Dokumen yang Bocor Mengungkapkan Lima Rahasia Pandemi oleh Komunis Tiongkok

He Jian

Dokumen internal dari Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok, mengungkapkan komentar dari pejabat top kesehatan mengenai penanganan rezim Komunis Tiongkok terhadap wabah virus Komunis Tiongkok. Dokumen itu  mengungkap lima rahasia utama yang disembunyikan pihak berwenang.

The Epoch Times baru-baru ini memperoleh setumpuk dokumen. Isinya mencakup sebuah pemberitahuan internal mengenai telekonferensi rahasia pada tanggal 14 Januari 2020 dengan pejabat kesehatan provinsi dan pejabat kesehatan kota.

Pemberitahuan rahasia ini meminta semua pejabat terkait untuk menghadiri pelatihan online pada pukul 10.00 tanggal 15 Januari 2020.

Sesi pelatihan berfokus pada bagaimana melanjutkan diagnosis dan pengobatan infeksi virus Komunis Tiongkok, kebijakan pengendalian, dan penyebaran bantuan medis di rumah sakit sesuai dengan instruksi Komisi Kesehatan Nasional Komunis Tiongkok.

Dokumen lain berjudul, “Telekonferensi membahas Coronavirus baru oleh direktur Jiao.” 

Jiao merujuk pada Jiao Yahui dari Departemen Administrasi dan Pengawasan Kedokteran Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok.

Dokumen itu adalah transkrip dari presentasi yang diberikan oleh Jiao Yahui pada tanggal 15 Januari 2020 mengenai virus Komunis Tiongkok.

Menurut laporan Associated Press yang diterbitkan pada tanggal 15 April, dokumen internal yang diperoleh Associated Press mengungkapkan bahwa Kepala Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok, Ma Xiaowei, memberikan penilaian suram terhadap situasi Coronavirus selama telekonferensi rahasia pada tanggal 14 Januari dengan pejabat kesehatan provinsi.

Transkrip yang diperoleh The Epoch Times mengungkapkan bahwa Jiao Yahui menyebutkan bahwa “Direktur Ma Xiaowei memberikan pidato penting saat telekonferensi tersebut yang melaporkan situasi Coronavirus pagi hari sebelumnya.” 

Dari komentar ini, dapat disimpulkan bahwa telekonferensi yang diikuti Jiao Yahui adalah satu telekonferensi yang diadakan pada tanggal 15 Januari.

Lima Rahasia Terungkap dalam Transkrip Tersebut

Selama sesi pelatihan telekonferensi, presentasi Jiao Yahui mengungkapkan lima poin utama yang penting yang dirahasiakan oleh rezim Tiongkok.

Pertama, Partai Komunis Tiongkok mengetahui wabah tersebut

Di awal pembicaraan, Jiao Yahui meminta “semua orang untuk mempertahankan kewaspadaan tingkat tinggi.” Dikarenakan “persepsi semua orang terhadap pekerjaan ini adalah memang berbeda (dari apa yang diminta), dan ada celah besar.”

Saat Jiao Yahui mengingatkan para pejabat dari semua daerah untuk “menjaga kewaspadaan tingkat tinggi,” adalah selama musim puncak perjalanan selama Tahun Baru Imlek. 

Pada saat itu, Partai Komunis Tiongkok dengan berapi-api menyangkal adanya penularan virus antara manusia-ke-manusia, dan delapan dokter dihukum karena “menyebarkan desas-desus.” 

Kebenaran epidemi tersebut tidak hanya dirahasiakan untuk masyarakat umum, tetapi juga untuk staf medis di tingkat akar rumput.

Jiao Yahui, sebagai anggota komite perawatan kesehatan senior dan orang dalam, memberi peringatan saat rapat internal. Ini menunjukkan bahwa  Komunis Tiongkok adalah sangat jelas mengenai fakta bahwa virus Komunis Tiongkok adalah sangat menular. Selain itu, menyembunyikan kebenaran yang mengakibatkan parahnya epidemi.

Kedua, Rezim Tiongkok memprioritaskan disiplin dan stabilitas di atas kesehatan masyarakat

Sebelum membahas pekerjaan khusus, Jiao Yahui berulang kali menekankan disiplin, “yaitu, kita ingin membuat bagian dalam yang ketat dan bagian luar yang longgar.”

Jiao Yahui berkata, “Jangan membuat panik dan ketidakstabilan di masyarakat” karena menjelang Tahun Baru Imlek. Jiao Yahui secara khusus menekankan, “Semua orang tidak boleh mengungkapkan dalam lingkaran teman dan internet, tetapi hanya untuk penggunaan internal di tempat kerja.”

Pernyataan Jiao Jiao Yahui tersebut memastikan apa yang diyakini sebagai keputusan rezim Tiongkok untuk merahasiakan kebenaran, tak lain demi menjaga suasana liburan yang meriah dan stabilitas sosial.  Dengan mengorbankan waktu yang berharga untuk mencegah penyebaran wabah tersebut.

Sebuah laporan media Hong Kong pada bulan Februari mengindikasikan bahwa Xi Jinping diberitahu pada awal bulan Januari mengenai wabah tersebut dan mekanisme pencegahannya. Akan tetapi pada pertemuan Komite Tetap Politbiro pada tanggal 7 Januari, Xi Jinping  meminta tindakan semacam itu tidak mempengaruhi suasana Tahun Baru Imlek. Dengan demikian hilanglah kesempatan untuk mencegah penyebaran epidemi tersebut.

Ketiga, Pencegahan infeksi menempati urutan kedua

Jiao Yahui berbicara mengenai pembentukan tim ahli yang berspesialisasi dalam “pernapasan, infeksi, perawatan akut, pencitraan, dan pemeriksaan,” dan “persiapan” pasokan yang mencakup alat pelindung, desinfektan, dan produk dan obat-obatan anti-virus.

Persyaratan ini adalah jelas dalam persiapan untuk penularan dari manusia ke manusia.  Namun, pihak berwenang tidak secara terbuka mengakui kemungkinan penularan dari manusia ke manusia hingga tanggal 20 Januari.

Keempat, “Aturan” untuk memastikan sebuah kasus Patut disebutkan apa yang ditekankan Jiao Yahui secara khusus: “secara ketat menerapkan diagnosis (prosedur) dari kasus pertama.”

Adalah wajib bahwa diagnosis dan penerbitan kasus pertama yang dipastikan tidak dilakukan oleh pihak berwenang setempat. 

Hal tersebut harus “dipastikan oleh negara dan diterbitkan oleh provinsi.” Artinya, pengujian dan kepastian kasus akan dilakukan oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nasional Tiongkok.

Jiao Yahui juga menekankan bahwa bahkan setelah kasus yang dipastikan pertama kali dibuat, kasus-kasus selanjutnya masih perlu “ditinjau dan disetujui oleh laboratorium Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nasional Tiongkok,” dan diagnosis serta pengumuman masyarakat disusun oleh provinsi.

Jiao Yahui berkata, “Ini adalah disiplin.” Ia juga berkata, “Kasus pertama di setiap provinsi harus didiagnosis oleh sebuah lembaga nasional, dan kemudian dilepaskan di provinsi.”

Kelima, Hindari “kepanikan sosial” yang disebabkan oleh kematian

Jiao Yahui berkata, “Terutama jika ada banyak kasus kematian, maka dengan mudah menyebabkan kepanikan di masyarakat, kepanikan terhadap penyakit dan situasi epidemi.” 

Jiao Yahui berkata mengenai mengurangi angka kematian, “ini adalah fokus perawatan kritis kita.”

Komentator politik Li Linyi menunjukkan bahwa perawatan kritis dan angka kematian yang diusulkan oleh Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok dan Jiao Yahui, lebih ditujukan untuk mencegah terjadinya “pemicuan kepanikan sosial,” daripada menghormati dan menyelamatkan nyawa di bawah aturan Partai Komunis Tiongkok. 

Li Linyi percaya Jiao Yahui mengikuti instruksi Xi Jinping, yaitu Jiao Yahui menerapkan kebijakan menjaga stabilitas, tidak mengikuti prosedur medis standar.

Laporan Investigasi Epidemiologi Chengdu Memastikan Bagian Pembahasan oleh Jiao Yahui 

Sebuah laporan tanggal 16 Januari dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit kota Chengdu, Provinsi Sichuan, membuktikan bahwa “aturan” yang melarang pemerintah setempat untuk memastikan kasus adalah benar-benar diikuti.

Menurut laporan ini, seorang pasien yang bermarga Yang mengalami demam pada tanggal 3 Januari di Wuhan. Ia kembali ke Chengdu pada tanggal 9 Januari setelah menerima perawatan. Setelah itu, ia berulang kali terserang demam dan mencari perawatan medis. Ia dirawat di Rumah Sakit Rakyat Pertama Chengdu pada tanggal 11 Januari dan dirawat secara terpisah. 

Laporan itu mengatakan bahwa pada tanggal 15 Januari, rumah sakit tersebut mengambil sampel dari tempat Yang dan mengirimkannya ke Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit kota Chengdu dan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Provinsi Sichuan untuk pengujian. 

Pada tanggal 16 Januari, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Provinsi Sichuan melaporkan bahwa hasil uji asam nukleat terhadap sampel Yang adalah positif. 

Berdasarkan hal ini, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit kota Chengdu melakukan suatu “simpulan penyelidikan awal” dalam laporan tersebut: 

“Kasus ini adalah kasus observasi dan didiagnosis sebagai kasus pneumonia yang terinfeksi Coronavirus baru. Kepastian lebih lanjut adalah diperlukan untuk bergabung dengan diagnosis Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nasional Tiongkok.” 

Dengan kata lain, kasus tersebut tidak dipastikan pada waktu itu.

Faktanya, menurut briefing epidemi Tiongkok pada tanggal 21 Januari, pada tanggal 20 Januari hanya Provinsi Hubei, Provinsi Guangdong, Beijing, dan Shanghai saja yang memiliki kasus “yang dipastikan.” 

Hal ini menunjukkan bahwa Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nasional Tiongkok gagal memastikan uji Yang pada tanggal 16 Januari.

Laporan dari kota Chengdu ini memastikan sebagian pembicaraan Jiao  Yahui — yaitu, pejabat setempat tidak berwenang untuk “memastikan” kasus. 

Bahkan jika hasil uji sampel pasien adalah positif oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tingkat provinsi, mereka harus menunggu ulasan dan persetujuan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nasional Tiongkok untuk diakui sebagai kasus yang dipastikan.

The Epoch Times Melaporkan Banyak Rahasia yang Disembunyikan oleh Partai Komunis Tiongkok

The Epoch Times berulang kali memaparkan dokumen internal yang mengungkapkan rahasia epidemi yang disembunyikan oleh Komunis Tiongkok. 

Misalnya, sebuah dokumen dari komisi kesehatan regional di Mongolia Dalam, utara Tiongkok, yang mengungkap rincian instruksi Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok mengenai bagaimana badan kesehatan setempat harus menangani penyakit baru, yang kini dikenal sebagai COVID-19.

Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok meminta rumah sakit agar mengambil langkah-langkah untuk mencegah penyebaran penyakit di dalam rumah sakit dan melatih tindakan pencegahan penyebaran penyakit di dalam rumah sakit kepada para staf rumah sakit. 

Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok juga meminta rumah sakit untuk mendirikan klinik demam dan untuk “pra-skrining dan triase” atau proses khusus memilah pasien berdasarkan beratnya cedera atau penyakit untuk menentukan jenis perawatan gawat darurat, kepada siapa pun yang menderita demam, untuk menentukan tingkat kedaruratan untuk merawat pasien.

Pemberitahuan itu ditandai “hanya untuk penggunaan internal, dan tidak dapat didistribusikan pada internet.”

Komentator Li Linyi mengatakan, dokumen ini menunjukkan bahwa Partai Komunis Tiongkok sudah lama tahu bahwa virus tersebut adalah sangat menular dan dapat menyebar dengan cepat, tetapi bersikeras menyembunyikan informasi itu dari masyarakat. (Vivi/asr)

FOTO : Administrasi dan Pengawasan Administrasi Medis dan Pengawasan Tiongkok untuk Komisi Kesehatan Nasional Jiao Yahui berbicara selama konferensi pers di Beijing pada 28 Januari 2020. (Noel Celis / AFP via Getty Images)

https://www.youtube.com/watch?v=jLlIWiBPNBQ