Home Blog Page 13

Kegilaan pada ‘Ragi Hewan Peliharaan’ Mendapat Daya Tarik di Tiongkok

EtIndonesia. Semakin banyak anak muda Tiongkok yang mencari teman yang tidak perlu banyak perawatan mengalihkan perhatian mereka ke stoples ragi aktif yang hanya membutuhkan tepung dan air.

Hewan peliharaan statis seperti batu, biji mangga, kotak kertas, dan bahkan pasta gigi telah menjadi sangat populer di kalangan anak muda Tiongkok yang mencari teman yang tidak terlalu merepotkan untuk mengimbangi kehidupan dan karier mereka yang penuh tekanan. Namun, salah satu hewan peliharaan statis tersebut telah sangat populer di negara Asia, “ragi hewan peliharaan”.

Dijuluki “cacing wajah” oleh netizen, ragi dapat “dibesarkan” dalam wadah sederhana dengan memberi ragi kering tepung, air, dan sedikit gula. Setelah mengaduk bahan-bahan tersebut, yang perlu Anda lakukan hanyalah menunggu beberapa jam untuk melihat ragi tumbuh menjadi massa lengket dan menggelembung yang mengeluarkan aroma khas seperti anggur. Rupanya, ini cukup bagi anak muda yang mencari teman yang mudah. ​​

“Tidak perlu diajak jalan-jalan, tidak berantakan, bebas khawatir dan mudah dirawat!” tulis seseorang di papan komunitas yang ditujukan untuk pemilik ragi hewan peliharaan.

“Jika Anda tidak ingin memeliharanya lagi, cukup tambahkan tepung dan buat menjadi roti kukus untuk dimakan; tidak ada beban psikologis,” komentar ‘orang tua’ ragi lainnya.

Zhao Meng, direktur Departemen Psikologi di Rumah Sakit Wuhan Wudong, percaya bahwa antusiasme kaum muda terhadap hewan peliharaan eksotis statis berasal dari akumulasi tekanan akademis, pekerjaan, dan ekonomi.

Dibandingkan dengan hewan peliharaan tradisional yang membutuhkan banyak waktu dan uang, hewan peliharaan statis seperti ragi hewan peliharaan berbiaya rendah dan mudah dirawat. Tidak perlu mengambil tanggung jawab seperti mengajaknya jalan-jalan dan memandikannya, yang sejalan dengan gaya hidup “penyembuhan malas” yang semakin populer.

Du Hemin, seorang psikoterapis di Rumah Sakit Wuhan Wudong, menambahkan bahwa hewan peliharaan statis memberi pemiliknya “keterikatan yang aman”. Mereka tidak akan sakit, dan mereka tidak membutuhkan perhatian terus-menerus.

“Mereka tidak seperti hewan peliharaan sungguhan yang mungkin sakit atau membuat masalah, memberi orang rasa senang yang kecil namun pasti,” kata Du.(yn)

Sumber: odditycentral

Studi : Kopi Bisa Jadi Rahasia Menuju Penuaan Sehat Bagi Wanita

EtIndonesia. Ritual harian menyesap secangkir kopi panas yang baru diseduh dan harum tidak hanya baik untuk jiwa – mungkin ini salah satu cara untuk memperlancar jalan menuju penuaan sehat bagi wanita.

Dalam sebuah studi terhadap 47.513 wanita di AS dengan data yang mencakup 30 tahun, para ilmuwan telah menemukan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah sedang dalam jangka panjang di usia paruh baya berkorelasi positif dengan penanda penuaan sehat.

“Meskipun studi-studi sebelumnya telah menghubungkan kopi dengan hasil kesehatan individu, studi kami adalah yang pertama menilai dampak kopi di berbagai domain penuaan selama tiga dekade,” kata Sara Mahdavi, ilmuwan nutrisi di Universitas Harvard dan Universitas Toronto.

“Temuan ini menunjukkan bahwa kopi berkafein – bukan teh atau kopi tanpa kafein – dapat secara unik mendukung lintasan penuaan yang menjaga fungsi mental dan fisik.”

Untuk menilai dampak jangka panjang dari secangkir kopi (atau dua) cangkir kopi setiap hari terhadap penuaan, Mahdavi dan rekan-rekannya melakukan studi cermat terhadap data yang dikumpulkan sebagai bagian dari Studi Kesehatan Perawat, serangkaian studi epidemiologi yang meneliti dampak jangka panjang berbagai faktor terhadap kesehatan perawat di AS.

Mereka meneliti data kesehatan dan asupan makanan yang dikumpulkan sejak tahun 1984 hingga tahun 2016. Penuaan yang sehat didefinisikan sebagai hidup hingga usia 70 tahun atau lebih, mempertahankan fungsi fisik yang baik, terbebas dari 11 penyakit kronis utama, dan tanpa gangguan kognitif, kesehatan mental, atau memori.

Para peneliti juga menyesuaikan faktor-faktor lain yang mungkin memengaruhi kesehatan, seperti merokok, konsumsi alkohol, tingkat aktivitas fisik, dan indeks massa tubuh.

Pada tahun 2016, para peneliti mengidentifikasi 3.706 wanita yang memenuhi syarat sebagai lansia yang sehat. Untuk kelompok ini, sekitar 80 persen dari asupan kafein harian rata-rata mereka berasal dari tiga cangkir kecil kopi.

Sebaliknya, teh dan kopi tanpa kafein tidak dikaitkan dengan penanda penuaan sehat apa pun; dan asupan kola dikaitkan dengan dampak negatif bagi penanda penuaan sehat. Dengan kata lain, kopi memiliki efek positif; teh dan tanpa kafein bersifat netral; dan kola memiliki efek negatif.

Bagi orang yang menua sehat, setiap cangkir kopi tambahan, hingga lima cangkir kecil sehari, meningkatkan peluang penuaan sehat antara 2 dan 5 persen. Bagi peminum kola, setiap cangkir per hari mengurangi peluang penuaan sehat hingga 20 hingga 26 persen.

Tentu saja, kopi bukanlah peluru ajaib untuk kesehatan Anda; Anda tetap harus menjaga diri sendiri dengan cara lain, kata Mahdavi.

“Hasil ini, meskipun masih awal, menunjukkan bahwa kebiasaan kecil dan konsisten dapat membentuk kesehatan jangka panjang. Asupan kopi dalam jumlah sedang dapat memberikan beberapa manfaat perlindungan jika dikombinasikan dengan perilaku sehat lainnya seperti olahraga teratur, pola makan sehat, dan menghindari merokok,” jelasnya.

“Meskipun penelitian ini melengkapi bukti sebelumnya yang menunjukkan bahwa asupan kopi dapat dikaitkan dengan penuaan yang sehat, manfaat dari kopi relatif sederhana dibandingkan dengan dampak dari kebiasaan gaya hidup sehat secara keseluruhan dan memerlukan penyelidikan lebih lanjut.”

Penelitian ini telah dipresentasikan pada konferensi NUTRITION 2025 di Orlando, Florida.(yn)

Sumber: sciencealert

Kelompok Manusia Purba Misterius Ditemukan Pertama Kali yang Hidup 6.000 Tahun Lalu

EtIndonesia. Para ahli telah menemukan jejak populasi manusia purba misterius di Kolombia yang pernah tinggal di sana.

Negara Amerika Selatan Kolombia, yang terletak di utara benua itu, didasarkan pada tanah yang sama tempat Homo sapiens (alias manusia) pertama kali bepergian dari Amerika Tengah dan menyebar ke Amerika Selatan hampir 15.000 tahun yang lalu.

Namun, para peneliti kini telah menemukan bukti baru yang menunjukkan bahwa sekelompok orang yang sebelumnya tidak dikenal juga pernah tinggal di sana.

DNA dari 21 set sisa-sisa, yang dikumpulkan dari lima situs di dataran tinggi Altiplano di bagian tengah negara itu, dianalisis oleh tim ilmuwan internasional.

Melalui analisis ini, mereka dapat melacak kembali sejarah 6.000 tahun lalu dan mengungkap keberadaan populasi kuno yang genetikanya tidak ada hubungannya dengan keturunan modern mana pun, yang menyebabkan para antropolog percaya bahwa kelompok itu mungkin merupakan beberapa pemukim paling awal di Amerika Selatan, sebelum menghilang.

“Kami tidak dapat menemukan keturunan dari para pemburu-pengumpul awal di dataran tinggi Kolombia ini – gen-gen tersebut tidak diwariskan,” antropolog Kim-Louise Krettek dari Universitas Tübingen menjelaskan.

“Itu berarti di daerah sekitar Bogotá terjadi pertukaran populasi secara menyeluruh.”

Melalui analisis DNA, tim tersebut dapat memetakan lokasi dan menarik hubungan antar generasi untuk melihat bagaimana mereka berevolusi dari waktu ke waktu.

Satu kelompok, yang menetap di wilayah tersebut sekitar 6.000 tahun yang lalu, memiliki genetika yang sama sekali berbeda dengan kelompok lain yang terlihat dari sekitar 2.000 tahun yang lalu, dan yang memiliki hubungan genetik dengan kelompok-kelompok modern.

Diperkirakan kelompok baru tersebut juga mewakili pergeseran dari budaya pemburu-pengumpul ke budaya yang lebih berbasis keterampilan, termasuk pembuatan tembikar dan pertanian.

Andrea Casas-Vargas, dari Universitas Nasional Kolombia, menjelaskan: “Bahwa jejak genetik dari populasi asli menghilang sepenuhnya merupakan hal yang tidak biasa, terutama di Amerika Selatan.” 

Meskipun para peneliti belum berspekulasi mengenai alasan hilangnya kelompok tersebut, para ahli mengatakan bahwa hal itu memberikan wawasan yang sangat berharga mengenai sejarah peradaban di Amerika Selatan.

“Ini adalah genom manusia purba pertama dari Kolombia yang pernah dipublikasikan,” kata antropolog Cosimo Posth, yang juga berasal dari Universitas Tübingen.(yn)

Sumber: indy100

Rusia Serang Ukraina dengan Lebih dari 100 Drone Sebagai Aksi Balasan,  5 Warga Sipil Tewas

Beberapa jam setelah Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara melalui telepon dengan Donald Trump dan bersumpah akan membalas serangan terhadap pangkalan udara Rusia, militer Rusia melancarkan serangan besar-besaran dengan drone ke berbagai wilayah Ukraina, menewaskan sejumlah warga sipil.

EtIndonesia. Pada 5 Juni, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengungkapkan melalui media sosial bahwa pada dini hari, Rusia meluncurkan 103 drone dan 1 rudal balistik dalam serangan yang menargetkan setidaknya tujuh wilayah.

Dalam salah satu unggahannya di platform X, Zelenskyy menuliskan: “Tadi malam, Rusia menyerang wilayah Chernihiv, tepatnya kota Pryluky, dengan enam drone tempur. Operasi penyelamatan berlangsung sepanjang malam. Sayangnya, ada korban luka dan meninggal dunia.”

Ia menambahkan, “Seorang petugas penyelamat yang datang ke lokasi menemukan bahwa rumahnya sendiri yang terkena serangan oleh drone tipe Shahed. Tragisnya, istri, putri, dan cucunya yang baru berusia satu tahun tewas dalam serangan itu. Ini menjadikan anak ke-632 yang tewas sejak awal invasi besar-besaran.”

Pada 4 Juni, Trump dalam sebuah unggahan di platform Truth Social—yang kini telah dihapus—mengatakan bahwa ia dan Putin telah membahas serangan Ukraina terhadap pesawat-pesawat yang diparkir di pangkalan Rusia, serta serangan lainnya antara kedua belah pihak.

“Itu pembicaraan yang bagus,” tulis Trump, “tetapi bukan percakapan yang langsung membawa perdamaian.”

Trump juga mengungkapkan bahwa Putin berjanji akan melakukan pembalasan terhadap Ukraina.

Sebelumnya, Dinas Keamanan Ukraina menyatakan bahwa pada 1 Juni, Ukraina telah melancarkan serangan drone ke beberapa pangkalan militer di wilayah timur jauh Rusia, menghancurkan 41 pesawat tempur, termasuk pembom strategis jarak jauh.

Meski video yang dirilis hanya berhasil mengonfirmasi kehancuran sekitar 20 pesawat, namun serangan itu tetap dianggap sebagai kemenangan besar bagi Ukraina. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Trump Ungkap Nama Putri Xi, Kekuasaan Beijing Tiba-Tiba Goyang! Apa yang Sebenarnya Terjadi?

EtIndonesia. Krisis di puncak kekuasaan Partai Komunis Tiongkok (PKT) memasuki babak baru yang mengguncang dunia. Pada 4 Juni, Presiden Amerika, Serikat Donald Trump menuliskan kalimat yang tampak sopan namun sejatinya menyindir keras Xi Jinping di platform Truth Social:
“Saya suka Presiden Xi, tapi dia terlalu sulit diajak bicara, hampir tidak mungkin bernegosiasi.”

Ucapan yang sepintas terdengar diplomatis itu seolah jadi tanda “surat perpisahan” kepada pemimpin tertinggi Tiongkok tersebut. Tak lama berselang, Gedung Putih menerbitkan dokumen kebijakan besar: penangguhan visa bagi mahasiswa asing Harvard, dan lebih mengejutkan, dokumen itu secara gamblang menyebut nama Xi Mingze, putri Xi Jinping sendiri. Dunia maya, baik di Tiongkok maupun mancanegara, pun langsung heboh.

Namun, di balik semua kejadian ini, tersembunyi drama kudeta politik yang jauh lebih rumit daripada sekadar pemutusan hubungan pendidikan antara AS dan Tiongkok. Berbagai sumber dan sinyal kuat mengindikasikan: Amerika Serikat tahu lebih dulu bahwa kekuasaan Xi Jinping di Beijing telah berakhir secara de facto.

Serangan Langsung ke Xi Jinping dan Keluarga

Serangkaian kejadian pada hari itu jelas bukan kebetulan. Trump, yang dikenal mahir menggunakan diplomasi dua muka, dengan cerdik menyampaikan kritik pedas dalam balutan pujian. Dalam budaya politik Amerika, frasa “Saya suka kamu, tapi…” sering kali menjadi awal dari kritik atau perpisahan yang menyakitkan.

Tak lama kemudian, Gedung Putih meluncurkan kebijakan penangguhan visa F/J/M bagi mahasiswa asing di Harvard selama enam bulan ke depan—bahkan visa yang sudah berlaku pun bisa dicabut sewaktu-waktu. Bukan hanya itu, dua pernyataan dalam dokumen itu sangat menusuk jantung kekuasaan di Zhongnanhai:

  1. “PKT telah mengirim ribuan pejabat ke universitas-universitas Amerika, di mana Harvard dianggap sebagai ‘sekolah partai utama PKT’ di luar negeri.”
  2. “Putri Xi Jinping pernah belajar di Harvard pada dekade 2010-an.”

Ini jelas bukan sekadar kebijakan imigrasi, melainkan sinyal perang psikologis: “Xi sudah tidak lagi berkuasa, dan kami tak segan mempermalukan keluarganya di depan dunia.” Di dunia maya, para pengamat dan jurnalis segera menangkap makna serangan ini, menganggapnya sebagai “pengadilan politik terbuka” terhadap Xi Jinping.

Respons Tiongkok: Tanda-tanda Kelemahan yang Mencolok

Biasanya, isu yang menyentuh keluarga Xi atau struktur inti PKT akan dijawab dengan kecaman keras dari Beijing. Namun kali ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri, Lin Jian, hanya memberikan respons lemah: “Kami selalu menentang politisasi kerja sama pendidikan. Langkah AS mencoreng citranya sendiri.”

Tak ada kecaman, tak ada protes keras, bahkan media nasional Tiongkok memilih diam seribu bahasa. Dalam tradisi politik PKT, ini menandakan tak ada lagi yang berani membela Xi. Ketika nama Xi Mingze muncul secara resmi dalam dokumen Gedung Putih, dan tidak ada satu pun pejabat PKT yang bereaksi, artinya posisi Xi sudah sangat rapuh.

Lukashenko Datang, ‘Operasi Penyelamatan’ Gagal Total

Dua hari sebelumnya, Presiden Belarus, Alexander Lukashenko tiba di Beijing tanpa upacara kenegaraan. Menurut bocoran, kunjungan ini adalah bagian dari upaya “penyelamatan politik” terhadap Xi Jinping yang dilaporkan dalam situasi “tahanan rumah”. Pesan itu dibawa sendiri oleh Liu Guozhong, loyalis Xi, yang terbang ke Minsk untuk meminta Lukashenko bertindak sebagai penengah.

Namun, dua hari di Beijing, Lukashenko tak kunjung diizinkan bertemu Xi. Baru pada 4 Juni, pertemuan itu terjadi di ruang privat Zhongnanhai, bukan di Balai Rakyat atau Diaoyutai yang biasa digunakan untuk tamu negara. Pertemuan itu digambarkan sangat formal dan singkat, hanya minum teh, tanpa pembahasan substansial—seakan-akan hanya untuk memastikan Xi masih “hidup”.

Video yang dirilis kantor berita Belarus memperlihatkan Xi dalam kondisi fisik menurun: wajah pucat, ekspresi lelah, suara lirih, dan gestur kaku. Tidak tampak penerjemah ataupun diskusi berarti; kedua pemimpin bicara dalam bahasa masing-masing tanpa saling memahami. Media resmi Tiongkok hanya menyiarkan potongan narasi tanpa suara asli, mengindikasikan tingkat pengendalian informasi yang sangat ketat.

Bocoran Daftar Politbiro: Nama Xi Jinping Hilang

Pada hari yang sama, bocoran daftar anggota tetap Politbiro PKT yang baru beredar luas di kalangan pengamat politik dan media asing. Yang paling mencolok, tidak ada lagi nama Xi Jinping di daftar tersebut.

  • Wang Yang kembali sebagai Sekjen, simbol transisi stabil.
  • Hu Chunhua menjadi Perdana Menteri, mirip Li Keqiang dari kelompok reformis.
  • Zhang Youxia, perwakilan militer, turut masuk sebagai anggota tetap.
  • Sisanya diperebutkan teknokrat dan loyalis Xi, namun kali ini mereka berada di bawah kendali kelompok baru, bukan lagi sebagai “tangan kanan” Xi.

Sistem telah bergerak melakukan “pembersihan total model cabang”—tidak ada pengumuman pemecatan, tidak ada sidang terbuka. Xi Jinping secara simbolis “dimatikan”, posisinya dipertahankan di permukaan hanya untuk menghindari gejolak politik dan menjaga citra partai di hadapan dunia. Semua proses ini dilakukan secara sunyi, hati-hati, dan sistematis—ciri khas Partai Komunis Tiongkok dalam merombak sejarahnya sendiri.

Xi Jinping, ‘Simbol Manusia’ Tanpa Kuasa

Menjelang akhir hari, diumumkan Trump dan Xi melakukan panggilan telepon resmi. Isi komunikasi itu sangat normatif: “kerja sama”, “konsensus”, “kunjungan balasan”—tanpa kebijakan konkret atau hasil nyata. 

Trump hanya berkomentar singkat di Gedung Putih:  “Pembicaraan berjalan baik, semua persoalan rumit sudah dirapikan.”

Hal ini menegaskan: Xi Jinping kini hanya jadi juru bicara, bukan pengendali kekuasaan.

Di musim panas 2025 ini, kekuasaan Xi Jinping tinggal “tanda kehidupan”. Daftar Politbiro baru keluar: nama-nama lama seperti Xi, Cai Qi, Li Qiang hilang dari peta kekuasaan. Yang tersisa hanyalah bayang-bayang kekuasaan sepuluh tahun yang dipudarkan secara halus, tanpa pengumuman, tanpa gemuruh.

Akhir Kekuasaan, Awal Babak Baru Politik Tiongkok

Pembersihan di puncak PKT ini bukan hanya mengakhiri era Xi, melainkan juga menjadi pelajaran pahit tentang bagaimana sistem otoriter mampu mempertahankan kekuasaannya lewat rekayasa politik tanpa jejak. Xi mungkin diganti, namun sistem sensor, represi, dan pengendalian tetap berjalan. Semua kegagalan—proyek infrastruktur, utang triliunan, gelembung ekonomi, diplomasi agresif, tsunami PHK—bukan hanya salah satu orang, melainkan produk sistem yang menolak pertanggungjawaban kolektif.

Kini, pertanyaan besar tersisa: Siapa yang akan menutup “buku hutang” sepuluh tahun terakhir?

Dan, lebih penting lagi, apakah rakyat Tiongkok siap menghadapi babak baru tanpa perubahan nyata pada sistem yang telah mendominasi lebih dari satu abad?

Muncul Sekelompok UFO di Langit Xi’an, Tiongkok — Saksi: “Penuh di Langit!”

0

Pada 5 Juni, langit di Xi’an, Provinsi Shaanxi, Tiongkok, tiba-tiba dipenuhi oleh sejumlah besar benda terbang tak dikenal (UFO) berwarna putih dan bercahaya. Para saksi mata terkejut dan berseru, “Penuh di seluruh langit!”

EtIndonesia. Dalam sebuah video, terlihat langit biru cerah Xi’an dengan awan putih, dan di antara awan-awan itu muncul sekelompok titik-titik bercahaya putih yang terbang dalam formasi dengan kecepatan stabil.

Perekam video terdengar berkata, “Wah, banyak sekali! Penuh di langit, semuanya bergerak rapi ke depan!”

Banyak orang menyaksikan pemandangan aneh ini dan bertanya-tanya,

“Itu apa?”
“Itu jelas bukan pesawat!”

Seorang saksi mata mengatakan kepada media “Sichuan Observer”:

“(Benda-benda itu) bisa dilihat dengan mata telanjang, bergerak dengan sangat stabil, rasanya lebih tinggi dari ketinggian terbang pesawat. Sekitar 2 menit kemudian, mereka sudah pergi.”

Seorang pengguna internet juga mengunggah video saat sedang merekam matahari terbenam. Tanpa sengaja, dia menangkap dua benda bercahaya di langit yang tampak mengikuti pesawat komersial yang sedang terbang melintas.

Salah satu komentar menyebut: “Apa Xi’an nggak punya observatorium? Di depan ada pesawat, di belakang ada benda tak dikenal, itu sangat berbahaya kalau nggak bisa dilacak.”

Fenomena UFO ini memicu diskusi ramai di media sosial. Seorang netizen mengaku juga melihat UFO serupa di Pucheng, Weinan, Shaanxi, pada malam harinya:

“Sekitar pukul 9 malam, lagi duduk di luar, tiba-tiba lihat 10 sampai 20 cahaya kecil, mirip banget sama Starlink-nya Elon Musk.”

Ada juga video dari seorang pendaki yang menyebut, saat mendaki Qinling menjelang subuh, ia melihat barisan cahaya yang bergerak di langit malam.

“Sekitar jam 3:30 pagi, saat mendaki, tiba-tiba muncul deretan cahaya, terbang tidak terlalu tinggi, jumlahnya makin banyak, lalu bergerak menuju arah pusat kota,” ujar si perekam.

Beberapa netizen berspekulasi bahwa itu adalah kapal luar angkasa alien:

“Armada alien datang inspeksi! Mantap!”
“Alien sudah gak mau sembunyi lagi.”
“Jangan-jangan ini migrasi massal alien lewat bumi.”
“Xi’an udah sering kejadian kayak gini tahun ini.”

Ada juga yang menyindir:

“Saya selalu percaya bahwa dunia ini punya SUV (Spaceship Unidentified Vehicle).”

Namun, ada juga yang menduga itu adalah satelit Starlink milik Elon Musk:

“Pilihannya cuma dua: Starlink atau alien.”

Sebagian lainnya mengaitkannya dengan proyek drone “Jiutian” di Xi’an, yang menurut laporan media Tiongkok, dijadwalkan melakukan penerbangan perdana sekitar akhir Juni tahun ini.

Xi’an sendiri memang kerap dilaporkan mengalami fenomena aneh. Pada 2 Mei malam, warga menyaksikan benda terbang berbentuk garis di langit. Beberapa saksi menyebut ada setidaknya tiga bayangan hitam berbentuk seperti naga yang terbang berputar di langit saat badai petir.

Beberapa saksi menggambarkan: “Bayangan hitam itu sangat cepat, bergerak seperti gelombang, panjangnya sekitar 5 hingga 10 meter.”

Netizen lain berkata:  “Kelihatannya seperti naga, dan mereka berputar-putar di langit.”

Pada 3 November 2024, netizen Xi’an juga pernah merekam cahaya tak dikenal di langit malam yang berputar-putar lalu tiba-tiba menyebar dan menghilang tanpa jejak. (Hui)

Laporan oleh Luo Tingting / Editor: Wen Hui

Hanya Dilem? Mobil Listrik Zeekr Hancur Berkeping-keping Hingga Terbelah Dua Saat Tabrakan 

0

Beredar kabar di internet bahwa sebuah mobil listrik buatan dalam negeri merek Zeekr mengalami kecelakaan di Shenzhen. Paket baterainya terlempar keluar, dan bodi mobil hancur serta terbelah menjadi dua bagian. Warganet mengejek: “Apakah bodinya direkatkan dengan lem?”

Etindonesia. Dalam video yang beredar, sebuah Zeekr 001 mengalami kecelakaan lalu lintas di jalan kota Shenzhen. Mobil tersebut hancur dan terbelah dari tengah, dengan serpihan bertebaran di mana-mana. Untungnya, sang pengemudi selamat tanpa cedera dan masih duduk di kursi kemudi.

Disebutkan bahwa kejadian ini terjadi pada (4/6/2025). Dalam video terlihat rambu jalan bertuliskan “Bao’an” dan “Window of the World”, menandakan lokasi kejadian memang berada di Shenzhen.

Kendaraan yang dilaporkan terlibat dalam kecelakaan. (Foto internet)

Warganet melaporkan bahwa kecepatan mobil hanya sekitar 60–70 km/jam, dan karena jalan licin, mobil langsung terbelah dua setelah menabrak.

Netizen mengabarkan berita tersebut. (Cuplikan layar halaman web)

Warganet pun ramai-ramai mengejek kualitas mobil listrik buatan dalam negeri Tiongkok:

  • “Apakah bodinya dilem?”
  • “Kok bisa-bisanya patah di tengah begitu?”

Ada juga yang menyindir dengan sarkasme:

  • “Mobilnya hancur, tapi pengemudinya selamat. Fitur keselamatannya luar biasa!”
  • “Sudah hancur begitu, tapi baterainya tidak terbakar. Kualitasnya luar biasa!”

Namun ada pula yang menyanggah, menyatakan kualitasnya justru sangat buruk:

  • “Karena kualitas jelek, bodi mobil bisa patah dua, baterai sampai terlempar ke depan dan mulai mengeluarkan api!”

Pada Januari tahun ini, juga beredar beberapa video yang memperlihatkan sebuah BYD Yuan Plus putih di Heyuan, Guangdong, tiba-tiba kehilangan kendali dan menabrak truk besar. Dalam sekejap, mobil itu hancur seperti balok LEGO, berubah menjadi tumpukan sampah. Warganet mengejek mobil listrik buatan dalam negeri itu seperti “terbuat dari plastik”.

Dalam situasi ekonomi Tiongkok yang terus menurun, industri otomotif sedang menjalani “perang harga” yang brutal. Banyak perusahaan mobil menekan biaya produksi dengan mengurangi kualitas bahan dan proses produksi, yang akhirnya berdampak pada rendahnya kualitas kendaraan. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Operasi Balas Dendam! Serangan Udara Rusia Hanguskan Infrastruktur Ukraina

EtIndonesia. Pada dini hari Kamis, 6 Juni, ibu kota Ukraina, Kyiv, kembali menjadi saksi keganasan perang saat Rusia melancarkan serangan udara besar-besaran menggunakan drone kamikaze dan rudal jelajah ke sejumlah titik vital. Serangan yang berlangsung sebelum fajar ini menewaskan sedikitnya 4 orang, melukai 20 lainnya, serta melumpuhkan total sistem metro di jantung ibu kota.

Serangan Balasan Rusia yang Mematikan

Berdasarkan laporan sejumlah media internasional, termasuk Reuters dan Associated Press, serangan ini diyakini sebagai aksi balas dendam Rusia terhadap Operasi “Jaring Laba-laba” yang sebelumnya dilancarkan Ukraina. Operasi tersebut diketahui menghantam beberapa pangkalan militer strategis Rusia dengan drone kecil yang diselundupkan ke dalam wilayah Rusia dan berhasil menghancurkan sejumlah pesawat pembom jarak jauh.

Pada serangan balasan dini hari tersebut, Rusia mengerahkan puluhan drone kamikaze tipe Shahed-136 buatan Iran serta rudal jelajah Kalibr dan Iskander ke berbagai kota besar di Ukraina. Kyiv menjadi sasaran utama, disusul kota Ternopil di barat dan Lutsk di barat laut.

Kerusakan Parah di Ibu Kota

Salah satu drone dilaporkan menabrak sisi sebuah gedung apartemen bertingkat di distrik Dnipro, Kyiv. Akibat benturan keras, tercipta lubang besar menganga di dinding bangunan, diikuti ledakan yang menimbulkan asap tebal dan menyemburkan serpihan beton ke jalanan di bawahnya. Sejumlah mobil yang terparkir di sekitar lokasi turut hancur tertimpa puing. Polisi Ukraina menemukan sisa-sisa mesin drone di lokasi kejadian, menambah bukti bahwa serangan kali ini menggunakan perangkat modern dan mematikan.

Walikota Kyiv, Vitali Klitschko, mengonfirmasi bahwa empat orang warga tewas, sementara 16 lainnya harus dilarikan ke rumah sakit dengan luka-luka serius, termasuk luka bakar dan trauma akibat ledakan.

Metro Kyiv Lumpuh Total, Jalur Kereta Dialihkan

Badan administrasi militer Kota Kyiv melaporkan, salah satu rudal menghantam jalur rel metro, sehingga memaksa seluruh operasional kereta bawah tanah dihentikan. Warga yang biasanya mengandalkan metro sebagai transportasi utama di ibu kota terpaksa mencari alternatif lain atau bertahan di stasiun bawah tanah yang juga dijadikan tempat perlindungan darurat. Operator kereta nasional Ukraina, Ukrzaliznytsia, juga mengumumkan bahwa sejumlah rute utama kereta api harus dialihkan lantaran infrastruktur yang rusak berat di sekitar Kyiv.

Kepanikan sempat melanda warga Kyiv, terutama mereka yang tinggal di gedung tinggi. Suara sirene peringatan serangan udara terus terdengar sepanjang malam, memaksa ribuan warga mencari perlindungan di bunker dan stasiun bawah tanah.

Serangan Meluas ke Ternopil dan Lutsk

Selain Kyiv, Kota Ternopil yang berada di wilayah barat Ukraina juga menjadi sasaran serangan. Walikota Ternopil, Serhiy Nadal, menyebut bahwa fasilitas industri strategis dan jaringan infrastruktur di kotanya mengalami kerusakan parah. Serangan ini juga menyebabkan pemadaman listrik di beberapa distrik, dan warga diimbau untuk tetap berada di dalam rumah karena diduga terdapat sisa-sisa zat beracun di udara akibat hancurnya pabrik kimia di sekitar lokasi ledakan.

Di Kota Lutsk, yang berlokasi di barat laut Ukraina, Walikota Ihor Polishchuk melaporkan setidaknya lima orang luka-luka. Sejumlah rumah warga, sekolah, hingga gedung perkantoran pemerintah dilaporkan mengalami kerusakan hebat akibat hantaman rudal. Tim penyelamat setempat terus berupaya mengevakuasi korban yang masih terjebak di reruntuhan bangunan.

Gelombang Balasan Rusia dan Peringatan Trump

Serangan udara yang terjadi pada 6 Juni ini dinilai para analis sebagai salah satu aksi balasan paling agresif yang dilakukan Rusia sejak invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022. Intensitas dan cakupan serangan menandai adanya perubahan strategi Kremlin, yang kini menargetkan infrastruktur sipil dan transportasi publik, serta berusaha melumpuhkan mobilitas warga di kota-kota besar Ukraina.

Beberapa hari sebelum serangan ini, sejumlah drone kecil milik Ukraina berhasil diselundupkan ke wilayah Rusia dan menghancurkan pesawat pembom strategis Rusia di salah satu pangkalan udara utama. Hal ini memicu kemarahan Moskow. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sempat memperingatkan dalam pernyataannya bahwa Kremlin akan membalas setiap serangan langsung ke pangkalan militer Rusia. 

“Serangan balasan dari Rusia hanya tinggal menunggu waktu,” ujar Trump saat itu.

Dampak Kemanusiaan dan Reaksi Internasional

Organisasi kemanusiaan internasional langsung mengutuk serangan yang menyasar warga sipil dan fasilitas publik di Ukraina. PBB dan Uni Eropa menuntut Rusia untuk segera menghentikan serangan ke permukiman dan mengingatkan bahwa tindakan ini berpotensi memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah konflik. Sementara itu, Pemerintah Ukraina menyerukan kepada negara-negara sekutu untuk mempercepat bantuan sistem pertahanan udara demi melindungi kota-kota strategis di Ukraina.

Situasi Terkini dan Kondisi di Lapangan

Pantauan terakhir menyebutkan, operasi penyelamatan masih terus berlangsung di lokasi-lokasi terdampak. Tim medis dan pemadam kebakaran dikerahkan sepanjang malam untuk mengevakuasi korban yang tertimbun reruntuhan, memadamkan kebakaran, dan membersihkan sisa-sisa bahan berbahaya di sekitar lokasi ledakan.

Warga Kyiv dan kota-kota lain di Ukraina kini dihadapkan pada hari-hari penuh ketidakpastian. Dengan infrastruktur transportasi yang rusak, jaringan listrik yang terganggu, serta ancaman serangan udara susulan, krisis yang terjadi di Ukraina kembali memasuki babak baru yang lebih berbahaya dan tak menentu.

Menyamar Sebagai Warga Negara AS dan Ikut Pemilu – Mahasiswa Tiongkok Kabur ke Shanghai Setelah Bebas Bersyarat

Departemen Kehakiman Amerika Serikat baru-baru ini mengonfirmasi bahwa seorang mahasiswa asal Tiongkok bernama Gao Haoxiang, yang pernah menempuh studi di negara bagian Michigan, telah didakwa karena melakukan pemungutan suara secara ilegal, dan kemudian melarikan diri setelah dibebaskan dengan jaminan. Kini pemerintah federal telah menambahkan dakwaan baru terhadapnya.

EtIndonesia. Gao Haoxiang, yang pernah berkuliah di Universitas Michigan, pada saat mendaftar untuk memberikan suara dalam pemilu tahun lalu, mengaku sebagai warga negara AS dan berhasil memberikan suara pada November tahun lalu. Otoritas negara bagian Michigan pada saat itu tidak menyadari adanya pelanggaran hukum.

Namun, yang membuat kasus ini terungkap adalah tindakan bodohnya sendiri setelah mencoblos. Usai memberikan suara, Gao malah bertanya apakah ia bisa mengambil kembali surat suaranya, yang memicu kecurigaan dari petugas terkait dan akhirnya membuka kedoknya.

Setelah kasus ini terbongkar, ia dituduh memberikan pernyataan palsu oleh otoritas negara bagian. Pengadilan mengizinkannya dibebaskan dengan jaminan sebesar 5.000 dolar AS, dengan syarat ia tidak boleh meninggalkan negara bagian Michigan dan harus menyerahkan paspornya.

Namun, pada 19 Januari lalu, tepat sehari sebelum Presiden Trump dilantik kembali, Gao Haoxiang menggunakan paspor Tiongkok kedua untuk terbang ke Shanghai. Pihak berwenang gagal mendeteksinya pada saat itu. 

Baru setelah ia dua kali tidak hadir dalam persidangan, barulah pada 30 Mei, surat perintah penangkapan dikeluarkan, dan dakwaan tambahan dijatuhkan. Ia kini didakwa melanggar syarat pembebasan, menghindari persidangan, dan menghalangi proses peradilan – yang merupakan tindak pidana federal berat.

Jaksa penuntut menyatakan bahwa memberikan suara secara ilegal merusak kredibilitas pemilu AS, dan jika pelakunya adalah warga asing dari rezim otoriter, maka pelanggarannya menjadi lebih serius dan tidak dapat ditoleransi. Kantor FBI di Detroit juga menyatakan bahwa penyelidikan atas kasus ini masih berlangsung.

Terungkapnya kasus ini terjadi bertepatan dengan pengumuman pemerintahan Trump yang akan secara aktif mencabut visa pelajar Tiongkok yang terkait dengan PKT, menunjukkan bahwa pemerintah AS sangat memperhatikan masalah infiltrasi di dunia akademik. (Hui)

Laporan oleh reporter magang NTD Television, Ning Xiu.

Xi Jinping Tidak Lagi Bekerja di Yingtai? Lokasi Pertemuan dengan Presiden Belarus di Zhongnanhai Bocor

Presiden Belarus Alexander Lukashenko bertemu dengan Xi Jinping di Zhongnanhai (Kantor pusat dan komplek PKT), namun laporan media Partai Komunis Tiongkok (PKT) sangat minim. Sebaliknya, pihak Belarus justru mengungkapkan lokasi dan detail pertemuan, memicu spekulasi bahwa kekuasaan Xi Jinping mungkin sedang goyah.

EtIndonesia. Presiden Belarus Lukashenko mengunjungi Beijing dari 2 hingga 4 Juni. Media resmi Belarus sejak  2 Juni sudah melaporkan bahwa ia akan bertemu Xi Jinping. Namun, pihak otoritas dan media PKT tetap bungkam hingga 4 Juni, ketika mereka akhirnya melaporkan bahwa Xi secara tidak biasa menerima Lukashenko di Zhongnanhai—hanya dalam bentuk teks, dan foto-foto pertemuan baru dirilis kemudian.

Media resmi Belarus segera mempublikasikan foto-foto dari lokasi dan beberapa rincian pertemuan. Dari foto interior yang dirilis, tampak bahwa keduanya bertemu di sebuah ruang pertemuan kecil yang nyaris tanpa dekorasi, hanya dilengkapi beberapa meja, kursi, dan beberapa vas bunga.

Dalam salah satu foto eksterior yang dirilis oleh Belarus, terlihat nama bangunan tempat pertemuan tertulis “Chun Yi Zhai” (純一齋) di atas pintunya.

Dalam laporan versi Mandarin dari Kantor Berita Belarus, disebutkan bahwa Xi Jinping berkata kepada Lukashenko saat pertemuan:  “Kantorku ada di sebelah.”

Salah satu sudut peta Zhongnanhai. Pulau di tengah danau adalah Pulau Yingtai. (Gambar Wikipedia)

 Ini adalah pertama kalinya Xi menerima Lukashenko di tempat tersebut. Lukashenko pun menyampaikan terima kasih karena telah “mengundangnya ke rumah.” Sebagai balasan, Lukashenko berkata:  “Saya akan menunggu Anda di rumah saya.”

Laporan media Belarus ini diduga secara tidak sengaja mengungkap lokasi kediaman atau kantor Xi Jinping saat ini di Zhongnanhai.

Berdasarkan data publik, Chun Yi Zhai terletak di tepi utara Danau Selatan (Nan Hai) di Zhongnanhai, tepatnya di pojok barat laut kompleks Fengze Yuan, antara Fengze Yuan dan Jinggu. Dulu, mantan Menteri Front Persatuan PKT Li Weihan pernah tinggal di sana.

Sementara itu, berdasarkan informasi umum, sejak Partai Komunis mengambil alih kekuasaan, kantor pemimpin tertinggi PKT biasanya terletak di Pulau Yingtai, sebuah pulau kecil di tengah Danau Selatan di Zhongnanhai. Tempat ini biasanya menjadi lokasi kerja, tempat tinggal, serta tempat jamuan dan acara penting bagi Sekretaris Jenderal dan elit PKT lainnya.

Misalnya, pada  November 2014, Xi Jinping secara tidak biasa mengundang Presiden AS saat itu, Barack Obama, untuk berjalan-jalan dan makan malam di Pulau Yingtai. Saat itu, Obama bertanya kepada Xi di mana ia biasa bekerja, dan Xi menunjuk ke arah bangunan di belakang mereka. Obama menjawab sambil bercanda bahwa dia juga berjalan-jalan di Gedung Putih, tapi tidak seluas Yingtai.

Ini menunjukkan bahwa Xi saat itu, seperti pemimpin PKT lainnya, bekerja dan tinggal di Pulau Yingtai.

Namun dalam laporan Belarus baru-baru ini, Xi menyatakan bahwa kantornya “ada di sebelah” Chun Yi Zhai. Laporan versi bahasa Inggris juga menggunakan istilah “next door” (di sebelah).

Namun, antara Chun Yi Zhai dan Pulau Yingtai sebenarnya terpisah oleh banyak bangunan dan danau yang cukup lebar. Dari Chun Yi Zhai menuju Yingtai, seseorang harus melewati Fengze Yuan, Xi Ba Suo, Qinzhengdian, serta berbagai jembatan dan jalan setapak. Oleh karena itu, penggunaan istilah “di sebelah” tampak tidak akurat secara geografis.

Banyak pengamat politik luar negeri berspekulasi bahwa hal ini mengindikasikan Xi Jinping mungkin telah memindahkan kantornya dari Yingtai, atau bahkan lebih jauh lagi, kemungkinan sedang berada dalam bentuk tahanan rumah di area sekitar Chun Yi Zhai atau Fengze Yuan.

Belakangan ini, militer PKT mengalami gelombang pembersihan internal yang keras, termasuk kematian mendadak sejumlah jenderal tinggi secara misterius. Hal ini memicu spekulasi luas bahwa kekuasaan Xi Jinping sedang terancam dan konflik internal dalam PKT sedang memanas. (Hui)

Laporan oleh jurnalis Shang Chuan / Editor: Lin Qing

Kisah Gelap di Balik Kejayaan BYD: Manipulasi, Kebangkrutan, dan Ancaman Bubble Otomotif!

EtIndonesia. Pada kuartal pertama tahun 2025, dunia otomotif Tiongkok diguncang isu besar. BYD, yang selama ini digadang-gadang sebagai ikon industri kendaraan energi baru dan lambang kebangkitan teknologi Tiongkok, kini justru diterpa badai krisis. Lebih dari 300 gerai dealer 4S BYD di kawasan Tiongkok Timur dan Selatan menutup pintu secara massal. Sebagian mengalami kebangkrutan, sebagian lainnya memilih kabur diam-diam di malam hari—meninggalkan karyawan yang menuntut hak, serta konsumen yang kehilangan kepastian terhadap layanan purna jual.

Fenomena ini tidak hanya memperlihatkan keretakan struktur keuangan BYD, tetapi juga membuka tabir praktik bisnis yang selama ini tertutupi euforia “keberhasilan” industri kendaraan listrik Tiongkok. 

Laporan ini akan mengupas tuntas sisi gelap dan dinamika krisis BYD, mulai dari kisah para mantan manajer dealer, skandal penumpukan stok, manipulasi laporan keuangan, skema ekspor abu-abu, hingga masalah besar di pasar global dan potensi meledaknya “gelembung” Evergrande versi otomotif.

Penutupan Massal Dealer dan Kehancuran Rantai Distribusi

Gelombang Kebangkrutan: Ratusan Dealer 4S Kolaps

Dari data yang dihimpun media dan lembaga keuangan, pada triwulan pertama 2025, lebih dari 300 dealer BYD di Tiongkok Timur dan Selatan telah resmi menutup operasional. Puluhan di antaranya digugat bank akibat gagal membayar kewajiban, sementara banyak yang menutup toko secara diam-diam dan menghilang, meninggalkan ratusan karyawan dan ribuan konsumen tanpa kejelasan.

Salah satu suara hati datang dari mantan manajer dealer BYD di Distrik Jiading, Shanghai, yang menceritakan bagaimana, sejak akhir 2024, pihak perusahaan memaksa dealer menampung unit mobil dalam jumlah jauh melebihi permintaan pasar. 

“Jika kami menolak menandatangani kontrak pembelian, lisensi dealer langsung dicabut. Masalahnya, bukan kami tak mau menjual, tapi memang tidak ada pembeli!” ungkapnya dengan nada frustrasi.

Dealer Berubah Jadi Gudang Mobil Mati

Sejumlah kanal YouTube seperti “Perspektif Rakyat Melihat Tiongkok” menampilkan video nyata tentang tumpukan stok mobil BYD yang menggunung di lahan-lahan parkir hingga gudang-gudang kosong. Pemandangan lautan mobil baru, berjejer rapi namun tak laku terjual, menjadi bukti krisis distribusi di lapangan.

Menurut laporan Asian Finance, sebagian mobil baru BYD bahkan “diamankan” di gedung-gedung mangkrak untuk menghindari audit dan inspeksi pasar, menimbulkan kecurigaan akan praktik manipulasi internal demi menutupi tekanan keuangan.

“Sales Push” dan Manipulasi Laporan Keuangan

Dealer sebagai Tempat Pembuangan Stok

Guna mempercantik laporan keuangan, merebut subsidi pemerintah, dan menjaga harga saham, BYD mendorong penyaluran stok besar-besaran ke dealer. Alih-alih menjadi rantai distribusi sehat, dealer justru berubah fungsi menjadi “gudang sementara”—mobil menumpuk, cash flow dealer tercekik, akhirnya bangkrut.

Target penjualan BYD tahun 2025 dipatok tinggi, yakni 5,5 juta unit. Namun realitas di lapangan memperlihatkan gelombang penutupan dealer, protes karyawan, dan konsumen yang kehilangan hak layanan. Salah satu kasus besar terjadi di Qiancheng Auto, Jinan, Shandong—dealer nasional dengan omzet tahunan sekitar Rp 60 triliun dan 1.200 karyawan. Pada 17 April 2025, Qiancheng Auto mengumumkan “jaminan purna jual” macet, seluruh layanan servis dan asuransi jadi “cek kosong” akibat dana beku dan kredit bank lokal tersendat. Lebih dari 20 gerai kosong melompong.

Skandal “Zero Kilometer” dan Praktik Abu-abu di Pasar Mobil Bekas

Borok Industri: Penjualan Palsu ala “Evergrande Otomotif”

Jika penumpukan stok menjadi aib internal, maka skandal “zero kilometer” adalah borok eksternal yang makin memperburuk citra. Pada 23 Mei 2025, Chairman Great Wall Motors, Wei Jianjun, secara terbuka membongkar praktik: demi mengejar angka penjualan, produsen mobil (termasuk BYD) mendaftarkan plat mobil baru, lalu langsung menjualnya sebagai “mobil bekas”. Hasilnya, laporan penjualan terlihat gemilang, namun mobil justru memenuhi pasar mobil bekas tanpa benar-benar berpindah ke konsumen sesungguhnya.

Model ini mirip skema “pre-sale” apartemen mangkrak seperti kasus Evergrande: uang konsumen terkumpul, laporan keuangan bagus, namun produk riil macet, kerugian akhirnya dibebankan ke dealer dan masyarakat.

Ekspor Abu-abu: Mobil Baru Disamarkan Jadi Mobil Bekas

Yang lebih memalukan, demi menghindari ketatnya regulasi Uni Eropa, beberapa produsen mobil listrik Tiongkok diduga memalsukan status mobil baru menjadi “mobil bekas” untuk masuk pasar Eropa. Ini mempercepat proses ekspor, mengelabui inspeksi, dan mempercantik data ekspor, tapi juga mencoreng reputasi BYD secara global.

Perang Harga, Penurunan Penjualan, dan Gelembung Pasar

Data Penjualan Dipoles, Realitas di Lapangan Suram

Meski target penjualan 2025 dipasang tinggi, data menunjukkan sepanjang Januari–April 2025, penjualan BYD baru sekitar 1,38 juta unit—hanya seperempat target—dan itu pun sudah termasuk penjualan internal “zero kilometer”. Penjualan riil ke konsumen jauh lebih kecil.

BYD mengklaim masih sebagai penjual nomor satu dunia, namun dalam dua-tiga bulan terakhir mereka telah tiga kali menurunkan harga. Hingga akhir Mei, 22 model BYD dipangkas hingga Rp110 juta (sekitar 34%) per unit. Walau strategi ini sempat mendongkrak penjualan jangka pendek, pasar saham justru bereaksi negatif—saham BYD di Hong Kong turun lebih dari 10% hanya dalam sepekan, sinyal pasar mulai kehilangan kepercayaan.

Kerusakan Ekosistem Industri

Tahun 2024, industri otomotif Tiongkok sudah penuh perang harga. Hanya 39,3% dealer untung, sementara 84,4% menjual rugi di bawah harga pokok. Pemasok suku cadang pun hidup di ambang batas, margin laba hanya 10%. Dalam iklim destruktif seperti ini, strategi “banting harga” BYD dianggap “minum racun demi melepas dahaga”—masalah jangka pendek teratasi, namun risiko jangka panjang makin besar.

Wei Jianjun menegaskan: “Jika harga mobil bisa anjlok setengahnya, mustahil kualitas tetap sama. Barang murah tak pernah berkualitas.”

Kasus BYD berkarat yang viral pada Maret lalu bukan sekadar isu teknis, tapi cacat desain dan integritas produk.

Perseteruan Terbuka dengan Great Wall Motors dan Skandal Global

Perang Terbuka: Audit, Manipulasi, dan Tudingan Balik

Wei Jianjun, Chairman Great Wall Motors, secara frontal menuding BYD sebagai biang kerusakan pasar: dari praktik “zero kilometer”, penumpukan stok, hingga strategi banting harga. Sebagai balasan, BYD menuduh kritik tersebut hanya bentuk iri hati pesaing.

Pada Agustus lalu, Wei Jianjun bahkan menantang audit industri otomotif dan mengusulkan perusahaannya sebagai “kandidat pertama”. Dia juga menerbitkan white paper yang menyoroti manipulasi data, penipuan emisi, hingga kasus “fuel tank pressure” BYD. Menurutnya, BYD sukses bukan karena inovasi, tetapi karena menekan rantai pasok dan kompromi teknologi.

Skandal Ketenagakerjaan di Brasil: Luka Bagi Globalisasi BYD

Ambisi BYD merajai pasar global terganjal kasus besar di Brasil. Pabrik BYD yang rencananya mulai produksi pada Maret 2025 mendadak dihentikan, setelah otoritas Brasil mengungkap dugaan kerja paksa terhadap 220 tenaga kerja Tiongkok. Pada 27 Mei 2025, kejaksaan Brasil resmi menuntut BYD atas dugaan perdagangan manusia, menuntut ganti rugi moral 45 juta dolar, serta kompensasi individual untuk para pekerja. Jika terbukti, BYD bukan hanya didenda besar, tetapi juga terancam pembatalan proyek dan boikot internasional. Upaya BYD melempar kesalahan ke kontraktor tak mengurangi kecaman dunia, karena publik menilai, tanggung jawab utama tetap pada perusahaan.

Kasus ini membuka borok model ekonomi-politik Tiongkok: BYD mendapat subsidi besar, insentif pajak, perlindungan pemerintah daerah—semua demi menyokong “kinerja pejabat” dan laporan pertumbuhan ekonomi.

Sistem yang Rusak dan Bahaya “Evergrande Baru”

Ekonomi Berbasis Ilusi: Dari Laporan Palsu hingga Gelembung Saham

Model pertumbuhan Tiongkok selama ini berakar pada “indikator kinerja” seperti PDB dan volume penjualan, yang justru memicu rekayasa laporan: kontrak palsu, faktur fiktif, penjualan semu. Laporan keuangan BYD tetap indah, harga saham stabil, subsidi terus mengalir, tapi kenyataan di lapangan: dealer gulung tikar, konsumen kehilangan perlindungan hukum, dan risiko sistemik kian membesar.

Ancaman Sistemik: Evergrande Versi Otomotif?

Paling mengkhawatirkan, manipulasi menjadi tiket masuk pasar modal. Perusahaan yang serius membangun kualitas dan inovasi justru kalah dari mereka yang lihai memoles data.

Rasio utang BYD kini tembus 77,91% dengan total kewajiban hampir Rp13.000 triliun, namun tetap dipuja karena dianggap “too big to fail” dan “disokong pemerintah”. Laporan Asian Finance menyebut, meski didukung investor global sekelas Buffett dan Munger, utang dan risiko BYD kini setara bahkan melebihi Evergrande di puncak kejayaannya.

Wei Jianjun sudah memperingatkan: “Industri otomotif Tiongkok sudah punya ‘Evergrande baru’.” Tanpa menyebut nama, semua tahu siapa yang dimaksud.

Para pengamat dan warganet mewanti-wanti: jika BYD mengikuti jejak Evergrande, investor kecil akan jadi korban—para pemodal besar mundur saat harga saham dipompa, meninggalkan “rakyat kecil” menanggung kerugian.

Penutup: Sirene Bahaya Telah Bersuara

Krisis BYD bukan sekadar kegagalan satu perusahaan, melainkan cerminan kerusakan ekosistem industri otomotif Tiongkok: manipulasi data, proteksi politik, tekanan profit jangka pendek, dan pasar keuangan yang hidup dalam ilusi. Sirene bahaya sudah berbunyi nyaring. Selama sistem masih mendorong rekayasa dan pengawasan longgar, “ledakan” Evergrande berikutnya hanya soal waktu—dan BYD saat ini berdiri di ujung jurang.

Gunung Berapi Meletus di Guatemala, Asap dan Abu Tebal – Lebih dari 500 Orang Dievakuasi

Pihak berwenang Guatemala menyatakan bahwa setelah Gunung Fuego, salah satu gunung berapi paling aktif di kawasan Amerika Tengah, memuntahkan gas dan abu vulkanik, lebih dari 500 orang telah dievakuasi secara darurat.

EtIndonesia. Penduduk dari komunitas-komunitas di sekitar Gunung Fuego telah dipindahkan ke tempat penampungan darurat. Gunung ini terletak sekitar 35 kilometer dari ibu kota Guatemala City.

Seorang warga berusia 25 tahun, Celsa Perez, mengatakan kepada AFP: “Daripada nantinya kita hanya bisa meratapi para korban jiwa, kami lebih memilih untuk pergi lebih awal.”

Badan Penanganan Darurat Guatemala (Conred) mengumumkan bahwa pemerintah telah menangguhkan kegiatan sekolah, serta menutup jalan-jalan yang menghubungkan wilayah selatan Guatemala dengan kota tua Antigua, yang merupakan situs warisan dunia UNESCO.

Dalam beberapa tahun terakhir, Gunung Fuego telah beberapa kali meletus, memicu evakuasi massal. Pada  Maret tahun ini, letusan serupa juga sempat terjadi.

Saat letusan besar pada tahun 2018, lava mengalir deras menuruni lereng gunung, menghantam desa San Miguel Los Lotes dan menewaskan 215 orang, sementara sejumlah besar warga lainnya dinyatakan hilang. (hui)

Dikutip dari Central News Agency /NTDTV.com, Editor: Lu Yongxin

Takut Dieksekusi, Pemimpin Baru Hamas Beli Asuransi Jiwa Bernilai Tinggi! Militer Israel Kembali Gempur Markas Hizbullah

EtIndonesia. Israel kembali melancarkan operasi militer di Jalur Gaza untuk menekan kelompok Hamas dan memaksa mereka kembali ke meja perundingan terkait pembebasan sandera. Di saat yang sama, militer Israel juga bersiap untuk menggencarkan serangan ke markas Hizbullah di Lebanon, bahkan telah mengeluarkan peringatan evakuasi bagi warga sipil di sekitar markas tersebut guna mencegah korban non-militer.

Di sisi kemanusiaan, Israel juga terus memperluas titik distribusi bantuan di wilayah Gaza untuk menjamin kebutuhan dasar warga tetap terpenuhi.

Akun X bernama “Perang Israel” mengungkapkan bahwa sejak pemimpin tertinggi Hamas sebelumnya, Yahya Sinwar, dan adiknya tewas akibat serangan Israel, posisi kepemimpinan Hamas sempat kosong. Kini, meski telah terpilih seorang pemimpin baru, Hamas sangat khawatir akan terulangnya “pembunuhan tertarget” oleh militer Israel. Sebagai tindakan antisipasi, pimpinan baru Hamas dilaporkan telah membeli asuransi jiwa dengan nilai sangat tinggi demi mengurangi risiko kerugian besar jika dia menjadi target berikutnya.

Di sisi lain, Israel kembali menyerang markas Hizbullah di Lebanon. Akun “Perang Israel” melaporkan bahwa Israel mendapatkan informasi dari Suriah terkait penyitaan satu kelompok besar senjata ilegal yang diduga akan diselundupkan ke Hizbullah melalui wilayah Suriah.

Sebagai tindak lanjut, militer Israel segera meluncurkan serangan udara ke wilayah pinggiran ibu kota Lebanon, Beirut, yang diketahui sebagai basis utama Hizbullah. Sebelum serangan, militer Israel juga mengimbau warga sipil di sekitar lokasi tersebut untuk segera mengungsi, demi menghindari jatuhnya korban sipil akibat operasi militer.

Meski begitu, serangan militer Israel terhadap sisa-sisa kekuatan Hamas terus berlanjut. Bahkan, menurut laporan dari “Perang Israel”, pihak militer Israel telah mulai memasok senjata kepada kelompok bersenjata Palestina yang anti-Hamas, meminta mereka bekerja sama dalam menggempur sisa-sisa kekuatan kelompok tersebut.

Dalam laporan lain, dinas intelijen dalam negeri Israel (Shin Bet) menyatakan telah menemukan jenazah dua sandera berkewarganegaraan Amerika Serikat yang sebelumnya diculik oleh Hamas dan membawa pulang jasad mereka ke Israel. Saat ini, Hamas masih diyakini menahan 56 warga Israel, namun Shin Bet memperkirakan jumlah sandera yang masih hidup kemungkinan tinggal di bawah 10 orang.

Untuk mengatasi krisis kemanusiaan akibat konflik, militer Israel baru-baru ini membuka dua pos distribusi makanan tambahan di Rafah. Warga Palestina yang mendengar informasi tersebut segera memadati lokasi demi mendapatkan bantuan pangan. Namun menurut pengamatan “Perang Israel”, kekurangan bantuan kemanusiaan di Gaza bukan hanya disebabkan oleh serangan militer Israel, melainkan juga karena kelompok Hamas terus-menerus menjarah truk bantuan dari organisasi kemanusiaan yang masuk ke wilayah Gaza. (jhn/yn)

Setelah Guru Biologi Itu Mengakhiri Hidupnya, Murid Ini Bertemu dengannya Kembali


EtIndonesia. Kisah ini dibagikan oleh seorang pengguna internet yang kini telah dewasa dan memilih untuk tetap anonim. Dia menuturkan sebuah pengalaman pribadi yang sampai hari ini masih terasa berat di hatinya. Tokoh utama dalam kisah ini adalah guru biologinya saat dia duduk di kelas 9—yang dia sebut sebagai Pak R.

Pak R adalah seorang guru yang sangat berdedikasi. Dia mampu mengubah pelajaran biologi yang rumit menjadi sesuatu yang hidup dan menarik. Setelah kelas usai, sang murid ini sering memilih tinggal lebih lama untuk mengobrol dengan Pak R, membahas berbagai topik sains dan pengetahuan unik lainnya.

Namun, meski tekun dalam mengajar, reputasi Pak R di kalangan siswa tidak terlalu baik. Dia dikenal suka bercerita tentang masa lalunya yang penuh prestasi dan pengalaman hebat. Tapi seiring waktu, semakin banyak siswa menyadari bahwa banyak dari cerita itu tidak konsisten—ada bagian-bagian yang tampak dilebih-lebihkan, bahkan mengada-ada. Lambat laun, Pak R menjadi sosok yang dihindari. Dia menjadi orang yang “terpinggirkan” di lingkungan sekolah; tak banyak siswa yang mau mendekat, bahkan beberapa sengaja menjauh.

Lalu, hari itu pun tiba

Pagi itu tampak biasa saja. Sang murid terlambat sekitar sepuluh menit dan buru-buru naik lift menuju kelas di lantai lima. Di dalam lift sudah ada beberapa siswa yang lebih muda. Tak lama, Pak R masuk dan berdiri tepat di sampingnya.

Saat pintu lift tertutup dan mulai naik, sesuatu yang aneh terjadi: semua anak di dalam lift membalikkan badan, membelakangi Pak R, seakan mereka sengaja menghindari keberadaannya.

Tiba-tiba, Pak R bertanya padanya: “Hari ini bagaimana? Pelajaran apa yang kamu punya?” 

Meski agak terkejut, murid itu menjawab dengan biasa saja—“Hari ini baik, hanya saja saya sedikit terlambat.”

Pak R tersenyum, lalu memberi semangat: “Teruslah belajar dengan rajin, dan jalani hidupmu ke depan dengan semangat.”

Semuanya tampak seperti percakapan biasa. Hingga lift berhenti di lantai lima, dan murid itu melangkah ke kelas.

Saat dia masuk, suasana kelas sangat berbeda. Ramai, penuh bisik-bisik panik. 

Seseorang berbisik: “Kamu dengar belum? Pak R bunuh diri. Katanya dia terjun dari lantai enam kemarin…”

Deg.

Dunia seakan berhenti. Murid itu baru saja berbicara dengan Pak R—di dalam lift. Baru saja.

Beberapa saat kemudian, wali kelas masuk dan secara resmi mengonfirmasi kabar tersebut. Hatinya hancur. Dia tidak bisa memproses apa yang baru saja dia alami. Ketika dia menceritakan pengalaman lift itu ke teman-temannya, tak ada yang percaya. Sebagian malah tertawa, menuduhnya mengada-ada.

Namun, bertahun-tahun telah berlalu, dan dia masih mengingat dengan jelas ekspresi Pak R saat itu—senyum hangatnya, kata-kata semangatnya, dan tatapan yang penuh ketenangan. Apakah dia salah mengingat waktu? Ataukah, itu benar-benar adalah jiwa sang guru yang kembali untuk berpamitan—kepada satu-satunya murid yang benar-benar pernah mendengarkannya?

Salah seorang warganet membalas kisah ini, mengatakan:

“Dalam pengalaman saya memahami fenomena supranatural, terutama dalam kasus bunuh diri, sangat mungkin jiwa seseorang tertinggal di tempat terakhir dia menghembuskan napas. Bisa jadi dia tidak pernah benar-benar meninggalkan lantai itu. Dan mungkin, kamu adalah salah satu dari sedikit siswa yang memberinya harapan bahwa mendidik masih layak diperjuangkan. Itulah sebabnya dia memilih menampakkan diri padamu—sebelum fajar menyingsing.”

Tokoh utama dalam kisah ini mengaku bahwa dia sendiri tak yakin apakah yang dia temui adalah arwah. Tapi satu hal yang pasti, Pak R adalah seorang guru yang terluka oleh pengabaian, dipinggirkan dalam kesendirian, dan akhirnya memilih mengakhiri hidup. Namun sebelum pergi, dia memberikan pelajaran terakhir kepada satu murid—bukan tentang biologi, tapi tentang rasa hormat, kebaikan, dan bahwa hidup itu berharga dan harus dihargai.

Dan mungkin, itulah pelajaran paling penting yang ingin Pak R tinggalkan untuk dunia.(jhn/yn)

Nilai Pasar Tesla Lenyap 1.500 Miliar Dolar, Konflik Trump dan Elon Musk Guncang Pasar Global

EtIndonesia. Konflik mendadak antara Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan orang terkaya di dunia, Elon Musk, yang terjadi pada tanggal 5 Juni, langsung memicu kekhawatiran bahwa aliansi politik antara keduanya telah retak. Ketegangan ini pun menimbulkan efek domino yang mengguncang pasar keuangan global.

Menurut laporan Associated Press (AP), setelah pernyataan publik dari kedua tokoh tersebut, saham perusahaan mobil listrik milik Musk, Tesla, anjlok lebih dari 14% pada 6 Juni. Penurunan itu menyebabkan nilai pasar Tesla menyusut sebesar 150 miliar dolar AS hanya dalam satu hari—angka yang setara dengan nilai akuisisi perusahaan sebesar Starbucks ditambah ratusan perusahaan besar AS lainnya. Sebuah kejatuhan yang sangat mengejutkan.

Trump: Hentikan Bantuan Pemerintah untuk Elon

Dalam unggahan di media sosial pribadinya, Truth Social, Trump menulis: “Jika ingin memangkas puluhan miliar dolar anggaran negara, cara termudah adalah dengan menghentikan subsidi dan kontrak pemerintah untuk Elon. Saya selalu heran mengapa Biden belum melakukan itu.”

Meski tidak menyebut nama langsung, jelas pernyataan Trump mengacu pada dua perusahaan utama milik Musk: Tesla dan perusahaan antariksa SpaceX.

Elon Musk tak tinggal diam. Dia membalas dengan pernyataan keras: “Tanpa dukungan saya, Trump tak akan pernah kembali ke Gedung Putih.”

Pernyataan ini menjadikan konflik antara bisnis dan politik semakin terbuka, dan eskalasinya langsung menimbulkan efek kejut bernilai ratusan miliar dolar di pasar.

Investor Cemas: Regulasi Trump Bisa Hambat Masa Depan Tesla

Saat ini, Tesla tengah menghadapi perlambatan penjualan kendaraan listrik global. Harapan utama perusahaan bertumpu pada proyek taksi otonom tanpa sopir (Robotaxi) sebagai pendorong pertumbuhan berikutnya. Musk sebelumnya mengumumkan bahwa Tesla akan memulai uji coba Robotaxi pada bulan Juni di Austin, Texas—pengumuman yang sempat mendorong saham Tesla naik selama delapan pekan berturut-turut.

Namun, anjloknya harga saham pada 6 Juni menunjukkan bahwa kepercayaan pasar terhadap proyek Robotaxi mulai goyah. Para investor khawatir bahwa pemerintahan Trump mungkin akan menerapkan regulasi ketat terhadap teknologi mobil otonom, yang berpotensi menghambat atau bahkan menghentikan peluncurannya.

Analis dari Wedbush Securities, Dan Ives, mengatakan: “Target jangka panjang Robotaxi adalah untuk diterapkan di 20 hingga 25 kota pada tahun depan. Namun jika regulasi dipersulit, jadwal tersebut bisa tertunda.”

Ives, yang selama ini dikenal sebagai pendukung optimis Tesla, mengakui bahwa kini pasar sedang dilanda keraguan: “Para investor khawatir bahwa Trump tidak lagi menjadi presiden yang bersahabat dengan teknologi.”

SpaceX dan Starlink Juga Terancam?

Bukan hanya Tesla yang menjadi sasaran. Trump tampaknya juga mengarahkan potensi sanksinya pada SpaceX. Perusahaan antariksa milik Musk itu saat ini adalah mitra utama NASA, menangani transportasi astronot dan logistik ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, serta bertanggung jawab dalam pengembangan roket pendarat bulan—proyek dengan nilai kontrak mencapai puluhan miliar dolar AS.

Selain itu, jaringan satelit milik SpaceX, Starlink, juga pernah menjalin kerja sama dengan pemerintahan Trump. Bahkan pada kunjungan Trump ke Timur Tengah bulan lalu, Musk mengumumkan bahwa Pemerintah Arab Saudi telah menyetujui penggunaan Starlink untuk komunikasi udara dan maritim, menunjukkan bahwa hubungan keduanya sebelumnya cukup erat.

Dari Euforia ke Kekacauan

Dukungan politik terhadap Musk sempat membawa Tesla pada puncak kejayaan. Setelah kemenangan Trump dalam pemilu November 2023, saham Tesla melonjak drastis. Investor ramai-ramai membeli saham perusahaan, dan dalam waktu beberapa minggu, nilai pasar Tesla meningkat lebih dari 450 miliar dolar AS. Pada 17 Desember 2023, saham Tesla bahkan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.

Namun, euforia itu tak bertahan lama. Musk mendirikan sebuah badan baru bernama Departemen Efisiensi Pemerintah (Department of Government Efficiency – DOGE), yang mempromosikan pemangkasan belanja federal secara besar-besaran. Langkah ini memicu kontroversi, mempengaruhi citra Tesla, dan memperuncing ketegangan antara Musk dan Gedung Putih. Kini, konflik tersebut mencapai titik kritis.

Kekayaan Musk Ambruk 20 Miliar Dolar dalam Sehari

Akibat merosotnya saham Tesla, kekayaan pribadi Elon Musk sebagai pemegang saham mayoritas juga turun sekitar 20 miliar dolar AS hanya dalam satu hari. Ini adalah salah satu kerugian pribadi terbesar yang tercatat dalam sejarah pasar modal. (jhn/yn)