Home Blog Page 1682

Hujan Lebat dan Banjir Merendam Sejumlah Daerah 26 Provinsi di Tiongkok

0

Nicole Hao

Pihak berwenang menyebutkan hujan deras menyebabkan banjir parah di 26 provinsi di Tiongkok, di mana lebih dari 11 juta orang kehilangan propertinya dalam bencana tersebut

Tetapi penduduk setempat curiga bahwa pihak berwenang juga diam-diam mengucurkan air di reservoir yang telah diisi dengan air hujan yang tidak terserap ke dalam tanah, sehingga memperburuk banjir.

Kementerian Sumber Daya Air Tiongkok mengumumkan bahwa sejak  bulan Juni 2020, ketinggian air lebih dari 198 sungai di Tiongkok telah mencapai ketinggian peringatan, artinya tepian sungai dapat longsor jika air tidak dapat dikeluarkan.

Kementerian Sumber Daya Air Tiongkok juga mengatakan bahwa ketinggian air 25 sungai telah mencapai lebih tinggi dari ketinggian peringatan pada tanggal 28 Juni — yang berarti nyawa warga berada dalam bahaya.

Hujan lebat diperkirakan akan terjadi di wilayah tersebut. Administrasi Meteorologi Tiongkok memposting pemberitahuan “peringatan kuning” pada tanggal 28 Juni, sistem peringatan tingkat-empat. Artinya curah hujan sudah mencapai 50 milimeter atau lebih selama enam jam terakhir. Khusus, Provinsi Guizhou, Hunan, Hubei, Henan, Anhui, dan Jiangsu, serta Shanghai, akan mengalami hujan lebat selama 24 jam ke depan. Curah hujan terburuk dapat mencapai 200 milimeter.

Yichang, kota tepat di bawah Bendungan Tiga Ngarai di Hubei, menderita  banjir parah pada tanggal 27 Juni karena curah hujan.

Air memenuhi ruang bawah tanah banyak bangunan di Yichang. Netizen berbagi video para pejalan kaki yang jatuh ke selokan dan mobil-mobil hanyut tersapu banjir. Bendungan Tiga Ngarai membentang di sungai Yangtze. 

Sejak pertengahan bulan Juni, hulu daerah sungai Yangtze mengalami hujan lebat, mengisi reservoirnya.

Warga mengatakan kepada The Epoch Times bahwa mereka mencurigai pihak berwenang diam-diam mengeluarkan air dari reservoir Tiga Ngarai.

“Hujan setiap tahun selama musim ini. Curah hujan tahun ini tidak lebih lebat daripada tahun-tahun sebelumnya. Mengapa banjir melanda Yichang tahun ini?” kata  Zhang melalui wawancara telepon pada tanggal 28 Juni. Ia menambahkan bahwa kelebihan air dari reservoir Tiga Ngarai cenderung menyulitkan air hujan untuk mengalir ke sungai Yangtze, sehingga menyebabkan banjir.

Wang Weiluo, ahli hidrologi Tiongkok yang saat ini tinggal di Jerman, sebelumnya mengatakan kepada The Epoch Times dalam sebuah wawancara: “Reservoir tersebut adalah sistem yang sangat rapuh. Saat menghadapi risiko keamanan karena terlalu banyak air, maka akan air dikeluarkan tanpa peringatan.”

Operator bendungan milik pemerintah, China Three Gorges Corporation, secara tidak langsung menegaskan bahwa pihaknya telah mengeluarkan air dari reservoir. 

Pada tanggal 23 Juni, China Three Gorges Corporation mengatakan dalam sebuah pengumuman bahwa pada jam 10 pagi hari itu, “82 unit pembangkit listrik tenaga air milik korporasi kami di Bendungan Tiga Ngarai, Gezhouba, Xiluodu, dan Xiangjiaba semuanya dioperasikan. Ini adalah pertama kalinya 82 unit tersebut beroperasi pada tahun 2020.”

Agar listrik dapat dihasilkan, bendungan tersebut perlu mengalirkan air. Bao Zhengfeng, direktur departemen sumber daya air di China Yangtze Power Co, anak perusahaan China Three Gorges Corporation, mengatakan kepada media pemerintah Xinhua bahwa alasan mengapa  Bendungan Tiga Ngarai dioperasikan adalah karena “jumlah air yang masuk ke reservoir memenuhi persyaratan untuk unit pembangkit listrik beroperasi.”

Baik perusahaan maupun media yang dikelola pemerintah tidak menyebutkan risiko banjir karena air dikeluarkan.

Sejauh ini, pihak berwenang belum mengumumkan korban tewas.

Lebih Banyak Banjir

Pada tanggal 28 Juni 2020, Danau Tai di Provinsi Jiangsu banjir untuk pertama kalinya tahun ini.

Kementerian Sumber Daya Air Tiongkok memperingatkan bahwa ketinggian air Danau Tai akan terus meningkat dua hari berikutnya karena hujan lebat. Sungai Huai di dekatnya, membentang dari Anhui hingga Provinsi Jiangsu, kemungkinan akan menghancurkan daerah pinggir sungai, demikian perkiraannya.

Pihak berwenang juga mengatakan bahwa sungai Wusuli di Provinsi Heilongjiang, timur laut Tiongkok; sungai Dadu di Provinsi Sichuan, barat daya Tiongkok; sungai Qi di kota Chongqing, barat daya Tiongkok; sungai Jialing di Sichuan dan Chongqing; sungai Wu di Provinsi Guizhou, barat daya Tiongkok; sungai Ruan di Provinsi Hunan di tengah Tiongkok; sungai Yangtze di Provinsi Hubei; sungai Zhang di Anhui, dan beberapa sungai yang lain adalah “berisiko.”

Sichuan adalah salah satu provinsi yang paling terpukul.

Pada malam hari tanggal 26 Juni, hujan lebat menyebabkan banjir di daerah Mianning, menewaskan sedikitnya 12, menurut pihak berwenang setempat. Pada tanggal 28 Juni, setidaknya 10 orang hilang.

Wang, seorang wanita turis dari kota Mianyang yang mengunjungi daerah tersebut dengan teman-temannya, berbagi pengalamannya dengan The Epoch Times berbahasa Mandarin. 

Ia berkata : “Pada jam 2 atau 3 pagi tanggal 27 Juni, kami mendengar seseorang mengetuk jendela kami. Kami membuka jendela dan melihat seorang pria tua sedang berdiri dalam genangan air banjir. Kami membantu pria tua itu memasuki kamar kami dan menemukan bahwa ia terluka di mana-mana. Kedua kakinya berdarah.”

Wang menambahkan bahwa hotel tempat ia menginap tidak memperingatkannya saat banjir itu terjadi, tetapi menyelamatkan semua karyawan hotel terlebih dahulu.

Wang dan teman-temannya menelepon polisi pada tengah malam, tetapi baru diselamatkan beberapa jam kemudian yaitu sekitar jam 6 pagi. 

“Airnya sedalam 1,5 hingga 1,6 meter,” kata Wang. Ia menambahkan bahwa struktur kecil di properti hotel semuanya bergeser karena banjir. (Vv)

Keterangan gambar : Jalan dan bangunan yang terendam setelah hujan lebat menyebabkan banjir di Yangshuo, di wilayah selatan Guangxi, Tiongkok pada 7 Juni 2020. (STR / AFP via Getty Images)

Video Rekomendasi :

Apakah Ini Kaktus Tertinggi di Dunia?

0

Foto-foto kaktus dengan tinggi luar biasa yang tumbuh di sisi gedung tiga lantai di Tokyo, Jepang, telah melakukan putaran di media sosial, menimbulkan pertanyaan: “Apakah ini kaktus tertinggi di dunia?”

Rabu lalu, pengguna Twitter Jepang = Yang = (@ 0okome0) memposting sekelompok foto menarik dari bangunan yang dilihatnya di Takinogawa, Area Metropolitan Tokyo.

Bangunannya yang menarik perhatian orang, tetapi sebuah tiang hijau di sampingnya. = Yang = sendiri mengakui bahwa pada awalnya dia mengira itu hanyalah tiang utilitas berwarna hijau, tetapi bagian atas yang melengkung, yang membentang ke atap gedung, mengatakan sebaliknya.

Ketika dia mendekati pemandangan aneh itu, dia menyadari bahwa itu sebenarnya adalah kaktus besar yang membentang dari bawah sampai ke atap bangunan perumahan tiga lantai. Dia mengambil beberapa foto dan mempostingnya di Twitter, di mana mereka dengan cepat menjadi viral.

(Foto: = Yang = (@ 0okome0) / Twitter)

Melihat lebih dekat pada tanaman kaktus yang sangat tinggi menunjukkan bahwa seseorang telah merawatnya, mengikatnya ke sisi bangunan dengan cincin logam, sehingga tidak melengkung karena beratnya, dan menghilangkan semua duri, untuk menghindari menciderai orang.

Sementara kaktus tampaknya telah tumbuh lurus di sepanjang dinding bangunan, di melengkung ketika mencapai puncak, dengan beberapa pengguna Twitter menunjukkan bahwa itu terlihat seperti manusia yang mencoba melompati pagar pengaman di atas bangunan.

(Foto: = Yang = (@ 0okome0) / Twitter)

Sayangnya, tidak ada yang memiliki informasi tentang tanaman ini- seperti berapa umurnya, atau bahkan apa jenis kaktusnya – atau pemiliknya, tetapi orang berspekulasi bahwa itu mungkin saja kaktus tertinggi di dunia. Tampaknya tidak terlalu jauh, mengingat bahwa bangunan itu setinggi setidaknya 10 meter, dan kaktus membentang di atasnya.

(Foto: = Yang = (@ 0okome0) / Twitter)

Sayangnya, Guinness World Record untuk ‘kaktus tertinggi di dunia’ adalah milik kaktus Giant Cardon Meksiko yang berukuran 19,2 meter pada tahun 1995. Itu akan sulit dikalahkan, tetapi kaktus Takinogawa masih terus berkembang. (yn)

Sumber: odditycentral

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/gj9sRBkuylg

Penggunaan Hydroxychloroquine Bersyarat untuk Pasien Corona di Indonesia, Ini Penjelasan Badan POM

0

ETIndonesia- Pada kondisi khusus obat hydroxychloroquine digunakan untuk pengobatan pasien COVID-19. Penggunaan obat ini sangat terbatas karena termasuk dalam obat keras. 

Di Indonesia sendiri, obat tersebut sudah diberikan izin oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk beredar namun dengan kriteria tertentu.

Direktur Registrasi Obat (BPOM) Dr.dr. Rizka Andalucia,  M. Pharm., Apt. mengatakan, obat keras ini hanya dapat dibeli dengan resep dokter dan digunakan sesuai petunjuk dokter. 

“Hydroxycloroquine ini diberikan oleh BPOM izin penggunaan dalam kondisi emerjensi  atau yang kita kenal dengan nama _emergency use authorization_,” ujar Dokter Rizka saat berdialog di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, Senin (29/6/2020). 

Di samping hydroxycloroquine, cloroquine, dan dexamethasone merupakan obat yang sudah lama diberikan izin edar oleh BPOM untuk indikasi non-covid dan ketiga obat tersebut termasuk kategori obat keras. 

Pada kemasaan peredarannya, obat keras memiliki logo ‘k’ dengan lingkaran berwarna merah.

Mengenai syarat dan kondisi penggunaan dan kondisi darurat, Dokter Rizka menjelaskan bahwa obat tersebut harus dilakukan dengan pengujian uji klinik yang selanjutnya dilakukan pemantauan terhadap keamanan dari obat tersebut. Kedua, obat tersebut hanya dapat digunakan selama masa pandemi. Ketiga dan terakhir, dilakukannya peninjauan ulang setiap kali terdapat data terbaru terkait efektivitas atau khasiat dan keamanan dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap obat tersebut.

Sementara itu, ia juga menyampaikan hasil studi dari Universitas Oxford di Inggris yang menyebutnya sebagai _recovery trial_. Studi ini bertujuan untuk mengetahui kebermanfaatan dari hydroxycloroquine.

Berdasarkan studi tersebut, saat ini  _emergency use authorization_ untuk hydroxycloroquine sudah diberhentikan oleh WHO dan FDA (Badan POM Amerika Serikat). 

“Hasilnya memang menunjukkan tidak bermakna dibandingkan dengan yang tidak diberikan hydroxycloroquine. Tetapi kondisi dan pasiennya berbeda. Oleh karena itu, untuk sementara waktu kami masih memberlakukan _emergency use authorization_,” terang Dokter Rizka. 

Lebih lanjut, Dokter Rizka mengatakan, penelitian terkait obat ini akan dilakukan oleh perhimpunan profesi. Ketika hasil dari penelitian tersebut sudah muncul dan terbukti menunjukkan ketidakbermanfaatan _emergency use authorization_ terhadap hydroxycloroquine akan dihentikan.

Menyikapi pengobatan COVID-19, Dokter Rizka berpesan kepada masyarakat terkait penggunaan hydroxycloroquine, cloroquine, dan dexamethasone. “Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menggunkan atau mendapatkan, baik hydroxycloroquine, cloroquine, maupun dexamethasone secara bebas, harus dengan resep dokter dan di bawah pengawasan dokter,” imbuhnya. (asr)

https://www.youtube.com/watch?v=FvT3DL-KgGk

Dokumen yang Bocor Mengungkapkan Lima Rahasia Pandemi oleh Komunis Tiongkok

0

He Jian

Dokumen internal dari Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok, mengungkapkan komentar dari pejabat top kesehatan mengenai penanganan rezim Komunis Tiongkok terhadap wabah virus Komunis Tiongkok. Dokumen itu  mengungkap lima rahasia utama yang disembunyikan pihak berwenang.

The Epoch Times baru-baru ini memperoleh setumpuk dokumen. Isinya mencakup sebuah pemberitahuan internal mengenai telekonferensi rahasia pada tanggal 14 Januari 2020 dengan pejabat kesehatan provinsi dan pejabat kesehatan kota.

Pemberitahuan rahasia ini meminta semua pejabat terkait untuk menghadiri pelatihan online pada pukul 10.00 tanggal 15 Januari 2020.

Sesi pelatihan berfokus pada bagaimana melanjutkan diagnosis dan pengobatan infeksi virus Komunis Tiongkok, kebijakan pengendalian, dan penyebaran bantuan medis di rumah sakit sesuai dengan instruksi Komisi Kesehatan Nasional Komunis Tiongkok.

Dokumen lain berjudul, “Telekonferensi membahas Coronavirus baru oleh direktur Jiao.” 

Jiao merujuk pada Jiao Yahui dari Departemen Administrasi dan Pengawasan Kedokteran Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok.

Dokumen itu adalah transkrip dari presentasi yang diberikan oleh Jiao Yahui pada tanggal 15 Januari 2020 mengenai virus Komunis Tiongkok.

Menurut laporan Associated Press yang diterbitkan pada tanggal 15 April, dokumen internal yang diperoleh Associated Press mengungkapkan bahwa Kepala Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok, Ma Xiaowei, memberikan penilaian suram terhadap situasi Coronavirus selama telekonferensi rahasia pada tanggal 14 Januari dengan pejabat kesehatan provinsi.

Transkrip yang diperoleh The Epoch Times mengungkapkan bahwa Jiao Yahui menyebutkan bahwa “Direktur Ma Xiaowei memberikan pidato penting saat telekonferensi tersebut yang melaporkan situasi Coronavirus pagi hari sebelumnya.” 

Dari komentar ini, dapat disimpulkan bahwa telekonferensi yang diikuti Jiao Yahui adalah satu telekonferensi yang diadakan pada tanggal 15 Januari.

Lima Rahasia Terungkap dalam Transkrip Tersebut

Selama sesi pelatihan telekonferensi, presentasi Jiao Yahui mengungkapkan lima poin utama yang penting yang dirahasiakan oleh rezim Tiongkok.

Pertama, Partai Komunis Tiongkok mengetahui wabah tersebut

Di awal pembicaraan, Jiao Yahui meminta “semua orang untuk mempertahankan kewaspadaan tingkat tinggi.” Dikarenakan “persepsi semua orang terhadap pekerjaan ini adalah memang berbeda (dari apa yang diminta), dan ada celah besar.”

Saat Jiao Yahui mengingatkan para pejabat dari semua daerah untuk “menjaga kewaspadaan tingkat tinggi,” adalah selama musim puncak perjalanan selama Tahun Baru Imlek. 

Pada saat itu, Partai Komunis Tiongkok dengan berapi-api menyangkal adanya penularan virus antara manusia-ke-manusia, dan delapan dokter dihukum karena “menyebarkan desas-desus.” 

Kebenaran epidemi tersebut tidak hanya dirahasiakan untuk masyarakat umum, tetapi juga untuk staf medis di tingkat akar rumput.

Jiao Yahui, sebagai anggota komite perawatan kesehatan senior dan orang dalam, memberi peringatan saat rapat internal. Ini menunjukkan bahwa  Komunis Tiongkok adalah sangat jelas mengenai fakta bahwa virus Komunis Tiongkok adalah sangat menular. Selain itu, menyembunyikan kebenaran yang mengakibatkan parahnya epidemi.

Kedua, Rezim Tiongkok memprioritaskan disiplin dan stabilitas di atas kesehatan masyarakat

Sebelum membahas pekerjaan khusus, Jiao Yahui berulang kali menekankan disiplin, “yaitu, kita ingin membuat bagian dalam yang ketat dan bagian luar yang longgar.”

Jiao Yahui berkata, “Jangan membuat panik dan ketidakstabilan di masyarakat” karena menjelang Tahun Baru Imlek. Jiao Yahui secara khusus menekankan, “Semua orang tidak boleh mengungkapkan dalam lingkaran teman dan internet, tetapi hanya untuk penggunaan internal di tempat kerja.”

Pernyataan Jiao Jiao Yahui tersebut memastikan apa yang diyakini sebagai keputusan rezim Tiongkok untuk merahasiakan kebenaran, tak lain demi menjaga suasana liburan yang meriah dan stabilitas sosial.  Dengan mengorbankan waktu yang berharga untuk mencegah penyebaran wabah tersebut.

Sebuah laporan media Hong Kong pada bulan Februari mengindikasikan bahwa Xi Jinping diberitahu pada awal bulan Januari mengenai wabah tersebut dan mekanisme pencegahannya. Akan tetapi pada pertemuan Komite Tetap Politbiro pada tanggal 7 Januari, Xi Jinping  meminta tindakan semacam itu tidak mempengaruhi suasana Tahun Baru Imlek. Dengan demikian hilanglah kesempatan untuk mencegah penyebaran epidemi tersebut.

Ketiga, Pencegahan infeksi menempati urutan kedua

Jiao Yahui berbicara mengenai pembentukan tim ahli yang berspesialisasi dalam “pernapasan, infeksi, perawatan akut, pencitraan, dan pemeriksaan,” dan “persiapan” pasokan yang mencakup alat pelindung, desinfektan, dan produk dan obat-obatan anti-virus.

Persyaratan ini adalah jelas dalam persiapan untuk penularan dari manusia ke manusia.  Namun, pihak berwenang tidak secara terbuka mengakui kemungkinan penularan dari manusia ke manusia hingga tanggal 20 Januari.

Keempat, “Aturan” untuk memastikan sebuah kasus Patut disebutkan apa yang ditekankan Jiao Yahui secara khusus: “secara ketat menerapkan diagnosis (prosedur) dari kasus pertama.”

Adalah wajib bahwa diagnosis dan penerbitan kasus pertama yang dipastikan tidak dilakukan oleh pihak berwenang setempat. 

Hal tersebut harus “dipastikan oleh negara dan diterbitkan oleh provinsi.” Artinya, pengujian dan kepastian kasus akan dilakukan oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nasional Tiongkok.

Jiao Yahui juga menekankan bahwa bahkan setelah kasus yang dipastikan pertama kali dibuat, kasus-kasus selanjutnya masih perlu “ditinjau dan disetujui oleh laboratorium Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nasional Tiongkok,” dan diagnosis serta pengumuman masyarakat disusun oleh provinsi.

Jiao Yahui berkata, “Ini adalah disiplin.” Ia juga berkata, “Kasus pertama di setiap provinsi harus didiagnosis oleh sebuah lembaga nasional, dan kemudian dilepaskan di provinsi.”

Kelima, Hindari “kepanikan sosial” yang disebabkan oleh kematian

Jiao Yahui berkata, “Terutama jika ada banyak kasus kematian, maka dengan mudah menyebabkan kepanikan di masyarakat, kepanikan terhadap penyakit dan situasi epidemi.” 

Jiao Yahui berkata mengenai mengurangi angka kematian, “ini adalah fokus perawatan kritis kita.”

Komentator politik Li Linyi menunjukkan bahwa perawatan kritis dan angka kematian yang diusulkan oleh Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok dan Jiao Yahui, lebih ditujukan untuk mencegah terjadinya “pemicuan kepanikan sosial,” daripada menghormati dan menyelamatkan nyawa di bawah aturan Partai Komunis Tiongkok. 

Li Linyi percaya Jiao Yahui mengikuti instruksi Xi Jinping, yaitu Jiao Yahui menerapkan kebijakan menjaga stabilitas, tidak mengikuti prosedur medis standar.

Laporan Investigasi Epidemiologi Chengdu Memastikan Bagian Pembahasan oleh Jiao Yahui 

Sebuah laporan tanggal 16 Januari dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit kota Chengdu, Provinsi Sichuan, membuktikan bahwa “aturan” yang melarang pemerintah setempat untuk memastikan kasus adalah benar-benar diikuti.

Menurut laporan ini, seorang pasien yang bermarga Yang mengalami demam pada tanggal 3 Januari di Wuhan. Ia kembali ke Chengdu pada tanggal 9 Januari setelah menerima perawatan. Setelah itu, ia berulang kali terserang demam dan mencari perawatan medis. Ia dirawat di Rumah Sakit Rakyat Pertama Chengdu pada tanggal 11 Januari dan dirawat secara terpisah. 

Laporan itu mengatakan bahwa pada tanggal 15 Januari, rumah sakit tersebut mengambil sampel dari tempat Yang dan mengirimkannya ke Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit kota Chengdu dan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Provinsi Sichuan untuk pengujian. 

Pada tanggal 16 Januari, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Provinsi Sichuan melaporkan bahwa hasil uji asam nukleat terhadap sampel Yang adalah positif. 

Berdasarkan hal ini, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit kota Chengdu melakukan suatu “simpulan penyelidikan awal” dalam laporan tersebut: 

“Kasus ini adalah kasus observasi dan didiagnosis sebagai kasus pneumonia yang terinfeksi Coronavirus baru. Kepastian lebih lanjut adalah diperlukan untuk bergabung dengan diagnosis Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nasional Tiongkok.” 

Dengan kata lain, kasus tersebut tidak dipastikan pada waktu itu.

Faktanya, menurut briefing epidemi Tiongkok pada tanggal 21 Januari, pada tanggal 20 Januari hanya Provinsi Hubei, Provinsi Guangdong, Beijing, dan Shanghai saja yang memiliki kasus “yang dipastikan.” 

Hal ini menunjukkan bahwa Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nasional Tiongkok gagal memastikan uji Yang pada tanggal 16 Januari.

Laporan dari kota Chengdu ini memastikan sebagian pembicaraan Jiao  Yahui — yaitu, pejabat setempat tidak berwenang untuk “memastikan” kasus. 

Bahkan jika hasil uji sampel pasien adalah positif oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tingkat provinsi, mereka harus menunggu ulasan dan persetujuan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nasional Tiongkok untuk diakui sebagai kasus yang dipastikan.

The Epoch Times Melaporkan Banyak Rahasia yang Disembunyikan oleh Partai Komunis Tiongkok

The Epoch Times berulang kali memaparkan dokumen internal yang mengungkapkan rahasia epidemi yang disembunyikan oleh Komunis Tiongkok. 

Misalnya, sebuah dokumen dari komisi kesehatan regional di Mongolia Dalam, utara Tiongkok, yang mengungkap rincian instruksi Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok mengenai bagaimana badan kesehatan setempat harus menangani penyakit baru, yang kini dikenal sebagai COVID-19.

Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok meminta rumah sakit agar mengambil langkah-langkah untuk mencegah penyebaran penyakit di dalam rumah sakit dan melatih tindakan pencegahan penyebaran penyakit di dalam rumah sakit kepada para staf rumah sakit. 

Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok juga meminta rumah sakit untuk mendirikan klinik demam dan untuk “pra-skrining dan triase” atau proses khusus memilah pasien berdasarkan beratnya cedera atau penyakit untuk menentukan jenis perawatan gawat darurat, kepada siapa pun yang menderita demam, untuk menentukan tingkat kedaruratan untuk merawat pasien.

Pemberitahuan itu ditandai “hanya untuk penggunaan internal, dan tidak dapat didistribusikan pada internet.”

Komentator Li Linyi mengatakan, dokumen ini menunjukkan bahwa Partai Komunis Tiongkok sudah lama tahu bahwa virus tersebut adalah sangat menular dan dapat menyebar dengan cepat, tetapi bersikeras menyembunyikan informasi itu dari masyarakat. (Vivi/asr)

FOTO : Administrasi dan Pengawasan Administrasi Medis dan Pengawasan Tiongkok untuk Komisi Kesehatan Nasional Jiao Yahui berbicara selama konferensi pers di Beijing pada 28 Januari 2020. (Noel Celis / AFP via Getty Images)

https://www.youtube.com/watch?v=jLlIWiBPNBQ

Jutaan Belalang Menyelimuti Langit India

0

Gambar-gambar mengejutkan yang dibagikan secara online menunjukkan gerombolan besar-besaran belalang gurun yang merusak tanaman yang menyelimuti langit di India.

Belalang telah mendatangkan malapetaka di sejumlah daerah di negara ini baru-baru ini, termasuk Maharashtra, Uttar Pradesh, Punjab, Rajasthan dan Haryana, dan pada hari Sabtu, 27 Juni, mereka turun di Gurgaon, dekat New Delhi, sebelum menuju ke Faridabad.

Administrasi Distrik Gurgaon mengeluarkan peringatan untuk distrik itu pada hari Jumat, 26 Juni, meminta penduduk untuk menutup jendela dan mengunci pintu mereka agar rumah mereka tidak terinvasi ketika jutaan belalang terbang.

“Sebuah anjuran telah dikeluarkan oleh pemerintah Kabupaten Gurgaon untuk semua warga agar menutup jendela dan pintu rumah mereka dan berkumpul bersama jika terjadi serangan belalang untuk membuat suara keras dengan memukul kaleng, piring dan drum,” kata seorang juru bicara pemerintah mengatakan kepada The Indian Express.

Petani harus selalu menyiapkan pompa penyemprotan. Departemen pertanian juga telah memperingatkan pegawainya, untuk membuat orang sadar akan tindakan pencegahan yang harus diambil untuk mencegah serangan belalang di desa-desa.

Penduduk turun ke media sosial untuk berbagi gambar dan video serangga itu, menunjukkan belalang mengambil setiap sudut langit dan menetap di pohon, atap dan tanaman.

Belalang gurun dilaporkan dianggap paling merusak dari empat jenis belalang yang ditemukan di India. Ia mampu menempuh jarak 150 kilometer dalam sehari, dengan jumlah yang berlipat ganda dengan cepat.

Belalang ini dapat memakan makanan sejumlah berat badannya sendiri dalam sehari, dan diperkirakan segerombolan belalang sekitar satu kilometer persegi, ada sekitar 40 juta belalang, dapat memakan sebanyak mungkin makanan dalam sehari untuk 35.000 orang.

Wakil Komisaris Faridabad, Yashpal Yadav mengatakan sejauh ini tidak ada kerusakan tanaman di distrik Gurgaon, karena mereka ‘terbang dari Rewari dan dari atas; mereka belum turun ke ladang ‘, tetapi Menteri Lingkungan Hidup Delhi Gopal Rai telah mengadakan pertemuan darurat untuk membahas situasinya.

https://twitter.com/Aparna/status/1276762841727418368?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1276762841727418368%7Ctwgr%5E&ref_url=https%3A%2F%2Fwww.unilad.co.uk%2Fnews%2Fchina-forces-birth-control-on-muslim-uighurs-to-suppress-population%2F

K.L. Gurjar, wakil direktur Centre’s Locust Warning Organisation, mengatakan arah angin tidak menguntungkan untuk membawa kawanan itu ke ibu kota New Delhi.

“Itu akan bergerak menuju Faridabad dan kemudian memasuki Uttar Pradesh melalui Palwal,” jelasnya.

Isu meningkatnya infestasi diyakini sebagai hasil dari perubahan iklim, dengan para ahli mengatakan perkembangbiakan belalang berhubungan langsung dengan kelembaban tanah dan ketersediaan makanan.(yn)

Sumber: Unilad

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/gj9sRBkuylg

4 Ekor Anjing Memblokir Jalan, Pengemudi Menyadari Mereka Melindungi Tubuh Temannya yang Tertabrak Mobil

0

Anjing, pada dasarnya adalah makhluk sosial. Mereka merindukan keluarga, persahabatan dan komunitas, dan mereka sangat setia dan penuh kasih.

Kesetiaan mereka yang luar biasa telah menjadi salah satu sifat mereka yang paling terkenal, dan anjing dikenal sangat melindungi siapa pun dan semua orang yang mereka anggap keluarga.

Sayangnya, jutaan anjing di seluruh dunia saat ini tidak memiliki rumah. Tersesat ini tidak memiliki keamanan dan kenyamanan dan rumah mereka sendiri.

Beberapa dari anjing-njing yang tersesat ini peduli satu sama lain untuk cinta dan persahabatan dan membentuk ikatan mereka sendiri.

Mereka akan membentuk sebuah ikatan seperti keluarga, dan anjing- ajing ini saling mencintai satu sama lain.

Dan jika ada yang meragukan kedalaman cinta mereka, mereka hanya perlu menonton video memilukan dari anjing-anjing yang sedang berduka dengan anggota mereka yang mati ditabrak mobil.

Seekor anak anjing yang tersesat telah kehilangan nyawanya setelah menyeberang jalan di Tiongkok. Anjing itu telah tertabrak mobil, dan tubuhnya yang tak bernyawa tetap berada di tengah jalan ketika mobil terus melaju di sekitarnya.

Empat teman bergegas ke sisinya untuk membantu dan melindunginya. Dalam sebuah video yang telah melelehkan hati, seekor anak anjing terlihat menyentuh teman mereka yang sudah mati untuk membuatnya bangun.

Anjing-anjing itu dengan setia menjaga tubuh temannya yang sudah kaku sementara mereka menunggu dia bangun.

Tidak ada yang berhenti untuk membantu mereka, dan mereka tidak berniat untuk meninggalkan teman mereka.

Ini benar-benar pemandangan yang memilukan, dan ini merupakan pengingat akan betapa mendalamnya anjing menjalin ikatan cinta, dan betapa dalamnya mereka merasa kehilangan.(yn)

Sumber: justsomething

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/8NjnIEjqhM4