Home Blog Page 1695

Kelompok Watchdog Menyerukan Trump dan Kongres AS untuk Mencegah ‘Genosida Organ’ di Tiongkok

0

Sheery Dong

Sebagai respon dari Partai Komunis Tiongkok menyetujui Undang-Undang Keamanan Nasional yang mengancam untuk “menghancurkan kebebasan” di Hong Kong, Kelompok pengawas atau Watchdog mengajukan sejumlah saran kepada Presiden Trump dan Kongres Amerika Serikat pada tanggal 27 Mei 2020. Saran tersebut menyerukan tanggapan terhadap “genosida organ” di Tiongkok. 

Memperkirakan Partai Komunis Tiongkok berani dengan berhasil mengambil kebebasan Hong Kong untuk mengancam kebebasan di tempat lain, saran tersebut “untuk membela kepentingan nasional Amerika Serikat, untuk melindungi kepentingan ekonomi Amerika Serikat di dalam dan luar negeri dan untuk mengamankan kebebasan.”

Hal demikian tercakup dalam saran Committee on the Present Danger: China -CPDC- atau  Komite Bahaya Saat Ini: Tiongkok adalah tanggapan terhadap “genosida organ” yang berbunyi :

“Upaya nasional harus dilakukan untuk mengidentifikasi dan bertindak untuk menghalangi praktik genosida organ oleh Partai Komunis Tiongkok — pemasaran internasional dan implantasi organ tanpa disadari dan seringkali dengan paksa diambil dari para anggota minoritas agama dan etnis, tahanan politik dan lainnya.”

Frank Gaffney, wakil ketua Committee on the Present Danger: China, mengatakan kepada The Epoch Times bahwa Amerika Serikat harus memimpin dalam menghentikan panen organ secara paksa oleh Komunis Tiongkok.

Frank Gaffney memuji Laporan Tahunan  The United States Commission on International Religious Freedom -USCIRF- atau Komisi Amerika Serikat untuk Kebebasan Beragama Internasional pada tahun 2020: 

“Sejauh ini, laporan USCIRF membantu memastikan lebih lanjut mengenai apa yang dilakukan terhadap orang beriman khususnya, dan saya percaya kepada rakyat Tiongkok secara lebih umum, di mana rezim totaliter yang biadab ini di bawah kendali Partai Komunis Tiongkok. Semakin banyak orang Amerika Serikat menyadari akan hal itu, maka semakin mereka akan menyerang.”

Laporan tersebut menyatakan, “Para pembela hak asasi manusia dan ilmuwan mempresentasikan bukti bahwa praktik pengambilan organ dari tahanan — banyak yang diyakini sebagai praktisi Falun Gong – berlanjut dalam suatu skala yang bermakna.”

Frank Gaffney juga memuji laporan Pengadilan Tiongkok, yang menurutnya sungguh “karya yang luar biasa.”

Pada bulan Juni 2019, pengadilan independen tersebut yang berdudukan di London menyimpulkan panen organ secara paksa telah dilakukan selama bertahun-tahun di seluruh Tiongkok pada skala yang bermakna. 

Para praktisi latihan spiritual Falun Gong adalah salah satu sumber utama pasokan organ, menurut Pengadilan Tiongkok.

Falun Gong adalah latihan pikiran dan tubuh berdasarkan pada prinsip universal Sejati, Baik, dan Sabar. Pada tahun 1992, Falun Gong diperkenalkan ke dunia di kota Changchun di timur laut Tiongkok dan dengan cepat diperoleh kepopuleran. Data resmi rezim Tiongkok menunjukkan jumlah orang yang berlatih Falun Gong melebihi jumlah anggota Partai Komunis Tiongkok.

Pada tanggal 20 Juli 1999, Partai Komunis Tiongkok meluncurkan kampanye melawan Falun Gong. Lebih dari 21 tahun, sejumlah praktisi Falun Gong yang tidak diketahui jumlahnya telah ditangkap dan hilang, di mana  anggota keluarganya tidak pernah mendengar kabar dari mereka lagi.

Banyak dari orang-orang yang hilang ini mungkin dianggap telah dipanen organ tubuhnya. 

Freedom House melaporkan bahwa ratusan ribu praktisi Falun Gong dijatuhi hukuman kamp kerja paksa dan hukuman penjara, menjadikan praktisi Falun Gong yang kesatuan tahanan terbesar di Tiongkok.

Tribunal Tiongkok setebal 160 halaman menyatakan bahwa kampanye Partai Komunis Tiongkok untuk panen organ secara paksa, terhadap korban yang tidak bersalah adalah “kejahatan terhadap kemanusiaan” yang merupakan salah salah satu “kekejaman terburuk di dunia” dilakukan di zaman modern.

Tribunal Tiongkok dikepalai Sir Geoffrey Nice, yang pernah memimpin penuntutan

Slobodan Milosevic, mantan Presiden Serbia, di Pengadilan Kriminal International PBB untuk Bekas Yugoslavia.

Frank Gaffney mengatakan dokumentasi dan investigasi sepenuhnya memastikan kejahatan Partai Komunis Tiongkok dalam melakukan panen organ secara paksa. Selanjutnya investigasi tidak diperlukan oleh masyarakat internasional.

Investigasi penting dalam panen organ di Tiongkok mencakup hal berikut ini:

• “Melaporkan Tuduhan Panen Organ Praktisi Falun Gong di Tiongkok,” oleh David Kilgour, mantan Menteri Luar Negeri Kanada untuk Asia/Pasifik,

dan pengacara hak asasi manusia internasional David Matas, yang dirilis pada tanggal 6 Juli 2006 dan kemudian diterbitkan sebagai buku “Bloody Harvest.” atau “Panen Organ Berdarah.” 

David Matas menyebut panen organ sebagai suatu “kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya di planet ini.”

• “Pembantaian: Pembunuhan Massal, Panen Organ, dan Solusi Rahasia Tiongkok untuk Membangkang Masalahnya” oleh Ethan Gutmann, diterbitkan pada tahun 2014.

• “The Slaughter: Mass Killings, Organ Harvesting, and China’s Secret Solution to Its Dissident Problem” atau “Panen Organ Berdarah/Pembantaian: suatu Perbaruan” oleh Ethan Gutmann, David Kilgour, dan David Matas dan diterbitkan pada bulan Juni 2016.

• “Bloody Harvest/The Slaughter: an Update” atau “Genosida Dingin: Falun Gong di Tiongkok,” oleh Maria Cheung, Torsten Trey, David Matas, dan Richard An, diterbitkan pada tahun 2018.

• “Cold Genocide: Falun Gong in China atau “Mendokumentasikan Genosida” oleh Pusat Penelitian Panen Organ Tiongkok, diterbitkan pada bulan Juli 2018.

• “Organ Procurement and Extrajudicial Execution in China: A Review of the Evidence” atau “Pengadaan Organ dan Eksekusi Di Luar Pengadilan di Tiongkok: Tinjauan Kejadian” oleh Matthew Robertson, diterbitkan pada bulan Maret 2020 oleh Yayasan Memorial Korban Komunisme.

“Ini bukanlah sesuatu yang saya pikir kita perlu terus selidiki atau pelajari atau laporkan. Saya pikir ini sesuatu yang — entah itu adalah unsur internasional yang memungkinkan hal ini beroperasi, atau apakah itu teknologi yang digunakan untuk memfasilitasi hal ini, atau apakah itu hanyalah masalah  untuk mengungkapkannya secara lebih agresif — perasaan saya sendiri adalah kita harus melakukan semua itu. Karena hal ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dalam skala yang dahsyat,” kata Frank Gaffney.

Frank Gaffney percaya bahwa masyarakat internasional akan mengambil tindakan membantu menghentikan panen organ. “Saya pikir pemerintah Amerika Serikat dapat memainkan peran utama dalam hal itu,” kata Frank Gaffney.

Ditanya mengenai beberapa kolaborasi antara Komunis Tiongkok dengan perusahaan farmasi Barat, dan kolaborasi antar lembaga medis dalam studi klinis dengan pelatihan dokter, yang berfungsi sebagai bantuan tidak langsung untuk memanen organ di Tiongkok, Frank Gaffney berkata kita dapat “menantang dan mengutuk” hal tersebut.

Frank Gaffney berkata, “Ada hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi hal ini. Semoga [kita dapat] menyelamatkan banyak nyawa orang di Tiongkok, termasuk praktisi Falun Gong dan orang-orang lain yang dianiaya untuk tujuan ini.” (Vv)

Video Rekomendasi :


Dia Menghabiskan Beberapa Minggu untuk Mendapatkan Kepercayaan dari Seekor Merpati yang Membutuhkan Bantuan

0

Di tengah-tengah pandemi ini, banyak orang melewati kurungan itu sendirian, dikurung dan menginginkan semacam interaksi, seperti yang terjadi pada Kris Duncan, seorang penyayang hewan yang hebat.

“Selama dua minggu pertama kurungan saya sangat kurang dalam interaksi manusia,” kata Kris.

Bulan lalu Kris mulai meninggalkan beberapa makanan di salah satu fasad jendela apartemennya di Paris, berharap beberapa burung lokal akan lewat dan menemaninya saat dia diisolasi.

“Saya seorang penyayang binatang, dan saya berpikir untuk mulai memberi makan merpati karena mungkin mereka akan lebih lapar daripada biasanya setelah kita semua dikurung,” tambah Kris.

Di antara kawanan merpati yang senang mulai berhenti untuk menikmati makanan ringan gratis itu, Kris memperhatikan bahwa ada satu dari mereka yang sedikit berbeda.

Merpati itu tidak bisa berjalan normal dan tampak kesakitan. Ketika Kris melihat lebih dekat, dia melihat ada seutas tali melilit kaki kecilnya.

“Gerakannya yang terbatas oleh tali yang melilitnya. Reaksi awal saya adalah kesedihan, saya benci melihat hewan mengalami rasa sakit atau penderitaan yang tidak perlu, ”kata Kris.

Kris memutuskan bahwa dia akan melakukan yang terbaik untuk membantu merpati malang yang enggan untuk didekatinya.

Untungnya, Kris tidak pernah menyerah dan mencoba berulang kali untuk mendapatkan kepercayaan merpati ini.

Setiap hari ketika burung yang sakit itu bertengger di sana, Kris memberi tahu dia bahwa niatnya baik. Dia telah menyiapkan makanan dan gunting untuk memotong tali. Itu bukan tugas yang mudah.

“Selama empat minggu, saya mencoba menemukan berbagai ide dan solusi, tetapi pada akhirnya semuanya menjadi kepercayaan. Saya memberinya makan setiap hari sehingga dia tahu saya bukan ancaman baginya, “tambah Kris.

Kris mendokumentasikan pekerjaan yang dia lakukan dalam seminggu sampai waktunya tiba ketika usahanya akhirnya terbayar.

“Ada banyak upaya yang gagal, tetapi ketekunan adalah segalanya,” ungkap Kris.

Meskipun merpati sekarang dapat bergerak secara normal, masih ada tali yang melilit kakinya, yang Kris harap untuk menghapusnya kapan saja.

“Dia biasanya menungguku di pagi hari, dan terkadang di sore hari juga,” kata Kris.

Untungnya, teman kecil dengan sayap ini masih mengunjunginya setiap hari dan tampaknya sudah menganggap Kris sebagai teman.

“Itu banyak waktu dan usaha, tetapi saya benar-benar sangat bahagia. Secara keseluruhan, ini perasaan yang hebat, ”kata Kris.

Ketika Kris mulai memberi makan burung-burung ini, dia tidak pernah membayangkan bahwa dia akan menjadi pahlawan merpati yang manis, tetapi ternyata berhasil.(yn)

https://www.instagram.com/p/B_aeNGxHcPN/?utm_source=ig_embed

Sumber: zoorprendente

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/0m33pzJ3eEE?list=PLagNdOe-xshJk9bkw8UVGayheosWINW5-

Kelompok-kelompok Luar Turut Andil Menghasut di Tengah Unjuk Rasa di Minneapolis

0

Theepochtimes, oleh  ALLEN ZHONG dan CHARLOTTE CUTHBERTSON

Walikota Minneapolis Jacob Frey mengatakan bahwa dinamika unjuk rasa telah berubah selama beberapa hari terakhir. 

“Kami melihat semakin banyak orang datang dari luar Minneapolis. Kami melihat semakin banyak orang yang ingin menyebabkan kekerasan di komunitas kami dan saya harus mengatakan hal tersebut tidak dapat diterima,” kata Jacob Frey saat konferensi pers hari Sabtu pagi 30 Mei 2020 lalu.

Jacob Frey menyatakan kepada penduduk setempat untuk tidak berpartisipasi dalam unjuk rasa lagi, karena situasinya telah berubah.

“Jika anda memiliki anggota keluarga atau teman yang mempertimbangkan untuk berpartisipasi dalam unjuk rasa tersebut, ini bukan lagi mengenai unjuk rasa. Ini tidak lagi mengenai ekspresi verbal. Ini mengenai kekerasan,” tegas Jacob Frey. 

Walikota Melvin Carter III mengatakan kepada wartawan bahwa di St. Paul, setiap orang yang ditangkap pada hari Jumat malam 29 Mei 2020 berasal dari luar Minneapolis.  

Melvin Carter mengatakan para aktivis setempat memastikan bahwa para demonstran yang melakukan kekerasan tidak berasal dari Minneapolis.

“Saya mendengar mereka berkata, kami tidak kenal orang-orang ini. Kami tidak tahu orang-orang ini yang menggerakkan. Kami tidak tahu orang-orang ini yang menghasut untuk terjadinya kekerasan. Kami tidak tahu orang-orang ini yang pertama kali memecahkan jendela.”

Jaksa Agung Amerika Serikat, William Barr pada hari Sabtu 30 Mei 2020, memperingatkan bahwa adalah kejahatan federal untuk melewati batas negara bagian atau menggunakan fasilitas antar-negara bagian untuk menghasut atau berpartisipasi dalam kerusuhan hebat. 

“Kelompok-kelompok radikal dan penggerak kerusuhan berasal dari luar yang mengeksploitasi situasi ini untuk mengejar agendanya sendiri memecah belah dan melakukan kekerasan. Kami akan menegakkan hukum-hukum ini,” kata William Barr. 

Semakin Banyak Pemrotes yang Memiliki Agenda

Ribuan pengunjuk rasa melanggar jam malam yang diberlakukan mulai pukul 8 malam oleh Gubernur Minneapolis, Tim Walz, dengan menyerbu pusat kota di daerah kota kembar, menjarah dan membakar beberapa toko.

Campuran etnis muncul untuk bergabung dalam unjuk rasa tersebut, dan orang-orang dari segala usia hadir, tetapi cenderung berusia lebih muda.

Suasananya kacau, berasap, dan semakin banyak pengunjuk rasa tampaknya  memiliki agenda selain aksi keadilan bagi George Floyd.

Yang lainnya membuat kerusuhan, menjarah, dan membakar toko-toko terdekat.

Banyak tanda-tanda pada unjuk rasa tersebut adalah sama dan “Partai Sosialisme dan Pembebasan” tertulis di bagian bawah slogan,”Penjarakan Semua Polisi Pembunuh Rasis!”

Beberapa orang membagikan air dan makanan ringan, dan kemudian yang lainnya membantu orang yang terkena dampak gas air mata.

Keterangan gambar: Para pengunjuk rasa meneriaki polisi di luar Stasiun Distrik 5 Minneapolis pada 29 Mei 2020. Di seberang jalan, toko-toko dijarah dan dibakar. (Charlotte Cuthbertson / The Epoch Times)

Kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam di Minneapolis yang tewas pada 25 Mei 2020 lalu di penahanan polisi Minneapolis, telah menyebabkan kegemparan di seluruh Amerika Serikat.

Unjuk rasa merebak di puluhan kota di seluruh Amerika Serikat yang mencakup Minneapolis, Louisville, Washington, New York, Atlanta, Detroit, dan beberapa kota-kota lain, di mana kadang disertai aksi penjarahan, pembakaran, dan perusakan.

Sebuah video yang beredar luas menunjukkan George Floyd berbaring dan diborgol saat seorang petugas polisi terlihat berlutut di leher pria itu selama hampir delapan menit.

Rekaman itu menunjukkan George Floyd mengatakan kepada polisi tersebut bahwa ia “tidak dapat bernapas” sebelum tubuhnya tidak bergerak. Menurut laporan Minneapolis Departemen Pemadam Kebakaran, George Floyd tidak responsif dan “tidak berdaya” saat ia sedang diangkut ke ambulans oleh paramedis dari lokasi penangkapannya menuju rumah sakit.

Petugas polisi yang terlihat berlutut di leher pria itu, Derek Chauvin, dipecat bersama dengan tiga petugas polisi lainnya. Derek Chauvin didakwa dengan pembunuhan tingkat-tiga dan pembunuhan tingkat-dua.

Aktivis Black Lives Matter New York Tampak di Minneapolis

Selama hari Jumat malam 29 Mei 2020, unjuk rasa di Minneapolis, beberapa aktivis Black Lives Matter yang artinya “Nyawa Orang Kulit Hitam Itu Penting”, dari luar wilayah kota kembar terlihat berpartisipasi.

Hawk Newsome, pemimpin Black Lives Matter di kawasan Greater New York, terbang bersama anggota kelompok lai.

Hawk Newsome menggunakan megaphone untuk meneriakkan slogan-slogan seperti “enyahkan babi- babi kapitalis” selama unjuk rasa di luar Kantor Polisi ke-5 Departemen Kepolisian Minneapolis.

“Saya ingin menunjukkan sesuatu kepada kalian semua. Apakah anda pernah memperhatikan saat kita pawai, separuh dari kelompok itu sedikit takut dan polisi ada di sekitar anda? Tetapi saat anda di sini dengan ribuan sumpah serapah yang tanpa rasa takut, kita terkendali. Apa yang mereka lakukan? Mereka mundur dan berlari. Dan itu sebabnya kita katakan, ‘Dukung, dukung, kami menginginkan kebebasan, kebebasan,'” kata Hawk Newsome.

Aktivis Black Lives Matters tidak diamati sebagai bagian kerumunan kekerasan, meskipun sulit untuk melihat identitas setiap orang.

Keterangan gambar: Polisi mengambil kembali jalan-jalan sekitar tengah malam setelah menembakkan sejumlah besar gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa dan perusuh di luar Kantor Polisi Minneapolis pada malam keempat protes dan kekerasan setelah kematian George Floyd, di Minneapolis, Minnesota, pada 29 Mei, 2020. (Charlotte Cuthbertson / The Epoch Times)

vivi/rp 

Video Rekomendasi

https://www.youtube.com/watch?v=2HjFy4ibdhs

Seekor Kucing Mencoba ‘Membela’ Anjing yang Kesakitan di Tangan Dokter Hewan

0

Hewan tahu bagaimana memahami rasa sakit yang dirasakan hewan lain dan bersedia menawarkan bantuan mereka untuk melepaskan dari penderitaannya, seperti halnya kucing ini yang bereaksi mencoba untuk membela anak anjing yang sedang ditangani oleh dokter hewan.

Anjing itu menerima perawatan medis, kesakitan saat dia divaksinasi, tetapi di mata pasangannya dia adalah korban dari perlakuan yang menyedihkan dan merasa berkomitmen untuk melakukan sesuatu untuk membantunya.

Tidak seperti yang banyak orang lihat hewan yang rentan di jalan, kucing ini memiliki kepribadian yang welas asih dan bertekad untuk melakukan sesuatu untuk membantunya.

Kucing itu segera bertindak untuk membela anjing yang sedang divaksinasi di klinik hewan karena dia peka terhadap rasa sakitnya. Kamera keamanan tempat merekam seluruh kejadian.

Terlepas dari stereotip bahwa anjing dan kucing tidak pernah rukun, mereka diklasifikasikan sebagai musuh abadi. Tetapi sebenarnya tidak demikian, mereka dapat menjadi sahabat yang tidak terpisahkan dan ini telah ditunjukkan oleh banyak contoh dua hewan ini yang memiliki hubungan yang hebat.

Kucing pemberani ini tidak ragu-ragu untuk menyerang dokter hewan untuk mencoba membebaskan temannya terus menderita kesakitan.

Meskipun kucing itu berada beberapa meter dari tempat anjing itu dirawat, dia bisa melihat dan mendengar rasa sakit yang dirasakann anjing saat dipegang untuk mendapatkan vaksinasi.

Dokter hewan yang merawat anjing dan pemiliknya terkejut, mereka tidak menyangka kucing datang ke tempat mereka berada dalam suasana hati untuk membela pasangan mereka “dalam bahaya”.

Dalam menghadapi serangan kucing, dokter hewan hanya menggosok kakinya karena gigitan yang diterimanya dan yang, seperti yang ia isyaratkan dari gerakannya, membuatnya kesakitan.

Anjing yang divaksinasi dan kucing tidak saling kenal, pertemuan pertama mereka adalah di klinik hewan. Tetapi kucing tidak ragu-ragu untuk menjadi pahlawan bagi anjing yang mungkin dia kira telah mendapatkan perlakuan buruk oleh dokter hewan dan pemiliknya.

Setelah menonton adegan-adegan ini, menjadi jelas bagi banyak orang bahwa kucing dan anjing bukanlah musuh dan mereka dapat membuat hubungan khusus dalam waktu singkat. (yn)

Sumber: zoorprendente

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/PlUtzyRD0YE?list=PLagNdOe-xshJk9bkw8UVGayheosWINW5-

Penasihat Keamanan Gedung Putih : Trump Tidak Akan Mengaktifkan Pasukan Federal untuk Sekarang Di Tengah Unjuk Rasa

Theepochtimes.com- Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Robert O’Brien mengatakan  Presiden Donald Trump tidak akan mengaktifkan pasukan Garda Nasional federal — untuk sekarang — di tengah-tengah unjuk rasa kekerasan di seluruh Amerika Serikat menyusul kematian George Floyd.

“Kami tidak akan meng-federalisasi Garda Nasional saat ini,” kata Robert O’Brien kepada wartawan di Gedung Putih pada hari Minggu pagi 31 Mei 2020. Ia mengatakan, Gubernur negara bagian dan walikota harus membuat keputusan mengenai penegakan hukum.

Sementara itu, Robert O’Brien mengatakan kepada ABC News pada hari Minggu 31 Mei 2020, bahwa Donald Trump mendukung solidaritas dengan “para pengunjuk rasa damai yang menuntut jawaban dan mengajukan petisi kepada pemerintah mereka mengenai apa yang terjadi.”

Ia menambahkan, Presiden Trump berusaha untuk mengurangi kekerasan dan kerusuhan di berbagai kota pada beberapa hari terakhir.

Robert O’Brien mengatakan ingin membuat perbedaan besar antara pengunjuk rasa damai, orang-orang Amerika Serikat yang hebat ini, dan itulah perbedaan antara AS dengan banyak negara otoriter di luar sana, saat sesuatu seperti ini terjadi, AS selidiki hal tersebut. Ia mengatakan, Rakyat Amerika Serikat berunjuk rasa. Mereka mengajukan petisi kepada pemerintah mereka untuk ganti rugi. Dan pemerintah Federal mendukung para pengunjuk rasa. 

Namun, “militan radikal ANTIFA yang kejam” sedang melintasi garis negara bagian dan menghasut kekerasan “di malam hari,” kata Robert O’Brien. Ia menambahkan mereka menggunakan Siasat militer untuk melakukan aksi pembakaran.

“Mereka terutama menargetkan bagian paling terhormat dari kota-kota di Amerika Serikat, George. Bagian minoritas, bagian Afrika-Amerika dan wilayah Hispanik dan membakar bisnis orang-orang yang berusaha bangkit…Dan kami memanggil FBI untuk menyelidiki ANTIFA dan — dan sampai ke bawah-bawah  — para perusuh yang kejam ini. Dan saya tidak ingin mereka mengacaukan pengunjuk rasa damai yang memiliki hak untuk pergi ke jalan-jalan, ” kata Robert O’Brien.

Dari Los Angeles ke Miami hingga Chicago, unjuk rasa ditandai dengan nyanyian “Saya tidak dapat bernapas” – seruan nyaring menggemakan kata-kata sekarat dari George Floyd – dimulai secara damai, itu sebelum akhirnya berubah saat para pengunjuk rasa memblokir lalu lintas, membakar, dan bentrok dengan polisi anti huru-hara. Beberapa polisi anti huru-hara menembakkan gas air mata dan peluru plastik dalam upaya untuk memulihkan ketertiban.

Pemandangan para pengunjuk rasa membanjiri jalanan, memicu rasa krisis di Amerika Serikat setelah minggu-minggu dikarantina karena pandemi virus Komunis Tiongkok, yang telah menyebabkan jutaan orang kehilangan pekerjaan. Hal demikian memengaruhi komunitas minoritas secara tidak proporsional.

Gubernur Minnesota Tim Walz mengatakan penyebaran itu adalah diperlukan karena penghasut dari luar  menggunakan unjuk rasa atas kematian George Floyd untuk menabur kekacauan.

“Kita diserang. Tatanan perlu dipulihkan,” kata Tim Walz, Gubernur Minnesota dengan masa jabatan pertama yang dipilih dari  Partai Demokrat-Petani-Buruh, memberi penjelasan pada hari Sabtu 30 Mei 2020.

Keterangan Gambar: Presiden Donald Trump, dengan House Minoritas Pemimpin Kevin McCarthy (R-Calif.), Berbicara dengan wartawan saat dalam perjalanan menuju Andrews Air Force Base dalam penerbangan pada 30 Mei 2020. (Alex Brandon / AP Foto)

(Vivi/asr)

Video Rekomendasi

https://www.youtube.com/watch?v=YqF7Y_YXNKg

Industri Makanan dan Minuman Siap Jalani Tatanan New Normal

0

ETIndonesia- Kementerian Perindustrian aktif berkoordinasi dengan para pelaku usaha dan asosiasi industri untuk merumuskan kebijakan-kebijakan strategis, seperti dalam rangka kesiapan menghadapi tatanan kenormalan baru. Contohnya adalah upaya sinergi memacu pertumbuhan industri makanan dan minuman di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19.

“Kami sedang mengkaji berbagai usulan dari pelaku industri makanan dan minuman yang akan dimasukkan dalam kebijakan untuk pemulihan produktivitas dan pertumbuhan sektor ini jelang hadapi fase new normal,” kata Direktur Jenderal Industri Ago Kemenperin, Abdul Rochim di Jakarta, Rabu (3/6) dalam keterangan tertulisnya.

Menurut Rochim, Kemenperin juga sedang menyusun surat edaran yang nantinya dapat menjadi panduan dalam menjalankan aktivitas industri di era kenormalan baru.

Surat edaran ini akan mengakomodasi poin-poin penting yang tercantum dalam Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor 328 Tahun 2020 tentang Panduan Pencegahan Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi.

Rochim mengungkapkan, dari hasil koordinasi, pelaku industri makanan dan minuman di dalam negeri menyatakan kesiapannya untuk beroperasi di era kenormalan baru, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Namun demikian, guna menopang aktivitas sektor ini, perlu dukungan ketersediaan bahan baku dan kelancaran arus logistik.

Lebih lanjut, Rochim memproyeksi, harga produk-produk makanan dan minuman akan relatif stabil dalam era kenormalan baru.

“Kami telah berkoordinasi dengan Gabungan Pengusaha Makanan-Minuman Indonesia (GAPPMI), dan mereka berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga selama new normal,” jelasnya.

Menurut Dirjen Industri Agro, kunci utama pemulihan sektor industri makanan dan minuman berada pada para pedagang ritel. Oleh karena itu, apabila nanti pusat-pusat perbelanjaan sudah mulai dibuka bertahap dalam tatanan kenormalan baru, diharapkan permintaan masyarakat akan segera pulih dan mampu menggerakan sektor  industri ini.

Rochim berharap, dengan mulai diterapkannya fase kenormalan baru, sektor industri makanan dan minuman dapat tumbuh sebesar 4%. “Selain itu, utilisasi sektor industri ini yang sempat turun di angka 50-60% akibat pandemi Covid-19 juga diharapkan dapat kembali naik ke angka 80%,” tegasnya.

Kemenperin mencatat, industri makanan dan minuman merupakan sektor yang memiliki kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional. Pada tahun 2019, pertumbuhan industri makanan dan minuman mencapai 7,78%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan industri nonmigas yang berada di angka 4,34% maupun pertumbuhan industri nasional sebesar 5,02%.

Selain itu, di tahun yang sama, sektor industri makanan dan minuman juga berkontribusi hingga 36,40% pada PDB industri pengolahan nonmigas. (asr)

https://www.youtube.com/watch?v=Tll2QXCUPrY

Puluhan Orang Terluka, Toko-Toko Dibakar Setelah Kerusuhan Kekerasan Di Malam Berikutnya

0

Theepochtimes.com- Di hari Minggu pagi 31 Mei 2020, orang-orang Amerika Serikat menyaksikan puluhan kota yang hangus dan berserakan kaca-kaca di jalan-jalan, itu setelah malam sebelumnya terjadi kerusuhan kekerasan. Setelah kematian seorang pria kulit hitam saat dikunci dengan lutut polisi.

Puluhan ribu orang berbaris dengan damai di jalan-jalan pada hari Sabtu 30 Mei 2020, untuk memprotes kematian George Floyd, yang meninggal setelah seorang petugas polisi Minneapolis dengan lututnya menekan leher George Floyd. Sampai akhirnya George Floyd berhenti bernapas. 

Akan tetapi banyak demonstrasi tenggelam dalam kekacauan saat malam tiba: Mobil-mobil dan bisnis-bisnis dibakar. Kata-kata yang berbunyi : “Saya tidak dapat bernapas” disemprotkan dengan cat di seluruh bangunan. Sebuah tempat sampah terbakar di dekat gerbang Gedung Putih.

Orang-orang membakar mobil patroli, melemparkan botol ke arah petugas, dan merusak jendela etalase, menggondol TV dan barang-barang lainnya, bahkan saat seperti beberapa pengunjuk rasa mendesak mereka untuk berhenti menjarah. 

Di Indianapolis, dilaporkan  terjadi beberapa penembakan, termasuk satu kasus penembakan yang menewaskan seseorang di tengah unjuk rasa, menambah kematian di Detroit dan Minneapolis dalam beberapa hari terakhir.

Di ibukota Amerika Serikat, ratusan pengunjuk rasa berkumpul di dekat markas besar Kementerian Kehakiman meneriak, “Nyawa Orang Kulit Hitam Itu Penting.” 

Kemudian banyak pengunjuk rasa pindah ke Gedung Putih, di mana mereka berhadapan dengan polisi yang membawa perisai, beberapa polisi menunggang kuda.

Presiden Donald Trump mengatakan pada hari Sabtu 30 Mei 2020, bahwa jika pengunjuk rasa yang berkumpul malam sebelumnya di Lafayette Square, di seberang Gedung Putih, melanggar pagar, “mereka akan disambut dengan yang anjing paling ganas, dan senjata paling tidak menyenangkan, yang pernah saya lihat.”

Di Minneapolis, kota tempat unjuk rasa dimulai, polisi negara bagian, anggota Garda Nasional segera masuk setelah jam malam yang berlaku pada pukul 8 malam untuk membubarkan unjuk rasa.

Setidaknya 13 petugas polisi terluka di Philadelphia, dan setidaknya empat kendaraan polisi dibakar. 

Di New York, konfrontasi berbahaya berkobar berulang kali saat petugas melakukan penangkapan dan membersihkan jalanan. 

Sebuah video menunjukkan dua penjelajah Departemen Kepolisian New York City, meluncur ke kerumunan pengunjuk rasa yang mendorong barikade ke salah satu dari mereka dan melempar barikade tersebut dengan benda-benda. 

Beberapa orang-orang terjatuh ke jalanan. Tidak jelas apakah ada yang terluka.

Jam malam diberlakukan di lebih dari selusin kota besar di seluruh Amerika Serikat, yang mencakup Atlanta, Denver, Los Angeles, Minneapolis, San Francisco, dan Seattle.

Beberapa sudut Amerika Serikat tidak tersentuh, dari pengunjuk rasa yang membakar bagian dalam Balai Kota Reno, untuk polisi meluncurkan gas air mata pada pengunjuk rasa yang melempar batu di Fargo, Dakota Utara. 

Di Salt Lake City, para pengunjuk rasa membalik sebuah mobil polisi dan membakarnya. Polisi mengatakan enam orang ditangkap dan seorang petugas terluka setelah kepalanya dipukul dengan tongkat baseball.

Menjelang fajar, pembersihan sudah dimulai di Nashville di sepanjang Broadway Street — dikenal karena bar-bar murah yang tidak terkenal — setelah pengunjuk rasa memecahkan jendela, menyalakan api, dan menghancurkan tiang lampu. 

Polisi mengatakan dalam tweet bahwa setidaknya 30 bisnis dan bangunan rusak.

Gubernur Georgia, Brian Kemp, mengizinkan penyebaran hingga 3.000 pasukan Garda Nasional ke Athens, Savannah, dan kota-kota lain di mana unjuk rasa direncanakan pada hari Minggu 31 Mei 2020. 

Brian Kemp sudah menyetujui hingga 1.500 pasukan Garda Nasional, tujuannya membantu memberlakukan jam malam pada jam 9 malam pada hari Sabtu di Atlanta.

“Para pengunjuk rasa perlu tahu bahwa kita akan mendukung upaya mereka dalam unjuk rasa damai dan tanpa kekerasan,” kata Brian Kemp kepada stasiun televisi WSB pada hari Sabtu sore. 

“Para penggerak unjuk rasa perlu tahu bahwa kita akan berada di sana…untuk membawanya ke penjara jika mereka menghancurkan kehidupan dan harta benda.”

Donald Trump memuji penempatan Garda Nasional di Minneapolis, dan mengatakan polisi di New York “harus diizinkan melakukan pekerjaannya!”

Calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, mengutuk kekerasan tersebut saat ia terus mengekspresikan tujuan bersama dengan mereka yang berdemonstrasi setelah kematian George Floyd.

“Tindakan unjuk rasa seharusnya tidak boleh dibiarkan menaungi alasan kita untuk berunjuk rasa,” kata Joe Biden dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu malam 30 Mei 2020. 

Di Ferguson, Missouri, di mana Michael Brown Jr ditembak dan dibunuh oleh seorang petugas polisi pada tahun 2014, memicu gelombang unjuk rasa di seluruh negeri, enam petugas terluka setelah dipukul dengan batu dan kembang api.

Polisi menangkap hampir 1.700 orang di 22 kota sejak hari Kamis 28 Mei, menurut penghitungan oleh The Associated Press. Hampir sepertiga mereka yang ditangkap berasal dari Los Angeles, di mana gubernur menyatakan keadaan darurat. Ia memerintahkan Garda Nasional untuk mendukung 10.000 petugas polisi Los Angeles karena puluhan kebakaran membakar seluruh Los Angeles.

Tidak semua unjuk rasa dirusak oleh kekerasan. Di Juneau, Alaska, polisi setempat bergabung dengan pengunjuk rasa di sebuah unjuk rasa di depan patung paus raksasa di kota tepi laut tersebut.

“Kami tidak mentolerir penggunaan kekuatan yang berlebihan,” kata Kepala Polisi Juneau Ed Mercer pada sebuah pertemuan di mana sebagian besar orang mengenakan masker dan beberapa orang menyanyikan lagu asli Alaska.

Unjuk kekuatan di Minneapolis terjadi setelah tiga hari, di mana polisi sebagian besar menghindari pengunjuk rasa terlibat, dan setelah Minneapolis mengerahkan lebih dari 4.000 pasukan Garda Nasional ke Minneapolis. Pihak berwenang mengatakan dari angka 4.000 itu akan segera naik menjadi hampir 11.000.

Gubernur Tim Walz mengatakan : “Situasi di Minneapolis tidak lagi berkaitan dengan pembunuhan George Floyd.” Ia mengatakan pasukan setempat dipaksaka pada hari sebelumnya. 

“Ini mengenai penyerangan masyarakat sipil, menanamkan takut dan menggangu kota-kota besar kita.”

Beberapa warga senang melihat pergolakan telah reda.

“Saya tinggal di sini. Saya belum dapat tidur,” kata Iman Muhammad, yang

lingkungan tempat tinggalnya banyak terjadi kebakaran pada hari Jumat malam 29 Mei 2020. Iman Muhammad berkata ia bersimpati dengan unjuk rasa damai atas kematian George Floyd, akan tetapi tidak setuju dengan kekerasan, dengan mengatakan, “Kesalahan tidak menjawab kesalahan.”

Keterangan Gambar: Kios Departemen Kepolisian Los Angeles terlihat terbakar di pusat perbelanjaan The Grove selama protes atas kematian George Floyd, di Los Angeles, California, pada 30 Mei 2020. (Mark J. Terrill / AP Photo)

(Vivi/asr)

Video Rekomendasi

https://www.youtube.com/watch?v=l5Xpmy4tbiQ

Jaksa Agung AS Kecam Kerusuhan Saat Unjuk Rasa, Tuding Radikal Kiri dan Penghasut yang Berasal dari Luar

0

Theepochtimes.com- Jaksa Agung Amerika Serikat William Barr pada hari Sabtu 30 Mei 2020 mengutuk kerusuhan yang terjadi di kota-kota Amerika Serikat, di tengah unjuk rasa yang menuntut keadilan bagi kematian George Floyd.

William Barr mengatakan dalam konferensi pers bahwa kekerasan dalam unjuk rasa ini tampaknya telah “direncanakan, diorganisir, dan didorong” oleh kelompok-kelompok radikal dan penghasut. Mereka  berasal dari luar yang mengeksploitasi situasi untuk mencapai “agendanya untuk memecah belah dan menimbulkan kekerasan.”

William Barr mengatakan banyak dari orang-orang ini yang telah melakukan perjalanan keluar dari negara bagian, menggunakan siasat mirip-Antifa untuk mempromosikan kekerasan.

“Sayangnya, dengan kerusuhan yang terjadi di banyak kota di seluruh Amerika Serikat, suara-suara unjuk rasa damai dibajak oleh unsur radikal yang kejam,” kata jaksa agung tersebut.

Para pengunjuk rasa mencemooh pembatasan sosial yang terjadi di jalanan di Amerika Serikat untuk mengekspresikan kemarahan atas perlakuan terhadap George Floyd, yang meninggal dunia pada awal minggu di tahanan polisi Minneapolis.

Sebuah video yang beredar luas, menunjukkan George Floyd terbaring dan diborgol saat seorang petugas polisi dengan lututnya tampak menekan leher George Floyd selama hampir sembilan menit.

Rekaman itu menunjukkan George Floyd mengatakan kepada petugas polisi tersebut bahwa ia “tidak dapat bernapas” sebelum akhirnya tubuh tidak bergerak. 

Menurut laporan Departemen Pemadam Kebakaran Minneapolis, George Floyd tidak responsif dan “tidak berdaya” saat ia sedang diangkut ke ambulans oleh paramedis dari lokasi penangkapannya menuju rumah Sakit.

Petugas polisi yang terlihat dengan lututnya menekan leher George Floyd, Derek Chauvin, ditangkap dan didakwa dengan pembunuhan tingkat-tiga dan pembunuhan tingkat-dua pada hari Jumat 29 Mei. 

Sejak itu, Derek Chauvin dan tiga petugas polisi lainnya yang terlibat dalam penangkapan George Floyd dipecat.

Insiden itu telah memicu unjuk rasa selama berhari-hari yang juga terdiri dari penjarahan bisnis dan kekerasan di Minneapolis, termasuk membakar kantor polisi.

Beberapa unjuk rasa di kota-kota lain pada hari Jumat 29 Mei, juga menunjukkan  kerusakan serupa termasuk bentrok dengan polisi, melanggar kompleks pemerintah, dan melempar benda ke arah petugas polisi di beberapa bagian negara.

William Barr mengakui kemarahan yang dirasakan oleh masyarakat Amerika Serikat. Ia mengatakan pertanggungjawaban atas kematian George Floyd harus diatasi, tetapi menekankan bahwa kematian George Floyd harus ditangani melalui sistem peradilan pidana biasa.

“Sistem itu bekerja dan bergerak dengan kecepatan luar biasa. Sudah diajukan awal tuduhan. Unjuk rasa tersebut terus bergerak maju. Keadilan akan dilayani,” kata William Barr.

Ia menekankan bahwa masyarakat dan jalanan “harus memiliki hukum dan ketertiban.” Ia mengatakan adalah tanggung jawab para pemimpin setempat dan negara bagian untuk menghentikan kekerasan. Ia menambahkan bahwa Kementerian Kehakiman akan mendukung semua upaya setempat.

Tetapi jaksa agung tersebut memperingatkan bahwa “adalah kejahatan federal untuk melewati batas negara bagian atau menggunakan fasilitas antar-negara bagian, yang mana untuk menghasut atau berpartisipasi dalam kerusuhan dengan kekerasan.”

Jaksa Agung AS mengatakan : “Kami akan menegakkan hukum ini.”

Sebelumnya pada hari Sabtu 30 Mei 2020, Walikota Minneapolis Jacob Frey dan Walikota St. Paul Melvin Carter mengatakan, bahwa sebagian besar perusuh yang terlibat dalam kehancuran berasal dari luar Minneapolis.

Jacob Frey mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa tampaknya Minneapolis berurusan dengan individu seperti penghasut negara dan anggota kejahatan terorganisir, dan kemungkinan aktor asing.

Melvin Carter mengatakan selama konferensi pers bahwa penegakan hukum “setiap orang” yang telah ditangkap pada hari Jumat malam di St. Paul, Minnesota, tampaknya berasal dari luar Minnesota.

Melvin Carter menjelaskan, “Apa yang kita lihat kini adalah sekelompok orang yang bukan dari Minnesota.”

Melvin Carter mengatakan : “Saat saya berbicara dengan teman-teman saya, yang telah lama berada dalam gerakan ini, yang bangun dalam gerakan ini setiap hari dan saya bertanya kepada mereka, apa yang mereka lihat, apa yang mereka rasakan, apa yang mereka dengar dari seseorang. Saya mendengar mereka mengatakan, “Kami tidak kenal orang-orang ini. Kami tidak kenal orang-orang ini yang menghasut. Kami tidak kenal orang-orang ini yang menghasut kekerasan. Kami tidak tahu orang-orang ini yang pertama kali memecahkan jendela.”

“Dan orang-orang yang menggerakkan dan menghasut mengambil keuntungan, dari nyeri rasa sakit dari frustrasi atas kemarahan yang sangat nyata dan kesedihan yang sesungguhnya, di mana begitu banyak anggota masyarakat kita merasa membela terhadap penghancuran masyarakat kita.” 

Gubernur Minnesota Tim Walz mengumumkan pada hari Sabtu pagi 30 Mei 2020, bahwa ia berwenang untuk “sepenuhnya memobilisasi” Garda Nasional Minnesota untuk menanggapi kerusuhan hebat tersebut. Ia mengatakan bahwa 1.000 pasukan Garda Nasional akan berada di Minneapolis, selain 700 pasukan Garda Nasional yang sudah dikerahkan ke Minneapolis.

Sementara itu, Presiden Donald Trump pada hari Sabtu 30 Mei memperingatkan bahwa, orang-orang yang “melintasi garis negara bagian untuk menghasut kekerasan” dapat dituduh melakukan kejahatan federal.

“80% PERUSUH di Minneapolis tadi malam berasal dari LUAR MINNEAPOLIS.

Mereka merusak bisnis (terutama usaha kecil Afrika-Amerika), rumah, dan masyarakat penduduk Minneapolis yang baik dan pekerja keras yang menginginkan kedamaian, kesetaraan, dan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya,” demikian cuitan Donald Trump di Twitter.

“Gubernur dan Walikota yang liberal harus JAUH lebih tangguh atau pemerintah federal akan turun tangan dan melakukan apa yang harus dilakukan, dan mencakup menggunakan kekuatan tanpa batas dari militer kita dan banyak penangkapan,” tulis presiden Donald Trump dalam sebuah pernyataan di Twitter.

Komentar William Barr menggemakan komentarnya yang sebelumnya dari hari Jumat 29 Mei 2020, di mana ia berkata bahwa Kementerian Kehakiman dan FBI sedang menyelidiki kasus George Floyd untuk menentukan apakah hukum federal hak-hak sipil dilanggar. 

Ia mengatakan penyelidikan federal adalah terpisah, akan tetapi paralel dengan penyelidikan yang dipimpin oleh jaksa penuntut negara. Yang mana, berada diproses yang menentukan apakah ada tuntutan pidana yang sesuai di bawah hukum negara, dan bahwa penyelidikan itu “berjalan cepat.”

Keterangan Gambar: Jaksa Agung William Barr berbicara di Konferensi Asosiasi Sheriff Nasional di Washington pada 10 Februari 2020. (Charlotte Cuthbertson / The Epoch Times)

(Vivi/asr)

Video Rekomendasi

https://www.youtube.com/watch?v=EIvrMf0zy7s

Seorang Pria di Inggris Meninggal Setelah Kawanan Sapi Menyerangnya Saat Berjalan Bersama Istrinya

0

Seorang pria tua telah meninggal setelah dia diserang oleh sekelompok sapi di Yorkshire Utara, Inggris, demikian dikonfirmasi oleh polisi.

Pria berusia 82 tahun itu konon sedang berjalan bersama istrinya, 78 tahun, ketika serangan itu terjadi di Ivescar, dekat Ingleton, pada hari Sabtu, 30 Mei.

Polisi Yorkshire Utara mengatakan pria itu dinyatakan meninggal ketika mereka berada di tempat kejadian tepat setelah pukul 13: 45 , dan istrinya dibawa ke rumah sakit dengan ambulans karena luka-lukanya.

(Foto:PA)

“Seorang pria berusia 82 tahun, dari Foulridge, Pendle, dengan sedih meninggal kemarin setelah diserang oleh kawanan sapi,” kata juru bicara Kepolisian Yorkshire Utara. “Layanan darurat dihadiri dan sayangnya pria itu dinyatakan meninggal di tempat kejadian.”

“Wanita itu, yang berusia 78 tahun, mengalami memar parah dan dibawa ke Rumah Sakit Royal Lancaster dengan ambulans udara,” tambahnya.

Diyakini pasangan tua itu berjalan di dekat Ribblehead Viaduct ketika mereka secara tidak sengaja mengganggu kawanan sapi yang memiliki anak sapi di dekatnya.

Menurut Yorkshire Evening Post, luka-luka wanita itu tidak terlalu serius, namun ia dibawa ke rumah sakit dengan memar dan syok parah.

(Foto: PA)

Meskipun masih belum diketahui apa yang sebenarnya terjadi hingga terjadi serangan itu, Ramblers – sebelumnya ‘Association – Walkers’ organisasi hak asasi manusia telah menyarankan bahwa siapa pun yang bepergian melalui pedesaan harus menghindari menempatkan diri mereka di antara sapi dan anak-anak mereka.

Juga disarankan agar pejalan kaki berhenti dan mengamati perilaku hewan – terutama sapi dan sapi jantan – sebelum melakukan perjalanan melalui ladang tempat mereka berada. Jika memungkinkan, pengunjung juga harus melakukan perjalanan di sekitar tepi ladang dan meenghindari hewan di suatu tempat dengan jarak aman.

(Foto: unsplash)

Belum dilaporkan apakah anjing pasangan ini ada kaitannya dengan kejadian itu, namun pejalan kaki diberitahu bahwa mereka harus menjaga anjing mereka di bawah pengawasan ketat, dalam petunjuk singkat dan dalam keadaan apa pun tidak membiarkan hewan peliharaan mereka menakuti hewan dengan cara apa pun.

Pikiran-pikiran ini digemakan oleh Otoritas Taman Nasional, yang merekomendasikan untuk berhati-hati, terutama di sekitar musim kawin sapi.

Pada hari yang sama, dilaporkan bahwa Organisasi Penyelamatan Gua harus dipanggil untuk membantu seorang pria tua berusia 70-an, yang tergelincir dan jatuh saat berjalan di Jalur Air Terjun Ingleton, yang telah ditutup untuk umum selama pandemi.(yn)

Sumber: Unilad

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/el5mgcdt4P0?list=PLagNdOe-xshJk9bkw8UVGayheosWINW5-

Mereka Merekam Anjing yang “Taat” Duduk di Sepeda Motor Pemiliknya Selama Berjam-jam, Sementara Pemiliknya Berbelanja

0

Sebuah video terbaru yang direkam di Thailand sejauh ini merupakan salah satu yang paling viral di jejaring sosial Tik Tok, karena perilaku tidak biasa dari anak anjing yang terlatih dan setia bernama Didi.

Adegan-adegan menunjukkan saat ketika anak anjing mongrel yang manis tetap diam, sangat taat untuk duduk di atas motor pemiliknya.

Ternyata dia sangat bertanggung jawab dengan apa yang dipesan oleh tuannya, dengan tegas duduk menjaga kendaraan sehingga tidak ada yang mencoba mencurinya ketika ibu manusianya berbelanja di pasar.

Beberapa orang yang lewat melihat berbulu yang imut ini tanpa bergerak selama berjam-jam dan memutuskan untuk merekamnya.

Setiap orang yang lewat terkejut dengan perilakunya, lebih baik daripada anjing mana pun. Misinya jelas, dan dia melihat sekeliling, waspada jika ada yang bermaksud mendekati sepeda motornya untuk mencurinya.

Banyak yang jatuh cinta bukan hanya karena sikapnya yang luar biasa, tetapi juga karena senyumnya yang menawan.

Setelah beberapa jam, pemilik kembali, tetapi baginya itu tidak mengherankan bahwa Didi berperilaku sangat baik, dengan taat mematuhi perintah pemiliknya.

Dia mengatakan bahwa Didi menemaninya ke mana-mana karena dia tidak memiliki siapa pun untuk meninggalkannya di rumah.

Dia mengaku bahwa ini bukan pertama kalinya dia menjaga motornya, karena dia telah belajar untuk dengan patuh mematuhi instruksinya.

“Saya telah membesarkan Didi sejak dia masih kecil dan kami sudah bersama sejak saat itu. Saya tidak punya keluarga, jadi saya tidak bisa meninggalkannya sendirian ketika saya keluar. Saya mengajarinya cara duduk di sepeda motor saat mengendarai ke pasar dan dia selalu senang untuk taat, ”kata pemiliknya.

Karena video itu beredar, itu memicu gelombang komentar, tetapi tidak semua positif, karena banyak yang memperingatkan bahwa Didi menghabiskan berjam-jam di bawah sinar Matahari. Dan hal terbaik adalah setidaknya meninggalkannya di tempat teduh.

Yang lain berkomentar bahwa hal yang paling masuk akal adalah membawanya bersamanya, karena bahkan beberapa orang jahat dapat membahayakan atau mencuri anjing itu.

Yang lain melangkah lebih jauh dan mengatakan bahwa ada penyalahgunaan hewan di sana.

“Itu tidak lucu, pasti ada perlakuan buruk di balik perilaku anak anjing itu, tidak wajar menjadi seperti ini tanpa bergerak, atau turun untuk beristirahat, saya tidak berpikir itu sehat. Menjadi orang Asia, Anda bisa mengharapkan yang terburuk, “kata orang lain.

Tetapi karena sikap pemilik terhadap anjing, yang lain menganggap bahwa dia hanya memberinya cinta. Selain itu, jika dia memperlakukannya dengan buruk, Didi akan takut ketika pemiliknya mendekatinya dan dalam hal ini Anda dapat melihat bahwa anjing itu tersenyum ketika dia melihat bahwa pemiliknya telah tiba.(yn)

Sumber: zoorprendente

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/el5mgcdt4P0?list=PLagNdOe-xshJk9bkw8UVGayheosWINW5-

Dia Kehilangan 3 Anaknya dan 2 Iparnya dalam Waktu Kurang dari Sebulan, Itu Adalah Hal yang Sangat Memilukan

Pandemi virus corona telah meninggalkan banyak duka di seluruh dunia, di Brasil 505 ribu pasien yang terinfeksi dan 21.013 kematian telah terdaftar sejauh ini, itu adalah salah satu negara Amerika Latin yang paling terpengaruh.

María Nunes Sinimbú adalah seorang wanita berusia 76 tahun, warga Brasil yang telah kehilangan lima orang yang dicintainya hanya dalam waktu kurang daro satu bulan karena virus corona.

Dia harus menghadapi rasa sakit untuk mengucapkan selamat tinggal kepada tiga anak dan dua saudara ipar selamanya di Manaus, yang sangat terpengaruh oleh COVID-19.

“Orang harus lebih berhati-hati dengan penyakit ini, dia diam. Saya pikir itu tidak akan pernah terjadi dengan saya dan keluarga saya, bayangkan sekarang kehilangan tiga anak, “katanya.
 
Dia mengakui bahwa sejak kehilangan orang yang dia cintai yang pertama, dia berpegang pada keyakinannya.

“Ketika yang pertama mati, Tuhan dan Bunda Maria dari Carmo memberi saya kekuatan untuk bertahan hidup. Ketika yang kedua meninggal, saya berkata pada diri saya sendiri, ‘Ini sudah berakhir’. Saya pergi ke kamar saya dan menerima kekuatan yang lebih besar dari Tuhan untuk tidak menyerah pada kehidupan, “kata Maria.

Wanita sederhana itu tinggal di sebuah rumah sederhana di pinggiran Manaus, di ibu kota negara bagian Amazonas, adalah ibu dari dua belas anak berusia antara 40 dan 60 tahun, memiliki 60 cucu, dan tidak dapat menghitung berapa banyak cicit yang ia miliki sejauh ini. María adalah pensiunan guru, seorang janda dan hidup dengan uang pensiun yang ia terima dari negara.

Pada tanggal 5 April, dia kehilangan satu dari tiga anaknya yang meninggal oleh pandemi, Raimundo, seorang guru berusia 58 tahun, tinggal bersamanya di rumah tiga kamar di mana ia tinggal.

Di lingkungan yang padat di San Francisco ada banyak bangunan rendah yang dibangun dengan batu bata dan beratap lembaran seng.

Hanya dua hari setelah kematian putranya, ipar perempuannya, Etelvina, 77 tahun, meninggal.

Pada 13 April, Iolanda, salah satu dari anak perempuan María yang berusia 48 tahun, yang terlibat dalam perdagangan, meninggal.

“Putri saya tidak percaya pada bahaya atau kekuatan penyakit itu. Dia terus bekerja dan bepergian secara normal, tanpa peduli, “kata María.

Meskipun itu cukup menyakitkan bagi ibu ini, nasib mengejutkannya kembali datang dengan kehilangan iparnya yang berusia 80 tahun, Luiz meninggal dunia pada 24 April.

Dan pada 1 Mei, putranya Raniere Thiago, 52 tahun, meninggal, yang memasuki rumah sakit dalam kondisi serius dan meninggal beberapa menit kemudian karena komplikasi virus corona.

Lima kerabat María meninggal di pusat-pusat medis, meskipun hanya Iolanda dan Ramiro yang didiagnosis.

Tiga anggota keluarga lainnya tidak terdaftar dalam daftar resmi angka-angka korban pandemi di daerah itu.

María belum menjalani tes diagnostik virus corona, meskipun ia rentan karena usianya dan telah melakukan kontak langsung dengan pasien. Dalam beberapa minggu terakhir ia telah menunjukkan gejala penyakit, yang diduga telah sembuh.

Dia telah berpegang teguh pada keimannnya, dia seorang penganut Katolik yang taat, dan untuk mencari penghiburan, dia berdoa di altar yang dia miliki di rumahnya. Dia pindah ke Manaus 3 dekade yang lalu, dan setiap tahun dia melakukan perjalanan ke Tepi Sungai Amazon untuk memberi penghormatan kepada Perawan Maria.(yn)

Sumber: viralistas

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/CQOdiOnRO5E?list=PLagNdOe-xshJk9bkw8UVGayheosWINW5-

Kota-Kota Dibakar dan Toko-toko Dijarah, Tetapi Tak Seorang Pun yang Berani Menyebutnya Sebagai Pemberontakan Komunis

0

oleh Trevor Loudon

Dalam beberapa hari terakhir, tampak kerusuhan yang kacau di beberapa kota di AS. Mobil dan bangunan dibakar, penjarahan merajalela dan bahkan Kantor Polisi Ketiga di Minneapolis dibakar saat para petugas polisi meninggalkan gedung tersebut.

Lebih banyak yang akan datang.

Unjuk rasa mulai tampaknya karena kematian George Floyd selama sebuah penangkapan. Rasisme sistemik dan kebrutalan polisi, menurut para ahli kaum kiri, adalah yang disalahkan.

Beberapa kaum kiri mengklaim, seperti yang mereka lakukan selama gerakan Menduduki Wall Street, bahwa unjuk rasa tersebut telah dibajak oleh maksud unsur kekerasan yang mendiskreditkan gerakan tersebut.

Di sisi lain, komentator konservatif berbicara mengenai frustrasi dan kemarahan, dari reaksi terhadap claustrophobia  akibat karantina selama berminggu-minggu.

Mereka semua melewatkan sasaran.

Kekerasan sejak polisi terlibat dalam kematian George Floyd di Minneapolis adalah pemberontakan yang diilhami komunis — tidak lebih, tidak kurang.

Democratic Socialists of America

Di Minneapolis, 600 anggota organisasi Marxis terbesar, yaitu Democratic Socialists of America atau Sosialis Demokrat Amerika Serikat, secara aktif mendukung para perusuh dan berpartisipasi dalam unjuk rasa.

Democratic Socialists of America, yang bekerja erat dengan kelompok-kelompok yang selaras dengan Antifa, mendukung resolusi di konvensi nasional mereka pada bulan Agustus untuk membentuk “Kelompok Kerja Nasional untuk membantu mendorong kolaborasi dan berbagi sumber daya untuk mendukung pengorganisasian antifasis kami.” 

Mereka mengatakannya secara blak-blakan: “Satu kaki di institusi, satu kaki di jalanan.”

Pada tanggal 27 Mei, Twin Cities Democratic Socialists of America atau TCDSA cabang dari Democratic Socialists of America, menyerukan di media sosial untuk meminta bantuan sahabat-sahabat untuk “pasokan” di persimpangan yang sama tempat Zona Otomatis terbakar Menjadi debu pada malam tersebut, “Ingin membantu unjuk rasa sahabat-sahabat anda di Kantor Polisi ke-3 di Lake dan Minnehaha? ” demikian kaum Marxis di Facebook, “Ini adalah daftar pasokan  yang dibutuhkan dari orang-orang di lapangan:”

Daftar terlampir termasuk pasokan medis bersama dengan “kayu lapis untuk perisai,” “hal lain yang berguna untuk berlindung dari polisi,” “raket tenis” dan “tongkat hoki.”  

Mobil pribadi juga diminta. “Kedengarannya seperti kebutuhan besar lainnya adalah orang-orang dapat memberikan tumpangan kepada orang-orang yang perlu meninggalkan keributan.” 

Apakah ini panggilan untuk ambulans pribadi — atau mobil liburan?

Kelompok kerja ekososialis Twin Cities Democratic Socialists of America mentweet ke kawan-kawan untuk “mendukung pemberontakan massal kelas pekerja yang sedang berlangsung!”

Twin Cities Democratic Socialists of America juga mentweet: “Tolong beri juga dana solidaritas TCDSA, karena orang-orang akan membutuhkan bantuan di hari-hari dan minggu-minggu mendatang!” Yang berarti jaminan uang dan biaya pengacara.

Pada 28 Mei, Komite Politik Nasional Democratic Socialists of America mengeluarkan secara emosional pernyataan yang dibebankan dan sangat bias dalam mendukung para perusuh yang berbunyi :

“Kami, Komite Politik Nasional Democratic Socialists of America, mengutuk eksekusi publik George Floyd di tangan polisi Minneapolis. Pembunuhan George Floyd sangat menyentuh pola kekerasan yang sangat mengakar, anti-Kulit Hitam, dan penindasan ditegakkan dengan mengatur negara ini…Ini adalah supremasi kulit putih…

“Kekerasan polisi berbau rasis adalah tidak disengaja dengan sistem kapitalis,yang diperlukan untuk mempertahankan operasinya. Kami menyadari hal itu saat kami berjuang untuk dunia yang lebih baik, adalah  polisi yang mengancam unjuk rasa  kami, polisi yang akan merusak garis piket kami, polisi yang secara selektif menggunakan monopolinya untuk melakukan kekerasan terhadap orang kulit hitam dan orang-orang kelas pekerja untuk melindungi mereka yang memiliki kekuatan dan hak istimewa…

“Kami mendukung dan berbagi amarah semua orang yang membuat dirinya terdengar di jalanan setelah bertahun-tahun dicekik oleh peraturan dan kemiskinan, setelah bertahun-tahun dijarah oleh perusahaan, tuan tanah, dan miliarder…”

Democratic Socialists of America di Metro Atlanta juga terlibat dalam kekacauan di Atlanta.

Democratic Socialists of America di Seattle juga terlibat. Cabang Democratic Socialists of America di Memphis dan Los Angeles mengadakan acara dan mengumpulkan dana untuk “Pemberontakan George Floyd di Seluruh Amerika Serikat.”

Workers World Party

Partai Dunia Pekerja Stalinis-Trotskis atau Workers World Party, yang mendukung Korea Utara, Rusia, Partai Komunis Tiongkok, Kuba, dan Iran dan memiliki cabang di sekitar 15 kota di seluruh Amerika adalah turut berunjuk rasa.

Monica Moorehead dari Workers World Party menulis artikel pada tanggal 28 Mei yang berjudul: “Menentang  kekerasan dan kapitalisme polisi, untuk memberontak adalah dibenarkan:”

Workers World Party memberi hormat kepada semua pengunjuk rasa yang berani di Minneapolis, saat ini tempat awal melawan teror polisi. Kami juga salut kepada para aktivis di Los Angeles, Memphis dan kota-kota lain yang menyelenggarakan unjuk dan menantang pandemi untuk berada di jalanan atau di karavan mobil untuk menampilkan solidaritas dengan tuntutan: Keadilan untuk George Floyd dan semua korban kekerasan polisi.”

Monica Moorehead terus mengutip pembelaan pendiri dari Workers World Party oleh Sam Marcy untuk Kerusuhan Los Angeles pada tahun 1992 — di mana 63 orang tewas:

“Pada saat-saat kaum borjuis berdiri di atas tembok, saat massa bangkit secara tiba-tiba dan tidak terduga, kaum borjuis menjadi yang paling memuji dalam menyangkal kekerasan. Ini memunculkan segala macam kebohongan dan penipuan mengenai ketidaktahuan beberapa orang di antara mereka yang melanggar aturan hukum.

“Marxisme di sini sekali lagi memotong semuanya. Pandangan Marxis mengenai kekerasan membedakan antara kekerasan penindas sebagai  kekerasan massa yang responsif. Hanya untuk dapat merumuskannya seperti itu adalah sebuah langkah maju yang besar, jauh dari pujian borjuis yang menjijikkan untuk tanpa adanya kekerasan. Tidak pernah terpikir oleh kaum borjuis untuk menunjukkan bahwa massa tidak pernah membuat lompatan nyata dengan teori tanpa-kekerasan. Sifat takut-takut tidak pernah berhasil dalam sejarah.”

Partai Komunis Revolusioner

Partai Komunis Revolusioner Maois di AS condong menggunakan kematian George Floyd untuk menyerukan “suatu gerakan untuk revolusi yang sebenarnya.”

Partai Komunis Revolusioner Maois mengeluarkan komunike #6 berjudul “[P]embunuhan oleh polisi setelah pembunuhan setelah pembunuhan… Untuk ANDA yang sakit dan lelah dengan kegilaan, dan siap untuk menjadi bagian gerakan untuk REVOLUSI YANG SESUNGGUHNYA:”

“Jika anda muak menonton video demi video dari pembunuhan ini oleh polisi…anda perlu bergabung dengan suatu gerakan untuk revolusi yang sesungguhnya, untuk mempersiapkan waktu saaat dimungkinkan untuk memimpin jutaan orang untuk menjatuhkan sistem ini, dan menggantikannya dengan masyarakat baru berdasarkan Konstitusi untuk Republik Sosialis Baru di Amerika Utara.”

Partai Sosialisme dan Pembebasan

Partai Sosialisme dan Pembebasan Marxis-Leninis yang pro-Tiongkok, Iran, Korea Utara, Kuba, Venezuela, dan Rusia Rusia memiliki cabang di sekitar 30 negara bagian.

Partai Sosialisme dan Pembebasan juga berusaha mengeksploitasi kematian George Floyd, merujuk pada saat ini pada sejarah sebagai “periode yang sangat kritis” untuk memaksakan visinya mengenai revolusi komunis:

“Polisi akan selalu memenuhi perannya  sebagai pasukan kejut bagi supremasi kulit putih dan kapitalisme selama supremasi kulit putih dan kapitalisme ada di negara rasis ini.

“Dalam periode yang sangat kritis ini, kami mempertajam tekad kami untuk membangun organisasi yang mampu melancarkan perjuangan kelas militan melawan kaum rasis negara dan kelas penguasanya…Di tengah krisis yang dalam, pembunuhan rasis terhadap George Floyd, Ahmaud Arbery di Brunswick, Georgia, Breonna Taylor di Louisville, Ky. Dan Sean Reed di Indianapolis, memperjelas bahwa unjuk rasa dan perlawanan harus dilanjutkan dan diintensifkan.”

Musim Panas yang Panjang 

Meskipun ada banyak sekali bukti yang menunjukkan bahwa komunis sangat banyak terlibat dalam unjuk rasa dan kerusuhan ini, sangat sedikit wartawan yang bersedia mengungkap kebenaran.

Satu pengecualian penting adalah ahli Antifa Andy Ngo:

Pada tanggal 29 Mei, Andy Ngo mentweet:

“Kami menyaksikan sekilas mengenai pemberontakan yang penuh kaum Kiri yang telah bekerja selama beberapa dekade. Dalam beberapa jam, sel militan Antifa melintasi negara untuk dimobilisasi untuk membantu para perusuh Black Lives Matter. Jendela pecah yang pertama adalah situasi yang kompetitif bagi para penjarah masuk ke dalam. Kebakaran menyusul.”

Andy Ngo kemudian menambahkan:

“Media, politisi, masyarakat – kita semua – telah meremehkan pelatihan,

tujuan dan kemampuan ekstrimis sayap Kiri. Setiap bagian kerusuhan memiliki suatu tujuan. Kebakaran menghancurkan ekonomi. Kerusuhan dapat dibanjiri oleh polisi dan bahkan militer. Semua itu mengarah ke kondisi tidak stabil jika dipertahankan.”

Kini Democratic Socialists of America memiliki 66.000 anggota di seluruh Amerika Serikat dan penduduk setempat di hampir setiap negara bagian.

Kelompok komunis lain seperti Partai Komunis Amerika Serikat, Liberation Road atau Jalan Pembebasan, Socialist Alternative atau Alternatif Sosialis, Workers World Party atau Partai Dunia Pekerja, Party for Socialism and Liberation atau Partai Sosialisme dan Pembebasan, Partai Persatuan Sosialis, Partai Komunis Revolusioner dan mereka bersekutu dalam Black Lives Matter dan Antifa dapat memobilisasi puluhan ribu militan dan mengorganisasikan kader dalam waktu singkat.

Selama kerusuhan Ferguson pada tahun 2014, Freedom Road Socialist Organization atau Organisasi Sosialis Jalan Pembebasan yang pro-Tiongkok, kini Liberation Road, dan sekutunya mengklaim telah membawa hampir 10.000 aktivis ke St Louis Missouri untuk meningkatkan jajaran perusuh.

Tanpa komunis, masih akan ada  insiden tuduhan rasial. Namun, semua kerusuhan yang membakar kota besar pada tahun 1960-an yakni Newark, Detroit, Chicago, Watts dan banyak lainnya dan setiap orang telah menyebar ke sesuatu yang lebih besar oleh pasukan komunis.

Kini kaum Kiri Amerika Serikat memiliki kekuatan untuk memulai balapan kerusuhan di hampir setiap kota besar di Amerika Serikat.

Kecuali jika dilawan dengan paksa, kerusuhan dan unjuk rasa saat ini akan terus berlanjut hingga musim panas hingga pemilihan umum.

Tujuan kembarnya adalah untuk menghentikan pemulihan ekonomi Amerika Serikat dan menghancurkan Presiden Donald Trump. Sebenarnya kerusuhan ini tidak ada hubungannya lakukan dengan ras dan segala sesuatu yang berkaitan dengan perubahan rezim dan revolusi.

Kecuali jika tindakan tegas diambil, orang Amerika Serikat akan mengalami musim panas yang panjang.

Revolusi mungkin datang ke kota di dekat anda berada. (Vv/asr)

Pandangan yang diungkapkan dalam artikel ini adalah pendapat penulis dan tidak mencerminkan pandangan The Epoch Times.

Trevor Loudon adalah seorang penulis, pembuat film, dan pembicara publik dari Selandia Baru. Selama lebih dari 30 tahun, ia telah meneliti gerakan radikal kiri, Marxis, dan teroris serta pengaruhnya terhadap politik arus utama. Dia terkenal karena bukunya “Enemies Within: Communists, Socialists and Progressives in the U.S. Congress,” dan film dokumenter bertema yang sama “Enemies Within.” Bukunya yang akan segera diterbitkan adalah “White House Reds: Communists, Socialists & Security Risks Running for U.S. President, 2020.”

FOTO : Toko-toko dibakar di Minneapolis, Minn., Pada 29 Mei 2020. (John Minchillo / AP Photo)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=EIvrMf0zy7s


Masyarakat Diimbau Waspadai Musim Kemarau Saat Hadapi Pandemi

0

ETIndonesia- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memonitor informasi iklim dan cuaca di  tengah masyarakat menghadapi pandemi COVID-19. Menindaklanjuti informasi tersebut, BNPB meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah seluruh Indonesia waspada.

Kebutuhan air sangat penting khususnya di tengah pandemi. Panduan kesehatan yang mensyaratkan setiap individu untuk cuci tangan dengan sabun. Air menjadi salah satu media penting untuk mematikan virus SARS-CoV-2.

Tak hanya untuk kepentingan itu, air juga dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari masyarakat.

Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan mengatakan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia memasuki musim kemarau pada Mei hingga puncaknya di Agustus. 

“Mohon kerja sama BPBD untuk melakukan upaya-upaya antisipatif dalam menghadapi ancaman bahaya kekeringan dan asap akibat kebakaran hutan dan lahan,” tulis Lilik dalam surat kepada BPBD, tertanggal 27 Mei 2020 lalu.

Lilik meminta pemerintah daerah untuk melakukan langkah-langkah penguatan kesiapsiagaan, baik untuk masyarakat dan pemerintah, menghadapi kemarau yang berdampak pada ancaman kekeringan. 

“Menyiapkan logistik dan peralatan, seperti tangka air bersih, penyediaan pompa air di tiap kecamatan serta memprioritaskan pada wilayah terdampak kekeringan,” tulisnya.

Upaya preventif lain, Lilik mengimbau pemerintah daerah untuk melakukan kampanye hemat air dengan memanen air hujan dan memanfaatkan air limbah rumah tangga yang relative bersih untuk dapat digunakan kembali.

Lanjutnya, ia meminta untuk melakukakan koordinasi multipihak dalam penyiapan alternative kebijakan pemenuhan kebutuhan air di masyarakat melalui penyiapan sumur bor dan pengaturan distribusi air. 

BNPB mengidentifikasi wilayah administrasi di tingkat kabupaten dan kota yang berpotensi rawan bencana kekeringan pada puncak musim kemarau Agustus 2020. Identifikasi dengan merujuk pada intensitas curah hujan kurang dari 100 mm tersebut berdasarkan indeks risiko bencana Indonesia (IRBI).

Terdapat sebanyak 189 wilayah di 15 provinsi memiliki tingkat risiko dengan kategori sedang hingga tinggi, 162 kabupaten dan kota berada di kateogri tinggi dan sisanya pada kategori sedang. (asr)

Bagaimana Roh Jahat Komunisme Menguasai Dunia Kita : Kesimpulan

The Epoch Times menerbitkan serial khusus terjemahan dari buku baru Berbahasa Tionghoa berjudul Bagaimana Roh Jahat Komunisme Menguasai Dunia Kita, oleh tim editorial Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis.

Dalam perjalanan sejarah yang panjang, umat manusia telah melihat banyak kemegahan dan kemuliaan, tetapi juga mengalami banyak peristiwa tragedi dan bencana.

Menengok ke belakang, kita menemukan bahwa kejujuran moral mengantar dalam pemerintahan yang bersih, kekuatan ekonomi, kecemerlangan kebudayaan, dan kemakmuran nasional; kemerosotan moral menandakan kejatuhan bangsa-bangsa dan kepunahan seluruh peradaban.

Saat ini, umat manusia telah mencapai puncak kekayaan materi, namun umat manusia juga menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang disebabkan oleh kekacauan komunisme.

Tujuan akhir dari komunisme bukanlah untuk mendirikan surga di bumi, tetapi untuk menghancurkan umat manusia.

Sifat komunisme adalah bahwa roh jahat ditempa oleh kebencian, kemerosotan, dan kekuatan unsur lainnya di alam semesta. Karena kebencian, roh komunisme membantai lebih dari 100 juta orang, menginjak-injak peradaban yang sangat indah selama ribuan tahun, dan merusak moral manusia.

Roh komunisme membuat pengaturan untuk Timur maupun Barat, mengadopsi strategi yang berbeda di berbagai negara.

Di Timur, roh komunisme melakukan pembantaian yang kejam dan memaksa orang untuk percaya pada ateisme.

Di Barat, roh komunisme mengambil rute alternatif, menyusup ke dalam masyarakat dan membujuk orang untuk meninggalkan keyakinan dan nilai-nilai moral tradisionalnya.

Dengan menggunakan rezim dan organisasi komunis, para simpatisan komunis, kaki tangan komunis, dan agen komunis lainnya, komunisme mengumpulkan unsur negatif yang ada di dunia manusia untuk mengumpulkan kekuatan yang luar biasa. Dengan kekuatan ini, roh komunisme menumbangkan dan menetapkan kendali di semua bidang sosial, termasuk politik, ekonomi, hukum, pendidikan, media, seni, dan kebudayaan. Umat manusia saat ini berada dalam kesulitan.

Melihat ke belakang dua abad terakhir dari perkembangan sosial, alasan kemenangan komunisme sudah jelas.

Ketika orang-orang menikmati kesenangan material yang dibawa oleh kemajuan teknologi dan mengizinkan penyebaran ateisme, orang-orang tersebut menolak rahmat Ilahi dan menyerahkan dirinya kepada kejahatan.

Karena sebagian besar umat manusia telah menyimpang dari tradisi yang ditetapkan oleh para dewa, banyak umat manusia mudah tertipu oleh komunisme dan berbagai permutasi ideologisnya, seperti sosialisme, liberalisme, dan progresivisme.

Kebudayaan tradisional adalah jaminan bagi manusia untuk mempertahankan moralitasnya dan mendapatkan keselamatannya di saat-saat terakhir zaman akhir.

Tetapi karena kebudayaan tradisional diserang dan kebenaran moral dasar disingkirkan, hubungan antara manusia dan Ilahi telah terputus. Manusia tidak dapat lagi memahami instruksi Ilahi, dan kejahatan memerintah tertinggi, mendatangkan malapetaka di dunia manusia.

Ketika moralitas manusia berada di bawah standar dasar yang disyaratkan manusia, para dewa harus dengan enggan meninggalkan umat manusia. Iblis kemudian membawa manusia ke jurang kutukan.

Tetapi setelah mencapai ekstrem, situasinya pasti akan terbalik. Adalah prinsip kekal dalam dunia manusia bahwa kejahatan tidak pernah mampu  mengalahkan kebenaran.

Kemenangan komunisme yang sesaat adalah fenomena sementara, yang dibawa oleh iblis, yang telah mengintimidasi orang-orang dengan kekuatan ilusinya dan godaan berbahaya. Manusia, meskipun tidak sempurna, pada dasarnya memiliki sifat kebaikan, kebajikan, dan keberanian moral yang telah dipupuk dan diwariskan selama ribuan tahun. Di sinilah letak harapannya.

Peristiwa global berkembang dengan kecepatan luar biasa. Kebenaran meningkat, dan orang-orang di dunia bangkit.

Di Tiongkok, jutaan orang secara damai menentang pemerintahan tirani partai Komunis Tiongkok dengan tetap teguh dalam iman dan moralitasnya.

Terinspirasi oleh seri editorial Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis, lebih dari 300 juta rakyat Tiongkok dengan berani melepaskan ikatannya dengan Partai Komunis Tiongkok dan organisasi afiliasinya melalui tindakan “tui dang,” atau “keluar dari Partai Komunis Tiongkok.”

Semakin banyak individu yang membuat keputusan yang tulus untuk membebaskan diri dari belenggu komunisme. Dengan demikian, disintegrasi Partai Komunis sudah berlangsung.

Akhir dari Partai Komunis adalah masalah pengaturan Ilahi. Jika para pemimpin Tiongkok mengambil langkah-langkah untuk membongkar Partai Komunis Tiongkok, mereka akan diberikan semua persyaratan untuk transisi yang bersih. Di masa depan, mereka berdiri untuk mendapatkan otoritas sejati — yang diberikan oleh para dewa. Jika mereka dengan keras kepala menolak untuk melakukan hal ini, mereka akan mengambil nasib Partai Komunis Tiongkok sebagai miliknya, bergabung dengan Partai Komunis Tiongkok dalam musibah kejatuhan terakhirnya.

Dunia mengalami kebangkitan kebudayaan tradisional dan moralitas sejalan dengan nilai-nilai universal yaitu Sejati, Baik, dan Sabar. Di depan kebangkitan ini adalah Shen Yun Performing Arts, yang melakukan tur di lima benua. Menggunakan media tarian Tiongkok klasik, Shen Yun membawa nilai-nilai universal ini kepada penonton di seluruh dunia.

Barat telah mulai mengakui penyusupan komunis dan subversi kebudayaan tradisional yang telah terjadi selama abad terakhir. Pembersihan unsur-unsur komunis dan kebudayaan modern yang menyimpang telah dimulai di banyak bidang, termasuk hukum dan pemerintahan, pendidikan, dan hubungan diplomatik. Pemerintah menjadi lebih waspada terhadap rezim komunis dan pendukungnya, sangat membendung pengaruh komunisme di kancah global.

Komunisme bukanlah musuh yang dapat dikalahkan oleh kekuatan militer. Untuk membebaskan dunia dari genggaman komunisme, kita harus mulai dengan menyucikan diri kita dari dalam. Master Li Hongzhi, pendiri Falun Dafa, menulis dalam artikelnya “Menenangkan Eksternal dengan Berkultivasi Internal”:

Jika manusia tidak mengutamakan akhlak, akan terjadi kekacauan besar yang tak terkendalikan di dunia, sesama manusia saling bermusuhan dan hidup tanpa kebahagiaan, bila hidup tanpa kebahagiaan maka tidak akan takut mati; Lao Zi berkata: Jika rakyat tidak takut mati, bagaimana dapat menakutinya dengan kematian? Ini adalah suatu ancaman besar yang segera datang. Kedamaian dunia adalah keinginan rakyat, pada saat demikian jika lebih banyak lagi undang-undang dan peraturan diberlakukan untuk memperoleh
kestabilan, akan berakibat sebaliknya. Untuk mengatasi kekhawatiran ini, maka harus berkultivasi akhlak secara universal baru dapat mengobati dari dasarnya, bila pejabat tidak egois maka negara tidak akan bobrok, bila rakyat lebih mengutamakan kultivasi diri dan menjunjung akhlak, pemerintah dan rakyat masing-masing mengendalikan hatinya, maka seluruh negeri akan stabil dan rakyat mendukungnya, negara menjadi kokoh, ancaman dari luar akan takut dengan sendirinya, seluruh dunia seyogianya jadi damai, ini adalah perbuatan orang suci.

Sang Pencipta yang berbelaskasih selalu mengawasi umat manusia. Bencana terjadi ketika manusia mengkhianati Ilahi, dan umat manusia hanya dapat diselamatkan dengan cara kembali ke warisan yang diberikan Tuhan.

Selama kita tetap tidak tergerak dan melihat melalui sisi luar, memelihara hati belas kasih yang sejati, mengikuti standar Ilahi untuk menjadi manusia, menghidupkan kembali nilai-nilai tradisional, dan kembali ke kebudayaan tradisional, para dewa akan membebaskan umat manusia dari kejahatan. Upaya roh komunisme untuk merusak dan menghancurkan umat manusia akan berakhir dengan kegagalan.

Kita harus berterima kasih kepada yang ilahi. Dewa telah memberi kita cara untuk membebaskan diri dari jerat kejahatan, meletakkan jalan bagi kita untuk kembali ke tradisi dan yang Ilahi.

Hari ini, apakah umat manusia akan menjalani jalan ini atau tidak adalah pilihan yang dihadapi kita semua.

BACA SEBELUMNYA 

Bagaimana Roh Jahat Komunisme Sedang Menguasai Dunia Kita : Pengantar

Bagaimana Roh Jahat Komunisme Sedang Menguasai Dunia Kita: Pendahuluan

Bagaimana Roh Jahat Komunisme Sedang Menguasai Dunia Kita : Bab I – Strategi Iblis untuk Menghancurkan Kemanusiaan

Bagaimana Roh Jahat Komunisme Sedang Menguasai Dunia Kita : Bab II – Awal Komunisme Eropa

Bagaimana Roh Jahat Komunisme Sedang Menguasai Dunia Kita : Bab III – Pembunuhan Massal di Timur

Bagaimana Roh Jahat Komunisme Sedang Menguasai Dunia Kita : Bab IV – Mengekspor Revolusi

Bagaimana Roh Jahat Komunisme Sedang Menguasai Dunia Kita : Bab V – Infiltrasi ke Barat (Bagian I)

Bagaimana Roh Jahat Komunisme Sedang Menguasai Dunia Kita : Bab V – Infiltrasi ke Barat (Bagian II)

Bagaimana Roh Jahat Komunisme Sedang Menguasai Dunia Kita : Bab VI – Pemberontakan Terhadap Tuhan

Bagaimana Roh Jahat Komunisme Sedang Menguasai Dunia Kita : Bab VII – Penghancuran Keluarga (Bagian I)

Bagaimana Roh Jahat Komunisme Sedang Menguasai Dunia Kita : Bab VII – Penghancuran Keluarga (Bagian II)

Bagaimana Roh Jahat Komunisme Sedang Menguasai Dunia Kita : Bab VIII – Bagaimana Komunisme Menabur Kekacauan dalam Politik (I)

Bagaimana Roh Jahat Komunisme Sedang Menguasai Dunia Kita : Bab VIII – Bagaimana Komunisme Menabur Kekacauan dalam Politik (II)

Bagaimana Roh Jahat Komunisme Sedang Menguasai Dunia Kita : Bab IX – Perangkap Ekonomi Komunis (Bagian I)

Bagaimana Roh Jahat Komunisme Sedang Menguasai Dunia Kita : Bab IX – Perangkap Ekonomi Komunis (Bagian II)

Bagaimana Roh Jahat Komunisme Sedang Menguasai Dunia Kita : Bab X – Menggunakan Hukum untuk Kejahatan

Bagaimana Roh Jahat Komunisme Sedang Menguasai Dunia Kita : Bab XI – Menodai Seni

Bagaimana Roh Jahat Komunisme Sedang Menguasai Dunia Kita : Bab XII – Menyabotas Pendidikan (Bagian I)

Bagaimana Roh Jahat Komunisme Sedang Menguasai Dunia Kita : Bab XII – Menyabotase Pendidikan (Bagian II)

Bagaimana Roh Jahat Komunisme Sedang Menguasai Dunia Kita : Bab XIII – Membajak Media

Bagaimana Roh Jahat Komunisme Sedang Menguasai Dunia Kita : Bab XIV – Kebudayaan Populer : Kegemaran yang Bobrok

Bagaimana Roh Jahat Komunisme Sedang Menguasai Dunia Kita : Bab XV – Akar Terorisme Adalah Komunisme

Bagaimana Roh Jahat Komunisme Sedang Menguasai Dunia Kita : Bab XVI – Komunisme Membajak Environmentalisme (Bagian I)

Bagaimana Roh Jahat Komunisme Sedang Menguasai Dunia Kita : Bab XVI – Komunisme Membajak Environmentalisme (Bagian II)

Bagaimana Roh Jahat Komunisme Sedang Menguasai Dunia Kita : Bab XVII Globalisasi – Intinya adalah Komunisme

Bagaimana Roh Jahat Komunisme Sedang Menguasai Dunia Kita : Bab XVIII – Ambisi Global Partai Komunis Tiongkok (Bagian I)

Bagaimana Roh Jahat Komunisme Sedang Menguasai Dunia Kita : Bab XVIII – Ambisi Global Partai Komunis Tiongkok (Bagian II)

Menyoroti Agresi Rezim Komunis Tiongkok di Perbatasan yang Dipersengketakan dengan India

0

Venus Upadhayaya

Agresi rezim komunis Tiongkok di perbatasan yang dipersengketakan dengan India menarik perhatian dunia internasional. Analis mempertanyakan saat-saat pertempuran kecil antara pasukan patroli negara Asia yang bertetangga di dua lokasi dalam beberapa minggu terakhir.

Sejumlah bentrokan baru-baru ini terjadi di sepanjang sekitar 3.500 KM dari perbatasan yang disengketakan, dikenal sebagai Line of Actual Control atau LAC di wilayah Himalaya India Timur di Ladakh dan wilayah Himalaya Tengah India di Sikkim yang turut berbagi perbatasan dengan Bhutan.

Konflik baru-baru ini dimulai pada 5 Mei dan 6 Mei 2020, antara pasukan patroli Tiongkok dan India di wilayah danau Pangong Tso, di mana Ladakh bertemu dengan wilayah Tibet. Hal demikian disampaikan oleh  Mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat India, Letjen (purn) Gurmit Singh yang pensiun setelah 40 tahun melayani angkatan darat India.

“Jadi pada tanggal 5 Mei, mereka terlibat saling dorong. Pada tanggal 9 Mei, ada lagi saling berhadapan di wilayah Sikkim Utara antara dua pasukan patroli, mereka terlibat saling dorong. Tujuh orang tentara Tiongkok dan empat tentara India terluka,” kata Singh kepada The Epoch Times edisi Bahasa Inggris melalui sambungan telepon dari New Delhi.

Singh menambahkan : “Sejak itu, terjadi peningkatan eskalasi  di wilayah lembah Galwan, yang berada di utara wilayah danau Pangong Tso dan juga di wilayah Ladakh timur.” Ia menambahkan bahwa, perselisihan itu terjadi antara India dan Tiongkok karena setiap negara memiliki persepsi berbeda tentang Line of Actual Control.  

Sejak konflik dimulai, Tiongkok telah mendirikan 80 hingga 100 kemah dengan mengerahkan kendaraan dan senjata berat. Bahkan, mulai membangun bunker di lembah Galwan. Sementara itu, India mengerahkan tentara di wilayah tersebut.

Singh mengatakan saluran hotline antara kedua pihak tetap dibuka antara komandan pasukan Tiongkok dan India di wilayah Ladakh Timur, bersamaan dengan saluran diplomatik lainnya. Dia juga mengatakan bahwa tentara India sudah siap siaga. 

Menurut laporan media India, Press Trust of India, pihak Komunis Tiongkok menyalahkan India atas ketegangan yang terjadi. Tiongkok berdalih bahwa pihak India masuk tanpa izin ke wilayah Tiongkok, yang mana ditolak oleh India.

‘Berdebat Tentang Teritori dan Terus Mendorong’

Tindakan rezim komunis Tiongkok membangun bunker di sepanjang wilayah dipersengketakan dengan India di Ladakh adalah taktik yang sudah digunakannya dengan negara-negara lain yang berbatasan dengannya. 

Hal demikian disampaikan oleh Aparna Pande, seorang peneliti dan Direktur di Hudson Institute’s Initiative on the Future of India and South Asia di Washington, kepada The Epoch Times.

“Ini taktik mereka: berdebat tentang teritori, terus mendorong dan mendorong serta menguji pada sisi lain, maka ketika anda dapat membangun bunker secara permanen dan kemudian duduk di sana. Kemudian lagi, setelah beberapa saat, merayap maju,” kata Pande. Ia menambahkan bahwa rezim Tiongkok sama agresifnya dengan Jepang, Rusia, Myanmar, Vietnam, dan Filipina.

“Ingat, Tiongkok melakukannya di darat-laut, menciptakan pulau, dan mengklaim wilayah serta menciptakan klaim fiktif, ” tambahnya.

Gurmit Singh mengatakan pembangunan bunker oleh Tentara Pembebasan Rakyat adalah sangat signifikan  karena dilakukan di Line of Actual Control dan bukan di perbatasan yang diselesaikan. Termasuk dikarenakan insiden strategis lainnya di wilayah yang lebih besar pada waktu yang sama.

Dia mengutip sebagai contoh jalan raya yang diresmikan oleh India pada 5 Mei di negara bagian Uttaranchal, di wilayah perbatasan Nepal dan Tiongkok, yang diprotes oleh Nepal. Serta bendungan yang sedang dibangun oleh Pakistan di wilayah Khyber Pakhtunkhwa di bawah pendudukan Pakistan atas wilayah Jammu dan Kashmir yang disengketakan.

Bendungan itu diresmikan pada 2 Mei 2020, terletak di wilayah yang sama di mana Komunis Tiongkok dan Pakistan membangun Koridor Ekonomi Tiongkok-Pakistan, bagian dari proyek ambisius Belt and Road Initiative (BRI) rezim Tiongkok dari Xinjiang ke pantai selatan Pakistan.

Bendungan itu adalah perusahaan patungan dari perusahaan utama, Grup Gezhouba China Cos. (CGGC), dan perusahaan Pakistan, Descon Engineering

Sementara itu, Singh mengatakan “semua titik ini perlu dihubungkan” untuk menganalisa situasi, sedangkan Aparna Pande mengatakan rezim Tiongkok menggunakan Pakistan dan Nepal untuk menekan India.

AS Bersedia Jadi Mediator Terkait Sengketa Perbatasan

Pande menilai rezim Tiongkok berusaha mengaburkan perhatian dunia dari pandemi dengan agresi di perbatasannya yang dipersengketakan dengan India.

“Tiongkok telah membangun banyak infrastruktur di sisi perbatasannya selama bertahun-tahun. India lambat melakukan hal itu, tetapi dalam beberapa tahun terakhir, India  membangun banyak ”landasan terbang, jalan segala cuaca, dan sebagainya,” katanya.

Pande menegaskan : “Tindakan berperang Tiongkok adalah upaya untuk mencegah India memperkuat sisi perbatasannya. Beijing juga berharap perhatian dunia akan dialihkan dari COVID. “

Presiden Trump mengatakan pada 27 Mei 2020 bahwa Amerika Serikat bersedia menengahi konflik antara India dan Tiongkok. Tujuannya untuk membantu menyelesaikan sengketa perbatasan yang sedang berlangsung.

“Kami  memberitahukan kepada India dan Tiongkok bahwa Amerika Serikat siap, mau, dan mampu memediasi atau menengahi perselisihan perbatasan mereka yang kini berkecamuk. Terima kasih!” demikian Trump dalam cuitannya di Twitter.

Sementara itu, India maupun Tiongkok tidak mencari intervensi dari Amerika Serikat atau komunitas internasional, sedangkan tawaran Trump akan mengecewakan Tiongkok.

“Beijing akan lebih kesal dengan tawaran Presiden Trump daripada Delhi, ini karena AS menganggap India dan Tiongkok sederajat dan sesuatu yang belum pernah diterima oleh Beijing,” kata Pande.

Singh mengatakan mungkin ada banyak alasan di balik agresi Tiongkok baru-baru ini di perbatasan. Ia mengatakan bisa jadi situasi politik internal Tiongkok serta tekanan global pada rezim Tiongkok untuk menjawab pertanyaan tentang pandemi, atau bisa jadi dampak perang dingin AS— Tiongkok.

Singh mengatakan, ada kemungkinan lainnya dikarenakan India mengambil peran kepemimpinan sebagai ketua dewan eksekutif Organisasi Kesehatan Dunia pada 22 Mei lalu. Atau dikarenakan banyak negara menginginkan Taiwan diberi status pengamat di Majelis Kesehatan Dunia. (asr)

FOTO : Wisatawan berfoto saat memandang ke depan Danau Pangong di distrik Leh di Union of Ladakh yang berbatasan dengan India dan Tiongkok. pada 14 September 2018. Sumber-sumber pertahanan India mengatakan ratusan tentara Tiongkok telah pindah ke zona sengketa sepanjang 3.500 kilometre perbatasan panjang (2.200 mil) setelah bentrok kecil baru-baru ini. (Prakash Singh / AFP / Getty Images)

Video Rekomendasi :