ETIndonesia-
Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (Gugus
Tugas Nasional) mencatat penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 per
hari ini Sabtu (13/6) totalnya menjadi 37.420. Angka itu setelah ada penambahan
sebanyak 1.014 orang. Kemudian untuk pasien sembuh menjadi 13.776 setelah ada
penambahan sebanyak 563 orang. Selanjutnya untuk kasus meninggal menjadi 2.091
dengan penambahan 43.
Adapun
akumulasi data kasus tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan spesimen
sebanyak 16.574 pada hari sebelumnya, Jumat (12/6) dan total akumulasi yang
telah diuji menjadi 495.527, yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain
Reaction (PCR) di 110 laboratorium, Test Cepat Melokuler (TCM) di 82
laboratorium dan laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM) di 213 lab.
Sedangkan
untuk jumlah orang yang diperiksa per hari ada 11.128 dan akumulasinya menjadi
313.275. Dari pemeriksaan keseluruhan, didapatkan penambahan kasus positif per
hari ini sebanyak 1.014, negatif 10.114, sehingga secara akumulasi menjadi
positif 37.420 dan negatif 275.855.
“Dari
kasus yang kita dapatkan untuk konfirmasi positif COVID-19 hari ini sebanyak
10.14 orang, sehingga total menjadi 37.420,” kata Juru Bicara Pemerintah
untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus
Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu (13/6).
Menurut Yuri, penambahan kasus positif tersebut tidak merata di seluruh Indonesia. Ada beberapa wilayah yang memang melaporkan banyak kasus positif, namun untuk pasien negatifnya juga tinggi.
“Kalau kita rinci lebih lanjut, bahwa penambahan kasus 1.014 orang ini, tidak merata pada seluruh provinsi. Ada 5 provinsi yang merupakan jumlah kasus tertinggi yang melaporkan hari ini, di antaranya adalah Jawa Timur, yang melaporkan 176 kasus baru, sementara kasus sembuh yang dilaporkan Jawa Timur pada hari ini adalah 252 orang. Sulawesi Selatan kasus baru meningkat 125 orang, kasus sembuh 36 orang,” jelas Yuri.
“Kalimantan
Selatan 123 orang kasus baru, dan 22 sembuh. DKI Jakarta 121 orang, dengan 59
sembuh. Sumatera Utara 94 kasus baru hari ini, tidak ada dilaporkan kasus
sembuh,” imbuhnya.
Dari
keseluruhan, masih ada 18 provinsi yang melaporkan kasusnya di bawah 10, bahkan
ada lima provinsi yang hari ini melaporkan tidak ada kasus sama sekali.
Sementara
itu, data provinsi 5 besar dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif
adalah mulai dari DKI Jakarta 8.861 orang, Jawa Timur 7.597, Jawa Barat 2.587,
Sulawesi Selatan 2.707, Jawa Tengah 1.946 dan wilayah lain sehingga totalnya
37.420.
Berdasarkan
data yang diterima Gugus Tugas dari 34 Provinsi di Tanah Air, Provinsi DKI
Jakarta menjadi wilayah penambahan kasus sembuh tertinggi yakni 3.840 disusul
Jawa Timur sebanyak 2.117, Jawa Barat 1.093, Sulawesi Selatan 866, Jawa Tengah
709 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 13.776 orang.
Kriteria
pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji
laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.
Gugus
Tugas Nasional merincikan akumulasi data positif COVID-19 lainnya di Indonesia
yaitu di Provinsi Aceh 22 kasus, Bali 723 kasus, Banten 1.231 kasus, Bangka
Belitung 136 kasus, Bengkulu 98 kasus, Yogyakarta 264 kasus.
Selanjutnya
di Jambi 108 kasus, Kalimantan Barat 267 kasus, Kalimantan Timur 376 kasus,
Kalimantan Tengah 586 kasus, Kalimantan Selatan 1.817 kasus, dan Kalimantan
Utara 170 kasus.
Kemudian
di Kepulauan Riau 239 kasus, Nusa Tenggara Barat 904 kasus, Sumatera Selatan
1.326 kasus, Sumatera Barat 674 kasus, Sulawesi Utara 651 kasus, Sumatera
Utara 862 kasus, dan Sulawesi Tenggara 279 kasus.
Adapun di
Sulawesi Tengah 168 kasus, Lampung 165 kasus, Riau 125 kasus, Maluku Utara 302
kasus, Maluku 400 kasus, Papua Barat 205 kasus, Papua 1.237 kasus, Sulawesi
Barat 97 kasus, Nusa Tenggara Timur 105 kasus dan Gorontalo 185 kasus.
Total untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang masih dipantau ada sebanyak 42.450 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih diawasi ada 13.578 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 427 kabupaten/kota di Tanah Air. (asr)
Kisah yang akan kami bagikan pada Anda di bawah ini terjadi di sebuah desa nelayan di Korea Selatan. Di mana, seekor kucing menderita untuk waktu yang lama dari situasi yang menyakitkan, ketika dia dengan salah satu anaknya terjerat jaring ikan.
Jaring ikan dan kucing sama sekali bukan teman baik. Tertarik oleh aroma ikan, banyak anak kucing jatuh ke dalamnya, membahayakan nyawa mereka.
Mereka juga biasanya bermain dengan tumpukan jaring ikan ini, tanpa membayangkan bahaya yang mereka lakukan.
Suatu hari seekor seekor kucing jatuh ke salah satu jaring ini. Dia segera mulai mengeong dengan putus asa dan untungnya ratapannya didengar oleh seseorang. Seorang wanita yang tinggal di tempat itu berlari membantunya.
Dia memotong jaring ikan dan kucing dengan cepat melarikan diri, namun, karena sangat gugup dan takut, wanita itu tidak dapat sepenuhnya melepas jaring dari tubuh binatang itu. Potongan jaring masi ada yang menjerat leher dan di kaki depannya.
Anak kucing terus hidup dengan kondisi ini, meskipun wanita itu yakin bahwa itu adalah risiko nyata baginya.
Seiring waktu anak kucing itu hamil dan ketika dia melahirkan, salah satu bayinya mengalami nasib yang sama: dia terperangkap dalam jaring yang masih berada di tubuh ibunya.
Wanita itu tahu bahwa masalahnya tidak bisa menunggu lagi dan karena dia tidak memiliki sarana untuk membantunya, dia meminta bantuan profesional. Tim penyelamat tiba dan mulai mengamati perilaku ibu kucing itu.
Mereka menyadari bahwa terlepas dari mimpi buruk yang dijalaninya, dia tidak mengabaikan sedetik pun anak kecilnya.
Ibu yang rela berkorban itu layak mendapatkan bantuan sesegera mungkin dan tim penyelamat menaruh kandang dengan makanan untuk menjebak kucing itu.
Sangat mudah untuk menangkap ibu dan bayi yang terjerat dengannya. Untungnya, kecuali cedera yang disebabkan oleh jaring ikan, seluruh keluarga kucing itu baik-baik saja.
Ibu kucing itu dibius, jaringnya dikeluarkan dari tubuhnya dan dia menjalani perawatan yang memadai. Cidera di kakinya tidak terlalu membahayakan, jadi tidak ada masalah dengan kesembuhannya.
Untungnya bagi seluruh keluarga itu, mereka dapat diselamatkan.(yn)
Benny Harlem tidak hanya salah satu influencer rambut paling sukses di Instagram, tetapi dia juga pemegang Guinness Record, untuk tatanan rambut tertinggi di dunia.
Model dan artis pria yang tinggal di California,AS, Benny Harlem, mulai terkenal pada tahun 2016, ketika foto-foto gaya rambut afro-nya yang mengesankan menjadi viral di media sosial. Fakta bahwa putrinya Jaxyn, yang jelas-jelas mewarisi gen rambutnya, juga ditampilkan di sebagian besar foto-foto ini hanya membuat mereka lebih populer.
Harlem selalu menjadi promotor gaya rambut alami dan dia telah menanamkan jenis cinta yang sama pada putrinya sejak usia sangat muda. Untuk menjaga rambut mereka tampak segar, Benny mengatakan bahwa dia dan Jaxyn hanya menggunakan sampo alami yang mereka buat di rumah, menggunakan bahan-bahan alami.
“Aku melihat rambut kita seperti tanaman. Sebagian besar tanaman membutuhkan bahan-bahan alami untuk tumbuh dan tetap hidup, dan jujur, jiwa dan tubuh kita membutuhkan hal yang sama, ”kata Benny kepada XO Nicole. “Di keluarga saya, kami membuat shampo sendiri, sama seperti kami meluangkan waktu untuk membuat makanan sendiri. Itu hanya disiplin. “
Pada tahun 2018, Benny Harlem diakui oleh Guinness Book of Records karena memiliki tatanan model rambut tertinggi di dunia, yang pada saat itu berukuran 53 sentimeter. Ini hanya menambah ketenaran online-nya, mendorong jumlah pengikut Instagram lebih dari 500.000.
Sayangnya, pada akhir 2018, Benny Harlem menjadi sosok yang kontroversial setelah dituduh “menipu” para pengikutnya dengan menjual alat perawatan rambut yang sangat mahal yang man itu dia beli jauh lebih murah dari berbagai toko ritel dan hanya memberi label ulang pada botol-botol tersebut.
Dia dilaporkan memasang harga 399 dollar (sekitar Rp 5,6 juta) per botol dan mencantumkan dalam label dengan mengklaim bahwa dia bepergian ke Afrika untuk mengumpulkan bahan sendiri.
Tidak pernah terbukti bahwa Benny pernah menipu para penggemarnya, tetapi skandal di sekitar tuduhan ini tidak benar-benar mengherankan untuk karirenya sebagai influencer rambut online. Bahkan, dia berhenti memposting pada tahun 2018, dan tidak memposting selama setahun. Sejak itu dia jarang mengunggah foto. Namun, dia masih memiliki rambut yang mengesankan.(yn)
Seorang warga Hong Kong terluka ketika ia berusaha mengelakkan seorang staf Epoch Times, Jerry yang nyaris jadi sasaran serangan telak dengan senjata tajam mendarat ke tubuhnya pada Jumat (12/06/2020) malam. Insiden itu terjadi ketika Staf Epoch Times meliput kegiatan yang berkaitan dengan peringatan gerakan aksi protes anti ekstradisi di Hong Kong.
Jerry adalah seorang videografer part time untuk edisi Epoch Times Hong Kong. Ia menyiarkan secara live di kawasan Kwun Tong sekitar pukul 21.00 waktu setempat. Saat itu sebuah stand didirikan dengan foto-foto dan papan nama terkait dengan gerakan pro-demokrasi Hong Kong.
Polisi di dekatnya berpatroli di kawasan itu. Saat itu, sekitar belasan orang terlibat dalam perdebatan sengit, beberapa orang saling dorong satu sama lain, kata staf Epoch Times Jerry.
Jerry memilih tak menyampaikan nama keluarganya karena alasan keamanan.
Seorang pria yang mengenakan kemeja putih terjatuh selama aksi saling dorong itu. Ketika ia bangun, tiba-tiba sudah menghunus senjata tajam dan mulai mengarahkannya kepada wajah orang-orang sekitar.
Jerry mulai mengabadikan kejadian itu. Ketika pria itu melihat Jerry, dia mulai mengayunkan senjata tajam itu ke arahnya. Ingatan Jerry masih segar, ketika ia menuturkan bahwa pria itu mencoba mengambil Stand Foto dan peralatan lainnya.
Ketika orang-orang berjibaku dalam tarik menarik, seorang pria lainnya mencoba merebut senjata tajam dari pria berkemeja putih itu dengan tangan kosong. Pria itu berupaya untuk menghentikan serangan. Akan tetapi malah menyebabkan tangannya terluka. Cuplikan media menunjukkan darah berceceran di lokasi kejadian.
Polisi kemudian mengidentifikasi penyerang sebagai seorang pria berusia 27 tahun. Sedangkan yang mencoba menghentikan serangan itu adalah seorang pria berusia 22 tahun.
Polisi terdekat langsung membekuk pelaku dan menangkapnya dengan tuduhan “melukai,” menurut sebuah pernyataan polisi.
Pria yang terluka itu dirawat oleh petugas pertolongan pertama di tempat kejadian sebelum dilarikan ke rumah sakit.
Pada malam itu, tanggal 12 Juni 2020 menandai peringatan satu tahun dari konfrontasi antara polisi dan pengunjuk rasa di depan markas pemerintah di kawasan Admiralty, ketika legislatif kota itu akan memperdebatkan RUU ekstradisi kontroversial. Jika RUU itu dilaksanakan, memungkinkan orang-orang di Hong Kong diseret ke daratan Tiongkok untuk diadili.
RUU itu akhirnya dihapus. Hari itu, polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan pengunjuk rasa. Tindakan aparat menyebabkan kemarahan publik dan memicu gerakan aksi protes skala besar terhadap Beijing. Warga Hong Kong sejak itu menggelar demonstrasi massa yang menyerukan kebebasan lebih besar di Hong Kong.
Jerry tanpa mengalami cedera berat kecuali hanya beberapa goresan di tangan kanannya sambil melindungi kameranya. Ia sangat berterimakasih dan merasa cemas kepada pria yang mencoba mengelakkan serangan tersebut.
“Dia menggunakan tangannya untuk menghentikan pisau, Saya cukup gugup. Saya tak mengetahui seberapa buruk ia terluka. Saya bertanya kepadanya: mengapa Anda melakukan hal konyol itu — menggunakan tangan Anda untuk menghadangnya?” kata Jerry.
Setelah pria itu mengetahui bahwa Jerry bekerja untuk The Epoch Times, pria itu berkata, “Saya tak menyesal membantu Anda,” kenang Jerry.
Jerry mengatakan, setelah ia mengatakan itu, hatinya merasa menyesal. Dia telah menjatuhkan ponselnya selama pergumulan jarak dekat, dengan pas fotonya dirobek dan tas kameranya dirusak. Penyerang akhirnya ditahan oleh polisi. Jerry kemudian mendatangi kantor polisi untuk memberikan pernyataan.
Epoch Times edisi Hong Kong menyatakan mengutuk aksi kekerasan tersebut. Epoch Times Hong Kong menyerukan pihak berwenang setempat untuk menyelidiki insiden itu dan latar belakang si penyerang.
Epoch Times Hong Kong sudah mengalami beberapa serangan dalam beberapa tahun terakhir. Pada November lalu, empat orang penyusup bermasker menerobos masuk dan membakar mesin percetakan dan kertas cetak di percetakan Epoch Times Hong Kong.
Baru-baru ini, tempat percetakan itu juga memperhatikan orang yang mencurigakan berkeliaran dan mendokumentasikan keadaan di sekitar tempat itu. Anggota staf dan penjaga keamanan sudah mencatat nomor plat kenderaan orang tersebut.
Epoch Times Hong Kong menyatakan rasa hormatnya kepada rakyat Hong Kong yang membantu Jerry di tempat kejadian. Epoch Times Hong Kong menyatakan akan terus memberikan pelaporan yang tepat waktu dan mendalam kepada rakyat Hong Kong.
“Menjunjung tinggi kebenaran, kita tak akan pernah menyerah,” demikian pernyataan itu. (asr)
Marina Balmasheva, 35 tahun, adalah influencer terkenal di Rusia yang telah memicu kontroversi besar dalam opini publik. Dia menikah selama 10 tahun dengan Alexey, seorang pria 10 tahun lebih tua darinya.
Dia bercerai untuk memulai hubungan cinta dengan anak tirinya Vladimir, putra dari mantan suaminya, yang 15 tahun lebih muda dan dengan siapa dia berbagi masa kecil dan remaja selama bertahun-tahun.
Sang influencer memecah kesunyian dan memberi tahu para pengikutnya bahwa ia sedang membangun kembali hidupnya bersama putra mantan suaminya dan bahwa mereka sedang mengandung bayi.
“Aku lelah bersembunyi. Saya tahu sedikit waktu berlalu, tetapi saya ingin memberi tahu Anda,” katanya.
Marina merekam momen ketika dia memberi tahu pacarnya bahwa dia hamil dan berbagi adegan di profil Instagramnya, sejak itu, dia telah kehilangan sekitar 15.000 pengikut.
Tidak semua orang mendukung keputusannya untuk memulai sebuah keluarga dengan putra di mana dia telah menjadi suaminya selama bertahun-tahun dan dengan siapa dia berbagi asuhannya. Bahkan di profil Instagram-nya, Marina berbagi foto di mana dia muncul dengan anak tirinya ketika dia masih kecil.
Mantan suami Marina, Alexey, memberikan komentar kepada media setempat, mengatakan hubungan antara influencer dan putranya dimulai jauh sebelum mereka bercerai.
Dia menuduh bahwa Marina telah merayu putranya. “Vova tidak mampu melakukan itu, dia tidak punya pacar sebelumnya,” katanya.
Dia meyakinkan bahwa dia sangat tersinggung dan marah dengan situasi itu, dia mengatakan bahwa ketika dia mengkonfirmasi bahwa ada hubungan cinta antara Marina dan putranya, dia menuntut perceraian. Dia menambahkan bahwa jika dia berhubungan dengan orang lain, mungkin dia akan membenarkannya.
“Aku akan memaafkannya jika dia bukan anakku,” kata Alexey.
Namun ternyata, Marina tidak peduli dengan kritik yang diterimanya, ketika dia menerbitkan foto kontroversial di mana dia muncul di sebelah Vladimir ketika dia berusia 22 tahun dan dia adalah seorang bocah tujuh tahun, dia menulis:
“Aku tahu bahwa beberapa akan menghakimi kita. Tapi kami senang dan kami harap Anda juga. “
Beberapa pengikutnya berkomentar bahwa memiliki hubungan cinta dengan seorang anak yang ia bantu untuk tumbuh agak tidak bermoral. Selain itu, mereka menghakiminya karena telah menipu pasangannya dengan putranya sendiri.
Marina bangga akan kehidupan cintanya dan keluarga barunya, mengenai kehamilannya dia mengatakan: “Kamu tidak pernah tahu tikungan yang akan terjadi dalam hidup, atau kapan kamu akan bertemu seseorang yang membuatmu tersenyum. Saya tahu bahwa banyak yang akan menghakimi kami, dan yang lain akan mendukung kami. ” (yn)
Kantor 610, secara resmi dikenal sebagai Pusat Yang Memimpin Kelompok untuk Mencegah dan Berurusan dengan Agama sesat, tentu hanya versi klaim komunis Tiongkok, adalah organisasi Partai Komunis Tiongkok ekstra-hukum yang serupa Gestapo milik Nazi Jerman, dengan berbagai nama sebagai penyamaran di depan umum.
Kantor 610 didirikan
oleh mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok Jiang Zemin pada tanggal 10 Juni
1999 — menurut namanya — untuk tujuan tunggal yaitu melakukan
penganiayaan terhadap Falun Gong, sebuah latihan meditasi spiritual yang
berasal dari Tiongkok dan sejak itu Falun Gong menyebar ke sekitar 90
negara.
Popularitas Falun Gong
adalah luar biasa — di mana ada sekitar 100 juta praktisi Falun Gong di
Tiongkok pada tahun 1999, menurut perkiraan resmi — mendorong Jiang Zemin untuk
menekan para praktisi Falun Gong.
Menurut dokumen yang diperoleh The Epoch Times berbahasa Mandarin, Kantor 610 di Distrik Fangshan di Beijing, secara resmi dikenal sebagai “Cabang Pembimbing Anti Agama Sesat” Komisi Urusan Politik dan Hukum Fangshan, sedang melakukan penilaian berjudul, “status pekerjaan dalam mencegah dan menangani agama sesat” pada tahun 2019. Penilaian kinerja kerja semacam ini biasanya terjadi pada akhir tahun di antara lembaga pemerintah Komunis Tiongkok.
Lembaga-lembaga yang dievaluasi oleh Kantor 610 mencakup Partai Komunis Tiongkok maupun dan lembaga pemerintah, seperti Komisi Urusan Politik dan Hukum; Departemen Organisasi, yang bertugas menugaskan pos-pos dan promosi pejabat; biro kepolisian setempat; kantor kejaksaan setempat; pengadilan; dan legislatif yang tunduk pada Partai Komunis Tiongkok. Pada tahun 2019, lima lembaga mengalami kerugian karena tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam menganiaya Falun Gong.
Falun Gong, juga
dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan spiritual Tiongkok kuno yang dikenal
untuk menghilangkan stres dan meningkatkan energi. Falun Gong terdiri dari
latihan sederhana yang lembut dan meditasi, dengan ajaran moral berdasarkan
pada prinsip Sejati, Baik, dan Sabar.
Di bawah kepemimpinan
Kantor 610, praktisi Falun Gong dihukum sewenang-wenang masuk ke kamp kerja
paksa, penjara, atau pusat pencucian otak.
Lebih dari 4.476 praktisi Falun Gong terbunuh dalam penganiayaan diT iongkok, menurut Minghui.org, situs web yang mendokumentasikan penganiayaan Komunis Tiongkok terhadap Falun Gong.
Jumlah aktual kematian
diperkirakan adalah jauh lebih banyak daripada ribuan kasus tetap belum
dipastikan, dikarenakan “kendali ketat Partai Komunis Tiongkok terhadap
rincian penganiayaan,” menurut Minghui.org.
Sebuah Kantor yang
Kebal Hukum
“Kantor 610
seperti halnya Gestapo milik Hitler. Kantor 610 adalah berkuasa dan punya cukup
dukungan dana dari pemerintah jadi…Kantor 610 secara diam-diam mengendalikan
semua praktisi Falun Gong di masing-masing daerah,” kata Guo Guoting, seorang
pengacara hak asasi manusia Tiongkok di pengasingan, dalam Dafa Pusat Informasi
sebuah wawancara dengan Falun. Kantor 610 memiliki
cabang di seluruh Tiongkok hingga ke desa terkecil.
Namun, “Tidak ada undang-undang yang disahkan untuk menetapkan berdirinya Kantor 610. Tidak ada ketentuan secara formal yang menguraikan mandat Kantor 610,” kata Sarah Cook, analis riset senior untuk Tiongkok di Freedom House, sebuah LSM yang berbasis di Amerika Serikat.
Jumlah staf di Kantor
610 adalah tidak diketahui, karena Kantor 610 bersifat rahasia. Sedangkan fakta
bahwa staf 610 mungkin memiliki banyak peran, melayani departemen yang lain
secara bersamaan.
Sarah Cook
memperkirakan pada tahun 2011 bahwa Kantor 610 mempekerjakan setidaknya 15.000
petugas, berdasarkan angka tingkat kabupaten di situs web pemerintah daerah.
Berfungsi tanpa
persetujuan dari legislatif yang tunduk pada Partai Komunis Tiongkok, Kongres
Rakyat Nasional, dan Politbiro yang beranggotakan 25 orang yang terdiri dari
elit Partai Komunis Tiongkok, Kantor 610 tidak pernah memiliki dasar hukum
untuk keberadaannya.
Kantor 610 juga terlibat dalam panen organ secara paksa dari tahanan hati nurani yang direstui negara — sebagian besar adalah praktisi Falun Gong — yang mengakibatkan sejumlah besar kematian yang tidak dapat dijelaskan, menurut Organisasi Dunia untuk Menyelidiki Penganiayaan terhadap Falun Gong, penelitian nirlaba berbasis di Amerika Serikat. Penyelidik independen memastikan bahwa panen organ ini masih terus terjadi, meskipun dibantah oleh Komunis Tiongkok.
Dalam sebuah laporan
yang dirilis pada tanggal 1 Maret, Tribunal Tiongkok, merupakan pengadilan
rakyat independen berkumpul untuk menyelidiki dugaan panen organ secara paksa
dari tahanan nurani di Tiongkok. Pengadilan itu memutuskan bahwa “panen organ
secara paksa terjadi di banyak tempat di Republik Rakyat Tiongkok dan dalam
banyak kesempatan untuk setidaknya selama 20 tahun dan berlanjut hingga hari
ini.”
Juga disimpulkan bahwa praktisi Falun Gong adalah sumber utama organ untuk praktik yang direstui negara tersebut.
Fungsi Kantor 610
Tetap Berlanjut
Kantor 610 memperoleh
wewenang dari hubungannya dengan Komisi Urusan Politik dan Hukum, suatu
organisasi paralel yang mengendalikan semua unsur aparat keamanan Tiongkok:
keamanan masyarakat (polisi), keamanan negara, peradilan, dan sistem
penuntutan.
Sebelumnya, direktur
regional Kantor 610 di tingkat provinsi dan kotamadya adalah juga merupakan
sekretaris atau wakil sekretaris Komisi Urusan Politik dan Hukum di provinsi
atau kotamadya.
Di bawah pengaturan
itu, Kantor 610 dapat menyuruh semua sumber daya Komisi Urusan Politik dan
Hukum untuk menganiaya praktisi Falun Gong.
Pemimpin Partai
Komunis Tiongkok saat ini Xi Jinping mengambil beberapa tindakan untuk
melemahkan Kantor 610, setelah ia berkuasa pada tahun 2012.
Xi Jinping
menyingkirkan sekretaris Komisi Urusan Politik dan Hukum dari Komite Tetap
Politbiro — lembaga pengambilan keputusan Partai Komunis Tiongkok yang paling
berkuasa, secara bermakna menyusut wewenangnya.
Kemudian, Xi Jinping
menjebloskan beberapa mantan kepala sistem 610 ke dalam penjara, termasuk
mantan sekretaris Komisi Urusan Politik dan Hukum, Zhou Yongkang, Zhou Benshun
yang adalah pembantu utama Zhou Yongkang, dan mantan direktur Kantor 610 Li
Dongsheng.
Pada tanggal 21 Maret,
Partai Komunis Tiongkok mengumumkan bahwa Kantor 610 akan menjadi bawahan
Komisi Urusan Politik dan Hukum.
Namun, penilaian akhir
tahun yang dilakukan oleh Kantor 610 menunjukkan lembaga tersebut masih
melakukan penganiayaan terhadap Falun Gong pasca-restrukturisasi. Sedangkan
Kantor 610 masih diberdayakan dengan kekuatan kebal hukum untuk menegakkan
kebijakan-kebijakan tersebut secara keseluruhan bagian luas dari pemerintah
Komunis Tiongkok — dengan kata lain, kekuatan yang sama yang pernah digunakan
Kantor 610.
Keterangan Gambar:Petugas
polisi Tiongkok berjalan di depan pintu gerbang The Palace Museum di Beijing,
Cina, pada 26 Januari 2020. (Betsy Joles / Getty Images)
Sejumlah aktivis menggelar kegiatan online yang berlangsung selama tiga jam pada 31 Mei 2020. Acara itu digelar oleh Humanitarian Tiongkok melalui akun berbayar di platform zoom. Saat itu diikuti lebih dari 250 orang di seluruh dunia.
Acara online itu digelar untuk menandai peringatan 31 tahun penumpasan Tiananmen 4 Juni 1989. Acara konferensi itu juga disiarkan di media sosial oleh lebih dari 4.000 orang. Banyak dari mereka berasal dari Tiongkok.
Akan tetapi, akun tersebut kemudian ditutup pada 7 Juni 2020. Pengguna gagal mengaksesnya ketika mengusahakan Log in ke akun itu.
Humanitarian Tiongkok mengatakan dalam sebuah pernyataan Rabu 10 Juni 2020, mencatat bahwa Zoom sejauh ini menolak untuk menjelaskan mengapa akun itu ditutup.
Aksi Protes pro-demokrasi 1989 yang ditindas secara brutal oleh rezim Tiongkok adalah masalah tabu di daratan Tiongkok. Rezim Komunis tiongkok secara rutin memblokir atau menyensor konten yang terkait dengan pembantaian Lapangan Tiananmen.
Zoom dapat diakses di daratan Tiongkok tanpa VPN, mengonfirmasi akun berbasis AS itu ditangguhkan tetapi sekarang diaktifkan kembali. Perusahaan itu mengklaim penutupan akun dikarenakan orang-orang yang berpartisipasi dalam acara dari Tiongkok melanggar “hukum setempat.”
“Ketika meeting diadakan di berbagai negara, peserta di negara-negara tersebut diharuskan untuk mematuhi hukum setempat, Kami bertujuan membatasi tindakan yang kami ambil untuk mematuhi hukum setempat dan terus meninjau dan meningkatkan proses kami dalam masalah ini,” kata Zoom dalam pernyataan yang dikirim melalui email.
Tak jelas mengapa Zoom kembali mengaktifkan akun itu pada hari Rabu lalu.
Humanitarian Tiongkok mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa platform itu penting untuk menjangkau audiensi Tiongkok, mengingat dan memperingati Pembantaian Tiananmen selama pandemi coronavirus.
Langkah ini menimbulkan kekhawatiran bahwa perusahaan AS di belakang aplikasi konferensi video itu, tunduk pada tekanan dari Beijing.
“Tampaknya Zoom bertindak atas tekanan dari Partai Komunis Tiongkok untuk menutup akun kami. Jika demikian, Zoom terlibat dalam menghapus ingatan pembantaian Tiananmen bekerja sama dengan pemerintah otoriter, ”kata salah satu pendiri Humanitarian Tiongkok, Zhou Fengsuo dalam sebuah pernyataan.
Penggunaan Zoom menjadi populer di tengah pandemi virus Komunis Tiongkok, ketika jutaan warga Amerika bekerja dari rumah. Akan tetapi, baru-baru ini menjadi sorotan karena masalah privasi dan keamanan.
Zoom yang berbasis di AS memiliki tiga perusahaan di Tiongkok yang mengembangkan perangkat lunaknya. Pada bulan April, kelompok pengawas Citizen Lab menemukan setelah memeriksa enkripsi Zoom bahwa kunci untuk mengenkripsi dan mendekripsi meeting “dikirim ke server di Beijing.”
Pemerintah Taiwan sudah melarang penggunaan resmi platform pada 7 April 2020. Alasannya terkait “masalah keamanan,” yang menandai pertama kalinya pemerintah memberlakukan tindakan formal terhadap sebuah perusahaan.
Grup sastra nirlaba AS, PEN America, mengutuk keputusan Zoom untuk menangguhkan akun grup para aktivis.
CEO grup itu Suzanne Nossel dalam sebuah pernyataan, Rabu 10 Juni mengatakan Zoom menandakan menjadi platform pilihan bagi perusahaan, sistem sekolah, dan berbagai organisasi yang membutuhkan cara virtual untuk berkomunikasi, terutama di tengah lockdown secara global. Tapi, tidak soal melayani peran dan bertindak sebagai kepanjangan tangan pemerintah Tiongkok.” (asr)
Frank Fang dan Reuters berkontribusi pada laporan ini.
Theepochtimes.com- Eksodus manufaktur sudah berlangsung karena ketidakpastian diciptakan oleh perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok pada tahun 2019.
Virus Komunis Tiongkok,
yang juga dikenal sebagai jenis Coronavirus baru, mempercepat tren tersebut dan
mendorong lebih banyak perusahaan untuk mengurangi ketergantungannya yang
berlebihan pada Tiongkok sebagai pemasok tunggal.
Sebagian besar
manufaktur bergerak ke Asia Tenggara dan Asia Selatan. Menurut laporan oleh
Qima, perusahaan inspeksi rantai pasokan dan kendali kualitas yang berbasis di
Hong Kong. Laporan Qima didasarkan pada data yang dikumpulkan dari puluhan ribu
inspeksi rantai pasokan yang dilakukan secara global untuk merek barang
konsumen dan pengecer.
Perusahaan-perusahaan
menggunakan laporan inspeksi ini untuk membuat keputusan apakah akan bermigrasi
ke pemasok yang baru.
Menurut laporan Qima itu, dalam dua bulan pertama tahun ini, permintaan untuk inspeksi dan audit dari pembeli Amerika Utara meningkat 45 persen tahun-ke-tahun di Asia Tenggara, di mana Vietnam, Burma atau Myanmar, dan Filipina menuai manfaatnya.
Sementara itu, permintaan untuk inspeksi rantai pasokan melonjak 52 persen di Asia Selatan, di mana Bangladesh menjadi tujuan yang lebih populer, terutama untuk merek tekstil dan pakaian jadi.
Selain itu, jajak
pendapat oleh Qima dilakukan terhadap lebih dari 200 perusahaan pada akhir
bulan Februari 2020 menunjukkan bahwa 87 persen responden percaya pandemi akan
memicu perubahan yang bermakna dalam manajemen rantai pasokan perusahaan
seterusnya.
Untuk mengurangi
risiko kekurangan pasokan yang timbul dari penutupan pabrik di Tiongkok, lebih
dari setengah responden juga mencatat bahwa mereka sudah mulai beralih ke
pemasok di wilayah yang tidak terpengaruh oleh virus Komunis Tiongkok tersebut.
Namun, tren tersebut
terganggu dalam beberapa bulan terakhir karena virus Komunis Tiongkok
atau Covid-19, menyebar ke bagian lain dunia. Masa depan manufaktur Asia di
luar Tiongkok akan tergantung pada kemampuan negara-negara di kawasan tersebut
untuk bertahan hidup dari krisis kesehatan.
“Setelah awal tahun
yang sangat kuat saat Tiongkok menerapkan karantina, negara-negara di kawasan
tersebut juga menerapkan karantina akibat COVID-19,” kata Mathieu Labasse,
kepala staf pemasaran di Qima, kepada The Epoch Times Amerika melalui email.
Menurut Mathieu
Labasse, karantina tersebut mempengaruhi sisi produksi dan sisi permintaan
dengan penutupan pasar ekspor global.
“Kami melihat volume
turun lebih dari 40 persen di bulan April dan Mei tahun-ke-tahun di Asia
Tenggara, dan volume turun sebanyak 80 persen di Asia Selatan, India,
Bangladesh, Pakistan,” kata Mathieu Labasse.
Namun, perusahaan
inspeksi tersebut percaya bahwa diversifikasi sumber dan tren akan melambung ke
ketinggian baru saat perdagangan global dimulai kembali.
“Merek dan pengecer yang mampu bertahan cenderung akan merombak portofolio pemasok, dibuat oleh pabrik-pabrik yang berhasil bertahan hidup terhadap karantina,” kata laporan itu.
Perlambatan permintaan
global karena karantina, terutama di Eropa dan Amerika Serikat, juga telah
memukul pemasok Tiongkok.
“Memang setelah
pengambilan singkat pada pertengahan bulan Maret saat pabrik-pabrik Tiongkok
dibuka kembali, volume anjlok kembali pada bulan April dan Mei karena
pasar ekspor ditutup. Kami mencatat penurunan 20 persen volume inspeksi di
Tiongkok dari tahun-ke-tahun selama dua bulan ini,” kata Mathieu Labasse.
Namun, gambaran tersebut benar-benar berbeda untuk alat pelindung diri, karena Tiongkok adalah pemasok global yang dominan. “Kami melihat gelombang besar volume inspeksi masker datang khususnya mulai pertengahan bulan Mei,” kata Mathieu Labasse. Dalam dua dekade terakhir, Tiongkok menjadi pemasok global yang penting.
Menurut Perserikatan
Bangsa-Bangsa, Tiongkok menyumbang hampir 20 persen total perdagangan global
dalam pembuatan produk setengah jadi, naik dari awalnya yang hanya sebesar 4
persen pada tahun 2002.
Sebagian besar
perusahaan Amerika Serikat yang besar berinvestasi besar-besaran dalam
fasilitas dan manusia sumber daya di Tiongkok untuk mendapatkan akses ke pasar
Tiongkok, dan perusahaan Amerika Serikat tersebut sudah menyerahkan kekayaan
intelektualnya sebagai biaya masuk ke pasar Tiongkok.
Namun, munculnya pandemi ditambah dengan sentimen buruk terhadap rezim komunis Tiongkok selama beberapa bulan terakhir, telah memaksa banyak dewan perusahaan memikirkan kembali hubungannya dengan Tiongkok.
Misalnya saja, Apple.
Dalam upaya untuk mendiversifikasi rantai pasokannya, Apple tahun lalu meminta
pemasok utamanya mempertimbangkan untuk memindahkan volume produksi Apple
tertentu dari Tiongkok ke Asia Tenggara. Apple juga memulai proses pemindahan pembuatan
AirPods, earbud nirkabel Apple yang populer, dari Tiongkok ke Vietnam.
Setidaknya 50
perusahaan multinasional, termasuk perusahaan Amerika Serikat, Jepang, dan
Taiwan, mengumumkan rencana pada tahun 2019 untuk mengalihkan produksi dari
Tiongkok untuk menghindari tarif Amerika Serikat.
Keterangan Gambar:Para
pekerja yang mengenakan topeng wajah mengikat sebuah kapal kontainer di sebuah
pelabuhan di Qingdao, Provinsi Shandong, Cina pada 11 Februari 2020. (China
Daily via Reuters)
Tokoh protagonis dari kisah ini adalahs seekor kucing oren, yang mana orang-orang menyebutnya Cosmo. Orang-orang dari East Passyunk di Philadelphia Selatan, AS, terbiasa melihat kucing lucu ini berkeliaran di jalanan.
Cosmo menemani tuannya ke toko yang dekat dengan rumahnya. Kucing itu adalah kekaguman masyarakat, karena berjalan bersama pemiliknya seperti anjing terlatih.
Pemiliknya memasuki toko untuk berbelanja, dan ketika mereka selesai membeli barang yang diperlukan mereka akan pulang ke rumah bersama. Jadi saat kucing itu berkeliaran di jalan, semua orang di komunitas mengetahui bahwa dia milik keluarga.
Namun, dari satu momen ke momen berikutnya, segalanya berubah. Tetangga mulai melihat kucing itu sendirian di jalanan lebih sering daripada biasanya, tetapi tidak hanya itu. Cosmo mulai pergi secara teratur ke apotek tempat dia biasa pergi bersama pemiliknya.
Ada saatnya kucing pergi ke toko setiap hari, dan tetap di pintu tempat itu sampai malam tiba. Tidak ada yang bisa mengerti apa yang terjadi dengan anak kucing itu, sampai seorang tetangga mengungkapkan kebenaran.
Pemilik Cosmo adalah pasangan yang berusia 90 tahun, tetapi mereka harus pindah ke New Jersey dan sayangnya mereka harus meninggalkan kucing malang itu. Kucing kucing telah ditinggalkan selamanya.
Orang-orang di komunitas memiliki kasih sayang yang begitu istimewa kepadanya sehingga mereka segera bergerak untuk membantunya.
Mustahil baginya untuk menghabiskan malam di toko, jadi sangat penting untuk menemukan rumah asuh sehingga kucing itu tidak mengalami mesalah dengan kesehatan dan memiliki makanan dan tempat yang hangat untuk tidur.
Karena kebaikan orarang-orang yang membantunya dengan makanan, Cosmo ingin membalas kebaikan mereka.
Itu benar, karena Cosmo bukan anak kucing seperti yang lainnya. Anak kucing ini mencuri banyak hati untuk caranya menemani orang yang melakukan pembelian di toko.
Dia berjalan dengan pelanggan di sepanjang lorong toko, membelai mereka dengan ekornya, mencuri senyum, bahkan jika mereka merasa sakit … kita dapat mengatakan bahwa dia adalah kucing terapi sejati tanpa keinginan.
Untungnya, semua kebaikan dan kelembutan Cosmo tidak akan sia-sia. Segera setelah kisah pengabaiannya diketahui, sebuah tempat penampungan muncul untuk menyediakan rumah yang sangat dibutuhkannya.
Semua orang mencintai Cosmo dan merindukannya di apotek, tetapi kenyataannya adalah mereka lebih suka mengetahui bahwa dia bahagia dan aman, menunggu keluarga yang memutuskan untuk mengadopsi dan mencintainya selamanya, daripada hidup dengan penuh bahaya di jalanan.(yn)
Theepochtimes.com- Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengonfirmasi pada hari Selasa 9 Juni 2020 bahwa ia akan menggelar pembicaraan stabilitas strategis dengan Utusan Khusus AS untuk Kontrol Senjata, Marshall Billingslea di Wina pada 22 Juni 2020 dengan format hubungan bilteral Rusia-AS.
Billingslea menuturkan Tiongkok turut diundang untuk bergabung dalam perundingan. Akan tetapi menolaknya. “Tiongkok hanya mengatakan tidak memiliki niat untuk berpartisipasi dalam negosiasi trilateral,” demikian cuitan Billingslea. Dia mengatakan bahwa Tiongkok harus mempertimbangkan kembali keputusannya.
“Meraih status
Kekuatan yang Hebat mengharuskan berperilaku dengan tanggung jawab Kekuatan
Hebat, Tidak ada lagi Great Wall of Secrecy pada pengembangan nuklirnya. Kursi
menunggu Tiongkok di Wina,” ujarnya.
Sedangkan Juru bicara
Kemenlu Tiongkok kemudian merespons dalam cuitan pejabat AS itu dengan
mengatakan: “AS menyeret Tiongkok ke dalam masalah perpanjangan New
START setiap kali masalah itu diangkat. Inilah yang dilakukan AS ketika ingin
membelokkan tanggung jawab kepada orang lain. ”
Melansir dari Radio
Free Europe, Wamenlu Rusia mengatakan pada konferensi video yang diadakan oleh
Dewan Hubungan Luar Negeri, bahwa ia tidak percaya akan mungkin
meyakinkan Tiongkok untuk bergabung dengan negosiasi mengenai kontrol senjata
nuklir.
Rusia dan Amerika
Serikat bersama-sama memiliki lebih dari 90 persen dari total hulu ledak nuklir
dunia, menurut Asosiasi Pengendalian Senjata yang berbasis di Washington,
dengan jumlah 6.490 hulu ledak nuklir untuk Rusia dan 6.185 untuk Amerika
Serikat. Sedangkan Tiongkok dianggap memiliki 290 hulu ledak nuklir.
“Pejabat Tiongkok
sekarang secara terbuka berbicara tentang tujuan ‘peremajaan nasional,’ yang
melingkup ‘Strong Military Dream’ untuk memastikan angkatan bersenjata Beijing
memperoleh kemampuan kelas dunia lebih unggul daripada orang lain di planet ini
pada tahun 2049,” demikian tulisan Asisten Menlu AS untuk Non-Proliferasi
dan Keamanan Internasional Dr. Christopher Ford dalam rilis 20 Mei dari makalah
Arms Control and International Security.
Sedangkan
Departemen Luar Negeri dalam sebuah pernyataan pada 10 April menyatakan :
“Presiden Trump memerintahkan administrasi ini memulai babak baru dengan
mencari era baru kendali senjata yang bergerak melampaui perjanjian bilateral
pada masa lalu.”
Satu-satunya
perjanjian pengendalian senjata nuklir AS-Rusia yang masih berlaku dan mengikat
kedua negara adalah Perjanjian New START Treaty, yang ditandatangani pada 2010
dan akan berakhir pada Februari 2021.
Perjanjian itu
membatasi jumlah senjata nuklir strategis yang dapat dilakukan masing-masing
negara untuk digunakan. Rusia dan Amerika Serikat mematuhi batas-batas
ini, menurut data pada 1 Maret.
Presiden Rusia
Vladimir Putin pada 2 Juni mendukung kebijakan pencegahan nuklir Rusia, yang
memungkinkan negara tersebut untuk menggunakan senjata atom, tidak hanya dalam
menanggapi serangan nuklir. Akan tetapi juga untuk menanggapi serangan
konvensional yang menargetkan infrastruktur penting pemerintah dan militer
negara.
Senator Bob
Menendez (D-N.J.), Anggota peringkat Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS,
memperkenalkan pada 2 Juni dua rancangan undang-undang baru yang bertujuan
membatasi baik Rusia dan Tiongkok, hal demikian dalam upaya mereka untuk
mengembangkan dan memodernisasi persenjataan nuklir strategis mereka.
“Tanpa dasar yang
kuat yang membatasi persenjataan nuklir musuh kita, AS mungkin sekali lagi
menemukan dirinya dalam perlombaan senjata mahal dengan sedikit peluang untuk
mengurangi risiko nuklir dengan Rusia dan Tiongkok,” kata Menendez.
RUU pertama, Future of
Arms Control Act, menyerukan perpanjangan segera dari perjanjian New START.
Selain itu, mencegah presiden mengambil tindakan apa pun terhadap perjanjian
tersebut, jika tidak ada keputusan yang dibuat tentang perpanjangannya,
demikian Menendez mengatakan dalam pernyataan itu.
RUU kedua, the Arms
Control with China Policy Act, mengamanatkan Menlu dan Menteri pertahanan AS
untuk memberikan kepada Kongres laporan tentang metode untuk melibatkan
Tiongkok dalam pengendalian senjata.
Perjanjian
Pengendalian Senjata Lainnya
Pada Agustus 2019,
Amerika Serikat menarik diri dari Open Skies Treaty dengan Rusia.
Dikarenakan Rusia gagal mematuhi, termasuk gagal mematuhi permintaan untuk
menghancurkan rudal balistik 9M729.
AS baru-baru ini
mengajukan pemberitahuan untuk menarik diri dari Perjanjian Open Skies Treaty
dikarenakan pelanggaran Rusia, menurut pernyataan Menteri Luar Negeri Mike
Pompeo.
Perjanjian ini
mengizinkan para anggota pesertanya untuk melakukan penerbangan pesawat
pengintai tanpa senjata ke wilayah lain dengan pemberitahuan mendadak.
“Jika Rusia
kembali sepenuhnya mematuhi perjanjian itu,” Amerika Serikat akan
mempertimbangkan kembali partisipasinya dalam Perjanjian Open Skies, kata pernyataan
itu.
Keterangan Gambar: Sebuah rudal balistik antarbenua lepas landas dari sebuah peluncur
truk di suatu tempat di Rusia dalam sebuah foto yang tidak bertanggal. (Layanan
Pers Kementerian Pertahanan Rusia via AP)
kami juga akan mencari tahu organisasi mana yang benar-benar berada di belakang kerusuhan di seluruh Amerika Serikat sekarang. Ada bukti koordinasi nasional dengan organisasi paling-kiri. Juga, ada laporan para perusuh ini datang dari luar komunitas tempat mereka melakukan kekerasan dan pembakaran, jadi kami akan membahas beberapa hal tersebut. Apakah Partai Komunis Tiongkok terlibat dalam kerusuhan itu? Tiongkok mengeluarkan seruan global untuk bertindak pada bulan April 2020 lalu, kami akan membahas hal itu juga.
Pertama bahwa mungkin
bukan hanya Antifa yang dicap sebagai teroris, hal ini meluas ke kelompok
serupa lainnya. Kami akan memulai dengan tweet dari Presiden Amerika Serikat,
Donald Trump, yang mengatakan Amerika Serikat akan menunjuk Antifa sebagai
organisasi teroris.
Jaksa Agung Amerika
Serikat, William Barr muncul segera setelah itu dengan video konferensi
pers. William Barr mengatakan: “Sayangnya dengan kerusuhan di seluruh
Amerika Serikat, suara-suara unjuk rasa damai dibajak oleh unsur radikal yang
kejam. Kelompok radikal luar dan penghasut mengeksploitasi situasi untuk
mengejar agendanya yang memecah belah dan kekerasan. Di banyak tempat,
tampaknya kekerasan itu direncanakan, diorganisir, dan didorong oleh anarkis
dan kelompok ekstremis kiri, kelompok ekstremis paling-kiri yang menggunakan
siasat mirip-Antifa. Banyak anggota kelompok tersebut yang berasal dari luar
negara bagian yang datang untuk mempromosikan kekerasan.”
Kini berkembang
sedikit lebih banyak, ini adalah pernyataan dari Kementerian Kehakiman, William
Barr berkata, mengutip, “Untuk mengidentifikasi penyelenggara kejahatan,
penghasut dan untuk mengoordinasi sumber daya federal dengan mitra negara
bagian dan setempat.”
Penegakan hukum federal menggunakan jaringan 56 satuan tugas gabungan terorisme bersama FBI. William Barr mengatakan kekerasan yang dihasut dan dilakukan oleh Antifa dan kelompok serupa lainnya sehubungan dengan kerusuhan, bersifat terorisme domestik dan akan diperlakukan secara sesuai. Kini perhatikan frasa kunci di sini; dan kelompok yang serupa lainnya; lagi-lagi kita melihat fokus pada Antifa, bukan pada kelompok yang serupa Antifa dan sekali lagi sangat mungkin bukan hanya Antifa yang dicap sebagai teroris dan dituntut mungkin sebagai teroris tetapi kelompok-kelompok lain ini juga. Nah, siapa kelompok-kelompok lain ini? Kami akan melihat beberapa artikel.
Channel Cross Roads dengan Joshua Phillipp
Kini pertama artikel
yang kami punya dari Trevor Loudon, ia adalah seorang penulis di The Epoch
Times Amerika, salah satu kontributor kami. Trevor Loudon menulis sebuah cerita
yang mengatakan, “Kota-kota terbakar tetapi tidak seorang pun yang berani
menyebutnya sebagai komunisme.”
Kini Trevor Loudon
mengatakan adalah tidak akurat untuk menyebut hal ini sebagai unjuk rasa normal
terhadap kebrutalan dan rasisme polisi atau hanya karena frustrasi dan
kemarahan. Trevor Loudon mengatakan ini adalah, kutipan, “pemberontakan
yang diilhami komunis, tidak lebih, tidak kurang.”
Trevor Loudon
mengatakan di Minneapolis dimana sosialis Demokrat Amerika Serikat memiliki
hampir 600 anggota, Sosialis Demokrat Amerika Serikat, mengutip, “Secara aktif
mendukung para perusuh dan berpartisipasi dalam unjuk rasa
tersebut.”
Trevor Loudon mengatakan
Sosialis Demokrat Amerika Serikat yang bekerja erat dengan kelompok yang
selaras dengan Antifa mendukung resolusi pada Konvensi Nasional mereka pada
bulan Agustus untuk membentuk kelompok kerja nasional guna membantu mendorong
kolaborasi dan berbagi sumber daya untuk mendukung pengorganisasian anti-fasis
kami, itu adalah kutipan dari mereka. Mereka mengatakannya secara blak-blakan,
mengutip, “Satu kaki di lembaga, satu kaki di jalan-jalan.”
Kini perhatikan resolusi ini karena mereka menyebut resolusi ini menunjukkan Sosialis Demokrat Amerika Serikat membangun jaringan yang menghubungkan dan mengoordinasikan kutipan gerakan anti-fasis. Dokumen menyatakan, mengutip, “Mari membentuk kelompok kerja nasional untuk membantu mendorong kolaborasi dan berbagi sumber daya untuk mendukung pengorganisasian anti-fasis kita karena kita harus memerangi eksploitasi, supremasi kulit putih, dan patriarki.”
Dokumen tersebut
menambahkan, mengutip, “Resolusi ini difokuskan untuk membantu penduduk
setempat secara proaktif mengganggu pengorganisasian fasis di wilayahnya.”
Kini apakah operasi Sosialis Demokrat Amerika Serikat dalam kelompok-kelompok
yang serupa itu juga terlibat dalam menjatuhkan Donald Trump; penunjukan
teroris baru?
Trevor Loudon
juga menunjuk ke tweet tanggal 27 Mei 2020 lalu dari kota kembar Sosialis
Demokrat Amerika Serikat di Minneapolis yang menyerukan pasokan, seperti
pasokan untuk membersihkan gas air mata, bahan untuk perisai, dan barang yang
dapat digunakan sebagai senjata seperti tongkat hoki.
Kini mereka
mengatakan membutuhkan pasokan di kantor polisi ketiga dan terutama
kantor polisi yang sama kemudian dibakar oleh perusuh tidak lama setelah
Sosialis Demokrat Amerika Serikat mengeluarkan pemberitahuannya. Juga, tweet
Eco cabang sosialis Sosialis Demokrat Amerika Serikat pada tanggal 28 Mei 2020
lalu, bahwa mereka sedang bekerja untuk, mengutip, “Mendukung
pemberontakan kelas-pekerja yang sedang berlangsung.”
Kini hal yang penting
untuk diingat di sini karena ini adalah bagaimana banyak organisasi-organisasi
ini menganggap hal ini sebagai revolusi dan pemberontakan.
Trevor Loudon mencatat
kelompok lain yang mendukung kerusuhan di Partai Dunia Pekerja. Ia mencatat
Stalinis, organisasi Trotskis yang mendukung rezim komunis termasuk rezim komunis
Tiongkok dan Korea Utara dan lainnya, mengeluarkan sebuah artikel berjudul,
mengutip, “Melawan kekerasan polisi dan kapitalisme untuk memberontak adalah
dibenarkan.”
Dan artikel
menjelaskan bagian dari apa yang dibenarkan di dalam definisinya adalah
kekerasan. Trevor Loudoun mencatat artikel yang mengutip Sam Marcy, pendiri
Partai Dunia Pekerja, membela Kerusuhan Los Angeles pada tahun 1992 di mana 63
orang tewas.
Artikel tersebut
menyatakan, mengutip, “Pada saat kaum borjuis berdiri di atas tembok saat
massa muncul tiba-tiba dan tanpa diduga, kaum borjuis menjadi yang paling
dipuji dalam meniadakan kekerasan. Tidak pernah terjadi pada mereka untuk
menunjukkan bahwa massa tidak pernah membuat lompatan nyata dengan teori tanpa
kekerasan, rasa takut tidak pernah berhasil dalam sejarah.”
Jadi, apa artinya itu?
Ini adalah seruan langsung untuk kekerasan, pembenaran untuk kekerasan. Kini
Trevor Loudon menunjuk ke beberapa kelompok lain, Partai Komunis Revolusioner
mengeluarkan sebuah dokumen pada tanggal 28 Mei yang menunjuk ke kekerasan
polisi dan masalah serupa di negara bagian. Semua ini pada akhirnya tidak akan
berakhir sampai kita mengakhiri sistem ini melalui revolusi, tidak
kurang.
Partai sosialisme dan
pembebasan menulis suatu kutipan pada tanggal 26 Mei, “Dalam periode yang
sangat kritis ini kami mempertajam tekad kami untuk membangun organisasi yang
mampu melancarkan perjuangan kelas militan melawan negara rasis di kelas yang
berkuasa.”
Kini perhatikan banyak
cabang Sosialis Demokrat Amerika Serikat dan gerakan komunis secara aktif
mendukung dan membantu mengoordinasikan kerusuhan. Akun twitter mereka dipenuhi
dengan posting seperti ini termasuk yang dari beberapa politisi Sosialis
Demokrat Amerika Serikat yang terhubung, banyak organisasi sosialis dan komunis
terlibat langsung, mereka secara aktif mengoordinasi dan berpartisipasi, mereka
melakukan ini secara terbuka. Ada seruan untuk memanfaatkan kerusuhan sebagai
kendaraan untuk revolusi dan mereka juga menyerukan kekerasan, mereka mempromosikan
kekerasan, dan mereka membenarkan penggunaan kekerasan. Ke depan saya pikir
beberapa pertanyaan akan muncul, siapa yang membiayai kelompok-kelompok ini?
Siapa yang memimpin mereka? Dan siapa saja individu yang terlibat? Jika mereka
adalah organisasi nirlaba atau organisasi politik, banyak informasi ini sangat
terbuka untuk umum atau paling tidak tersedia untuk pemerintah.
Kini Sosialis Demokrat
Amerika Serikat berada di belakang beberapa politisi terkenal yang tidak saya
sebutkan di sini. Sosialis Demokrat Amerika Serikat memiliki pesan publik yang
mengikatnya pada kerusuhan dan pada koordinasi kutipan nasional, “kegiatan
anti-fasis.”
Kini Antifa dan
organisasi terkaitnya telah dinyatakan sebagai organisasi teroris, apa artinya
ini bagi Sosialis Demokrat Amerika Serikat dan semua individu yang terhubung
dengannya? Kini di berita lain, perusuh dilaporkan datang ke
komunitas-komunitas ini dan melakukan tindakan pembakaran dengan kekerasan,
mereka diduga berasal dari luar komunitas ini.
Kutipan tweet Donald
Trump, “80% perusuh di Minneapolis tadi malam berasal dari luar Minneapolis.
Perusuh merugikan bisnis, terutama usaha kecil Afrika-Amerika Serikat, rumah,
dan komunitas penduduk Minneapolis yang baik dan pekerja keras, yang
menginginkan perdamaian, kesetaraan, dan untuk menyokong keluarganya.”
The Epoch Times
Amerika melaporkan bahwa para pejabat prihatin dengan kelompok luar yang
menghasut pelanggaran hukum di tengah unjuk rasa Minneapolis. Artikel itu
mencatat bahwa di Minneapolis, Walikota Minneapolis, Jacob Frey berkata selama
konferensi pers kutipan 30 Mei, “Kami melihat semakin banyak orang datang dari
luar Minneapolis. Kami melihat semakin banyak orang menyebabkan kekerasan di
masyarakat Minneapolis, dan saya harus mengatakan hal itu tidak dapat
diterima.”
Artikel itu juga
mencatat bahwa di St. Paul, Minnesota, setiap orang yang ditangkap pada malam
tanggal 29 Mei 2020 berasal dari luar Minneapolis. Walikota St. Paul, Melvin
Carter III, memberitahu wartawan. Ia mengatakan aktivis setempat memastikan
bahwa pengunjuk rasa kekerasan bukan berasal dari Minneapolis. Dan lagi, Jaksa
Agung Amerika Serikat, William Barr menyatakan pada tanggal 30 Mei 2020 lalu:
“Merupakan kejahatan federal untuk melewati batas negara bagian atau
menggunakan fasilitas antar negara bagian untuk menghasut atau berpartisipasi
kerusuhan dengan kekerasan, dan kami akan menegakkan hukum itu.”
Kini beberapa cuplikan
video juga menunjukkan bahwa orang-orang datang dari luar Minneapolis. Inilah
yang ada di Minnesota, ini diduga salah satu orang pertama yang mulai
menghancurkan barang-barang, untuk mulai merusak barang-barang. Tampaknya ia
adalah seorang pria kulit putih, ia berpakaian serba hitam dan membawa payung
hitam, kini ada beberapa laporan mengklaim pria tersebut adalah seorang polisi
petugas, tidak ada bukti yang saya lihat saat ini yang menunjukkan pria
tersebut adalah seorang polisi petugas. Anggota komunitas tampaknya berusaha
menghentikan pria tersebut. Mereka mengikutinya dan pria tersebut menjadi
agresif dengan mereka. Kini perhatikan apa yang terjadi di sini.
Kini pertanyaannya
adalah siapa orang berpakaian hitam yang sangat mirip dengan pengunjuk rasa
Antifa dan anda dapat melihat bahwa anggota komunitas tampaknya tidak senang
pria tersebut berada di sana, anggota komunitas tampaknya tidak senang dengan
tindakan yang dilakukan pria tersebut, menghancurkan jendela-jendela ini.
Apakah acara ini
terkait dengan seruan terbuka Partai Komunis Tiongkok kepada 230 gerakan
sosialis internasional untuk menggunakan Coronavirus guna mendorong keuntungan
politik? Sedikit sejarah penting di sini, ini sebenarnya tidak terlalu lama.
Partai Komunis Tiongkok melakukan demonstrasi 230 partai kiri untuk
mengeksploitasi virus Komunis Tiongkok untuk keuntungan politik. Ini adalah artikel
di The Epoch Times Amerika yang juga berasal dari Trevor Loudon. Kini Trevor
Loudon mencatat sebuah surat terbuka yang diterbitkan pada tanggal 2 April 2020
lalu oleh Departemen Internasional Komite Pusat Partai Komunis Tiongkok.
Kini rezim Komunis Tiongkok
menyerukan kutipan, “Kebijakan terkoordinasi,” dan kutipan,
“Mobilisasi sumber daya dan kekuatan global.” Kini di antara
gerakan-gerakan komunis global ini adalah Partai Komunis Kuba, partai komunis
besar lainnya tetapi juga beberapa komunis yang tidak berkuasa seperti Partai
Komunis Inggris dan Partai Komunis Amerika Serikat.
Kini perhatikan bahwa
banyak surat kabar dan publikasi komunis juga mendorong surat ini. Ini
menunjukkan bahwa banyak gerakan komunis dan sosialis mungkin telah menerima
ajakan bertindak Partai Komunis Tiongkok. Sebuah ajakan bertindak sangat mirip
dengan apa yang mungkin kita saksikan saat ini.
Kini mari kita lihat
tweet lain, ini dari mantan koresponden berita senior pemenang penghargaan
Emmy, Adam Housley yang mengutip, “Lebih dari sumber intel saya: Rusia
adalah bagian dari ini … tetapi ruang lingkup operasi dunia maya yang sedang
dilakukan oleh Tiongkok saat ini adalah MENGEJUTKAN. Tiongkok juga menggunakan
pengganti di Venezuela dan Kuba dan beberapa daerah bersahabat lainnya.”
Mari kita bahas
sedikit mengenal hal itu, kini kita melihat di antara penandatangan surat
terbuka ini dari Partai Komunis Tiongkok menyerukan mobilisasi global dari
semua kekuatan yang berbeda untuk memberi asupan pada kepentingan rezim
Tiongkok, di antaranya adalah Partai Komunis Kuba.
Kami menemukan rezim
komunis di Kuba terlibat dalam beberapa operasi saat ini, dan rezim Tiongkok
juga terlibat dalam beberapa operasi itu saat ini. Saat ini beberapa organisasi
yang terlibat, beberapa di antara organisasi komunis revolusioner yang kita
kenal terlibat berdasarkan tweetnya, berdasarkan pada kegiatannya, dan
pernyataannya. Beberapa organisasi komunis revolusioner memiliki ikatan aktif
dengan Partai Komunis Tiongkok. Beberapa organisasi komunis revolusioner secara
langsung adalah organisasi Maois. Saat sampai pada Antifa, dan penunjukan
kembali Antifa sebagai organisasi teroris, dan terutama kami belum melihat
rincian mengenai hal ini meskipun Jaksa Agung William Barr mengatakan bahwa
gugus tugas FBI yang berbeda untuk terorisme akan mulai bekerja dalam kasus
ini. Kami tidak tahu persis apa yang mereka miliki, kami tidak tahu persis apa
kriteria untuk mengidentifikasi anggota Antifa atau afiliasi Antifa ini.
Nah, kami akan mengawasi semua ini saat berjalan maju.
Dan tentu saja, kami akan melanjutkan laporan kami mengenai Corona virus Komunis Tiongkok. Kami juga akan fokus pada beberapa topik besar lainnya. Terima kasih atas perhatian anda. Sampai jumpa.
Media China Daily membayar lebih dari $ 4,6 juta kepada The Washington Post dan hampir $ 6 juta kepada The Wall Street Journal sejak November 2016. Laporan itu mengutip dokumen terbaru yang diajukan ke Departemen Kehakiman AS .
China Daily, sebuah surat kabar berbahasa Inggris, diawasi oleh Departemen Publisitas Partai Komunis Tiongkok, agen pemerintah yang bertugas menyebarkan propaganda.
Selama beberapa tahun terakhir, mereka menghabiskan berjuta-juta suplemen tambahan — disebut “China Watch” —mendukung propaganda yang disamarkan sebagai berita, di surat kabar utama AS termasuk Journal, The New York Times, dan The Washington Post.
Penelitian terkait aktivitas infiltrasi Komunis Tiongkok di Amerika Serikat mengatakan dalam laporan Tahun 2018 bahwa “sulit untuk mengatakan bahwa materi China Watch adalah sebuah iklan.”
Sementara China Daily di masa lalu menyerahkan informasi keuangan di bawah Undang-Undang Pendaftaran Agen Asing atau the Foreign Agents Registration Act -FARA.
Menurut pengarsipan terbaru adalah yang pertama memasukkan rincian berapa banyak outlet propaganda membayar kepada media-media AS.
Ketika dikonfirmasi oleh The Epoch Times, Wakil Presiden Komunikasi The Washington Post Kristine Coratti Kelly mengatakan bahwa suplemen China Watch “jelas-jelas diberi label iklan.”
Ia mengatakan : “Itu tidak lagi terbit di The Post — insert iklan terakhir ditayangkan tahun lalu.”
The Wall Street Journal tak segera menanggapi permintaan komentar.
Menurut pengajuan FARA, China Daily juga membayar untuk menerbitkan propaganda ke The New York Times, Foreign Policy, The Des Moines Register, and CQ Roll Call.
China Daily menghabiskan lebih dari $ 11 juta total untuk iklan di surat kabar di Amerika Serikat.
Surat kabar itu terdaftar sebagai agen asing di bawah Undang-Undang FARA pada tahun 1983.
Undang-undang itu mewajibkan agen asing yang terdaftar untuk memberikan salinan semua propaganda kepada Kementerian Kehakiman AS yang “diedarkan di antara dua orang atau lebih. Termasuk mengharuskan pendaftar untuk menyerahkan ke departemen AS sebanyak dua kali setahun. Hal demikian berdasarkan laporan terperinci dari pengeluaran di Amerika Serikat.
China Daily adalah bagian dari upaya propaganda global rezim Komunis Tiongkok, sebuah kampanye Partai Komunis Tiongkok berkomitmen dengan anggaran $ 6,6 miliar sejak 2009, menurut surat yang dikirim oleh sejumlah anggota parlemen AS ke Departemen Kehakiman awal tahun ini.
Rezim Tiongkok, menurut pengajuan FARA, menghabiskan lebih $ 35 juta untuk China Daily saja sejak Tahun 2017, tidak termasuk pengarsipan terbaru.
Artikel-artikel yang dimuat di penerbitan Amerika Serikat “berfungsi sebagai kedok untuk kekejaman Komunis tiongkok, termasuk kejahatannya terhadap kemanusiaan di wilayah Xinjiang dan dukungannya untuk penumpasan di Hong Kong,”demikian ditulis oleh anggota parlemen AS.
Awal tahun ini, Departemen Luar Negeri AS menandai China Daily, bersama dengan empat media pemerintahan Komunis Tiongkok lainnya yang beroperasi di Amerika Serikat, sebagai misi asing atas peran mereka sebagai organ propaganda Partai Komunis Tiongkok.
Aturan itu juga memangkas jumlah staf Tiongkok yang diizinkan bekerja di kantor media AS. (asr)
Pandemi virus corona telah mempengaruhi kehidupan di seluruh dunia, saat ini di Amerika Latin adalah salah satu daerah dengan jumlah infeksi tertinggi. Sejauh ini, 124 ribu pasien yang terinfeksi COVID-19 dan 14.649 kematian telah terdaftar di Meksiko.
Baru-baru ini, kasus seorang pasien yang meninggal di dalam mobil sambil menunggu untuk dirawat di rumah sakit terungkap.
Moisés Pablo, adalah seorang fotografer untuk agensi Cuartoscuro, yang menyaksikan drama memilukan yang dialami sebuah keluarga dan menangkap dengan kameranya momen yang memilukan di, di mana cucu wanita tua itu berjuang untuk menghidupkannya kembali.
Pasien lanjut usia itu memiliki masalah pernapasan dan pada 10 Juni, dia dibawa ke Rumah Sakit Umum di Mexico City dengan mobil cucunya, yang mencoba memberikan perawatan medis darurat.
Tapi sayangnya, di hadapan ketidakberdayaan keluarganya, wanita itu meninggal di dalam mobil di kursi penumpang saat menunggu untuk dirawat.
Dalam gambar Anda dapat melihat bagaimana cucunya mencoba untuk menghidupkannya kembali dengan memberikan napasnya dari mulut ke mulut, meskipun itu tidak mendapatkan hasil.
Dengan berlinangan air mata, dia melihat neneknya dan memegangi wajahnya, takut akan yang terburuk.
Segera setelah itu, para dokter mendekati mobil untuk memeriksa pasien. Setelah memeriksa wanita itu, mereka mengkonfirmasi ketakutan cucunya: wanita itu telah meninggal. Mereka menawarkan bantuan kepada pemuda itu untuk mengeluarkan sertifikat kematian.
Sudah terlambat untuk menyelamatkan nyawa wanita itu, yang identitasnya belum terungkap.
Foto-foto di mana pria muda itu memandangi neneknya sambil memegangi kepalanya, sangat memilukan. Ketika dia menatapnya, dia meminta neneknya untuk bereaksi, dan dia bahkan menciumnya untuk mengucapkan selamat tinggal kepada nenek kesayangannya.
Sejak pagi hari pada 8 Juni, wanita itu melaporkan gejala virus corona. Namun, dua hari setelah dia mengalami kesulitan pernapasan keluarganya lantas membawanya ke rumah sakit.
Mereka tidak pernah berpikir bahwa ini akan menjadi yang terakhir kalinya mereka melihatnya, sekarang mereka berduka atas kepergiannya yang tragis dengan ketidakberdayaan karena tidak mampu melakukan hal lain untuk menghindari hal yang menyedihkan itu.(yn)
ETIndonesia-
Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (Gugus
Tugas Nasional) mencatat penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 per
hari ini Kamis (11/6/2020) totalnya menjadi 35.295 kasus.
Itu setelah ada penambahan sebanyak 979 orang. Kemudian untuk pasien sembuh menjadi 12.636 setelah ada penambahan sebanyak 507 orang. Selanjutnya untuk kasus meninggal menjadi 2.000 dengan penambahan 41. Rinciannya antara lain angka kematian di Jawa Timur 553 jiwa, DKI Jakarta 537 jiwa, Jawa Barat 161 jiwa, Kalimantan Selatan 112 dan Jawa Tengah 106 jiwa.
Adapun
akumulasi data kasus tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan spesimen
sebanyak 16.702 pada hari sebelumnya, Rabu (10/6) dan total akumulasi 463.620,
yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 105
laboratorium, Test Cepat Melokuler (TCM) di 80 laboratorium dan laboratorium
jejaring (RT-PCR dan TCM) di 211 lab.
“Dari pemeriksaan sebanyak ini kita mendapatkan data konfirmasi positif COVID-19 sebanyak 979, sehingga total sekarang ini akumulasi kasus positif kita menjadi 35.295 orang,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis (11/6).
Apabila
kemudian dirincikan dari 5 wilayah dengan penambahan kasus per hari ini,
Provinsi Jawa Timur menjadi yang tertinggi, yakni 297 kasus baru, kemudian ada
Sulawesi Selatan 141, DKI Jakarta 128, Kalimantan Selatan 69 dam Sumatera Utara
45 kasus.
“Kalau
kemudian kita teliti lebih lanjut, besaran angka ini kita lihat pada beberapa
provinsi yang masih cenderung tinggi, di antaranya adalah Jawa Timur, hari ini
melaporkan 297 kasus positif baru,” kata Yuri.
Sementara
itu, data provinsi 5 besar dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif
adalah mulai dari DKI Jakarta 8.650 orang, Jawa Timur 7.103, Jawa Barat 2.551,
Sulawesi Selatan 2.524, Jawa Tengah 1.832 dan wilayah lain sehingga totalnya
35.295.
Berdasarkan
data yang diterima Gugus Tugas dari 34 Provinsi di Tanah Air, Provinsi DKI
Jakarta menjadi wilayah penambahan kasus sembuh tertinggi yakni 3.661, disusul
Jawa Timur sebanyak 1.793, Jawa Barat 1.016, Sulawesi Selatan 757, Jawa Tengah
631 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 12.636 orang.
Kriteria
pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji
laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.
Gugus Tugas Nasional merincikan akumulasi data positif COVID-19 lainnya di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 22 kasus, Bali 659 kasus, Banten 1.121 kasus, Bangka Belitung 126 kasus, Bengkulu 92 kasus, Yogyakarta 252 kasus. (asr)
Tidak seperti manusia, hewan memiliki cara khusus untuk meminta perhatian. Hewan peliharaan seperti kucing dan anjing hanya datang ke pemiliknya dan memberi mereka tatapan rindu atau menggosok tubuh mereka untuk menunjukkan bahwa mereka perlu dimanjakan.
Hewan air di sisi lain, tidak banyak dikenal untuk mengekspresikan atau menuntut emosi seperti itu. Ketika seekor kerapu berwarna coklat di Akuarium Osaka, Jepang, berenang ke petugas yang sedang membersikan akuarium dan menggosokkan tubuhnya, seorang penonton yang menyaksikan adegan itu dengan tak percaya tahu dia harus membawanya ke kamera.
Video itu memperlihatkan petugas itu, dalam setelan lengkapnya yang dikelilingi oleh selang-selang besar yang digunakan untuk membersihkan akuarium dan juga ikan yang berenang santai di sekitarnya.
Ketika dia memindahkan selang, dapat dilihat bahwa seekor ikan berukuran sedang bergerak melalui ikan-ikan lain menuju ke arahnya.
Pada pandangan pertama, itu tampak seperti ikan akan menyerangnya, tetapi ketika mendekat, ikan itu memperlambat gerakannya dan mulai menggeliatkan tubuh dan ekornya ketika berada di dekat manusia.
(Foto : Twitter / utagech)
Seperti yang terlihat, penyelam kemudian mengelus tubuhnya. Sepertinya ikan itu meniru perilaku seekor anjing.
Belakangan diketahui bahwa ikan tersebut adalah salah satu dari 18 ikan kerapu coklat yang menghuni Akuarium Osaka. Rupanya, 4 atau 5 dari mereka dekat dengan petugas yang membersihakan akuarium dan akan mendekati mereka untuk meminta tubuhnya dibersihkan, yang bagi kita tampak seperti mereka ingin dimanjakan.
(Foto: Twitter / utagech)
Dalam kasus yang jarang terjadi, lumba-lumba dan beberapa hiu dikenal untuk mengidentifikasi manusia yang memberi makan mereka dan cenderung mengingat dan mengenali mereka untuk waktu yang lama. Bagi seorang kerapu untuk melakukan hal itu sangat jarang terjadi, dan hampir tidak mungkin.
Petugas kebersihan akuarium tidak hanya sebatas untuk membersihkan tangki, mereka juga bertanggung jawab untuk pemeliharaan kesehatan penghuni akuarium dan kadang-kadang diminta untuk melakukan tindakan di bawah air untuk menarik pengunjung.
Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa kerapu telah membentuk ikatan khusus dengan manusia yang memberi makan dan merawatnya. (yn)