjualan rumah baru di Shenzhen mencapai 2.537 unit, turun 3,0% dari bulan sebelumnya; sedangkan transaksi rumah sekunder mencapai 3.804 unit, turun 16,8% dari bulan sebelumnya, mencatatkan level terendah dalam enam bulan terakhir.
Laporan dari Daily Economic News menyebutkan bahwa di pasar rumah sekunder Shenzhen saat ini, banyak proyek mengalami penurunan harga yang signifikan dibandingkan dengan puncaknya, terutama di daerah-daerah yang lebih terpencil dan proyek-proyek dengan usia bangunan yang lebih tua.
Sejak Mei 2021, harga rumah di Shenzhen telah memasuki jalur penurunan dan telah turun selama lebih dari tiga tahun, dengan harga di beberapa area pinggiran turun sekitar 40%, bahkan beberapa proyek rumah sekunder mengalami penurunan harga hingga 50%, banyak harga rumah sekunder telah kembali ke level 2018.
Pada 1 September, China Index Academy merilis data yang menunjukkan bahwa pada bulan Agustus, harga rata-rata rumah sekunder di 100 kota adalah RMB.14.549 per meter persegi, turun 0,71% dari bulan sebelumnya, dengan penurunan dibandingkan Juli menyusut sebesar 0,03 poin persentase, telah turun selama 28 bulan berturut-turut. Penurunan tahunan adalah 6,89%. Pemilik rumah yang “menukar harga dengan volume” mendorong harga rumah sekunder di 100 kota untuk terus turun.
Selain itu, Xu Yuejin, Wakil Direktur Penelitian China Index Academy, dalam sebuah acara berbagi menyatakan bahwa karena penjualan rumah baru di 100 kota turun 31% dibandingkan tahun lalu dalam delapan bulan pertama tahun ini, penurunan tahunan Agustus sebesar 17%, penurunan dibandingkan Juni telah melebar, pasar rumah baru masih menghadapi tekanan penyesuaian yang signifikan.
Penulis “Xiao Lei Shu” dalam media daratan Tiongkok mengungkapkan bahwa harga rumah di Shenzhen telah turun lebih dari RMB.10.000 per meter persegi dalam setahun terakhir, yang berarti Shenzhen telah turun 15% dalam waktu setahun. Pada Agustus, transaksi rumah sekunder menurun, dan harga rata-rata sedikit menurun.
Saat ini, ada 18 kompleks perumahan yang harga jualnya turun lebih dari 50%, 3 kompleks turun lebih dari 60%, dan beberapa kompleks turun hingga 65%. Pasar rumah baru juga lesu, dengan diskon yang meningkat dan siklus penjualan yang panjang.
Artikel tersebut mencatat bahwa sejak Juli, beberapa proyek di berbagai wilayah Shenzhen telah memberikan diskon hampir 50% (dibandingkan dengan harga terdaftar), baik di timur maupun barat, tidak ada diskon terendah, hanya diskon yang lebih rendah yang muncul. Di Longgang Ping Shan, hampir semua diskon berada di kisaran 50%. Diskon di Longhua hampir mencapai 80%, dengan beberapa proyek bahkan sudah di bawah 80%. Di Guangming, diskon 20% adalah hal yang umum, dengan beberapa proyek bahkan mencapai diskon 71%.
Pada 2 September, Zhu Haibin, Kepala Ekonom Tiongkok di JPMorgan Chase, mengatakan kepada CNBC bahwa pasar properti Tiongkok yang sedang mengalami kesulitan akan tetap lemah, karena serangkaian langkah dukungan pemerintah tidak memberikan hasil yang memuaskan untuk mendukung industri properti. Krisis properti Tiongkok belum berakhir, dan harga rumah mungkin tidak stabil hingga tahun depan. (hui)