Home Blog Page 1410

Satgas Ungkap Penularan Varian Delta Mendominasi di Kudus dan Bangkalan

ETIndonesia- Varian Delta 1617.2 dari India ditemukan di beberapa wilayah Indonesia. Penelusuran sementara ini, banyak ditemukan di daerah Kudus dan Bangkalan. Hingga kini penelusuran asal muasal virus tersebut masih terus dilakukan.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan untuk memetakan persebaran virus ini, penelitian masih dilakukan melalui metode Whole Genome Sequencing (WGS) atau surveilans meski belum menjangkau seluruh wilayah Indonesia. 

“Penelitian memerlukan WGS atau sampel yang jumlahnya lebih besar. Suatu saat nanti, kita bisa menelusuri darimana virus tersebut berasal, darimana masuknya dan menyebar ke mana saja,” ujarnya di Graha BNPB, Selasa (15/6/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden. 

Dijelaskan lebih lanjut, adanya varian dari suatu virus dikarenakan itu adalah upaya virus untuk bertahan hidup. Proses mutasinya ini akan berlangsung terus menerus apabila potensi penularan tersedia. Karenanya, jika penularan masih terus berlangsung tengah-tengah masyarakat, maka peluang virus untuk bermutasi masih ada. 

Ia mengatakan vaksin yang diberikan kepada masyarakat saat ini, Wiku memastikan memiliki efektifitas tinggi. Pasalnya, efikasinya diatas 50% terpenuhi. Meski demikian, penelitian lebih lanjut terkait ini masih terus dilakukan. Untuk memastikan bahwa vaksin yang digunakan adalah vaksin yang efektif. (asr)

Waspada! Kegentingan Lonjakan COVID-19, Mayoritas Meningkat di Provinsi-provinsi Pulau Jawa

ETIndonesia – Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan terjadinya ledakan kasus pasca libur lebaran secara merata di seluruh provinsi-provinsi yang terdapat di pulau Jawa.

“Kita lihat bersama 5 provinsi teratas yang mengalami kenaikan kasus seluruhnya dari pulau Jawa yaitu Provinsi DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, DI Yogyakarta dan Jawa Timur, bahkan provinsi ke enam kenaikan teratas adalah provinsi Banten dengan kenaikan kasus lebih dari 400 hingga 7.000 kasus pada minggu ini,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito di Graha BNPB, Jakarta Selasa (15/6/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube BNPB.

Ia menerangkan daerah yang mengalami lonjakan adalah daerah-daerah yang menjadi tujuan pemudik. Bahkan, termasuk daerah asal tujuan dari para pemudik.

“Kenaikan kasus pada minggu kelima pada periode liburan ini jelas terlihat pada tujuan mudik seperti Jawa Tengah, DIY, banten dan Jawa Barat serta daerah yang menjadi asal pemudik yaitu DKI Jakarta,” imbuhnya.

Wiku mengingatkan kondisi yang mengkhawatirkan atas lonjakan kasus. Ia meminta semua pihak bekerjasama untuk menetapkan langkah-langkah antisipasi untuk menekan ledakan kasus.    

“Kondisi yang mengkhawatirkan patut menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat untuk berhati-hati menetapkan pengendalian kasus yang sesuai dengan kapasitas masing-masing daerah, fokus kita saat ini adalah mengendalikan daerah yang sedang mengalami kegentingan kasus dengan mematuhi pembatasan mobilitas yang ada baik dalam negeri maupun luar negeri,” katanya. (asr)

Gempa Magnitudo 6,1 di Maluku Tengah, Dimonitor Air Laut Sempat Terlihat Surut

ETIndonesia- Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) terus memonitor situasi terkini pasca gempa Magnitudo 6,1 yang terjadi di Kepulauan Maluku, Rabu (16/06/2021).

BNPB memonitor laporan sementara kejadian gempa dari beberapa wilayah, seperti Kabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Timur, Seram Bagian Barat dan Kota Ambon. Dilaporkan air laut sempat terlihat surut.

“Dilaporkan di Desa Yaputi, Kabupaten Maluku Tengah telah terjadi kerusakan pada dinding penahan tanah (talud) pantai, dan air laut sempat terlihat surut. Sementara di Desa Saunolu terdapat kerusakan pada permukiman masyarakat dan di Desa Mahu terdapat patahan,” demikian keterangan BNPB.

Hingga berita ini dirilis belum ada laporan korban jiwa akibat gempabumi tersebut, namun masyarakat telah melakukan evakuasi mandiri dengan mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi. 

Masyarakat selalu diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga dalam menghadapi bahaya gempabumi maupun potensi tsunami.

Warga juga diminta tetap pantau informasi yang dapat dipercaya dan tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (BNPB/asr)

Kabarnya Jack Ma Ditahan, Dipukuli dan Dipaksa Mengakui: Tanpa PKT Tidak Ada Jack Ma

0

oleh Li Yun

Setelah Jack Ma mengkritik sistem regulasi keuangan komunis Tiongkok saat menghadiri Shanghai Bund Financial Summit pada akhir Oktober tahun lalu, Ant Group tiba-tiba diminta menghentikan IPO. 

Tak lama kemudian, Ant Goup dan Alibaba Group, berulang kali “dikutak-katik” oleh pihak berwenang. Jack Ma sendiri pun tidak muncul di depan umum selama 3 bulan. Karena itu, media Barat bertanya ke mana Jack Ma pergi ?

Pada 14 Juni, Media Liberty Times Net mengutip pernyataan dari pengusaha Tiongkok, Guo Wengui memberitakan bahwa, Jack Ma dijebloskan oleh pihak berwenang komunis Tiongkok ke dalam sebuah pondokan kecil untuk menjalani tahanan rumah. Dia tidak hanya diinterogasi dengan kejam, tetapi juga menjadi sasaran kekerasan, mulutnya ditampar berkali-kali, dan diancam mau dibunuh. 

Pada akhirnya, Jack Ma terpaksa bersujud untuk mengakui kesalahan dan baru dibebaskan setelah bersedia mengucapkan : “Semuanya tidak mungkin terjadi tanpa Partai Komunis Tiongkok”.

Guo Wengui mengungkapkan bahwa, Jack Ma baru dibebaskan setelah beberapa bulan berlalu. Dan Jack Ma yang baru divermak oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT), tampaknya menjadi orang yang berbeda. Dia juga berkata kepada teman-temannya : “Tidak ada makanan yang tidak dimakan, tidak ada pekerjaan yang boleh tidak dilakukan, selama Anda masih hidup”.

Pada Januari, Leland Miller, CEO organisasi AS yang berkecimpung dalam riset pasar juga mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Jurnal Keuangan dan Ekonomi Amerika Serikat, bahwa Jack Ma dan perusahaannya telah menghadapi banyak masalah, bahkan Jack Ma mungkin telah di dalam ruangan gelap oleh pihak berwenang karena “tidak menghormati Partai Komunis Tiongkok”.

Pada 14 Juni, Hsieh Chin-ho, Ketua Media Caixun Taiwan melalui akunnya di Facebook menyebutkan bahwa, kabar soal Jack Ma dipenjara di sebuah pondokan kecil untuk menjalani tahanan rumah dan rumor klaim lainnya yang beredar, memang sulit dapat dikonfirmasi. Namun, dari perspektif situasi yang dihadapi Jack Ma, dapat kita lihat adanya perjalanan ekonomi komunis Tiongkok yang sedang mencapai suatu titik balik baru, dengan tantangan yang belum pernah ia hadapi sebelumnya.

Hsieh Chin-ho menjelaskan bahwa setelah Ant Group dihentikan dari rencana IPO, Alibaba Group kena denda sebesar RMB. 18,2 miliar karena melanggar undang-undang anti-monopoli kayanya. Kemudian Tencent, Meituan juga mengalami nasib yang sama. Tujuan dari undang-undang anti-monopoli adalah agar perusahaan menelan habis (kekayaan) partai dan negara, tetapi itu sama saja dengan memperlakukan hak yang sama antara pengusaha terkemuka, yang inovatif dengan publik. Inovasi dan daya saing perusahaan akan mati karenanya.

Hsieh Chin-ho juga mengatakan bahwa, pergulatan antara AS dengan komunis Tiongkok secara resmi sedang berlangsung saat ini. Sebagian besar pengusaha, seperti Jack Ma, Ma Huateng, dan Wang Xing, semuanya dalam kesulitan. Sementara orang Amerika terkaya seperti Jeff Bezos dan Elon Musk terlibat dalam program pengembangan luar angkasa. “Adegan ini sangat kontras, siapa yang bakal menang dan kalah sudah bisa kelihatan”.

Hsieh Chin-ho mengatakan bahwa setelah ekonomi komunis Tiongkok bertumbuh sangat cepat selama lebih dari 30 tahun, kini telah mencapai persimpangan kritis.

Topik yang sedang hangat baru-baru ini, seperti sikap apatisme dari masyarakat khususnya para pemuda di daratan Tiongkok dan masalah rumit yang bergulir kian ke internal. Hal ini menunjukkan adanya kebangkitan kesadaran tenaga kerja.

Sedangkan bagi para pemuda yang lahir di tahun 90-an dan 2000-an, sulit untuk mengharapkan mereka mau berjuang mati-matian untuk menghasilkan uang, sebagaimana yang dilakukan orang tua mereka karena tertutupnya kesempatan.

Semua kompetisi yang dihadapi komunis Tiongkok saat ini sudah diperas hingga ekstrem, dan banyak bisnis telah menggunakan persaingan harga sehingga pada akhirnya mereka harus kehilangan uang. Orang-orang muda yang bekerja sebagai pengojek mengantar makanan, semakin lama semakin mengecil penghasilannya. 

Ambil contoh Meituan, yang pada tahun 2015 hanya memiliki 15.000 orang jasa pengantar makanan, tapi sekarang telah membengkak menjadi 10 juta orang. Anak-anak muda di Tiongkok yang terlihat mondar-mandir di jalanan, tetapi tidak terlihat masa depannya.

Hsieh Chin-ho mengatakan bahwa saat ini, melikuidasi kekayaan kapitalis secara bertahap menjadi konsensus sosial di daratan Tiongkok. 

Dulu, Jack Ma adalah sosok model yang sukses dan yang dikenal dengan sebutan boss atau Papa Ma, namun kini ia telah dijuluki kapitalis dan vampir penghisap darah. 

Jika sampai sikap apatisme dan masalah rumit yang bergulirnya kian ke internal telah menjadi kesadaran arus utama masyarakat bawah di daratan Tiongkok, maka di masa yang akan datang, masyarakat dan ekonomi komunis Tiongkok akan mengalami sebuah perubahan yang sangat besar. (sin)

Setelah Hampir 22 Tahun, Penganiayaan Brutal Terhadap Falun Gong Masih Berlanjut di Tiongkok

0

Shi Ming

Saat saya menelusuri beberapa hari terakhir laporan-laporan di situs web Minghui.org yang berbasis di Amerika Serikat yang mendokumentasikan penganiayaan terhadap Falun Gong, penulis melihat Partai Komunis Tiongkok masih terus menganiaya para praktisi Falun Gong atas keyakinannya, yang terus mengabadikan penderitaan manusia yang tidak terhingga.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah suatu latihan spiritual Tiongkok kuno yang terdiri dari latihan-latihan meditasi gerakan lembut dan ajaran-ajaran moral yang menggabungkan prinsip-prinsip Sejati, Baik, dan Sabar dalam kehidupan sehari-hari. 

Popularitas Falun Gong meningkat selama tahun 1990-an, di mana ada 70 juta hingga 100 juta praktisi Falun Gong di Tiongkok pada akhir dekade tersebut, menurut perkiraan resmi pada saat itu.

Merasa terancam oleh popularitas Falun Gong, Partai Komunis Tiongkok meluncurkan sebuah kampanye pembersihan  sistematis pada Juli 1999. Sejak itu, jutaan praktisi Falun Gong  ditahan di dalam penjara, kamp kerja paksa, dan fasilitas lainnya, di mana ratusan ribu praktisi Falun Gong disiksa saat dipenjara, menurut Pusat Informasi Falun Dafa.

Saya akan menyebutkan beberapa praktisi Falun Gong yang dianiaya, seperti yang didokumentasikan dalam laporan-laporan terbaru Minghui.

Li Shunjiang, seorang insinyur di Qiqihar di Provinsi Heilongjiang, di timur laut Tiongkok, meninggal di awal usia 50-an pada 20 Mei. Ia dipenjara dua kali sejak tahun 2001 dan menghabiskan total 12 tahun di Penjara Fengtun dan Penjara Tai Lai, di mana ia disiksa oleh para penjaga penjara. 

Sebagai akibatnya, ia menderita efusi pleura yang parah dengan penumpukan cairan yang berlebihan di kedua paru-dan rongga dadanya. Ia meninggal setelah dibebaskan dalam kondisi yang buruk, sambil merawat istri dan ibu mertuanya, yang berada dalam kondisi yang mengerikan juga setelah dianiaya — istrinya menjadi sakit jiwa setelah tiga tahun penjara, dan ibu mertuanya lumpuh dan terbaring di tempat tidur setelah empat tahun di penjara.

Yang Wanxin, seorang penduduk Beijing berusia 65 tahun, diculik dari rumahnya pada Agustus 2020. Sejak itu, ia ditahan secara ilegal di Pusat Penahanan Distrik Shijingshan di Beijing. Penggerebekan polisi membuat  suaminya yang terbaring di tempat tidur menjadi ketakutan, dan suaminya menjadi putus asa karena Yang Wanxin ditahan. Kondisi suaminya cepat memburuk, dan suaminya meninggal dunia pada Desember 2020.

Mo Liqiong, seorang akuntan di kota Xiangtan di Provinsi Hunan, ditangkap dan ditahan beberapa kali sejak tahun 1999. Pada 25 Agustus 2003, ia ditangkap dan kemudian dijatuhi hukuman sembilan tahun di Penjara Wanita Provinsi Hunan, di mana ia disiksa oleh para penjaga penjara. 

Selama di penjara, ia dipecat oleh majikannya dan ditinggalkan oleh suaminya. Mo Liqiong diculik lagi oleh polisi pada 5 Februari dan  ditahan secara ilegal di Pusat Penahanan Xiangtan.

Lu Mengjun, 59 tahun, juga adalah penduduk kota Xiangtan, secara ilegal dihukum tiga kali karena keyakinannya, dengan total 15 1/2 tahun. Terbaru, hukuman penjara 7 1/2 tahun dimulai pada 28 April, setelah ia sekali lagi ditangkap dan rumahnya digeledah pada 2 Juni 2020.

Sementara ia selamat dari penyiksaan oleh penjaga penjara selama dua tahun sebelumnya hukuman penjara, dua rekan praktisi Falun Gong yang ditangkap bersamanya, Lu Songming dianiaya sampai tak bernyawa pada tahun 2021 dan Liu Liyan, juga dianiaya sampai meninggal dunia pada tahun 2014.

Gu Xiaohua, seorang warga Beijing berusia 72 tahun, diadili oleh Pengadilan Distrik Chaoyang di Beijing karena keyakinannya pada 19 April, menyusul penangkapannya oleh polisi, yang menggeledah rumahnya dan menyita buku-buku Falun Gongnya dan barang-barang pribadi, pada 17 April 2019. 

Selama ditahan di Pusat Penahanan Distrik Chaoyang, ia ditolak haknya untuk memiliki pengacaranya mengunjunginya dan membelanya di pengadilan.

Gu Xiaohua berulang kali menjadi sasaran karena keyakinannya sejak penganiayaan dimulai pada tahun 1999. Ia menjadi sasaran 1 1/2 tahun kerja paksa pada Januari 2002, empat tahun pada November 2005, dan 2 1/2 tahun pada Februari 2009.

Ketika Partai Komunis Tiongkok meluncurkan kampanye penganiayaan sistematis pada Juli 1999, Partai Komunis Tiongkok menyatakan bahwa Partai Komunis Tiongkok akan melenyapkan Falun Gong dalam waktu tiga bulan dengan cara  memfitnah reputasi praktisi Falun Gong), merampas kekayaan mereka, dan menyeran mereka secara fisik. Praktisi Falun Gong yang dibunuh sebagai akibat penganiayaan akan dinyatakan sebagai korban bunuh diri dan segera dikremasi.

Peningkatan jumlah laporan dan investigasi menunjukkan bahwa, Partai Komunis Tiongkok terlibat dalam panen organ praktisi Falun Gong dan korban lainnya secara paksa yang disponsori negara, di mana  peneliti David Matas dan David Kilgour menyebut “kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya” di planet ini.”

Selama 22 tahun terakhir, penganiayaan terhadap Falun Gong telah terbukti, di antara kejahatan paling parah dalam sejarah terhadap kemanusiaan. 

Jumlah kematian yang sebenarnya yang disebabkan oleh penganiayaan adalah sulit diperkirakan, karena adanya sensor ketat di Tiongkok Daratan. Minghui memastikan dan membuktikan kematian, 4.641 praktisi Falun Gong di tangan pihak berwenang Partai Komunis Tiongkok karena menolak untuk meninggalkan keyakinannya.

Namun, statistik yang tidak lengkap ini hanyalah sebagian kecil dari korban tewas yang sebenarnya jauh lebih tinggi, karena banyak kematian tidak dilaporkan–—termasuk mereka yang dibunuh untuk diambil organnya.

Saat ini, sejumlah besar praktisi Falun Gong yang tidak bersalah, masih mengalami penderitaan di penjara dan pusat penahanan di Tiongkok, di mana mereka menghadapi ancaman penyiksaan dan panen organ secara paksa.

Penganiayaan tersebut harus diakhiri, dan ketika setiap hari terus berlanjut adalah hari di mana tirani Partai Komunis Tiongkok terus menang atas hati nurani manusia. (Vv)

Artikel  ini disampaikan oleh penulis Shi Ming,  seorang penulis lepas yang telah meliput urusan Tiongkok dan masalah hak asasi manusia selama bertahun-tahun. Dia telah berkontribusi pada Epoch Times berbahasa Mandarin sejak 2011.

Penelitian Universitas Tsinghua Beijing Tentang Vaksin Terkait Infeksi Virus Varian, Hasilnya Seperti Ini Hingga Varian Delta di Inggris

Zhu Ying

Laporan terbaru dari Layanan Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE) di Inggris menunjukkan bahwa, di antara 42 kematian di negara yang terinfeksi virus India varian Delta, 12 orang diantaranya sudah menerima dua dosis penuh vaksin, terhitung 29%.

Adapun 7 lainnya yang meninggal telah divaksin dosis pertama 21 hari sebelum terinfeksi virus varian India. Sebanyak 23 orang lainnya belum divaksinasi. Ini berarti bahwa vaksin yang ada memiliki efek anti kematian  terbatas terhadap virus varian Delta.

Data terakhir yang dirilis PHE juga menunjukkan bahwa setelah dosis pertama divaksin, tingkat perlindungan terhadap virus varian Delta hanya 33%.  Setelah vaksin dosis kedua, tingkat perlindungan dapat ditingkatkan menjadi 81%. 

Sedangkan dosis pertama vaksin melawan varian Inggris yang mana tingkat perlindungan virus varian Alpha dapat mencapai 51%. Dibandingkan tingkat perlindungan setelah 2 dosis vaksin dapat mencapai 88,4%. Dengan kata lain, efektivitas vaksin yang ada terhadap virus varian Delta, lebih rendah dibandingkan dengan varian Alpha.

Hasil ini membuat para ilmuwan khawatir. Pasalnya, virus varian Delta saat ini sedang menyebar luas di Inggris. Para ahli khawatir bahwa Inggris mungkin menghadapi gelombang epidemi ketiga.

Informasi publik menunjukkan bahwa hingga saat ini, jumlah kumulatif orang yang didiagnosis dengan virus varian Delta di Inggris telah melebihi 41.000 orang, terhitung lebih dari 90% dari kasus baru.

Sementara itu, menurut laporan Hong Kong 01, baru-baru ini tim peneliti dari Universitas Tsinghua Beijing menerbitkan laporan penelitian dalam jurnal imunologi “Immunity”. Isinya menunjukkan bahwa varian-varian baru yang dibentuk oleh kombinasi virus varian, tidak hanya menimbulkan efek perlindungan yang parah. Bahkan, dapat menyebar ke hewan inang lainnya di seluruh spesies.

Tim peneliti menemukan bahwa strain varian Inggris B.1.1.7, strain varian Afrika Selatan B.1.351, dan strain Brasil P.1, yang telah menyebar dalam skala besar di banyak negara sejak akhir tahun lalu, semua memiliki protein lonjakan mutasi. 

Tim juga menemukan, mutasi ini menunjukkan  varian strain yang baru muncul sedang mengalami transfer antigen. Tren ini tak hanya menimbulkan tantangan baru terhadap efektivitas perlindungan dari obat dan vaksin yang kini digunakan, tetapi juga dapat menginfeksi hewan inang lainnya di seluruh spesies. Temuan Ini berarti, manusia mungkin menghadapi masalah bagaimana menangani penyebaran epidemi lintas spesies yang lebih rumit.

Perlu dicatat, pakar virus di India belum lama ini mengungkapkan kepada publik bahwa virus varian baru yang dihasilkan dari 2 kombinasi atau bahkan tiga strain varian,  ditemukan di negara tersebut.  Hewan-hewan seperti cerpelai, kucing, anjing dan hewan kecil lainnya yang terinfeksi juga mereka muncul di banyak negara. 

Kasus terbaru dari infeksi lintas spesies terjadi pada awal April tahun ini, ketika seekor harimau berusia 4 tahun di Kebun Binatang Bronx di New York City didiagnosis menderita pneumonia Komunis Tiongkok.

Para ilmuwan kini masih mempelajari karakteristik dari strain varian ganda ini.  Hasil penelitian masih belum dirilis ke publik. Kasus pneumonia Komunis Tiongkok yang dikonfirmasi pada hewan lain, hanya terdapat dalam kasus terbatas. Akan tetapi munculnya kondisi terbaru memberikan peringatan kepada dunia. (hui)


Virus Varian Delta yang Memiliki Gejala Infeksi Mirip Influenza Telah Menyebar ke 74 Negara

NTDTV.com

Varian Delta dari virus komunis Tiongkok (COVID-19) yang pertama kalinya ditemukan di India telah menyebar ke setidaknya 74 negara di seluruh dunia. Virus varian tersebut dikabarkan memiliki daya penularan yang tinggi.

Media Inggris ‘The Guardian’ pada 14 Juni memberitakan, menurut informasi terkumpul oleh perangkat lunak ponsel Zoe Covid, menunjukkan bahwa gejala infeksi varian Delta terasa seperti orang kena influenza berat.

Timothy David Spector (Tim Spector), seorang profesor epidemiologi di King’s College London yang memimpin penelitian tersebut mengatakan, bahwa karakteristik virus varian Delta saat ini sedang berubah, menyebabkan gejala infeksi menjadi lebih seperti influenza berat, dan pasien mungkin merasa bahwa mereka sedang tertular oleh influenza musiman dan masih keluar rumah seperti biasanya. Inilah yang menyebabkan timbulnya banyak masalah.

Tim Spector mengatakan bahwa kelompok peneliti yang dipimpinnya, mulai mengumpulkan data dari pengguna perangkat lunak ponsel sejak bulan Mei. Hasilnya menemukan bahwa gejala utama infeksi varian Delta berbeda dari infeksi varian tersebut sebelumnya. 

Gejala yang paling sering terjadi adalah sakit kepala, diikuti dengan sakit tenggorokan, ingusan dan demam. Sedangkan gejala infeksi virus komunis Tiongkok yang diketahui sebelumnya, termasuk batuk dan kehilangan penciuman, relatif tidak lagi menonjol pada pasien yang terinfeksi varian Delta.

Dengan mengutip data resmi yang dilaporkan, ‘The Guardian’ memberitakan bahwa, varian Delta setidaknya memiliki daya penularan 40% lebih tinggi daripada varian Alpha, dengan risiko rawat inap yang 2 kali lipat lebih besar. 

Selain itu, varian Delta lebih mampu memperkecil efektivitas vaksinnya. Kasus varian Delta di Amerika Serikat, tumbuh berlipat ganda setiap dua minggu. Sedangkan lebih dari 90% kasus terkonfirmasi baru di Inggris adalah terinfeksi varian Delta.

Kasus di Kota Guangzhou, Tiongkok menunjukkan bahwa 12% dari orang yang terinfeksi varian Delta, sakitnya menjadi parah atau berubah menjadi kritis dalam waktu 3 hingga 4 hari setelah timbulnya gejala. Gejala ini lebih tinggi sekitar 4 kali lipat daripada sebelumnya.

Karena kekhawatiran tentang varian Delta, Perdana Menteri Inggris mengumumkan penundaan selama sebulan rencana melonggarkan pembatasan sosial, yang semula dijadwalkan akan dilaksanakan pada 21 Juni menjadi 19 Juli.

Virus varian Delta pertama kali ditemukan di India dan kini telah menyebar ke daratan Tiongkok, Amerika Serikat, Afrika, Eropa Utara, dan negara-negara kepulauan Lingkar Pasifik. Sedikitnya ada penduduk dari 74 negara yang telah dideteksi terinfeksi virus varian Delta ini termasuk di Indonesia. (sin)

Gempa M 6,1 Mengguncang Maluku Tengah, BMKG Laporkan Adanya Potensi Tsunami Akibat Longsoran Bawah Laut

ETIndonesia -BMKG melaporkan terjadinya gempa dengan magnitudo 6,1 di kepulauan Maluku, Rabu (16/06/2021)  pada pukul 11.43 WIB.  

Hingga hari Rabu, (16/6) pukul 13.35 WIB, pasca Gempa Maluku Tengah hasil monitoring Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah terjadi setidaknya 13 gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M 3,5.

BMKG juga mengimbau agar waspada terhadap gempa susulan dan potensi tsunami akibat longsor ke atau di bawah laut bagi masyarakat di sepanjang Pantai Japutih sampai Pantau Apiahu Kabupaten Maluku Tengah, Pulau Seram, Maluku. Hal tersebut disampaikan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati melalui keterangan tertulisnya.

“Segera menjauhi pantai menuju tempat tinggi,” tulisnya.

Sebelumnya, BMKG menginformasikan gempa dengan magnitudo (M) 6,1 tersebut tidak memicu terjadinya tsunami. Namun kemudian BMKG memperbaharui keterangannya akan adanya potensi tsunami bukan dari gempanya namun akibat longsoran di bawah laut.

Berdasarkan hasil observasi muka laut sta TEHORU menunjukkan ada kenaikan muka air laut setinggi 0,5 meter. Hal ini diperkirakan akibat dari longsoran bawah laut. (asr)

Kota Bandung Super Waspada COVID-19, Keterisian Tempat Tidur Rumah Sakit Tembus 88,8 %

ETIndonesia- Situasi dan kondisi pandemi di Kota Bandung dalam kondisi waspada tinggi. Hal itu terlihat dari angka kenaikan kasus positif Covid-19 baik secara kumulatif mau pun aktif.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna dikutip dari siaran pers yang disiapkan oleh Humas Kota Bandung, Senin (14/06/2021).

Data yang diungkapkan, tingkat keterisian tempat tidur di Rumah Sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) yang sedang bergerak dalam kondisi mengkhawatirkan. Saat ini, jumlah kasus aktif mencapai 1.188 orang atau ada kenaikan 86 orang. Jika diakumulatif, sudah mulai rata-rata di atas 100 orang.

Sedangkan angka keterisian tempat tidur di rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) mencapai 88,8 persen.

 “Ini sudah masuk kategori harus super waspada,” kata Ema di SMPN 43 Kota Bandung.

Menurut Ema, dari angka terkonfirmasi positif yang di atas 100, ada yang potensinya harus dirawat. Namun ada juga yang cukup melakukan isolasi mandiri. Ia menguraikan, ada jenisnya berat, menengah, dan ringan. Kalau ringan, pihaknya menyarankan agar tidak masuk ke fasilitas kesehatan dikarenakan mereka bisa melakukan isoman.

Ema pun mengungkapkan, dua hotel yang disiapkan untuk isolasi mandiri telah penuh. Untuk itu, Pemkot Bandung tengah menegosiasikan untuk menambah satu hotel lagi.

“Karena saya khawatir juga kalau nanti ada masyarakat yang ekonomi belum beruntung, secara tempat tinggalnya juga tidak layak, tapi mereka terkena. Kemudian membutuhkan tempat isoman, kita harus mengakomodasi,” katanya.

“Kalau Secapa masih, kemarin di angka sekitar 60-70 persen. Jadi masih ada tempat tidur. Tapi Secapa itu pun secara umum untuk yang OTG atau gejala ringan. Kalau gejala berat saya pikir tidak untuk di sana, atau pun di BPSDM,” lanjutnya.

Terkait labeling zona, Ema mengatakan, Kota Bandung saat ini masih zona oranye dengan skor di angka 2,04.

Ema menambahkan, untuk Work From Home (WFH) Kota Bandung yang kebijakan sebelumnya 50:50 maka idealnya harus berubah menjadi 75 persen WFH. Oleh karenanya, Pemkot Bandung akan segera memutuskan sejumlah keputusan terkait kondisi saat ini. (asr)