Home Blog Page 1217

Media Pemerintah Tiongkok Secara Tidak Sengaja Merilis Aturan Sensor Liputan Rusia–Ukraina

0

Eva Fu

Sebuah postingan media sosial yang langsung segera dihapus–—yang dirilis ke masyarakat tampaknya karena ketidaksengajaan–—memberikan sekilas pandang yang langka mengenai bagaimana pesan Partai Komunis Tiongkok terhadap meningkatnya ketegangan Ukraina-Rusia disalurkan ke massa.

Horizon News, sebuah jaringan berita video di bawah Beijing News yang dikelola pemerintah, pada 22 Februari menginstruksikan staf untuk menghindari memposting konten apa pun yang terkait dengan Ukraina di akun Weibo mirip-Twitter di Tiongkok yang mungkin dianggap tidak menguntungkan Rusia atau dianggap pro-Barat.

“Biarkan saya meninjau konsep anda sebelum anda mempostingnya,” tulis posting Weibo, yang sejak itu telah dihapus.

 Posting Weibo itu menambahkan bahwa komentar-komentar harus “dipilih dan dikendalikan dengan hati-hati,” sementara pemilihan topik harus mengikuti petunjuk dari People’s Daily, Xinhua, dan CCTV–—tiga corong Partai Partai Komunis Tiongkok yang terkemuka.

“Siapa pun yang menerbitkan komentar-komentar akan bertanggung jawab,” tulis postingan tersebut, mencatat bahwa setiap postingan harus dipantau setidaknya selama dua hari.

Meskipun Tiongkok terkenal dengan pembatasannya yang ketat terhadap kebebasan pers, posting Weibo itu memberikan sebuah ilham yang langka, jika kecil, mengenai cara-cara kerja mesin media Tiongkok dan kecemasan batin rezim Tiongkok karena  secara politik mengungkapkan perkembangan internasional yang mencemaskan.

Sambil memperdalam hubungan dengan Moskow, Beijing juga berhati-hati untuk menghindari pukulan balik dengan dilihat secara langsung mendukung sebuah langkah sepihak untuk merebut kedaulatan negara lain–—mengingat rancangan rezim Tiongkok itu sendiri dalam memperhatikan Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri.

Perlunya Tiongkok untuk menangani peristiwa geopolitik yang sensitif dengan keadaan genting secara khusus dijelaskan oleh Ming Jinwei, seorang mantan editor senior Xinhua, dalam blog pribadinya.

“Dalam krisis Ukraina, sedikit dorongan akan memicu sebuah reaksi berantai,” tulis Ming Jinwei, yang  memperingatkan Tiongkok untuk hati-hati menangani hubungan dengan semua pihak yang terlibat untuk menghindari “mengundang masalah.”

Tiongkok, kata Ming Jinwei, harus “mendukung Rusia secara moral dan emosional tetapi tanpa berlebihan memprovokasi Amerika Serikat dan Uni Eropa.”

Meskipun “masalah pada dasarnya datang dari Amerika Serikat,” Ming Jinwei percaya bahwa situasi saat ini menguntungkan Beijing dalam persaingannya dengan Amerika Serikat, dan adalah tidak bijaksana untuk memicu kemarahan Washington.

“Bicara lebih banyak, bertindak lebih sedikit,” adalah nasihat Ming Jinwei untuk para diplomat Tiongkok, yang ia katakan harus menggunakan saluran pribadi untuk menyampaikan dukungan sentimental para diplomat Tiongkok untuk Rusia dan mendorong dialog di tempat umum.

Itu adalah saran yang tampaknya diikuti oleh rezim Tiongkok.

Dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada 23 Februari, Zhang Jun, Duta Besar Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, mendesak semua pihak untuk menahan diri dan “mencari solusi yang masuk akal … melalui cara-cara damai berdasarkan kesetaraan dan saling menghormati.”

Kementerian Luar Negeri Tiongkok dan Wang Yi, yang merupakan Menteri Luar Negeri Tiongkok dan anggota dewan negara Tiongkok, juga membuat komentar yang senada.

Saat Rusia memindahkan pasukan ke dua wilayah separatis di Ukraina timur yang dinyatakan Rusia sebagai “independen,” Ukraina telah menyatakan suatu keadaan darurat dan mendesak warganegaranya untuk segera meninggalkan Rusia.

Sejak 21 Februari, Presiden Joe Biden memberlakukan banyak sanksi terhadap dua wilayah Ukraina yang memisahkan diri itu, juga memberlakukan banyak sanksi pada bank-bank milik negara Rusia dan para elit Rusia. 

Pada 22 Februari, pemerintahan Joe Biden memerintahkan lebih banyak pasukan ke Eropa Timur di tengah kekhawatiran invasi Rusia ke Ukraina. Kemudian pada hari Rabu, Uni Eropa juga mengadopsi sebuah paket sanksi yang menargetkan 351 anggota Duma, majelis rendah parlemen Rusia.

Menghadapi isolasi yang semakin meningkat dari dunia, Rusia terikat lebih erat dengan Tiongkok. Pada hari pembukaan Olimpiade Musim Dingin, Presiden Rusia

Vladimir Putin terbang ke Beijing untuk bertemu dengan rekannya dari Tiongkok, yang diakhiri dengan di mana kedua pemimpin mengumumkan kemitraan “tanpa batas.” (Vv)

Pusat Perbelanjaan Suzhou, Tiongkok Ditutup, Pandemi Menyebar di Nantong Hingga Wuxi

0

oleh Lin Cenxin, Li Shanshan dan Liu Fang – NTD

Penyebaran COVID-19 dari varian Omicron melanda Suzhou, Jiangsu, Tiongkok. Banyak orang didiagnosis pada Senin (14/2/2022) di kawasan industri. Banyak tempat di Suzhou penuh sesak dengan penduduk yang mengantre untuk menjalani tes COVID-19. Beberapa pusat perbelanjaan ditutup karena adanya kasus yang dikonfirmasi. Sedangkan sejumlah besar pelanggan terdampar di mal semalaman.

Lin, seorang penduduk Suzhou, mengatakan bahwa beberapa pusat perbelanjaan ditutup satu demi satu.

“Beberapa (pusat perbelanjaan) tutup. Ini adalah Hari Valentine yang paling berkesan. Ketika saya bangun, komunitas kami tutup, Anda tahu? Ini sangat menakutkan. Beberapa tempat dan area ditutup. Ya, ada enam,” kata warga Suzhou Industrial Park itu.

Staf Suzhou Wujiang Aegean Shopping Park mengatakan bahwa pusat perbelanjaan di wilayah timur juga ditutup.

“(pelanggan) tinggal di distrik timur kami. Ini dimulai kemarin malam. Beberapa toko ditutup kemarin, dan kemudian distrik timur (pusat perbelanjaan) di tutup kemarin,” ujar Staf itu. 

Pihak berwenang menutup sebanyak 15 persimpangan jalan tol dalam keadaan darurat, dan angkutan penumpang jarak jauh dihentikan untuk sementara.

Penduduk Suzhou mengatakan bahwa, jika orang asing ingin memasuki Suzhou sekarang, selain dengan persyaratan laporan tes PCR yang berlaku 24 jam dengan hasil negatif, mereka harus melakukan tes PCR setelah masuk. Masyarakat setempat juga perlu menjalani tes PCR. 

Ms. Lin mengungkapkan, semua orang di seluruh kawasan industri harus menjalani tes PCR selama mereka berada di tanah kawasan industri. Sekarang beberapa pintu masuk tol telah ditutup, yaitu, transportasi bus dan penumpang terdekat. Angkutan dan mobil rental telah berhenti.”

Banyak perusahaan di kawasan industri, seperti Teknologi Baoside, Teknologi Jinglong, dan Laboratorium Gusu dari Akademi Ilmu Material, telah melaporkan sejumlah kasus terkonfirmasi COVID-19. Kini situasinya sangat serius.

Zhang dari sebuah perusahaan di Suzhou Industrial Park menuturkan, dikarenakan adanya tes PCR dari seluruh area, yaitu, ada beberapa komunitas dan perusahaan di area Suzhou yang memiliki wabah, mereka terkendali. Jadi mereka telah ditutup sementara, dan sisanya masih bisa masuk dan keluar seperti biasa.”

Pada 15 Februari, kasus positif ditemukan dalam tes kontak dekat pasien di Kota Wuxi dan kasus positif juga ditemukan di Nantong. Ketiganya yakni Suzhou, Wuxi dan Nantong  sama-sama terletak di Provinsi Jiangsu. (hui)

Krisis Rusia – Ukraina : Ekonomi Global Menghadapi Gelombang Ancaman Baru

oleh Zhang Yuanzhang

Konflik antara Rusia dengan Ukraina telah mendorong kenaikan harga minyak internasional serta harga gandum dan kedelai. Laporan media asing seperti ‘New York Times’, ‘Wall Street Journal’ dan lainnya semua berpendapat bahwa sistem operasi ekonomi global dapat terkena pengaruh konflik tersebut. Selain menghadapi tekanan inflasi yang lebih parah, ekonomi juga berpotensi menghadapi munculnya krisis babak baru pada rantai pasokan.

Perang resmi antara Rusia dengan Ukraina telah mempengaruhi harga bahan baku internasional, membuat minyak mentah Brent naik sampai melebihi USD. 100 per barel, mencapai level tertinggi baru sejak September 2014. Kenaikan ini dapat mempengaruhi biaya transportasi.

Selain itu, harga gandum dan kedelai juga mencapai level tertinggi dalam 10 tahun terakhir, dan pasar khawatir jika terdapat hambatan pada pasokannya, maka dapat merangsang kenaikan lebih lanjut harga biji-bijian.

Harga logam mulia juga naik sebagai tanggapan atas situasi terakhir. Pada 23 Februari harga emas berjangka untuk bulan April ditutup pada USD. 1.910,40 /oz, harga tertinggi sejak Januari 2021.

Selain harga minyak internasional, harga komoditas ekspor utama Rusia dan Ukraina seperti gas alam, gandum, aluminium dan nikel juga ikut naik.

Menurut Wall Street Journal perusahaan besar yang memiliki hubungan dengan Rusia juga telah mengungkapkan bahwa mereka sedang mempersiapkan kemungkinan gangguan pasokan.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa ketergantungan Eropa pada sumber energi Rusia dapat terkena dampaknya.

Di sisi lain, ketika negara-negara Barat menjatuhkan sanksi, perbankan dan perusahaan Eropa dapat terkena dampak sanksi, dan pasokan perusahaan Barat akan terpengaruh. Itulah sebabnya ada dugaan kuat bahwa babak baru krisis rantai pasokan akan mengancam. (sin)

Imbas Invasi! Ukraina Umumkan Keadaan Darurat, Dunia Beramai-ramai Jatuhkan Sanksi kepada Rusia

Qiao An

Australia, Jepang, dan lebih banyak negara mengikuti AS dan Eropa untuk menjatuhkan sanksi terhadap Rusia. Ukraina menyatakan keadaan darurat. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy terus menyerukan solusi damai untuk krisis tersebut.

Pada konferensi pers bersama dengan presiden Polandia dan Lithuania, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengulangi harapannya bahwa Rusia akan memberikan jaminan keamanan yang jelas. Hal demikian sebagai langkah kunci dalam mengakhiri konfrontasi antara kedua negara.

“Faktanya adalah bahwa hari ini ada 150.000 tentara Rusia di perbatasan kita, wilayah ini untuk sementara diduduki, dan saya percaya bahwa Rusia harus menjadi salah satu negara yang memberikan jaminan keamanan yang jelas. Saya telah berulang kali menasihati Presiden Rusia. Datanglah ke meja perundingan, itu bukan rahasia lagi,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Sementara itu, perdana menteri Ukraina menyampaikan pidato di Majelis Umum PBB, mendesak negara-negara untuk menggunakan sanksi ekonomi yang keras, pesan yang kuat dan diplomasi agresif untuk mencegah tindakan Rusia lebih lanjut.

Presiden AS Joe Biden lebih lanjut memberlakukan sanksi tambahan, yang secara resmi diumumkan pada Rabu 23 Februari yakni sanksi terhadap Nord Stream 2 dan karyawannya. 

Australia, Jepang dan Kanada juga mengikuti sekutu Eropa dan Amerika dalam mengumumkan putaran pertama sanksi terhadap Rusia satu demi satu. Termasuk pengenaan larangan perjalanan dan pembekuan aset pada individu dan entitas yang memiliki kepentingan strategis dan ekonomi. Termasuk, sanksi keuangan yang ditargetkan pada beberapa bank.

Ukraina telah mengumumkan keadaan darurat sambil mendesak warganya di Rusia untuk mengungsi sesegera mungkin. Pada 23 Februari, kota industri Ukraina Kharkiv, yang hanya berjarak 42 kilometer dari perbatasan Rusia, mulai mengerahkan sejumlah besar kendaraan milier dan kendaraan lapis baja. Presiden Zelensky sebelumnya mengatakan bahwa Kharkiv adalah salah satu target kemungkinan serangan Rusia. 

Amerika Serikat telah lama percaya bahwa Rusia paling siap untuk melancarkan serangan. Rusia berulang kali membantah rencana invasi. Akan  tetapi, pada saat yang sama, Rusia mulai menarik staf diplomatiknya dari kedutaan dan konsulatnya di Ukraina.

Pada hari yang sama, lokasi beberapa lembaga pemerintah Ukraina, termasuk Kementerian Luar Negeri, kembali dilumpuhkan oleh serangan siber, begitu pula beberapa bank seperti Bank Nasional Ukraina. 

Pada Selasa (22/2), AS menyalahkan Rusia atas serangan siber setelah serangan penolakan layanan (DDoS) secara besar-besaran terhadap lembaga pemerintah dan bank termasuk Kementerian Pertahanan Ukraina. (hui)

Kapal Feri Terbakar di Laut Mediterania, Membawa 292 Orang, 1 Orang Selamat dan 11 Orang Hilang

NTDTV.com

Kapal  feri berbendera Italia yang membawa 292 orang terbakar di lepas pantai Corfu, Ionian, Yunani, Jumat (18/2/2022). Dikarenakan api yang membesar, tim penyelamat tidak dapat naik ke kapal, tetapi sebagian besar penumpang dievakuasi dan 12 sopir truk hilang.

Kapal Feri Euroferry Olympia semula dijadwalkan berlayar dari Yunani ke Italia, terbakar pada pukul 4:12 pagi pada 18 Februari 2022. 

Kantor Berita Athena (ANA) yang dikelola pemerintah Yunani melaporkan bahwa, ketika angin kencang bertiup, kebakaran terjadi lagi, dan asap hitam tebal dari feri membubung ke angkasa. Suhu di dalam kapal mencapai 500 derajat Celcius.

ERT TV mengatakan, gara-gara kebakaran , tim penyelamat tidak dapat naik ke kapal untuk operasi penyelamatan. Akan tetapi, beberapa kapal tunda digunakan untuk menarik feri di dekat Pulau Corfu.

Menteri Perkapalan Yunan, iIoannis Plakiotakis mengatakan kepada Sky TV bahwa “api masih menyala dan kapal pemadam kebakaran telah bekerja keras untuk memadamkannya.”

Ratusan penumpang diselamatkan  yang digambarkan Plakiotakis sebagai operasi penyelamatan heroik, ketika kapten kapal asal Italia itu memerintahkan penumpang untuk meninggalkan kapal ketika kebakaran terjadi.

Sebanyak 292 orang di dalamnya, termasuk 51 ABK yang  terdaftar. Mereka termasuk anak-anak, bayi dan dua penumpang gelap. Mereka semuanya berhasil dievakuasi. Semua penumpang dan awak yang diselamatkan diatur untuk bermalam di sejumlah hotel di Ionia. 

Selama operasi penyelamatan, seorang migran Bulgaria dan Afghanistan terjebak di garasi kapal, sebelum diangkat ke kapal lain oleh pasukan komando yang diangkut dari helikopter. Menurut laporan, pria Bulgaria berusia 65 tahun itu dalam kondisi kritis di rumah sakit umum di Corfu.

Pada 19 Februari, kapal feri itu hanya sekitar 11 kilometer di utara Corfu. Pihak keluarga korban menanti dengan cemas.

Penjaga pantai Yunani menyelamatkan 280 orang, dan 12 lainnya hilang, semuanya adalah pengemudi. Pihak berwenang awalnya mendaftarkan tujuh orang hilang dari Bulgaria, tiga dari Yunani, seorang dari Turki dan seorang dari Lithuania.

Feri itu berhasil ditarik ke pantai  dan penyelamat menemukan seorang yang selamat di buritan. Dalam rekaman TV Yunani, seorang pria menuruni tangga di atas kapal dan menaiki kapal tunda yang diikat ke kapal. 

Kemudian dikonfirmasi bahwa seorang Lituania yang hilang, sebenarnya dia adalah orang yang diselamatkan dan berasal dari Belarus.

Para pengemudi diyakini tertidur di truk  ketika kebakaran terjadi.

Media Yunani melaporkan, berita tentang seorang pria yang “secara ajaib” selamat, meningkatkan harapan bahwa lebih banyak orang yang hilang dapat ditemukan.

Penyebab kebakaran di kapal tersebut masih belum jelas. Plakiotakis mengatakan Layanan Investigasi Kecelakaan dan Insiden Maritim telah dikerahkan untuk operasi penyelidikan secara lokal.

ERT TV melaporkan kapten feri dan dua enginering telah dipindahkan untuk penyelidikan.

Kementerian Lingkungan Italia mengatakan ada “kemungkinan kebocoran” bahan bakar dari feri menyusul pengawasan udara oleh pesawat penjaga pantai Italia. Dikatakan feri itu membawa sekitar 800 meter kubik bahan bakar dan 23 metrik ton barang berbahaya korosif.

Plakiotakis mengatakan kepada Sky TV, setelah kebakaran padam, kapal akan ditarik ke lokasi yang aman sehingga bahan bakar dapat dipompa untuk menghindari polusi di laut. (hui)

Ukraina Resmi Putus Hubungan Diplomatik dengan Rusia, 40 Orang Tewas Saat Invasi Rusia

The Epoch Times

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan negaranya resmi memutuskan hubungan diplomatik dengan Rusia setelah diserang. Pengumuman disampaikan setelah Rusia meluncurkan serangan udara dan rudal secara besar-besaran ke tetangganya dan pasukan Rusia terlihat meluncur ke Ukraina.

Para pejabat Ukraina mengatakan militer negara itu melawan balik dan meminta bantuan pertahanan Barat.

Pasukan Rusia telah melancarkan serangan ke Ukraina dari utara, timur dan selatan, menurut penasihat presiden Ukraina.

Penasihat presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, mengatakan “militer Ukraina bertempur dengan keras.”

Podolyak mengatakan pada Kamis (24/2/2022) “tentara kami melawan balik menimbulkan kerugian yang signifikan bagi musuh.” Dia mengatakan  ada korban sipil, tetapi tidak memberikan rincian.

Dia juga mengatakan  “Ukraina sekarang membutuhkan dukungan yang lebih besar dan sangat spesifik dari dunia—militer-teknis, keuangan, serta sanksi keras terhadap Rusia

Oleksii Arestovich, penasihat presiden Ukraina lainnya, mengatakan pada Kamis bahwa beberapa belasan orang—sekitar 40 orang sejauh ini— terbunuh. Dia tidak merinci apakah korban termasuk dari warga sipil.

Presiden Zelensky mengatakan pihak berwenang Ukraina akan menyerahkan senjata kepada semua orang yang ingin membela negara.

“Masa depan rakyat Ukraina tergantung pada setiap Ukraina,” katanya, mendesak semua orang yang dapat membela negara untuk datang ke fasilitas perakitan Kementerian Dalam Negeri Ukraina. (asr)

8 Orang Tewas dan 14 Terluka Saat Rusia Meluncurkan Invasi Skala Penuh ke Ukraina

Isabel van Brugen – The Epoch Times

Kementerian Dalam Negeri Ukraina melaporkan pada Kamis (24/2/2022) tentang serangan yang dipimpin Moskow terhadap unit militer di Ukraina menewaskan  8 orang dan melukai 14 lainnya.  

Tak lama setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan “operasi militer khusus” di Ukraina pada  Kamis, ledakan dilaporkan di seluruh negeri, termasuk di ibukota Ukraina, Kyiv, serta di kota-kota lain, termasuk Kharkiv, Mariupol, dan Odessa.

Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan enam orang tewas dan tujuh terluka dalam insiden pemboman di kota Podolsk, provinsi Odessa mencatatkan 19 orang masih hilang.

Penduduk setempat Odessa Farid Agayev kepada The Epoch Times mengatakan bahwa keluarganya terbangun sekitar pukul 05.00 pagi waktu setempat karena suara ledakan dan alarm mobil berbunyi.

Seorang lagi tewas dan dua lagi terluka dalam penembakan di kota Mariupol di wilayah Donetsk, kata kementerian itu.

Sedangkan di desa Berda di distrik Berdyansk, seorang tewas dan lima lainnya terluka setelah satu unit pertahanan udara menjadi sasaran pada Kamis dini hari, ketika para pejabat mengonfirmasi.

Kementerian pertahanan Rusia mengklaim bahwa militernya menargetkan infrastruktur militer Ukraina.

“Tidak ada yang mengancam penduduk sipil Ukraina,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Komando Pasukan Gabungan Ukraina mengatakan pada Kamis bahwa setidaknya lima pesawat Rusia dan satu helikopter ditembak jatuh.

“Pada 24 Februari, 5 pesawat dan helikopter agresor ditembak jatuh di dekat area Pasukan Gabungan,” kata perintah itu di Facebook.

“Pasukan Gabungan memberikan penolakan yang layak kepada angkatan bersenjata Federasi Rusia,” kata dalam sebuah pernyataan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberlakukan darurat militer nasional pada Kamis pagi dengan mengatakan Rusia telah menargetkan infrastruktur militer Ukraina.

“Rusia telah menyerang infrastruktur militer kami, penjaga perbatasan kami, ledakan terdengar di banyak kota di Ukraina,” kata Zelensky. 

Zelensky mendesak warga sipil untuk tinggal di rumah jika memungkinkan. Sehari sebelumnya, Ukraina memberlakukan keadaan darurat nasional yang berlangsung selama 30 hari, dan mendesak warga di Rusia untuk segera pergi.

Mendeklarasikan darurat militer memberlakukan pembatasan yang lebih keras daripada keadaan darurat, dan dapat mencakup larangan pertemuan, gerakan, dan partai politik.

Putin  mengklaim bahwa “operasi khusus” dimaksudkan untuk “melindungi warga sipil dan demiliterisasi Ukraina,” dan merupakan tanggapan terhadap ancaman yang datang dari Ukraina.

Dia mengklaim Rusia tidak berencana untuk menduduki Ukraina dan mengatakan bahwa militer Ukraina harus “segera meletakkan senjatanya.”

Putin juga mengatakan bahwa setiap upaya asing untuk mengganggu tindakan Rusia akan memicu reaksi langsung dari Rusia, dan akan mengarah pada “konsekuensi yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.”

Zelensky dikutip dari AFP mengarahkan kepala angkatan bersenjata Ukraina, Mayor Jenderal Valeriy Zaluzhny, untuk “menimbulkan kerugian maksimum terhadap agresor.” (asr)

Xi Jinping akan Mengunjungi Hong Kong pada 1 Juli, Memberikan Target Mutlak kepada Carrie Lam

0

oleh Luo Tingting

Tingkat penularan COVID-19 di Hongkong saat ini masih tinggi. Media Hongkong baru-baru ini mengungkapkan bahwa berkaitan dengan rencana Xi Jinping mengunjungi Hongkong pada 1 Juli mendatang, Jajaran Xi memberikan perintah mutlak kepada Kepala Eksekutif Hongkong Carrie Lam Cheng Yuet-ngor yang intinya meminta pemerintah Hongkong untuk menihilkan kasus COVID-19 paling lambat bulan Mei yang akan datang

Media ‘Hong Kong Economic Times’ (HKET) mengutip sumber-sumber daratan Tiongkok melaporkan pada 22 Februari, bahwa Beijing berharap pemerintah Hongkong dapat menekan kasus epidemi paling lambat pada bulan Mei, karena Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok Xi Jinping akan mengunjungi Hongkong pada 1 Juli. Xi Jinping sendiri akan memimpin peringatan 25 tahun penyerahan kedaulatan Hongkong, sekaligus menghadiri upacara pelantikan kepala eksekutif Hongkong yang baru.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa Han Zheng, wakil perdana menteri Partai Komunis Tiongkok yang bertanggung jawab atas urusan Hongkong dan Makau, dalam perjalanannya ke Selatan, pada 15 Februari telah secara khusus menemui Carrie Lam di Kota Shenzhen untuk menyampaikan instruksi Xi Jinping.

Media Hongkong sebelumnya pernah melaporkan bahwa ini adalah pertama kalinya Xi Jinping mengeluarkan perintah kepada kepala eksekutif Hongkong agar “tidak segan-segan mengenyampingkan urusan lain demi berperang melawan epidemi”.

Menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut, bahwa pertemuan (di Kota Shenzhen) itu berlangsung dalam suasana serius, tegang yang memberikan pertanda buruk bagi karir Carrie Lam.

Agar pemilihan kepala eksekutif berjalan lancar, Beijing mengeluarkan perintah mutlak  kepada pemerintah Hongkong agar mengendalikan epidemi dalam waktu 2 bulan.

Pada 18 Februari Carrie Lam mengumumkan bahwa karena dampak epidemi, pemilihan kepala eksekutif yang semula dijadwalkan pada bulan Maret terpaksa ditunda sampai 8 Mei mendatang.

Laporan itu mengatakan bahwa bahkan jika kasus epidemi di Hongkong masih tinggi, kepala eksekutif baru harus sudah terpilih sebelum 1 Juli.

Pihak terkait bahkan telah mempelajari rencana cadangan, yakni jika situasi epidemi di Hongkong masih belum kondusif, maka upacara pelantikan kepala eksekutif baru dapat diadakan di Kota Shenzhen sebagai gantinya.

Laporan itu berpendapat bahwa pihak Beijing sangat kecewa terhadap pemerintahan Hongkong yang gagal dalam pengendalian epidemi. Hal ini memupuskan kesempatan terpilihnya kembali Carrie Lam.

Dalam 20 hari terakhir, jumlah kasus yang dikonfirmasi di Hongkong telah meningkat secara signifikan. Dilaporkan pada 22 Februari, jumlah kasus baru mencapai lebih dari 14.000 orang, dan 32 orang pasien yang dikonfirmasi meninggal dunia pada hari itu.

Tim peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Hongkong yang melakukan prediksi berdasarkan model epidemiologi memberitakan, bahwa epidemi di Hongkong dapat mencapai puncaknya pada awal bulan depan, dengan jumlah infeksi baru per hari yang dapat melebihi 180.000 kasus, dan jumlah kematiannya mencapai lebih dari 100 orang. (sin)

Pandemi di Tiongkok Memanas, Terdapat Kasus Terkonfirmasi 7 Distrik di Beijing, Jalan Tol Xinzhou, Shanxi Ditutup

0

Li Jinfeng/Li Quan

Situasi COVID-19 terus memanas di berbagai provinsi di daratan Tiongkok. Sebanyak tujuh distrik di Beijing terdapat kasus baru. Wuhan memiliki zona berisiko baru, Xinzhou, Shanxi telah melarang semua kendaraan masuk dan keluar karena pandemi. Banyak perguruan tinggi dan universitas di Chengdu, Sichuan mengumumkan penundaan kembali ke sekolah.

Wabah Melanda 7 Distrik di Beijing

Menurut laporan media  daratan Tiongkok, Beijing mengumumkan bahwa dari pukul 0:00 hingga 24:00 pada 22 Februari, Beijing menambahkan 10 kasus COVID-19 transmisi lokal baru yang dikonfirmasi. Para pasien tinggal di Distrik Haidian, Distrik Xicheng, Distrik Fengtai, Distrik Pengembangan Ekonomi, Distrik Chaoyang, Distrik Tongzhou dan Distrik Shunyi di Beijing.

Karena pemerintahan partai komunis Tiongkok menutup-nutupi data secara konsisten, dunia luar skeptis terhadap laporan yang dipublikasikan secara resmi. 

Sebagian besar kasus ini memiliki riwayat berpergian ke Wuhan untuk berpartisipasi dalam pelatihan Perusahaan Kosmetik Nu Skin dari 17 hingga 20 Februari, dan yang lainnya adalah kerabat mereka atau kontak dekat.

Pada 22 Februari, Komunitas di Taman Wuyi di Distrik Tongzhou Beijing ditutup untuk pengelolaan, dan komplek bagian Utara Zhiqiang di Distrik Haidian telah ditutup dan dikendalikan, sehingga mereka hanya dapat tinggal di rumah. 

Pada 23 Februari, Gedung 5,  Jalur Barat, Beili, Wanwanzhuang, Distrik Xicheng, Gedung 931, Komunitas Runze Yuexi, Distrik Chaoyang, bangunan tempat tinggal “Pelabuhan Rotterdam” di Komunitas Apartemen Internasional Jingmao, Distrik Tongzhou, dan No. 4 Komunitas Xinxingjiayuan, termasuk Gedung Distrik Fengtai, area utama Komunitas Taoyuanli, area utama Komunitas Pemandangan Liburan, area utama Vila Gunung Yijun, Kota Lisui, Distrik Shunyi, dan area kunci Komunitas Lumingyuan, Jalan Ronghua, Zona Pengembangan Ekonomi, semuanya diklasifikasikan sebagai zona tertutup dan terkontrol. 

Ketika ditetapkan sebagai area kontrol tertutup dan terisolasi, orang-orang tidak dapat meninggalkan rumah. 

Wuhan Menambahkan Dua Zona Berisiko Baru

Wabah di Beijing terkait dengan Wuhan. Beberapa pasien di Wuhan mengikuti pelatihan Nu Skin Cosmetics Company. Virus pada pasien ini terdeteksi sebagai varian Omicron.

Beberapa pasien baru ditambahkan ke Wuhan pada 22 Februari. Mulai hari itu, Gloria Hotel Hubu Lane Store, Jalan Zhonghua, Distrik Wuchang, dan Gedung ke-4 Komunitas Huaqingyuan, Jalan Jalan Zhan, Distrik Jiang’an, telah disesuaikan menjadi daerah berisiko  sedang. Area berisiko menengah tunduk pada manajemen tertutup.

Pada 23 Februari, Nu Skin Tiongkok mengeluarkan pernyataan di akun Weibo resminya yang mengatakan bahwa semua pelatihan offline di Provinsi Hubei ditangguhkan, dan cabang Hubei telah ditangguhkan. Pernyataan tersebut juga mengklaim bahwa kegiatan pelatihan yang menyebabkan penyebaran pandemi, diselenggarakan oleh distributor Shanghai sendiri, tanpa persetujuan perusahaan.

Sebelumnya, Wuhan melaporkan bahwa pelatihan Nu Skin digelar di Hotel Gloria di Distrik Wuchang dan Komunitas Huaqingyuan di Distrik Jiang’an, dengan total 66 peserta pelatihan, 24 di antaranya telah meninggalkan Wuhan. 

The “Cover News” melaporkan bahwa hotel terkait pandemi mengatakan bahwa, selama seluruh konferensi, ada sekitar 180 tamu, sebagian besar turis dari tempat lain, dan belasan kandidat seni dari seluruh dunia.

Peserta pelatihan dari orang  yang terinfeksi kini telah menyebar ke Wuhan, Beijing, Qingdao, dan Shijiazhuang.

Shanxi Xinzhou melarang semua kendaraan masuk dan keluar

Pada 22 Februari, ditemukan kasus positif COVID-19 di Distrik Xinfu, Kota Xinzhou, Provinsi Shanxi, yang merupakan orang yang masuk dari Mongolia Dalam. Orang tersebut berkendara ke Xin dari Taiyuan pada 21 Februari, dan dinyatakan positif di Rumah Sakit Pusat Xinzhou pada 22 Februari.

Shanxi Xinzhou memberitahukan pada 23 Februari, bahwa karena pandemi, stasiun tol Xinzhou, Gaopu dan Duncun dari Erguang Expressway, stasiun tol Qicun dan Caozhang dari Cangyu Expressway, Yuwangdong dan stasiun tol Xinzhou East di Xinzhou Ring City semuanya ditutup. Semua kendaraan dilarang masuk dan keluar.

Pandemi di Mongolia Dalam juga terus memanas.  Pasien di Hohhot dituding terinfeksi virus  jenis delta. Menurut laporan resmi, dari pukul 0:00 hingga 24:00 pada 22 Februari, 47 kasus lokal baru yang dikonfirmasi dilaporkan di Mongolia Dalam, termasuk 39 di Hohhot, 7 di Baotou, dan 1 di Bayannaoer. Dunia luar meragukan situasi sebenarnya terkait yang dilaporkan. Dikhawatirkan lebih serius daripada laporan resmi.

Sementara itu, Chengdu,  Sichuan, situasi pandemi juga memanas. Ada  Perguruan tinggi dan universitas mengeluarkan pemberitahuan untuk menerapkan langkah pengendalian

Dari pukul 0:00 hingga 20:00 padal 22 Februari, kasus baru terus dilaporkan di Chengdu. Per tanggal 22, Chengdu High-tech Zone telah menambahkan 3 area berisiko menengah baru, yaitu Komunitas Sihe di Jalan Huayang, Komunitas Tianfu Shijia di Jalan Shiyang, dan Shilong Mansion di Jalan Guixi. 

Pengumuman juga menyampaikan total 9 area menengah- daerah berisiko di daerah setempat. Enam area berisiko sedang sebelumnya melibatkan Distrik Baru Tianfu, Zona Teknologi Tinggi, Distrik Jinniu, Distrik Wenjiang dan tempat-tempat lainnya.

Pada 22 Februari sore, Biro Keamanan Umum Kota Chengdu mengumumkan bahwa mulai 23 Februari, pembatasan jumlah kendaraan dengan nomor terakhir pada hari kerja akan dibatalkan sementara. Aparat setempat meminta warga  untuk mengurangi perjalanan yang tidak perlu.

Banyak perguruan tinggi dan universitas di Provinsi Sichuan, meminta agar mulai 23 Februari, sekolah akan menerapkan langkah-langkah pengendalian, mewajibkan semua mahasiswa untuk tidak keluar kecuali diperlukan. Bahkan, beberapa kampus akan menangguhkan kembali mereka datang ke kampus.

Universitas-universitas ini termasuk Universitas Keuangan dan Ekonomi Barat Daya, Universitas Xihua, Universitas Leshan, Universitas Pertanian Sichuan, Institut Media Sichuan. (hui)

Pakar Siber Memperingatkan Pengguna TikTok Sedang Memberikan Data ke Badan-badan Intelijen PKT

 Lorenzo Puertas

Ketika diwawancarai baru-baru ini dengan program “Wide Angle” Epoch TV, Casey Fleming menjelaskan bahaya yang ditimbulkan oleh aplikasi telepon seluler yang dikendalikan-asing seperti TikTok, yang dimiliki oleh ByteDance, raksasa internet yang berbasis di Beijing.

“Kita harus berasumsi,” kata Casey Fleming, “bahwa setiap aplikasi ini berasal dari Tiongkok, Rusia, dan musuh-musuh lain yang dinyatakan oleh Amerika Serikat –— kita harus berasumsi bahwa aplikasi ini dipersenjatai melawan kita.”

TikTok, aplikasi video format-pendek yang sangat populer yang memungkinkan para pengguna untuk membuat, berbagi, dan melihat video berdurasi 15 detik yang sering menampilkan nyanyian, tarian, atau komedi, dimulai di Tiongkok sebagai “Douyin” pada September 2016; dalam setahun, Douyin memiliki 100 juta pengguna Tiongkok.

Aplikasi ini diluncurkan kembali sebagai TikTok secara internasional pada September 2017. Menarik puluhan pengguna selebriti terkenal, dan kemitraan-kemitraan dengan NBA, NFL, dan Comedy Central, TikTok dengan cepat menjadi salah satu aplikasi terpopuler di dunia.

Pada tahun 2020, TikTok melaporkan memiliki hampir satu miliar pengguna aktif di seluruh dunia–—kurang dari empat tahun setelah TikTok diluncurkan.

Tetapi, TikTok mungkin memiliki sisi gelap. Karena TikTok adalah sebuah perusahaan Tiongkok, semua informasi pribadi yang dikumpulkan TikTok dapat diumpankan langsung ke rezim Tiongkok, para ahli telah memperingatkan, mengutip berbagai undang-undang Tiongkok yang memaksa perusahaan-perusahaan untuk bekerja sama dengan pihak-pihak berwenang rezim bila diminta.

Casey Fleming mengatakan,“Semua data anda di telepon seluler itu, semua yang anda lakukan, dan semua yang anda simpan di telepon seluler anda dikirim keluar dari negara, mungkin untuk digunakan melawan anda.”

“Partai Komunis Tiongkok sedang mengumpulkan sejumlah besar data. Data anda tersebut mungkin tidak digunakan untuk melawan anda hari ini. Tetapi, informasi ini mungkin digunakan untuk melawan anda, perusahaan anda, atau negara anda di masa depan.”

Peraturan Amerika Serikat

Kesadaran akan ancaman ini bukanlah hal baru. Pada Agustus 2020, Presiden Donald Trump menandatangani sebuah perintah eksekutif untuk melarang semua aktivitas TikTok di Amerika Serikat dalam waktu 45 hari, jika TikTok tidak dijual oleh ByteDance. Donald Trump menandatangani sebuah perintah serupa terhadap aplikasi perpesanan WeChat milik Tiongkok.

Sejak itu, perintah eksekutif Donald Trump telah terhenti oleh beberapa tuntutan hukum dan perintah pengadilan. Selain itu, pemerintahan Joe Biden membatalkan perintah-perintah eksekutif tersebut pada Juni 2021, bukannya mengarahkan Kementerian Perdagangan untuk mengevaluasi platform tersebut untuk menentukan apakah platform tersebut  menimbulkan risiko keamanan nasional.

Sekarang pemerintah Amerika Serikat tampaknya mengambil langkah baru untuk mengatasi risiko keamanan yang ditimbulkan oleh TikTok dan aplikasi asing lainnya, termasuk sebuah usulan untuk memperluas pengawasan federal terhadap aplikasi yang dikendalikan asing. Di bawah aturan-aturan baru yang diusulkan itu, Menteri Perdagangan akan diberdayakan untuk membatasi akses orang-orang Amerika Serikat ke aplikasi asing yang dianggap sebagai ancaman keamanan.

Tetapi hal tersebut mungkin tidak cukup membantu untuk menyelamatkan keadaan, menurut beberapa ahli, termasuk Mark Grabowski, seorang profesor asosiasi yang berspesialisasi dalam hukum dunia maya di Universitas Adelphi dan penulis buku baru  “Cyber Law and Ethics.”

“Sungguh menakjubkan bahwa butuh waktu lama bagi pemerintahan Joe Biden untuk menyimpulkan TikTok adalah sebuah ancaman keamanan nasional,” kata Mark Grabowski kepada The Epoch Times. 

“Presiden Donald Trump berupaya mengatasi masalah ini, tetapi sayangnya, Joe Biden bertekad untuk segera membalikkan semua yang telah dilakukan Donald Trump–—apakah hal itu masuk akal atau tidak.”

Mark Grabowski mengatakan TikTok dan aplikasi lain yang dikendalikan Tiongkok, menghadirkan sebuah bahaya langsung terhadap keamanan nasional.

“TikTok akan diingat sebagai pengumpulan data paling sukses dari orang-orang Amerika Serikat yang pernah dilakukan oleh musuh asing,” kata Mark Grabowski. “TikTok adalah malware pemerintah Tiongkok yang menyamar sebagai sebuah aplikasi media sosial.”

Kekhawatiran yang Semakin Meningkat

Beberapa anggota parlemen Amerika Serikat telah menyuarakan keprihatinan yang sama.

“TikTok dimiliki dan dioperasikan oleh sebuah perusahaan Tiongkok dan dikendalikan oleh Pemerintah Komunis Tiongkok,” tulis Senator Rick Scott (R-Fla.) dalam sebuah twit pada September 2021. Ia menegaskan, Orang-orang  Amerika Serikat tidak boleh mempercayai dan seharusnya tidak menggunakan produk atau layanan yang dikendalikan oleh Komunis Tiongkok.”

Senator Josh Hawley (R-Mo.) bahkan lebih blak-blakan.

“TikTok adalah sebuah alat pengawasan untuk Beijing,” katanya kepada The Atlantic pada tahun 2020. “TikTok adalah sebuah mata-mata kuda di telepon seluler orang-orang.”

Bahaya tersebut berasal dari sejumlah besar data pribadi yang dikumpulkan oleh TikTok dari setiap pengguna, kata Mark Grabowski.

“TikTok dapat mengakses kamera, mikrofon, foto-foto dan video-video yang disimpan, kontak-kontak, lokasi GPS, dan mungkin juga riwayat penelusuran web anda,” kata Mark Grabowski. 

“TikTok mengumpulkan lebih banyak data daripada yang dibutuhkan TikTok. Sebagai contoh, TikTok melakukan pelacakan GPS—–meskipun video-video TikTok tidak pernah menampilkan informasi lokasi apa pun.”

Data ini tidak hanya dikumpulkan di telepon seluler anda—–tetapi juga diteruskan ke pemilik-pemilik TikTok  di Tiongkok, kata Mark Grabowski.

“Semua data yang dikumpulkan oleh TikTok dienkripsi sedemikian rupa sehingga tidak mungkin untuk mengetahui secara pasti apa yang dikirim kembali ke Tiongkok.”

Pada Agustus 2020, The Wall Street Journal melaporkan bahwa TikTok melacak data pengguna Android yang melanggar kebijakan-kebijakan Google. 

Pada Juni 2021, TikTok memperluas kebijakan privasinya agar para pengguna setuju untuk berbagi data biometrik, yang mencakup cetakan wajah dan cetakan suara, dan sebulan kemudian, sebuah investigasi CNBC mengungkapkan bahwa karyawan ByteDance memiliki hubungan langsung akses ke data pengguna TikTok Amerika Serikat.

“Kami tahu bahwa perusahaan induk TikTok di Tiongkok memiliki akses ke semua data pengguna Amerika Serikat,” kata Mark Grabowski. “Mereka dapat mencari data itu dengan dokumen identitas tertentu, lokasi, dan berbagai pertanyaan lainnya.”

TikTok telah berulang kali mengatakan bahwa, pihaknya tidak membagikan data pengguna Amerika Serikat dengan rezim Tiongkok, dan bahwa data TikTok disimpan di server-server TikTok di Amerika Serikat dengan server-server cadangan di Singapura, bukannya di Tiongkok.

Tetapi Mark Grabowski tidak mempercayai hal tersebut.

“Data ini dapat dan akan dibagikan dengan Partai Komunis Tiongkok,” kata Mark Grabowski.

“Jika pemerintah Tiongkok memberitahu sebuah perusahaan Tiongkok untuk menyerahkan datanya, maka perusahaan Tiongkok itu akan melakukannya. Undang-undang Intelijen Nasional Tiongkok mensyaratkan organisasii dan warganegara Tiongkok untuk bekerja sama dengan pekerjaan intelijen Tiongkok.”

Mengendalikan Data

Tetapi mengapa Partai Komunis Tiongkok menginginkan data telepon seluler Amerika Serikat? CEO BlackOps Partners, Casey Fleming mengatakan ini semua adalah mengenai kendali.

“Tiongkok adalah sebuah negara totaliter, yang sepenuhnya dikendalikan oleh Partai Komunis Tiongkok,” kata Casey Fleming. 

Dikatakannya, jika anda adalah warganegara Tiongkok, pemerintah anda menjalankan seluruh hidup anda. Bahkan ketika anda bepergian ke luar negeri, anda harus mendaftar dan memberitahu Partai Komunis Tiongkok kapan anda pergi, ke mana anda pergi, dan apa yang akan anda lakukan. Dan Partai Komunis Tiongkok akan memberitahu anda kapan mereka ingin anda mendaftar lagi, dan apa yang mereka inginkan anda lakukan.

Bahkan, setiap pelancong Tiongkok dianggap sebagai sebuah aset oleh Partai Komunis Tiongkok.

Dengan aplikasi-aplikasi Tiongkok yang terpasang di lebih dari satu miliar telepon seluler di seluruh dunia, Partai Komunis Tiongkok mungkin secara efektif mengubah para pengguna TikTok asing tanpa disadari menjadi  aset-aset intelijen Tiongkok.

“Data adalah kunci untuk kendali ini,” kata Casey Fleming.

Mark Grabowski setuju, dengan mengatakan, “Pemerintah Tiongkok dapat menggunakan TikTok untuk menyebarkan propaganda ke Amerika Serikat, atau memeras para pengguna TikTok yang menyesali apa telah mereka posting.”

Data tersebut juga dapat membantu rezim Tiongkok menemukan para pembangkang, aktivis politik dan musuh-musuh Partai Komunis Tiongkok lainnya, tambah Mark Grabowski.

“Pemerintah Tiongkok sudah menggunakan informasi ini untuk menyensor video-video yang tidak suka oleh Partai Komunis Tiongkok,” kata Mark Grabowski. Misalnya, TikTok secara teratur menyensor video-video yang menyebutkan pembantaian Lapangan Tiananmen, kemerdekaan Tibet, atau gerakan Falun Gong.

“Orang-orang sangat naif jika mereka berpikir TikTok adalah bagus, Mereka memiliki sebuah sejarah yang panjang untuk gangguan-gangguan privasi yang terdokumentasi,” kata Mark Grabowski. 

Misalnya, TikTok membayar denda  5,7 juta dolar AS kepada Komisi Perdagangan Federal pada bulan Februari 2019 karena pengumpulan data anak-anak secara ilegal. Tik Tok juga menyelesaikan sebuah gugatan perwakilan-kelompok dengan membayar USD 92 juta pada Februari 2021; gugatan tersebut menuduh bahwa TikTok memanen dan membagikan informasi pribadi tanpa persetujuan para pengguna.

TikTok tidak membalas permintaan The Epoch Times untuk komentar pada waktu pers.

Bagi Casey Fleming, risikonya sangat tinggi.

“Kita harus memahami, sebagai bangsa yang bebas, apa yang kita hadapi. Kita menghadapi sebuah perang dunia lagi. Aliansi Tiongkok, Rusia, Iran, dan Korea Utara melawan dunia bebas. Orang-orang Amerika Serikat perlu menjadi lebih sadar,” kata Casey Fleming, “dan buka mata orang-orang Amerika Serikat untuk melihat apa yang  sedang terjadi.

“Kita harus melakukan segala yang kita dapat lakukan untuk melindungi data dan kekayaan intelektual kita. Jangan berikan data anda. Selalu jangan berpartisipasi. Dan hapus aplikasi-aplikasi Tiongkok dari telepon seluler dan komputer anda.” (Vv)

Taiwan dan Tiongkok Sama-Sama Berminat Gabung CPTPP yang Berstandar Tinggi, Siapa yang Bakal Gugur ?

oleh Luo Ya

Pada 18 Februari, CPTPP mengadakan konferensi video pertama tahun ini antar pejabat senior untuk membahas implementasi CPTPP dan bertukar pandangan tentang proposal keanggotaan yang diajukan oleh beberapa negara. 

Usai pertemuan tersebut, Singapura yang menjadi presiden bergilir tahun ini tidak menyatakan kesimpulan spesifik, kecuali menegaskan kembali bahwa mereka yang tertarik untuk bergabung harus memenuhi standar tinggi yang ditetapkan oleh CPTPP.

Inggris telah mengajukan proposal untuk bergabung dengan CPTPP pada bulan Februari tahun lalu, diikuti oleh Republik Rakyat Tiongkok dan Republik Tiongkok (Taiwan) pada bulan September, kemudian Ekuador juga secara resmi menyampaikan minatnya untuk bergabung pada Desember tahun lalu.

Untuk bergabung dengan CPTPP harus disetujui oleh 11 negara anggota yang ada. Doong, Sy-Chi, wakil kepala eksekutif Taiwan think tank menganalisis bahwa di antara 11 negara anggota, siapa yang menjadi pendukung utama Taiwan adalah sangat penting.

“Ketika mereka melakukan penyensoran, itu berarti perlu ada negara yang menjadi pendukung utama. Bagi Taiwan, negara yang dapat mempromosikan aksesinya Taiwan adalah Jepang. Taiwan juga telah memulai kontak bilateral dengan negara-negara anggota CPTPP lainnya sejak September tahun lalu. Jadi dari hasilnya, potensi untuk Taiwan tampak lebih terbuka,” katanya.

Tahun lalu Jepang adalah presiden bergilir dari CPTPP. Setelah Taiwan secara resmi mengajukan aplikasi untuk bergabung dengan CPTPP, Menteri Luar Negeri Jepang saat itu Toshimitsu Motegi menyatakan sambutannya. Selanjutnya, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida juga menyambut baik aplikasi Taiwan untuk bergabung dengan CPTPP pada Oktober tahun lalu, tetapi menunjukkan sikap waspada terhadap keinginan masuknya Tiongkok. Fumio Kishida dengan tegas mempertanyakan : “Dapatkah Tiongkok memenuhi syarat CPTPP yang tinggi ? Hal ini masih tidak transparan”.

Pada 8 Februari, Eksekutif Yuan Taiwan telah mengumumkan pembukaan kembali impor makanan yang diproduksi oleh kelima prefektur Jepang termasuk Fukushima, yang sebelumnya terkena pembatasan dengan alasan risiko kontaminasi radioaktif.

Su, Tzu-yun, seorang sarjana di Institut Keamanan Pertahanan Nasional Taiwan (Institute for National Defense and Security Research. INDSR) mengatakan bahwa ini membuktikan bahwa Taiwan akan menerapkan langkah-langkah ekonomi dan perdagangan sesuai dengan norma-norma internasional yang akan mampu mendorong Taiwan diterima masuk CPTPP.

“Taiwan telah menghilangkan masalah stagnasi dan overprotektifnya sendiri, termasuk impor produk daging babi dari Amerika, dan produk dari Fukushima Foods, dan menghapusnya sebagai penghalang. Karena itu melibatkan semangat terpenting dalam CPTPP, menghilangkan apa yang disebut hambatan teknis. Ini membuat ekonomi kita lebih sehat dan lebih matang,” kata Su, Tzu-yun

Selain peraturan yang didasarkan pada ekonomi, CPTPP juga memberlakukan banyak peraturan berstandar tinggi yang berkaitan dengan ketenagakerjaan, perlindungan lingkungan dan penyelesaian perselisihan. Misalnya, standar CPTPP yang belum pernah ada sebelumnya, mensyaratkan transparansi dan keadilan tentang aliran data, melarang negara tertentu mewajibkan perusahaan asing untuk menyiapkan server di negara tersebut, dan melarang pengungkapan “kode sumber” terkait perangkat lunak. Seperti ‘Hukum Keamanan Data’ yang diberlakukan oleh pemerintah Tiongkok saat ini jelas tidak memenuhi standar data CPTPP. 

Selain itu, CPTPP juga mensyaratkan penghapusan kerja paksa, melarang perlakuan istimewa seperti subsidi kepada perusahaan milik negara dan sebagainya. Sedangkan pemerintah Tiongkok mendapat sanksi dari banyak negara karena menganiaya hak asasi manusia di Xinjiang, dan pemerintah Tiongkok belakangan ini juga kian gencar dalam mendukung pengembangan usaha milik negara daripada usaha milik swasta, yang mana bertentangan dengan CPTPP.

“Dalam situasi seperti ini, saya pikir sulit bagi Tiongkok untuk memenuhi beberapa persyaratan dan norma yang ditetapkan CPTPP. Kecuali jika Beijing bersedia untuk melakukan reformasi politik dan meningkatkan transparansi, baru dapat memenuhinya. Terutama ketika untuk pengadaan pemerintah, e-commerce, ini akan melibatkan transparansi pemerintah,” ujara Su, Tzu-yun.

Pendahulu CPTPP adalah Perjanjian Kemitraan Trans-Pasifik (TPP). Ini pada awalnya merupakan perjanjian yang dipromosikan oleh mantan Presiden AS Barack Obama. Tujuannya, demi menjaga keseimbangan pengaruh ekonomi Tiongkok yang memiliki ambang batas cukup tinggi untuk liberalisasi perdagangan.

Jepang telah memimpin negosiasi untuk merestrukturisasi CPTPP, setelah Amerika Serikat di bawah Presiden Trump mengumumkan penarikannya dari TPP. Pada tahun 2018, 11 negara termasuk Australia, Kanada, Chili, Jepang, Meksiko, dan Selandia Baru menandatangani CPTPP di Ibukota Chile Santiago.

Kiyoyuki Seguchi, Direktur Peneliti dari Canon Institute for Global Studies (CIGS), Jepang dalam sebuah artikelnya menyebutkan bahwa upaya Jepang untuk CPTPP, merupakan batu ujian untuk mengetahui apakah Jepang dapat memainkan peran yang diharapkan oleh komunitas internasional, dan juga merupakan batu ujian untuk memastikan tentang kemandirian Jepang. (sin)

Biden Sebut Invasi Sudah Dimulai, AS dan Eropa Pangkas Pendanaan Luar Negeri Rusia

Li Lan – New York

Setelah Presiden Rusia Vladimir Putin diberi wewenang untuk menggunakan pasukan di luar negeri, banyak negara Barat memberlakukan sanksi terhadap Rusia. Partai Komunis Tiongkok sedang menghadapi situasi yang memalukan. 

Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan pada 22 Februari bahwa Perjanjian Minsk, perjanjian gencatan senjata yang ditandatangani pada tahun 2014 oleh otoritas Ukraina dan perwakilan dari dua wilayah separatis Donetsk dan Luhansk di wilayah berbahasa Rusia di tenggara Ukraina, dibatalkan. 

Sehari sebelumnya, Rusia mengumumkan pengakuan kedaulatan kedua wilayah.  Dewan Federasi Rusia menyetujui penggunaan pasukan Putin di luar negeri.

Putin berkata : “Pertama-tama, setelah pertemuan saya tidak mengatakan bahwa pasukan kita akan langsung pergi ke sana. Kedua, biasanya tidak mungkin untuk memprediksi kemungkinan tindakan, tergantung pada bagaimana situasi di lapangan berkembang.”

Rusia dan dua zona independen Ukraina timur selalu mengatakan bahwa pasukan Ukraina melepaskan tembakan ke daerah itu dan bermaksud melancarkan serangan, yang menyebabkan eskalasi situasi di Donbas. 

Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan pada Selasa 22 Februari, bahwa angkatan bersenjata dari dua zona independen melakukan 80 penembakan di wilayah yang dikendalikan oleh Ukraina pada hari itu. 

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan seruan untuk pasukan cadangan, tetapi belum mengeluarkan perintah mobilisasi para tentara.

Hongaria juga mengumumkan bahwa mereka akan mengerahkan pasukan di perbatasannya dengan Ukraina. Tujuannya untuk melaksanakan misi kemanusiaan dan melindungi perbatasan.

Menanggapi eskalasi dari situasi di perbatasan Rusia-Ukraina, pemerintah Jerman mengumumkan bahwa mereka akan membekukan proyek Nord Stream 2 bekerja sama dengan Rusia. 

Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht memeriksa pasukan yang ditempatkan di Lituania pada 22 Februari. Ia mengatakan bahwa Jerman sedang mengevaluasi penambahan pasukan ke Lituania dan sayap timur NATO.

Inggris mengumumkan sanksi terhadap lima bank Rusia, termasuk Bank Rusia, Bank Pembangunan dan Rekonstruksi Laut Hitam, dan tiga pengusaha Rusia.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyatakan dukungan penuh untuk perbatasan Ukraina yang diakui secara internasional.

Stoltenberg berkata :  “Kami akan terus memberikan Ukraina dukungan politik yang kuat. Sekutu menyediakan peralatan untuk membantu Ukraina mempertahankan diri, serta memberikan dukungan keuangan berkelanjutan.”

Uni Eropa mengumumkan paket sanksi terhadap Rusia, termasuk wilayah Donbas, menyusul pertemuan khusus para menteri luar negeri Uni Eropa mengenai situasi di Ukraina. 

Presiden Komisi Eropa, von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel dalam sebuah pernyataan bersama bahwa, gelombang pertama sanksi akan membatasi akses pemerintah Rusia ke pasar modal dan keuangan Uni Eropa

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada konferensi pers pada Selasa 22 Februari, bahwa tindakan Rusia menunjukkan bahwa invasi ke Ukraina telah dimulai. Dia mengizinkan peningkatan penyebaran pasukan AS di Eropa Timur dan Laut Baltik. Saat ini, Amerika Serikat memiliki sekitar 90.000 tentara di Eropa.

Biden berkata : “Kami tidak berniat berperang dengan Rusia. Namun, kami ingin mengirim pesan yang jelas bahwa Amerika Serikat akan bekerja dengan sekutu kami untuk mempertahankan setiap inci wilayah NATO dan menghormati komitmen kami kepada NATO.”

Biden juga mengumumkan sanksi baru — memutus akses otoritas Rusia ke pembiayaan di Barat.

Biden berkata : “Kami memberlakukan blokade sanksi terhadap dua lembaga keuangan besar Rusia, termasuk VEB dan bank militer Rusia. Kami memberlakukan sanksi menyeluruh pada utang negara Rusia.”

Pada saat yang sama, Biden juga mengakui bahwa sanksi terhadap Rusia, akan memungkinkan warga Amerika Serikat menyaksikan harga minyak naik dalam beberapa bulan ke depan.

Mantan Presiden AS Donald Trump mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa, tidak akan pernah ada krisis Ukraina jika dia menjadi presiden. Kebijakan pemerintahan Biden untuk membatasi energi tradisional telah membuat harga minyak semakin tinggi, membuat Rusia semakin kaya, dan memberi Putin untung.

JPMorgan memperingatkan bahwa harga minyak mentah bisa mencapai $ 120 atau bahkan $ 150 per barel, jika ekspor Rusia dibatasi.

Selain itu, pihak berwenang partai Komunis Tiongkok menyatakan dukungan mereka untuk Rusia dan penentangan mereka terhadap NATO selama Olimpiade Musim Dingin Beijing. Beijing meminta semua pihak untuk menahan diri dalam menghadapi sanksi bersama terhadap Rusia oleh Barat.

Komentator Heng He menilai jika Rusia menginvasi Ukraina secara lebih komprehensif, akan sulit bagi partai Komunis Tiongkok untuk secara langsung mendukung Rusia. Meskipun PKT dan Rusia baru saja mengeluarkan pernyataan bersama, yang merupakan aliansi resmi pertama dengan Rusia, mereka sekarang masih tidak ingin berkonfrontasi secara langsung dengan Amerika Serikat dan Eropa. (hui)

Jerman Tangguhkan Proyek Gas Alam Nord Stream 2 Akibat Krisis Rusia – Ukraina

oleh Zhang Ting

Pengakuan kemerdekaan dua wilayah di Ukraina timur oleh Rusia memicu kecaman keras dari negara-negara Eropa dan Amerika Serikat. Jerman menghentikan proyek pipa gas alam Nord Stream 2 pada Selasa 22 Februari. Proyek ini bertujuan untuk menggandakan aliran gas alam Rusia langsung menuju Jerman.

Proyek energi paling kontroversial di Eropa yang bernilai USD. 11 miliar telah selesai pada September tahun lalu. Akan tetapi, belum dapat digunakan karena menunggu sertifikasi dari pemerintah Jerman dan Uni Eropa.

Sebelumnya pada Selasa, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengumumkan bahwa sertifikasi pipa gas alam Nord Stream 2 akan dihentikan. Hal demikian sebagai tanggapan atas tindakan penempatan pasukan Rusia di Ukraina timur.

“Mengingat perkembangan situasi terakhir, kami juga perlu menilai kembali situasi yang terkait dengan pipa gas alam Nord Stream 2. Kedengarannya sangat teknokratis, tetapi ini adalah langkah administratif yang diperlukan untuk menghentikan sertifikasi pipa”, kata Scholz di Berlin.

Olaf Scholz juga menekankan dalam pesannya di Twitter hari itu : Situasinya telah berubah secara dramatis, dan sekarang kita harus melakukan penilaian kembali, ini akan mencakup pipa gas alam Nord Stream 2. Saya telah meminta Kementerian Urusan Ekonomi kami untuk melakukan penilaian kembali mengenai keamanan pasokan energi. Namun, dalam situasi seperti ini, sertifikasi tidak mungkin diberikan.”

Di saat konsumen Eropa menghadapi rekor harga energi di tengah krisis biaya hidup pasca-pandemi, dan setiap pemerintah telah menghabiskan dana miliaran dolar untuk mencoba meredam dampak pada konsumen, dalam situasi seperti itu, jalur pipa gas alam ini dianggap dapat mengurangi sejumlah tekanan.

Tetapi pada Selasa 22 Februari pukul 13:37 GMT, harga gas patokan Eropa naik sebesar 9,2% menjadi EUR. 78,50 per MWh (megawatt-hour).

Para analis mengatakan bahwa penangguhan sertifikasi pipa dapat mendorong naik harga gas Eropa, yang telah melonjak dalam beberapa bulan terakhir, dan mendorong sebagian besar negara Uni Eropa untuk memperkenalkan langkah-langkah darurat untuk melindungi warganya dari kenaikan tagihan.

Dmitry Medvedev, Wakil Presiden Dewan Keamanan Rusia dalam tanggapannya terhadap pengumuman Jerman pada hari Selasa mengingatkan bahwa harga gas alam di Eropa akan naik tajam.

Kanselir Jerman Olaf Scholz telah mengeluarkan perintah untuk menghentikan proses sertifikasi pipa gas alam Nord Stream 2. Baiklah ! Selamat datang di dunia baru yang berani di mana orang Eropa akan segera membayar 1.000 meter kubik gas alam dengan harga EUR. 2.000,-. Tulis Dmitry Medvedev dalam pesannya di Twitter.

Namun Komisi Eropa tidak setuju dengan pendapat itu. Uni Eropa mengatakan jika proyek pipa gas Nord Stream 2 yang dirancang untuk mengangkut gas alam dari Rusia ke Jerman berhenti beroperasi, pasokan energi Eropa tidak akan terpengaruh karena pipa tersebut memang belum beroperasi.

Juru bicara Komisi Eropa dalam sebuah konferensi pers harian mengatakan : “Pipa gas alam Nord Stream 2 belum beroperasi, sehingga belum memasok energi ke Eropa, sedangkan pipa itu bukan memasok gas dari sumber yang berbeda tetapi hanya jalur pipa pemasoknya yang berbeda … Jadi, tidak ada perubahan situasi sampai saat ini”. 

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memuji keputusan Jerman itu sebagai langkah yang heroik.

“Saya menghormati keputusan Kanselir Jerman Olaf Scholz untuk menangguhkan pipa gas alam Nord Stream 2. Saya pikir itu adalah langkah berani bagi Olaf dan hal yang dilakukan dengan benar”, kata Johnson kepada anggota parlemen Inggris pada hari Selasa.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin 21 Februari, menandatangani dekrit yang mengakui Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Lugansk (LPR) di Ukraina timur. Donetsk dan Lugansk telah lama dianggap diduduki oleh separatis yang didukung Rusia, tetapi baik Rusia maupun negara lain sebelumnya tidak mengakui kedua republik tersebut. Langkah Putin mendorong kanselir Jerman untuk mengesampingkan sertifikasi pipa gas Nord Stream 2.

Wakil Penasihat Keamanan Nasional Jon Finer mengatakan di MSNBC bahwa Amerika Serikat sedang berdiskusi dengan mitra dan sekutunya, apakah pertemuan antara menteri luar negeri AS dan Rusia akan berjalan sesuai rencana. Awalnya, pertemuan antara Menteri Luar Negeri AS Blinken dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dijadwalkan pada Kamis (24/2) di Jenewa. (sin)