Home Blog Page 141

Apa Itu iDip? Diet yang Dapat Menurunkan Berat Badan Hingga 13% dalam Setahun, Menurut Penelitian

EtIndonesia. Jika Anda ingin menurunkan berat badan, sebaiknya makan lebih banyak protein dan serat, menurut sebuah penelitian baru.

Para peneliti di University of Illinois Urbana-Champaign (UIUC) mengembangkan Program Peningkatan Diet Individual dan melacak 22 peserta yang mengikuti rencana makan selama 25 bulan.

Para relawan disarankan untuk meningkatkan protein harian mereka menjadi 80 gram dan serat menjadi 20 gram.

Para peserta juga didorong untuk membatasi kalori mereka pada 1.500 per hari, penurunan tajam dari asupan kalori yang biasanya direkomendasikan yaitu 2.000 hingga 2.500.

41% peserta iDip dianggap berhasil pada tahun pertama, kehilangan rata-rata 12,9% dari berat badan mereka, menurut hasil yang baru-baru ini dipublikasikan dalam jurnal Obesity Science & Practice.

Para pelaku diet iDip menimbang berat badan mereka setiap hari dan mengikuti sesi pendidikan diet, serta pertemuan konsultasi individu.

“Pendekatan iDip memungkinkan peserta untuk bereksperimen dengan berbagai iterasi diet, dan pengetahuan serta keterampilan yang mereka kembangkan saat menurunkan berat badan berfungsi sebagai dasar untuk pemeliharaan yang berkelanjutan,” kata peneliti utama Manabu Nakamura, seorang profesor nutrisi UIUC.

Namun, sekitar 59% peserta hanya kehilangan sedikit lebih dari 2% dari berat awal mereka setelah satu tahun.

Para peneliti percaya bahwa mereka yang memprioritaskan makan lebih banyak protein dan serat mengalami penurunan berat badan yang paling signifikan.

Ahli diet-gizi terdaftar dan penulis studi pertama Mindy H. Lee berpendapat bahwa “meningkatkan asupan protein dan serat sekaligus mengurangi kalori diperlukan untuk mengoptimalkan keamanan dan kemanjuran diet penurunan berat badan.”

Tim peneliti mengakui kelompok peserta yang kecil dan periode observasi yang terbatas dalam menyajikan temuannya.

Strategi lebih banyak serat dan protein serta lebih sedikit kalori didukung oleh penelitian eksternal.

Serat dikaitkan dengan energi yang berkelanjutan, karena dicerna lebih lambat daripada zat lain. Di dalam usus besar, serat memicu pelepasan hormon yang mengurangi nafsu makan. Karena proses ini memakan waktu berjam-jam, keinginan makan di antara waktu makan berkurang.

Sementara American Heart Association merekomendasikan setidaknya 25 hingga 30 gram serat sehari untuk membantu mengatur pergerakan usus, mengendalikan gula darah, dan mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke, kebanyakan orang Amerika hanya mengonsumsi sekitar 15 gram sehari.

Dan sementara penurunan berat badan yang cepat biasanya dikaitkan dengan hilangnya otot, peserta iDip mempertahankan sebagian besar massa otot mereka.

Bagi mereka yang kehilangan lebih dari 5% dari berat awal mereka, 78% dari berat yang mereka turunkan adalah lemak, kata para peneliti.

Mereka menganggap peningkatan konsumsi protein sebagai penyebabnya, karena protein membantu tubuh mempertahankan massa otot, yang kemudian meningkatkan fungsi metabolisme.

Angka Kecukupan Gizi untuk protein adalah 0,8 gram per kilogram berat badan — atau 0,36 gram per pon. Bagi orang dengan berat 68 kg, itu berarti 54 gram protein setiap hari.

Nakamura berpendapat bahwa serat dan protein yang cukup bahkan lebih diperlukan bagi mereka yang menggunakan obat penurun berat badan seperti Ozempic yang menyebabkan penurunan nafsu makan, penurunan berat badan yang cepat, dan berpotensi, kehilangan otot yang parah.

“Popularitas obat suntik penurun berat badan terus meningkat,” kata Nakamura. “Namun, penggunaan obat ini saat asupan makanan sangat terbatas akan menyebabkan efek samping serius berupa kehilangan otot dan tulang, kecuali asupan protein ditingkatkan selama penurunan berat badan.” (yn)

Sumber: nypost

Kanwil IV KPPU Bekerjasama dengan FEB Unair luncurkan Program Empowering Usaha Mikro Kecil

0

Surabaya – Kanwil IV Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB Unair) sepakat untuk menjalankan program Empowering Usaha Mikro Kecil dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa FEB Unair untuk berkontribusi.

Hal ini diungkapkan Romi Pradana Aryo, Kabid Advokasi dan Kebijakan Kanwil IV KPPU, saat menghadiri penutupan Penutupan rangkaian acara Pekan Intelektual dan Kebersamaan Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis (PIKMEN) 2024 di FEB Unair (23 Agustus 2024). “Alhamdulillah tahun ini Kanwil IV KPPU kembali mendapatkan dukungan penuh dari FEB Unair untuk meluncurkan program baru yang menggabungkan sisi pengabdian masyarakat, pengawasan usaha dan kemitraan, serta capacity building mahasiswa, untuk mendorong pemberdayaan usaha mikro kecil,” jelas Romi.

Dalam program ini, mahasiswa yang telah terdaftar akan dilibatkan dalam survei lapangan untuk melihat bagaimana kondisi usaha mikro kecil disekitar tempat tinggalnya sekaligus mencermati hambatan yang dihadapi dan alternatif solusi yang diperlukan.

Disisi lain, mahasiswa juga akan mendapatkan pembekalan materi calon penyuluh kemitraan bersertifikat yang tidak saja bermanfaat sebagai portofolio namun juga dapat menjadi bekal dasar mengembangkan sisi entrepreneur mahasiswa yang bersangkutan.

Alumni FEB Unair ini selanjutnya menyampaikan apresiasinya kepada Pimpinan FEB Unair serta para mahasiswa dalam mensukseskan program pemberdayaan ini. “Terima kasih atas dukungan dan arahan para Pimpinan FEB Unair sehingga Kami dapat memperkenalkan program ini yang Alhamdulillah mendapat respon sangat positif dari para Mahasiswa, tercatat lebih dari 350 mahasiswa FEB Unair telah bergabung, Insya Allah nanti hasilnya juga dapat dirasakan oleh rekan-rekan pelaku usaha mikro kecil,” ungkap Romi.

Dr. Wisnu Wibowo, SE., M.Si. selaku Wakil Dekan I FEB Unair menyambut baik kerjasama ini sehingga dapat melatih intuisi mahasiswa dalam berfikir dan merespon kondisi ekonomi para pelaku usaha mikro dan kecil di sekitarnya sekaligus menambah skill baik softskill maupun hardskill ketika lulus dari Unair.

Tentara Ukraina Menginvasi Rusia, Tiongkok, Rusia, dan Korut Memiliki Rencana Sendiri

Pengamatan Qin Peng

 Sudah seminggu penuh sejak Ukraina menginvasi Rusia, dan menduduki wilayah seluas 1.000 kilometer persegi! Putin bersumpah akan mengusir tentara Ukraina, tetapi menghadapi dilema. Kelanjutan perang akan berdampak besar pada dunia, termasuk Pemilu AS.

Apa tujuan serangan balik Kiev? Mengepung Wei dan menyelamatkan Zhao (Strategi menyerang bagian belakang musuh dan memaksa pasukan musuh mundur), atau bersiap menyerang Moskow? 

Ukraina Invasi Rusia, Putin Sebut Kiev Demi Persiapkan Perundingan Damai

Pada awal 6 Agustus, tentara Ukraina melancarkan serangan mendadak, dengan memasuki wilayah Negara Bagian Kursk – Rusia dari berbagai arah dan dengan pesat menduduki beberapa pos pemeriksaan serta beberapa benteng pertahanan di daerah tersebut. 

Tidak seperti serangan sebelumnya, yang sebagian besar dilakukan oleh sekelompok kecil relawan Rusia yang bertempur ala gerilyawan bersama pasukan Ukraina, kali ini pasukan penyerang berasal dari beberapa brigade Angkatan Darat Ukraina yang tangguh dan berpengalaman dalam pertempuran.

Perang kali ini membingungkan pihak militer Rusia, juga mengejutkan dan membuat sedih penduduk Rusia setempat. Ini juga pertama kalinya dalam sejarah manusia bahwa suatu negara yang memiliki senjata nuklir mengalami penyerbuan, sekaligus untuk kali pertama Rusia diserbu oleh negara lain sejak Perang Dunia II.

Karena blokade informasi yang ketat dari pihak Ukraina, sangat sedikit berita riil tentang perang yang dipublikasikan. Namun, di dalam negeri Rusia, semua jenis berita bertebaran di dunia maya. 

Pada Senin (12/8), dalam pertemuan yang diadakan oleh Putin, hadir pejabat pemerintah, pejabat senior keamanan, pejabat daerah perbatasan Rusia, dan penjabat gubernur wilayah Kursk, Alexei Smirnov, yang melaporkan kepada Putin bahwa tentara Ukraina telah bergerak membentang sepanjang 40 kilometer serta 12 kilometer jauhnya ke wilayah Kursk, dan saat ini telah menguasai 28 titik pemukiman Rusia.

Menurut Smirnov, operasi tersebut telah menewaskan 12 warga sipil dan melukai 121 lainnya, di antaranya termasuk 10 anak-anak. Ia mengatakan, sekitar 121.000 warga sipil telah dievakuasi atau meninggalkan sendiri daerah yang terkena dampak pertempuran. Warga yang direncanakan untuk dievakuasi berjumlah 180.000 orang.

Karena kekhawatiran tentang tentara Ukraina yang melancarkan serangan di garis depan kedua, Belgorod, wilayah perbatasan Rusia lainnya yang berdekatan dengan Kursk, saat ini juga telah mengeluarkan perintah evakuasi baru.

Namun, wilayah yang sebenarnya diduduki oleh Ukraina mungkin lebih luas, pimpinan militer Ukraina, Oleksandr Syrskyi menyatakan pada Senin (12/08) lalu bahwa sekitar 1.000 kilometer persegi wilayah Rusia kini berada di bawah kendali Ukraina.

Serangan mendadak ini meninggalkan banyak misteri, misalnya, bagaimana sebenarnya pihak Ukraina merencanakannya? Untuk tujuan apakah? Mengapa pihak Rusia tidak melakukan persiapan? Bahkan dikatakan bahwa para jenderal di jajaran bawah tidak berani mengatakan hal yang sebenarnya kepada Putin, bahwa Putin dibiarkan dalam kegelapan, dan lain sebagainya.

Di antara semuanya, mengenai asal-usul operasi khusus tersebut, harian “Times” Inggris mengungkapkan bahwa menyerang Rusia adalah keputusan paling berbahaya yang pernah dibuat Zelensky sejauh ini. Operasi rahasia itu telah direncanakan selama berbulan-bulan untuk mengejutkan Moskow, dan antara 6.000 hingga 10.000 tentara dialokasikan untuk itu.

“Mereka sempat ragu-ragu karena masalah jumlah pasukan dan sumber daya Ukraina, tetapi Zelensky berusaha mengubah persepsi bahwa Ukraina akan kalah berperang,” tulis Times.

Militer Rusia dibuat kelang-kabut, dn mereka pada dasarnya sama dengan pasukan Komunis Tiongkok, hal itu tidak mengherankan, karena mereka memiliki sistem komando birokrasi kuno dari atas ke bawah. Intelijen yang ditemukan di lapangan perlu dilaporkan lapis demi lapis ke atas, dan tidak mampu memberikan respon cepat terhadap invasi. Selain itu, karena pihak militer Ukraina memperoleh keunggulan udara dengan bantuan NATO, analisis informasi dari pihak Rusia juga tidak cukup komprehensif dan sensitif.

Pada saat yang sama, tentara Rusia mungkin tidak pernah berpikir bahwa tentara Ukraina akan menyerang wilayah Rusia. Oleh karena itu, pasukan utama mereka masih bertempur di Ukraina bagian timur, dan pasukan di sepanjang perbatasan sebagian besar terdiri dari tentara wajib militer yang dengan mudah dikalahkan oleh pasukan Ukraina dengan pengalaman bertempur yang lebih mumpuni.

Realitanya, saya pikir ada alasan penting lain mengapa Kremlin membuat kesalahan penilaian ini: Kemungkinan itu adalah kesalahan penilaian situasi. Tahun lalu, dalam kebocoran dokumen rahasia Pentagon terungkap bahwa Zelensky telah mencoba merencanakan serangan berani di daratan Rusia sejak Januari 2023. Berita ini seharusnya juga menarik perhatian Putin. Namun, kemudian kita melihat Rusia acap kali memperingatkan bahwa mereka akan menggunakan senjata nuklir, sementara AS dan negara-negara lain berusaha membatasi pasokan senjata ke Ukraina yang bisa digunakan untuk menyerang daratan Rusia. Meskipun situasinya sekarang telah berubah, dan mitra NATO telah secara terbuka menyetujui impor rudal serang jarak jauh ke Ukraina, Rusia mungkin masih percaya bahwa Ukraina akan mematuhi pembatasan yang diberlakukan oleh Amerika Serikat dan negara-negara lain dalam menyerang Rusia.

Misteri lainnya adalah mengapa Ukraina harus menggerakkan perang ini? Dari sudut pandang saat ini, saya pikir ada beberapa target:

Pertama, Meningkatkan Moral Dalam Negeri Sekaligus Memberikan Rasa Percaya Diri kepada Sekutu Barat

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengakui serangan itu pada Sabtu (10/8), dan ia memuji angkatan bersenjatanya atas “tindakan yang mendorong perang ke wilayah agresor”.

“Ukraina sedang membuktikan bahwa mereka betul-betul mengetahui bagaimana memulihkan keadilan, dan memastikan tekanan yang diperlukan pada para agresor,” tegasnya.

Bagi Ukraina, ketika kekurangan pasukan, senjata, dan peralatan, serta menghadapi serangan kejam dari Rusia di lebih dari 1.000 kilometer garis depan, serangan lintas batas ini telah sangat meningkatkan moral publik. Hal ini kondusif untuk membalikkan kekecewaan sekutu domestik maupun internasional lantaran serangan balik Ukraina di wilayah timur telah terjebak ke dalam perang posisional dalam 1 terakhir ini, namun kini dunia luar memperoleh lebih banyak kepercayaan diri.

Kedua, Persiapkan Diri untuk Perundingan Perdamaian di Masa Depan

Pada hari-hari awal invasi, ada spekulasi luas bahwa target utama Ukraina mungkin adalah PLTN Kursk, dengan maksud untuk menukarnya dengan PLTN Zaporozhye yang diduduki Rusia di Ukraina. Banyak teman juga percaya bahwa Ukraina berusaha menyerang Moskow, tetapi, saya tidak berpikir bahwa ini adalah tujuan strategis utama Zelensky. Sebaliknya, kemungkinan terbesar adalah bahwa Ukraina hendak menciptakan kondisi untuk perundingan damai terakhir.

Pejabat senior dari kedua negara baru-baru ini mengungkapkan pendapat yang serupa.

Pada Senin (11/08), Putin menyatakan bahwa serangan itu adalah upaya Ukraina untuk “memperbaiki posisi negosiasinya”.

“Namun, tidak mungkin bagi kami untuk bernegosiasi dengan mereka yang tanpa pandang bulu menyerang warga sipil, dan infrastruktur sipil, atau mencoba mengancam fasilitas tenaga nuklir. Apa lagi yang bisa kami bicarakan dengan mereka?” katanya.

Putin juga berjanji untuk “mengusir musuh” dari wilayah Rusia.

Akan tetapi, saya berpendapat bahwa penolakan Putin untuk terlibat dalam perundingan damai terutama karena perundingan damai akan merusak citra dirinya ketika tentara Ukraina menginvasi negara itu.

Dari pihak Ukraina, penasihat Presiden Zelensky, Mikhail Podoliak, menyatakan pada Kamis lalu (08/08) bahwa serangan lintas perbatasan akan menyebabkan Rusia “mulai menyadari bahwa perang sedang secara perlahan merembet ke dalam wilayah mereka”. Ia juga menyatakan, tindakan seperti itu akan meningkatkan keunggulan Kyiv dalam negosiasi mendatang dengan Moskow.

“Kapan kami bisa bernegosiasi dengan cara yang bisa mendorong mereka atau mendapatkan sesuatu dari mereka? Hanya ketika perang tidak berjalan seperti yang mereka bayangkan,” tukasnya.

Ketiga, Tujuan Operasionalnya adalah Mengepung Wei dan Menyelamatkan Zhao.

Menurut saya, sasaran operasional ketiga Kiev adalah mengepung Wei dan menyelamatkan Zhao (Strategi menyerang bagian belakang musuh dan memaksa pasukan musuh mundur), serta mencoba melepaskan kendali Rusia atas Ukraina bagian timur.

Seorang pejabat AS menyatakan, AS saat ini menilai bahwa salah satu alasan invasi Ukraina adalah untuk mengganggu jalur pasokan Rusia ke garis depan bagian utara di Kharkiv, pasukan Moskow juga pernah melancarkan invasi pada Mei lalu.

Amerika Serikat menyatakan, tidak diberitahu tentang operasi tersebut sebelum diluncurkan. Pemerintahan Biden telah mendesak Ukraina untuk tidak melancarkan serangan militer terhadap Rusia, tetapi pejabat AS menyatakan, serangan itu sesuai dengan aturan AS yang mengizinkan Ukraina menggunakan senjata yang disediakan AS untuk mempertahankan diri, mengingat serangan Rusia terhadap Provinsi Kharkiv. Namun, saya pikir pernyataan ini adalah retorika diplomatik. Sebelum melancarkan perang, Ukraina pasti telah berkomunikasi dengan AS.

Keempat, Secara Resmi Menyerang Moskow? Kemungkinan Kecil

Banyak warganet mengatakan bahwa mereka akan secara resmi menyerang Moskow, tetapi saya pikir itu kemungkinan kecil, dan Ukraina juga tidak memiliki kekuatan yang cukup.

Rybar, sebuah blog militer Rusia yang berpengaruh, menyatakan pada Senin (12/8), “Jelas, (angkatan bersenjata Ukraina) tidak menghindar dari rencana untuk memperluas formasi pertahanan kami, menciptakan jumlah titik ketegangan maksimum dan berencana berupaya menerobos dari bagian timur untuk mengurangi kemampuan pertahanan (Rusia).”

Gangguan semacam ini dipastikan adalah sasaran. Namun, dibandingkan dengan tentara Rusia, Ukraina masih kalah persenjataan dan kalah jumlah di sebagian besar wilayah.

Analis militer yang bermarkas di Wina, Franz-Stefan Gady, menyatakan, fase berikutnya dari invasi Kursk bergantung pada cadangan yang dimiliki kedua belah pihak dan bagaimana mereka mengerahkannya.

Menurut Gady, masalah utama dengan operasi tersebut adalah bahwa operasi itu tidak mengubah permukaan dasar front timur Ukraina. “Operasi Kursk membutuhkan banyak sumber daya, terutama personel infanteri, yang mungkin lebih dibutuhkan di tempat lain,” katanya.

“Setidaknya sejauh ini, kami belum merasakan adanya perubahan.” Seorang perwira militer Ukraina di dekat Chasiv Yar juga mengatakan, “Rusia tidak akan memindahkan pasukan apa pun dari timur ke Kursk. Mereka memiliki cadangan.”

Kendala utama bagi ketidakmampuan Ukraina untuk benar-benar menyerang Moskow datang dari sekutu Baratnya. Serangan kali ini menggunakan tank Bradley Amerika dan kendaraan infanteri MARDER Jerman, tetapi negara-negara seperti Prancis dan Italia saat ini menyatakan, mereka tidak ingin Ukraina menggunakan senjata mereka untuk menyerang wilayah Rusia.

Harap perhatikan bahwa saya menambahkan kata “benar-benar” karena jika mencoba menggerakkan pasukan Rusia agar kembali ke Rusia untuk bertahan, Ukraina mungkin akan berpura-pura maju menuju Moskow.

Korea Utara Tidak Konsisten – Kementerian Luar Negeri Partai Komunis Tiongkok Diejek Warganet

Kita masih perlu mengamati seberapa lama Ukraina dapat bertahan kali ini. Namun, tidak diragukan lagi bahwa serangan Ukraina telah mempermalukan RRT, Rusia, dan Korea Utara.

Bagi Moskow, hal itu sekali lagi telah melanggar garis merah Putin, bahkan garis batas bawah. Putin pernah mengatakan bahwa senjata nuklir akan digunakan, apabila wilayah Rusia atau negara bagian di timur Rusia diserbu.

Bahkan jika ia berperang secara konvensional, Putin akan menghadapi dilema: Jika ia mengerahkan seluruh tenaganya untuk melawan, hal itu akan menghancurkan kotanya sendiri dan merusak citra kecintaannya terhadap rakyat yang ingin ia ciptakan; dan jika ia menanggapi dengan lamban dan membiarkan pasukan Ukraina bercokol di daratan Rusia untuk waktu yang lama, hal itu juga akan merugikan citranya sendiri.

PKT dan Korea Utara juga sangat canggung. Sebab, hal ini membuat komitmen mereka terhadap Rusia tampak tidak konsisten, dan kini tampak seperti kura-kura yang sering menyembunyikan kepalanya.

Pada 8 Agustus, waktu Beijing, Kantor Berita Xinhua melaporkan bahwa Rusia mengatakan, telah membendung serangan tentara Ukraina terhadap Oblast Kursk. Namun, seminggu kemudian, tentara Ukraina telah memperluas wilayah pendudukan.

Pada 9 Agustus, Stasiun Radio Pusat Partai Komunis Tiongkok mengulang kata-kata Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat, “Serangan Ukraina terhadap Oblast Kursk adalah tindakan terorisme.” Banyak warganet Tiongkok yang mencibirnya: “Serangan Rusia terhadap Ukraina adalah operasi militer khusus, dan serangan balik Ukraina terhadap Rusia adalah tindakan terorisme.”

Di bawah berita yang relevan, komentar warganet Tiongkok ini dianggap sebagai “juru bicara per kapita Kementerian Luar Negeri”: “Kami berharap Rusia akan menahan diri, menyelesaikan perbedaan melalui cara damai, serta menjaga perdamaian dan stabilitas regional. Masalah Kursk memiliki latar belakang sejarah yang kompleks. Situasi yang berkembang hingga hari ini adalah hasil dari upaya bersama semua pihak. Untuk memahami dan mencari solusi yang rasional dan damai, perlu untuk memahami seluk-beluk masalah Kursk dan menyelesaikannya dengan benar atas dasar kesetaraan dan rasa saling menghormati. Masalah keamanan. Rusia dan Ukraina harus menahan diri. Kami memahami dan mendukung keinginan Republik Rakyat Kursk untuk bergabung dengan Ukraina.”

Setelah tersandung berulang kali, Partai Komunis Tiongkok (PKT) menjadi “lebih pintar”. Pada 12 Agustus, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengomentari invasi tentara Ukraina ke wilayah Rusia. Nadanya telah berubah: “Pihak Tiongkok telah memperhatikan situasi yang relevan. Posisi Tiongkok terkait masalah Ukraina konsisten dan jelas, menyerukan semua pihak untuk mematuhi ‘tiga prinsip’ guna meredakan situasi, yaitu, medan perang tidak boleh meluap, perang tidak boleh meningkat, dan semua pihak tidak boleh menggunakan cara bertempur. Pihak Tiongkok akan terus menjaga komunikasi dengan komunitas internasional dan memainkan peran konstruktif dalam mendorong penyelesaian politik atas krisis tersebut.”

Beberapa warganet mengejek bahwa anak berbakti (PKT, red.) itu tidak menyangka ayahnya (Rusia, red.) begitu tak berguna.

Beberapa orang juga teringat akan Korea Utara, dengan dikatakan bahwa Kim Jong-un dan Putin menandatangani perjanjian bantuan pertahanan bersama beberapa waktu lalu, dan berjanji untuk “memberikan dukungan bersama ketika satu pihak diserang”. Namun mengapa Korut kini tidak mengirim pasukan?

Memang, pria tambun itu (Kim Jong-un, red.) agak tidak setia kawan. Putin menghadiahinya mobil mewah sebelum ini dan bahkan merendahkan diri sebagai “sopir pribadi” untuk mengantarnya jalan-jalan. Sekarang Rusia dalam masalah besar, Korea Utara seharusnya mengirimkan sejumlah tentara ke Rusia untuk membantu pertahanan. Di satu sisi, agar tentara Korut berkesempatan makan kenyang yang bergizi, di sisi lain, juga dapat menghabiskan lebih banyak proyektil (Korut, red.) yang mudah meledak di laras meriam sewaktu ditembakkan!

Namun, kita semua sebenarnya juga mengetahui bahwa baik PKT maupun Korea Utara tidak dapat diandalkan: Uni Soviet dulu awalnya yang membesarkan PKT, tetapi PKT dan Uni Soviet beberapa kali pecah kongsi; sebelum perang Rusia-Ukraina, Xi Jinping berjanji kepada Putin bahwa hubungan mereka “tidak akan dibatasi”, tetapi alhasil setelah Rusia mendapat sanksi keras dari komunitas internasional, bantuan RRT terhadap Rusia telah menyusut. Bagaimana dengan Korea Utara? Dengan bantuan PKT, keluarga Kim memenangkan kekuasaan, tetapi mereka juga beberapa kali berseteru. Oleh karena itu, jika Putin atau penggantinya cukup cerdas, ia harus memanfaatkan kesempatan, untuk berani mengkhianati PKT, dan kembali ke kelompok negara-negara demokrasi.

Ini sebenarnya juga merupakan hasil yang tak terelakkan. Orang dahulu berkata: “Jika Anda berteman dengan saling menguntungkan, Anda akan tercerai-berai ketika semua keuntungan habis; jika Anda berteman dengan saling demi kekuasaan, Anda akan runtuh jika kehilangan kekuasaan.” Interaksi di antara diktator selalu memiliki perhitungan kecil mereka sendiri dan tidak memiliki nilai-nilai bersama yang nyata. Faktanya, sulit untuk mempertahankannya dalam waktu yang lama.

Jadi, bagaimana perang Rusia-Ukraina akan berkembang selanjutnya, dan bagaimana hubungan trilateral antara RRT, Rusia, dan Korea Utara akan berkembang? Mari kita tunggu dan saksikan. (Osc/whs)

KP BEI Jawa Timur Bekerjasama dengan Universitas Lakukan Edukasi Pasar Modal

0

Surabaya – Dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi di Pasar Modal Indonesia, Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (KP BEI) Jawa Timur terus melakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi pasar modal kepada masyarakat. KP BEI Jawa Timur bersama-sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perusahaan sekuritas dan didukung oleh Perguruan Tinggi di Jawa Timur melaksanakan kegiatan pembukaan 3.000 rekening efek di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri Surabaya (FEB Unesa) dan 1.000 Rekening Efek di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (FE UIN Maliki) Malang yang dilaksanakan pada 21 Agustus dan 23 Agustus 2024 di masing-masing kampus tersebut.

Kepala KP BEI Jawa Timur, Cita Mellisa menuturkan, BEI menggandeng kampus dengan tujuan untuk membekali mahasiswa tentang pengetahuan keuangan. “Mahasiswa sebagai agent of change harus dibekali dengan pengetahuan keuangan sejak dari awal. Tujuannya agar bisa sehat finansial dan terhindar dari penipuan berkedok investasi,” ujar perempuan penggemar kopi tersebut.

Lebih lanjut, Cita menambahkan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan di FEB Unesa dan FE UIN Maliki Malang karena kedua kampus tersebut termasuk kampus besar di Jawa Timur yang berkontribusi terhadap perkembangan pasar modal. “Tidak menutup kemungkinan bahwa setelah kedua kampus ini, selanjutkan akan kami laksanakan pembukaan rekening efek massal lagi di kampus-kampus yang lain, diutamakan yang sudah kerja sama pendirian Galeri Investasi dengan BEI,” imbuhnya.

Sejalan dengan BEI, OJK sebagai Lembaga tertinggi di industri keuangan Indonesia mengatakan bahwa kegiatan ini penting dilakukan karena bisa menangkal sedini mungkin generasi muda terjebak di investasi ilegal serta judi online. Pengawas Senior Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 4 Kantor OJK Provinsi Jawa Timur, Donny Eko Arifianto mengatakan bahwa “Kegiatan ini sengaja menyasar mahasiswa baru, supaya mereka tidak terjebak di investasi ilegal dan judi online,” ucapnya.

Dekan FEB Unesa, Prof. Dr. Anang Kistyanto, S.Sos. menerangkan bahwa pihak Perguruan Tinggi mendukung kegiatan ini. “Kami mendorong mahasiswa untuk bisa mempraktekkan materi yang sudah mereka dapatkan di perkuliahan, Kami menghadirkan langsung regulator dan pelaku di pasar modal untuk mendampingi para investor baru tersebut,” terangnya.

Sementara itu, Dekan FE UIN Maliki Malang, Dr. H. Misbahul Munir, Lc., M.EI. mengungkapkan bahwa pihak seminar yang diberikan diharapkan dapat membekali mahasiswa agar terhindar dari investasi ilegal. “Kami sangat senang bisa menghadirkan para pakar dan praktisi dari OJK, BEI serta perusahaan sekuritas Mirae Asset untuk membekali para mahasiswa baru Fakultas Ekonomi UIN Maulana Malik Ibrahim dengan literasi keuangan di era digital ini. Hal ini penting agar para mahasiswa baru memiliki wawasan yang cukup terkait transaksi keuangan di era modern dan bisa memanfaatkannya dengan baik serta tidak terjebak dalam praktek keuangan yang ilegal dan merugikan,” ungkapnya.

Acara di Surabaya dihadiri oleh Dekan FEB Unesa, Prof. Dr. Anang Kistyanto, S.Sos., M.Si., Donny Eko Arifianto sebagai Pengawas Senior Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 4 Kantor OJK Provinsi Jawa Timur, Cita Mellisa sebagai Kepala Kantor BEI Jawa Timur, Ishak Luthfian sebagai Kepala Cabang HR Muhammad PT Bank Rakyat Indonesia, serta Alifa Yustisia sebagai Kepala Cabang PT Sucor Sekuritas.

Sedangkan acara di Malang dihadiri oleh Kepala Otoritas Jasa Keuangan Malang, Biger Adzanna Maghribi: Kepala Kantor Perwakilan BEI Jawa Timur, Cita Mellisa; Dekan FE UIN Maliki Malang, Dr. H. Misbahul Munir, Lc., M.EI; CFP Area Manager PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Heriyanto Cahyo Kurniawan.

Selain pembukaan rekening massal oleh mahasiswa, dalam kegiatan tersebut dilakukan seminar pasar modal tentang investasi di pasar modal dan waspada investasi ilegal. Pemateri seminar tersebut berasal dari OJK, BEI dan Perusahaan Sekuritas.

Kegiatan ini dilakukan dalam upaya meningkatkan jumlah investor lokal serta menumbuhkan kesadaran dan kecintaan masyarakat Indonesia terutama generasi muda terhadap investasi di pasar modal. Selain itu mahasiswa baru dari FEB UNESA dan FE UIN Maliki Malang dapat mengenal lebih dekat serta memahami dengan benar keberadaan lembaga-lembaga keuangan di pasar modal dan berbagai produk serta jasa yang ada di pasar modal, sehingga diharapkan pada mampu menggunakan produk dan jasa keuangan di pasar modal untuk memenuhi kebutuhan keuangannya serta terhindar dari investasi ilegal dan judi online.

Para Ahli Bingung dengan Kondisi Biarawati yang Telah Lama Meninggal dan Masih Hampir Sempurna

EtIndonesia. Sebuah tim ahli tidak dapat memastikan mengapa seorang biarawati Missouri yang meninggal pada tahun 2019 tidak membusuk, uskup Keuskupan Kansas City-St. Joseph mengumumkan pada hari Kamis (22/8).

“Dalam batasan yang telah diamati selama ini, jenazah Suster Wilhelmina Lancaster tampaknya tidak mengalami pembusukan yang biasanya terjadi dalam kondisi pemakaman sebelumnya,” kata Uskup James V. Johnston dari Kansas City-St. Joseph dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di situs web keuskupan.

Lancaster, dari Rosario Mahakudus, pendiri Benediktin Maria, Ratu Para Rasul, meninggal pada tanggal 29 Mei 2019. Dia berusia 95 tahun.

Hampir empat tahun kemudian, pada tanggal 28 April 2023, jenazahnya digali untuk dimakamkan kembali di altar baru yang sedang dibangun para biarawati. Setelah penggaliannya, dia ditemukan dalam “kondisi yang sangat terpelihara” meskipun tidak dibalsem dan dikubur dalam peti mati kayu yang tidak disegel, seperti yang dilaporkan Fox News Digital saat itu.

Berita tentang penemuan ini menyebar, yang menyebabkan ribuan orang berbondong-bondong ke kota kecil Gower, Missouri, pada bulan Mei 2023 untuk memuliakan dan melihat jenazah Wilhelmina dalam apa yang oleh para peziarah saat itu disebut sebagai “mukjizat zaman modern.”

Dalam pernyataan tersebut, Johnston mengatakan bahwa dia telah “menugaskan tim ahli medis setempat untuk melakukan pemeriksaan dan evaluasi terhadap jenazah Suster Wilhelmina” kurang dari sebulan setelah diketahui bahwa dia sebagian besar tidak membusuk dalam empat tahun sejak kematiannya.

Tim tersebut, kata Johnston, “dipimpin oleh seorang dokter patologi, yang dibantu oleh dua dokter medis lainnya dan seorang mantan pemeriksa mayat daerah Missouri.”

Selain memeriksa tubuhnya, “tim memeriksa peti jenazah, dan wawancara dilakukan dengan para saksi mata atas peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelum penguburan pada tahun 2019 dan penggalian pada bulan April 2023,” katanya.

“Dalam laporan akhir, tim investigasi mencatat bahwa kondisi jenazah Suster Wilhelmina selama pemeriksaan tidak terdeteksi adanya ciri-ciri pembusukan,” kata Johnston.

Dan meskipun lapisan peti jenazah telah “benar-benar rusak,” jubah Lancaster dan pakaian lainnya “tidak menunjukkan ciri-ciri kerusakan,” kata Johnston.

“Tim investigasi hanya dapat melakukan pemeriksaan terbatas tetapi tetap menyimpulkan bahwa ‘kondisi jenazahnya sangat tidak biasa untuk rentang waktu hampir empat tahun sejak kematiannya, terutama mengingat kondisi lingkungan dan temuan pada benda-benda terkait,'” katanya.

“Laporan tersebut juga mencatat bahwa riwayat terkait kematian dan penguburan Suster Wilhelmina tidak menggambarkan kondisi yang diharapkan dapat melindungi dari pembusukan,” lanjutnya.

Uji tanah juga menemukan “tidak ada unsur yang tidak biasa” yang dapat mencegah pembusukan tubuh yang tidak dibalsem, kata Johnston.

Dalam tradisi Katolik dan Ortodoks Timur, ditemukan bahwa beberapa orang tidak membusuk seperti yang diharapkan setelah kematian.

Ini disebut “tidak dapat rusak,” menurut situs web Catholic Answers.

“Mirip dengan bagaimana Bapa tidak mengizinkan tubuh Yesus mengalami kerusakan saat berada di dalam makam (lihat Kisah Para Rasul 1:27), Tuhan menyediakan agar jenazah beberapa orang beriman tidak akan mengalami kerusakan tubuh,” kata situs tersebut.

Lancaster belum ditetapkan sebagai “tidak dapat rusak,” karena Gereja Katolik tidak memiliki protokol resmi untuk melabeli orang yang meninggal sebagai tidak dapat rusak, kata Johnston dalam pernyataannya.

Uskup mencatat bahwa “tidak dapat rusak tidak dianggap sebagai indikasi kekudusan,” dan “tidak ada rencana saat ini untuk memulai proses kekudusan bagi Suster Wilhelmina.”

Di Gereja Katolik, seseorang biasanya harus meninggal setidaknya selama lima tahun sebelum proses resmi kanonisasi dapat dimulai, menurut situs web Konferensi Uskup Katolik Amerika Serikat. Lancaster telah meninggal selama lebih dari lima tahun.

“Kondisi jenazah Suster Wilhelmina Lancaster tentu saja telah menarik perhatian luas dan menimbulkan pertanyaan penting,” kata Johnston. “Saya berdoa agar kisah Suster Wilhelmina terus membuka hati untuk mencintai Tuhan dan Bunda Maria.”

Tahun lalu, setelah penemuan dan perhatian media berikutnya mengenai pendiri mereka, para Benediktin Maria, Ratu Para Rasul, mengunggah pernyataan panjang di situs web mereka tentang warisannya sebelum dan sesudah kematiannya.

“Mengenai apa yang tampaknya merupakan pengawetan tubuh Suster yang ajaib, kita diberi kesempatan untuk merenungkan karunia besar yang Tuhan berikan kepada kita setiap hari, terutama yang secara harfiah tersembunyi dari mata kita,” kata pernyataan mereka.

“Kami percaya bahwa meskipun seluruh kehidupan dan kematian Wilhelmina merupakan mukjizat yang menunjukkan jalan menuju Tuhan Yang Mahakuasa, apa yang dia tinggalkan tetap menunjukkan kepada Kebangkitan-Nya dan kehidupan kemuliaan yang menanti kita.”

Jenazah Lancaster ditempatkan dalam kotak kaca di biara gereja.

Pengunjung biara dapat melihat jenazahnya setiap hari antara pukul 08:30 pagi dan 19: 30 malam, menurut situs web Benedictines of Mary, Queen of Apostles. (yn)

Sumber: nypost

Peneliti Melepas Liarkan 40 Posum ke Gurun demi Alasan Termanis

EtIndonesia. Di padang gurun yang spektakuler di Red Centre, Australia, peneliti hewan dan anggota masyarakat adat setempat baru-baru ini berkumpul untuk menyaksikan sekelompok hewan kecil kembali ke rumah.

Penonton bersorak saat hewan-hewan itu berlarian ke semak-semak. Tanpa disadari hewan-hewan itu, keberadaan mereka di daerah ini terbukti sangat penting bagi banyak orang yang menyaksikannya.

Selama beberapa dekade, posum ekor sikat — marsupial nokturnal yang berbulu — berkembang biak dengan baik di Australia Tengah. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, mereka menghilang dari daerah itu karena meningkatnya pemangsaan dan suhu yang lebih tinggi.

Anggota Masyarakat Adat Laramba dan masyarakat Ngalia-Warlpiri/Luritja, yang tinggal di padang gurun ini, berduka atas hilangnya hewan-hewan unik ini.

Namun baru-baru ini, peneliti di Australian Wildlife Conservancy (AWC) memutuskan untuk melakukan sesuatu. Awal bulan ini, mereka melepas liarkan 40 posum ekor sikat ke Suaka Margasatwa Newhaven, cagar alam di daerah tersebut.

Setelah pemeriksaan kesehatan dan upacara penyambutan, para peneliti AWC melepaskan posum kembali ke rumahnya, dan akhirnya mengembalikan spesies yang sangat dicintai ini ke daerah yang sangat dirindukan oleh masyarakat asli.

“Sangat istimewa untuk mengembalikan hewan yang sangat penting secara budaya ini ke padang pasir,” kata ahli ekologi satwa liar AWC, Dr. Tim Henderson, dalam siaran pers.

Dengan mengembalikan posum ke habitatnya, Australian Wildlife Conservancy melanjutkan misi mereka untuk mengembalikan lanskap alam ini ke kejayaannya sebelumnya.

“AWC bertujuan untuk terus memulihkan kumpulan spesies mamalia di Newhaven, dan proses ekologi yang terkait dengan kembalinya spesies ini,” tulis AWC dalam siaran pers. (yn)

Sumber: the dodo

Pembaruan Tentang ‘Gletser Kiamat’ yang Dapat Menimbulkan Dampak yang Menghancurkan Seperti yang Diungkapkan Para Ilmuwan Jika Gletser Ini Runtuh

EtIndonesia. Di Antartika, terdapat sesuatu yang dikenal sebagai Glacier Thwaites, meskipun lebih sering disebut dengan julukan yang lebih dramatis, yaitu ‘Gletser Kiamat’.

Alasan mengapa dia diberi julukan yang begitu dramatis adalah karena Glacier Thwaites merupakan bagian dari apa yang disebut sebagai ‘titik lemah’ dari Lapisan Es Antartika Barat, di mana gletser ini rentan runtuh, dan jika itu terjadi, kemungkinan besar seluruh lapisan es tersebut akan ikut runtuh bersamanya.

Gletser ini, bersama dengan satu lagi yang disebut Gletser Pulau Pinus, diyakini sangat mungkin runtuh tanpa banyak peringatan di masa depan.

Konsekuensi dari runtuhnya gletser ini bisa menyebabkan kenaikan signifikan pada permukaan laut, yang akan menghancurkan banyak kota dan desa pesisir, serta menyebabkan jutaan orang kehilangan tempat tinggal.

Meskipun itu adalah kabar buruk, dan memang akan sangat buruk jika itu terjadi, kabar baiknya adalah para ilmuwan yang secara rutin memantau gletser ini mengatakan bahwa skenario terburuk saat ini dianggap tidak mungkin terjadi.

Sebuah studi baru tentang kekuatan gletser ini menunjukkan bahwa salah satu risiko terbesar, yaitu ketidakstabilan es tebing laut (Marine Ice Cliff Instability – MICI), mungkin tidak menjadi perhatian sepanjang abad ke-21.

Profesor Mathieu Morlighem menulis di The Conversation bahwa ketika rak es runtuh, hal itu akan memaparkan tebing es yang tinggi, dan semakin tinggi tebing tersebut, semakin sulit bagi mereka untuk tetap stabil.

Untungnya, studi baru ini menunjukkan bahwa gletser ini ‘akan tetap cukup stabil setidaknya hingga tahun 2100’, dan ketika mereka mensimulasikan kemungkinan runtuh dalam 50 tahun ke depan, tebing-tebing tersebut tidak akan cukup tinggi untuk runtuh dengan cepat.

Jika Anda bertanya-tanya apa arti semua ini bagi ‘Gletser Kiamat’ dan planet kita, kabar baiknya adalah—untuk saat ini setidaknya—kemungkinan runtuh secara cepat yang akan menjadi ‘skenario mimpi buruk’ bahkan lebih kecil daripada sebelumnya, seperti dilaporkan oleh USA Today.

Profesor Morlighem mengatakan kepada mereka bahwa meskipun gletser dan lapisan es masih mengalami kemunduran, hal ini tidak akan terjadi ‘secepat yang diperkirakan oleh salah satu skenario’.

Menjelang akhir abad ini, permukaan laut diperkirakan akan naik sekitar dua hingga tiga kaki.

Skenario mimpi buruk yang diperkirakan akan kita hindari pada akhirnya akan mengakibatkan kenaikan permukaan laut hingga 15 m yang akan sangat menghancurkan.

Profesor Morlighem menekankan bahwa temuan studi ini ‘tidak berarti Thwaites stabil’.

Pembaruan bahwa ‘Gletser Kiamat’ kemungkinan besar tidak akan runtuh dalam waktu dekat memang kabar baik, tetapi yang kurang menyenangkan adalah gletser ini masih terus mencair dan kehilangan massa.

Meskipun Antartika sangat dingin, arus laut yang membawa air hangat menipiskan es dari bawah, dan Anda tidak bisa begitu saja mengganti gletser raksasa yang sedang hilang ini dengan yang baru. (yn)

Sumber: ladbible

Ratusan Pesawat Tempur Dikerahkan! Israel Luncurkan Serangan Udara ke Lebanon

Israel melancarkan serangan udara ke 40 sasaran di Lebanon pada 24 Agustus malam, dan Hizbullah merespons dengan menembakkan 320 roket, meningkatkan ketegangan antara Israel dan Lebanon

www.aboluowang.com

Pada 25 Agustus, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan bahwa mereka mengerahkan sekitar 100 pesawat tempur untuk menyerang lokasi peluncuran roket Hizbullah di Lebanon, menghancurkan lebih dari 40 titik peluncuran. 

“Kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi warga sipil dan negara kami,” kata IDF. Mereka juga merilis video berdurasi 1 menit 4 detik yang menunjukkan beberapa target di Lebanon selatan dihancurkan.

Menurut laporan yang dikutip dari Times of Israel, sebagian besar peluncur roket Hizbullah diarahkan ke Israel utara, dan beberapa diarahkan ke Israel tengah.

Sebelumnya, New York Times mengutip pejabat intelijen Barat yang mengatakan bahwa serangan Israel menargetkan peluncur di Lebanon yang diatur untuk meluncurkan roket ke Tel Aviv, Israel, pada pukul 5 pagi waktu setempat.

Tiba-tiba: Seratus Pesawat Tempur Israel Serang Lebanon, Hizbullah Membalas dengan Roket ke Israel

Kelompok bersenjata Hizbullah di Lebanon, pada 25 Agustus, meluncurkan serangan besar-besaran menggunakan drone dan roket ke Israel sebagai balasan atas pembunuhan komandan militernya, Fuad Shukr. Hizbullah mengklaim telah menyelesaikan “tahap pertama operasi” mereka.

Pihak Israel menyatakan bahwa sebelum serangan Hizbullah terjadi, mereka sudah mengerahkan sekitar 100 pesawat tempur untuk menghancurkan ribuan titik peluncuran roket Hizbullah.

Menurut laporan media asing, Hizbullah menyatakan pada 25 Agustus pagi bahwa mereka menembakkan 320 roket dan banyak drone ke Israel, menargetkan kamp militer Israel, fasilitas militer, dan sistem pertahanan udara “Iron Dome”. Hizbullah mengklaim berhasil menghantam 11 target militer Israel sebagai balasan atas pembunuhan Shukr.

IDF menekankan bahwa mereka telah melancarkan serangan udara sekitar setengah jam lalu ketika mengetahui bahwa Lebanon bersiap meluncurkan rudal dan roket, dan berhasil menghancurkan ribuan titik peluncuran roket Hizbullah. Mengenai serangan roket dan drone Hizbullah, IDF menyatakan bahwa serangan tersebut dilakukan setelah Hizbullah memulai serangan bertahap sebagai respons terhadap serangan udara Israel. (Jhon)

Pria dalam Foto Bersejarah Memegang Catatan dengan Pesan kepada Dunia Sebelum Mencoba Hidup di Alam Liar dan Tidak Pernah Kembali

EtIndonesia. Berikut adalah kisah yang menggetarkan dari Chris McCandless, seorang pria yang pergi ke alam liar dan tidak pernah kembali.

Setelah lulus dari universitas pada tahun 1990, McCandless menyumbangkan seluruh tabungannya dan memutuskan untuk menghidupkan kembali peristiwa dalam buku favoritnya – The Call of the Wild karya Jack London – dengan melakukan perjalanan ke utara menuju hutan belantara Alaska dengan harapan bisa hidup dari alam.

Kisahnya dan tekadnya untuk hidup dari alam merupakan campuran yang menginspirasi sekaligus menghancurkan, yang kemudian diadaptasi menjadi buku dan film.

Sayangnya, tujuan McCandless untuk menolak budaya konsumerisme Amerika dan kembali ke alam berakhir tragis dengan dirinya yang berusia 24 tahun akhirnya mati kelaparan di kamp buatannya.

Pendaki lain kemudian menemukan tubuhnya di dalam bus yang berkarat, yang telah menjadi rumahnya, dengan berat badannya hanya 50 kg, menjadi pengingat keras bagi para pendaki betapa tidak kenal ampunnya alam liar.

Dalam bulan-bulan menjelang kematiannya, McCandless mendokumentasikan kehidupannya di Bus 142 di Jalur Stampede, Alaska, dalam jurnalnya dan kamera film. Keduanya ditemukan setelah kematiannya.

Jurnal dan foto-foto tersebut memberikan wawasan penting tentang saat-saat terakhir McCandless di alam liar, termasuk bagaimana dia tiba di lokasi terpencil itu dan usahanya untuk kembali ke peradaban.

Pada bulan April 1992, McCandless menumpang truk ke Alaska bersama orang terakhir yang melihatnya hidup-hidup, seorang teknisi listrik bernama Jim Gallien.

Gallien kemudian mengungkapkan bahwa dia khawatir dengan kurangnya persiapan McCandless dan bahkan mencoba membujuknya untuk menunda perjalanannya – yang ditolak oleh McCandless.

Hanya berbekal beberapa buku, sebuah senapan, dan beberapa nasi, dia memulai petualangannya, bertahan selama 113 hari di wilayah terpencil itu.

Hari-hari terakhir kehidupan McCandless memperlihatkan bahwa pemuda itu mulai menyadari bahaya dari situasi yang dia hadapi. Salah satu catatan di jurnalnya mengungkapkan upaya gagal untuk meninggalkan hutan belantara Alaska karena sungai yang tidak dapat dilewati.

Ini menunjukkan betapa kurangnya persiapan McCandless untuk perjalanannya, karena sebuah peta rinci dari daerah tersebut kemudian mengungkapkan bahwa dia sebenarnya bisa berjalan keluar dari situasi yang tampaknya tanpa harapan itu.

Sadar bahwa dirinya hampir mati kelaparan dan sangat membutuhkan bantuan, McCandless menempelkan pesan putus asa di jendela bus, yang berbunyi: “Perhatian Para Pengunjung yang Mungkin Datang. S.O.S. Saya membutuhkan bantuan Anda.

“Saya terluka, hampir mati, dan terlalu lemah untuk mendaki keluar. Saya sendirian, ini bukan lelucon. Demi Tuhan, tetaplah di sini untuk menyelamatkan saya. Saya sedang mengumpulkan buah beri di dekat sini dan akan kembali malam ini.

“Terima kasih, Chris McCandless. Agustus?”

Dia juga menulis apa yang diyakini sebagai pesan perpisahan dalam hari-hari menjelang kematiannya, kemudian mengambil foto dirinya yang memegang catatan tersebut, yang berbunyi: “Saya telah memiliki kehidupan yang bahagia dan berterima kasih kepada Tuhan.

“Selamat tinggal dan semoga Tuhan memberkati semua!”

Dipercaya bahwa McCandless meninggal karena kelaparan atau keracunan dari tumbuhan liar yang dia konsumsi. Bus yang menjadi tempat tinggal terakhirnya kemudian dipindahkan dari lokasi tersebut untuk mencegah pendaki lain melakukan perjalanan yang sama. (yn)

Sumber: ladbible

Pemberontak Yaman Menyerang Kapal Tanker, Dikhawatirkan 150.000 Ton Minyak Mentah Bocor Menjadi Bencana Lingkungan

www.aboluowang.com

Pemberontak Houthi yang didukung Iran mengklaim telah menghantam kapal tanker berbendera Yunani, Sounion, dengan drone dan rudal. Sebuah kapal perang Eropa kemudian menyelamatkan 25 awak kapal tersebut.

United Kingdom Maritime Trade Operations (UKMTO) dalam laporan konsultasi pada  23 Agustus lalu menyatakan telah menerima laporan tentang tiga kebakaran di kapal tersebut, yang tampaknya sedang terombang-ambing di laut.

Kemudian, kelompok Houthi merilis sebuah video di media sosial yang menunjukkan tiga ledakan di kapal tersebut, dengan bola api meletus dari tangki minyak kapal dan asap hitam tebal membubung ke udara, menimbulkan kekhawatiran bahwa kapal tersebut bisa tenggelam. Jika ini terjadi, Sounion akan menjadi kapal ketiga yang tenggelam sejak Houthi mulai menyerang kapal-kapal dalam perang Israel melawan Palestina di Gaza pada Oktober tahun lalu.

Perusahaan pengelola kapal tanker Sounion yang berbasis di Athena, Delta Tankers, pada Jumat (23 Agustus) menyatakan sedang melakukan segala upaya untuk memindahkan kapal dan kargonya. “Demi alasan keamanan, kami tidak dapat memberikan komentar lebih lanjut,” tambah perusahaan tersebut.

Kapal tanker Sounion sepanjang 274 meter tersebut mengangkut 150.000 ton minyak mentah dari Irak dengan tujuan ke pelabuhan di dekat Athena.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, pada Sabtu (24 Agustus) memperingatkan bahwa “serangan Houthi yang terus berlanjut bisa menyebabkan 1 juta barel minyak bocor ke Laut Merah, atau empat kali lipat dari jumlah tumpahan minyak Exxon Valdez pada tahun 1989 di lepas pantai Alaska sekitar 257.000 barel minyak.” (jhon)

Pendiri Telegram Pavel Durov Ditangkap di Prancis, Terancam 20 Tahun Penjara

Pendiri dan CEO Telegram, Pavel Durov, yang populer sebagai aplikasi komunikasi terenkripsi, ditangkap oleh Office National de Lutte Contre la Fraude/ONAF (Kantor Anti-Penipuan Nasional) pada  24 Agustus malam setelah tiba di Bandara Paris-Le Bourget dengan pesawat pribadi dari Azerbaijan. Telegram aplikasi percakapan yang memiliki 800 juta pengguna aktif

www.aboluowang.com

Pavel Durov, yang merupakan pendiri dan CEO Telegram, ditangkap oleh Kantor Penipuan Prancis pada 24 Agustus malam setelah tiba di Bandara Paris-Le Bourget dengan pesawat pribadi dari Azerbaijan. Sebelumnya, Durov mengatakan bahwa dia dan Telegram mendapat terlalu banyak perhatian dari badan intelijen Amerika Serikat.

Menurut jaringan siaran berita televisi dan radio Prancis, BFMTV, Durov, yang berusia 39 tahun, sebelumnya telah dicari oleh pemerintah Prancis karena Telegram digunakan untuk kegiatan ilegal seperti pencucian uang dan penyelundupan, yang dianggap tidak diawasi dengan baik oleh Durov. 

Menurut BFMTV, pendiri Telegram tersebut tidak pernah bepergian secara rutin ke Prancis dan Eropa sejak surat perintah penangkapan dikeluarkan.

Telegram yang berkantor pusat di Dubai memiliki pengaruh besar di Rusia, Ukraina, dan negara-negara bekas Uni Soviet, dan menjadi salah satu platform media sosial utama.

 Menurut laporan United Daily News Taiwan, sejak Rusia menginvasi Ukraina pada tahun 2022, Telegram telah menjadi sumber utama informasi perang dari kedua belah pihak, meskipun banyak dari konten tersebut tidak disaring dan bisa menyesatkan. 

Aplikasi ini telah menjadi sarana komunikasi pilihan bagi Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, dan pejabatnya, sementara Kremlin juga menggunakan Telegram untuk menyebarkan berita, menjadi salah satu dari sedikit platform yang digunakan rakyat Rusia untuk mendapatkan informasi terkait perang.

Durov meninggalkan Rusia pada tahun 2014 karena menolak bekerja sama dengan pemerintah Rusia untuk menutup akun-akun oposisi di jaringan sosial VK dan menjual platform tersebut. Pengusaha kelahiran Rusia itu diketahui tinggal di Dubai, tempat Telegram berkantor pusat, dan memegang kewarganegaraan ganda Prancis dan Uni Emirat Arab.

Majalah Forbes memperkirakan kekayaan Durov mencapai 15,5 miliar dolar AS. Durov pernah mengatakan bahwa dia mendapat tekanan dari beberapa pemerintah, namun dengan 800 juta pengguna aktif saat ini, dia menegaskan bahwa platform ini harus tetap “netral” dan bukan “pemain geopolitik.”

Laporan media Prancis menyatakan bahwa polisi Prancis sedang menyelidiki kurangnya pengawasan Telegram terhadap kegiatan kriminal, sehingga mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Durov. 

Kementerian Dalam Negeri Prancis dan polisi tidak memberikan tanggapan atas pertanyaan dari Reuters. Kedutaan Besar Rusia di Prancis menyatakan bahwa mereka sedang memeriksa situasi tersebut.

Kantor berita resmi Rusia, Sputnik, melaporkan bahwa Durov di Prancis terancam hukuman penjara hingga 20 tahun. Seorang jurnalis Prancis menulis di platform media sosial X bahwa Durov “terancam hukuman penjara hingga 20 tahun dan akan diadili pada Minggu malam (25/8).”

Pakar keuangan “Asia Financial” di platform X menyatakan bahwa Durov telah lama menjadi target FBI. Setelah tersebar berita ini, harga Toncoin anjlok, dan dugaan kejahatan yang melibatkan Durov mungkin lebih serius dibandingkan dengan kasus Changpeng Zhao, mantan CEO Binance dan Justin Sun, mantan Wakil Tetap Grenada untuk Organisasi Perdagangan Dunia. Mengingat latar belakang Rusia-nya, para investor disarankan untuk menjaga jarak dengan Telegram. (Jhon)

Diserang 320 Roket, Penerbangan di Bandara Israel Kacau

www.aboluowang.com

Pada Minggu (25/8), Israel melancarkan serangan pre-emptive terhadap Hizbullah di Lebanon, dengan melakukan serangan udara terhadap target-target Hizbullah di Lebanon. Hizbullah kemudian membalas dengan menembakkan lebih dari 320 roket.

Perang ini juga memberi dampak pada penerbangan di bandara Israel, menyebabkan penerbangan di Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv mengalami penundaan. 

Banyak penumpang terjebak di bandara, namun menurut laporan media lokal, pada pukul 07.00 pagi waktu setempat, penerbangan di bandara sudah kembali normal.

Keterangan gambar: Jadwal penerbangan didominasi warna merah, menunjukkan penerbangan ditunda. (Foto dikutip dari @DD_Geopolitics)

Menurut laporan media asing, otoritas pengelola bandara Israel mengumumkan sekitar pukul 05.00 pagi waktu setempat bahwa demi keselamatan penumpang, penerbangan yang akan berangkat dari Bandara Internasional Ben Gurion akan dihentikan sementara, dan pesawat yang seharusnya mendarat di bandara tersebut dialihkan ke bandara lain. Bandara Ben Gurion baru kembali beroperasi normal pada pukul 07.00 pagi waktu setempat.

Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat jadwal penerbangan yang didominasi warna merah, menunjukkan banyak penerbangan yang ditunda, sementara para penumpang menunggu informasi terbaru di dalam bandara.

Keterangan gambar: Kekacauan penerbangan, bandara disesaki penumpang. (Foto dikutip dari X @sentdefender)

Sementara itu, alarm peringatan serangan roket dan drone terus berbunyi di wilayah utara Israel. Menurut laporan BBC, hingga saat ini, belum ada laporan korban luka di Israel.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, sebelumnya telah mengumumkan bahwa Israel akan memasuki keadaan darurat selama 48 jam ke depan, di mana Komando Belakang dapat mengeluarkan perintah pembatasan. Kantor Perdana Menteri Netanyahu juga mengumumkan pembatalan rapat kabinet rutin, dan akan mengadakan rapat kabinet keamanan pada pukul 7 pagi waktu setempat, 25 Agustus. (Jhon)

Mikroplastik yang Ditemukan di Otak Dapat Dikaitkan dengan Meningkatan Kasus Alzheimer

EtIndonesia. Penelitian baru telah menunjukkan adanya potensi hubungan antara mikroplastik di otak manusia dan peningkatan penyakit Alzheimer secara global.

Penelitian Universitas New Mexico, yang belum ditinjau oleh ilmuwan lain, telah menunjukkan bahwa konsentrasi mikroplastik tertinggi ditemukan dalam 12 sampel otak dari orang yang meninggal karena demensia, termasuk penyakit Alzheimer.

Peneliti menganalisis konsentrasi mikroplastik dalam 51 sampel hati, ginjal, dan otak yang dikumpulkan pada tahun 2016 dan 2024.

Meskipun partikel dapat ditemukan di semua organ ini, sampel otak menunjukkan konsentrasi tertinggi, tujuh hingga 30 kali lebih banyak daripada sampel hati atau ginjal.

12 sampel otak dari orang yang meninggal karena demensia atau Alzheimer terbukti mengandung plastik hingga 10 kali lebih banyak beratnya daripada sampel yang sehat, seperti yang dilaporkan dalam New Lede.

Meskipun temuan awal ini saja tidak cukup untuk membuktikan adanya hubungan antara mikroplastik di otak dan kejadian demensia atau Alzheimer, temuan ini menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut.

Seperti yang dinyatakan para peneliti dalam laporan mereka, kejadian penyakit ini meningkat di seluruh dunia. Pada saat yang sama, jumlah plastik di otak telah meningkat lebih dari 50 persen dalam delapan tahun terakhir.

Penelitian sebelumnya pada tikus juga menghubungkan nanoplastik (partikel plastik yang bahkan lebih kecil dari mikroplastik) di otak dengan perubahan kognitif dan kondisi otak lainnya.

Sebuah penelitian berbeda, yang diterbitkan dalam jurnal Science Advances pada tahun 2023, menemukan bahwa nanoplastik dapat berinteraksi dengan protein yang disebut alfa-sinuklein, yang berperan dalam komunikasi sel saraf. Dikatakan bahwa partikel-partikel ini dapat mengikat erat alfa-sinuklein, yang dapat mengakibatkan pembentukan gumpalan beracun yang mirip dengan yang terlihat pada penyakit Parkinson

“Ini cukup mengkhawatirkan,” Matthew Campen, ahli toksikologi di Universitas New Mexico dan penulis utama penelitian tersebut, mengatakan kepada New Lede.

“Ada jauh lebih banyak plastik di otak kita daripada yang pernah saya bayangkan atau saya rasa nyaman.”

Sejauh mana partikel-partikel ini, yang ada di udara, air, dan makanan, memengaruhi kesehatan manusia belum sepenuhnya dipahami.

Menurut sebuah penelitian tahun 2022 yang diterbitkan dalam Lancet Public Health, kasus demensia global akan meningkat tiga kali lipat pada tahun 2050.

Namun, diperlukan lebih banyak penelitian untuk menjelaskan kemungkinan hubungan mikroplastik dengan tren ini, demikian simpulan para ilmuwan. (yn)

Sumber: metro

Kedatangan Kapal Selam Nuklir AS ke Australia untuk Pemeliharaan: Langkah Kunci AS, Inggris dan Australia  Menghalangi Ekspansi  Tiongkok

NTD

Pada  Jumat (23 Agustus), sebuah kapal selam bertenaga nuklir milik Amerika Serikat untuk pertama kalinya menjalani pemeliharaan di Australia. Ini merupakan langkah kunci bagi kerjasama Amerika Serikat, Inggris, dan Australia untuk menghalangi ekspansi Partai Komunis Tiongkok di kawasan Indo-Pasifik.

Kapal selam bertenaga nuklir kelas Virginia milik Amerika Serikat, “USS Hawaii,” tiba di Pangkalan Angkatan Laut Stirling di Australia Barat pada  Jumat, di mana kapal tersebut akan menjalani pemeliharaan.

Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Menteri Pertahanan dari ketiga negara, disebutkan bahwa ini adalah pertama kalinya Australia terlibat langsung dalam pemeliharaan kapal selam bertenaga nuklir di wilayahnya. Langkah ini dianggap sebagai tonggak penting dalam kemitraan trilateral AUKUS, dan sebagai langkah penting untuk mencegah agresi di kawasan tersebut.

Selama setahun terakhir, personel Australia telah menerima pelatihan yang disediakan oleh Amerika Serikat dan Inggris. Selanjutnya, kedua negara tersebut akan terus membantu Australia menguasai, mendukung, dan mengoperasikan pengetahuan serta keterampilan yang dibutuhkan untuk kapal selam nuklir Angkatan Laut Kerajaan Australia di masa depan.

Mulai tahun 2027, satu kapal selam bertenaga nuklir kelas Astute milik Inggris dan hingga empat kapal selam nuklir kelas Virginia milik Amerika Serikat akan dikerahkan secara bergantian di Pangkalan Angkatan Laut Stirling di Australia. Ini akan memberikan Australia pengalaman berharga dalam membangun armada kapal selam bertenaga nuklir bersenjata konvensional selama 10 tahun ke depan.

Ketua Komite Urusan Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat AS, Michael McCaul, baru-baru ini menyatakan bahwa penempatan bergilir kapal selam nuklir AS di Australia telah memperkuat kekuatan pencegahan AS di kawasan Indo-Pasifik untuk menghalangi Partai Komunis Tiongkok. (Hui)