ETIndonesia
– Bank Indonesia mengumumkan bahwa pandemi yang mulai merebak pada awal tahun 2020 di
Tiongkok dan menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia, memengaruhi
pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I 2020.
Kepala
Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko mengatakan pertumbuhan
ekonomi Indonesia tercatat 2,97% (yoy) pada triwulan I 2020, melambat
dibandingkan dengan capaian triwulan sebelumnya sebesar 4,97% (yoy).
Menurut
dia, pengaruh COVID-19 terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama pada
penurunan permintaan domestik, di tengah kinerja positif sektor eksternal.
“Ke depan,
Bank Indonesia akan terus mencermati dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya
terhadap perekonomian Indonesia, serta secara konsisten memperkuat koordinasi
dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga stabilitas makroekonomi
dan sistem keuangan, serta mendorong pemulihan ekonomi nasional,” katanya dalam
siaran pers tertulis, (5/5/2020).
Dari sisi
pengeluaran, penurunan pertumbuhan ekonomi triwulan I 2020 terutama dipengaruhi
penurunan permintaan domestik. Konsumsi rumah tangga tercatat 2,84% (yoy), jauh
lebih rendah dibandingkan dengan kinerja pada triwulan IV 2019 sebesar 4,97%
(yoy).
Investasi
juga tumbuh melambat sebesar 1,7% (yoy) terutama dipengaruhi oleh melambatnya
investasi bangunan. Respons stimulus Pemerintah melalui konsumsi Pemerintah
yang tumbuh 3,74% (yoy) dapat menahan perlambatan permintaan domestik lebih
dalam.
Selain
itu, ekspor neto berkontribusi positif dipengaruhi ekspor yang tumbuh 0,24%
(yoy) dan impor yang mencatat kontraksi 2,19% (yoy).
Dari sisi lapangan usaha (LU), perlambatan ekonomi terutama didorong oleh melambatnya aktivitas LU Perdagangan dan Penyediaan Akomodasi serta LU Transportasi dan Pergudangan dipengaruhi berkurangnya mobilitas masyarakat sebagai dampak dari penerapan langkah-langkah untuk memitigasi COVID-19. Di samping itu, kinerja LU Pertanian menurun dipengaruhi perkembangan cuaca yang kurang menguntungkan. (asr)
Seorang anak laki-laki berusia lima tahun bertekad untuk membeli Lamborghini untuk dirinya sendiri sehingga dia nekat membawa mobil orangtuanya dan berangkat untuk membeli mobil impianya, sebelum polisi menghentikan rencananya.
Wajar bagi anak-anak muda untuk bermimpi mendapatkan mobil impian mereka, tetapi ketika mereka baru berusia lima tahun mereka biasanya cukup puas hanya dengan versi mainan dari kendaraan mewah tersebut.
Bahkan ketika mereka sudah cukup dewasa untuk mengemudi, biasanya perlu beberapa tahun penghematan sebelum akhirnya mereka mampu membeli mobil. Namun, penggila mobil mewah yang khusus ini, bagaimanapun, menganggap dirinya lebih dari siap untuk membeli Lamborghini pada usia lima tahun.
(Foto: Pixabay)
Pada hari Senin (4/5), polisi berpatroli di Ogden, Utah, AS, ketika mereka melihat sebuah mobil melaju dengan kecepatan 32mph di zona 70mph.
Letnan Nick Street mengira pengemudi itu cacat atau mengalami keadaan darurat medis, jadi dia menghentikan mobil itu. Cuplikan Dashcam menunjukkan sebuah SUV berwarna terang melaju perlahan bergerak melintasi jalur tanpa menggunakan lampu indikator, di mana Street menyalakan sirene-nya dan meminta SUV itu menepi.
Berbicara kepada Buzzfeed News tentang situasi yang aneh, Street mengenang: “Ada tikungan di jalan dan dia agak kesulitan membuat tikungan.”
Dan ketika Street mendekat pada mobil itu, dia tidak percaya dengan apa yang dia temui di belakang kemudi.
Anak yang tidak dikenal duduk tepat di tepi kursi pengemudi, dengan kedua kaki di pedal rem. Street harus membantu ana itu meletakkan mobil di taman agar tidak mulai bergerak lagi ketika dia mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi .
Bocah itu memberi tahu Street bahwa dia berusia lima tahun, dan bahwa dia telah meninggalkan rumah untuk pergi ke California karena dia ingin membeli Lamborghini.
Tentu saja, California bukan satu-satunya tempat dia dapat membeli Lamborghini, tetapi anak lelaki berusia lima tahun itu masuk akal untuk pergi ke negara bagian yang terkait dengan kekayaan dan kemewahan untuk membeli mobil mewah.
His story is that he left home after an argument with Mom, in which she told him she would not buy him a Lamborghini. He decided he'd take the car and go to California to buy one himself. He might have been short on the purchase amount, as he only had $3 dollars in his wallet.
— Utah Highway Patrol (@UTHighwayPatrol) May 4, 2020
Utah Highway Patrol membagikan foto kejadian itu di Twitter, meskipun tweet itu secara tidak benar menyatakan bahwa bocah itu telah pergi membeli mobil setelah bertengkar dengan ibunya tentang hal itu.
Faktanya, orangtua bocah laki-laki itu sedang bekerja pada saat itu dan kakaknya yang menjaga anak itu, ketika bocah laki-laki itu mengambil kunci mobil dan pergi.
Bahkan jika dia berhasil sampai ke California, tidak mungkin bocah itu akan dapat membeli mobil impiannya karena dia tidak memiliki cukup uang.
Utah Highway Patrol mengatakan: “Dia mungkin tidak cukup uang untuk membeli, karena dia hanya memiliki 3 dollar di dompetnya.”
(Foto: Pexels)
“Dia bertekad untuk mendapatkan Lamborghini dengan uang yang dia miliki di dompetnya. Rupanya, dia tidak menyadari dia bisa mendapatkannya di Utah,” Street menambahkan.
Syukurlah, bocah lelaki itu baru berhasil beberapa mil dari rumah dan tidak ada yang terluka selama petualangan antarnegara bagiannya.
Street mengatakan, Utah Highway Patrol sedang berkomunikasi dengan jaksa wilayah untuk menentukan apakah ada tuntutan yang harus diajukan terhadap orangtua bocah itu atas insiden tersebut, tetapi ia mencatat bahwa berdasarkan keadaan emosional bocah lelaki itu, ada peluang itu akan terulang kembali.
(Foto: Pixabay)
Semoga bocah itu mengetahui bahwa dia tidak perlu pergi ke California untuk mendapatkan Lamborghini, jadi setidaknya dia tidak akan mengambil mobil orangtuanya saat lain kali dia merasa ingin membeli mobil impiannya.(yn)
Seiring pesatnya seruan untuk decoupling atau keterlepasan industri Amerika Serikat dari ketergantungan pada manufaktur di Tiongkok, Presiden Donald Trump membantu mempersiapkan lapangan untuk hengkangnya industri dari Tiongkok. Caranya dengan mengambil pendekatan yang lebih skeptis terhadap hubungan dengan rezim di Beijing dari para pendahulunya. Sementara para globalis mendorong kembali terhadap upaya pemisahan itu, kunci teknologi telekomunikasi 5G menunjukkan keterbatasan pendekatan.
Argumen untuk melindungi hubungan ekonomi Amerika Serikat- Tiongkok yang saling terkait – secara luas didukung di beberapa kalangan.
Pada Desember lalu, mantan Presiden Bank Dunia Robert Zoellick, yang melayani pemerintahan George W. Bush sebagai perwakilan perdagangan Amerika Serikat, bertanya pada pertemuan Dewan Bisnis Amerika Serikat-Tiongkok, “Apakah anda sudah siap akan hal ini?”
“Abad ke-20 melukiskan gambaran mengejutkan mengenai penghancuran zaman industri; jangan berasumsi bahwa era dunia maya abad ke-21 adalah kebal terhadap keretakan atau malapetaka dengan skala yang sama atau bahkan lebih besar,” kata Robert Zoellick.
“Anda perlu memutuskan apakah anda pikir Amerika Serikat masih dapat bekerja sama dengan Tiongkok untuk saling menguntungkan sambil mengelola perbedaan, dan jika demikian, bagaimana.”
Financial Times mengatakan bahwa kata-kata Robert Zoellick “menangkap ketakutan — terutama di bagian penetapan kebijakan ekonomi dan asing Washington — bahwa perang dagang Presiden Amerika Serikat Donald Trump melawan Beijing telah membuka jalan bagi ‘pemisahan’ dua ekonomi terbesar di dunia yang tidak dapat dikembalikan lagi.”
Robert Zoellick bertanggung jawab untuk menyelesaikan negosiasi yang membawa Tiongkok menjadi anggota Organisasi Perdagangan Dunia- WTO. Pandangan Robert Zoellick digaungkan oleh ahli perdagangan dan ahli Tiongkok lainnya.
Harry G. Broadman, seorang ekonom yang telah bekerja di pemerintah Amerika Serikat, organisasi internasional, sektor swasta, dan peran akademik selama 30 tahun lebih karirnya, menulis di Forbes pada bulan September 2019 bahwa pemisahan dari Tiongkok berpotensi menghadirkan “dampak limpahan negatif di seluruh dunia.”
Dari konsekuensi tersebut, Harry Broadman menyatakan, “pencabangan dua teknologi, yang secara fundamental dapat membahayakan manfaat global dari kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, ”adalah salah satu aspek paling berisiko dari membawa Amerika Serikat keluar dari Tiongkok.
Dalam bahasa Inggris yang sederhana, argumen Harry Broadman adalah bahwa tanpa globalisasi, yang sebagian besar didukung oleh hubungan Amerika Serikat-Tiongkok, teknologi berjalan sendiri, mengembangkan standar dan spesifikasi untuk daerah di mana teknologi muncul, bukan di bawah standar umum globalisasi di seluruh dunia.
Bahaya 5G Dominasi
“Ia salah,” kata Robert Spalding, merujuk pada pandangan pencabangan teknologi ala Harry Broadman.
Robert Spalding adalah pensiunan brigadir jenderal Angkatan Udara dan arsitek Strategi Keamanan Nasional Amerika Serikat, yang menyebut Tiongkok sebagai musuh. Kini Robert Spalding adalah rekan senior di Institut Hudson di Washington, dan penulis buku terbaru “Stealth War: How China Took Over While America’s Elite Slept.”
Bahaya nyata, Robert Spalding mengatakan kepada The Epoch Times selama wawancara ekstensif, sedang berjuang untuk menguasai generasi kelima — 5G — teknologi dan standar seluler yang sudah ada mulai mengubah cara data dikumpulkan dan digunakan di seluruh dunia.
“Amerika Serikat adalah yang pertama mengembangkan telepon pintar untuk 4G,” kata Robert Spalding.
Akibatnya, “Amerika Serikat mendominasi pasar informasi.”
Tetapi saat dunia bergerak ke 5G, risikonya lebih besar jika “konsep data terbuka” dan “pasar data terbuka” dari jaringan 4G tersebut dipelihara. Di Eropa, konsep data terbuka telah “dibuat kepedulian terhadap perlindungan privasi.”
Namun, di Tiongkok, pasar data terbuka menciptakan peluang global.
“Di tangan Tiongkok, data terbuka memungkinkan negara memegang kendali kekuatan yang dimiliki Google dan Amazon,” kata Robert Spalding. “Negara” di Tiongkok dipimpin dan dijalankan oleh Partai Komunis Tiongkok.
Robert Spalding menjelaskan, Kemampuan perusahaan-perusahaan ini untuk menunjukkan dengan tepat lokasi anda, hal-hal lainnya yang anda lakukan dan apa yang anda beli sangat cekatan, dan bertentangan dengan masalah privasi dan prinsip-prinsip demokrasi liberal AS.
Robert Spalding menunjukkan bahwa “seperti Android dan Apple menjadi pemain yang tak terlalu dominan di 5G, kini Tencent dan Alibaba serta DJI dan Hikvision dapat mulai mendominasi ruang data itu. Jadi kita bergerak dari dunia yang terpusat di Amerika Serikat menuju ke pusat di Baidu dan Tencent.”
Kelima perusahaan tersebut adalah perusahaan teknologi Tiongkok yang memiliki hubungan dengan Komunis Tiongkok. Alibaba dan Tencent umumnya berada di peringkat 10 besar perusahaan internet di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar.
“Itu sebabnya kesalahan Harry G. Broadman [mengenai masalah pencabangan dua teknologi]. Adalah positif jika kita pindah ke sistem data yang fokus pada privasi dan keamanan serta kedaulatan dan penggunaan 5G yang aman,” kata Robert Spalding.
Mengacu pada Harry Broadman, Robert Spalding mengatakan bahwa “apa yang dianjurkan Harry Broadman adalah Tiongkok mendominasi ruang teknologi.”
Tiongkok Menetapkan Standar
Robert Spalding mengatakan bahwa 3GPP, badan payung di mana kunci organisasi standar telekomunikasi di dunia beroperasi dan berkoordinasi, sangat didominasi oleh Tiongkok.
Karena produsen peralatan jaringan Amerika Serikat “tidak diharapkan bertahan hidup,” yang menyisakan hanya empat perusahaan di dunia yang akan membuat peralatan jaringan untuk masa depan 5G, yaitu Ericsson, Nokia, Samsung, dan Huawei Tiongkok — yang semuanya tunduk pada standar yang sangat dipengaruhi oleh spesifikasi teknis Tiongkok.
Oleh karena itu, secara fungsional, Robert Spalding menunjukkan bahwa meskipun Ericsson adalah milik Swedia dan Nokia adalah milik Finlandia, dan Samsung adalah milik Korea Selatan, itu semua akhirnya membangun sistem yang sama dengan Huawei.
“Intinya, semua orang yang membangun jaringan Tiongkok berdasarkan data terbuka, bukan berdasarkan pada jaringan yang aman. Itu sebabnya Harry Broadman salah. Teori Harry Broadman mempromosikan Tiongkok,” kata Robert Spalding.
Robert Spalding mengatakan, ini berarti, “akuisisi intelijen” dan “kemampuan untuk memengaruhi masyarakat” oleh Tiongkok sangat meningkat baik di Tiongkok maupun di luar negeri, termasuk di Amerika Serikat.
Statistik dari Institut Elektronika dan Insinyur Elektronik mendukung klaim Robert Spalding.
Dalam postingan tanggal 17 Maret berjudul “Analisis Strategi: Huawei adalah kontributor nomor 1 di antara 5 kontributor top untuk spesifikasi 3GPP 5G,” Alan Weissberger melaporkan bahwa “meskipun ada lebih dari 600 perusahaan anggota yang berpartisipasi dalam 3GPP, proses spesifikasi 5G perusahaan anggota tersebut sebenarnya dipimpin oleh beberapa perusahaan telekomunikasi terkemuka… Penelitian baru dari Strategy Analytics … ditemukan bahwa 13 perusahaan berkontribusi lebih dari 78% makalah terkait 5G dan menyebabkan 77% Item Kerja dan Item Studi terkait 5G.”
Dari 13 perusahaan tersebut, lima teratas adalah, secara berurutan, Huawei, Ericsson, Nokia, Qualcomm, dan China Mobile.
Perdagangan Bebas vs Perdagangan Dengan Sumber Daya Terpusat
“Dengan membiarkan Tiongkok berada dalam sistem perdagangan global, anda sebenarnya merongrong premis dasar” sistem itu, kata Robert Spalding.
Sistem perdagangan global itu memiliki “pendekatan berbasis pasar untuk alokasi modal maupun dan perdagangan.”
“Tiongkok bukanlah ekonomi berbasis pasar,” kata Robert Spalding. Robert Spalding telah mengatakan sebelumnya, bahwa Tiongkok bukan “ekonomi yang direncanakan secara terpusat, tetapi sumber daya terpusat.”
Robert Spalding menjelaskan, Ketika Tiongkok menyediakan sumber daya dan modal untuk sebuah perusahaan, itu bukanlah solusi berbasis pasar. Harga ditentukan oleh Tiongkok, bukan oleh pasar.
“Jika anda benar-benar ingin memiliki sistem perdagangan bebas … maka Tiongkok tidak dapat menjadi bagian karena Tiongkok tidak percaya pada sistem tersebut,” ungkap Spalding. (Vivi/asr)
FOTO : Toko ritel Huawei di Beijing dalam file foto ini. (Foto AP / Ng Han Guan, File)
Tokoh-tokoh di sejumlah negara mulai bersuara lantang menuntut pemerintahan komunis Tiongkok. Dikarenakan menutupi penyebaran virus wuhan di Tiongkok. Kini tuntutan itu juga disuarakan di Argentina.
Menurut Infobae, pengacara Argentina, Alejandro Sanchez Kalbermatten mengajukan gugatan terhadap Pengadilan Kriminal dan Pemasyarakatan 12 di Argentina pada 16 April 2020 lalu.
Alasan penuntutan adalah: Komunis Tiongkok sengaja dan menyembunyikan dari dunia sehingga menyebabkan Genosida virus. Dia telah mengirim email ke Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag, Belanda.
Pengacara Argentina Kalbermatten berkata : “Ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida serius dan contoh internasional. Dapat dikatakan bahwa yurisdiksi dan wewenang khusus diberikan di bawah Statuta Roma, (Mahkamah Pidana Internasional) Ini adalah lembaga yang memenuhi syarat untuk menyelidiki dan melakukan uji coba terakhir untuk menentukan apakah otoritas Komunis Tiongkok bertanggung jawab. “
Kalbermatten mengatakan apakah kematian dan krisis yang disebabkan oleh pneumonia Komunis Tiongkok” terdiri dari genosida atau kejahatan terhadap kemanusiaan secara ekonomi, kesehatan dan sosial. Ia mengataka, kejahatan itu harus diselidiki dan diadili oleh Pengadilan Kriminal Internasional sesuai dengan Statuta Roma.
Sedangkan, Jujuy al Momento, media lainnya di Argentina, melaporkan bahwa Kalbermatten juga akan meluncurkan “penuntutan terpadu” terhadap korban yang terkena virus secara nasional.
Selain itu, gelombang menyalahkan Komunis Tiongkok atas virus itu juga terjadi di Afrika. Blessing Ramoba, ketua Forum Pertambangan Afrika Selatan, mengatakan di cuitan twitternya pada 31 Maret berbunyi :
“Ekonomi Afrika Selatan telah kehilangan miliaran rand karena virus Wuhan. Komunis Tiongkok harus membatalkan utangnya dari Afrika Selatan untuk menyatakan kesalahannya sendiri. “
Sedangkan, Ofori-Atta, Ketua Komite Pengembangan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional saat ini dan Menteri Keuangan Ghana, juga mengatakan Komunis Tiongkok harus “menjadi lebih kuat” dalam pengurangan hutang.
Menteri Keuangan Ghana Ofori-Atta pada awal April 2020 lalu pernah berkata : “Perasaan saya adalah bahwa Komunis Tiongkok harus meningkat (meringankan utang Afrika). Utang Afrika ke Tiongkok sekitar 145 miliar dolar AS, dan utang tahun ini perlu dilunasi lebih dari 8 miliar dolar AS. “
Mantan Wakil Presiden Kenya Musalia Mudavadi pada 19 April lalu menyerahkan surat tuntutan yang diserahkan kepada media. Isinya meminta Komunis Tiongkok untuk membatalkan semua utang Kenya. Sedangkan, Mantan menteri keuangan Nigeria Ngozi Okonjo-Iweala juga meminta Komunis Tiongkok untuk memberikan keringanan utang yang komprehensif untuk Afrika. (Hui/asr)
Kecelakaan di jalan raya umumnya memiliki konsekuensi serius. Di daerah Rheinland-Pfalz, Jerman, Sebuah mobil yang dikendarai pasangan bersama ketiga anjingnya mengalami kecelakaan dan terjungkir.
Sayangnya salah satu anjing yang terkecil kehilangan nyawanya. Dua anjing lainya selamat dan pemiliknya dilarikan ke rumah sakit setelah kecelakaan itu.
Meskipun mereka dengan cepat memberikan perhatian medis dan membawa orang-orang ke rumah sakti dengan ambulans, dua gigi taring itu dibiarkan terikat dan dibiarkan menunggu di sana.
Anjing-anjing malang, dengan bulu putih yang indah, sangat kedinginan, tubuh mereka mati rasa dan menggigil karena suhu musim dingin yang membeku.
“Saya melihat ke dalam kendaraan dan tidak melihat kalung anjing yang akan mengamankan anjing atau kotak apa pun yang digunakan untuk mengangkut mereka,” kata seorang warga yang menyaksikan kejadian itu pada media setempat.
Ada bukti foto di mana kita melihat dua anjing cantik bertelinga panjang terikat dengan tali ke salah satu pintu mobil yang terbalik. Ekspresi mereka sangat sedih dan kelelahan.
Mereka dilupakan seolah-olah mereka bukan makhluk hidup. Sungguh memilukan melihat anak-anak anjing menunggu seseorang untuk membantu mereka setelah pengalaman yang tragis, di tengah ketakutan dan kedinginan.
Sungguh disayangkan bahwa orang-orang yang dekat dengan kecelakaan tidak peka terhadap hewan peliharaan yang juga membutuhkan bantuan. Hewan, seperti manusia, sangat terpengaruh oleh apa yang terjadi.
Seperti yang telah kita ketahui, banyak penelitian menunjukkan bahwa hewan juga menderita kerusakan psikologis setelah situasi yang sulit. Mereka bisa saja mati seperti adik mereka.
“Setelah menderita trauma psikologis, hewan-hewan tidak pernah sama lagi,” kata seorang dokter hewan yang mengetahui kasus ini.
Beberapa hewan peliharaan yang telah mengalami situasi yang penuh tekanan atau kejam, dapat menunjukkan gejala seperti kehilangan nafsu makan dalam waktu lama, depresi, tidak aktif, gugup.
Yang lain cenderung marah, bersembunyi, atau bereaksi dengan takut terhadap sentuhan atau kebisingan. Perawatan, secara umum, dapat diperpanjang sampai insiden itu diatasi.
Kehidupan manusia itu penting, tetapi jika kita benar-benar mencintai hewan peliharaan kita, kita seharusnya peduli dengan rasa sakit mereka. Mungkin Anda, jika Anda menyaksikan kecelakaan itu, akan segera membawa anjing yang masih hidup ke dokter hewan untuk memeriksa keadaan kesehatan mereka.
Apa yang seharusnya tidak dilakukan adalah membuat keputusan untuk mengikat mereka ke kendaraan agar mereka tidak tersesat, apalagi membiarkan mereka mati kedinginan. Tentunya mereka akan setia menunggu pemiliknya di tempat yang sama. (yn)
Ada orang yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk membantu hewan jalanan. Inilah yang telah dilakukan Gommy Bustamante. Hidupnya tidak mudah, tetapi terlepas dari semua masalah yang harus dia hadapi, prioritasnya selalu sama: Membantu anak kucing yang hidup di jalanan.
Gommy yang tinggal di Plaza Bolognesi, di Lima, Peru, harus melalui banyak perselisihan keluarga dan kekurangan keuangan. Sekarang, meskipun dia menderita kanker yang dia inginkan adalah pergi untuk memastikan bahwa anak-anaknya (kucing) tetap aman.
Pengobatan kanker telah membuat Gommy semakin lemah. Ada hari-hari ketika dia nyaris tidak berhasil bangun tetapi mendapatkan yang terbaik dari dirinya sendiri dan pergi untuk melihat anak-anak kucing. Untungnya, dia mendapat bantuan putranya dan sekelompok sukarelawan yang telah memutuskan untuk membantu masalah yang dia hadapi.
Gommy telah memberi makan kucing tunawisma selama 14 tahun menyebut anak-anak kucing yang dia sayangi sebagai “bayinya”.
Mereka adalah makhluk tak berdosa yang tidak membahayakan siapa pun, tetapi ada banyak orang yang sanggup melakukan apa saja untuk menyingkirkan mereka.
“Anjing dan kucing menderita di jalan. Mereka kelaparan dan ditendang. Saya tidak mengerti bagaimana orang meninggalkannya di sana, “kata Gommy.
Pada beberapa kesempatan, pihak berwenang datang bersenjatakan tongkat dan air untuk mengusir anak-anak kucing dan membiarkan alun-alun itu benar-benar kosong.
Gommy telah mencoba mengangkat suaranya dan sekarang setelah dia tahu dia hanya punya sedikit waktu, dia merencanakan tempat perlindungan sehingga semua anak kucing bisa selamat.
Pemerintah kota telah mengumumkan tentang rencana untuk renovasi plaza dan ini berarti bahwa hewan-hewan berbulu perlu mendapat tempat untuk berlindung. Untuk itu di tempat penampungan mereka meminta bantuan dan sumbangan.
Kisah Gommy telah menyentuh seluruh dunia sehingga ada berbagai organisasi yang membantunya untuk mengabulkan harapannya yang terakhir dan sangat menginspirasi ini.
“Kami ingin membantu Gommy. Nanti kita akan membuat halaman untuk menawarkan beberapa anak kucing untuk diadopsi. Mereka akan melalui proses sosialisasi sehingga adopsi bertanggung jawab, ”jelas Micaela Ochoa, seorang relawan.
Bahkan dalam bulan-bulan terakhir hidupnya, Gommy hanya memikirkan “bayinya”. Dia telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk merawat anak-anak kucing ini dan layak untuk pergi mengetahui bahwa mereka akan tetap aman dan sehat. Kisahnya adalah contoh nyata dari semua bantuan yang dibutuhkan hewan jalanan.(yn)
Virus Komunis Tiongkok, yang umumnya dikenal sebagai jenis Coronavirus baru, berasal dari kota Wuhan di tengah Tiongkok pada akhir tahun 2019. Virus itu telah menyebar ke lebih dari 200 negara dan wilayah dan menyebabkan lebih dari 61.000 kematian di Amerika Serikat.
Tiongkok secara resmi memastikan bahwa virus itu dapat ditularkan dari manusia ke manusia pada tanggal 20 Januari 2020 silam, saat ahli pernapasan terkemuka Zhong Nanshan mengumumkan hal itu.
Kini, dokumen internal yang diperoleh Epoch Times menunjukkan Beijing menutupi apa yang diketahuinya, karena pemerintah pusat diam-diam menyediakan arahan kepada pemerintah daerah mengenai cara mengatasi wabah.
Pada tanggal 15 Januari, komisi kesehatan regional di Mongolia Dalam, utara Tiongkok, mengeluarkan pemberitahuan darurat yang “sangat mendesak” untuk kotamadya. Pemberitahuan itu, menjelaskan bagaimana fasilitas medis harus menanggapi bentuk pneumonia baru.
Pemberitahuan itu juga mengatakan bahwa Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok menerapkan langkah-langkah perawatan dan pencegahan bagi lembaga kesehatan setempat untuk berurusan dengan penyakit baru, virus Komunis Tiongkok.
Keterangan gambar: Pemberitahuan dari Komisi Kesehatan Mongolia Dalam, menginstruksikan lembaga kesehatan setempat mengenai cara menanggapi virus. ( The Epoch Times)
Tiga langkah yang dinyatakan dalam pemberitahuan itu dengan jelas menunjukkan bahwa pejabat Tiongkok tahu penyakit itu menular.
Pertama, pemberitahuan itu meminta rumah sakit untuk mengambil langkah-langkah untuk mencegah penyakit menyebar di dalam rumah sakit dan melatih staf mengenai tindakan tersebut.
Kedua, pemberitahuan itu meminta rumah sakit untuk mendirikan klinik demam dan “pra-skrining dan triase” siapa pun menderita demam, untuk menentukan tingkat kedaruratan untuk merawat pasien.
Rumah sakit juga diarahkan untuk bertanya kepada pasien apakah mereka pernah pergi ke pasar di Wuhan dalam dua minggu sebelumnya.
Sementara pihak berwenang Wuhan awalnya mengklaim bahwa virus tersebut cenderung berasal dari pasar makanan segar setempat. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa pasien pertama di Wuhan tidak terkait dengan pasar itu.
Akhirnya, rumah sakit diperintahkan untuk membentuk tim perawatan khusus yang mencakup ahli penyakit menular, demikian pemberitahuan tersebut menyatakan.
Komisi kesehatan Mongolia Dalam tidak berniat memberitahu Masyarakat mengenai rencana ini, yang menyatakan bahwa pemberitahuan itu hanya digunakan untuk kalangan internal, dan tidak dapat didistribusikan di internet.
Dalam dokumen internal lain, yang dikeluarkan pada tanggal 15 Januari oleh Komisi Kesehatan Mongolia Dalam di Liga Xilingol, satu dari 12 divisi administratif di Mongolia Dalam menyebutkan bahwa pihak berwenang juga menekankan demam sebagai gejala utama.
Komisi Kesehatan Mongolia Dalam di Liga Xilingol menyatakan bahwa lembaga kesehatan setempat harus memperkuat tatalaksananya dalam melakukan skrining dan triase pasien yang menderita demam. Diperlukan tatalaksana seperti itu berdasarkan teleconference yang diadakan oleh pejabat di Mongolia Tengah dan Mongolia Dalam mengenai virus itu.
Pada tanggal 19 Januari, seorang pejabat tinggi kesehatan Wuhan menjawab pertanyaan dari wartawan, mengatakan bahwa ia tidak dapat “mengesampingkan” penularan dari manusia ke manusia,” tetapi risikonya agak rendah.”
Pada tanggal 23 Januari, tiga hari setelah pernyataan Zhong Nanshan kepada publik, Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok merilis edisi ketiga dokumen kepada publik, berjudul “Rencana Diagnosis dan Perawatan untuk Jenis Coronavirus Baru.”
Dokumen tersebut menyatakan bahwa kasus yang dilaporkan di rumah sakit Wuhan dimulai pada bulan Desember 2019, dipastikan disebabkan oleh penyakit pernapasan akut yang menular yang disebabkan oleh jenis Coronavirus baru.
Pernyataan itu juga tercakup dalam edisi kedua dokumen itu, yang dikeluarkan pada tanggal 18 Januari, dua hari sebelum pengumuman oleh Zhong Nanshan.
Edisi kedua dokumen, yang bocor ke The Epoch Times, sebelumnya dirahasiakan. Pemberitahuan itu ditandai dengan kata-kata: “tidak akan diungkapkan.”
Keterangan gambar : Salinan edisi kedua dari pedoman Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok mengenai tanggapan terhadap virus itu, dengan kata-kata, “tidak akan diungkapkan” di bagian bawah. (The Epoch Times)
Edisi kedua itu berisi bagian yang menjelaskan bahwa tenaga medis di departemen rumah sakit yang merawat pasien dengan demam, masalah pernapasan, dan penyakit menular, harus mengenakan masker bedah, kacamata, dan pakaian pelindung sekali-pakai.
Meskipun ada instruksi yang menunjukkan pihak berwenang pusat tahu bahwa virus itu mungkin menyebar di antara staf medis, pihak berwenang pusat bungkam sampai tanggal 20 Januari.
Dokumen Mongolia Dalam menunjukkan bahwa komisi kesehatan setempat adalah sudah diperingatkan mengenai langkah-langkah pencegahan virus pada tanggal 15 Januari.
Tetapi hari itu, Komisi Kesehatan Wuhan menulis di situs webnya bahwa risiko infeksi dari manusia ke manusia rendah.
Organisasi Kesehatan Dunia – WHO pada awalnya juga mengulangi klaim Tiongkok bahwa virus itu tidak menular.
WHO mentweet pada tanggal 14 Januari, berbunyi, “Investigasi awal yang dilakukan oleh pihak berwenang Tiongkok menemukan tidak ada bukti yang jelas adanya penularan jenis #coronavirus (2019-nCoV) baru dari manusia ke manusia yang diidentifikasi di #Wuhan.”
Sebuah laporan terbaru oleh The Associated Press, juga mengutip serangkaian memo internal, menemukan bahwa Beijing tahu adanya penularan virus enam hari sebelum secara terbuka mengakuinya pada tanggal 20 Januari.
Butuh waktu dua hari sebelum misi WHO ke Tiongkok mengeluarkan sebuah pernyataan yang menegaskan bahwa penularan dari manusia ke manusia sedang terjadi di Wuhan.
vivi/rp
FOTO : Seorang pria yang mengenakan jas pelindung naik kereta menuju Shanghai di Stasiun Kereta Api Wuhan di Wuhan, provinsi Hubei tengah Tiongkok, pada 21 April 2020. (HECTOR RETAMAL / AFP via Getty Images)
Theepochtimes.com- Presiden
Donald Trump pada tanggal 3 Mei mengatakan Tiongkok “dipermalukan”
oleh wabah virus Komunis Tiongkok. Ia mengatakan bahwa sebuah laporan baru akan
mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi di Tiongkok sehingga menyebabkan
pandemi global.
Berbicara di Virtual
Town Hall du Lincoln Memorial, Washington dengan Fox, Donald Trump mengatakan
ia sangat yakin bahwa virus itu berasal dari Wuhan, Tiongkok.
Presiden Donald Trump
mengatakan ia yakin para pemimpin Tiongkok telah “membuat kesalahan.”
Pemimpin Tiongkok juga berusaha untuk menutupinya sambil “memperlakukan
seluruh dunia dengan buruk” dengan membiarkan orang-orang untuk terbang
keluar dari Wuhan ke seluruh dunia, sehingga mendorong penyebaran virus itu.
“Kami akan diberi laporan yang sangat kuat mengenai apa yang kami pikirkan terjadi dan saya pikir laporan itu adalah sangat meyakinkan,” kata Donald Trump kepada penyiar
Fox News Bret Baier dan Martha MacCallum.
Trump berkata :
“Secara pribadi, saya pikir Tiongkok membuat kesalahan yang mengerikan,
dan Tiongkok tidak mau mengakuinya. Kami ingin masuk [ke Tiongkok], tetapi
Tiongkok tidak ingin kami berada di sana, bahkan WHO ingin masuk Tiongkok, WHO
diterima di Tiongkok, tetapi agak lama baru diterima, anda tahu, tidak
segera.”
Trump juga berkata :
“Dan menurut saya, Tiongkok membuat kesalahan, Tiongkok berusaha menutupinya,
Tiongkok berusaha memadamkannya, seperti api, Tiongkok benar-benar berusaha
memadamkan api. Tiongkok tidak dapat memadamkan api itu.”
Dalam wawancara itu,
Trump juga berkata : “Tiongkok benar-benar memperlakukan dunia dengan buruk,
Tiongkok menghentikan orang-orang pergi ke Tiongkok, Tiongkok juga tidak
menghentikan orang-orang pergi ke Amerika Serikat dan di seluruh dunia,
sehingga anda dapat terbang keluar dari Wuhan, di mana masalah utama berada,
semua masalah pada dasarnya berada, juga di mana laboratorium itu berada,
tetapi anda dapat terbang keluar dari Wuhan dan anda dapat pergi ke berbagai
belahan dunia tetapi anda tidak dapat pergi ke Beijing dan anda tidak dapat
pergi ke tempat mana pun di Tiongkok. Jadi, apa artinya itu? Dengan kata lain,
Tiongkok tahu mereka punya masalah. Saya pikir Tiongkok malu dengan masalah
itu, sangat malu.”
Di tempat lain di balai kota, Donald Trump mengatakan ia yakin pemerintahannya melakukannya “hal yang benar” dengan menutup ekonomi karena tindakan itu untuk “menyelamatkan jutaan nyawa,” tetapi bahwa kini pihaknya harus “membuka ekonomi kembali dengan aman tetapi secepat mungkin,” menambahkan bahwa ia percaya Amerika Serikat diatur untuk memiliki “tahun yang luar biasa” dan kini Amerika Serikat “memasuki suatu peralihan di kuartal ketiga dan melihat hal-hal yang terlihat bagus terjadi.”
Donald Trump juga
mengatakan ia juga yakin bahwa vaksin untuk virus itu akan dikembangkan pada
akhir tahun dan bahwa pemerintahannya “sangat mendukung,” dan sudah mulai
membangun jalur pasokan.
Komentar Donald Trump
muncul setelah ia mengatakan kepada wartawan minggu lalu bahwa ia yakin bahwa
COVID-19 berasal dari Institut Virologi Wuhan. Trump menambahkan bahwa pihak
berwenang Amerika Serikat “melihat hal tersebut dengan sangat, sangat
kuat.”
Menteri Luar Negeri
Amerika Serikat Mike Pompeo dalam wawancara dengan “This Week” ABC
pada hari Minggu juga mengatakan ada “bukti hebat” yang menunjukkan
wabah virus berasal dari sebuah laboratorium Tiongkok, tetapi tidak memberikan
rincian lebih lanjut.
“Kami telah mengatakan
sejak awal, virus ini berasal dari Wuhan, Tiongkok, saya pikir kini seluruh
dunia dapat melihat, ingat, Tiongkok memiliki sejarah menginfeksi dunia dan
menjalankan laboratorium di bawah standar,” kata Mike Pompeo, merujuk ke wabah
virus SARS pertama.
Pompeo mengatakan : “Ini
bukan pertama kalinya yang kita mengalami dunia terpapar virus sebagai akibat
kegagalan di laboratorium Tiongkok. Saya dapat memberitahu anda bahwa ada
sejumlah besar bukti bahwa virus ini berasal dari laboratorium di Wuhan.”
Mike Pompeo menambahkan
bahwa Partai Komunis Tiongkok telah melakukan “semampunya supaya dunia
tidak dapat belajar secara tepat waktu” mengenai virus itu, dan mengkritik
rezim Tiongkok yang merahasiakan virus itu melalui sensor yang ketat.
“Kami telah melihat
pengumuman, fakta bahwa Tiongkok mengusir wartawan. Para profesional medis di
Tiongkok dibungkam. Tiongkok merahasiakan pelaporan. Semua hal-hal yang
dilakukan rezim otoriter. Ini adalah upaya informasi sesat komunis yang klasik,
yang menciptakan risiko yang sangat besar. Kini anda dapat melihat puluhan
ribuan orang di Amerika Serikat telah dirugikan.
“Presiden Donald
Trump adalah sangat jelas, kami akan meminta pertanggungjawaban Tiongkok dan
kami akan melakukannya sesuai jadwal,” ujar Mike Pompeo.
Keterangan Gambar: Presiden Donald Trump berbicara dengan pembawa berita, Bret Baier selama Balai Kota Virtual di dalam Lincoln Memorial di Washington pada 3 Mei 2020. (Oliver Contreras-Pool / Getty Images)
Tiongkok menghadapi pengangguran yang meluas saat negara itu berjuang atas kemunculan epidemi virus Komunis Tiongkok.
Namun demikian, gambaran ekonomi Tiongkok yang sebenarnya adalah tetap dirahasiakan. Dikarenakan Komunis Tiongkok melanjutkan kebijakannya untuk menahan informasi bagi seluruh dunia.
Secara resmi, ekonomi Tiongkok mengalami kontraksi 6,8 persen selama yang seperempat tahun pertama. Tiongkok dilockdown selama beberapa waktu terkait virus Komunis Tiongkok, biasa disebut sebagai jenis Coronavirus baru.
Angka penurunan riil Produk Domestik Bruto mungkin tidak pernah diketahui, tetapi diyakini jauh lebih tinggi dari angka yang diungkapkan secara resmi.
Di sisi pengangguran, Beijing mengatakan angka pengangguran resmi Tiongkok meningkat menjadi 5,9 persen di bulan Maret, naik dari 5,2 persen di bulan Desember 2019. Itu berarti peningkatan dari 23 juta pengangguran menjadi 26 juta pengangguran secara kasar.
Sementara itu, jumlah orang yang secara resmi menerima tunjangan pengangguran negara tidak berubah.
Kementerian Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial Tiongkok mengatakan hanya 2,3 juta pekerja yang diberi tunjangan pengangguran pada bulan Maret 2020, angka yang sama dengan penerima manfaat tiga bulan sebelumnya, sebelum pandemi virus Komunis Tiongkok meluas dan sebagian besar ekonomi Tiongkok ditutup.
Lebih Tinggi Dari 20 Persen
Ada beberapa angka yang tidak dapat dipercaya. Sedemikian tidak dapat dipercaya sehingga laporan oleh sebuah perusahaan pialang utama domestik Tiongkok mengungkapkan bahwa, pengangguran dapat empat kali lebih tinggi dari angka-angka yang ditunjukkan secara resmi.
Zhongtai Securities yang berbasis di Shandong menulis dalam catatan tanggal 24 April sebanyak 70 juta orang menganggur di Tiongkok. Adapun angka pengangguran riil di Tiongkok adalah 20,5 persen.
“Angka pengangguran perkotaan yang disurvei jelas adalah cacat dalam menggambarkan situasi pengangguran, karena kondisi khusus Tiongkok yang terdapat kelompok pekerja migran yang sangat besar,” tulis catatan itu, menurut laporan Bloomberg.
Laporan itu dengan cepat dibatalkan dan tidak lagi ditulis dalam media sosial bahasa Mandarin sejak tanggal 27 April.
Itu adalah teguran publik yang jarang dari data ekonomi Tiongkok yang sensitif oleh sebuah perusahaan pialang utama. Sedangkan taruhannya adalah tampak jelas beberapa hari kemudian. Li Xunlei, kepala penelitian di Zhongtai Securities, telah dipecat dari jabatannya dan digantikan oleh wakil direktur Dai Zhifeng.
Matematika yang Tidak Jelas
Kenyataannya adalah bahwa angka pengangguran Tiongkok hanya menghitung pekerja perkotaan, seperti yang ditunjukkan oleh Zhongtai Securities.
Sebagian besar dari 50 juta pekerja migran Tiongkok cenderung tetap menganggur pada bulan Maret lalu. Dikarenakan pembatasan perjalanan masih menghambat pergerakan pekerja.
Angka pembangkit listrik Tiongkok tampaknya juga menguatkan kontraksi jauh lebih besar dari statistik resmi Beijing.
Huaneng Power International, kekuatan generator domestik terbesar yang terdaftar secara publik di Tiongkok, mengungkapkan dalam sebuah pengajuan sekuritas bahwa output daya Huaneng Power International menurun sebesar
18,5 persen dari bulan Desember hingga Maret secara tahunan. Kebanyakan
Kapasitas pembangkit listrik Huaneng Power International berada di pusat dan timur daerah Tiongkok. Generator lain yang terdaftar, China Resources Power Holdings, mengatakan pihaknya mengalami penurunan output sebesar 12,5 persen selama periode waktu yang sama.
Perkiraan Morgan Stanley menggunakan konsumsi konsumen juga mencapai angka pengangguran yang lebih tinggi daripada yang ditunjukkan data resmi.
“Kami memperkirakan jumlah pengangguran de facto (tidak ada pekerjaan akibat penangguhan bisnis) dapat mencapai puncaknya pada 80 juta orang, dan jumlah pengangguran setengah menganggur (bekerja paruh waktu atau jam kerja kurang daripada yang diinginkan pekerja karena permintaan yang tidak mencukupi) dapat mencapai puncaknya pada 100 juta orang, dalam waktu dekat, berdasarkan pemeriksaan saluran kami pada status pembukaan kembali sektor industri dan jasa,” demikian analis Morgan Stanley menulis dalam laporan tanggal 17 April kepada klien.
Dengan asumsi angka pengangguran Tiongkok adalah mendekati 70 juta, bagaimana melakukannya supaya selaras dengan pengungkapan bahwa hanya 2,3 juta orang menerima manfaat?
Sekali lagi, angka-angka itu diambil dari data yang tersedia, di mana dipilih data yang menguntungkan. Pekerja yang memiliki asuransi tunjangan pengangguran adalah pekerja yang bekerja pada pengusaha besar milik negara — sebagian besar pekerja ini cenderung tidak dihentikan atau cuti kerja.
Perusahaan kecil dan menengah di Tiongkok, mencakup perusahaan swasta, tidak memiliki asuransi tunjangan pengangguran. Jadi para pekerja di perusahaan ini cenderung menganggur, namun tidak dihitung untuk menerima tunjangan pengangguran.
Selain argumen mengenai angka-angka tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa angka pengangguran merupakan ancaman bagi stabilitas sosial dan dukungan Tiongkok terhadap rezim Partai Komunis Tiongkok yang berkuasa.
Regulator cenderung dipaksa untuk melanjutkan langkah-langkah pelonggaran moneter untuk mendukung pasar kerja, termasuk membagikan uang tunai secara langsung kepada keluarga yang lebih miskin.
Yu Jiantuo, wakil sekretaris jenderal Yayasan Penelitian Pembangunan Tiongkok, menulis dalam tajuk rencana (dalam bahasa Mandarain) di Caixin. Tulisannya meminta transfer langsung uang tunai, yang menyatakan bahwa hal tersebut lebih relevan daripada diskon untuk perjalanan dan konsumsi.
“Berapa banyak keluarga yang ingin bepergian saat mereka khawatir tidak mampu membeli beras, sayuran, dan daging?,” tulis Yu Jiantuo. (vivi/asr)
FOTO : Seorang pekerja memakai masker saat dia berjalan menyusuri jalan kosong di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, pada 3 Februari 2020. (Getty Images)
Salah satu mimpi paling berharga dari banyak pasangan yang saling mencintai adalah kedatangan seorang anak, tetapi kadang-kadang waktu berlalu dan karena berbagai alasan sulit untuk mendapatkannya. Di Afrika, sepasang suami istri hidupnya sudah memasuki usia senja di mana tidak ada yang akan membayangkannya, mimpi itu datang.
Margarett Adenuga, 68 tahun dan suaminya, Noah Adenuga, 77 tahun, adalah pasangan yang tinggal di Nigeria. Ketika mereka bertemu saat masih muda, mereka tahu bahwa mereka ingin berbagi sisa hidup mereka bersama.
Mereka menikah pada tahun 1974 dan keinginan mereka untuk memulai keluarga yang indah menjadi kenyataan. Namun, harapan mereka untuk memiliki anak belum kunjung tiba, meskipun mereka sudah banyak berusaha, Margarett tidak bisa hamil.
Itu empat puluh enam tahun yang lalu, tetapi pasangan tidak pernah menyerah meskipun usia lanjut dari keduanya. Dengan optimisme besar mereka menjalani tiga proses fertilisasi in vitro, itu juga berlum berhasil
Para ahli kesuburan telah memperingatkan mereka tentang bahaya kehamilan yang ditimbulkan pada Margarett, seperti beberapa pre-eklampsia, diabetes gestasional, anak-anak kurang berat badan, atau kelahiran prematur.
Dan suatu hari mereka menerima kabar indah bahwa pembuahan buatan akhirnya membuahkan hasil.
Setelah tiga puluh tujuh minggu yang panjang, sang ibu memasuki ruang operasi Rumah Sakit Pendidikan Universitas Lagos untuk menjalani operasi caesar.
Prosedur operasi di bawah tanggung jawab Dr. Adeyemi Okunowo, didampingi oleh tim spesialis dari berbagai cabang medis untuk menangani semua tahapan prosedur.
Itu adalah kehamilan berisiko tinggi yang membutuhkan banyak perhatian dan perawatan, bukan hanya karena usia ibu, tetapi juga karena persalinan berlangsung di tengah-tengah pandemi COVID-19.
“Dia beruntung, tetapi masih ada beberapa komplikasi yang harus diatasi setelah melahirkan bayi. Ini keajaiban,” kata Dr. Okunowo.
Dua bayi cantik dan sehat; seorang gadis dan seorang laki-laki datang untuk mencerahkan kehidupan orangtua yang sangat bahagia itu. Ayah yang bangga dan bahagia hadir pada saat kelahiran anak kecilnya, dia selalu tahu bahwa mereka akan berhasil.
“Saya seorang pemimpi, dan saya yakin bahwa impian kita ini akan menjadi kenyataan,” kata Nuh.
“Ini adalah kehamilan pertama seorang wanita dengan usia lanjut yang telah kami rawat,” kata pejabat rumah sakit.
Margarett telah menjadi wanita tertua yang menjadi seorang ibu di Nigeria. Secara global, wanita tertua yang baru pertama kali menjadi ibu adalah wanita dari India, di usia 73 tahun melahirkan bayi kembar.
Hal ini tentu saja merupakan keberhasilan bagi pasangan Adenuga, anak kembar mereka dilahirkan dengan kesehatan yang baik, dan telah menjadi alasan untuk berterima kasih kepada kehidupan atas hadiah seperti itu.(yn)
Pemerintah pusat Komunis Tiongkok mengumumkan bahwa Lianghui secara nasional yakni saat para legislatif yang tunduk pada Partai Komunis Tiongkok berkumpul untuk memberlakukan kebijakan dan agenda – yang diadakan pada tanggal 21-22 Mei di Beijing. Itu setelah awalnya menunda pertemuan tersebut karena adanya pandemi.
Lebih dari 5.000 delegasi dari seluruh Tiongkok biasanya berpartisipasi.
Lianghui, yang diterjemahkan menjadi “dua sesi” sehubungan dengan Kongres yang tunduk pada Partai Komunis Tiongkok dan badan penasihatnya yang bertemu di Beijing setiap tahun, biasanya diadakan pada bulan Maret. Tetapi saat wabah virus melanda Tiongkok, pada bulan Februari lalu Partai Komunis Tiongkok menunda pertemuan itu.
Menanggapi tanggal Lianghui, yang diumumkan pada tanggal 29 April, Beijing dan kota-kota terdekat mengumumkan bahwa pihaknya akan menurunkan peringkat tingkat tanggap darurat terhadap virus pada tanggal 30 April. Akan tetapi pada tanggal 30 April, pejabat kesehatan kota Beijing meluncurkan langkah-langkah pencegahan baru untuk semua fasilitas medis di Beijing, menunjukkan bahwa wabah di Beijing tetap parah.
Sementara itu, pihak berwenang Beijing telah melaporkan klaim tidak ada kasus infeksi baru dalam beberapa hari terakhir dan membungkam wabah di Beijing, penduduk setempat dan dokumen internal mengindikasikan bahwa para pejabat sangat waspada melacak kontak dekat dari pasien yang dipastikan.
“Rezim Tiongkok ingin menunjukkan kepada orang-orang bahwa wabah di seluruh Tiongkok sudah terkendali dengan mengadakan Lianghui pada bulan Mei. Rezim Tiongkok juga ingin menunjukkan rezim Tiongkok mencapai keberhasilan dalam perang melawan virus,” kata Tang Jingyuan, komentator urusan Tiongkok yang berbasis di Amerika Serikat.
Dalam wawancara sebelumnya, warga Tiongkok mengatakan, mereka tidak percaya wabah telah dikendalikan. Warga itu mengatakan bahwa selama Lianghui tidak diadakan, itu berarti pejabat Partai Komunis Tiongkok takut virus masih berpotensi menyebar dan tidak ingin mengambil risiko terinfeksi selama pertemuan besar.
Jadwal Baru
Segera setelah pengumuman pemerintah pusat, beberapa pemerintahan provinsi seperti Yunnan dan Sichuan, mengumumkan jadwal untuk Lianghui di provinsinya.
Setiap tingkat administrasi pemerintahan memiliki cabang lokal Kongres Rakyat Nasional dan Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok, yang akan mengadakan pertemuan sebelum Lianghui nasional.
Pada bulan Januari, beberapa provinsi, seperti Shandong, Guangdong, dan Hubei — provinsi tempat wabah virus di mana Wuhan berada — mengadakan Lianghui setempat sebelum wabah virus merebak tidak terkendali.
Saat pihak berwenang Wuhan mengkarantina Wuhan pada tanggal 23 Januari, Provinsi Hunan, Guangdong, dan Zhejiang juga meluncurkan tanggap darurat tingkat-l satu yang tertinggi terhadap epidemi.
Tiongkok pernah memberlakukan sistem tanggap darurat kesehatan masyarakat nasional pada tahun 2006, dengan empat tingkat tanggapan, tingkat satu artinya pemerintah pusat akan memimpin untuk mengatasi krisis.
Satu demi satu, pemerintah daerah meningkatkan tingkat tanggapannya menjadi tingkat satu di akhir bulan Januari.
Tetapi sejak tanggal 21 Februari, pemerintah daerah menurunkan tingkat keadaan daruratnya setelah pemerintah daerah melaporkan lebih sedikit kasus infeksi baru.
The Epoch Times telah disediakan dokumen internal yang menunjukkan pemerintah regional secara rutin melaporkan data virus.
Reaksi Beijing
Segera setelah tingkat tanggap darurat di Beijing diturunkan ke tingkat dua, Komisi Kesehatan Beijing mengeluarkan permintaan untuk semua lembaga medis dan kesehatan di Beijing untuk “mencegah tiga hal: mencegah pelonggaran kendali, mencegah setiap celah, dan mencegah wabah merebak kembali.”
Pemberitahuan tersebut mengharuskan semua rumah sakit untuk memantau kasus infeksi yang berpotensi,mengendalikan jarak antara pengunjung dengan pasien, melarang staf melakukan perjalanan bisnis ke daerah berisiko menengah dan tinggi, dan hanya menggunakan 70 persen kapasitas mereka untuk menjaga aturan jaga jarak sosial. Selain itu, staf medis tidak boleh berkumpul untuk mengobrol.
Komisi Kesehatan Beijing juga merinci persyaratan pertemuan pasien virus yang dicurigai, seperti mengisolasi pasien virus di ruang terpisah segera, tidak mengizinkan pengunjung membesuk, dan menggunakan kendaraan bertekanan-negatif jika pasien virus perlu diangkut ke fasilitas lain.
Kota metropolitan lain di dekat Beijing, seperti kota Tianjin, dan Provinsi Hebei di dekat Beijing juga menurunkan tanggap daruratnya ke tingkat dua pada tanggal 30 April.
Pada tanggal 29 April, Komisi Kesehatan Beijing mewajibkan penduduk mengenakan masker di tempat umum, sering mencuci tangan, dan tidak berpartisipasi dalam pertemuan sosial.
Chen Bei, wakil bos Partai Komunis Tiongkok dari pemerintah kota Beijing, juga mengatakan, pihak berwenang harus memantau dengan ketat pergerakan orang-orang di kompleks perumahan.
Ia menjelaskan bahwa penduduk setempat harus menggunakan kartu masuk untuk masuk kompleks perumahannya. Anggota keluarga atau teman hanya dapat berkunjungi jika mereka memiliki kode kesehatan hijau — aplikasi seluler yang menentukan apakah seseorang bebas virus, berdasarkan pengguna yang memasukkan data kesehatannya.
Pos pemeriksaan di pusat transportasi utama Beijing juga harus dipantau secara ketat, kata Chen Bei, termasuk di bandara, stasiun kereta api, stasiun bus antarkota, dan jalan raya. Polisi diharuskan memeriksa setiap kendaraan serta identitas, kode kesehatan, dan suhu tubuh setiap penumpang.
Chen Bei juga menyarankan warga Beijing untuk tidak melakukan perjalanan bisnis atau liburan ke luar negeri. “[Pemerintah] akan memantau dengan ketat orang-orang yang kembali dari luar negeri,” Chen Bei memperingatkan.
Siapa pun yang tiba di Beijing dari luar negeri harus diawasi di pusat karantina selama 14 hari, ditambah isolasi sendiri di rumah selama tujuh hari.
Sedankan, Wisatawan yang datang dari Provinsi Hubei dan wilayah lainnya yang berisiko tinggi atau sedang — seperti timur laut Tiongkok, tempat wabah baru-baru ini terjadi — harus mengisolasi diri di rumah selama 14 hari.
Orang-orang ini juga perlu melakukan uji asam nukleat untuk menentukan apakah mereka teinfeksi virus.
Wisatawan dari daerah berisiko rendah tidak perlu dikarantina, tetapi harus mengisi formulir kesehatan, suhu tubuh mereka diperiksa, dan kode kesehatan dipindai pada saat kedatangan.
Beijing melonggarkan aturan lockdown yang sebelumnya mengharuskan semua wisatawan yang tiba di Beijing untuk dikarantina — cenderung untuk mengakomodasi wisatawan ingin segera melakukan perjalanan ke Beijing untuk Lianghui. (Vivi/asr)
Pada tanggal 1 Mei 2011, sebuah tim elit pasukan khusus AS yang diberi nama SEAL Team Six berhasil membunuh Osama bin Laden, teroris yang paling dicari di dunia hanya menggunakan waktu 1 detik.
Pahlawan AS yang menarik pelatuk senjata laras panjang yang menyebabkan Osama ambruk itu adalah Rob O’Neill. Ia mantan komandan SEAL Team Six AS.
Itu diungkapkannya, dalam wawancara eksklusif di acara program Fox News ‘The Man Who Killed Osama Bin Laden’ baru-baru ini ia berbagi pengalamannya dengan pembawa acara Peter Doocy. Ia bercerita tentang bagaimana timnya menyelesaikan salah satu tugas paling berani, penuh arti dalam sejarah Amerika Serikat setelah mengikuti serangkaian pelatihan.
“Setelah pelatihan yang makan waktu beberapa pekan, saya diperbolehkan melaksanakan misi, Kita akan membunuhnya”, kata O’Neill. Malam itu ia bersama timnya terbang selama 82 menit untuk tiba di sebuah halaman luas di rumah bin Laden di Pakistan.
Untuk melakukan tugas yang begitu penting, O’Neill mengatakan bahwa apa yang terpikir oleh dirinya pada saat itu adalah mungkin merupakan tugas “satu arah” yang membuatnya pergi untuk tidak kembali. Namun, bagi dia dan rekan satu timnya, jika ada kesempatan untuk melenyapkan orang yang paling bertanggung jawab dalam serangan teroris 11 September, itu lauh lebih berharga.
“Pintu sudah terbuka, ini bukan pegunungan di Amerika Serikat tempat pelatihan, juga bukan padang pasir”, kata O’Neill. Rumah Osama bin Laden terletak di kota yang bercahaya lampu terang. Namun, dia mengingatkan dirinya sendiri bahwa dia dan timnya datang untuk merealisasikan misi : “Oh, Tuhan, kita harus melaksanakan tugas penting SEAL”.
Seperti yang dijelaskan dalam film dokumenter sebelumnya, Tim SEAL Six mendarat di bagian dalam dari halaman berdinding rumah Osama bin Laden. Lalu melancarkan serangan ke dalam rumah, dan akhirnya naik ke kamar tidur Osama di atas loteng.
“Kita berdua menaiki tangga untuk memasuki ruangan di atas loteng”, kenang O’Neill. Mereka belum melihat lelaki bongsor itu dengan tinggi badan bin Laden 1,93 meter, membuat mereka berprediksi bahwa dia sudah melarikan diri atau masih berada di dalam. Jika masih di dalam ruangan, berarti ada di dalam kamar tidur.
O’Neill mengatakan, ia dan anggota timnya merangsek secara berbaris. Ketika momen paling kritis datang, rekan setimnya menunjukkan keikhlasan untuk mengorbankan nyawa demi menggapai suksesnya misi tersebut.
O’Neill mengatakan bahwa bin Laden bersembunyi di balik tirai tempat sekelompok perempuan yang diyakini mengenakan rompi bunuh diri, di antaranya termasuk anak perempuan dan istrinya. Informasi publik menunjukkan bahwa Osama bin Laden memiliki 5 orang istri dan 26 orang anak.
“Ia memegang mereka, bergerak maju sambil mendorong para wanita itu”, O’Neill mengatakan bahwa tampaknya bin Laden berencana untuk menyalakan bom dalam rompi untuk bunuh diri bersama mereka. Dan pada saat itulah, pelatuk senjata laras panjang yang dipegang mantan komandan tim ini ditarik.
“Ia terbunuh”, kata O’Neill. 1 detik yang melejitkan 3 peluru itulah mencabut nyawa Osama. Mungkin Osama pun sampai sekarang tidak tahu bagaimana nyawanya melayang, siapa yang menembaknya.
“Apakah kalian berbicara ?” tanya Peter Doocy, pembawa acara. O’Neill menjawab : “Tidak, kita bertemu hanya dalam 1 detik, dan itu sudah berakhir”.
O’Neill mengatakan : “Osama bin Laden tertembak saat kedua tangannya diletak di pundak istrinya. Dan itulah wajah yang telah saya lihat ribuan kali – Osama bin Laden”.
Pada 2 Mei 2011, pemerintah Amerika Serikat mengumumkan pernyataan resmi yang mengonfirmasi bahwa Osama bin Laden telah dibunuh dalam serangan yang dilakukan oleh Tim SEAL Six Angkatan Laut AS di sebuah rumah besar di Abbottabad, Pakistan. Sehari kemudian tubuhnya dimakamkan di Laut Arab Utara.
Dalam operasi ini, seorang putra dewasa bin Laden juga terbunuh, sementara yang ditangkap termasuk 2 orang istri bin Laden, 6 orang anak bersama ke empat orang kroninya. (Sin/asr)
Kantor Berita Yonhap mengutip laporan dari media resmi Korea Utara pada Sabtu 2 Mei 2020 bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara penyelesaian pabrik pupuk baru di Kota Shuntian, Ping’an Selatan pada Jumat 1 Mei 2020.
Foto-foto yang dikeluarkan oleh media resmi Korea Utara, Kim Jong-un menghadiri upacara peresmian Pabrik Pupuk Fosfat Suncheon pada 1 Mei 2020 menunjukkan beberapa pejabat hadir. Diantaranya ada wakil menteri pertama Partai Buruh, Kim Yuzheng, wakil ketua Partai Buruh, Park Fengzhu, Kim Dexun, dan Park Taicheng, deputi partai pertama, Menteri Zhao Yongyuan.
Trump belum mau mengomentari tentang hal tersebut.
Soal Kim Jong Un, Trump mengaku mengetahui situasi Kim Jong Un saat ini, tetapi dia tidak bisa membicarakannya sekarang, hanya memberkati mereka. Dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada 29 April 2020, Trump mengatakan bahwa dia tahu segalanya tentang Kim Jong Un, tetapi tidak akan mengungkapkan rinciannya.
Setelah menghadiri pertemuan Politbiro Partai Buruh pada 11 April 2020, Kim Jong-un, tidak muncul di depan umum, meskipun ada dua peristiwa penting, seperti perayaan Festival Matahari pada 15 April dan peringatan berdirinya tentara Korea pada 25 April 2020 lalu.
Keterangan foto: Foto yang dirilis oleh Kantor Berita Korea Utara, panel belakang menunjukkan 1 Mei 2020. Yang ketiga dari kanan adalah Kim Jong Un. (STR / KCNA VIA KNS AFP)
Kim Jong Un tidak menunjukkan wajahnya di media. Media resmi Korea Utara hanya melaporkan surat-surat dan beberapa informasi diplomatik yang dikirim oleh Kim Jong-un, tetapi tidak satupun dari mereka memiliki foto.
Rumor tentang Kim Jong Un selama tiga minggu terakhir telah merajalela, termasuk menjadi pria vegetatif setelah operasinya, sekarat, dan menghindari epidemi di Yuanshan Resort. Para ahli dan pembelot percaya bahwa sesuatu telah terjadi di dalam Korea Utara.
Chad O’Carroll, kepala eksekutif Korea Risk Group, mengatakan bahwa jika Kim Jong-un bersembunyi karena dia khawatir dengan virus Komunis Tiongkok, media resmi Korea Utara harus dapat dengan mudah menerbitkan foto atau video Kim Jong-un terlihat sehat.
Ahli masalah Tiongkok, Zhang Jiadun baru-baru ini menunjukkan bahwa menurut sebuah laporan yang didukung oleh beberapa bukti tidak langsung, Kim Jong-un mungkin telah terluka dalam kecelakaan ketika Korea Utara menguji coba rudal pada 14 April 2020 silam.
Thae Yong Ho atau Tai Yonghao, mantan diplomat Korea Utara yang merupakan mantan menteri Korea Utara di Inggris, mengatakan bahwa Kim Jong-un mungkin tidak dapat berdiri atau berjalan dengan normal.
Kim Jong-un menghilang pada bulan September 2014 dan berlangsung selama hampir 40 hari, dan memicu spekulasi dari dunia luar, termasuk kemungkinan pemindahannya dari kudeta. Kemudian ketika Kim Jong Un muncul kembali, nampak dia bersandar pada tongkat. (hui)
Keterangan foto: Kim Jong Un menghadiri upacara peresmian Pabrik Pupuk Fosfat Suncheon pada Hari Buruh pada 1 Mei 2020. (STR / KCNA VIA KNS / AFP)
Letnan Matthew Castle seorang polisi yang bertugas di kepolisian Kota Martin menemukan seekor anjing liar dalam kondisi yang sangat mengenaskan di Floyd County, Kentucky, AS. Anjing itu sangat lapar dan lukanya dipenuhi dengan belatung, dia sangat membutuhkan bantuan.
Ketika Letnan Castle menemukan anak anjing itu, yang mengejutkannya adalah bahwa dia masih hidup. Dia sangat kekurangan gizi sehingga dia tidak bisa lagi menggunakan kaki belakangnya, jadi dia hampir tidak bisa berjalan. Itu, belum lagi kondisi lukanya.
Ketika kepolisian Kota Martin tidak dapat menemukan dokter hewan atau penyelamatan hewan untuk membantu, mereka memposting foto anjing di halaman Facebook-nya untuk meminta bantuan.
Shauna Brown dari penampungan hewan di Floyd County segera merespon dan datang untuk membantu anjing malang itu. Dia menamai anjing itu Castle untuk menghormati orang yang telah menyelamatkannya, Shauna memastikan bahwa anjing itu beratnya kurang dari 6 kilogram dan bahwa, selain kekurangan gizi dan luka yang dideritanya, dia tampaknya tertabrak mobil.
Jelaslah bahwa Castle tidak pernah memiliki rumah atau keluarga, karena dia cukup pemalu dan takut terhadap manusia, itu tidak mengejutkan, karena dia telah menerima begitu banyak penderitaan dari orang-orang yang kejam dan tidak bermoral.
Shauna memposting video Castle di Facebook dan menjelaskan kasusnya. Dia berterima kasih kepada orang-orang yang telah memungkinkan penyelamatannya dan meyakinkan bahwa di bawah perawatannya dia mulai menerima perawatan untuk luka-luka yang terinfeksi, serta makanan.
Castle mulai menerima perhatian medis setelah dia diselamatkan oleh petugas polisi yang menemukannya. Shauna mengatakan bahwa mereka telah melengkapinya dengan kursi roda, tetapi Castle tidak merespon dengan baik terhadap perangkat itu, saat itulah dia fokus pada peningkatan kesehatannya.
Niat Shauna adalah untuk membawa anak anjing itu seperti sebelumnya, untuk menempatkannya di rumah yang penuh kasih dan mulai menulis untuknya sebuah kisah tentang kebahagiaan dan harmoni, namun hari itu tampaknya masih sangat jauh.
Dengan cedera tulang paha, masalah hati, infeksi, dan banyak komplikasi, Shauna terus berusaha, bahkan ketika dia didiagnosis menderita parvovirosis.
Mengingat berita ini, wanita muda itu percaya bahwa anak anjing itu tidak akan selamat. Dia sangat lemah, dia tidak tahu bagaimana dia bisa melewati.
Tetapi kadang-kadang keinginan hewan untuk hidup benar-benar dapat di luar nalar dan itulah yang terjadi dengan Castle. Setelah dua bulan bekerja, cinta, dan perawatan yang berdedikasi, anak anjing itu siap untuk menyapa hidup lagi.
Plester di kaki belakangnya dilepas, sehingga anjing kecil itu bisa berjalan normal. Tidak ada lagi bayangan anjing yang lapar, ketakutan, dan terluka yang ditemukan Letnan Castle ditinggalkan dan sendirian.
Laura Colter Gerard dan suaminya adalah orang yang tertarik mengadopsi Castle dan menjadikannya anak manja mereka. Sulit bagi Shauna untuk mengucapkan selamat tinggal kepada anak anjing petarungnya, tapi sudah waktunya untuk membiarkannya memiliki rumah yang sempurna di mana dia akan menemukan cinta selamanya.(yn)
Theepochtimes.com- Menteri
Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo menyebut tuduhan Kementerian Luar
Negeri Tiongkok bahwa para politisi Amerika Serikat sedang bermain “trik untuk
membelokkan tuduhan” seputar pandemi, sebagai komentar” Disinformasi
klasik.”
“Tiongkok mengetahui
bahwa hal ini terjadi di negaranya. Ini adalah informasi sesat komunis klasik.
Inilah yang dilakukan oleh kaum komunis,” kata Mike Pompeo selama wawancara
dengan Fox pada tanggal 29 April. Ia merujuk pada komentar terbaru yang dibuat
oleh Geng Shuang, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, yang menuduh
politikus di Amerika Serikat “benar-benar berbohong.”
Geng Shuang mengatakan
pada jumpa pers hari Selasa 28 April : “Kami menyarankan politisi Amerika
Serikat untuk merenungkan masalahnya sendiri dan berusaha yang terbaik untuk
mengendalikan epidemi sebagai sesegera mungkin, bukannya terus bermain trik
untuk menangkis kesalahan.”
Mike Pompeo menunjuk
pada upaya rezim komunis Tiongkok untuk membungkam para dokter yang berusaha
memperingatkan adanya wabah selama tahap awal.
“Itu adalah hal-hal yang dilakukan lembaga komunis. Kita semua tahu akan hal itu dari zaman Soviet. Kita tahu macam-macam hal yang partai komunis lakukan untuk berusaha dan menatalaksana informasi di dalam negerinya sendiri dan seluruh dunia,” kata Mike Pompeo.
Kritik Geng Shuang
muncul setelah Presiden Donald Trump pada hari Senin 27 April menyatakan
Amerika Serikat dapat meminta kompensasi “substansial” dari rezim
Komunis Tiongkok karena menyebabkan pandemi.
“Ada banyak cara
untuk meminta pertanggungjawaban rezim Tiongkok. Kita tidak bahagia dengan
Tiongkok,” kata Donald Trump.
Mike Pompeo dalam
wawancara Fox menyuarakan pernyataan Donald Trump, mengatakan, “Amerika Serikat
perlu meminta pertanggungjawaban [rezim Tiongkok].”
Mike Pompeo baru-baru
ini diserang oleh media pemerintah Tiongkok. Dikarenakan ia berulang kali
meminta Beijing bersikap transparan mengenai wabah itu.
Sebuah komentar baru
baru ini oleh Global Times, milik pemerintahan komunis Tiongkok, menyebut
Mike Pompeo sebagai “musuh perdamaian dunia” setelah Mike
Pompeo mengatakan rezim Tiongkok akan “menuai apa yang
ditaburnya” dalam merahasiakan krisis tersebut.
Siaran TV pemerintahan
Komunis Tiongkok, CCTV, juga secara langsung mengkritik Mike Pompeo saat buletin
berita prime-time pada hari Senin dan Selasa akhir April.
“Dalam posisinya
sebagai diplomat top Amerika Serikat, Mike Pompeo tidak menunjukkan
profesionalisme atau tanggung jawab apa pun. Malahan, ia menyebarkan virus
politik pengasingan melalui kepalsuan. Ia mengubah dirinya menjadi hambatan
untuk mengembalikan semua kemanusiaan. Dapat dikatakan, ia adalah kaki tangan
dari Coronavirus,” kata media Komunis Tiongkok, CCTV.
Semakin banyak negara
yang menyerukan transparansi yang lebih besar dan pertanggungjawaban rezim
Komunis Tiongkok atas penanganannya terhadap wabah, yang mengakibatkan
penyebaran virus secara global.
Baru-baru ini,
Australia meminta peninjauan independen mengenai bagaimana Beijing menangani
krisis. Duta Besar Tiongkok Cheng Jingye kemudian mengancam memboikot ekonomi
atas barang-barang Australia jika pemerintah Asutralia tidak menarik tinjauan
tersebut.
Menteri Luar Negeri
Australia Marise Payne mengutuk ancaman tersebut sebagai “paksaan
ekonomi,” rezim Tiongkok dan berulang kali meminta diadakannya
penyelidikan.
Mike Pompeo mengatakan
ia “berbesar hati” melihat Australia dan negara-negara lain menuntut
penyelidikan atas penanganan wabah Beijing, “karena sementara kami tahu
wabah ini dimulai di Wuhan, Tiongkok, kami belum tahu dari mana wabah itu
dimulai … Dan terlepas dari upaya terbaik kami untuk mendapatkan para ahli di
lapangan, [rezim Tiongkok] terus berusaha menyembunyikan dan
mengaburkannya.”
Keterangan Gambar:Sekretaris
Negara AS Mike Pompeo berbicara pada konferensi pers di Departemen Luar Negeri
di Washington, AS, 22 April 2020. (Nicholas Kamm / Pool via Reuters)