Home Blog Page 1294

Partai Komunis Tiongkok Bukanlah Tiongkok, Partai Komunis Tiongkok Juga Tidak Mewakili Rakyat Tiongkok

0

Chin Cheong

Penegasan yang membuat para pemimpin partai Komunis Tiongkok menjadi gusar yakni pemisahan tentang Partai Komunis Tiongkok Bukanlah Tiongkok, Partai Komunis Tiongkok Juga Tidak Mewakili Rakyat Tiongkok. 

Kebanyakan orang  percaya bahwa Tiongkok, orang-orang Tiongkok, dan Partai Komunis Tiongkok semuanya adalah sama. Tidak ada yang dapat lebih jauh dari kebenaran. Sudah waktunya dunia sadar akan kenyataan bahwa Partai Komunis Tiongkok bukanlah Tiongkok, juga tidak mewakili rakyat Tiongkok.

Politisi pertama yang menunjukkan hal ini adalah mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo. Dalam pidatonya di Perpustakaan Kepresidenan Richard Nixon dan Museum di California pada Juli 2020, Mike Pompeo berkata: Rakyat Tiongkok adalah benar-benar berbeda dari Partai Komunis Tiongkok. Kebohongan terbesar yang Partai Komunis Tiongkok katakan adalah berpikir bahwa Partai Komunis Tiongkok berbicara untuk 1,4 miliar orang. Ketakutan Partai Komunis Tiongkok akan pendapat yang jujur dari rakyat Tiongkok lebih dari musuh mana pun.

Pada 1 September, Profesor Miles Yu, mantan penasihat Mike Pompeo mengenai strategi yang terkait dengan Tiongkok, mengambil cuti dari jadwalnya yang sibuk dan memberi penulis sebuah wawancara eksklusif di saat waktu-waktu santainya di Maryland. Ia menjelaskan mengapa Partai Komunis Tiongkok dan rakyat Tiongkok adalah tidak sama.

Profesor Miles Yu, yang lahir di Tiongkok dan meninggalkan negara itu pada pertengahan tahun 1980-an, memahami seperti apa kehidupan di bawah pemerintahan Partai Komunis Tiongkok.

“Siapa pun yang memiliki pengalaman hidup di Tiongkok akan segera menyimpulkan bahwa kepentingan Partai Komunis Tiongkok dan rakyat Tiongkok adalah tidak sama. Misalnya, rakyat Tiongkok menginginkan kebebasan tetapi ditolak dengan dalih keamanan nasional.”

Profesor Miles Yu mengatakan adalah ironis bahwa sementara kepentingan Partai Komunis Tiongkok bertentangan dengan rakyat Tiongkok, Tiongkok tanpa malu-malu mengklaim bahwa Tiongkok mewakili rakyat Tiongkok yang memiliki populasi sekitar 1,4 miliar orang. Setiap kali Beijing bertengkar dengan kekuatan Barat, Partai Komunis Tiongkok akan menuduh kekuatan-kekuatan Barat “menyakiti perasaan rakyat Tiongkok.” 

Dengan kata lain, Partai Komunis Tiongkok berupaya mengintimidasi Barat melalui populasi yang luar biasa besar yang berada di bawah kendalinya.

Dalam pandangan Profesor Miles Yu, hal ini seperti menculik rakyat Tiongkok untuk mendapatkan uang tebusan.

Sementara Partai Komunis Tiongkok membungkam rakyat Tiongkok dan mengekang kebebasan rakyat Tiongkok, Partai Komunis Tiongkok mengaku

mewakili rakyat Tiongkok yang Partai Komunis Tiongkok sandera ini adalah karakteristik yang tepat dari sebuah rezim yang jahat.

Rezim Tiongkok marah dengan pernyataan Mike Pompeo. Xinhua, media yang dikelola oleh negara, menerbitkan sebuah artikel panjang yang menuduh Mike Pompeo “berupaya” mendorong perpecahan antara Partai Komunis Tiongkok dengan rakyat Tiongkok.

Selanjutnya, marga keluarga Yu di Provinsi Anhui menghapus Profesor Miles Yu dari pencatat silsilah keluarga tersebut atas perintah pihak berwenang setempat. Dalam tradisi Tiongkok, ini dianggap sebagai sebuah penghinaan besar bagi keluarga Yu dan sebuah hukuman yang berat untuk Profesor Miles Yu.

Dari reaksi sengit Partai Komunis Tiongkok, Profesor Miles Yu menyimpulkan bahwa ia dan Mike Pompeo, secara langsung telah menyentuh sebuah titik sakit Partai Komunis Tiongkok.

Partai Komunis Tiongkok memahami bahwa perbedaan antara Partai Komunis Tiongkok dengan rakyat Tiongkok ini, dapat menyebabkan Partai Komunis Tiongkok kehilangan legitimasinya. Sebelum Partai Komunis Tiongkok berkuasa 100 tahun yang lalu, Partai Komunis Tiongkok menerapkan taktik yang sama untuk melemahkan Kuomintang yang berkuasa saat itu, yang akhirnya menyebabkan kejatuhan Kuomintang.

“Oleh karena itu, Partai Komunis Tiongkok adalah hipersensitif ketika kami menunjukkan bahwa Partai Komunis Tiongkok sebenarnya tidak mewakili rakyat Tiongkok,” jelas Profesor Miles Yu.

Memang, konsep “irisan” tersebut mengganggu Partai Komunis Tiongkok. Pada 3 September 2020, pemimpin Tiongkok Xi Jinping memberikan sebuah pidato pada peringatan 75 tahun Perang Anti-Jepang (1937 -“1945) dan berkata, “Rakyat Tiongkok tidak akan pernah membiarkan siapa pun atau kekuatan apa pun yang berupaya untuk membuat sebuah irisan di antara Partai Komunis Tiongkok dengan rakyat Tiongkok.”

Tema yang sama juga muncul di pertemuan Tiongkok-Amerika Serikat di Alaska pada awal tahun ini, ketika Yang Jiechi, pejabat tinggi untuk hubungan luar negeri Tiongkok, menarik apa yang disebut garis merah untuk Amerika Serikat, memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak mempertanyakan legitimasi Tiongkok.

Di masa lalu, setiap kali Beijing mengeluh bahwa sebuah kebijakan Amerika Serikat yang tertentu menyakitkan perasaan atau kepentingan 1,4 miliar orang, Washington akan melunakkan sedikit sikapnya, kata Profesor Miles Yu. Dimulai dengan Mike Pompeo, retorika ini tidak lagi bekerja karena kami tahu bahwa Partai Komunis Tiongkok tidak mewakili rakyat Tiongkok.”

Di tingkat kebijakan, pemerintahan Donald Trump membuat sebuah perbedaan yang jelas antara rakyat Tiongkok dengan Partai Komunis Tiongkok. Sedangkan pemerintahan Donald Trump menyambut para warga negara Tiongkok untuk belajar di Amerika Serikat, pemerintahan Trump memberlakukan pembatasan terhadap anggota Partai Komunis Tiongkok tertentu untuk memasuki Amerika Serikat.

“Kami menghukum Partai Komunis Tiongkok karena menyakiti Hong Kong, karena melakukan genosida di Xinjiang, karena mengintimidasi Taiwan, dan karena melanggar hukum internasional di Laut Tiongkok Selatan. Semua tindakan ini benar-benar untuk kepentingan rakyat Tiongkok tetapi bertentangan dengan kepentingan Partai Komunis Tiongkok,” kata Profesor Miles Yu.

Profesor Miles Yu percaya bahwa dengan menunjukkan bahwa Partai Komunis Tiongkok, jelas-jelas tidak sama dengan Tiongkok atau rakyat Tiongkok, yang akan sangat membantu untuk mengakhiri sentimen peredaan pro-Beijing.

Ia menjelaskan bahwa jauh di dalam kebudayaan Amerika Serikat, ada simpati yang kuat untuk rakyat Tiongkok” karena misionaris awal Kristen menyaksikan penderitaan dan keterbelakangan rakyat biasa. Belas kasih untuk orang-orang Tiongkok yang menderita ini paling baik tercermin dalam The Good Earth” karya Pearl Buck.

Sayangnya, kebajikan bagi para warganegara biasa ini di Tiongkok secara terampil, diubah oleh Partai Komunis Tiongkok, melalui propaganda dan taktik front terpadu, untuk melayani kepentingan Partai Komunis Tiongkok sendiri. Hal tersebut menghasilkan sebuah sentimen penentraman yang kuat terhadap Partai Komunis Tiongkok.

“Kebijakan penentraman ini telah bertahan selama pemerintahan delapan presiden, sampai akhirnya Donald Trump memerintah,” kata Profesor Miles Yu. 

Profesor Miles Yu percaya bahwa penenteraman secara alami, akan perlahan-lahan mati begitu orang-orang menyadari bahwa kepentingan Partai Komunis Tiongkok sama sekali bertentangan dengan kepentingan rakyat Tiongkok.

Profesor Miles Yu menyimpulkan: “Selama lebih dari setengah abad, kita telah dibodohi oleh propaganda Tiongkok untuk percaya bahwa Partai Komunis Tiongkok dan Tiongkok memiliki arti yang sama. Untuk pertama kali, kami memecahkan mitos ini dan hal ini akan memiliki sebuah dampak yang bermakna di hari-hari mendatang.” (Vv)

Ching Cheong adalah lulusan Universitas Hong Kong. Dalam karir jurnalisme selama puluhan tahun, ia memiliki spesialisasi dalam berita politik, militer, dan diplomatik di Hong Kong, Beijing, Taipei, dan Singapura

Setelah Bersepakat dengan Kementerian Kehakiman AS, Meng Wanzhou Diizinkan Pulang ke Daratan Tiongkok

0

oleh Wang Yuhe dan Qiao An

Setelah mencapai kesepakatan dengan Kementerian Kehakiman Amerika Serikat, mantan kepala keuangan perusahaan Huawei Meng Wanzhou berpeluang untuk kembali ke daratan Tiongkok.

Reporter NTD Wang Yuhe melaporkan saat berada di Pengadilan Federal di Distrik Timur New York untuk mengikuti sidang. Mantan kepala keuangan Huawei Meng Wanzhou muncul di sore hari melalui kontak video. Menurut perjanjian penuntutan yang ditangguhkan atas persetujuan bersama, Meng Wanzhou telah mengakui bahwa fakta dari beberapa kasus kriminal yang dituduhkan pemerintah AS kepadanya adalah benar. Jadi sebagai gantinya, Kehakiman AS mengizinkan Meng untuk kembali ke daratan Tiongkok”.

Jumat 24 September sore waktu setempat, pengacara Meng Wanzhou keluar dari pengadilan New York dengan perasaan lega. Menurut kesepakatan yang dicapai antara Kementerian Kehakiman AS dengan Meng Wanzhou, Kementerian Kehakiman dapat mencabut dakwaan terhadapnya pada bulan Desember tahun depan, asalkan Meng Wanzhou bersedia memenuhi persyaratan tertentu.

Reporter bertanya kepada pengacara Meng Wanzhou : ” Apa pendapat Anda tentang kompromi dan keputusan ini ?”

Pengacara Meng : “Kita cukup puas”.

Reporter : “Mengapa ?”

Pengacara Meng : “Karena klien (Meng Wanzhou) sudah diizinkan untuk kembali ke nagaranya Tiongkok”.

Hingga saat ini, Meng Wanzhou yang  ditahan di Kanada selama hampir 3 tahun, dan kini dirinya sudah tidak perlu lagi khawatir terhadap rencana ekstradisi ke Amerika Serikat untuk menjalani peradilan”.

Menurut isi dari 7 perjanjian yang dibacakan oleh jaksa hari itu, Meng Wanzhou secara pribadi yang telah meninjau isinya akhirnya mengakui bahwa pernyataan fakta kejahatan yang tercantum dalam teks perjanjian yang menyertainya adalah benar dan setuju untuk membayar denda.

Ini berarti bahwa jika dalam keadaan tertentu, pengacara pemerintah AS harus mengajukan tuntutan resmi, fakta-fakta parsial yang disetujui Meng Wanzhou untuk mengaku bersalah akan digunakan sebagai bukti. Dan, jika Meng Wanzhou melanggar perjanjian dalam batas waktu perjanjian, pengacara pemerintah AS masih memiliki hak untuk mengajukan tuntutan dan hukuman.

Menurut laporan Canadian Broadcasting Corporation (CBC), setelah pengadilan New York menerima perjanjian tersebut, Pengacara Kerajaan Kanada akan menghadiri pengadilan Vancouver pada hari yang sama untuk menangguhkan proses ekstradisi terhadap Meng Wanzhou. Bagi Meng Wanzhou, tahanan rumah akan dicabut paling cepat pada hari Jumat 25 September dan kebebasannya akan dipulihkan.

Meng Wanzhou, putri pendiri Huawei Ren Zhengfei ditangkap oleh pihak berwenang Kanada di Bandara Internasional Vancouver pada bulan Desember 2018 atas surat perintah penangkapan yang dikeluarkan pemerintah Amerika Serikat, yang menuduhnya memberikan informasi yang menyesatkan kepada HSBC mengenai bisnis terkait Huawei di Iran. Kanada, yang memiliki perjanjian ekstradisi dengan Amerika Serikat berhak menangkap Meng Wanzhou.

Namun, hal yang membuat banyak warga Kanada kecewa kali ini adalah bahwa kesepakatan antara Amerika Serikat dan Meng Wanzhou tidak melibatkan warga Kanada Michael Kovrig dan Michael Spavor yang disandera oleh pemerintah komunis Tiongkok karena kasus Meng Wanzhou. Kedua orang warga negara Kanada ini telah dipenjara oleh pemerintah komunis Tiongkok selama lebih dari 3 tahun. 

Menurut berita yang disampaikan oleh orang yang mengetahui masalah ini, jika Meng Wanzhou diizinkan meninggalkan Kanada, maka kedua orang Kanada ini juga akan segera dibebaskan. (sin)

Film Dokumenter : Musim Gugur 2019 Institut Virologi Wuhan Membeli Insinerator dan Peralatan PCR

0

oleh Jing Zhongming

Masyarakat internasional menaruh kecurigaan bahwa penyebaran virus komunis Tiongkok (Covid-19) itu berasal dari laboratorium P4 Wuhan Institute Virology (WIV) atau Institut Virologi Wuhan. Sejumlah bukti tidak langsung terkait dengan dugaan tersebut terus bermunculan.

Sebuah film dokumenter yang dibuat di Australia mengungkapkan bahwa pada bulan September 2019, WIV tiba-tiba menghapus database virus, juga membeli insinerator (mesin penghancur limbah medis) dan peralatan PCR (untuk pengujian asam nukleat).

Menurut sebuah laporan dari  media Australia ‘Sky News’ pada 20 September, jurnalis Australia pemenang penghargaan ‘Walkley Awards’ Sharri Markson menghabiskan lebih dari satu tahun untuk melakukan penyelidikan mengenai dugaan kuat virus bocor dari laboratorium Wuhan dan membuat film dokumenter berjudul ‘What Happened in Wuhan ?’

Film dokumenter itu menyebutkan bahwa pada 12 September 2019, database virus WIV tiba-tiba offline, dan sekitar 22.000 sampel virus corona dihilangkan dari database.

Pada hari yang sama, institut memperkuat langkah-langkah keamanan dan mengumumkan tender untuk mengganti sistem pendingin udara. Kemudian komunikasi terputus, dan sinyal untuk peralatan komunikasi seperti telepon genggam pun hilang.

Selanjutnya, WIV juga membeli insinerator limbah medis dan peralatan PCR untuk mendeteksi virus corona dengan harga yang mahal.

Sebelumnya, laporan investigasi resmi AS berkali-kali menyebutkan bahwa setelah WIV mengklaim bahwa offline-nya database virus mereka pada 12 September 2019 itu, adalah akibat diretas orang, tetapi setelah itu database tersebut tidak pernah online lagi sampai sekarang. Bukti-bukti tersebut seakan menambahkan lebih banyak detail tentang kecurigaan masyarakat tentang penyebaran virus komunis Tiongkok itu berasal dari WIV, Tiongkok.

Jika rincian ini benar, atau di balik tujuan membuat database off line secara tiba-tiba, itu jelas menunjukkan telah terjadi suatu kecelakaan serius.

Menurut laporan sebelumnya dari media resmi komunis Tiongkok ‘Harian Hubei’, bahwa pada 18 September 2019, Komite Eksekutif Pertandingan Militer Wuhan mengadakan latihan tanggap darurat di Bandara Tianhe Wuhan untuk mensimulasikan proses penanganan kasus infeksi karena virus korona jenis baru yang ditemukan di bagian dari bandara.

Dari 18 Oktober hingga 27 Oktober 2019, Pertandingan Militer Dunia ke-7 diadakan di Kota Wuhan. Setelah virus korona jenis baru ini atau pneumonia Wuhan mewabah ke dunia, baik Eropa dan Amerika Utara melaporkan bahwa tentara yang berpartisipasi dalam pertandingan militer juga mengalami gejala yang sama seperti pasien yang dikonfirmasi tertular virus komunis Tiongkok (COVID-19) setelah pulang dari Kota Wuhan.

Dalam film dokumenter tersebut, David Asher, mantan penyelidik senior Kementerian Luar Negeri AS, menyatakan keprihatinan bahwa besar kemungkinan tentara AS tertular virus saat pertandingan militer di Wuhan. 

Wei Jingsheng, seorang aktivis pro-demokrasi di Amerika Serikat bahkan menyatakan bahwa dirinya percaya bahwa pemerintah komunis Tiongkok menggunakan kesempatan pertandingan militer ini untuk dengan sengaja menyebarkan virus。

Shi Zhengli, seorang peneliti di WIV, menjadi perhatian dunia karena mempelajari virus corona kelelawar. Dunia luar percaya bahwa tujuan utama dari komunis Tiongkok meminta penelitian terhadap berbagai virus mematikan ini adalah untuk mengembangkan senjata biologis.

Film dokumenter itu juga menyebutkan bahwa pada musim gugur tahun 2019, 3 orang peneliti dari Institut Toksikologi Wuhan dicurigai telah terinfeksi virus komunis Tiongkok. Salah satunya, Huang Yanling, menghilang dari situs web institut tersebut sejak awal tahun 2020

Sebelum ini, banyak orang percaya bahwa Huang Yanling sebagai “pasien nomor nol” yang terinfeksi virus komunis Tiongkok. Meskipun pihak berwenang Beijing terus membantahnya, tetapi Huang Yanling sendiri hingga saat ini pun tidak pernah secara terbuka membantah rumor tersebut.

The Wall Street Journal pernah mengutip sumber dari komunitas intelijen AS yang mengatakan bahwa pada bulan November 2019, 3 orang anggota WIV dikirim ke rumah sakit untuk perawatan gejala yang mirip dengan pasien terinfeksi virus komunis Tiongkok (COVID-19).

David Asher, penanggung jawab investigasi asal mula penyebaran virus kepada media mengatakan bahwa seorang staf WIV mengungkapkan kepada badan intelijen AS, bahwa istri dari seorang peneliti laboratorium di WIV meninggal dunia pada bulan Desember 2019 karena dikonfirmasi terinfeksi oleh “virus khusus”. (sin)

Anggota Kongres AS: Hubungan AS-Tiongkok di Awal Perang Dingin Baru

0

 Eva Fu

Anggota U.S. House Representative atau Dewan Perwakilan AS, Mike Gallagher menyatakan Amerika Serikat berada dalam tahap awal Perang Dingin baru dengan Tiongkok. Jika Beijing ingin meningkatkan hubungan dengan Washington, maka harus mengubah arahnya.

Awal pekan ini, sebelum anggota Dewan Perwakilan AS, Mike Gallagher berkomentar, Sekjen PBB Antonio Guterres menyebut hubungan antara Amerika Serikat dan Tiongkok “benar-benar tidak berfungsi”. Ia mendesak kedua negara bekerja sama untuk mengatasi perubahan iklim dan dalam vaksinasi COVID-19.

“Jika Tiongkok berharap untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan Amerika Serikat, kami menyambutnya, tetapi itu tergantung pada tindakan mereka,” kata Gallagher.

“Mereka tidak dapat mengancam untuk menyerang Taiwan, dan mereka tidak dapat melakukan genosida,” kata Gallagher, merujuk pada 1 juta etnis minoritas Uighur yang ditahan oleh Komunis Tiongkok di Xinjiang.

“Mereka ingin berhenti memaksa orang-orang di seluruh dunia yang berani mempertanyakan pelanggaran hak asasi manusia mereka,” tambahnya. 

Ilshat H. Kokbore, direktur Departemen Urusan Tiongkok dari Kongres Uighur Dunia, juga memiliki pandangan yang sama.

Ilshat H. Kokbore  kepada The Epoch Times mengatakan bahwa kedua negara tidak menginginkan perang dingin, tetapi ini tidak berarti bahwa itu tidak akan terjadi.

Ia mengatakan konflik tersebut disebabkan oleh perbedaan nilai yang mendasar antara dua kekuatan: Amerika Serikat menekankan hak asasi manusia, sedangkan rezim Komunis Tiongkok berfokus pada kekuasaan. Komunis Tiongkok kini sedang menghadapi negara-negara di seluruh dunia atas masalah seperti sengketa kedaulatan di Laut Cina Selatan, Taiwan, Hong Kong, Xinjiang, dan ketidakjelasan Beijing terhadap asal usul COVID-19.

“Ini bukan keinginan pribadi. Perang Dingin sudah dimulai,” tambah Ilshat H. Kokbore. Jika Beijing terus mengikuti jalan yang sama, perang tidak akan terhindarkan.

Gedung Putih menolak gagasan Perang Dingin dan menggambarkan hubungan bilateral sebagai “bukan konflik, tetapi persaingan.”

Pada 21 September, Presiden Biden mengatakan di Majelis Umum PBB, “Kami tidak mencari perang dingin baru, atau dunia yang terbagi menjadi kelompok-kelompok yang kaku.” Meskipun dia tidak menyebutkan negara-negara tertentu, dia jelas menanggapi kekhawatiran dari Antonio Guterres, selaku Sekretaris Jenderal PBB.

Namun, dalam pidatonya di Majelis Umum PBB hari itu, pemimpin Partai Komunis Tiongkok Xi Jinping mengkritik Amerika Serikat dengan menggunakan istilah seperti “intervensi militer eksternal”, yang tampaknya merujuk pada operasi militer seperti penarikan pasukan AS dari Afghanistan.

Komentar Biden dan sengaja menghilangan kata “Tiongkok” dalam pidatonya membuat beberapa anggota parlemen Partai Republik frustasi. Mereka mengkritik Biden karena sikapnya yang lemah dan berusaha menyenangkan Beijing.

“Tidak ada yang ingin melihat Perang Dingin terjadi. Saya juga berharap kita tidak harus memperlakukan Tiongkok sebagai lawan, tetapi ini tidak realistis,” kata Senator Ron Johnson kepada The Epoch Times.

Sebelum pidato Biden di Majelis Umum PBB, Anggota Kongres, Steve Scalise menyatakan kekecewaannya bahwa “Presiden Biden tidak menunjukkan keinginan untuk melawan Tiongkok.”

Dia berkata: “Kami  mendorong selama lebih dari setahun, berharap untuk melakukan dengar pendapat dasar tentang asal usul COVID-19.” Dia juga menunjukkan bahwa pemerintahan Trump telah memperkuat kebijakan Tiongkok tentang perdagangan dan pencurian kekayaan intelektual.

“Ini adalah masalah yang ada sebelum COVID, dan sekarang semakin parah,” katanya.

Beberapa tahun terakhir, sikap pejabat Komunis Tiongkok menjadi semakin keras. Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Zhao Lijian mencoba menuduh militer AS menyebabkan pandemi COVID-19.

Pada pertemuan di Alaska awal tahun ini, diplomat Tiongkok mengkritik rekan-rekan Amerika mereka termasuk Menteri Luar Negeri Antony Blinken. Mereka mengatakan bahwa Amerika Serikat harus “mengubah citranya dan berhenti memajukan demokrasinya sendiri di bagian lain dunia.”

Diplomat Komunis Tiongkok juga menuntut bahwa jika Amerika Serikat menginginkan kerja sama bilateral, ia harus menjauh dari “garis merah” otoritas Beijing.

Di Amerika Serikat, Gallagher mengamati bahwa “ideologi kebangkitan yang gila memengaruhi seluruh generasi orang Amerika, mereka menanamkan  bahwa Amerika Serikat adalah neraka rasis yang jahat dan harus berhati-hati dan terus-menerus meminta maaf atas dosa-dosa masa lalunya.” Dia berkata, pejabat Komunis Tiongkok menggunakan ideologi ini untuk memajukan agenda rezim.

 Gallagher juga berkata: “Pejabat Partai Komunis Tiongkok telah mengadopsi istilah ekstrem kiri ini. Dengan cara ini, ketika pejabat kami duduk di seberang mereka di Alaska, mereka dapat menegur pejabat kami dan berkata, ‘Anda tidak dapat mengkritik kami tentang Tiananmen. Square atau Xinjiang. Karena Amerika itu jahat, dan kamu sama buruknya dengan kami.'”

“Itu tidak dapat diterima, ini adalah negara terbesar dalam sejarah dunia. Kecuali kita mengakui fakta ini dan memahaminya, kita akan memainkan peran jangka panjang dalam perang dingin baru ini untuk mengejar ketinggalan,” ujarnya. (hui)

Bagaimana Masalah Utang Jumbo Evergrande Group Tiongkok Menimbulkan Risiko Sistemik

0

oleh Reuters

Evergrande Group Tiongkok mengeluarkan peringatan baru mengenai risiko gagal bayar utang, di tengah keterlambatan sejumlah pembayaran ke manajemen kekayaan dan produk-produk trust.

Raksasa real estate tersebut berebut untuk mengumpulkan dana, yang mana harus dibayarkannya kepada para pemberi pinjaman dan pemasok, di mana para regulator dan pasar keuangan khawatir bahwa krisis apa pun dapat beriak melalui sistem perbankan Tiongkok dan berpotensi memicu kerusuhan sosial yang lebih luas.

Apa itu Evergrande Group?

Didirikan pada tahun 1996 oleh Ketua Hui Ka Yan di selatan kota Guangzhou, Evergrande Group mempercepat pertumbuhannya dalam dekade terakhir, menjadi pengembang properti terbesar kedua di Tiongkok dengan penjualan sebesar USD 110 miliar tahun lalu.

Evergrande Group yang terdaftar di Hong Kong pada tahun 2009, memberikan lebih banyak akses ke pasar modal dan pasar utang untuk meningkatkan ukuran asetnya menjadi sebesar USD 355 miliar saat ini. 

Evergrande Group memiliki lebih dari 1.300 pembangunan di seluruh Tiongkok, banyak di kota-kota yang lebih rendah.

Dengan pertumbuhan penjualan nasional yang melambat dalam beberapa tahun terakhir, Evergrande Group juga telah bercabang menjadi bisnis yang tidak terkait dengan real estat, seperti di bidang mobil listrik, sepak bola, asuransi, dan air minum kemasan.

Bagaimana Timbul Kekhawatiran Akan Tumpukan Utang?

Para investor menjadi khawatir setelah sebuah surat yang bocor pada bulan September menunjukkan, Evergrande Group telah memohon dukungan pihak berwenang untuk menyetujui sebuah rencana daftar jalan belakang yang kini gagal, yang memperingatkan Evergrande Group menghadapi krisis uang tunai.

Kekhawatiran meningkat setelah Evergrande Group mengakui pada Juni bahwa pihaknya tidak membayar beberapa surat berharga komersial secara tepat waktu, dan berita di Juli sebuah pengadilan Tiongkok membekukan deposito bank sebesar USD 20 juta yang dipegang oleh Evergrande Group atas permintaan Guangfa Bank.

Ekspansi cepat Evergrande Group selama bertahun-tahun telah didorong oleh utang. 

Evergrande Group  secara agresif meningkatkan pinjaman untuk mendukung pembelian tanahnya, dan penjualan apartemen dengan cepat meskipun margin yang rendah untuk memulai siklus lagi.

Laporan sementara Evergrande Group mengatakan utang berbunga mencapai 571,8 miliar yuan atau USD 89 miliar pada akhir Juni, dibandingkan dengan 716,5 miliar pada akhir tahun 2020, karena Evergrande Group meningkatkan upaya pengurangan utang.

Namun, total kewajiban, yang termasuk utang, sedikit meningkat menjadi 1,97 triliun yuan atau Rp 4.193 triliun terhitung sekitar 2 persen Produk Domestik Bruto Tiongkok.

Selain saluran bank dan obligasi biasa, Evergrande Group  dikritik karena memanfaatkan pasar bank bawah tanah (merupakan kegiatan keuangan yang terjadi di luar peraturan sistem perbankan) yang kurang diatur, termasuk trust, produk manajemen kekayaan, dan surat berharga komersial.

Apa yang Dilakukan Evergrande Group untuk Mengurangi Utangnya?

Evergrande Group mempercepat upayanya untuk mengurangi utangnya tahun lalu, setelah para regulator memperkenalkan batasan-batasan pada tiga rasio utang yang dijuluki kebijakan “tiga garis merah”. Evergrande Group mengatakan pihaknya bertujuan untuk memenuhi semua persyaratan tersebut pada akhir tahun depan.

Evergrande Group memberikan diskon besar kepada para pembeli untuk pengembangan perumahannya. Bahkan, menjual sebagian besar properti komersialnya untuk meningkatkan arus uang tunai. 

Sejak paruh kedua tahun 2020, Evergrande Group melakukan penjualan saham sekunder senilai USD 555 juta, meningkatkan USD 1,8 miliar dengan mendaftarkan unit manajemen propertinya di Hong Kong. Sementara unit EV menjual saham senilai USD $3,4 miliar kepada para investor baru.

Evergrande Group meluncurkan rencana awal tahun ini untuk melepaskan tiga unit yang tidak terdaftar di pasar real estate online dan pasar mobil Fangchebao, dan taman hiburan dan bisnis air kemasan–untuk lebih melepaskan modal. Fangchebao meningkatkan USD 2,1 miliar dalam pra-Penawaran Saham Perdana pada bulan Maret.

Pada hari Selasa, Evergrande Group mengatakan rencana pelepasan aset dan ekuitas miliknya untuk meredakan masalah likuiditas yang gagal membuat kemajuan materi.

Apakah Evergrande Group Menimbulkan Risiko?

Bank sentral Tiongkok menyoroti dalam laporan stabilitas keuangannya pada tahun 2018 bahwa perusahaan yang mencakup Evergrande Group, dapat menimbulkan risiko sistemik bagi sistem keuangan Tiongkok.

Kewajiban Evergrande Group melibatkan lebih dari 128 bank dan lebih dari 121 lembaga non-perbankan, menurut surat yang dikirim Evergrande Group ke pemerintah akhir tahun lalu. 

JPMorgan memperkirakan minggu lalu Bank Minsheng Tiongkok memiliki paparan tertinggi ke Evergrande Group.

Pembayaran yang terlambat dapat memicu cross-default. Pasalnya, banyak lembaga keuangan memiliki paparan ke Evergrande Group melalui pinjaman langsung dan kepemilikan tidak langsung melalui instrumen keuangan yang berbeda.

Di pasar obligasi dollar, Evergrande Group menyumbang 4 persen real estate dengan dengan imbal hasil tinggi di Tiongkok, menurut DBS. Semua kegagalan bayar utang apa pun, juga akan memicu aksi jual di pasar kredit dengan imbal hasil tinggi.

Runtuhnya Evergrande Group akan berdampak besar pada pasar kerja. Evergrande Group memiliki 200.000 staf dan mempekerjakan 3,8 juta orang setiap tahun untuk perkembangan proyek.

Apa Kata Para Regulator?

The People’s Bank of China dan Komisi Pengaturan Perbankan dan Asuransi Tiongkok, memanggil para eksekutif Evergrande Group pada Agustus dan memperingatkan bahwa mereka perlu mengurangi risiko utangnya dan memprioritaskan stabilitas.

Evergrande Group harus secara aktif meredakan risiko utang dan memelihara stabilitas real estat dan pasar keuangan,” kata mereka dalam sebuah pernyataan bersama, dan “dengan sungguh-sungguh” melaksanakan pengaturan strategis yang dibuat oleh pemerintah pusat untuk memastikan perkembangan pasar real estat yang stabil dan sehat, dan berusaha untuk menjaga operasi tetap stabil.

Laporan media mengatakan para regulator  menyetujui proposal Evergrande Group untuk menegosiasikan kembali tenggat waktu pembayaran dengan sejumlah bank dan para kreditur lainnya. Pemerintah Guangzhou juga meminta pendapat dari pemberi pinjaman utama Evergrande Group mengenai pembentukan sebuah komite kreditur. (Vv)

Pemindai Paru-paru 4D Diikembangkan dengan Harapan Menyembuhkan Penderita Long COVID

Han Rui

Semakin banyak bukti di seluruh dunia menunjukkan bahwa ribuan orang yang pulih dari COVID-19, baik yang memiliki gejala parah atau ringan, masih memiliki gejala jangka panjang setelah pemulihan. Komunitas medis mengetahui sedikit tentang alasan ini. Akan tetapi, sekarang instrumen pemindaian paru-paru 4D yang dikembangkan oleh perusahaan Australia mungkin dapat membantu dokter mempelajari masalah ini.

Dokter di California menggunakan pemindai paru-paru 4D untuk mempelajari gejala Long COVID.

Ini adalah alat pemindai yang dikembangkan oleh perusahaan Australia yang memungkinkan dokter memeriksa udara masuk dan keluar dari paru-paru pasien.

Andreas Fouras, pendiri 4DMedical berkata : “Ini adalah teknologi pemindaian empat dimensi pertama. Pemindaian tiga dimensi memungkinkan orang melihat bentuk paru-paru, dan dimensi keempat adalah melihat pernapasan.”

Saat memeriksa paru-paru orang yang terinfeksi dengan gejala Long COVID, dokter menjelaskan bagaimana pencitraan empat dimensi menunjukkan kerusakan paru-paru pasien, yang tidak mungkin dilakukan dengan pemindaian CT dan X-ray.

Ray Casciari, pulmonologist di St. Joseph’s Hospital di California mengatakan: “Ini adalah gambaran sebenarnya dari paru-paru pasien Long COVID. Dia masih memiliki gejala sesak napas. Tapi ketika kami melakukan tes X-ray dan CT secara rutin, sepertinya Normal. Jika Anda menggunakan pemindaian 4D untuk mendeteksi, Anda dapat melihat perubahan di sekitar sini ketika orang tersebut menarik napas dalam-dalam. Area hijau berarti asupan udara normal, dan merah berarti volume udara lemah, yang sebenarnya tidak ada udara.”

Dokter mengatakan, teknologi ini akan membantu staf medis secara akurat menemukan cedera paru-paru pasien untuk menentukan apakah pengobatan diperlukan. Instrumen ini  sedang diuji di banyak rumah sakit di Amerika Serikat. (hui)

Analis Goldman Sachs : Harga Minyak Global Dapat Melonjak Hingga USD. 90 per Barel di Musim Dingin 2021

0

oleh Xiao Jing

Seiring pemulihan ekonomi global secara bertahap setelah epidemi Covid-19, harga berbagai komoditas terus meningkat, ini menjadi salah satu topik terpenting yang menjadi perhatian global. Kepala Riset Komoditas Global Goldman Sachs Jeff Currie memperkirakan bahwa pada musim dingin tahun ini, jika suhu belahan bumi utara lebih rendah dari biasanya, maka harga minyak internasional kemungkinan akan melonjak hingga USD. 90 per barel

Jeff Currie mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg pada 22 September, bahwa di bawah kondisi produksi minyak mentah global yang terbatas, pasokan gas alam di Eropa telah diperketat, sehingga harga terus naik. Oleh karena itu, harga minyak diperkirakan dapat mencapai USD. 90 per barel pada musim dingin tahun ini.

Perkiraan ini lebih tinggi USD. 10,- dari perkiraan harga Goldman Sachs sebelumnya.

Currie juga mengatakan bahwa harga gas alam yang tinggi dalam jangka panjang telah berdampak pada pemasok listrik Eropa dan juga meningkatkan permintaan minyak sebagai pengganti. Namun karena pengaruh cuaca, pasokan minyak berkurang sehingga mendorong kenaikan harga minyak.

Dia mengatakan situasi saat ini belum menunjukkan tanda-tanda mereda, terutama di kawasan di luar Amerika Serikat.

Selain itu, fasilitas produksi minyak mentah di Teluk Meksiko di Amerika Serikat mengalami kerusakan cukup parah oleh terjangan Badai Ida dan Badai Tropis Nicholas, serta akibat pemulihan pasokan yang lambat juga menjadi faktor naiknya harga minyak.

“Rantai pasokan sangat tegang, dan tidak mampu mengatasi segala jenis gangguan”, kata Jeff Currie.

Laporan Goldman Sachs sebelumnya menunjukkan bahwa cuaca lebih dingin pada musim dingin tahun ini, maka lebih banyak minyak akan digunakan untuk pemanasan. Diperkirakan total permintaan minyak akan mencapai 900.000 barel per hari pada bulan Maret tahun depan. Menurut Currie, bahwa dalam menanggapi ketatnya pasokan dan lonjakan permintaan, batu bara dapat menjadi bahan bakar alternatif.

Pada 22 September, harga minyak mentah berjangka Brent Crude naik menjadi USD. 76,19 per barel, meningkat sekitar 46% sejak awal tahun ini.

Saat ini, inflasi telah menjadi masalah global. Menurut laporan bulanan terbaru yang dirilis oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), pada Agustus tahun ini, harga pangan global mencapai level tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Indeks harga pangan telah meningkat lebih dari sepertiga sejak musim panas lalu.

Penyebab kenaikan harga pangan, pertama-tama adalah kekurangan pasokan yang disebabkan oleh pandemi virus komunis Tiongkok dan faktor cuaca yang tidak normal. Pembatasan perjalanan yang diberlakukan karena epidemi, juga menjadi penyebab banyak negara kekurangan tenaga pekerja asing yang terlibat dalam pekerjaan lapangan. Selain itu, kekeringan yang berkelanjutan juga semakin memperburuk panen tanaman.

Kedua, permintaan global untuk komoditas dan bahan baku terus meningkat, yang juga menyebabkan kenaikan pesat dalam biaya pengiriman global. Ini juga menjadi salah satu penyebab meningkatkan harga pangan global.

Untuk menahan depresiasi mata uang dan kenaikan harga, beberapa negara berkembang telah menaikkan suku bunga beberapa kali tahun ini untuk mencegah risiko inflasi dan mengendalikan tingkat inflasi dalam kisaran yang ditargetkan.

The Fed telah menyatakan bahwa mereka tidak akan mengurangi pembelian utang sebelum bulan November, dan bahwa kenaikan suku bunga hanya akan mungkin terjadi setelah akhir pembelian utang tahun depan. 

Bank Sentral Eropa juga menyatakan bahwa mereka akan sedikit mengurangi rencana pembelian obligasi skala besar, tetapi akan mempertahankan kebijakan moneter yang longgar dalam jangka waktu tertentu guna mengatasi dampak buruk akibat epidemi. (Sin)

Lubang Ozon Antartika Membesar Secara Tidak Normal, Luasnya Melampaui Antartika

0

Zhang Ni

Layanan Pemantauan Atmosfer Copernicus Uni Eropa menemukan bahwa membesarnya lubang ozon di atas Antartika, kini telah melampaui wilayah Antartika.

Para ilmuwan pertama kali menemukan lubang di lapisan ozon di atmosfer seabad terakhir, tetapi lubang ini hanya terletak di atas Antartika dan Kutub Utara. Mengingat lapisan ozon memainkan peran penting dalam melindungi bumi dari radiasi ultraviolet yang berlebihan, para ilmuwan mengungkapkan keprihatinannya atas munculnya lubang di lapisan ozon. Mereka mencatat dan memperbaharui laporan secara teratur sejak tahun 1979.

Sebuah lubang di lapisan ozon hanya sesekali muncul di Kutub Utara, seperti sekali di awal tahun 2020, tetapi menutup dengan sendirinya beberapa bulan kemudian. 

Lubang di Antartika memiliki perubahan reguler dalam pembukaan dan penutupan setiap tahun, biasanya pada musim semi belahan bumi selatan setiap tahun. Periode dari pertengahan September hingga pertengahan Oktober adalah waktu terbesar dalam setahun. Pada Desember, umumnya akan menyusut ke level terkecil. Luas maksimum yang dicapai oleh lubang di Antartika bervariasi dari tahun ke tahun.

Data yang diperbarui pada pertengahan September menemukan bahwa luas lubang di atas Antartika tahun ini lebih besar dari 75% lubang ozon pada periode yang sama sejak catatan tahun 1979. Bahkan, lebih besar dari luas secara keseluruhan wilayah Antartika di bawahnya.

Copernicus Atmospheric Monitoring Service menyatakan bahwa pada 2020 dan 2021, lubang di lapisan ozon di atas Antartika relatif besar dibandingkan rekor sebelumnya. Lubang di lapisan ozon Antartika pada tahun 2019 masih relatif kecil.

Tapi secara keseluruhan, lubang ozon di Antartika menunjukkan tren menyusut dari tahun ke tahun. Layanan Pemantauan Atmosfer Copernicus memperkirakan bahwa pada tahun 1960-an atau 1970-an, lubang ozon di atas Antartika benar-benar tertutup. (hui)

Penelitian Israel: Orang yang Divaksin Lebih Mungkin Terinfeksi Terobosan daripada Orang yang Baru Sembuh dari COVID-19

0

HK.Epochtimes.com

Israel, sebagai salah satu negara dengan tingkat vaksinasi tertinggi di dunia. Kini kasus kembali meningkat, menetapkan jumlah infeksi baru pada minggu ini.

Sebuah penelitian Israel terbaru menemukan risiko infeksi breakthrough atau terobosan dengan virus varian Delta dari orang yang divaksinasi adalah 13 kali lipat dari orang yang pernah terinfeksi secara alami dengan Virus Pneumonia baru. 

Sistem Imun dari Infeksi Alami Lebih Baik daripada Dua Dosis Vaksin

Sejak Juni tahun ini, virus varian Delta telah menjadi strain virus utama di Israel. Menurut statistik, pada akhir Agustus, 78% orang berusia 12 tahun ke atas di Israel telah divaksinasi. 

Namun demikian, menurut “Our World in Data”, pada minggu 4 September, Israel memiliki tingkat infeksi tertinggi di dunia, dengan 1.091 kasus per juta penduduk. Pada minggu ini mencatat rekor jumlah infeksi tertinggi di negara ini.

Mengamati  daya perlindungan vaksin secara bertahap akan menurun dari waktu ke waktu, para peneliti dari Maccabi Healthcare Services dan Universitas Tel Aviv di Israel  melakukan penelitian untuk mengeksplorasi daya perlindungan vaksin dan perlindungan infeksi alami. Penelitian ini dipublikasikan di platform pracetak MedRxiv.

Tim peneliti menggunakan data dari database layanan kesehatan untuk melacak dan mengamati status kesehatan 800.000 warga Israel di atas usia 16 tahun dari 1 Juni hingga 14 Agustus tahun ini. Mereka membagi massa menjadi tiga kelompok:

Kelompok pertama: orang yang telah menerima dua dosis vaksin Pfizer;

Kelompok kedua: orang yang secara alami telah terinfeksi virus Komunis Tiongkok (COVID-19) dan belum divaksinasi;

Kelompok ketiga: orang yang secara alami terinfeksi virus Komunis Tiongkok dan menerima dua dosis vaksin .

Di antara mereka, “terinfeksi alami” mengacu pada terinfeksi COVID-19, sehingga antibodi pelindung diproduksi di dalam tubuh.

Para peneliti menilai infeksi, infeksi asimtomatik, dan rawat inap yang parah untuk tiga kelompok orang.

Perbandingan orang yang Divaksinasi antara Januari dan Februari vs Orang Secara Alami Terinfeksi COVID-19 antara Januari dan Februari

Di antara dua kelompok ini, mereka yang menerima dua dosis vaksin memiliki risiko infeksi terobosan varian Delta, yaitu 13,06 kali lipat dari mereka yang terinfeksi secara alami.

Di antara mereka, menderita demam, batuk, dan gejala lain menerima proporsi dua dosis vaksin yang lebih tinggi.

Data menunjukkan bahwa orang yang menerima dua dosis vaksin, berisiko terkena infeksi simtomatik 27,02 kali lipat dari infeksi alami.

Perbandingan orang yang divaksinasi antara Januari dan Februari vs orang yang terinfeksi COVID19 antara tahun lalu dan Februari tahun ini

Apakah itu vaksin atau infeksi alami, kekebalan yang dihasilkan akan melemah seiring waktu. Oleh karena itu, para peneliti membuat satu set perbandingan.

Mereka membandingkan orang yang divaksinasi dari Januari hingga Februari tahun ini, dengan orang yang secara alami terinfeksi COVID-19 sebelumnya, seperti mereka yang terinfeksi secara alami pada tahun 2020.

Statistik menunjukkan bahwa orang yang secara alami terinfeksi COVID-19 pada waktu sebelumnya, memiliki risiko infeksi 5,96 kali lebih rendah setelah periode waktu yang lebih lama setelah kekebalan mereka memudar.

Perbandingan Risiko Penyakit Parah

Para peneliti juga membandingkan risiko penyakit parah antara kedua kelompok.

Mereka menemukan bahwa orang yang menerima dua dosis vaksin memiliki 8,06 kali risiko penyakit parah dibandingkan mereka yang terinfeksi secara alami.

Perbandingan orang yang terinfeksi secara alami vs orang yang mendapatkan dosis vaksin setelah infeksi alami

Kelompok orang ketiga yang dipelajari oleh para ilmuwan, adalah mereka yang menerima dosis vaksin lain setelah infeksi alami. Data menunjukkan bahwa risiko kelompok orang ini terinfeksi varian Delta kembali turun hampir dua kali lipat.

Kenapa Sistem Imun yang Dihasilkan oleh Vaksin Berbeda dari Infeksi Alami?

“Laporan ini memberi kami data yang sangat jelas,” kata Dr. Lin Xiaoxu, seorang ahli virologi Amerika dan mantan direktur Departemen Virologi di Institut Penelitian Angkatan Darat AS. 

Ia mengatakan bahwa orang yang terinfeksi secara alami sebelumnya, meskipun mereka tidak terinfeksi varian Delta, imunitas akan lebih tinggi dalam masalah dengan varian Delta dan perlindungan keseluruhan bisa bertahan lama.

Ini karena sistem imun tubuh terpapar virus pada seseorang yang terinfeksi secara alami, dan imun yang dihasilkan adalah kekuatan pelindung spektrum luas, yang mampu menangani berbagai varian.

Desain vaksin setara dengan bagian dari virus yang disimulasikan, seperti mata dan hidung, dan kekebalan yang dihasilkannya memiliki keterbatasan. Begitu ada varian virus baru, daya pelindungnya akan berkurang secara signifikan.

Para ahli menekankan bahwa penelitian ini bukan tentang membiarkan orang mendapatkan sistem imun dari virus COVID19, tetapi menunjukkan potensi sistem imun tubuh itu sendiri.

Sebelumnya, Dr. Anthony Fauci, direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAD) dalam sambutannya berkali-kali menyebutkan bahwa sistem imun yang dihasilkan oleh vaksin lebih kuat daripada sistem imun yang dihasilkan oleh infeksi alami dalam tubuh manusia. Laporan penelitian Israel ini tampaknya benar-benar menumbangkan persepsi orang-orang.

Dalam hal ini, Lin Xiaoxu menjelaskan bahwa Dr. Fauci menekankan aspek data yang berbeda. Karena tubuh manusia akan langsung mendapatkan antibodi dalam jumlah besar setelah divaksinasi, dalam waktu singkat, daya proteksi vaksin memang akan melebihi daya proteksi yang tersisa setelah terinfeksi. Oleh karena itu, banyak data pada waktu itu pada dasarnya terbatas pada respon jangka pendek setelah vaksinasi.

Menghadapi COVID-19, Meningkatkan kekebalan Secara Keseluruhan Menjadi Paling Penting

Selain laporan penelitian Israel ini, dua laporan penelitian lainnya pada bulan Juni tahun ini juga patut mendapat perhatian. Salah satunya adalah laporan penelitian dari Rockefeller University yang melacak 63 pasien COVID-19 dalam jangka waktu lama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah antibodi yang dihasilkan pasien setelah terinfeksi virus tetap stabil di dalam tubuh setelah 6 hingga 12 bulan.

Analisis lain oleh tim peneliti di University of Washington secara khusus mempelajari sel plasma memori di sumsum tulang yang diubah dari sel B. Sel-sel ini umumnya hadir dalam jumlah rendah. Para peneliti menemukan, bahkan setelah 7 hingga 11 bulan, sel plasma memori, yang stabil meski jumlahnya sedikit, masih dapat diukur. Dengan kata lain, setelah pasien sembuh dari infeksi, tubuh manusia dapat memiliki perlindungan yang lama.

Lin Xiaoxu menekankan bahwa mengukur kekebalan tubuh tidak hanya dengan melihat jumlah antibodi. Antibodi hanyalah bagian kecil dari sistem kekebalan tubuh yang sangat besar.

Jika Anda hanya mengandalkan vaksin untuk mendapatkan antibodi, itu setara dengan hanya melatih otot tertentu di tubuh Anda, seperti otot dada. Meskipun otot-otot dada diperkuat, mereka dapat melawan ketika musuh menyerang dada. Tetapi jika musuh menyerang perut, itu mungkin tidak dapat melawan. Karena itu, jika Anda ingin membuat sistem kekebalan Anda lebih kuat di depan musuh, Anda perlu meningkatkan kekebalan Anda secara keseluruhan.

“Imunitas alami dapat dikatakan sebagai manifestasi penuh dari sistem ajaib dari tubuh manusia. Tubuh manusia memiliki lebih dari satu cara untuk menangani virus asing,” kata Lin Xiaoxu. (Hui)

Merespon Ekspansi Militer Komunis Tiongkok, Perlombaan Senjata Indo-Pasifik Meningkat Pesat

0

Li Yan

Komunis Tiongkok terlibat dalam ekspansi militer, dan negara-negara lain sedang memperhatikannya. Perlombaan senjata Indo-Pasifik tampaknya semakin intensif, dan daftar sistem pertahanannya meningkat pesat

Australia

Pada tanggal 15 September, Amerika Serikat, Inggris, dan Australia mengumumkan pembentukan aliansi keamanan baru, AUKUS. Amerika Serikat dan Inggris akan membantu Australia membangun delapan kapal selam bertenaga nuklir.

Hanya butuh setengah tahun dari pihak Australia awal menanyakan, apakah Inggris dan Amerika Serikat dapat membantu mereka membangun kapal selam bertenaga nuklir hingga formasi akhir AUKUS. Amerika Serikat sebelumnya hanya berbagi teknologi propulsi nuklir dengan Inggris, dan Australia menjadi negara kedua yang akan memiliki teknologi kapal selam nuklir AS.

Lima tahun lalu, Australia dan Prancis mencapai kontrak senilai 40 miliar dolar AS dan setuju untuk membeli 12 kapal selam diesel-listrik Barracuda dari Prancis. Namun, Australia percaya bahwa kapal selam semacam itu tidak cukup untuk menahan ancaman dari Komunis Tiongkok.

Australia juga akan memperkuat kemampuan serangan jarak jauhnya, menempatkan rudal jelajah Tomahawk di kapal perusak angkatan lautnya, dan melengkapi jet F/A-18 Hornet dan F-35A Lightning II dengan rudal udara-ke-darat. 

Selain itu, Australia juga akan mengerahkan rudal anti kapal jarak jauh (LRASM) pada jet tempur F/A-18F Super Hornet.  Pada saat yang sama, peralatan tentaranya akan dimasukkan ke dalam sistem peluru kendali yang dapat secara akurat menyerang dalam jarak lebih dari 400 kilometer. 

Menurut perjanjian keamanan trilateral AUKUS, negara itu juga akan bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk mengembangkan sistem rudal hipersonik.

Selain itu, Departemen Luar Negeri AS menyetujui daftar penjualan senjata senilai US$3,5 miliar pada bulan Juni, yang diharapkan dapat menjual 29 helikopter serang Apache AH-64E yang diproduksi oleh Boeing ke Australia.

Taiwan

Pada tahun lalu, pasukan militer Komunis Tiongkok semakin sering muncul di daerah sekitar Taiwan.

Taiwan mengumumkan rencana pada Jumat 17 September, untuk menginvestasikan 240 miliar Yuan Taiwan atau US$8,69 miliar dalam lima tahun ke depan. Tujuannya untuk meningkatkan sistem senjatanya sebagai respon atas “ancaman serius” dari Komunis Tiongkok.

Pengeluaran khusus ini ditingkatkan berdasarkan anggaran militer tahunan Taiwan tahun 2022. Anggaran akan meningkat 4% tahun depan ke rekor 15,1 miliar dolar AS. Setelah RUU disahkan, pengeluaran baru akan digunakan untuk membeli rudal canggih, kapal angkatan laut berkinerja tinggi, dan sistem senjata kapal perang yang ada.

Rencananya akan mencakup rudal baru, versi upgrade dari rudal jelajah Hsiung Feng. Media Taiwan mengatakan jangkauannya bisa mencapai 1.200 kilometer.

Pada saat yang sama, untuk menunjukkan strategi pertahanan nasional, Taiwan juga terus-menerus membeli persenjataan dari Washington. Tujuannya untuk mewujudkan proses modernisasi tentara nasional yang sangat canggih dan sulit untuk diserang.

Pada tahun 2020, pemerintah AS menyetujui penjualan 100 set Harpoon Coastal Defense Systems buatan Boeing, tiga sistem senjata termasuk rudal, sensor dan artileri, dan empat drone udara canggih dengan nilai total sekitar USD. 5 miliar. 

Bulan lalu, Washington lebih lanjut menyetujui penjualan 40 set sistem meriam howitzer ke Taiwan, senilai hingga 750 juta dolar AS.

Korea Selatan

Kantor Berita Yonhap melaporkan pada Selasa 7 September, bahwa Korea Selatan berhasil menguji rudal balistik  dari kapal selam, menjadi negara non-nuklir pertama yang mengembangkan sistem tersebut dan negara kedelapan di dunia yang memiliki senjata semacam itu.

Rudal yang diluncurkan dari kapal selam ini dianggap sebagai varian dari rudal balistik Hyunmoo-2B negara tersebut, dengan kode nama “Hyunmoo 4-4”. Negara itu mengembangkan rudal ini tahun lalu dengan jangkauan 800 kilometer dan muatan 2 ton.

Korea Selatan juga mengumumkan rudal baru lainnya, termasuk rudal jelajah supersonik yang akan segera dikerahkan.

Negara ini juga  bekerja keras untuk mengembangkan mesin roket berbahan bakar padat dan berhasil melakukan uji peluncuran pada Juli. Ini adalah bagian dari program satelit mata-mata yang akan diluncurkan pada akhir 2020-an.

Dalam rencana jangka menengah yang dirilis pada tahun 2020, Kementerian Pertahanan  Korea Selatan merinci proposalnya untuk membangun tiga kapal selam. Para pejabat mengatakan bahwa dua dari kapal, dengan bobot 3.000 ton dan 3.600 ton, akan menggunakan mesin diesel. Akan tetapi, mereka menolak untuk mengatakan sistem tenaga apa yang akan digunakan kapal selam berbobot 4.000 ton.

Selama kampanye, Presiden Moon Jae-in berjanji untuk membangun kapal selam nuklir.

Jepang

Negara matahari terbit ini telah menginvestasikan jutaan dolar dalam pengembangan senjata jarak jauh yang diluncurkan dari udara. Pada saat yang sama, rudal anti-kapal tipe  baru juga sedang dikembangkan, rudal Tipe 12, dengan perkiraan jangkauan 1.000 kilometer.

Selain penelitian dan pengembangannya sendiri, Jepang juga menghabiskan banyak uang untuk membeli sistem senjata canggih dari sekutunya.

Pada tahun 2020, Departemen Luar Negeri AS mengizinkan Jepang untuk membeli 105 jet tempur Lockheed F-35 dengan perkiraan biaya $23 miliar.

Pada tanggal 9 September, Pasukan Bela Diri Darat Jepang mengumumkan bahwa mereka akan menggelar latihan militer skala besar selama 28 tahun. Dari 15 September hingga akhir November, sekitar 100.000 tentara akan dikerahkan untuk latihan lapangan. Media Jepang menunjukkan bahwa, langkah ini ditujukan untuk memperkuat kemampuan pertahanan dalam merespon intensnya aktivitas maritim Komunis Tiongkok.

Komunis Tiongkok

Reuters melaporkan bahwa Komunis Tiongkok memproduksi DF-26 secara massal, sistem senjata multiguna yang dapat dilengkapi dengan hulu ledak nuklir dan memiliki jangkauan hingga 4.000 kilometer.

Pada parade militer tahun 2019, Komunis Tiongkok juga mengumumkan pesawat tanpa awak baru, rudal antarbenua dan rudal hipersonik yang terus ditingkatkan, ditujukan untuk kapal induk dan pangkalan yang mendukung pasukan militer AS di Asia.

Rudal hipersonik Komunis Tiongkok, DF-17, secara teoritis dapat melaju dengan kecepatan beberapa kali kecepatan suara.

Selain itu, Komunis Tiongkok juga memiliki rudal balistik antarbenua DF-41, yang merupakan tulang punggung kekuatan pencegah nuklirnya dan dapat membawa banyak hulu ledak melawan Amerika Serikat.

Selain gangguan dan eskalasi yang terus menerus meningkat, Komunis Tiongkok juga terus meningkatkan serangkaian invasi ke Kepulauan Senkaku. Sehingga menyebabkan keprihatinan mendalam dan meningkatkan pertahanan terukur dari Jepang. (Hui)

Provinsi Heilongjiang, Tiongkok, Memasuki Keadaan Darurat Pandemi, Kota Harbin Mencatatkan 8 Wilayah Berisiko

0

Li Jinfeng

Setelah putaran wabah diumumkan di Harbin, Provinsi Heilongjiang, Tiongkok pada 21 September, sehari kemudian pejabat setempat mengumumkan bahwa provinsi itu memasuki keadaan darurat. Otoritas setempat mengatakan rumitnya situasi pencegahan dan pengendaliannya wabah. Hanya dalam dua hari, Harbin mencatatkan 8 daerah berisiko menengah, termasuk di pusat layanan kesehatan masyarakat setempat

Seluruh Provinsi Heilongjiang Memasuki Keadaan Darurat

Pada 22 September, Kantor Pers Pemerintah Kotamadya Harbin dari  Partai Komunis Tiongkok di Provinsi Heilongjiang mengumumkan situasi COVID-19 tidak pasti dan situasi pencegahan serta pengendalian pandemi masih rumit. Kantor itu mengatakan, provinsi harus beralih dari situasi normalisasi ke darurat. Bahkan, persediaan makanan harus  dipersiapkan. Kota Harbin akan menggelar pengujian asam nukleat secara massal dan akan berlangsung beberapa kali putaran.

Pengumuman tersebut menyatakan bahwa pencegahan dan pengendalian pandemi adalah pekerjaan yang paling penting saat ini. Aparat setempat menggunakan Big Data untuk mendorong informasi, tracking kasus dan kontrol lainnya. Departemen keamanan publik, kesehatan, dan komunikasi tiga tingkat yakni provinsi, kota dan kabupaten dikerahkan menyelidiki dan mengendalikan kasus. Selain itu, institusi medis di semua tingkatan menerapkan sistem tanggungjawab diagnosis pertama. 

Menurut data terbaru versi Kantor Tanggap Darurat Kesehatan Komunis Tiongkok pada 23 september, sebanyak 8 kasus lokal baru yang dikonfirmasi di Harbin, Provinsi Heilongjiang dari pukul 0:00 hingga 24:00 pada 22 september.

Konferensi pers tersebut mengungkapkan bahwa antara pukul 18.00 sore  pada 21 September dan 16.00 sore pada 22 september, hanya ada 8 kasus baru yang dikonfirmasi di Harbin, termasuk 7 di Kabupaten Bayan dan 1 di Distrik Nangang. Pada pukul 16.00 sore pada 22 september, ada 11 kasus lokal yang dikonfirmasi di Harbin dalam putaran epidemi ini.

Namun demikian, dikarenakan Komunis Tiongkok selalu menutupi kebenaran, dunia luar umumnya mempertanyakan keaslian data tersebut.

6 Area Berisiko Sedang di Harbin

Komisi Kesehatan Provinsi Heilongjiang memberitahukan bahwa mulai pukul 24:00 pada 22 September tentang sejumlah daerah berisiko. Daerah itu adalah Komunitas Aida 88, Distrik Nangang, Kota Harbin, Kota Xinglong, Kabupaten Bayan (Kantor Subdistrik Xinglong Forestry Bureau Co., Ltd.) Komunitas Anmin Xincheng, Taman Henglong Gedung Komunitas A, Gedung 1 Rumah Budaya Biro Kehutanan Xinglong, Gedung 1 Biro Kehutanan Xinglong, Gedung 1, dan Pusat Layanan Kesehatan Masyarakat dari Biro Kehutanan Xinglong Kabupaten Bayan 6.

Sebelumnya pada 21 september, komunitas Liminjiayuan di Kotapraja Xinglong Kabupaten Bayan (Kantor Kecamatan Xinglong Forestry Bureau Co., Ltd.) dan Komunitas Anmin Jiayuan di Kota Xinglong, Kabupaten Bayan (Biro Kehutanan Xinglong Co., Ltd. Kantor Kecamatan) juga sudah menjadi daerah beresiko sedang.

Pada 22 september, Kantor Pusat Pekerjaan Epidemi Kota Harbin menyatakan bahwa Distrik Nangang, Distrik Daoli, Distrik Songbei, dan Kabupaten Bayan, memiliki “tiga distrik dan satu kabupaten” sebelum pukul 24:00 pada tanggal 22 September, dan distrik (kota) lainnya pada 23 September, menyelesaikan putaran pertama pengujian asam COVID-19 massal. 

Penduduk setempat juga diminta untuk tidak meninggalkan rumah jika tidak ada keperluan mendesak. Taman kanak-kanak, sekolah dasar dan sekolah menengah telah menghentikan pengajaran tatap muka selama seminggu dan beralih ke sekolah online. (hui)

Virus Komunis Tiongkok Membuat Dunia Menilai Ulang Citra Tiongkok

0

oleh James Gorrie

Pada tahun 1992, sejarawan Francis Fukuyama menulis bahwa jatuhnya Uni Soviet menandakan “akhir sejarah.”

Kapitalisme Menang Atas Marxisme

Ada nuansa pada teori Francis Fukuyama, tetapi pada dasarnya teori itu menyatakan bahwa pertempuran antara Marxisme dengan Kapitalisme, Marxisme telah kalah.

Negara-negara komunis dari Kuba hingga Tiongkok dan keduanya adalah kegagalan ekonomi yang sengsara, rezim pembunuh, dan pencemar yang mengerikan benar-benar adalah neraka. Sistem komunis yang menindas atas-bawah, anti-Tuhan gagal memenuhi janjinya dalam segala hal.

Sebaliknya, negara kapitalis bebas dari setiap garis yang ditampilkan dengan cukup baik dalam segala hal yang penting—dalam standar hidup, dalam kebebasan bagi orang-orang dalam segala bentuknya, dalam inovasi teknologi, ekspresi artistik dan politik, hak asasi manusia, dan bahkan dalam mengurangi polusi. 

Menurut Francis Fukuyama, yang tersisa adalah manajemen teknis menyerap negara-negara Marxis yang gagal ke dalam  ekonomi global kapitalis.

Menjadikan Tiongkok dalam Citra Kita–atau Sebaliknya?

Akan tetapi, satu hal yang tidak terlalu lucu terjadi dalam perjalanan menuju akhir sejarah. Satu dekade sebelum jatuhnya komunisme Soviet, Barat dipimpin oleh Amerika Serikat–”memutuskan bahwa melibatkan Komunis Tiongkok tidak hanya akan menjadi penyeimbang bagi Uni Soviet, tetapi juga akan menghasilkan Tiongkok menjadi lebih seperti Barat kapitalis yang bebas.

Pemikiran tersebut adalah dengan memberikan uang, pabrik,teknologi, dan pasar ke Komunis Tiongkok, kita dapat membuat ulang negara dengan penduduk terpadat di dunia itu menjadi sebuah masyarakat yang menyerupai kita sendiri. Kita pikir bahwa kita berhasil, tetapi pembantaian terhadap 10.000 mahasiswa muda pada tahun 1989 di Lapangan Tiananmen mengakhiri khayalan itu.

Setelah pertunjukan yang kejam ditunjukkan oleh  Komunis Tiongkok, Amerika Serikat memperkuat posisinya terhadap Tiongkok. 

Pertama, Amerika Serikat menanggapi dengan sanksi yang lemah, kemudian pada tahun 2000, mengundang Komunis Tiongkok ke dalam Organisasi Perdagangan Dunia – WTO. 

Dari tahun 1980 hingga 2020, Tiongkok beranjak dari sebuah negara agraris yang terbelakang yang tidak mampu memberi makan rakyatnya sendiri, menjadi sebuah negara yang menyaingi Amerika Serikat di bidang teknologi, kekuatan ekonomi, dan pengaruh global. 

Selama tahun-tahun itu, apa yang Tiongkok tidak dapatkan secara resmi di bidang kekayaan intelektual dan teknologi, Tiongkok mencuri kekayaan intelektual dan teknologi dari Barat, satu cara atau cara yang lain. Praktik itu berlanjut hingga saat ini.

Sistem Kredit Sosial Muncul

Belum lama ini,  Komunis Tiongkok memperoleh kemampuan teknologi–dari pengenalan wajah, hingga kamera, alat perekam, pencari GPS, dan hal lainnya–”untuk membuat sebuah sistem pengawasan digital untuk memantau, melacak, mengidentifikasi, menangkap, menahan, dan membuang orang-orang yang mungkin atau dapat berpotensi menjadi sebuah ancaman bagi negara. Lahirlah sistem kredit sosial Tiongkok.

Kemudian, Komunis Tiongkok menggabungkan teknologi pengawasan miliknya, memasarkan teknologi pengawasan tersebut sebagai teknologi “kota pintar”, dan menjual teknologi pengawasan tersebut ke rezim otoriter di seluruh dunia. ]

Komunis Tiongkok jelas-jelas tidak menciptakan teknologi pengawasan pintar, Inggris telah menjadi salah satu masyarakat yang paling diawasi di Bumi selama beberapa dekade. Tetapi Tiongkok telah menyempurnakannya.

Virus  Komunis Tiongkok Membawa Totalitarianisme

Adapun penyensoran dan propaganda, media dan akademisi Amerika Serikat memerangi pemerintahan Donald Trump dan para pendukungnya hingga ke suatu tingkat yang belum pernah kita lihat sebelumnya. 

Peristiwa negatif dibesar-besarkan dan bahkan diciptakan peristiwa palsu, sementara peristiwa positif kurang dilaporkan, diubah menjadi menyimpang, atau tidak dilaporkan sama sekali.

Tetapi semua perkembangan ini hanyalah pendahulu dari apa yang akan datang dengan debut virus Komunis Tiongkok (umumnya dikenal sebagai jenis Coronavirus yang baru) pada tahun 2019.

Ternyata, orang-orang di Amerika memiliki strain totaliter yang dibuat di negeri sendiri yang telah siap terpicu untuk beraksi. Terbukti bahwa bagi para maestro Big Tech Amerika Serikat, kekayaan besar tidaklah cukup.

Mereka menginginkan kekuatan besar, dan memang, mereka memilikinya.

Otoritarianisme Medis

Sayangnya, koordinasi para maestro Big Tech Amerika Serikat dengan pemerintah federal, untuk menyensor setiap gagasan yang bertentangan dengan narasi resmi terkait virus  Komunis Tiongkok di Amerika Serikat menyerupai hubungan antara Partai Komunis Tiongkok dan media pemerintah di Tiongkok. 

Perusahaan media sosial, bersama dengan pemerintah federal menggunakan virus  Komunis Tiongkok untuk membenarkan pelanggaran terhadap hak-hak konstitusional dengan kedok “keamanan.”

Seolah-olah Deklarasi Hak-”yang tidak hanya menjamin hak-hak sipil kita dan kebebasan sebagai individu, tetapi juga membatasi otoritas pemerintah federal –” telah menyerah pada virus tersebut dan telah digantikan oleh otoritarianisme yang diinduksi secara medis. Itu karena sudah terjadi.

Kekuatan Ketakutan

Sayangnya, hal ini mengganggu terlalu sedikit orang di Amerika Serikat. Tentu saja, siapa yang dapat berpendapat bahwa melepaskan hak-hak kita atas nama keselamatan medis bukanlah bijaksana atau legal? Sangat sedikit, karena jika anda melakukannya, anda akan disensor. Di depan umum dikecam. Pengangguran. Diabaikan.

Kenyataannya adalah bahwa kita telah dicekoki ketakutan setiap hari selama 18 bulan, kita semua harus menerima bahwa kita adalah terlalu rentan, terlalu lemah, terlalu takut menghadapi dunia, menghadapi suatu penyakit dengan angka kelangsungan hidup 99 persen, tanpa hidup di bawah perlindungan Negara.

Dan, di mana Tiongkok dalam semua ini?

Di mana-mana.

Tiongkok Mendapatkan Kendali Atas Amerika Serikat

Faktanya, selama beberapa tahun terakhir, Tiongkok telah membeli banyak 

industri Amerika Serikat–”dari lahan pertanian dan pabrik pengolahan daging terbesar di Amerika Serikat hingga ke bioskop AMC dan outlet media utama. 

Konsekuensi dari hal ini adalah mengerikan: Komunis Tiongkok mendapatkan pengaruh besar pada apa yang kita masukkan ke dalam tubuh dan pikiran kita. Itu adalah jenis kekuatan yang disukai untuk dimiliki Komunis Tiongkok.

Terlebih lagi, semua Big Tech ini telah menghasilkan miliaran dolar di Tiongkok dan masih tetap sangat terhubung dengan rezim komunis Tiongkok. Kebetulan yang lain. Tetapi dapatkah seseorang benar-benar menentangnya? Lagipula, hal yang sama dapat dikatakan mengenai keluarga Joe Biden.

Tetapi di mana meninggalkan orang-orang Amerika Serikat?

Kembali ke Kerajaan-Kerajaan Lama?

Selama beberapa dekade, penindasan terhadap orang-orang Tiongkok oleh Partai Komunis Tiongkok dianggap dunia sebagai sebuah penyimpangan sejarah yang suram–”anak tiri dystopia yang suram dari kediktatoran Uni Soviet lama. Asumsi bahwa Tiongkok akan berkembang menjadi sebuah negara yang lebih bergaya Barat telah terbukti bodoh. 

Sebaliknya, tren- saat ini menunjukkan bahwa Tiongkok adalah sebuah kerajaan yang sedang berkembang dengan kemampuan dan ambisi global, meremehkan negara Barat yang memungkinkan kebangkitan Tiongkok.

Dari sudut pandang saat ini, mungkin Amerika Serikat yang menghilang di depan mata kita yang adalah penyimpangan sejarah. 

Apakah sejarah, yang sebagian besar ditandai oleh kekuatan brutal dan tirani yang mendefinisikan kerajaan demi kerajaan, sekarang kembali ke bentuk? (Vv)

James Gorrie penulis buku berjudul The China Crisis