Home Blog Page 14

Manusia Mungkin Adalah Peradaban Terakhir di Alam Semesta


EtIndonesia. Analisis dari penelitian berbasis big data menyimpulkan bahwa manusia kemungkinan besar merupakan “peradaban terakhir” di alam semesta. Hal ini karena diperkirakan peradaban generasi pertama sudah muncul sekitar 8 miliar tahun yang lalu.

Menurut para peneliti, jika berbicara khusus mengenai Galaksi Bima Sakti, mereka percaya bahwa area paling ideal untuk kemunculan kehidupan bukanlah di wilayah tepi galaksi, melainkan sekitar 1.300 tahun cahaya dari pusat galaksi. Wilayah ini dipandang sebagai “surga kehidupan” sesungguhnya, tempat di mana kehidupan mungkin telah berkembang pesat sejak lebih dari 8 miliar tahun yang lalu.

Kita adalah Peradaban dari Pinggiran

Sebagai perbandingan, jarak antara Bumi dan pusat galaksi adalah sekitar 25.000 tahun cahaya. Artinya, manusia berada sekitar 12.000 tahun cahaya jauhnya dari zona ideal tersebut, menjadikan kita sebagai peradaban pinggiran, yang terlambat hadir dalam sejarah galaksi dan tidak sempat bergabung dengan peradaban generasi awal.

Berdasarkan simulasi dan perhitungan model evolusi galaksi, para peneliti menduga bahwa berbagai peradaban besar yang sempat tumbuh subur di Bima Sakti sejak 8 miliar tahun silam kini telah punah. Bahkan, ketika tata surya baru terbentuk, masa keemasan peradaban-peradaban itu sudah berlangsung. Dan pada saat manusia akhirnya muncul di Bumi, jejak mereka telah lama lenyap dari sejarah galaksi.

Mengapa Kita Tak Menemukan Jejak Mereka?

Temuan ini menunjukkan bahwa peradaban-peradaban yang mampu menerima sinyal dari umat manusia, atau bahkan mengunjungi Bumi, bisa saja telah punah jauh sebelum kemunculan manusia.

Para peneliti menekankan bahwa peradaban lain yang masih tersisa di galaksi kemungkinan juga baru muncul seperti halnya manusia, sehingga masih tergolong peradaban muda yang belum mampu menguraikan sinyal komunikasi atau melakukan perjalanan antarbintang untuk merespons kehadiran kita.

Mengapa Peradaban Awal Musnah?

Apa yang menyebabkan peradaban canggih tersebut mengalami kehancuran diri secara massal? Para ilmuwan menyebutkan bahwa beragam faktor bisa menjadi penyebab, mulai dari:

  • Perang nuklir skala besar
  • Perubahan iklim ekstrem
  • Bencana kosmik, seperti ledakan supernova di sekitar mereka
  • Tabrakan dengan objek luar angkasa besar
  • Atau bahkan perang antarperadaban, yang akhirnya membuat semuanya hancur dan tidak ada yang menang

Meskipun hipotesis ini masih memerlukan penelitian lanjutan, namun dia menawarkan penjelasan yang kuat mengapa kita belum menemukan makhluk cerdas lainnya di luar angkasa—hipotesis ini juga dikenal sebagai bagian dari “Paradoks Fermi”.

Peringatan bagi Manusia

Lebih dari sekadar teori kosmologis, gagasan ini juga menjadi peringatan serius bagi umat manusia. Saat ini, manusia masih terus merusak lingkungan Bumi, mendorong planet ini ke ambang kehancuran ekologi.

Jika kita tidak belajar dari kemungkinan kegagalan peradaban-peradaban sebelum kita, maka manusia pun bisa mengalami nasib serupa: musnah oleh ulahnya sendiri. (jhn/yn)

Hamas Menyerah! Ajukan Usulan Akhiri Perang, Siap Serahkan Seluruh Sandera

EtIndonesia. Pemimpin cabang Hamas di Gaza, Khalil Al-Hayya, baru-baru ini menyatakan bahwa organisasinya berharap dapat mencapai kesepakatan menyeluruh untuk mengakhiri perang di Gaza. Dalam usulan tersebut, Hamas bersedia menyerahkan semua sandera Israel sebagai imbalan atas pembebasan warga Palestina yang dipenjara di Israel. Namun, mereka menolak kesepakatan gencatan senjata sementara yang diajukan oleh Israel.

Menurut laporan Reuters, dalam pidato yang disiarkan di televisi, Al-Hayya mengatakan bahwa Hamas siap segera melakukan “perundingan paket lengkap” yang mencakup pembebasan seluruh sandera yang tersisa, sebagai imbalan atas penghentian perang di Gaza, pembebasan warga Palestina dari penjara-penjara Israel, serta dimulainya proses rekonstruksi Gaza.

Al-Hayya menegaskan: “Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya memanfaatkan sebagian isi kesepakatan sebagai kedok untuk agenda politik mereka. Mereka terus menjalankan perang genosida dan kelaparan, bahkan dengan mengorbankan semua tahanan (sandera). Kami tidak akan ikut ambil bagian dalam kebijakan seperti itu.”

Menanggapi pernyataan tersebut, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, James Hewitt, menyatakan: “Pernyataan Hamas menunjukkan bahwa mereka tidak peduli terhadap perdamaian, mereka hanya peduli untuk melanjutkan kekerasan. Syarat dari pemerintahan Trump tetap tidak berubah: bebaskan para sandera, atau bersiap menghadapi neraka.”

Sumber dari pihak Palestina dan Mesir mengungkapkan bahwa dalam putaran pembicaraan terbaru yang digelar pada Senin (14/4) di Kairo untuk membahas pemulihan gencatan senjata dan pembebasan sandera Israel, belum tercapai terobosan yang signifikan.

Dalam perundingan tersebut, Israel mengusulkan gencatan senjata selama 45 hari di Gaza sebagai syarat awal untuk pembebasan sandera dan kemungkinan dimulainya negosiasi tidak langsung guna mengakhiri konflik. Namun, salah satu syarat yang diajukan oleh Israel—yakni pelucutan senjata Hamas—telah ditolak mentah-mentah. Al-Hayya menyebut syarat yang diajukan Israel sebagai “tidak realistis” dan “mustahil untuk dipenuhi”. (jhn/yn)

Beli Ginjal di Kenya Seharga Rp 3,4 Miliar – Media Jerman Bongkar Rantai Perdagangan Organ Antar Benua

EtIndonesia. Media-media terkemuka Jerman baru-baru ini mengungkap skandal perdagangan organ internasional, di mana pasien Jerman dilaporkan pergi ke Kenya untuk menjalani transplantasi ginjal ilegal dengan biaya mencapai 200.000 euro. Para pendonor ginjal berasal dari kalangan muda yang miskin, terutama dari kawasan Kaukasus dan Kenya, membentuk jaringan perdagangan organ yang membentang antara Eropa dan Afrika.

Dalam investigasi gabungan selama beberapa bulan oleh Der Spiegel, saluran TV ZDF, dan Deutsche Welle, terungkap bahwa rumah sakit swasta Mediheal di Kota Eldoret, Kenya barat, menjadi tujuan utama pasien dari Jerman dan negara kaya lainnya untuk transplantasi ginjal.

Transplantasi Ginjal Ditawarkan secara Terbuka

Contoh kasus ditampilkan melalui Sabine Kugler, seorang perempuan Jerman berusia 57 tahun. Setelah ginjal hasil transplantasi sebelumnya melemah setelah hampir 30 tahun, dia kembali menjalani cuci darah dan akhirnya mencari alternatif medis di luar negeri.

Dia dihubungkan dengan sebuah perusahaan bernama Medlead. Seorang pria bernama Alexander menghubunginya lewat WhatsApp, menawarkan paket lengkap termasuk penerbangan, akomodasi, dan proses operasi. Bahkan disediakan opsi “garansi”, yaitu ginjal kedua jika transplantasi pertama gagal.

Kugler sempat khawatir akan aspek legalnya, namun diyakinkan bahwa biaya dibayarkan ke rumah sakit, bukan kepada pendonor langsung, sehingga menurut pihak Medlead tidak akan melanggar hukum Jerman. Dia akhirnya menjalani operasi tersebut di Kenya dan hanya sempat bertemu sebentar dengan pendonor — seorang pria muda dari kawasan Kaukasus.
 

Kugler mengaku kepada Der Spiegel: “Saya tahu ini keputusan yang egois, tapi saat itu saya tidak punya pilihan lain.”

Perbedaan Tajam Antara Harga Pasien dan Pendonor

Investigasi menyebut bahwa kebanyakan pendonor berasal dari Kenya dan wilayah Kaukasus seperti Azerbaijan, serta dari negara-negara bekas Uni Soviet lainnya.

Para penjual ginjal hanya dibayar sekitar 2.000 hingga 5.000 euro (sekitar Rp74 juta hingga Rp185 juta), sementara pasien dari Eropa membayar hingga 200.000 euro (sekitar Rp 3,4 miliar), mencerminkan kesenjangan harga yang sangat mencolok.

Modus Operandi yang Terbuka dan Terorganisir

Berbeda dari bayangan perdagangan gelap, layanan transplantasi ini dilakukan secara terbuka.
Medlead mengelola situs web berbahasa Jerman yang mengiklankan transplantasi ginjal dalam 4-6 minggu dan langsung mengarahkan calon pasien ke obrolan WhatsApp dengan agen anonim.

Alamat perusahaan yang dicantumkan di Polandia ternyata, setelah ditelusuri, hanyalah lokasi konstruksi yang telah dibongkar.

Medlead juga aktif mempromosikan layanan ini melalui media sosial, menampilkan testimoni pasien dalam video yang menggembar-gemborkan kebebasan dari cuci darah dan “kehidupan baru”. Namun hampir tak ada yang menyebut risiko operasi ataupun biaya sebenarnya. Beberapa menyatakan bahwa donor “memberikan secara sukarela”, namun keterangan ini sulit diverifikasi.

Reaksi Pemerintah Kenya dan Kecurigaan Intervensi Politik

Setelah laporan media Jerman dipublikasikan, Menteri Kesehatan Kenya, Aden Duale menyatakan kepada media lokal bahwa dia “terkejut dan menyesal” atas temuan tersebut. Dia menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mentoleransi perdagangan organ, dan Mediheal Hospital kemungkinan akan ditutup.

Namun, masalah ini sebenarnya telah menjadi perhatian sejak 2023, ketika International Society of Nephrology (ISN) dan The Transplantation Society (TTS) mengirim surat peringatan kepada Pemerintah Kenya, menyebut Mediheal diduga kuat terlibat dalam perdagangan organ terorganisir.

Surat tersebut dikeluarkan oleh lembaga pemantau Deklarasi Istanbul (DICG) dan mendesak Kenya untuk menangani kasus transplantasi ilegal yang semakin marak.

Temuan Mengkhawatirkan dari Pemeriksaan Resmi

Pemerintah Kenya kemudian mengirim tim ahli ke Mediheal pada Desember 2023. Mereka diberi akses ke catatan medis dan menemukan berbagai kejanggalan:

  • Pasien asing membayar tunai dalam jumlah besar
  • Pendonor didominasi pria muda dari Kaukasus
  • Nomor kontak yang sama muncul berulang di berbagai catatan
  • Beberapa donor didaftarkan sebagai “kerabat dekat” dari penerima, namun dengan perbedaan mencolok dalam kewarganegaraan dan penampilan, mengindikasikan kemungkinan pemalsuan hubungan keluarga

Meski laporan menyebut “indikasi kuat keterlibatan dalam perdagangan organ”, pemerintah tetap menyatakan “kurangnya bukti kuat” untuk mengambil tindakan hukum lebih lanjut.

Dugaan Perlindungan Politik

Diketahui bahwa pendiri Mediheal, dr. Swarup Ranjan Mishra, adalah mantan anggota parlemen Kenya, dan pada 2024 bahkan ditunjuk oleh Presiden Kenya sebagai kepala lembaga penelitian vaksin nasional.

Kedekatannya dengan lingkaran kekuasaan memicu kekhawatiran bahwa penyelidikan mungkin telah dipolitisasi atau dihambat.

Ketua DICG, Thomas Muller, menyatakan: “Kenya kini menjadi salah satu hotspot terburuk di dunia dalam hal perdagangan organ. Negara ini memiliki fasilitas medis yang canggih, tetapi kemiskinan dan korupsi struktural menciptakan ekosistem ideal bagi pasar gelap.”

Dia menambahkan bahwa banyak tenaga medis yang tulus di Kenya, namun mereka “sering kali tak berdaya menghadapi struktur kejahatan yang sistemik”.

 “Kapitalisme Ginjal” dan Hilangnya Etika Medis

Komentar dari Der Spiegel menyebut bahwa ketika organ tubuh diperlakukan sebagai komoditas, pasar akan digerakkan oleh keputusasaan kedua belah pihak:

  • Pasien rela membayar mahal demi bertahan hidup
  • Perantara dan dokter meraup untung besar dari kesenjangan layanan medis global

Sementara etika dan martabat manusia menjadi korban utama. (Jhn/yn)

Seorang Tunawisma yang Memenangkan Rp 16 Miliar dari Tiket Lotre Mendapat Perlakuan yang Sangat Baik dari Pemilik Toko Tempat Dia Membeli Tiket Tersebut

EtIndonesia. Pria yang dimaksud membeli kartu gosok Lotere California dari sebuah toko bernama Sandy’s Deli-Liquor di San Luis Obispo dan tidak membuang waktu untuk melihat apakah dia telah memenangkan uang tunai.

Setelah menggosok tiket lotrenya — sebuah Red 777 Scratcher — dia mendapati bahwa dia telah memenangkan jumlah yang sangat besar. Awalnya, tunawisma itu mengira dia telah mengantongi 100.000 dolar, tetapi Wilson Samaan, pemilik toko, mengatakan kepadanya bahwa sebenarnya uang itu adalah 1.000.000 dikar.

Rupanya, pria yang memenangkan uang tunai itu adalah pelanggan setia Wilson, dan telah sering mengunjungi tokonya selama lebih dari satu dekade. Karena hubungannya yang baik dengan Wilson, Wilson terkadang meminta pria tunasima itu untuk mengawasi bagian depan toko jika dia perlu bekerja di bagian belakang.

Mengenang momen ketika pria itu, yang namanya belum dirilis, menggaruk kartu tersebut, Wilson berbagi dengan KSBY: “Dia datang ke toko, menggaruknya dan berkata, ‘Ya Tuhan. Apakah itu nyata? Wilson, bisakah kamu datang dan melihatnya?’

“Saya berkata, ‘Coba saya lihat,’ jadi saya mengambil tiket dari tangannya dan pergi ke mesin di sana. Dia berkata, ‘Wah, saya bukan gelandangan lagi!’ Saya berkata, ‘Wah, kamu menang besar.’ Dia berkata, ‘100.000 dolar’ dan saya berkata, ‘Tidak, bro. Itu 1 juta dolar (sekitar Rp 16 miliar).’ Selamat saudara,’ jadi, dan kami saling memberi tos.”

Namun Wilson melakukan lebih dari sekadar mengonfirmasi tiket kemenangannya; dia melanjutkan dengan mengantar pelanggannya ke kantor Lotere California di Fresno pada hari-hari berikutnya sehingga dia tidak perlu mengirim tiket pemenangnya yang bernilai satu juta dolar melalui pos.

“Saya mengantarnya ke Fresno, saya rasa keesokan harinya, atau Rabu, karena dia seperti, ‘Apakah saya ingin mengirimkannya melalui pos?’ Dan saya katakan kepadanya, ‘Itu tiket senilai satu juta dolar. Tidak, saya akan mengantar Anda,'” kata Wilson.

Pria itu menyebut uang itu sebagai ‘pengubah hidup’ dan berharap dapat membayar uang muka untuk membeli rumah, membeli mobil, lalu berinvestasi atau menabung sisanya.

Mungkin perlu waktu sebelum pria itu mendapatkan uangnya, seperti yang dijelaskan oleh Carolyn Becker, juru bicara Lotere Negara Bagian CA.

“Dengan tiket senilai satu juta dolar seperti ini, orang yang menang dapat mengharapkan proses pemeriksaan yang sangat teliti,” katanya. “Seperti yang dapat Anda bayangkan, kami memberikan banyak hadiah uang di lotere CA, dan kami senang melakukannya, tetapi kami ingin memastikan bahwa kami memberikannya kepada orang yang tepat.”

Proses ini dapat memakan waktu lama, seperti beberapa minggu atau beberapa bulan dan melibatkan wawancara dengan pemenang, memeriksa apakah orang tersebut berutang uang kepada negara, dan faktor-faktor lainnya. (yn)

Sumber: unilad

AS Tuduh Perusahaan Satelit Tiongkok Mendukung Serangan Houthi Terhadap Kapal Perang Amerika dan Kapal-kapal Internasional

EtIndonesia. Departemen Luar Negeri AS pada hari Kamis (17/4) menuduh sebuah perusahaan Tiongkok, Chang Guang Satellite Technology, secara langsung mendukung serangan terhadap kepentingan AS oleh pemberontak Houthi yang didukung Iran dan menyebut hal ini “tidak dapat diterima”.

Sebelumnya, Financial Times mengutip pernyataan pejabat AS yang mengatakan bahwa perusahaan satelit, yang terkait dengan militer Tiongkok, memasok citra kepada pemberontak Houthi untuk menargetkan kapal perang AS dan kapal-kapal internasional di Laut Merah.

“Kami dapat mengonfirmasi laporan bahwa Chang Guang Satellite Technology Company Limited secara langsung mendukung serangan teroris Houthi yang didukung Iran terhadap kepentingan AS,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Tammy Bruce dalam jumpa pers rutin.

“Tiongkok secara konsisten berupaya … untuk membingkai dirinya sebagai pembawa perdamaian global … namun, jelas bahwa Beijing dan perusahaan-perusahaan yang berbasis di Tiongkok memberikan dukungan ekonomi dan teknis utama kepada rezim-rezim seperti Rusia, Korea Utara, dan Iran beserta proksi-proksinya,” katanya.

Bruce mengatakan bantuan firma tersebut kepada Houthi terus berlanjut meskipun Amerika Serikat telah berunding dengan Beijing terkait masalah tersebut.

“Fakta bahwa mereka terus melakukan hal ini tidak dapat diterima,” katanya.

Juru bicara kedutaan besar Tiongkok di Washington, Liu Pengyu, mengatakan bahwa dia tidak mengetahui situasi tersebut, jadi tidak berkomentar.

Firma tersebut tidak segera menanggapi permintaan komentar. Tiongkok adalah saingan strategis utama Washington dan tuduhan terbaru tersebut muncul saat kedua negara adikuasa ekonomi dan militer tersebut terlibat dalam kebuntuan besar terkait perdagangan, di mana Presiden AS, Donald Trump telah secara drastis meningkatkan tarif atas barang-barang Tiongkok. (yn)

Doa Terjawab: Bayi yang Diberi Waktu Hidup Beberapa Minggu Diselamatkan oleh Orang Asing yang Dermawan

EtIndonesia. Ketika Meg dan Bill Longhenry dari Hudson, Florida, diberi tahu bahwa putri mereka yang baru lahir tidak akan bertahan hidup, mereka beralih ke iman mereka — dan apa yang terjadi selanjutnya, mereka percaya, adalah sebuah mukjizat.

Millie lahir pada bulan Agustus 2023 dengan kelainan otak yang langka dan parah yang disebut alobar holoprosencephaly (HPE), suatu kondisi yang sangat serius sehingga dokter memperkirakan dia akan meninggal dalam beberapa hari.

Sebaliknya, orangtuanya membawanya pulang untuk menjalani perawatan rumah sakit dan berdoa agar hasilnya berbeda.

“Tuhan punya rencana lain,” kata Bill. “Hanya Tuhan yang benar-benar mampu membuat keputusan itu.”

Doa mereka membawa mereka ke dr. Brandon Crawford, seorang ahli saraf di Austin, Texas, yang menggunakan terapi inovatif dan non-invasif.

Setelah meninjau hasil pemindaian Millie, dia melihat bahwa orang lain mungkin telah melewatkannya. Di bawah perawatannya, Millie memulai perawatan yang memicu kemajuan yang mengejutkan — dia mulai tersenyum, menanggapi suara-suara, dan bahkan mengucapkan “Ibu” dan “Ayah.”

Namun, saat Millie mulai tumbuh sehat, keluarganya dihadapkan dengan rintangan lain: mereka tidak mampu lagi membiayai perawatannya. Ketika Meg menyampaikan berita itu kepada dr. Crawford, dia menyuruhnya untuk membawa Millie ke sana — dan mereka berdoa untuk mendapatkan solusi.

Beberapa jam kemudian, jawaban datang. Seorang mantan pasien anonim, tersentuh oleh cerita Millie, menelepon untuk membayar seluruh saldo terutang — lebih dari 47.000 dolar.

“Tidak mungkin memahami tingkat kemurahan hati seperti itu dari orang asing,” kata Bill.

Meskipun mereka kemudian mengetahui siapa pendonornya dan mampu mengungkapkan rasa terima kasih mereka, keluarga Longhenry mengatakan mereka tahu siapa sebenarnya yang berada di balik semua itu.

“Kita melayani Tuhan yang begitu besar,” kata Meg. “Dia lebih besar dari ketakutan terbesar kita — Dia adalah dokter terhebat.”

Berkat kebaikan hati seorang asing — dan keyakinan yang tak pernah goyah — Millie mampu melawan segala rintangan dan terus tumbuh lebih kuat setiap hari. (yn)

Sumber: sunnyskyz

Rudal Taurus ke Ukraina Akan Menyeret Jerman ke Perang, Peringatan Rusia

EtIndonesia. Rusia mengatakan pada hari Kamis (17/4) bahwa pihaknya akan memperlakukan serangan Ukraina terhadap infrastruktur transportasi menggunakan rudal jarak jauh Taurus Jerman sebagai “partisipasi langsung” dalam konflik oleh Berlin.

Peringatan itu muncul setelah calon kanselir Jerman, Friedrich Merz mengatakan bahwa dia terbuka untuk memasok rudal tersebut ke Kyiv.

“Serangan Taurus terhadap fasilitas infrastruktur transportasi penting Rusia… semua ini akan dianggap sebagai partisipasi langsung Jerman dalam permusuhan,” kata juru bicara kementerian luar negeri Maria Zakharova kepada wartawan.

Kremlin mengeluarkan peringatan serupa kepada Berlin pada hari Senin (14/4), dengan mengatakan bahwa pasokan Taurus berisiko meningkatkan eskalasi lebih lanjut dalam konflik yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.

Kanselir Olaf Scholz yang akan lengser telah mengesampingkan pengiriman rudal ke Kyiv, tetapi Merz mengatakan pada hari Minggu bahwa dia terbuka terhadap gagasan tersebut asalkan Jerman menyetujuinya dengan mitra-mitra Eropa-nya.

Inggris telah mengatakan akan mendukung Jerman jika memutuskan untuk mengirim rudal tersebut. Rusia telah lama mengkritik negara-negara Barat karena memasok senjata jarak jauh ke Ukraina, dengan alasan Kyiv menggunakannya untuk menyerang target jauh di dalam wilayah Rusia.

Baik Amerika Serikat maupun Inggris telah memasok rudal jarak jauh ke Ukraina. (yn)

Pria Membuat Ancaman Bom untuk Mencegah Pacarnya Jalan dengan Kapal Pesiar Eksotis Tanpa Dirinya

EtIndonesia. Seorang remaja Michigan baru-baru ini dihukum delapan bulan penjara karena melaporkan ancaman bom palsu di kapal pesiar untuk mencegah pacarnya pergi berlayar tanpa dirinya.

Pada bulan Januari 2024, beberapa menit setelah kapal pesiar Carnival Sunrise meninggalkan pelabuhan Miami, Florida, menuju Jamaika, Carnival Cruise Lines menerima email misterius yang berbunyi: “Hei, sepertinya ada yang mungkin menaruh bom di kapal pesiar Sunrise Anda.”

Kalimat sederhana ini memicu operasi keamanan mahal yang melibatkan Penjaga Pantai AS dan Jamaika serta penggeledahan menyeluruh di lebih dari 1.000 kamar Sunshine.

Setelah beberapa jam tertunda, Sunshine dapat melanjutkan perjalanannya ke Karibia, tetapi itu bukan akhir cerita. Pihak berwenang berhasil melacak email tersebut ke seorang pria berusia 19 tahun di Michigan yang kemudian mengakui telah melaporkan ancaman bom palsu, dengan mengklaim bahwa dia berusaha mencegah pacarnya dan keluarganya pergi berlayar tanpa dirinya.

Joshua Darrell Lowe II, dari Bailey, Michigan, memberi tahu agen FBI bahwa dia mengarang ancaman bom Sunrise karena dia kesal. Pacarnya dan keluarganya telah memesan tiket untuk pelayaran dan meninggalkannya untuk mengurus hewan peliharaan saat mereka pergi. Itu sama sekali tidak mengenakkan baginya, dan dia memutuskan untuk melakukan sesuatu tentang hal itu. Rupanya, merusak pelayaran mereka adalah satu-satunya hal yang dapat dia pikirkan.

“Lowe mengakui bahwa dia mengirim pesan itu karena dia kesal karena pacarnya dengan keluarganya pergi berlayar, sementara meninggalkannya untuk mengurus hewan peliharaan mereka,” tulis Asisten Jaksa AS Nils Kessler dalam berkas pengadilan. “Siapa pun yang membuat ancaman bom harus siap untuk dipercayai. Untungnya, tipuan khusus ini tidak mengakibatkan cedera fisik.”

“Ancaman bom bukanlah hal yang lucu dan sangat tidak bertanggung jawab,” kata Cheyvoryea Gibson, Agen Khusus yang Bertanggung Jawab atas FBI di Michigan. “Ketika seseorang membuat ancaman palsu, mereka mengalihkan sumber daya penegakan hukum yang penting dan menyebarkan ketakutan yang tidak perlu. FBI menanggapi semua ancaman terhadap nyawa dengan serius dan akan memastikan bahwa mereka yang melakukan intimidasi semacam ini menghadapi konsekuensi yang sesuai.”

Remaja berusia 19 tahun itu terancam hukuman lima tahun penjara atas kebohongannya yang bodoh, tetapi awal bulan ini, Hakim Distrik AS Paul Maloney menjatuhkan hukuman hanya 8 bulan penjara kepadanya. Menurut MLive, remaja itu menulis surat kepada Hakim, bertanggung jawab penuh atas tindakannya dan meminta maaf. (yn)

Sumber: odditycentral

Kecelakaan Kereta Gantung di Italia Menewaskan Empat Orang

EtIndonesia. Empat orang tewas dan satu orang lainnya cedera pada hari Kamis (17/4), ketika sebuah kereta gantung jatuh di dekat kota pesisir selatan Italia, Naples, kata petugas pemadam kebakaran.

Sebuah kabel putus di jalur penghubung yang membawa wisatawan dari Kota Castellammare di Stabia, di Teluk Naples, ke Gunung Faito, sekitar tiga kilometer jauhnya, kata laporan.

“Empat mayat ditemukan, sementara orang kelima yang cedera diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit,” kata pemadam kebakaran dalam sebuah posting Telegram, menambahkan bahwa ini adalah jumlah korban terakhir.

Lebih dari 50 petugas pemadam kebakaran ikut serta dalam upaya penyelamatan.

Satu kabin yang membawa 16 penumpang berada di dekat Castellammare dan mereka diturunkan di tanah yang keras. Kabin kedua berada di atas jurang di Gunung Faito dan kabut menunda upaya penyelamatan, kata laporan media.

Kereta gantung baru saja dibuka kembali untuk musim panas dan jaksa penuntut mengatakan mereka telah meluncurkan penyelidikan atas kecelakaan itu.

“Kereta gantung dibuka kembali 10 hari lalu dengan semua persyaratan keselamatan yang diperlukan,” kata Umberto de Gregorio, kepala perusahaan kereta gantung.

“Apa yang terjadi hari ini adalah tragedi yang tak terbayangkan dan tak terduga,” tambahnya.

Perdana Menteri Georgia Meloni, yang sedang dalam perjalanan ke Washington, menyampaikan “belasungkawa yang tulus” kepada keluarga korban, kata kantornya.

Kereta gantung telah beroperasi sejak 1952 dan kecelakaan serupa pada 1960 juga menewaskan empat orang.

Pada Mei 2021, sebuah kereta gantung jatuh di Pegunungan Alpen Italia dekat Danau Maggiore, menewaskan 14 orang. Pada 1998, sebuah jet tempur AS yang terbang rendah dalam penerbangan pelatihan memotong kabel baja dan 20 orang di dalam kereta gantung di Dolomites tewas. (yn)

Studi pada Tikus Menunjukkan Kaitan Mengejutkan antara Mengupil dan Alzheimer

EtIndonesia. Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2022 mengungkapkan kaitan yang lemah namun masuk akal antara mengupil dan peningkatan risiko terkena demensia.

Dalam kasus ketika mengupil merusak jaringan internal, spesies bakteri yang penting memiliki jalur yang lebih jelas ke otak, yang merespons kehadiran mereka dengan cara yang menyerupai tanda-tanda penyakit Alzheimer.

Ada banyak peringatan di sini, salah satunya adalah sejauh ini penelitian pendukung didasarkan pada tikus dan bukan manusia, tetapi temuannya jelas layak diselidiki lebih lanjut – dan dapat meningkatkan pemahaman kita tentang bagaimana Alzheimer dimulai, yang masih menjadi misteri.

Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh para ilmuwan dari Universitas Griffith di Australia melakukan uji coba dengan bakteri yang disebut Chlamydia pneumoniae, yang dapat menginfeksi manusia dan menyebabkan pneumonia.

Bakteri tersebut juga telah ditemukan di sebagian besar otak manusia yang terkena demensia yang terjadi pada usia lanjut.

Telah dibuktikan bahwa pada tikus, bakteri dapat menjalar ke saraf penciuman (yang menghubungkan rongga hidung dan otak). Terlebih lagi, ketika terjadi kerusakan pada epitel hidung (jaringan tipis di sepanjang atap rongga hidung), infeksi saraf menjadi lebih parah.

Hal ini menyebabkan otak tikus menyimpan lebih banyak protein amiloid-beta – protein yang dilepaskan sebagai respons terhadap infeksi. Plak (atau gumpalan) protein ini juga ditemukan dalam konsentrasi yang signifikan pada orang dengan penyakit Alzheimer.

“Kami yang pertama kali menunjukkan bahwa Chlamydia pneumoniae dapat langsung naik ke hidung dan masuk ke otak, yang dapat memicu patologi yang mirip dengan penyakit Alzheimer,” kata ahli saraf James St John dari Griffith University di Australia pada bulan Oktober 2022, saat penelitian tersebut dirilis.

“Kami melihat hal ini terjadi pada model tikus, dan buktinya berpotensi menakutkan bagi manusia juga.”

Para ilmuwan terkejut dengan kecepatan C. pneumoniae berkembang biak di sistem saraf pusat tikus, dengan infeksi terjadi dalam waktu 24 hingga 72 jam. Diperkirakan bahwa bakteri dan virus melihat hidung sebagai jalur cepat menuju otak.

Meskipun belum pasti apakah efeknya akan sama pada manusia, atau bahkan plak amiloid-beta merupakan penyebab Alzheimer, penting untuk menindaklanjuti petunjuk yang menjanjikan dalam upaya untuk memahami kondisi neurodegeneratif umum ini.

“Kita perlu melakukan penelitian ini pada manusia dan memastikan apakah jalur yang sama bekerja dengan cara yang sama,” kata St John.

“Ini adalah penelitian yang telah diusulkan oleh banyak orang, tetapi belum selesai. Yang kita tahu adalah bahwa bakteri yang sama ini ada pada manusia, tetapi kita belum mengetahui bagaimana mereka bisa sampai di sana.”

Mengupil bukanlah hal yang langka. Faktanya, mungkin sebanyak 9 dari 10 orang melakukannya… belum lagi banyak spesies lain (beberapa sedikit lebih mahir daripada yang lain). Meskipun manfaatnya belum jelas, penelitian seperti ini seharusnya membuat kita berpikir ulang sebelum memutuskan.

Penelitian selanjutnya mengenai proses yang sama pada manusia sedang direncanakan – tetapi hingga saat itu, St John dan rekan-rekannya menyarankan bahwa mengupil dan mencabut bulu hidung “bukan ide yang bagus” karena potensi kerusakan yang ditimbulkannya pada jaringan pelindung hidung.

Satu pertanyaan penting yang akan dijawab oleh tim adalah apakah peningkatan endapan protein amiloid-beta merupakan respons imun alami dan sehat yang dapat dibalikkan saat infeksi dilawan.

Alzheimer adalah penyakit yang sangat rumit, sebagaimana terlihat dari banyaknya penelitian mengenai penyakit ini dan berbagai sudut pandang yang diambil para ilmuwan dalam upaya memahaminya – tetapi setiap penelitian membawa kita sedikit lebih dekat untuk menemukan cara menghentikannya.

“Begitu Anda berusia lebih dari 65 tahun, faktor risiko Anda akan meningkat, tetapi kami juga mencari penyebab lain, karena bukan hanya usia – tetapi juga paparan lingkungan,” kata St John.

“Dan kami pikir bakteri dan virus itu penting.”

Penelitian ini dipublikasikan di Scientific Reports. (yn)

Sumber: sciencealert

Minibus Menabrak Kerumunan di Sanya, Hainan, Tiongkok, Dikabarkan Banyak Korban Tewas dan Terluka

0

Sebuah video yang beredar di internet menunjukkan sebuah minibus di kota Sanya, Provinsi Hainan, diduga dengan sengaja menabrak pejalan kaki dan kendaraan. Warga di lokasi menyebutkan bahwa “puluhan orang tertabrak,” dan “banyak yang tewas tertindih.”

EtIndonesia. Pada 16 April 2025 sore, beredar banyak video dari lokasi kejadian yang memperlihatkan sebuah van putih di dekat persimpangan Jalan Jinjiling, Sanya, menabrak para pejalan kaki dan kendaraan di sepanjang jalan. Banyak orang tergeletak tak bergerak di jalanan, termasuk anak-anak sekolah dasar yang diduga sedang pulang sekolah saat kejadian berlangsung.

Dalam video terlihat, kendaraan tersebut awalnya berhenti di pinggir jalan, lalu saat mulai bergerak, sempat mundur sedikit sebelum melaju ke depan dengan kecepatan tinggi sambil mengarah ke kerumunan orang—tampak seperti dengan sengaja menabrak mereka. Para pejalan kaki dan pengendara sepeda motor jatuh bergelimpangan.

Ketika kendaraan akhirnya berhenti, tampak beberapa sepeda motor tersangkut di bawah mobil, dan ada orang yang juga terjebak di bawahnya. Banyak warga berusaha menolong mereka yang tertindih.

Bagian belakang kendaraan juga dipenuhi korban, baik pejalan kaki maupun pengendara motor. Dalam video juga terlihat orang tua memeluk anak-anak mereka yang tergeletak tak bergerak di tanah sambil menangis histeris.

Seorang pria yang merekam kejadian mengatakan, “Menabrak puluhan orang,” “orang ini gila,” “menabrak dari sana sampai sini,” “di sini saja tujuh atau delapan orang tergeletak,” “di depan masih ada empat atau lima orang.”

Beberapa sepeda motor tersedot ke bawah kendaraan tersebut. (Cuplikan layar dari video daring)

Hingga malam hari, masih banyak mobil pemadam dan ambulans di lokasi kejadian. Seorang warga perempuan terdengar berkata, “Banyak orang mati tertindih.”

Pada hari yang sama, pihak kepolisian Sanya merilis pernyataan bahwa kejadian terjadi pukul 18:41 dan disebabkan oleh “kesalahan pengoperasian saat kendaraan dinyalakan” oleh pengemudi bernama Xu Mouying (wanita, 60 tahun). Disebutkan hanya “6 orang terluka.” Polisi juga menyatakan telah menyingkirkan kemungkinan pengemudi mabuk atau menggunakan narkoba.

Gerobak semangka digunakan untuk menahan kendaraan yang menyebabkan kecelakaan. (Cuplikan layar dari video daring)

Namun, pernyataan ini bertentangan dengan situasi nyata yang terekam dalam video, sehingga kebenarannya diragukan. Netizen mencurigai ini hanyalah “narasi pengendalian situasi.”

Beberapa warga lokal mengungkapkan bahwa pengemudi tersebut sebelumnya adalah sopir bus wisata dengan pengalaman mengemudi lebih dari 20 tahun. Mereka meragukan pernyataan “kesalahan pengoperasian” tersebut. Ada pula yang khawatir bahwa aksi itu disengaja.

Seorang netizen setempat mengatakan bahwa sebelum kejadian, pengemudi terlibat pertengkaran dengan seseorang. Setelah menabrak belasan sepeda motor, akhirnya kendaraan tersebut dihentikan oleh sebuah gerobak kecil penjual semangka. Jika tidak dihentikan, kemungkinan korban bisa lebih banyak.

Video yang beredar juga menunjukkan bahwa memang ada sebuah gerobak penjual semangka yang berhasil menghentikan kendaraan pelaku. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Percobaan Kimia Remaja Tiongkok Berujung Tragis: Lengan Hilang, Mata Rusak

0

EtIndonesia. Seorang remaja di Tiongkok kehilangan lengannya dan hampir buta pada salah satu matanya setelah percobaan sains di rumahnya yang mengakibatkan ledakan.

Bocah berusia 15 tahun itu tinggal bersama keluarganya di sebuah blok perumahan di Guangzhou, yang terletak di Provinsi Guangdong selatan, ketika insiden itu terjadi pada tanggal 6 April, menurut laporan.

Remaja itu segera dilarikan ke rumah sakit, dengan ayahnya, yang diidentifikasi dengan nama keluarga Huang, mengungkapkan bahwa kedua mata putranya mengalami cedera serius, dengan kulit di sekitarnya “hancur total”.

“Mata kanan anak saya hampir tidak bisa melihat apa pun, sementara mata kirinya masih berfungsi,” kata Huang.

Remaja itu harus menjalani cangkok kulit dan operasi transplantasi kornea. Sementara itu, salah satu lengannya diamputasi, dan dia akan membutuhkan anggota tubuh buatan di masa mendatang.

Penghuni gedung tersebut memberi tahu media lokal bahwa mereka merasakan tanah berguncang ketika ledakan itu terjadi. Otoritas manajemen darurat mengonfirmasi bahwa ledakan itu merupakan hasil dari eksperimen kimia yang dilakukan oleh bocah tersebut.

‘Sifat eksperimen tidak jelas’

Remaja tersebut saat ini adalah siswa sekolah menengah tahun kedua dan belum mulai belajar kimia, karena kurikulum bahasa Mandarin memperkenalkan mata pelajaran tersebut pada tahun ketiga.

Menurut Huang, meskipun tidak tahu apa pun tentang kimia, putranya memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap mata pelajaran tersebut dan sering mencoba-coba eksperimen semacam itu.

“Dia pernah melakukan eksperimen di rumah sebelumnya. Kami tidak pernah menduga ini akan menyebabkan kecelakaan,” kata Huang.

Masih belum jelas eksperimen spesifik apa yang dilakukannya yang mengakibatkan ledakan dengan intensitas seperti itu. Komite perumahan setempat mengatakan mereka telah meluncurkan penyelidikan untuk memastikan apakah ledakan tersebut memengaruhi integritas struktural bangunan.

Komite tersebut juga telah meluncurkan kampanye donasi di dalam komunitas untuk mendukung perawatan medis bocah tersebut. (yn)

Warga Henan, Tiongkok  Didenda karena Parkir di Lahan Kosong, Netizen: Sudah Gila karena Miskin

0

Gara-gara menghadapi kesulitan keuangan, pemerintah daerah di Tiongkok makin nekat mencari pemasukan dengan segala cara. Baru-baru ini, seorang warga di Kota Xinxiang, Provinsi Henan, dikenai denda karena memarkir kendaraannya di lahan kosong, memicu perhatian dan kecaman dari netizen yang menyebut pemerintah “sudah gila karena miskin”.

EtIndonesia. Menurut media Tiongkok, pada 11 April 2025, seorang warga Xinxiang melaporkan bahwa mobilnya didenda padahal diparkir di “lahan kosong”. Dalam video yang beredar di internet, tampak sebuah mobil diparkir di pinggir jalan tanah yang tidak beraspal, tanpa bangunan di sekitar, bahkan tanpa tanaman.

Pria itu berkata: “Saya parkir di sini, lalu saya dikasih surat tilang katanya saya melanggar aturan. Emangnya saya melanggar apa?”

Surat denda itu dikeluarkan oleh Biro Penegakan Hukum Kota Xinxiang dan menyatakan bahwa mobil tersebut melanggar aturan parkir.

Setelah kejadian ini dilaporkan, banyak netizen menyatakan simpati dan kegeraman terhadap tindakan aparat.

Pada 16 April, pihak berwenang Xinxiang memberikan klarifikasi bahwa lokasi parkir berada di dekat terowongan kereta cepat, yang memang dilarang untuk parkir. Mereka juga mengklaim bahwa lahan tersebut bukan tanah kosong, tapi tanah pertanian.

Namun, penjelasan ini tidak diterima publik. Komentar netizen antara lain:

  • “Ini 100% denda ngawur. Meski itu tanah pertanian, itu tidak mengganggu lalu lintas. Apa hubungannya dengan aturan lalu lintas?”
  • “Sudah gila karena miskin.”
  • “Memalukan banget.”
  • “Itu tanah pertanian? Rumput aja nggak ada. Mau lihat rumput harus pakai kaca pembesar!”

Banyak netizen juga membagikan pengalaman serupa:

“Saya dua kali parkir di tanah kosong, dua kali juga ditilang. Saya lapor ke 12345, pertama katanya saya menghalangi jalan, yang kedua katanya semua tempat tanpa garis parkir resmi dianggap melanggar aturan. Gimana mau bantah?”
“Kota saya lebih parah, tempat parkir gratis di pinggir jalan semua sekarang berbayar. Seluruh kota sudah nggak ada tempat parkir gratis. Saya tinggal di kota tingkat tiga, Lianyungang!”
“Di Maoming juga gitu.”
“Di kota kabupaten, parkir di jalan bayar. Nggak parkir di tempat resmi kena denda 200 yuan. Sudah miskin, makin nekat!”

Netizen dari Shaanxi menambahkan: “Tahun lalu saya parkir di tempat parkir, malah didenda 100 yuan. Alasannya: tempat parkir itu sudah ‘tidak aktif’.”

 “Saya tinggal di Nanjing, juga pernah ditilang seperti itu. Setelah lapor ke 12345, jawabannya: semua tempat tanpa garis parkir dianggap pelanggaran. Saya tanya, rumah saya juga nggak ada garis parkir, kalau saya parkir di halaman rumah sendiri, kena denda juga?”

Situasi ini menunjukkan bahwa tekanan keuangan di pemerintahan lokal PKT makin parah, hingga mereka menggunakan segala cara aneh untuk merampas uang rakyat.

Misalnya:

  • 14 Juni 2024, petugas kota Nanjing mengenakan seragam polisi bantu, mengendarai mobil sipil, dan menempelkan surat tilang layaknya polisi lalu lintas, menyebabkan warga bingung dan marah. Seorang warga berkata, “Sudah kacau, hal kayak gini makin sering sekarang.”
  • 3 November 2023, sejumlah video menunjukkan polisi lalu lintas menggunakan forklift untuk memindahkan mobil dari tempat parkir resmi, lalu menandai lokasi itu sebagai ‘dilarang parkir’ dan menilang mobil tersebut.
  • Dalam video lain, seorang pria memarkir mobil di pinggir jalan untuk masuk ke supermarket beli air, dalam waktu singkat mobilnya diangkat dengan forklift, lalu tanah tempat mobil itu diparkir dilukis garis larangan, dan mobilnya pun ditilang. (hui)

Sumber : NTDTV.com

Amerika Serikat Cabut Visa Hampir Seribu Mahasiswa Asing

Menurut laporan Associated Press (AP), pemerintahan Trump baru-baru ini memperketat pemeriksaan visa mahasiswa internasional. Hingga saat ini, mahasiswa dari setidaknya 128 universitas di seluruh Amerika Serikat terdampak, dan 901 orang telah kehilangan status hukum mereka.

EtIndonesia. Asosiasi Pengacara Imigrasi Amerika melaporkan bahwa awalnya mereka hanya menerima segelintir panggilan bantuan setiap hari, namun sejak awal April, laporan dari para mahasiswa meningkat drastis. Banyak mahasiswa mengaku tidak menerima pemberitahuan sebelumnya, dan tiba-tiba mendapati visa mereka telah dicabut, menyebabkan mereka tidak dapat masuk ke AS, melanjutkan studi, atau bekerja.

Menurut data gabungan dari pernyataan kampus dan surat internal, setidaknya 901 visa telah dicabut. Asosiasi Pendidikan Internasional (NAFSA) memperkirakan jumlah sebenarnya bisa mencapai 1.300 orang. Beberapa yang terdampak bukan mahasiswa aktif, melainkan mereka yang sedang bekerja di AS dengan status OPT (Optional Practical Training).

Para pengacara menyebutkan bahwa sebagian besar mahasiswa tidak memiliki catatan kriminal, atau hanya terlibat pelanggaran ringan seperti tilang. Empat mahasiswa dari negara bagian Michigan menggugat pemerintahan Trump, menyatakan bahwa mereka tidak pernah menerima alasan jelas pencabutan visa, hanya diberi email singkat dari pihak kampus. Ada pula yang disebut visanya dicabut karena “latar belakang kriminal” atau “bertentangan dengan kepentingan nasional”, namun tidak ada bukti yang sesuai.

CNN mengutip kasus seorang mahasiswa PhD dari Georgia Institute of Technology yang dijadwalkan lulus pada  Mei dan telah mendapatkan tawaran mengajar. Namun, visanya dicabut hanya karena ada tilang yang belum dibayar oleh temannya saat meminjam mobilnya. Tilang itu kemudian dicabut, tetapi visanya tetap dibatalkan.

Menteri Luar Negeri Marco Rubio menyatakan bahwa pemerintah berhak mencabut visa bagi mereka yang melanggar kepentingan nasional, termasuk individu yang memprotes dukungan Israel dalam perang Gaza. Ia menegaskan bahwa visa diberikan untuk belajar, bukan untuk menjadi aktivis pengacau kampus.

Pada Jumat lalu (11 April), seorang hakim imigrasi AS memutuskan bahwa mahasiswa pro-Palestina dari Universitas Columbia, Mahmoud Khalil, boleh dideportasi oleh pemerintah.

Direktur Eksekutif NAFSA, Fanta Aw, menyatakan bahwa berbeda dari masa lalu di mana status imigrasi mahasiswa biasanya diperbarui lewat pemberitahuan dari pihak kampus, kini banyak perubahan status langsung tercermin di sistem pemerintah, menimbulkan ketidakpastian di kalangan mahasiswa asing.

Beberapa universitas menyarankan mahasiswa untuk meninggalkan AS demi menghindari penahanan, sementara sebagian lainnya memilih untuk mengajukan banding dan tetap di AS menunggu hasil keputusan hukum.

Sejumlah pengadilan negara bagian akhir-akhir ini membuat keputusan yang mendukung mahasiswa:

  • Seorang mahasiswa PhD dari Dartmouth College bernama Liu Xiaotian (nama disamarkan) mendapat perintah perlindungan sementara dari pengadilan New Hampshire.
  • Seorang mahasiswa pascasarjana dari University of Wisconsin-Madison juga mendapat perlindungan serupa.
  • Dua mahasiswa pascasarjana dari Montana State University, kampus Bozeman, berhasil mencegah deportasi mereka.

Seorang mahasiswa PhD asal Tiongkok dari University of North Carolina, Chapel Hill, mengaku bahwa kini ia selalu membawa paspor dan dokumen imigrasi untuk berjaga-jaga terhadap kemungkinan kejadian mendadak. (Hui)

Sumber : Theepochtimes.com 

Total Tarif untuk PKT Capai 245%, Trump Ingin Blokade Pemerintahan Partai Komunis Tiongkok

Pada Selasa (15 April), menurut sumber terpercaya, Gedung Putih tidak hanya berencana memblokir Partai Komunis Tiongkok (PKT) dengan tarif, tetapi juga akan menggalang lebih dari 70 mitra dagang global untuk mengisolasi Tiongkok! Presiden Donald Trump secara tegas menyatakan bahwa ini bukan sekadar soal tarif, melainkan mengharuskan negara-negara di dunia memilih: berdiri bersama Amerika Serikat, atau bersama PKT.

EtIndonesia. Pada Rabu (16/4/2025), Presiden Amerika Serikat Donald Trump menghadiri perundingan perdagangan antara Menteri Keuangan AS Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan delegasi dari Jepang. Trump tengah menggunakan tarif sebagai senjata kuat untuk “Membuat Amerika Hebat Kembali”.

Koresponden NTD di Gedung Putih  Tao Ming melaporkan :  “Hari ini, Gedung Putih secara khusus menekankan penerapan ‘tarif setara’ terhadap PKT, yaitu di atas tarif fentanyl yang sudah ada, ditambah lagi dengan tarif yang dikenakan di masa pemerintahan Trump dan Biden berdasarkan Pasal 301. Bergantung pada jenis produk, tarif ini berkisar antara 7,5% hingga 100%. Karena produk-produk tersebut tidak dikecualikan dari tarif fentanyl maupun tarif setara Trump, maka setelah digabung, total tarif yang dikenakan AS terhadap produk dari Tiongkok mencapai 245%.”

Pernyataan Gedung Putih juga merinci praktik perdagangan tidak adil oleh PKT terhadap AS. Beberapa bulan lalu, PKT melarang ekspor bahan penting seperti galium, germanium, antimoni, dan lainnya yang punya kegunaan militer. 

Minggu ini, PKT kembali menghentikan ekspor enam jenis logam tanah jarang dan magnet tanah jarang, sebagai upaya memutus rantai pasok global dalam industri otomotif, kedirgantaraan, semikonduktor, dan militer.

Menghadapi hegemoni PKT, Trump menggunakan tarif untuk mengisolasi PKT secara global.

Menurut laporan The Washington Post, tim perdagangan Trump sedang berunding dengan lebih dari 70 negara, dengan syarat tegas dari Gedung Putih: jika negara-negara tersebut ingin mendapatkan keringanan tarif dari AS, mereka harus:

  • Mencegah PKT menyelundupkan barang melalui mereka ke AS guna menghindari tarif.
  • Menolak produk industri murah dari Tiongkok yang membanjiri pasar (dumping).
  • Melarang Tiongkok mendirikan pabrik di wilayah mereka untuk mengekspor ke Amerika Sikap keras pemerintahan Trump terhadap Tiongkok bukan hal baru.

Pekan lalu, Stephen Miller, Wakil Kepala Staf Gedung Putih, memposting di media sosial tentang strategi menyeluruh Trump dalam mereformasi perdagangan global yang timpang, termasuk mengisolasi PKT secara politik dan ekonomi di panggung internasional.

Masyarakat internasional kini mulai menyadari ambisi PKT untuk menguasai dunia, termasuk monopoli dalam sektor pelayaran, logistik, dan industri kapal.

Perwakilan Dagang AS pada hari Rabu juga membagikan laporan dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) yang menunjukkan bahwa kapal buatan Tiongkok kini mencakup 53,3% dari industri kapal global, sementara AS hanya menyumbang 0,1%.

Sementara itu, grafik dari Financial Times menunjukkan bahwa sejak 2005—terutama pasca 2021—PKT secara agresif merebut pangsa pasar industri galangan kapal dunia.

Laporan oleh koresponden NTD TV, Tao Ming dan Ren Hao, dari Gedung Putih, AS.