Untuk memenangkan lotre sekali seumur hidup Anda akan luar biasa, tetapi untuk memenangkannya dua kali dalam satu hari itu akan sangat ajaib dan luar biasa.
Seorang pria di Colorado, AS, hanya dikenal sebagai ‘Joe B’, tampaknya telah memainkan angka yang sama selama 30 tahun sebelum berhasil medapatkan jackpot pada pagi hari tanggal 25 Maret lalu.
Namun, setelah menang di tiket (lotre) pertama sebesar 1 juta dollar (sekitar Rp 15,1 miliar), Joe, dari Kota Pueblo, membeli tiket lain di malam hari dari toko yang berbeda hanya satu mil jauhnya. Hebatnya, dia sekali lagi memenangkan jackpot Powerball dengan nilai yang sama.
(Foto: Colorado Lottery)
Berita itu baru saja keluar ketika Joe mengklaim uang itu Jumat lalu, 24 April, hampir sebulan setelah menang.
Menurut Colorado Lottery:
“Joe suka memainkan satu permainan dari nomornya sendiri, dan beberapa lagi bermain dengan Quick Picks. Dia membeli tiket Powerball di pagi hari di 7-Eleven di 926 Lake Ave, lalu membeli beberapa tiket lagi di malam hari di Loaf N ‘Jug di 2050 Lake Ave.
“Joe menebus tiketnya Senin pagi di kantor klaim drive-th Pueblo kami. Ketika staf klaim bertanya apa yang dia dan istrinya rencanakan untuk membelanjakan uang itu, dia berkata, “Bos punya rencana untuk itu.”
Joe masih dapat mengklaim uangnya meskipun krisis kesehatan sedang berlangsung, karena negara bagian Colorado telah menyiapkan layanan drive-thru untuk kemenangan tiket senilai lebih dari 10.000 dollar (sekitar Rp 151 juta). Pemenang harus membuat janji terlebih dahulu.
(Foto: PA)
Itu bukan satu-satunya keberuntungan di Kota Colorado baru-baru ini – 9 News melaporkan seorang warga Pueblo yang beruntung lainnya telah membeli tiket memenangkan jackpot senilai 2 juta dollar ( sekitar Rp 30,3 miliar) pada hari Rabu, 22 April lalu, sementara tiket kemenangan 1 juta dollar ( Rp 15,1 miliar) juga dilaporkan terjual pada hari yang sama.
Namun, individu yang menang belum mengklaim uang mereka dan disebutkan namanya.(yn)
ETIndonesia – Kementerian
Perindustrian mendukung roda perekonomian nasional agar tetap bergerak terutama
dalam menghadapi tekanan akibat pandemi melalui keberlangsungan aktivitas
industri. Namun demikian, aktivitas tersebut perlu memerhatikan penerapan
protokol kesehatan sesuai aturan.
“Jadi, diupayakan harus seimbang, dengan satu sisi mengendalikan penyebaran
virus, dan tetap memberikan kesempatan bagi ekonomi untuk terus bergerak agar
tidak stagnan,” kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses
Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, Doddy Rahadi di Jakarta, Rabu (29/4)
dalam siaran pers Kemenprin.
Dirjen KPAII menjelaskan, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020
tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menyebutkan ada
beberapa sektor strategis yang masih diizinkan beroperasi, termasuk sektor
industri alat kesehatan, industri farmasi dan obat, serta industri makanan dan
minuman.
“Selama dilakukan PSBB, terdapat beberapa pengecualian, salah satunya adalah
pelaku usaha yang bergerak pada sektor industri,” ungkapnya. Dalam
pelaksanaannya, Menperin telah melakukan koordinasi dengan para gubernur yang
menerapkan PSBB di wilayahnya.
Menurut Doddy, Protokol Covid-19 di
tempat kerja yang tetap beroperasi sudah sejalan dengan aturan PSBB, namun
perlu memperhatikan langkah menghentikan penularan apabila ada pekerja yang
mengalami Covid-19.
Salah satu contoh aturan di daerah, selain memberikan vitamin, nutrisi
tambahan, disinfeksi berkala, serta deteksi suhu standar para karyawan,
perusahaan juga diminta untuk memiliki kerja sama operasional dengan fasilitas
kesehatan terdekat jika diperlukan tindakan.
“Bila ditemukan karyawan yang menjadi Pasien Dalam Pemantauan (PDP), aktivitas
kerja harus dihentikan selama 14 hari untuk menghindari tempat tersebut menjadi
klaster baru. Hal ini yang menjadi langkah-langkah mengatasi Covid-19 dan
menjaga perekonomian,” papar Doddy.
Untuk memastikan penerapan protokol kesehatan di perusahaan industri dan
kawasan industri, Kemenperin telah menerbitkan Surat Edaran Menteri
Perindustrian Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan operasional pabrik dalam
masa kedaruratan kesehatan masyarakat Covid-19.
Selanjutnya, Surat Edaran Menperin Nomor 7 Tahun 2020 tentang pengajuan
permohonan perizinan pelaksanaan kegiatan industri dalam masa kedaruratan
kesehatan masyarakat Covid-19 yang mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 9 tahun 2019 tentang pedoman PSBB dalam rangka percepatan penanganan
Covid-19.
Aturan tersebut kemudian ditegaskan melalui Surat Edaran Menperin No. 8 Tahun
2020 tentang kewajiban pelaporan bagi perusahaan industri dan perusahaan
kawasan Industri yang memiliki Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri
(IOMKI).
“Kami telah melakukan evaluasi pelaksanaan IOMKI bersama Pemda yang melakukan PSBB. Perusahaan wajib melaporkan pelaksanaan operasional dan mobilitas kegiatan industri setiap minggu melalui akun Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas). Bila tidak dilakukan, sanksinya bisa berupa pencabutan IOMKI,” tegas Doddy. (asr)
ETIndonesia – Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad
Yurianto mengungkapkan kasus meninggal dunia akibat coronavirus di Indonesia
paling banyak berada pada rentang usia 30-59 tahun yaitu sebanyak 351 orang
dari total kematian sebanyak 773 jiwa.
Hal demikian disampaikan Yurianto dalam konferensi pers Gugus Tugas
Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB Jakarta, Selasa (28/4/2020). Ia
menyebutkan jumlah kasus kematian terbanyak kedua pada rentang usia 60-79 tahun
yaitu 302 orang.
Sementara kasus meninggal dunia pada pasien yang terinfeksi di usia muda yaitu mulai bayi hingga remaja cenderung lebih sedikit.
“Kasus meninggal sebanyak 773 kalau kita perhatikan pada distribusi umurnya pada rentang usia 0-4 tahun sebanyak dua orang, rentang usia 5-14 tahun tiga orang, rentang usia 15-29 tahun 19 orang,” kata dia dalam rilis Tim Komunikasi Publik GT Nasional.
Kasus kematian pada rentang usia di atas 80 tahun sebanyak 27 orang.
Sebanyak 69 kematian lainnya masih dalam proses verifikasi ulang ke rumah sakit
terkait rentang usia pasien.
Namun Yurianto tidak disebutkan jumlah pasien yang terinfeksi dari total
kasus positif berdasarkan rentang usia, sehingga tidak diketahui persentase
kasus kematian akibat virus itu dari jumlah pasien positif yang dikelompokan
berdasarkan rentang usia.
Pada hari sebelumnya Yurianto juga menyebutkan bahwa kasus kematian disertai dengan penyakit penyerta pada pasien yaitu paling banyak hipertensi, diabetes, penyakit jantung, dan penyakit pernapasan seperti asma dan juga penyakit paru obstruktif yang sudah menahun. (asr)
Media ‘CNBC’ pada 27
April 2020 lalu memberitakan bahwa setelah melalui perencanaan yang memakan
waktu 2 tahun, komunis Tiongkok pada bulan Maret lalu telah menerbitkan sebuah
dokumen strategis mengenai rancangan program ‘Standar Tiongkok 2035’.
Sesuai dengan
rancangan tersebut, komunis Tiongkok akan merumuskan standar untuk manufaktur,
pertukaran, konsumsi dan sebagainya terhadap bidang-bidang seperti internet,
komputasi awan, data besar, 5G, kecerdasan buatan dan industri lainnya. Dengan
ruang lingkup yang mirip seperti ‘Made In China 2025’
Standar yang
ditetapkan memiliki pengaruh komersial
Standar yang
ditetapkan memiliki pengaruh komersial, dan beberapa perusahaan akan mendapat
manfaat, meskipun ada juga perusahaan yang akan menderita karenanya.
Elsa Kania, seorang
peneliti dari wadah pemikir Amerika Serikat ‘Center for New American Security’
mengatakan : “Standar teknis itu sulit dan tidak mudah untuk dipahami,
jadi itu bukan topik hangat, tetapi itu adalah prospektif spesifik bagi model
sains dan teknologi di masa depan”.
Secara umum, untuk
mendapatkan prosedur terbaik dalam rentang tertentu, teknologi dan industri global
akan merumuskan dokumen normatif berdasarkan hasil komprehensif ilmu
pengetahuan, teknologi dan pengalaman praktis, yang dikembangkan oleh konsensus
dan disetujui oleh lembaga yang diakui untuk penggunaan umum dan berulang. Itu
sebagai kriteria dan dasar untuk dipatuhi bersama.
Industri
telekomunikasi adalah contoh yang baik. Teknologi jaringan baru seperti 5G
bukanlah gelombang teknologi, tetapi standar teknis yang dibuat oleh industri
teknologi, organisasi, dan pakar setelah perencanaan, pengembangan, dan
kolaborasi selama bertahun-tahun.
“Untuk saat ini,
5G adalah contoh yang sangat menonjol. Sebagian besar perusahaan tidak hanya
mempromosikan standar 5G di Tiongkok, tetapi juga secara aktif membentuk
standar global”, kata Elsa Kania.
Pakar : Kelemahan
komunis Tiongkok adalah mereka tidak memahami apa itu standarisasi
Produk yang digunakan
publik seperti ponsel, mengandung banyak standar teknis. Jadi jika Anda dapat
memimpin pengaturan standar, itu sama dengan mendapatkan posisi dominan dalam
mengendalikan pengembangan produk ilmiah dan teknologi global.
Perusahaan teknologi
besar di Amerika Serikat dan Eropa, seperti Qualcomm dan Ericsson, telah
memainkan peran utama dalam menetapkan standar untuk berbagai industri di
seluruh dunia.
Andrew Polk, mitra di
perusahaan riset dan konsultan Trivium China yang berbasis di Beijing
mengatakan kepada CNBC : “Dilihat dari permukaan, Standar Tiongkok 2035
adalah upaya Beijing untuk menggabungkan permintaan domestik akan standarisasi
demi meningkatkan kinerja ekonomi. Dan berharap produk yang dihasilkan kelak
mampu mendominasi standar internasional”.
Namun, menurut Andrew
Polk, salah satu kelemahan terbesar komunis Tiongkok yang selalu mencoba
mengembangkan permainan penetapan standar ini adalah bahwa komunis Tiongkok
tidak pernah muncul dalam bentuk standarisasi dalam hal waktu, jarak dan ruang.
Sementara itu, Andrew Polk menyatakan di Beijing, setiap hari atau setiap bulan
bisa muncul berbagai peraturan yang berbeda.
Di balik upaya
Beijing mengontrol standar mungkin untuk mengakses lebih banyak data
Berkaitan dengan
ambisi komunis Tiongkok untuk mendominasi standar teknis global, pendiri
perusahaan ‘Horizon Advisory’, Nathan Picarsic mengingatkan bahwa ambisi
komunis Tiongkok untuk menetapkan standar memiliki tumpang tindih yang
asimetris dengan upayanya untuk mengakses data.
“Semakin banyak
standar teknis dan teknologi yang ditetapkan oleh Beijing, maka semakin banyak
data terkait akan menjadi subyek berbagai kebijakan lokalisasi dan akses data
pemerintah Tiongkok,” kata Nathan Picarsic.
Sebagaimana diketahui
bahwa peraturan tertentu yang diberlakukan oleh komunis Tiongkok memaksa semua
perusahaan domestik dan asing untuk mematuhi persyaratan yang dibutuhkan
intelijen mereka. Ini adalah salah satu alasan mengapa Amerika Serikat dan
negara-negara lain menyatakan keprihatinan tentang Huawei. Jika mengizinkan Huawei
untuk menggunakan jaringan 5G-nya, itu sama saja dengan memberikan akses ke
data melalui peralatan Huawei.
‘Standar Tiongkok
2035’ menghadapi 2 hambatan besar
Para ahli percaya
bahwa ambisi komunis Tiongkok untuk mendominasi standar global menghadapi dua
kendala utama. Salah satunya adalah ingin menyingkirkan dominasi Amerika
Serikat dan Eropa, tetapi itu bukan tugas yang mudah untuk direalisasikan.
Naomi Wilson, direktur
senior kebijakan Asia untuk Komite Industri Teknologi Informasi (ITI)
memberikan kesaksian tertulis yang diberikan kepada Komite Tinjauan Ekonomi dan
Keamanan Amerika Serikat – Tiongkok bulan lalu.
Kesaksian tertulis itu
menyebutkan bahwa meskipun semakin banyak keikutsertaan komunis Tiongkok dan
keterlibatan pemerintah telah membawa tantangan prosedural atau pengaturan
masalah, namun, itu tidak akan membawa banyak pengaruh, juga tidak meningkatkan
skala persaingan yang menguntungkan buat Tiongkok.
Disebutkan juga oleh
Naomi Wilson bahwa faktanya, kepemimpinan teknis dan keahlian
perusahaan-perusahaan Amerika dan multinasional masih diakui sebagai peserta
paling berpengaruh dalam standar dan proses pengembangan aturan organisasi
standar yang terkait dengan teknologi informasi dan komunikasi (ICT).
Selain itu, Andrew
Polk menunjukkan bahwa pembentukan standar itu biasanya diprakarsai oleh
perusahaan teknologi terkemuka di industri, sehingga perusahaan dengan teknologi
terbaik dan standar tertinggi akan memenangkan persaingan untuk mengembangkan
standar global.
Itulah sebabnya
mengapa perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka Amerika Serikat dan negara-negara
Eropa memiliki keunggulan dalam pengaturan standar.
Tiongkok sekarang
kecuali Huawei, tidak ada perusahaan di bidang lain yang dapat melampaui
keunggulan Amerika Serikat dan Eropa.
Keterangan foto: Beijing berencana mempromosikan ‘Standar
Tiongkok 2035 (China Standards 2035) pada tahun ini, menurut para ahli bahwa
komunis Tiongkok menghadapi 2 rintangan besar yang tidak mudah untuk dilewati.
(Getty Images)
Visiontimes.com- Orang
zaman dahulu percaya bahwa untuk menghindari wabah, seseorang harus dengan tulus
mengakui dosanya kepada Tuhan dan bertobat.
Di zaman modern, orang
berbicara mengenai “meningkatkan energinya.”
Dan langkah-langkah
yang diperlukan untuk mencapai hal tersebut mencakup mengembangkan kebaikan,
kejujuran, integritas, toleransi, tidak mementingkan diri sendiri, optimisme,
dan menghormati Ilahi.
Orang kuno juga percaya bahwa wabah dapat mengenali dan menargetkan orang yang akan diserangnya.
Menurut orang kuno,
wabah adalah hukuman yang dikirim dari Surga, membebaskan populasi dengan
tujuan menghilangkan korupsi moral manusia.
Setelah wabah
diluncurkan, satu-satunya harapan adalah agar manusia mengungkapkan
penyesalannya atas kesalahan yang telah dilakukannya di masa lalu. Kemudian
memohon kepada Sang Pencipta agar diberi kesempatan untuk menebus dosa-dosa
yang telah diperbuat.
Penderitaan Wabah
Besar di Roma membuat manusia menjadi sadar.
Pada masa itu, orang-orang mengangkat tulang-tulang suci Kristus, berjalan mengelilingi kota, dengan tulus mengakui dosa-dosanya kepada Tuhan. Ajaibnya, wabah itu lenyap seketika.
Penderitaan Tulah Besar di Roma membuat orang terbangun. (Gambar: Screenshot / YouTube)
Kita lihat lagi, pada
akhir Dinasti Ming, pejabat pemerintah adalah korup. Wabah pes adalah lazim di
ibukota, yaitu Beijing. Selama 17 tahun masa pemerintahan Kaisar Chongzhen,
setidaknya tidak kurang dari 7 wabah terjadi selama 15 tahun, menyebabkan lebih
dari setengah populasi negara itu tewas akibat wabah. Hampir 60 persen penduduk
Beijing meninggal karena wabah, dan hanya 50.000 dari 230.000 rumah tangga yang
selamat di kota Suzhou.
Namun, sangat sedikit
kasus infeksi di pasukan tani Li Zicheng, yang bangkit menentang pemerintah
Kaisar Chongzhen yang gagal melindungi rakyat.
Bahkan, hampir tidak ada kasus infeksi pada tentara Dinasti Qing yang menyerang Dinasti Ming saat tentara Dinasti Qing mulai menggulingkan pemerintah dan pejabat Dinasti Ming yang korup.
Setelah keruntuhan
Dinasti Ming dan berdirinya Dinasti Qing, wabah menghilang sama sekali, dan
tibalah era kemakmuran Kaisar Kangxi dan Qianlong tiba.
Kebrutalan Kekaisaran
Romawi kuno dalam menganiaya orang Kristen menyebabkan empat wabah besar,
sebagian besar terkait dengan wabah pes yang dikenal dengan maut hitam. Pada
akhirnya menyebabkan hilangnya setengah populasi Kekaisaran Romawi kuno.
Apakah di Timur atau
Barat, wabah cenderung menghilang segera setelah wabah secara besar-besaran.
Sejak zaman kuno di Tiongkok, setiap kali terjadi bencana yang membahayakan negara tersebut, Kaisar mengadakan upacara pengorbanan, dengan tulus menyembah kepada Surga dan mengakui dosa-dosanya kepada Sang Pencipta dan manusia.
Kaisar Tiongkok percaya bahwa mereka harus memeriksa diri mereka sendiri, mengakui dosa-dosa mereka, dan berdoa ke Surga ketika bangsa itu menghadapi bencana. (Gambar: Screenshot / YouTube)
Kali ini, virus
Komunis Tiongkok berasal dari Wuhan, Tiongkok. Jika kita mengaitkan korupsi
politik saat ini dengan wabah dan membandingkannya dengan sejarah, kita dapat
menemukan hubungan yang sangat mirip.
Ada orang-orang di
kalangan agama yang juga percaya bahwa wabah virus Komunis Tiongkok adalah
kutukan Surga kepada Partai Komunis Tiongkok dan sekutunya.
Pertimbangkan berapa
banyak kejahatan yang telah dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok sejak itu Partai
Komunis Tiongkok berdiri, termasuk di zaman modern dengan penganiayaan terhadap
Falun Gong, gereja Kristen bawah tanah, warga Tibet, dan warga Uighur.
Berapa banyak
orang-orang di dunia telah dibeli oleh Partai Komunis Tiongkok dan menjadi kaki
tangannya dalam tindakan jahatnya? Artinya di sini kita tak menstigma kepada
orang Tionghoa. Dikarenakan bangsa Tionghoa dengan rezim Partai Komunis
Tiongkok tak memiliki keterkaitan sama sekali. Walaupun Komunis Tiongkok kerap
berpropaganda bahwa bangsa Tionghoa adalah bagian mereka.
Kini, saat dihadapkan
dengan virus Komunis Tiongkok, mungkin ada baiknya memikirkan sudut pandang
orang kuno mengenai wabah.
Keterangan Gambar:Orang-orang
dahulu percaya bahwa lolos dari tulah, perlu bagi seseorang untuk mengakui
dosa-dosa mereka kepada Tuhan dan Bertobat. (Gambar:
Screenshot / YouTube)
Etindonesia. Saat
ini sebagian besar wilayah Indonesia masih mengalami periode peralihan musim atau
pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau. BMKG memprediksikan awal musim
kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia terjadi mulai Mei 2020.
Plt. Deputi Bidang
Meteorologi BMKG, Herizal merilshasil analisis BMKG menunjukkan bahwa
kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil di wilayah Indonesia dapat terjadi
beberapa hari ke depan dan meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di
beberapa wilayah Indonesia.
Kondisi tersebut
dipicu oleh aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) dan sirkulasi
siklonik di sekitar Laut Jawa bagian barat serta di perairan utara Maluku dan
Papua Barat yang membentuk daerah belokan dan pertemuan angin (konvergensi).
Berdasarkan kondisi
tersebut, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan kedepan, curah hujan dengan
INTENSITAS LEBAT yang dapat disertai kilat/petir berpotensi terjadi di wilayah
sebagai berikut:
Periode 27-30 April 2020:
Bengkulu
Jambi
Sumatera Selatan
Kep. Bangka Belitung
Lampung
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Maluku Utara
Maluku
Papua Barat
Papua
Periode 1-3 Mei 2020:
Sumatera Barat
Bengkulu
Sumatera Selatan
Lampung
Banten
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Maluku Utara
Maluku
Papua Barat
Papua
Masyarakat diimbau
agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (puting
beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dll.) dan dampak yang
dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan,
angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.
Bagi masyarakat
yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG membuka layanan informasi cuaca
24 jam, yaitu melalui:
call
center 021-6546315/18;
https://www.bmkg.go.id;
follow
media sosial @infoBMKG;
aplikasi
iOS dan android “Info BMKG”;
atau
dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
Tahun ini, virus Komunis Tiongkok
(umumnya dikenal sebagai virus Wuhan atau jenis Coronavirus baru) menyebar
dengan cepat sementara Partai Komunis Tiongkok menyembunyikan situasi nyata di
Tiongkok, menyebabkan kerugian yang tidak terhitung bagi dunia.
Wabah tampaknya tidak dapat diprediksi,
tetapi cara penyebarannya menunjukkan virus tersebut memiliki tujuan dan
maksud, yaitu: mencari Partai Komunis Tiongkok untuk memusnahkan Partai Komunis
Tiongkok dan faktor-faktor yang terkait dengan Partai Komunis Tiongkok.
Sejauh ini, virus Komunis Tiongkok
menyebar ke sebagian besar negara di dunia, di mana lebih dari 2,6 juta orang
terinfeksi dan 205.000 orang meninggal dunia — dengan asumsi seseorang menerima
nilai nominal laporan kematian resmi Tiongkok sebesar 4.642. Bahkan, banyak
orang Tiongkok percaya angka kematian yang sebenarnya setidaknya adalah sepuluh
kali lipat dari angka yang dipublikasikan.
Menghadapi hilangnya banyak nyawa dan
kehancuran ekonomi, pemerintah dan rakyat berbagai negara sangat perlu
merefleksikan hubungan antara wabah dengan Partai Komunis Tiongkok, dan apa
yang individu dan negara harus lakukan untuk menghindari epidemi dan
menyelamatkan diri.
Sejarah kelam Partai Komunis terkait dengan perang, kelaparan, wabah, dan kematian. Seri editorial The Epoch Times “Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis” menunjukkan bahwa “inti komunisme adalah roh yang jahat” yang tujuan utamanya adalah untuk menghancurkan umat manusia.
Partai Komunis Tiongkok adalah yang
terakhir mewakili roh jahat komunisme di dunia Tirani Partai Komunis Tiongkok
selama 70 tahun telah menewaskan 80 juta orang Tiongkok dan menghancurkan
kebudayaan dan moralitas tradisional Tiongkok. Dalam 30 tahun terakhir, dari
pembantaian Lapangan pro-demokrasi Tiananmen pada tahun 1989, hingga
penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong, yang dimulai pada tahun 1999, hingga
penindasan saat ini dan penindasan terhadap rakyat Tiongkok dalam skala yang
lebih besar, kekerasan dan kebohongan Partai Komunis Tiongkok membawa
malapetaka bagi Tiongkok dan dunia.
Selama hampir 40 tahun, Partai Komunis
Tiongkok menggunakan umpan insentif ekonomi untuk menyusup dan merusak
negara-negara lain. Di bawah kedok globalisasi, Institut Konfusius, dan
inisiatif “Belt dan Road”, dan melalui berbagai saluran seperti
politik, ekonomi, kebudayaan, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan
sebagainya, Partai Komunis Tiongkok berupaya menyebarkan ideologi komunis,
memikat orang-orang menjauh dari jalan yang ditetapkan Tuhan dan mengkhianati
Tuhan. Dengan demikian Partai Komunis Tiongkok mencapai tujuan utamanya yaitu
menghancurkan orang-orang.
Saat negara dan wilayah itu terpikat oleh kepentingan ekonomi dengan meningkatkan keterlibatannya dengan Komunis Tiongkok dan mendukung Partai Komunis Tiongkok, negara dan wilayah itu tidak tahu nasib buruk itu sudah ditandai. Jalur virus Komunis Tiongkok seperti yang telah menyebar di seluruh dunia melewati negara, kota, organisasi, dan individu yang terkait erat dengan Partai Komunis Tiongkok.
Hotspot New York City
Pada tanggal 29 April, menurut data
dari situs web statistik Universitas Johns Hopkins, ada lebih dari 1 juta kasus
yang dipastikan dan lebih dari 59.000 kasus kematian di Amerika Serikat. Jumlah
kasus yang dipastikan di Negara Bagian New York menyumbang sepertiga jumlah
kasus yang dipastikan di Amerika Serikat, dan jumlah kasus kematian di Negara
Bagian New York adalah hampir setengah jumlah kematian di Amerika Serikat.
Sejak kunjungan Presiden Nixon ke
Tiongkok pada tahun 1972, Amerika Serikat memberikan dukungan kritis kepada
Partai Komunis Tiongkok dalam berbagai bentuk di bidang politik, urusan
militer, diplomasi, ekonomi, keuangan, pendidikan, serta ilmu pengetahuan dan
teknologi. Kemudian, saat Amerika Serikat membantu Tiongkok menjadi anggota
Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO, memberikan akses kepada Komunis Tiongkok
untuk komunitas internasional dan menyebabkan kekayaan
Barat dalam jumlah besar ditransfer ke Tiongkok, menjadikan Tiongkok sebagai
“pabrik dunia.”
Lingkaran politik dan lembaga pemikir
Amerika Serikat percaya bahwa Amerika Serikat membangun Tiongkok dan memperkaya
Partai Komunis Tiongkok. Evaluasi ulang apa yang harus diambil terhadap Partai
Komunis Tiongkok dan perubahan kebijakan selanjutnya hanya terjadi dalam
beberapa tahun terakhir.
Tanpa bantuan Amerika Serikat, dan
tanpa dukungan banyak perusahaan multinasional, raksasa teknologi-tinggi, dan
kelompok keuangan besar, Komunis Tiongkok tidak dapat berkembang dengan cepat
dari sebuah rezim di ambang keruntuhan ekonomi menjadi kekuasaan tertinggi yang
muncul yang mampu menantang Amerika Serikat.
Sebagai kota metropolis nomor satu di
dunia, New York City adalah pusat global untuk ekonomi, keuangan, perdagangan,
dan media. New York City juga memiliki pengaruh besar dalam bidang politik
global, pendidikan, dan hiburan. New York City juga merupakan lokasi Markas
Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa. Mengingat status dan pengaruhnya yang khusus,
New York City memainkan peran utama dalam membantu Komunis Tiongkok mencapai
tujuan agendanya dan memajukan kepentingan Partai Komunis Tiongkok.
Wall Street, yang mewakili modal
keuangan Amerika Serikat, “mendonorkan darah” ke Partai Komunis Tiongkok
selama bertahun-tahun dan menjadi pemodal di belakang panggung yang membantu
rezim Komunis Tiongkok memperpanjang hidupnya.
Dengan menyusupi bidang ekonomi,
keuangan, perdagangan, media, kebudayaan, pendidikan New York, komunitas
Tiongkok-Amerika Serikat dan bidang lainnya, Partai Komunis Tiongkok menyalurkan
kekayaan dan teknologi kembali ke Tiongkok. Sementara mengekspor ideologinya
dan melakukan penyalahgunaan hak asasi manusia kepada dunia, Partai Komunis
Tiongkok berusaha untuk merebut kepemimpinan dunia dan menantang Amerika
Serikat. Faktor-faktor ini menjadikan New York sebagai target utama serangan
virus Komunis Tiongkok.
Situasi yang Menghancurkan di Iran
Partai Komunis Tiongkok menganggap Iran
sebagai kawan dekat. Sedangkan angka epidemi yang resmi dari Iran adalah tidak
setinggi beberapa negara Barat lainnya, analis percaya bahwa Iran tidak
melaporkan jumlah kasus yang dipastikan dan jumlah kasus kematian yang
semestinya. Mirip dengan Komunis Tiongkok, Iran adalah rezim otoriter yang
cenderung menyembunyikan skala sebenarnya dalam upaya untuk
“mempertahankan tatanan sosial.”
Banyak pejabat tinggi Iran yang
terinfeksi dan banyak pejabat tinggi Iran yang meninggal sebagai akibatnya,
termasuk Wakil Presiden Iran yang pertama dan Wakil Menteri Kesehatan Iran.
Komunis Tiongkok telah mendukung Iran
selama bertahun-tahun, menawarkan bantuan ekonomi dan senjata. Partai Komunis
Tiongkok bahkan menyediakan teknologi senjata nuklir utama bagi Iran untuk
mengancam dan memaksa negara-negara demokratis.
Dalam sepuluh tahun terakhir, Komunis
Tiongkok juga melakukan investasi besar di Iran, menjadi mitra dagang terbesar
Iran. Komunis Tiongkok secara terbuka melanggar sanksi terhadap Iran dan
mengimpor sejumlah besar minyak dari Iran.
Untuk Inisiatif Belt dan Road, yang
diluncurkan Partai Komunis Tiongkok pada tahun 2013 untuk mengekspor hegemoni
komunis, Iran adalah pusat geografis dan strategis yang penting dari mana
Komunis Tiongkok dapat menembus Eropa, Asia, dan Afrika.
Negara-negara di Eropa
Selain Tiongkok dan Iran, negara-negara
dengan jumlah kasus yang lebih tinggi (5000 atau lebih banyak), Spanyol
memiliki angka yang relatif tertinggi (355 per 100.000 orang), di mana 200.000
orang terinfeksi dan 20.000 orang meninggal. Tiga kerabat dekat Perdana Menteri
Spanyol Pedro Sanchez dan wakil perdana menteri kabinet juga terinfeksi.
Epidemi parah mengirim peringatan kuat
ke Spanyol bahwa pemerintah dengan kebijakan pro-komunis telah membawa
malapetaka bagi negara tersebut. Spanyol adalah negara Uni Eropa pertama yang
melakukan gerakan persahabatan dengan Partai Komunis Tiongkok setelah tragedi
Pembantaian Lapangan Tiananmen pada tanggal 4 Juni 1989.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez
memilih untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan Komunis Tiongkok
setelah menjabat pada tahun 2018. Ia tidak hanya memastikan kembali
“kemitraan yang strategi” antara Spanyol dengan Komunis Tiongkok, tetapi
juga memuji inisiatif belt dan road Komunis Tiongkok.
Ketika Komunis Tiongkok dikritik oleh
berbagai negara karena menyembunyikan epidemi, Pedro Sanchez masih berulang
kali menyatakan dukungan kepada Partai Komunis Tiongkok.
Italia adalah daerah yang paling
terpukul di Eropa.
Akar penyebab Italia dipukul keras oleh
virus Komunis Tiongkok adalah karena intimnya hubungan antara pemerintah Italia
dengan Komunis Tiongkok. Italia adalah anggota G7, suatu negara maju dan
demokratis.
Meskipun ditentang oleh sekutu
Italia di Barat, Italia membentuk aliansi dengan Partai Komunis Tiongkok pada
bulan Maret 2019 untuk “memperkuat kemitraan strategis yang
komprehensif.” Italia juga adalah negara Uni Eropa pertama yang
menandatangani inisiatif Sabuk dan Jalan Partai Komunis Tiongkok.
Italia memiliki 74 kota kembar dengan
Tiongkok yang komunis, termasuk Lombardy, kota dengan jumlah kasus infeksi dan
kematian tertinggi, dan kota-kota seperti Milan, Venesia, dan Bergamo.
Negara-negara Eropa utama seperti
Inggris, Prancis, dan Jerman kini juga terjebak dalam virus Komunis Tiongkok.
Orang-orang menderita kerugian besar, dan bahkan Perdana Menteri Inggris
terinfeksi virus tersebut.
Satu kesamaan negara-negara ini adalah
bahwa negara-negara ini “dekat” dengan Komunis Tiongkok dalam beberapa tahun
terakhir. Misalnya, Komunis Tiongkok ingin menggunakan 5G Huawei untuk
menyusup ke dunia, tetapi Inggris, Prancis, dan Jerman telah mengabaikan
peringatan Amerika Serikat dan memberi lampu hijau bagi Huawei.
Daerah dengan wabah terburuk di negara-negara ini — London, Oise,Prancis, dan Rhine-Westphalia Utara, Jerman — juga bersahabat dengan Komunis Tiongkok. Saat pandemi melanda dunia, pengalaman negara-negara Eropa memperingatkan dunia.
Tingkat Keparahan di Negara-Negara
Tetangga Tiongkok Adalah Bervariasi
Dibandingkan dengan negara-negara Eropa
dan Amerika Serikat, situasi di daerah dekat daratan Tiongkok lebih jelas
menggambarkan hubungan antara epidemi dengan Partai Komunis Tiongkok.
Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, dan Taiwan
semuanya adalah tetangga dekat Tiongkok Daratan. Jumlah orang yang terinfeksi
di Hong Kong dan Taiwan adalah jauh lebih kecil dari Jepang dan Korea Selatan.
Perbedaan utama adalah sikap Hong Kong dan Taiwan terhadap Partai Komunis
Tiongkok.
Saat ini, baik Jepang maupun Korea
Selatan memiliki lebih dari 10.000 orang yang terinfeksi. Di Hong Kong dan
Taiwan, yang memiliki hubungan dagang dan ekonomi yang lebih dekat dengan
Tiongkok Daratan, jumlah kasus yang dipastikan di Hong Kong adalah hanya 1.038 kasus
dan jumlah kasus yang dipastikan di Taiwan adalah hanya 429. Antara Hong Kong
dan Taiwan, kasus-kasus awal di Hong Kong adalah diimpor dari daratan Tiongkok
dan kemudian orang yang terinfeksi termasuk polisi anti huru-hara dan personel
pro-pemerintah. Sebagian besar kasus di Taiwan adalah diimpor dari luar negeri.
Sejak menjalin hubungan diplomatik
dengan rezim Komunis Tiongkok pada 1992, Korea Selatan secara bertahap
memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangannya dengan Partai Komunis Tiongkok. Setelah
pemerintahan Korea Selatan yang saat ini berkuasa, Korea Selatan bergerak lebih
dekat Komunis Tiongkok dan meningkatkan investasi bilateral.
Meskipun hubungan antara pemerintah
Jepang dengan Partai Komunis Tiongkok adalah tidak dekat, sejumlah besar
perusahaan Jepang telah berinvestasi di Tiongkok, sehingga mengandalkan Komunis
Tiongkok dan mentransfer sumber daya vital ke Tiongkok. Jepang dan Partai
Komunis Tiongkok membentuk 256 pasang hubungan provinsi dan kota yang
bersahabat. Di antaranya, Hokkaido, Tokyo, Prefektur Aichi, Prefektur Kochi dan
daerah lain memiliki epidemi virus Komunis Tiongkok yang serius.
Meskipun Hong Kong dan Taiwan memiliki
hubungan ekonomi dan perdagangan yang sangat dekat dengan Tiongkok Daratan,
rakyat Hong Kong dan Taiwan tidak dibutakan oleh kepentingan keuangannya.
Pada tahun 2019, rakyat Hong Kong
meluncurkan unjuk rasa besar-besaran terhadap kendali Partai Komunis Tiongkok
dan bahkan mempertaruhkan hidup untuk bangkit melawan kendali Komunis Tiongkok.
Penindasan brutal terhadap unjuk rasa
Hong Kong menunjukkan wajah asli Partai Komunis Tiongkok dan menyadarkan rakyat
Taiwan. Voting bulan Januari ini untuk presiden yang mendukung dunia bebas
menunjukkan tekad rakyat Taiwan untuk mempertahankan dengan Partai Komunis
Tiongkok. Hasil pemilihan presiden itu menyelamatkan Taiwan.
Kini di Taiwan, rakyat Taiwan tidak
dikarantina di rumah, ekonomi Taiwan tidak ditangguhkan, tetapi jumlah kasus
infeksi dan kasus kematian di Taiwan adalah yang terendah di dunia. Kunci
keberhasilan anti-epidemi Taiwan terletak pada ketidakpercayaan Taiwan pada
Partai Komunis Tiongkok dan penolakan Taiwan secara membabi buta mengikuti
Organisasi Kesehatan Dunia, yang dikendalikan oleh Partai Komunis Tiongkok.
Situasi epidemi di Hong Kong dan Taiwan mengungkapkan rahasia keberhasilan pencegahan epidemi dan swadaya selama virus pandemi virus Komunis Tiongkok — hanya dengan menolak Partai Komunis Tiongkok kita dapat melawan virus Komunis Tiongkok!
Menolak Partai Komunis Tiongkok
Wabah besar selalu datang tiba-tiba dan kemudian pada titik tertentu menghilang tanpa jejak. Catatan sejarah menunjukkan semua wabah memiliki target yang jelas.
Wabah pes pada akhir Dinasti Ming
adalah contoh khas. Peralihan dari Dinasti Ming ke Dinasti Qing, juga dikenal
sebagai penaklukan Manchu terhadap Tiongkok, adalah periode pertempuran selama
puluhan tahun antara tentara Dinasti Qing, yang didirikan oleh klan Manchu di
Timur Laut Tiongkok, tentara Dinasti Ming, dan tentara Li Zicheng, tentara
petani pemberontak.
Wabah pes pada periode waktu ini
menunjuk hanya terjadi pada tentara Dinasti Ming, tidak berpengaruh pada
tentara Dinasti Qing dan tentara Li Zicheng.
Kekaisaran Romawi dilanda empat wabah
besar. Menurut catatan sejarah, orang Kristen kebal terhadap wabah ini,
yang dianggap sebagai hukuman yang dijatuhkan pada orang-orang yang telah
menganiaya orang Kristen.
Dapat dilihat bahwa kedatangan wabah
adalah tidak kebetulan. Epidemi virus Komunis Tiongkok dipicu oleh kasus
kejahatan yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok dan menyebar secara
global karena Komunis Tiongkok merahasiakan wabah tersebut. Penyebaran virus
menunjukkan pola yang jelas, yaitu, secara selektif menargetkan Partai Komunis
Tiongkok dan ditujukan untuk menghilangkan Partai Komunis Tiongkok dan
orang-orang yang pro-komunis atau orang-orang yang memiliki hubungan dekat
dengan Partai Komunis Tiongkok.
Semua wilayah yang dihantam oleh virus Komunis
Tiongkok di luar Tiongkok adalah wilayah yang menderita akibat hubungan intim
dengan Komunis Tiongkok, yang mendukung Partai Komunis Tiongkok untuk berdagang
dan berinvestasi, atau membantu Partai Komunis Tiongkok meningkatkan citra
internasionalnya.
Demikian juga, individu yang menjadi
pendukung Partai Komunis Tiongkok sering menemukan dirinya rentan terhadap
virus Partai Komunis Tiongkok.
Faktanya, pola penyebaran virus ini
membantu menunjukkan jalan yang menyelamatkan jiwa bagi semua bangsa dan orang
di seluruh dunia. Ini adalah jalur yang terhubung langsung ke sisi spiritual
semua makhluk hidup.
Baru-baru ini, ada beberapa kasus orang
yang pulih dari pneumonia virus Komunis Tiongkok secara ajaib setelah mereka
mengutuk Partai Komunis Tiongkok. Beberapa kasus tersebut dapat ditemukan dalam
laporan media.
Pada bulan Maret, tiga politisi kunci
Partai Vox, partai terbesar ketiga di Spanyol, terinfeksi virus tersebut.
Mereka adalah Santiago Abascal, Presiden Partai Vox, Javier Ortega Smith,
Sekretaris Jenderal dan posisi paling menonjol kedua di Partai Vox, dan
Macarena Olona, anggota
Kongres Deputi untuk Partai Vox.
Hebatnya, ketiganya pulih dari
pneumonia virus Komunis Tiongkok tidak lama setelah mereka sangat mengutuk
Partai Komunis Tiongkok.
Pada pertemuan Uni Eropa, Partai Vox secara aktif mengusulkan resolusi terhadap Partai Komunis Tiongkok dan Organisasi Kesehatan Dunia. Pada sesi parlemen domestik, Partai Vox meminta investigasi internasional atas kesalahan rezim komunis Tiongkok.
Pada bulan Februari, Connie Brix,
seorang wanita Denmark, terinfeksi dengan virus Komunis Tiongkok saat bepergian
di Spanyol. Kondisinya memburuk pada bulan Maret. Setelah Connie Brix
mengetahui Partai Komunis Tiongkok merahasiakan wabah tersebut, dengan murka ia
memarahi Komunis Tiongkok karena mendatangkan malapetaka di seluruh dunia. Dua
hari kemudian, gejala-gejala Connie Brix menghilang dan pulih secara ajaib.
Di Tiongkok Daratan, setelah seorang
pasien didiagnosis dengan pneumonia virus Komunis Tiongkok, ia mengecam Partai
Komunis Tiongkok karena merahasiakan epidemi dan tindakan jahat lainnya. Ia
kemudian sembuh di mana semua gejalanya hilang.
Namun, ia kemudian tertipu oleh
propaganda cuci otak Partai Komunis Tiongkok dan mengira sistem medis Komunis
Tiongkok adalah penyelamat hidupnya, dengan memberikan penyembuhan yang
efektif. Bahkan ia merasa bersyukur atas Komunis Tiongkok. Akibatnya, virus Komunis
Tiongkok kembali menghampirinya — ia kambuh dan diuji positif terinfeksi virus
itu lagi.
Kisah nyata ini memberitahu kita bahwa
pemahaman dan sikap seseorang terhadap Partai Komunis Tiongkok akan menentukan
apakah ia kebal terhadap virus Komunis Tiongkok.
Menolak dan mengutuk Partai Komunis
Tiongkok adalah obat yang efektif untuk virus Partai Komunis Tiongkok.
Sebaliknya, mendukung Partai Komunis Tiongkok, menyokong Partai Komunis
Tiongkok, atau kemitraan yang erat dengan Partai Komunis Tiongkok, kemungkinan
akan mengundang virus Komunis Tiongkok. Beberapa orang bahkan mengalami
kekambuhan jika mereka memilih untuk berpihak pada Komunis Tiongkok.
Semua orang merindukan perdamaian dan
kesehatan di tengah pandemi global. Menghadapi bencana mendadak ini,
keterbatasan teknologi modern dan metode manajemen adalah jelas. Harap diingat
bahwa Tuhan telah merawat kemanusiaan selama ribuan tahun.
Pandanglah Surga, jaga kebaikan batin
anda, renungkan tindakan anda, dan tolak Partai Komunis
Tiongkok – wakil roh jahat terbesar. Dengan melakukannya anda akan dilindungi
oleh Tuhan. Ini adalah perlindungan paling mendasar bagi umat manusia.
Jika seseorang terinfeksi virus Komunis
Tiongkok, kami sarankan anda dengan tulus mengatakan “jatuhkan roh jahat
Partai Komunis Tiongkok.” Mungkin keajaiban akan terjadi.
Menjauhi Partai Komunis Tiongkok,
mengutuk Partai Komunis Tiongkok, tidak mendukung Partai Komunis Tiongkok dapat
membantu setiap individu, organisasi, dan negara akan meringankan atau bahkan
menghindari serangan virus Komunis Tiongkok, kemudian akan merangkul masa depan
yang indah.
Pandemi terjadi karena Partai Komunis
Tiongkok, dan situasinya akan berubah saat orang-orang mengubah sikapnya
terhadap Partai Komunis Tiongkok. Karena berbagai alasan, beberapa orang enggan
untuk menerima dan percaya pada pernyataan ini. Mereka juga enggan menghadapi
masalah serius ini.
Karena kepedulian terhadap kesehatan
umat manusia dan karena rasa tanggung jawab, kami bermaksud mengungkap
kebenaran dan membiarkan lebih banyak orang mendapat manfaat darinya, sehingga
bebas dari pandemi.
Kami berharap semua orang yang baik
hati akan melewatinya bencana ini sesegera mungkin.
Theepochtimes.com- Upaya
untuk mengendalikan penyebaran virus Partai Komunis Tiongkok, umumnya dikenal
sebagai jenis Coronavirus baru, meninggalkan restoran yang sebelumnya ramai
kini sepi dan mal tutup atau kosong. Penjualan ritel pada bulan Maret 2020, saat
banyak orang Tiongkok mulai kembali bekerja, masih turun hampir 16 persen yoy
(year over year).
Meskipun banyak orang
kembali ke jalan-jalan dan Beijing meluncurkan sejumlah besar
langkah-langkah dukungan, berjanji mengurangi beban atau mengecualikan perusahaan
kecil membayar biaya asuransi sosial dan mendorong bank untuk meminjamkan
uangnya kepada perusahaan kecil, namun banyak toko kini masih tutup
akibat tekanan membayar sewa dan gaji.
Sekitar 70 persen bisnis Ma Xinli berasal dari turis, tetapi sebagian besar pengunjung ibukota di Tiongkok masih harus menghabiskan dua minggu di karantina pada saat kedatangan, menghalangi semua orang bepergian kecuali perjalanan penting.
Menurut Ma Xinli yang
sudah berkecimpung di industri pakaian selama satu dekade, pemasok yang
sebelumnya mengizinkannya menunda pembayaran untuk stok baru tidak akan
melakukannya tahun ini, karena pemasok khawatir ia tidak mampu membayar.
“Saya hanya dapat
berdoa agar saya tidak rugi terlalu banyak. Saya tidak melihat peluang lain
untuk bebas dari masalah ini, kecuali untuk berjuang keras sampai akhir,”
kata Ma Xinli dikutip Reuters.
‘Tidak Ada yang
Dapat Saya Lakukan’
Beijing terkenal
dengan bebek panggangnya yang renyah, tetapi seorang pemilik restoran, bermarga
Li, mengatakan ia tidak dapat memasak karena pekerja yang ia butuhkan
untuk menjaga kompor gas sedang dikarantina.
“Saya bahkan
tidak menutup restoran selama SARS,” kata Li, yang sudah berkecimpung
dalam bisnis itu selama dua puluh tahun, mengacu pada wabah virus pada tahun
2003.
“Kami bahkan menghasilkan keuntungan selama waktu itu,” tambah Li.
Andai Li dapat menutup
bisnisnya, Li akan melakukannya. Akan tetapi Li telah menandatangani sewa
selama dua tahun pada bulan Desember tahun lalu. Li percaya pemulihan akan
memakan waktu, dan orang-orang akan secara perlahan-lahan mulai keluar dan
makan bersama.
“Saya hampir ingin
menangis. Tidak ada yang dapat saya lakukan,” kata Li.
‘Sampah Tidak Ada
Harganya’
Toko kue Zhang Jun dibuka tiga tahun yang lalu dan selamat dari putaran “pembersihan,” saat banyak kedai makanan di Beijing dipaksa tutup oleh pemerintah Beijing.
Tetapi epidemi berkata lain. Zhang Jun mengembalikan kunci-kunci kepada pemilik tanah dan mencari nafkah dengan mengumpulkan sampah daur-ulang untuk dijual.
“Sampah tidak ada
harganya,” katanya.
Zhang Jun menghasilkan
42 yuan atau setara USD 5,94 pada hari ia berbicara dengan Reuters, sekitar
setengahnya biaya sewa rumahnya yaitu 80 yuan atau USD 11,32 sehari.
Beijing perlahan-lahan mengembalikan kehidupan di sekitarnya, meskipun Zhang tidak berencana kembali untuk melihat toko lamanya, yang kini kosong, karena hal tersebut sangat menyedihkan hatinya.
“Ada lebih banyak
mobil di jalan. Sepertinya hidup akan kembali normal,” kata Zhang.
‘Tidak Ada
Pelanggan Sama Sekali’
Pengusaha lain, juga
bermarga Li, mengatakan ia rugi 3 juta yuan atau USD 424.526 tahun ini dan
harus mencari pekerjaan baru di mal milik negara.
Tokonya, yang menampung koleksi stan yang menjual pakaian dan yang disewanya 4 juta yuan atau USD 566.035 setahun, harus ditutup untuk tiga bulan pertama karena adanya pembatasan.
“Akhirnya toko dibuka
pada bulan April. Kemudian saya menerima panggilan telepon dari pemilik stan,
lusinan dari mereka, menangis, mengatakan tidak ada pelanggan sama
sekali,” kata Li.
Toko pakaian lain yang
dikelola Li terputus aliran listriknya oleh pemiliknya setelah ia tidak mampu
membayar sewa.
Beijing perlahan-lahan
mengurangi pembatasan pergerakan, tetapi banyak trotoar tetap kosong.
“Jika pemerintah
mengumumkan bahwa virus telah terkendali dan orang-orang didorong untuk keluar,
segalanya pasti akan berubah,” kata Li.
Keterangan Gambar:Seorang
pria yang mengenakan topeng wajah terlihat di depan sebuah toko yang ditutup di
sebuah jalan, setelah pecahnya COVID-19, di Beijing, Cina, pada 16 April 2020.
(Tingshu Wang / Reuters)
Mengenakan masker saat bepergian untuk saat ini bagi masyarakat adalah hal yang normal, karena hidup di bawah bayang-bayang COVID-19. Namun, disarankan bahwa tidak perlu mengenakan masker jika Anda mengemudi – terutama ketika berada di dalam mobil sendirian.
Bagi seorang wanita, mengenakan masker saat mengemudi mungkin telah menyebabkan beberapa konsekuensi yang tidak terpikirkan, seperti yang terjadi di Amerika Serikat ini.
(Foto: New York Post)
Peristiwa itu, yang terjadi di New Jersey, terjadi ketika seorang wanita yang mengemudi di sepanjang jalan akhirnya kehilangan kesadaran saat berada di belakang kemudi mobilnya sebelum menabrak sebuah tiang. Setelah diselidiki oleh polisi yang berada di tempat kejadian, dikatakan bahwa wanita itu diketahui mengenakan masker N95 selama beberapa jam saat dia sedang mengemudi.
“Kecelakaan itu diyakini diakibatkan oleh pengemudi yang mengenakan masker N95 selama beberapa jam dan kemudian pingsan di belakang kemudi karena asupan oksigen yang tidak memadai / asupan karbon dioksida yang berlebihan,” bunyi pernyataan dari Departemen Kepolisian Lincoln Park.
(Foto: ABC News)
Pihak berwenang juga mencatat bahwa tidak ada bukti-bukti yang menunjukkan bahwa pengemudi berada di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan. Mereka memberikan keterangan bahwa mereka tidak tahu pasti penyebab kecelakaan, namun, pengemudi telah mengenakan masker N95 di dalam mobilnya selama berjam-jam, dan pingsan pada saat dia mengemudikan kendaraannya.
Mereka menyebutkan bahwa pada saat ini, orang tidak boleh berhenti mengenakan masker untuk melindungi diri mereka ketika berada di luar, dan bahwa kecelakaan ini tidak menyiratkan bahwa memakai masker wajah N95 tidak aman. Mereka juga tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa pengemudi itu mungkin menderita karena alasan medis lain yang membuatnya pingsan.
Wanita itu dikatakan hanya mengalami luka ringan.(yn)
Semua hewan peliharaan memiliki mainan favorit tempat mereka tidur dan tidak bisa hidup tanpanya. Bagi Lucas, kucing imut, itu adalah boneka macan tutul mewah dengan ukuran yang sama. Boneka itu telah hidup bersama Lucas sejak dia masih anak kucing. Dia sekarang berusia empat tahun, tetapi dia tidak pernah berhenti mencintai mainan favoritnya.
Kedua sahabat telah membentuk ikatan yang kuat dan sekarang tidak dapat dipisahkan. Lucas selalu membawa temannya ke mana pun dia pergi. Meskipun mainannya yang berharga sudah tua dan compang-camping, itu tidak masalah baginya dan dia masih sangat menyukainya.
Ibu Lucas, Alana, memperoleh mainan itu di kebun binatang setempat, bersama dengan beberapa boneka binatang lainnya. Secara umum, kucing sangat sedikit peduli tentang mainan pemiliknya atau boneka binatang, tetapi sejak ia tiba di rumah, Lucas tidak bisa lepas darinya.
Sayangnya, mainan Lucas sudah usang dan rusak. Ketika nenek Alana pindah untuk tinggal bersamanya, dia segera memperhatikan bahwa macan tutul kecil itu tidak dalam kondisi terbaiknya.
Nenek Alana memiliki kasih sayang yang begitu istimewa pada Lucas, sehingga dia ingin memberi kejutan kepada anak kucing itu, jadi dia memutuskan untuk memperbaiki boneka kesayangannya.
Lucas telah memiliki mainan ini selama mungkin empat tahun, dan itu robek karena dimakan waktu. Nenek Alana tidak ketinggalan detailnya, jadi dia segera mulai bekerja agar boneka itu lebih baik dan bisa menemani kucing keluarga selama beberapa tahun lagi.
Nenek mengambil isian dan mulai memperbaikinya. Lucas terpesona dengan apa yang dilakukan neneknya dengan mainan favoritnya, jadi dia duduk sangat dekat dengannya dan menunggu dengan sabar. Dia ada di sana sepanjang waktu, kata Alana. Dia sangat tertarik dengan apa yang nenek lakukan pada boneka kesayangannya.
Begitu mainan itu diperbaiki dan terliaht seperti baru, Lucas senang dengan hasilnya. Lucas sangat senang! Kata Alana. Kami harap dia menikmati beberapa tahun lagi dengan boneka favoritnya. (yn)
Washington bergantung
pada gagasan bahwa Coronavirus adalah penyakit zoonosis — yaitu penyakit yang
dibawa oleh hewan dan manusia yang terinfeksi.
Tsar Coronavirus
Amerika Serikat yakni Dr. Anthony Fauci, dan Pusat Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit dan Institut Kesehatan Nasional AS mendukung tesis ini, yang
juga didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia, tentu saja, oleh para pejabat
Komunis Tiongkok.
Sebagian besar ilmuwan
dunia setuju dengan gagasan bahwa Coronavirus berasal dari alam.
Teori yang paling umum adalah pandemi Coronavirus berasal kelelawar tapal kuda yang menginfeksi pejamu perantara yang tidak diketahui. Kemudian virus pembunuh itu ditularkan ke manusia.
Kelelawar tapal kuda tidak ada di Wuhan, tempat infeksi terjadi dimulai pada manusia, meskipun kelelawar tapal kuda telah dikumpulkan dan digunakan di studi dilakukan di Institut Virologi Wuhan, satu-satunya Level 4 di laboratorium keamanan hayati Tiongkok. Ia juga di Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Wuhan yang berjarak sekitar 600 meter dari pasar basah Wuhan dan berdekatan dengan Rumah Sakit Union Wuhan, di mana kasus-kasus awal dirawat.
Yang pertama adalah
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Wuhan yang mendeteksi jenis
Coronavirus baru pada dua pasien yang dirawat di rumah sakit dengan pneumonia
atipikal dan yang direktur bernama Shi Zhengli di Institut Wuhan Virologi dan
meminta bantuannya.
Tepatnya mengapa
Direktur memanggil Dr. Shi Zhengli dan bukan ilmuwan lain di Laboratorium Wuhan
adalah belum dijelaskan. Apakah Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tahu
bahwa penyakit itu berasal kelelawar tapal kuda?
Fragmen HIV
Virus yang dibawa oleh
kelelawar tapal kuda hanya sekitar 86 persen hingga 92 persen yang mirip dengan
jenis Coronavirus baru yang menginfeksi manusia, juga dikenal sebagai
SARS-COV-2, yang menyebabkan penyakit yang disebut COVID-19.
Seorang ilmuwan
Prancis yang kontroversial, Dr. Luc Montagnier, yang menemukan bahwa epidemi
AIDS disebabkan oleh HIV -human immunodeficiency virus- dan dianugerahi hadiah
Nobel (dan yang bekerja hari ini di Universitas Jiao Tong Shanghai di
Tiongkok), mengatakan bahwa ada “fragmen RNA HIV” ditemukan dalam genom
Coronavirus.
Sedangkan di Rusia, Veronika Skvortsova, kepala Badan Biologis-Medis Rusia dan mantan Menteri Kesehatan, ditanya apakah virus pandemi virus adalah buatan. Ia berkata: “Kita dapat melihat bahwa sejumlah besar fragmen membedakan virus ini dari kerabatnya yang sangat dekat, SARS.”
Dr. Luc Montagnier mengklaim bahwa Coronavirus adalah buatan manusia dan tidak dapat terjadi di alam. Menurut pendapatnya, Laboratorium Virologi Wuhan “berusaha menggunakan salah satunya [Coronavirus] ini sebagai vektor untuk HIV dalam pencarian vaksin AIDS.”
Jika klaim Dr. Luc
Montagnier memiliki validitas, maka harus ada bukti yang kuat bahwa
Laboratorium Wuhan sedang mencari vaksin AIDS dan menggunakan Coronavirus
sebagai bagian upaya penelitian.
Kemungkinan
Komersial
Perlu dicatat bahwa penelitian vaksin AIDS adalah kepentingan komersial yang sangat bermakna. Pada tahun 2018 saja, sekitar 1,7 juta kasus infeksi HIV baru dilaporkan. Saat ini ada lebih dari 37 juta orang diketahui hidup dengan AIDS. Pada tahun 2018 saja, 770.000 orang meninggal dunia karena AIDS, yang mencakup sekitar 100.000 anak.
Jika anda yakin dengan
angka yang dilaporkan, Tiongkok menyumbang 3 persen dari kasus infeksi HIV yang
baru secara global setiap tahun. Pada tahun 2018, Tiongkok melaporkan kenaikan
14 persen pada kasus infeksi baru, di mana ada 40.000 kasus pada kuartal kedua
saja.
Menurut penelitian
yang dilakukan oleh Yaakov Applebaum, Jiang Mianheng, putra Jiang Zemin seorang
mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok, adalah seorang pria yang secara
langsung bertanggung jawab atas pembangunan Laboratorium Keamanan Hayati
Tingkat 4 Tiongkok, yaitu Institut Virologi Wuhan. Putra Jiang Mianheng, Jiang
Zhicheng mengendalikan minat pada Wuxi AppTec yang pada gilirannya
mengendalikan Fosun Pharma.
Pada tanggal 21 Januari 2020, Institut Virologi Wuhan melamar sebuah paten Tiongkok untuk obat Remdesivir yang saat ini sedang diuji di Chicago sebagai pengobatan yang menjanjikan untuk Coronavirus. Dalam siaran pers dengan judul “Para sarjana Tiongkok membuat kemajuan penting dalam penyaringan obat anti-Coronavirus 2019 yang baru” siaran pers mengatakan bahwa obat Remdesivir“ tidak terdaftar di Tiongkok. Bahkan, memiliki hambatan kekayaan intelektual [dan karenanya] kami mengajukan permohonan paten penemuan Tiongkok…dari perspektif minat nasional sesuai dengan praktik internasional.”
Singkatnya, Komunis
Tiongkok merekayasa balik produk yang dikembangkan dan dipatenkan di Amerika
Serikat oleh Gilead Sciences, yang berbasis di Foster City, California.
Rencana untuk
memproduksi Remdesivir di Tiongkok adalah tidak diketahui, begitu pula dengan
peran Fosun Pharma dalam setiap produksi yang direncanakan, meskipun Fosun
Pharma memproduksi obat-obatan termasuk vaksin flu.
Perhatikan bahwa jika virus ditemukan pada bulan Desember, eksploitasi Remdesivir dilakukan dengan sangat cepat. Atau apakah Komunis Tiongkok memanfaatkan komputer Gilead Sciences?
Vaksin HIV?
Jika Dr. Luc
Montagnier adalah benar bahwa ada fragmen HIV dalam Coronavirus, maka muncul
pertanyaan apakah Institut Wuhan dan laboratorium lainnya bekerja pada vaksin
HIV dengan menggunakan Coronavirus.
Jawaban singkatnya
adalah bahwa pekerjaan bermakna sedang berlangsung di Wuhan dan pusat
penelitian lainnya, terutama Shanghai.
Pada bulan Juni 2014,
lima ilmuwan Tiongkok menerbitkan sebuah artikel ulasan berjudul “Domain Ikatan
Reseptor Berbasis pada Vaksin HIV.” Para ilmuwan tersebut adalah Huan Liu
dari Institut Virologi Wuhan dan Wenwen Bi, Qian Wang, Lu Lu dan Shibo Jiang
dari Laboratorium Kunci Virologi Molekuler Fakultas Kedokteran Shanghai. Untuk
diketahui, Shibo Jiang juga demikian terkait dengan Institut Penelitian Kimball
di New York Blood Pusat.
Penelitian ini
mengkaji berbagai upaya untuk menemukan jalan menuju vaksin AIDS. Para penulis
mencatat bahwa “Dalam penelitian sebelumnya, kami berusaha untuk menggunakan
situs pengikatan reseptor dari virus seperti MERS-CoV dan virus avian influenza
A memodelkan antigen untuk desain vaksin.
Dalam praktek strategi
ini telah mencapai hasil yang sangat baik. ” MERS adalah Sindrom
Pernapasan Timur Tengah, yang merupakan penyakit pernapasan virus yang baru
bagi manusia, pertama kali diidentifikasi pada tahun 2012. MERS adalah jenis
Coronavirus.
Pada tahun 2015,
sejumlah ilmuwan yang mencakup “wanita kelelawar” yang kini terkenal
di dunia yaitu ilmuwan Shi Zhengli (terdaftar dalam artikel sebagai
Zhengli-LiShi) menerbitkan sebuah makalah berjudul
“Kelompok mirip-SARS
yang menyerupai virus kelelawar yang beredar menunjukkan potensi untuk muncul
pada manusia.”
Penelitian tersebut
mencakup para peneliti Amerika Serikat yang terkait dengan Departemen Biologi
Sel Universitas Carolina Utara dan mungkin terkait dengan pekerjaan yang
didanai oleh pemerintah Amerika Serikat (Bahwa penelitian tersebut dihentikan
pada tahun 2014 karena alasan penelitian tersebut adalah sangat berbahaya,
tetapi dilanjutkan pada tahun 2017.)
Makalah ini difokuskan pada virus mirip-SARS, SHCO14-CoV, “yang saat ini beredar di populasi kelelawar tapal kuda Tiongkok.”
Shi Zhengli menjadi
terkenal karena pergi ke tempat di mana kelelawar-kelelawar ini hidup,
menangkap kelelawar-kelelawar dan membawa kelelawar-kelelawar kembali ke
laboratorium virologi.
Para peneliti
mengatakan, “Menggunakan sistem genetika balik SARS-CoV, kami menghasilkan
dan mengkarakterisasi sebuah virus chimera yang mengekspresikan tonjolan
pada coronoavirus SHCO14 kelelawar di tulang punggung tikus yang beradaptasi
dengan SARS-CoV.”
Virus chimera
didefinisikan sebagai “mikroorganisme hibrida baru yang diciptakan oleh
gabungan fragmen asam nukleat dari dua atau lebih mikroorganisme yang berbeda
di yang masing-masing setidaknya dua fragmen mengandung gen esensial yang
diperlukan untuk replikasi.”
Apakah ini berarti
bahwa kelompok penelitian dapat mengambil virus kelelawar dan membuatnya
berpotensi menginfeksi manusia, atau seperti yang mereka katakan “kami
menciptakan sebuah virus chimera dengan mengkodekan protein tonjolan CoV
zoonotik baru … yang diisolasi dari kelelawar tapal kuda Tiongkok — dalam
konteks tulang punggung tikus yang beradaptasi dengan SARS-CoV.”
Tidak jelas apa tujuan penelitian ini, tetapi tentu saja penelitian ini menunjukkan bahwa sebuah Coronavirus dapat dimodifikasi dengan cara infeksi yang muncul pada manusia.
Keprihatinan Amerika
Serikat Pada tahun 2018, seperti yang dipahami sekarang, Amerika Serikat
prihatin atas kondisi di Laboratorium Virologi Wuhan dan Kedutaan Besar Amerika
Serikat di Beijing mengirim tim pada dua kesempatan untuk mengunjungi
laboratorium tersebut dan bertemu dengan para ilmuwan di sana, termasuk Dr. Shi
Zhengli.
Laporan itu
menunjukkan kekurangan yang serius di laboratorium itu dan memperingatkan
adanya ancaman potensial yang ditimbulkan oleh Coronavirus pada
kelelawar.
Agaknya Kedutaan Besar
Amerika Serikat di Beijing mengetahui lebih banyak mengenai penelitian
kelelawar Wuhan daripada sebelumnya terungkap sejauh ini, dan sangat khawatir
akan bahaya yang ditimbulkannya.
Sayangnya, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat belum merilis kabel pelaporan yang dikirim kembali ke Amerika Serikat atau kabel yang meminta investigasi.
Apalagi fakta bahwa
para ahli Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat itu dikirim kembali ke
laboratorium tersebut untuk kedua kalinya, menyatakan mereka diperintahkan
untuk kembali dan mengajukan lebih banyak pertanyaan mengenai apa yang
dilakukan para ilmuwan Tiongkok terhadap kelelawar tapal kuda.
Jelas pemerintah
Amerika Serikat merasa khawatir — bahkan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
menutup beberapa laboratorium di Amerika Serikat karena khawatir lolosnya
infeksi virus.
Mengingat catatan
penelitian Tiongkok, peringatan mengenai kondisi di
Laboratorium Virologi
Wuhan, sebelumnya mencatat penelitian yang melibatkan modifikasi (Corona)virus
SARS, dan penelitian dengan Coronavirus dan HIV, adalah sulit memahami mengapa
Washington bertahan dengan penjelasan kelelawar alami kepada manusia untuk
wabah Coronavirus saat ini. Washington lebih mengetahui.
Anggaplah pandemi
Coronavirus adalah sesuatu yang wajar secara alami menyesatkan rakyat Amerika
Serikat, dan orang di seluruh dunia terinfeksi Coronavirus.
Setidaknya, Pusat
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS dan Institut Kesehatan Nasional serta
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat harus memberitahukan apa yang
sebenarnya mereka ketahui. Investigasi independen diperlukan dengan akses total
kepada semua catatan.
Keterangan Gambar:Petugas
polisi China mengenakan topeng berdiri di depan Gerbang Tiananmen di Beijing
pada 26 Januari 2020. (Betsy Joles / Getty Images)
Theepochtimes.com- Selama perjalanan empat hari ke Provinsi Shaanxi, barat laut Tiongkok, Xi Jinping menyerukan kebangkitan kepatuhan mutlak gaya Maois kepada Partai Komunis Tiongkok. Xi Jinping memperingatkan para pejabat menentang perintah yang mengabaikan Beijing.
Perjalanan ke Provinsi
Shaanxi itu berlangsung di tengah penumpasan yang terus-menerus terhadap kritik
dan dugaan Xi Jinping terhadap lawan-lawannya di dalam Partai Komunis Tiongkok,
termasuk pejabat tinggi dalam menciptakan keamanan.
Penanganan wabah
virus Komunis Tiongkok yang menuai bencana oleh rezim Tiongkok telah
melemahkan posisi Xi Jinping di dalam Partai Komunis Tiongkok dan mungkin telah
memperkuat para pesaing Xi Jinping yang potensial.
‘Mengikuti PartaiKomunis Tiongkok’
Pada tanggal 20 April 2020 lalu, Xi Jinping mengunjungi cadangan nasional di Pegunungan Qinling untuk menekankan pentingnya pelestarian ekologis, tetapi niat sejati Xi Jinping adalah pasti politis.
Daerah itu menjadi
pusat skandal korupsi yang melanda kepemimpinan Provinsi Shaanxi pada tahun
2018 di mana beberapa pejabat senior didisiplinkan karena berulang kali
mengabaikan arahan Xi Jinping yang menuntut penyelidikan penuh terhadap ratusan
vila yang dibangun secara ilegal di tempat-tempat yang indah.
“Jinping Shaanxi harus
belajar dari kasus ini,” kata Xi Jinping.
Xi Jinping mendesak
pejabat untuk memperhatikan apa yang dipedulikan dan ditekankan oleh
kepemimpinan pusat Partai Komunis Tiongkok.
Jelas tidak terkesan
menuai kepatuhan Partai Komunis Tiongkok saat ini, Xi Jinping mencadangkan
pujiannya untuk generasi yang lebih tua.
Mengunjungi kampus
Universitas Jiaotong Xi’an pada tanggal 22 April lalu, Xi Jinping memuji staf
universitas yang mengikuti perintah Partai Komunis Tiongkok pada tahun 1950-an
dan pindah dari metropolitan Shanghai ke wilayah barat laut yang terpencil.
Universitas Jiaotong
sebelumnya berada di Shanghai, tetapi rezim Mao Zedong memindahkan sebagian
besar staf dan peralatannya ke Xi’an untuk mendukung proyek industri yang
disponsori Soviet di wilayah tersebut.
Inti dari “roh relokasi barat,” menurut Xi Jinping, adalah mendengarkan instruksi Partai Komunis Tiongkok dan mengikuti Partai Komunis Tiongkok.
Apa yang tidak ia sebutkan adalah fakta bahwa banyak anggota staf Universitas Jiaotong yang menentang relokasi tersebut diberi label “kanan”. Lalu sebagai akibatnya menanggung penderitaan penganiayaan selama dua dekade.
Sebagian karena
kesediaannya untuk mendengarkan perbedaan pendapat mengenai langkah tersebut,
Presiden Universitas Jiaotong Xi’an yang pertama, Peng Kang, dibersihkan
sebagai “unsur anti-Partai Komunis Tiongkok” dan dipukuli hingga mati
selama Revolusi Kebudayaan.
Virus Memperparah
Keretakan
Pada saat Xi Jinping
mendapat tekanan kuat dari dalam Partai Komunis Tiongkok dalam menangani wabah
Coronavirus, permintaan Xi Jinping agar tetap setia adalah tidak hanya
diucapkan belaka, tetapi juga ditegakkan dengan tangan besi.
Taipan properti Ren
Zhiqiang, seorang “pangeran” Partai Komunis Tiongkok yang
blak-blakan, sedang diselidiki pada tanggal 7 April setelah ia mengkritik Xi
Jinping karena salah menangani krisis.
Pada tanggal 19 April,
sehari sebelum Xi Jinping memulai tur ke Provinsi Shaanxi, Sun Lijun, seorang
Wakil Menteri dalam Kementerian Keamanan Masyarakat, secara resmi ditempatkan
di bawah penyelidikan.
Menurut Kementerian
Keamanan Masyarakat, nasib Sun Lijun adalah “akibat yang tidak
terhindarkan” karena Sun Lijun tidak hanya mengabaikan aturan Partai
Komunis Tiongkok tetapi juga “kurangnya rasa hormat dan
kekagumannya,” eufemisme untuk ketidaksetiaan terhadap Xi Jinping.
Sehari kemudian,
dilaporkan bahwa Fu Zhenghua, Menteri Kehakiman Tiongkok, mengundurkan diri
sebagai Wakil Ketua Partai Komunis Tiongkok dari kementerian yang dipimpinnya.
Itu sebuah indikasi yang jelas ia akan segera dipecat atau bahkan diselidiki.
Baik Sun Lijun maupun
Fu Zhenghua sebelumnya menjabat sebagai pemimpin “Kantor 610,” sebuah
badan ala-Gestapo yang dibentuk oleh mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok,
Jiang Zemin untuk menganiaya gerakan spiritual Falun Gong.
Para analis mengatakan
perkembangan terbaru tersebut mungkin menandakan putaran pembersihan dalam
menciptakan keamanan
Partai Komunis
Tiongkok, yang berhubungan dekat dengan faksi Jiang Zemin, dikenal luas sebagai
“geng Shanghai.”
Spekulasi beredar dalam desas-desus yang diciptakan Beijing bahwa Meng Jianzhu, mantan kepala keamanan Partai Komunis Tiongkok dan anggota Politbiro yang pensiun pada 2017, mungkin juga terlibat. Sun Lijun sebelumnya menjabat sebagai sekretaris Meng Jianzhu.
Beijing mengklaim
bahwa pandemi tersebut menyerukan solidaritas internasional.
Tetapi seperti yang disarankan Xi Jinping untuk tetap setia dan langkah Xi Jinping membersihkan lawan-lawannya yang dicurigai menyatakan, krisis COVID-19 mungkin semakin memperparah perpecahan Partai Komunis Tiongkok.
Keterangan Gambar:Pemimpin
Partai Komunis Tiongkok Xi Jinping mengunjungi Rumah Sakit Huoshenshan di
Wuhan, pusat penyebaran virus PKC, Provinsi Hubei, Tiongkok, pada 10 Maret
2020. (Xie Huanchi / Xinhua via Reuters)
Ntdtv.com- Beberapa
waktu lalu, hasil otopsi terhadap seorang wanita AS yang meninggal dunia karena
positif terinfeksi virus komunis Tiongkok menunjukkan bahwa yang bersangkutan
mengalami ruptur miokard.
Wanita Amerika Serikat
yang meninggal tersebut bernama Patricia Dowd, berusia 57 tahun, adalah warga
kota Santa Clara, California. Ia meninggal di rumahnya pada 6 Februari lalu,
menurut keluarganya, beberapa hari sebelum meninggal, gejala terinfeksi pada
diri Patricia sudah mulai tampak.
Menurut hasil laporan
otopsi, Patricia Dowd meninggal dunia akibat pecahnya otot jantung. Dokter
forensik juga menemukan virus komunis Tiongkok di jantung, trakea, dan ususnya.
Judy Melinek, ahli
patologi mengatakan bahwa penyebab pecahnya otot jantung atau ruptur miokard
adalah karena bagian tersebut terinfeksi virus, lalu sistem kekebalan melakukan
serangan terhadap virus. Proses “perang” inilah yang menyebabkan
pecahnya otot jantung.
Pada waktu awal
menyebarnya epidemi di Tiongkok, banyak video yang menayangkan kejadian orang
tiba-tiba jatuh di pinggir jalan, bahkan langsung meninggal dunia baik itu di
kota Wuhan, Shanghai, Hongkong dan lainnya.
Pada saat itu,
kesimpulan dari analisis beberapa profesional medis menuju pada kejadian akibat
serangan jantung yang disebabkan oleh kerusakan miokard.
Beberapa dokter
percaya bahwa alasan mengapa sejumlah besar pasien meninggal tiba-tiba adalah
karena sistem kekebalan manusia mengalami kesulitan dalam mengenali virus jenis
baru itu. Sehingga tidak memberikan respon kekebalan seperti simptom
demam sampai virus-virus komunis Tiongkok itu menyebabkan kerusakan fatal pada
tubuh manusia.
Seiring dengan
mengglobalnya pandemi, penelitian medis di seluruh dunia telah membenarkan
sebagian dari kesimpulan-kesimpulan di atas. Mari kita waspada atas bahaya
penyebaran virus ini.
Epochtimes.com- Konferensi pers soal wabah virus komunis Tiongkok pada hari Senin 27 April 2020 lalu adalah penampilan pertama Trump sejak Jumat 24 April 2020 lalu. Pada konferensi pers itu, Trump mengkritik Komunis Tiongkok, dengan mengatakan bahwa Beijing dapat menghentikan virus Komunis Tiongkok dari sumbernya, tetapi beberapa pihak enggan melakukannya.
Trump mengatakan
pemerintah Amerika Serikat sedang menyelidiki apa yang terjadi.
“Kami sedang
melakukan penyelidikan yang sangat serius … Kami tidak puas dengan Tiongkok.
Ada banyak cara untuk membuat mereka bertanggung jawab,” kata Trump.
Kritik Trump itu
adalah kritik terbaru oleh pemerintah Amerika Serikat tentang penanganan
Komunis Tiongkok terhadap wabah virus. Virus Komunis Tiongkok pecah di Wuhan
tahun lalu dan kini telah berkembang menjadi pandemi global.
Trump menilai, respons
Komunis Tiongkok terhadap virus mengakibatkan”terlalu banyak kematian yang
tidak perlu.
“Itu bisa
berhenti, bisa lebih cepat berhenti, dan itu tidak akan menyebar ke seluruh
dunia. Tapi dulu, ada seseorang memutuskan untuk tidak melakukan itu,” kata
Trump.
Pekan lalu, Sekretaris Negara Amerika Serikat Mike Pompeo mengatakan bahwa Amerika sangat percaya bahwa Beijing gagal melaporkan wabah tepat waktu dan menutupi risiko virus Komunis Tiongkok itu.
Trump juga
mengisyaratkan bahwa ia akan mengklaim kompensasi dari Komunis Tiongkok.
Trump mengklaim dirinya
mudah untuk melakukan seperti seruan Jerman yang dimuat pada editorial
surat kabar Jerman baru-baru ini. Seruan itu menyerukan agar Jerman mengklaim
165 miliar dolar Amerika Serikat dari Komunis Tiongkok.
“Jerman memperhatikan beberapa hal, dan kami
juga memperhatikan beberapa hal. Kita berbicara tentang lebih banyak uang
(kompensasi) daripada yang dibicarakan Jerman,” kata Trump.
“Kami belum
menentukan jumlah akhir. Ini sangat penting,” tambah Trump.
Trump menilai,
ini adalah kehancuran di seluruh dunia.Ini adalah kehancuran bagi Amerika
Serikat, juga adalah kehancuran bagi dunia.
“Kami memiliki
ekonomi terbaik di dunia dan saya harus mengisolasinya,” tegas Trump.
Trump juga menyatakan
keyakinannya bahwa Amerika Serikat akan dapat membangun kembali ekonomi
sesegera mungkin dan membuka kembali tempat kerja.
“Kami berdiri
dalam solidaritas dengan ribuan orang Amerika yang sakit dan berani melawan
virus,” kata Trump.
Trump menegaskan bahwa
Amerika Serikat melakukan segala yang bisa dilakukan untuk merawat
pasien, dengan aman mengembalikan orang-orang untuk bekerja.
Keterangan foto: Pada hari Senin (27 April), Presiden Amerika
Serikat Donald Trump mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih Rose
Garden bahwa ia tidak puas dengan Tiongkok .Amerika Serikat sedang serius
menyelidiki apa yang terjadi, dan ada banyak cara untuk membuat Komunis
Tiongkok bertanggung jawab. (Mandel NGAN / AFP)
Menurut laporan media daratan Tiongkok, Sekolah Dasar Yangzheng di Hangzhou, Tiongkok kembali melanjutkan pelajaran formal pada 26 April 2020 lalu. Untuk mendorong murid-murid menjaga jarak satu meter antar mereka, dan menghindari terjadinya infeksi massal virus komunis Tiongkok karena kontak dekat, sekolah meminta orang tua murid untuk membuat sendiri topi semeter dengan bahan kertas tebal buat putra atau putri mereka.
Topi yang dibuat dari kertas tebal ini berbentuk menyerupai topi resmi zaman Dinasti Song, (Video screenshot)
Topi yang dibuat dari
kertas tebal itu berbentuk menyerupai topi resmi zaman Dinasti Song. Dibuat
dengan memasukkan dua kardus atau potongan-potongan panjang dengan bahan apapun
asal ringan di kedua sisi topi.
Sekolah mengedepankan
cara pencegahan penularan virus dengan memakai topi satu meter untuk menjaga
jarak fisik dengan murid lain. Mengharuskan murid mengenakan topi buatan
sendiri sewaktu dalam kelas, dan mengharuskan murid-murid untuk tidak menyentuh
topi murid lain atau merusak topi mereka sendiri.
Pada 26 April pagi waktu sekolah dimulai, ketika foto murid taman kanak-kanak yang mengenakan topi semester duduk manis dalam ruang kelas diekspos di internet, segera disebarluaskan oleh banyak netizen, sehingga memancing diskusi panas.
Banyak netizen
Tiongkok cukup terkesan dengan penampilan topi semeter hasil karya orang tua
murid. Netizen berkomentar.
“Mirip para adipati
yang sedang menemui raja. Apakah terinspirasi oleh film ‘Held In the Lonely
Castle’ ?”
“Ini akibat Kaisar
Song Taizu tidak mengantongi hak paten sehingga dijiplak orang sekarang.”
Banyak juga netizen
yang berkomentar bahwa lucu kelihatannya, jadi pengen tertawa. Ada pula yang
mengatakan bahwa entah kenapa rasanya kurang enak dilihat.
Beberapa netizen
bertanya sedang menyiksa anak? Termasuk pertunjukan bodoh.
Ada netizen yang mempertanyakan dan mengkritik praktik ini: “Saya benar-benar khawatir mata murid yang tertusuk. Apakah tidak membuat murid terasa tidak nyaman dengan memakai topi itu ? Apakah dengan demikian, murid-murid bisa belajar dengan baik ? Kalau dipakai hanya 5 atau 10 menit bolehlah, jika itu dipakai sepanjang hari pelajaran, itu pasti akan berdampak buruk terhadap tulang belakang leher para murid.”
Keterangan foto: Murid-murid dalam kelas sebuah SD di kota Hangzhou, Zhejiang Tiongkok diminta memakai topi semeter sebagai cara untuk menjaga jarak fisik. (video screenshot)