Home Blog Page 127

Pakar Kencan Menjelaskan Alasan Mengapa Orang Selingkuh dalam Hubungan

EtIndonesia. Seorang pakar kencan telah memberikan wawasan tentang mengapa orang selingkuh, bahkan dalam hubungan yang tampaknya bahagia.

Meskipun banyak yang mungkin tidak secara terbuka mengakui perselingkuhan, penelitian menunjukkan bahwa sekitar satu dari empat pernikahan mengalami perselingkuhan.

Secara umum, diasumsikan bahwa perselingkuhan terjadi karena seseorang tidak bahagia, tetapi itu tidak selalu demikian.

Penelitian menunjukkan bahwa 56% pria dan 34% wanita yang berselingkuh melaporkan bahwa mereka bahagia dalam hubungan mereka, menurut Shadow Investigations.

Jadi, apa yang mendorong orang untuk selingkuh? Menurut pakar kencan Jana Hocking, itu adalah sensasinya.

“Saya pikir mereka mengambil risiko karena mereka pikir itu seksi atau menarik, atau menyelinap ke sana kemari memberi sedikit adrenalin pada kehidupan mereka yang membosankan,” ungkapnya saat tampil di Weekend Today, seperti dilansir MailOnline.

Menariknya, Hocking mencatat skenario yang sering terjadi yang melibatkan individu berpenampilan biasa-biasa saja yang berselingkuh dari pasangan yang sangat menarik. “”Ada juga banyak pria biasa yang berselingkuh dari gadis yang dinilai sepuluh dari sepuluh. Itu adalah tema yang umum.”

Hocking menjelaskan bahwa rasa tidak aman mungkin timbul ketika salah satu pasangan merasa pasangannya jauh lebih menarik, yang berpotensi mengarah pada perselingkuhan.

“Saya pikir itu karena orang-orang tolol itu berpikir ‘dia sangat seksi dan dia bisa selingkuh kapan saja. Saya butuh validasi itu agar orang-orang tetap berpikir saya juga seksi,'” jelasnya.

Selain itu, Hocking menyebutkan bahwa pesona yang berlebihan bisa menjadi tanda bahaya yang perlu diwaspadai, yang menunjukkan kecenderungan untuk berselingkuh.

Baru-baru ini, sebuah studi terperinci yang dilakukan oleh tim dari Universitas Oxford di Inggris dan Universitas Melbourne di Australia menyelidiki mengapa wanita mungkin berselingkuh dari pasangannya.

Penelitian ini melibatkan survei pra-terdaftar terhadap 254 individu dari 19 negara di enam benua, yang semuanya pernah terlibat perselingkuhan saat menjalani hubungan heteroseksual.

Peserta wanita dalam penelitian tersebut diminta untuk menilai pasangannya berdasarkan kemampuan potensial mereka dalam mengasuh anak, daya tarik kepribadian mereka, dan daya tarik fisik mereka.

Mereka kemudian diminta untuk menilai orang yang berselingkuh dengannya berdasarkan kriteria yang sama untuk analisis perbandingan.

Hasilnya menunjukkan adanya perbedaan yang jelas dalam motivasi perselingkuhan antara kedua jenis kelamin. Studi tersebut menunjukkan bahwa perselingkuhan pria sering kali didorong oleh keinginan untuk menambah jumlah keturunan.

Sebaliknya, wanita pada umumnya mendapati orang yang selingkuhannya lebih menarik secara fisik daripada pasangannya saat ini, tetapi kurang diinginkan sebagai calon orangtua bersama.

Alasan evolusioner di balik perselingkuhan wanita dalam hubungan manusia terus menjadi subjek ‘perdebatan yang sengit.’ (yn)

Sumber: thoughtnova

Tumpangi Pesawat Maskapai Komersial, Paus Fransiskus Tiba di Indonesia

0

JAKARTA – Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Paus Fransiskus tiba di Indonesia pada Selasa (3/9/2024) pukul 11 : 25 WIB. 

Dikutip dari channel Komisi Komunikasi Sosial Konferensi Waligereja Indonesia (Komisi KOMSOS KWI), pesawat yang ditumpangi  Paus Fransiskus mendarat di Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Banten. 

Ia menumpangi pesawat komersial maskapai Alitalia, yang  dikelola ITA Airways dengan nomor penerbangan ITA AZ 330 dengan 13 jam penerbangan dari Italia. 

Kehadiran paus di bawah tangga pesawat disambut oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Duta Besar Indonesia untuk Vatikan Trias Kuncahyono, Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Monsinyur Antonius Subianto Bunjamin OSC, Nunsius Apostolik di Indonesia Monsinyur Piero Pioppo, Sekretaris Nunsiatura Apostolik Monsinyur Michael Andrew Pawlowicz, dan Ketua Panitia Penyambutan Paus, Ignasius Jonan.

Paus Fransiskus berada di Indonesia selama 4 hari pada tanggal 3-6 September 2024.  Paus juga bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Selama di Indonesia, Paus menginap di Kedubes Vatikan, Jakarta Pusat.

Paus Fransiskus bertolak ke Jakarta, saat ia memulai Perjalanan Apostolik ke-45 ke luar negeri dengan kunjungan terlama ke Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.

Ia juga dijadwalkan memimpin misa akbar di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta pada 5 September 2024.

Dikutip dari The Epoch Times, ini adalah perjalanan yang paling lama bagi Paus, yang pada usia 87 tahun, secara teratur terpaksa menggunakan kursi roda karena sakit lutut dan punggung. Seorang dokter dan dua perawat akan menemaninya.

Dikutip dari Vaticannews, Indonesia, negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, adalah negara yang sangat besar yang terdiri dari banyak pulau, hampir 17.000 pulau dan banyak suku, kelompok etnis, bahasa, dan budaya. Sebelumnya, dua Paus telah mengunjungi Indonesia yakni Paus Santo Paulus VI pada tahun 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989.

Meskipun umat Katolik di Indonesia hanya berjumlah 3 persen dari penduduk yang mayoritas Muslim, namun jumlah 3 persen itu adalah sekitar 8 juta umat Katolik dari 280 juta penduduk Indonesia yang dibangun di atas penghormatan terhadap individu dan keyakinan agama yang berbeda.

Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia dengan moto ‘Iman, Persaudaraan, Bela Rasa’. (asr)

Pria yang Mengunjungi ‘Pulau Paling Terinfeksi di Dunia’ Bereaksi Memilukan Saat Melihat ‘Peti Mati Berusia 500 tahun’

EtIndonesia. Seorang pria yang mengunjungi ‘pulau paling terinfeksi di dunia’ benar-benar terkejut setelah bersentuhan dengan ‘peti mati berusia 500 tahun’ dan tulang-tulang.

Jenazah lebih dari 200 orang, hingga tahun 2016, berada di Pulau Deadman dan lokasinya jauh lebih dekat dari yang Anda kira.

Terletak di dekat Queenborough, Kent, pulau ini memiliki masa lalu yang benar-benar menghantui.

Ratusan jenazah manusia diperkirakan milik tahanan yang meninggal di kapal besar, yang pada dasarnya adalah kapal yang dulunya digunakan untuk menampung narapidana.

Seperti yang dapat Anda bayangkan pada abad ke-18 dan ke-19, kondisi di atas kapal sangat buruk, dan tidak butuh waktu lama bagi penyakit untuk menyebar di tengah sanitasi yang buruk.

Dipercayai bahwa ketika orang-orang di atas kapal meninggal, jenazah mereka dikuburkan di peti mati tanpa tanda di pulau itu.

YouTuber Dara Tah (@DaraTah) baru-baru ini berinisiatif untuk mengunjungi Pulau Deadman untuk menunjukkan kepada kita seperti apa sebenarnya pulau itu.

“Saya bermalam di pulau yang penuh dengan kerangka manusia,” katanya.

“Saya pernah mengunjungi Pulau Deadman sebelumnya. Itu adalah pulau rawa kecil di selatan Inggris yang digunakan sebagai tempat pembuangan massal untuk ribuan kerangka yang terinfeksi Wabah Hitam, tetapi kali ini kami akan bermalam di sana.

“Saya mengetahui tentang sebuah area di pulau itu yang disebut Coffin Bay yang hampir selalu terendam air, tetapi selama musim seperti ini ada jendela kecil untuk menemukannya dan mencarinya.

“Jendela kami adalah tengah malam, yang berarti kami akan terdampar di pulau itu untuk bermalam saat air pasang surut dan mengelilingi pulau itu dalam pasir hisap yang dalam.”

Setelah bersentuhan dengan tulang dan peti mati berusia 500 tahun, pembuat konten itu terkejut dan sedih dengan apa yang dilihatnya.

“Tulang-tulang berserakan di mana-mana, ya ampun, ada tulang rusuk, tulang kaki, tulang lengan,” katanya.

“Ya ampun, oke, saya merasa takut karena saya datang sendiri, tidak percaya ada begitu banyak hal di sini.

“Melihat hal-hal itu sangat aneh, Anda benar-benar tidak menyadari bahwa itu adalah manusia, tetapi itu adalah manusia yang hidup lama sekali dan mereka berakhir di pulau ini dan tidak ada yang melakukan apa pun untuk mengatasinya. Sungguh menyedihkan.”

Namun, Dara Tah sampai pada kesimpulan yang agak filosofis dan berkata: “Tetapi saya lebih suka menganggapnya sebagai pengingat betapa beruntungnya kita hidup hari ini.” (yn)

Sumber: ladbible

Perang Rusia-Ukraina: Rusia Ancam Ubah Dokrin Penggunaan Senjata Nuklir Menanggapi Barat

0

Secretchina.com

Menanggapi peran negara-negara Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dalam perang Rusia-Ukraina, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, menyatakan bahwa Moskow akan mengubah kebijakan penggunaan senjata nuklirnya untuk merespons eskalasi perang tersebut oleh Barat.

Menurut laporan Reuters yang mengutip media resmi Rusia, TASS, Ryabkov menyatakan bahwa Rusia akan mengubah doktrin nuklir mereka. Keputusan ini, katanya, “berkaitan dengan eskalasi yang dilakukan oleh lawan-lawan Barat kami dalam perang Ukraina.” Ia menambahkan, “Pekerjaan ini telah memasuki tahap akhir, dan kami memiliki niat yang jelas untuk merevisinya.”

Ryabkov tidak mengungkapkan kapan panduan penggunaan senjata nuklir yang diperbarui oleh Rusia akan siap. Ia mengatakan, “Mengingat kita sedang membahas aspek paling penting dari keamanan nasional, penyelesaian pekerjaan ini adalah masalah yang cukup sulit.”

Sampai saat ini, pernyataan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia ini adalah pernyataan paling jelas dari pemerintah Moskow terkait panduan penggunaan senjata nuklir, yang menunjukkan bahwa Rusia memang akan membuat perubahan terhadap syarat penggunaan senjata nuklir.

Dalam doktrin penggunaan senjata nuklir yang diungkapkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada tahun 2020, disebutkan bahwa Rusia mungkin akan menggunakan senjata nuklir jika musuhnya melakukan serangan nuklir atau serangan militer konvensional yang mengancam kelangsungan hidup negara tersebut.

Peringatan Sekutu NATO tentang Risiko Perang Nuklir

Menurut laporan TASS, pada 30 Agustus, Menteri Luar Negeri Turkiye Hakan Fidan mengeluarkan peringatan tentang risiko terjadinya perang nuklir antara NATO dan Rusia. Turkiye adalah anggota NATO dan sekutu penting Amerika Serikat, meskipun Presiden Turkiyhe Recep Tayyip Erdoğan terkadang memiliki pandangan berbeda dengan Barat terkait perang Rusia-Ukraina.

Dalam wawancara dengan TRT Haber, Fidan mengatakan, “Sayangnya, perang antara Rusia dan Ukraina yang berlangsung di jantung Eropa ini telah memasuki tahun ketiga. Perang ini memiliki risiko meningkat menjadi perang yang melibatkan penggunaan senjata nuklir.”

Fidan menambahkan, “Tidak ada yang lebih manusiawi daripada menyerukan penghentian perang Rusia-Ukraina,” dan menyatakan bahwa negosiasi damai diperlukan untuk “mencegah kawasan kita dari kerusakan lebih lanjut akibat perang.”

Sebelumnya, kepala Badan Intelijen Asing (SVR) Rusia, Sergei Naryshkin, pada 29 Agustus mengecam Amerika Serikat mencoba menciptakan ketidakseimbangan dalam sistem keamanan internasional di bidang nuklir.

Dalam beberapa minggu terakhir, tentara Ukraina melancarkan serangan militer besar-besaran di wilayah Kursk, Rusia, yang menandai pertama kalinya sejak Perang Dunia II bahwa wilayah Rusia diduduki oleh tentara asing. Namun, sejak perang Rusia-Ukraina meletus pada Februari 2022, kekhawatiran internasional terus meningkat terkait kemungkinan Rusia menggunakan senjata nuklir.

Gerakan Internasional untuk Penghapusan Senjata Nuklir (ICANW) menyatakan bahwa karena Rusia memiliki lebih banyak hulu ledak nuklir daripada negara lain, Presiden Rusia Vladimir Putin telah berulang kali membuat pernyataan mengejutkan terkait senjata nuklir selama perang Rusia-Ukraina.

Pada Juni lalu, Putin mengatakan bahwa Barat tidak boleh “meremehkan” kemungkinan penggunaan senjata nuklir oleh Rusia dalam perang Rusia-Ukraina. Pemimpin Rusia itu menyatakan, “Untuk alasan tertentu, Barat berpikir bahwa Rusia tidak akan pernah menggunakan senjata nuklir… Kami memiliki doktrin nuklir kami sendiri.” Putin mengacu pada kebijakan Rusia yang mengizinkan penggunaan senjata nuklir.

Putin juga menambahkan, “Jika ada tindakan yang mengancam kedaulatan dan integritas teritorial kami, maka kami akan menggunakan segala cara yang tersedia. Ini tidak boleh dianggap remeh.”

Dalam perang ini, Amerika Serikat telah menjadi sekutu penting bagi pemerintah Kiev. Pemerintahan Biden dan banyak pemimpin dunia lainnya menyatakan bahwa perang Rusia-Ukraina yang dilancarkan oleh Moskow adalah tindakan yang tidak memiliki alasan yang sah. Washington telah memberikan bantuan militer yang sangat besar kepada pemerintah Ukraina, yang terbukti penting bagi Ukraina dalam menghadapi serangan militer Rusia.

Serangan militer Ukraina terhadap wilayah Kursk di Rusia telah memicu kekhawatiran terkait penggunaan nuklir oleh Rusia. Pemerintah Moskow sebelumnya menuduh Kiev mencoba menggunakan drone untuk menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir Kursk. (jhon)

Petugas Pemadam Kebakaran Bagikan Kata-kata Terakhir Putri Diana yang Menyayat Hati di Lokasi Kecelakaan

EtIndonesia. Seorang petugas pemadam kebakaran yang hadir pada kecelakaan tragis yang merenggut nyawa Putri Diana telah membagikan kata-kata terakhirnya yang mengharukan.

Putri Diana, yang juga dikenal sebagai Putri Wales, merupakan bagian dari keluarga Kerajaan Inggris. Ia adalah istri pertama Raja Charles (yang saat itu menjabat sebagai Pangeran Wales) dan ibu dari Pangeran William dan Harry.

Sepanjang hidupnya, dia meraih ketenaran internasional, menjadi ikon yang dikenal karena aktivisme dan keanggunannya, dengan pengaruhnya yang meninggalkan jejak abadi pada keluarga kerajaan dan masyarakat Inggris.

Diana Frances Spencer, yang lahir dari keluarga bangsawan Inggris, pertama kali bertemu Raja Charles pada tahun 1977 di perkebunan milik keluarganya, Althorp, menurut majalah People.

Ketika itu, Raja Charles berusia 29 tahun, dan dia mengenang pikiran awalnya, dengan berkata: “Saya ingat berpikir betapa periang, lucu, dan menariknya dia saat berusia 16 tahun.

“Maksudku, sangat menyenangkan, dan bersemangat, penuh kehidupan, dan sebagainya.”

Ketika Putri Diana ditanyai tentang kesan pertamanya terhadap Raja Charles, dia menggambarkannya sebagai “Sangat menakjubkan.”

Putri Diana dan Raja Charles menikah pada tahun 1981, dan setahun kemudian, mereka merayakan kelahiran Pangeran William. Pada tahun 1984, pasangan itu menyambut kelahiran putra kedua mereka, Pangeran Harry.

Setelah lima belas tahun menikah, pasangan kerajaan itu bercerai pada tahun 1996.

Seorang juru bicara sang putri mengeluarkan pernyataan, yang mengatakan: “Putri Wales telah menyetujui permintaan Pangeran Charles untuk bercerai.”

“Sang Putri akan terus terlibat dalam semua keputusan yang berkaitan dengan anak-anak dan akan tetap berada di Istana Kensington dengan kantor di Istana St. James.”

“Putri Wales akan mempertahankan gelarnya dan dikenal sebagai Diana, Putri Wales.”

Pada bulan Juli 1997, Putri Diana tampaknya memulai hubungan dengan Dodi Al Fayed, seorang produser film dan putra miliarder Mesir Mohamed Al-Fayed.

Hanya sebulan kemudian, pada usia 36 tahun, Putri Diana, bersama Fayed dan sopir mereka, Henri Paul, meninggal dunia secara tragis dalam kecelakaan mobil berkecepatan tinggi di Paris, Prancis. Pengawalnya, Trevor Rees-Jones, terluka parah dalam kecelakaan itu.

Pada tanggal 30 Agustus, Putri Diana dan Dodi Fayed meninggalkan Hotel Ritz di Paris, dengan kepala keamanan hotel, Henri Paul, mengantar mereka pergi.

Mobil mereka diikuti dari dekat oleh para fotografer dan awak pers yang mengendarai sepeda motor, melacak setiap gerakan mereka.

Tak lama kemudian, mobil itu mengalami kecelakaan, yang mengakibatkan kematian Paul dan Fayed.

Menurut CNN, Putri Diana meninggal dunia pada dini hari tanggal 31 Agustus karena cedera internal yang parah. Laporan menunjukkan bahwa dia menderita kerusakan paru-paru, cedera kepala parah, dan serangan jantung.

Dr. Bruno Riou, yang memimpin unit perawatan intensif di Rumah Sakit Pitié-Salpêtrière Paris, menyatakan: “Kami tidak dapat menghidupkannya kembali.”

Belakangan diketahui bahwa Henri Paul telah melebihi batas alkohol yang diizinkan, menurut BBC. The Guardian melaporkan bahwa seorang hakim Prancis akhirnya memutuskan bahwa Paul bertanggung jawab atas kecelakaan itu, bukan para fotografer dan pers yang mengejar mobil itu.

BBC juga mencatat bahwa jutaan orang di seluruh dunia menyaksikan pemakaman Putri Diana.

Putra bungsunya, Pangeran Harry, berbagi dengan Newsweek: “Ibu saya baru saja meninggal dan saya harus berjalan jauh di belakang peti jenazahnya, dikelilingi oleh ribuan orang yang menonton saya sementara jutaan lainnya menontonnya di televisi.”

“Menurut saya, tidak ada anak yang boleh diminta melakukan hal itu, dalam keadaan apa pun. Menurut saya, hal itu tidak akan terjadi saat ini.”

Meskipun lebih dari 26 tahun telah berlalu sejak kematian tragis Putri Diana, masih ada banyak ketidakpastian tentang apa yang sebenarnya terjadi malam itu.

Salah satu orang yang hadir di tempat kejadian malam itu adalah petugas pemadam kebakaran Xavier Gourmelon, yang awalnya tidak menyadari bahwa wanita yang dia tolong adalah sang putri.

Petugas pemadam kebakaran ingat bahwa mata Putri Diana terbuka dan dia sadar.

Dalam wawancara dengan The Sun, dia berkata: “Saya melihat dia mengalami cedera ringan di bahu kanannya, tetapi selain itu, tidak ada yang signifikan. Tidak ada darah sama sekali.”

Gourmelon juga menceritakan bahwa dia mengucapkan kata-kata terakhirnya kepada pasangannya, yang sangat menyayat hati: “Ya Tuhan, apa yang terjadi?”(yn)

Sumber: thoughtnova

Para Akademisi Prancis Protes terhadap Kepatuhan kepada Beijing: Temukan Dua Museum Memfasilitasi Pemalsuan Sejarah

0

Beberapa waktu lalu, kalangan akademisi Prancis mengajukan surat terbuka, memprotes dua museum utama di Paris karena bertekuk lutut kepada Tiongkok, memfasilitasi Beijing dalam memalsukan sejarah dan menghapus identitas etnis lainnya. Mereka menyerukan agar lembaga akademik dan budaya menolak intervensi dari rezim asing yang anti-demokrasi

Secretchina.com 

Pada 31 Agustus lalu, lebih dari 20 peneliti, profesor, dan seniman dari lembaga penelitian nasional Prancis menulis surat terbuka di surat kabar terbesar, Le Monde, menyatakan bahwa meskipun ada upaya untuk mencegah intervensi kekuatan asing, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) berhasil mengintervensi dua museum utama kami, yaitu Musée du Quai Branly dan Musée Guimet.

Mereka mengungkapkan bahwa terminologi yang digunakan oleh lembaga-lembaga tersebut mencerminkan upaya Beijing untuk memalsukan sejarah dan menghapus etnis non-Han yang dianeksasi dan dijajah oleh RRT. Pemalsuan ini kini meningkat hingga mencabut nama etnis (etnonimi) dan nama wilayah leluhur mereka.

Baru-baru ini, kalangan akademisi Prancis menemukan bahwa dalam katalog benda-benda Tibet di Musée du Quai Branly, kata “Tibet” telah dihapus dan digantikan dengan “Daerah Otonomi Tibet (Xizang)” sesuai sebutan pemerintah Beijing. Selain itu, di ruang pameran Tibet di Musée Guimet, nama “Tibet” juga diubah menjadi “Daerah Himalaya.”

Perubahan ini disesuaikan dengan perubahan terminologi yang dilakukan Tiongkok pada tahun 2023. Pada Agustus 2023 lalu, Departemen Front Persatuan Pusat Tiongkok dalam sebuah artikel di akun WeChat mereka, “Pandangan Baru dari Front Persatuan,” mengklaim bahwa Tibet seharusnya diterjemahkan sebagai Xizang, bukan Tibet. Pada Oktober tahun lalu, dalam Forum Kerjasama Internasional Tiongkok -Tibet Himalaya ke-3 yang diadakan di Nyingchi, Tibet, nama resmi dalam bahasa Inggris menggunakan pinyin Xizang menggantikan Tibet.

Kalangan akademisi Prancis menuding bahwa hal ini menunjukkan upaya Partai Komunis Tiongkok (PKT) untuk menghapus Tibet yang telah diduduki sejak tahun 1950 dari peta dan kesadaran masyarakat.

Dalam surat terbuka tersebut, beberapa ahli Tibet menekankan bahwa meskipun pada masa lalu para pemimpin Tibet, Turkestan Timur, dan Mongolia memberikan upeti kepada dinasti Manchu, daerah yang langsung diperintah oleh Dinasti Qing hanya meliputi wilayah Tiongkok. Namun, sekarang RRT melalui berbagai klaim telah menduduki wilayah-wilayah di sekitar Tiongkok untuk memperkuat kekuasaannya, tetapi dengan mengorbankan etnis yang tinggal di wilayah tersebut.

“Para ahli memahami situasi ini, namun mereka yang memuji keberhasilan PKT modern mungkin tidak menyadari hal ini. Keberhasilan PKT dicapai melalui pendirian rezim otoriter dan dominasi populasi etnis Han, serta eksploitasi ekonomi terhadap wilayah-wilayah tersebut dan sinifikasi (Hanisasi) yang kejam terhadap etnis-etnis tersebut.”

Surat terbuka tersebut juga menyebutkan bahwa museum-museum dan universitas-universitas yang mendirikan Institut Konfusius, yang merupakan corong resmi pemerintah Tiongkok, cenderung membuat pilihan semacam itu untuk menghindari bentrokan dengan rezim PKT dan kepekaan nasionalisnya yang sensitif. Karena segala kata yang menyimpang dari narasi besar “Pemikiran Xi Jinping” akan dianggap sebagai provokasi atau upaya separatis.

Lebih dari 20 ilmuwan yang menandatangani surat terbuka tersebut percaya bahwa lembaga-lembaga ini berusaha dengan segala cara untuk menjaga akses penelitian ke Tiongkok, sumber daya, dan dokumentasi, serta mendapatkan manfaat dari bantuan keuangan dan pinjaman koleksi museum, yang semuanya bergantung pada keinginan rezim Beijing. Oleh karena itu, mereka tunduk pada ancaman PKT yang dipimpin oleh Xi Jinping dan bertekuk lutut dalam memenuhi tuntutan pemalsuan sejarah dan penghapusan etnis.

Namun, tidak semua lembaga yakin harus menerima campur tangan asing. Beberapa tahun yang lalu, Museum Sejarah Nantes mengadakan pameran tentang Genghis Khan, yang juga mendapat sensor keras dari Tiongkok, misalnya melarang penggunaan kata “Genghis Khan” dan “Kekaisaran,” yang diganti dengan “Putra Langit dan Padang Rumput” dan “Budaya Padang Rumput Besar Tiongkok.”

Namun, pihak Museum Sejarah Nantes menolak membiarkan Tiongkok memanfaatkan pameran benda-benda sejarah untuk menghapus nama Genghis Khan serta sejarah dan budaya Mongolia, guna memenuhi narasi baru PKT. Sehingga, museum tersebut memutuskan untuk bekerja sama dengan museum-museum dan kolektor pribadi dari Mongolia, dan berhasil merencanakan sebuah pameran tanpa partisipasi Tiongkok tetapi tetap memiliki nilai akademis yang tinggi.

Tahun 2024 ini menandai 60 tahun hubungan diplomatik antara Prancis dan Tiongkok, dan Museum Guimet Prancis berencana untuk meluncurkan pameran bertema ibu kota Dinasti Tang, Chang’an, pada musim gugur. Apakah mereka akan tetap diam tentang keberadaan Kekaisaran Tibet dan fakta bahwa Chang’an diduduki oleh pasukan Tibet pada tahun 763?

Surat terbuka tersebut menyimpulkan bahwa saat ini, museum-museum di Prancis yang membiarkan sejarah diubah adalah simbol kelemahan yang besar. Lembaga akademik dan budaya Prancis harus menolak intervensi dari rezim asing yang anti-demokrasi, dan ini sudah sangat mendesak. (jhon)

Topeng Ritual Berusia 1.800 Tahun yang Terawat Sempurna Ditemukan di Antara Puing-puing di Jepang

EtIndonesia. Selama pekerjaan pra-penggalian untuk perluasan Monorel Osaka, Jepang, para arkeolog menemukan beberapa artefak kayu yang terpelihara dengan sangat baik. Yang paling menakjubkan di antaranya adalah topeng berusia 1.800 tahun yang mungkin digunakan dalam berbagai ritual pada dahulu kala.

Pusat Warisan Budaya Osaka mengklaim bahwa topeng kayu cedar tersebut memiliki dua lubang mata dan satu lubang mulut, seperti wajah manusia. Topeng tersebut memiliki lubang di bagian samping yang mungkin digunakan untuk mengikatkan tali yang guna menahan topeng tersebut. Topeng tersebut berukuran panjang 28 cm dan 17 cm.

Namun, tidak pasti apakah orang-orang zaman dahulu benar-benar mengenakan topeng tersebut dalam upacara mereka. Asahi Shimbun mengklaim bahwa karena topeng tersebut sangat berat, topeng tersebut mungkin dipamerkan dan mungkin merupakan representasi dewa.

“Saya yakin topeng tersebut melambangkan ‘roh kepala’, yang diyakini sebagai dewa berwujud manusia dan mewakili otoritas Okimi,” kata Kaoru Terasawa, kepala Pusat Penelitian Makimukugaku di Kota Sakurai, Prefektur Nara.

Menurut Heritage Daily, Okimi adalah pemimpin Kerajaan Yamato, yang diperintah oleh klan-klan kuat di wilayah yang sekarang menjadi Prefektur Nara dari abad ketiga hingga kedelapan. Terasawa berpendapat bahwa penggunaan topeng dalam ritual oleh para elit lokal mungkin dipengaruhi oleh ritual mereka.

“Saya membayangkan orang-orang kuat yang dipengaruhi oleh upacara-upacara Kerajaan Yamato menggunakan topeng tersebut di festival-festival,” kata Terasawa.

Topeng-topeng jenis ini tampaknya memiliki fungsi penting di Jepang kuno. Dua topeng kayu serupa dari era yang sama sebelumnya telah ditemukan, sebagaimana dicatat oleh Heritage Daily. Penemuan terbaru ini sangat mirip dengan topeng yang ditemukan di reruntuhan Makimuku di Prefektur Nara.

Namun, selama persiapan perluasan monorel, para peneliti menemukan benda-benda kayu kuno lainnya selain topeng berusia 1.800 tahun tersebut. Tiga meter di bawah permukaan, para arkeolog juga menemukan instrumen kayu kedua yang dibakar yang menyerupai cangkul berkebun dan ember air kayu di samping topeng ritual tersebut.

Ketiga artefak tersebut memberikan gambaran menarik tentang era Yayoi, yang berlangsung dari tahun 300 SM hingga 300 M. Budidaya padi sawah menyebar sepanjang masa yang sangat penting dalam sejarah Jepang ini, sehingga menghasilkan masyarakat yang lebih agraris. Selanjutnya, orang-orang mulai tinggal dalam komunitas jangka panjang.

Meskipun banyak orang mungkin merasa hidup lebih sederhana dengan peralihan dari peradaban pemburu-pengumpul ke peradaban agraris, ide-ide baru tentang kelas sosial dan dinamika kekuasaan juga berkembang.

Menurut Museum Nasional Kyoto, konflik atas penguasaan tanah dan air semakin sering terjadi selama kurun waktu ini, sebagaimana dibuktikan dengan ditemukannya sisa-sisa dari periode tersebut yang memperlihatkan luka pertempuran atau perisai, dan beberapa individu naik ke posisi yang sangat berwenang.

Masyarakat agraris meletakkan dasar bagi banyak strata sosial ekonomi, sedangkan pemburu-pengumpul kurang lebih setara. Kepala suku kecil dengan seorang raja dan keluarganya, anggota kelas atas, dan kelas bawah terbentuk, yang semuanya sangat menghormati dan menghargai pemimpin mereka. Ketika orang-orang yang lebih berkuasa di masyarakat melewati mereka, orang-orang miskin sering kali menjatuhkan diri ke tanah, menurut Museum Nasional Kyoto.

Tidak jelas apa fungsi topeng kayu dalam dinamika sosial baru ini, namun, para ahli berspekulasi bahwa topeng itu dimaksudkan untuk melambangkan dewa dan kaum bangsawan. Topeng ini akan dipajang sementara di Museum Budaya Yayoi di Izumi, Prefektur Osaka. (yn)

Sumber: thoughtnova

Amerika Serikat Menyita Pesawat Presiden Venezuela Maduro

0

Epochtimes.com

Otoritas federal Amerika Serikat di Florida Selatan pada Senin (2/9/2024), menyita sebuah pesawat yang sering digunakan oleh Presiden Venezuela Nicolás Maduro. Tindakan ini merupakan bagian dari penegakan sanksi yang diterapkan oleh Amerika Serikat terhadap pemerintahannya.

Sebelumnya, Amerika Serikat telah memastikan bahwa pembelian pesawat tersebut melanggar sanksi yang diberlakukan. Penyitaan ini dilakukan oleh beberapa lembaga federal, termasuk Departemen Keamanan Dalam Negeri, Departemen Kehakiman, dan Departemen Perdagangan Amerika Serikat. Biro Investigasi Keamanan Dalam Negeri (HSI) AS bertanggung jawab membawa pesawat tersebut dari Republik Dominika ke Bandara Eksekutif Fort Lauderdale di Florida.

Pesawat ini dikenal sebagai “Air Force One” Venezuela, yang sering digunakan oleh Maduro untuk kunjungan kenegaraan. Seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan kepada CNN bahwa tindakan ini adalah pesan yang jelas kepada para pemimpin tertinggi Venezuela. “Penyitaan pesawat kepala negara asing dalam kasus pidana sangat jarang terjadi. Kami mengirimkan pesan yang jelas: Tidak ada yang berada di atas hukum, dan tidak ada yang dapat menghindari sanksi Amerika Serikat.”

“Departemen Kehakiman telah menyita sebuah pesawat yang kami tuding dibeli secara ilegal seharga 13 juta dolar AS melalui perusahaan cangkang dan diselundupkan keluar dari Amerika Serikat untuk digunakan oleh Nicolás Maduro dan kroni-kroninya,” kata Jaksa Agung AS, Merrick Garland dalam sebuah pernyataan.

Departemen Kehakiman menyatakan bahwa pesawat Dassault “Falcon 900EX” tersebut dibeli dari sebuah perusahaan di Florida dan diekspor secara ilegal dari Amerika Serikat ke Venezuela melalui Karibia pada b April 2023. Pesawat ini hampir secara eksklusif digunakan untuk perjalanan ke dan dari pangkalan militer di Venezuela, serta untuk perjalanan internasional Maduro.

Penyitaan Pesawat

Peristiwa ini menandai peningkatan investigasi Amerika Serikat terhadap korupsi pemerintah Venezuela. Baru-baru ini, Amerika Serikat menekan pemerintah Venezuela untuk segera mengungkapkan rincian pemilihan presiden, dengan alasan kekhawatiran atas kredibilitas kemenangan Maduro.

Maduro baru saja mengumumkan kemenangan dalam pemilihan ulang pada akhir Juli, tetapi oposisi dan media menyajikan banyak bukti yang menunjukkan kecurangan dalam hasil pemilihan tersebut.

Situasi di Venezuela berdampak pada politik Amerika Serikat, karena jutaan orang telah melarikan diri dari Venezuela, dan banyak dari mereka memilih untuk menuju perbatasan Amerika Serikat-Meksiko.

Pesawat ini telah berada di Republik Dominika selama beberapa bulan terakhir. Setelah Maduro mengumumkan kemenangan ulangnya, Venezuela menghentikan semua penerbangan komersial ke dan dari Republik Dominika. Meskipun pejabat Amerika Serikat tidak mengungkapkan alasan spesifik, hal ini memberi mereka kesempatan untuk menyita pesawat tersebut.

Seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan kepada CNN bahwa Republik Dominika bekerja sama secara erat dengan pejabat Amerika Serikat dan telah memberi tahu Venezuela tentang penyitaan ini.

Setelah tiba di Amerika Serikat, salah satu langkah berikutnya adalah mengajukan permohonan penyitaan (yang memberi kesempatan bagi pemerintah Venezuela untuk mengajukan permohonan), serta mengumpulkan bukti dari pesawat tersebut.

Ini bukan pertama kalinya Amerika Serikat mengambil alih pesawat yang terkait dengan Venezuela. Menurut laporan Miami Herald, Departemen Kehakiman menyatakan bahwa awal tahun ini, pemerintah Amerika Serikat mengambil alih sebuah pesawat kargo Boeing di daerah Miami. Pesawat tersebut dijual oleh maskapai penerbangan Iran yang dikenai sanksi kepada sebuah perusahaan Venezuela, yang melanggar undang-undang kontrol ekspor federal.

Pesawat 747-300M tersebut terbang dari Argentina ke Miami pada Februari, dan pemiliknya adalah Mahan Air, sebuah perusahaan maskapai penerbangan yang diawasi oleh pemerintah Amerika Serikat karena mendukung Pasukan Quds, bagian dari Korps Garda Revolusi Islam Iran. Pasukan Quds telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat.

Mengusut Masalah Korupsi

Selama bertahun-tahun, lembaga-lembaga federal, termasuk Biro Investigasi Keamanan Dalam Negeri AS, telah menargetkan masalah korupsi di pemerintahan Venezuela. Seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan kepada CNN bahwa dalam beberapa tahun terakhir, Biro Investigasi Keamanan Dalam Negeri telah menyita aset atau sumber daya ilegal pemerintah Venezuela senilai 2 miliar dolar AS, termasuk vonis, penyitaan, dan likuidasi rekening bank.

Pada Maret 2020 lalu, Departemen Kehakiman Amerika Serikat mengajukan tuntutan terhadap Maduro dan 14 pejabat Venezuela lainnya, termasuk tuduhan terorisme narkoba, perdagangan narkoba, dan korupsi.

Mantan Jaksa Agung William Barr mengatakan, “Selama lebih dari 20 tahun, Maduro dan beberapa pejabat tinggi diduga bersekongkol dengan FARC (pasukan gerilya kiri Kolombia) untuk mengirimkan kokain dalam jumlah besar yang menghancurkan masyarakat di Amerika Serikat.”

Biro Urusan Narkotika dan Penegakan Hukum Internasional Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah menawarkan hadiah hingga 15 juta dolar AS untuk informasi yang membantu penangkapan atau penjatuhan hukuman terhadap Maduro.

Awal tahun ini, Amerika Serikat kembali memberlakukan sanksi terhadap industri minyak dan gas Venezuela karena pemerintah Maduro gagal mengadakan pemilihan yang “inklusif dan kompetitif.” (jhon)

Filipina Kecam Tindakan Tiongkok yang Mengganggu Perdamaian, Komandan Indo-Pasifik AS: Kami Siap Menghadapi

0

Pada hari ke-100 menjabat, Presiden Republik Tiongkok, William Lai (Lai Ching-te), telah menerima seratus delegasi diplomatik hingga 28 Agustus, dengan kunjungan delegasi hampir setiap hari ke Taiwan. Survei menunjukkan bahwa 83% responden setuju bahwa hubungan luar negeri Taiwan akan semakin baik di masa depan. Sementara itu, selain mengganggu Taiwan, Tiongkok juga terus memprovokasi di Laut Tiongkok Selatan. Pada  29 Agustus, Komandan Komando Indo-Pasifik AS, Laksamana Samuel Paparo, menyatakan bahwa militer AS telah mempersiapkan berbagai langkah untuk menghadapi situasi tersebut jika diperlukan

oleh Huang Yanhua dan Wu Huizhen untuk Newsweek New Tang Dynasty (NTD)

Pada 28 Agustus, Kementerian Luar Negeri Republik Tiongkok mengumumkan survei tentang “Tingkat Kepuasan Publik terhadap Pekerjaan Diplomatik Pemerintah dalam Seratus Hari Pertama”. Survei tersebut menunjukkan bahwa 83% responden setuju bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Lai, hubungan luar negeri Taiwan akan semakin baik di masa depan.

Selain mengganggu Taiwan, Partai Komunis Tiongkok (PKT) juga terus memprovokasi di Laut Tiongkok Selatan. Angkatan Laut Filipina melaporkan bahwa antara 20 hingga 26 Agustus 2024, jumlah kapal yang dikerahkan oleh PKT di wilayah Laut Tiongkok Selatan terus meningkat, mencapai 163 kapal, jauh lebih banyak dibandingkan minggu sebelumnya yang berjumlah 129 kapal. Sejak Agustus, setidaknya enam insiden konflik telah terjadi, termasuk Tiongkok yang melemparkan suar ke pesawat patroli Filipina dan insiden kapal PKT yang menabrak dengan sengaja.

“Di kawasan ini, meskipun sudah diketahui secara umum, saya tetap ingin memberitahu semua orang bahwa PKT adalah perusak terbesar perdamaian internasional di wilayah ASEAN,” kata Menteri Pertahanan Filipina, Gilberto Teodoro.

Dia menyerukan untuk memperkuat kerjasama melalui Perjanjian Pertahanan Bersama AS-Filipina dalam menghadapi “lawan yang terus berubah dan licik” ini.

Komandan Komando Indo-Pasifik AS, Laksamana Samuel Paparo, pada  29 Agustus menyatakan bahwa setelah berkonsultasi dengan Filipina, militer AS telah mempersiapkan berbagai langkah untuk menghadapi provokasi PKT jika diperlukan.

“Kami tentu telah menyiapkan serangkaian opsi. Komando Indo-Pasifik AS siap, jika perlu, untuk berdiskusi dalam kerangka perjanjian dan bertempur bahu-membahu dengan sekutu kami,” kata Paparo.

Angkatan Bersenjata Filipina menyatakan bahwa saat menghadapi ancaman yang semakin agresif dari PKT , saatnya meminta bantuan dari Amerika Serikat.

“Ketika pasukan berada dalam keadaan kelaparan, mereka tidak memiliki pasokan apa pun karena misi pasokan kami dihentikan, dan mereka hampir mati, itulah saatnya kami meminta bantuan Amerika Serikat,” ujar Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina, Jenderal Romeo S. Brawner, Jr.

Komando Indo-Pasifik AS menyatakan bahwa berdasarkan Perjanjian Pertahanan Bersama AS-Filipina, kapal-kapal Angkatan Laut AS akan mengawal kapal-kapal Filipina, membantu Filipina mempertahankan kedaulatan, dan bersama-sama menjaga perdamaian di Indo-Pasifik.

Laksamana Samuel Paparo menyatakan, “Berdasarkan perjanjian pertahanan bersama kami, pengawalan kapal adalah pilihan yang sepenuhnya masuk akal.”

Filipina mengecam tindakan PKT dan sekali lagi menyerukan kepada Beijing untuk menghentikan tindakan provokatif yang merusak perdamaian dan keamanan kawasan.

Pada 28 Agustus, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengumumkan di Forum Negara-Negara Kepulauan Pasifik ke-53 bahwa para pemimpin negara setuju untuk mendukung “Inisiatif Kepolisian Pasifik” (Pacific Policing Initiative, PPI).

Inisiatif ini adalah kerjasama antara Australia dan negara-negara Kepulauan Pasifik untuk mendirikan empat pusat pelatihan regional, serta mendirikan Pusat Pengembangan dan Koordinasi Kepolisian di Brisbane, Australia. Di masa depan, akan dibentuk pasukan reaksi cepat yang terdiri dari sekitar 200 personel polisi multinasional yang dapat dikerahkan ke negara-negara Pasifik bila diperlukan untuk membantu menangani bencana alam dan situasi darurat lainnya.

Albanese menekankan bahwa inisiatif ini dipimpin oleh kepolisian di wilayah Pasifik, dengan dukungan penuh dari Australia, terutama dalam hal keuangan. Australia diperkirakan akan menginvestasikan sekitar 400 juta dolar Australia dalam infrastruktur selama lima tahun ke depan.

Dalam beberapa tahun terakhir, PKT telah secara aktif memperluas pengaruhnya di wilayah Pasifik. Selain investasi infrastruktur, kepolisian juga telah menjadi salah satu pijakan penting bagi upaya Beijing untuk membangun pengaruh di wilayah Pasifik.

“Karena wilayah ini adalah sekutu tradisional Australia dan Amerika Serikat. Namun, Tiongkok (Partai Komunis Tiongkok) sekarang telah memperluas pengaruhnya ke sini. Ketika Solomon hilang, mereka kehilangan benteng. Jadi, Australia kini telah melakukan upaya besar untuk menstabilkan wilayah ini, oleh karena itu, mereka mengajukan inisiatif baru ini, yaitu mengumpulkan semua negara ini untuk bersama-sama mempertahankan,” kata Asisten Profesor Feng Chongyi dari University of Technology Sydney.

Meskipun tidak secara langsung menyebutkan PKT, opini publik umumnya menganggap ini sebagai upaya untuk melawan penetrasi PKT di kawasan tersebut, yang mana akan sangat menghambat upaya PKT untuk menandatangani perjanjian kepolisian dan keamanan di wilayah Pasifik. (hui)

Kondisi Ekonomi Sulit Hingga Kasus Tuntutan Perlindungan Hak Meningkat, PKT Berusaha Keras Memblokir Informasi

0

Setelah terus menurunnya ekonomi Tiongkok, pada paruh pertama tahun ini, aksi protes terkait perlindungan hak di Tiongkok meningkat tajam, dan otoritas berusaha keras untuk memblokir informasi tersebut. Analisis menunjukkan bahwa ini dapat menyebabkan krisis bagi pemerintahan Partai Komunis Tiongkok (PKT)

oleh Tang Rui, Gao Yu, dan koresponden khusus Luo Ya untuk New Tang Dynasty Television

Pada  28 Agustus, proyek Pemantauan Dissiden Tiongkok (CDM) dari organisasi nirlaba Amerika Serikat “Freedom House” merilis laporan terbaru yang menunjukkan bahwa pada kuartal kedua tahun ini, protes, pengaduan, dan peristiwa-peristiwa disiden lainnya di Tiongkok meningkat 18% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sebagian besar peristiwa disiden ini terkait dengan masalah ekonomi, di mana 44% di antaranya adalah masalah tenaga kerja dan 21% terkait dengan pemilik rumah yang merasa dirugikan.

“Dari angka-angka yang dikumpulkan oleh CDM dan berbagai bentuk protes yang saat ini muncul di Tiongkok, jelas menunjukkan bahwa dalam proses penurunan ekonomi Tiongkok, masyarakat sebenarnya sudah berada dalam kondisi tidak bisa lagi menahan, sehingga banyak sekali insiden protes yang terjadi,” kata Wu Se-zhi, Anggota Dewan Konsultatif Think Tank Taiwan.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa protes yang dipicu oleh masalah ekonomi ini biasanya disebabkan oleh upah yang belum dibayarkan, proyek perumahan yang terhenti, penipuan perusahaan, dan sebagainya.

Seorang pekerja migran di Meishan, Sichuan, mengatakan: “Dari tahun lalu sampai tahun ini, kami belum menerima uang, jadi kami tidak akan pergi. Kami juga tidak melanggar hukum.”

Para peneliti mengatakan bahwa meskipun pihak berwenang PKC telah memperketat sensor, jumlah kegiatan protes yang berhasil dikumpulkan terus meningkat karena metode baru dalam mengumpulkan sumber informasi protes. Statistik pada bulan Juni menunjukkan lonjakan yang mencatat rekor.

Chang Chien-yuan, Ketua Asosiasi Institut Demokrasi Tiongkok Taiwan, mengatakan: “Masalah ekonomi sebagai dasar struktur sosial sebenarnya juga mempengaruhi stabilitas seluruh masyarakat dan bahkan stabilitas rezim. Jika kelas borjuis pun turun ke jalan untuk memprotes, itu berarti situasi ekonomi sangat parah.”

Dalam beberapa tahun terakhir, ekonomi Tiongkok mengalami penurunan, gelombang pengangguran, kebangkrutan perusahaan, pemotongan gaji, dan penundaan pembayaran gaji melanda seluruh negeri.

Menurut statistik, dalam enam bulan pertama tahun ini, jumlah restoran yang ditutup dan izin usahanya dicabut di Tiongkok mencapai 1,056 juta, mendekati total jumlah tahun lalu. Bahkan restoran kelas atas di Beijing dan Shanghai pun banyak yang tutup.

Analisis menunjukkan bahwa ketika Partai Komunis Tiongkok (PKT) menghadapi kesulitan dari dalam dan luar, dan masyarakat Tiongkok secara keseluruhan jatuh ke dalam kesulitan ekonomi, kekuatan rakyat untuk melawan pemerintah akan meningkat, yang akan mengguncang kekuasaan PKT.

“Selama ekonomi Tiongkok terus dalam keadaan yang sangat lesu, dan hubungan antara komunitas internasional dan Tiongkok (PKT) semakin antagonis, bagi PKT, akan semakin sulit menemukan cara untuk meredakan situasi atau mengalihkan perhatian seperti yang mereka lakukan di masa lalu. Dengan kata lain, dalam jangka panjang, kemungkinan besar PKT akan runtuh karena perkembangan ekonomi atau ketidakstabilan sosial,” pungkas Wu Se-zhi. (Hui)

Wanita Mendengar Anjingnya Menggonggong Tanpa Henti dan Menemukan Sosok yang Kecil di Rumput

EtIndonesia. Ketika Shelly Lisi pertama kali mendengar anjingnya menggonggong di luar, dia tidak khawatir. Ketika gonggongannya tidak berhenti, saat itulah dia memutuskan untuk keluar dan mencari tahu apa yang sedang terjadi.

“Kami tinggal [di] daerah pedesaan dengan lahan pertanian di satu sisi dan peternakan kuda di belakang kami, [dan] biasanya ada beberapa jenis hewan yang melintasi lahan tersebut,” kata Lisi kepada The Dodo. “Biasanya mereka menakuti apa pun yang mereka gonggong dengan cepat.”

@wander.grl Those eyes ❤️#catdistributionsystem #kitty #kitten ♬ original sound – Shelly

Menggonggong terus menerus selama dua puluh menit adalah hal yang tidak biasa bagi mereka, dan dia menyadari mereka pasti mencoba mengatakan sesuatu padanya. Ketika dia sampai di luar, dia langsung mengerti.

Berdiri di rumput, menatap anjing-anjingnya, adalah seekor anak kucing kecil.

“Saya sedikit khawatir, dan anak kucing itu cukup ketakutan namun penuh semangat,” kata Lisi. “Segera setelah saya sampai di luar sana, anjing-anjing itu menjadi tenang – mereka lebih penasaran daripada apa pun. Saya bisa mengambil anak kucing itu dan kami memasukkannya ke dalam kandang di garasi kami sehingga kami bisa memeriksanya.”

Yang mengejutkan, anak kucing itu tampak baik-baik saja selain berat badannya yang kurang. Setelah aman, Lisi pergi mencari keluarga anak kucing tersebut, bahkan berbicara dengan tetangganya dan memeriksa rekaman dari kamera luar ruangannya, namun hasilnya nihil.

“Kami tidak tahu dari mana asalnya,” kata Lisi.

Begitu si kecil punya waktu untuk menenangkan diri dan melepaskan tekanannya, dia berubah menjadi anak kucing yang bahagia dan gagah. Dia menyayangi anjing-anjing keluarganya dan sangat akrab dengan mereka – dan sejak itu dia diadopsi ke dalam rumah selamanya.

Anak kucing mungil ini tersesat dan kebingungan, namun dengan berani berdiri di hadapan dua anjing besar membuatnya menemukan kebahagiaan abadinya. (yn)

Sumber: the dodo

Pria Jepang Menyelam Setiap Minggu untuk Mencari Istrinya yang Hilang Sejak Tsunami 2011

EtIndonesia. Yasuo Takamatsu terakhir kali mendengar kabar dari istrinya, Yuko, pada bulan Maret 2011 saat terjadi Gempa Besar di Jepang Timur.

Peristiwa ini, yang tercatat sebagai gempa bumi terkuat keempat dan paling dahsyat yang melanda Jepang, memicu tsunami yang dahsyat.

Tsunami ini tidak hanya mengakibatkan hilangnya nyawa lebih dari 18.000 orang dan membuat lebih dari 450.000 orang kehilangan tempat tinggal, tetapi juga berkontribusi terhadap bencana nuklir Fukushima.

Selain itu, lebih dari 2.500 orang dilaporkan hilang setelah bencana tersebut, karena jasad mereka tidak pernah ditemukan.

Di tengah bencana tersebut, Yuko tersapu tsunami saat sedang bekerja di bank. Komunikasi terakhirnya dengan suaminya adalah melalui email yang berbunyi: “Kamu baik-baik saja? Aku ingin pulang.”

Itulah terakhir kalinya Yasuo mendengar kabar darinya.

Pada hari yang menentukan itu, Yasuo sedang berada di rumah sakit di kota tetangga bersama ibu mertuanya. Kerusakan yang parah membuatnya tidak mungkin untuk segera kembali dan mencari Yuko.

Dia mulai mencarinya di darat, dan beberapa bulan kemudian, telepon genggamnya ditemukan di tempat parkir bank. Di dalamnya terdapat pesan yang tidak terkirim, dengan cap waktu pukul 15:25 siang, yang menyatakan ‘tsunami itu dahsyat.’

Sayangnya, pesan tersebut tidak pernah terkirim, menunjukkan bahwa Yuko masih hidup cukup lama untuk menulis kata-kata itu, tetapi kemudian dia menghilang tanpa jejak.

Setelah menghabiskan dua setengah tahun mencari di daratan tanpa tanda-tanda apa pun, Takamatsu mulai fokus ke laut.

Dia mengambil kursus menyelam pada September 2013 untuk membantu pencariannya. Sejak saat itu, dia mendedikasikan setiap minggu untuk menyelam, berharap menemukan petunjuk yang dapat membawanya ke jasad istrinya.

Dalam film pendek “The Diver”, Yasuo Takamatsu berbagi perasaannya tentang pencarian istrinya,: “Saya memang ingin menemukannya, tetapi saya juga merasa bahwa dia mungkin tidak akan pernah ditemukan karena lautan terlalu luas—tetapi saya harus terus mencari,” ktanya.

Yasuo tidak melakukan pencariannya sendirian; dia ditemani oleh Masayoshi Takahashi, seorang instruktur selam yang menyelenggarakan penyelaman sukarela untuk membantu menemukan korban tsunami yang hilang.

Sementara operasi pencarian terhadap lebih dari 2.500 orang yang masih hilang dari bencana tahun 2011 terus berlanjut, operasi tersebut kini dilakukan dalam skala yang jauh lebih kecil dibandingkan sebelumnya.

Takamatsu pertama kali bertemu istrinya pada tahun 1988 saat bertugas di militer Jepang. Pada saat bencana terjadi, dia telah berganti karier dan bekerja sebagai sopir bus.

Selama dekade terakhir, dia telah menyelesaikan lebih dari 600 penyelaman dalam pencariannya yang tak kenal lelah untuk menemukan istrinya. (yn)

Sumber: thoughtnova

Mengapa Wisatawan Asing Cenderung Enggan Datang ke Tiongkok Meski Ada Pembebasan Visa?

0

Xia Dunhou, Yi Ru, dan Wang Yanqiao – NTD

Setelah tiga tahun pembatasan ketat selama pandemi, jumlah wisatawan asing yang mengunjungi Tiongkok menurun drastis. Meskipun pemerintah Tiongkok telah memperkenalkan berbagai insentif, termasuk kebijakan pembebasan visa sepihak, untuk merangsang industri pariwisata, hasilnya tetap terbatas. Menurut para analis, peningkatan risiko keamanan menjadi alasan utama mengapa banyak wisatawan asing enggan berkunjung ke Tiongkok.

Sejak Desember tahun lalu, pemerintah Tiongkok secara sepihak memberlakukan kebijakan pembebasan visa untuk lebih dari sepuluh negara Eropa, termasuk Jerman, Prancis, Italia, dan Belanda. Mulai 1 Juli tahun ini, kebijakan tersebut diperluas ke negara-negara seperti Selandia Baru dan Australia. Bagi wisatawan dari Amerika Serikat, proses aplikasi visa telah disederhanakan. Sebelumnya, Tiongkok juga telah menawarkan kebijakan bebas visa transit selama 144 jam untuk 54 negara.

Namun, langkah-langkah ini tampaknya tidak berhasil. Menurut data dari Administrasi Imigrasi Nasional Tiongkok, antara Januari hingga Juli tahun ini, Tiongkok hanya menerima lebih dari 17,25 juta wisatawan asing, sementara pada 2019, Tiongkok menerima 97,7 juta wisatawan asing.

Sebaliknya, Jepang telah menerima lebih dari 3 juta wisatawan internasional setiap bulannya sejak Maret tahun ini, dengan total 17,78 juta wisatawan internasional dari Januari hingga Juni, yang merupakan rekor tertinggi sepanjang masa. Korea Selatan juga mencatatkan angka wisatawan asing yang hampir kembali ke tingkat pra-pandemi, dengan 7,7 juta kunjungan pada paruh pertama tahun ini.

Ekonom Amerika Serikat, David Huang, menyatakan bahwa alasan utama wisatawan asing enggan mengunjungi Tiongkok adalah meningkatnya risiko keamanan. Huang mencatat bahwa faktor utama berkaitan dengan ketegangan hubungan internasional Tiongkok saat ini, serta undang-undang Keamanan Nasional dan Anti-Spionase yang diberlakukan oleh pemerintah Tiongkok. Insiden-insiden seperti serangan terhadap guru Amerika Serikat dan masalah lain yang dialami warga asing di Tiongkok membuat banyak wisatawan merasa tidak aman  berkunjung.

Pada  Juni, ada dua serangan terhadap guru Amerika dan warga Jepang di Tiongkok. Selain itu, undang-undang Anti-Spionase baru yang diterapkan oleh pemerintah Tiongkok juga membawa risiko baru bagi perusahaan asing, pelaku perjalanan bisnis, akademisi, jurnalis, dan peneliti yang datang ke Tiongkok.

Saat ini, Amerika Serikat mempertahankan peringatan perjalanan tingkat tiga “oranye” untuk Tiongkok. Pemerintah Kanada dan Australia juga memperingatkan warganya untuk tetap berhati-hati ketika berada di Tiongkok. Pada  Juni, Dewan Urusan Daratan Taiwan menyarankan warga untuk menghindari perjalanan yang tidak penting ke Tiongkok.

Li Qingsong, Kepala Departemen Manajemen Perhotelan dan Pariwisata di Fu Jen Catholic University di Taipei, menyatakan, “Beberapa profesor Amerika yang saya kenal benar-benar enggan pergi ke Tiongkok.”

David Huang juga menambahkan bahwa penurunan drastis jumlah wisatawan asing ke Tiongkok juga terkait dengan kebijakan nol-COVID yang ketat selama beberapa tahun terakhir dan kesulitan situasi ekonomi Tiongkok pada saat ini. 

“Kebijakan nol-COVID yang ketat di Tiongkok selama pandemi menyebabkan banyak penerbangan, rute, dan infrastruktur pariwisata terhenti selama tiga tahun, dan banyak yang belum pulih. Saat ini, tekanan ekonomi di Tiongkok meningkat, dan peluang investasi menurun tajam, yang juga berdampak pada pengurangan kunjungan bisnis, pariwisata,  bahkan jumlah pelajar asing,” kata Huang. (Jhon)

Drone Ukraina Serang Rusia Secara Besar-Besaran, Wilayah Timur Kembali Kehilangan Lebih Banyak Teritori

Yu Liang – NTD

Pada  Minggu (1 September), Rusia kembali meluncurkan serangan rudal ke Kota Kharkiv di Ukraina, menyebabkan setidaknya 47 orang terluka. Pada hari yang sama, drone Ukraina menyerang beberapa wilayah di Rusia, menyebabkan pembangkit listrik terbakar.

Sekitar pukul 13.00 siang waktu setempat pada  Minggu, terdengar suara ledakan lagi di Kharkiv, Ukraina. Pejabat menyebutkan bahwa distrik Saltivskyi dan Nemyshlianskyi di kota itu terkena serangan.

Saat ini, jumlah korban luka telah meningkat menjadi 47 orang, termasuk 5 anak-anak.

Gubernur Kharkiv, Oleh Syniehubov, mengatakan: “Hari ini, Kharkiv diserang lagi, lebih dari 10 rudal menghantam beberapa lokasi, termasuk sebuah supermarket yang penuh sesak.”

Pada  Sabtu (30 Agustus), rudal Rusia telah melakukan serangan besar-besaran di Kota Kharkiv, menewaskan setidaknya 7 orang dan melukai 97 orang lainnya.

Dalam seminggu terakhir, fokus serangan militer Rusia masih di Pokrovsk, dengan garis depan telah bergerak sekitar 10 kilometer dari kota tersebut, yang merupakan pusat logistik penting bagi militer Ukraina.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan: “Hari ini, saya telah berbicara dengan Panglima. Arah Pokrovsk menghadapi serangan paling banyak. Situasi di arah Kramatorsk, Toretsk, dan Kupiansk juga sangat sulit. Ada hampir dua ratus pertempuran di sepanjang garis depan setiap hari.”

Pada Minggu, Ukraina juga melancarkan serangan drone besar-besaran ke Rusia. Pejabat Rusia menyatakan bahwa puluhan drone menyerang beberapa wilayah di Rusia, termasuk Moskow, Tver, Tula, Kaluga, Belgorod, dan Kursk.

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah menembak jatuh 158 drone Ukraina dalam semalam.

Wali Kota Moskow menyatakan bahwa Ukraina melancarkan serangkaian serangan drone ke pembangkit listrik dan kilang minyak di dekat Moskow, menyebabkan kebakaran dan ledakan kecil. Setidaknya sembilan drone ditembak jatuh di wilayah ibukota Rusia.

Terlihat puing-puing drone juga menyebabkan kebakaran di pembangkit listrik Konakovo di wilayah Tver, Rusia tengah, yang mengeluarkan asap tebal. (Hui)