Diserang Beijing dengan Tuduhan AS Berbohong Soal Pandemi, Mike Pompeo : Disinformasi Klasik Kaum Komunis

Theepochtimes.com- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat  Mike Pompeo menyebut tuduhan Kementerian Luar Negeri Tiongkok bahwa para politisi Amerika Serikat sedang bermain “trik untuk membelokkan tuduhan” seputar pandemi, sebagai komentar” Disinformasi klasik.”

“Tiongkok mengetahui bahwa hal ini terjadi di negaranya. Ini adalah informasi sesat komunis klasik. Inilah yang dilakukan oleh kaum komunis,” kata Mike Pompeo selama wawancara dengan Fox pada tanggal 29 April. Ia merujuk pada komentar terbaru yang dibuat oleh Geng Shuang, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, yang menuduh politikus di Amerika Serikat “benar-benar berbohong.”

Geng Shuang mengatakan pada jumpa pers hari Selasa 28 April : “Kami menyarankan politisi Amerika Serikat untuk merenungkan masalahnya sendiri dan berusaha yang terbaik untuk mengendalikan epidemi sebagai sesegera mungkin, bukannya terus bermain trik untuk menangkis kesalahan.”

Mike Pompeo menunjuk pada upaya rezim komunis Tiongkok untuk membungkam para dokter yang berusaha memperingatkan adanya wabah selama tahap awal.

“Itu adalah hal-hal yang dilakukan lembaga komunis. Kita semua tahu akan hal itu dari zaman Soviet. Kita tahu macam-macam hal yang partai komunis lakukan untuk berusaha dan menatalaksana informasi di dalam negerinya sendiri dan seluruh dunia,” kata Mike Pompeo.

Kritik Geng Shuang muncul setelah Presiden Donald Trump pada hari Senin 27 April menyatakan Amerika Serikat dapat meminta kompensasi “substansial” dari rezim Komunis Tiongkok karena menyebabkan pandemi.

“Ada banyak cara untuk meminta pertanggungjawaban rezim Tiongkok. Kita tidak bahagia dengan Tiongkok,” kata Donald Trump. 

Mike Pompeo dalam wawancara Fox menyuarakan pernyataan Donald Trump, mengatakan, “Amerika Serikat perlu meminta pertanggungjawaban [rezim Tiongkok].”

Mike Pompeo baru-baru ini diserang oleh media pemerintah Tiongkok. Dikarenakan ia berulang kali meminta Beijing bersikap transparan mengenai wabah itu. 

Sebuah komentar baru baru ini oleh Global Times, milik pemerintahan komunis Tiongkok, menyebut Mike  Pompeo sebagai “musuh perdamaian dunia” setelah Mike Pompeo mengatakan rezim Tiongkok akan  “menuai apa yang ditaburnya” dalam merahasiakan krisis tersebut.

Siaran TV pemerintahan Komunis Tiongkok, CCTV, juga secara langsung mengkritik Mike Pompeo saat  buletin berita prime-time pada hari Senin dan Selasa akhir April.

“Dalam posisinya sebagai diplomat top Amerika Serikat, Mike Pompeo tidak menunjukkan profesionalisme atau tanggung jawab apa pun. Malahan, ia menyebarkan virus politik pengasingan melalui kepalsuan. Ia mengubah dirinya menjadi hambatan untuk mengembalikan semua kemanusiaan. Dapat dikatakan, ia adalah kaki tangan dari Coronavirus,” kata media Komunis Tiongkok, CCTV.

Semakin banyak negara yang menyerukan transparansi yang lebih besar dan pertanggungjawaban rezim Komunis Tiongkok atas penanganannya terhadap wabah, yang mengakibatkan penyebaran virus secara global.

Baru-baru ini, Australia meminta peninjauan independen mengenai bagaimana Beijing menangani krisis. Duta Besar Tiongkok Cheng Jingye kemudian mengancam memboikot ekonomi atas barang-barang Australia jika pemerintah Asutralia tidak menarik tinjauan tersebut.

Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengutuk ancaman tersebut sebagai  “paksaan ekonomi,” rezim Tiongkok dan berulang kali meminta diadakannya penyelidikan.

Mike Pompeo mengatakan ia “berbesar hati” melihat Australia dan negara-negara lain menuntut penyelidikan atas penanganan wabah Beijing, “karena sementara kami tahu wabah ini dimulai di Wuhan, Tiongkok, kami belum tahu dari mana wabah itu dimulai … Dan terlepas dari upaya terbaik kami untuk mendapatkan para ahli di lapangan, [rezim Tiongkok] terus berusaha menyembunyikan dan mengaburkannya.”

Keterangan Gambar: Sekretaris Negara AS Mike Pompeo berbicara pada konferensi pers di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 22 April 2020. (Nicholas Kamm / Pool via Reuters)

(vivi/asr)

https://www.youtube.com/watch?v=lYdAVWvEh_A