Home Blog Page 1711

Seorang Pria di Colorado Memenangkan Lotre dengan Total Lebih dari Rp 30 Miliar dalam Sehari

0

Untuk memenangkan lotre sekali seumur hidup Anda akan luar biasa, tetapi untuk memenangkannya dua kali dalam satu hari itu akan sangat ajaib dan luar biasa.

Seorang pria di Colorado, AS, hanya dikenal sebagai ‘Joe B’, tampaknya telah memainkan angka yang sama selama 30 tahun sebelum berhasil medapatkan jackpot pada pagi hari tanggal 25 Maret lalu.

Namun, setelah menang di tiket (lotre) pertama sebesar 1 juta dollar (sekitar Rp 15,1 miliar), Joe, dari Kota Pueblo, membeli tiket lain di malam hari dari toko yang berbeda hanya satu mil jauhnya. Hebatnya, dia sekali lagi memenangkan jackpot Powerball dengan nilai yang sama.

(Foto: Colorado Lottery)

Berita itu baru saja keluar ketika Joe mengklaim uang itu Jumat lalu, 24 April, hampir sebulan setelah menang.

Menurut Colorado Lottery:

“Joe suka memainkan satu permainan dari nomornya sendiri, dan beberapa lagi bermain dengan Quick Picks. Dia membeli tiket Powerball di pagi hari di 7-Eleven di 926 Lake Ave, lalu membeli beberapa tiket lagi di malam hari di Loaf N ‘Jug di 2050 Lake Ave.

“Joe menebus tiketnya Senin pagi di kantor klaim drive-th Pueblo kami. Ketika staf klaim bertanya apa yang dia dan istrinya rencanakan untuk membelanjakan uang itu, dia berkata, “Bos punya rencana untuk itu.”

Joe masih dapat mengklaim uangnya meskipun krisis kesehatan sedang berlangsung, karena negara bagian Colorado telah menyiapkan layanan drive-thru untuk kemenangan tiket senilai lebih dari 10.000 dollar (sekitar Rp 151 juta). Pemenang harus membuat janji terlebih dahulu.

(Foto: PA)

Itu bukan satu-satunya keberuntungan di Kota Colorado baru-baru ini – 9 News melaporkan seorang warga Pueblo yang beruntung lainnya telah membeli tiket memenangkan jackpot senilai 2 juta dollar ( sekitar Rp 30,3 miliar) pada hari Rabu, 22 April lalu, sementara tiket kemenangan 1 juta dollar ( Rp 15,1 miliar) juga dilaporkan terjual pada hari yang sama.

Namun, individu yang menang belum mengklaim uang mereka dan disebutkan namanya.(yn)

Sumber: Unilad

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/H7hD1MeaDWo?list=PLagNdOe-xshJk9bkw8UVGayheosWINW5-

Ketika Beroperasi Saat Pandemi, Aktivitas Industri dan Protokol Kesehatan Harus Seimbang

0

ETIndonesia – Kementerian Perindustrian mendukung roda perekonomian nasional agar tetap bergerak terutama dalam menghadapi tekanan akibat pandemi melalui keberlangsungan aktivitas industri. Namun demikian, aktivitas tersebut perlu memerhatikan penerapan protokol kesehatan sesuai aturan.


“Jadi, diupayakan harus seimbang, dengan satu sisi mengendalikan penyebaran virus, dan tetap memberikan kesempatan bagi ekonomi untuk terus bergerak agar tidak stagnan,” kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, Doddy Rahadi di Jakarta, Rabu (29/4) dalam siaran pers Kemenprin.


Dirjen KPAII menjelaskan, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menyebutkan ada beberapa sektor strategis yang masih diizinkan beroperasi, termasuk sektor industri alat kesehatan, industri farmasi dan obat, serta industri makanan dan minuman.


“Selama dilakukan PSBB, terdapat beberapa pengecualian, salah satunya adalah pelaku usaha yang bergerak pada sektor industri,” ungkapnya. Dalam pelaksanaannya, Menperin telah melakukan koordinasi dengan para gubernur yang menerapkan PSBB di wilayahnya.


Menurut  Doddy, Protokol Covid-19 di tempat kerja yang tetap beroperasi sudah sejalan dengan aturan PSBB, namun perlu memperhatikan langkah menghentikan penularan apabila ada pekerja yang mengalami Covid-19.

Salah satu contoh aturan di daerah, selain memberikan vitamin, nutrisi tambahan, disinfeksi berkala, serta deteksi suhu standar para karyawan, perusahaan juga diminta untuk memiliki kerja sama operasional dengan fasilitas kesehatan terdekat jika diperlukan tindakan.


“Bila ditemukan karyawan yang menjadi Pasien Dalam Pemantauan (PDP), aktivitas kerja harus dihentikan selama 14 hari untuk menghindari tempat tersebut menjadi klaster baru. Hal ini yang menjadi langkah-langkah mengatasi Covid-19 dan menjaga perekonomian,” papar Doddy.


Untuk memastikan penerapan protokol kesehatan di perusahaan industri dan kawasan industri, Kemenperin telah menerbitkan Surat Edaran Menteri Perindustrian Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan operasional pabrik dalam masa kedaruratan kesehatan masyarakat Covid-19.

Selanjutnya, Surat Edaran Menperin Nomor 7 Tahun 2020 tentang pengajuan permohonan perizinan pelaksanaan kegiatan industri dalam masa kedaruratan kesehatan masyarakat Covid-19 yang mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 tahun 2019 tentang pedoman PSBB dalam rangka percepatan penanganan Covid-19.


Aturan tersebut kemudian ditegaskan melalui Surat Edaran Menperin No. 8 Tahun 2020 tentang kewajiban pelaporan bagi perusahaan industri dan perusahaan kawasan Industri yang memiliki Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI).


“Kami telah melakukan evaluasi pelaksanaan IOMKI bersama Pemda yang melakukan PSBB. Perusahaan wajib melaporkan pelaksanaan operasional dan mobilitas kegiatan industri setiap minggu melalui akun Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas). Bila tidak dilakukan, sanksinya bisa berupa pencabutan IOMKI,” tegas Doddy. (asr)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=d3zCVN_aJnE

Pemerintah : Kasus Meninggal Akibat Corona Paling Banyak Usia 30-59 Tahun

0

ETIndonesia – Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengungkapkan kasus meninggal dunia akibat coronavirus di Indonesia paling banyak berada pada rentang usia 30-59 tahun yaitu sebanyak 351 orang dari total kematian sebanyak 773 jiwa.

Hal demikian disampaikan Yurianto dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB Jakarta, Selasa (28/4/2020). Ia menyebutkan jumlah kasus kematian terbanyak kedua pada rentang usia 60-79 tahun yaitu 302 orang.

Sementara kasus meninggal dunia pada pasien yang terinfeksi di usia muda yaitu mulai bayi hingga remaja cenderung lebih sedikit.

“Kasus meninggal sebanyak 773 kalau kita perhatikan pada distribusi umurnya pada rentang usia 0-4 tahun sebanyak dua orang, rentang usia 5-14 tahun tiga orang, rentang usia 15-29 tahun 19 orang,” kata dia dalam rilis Tim Komunikasi Publik GT Nasional.

Kasus kematian pada rentang usia di atas 80 tahun sebanyak 27 orang. Sebanyak 69 kematian lainnya masih dalam proses verifikasi ulang ke rumah sakit terkait rentang usia pasien.

Namun Yurianto tidak disebutkan jumlah pasien yang terinfeksi dari total kasus positif berdasarkan rentang usia, sehingga tidak diketahui persentase kasus kematian akibat virus itu dari jumlah pasien positif yang dikelompokan berdasarkan rentang usia.

Pada hari sebelumnya Yurianto juga menyebutkan bahwa kasus kematian disertai dengan penyakit penyerta pada pasien yaitu paling banyak hipertensi, diabetes, penyakit jantung, dan penyakit pernapasan seperti asma dan juga penyakit paru obstruktif yang sudah menahun. (asr)

Dua Hambatan Besar Komunis Tiongkok dalam Mempromosikan ‘Standar Tiongkok 2035’

0

ET, oleh Wu Ying

Media ‘CNBC’ pada 27 April 2020 lalu memberitakan bahwa setelah melalui perencanaan yang memakan waktu 2 tahun, komunis Tiongkok pada bulan Maret lalu telah menerbitkan sebuah dokumen strategis mengenai rancangan program ‘Standar Tiongkok 2035’.

Sesuai dengan rancangan tersebut, komunis Tiongkok akan merumuskan standar untuk manufaktur, pertukaran, konsumsi dan sebagainya terhadap bidang-bidang seperti internet, komputasi awan, data besar, 5G, kecerdasan buatan dan industri lainnya. Dengan ruang lingkup yang mirip seperti ‘Made In China 2025’

Standar yang ditetapkan memiliki pengaruh komersial

Standar yang ditetapkan memiliki pengaruh komersial, dan beberapa perusahaan akan mendapat manfaat, meskipun ada juga perusahaan yang akan menderita karenanya.

Elsa Kania, seorang peneliti dari wadah pemikir Amerika Serikat ‘Center for New American Security’ mengatakan : “Standar teknis itu sulit dan tidak mudah untuk dipahami, jadi itu bukan topik hangat, tetapi itu adalah prospektif spesifik bagi model sains dan teknologi di masa depan”.

Secara umum, untuk mendapatkan prosedur terbaik dalam rentang tertentu, teknologi dan industri global akan merumuskan dokumen normatif berdasarkan hasil komprehensif ilmu pengetahuan, teknologi dan pengalaman praktis, yang dikembangkan oleh konsensus dan disetujui oleh lembaga yang diakui untuk penggunaan umum dan berulang. Itu sebagai kriteria dan dasar untuk dipatuhi bersama.

Industri telekomunikasi adalah contoh yang baik. Teknologi jaringan baru seperti 5G bukanlah gelombang teknologi, tetapi standar teknis yang dibuat oleh industri teknologi, organisasi, dan pakar setelah perencanaan, pengembangan, dan kolaborasi selama bertahun-tahun.

“Untuk saat ini, 5G adalah contoh yang sangat menonjol. Sebagian besar perusahaan tidak hanya mempromosikan standar 5G di Tiongkok, tetapi juga secara aktif membentuk standar global”, kata Elsa Kania.

Pakar : Kelemahan komunis Tiongkok adalah mereka tidak memahami apa itu standarisasi

Produk yang digunakan publik seperti ponsel, mengandung banyak standar teknis. Jadi jika Anda dapat memimpin pengaturan standar, itu sama dengan mendapatkan posisi dominan dalam mengendalikan pengembangan produk ilmiah dan teknologi global.

Perusahaan teknologi besar di Amerika Serikat dan Eropa, seperti Qualcomm dan Ericsson, telah memainkan peran utama dalam menetapkan standar untuk berbagai industri di seluruh dunia.

Andrew Polk, mitra di perusahaan riset dan konsultan Trivium China yang berbasis di Beijing mengatakan kepada CNBC : “Dilihat dari permukaan, Standar Tiongkok 2035 adalah upaya Beijing untuk menggabungkan permintaan domestik akan standarisasi demi meningkatkan kinerja ekonomi. Dan berharap produk yang dihasilkan kelak mampu mendominasi standar internasional”.

Namun, menurut Andrew Polk,  salah satu kelemahan terbesar komunis Tiongkok yang selalu mencoba mengembangkan permainan penetapan standar ini adalah bahwa komunis Tiongkok tidak pernah muncul dalam bentuk standarisasi dalam hal waktu, jarak dan ruang. Sementara itu, Andrew Polk menyatakan di Beijing, setiap hari atau setiap bulan bisa muncul berbagai peraturan yang berbeda.

Di balik upaya Beijing mengontrol standar mungkin untuk mengakses lebih banyak data

Berkaitan dengan ambisi komunis Tiongkok untuk mendominasi standar teknis global, pendiri perusahaan ‘Horizon Advisory’, Nathan Picarsic mengingatkan bahwa ambisi komunis Tiongkok untuk menetapkan standar memiliki tumpang tindih yang asimetris dengan upayanya untuk mengakses data.

“Semakin banyak standar teknis dan teknologi yang ditetapkan oleh Beijing, maka semakin banyak data terkait akan menjadi subyek berbagai kebijakan lokalisasi dan akses data pemerintah Tiongkok,” kata Nathan Picarsic.

Sebagaimana diketahui bahwa peraturan tertentu yang diberlakukan oleh komunis Tiongkok memaksa semua perusahaan domestik dan asing untuk mematuhi persyaratan yang dibutuhkan intelijen mereka. Ini adalah salah satu alasan mengapa Amerika Serikat dan negara-negara lain menyatakan keprihatinan tentang Huawei. Jika mengizinkan Huawei untuk menggunakan jaringan 5G-nya, itu sama saja dengan memberikan akses ke data melalui peralatan Huawei.

‘Standar Tiongkok 2035’ menghadapi 2 hambatan besar

Para ahli percaya bahwa ambisi komunis Tiongkok untuk mendominasi standar global menghadapi dua kendala utama. Salah satunya adalah ingin menyingkirkan dominasi Amerika Serikat dan Eropa, tetapi itu bukan tugas yang mudah untuk direalisasikan.

Naomi Wilson, direktur senior kebijakan Asia untuk Komite Industri Teknologi Informasi (ITI) memberikan kesaksian tertulis yang diberikan kepada Komite Tinjauan Ekonomi dan Keamanan Amerika Serikat – Tiongkok bulan lalu. 

Kesaksian tertulis itu menyebutkan bahwa meskipun semakin banyak keikutsertaan komunis Tiongkok dan keterlibatan pemerintah telah membawa tantangan prosedural atau pengaturan masalah, namun, itu tidak akan membawa banyak pengaruh, juga tidak meningkatkan skala persaingan yang menguntungkan buat Tiongkok.   

Disebutkan juga oleh Naomi Wilson bahwa faktanya, kepemimpinan teknis dan keahlian perusahaan-perusahaan Amerika dan multinasional masih diakui sebagai peserta paling berpengaruh dalam standar dan proses pengembangan aturan organisasi standar yang terkait dengan teknologi informasi dan komunikasi (ICT).

Selain itu, Andrew Polk menunjukkan bahwa pembentukan standar itu biasanya diprakarsai oleh perusahaan teknologi terkemuka di industri, sehingga perusahaan dengan teknologi terbaik dan standar tertinggi akan memenangkan persaingan untuk mengembangkan standar global.

Itulah sebabnya mengapa perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka Amerika Serikat dan negara-negara Eropa memiliki keunggulan dalam pengaturan standar. 

Tiongkok sekarang kecuali Huawei, tidak ada perusahaan di bidang lain yang dapat melampaui keunggulan Amerika Serikat dan Eropa.

Keterangan foto: Beijing berencana mempromosikan ‘Standar Tiongkok 2035 (China Standards 2035) pada tahun ini, menurut para ahli bahwa komunis Tiongkok menghadapi 2 rintangan besar yang tidak mudah untuk dilewati. (Getty Images)

sin/rp

Video Rekomendasi

Bagaimanakah Orang pada Zaman Kuno Mengatasi Wabah?

0

Visiontimes.com- Orang zaman dahulu percaya bahwa untuk menghindari wabah, seseorang harus dengan tulus mengakui dosanya kepada Tuhan dan bertobat. 

Di zaman modern, orang berbicara mengenai “meningkatkan energinya.” 

Dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai hal tersebut mencakup mengembangkan kebaikan, kejujuran, integritas, toleransi, tidak mementingkan diri sendiri, optimisme, dan menghormati Ilahi.

Orang kuno juga percaya bahwa wabah dapat mengenali dan menargetkan orang yang akan diserangnya.  

Menurut orang kuno, wabah adalah hukuman yang dikirim dari Surga, membebaskan populasi dengan tujuan menghilangkan korupsi moral manusia. 

Setelah wabah diluncurkan, satu-satunya harapan adalah agar manusia mengungkapkan penyesalannya atas kesalahan yang telah dilakukannya di masa lalu. Kemudian memohon kepada Sang Pencipta agar diberi kesempatan untuk menebus dosa-dosa yang telah diperbuat.

Penderitaan Wabah Besar di Roma membuat manusia menjadi sadar. 

Pada masa itu, orang-orang mengangkat tulang-tulang suci Kristus, berjalan mengelilingi kota, dengan tulus mengakui dosa-dosanya kepada Tuhan. Ajaibnya, wabah itu lenyap seketika.

Penderitaan Tulah Besar di Roma membuat orang terbangun. (Gambar: Screenshot / YouTube)

Kita lihat lagi, pada akhir Dinasti Ming, pejabat pemerintah adalah korup. Wabah pes adalah lazim di ibukota, yaitu Beijing. Selama 17 tahun masa pemerintahan Kaisar Chongzhen, setidaknya tidak kurang dari 7 wabah terjadi selama 15 tahun, menyebabkan lebih dari setengah populasi negara itu tewas akibat wabah. Hampir 60 persen penduduk Beijing meninggal karena wabah, dan hanya 50.000 dari 230.000 rumah tangga yang selamat di kota Suzhou. 

Namun, sangat sedikit kasus infeksi di pasukan tani Li Zicheng, yang bangkit menentang pemerintah Kaisar Chongzhen yang gagal melindungi rakyat. 

Bahkan, hampir tidak ada kasus infeksi pada tentara Dinasti Qing yang menyerang Dinasti Ming saat tentara Dinasti Qing mulai menggulingkan pemerintah dan pejabat Dinasti Ming yang korup. 

Setelah keruntuhan Dinasti Ming dan berdirinya Dinasti Qing, wabah menghilang sama sekali, dan tibalah era kemakmuran Kaisar Kangxi dan Qianlong tiba.

Kebrutalan Kekaisaran Romawi kuno dalam menganiaya orang Kristen menyebabkan empat wabah besar, sebagian besar terkait dengan wabah pes yang dikenal dengan maut hitam. Pada akhirnya menyebabkan hilangnya setengah populasi Kekaisaran Romawi kuno.

Apakah di Timur atau Barat, wabah cenderung menghilang segera setelah wabah secara besar-besaran.

Sejak zaman kuno di Tiongkok, setiap kali terjadi bencana yang membahayakan negara tersebut, Kaisar mengadakan upacara pengorbanan, dengan tulus menyembah kepada Surga dan mengakui dosa-dosanya kepada Sang Pencipta dan manusia.

Kaisar Tiongkok percaya bahwa mereka harus memeriksa diri mereka sendiri, mengakui dosa-dosa mereka, dan berdoa ke Surga ketika bangsa itu menghadapi bencana. (Gambar: Screenshot / YouTube)

Kali ini, virus Komunis Tiongkok berasal dari Wuhan, Tiongkok. Jika kita mengaitkan korupsi politik saat ini dengan wabah dan membandingkannya dengan sejarah, kita dapat menemukan hubungan yang  sangat mirip. 

Ada orang-orang di kalangan agama yang juga percaya bahwa wabah virus Komunis Tiongkok adalah kutukan Surga kepada Partai Komunis Tiongkok dan sekutunya. 

Pertimbangkan berapa banyak kejahatan yang telah dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok sejak itu Partai Komunis Tiongkok berdiri, termasuk di zaman modern dengan penganiayaan terhadap Falun Gong, gereja Kristen bawah tanah, warga Tibet, dan warga Uighur. 

Berapa banyak orang-orang di dunia telah dibeli oleh Partai Komunis Tiongkok dan menjadi kaki tangannya dalam tindakan jahatnya? Artinya di sini kita tak menstigma kepada orang Tionghoa. Dikarenakan bangsa Tionghoa dengan rezim Partai Komunis Tiongkok tak memiliki keterkaitan sama sekali. Walaupun Komunis Tiongkok kerap berpropaganda bahwa bangsa Tionghoa adalah bagian mereka. 

Kini, saat dihadapkan dengan virus Komunis Tiongkok, mungkin ada baiknya memikirkan sudut pandang orang kuno mengenai wabah.

Keterangan Gambar: Orang-orang dahulu percaya bahwa lolos dari tulah, perlu bagi seseorang untuk mengakui dosa-dosa mereka kepada Tuhan dan Bertobat. (Gambar: Screenshot / YouTube)

(Vivi/asr)

Video Rekomendasi

Potensi Hujan Lebat Periode Peralihan Musim, BMKG Imbau Masyarakat Waspada

0

Etindonesia. Saat ini sebagian besar wilayah Indonesia masih mengalami periode peralihan musim atau pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau. BMKG memprediksikan awal musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia terjadi mulai Mei 2020.

Plt. Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Herizal merilshasil analisis BMKG menunjukkan bahwa kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil di wilayah Indonesia dapat terjadi beberapa hari ke depan dan meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.

Kondisi tersebut dipicu oleh aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) dan sirkulasi siklonik di sekitar Laut Jawa bagian barat serta di perairan utara Maluku dan Papua Barat yang membentuk daerah belokan dan pertemuan angin (konvergensi).

Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan kedepan, curah hujan dengan INTENSITAS LEBAT yang dapat disertai kilat/petir berpotensi terjadi di wilayah sebagai berikut:

Periode 27-30 April 2020:

  • Bengkulu
  • Jambi
  • Sumatera Selatan
  • Kep. Bangka Belitung
  • Lampung
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Selatan
  • Sulawesi Utara
  • Gorontalo
  • Sulawesi Tengah
  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua Barat
  • Papua

Periode 1-3 Mei 2020:

  • Sumatera Barat
  • Bengkulu
  • Sumatera Selatan
  • Lampung
  • Banten
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur
  • Sulawesi Utara
  • Gorontalo
  • Sulawesi Tengah
  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua Barat
  • Papua

Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dll.) dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG membuka layanan informasi cuaca 24 jam, yaitu melalui:

  • call center 021-6546315/18;
  • https://www.bmkg.go.id;
  • follow media sosial @infoBMKG;
  • aplikasi iOS dan android “Info BMKG”;
  • atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

(asr)

Editorial The Epoch Times : Untuk Menolak Virus Komunis Tiongkok, “Katakan Tidak Pada Partai Komunis Tiongkok”

Tahun ini, virus Komunis Tiongkok (umumnya dikenal sebagai virus Wuhan atau jenis Coronavirus baru) menyebar dengan cepat sementara Partai Komunis Tiongkok menyembunyikan situasi nyata di Tiongkok, menyebabkan kerugian yang tidak terhitung bagi dunia.

Wabah tampaknya tidak dapat diprediksi, tetapi cara penyebarannya menunjukkan virus tersebut memiliki tujuan dan maksud, yaitu: mencari Partai Komunis Tiongkok untuk memusnahkan Partai Komunis Tiongkok dan faktor-faktor yang terkait dengan Partai Komunis Tiongkok.

Sejauh ini, virus Komunis Tiongkok menyebar ke sebagian besar negara di dunia, di mana lebih dari 2,6 juta orang terinfeksi dan 205.000 orang meninggal dunia — dengan asumsi seseorang menerima nilai nominal laporan kematian resmi Tiongkok sebesar 4.642. Bahkan, banyak orang Tiongkok percaya angka kematian yang sebenarnya setidaknya adalah sepuluh kali lipat dari angka yang dipublikasikan.

Menghadapi hilangnya banyak nyawa dan kehancuran ekonomi, pemerintah dan rakyat berbagai negara sangat perlu merefleksikan hubungan antara wabah dengan Partai Komunis Tiongkok, dan apa yang individu dan negara harus lakukan untuk menghindari epidemi dan menyelamatkan diri.

Sejarah kelam Partai Komunis terkait dengan perang, kelaparan, wabah, dan kematian. Seri editorial The Epoch Times “Sembilan Komentar Mengenai  Partai Komunis” menunjukkan bahwa “inti komunisme adalah roh yang jahat” yang tujuan utamanya adalah untuk menghancurkan umat manusia. 

Partai Komunis Tiongkok adalah yang terakhir mewakili roh jahat komunisme di dunia Tirani Partai Komunis Tiongkok selama 70 tahun telah menewaskan 80 juta orang Tiongkok dan menghancurkan kebudayaan dan moralitas tradisional Tiongkok. Dalam 30 tahun terakhir, dari pembantaian Lapangan pro-demokrasi Tiananmen pada tahun 1989, hingga penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong, yang dimulai pada tahun 1999, hingga penindasan saat ini dan penindasan terhadap rakyat Tiongkok dalam skala yang lebih besar, kekerasan dan kebohongan Partai Komunis Tiongkok membawa malapetaka bagi Tiongkok dan dunia.

Selama hampir 40 tahun, Partai Komunis Tiongkok menggunakan umpan insentif ekonomi untuk menyusup dan merusak negara-negara lain. Di bawah kedok globalisasi, Institut Konfusius, dan inisiatif “Belt dan Road”, dan melalui berbagai saluran seperti politik, ekonomi, kebudayaan, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sebagainya, Partai Komunis Tiongkok berupaya menyebarkan ideologi komunis, memikat orang-orang menjauh dari jalan yang ditetapkan Tuhan dan mengkhianati Tuhan. Dengan demikian Partai Komunis Tiongkok mencapai tujuan utamanya yaitu menghancurkan orang-orang.

Saat negara dan wilayah itu terpikat oleh kepentingan ekonomi dengan meningkatkan keterlibatannya dengan Komunis Tiongkok dan mendukung Partai Komunis Tiongkok, negara dan wilayah itu tidak tahu nasib buruk itu sudah ditandai. Jalur virus Komunis Tiongkok seperti yang telah menyebar di seluruh dunia melewati negara, kota, organisasi, dan individu yang terkait erat dengan Partai Komunis Tiongkok.

Hotspot New York City

Pada tanggal 29 April, menurut data dari situs web statistik Universitas Johns Hopkins, ada lebih dari 1 juta kasus yang dipastikan dan lebih dari 59.000 kasus kematian di Amerika Serikat. Jumlah kasus yang dipastikan di Negara Bagian New York menyumbang sepertiga jumlah kasus yang dipastikan di Amerika Serikat, dan jumlah kasus kematian di Negara Bagian New York adalah hampir setengah jumlah kematian di Amerika Serikat.

Sejak kunjungan Presiden Nixon ke Tiongkok pada tahun 1972, Amerika Serikat memberikan dukungan kritis kepada Partai Komunis Tiongkok dalam berbagai bentuk di bidang politik, urusan militer, diplomasi, ekonomi, keuangan, pendidikan, serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemudian, saat Amerika Serikat membantu Tiongkok menjadi anggota Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO, memberikan akses kepada Komunis Tiongkok untuk komunitas internasional dan menyebabkan kekayaan Barat dalam jumlah besar ditransfer ke Tiongkok, menjadikan Tiongkok sebagai “pabrik dunia.”

Lingkaran politik dan lembaga pemikir Amerika Serikat percaya bahwa Amerika Serikat membangun Tiongkok dan memperkaya Partai Komunis Tiongkok. Evaluasi ulang apa yang harus diambil terhadap Partai Komunis Tiongkok dan perubahan kebijakan selanjutnya hanya terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Tanpa bantuan Amerika Serikat, dan tanpa dukungan banyak perusahaan multinasional, raksasa teknologi-tinggi, dan kelompok keuangan besar, Komunis Tiongkok tidak dapat berkembang dengan cepat dari sebuah rezim di ambang keruntuhan ekonomi menjadi kekuasaan tertinggi yang muncul yang mampu menantang Amerika Serikat.

Sebagai kota metropolis nomor satu di dunia, New York City adalah pusat global untuk ekonomi, keuangan, perdagangan, dan media. New York City juga memiliki pengaruh besar dalam bidang politik global, pendidikan, dan hiburan. New York City juga merupakan lokasi Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa. Mengingat status dan pengaruhnya yang khusus, New York City memainkan peran utama dalam membantu Komunis Tiongkok mencapai tujuan agendanya dan memajukan kepentingan Partai Komunis Tiongkok.

Wall Street, yang mewakili modal keuangan Amerika Serikat, “mendonorkan darah” ke Partai Komunis Tiongkok selama bertahun-tahun dan menjadi pemodal di belakang panggung yang membantu rezim Komunis Tiongkok memperpanjang hidupnya.

Dengan menyusupi bidang ekonomi, keuangan, perdagangan, media, kebudayaan, pendidikan New York, komunitas Tiongkok-Amerika Serikat dan bidang lainnya, Partai Komunis Tiongkok menyalurkan kekayaan dan teknologi kembali ke Tiongkok. Sementara mengekspor ideologinya dan melakukan penyalahgunaan hak asasi manusia kepada dunia, Partai Komunis Tiongkok berusaha untuk merebut kepemimpinan dunia dan menantang Amerika Serikat. Faktor-faktor ini menjadikan New York sebagai target utama serangan virus Komunis Tiongkok.

Situasi yang Menghancurkan di Iran

Partai Komunis Tiongkok menganggap Iran sebagai kawan dekat. Sedangkan angka epidemi yang resmi dari Iran adalah tidak setinggi beberapa negara Barat lainnya, analis percaya bahwa Iran tidak melaporkan jumlah kasus yang dipastikan dan jumlah kasus kematian yang semestinya. Mirip dengan Komunis Tiongkok, Iran adalah rezim otoriter yang cenderung menyembunyikan skala sebenarnya dalam upaya untuk “mempertahankan tatanan sosial.”

Banyak pejabat tinggi Iran yang terinfeksi dan banyak pejabat tinggi Iran yang meninggal sebagai akibatnya, termasuk Wakil Presiden Iran yang pertama dan Wakil Menteri Kesehatan Iran.

Komunis Tiongkok telah mendukung Iran selama bertahun-tahun, menawarkan bantuan ekonomi dan senjata. Partai Komunis Tiongkok bahkan menyediakan teknologi senjata nuklir utama bagi Iran untuk mengancam dan memaksa negara-negara demokratis.

Dalam sepuluh tahun terakhir, Komunis Tiongkok juga melakukan investasi besar di Iran, menjadi mitra dagang terbesar Iran. Komunis Tiongkok secara terbuka melanggar sanksi terhadap Iran dan mengimpor sejumlah besar minyak dari Iran.

Untuk Inisiatif Belt dan Road, yang diluncurkan Partai Komunis Tiongkok pada tahun 2013 untuk mengekspor hegemoni komunis, Iran adalah pusat geografis dan strategis yang penting dari mana Komunis Tiongkok dapat menembus Eropa, Asia, dan Afrika.

Negara-negara di Eropa

Selain Tiongkok dan Iran, negara-negara dengan jumlah kasus yang lebih tinggi (5000 atau lebih banyak), Spanyol memiliki angka yang relatif tertinggi (355 per 100.000 orang), di mana 200.000 orang terinfeksi dan 20.000 orang meninggal. Tiga kerabat dekat Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez dan wakil perdana menteri kabinet juga terinfeksi.

Epidemi parah mengirim peringatan kuat ke Spanyol bahwa pemerintah dengan kebijakan pro-komunis telah membawa malapetaka bagi negara tersebut. Spanyol adalah negara Uni Eropa pertama yang melakukan gerakan persahabatan dengan Partai Komunis Tiongkok setelah tragedi Pembantaian Lapangan Tiananmen pada tanggal 4 Juni 1989.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez memilih untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan Komunis Tiongkok setelah menjabat pada tahun 2018. Ia tidak hanya memastikan kembali “kemitraan yang strategi” antara Spanyol dengan Komunis Tiongkok, tetapi juga memuji inisiatif belt dan road  Komunis Tiongkok.

Ketika Komunis Tiongkok dikritik oleh berbagai negara karena menyembunyikan epidemi, Pedro Sanchez masih berulang kali menyatakan dukungan kepada Partai Komunis Tiongkok.

Italia adalah daerah yang paling terpukul di Eropa.

Akar penyebab Italia dipukul keras oleh virus Komunis Tiongkok adalah karena intimnya hubungan antara pemerintah Italia dengan Komunis Tiongkok. Italia adalah anggota G7, suatu negara maju dan demokratis. 

Meskipun ditentang oleh  sekutu Italia di Barat, Italia membentuk aliansi dengan Partai Komunis Tiongkok pada bulan Maret 2019 untuk “memperkuat kemitraan strategis yang komprehensif.” Italia juga adalah negara Uni Eropa pertama yang menandatangani inisiatif Sabuk dan Jalan Partai Komunis Tiongkok.

Italia memiliki 74 kota kembar dengan Tiongkok yang komunis, termasuk Lombardy, kota dengan jumlah kasus infeksi dan kematian tertinggi, dan kota-kota seperti Milan, Venesia, dan Bergamo.

Negara-negara Eropa utama seperti Inggris, Prancis, dan Jerman kini juga terjebak dalam virus Komunis Tiongkok. Orang-orang menderita kerugian besar, dan bahkan Perdana Menteri Inggris terinfeksi virus tersebut.

Satu kesamaan negara-negara ini adalah bahwa negara-negara ini “dekat” dengan Komunis Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir. Misalnya, Komunis Tiongkok ingin menggunakan 5G Huawei  untuk menyusup ke dunia, tetapi Inggris, Prancis, dan Jerman telah mengabaikan peringatan Amerika Serikat dan memberi lampu hijau  bagi Huawei.

Daerah dengan wabah terburuk di negara-negara ini — London, Oise,Prancis, dan Rhine-Westphalia Utara, Jerman — juga bersahabat dengan Komunis Tiongkok. Saat pandemi melanda dunia, pengalaman negara-negara Eropa memperingatkan dunia.

Tingkat Keparahan di Negara-Negara Tetangga Tiongkok Adalah Bervariasi

Dibandingkan dengan negara-negara Eropa dan Amerika Serikat, situasi di daerah dekat daratan Tiongkok lebih jelas menggambarkan hubungan antara epidemi dengan Partai Komunis Tiongkok.

Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, dan Taiwan semuanya adalah tetangga dekat Tiongkok Daratan. Jumlah orang yang terinfeksi di Hong Kong dan Taiwan adalah jauh lebih kecil dari Jepang dan Korea Selatan. Perbedaan utama adalah sikap Hong Kong dan Taiwan terhadap Partai Komunis Tiongkok.

Saat ini, baik Jepang maupun Korea Selatan memiliki lebih dari 10.000 orang yang terinfeksi. Di Hong Kong dan Taiwan, yang memiliki hubungan dagang dan ekonomi yang lebih dekat dengan Tiongkok Daratan, jumlah kasus yang dipastikan di Hong Kong adalah hanya 1.038 kasus dan jumlah kasus yang dipastikan di Taiwan adalah hanya 429. Antara Hong Kong dan Taiwan, kasus-kasus awal di Hong Kong adalah diimpor dari daratan Tiongkok dan kemudian orang yang terinfeksi termasuk polisi anti huru-hara dan personel pro-pemerintah. Sebagian besar kasus di Taiwan adalah diimpor dari luar negeri.

Sejak menjalin hubungan diplomatik dengan rezim Komunis Tiongkok pada 1992, Korea Selatan secara bertahap memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangannya dengan Partai Komunis Tiongkok. Setelah pemerintahan Korea Selatan yang saat ini berkuasa, Korea Selatan bergerak lebih dekat Komunis Tiongkok dan meningkatkan investasi bilateral.

Meskipun hubungan antara pemerintah Jepang dengan Partai Komunis Tiongkok adalah tidak dekat, sejumlah besar perusahaan Jepang telah berinvestasi di Tiongkok, sehingga mengandalkan Komunis Tiongkok dan mentransfer sumber daya vital ke Tiongkok. Jepang dan Partai Komunis Tiongkok membentuk 256 pasang hubungan provinsi dan kota yang bersahabat. Di antaranya, Hokkaido, Tokyo, Prefektur Aichi, Prefektur Kochi dan daerah lain memiliki epidemi virus Komunis Tiongkok yang serius.

Meskipun Hong Kong dan Taiwan memiliki hubungan ekonomi dan perdagangan yang sangat dekat dengan Tiongkok Daratan, rakyat Hong Kong dan Taiwan tidak dibutakan oleh kepentingan keuangannya.

Pada tahun 2019, rakyat Hong Kong meluncurkan unjuk rasa besar-besaran terhadap kendali Partai Komunis Tiongkok dan bahkan mempertaruhkan hidup untuk bangkit melawan kendali Komunis Tiongkok.

Penindasan brutal terhadap unjuk rasa Hong Kong menunjukkan wajah asli Partai Komunis Tiongkok dan menyadarkan rakyat Taiwan. Voting bulan Januari ini untuk presiden yang mendukung dunia bebas menunjukkan tekad rakyat Taiwan untuk mempertahankan dengan Partai Komunis Tiongkok. Hasil pemilihan presiden itu menyelamatkan Taiwan.

Kini di Taiwan, rakyat Taiwan tidak dikarantina di rumah, ekonomi Taiwan tidak ditangguhkan, tetapi jumlah kasus infeksi dan kasus kematian di Taiwan adalah yang terendah di dunia. Kunci keberhasilan anti-epidemi Taiwan terletak pada ketidakpercayaan Taiwan pada Partai Komunis Tiongkok dan penolakan Taiwan secara membabi buta mengikuti Organisasi Kesehatan Dunia, yang dikendalikan oleh Partai Komunis Tiongkok.

Situasi epidemi di Hong Kong dan Taiwan mengungkapkan rahasia keberhasilan pencegahan epidemi dan swadaya selama virus pandemi virus Komunis Tiongkok — hanya dengan menolak Partai Komunis Tiongkok kita dapat melawan virus Komunis Tiongkok!

Menolak Partai Komunis Tiongkok

Wabah besar selalu datang tiba-tiba dan kemudian pada titik tertentu menghilang tanpa jejak. Catatan sejarah menunjukkan semua wabah memiliki target yang jelas.

Wabah pes pada akhir Dinasti Ming adalah contoh khas. Peralihan dari Dinasti Ming ke Dinasti Qing, juga dikenal sebagai penaklukan Manchu terhadap Tiongkok, adalah periode pertempuran selama puluhan tahun antara tentara Dinasti Qing, yang didirikan oleh klan Manchu di Timur Laut Tiongkok, tentara Dinasti Ming, dan tentara Li Zicheng, tentara petani pemberontak.

Wabah pes pada periode waktu ini menunjuk hanya terjadi pada tentara Dinasti Ming, tidak berpengaruh pada tentara Dinasti Qing dan tentara Li Zicheng.

Kekaisaran Romawi dilanda empat wabah besar. Menurut catatan sejarah, orang Kristen kebal terhadap wabah  ini, yang dianggap sebagai hukuman yang dijatuhkan pada orang-orang yang telah menganiaya orang Kristen.

Dapat dilihat bahwa kedatangan wabah adalah tidak kebetulan. Epidemi virus Komunis Tiongkok dipicu oleh kasus kejahatan yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok dan menyebar secara global karena Komunis Tiongkok merahasiakan wabah tersebut. Penyebaran virus menunjukkan pola yang jelas, yaitu, secara selektif menargetkan Partai Komunis Tiongkok dan ditujukan untuk menghilangkan Partai Komunis Tiongkok dan orang-orang yang pro-komunis atau orang-orang yang memiliki hubungan dekat dengan Partai Komunis Tiongkok.

Semua wilayah yang dihantam oleh virus Komunis Tiongkok di luar Tiongkok adalah wilayah yang menderita akibat hubungan intim dengan Komunis Tiongkok, yang mendukung Partai Komunis Tiongkok untuk berdagang dan berinvestasi, atau membantu Partai Komunis Tiongkok meningkatkan citra internasionalnya.

Demikian juga, individu yang menjadi pendukung Partai Komunis Tiongkok sering menemukan dirinya rentan terhadap virus Partai Komunis Tiongkok.

Faktanya, pola penyebaran virus ini membantu menunjukkan jalan yang menyelamatkan jiwa bagi semua bangsa dan orang di seluruh dunia. Ini adalah jalur yang terhubung langsung ke sisi spiritual semua makhluk hidup.

Baru-baru ini, ada beberapa kasus orang yang pulih dari pneumonia virus Komunis Tiongkok secara ajaib setelah mereka mengutuk Partai Komunis Tiongkok. Beberapa kasus tersebut dapat ditemukan dalam laporan media.

Pada bulan Maret, tiga politisi kunci Partai Vox, partai terbesar ketiga di Spanyol, terinfeksi virus tersebut. Mereka adalah Santiago Abascal, Presiden Partai Vox, Javier Ortega Smith, Sekretaris Jenderal dan posisi paling menonjol kedua di Partai Vox, dan Macarena Olona, ​​anggota Kongres Deputi untuk Partai Vox.

Hebatnya, ketiganya pulih dari pneumonia virus Komunis Tiongkok tidak lama setelah mereka sangat mengutuk Partai Komunis Tiongkok.

Pada pertemuan Uni Eropa, Partai Vox secara aktif mengusulkan resolusi terhadap Partai Komunis Tiongkok dan Organisasi Kesehatan Dunia. Pada sesi parlemen domestik, Partai Vox meminta investigasi internasional atas kesalahan rezim komunis Tiongkok.

Pada bulan Februari, Connie Brix, seorang wanita Denmark, terinfeksi dengan virus Komunis Tiongkok saat bepergian di Spanyol. Kondisinya memburuk pada bulan Maret. Setelah Connie Brix mengetahui Partai Komunis Tiongkok merahasiakan wabah tersebut, dengan murka ia memarahi Komunis Tiongkok karena mendatangkan malapetaka di seluruh dunia. Dua hari kemudian, gejala-gejala Connie Brix menghilang dan pulih secara ajaib.

Di Tiongkok Daratan, setelah seorang pasien didiagnosis dengan pneumonia virus Komunis Tiongkok, ia mengecam Partai Komunis Tiongkok karena merahasiakan epidemi dan tindakan jahat lainnya. Ia kemudian sembuh di mana semua gejalanya hilang.

Namun, ia kemudian tertipu oleh propaganda cuci otak Partai Komunis Tiongkok dan mengira sistem medis Komunis Tiongkok adalah penyelamat hidupnya, dengan memberikan penyembuhan yang efektif. Bahkan ia merasa bersyukur atas Komunis Tiongkok. Akibatnya, virus Komunis Tiongkok kembali menghampirinya — ia kambuh dan diuji positif terinfeksi virus itu lagi.

Kisah nyata ini memberitahu kita bahwa pemahaman dan sikap seseorang terhadap Partai Komunis Tiongkok akan menentukan apakah ia kebal terhadap virus Komunis Tiongkok. 

Menolak dan mengutuk Partai Komunis Tiongkok adalah obat yang efektif untuk virus Partai Komunis Tiongkok. Sebaliknya, mendukung Partai Komunis Tiongkok, menyokong Partai Komunis Tiongkok, atau kemitraan yang erat dengan Partai Komunis Tiongkok, kemungkinan akan mengundang virus Komunis Tiongkok. Beberapa orang bahkan mengalami kekambuhan jika mereka memilih untuk berpihak pada Komunis Tiongkok.

Semua orang merindukan perdamaian dan kesehatan di tengah pandemi global. Menghadapi bencana mendadak ini, keterbatasan teknologi modern dan metode manajemen adalah jelas. Harap diingat bahwa Tuhan telah merawat kemanusiaan selama ribuan tahun.

Pandanglah Surga, jaga kebaikan batin anda, renungkan tindakan anda, dan tolak Partai Komunis Tiongkok – wakil roh jahat terbesar. Dengan melakukannya anda akan dilindungi oleh Tuhan. Ini adalah perlindungan paling mendasar bagi umat manusia.

Jika seseorang terinfeksi virus Komunis Tiongkok, kami sarankan anda dengan tulus mengatakan “jatuhkan roh jahat Partai Komunis Tiongkok.” Mungkin keajaiban akan terjadi.

Menjauhi Partai Komunis Tiongkok, mengutuk Partai Komunis Tiongkok, tidak mendukung Partai Komunis Tiongkok dapat membantu setiap individu, organisasi, dan negara akan meringankan atau bahkan menghindari serangan virus Komunis Tiongkok, kemudian akan merangkul masa depan yang indah.

Pandemi terjadi karena Partai Komunis Tiongkok, dan situasinya akan berubah saat orang-orang mengubah sikapnya terhadap Partai Komunis Tiongkok. Karena berbagai alasan, beberapa orang enggan untuk menerima dan percaya pada pernyataan ini. Mereka juga enggan menghadapi masalah serius ini.

Karena kepedulian terhadap kesehatan umat manusia dan karena rasa tanggung jawab, kami bermaksud mengungkap kebenaran dan membiarkan lebih banyak orang mendapat manfaat darinya, sehingga bebas dari pandemi. 

Kami berharap semua orang yang baik hati akan melewatinya bencana ini sesegera mungkin.

Dewan Editorial

26 April 2020

Anda dapat membaca artikel aslinya berbahasa Inggris dengan judul Editorial: There Is a Cure for the Chinese Communist Party Pneumonia—Say No to the CCP

Keterangan Foto : Bendera Amerika Serikat dipajang di luar Bursa Efek New York di New York pada 9 April 2020. (Kena Betancur / Getty Images)

Dapur Kosong, Toko Tutup, Perusahaan Kecil Tiongkok Berjuang Atasi Kejatuhan Akibat Epidemi

0

Theepochtimes.com- Upaya untuk mengendalikan penyebaran virus Partai Komunis Tiongkok, umumnya dikenal sebagai jenis Coronavirus baru, meninggalkan restoran yang sebelumnya ramai kini sepi dan mal tutup atau kosong. Penjualan ritel pada bulan Maret 2020, saat banyak orang Tiongkok mulai kembali bekerja, masih turun hampir 16 persen yoy (year over year).

Meskipun banyak orang kembali ke jalan-jalan dan Beijing meluncurkan  sejumlah besar langkah-langkah dukungan, berjanji mengurangi beban atau mengecualikan perusahaan kecil membayar biaya asuransi sosial dan mendorong bank untuk meminjamkan uangnya kepada perusahaan kecil, namun  banyak toko kini masih tutup akibat tekanan membayar sewa dan gaji.

Sekitar 70 persen bisnis Ma Xinli berasal dari turis, tetapi sebagian besar pengunjung ibukota di Tiongkok masih harus menghabiskan dua minggu di karantina pada saat kedatangan, menghalangi semua orang bepergian kecuali perjalanan penting.

Menurut Ma Xinli yang sudah  berkecimpung di industri pakaian selama satu dekade, pemasok yang sebelumnya mengizinkannya menunda pembayaran untuk stok baru tidak akan melakukannya tahun ini, karena pemasok khawatir ia tidak mampu membayar.

“Saya hanya dapat berdoa agar saya tidak rugi terlalu banyak. Saya tidak melihat peluang lain untuk bebas dari masalah ini, kecuali untuk berjuang keras sampai akhir,” kata Ma Xinli dikutip Reuters. 

‘Tidak Ada yang Dapat Saya Lakukan’

Beijing terkenal dengan bebek panggangnya yang renyah, tetapi seorang pemilik restoran, bermarga Li, mengatakan ia tidak dapat memasak  karena pekerja yang ia butuhkan untuk menjaga kompor gas sedang dikarantina.

“Saya bahkan tidak menutup restoran selama SARS,” kata Li, yang sudah berkecimpung dalam bisnis itu selama dua puluh tahun, mengacu pada wabah virus pada tahun 2003.

“Kami bahkan menghasilkan keuntungan selama waktu itu,” tambah Li. 

Andai Li dapat menutup bisnisnya, Li akan melakukannya. Akan tetapi Li telah menandatangani sewa selama dua tahun pada bulan Desember tahun lalu. Li percaya pemulihan akan memakan waktu, dan orang-orang akan secara perlahan-lahan mulai keluar dan makan bersama.

“Saya hampir ingin menangis. Tidak ada yang dapat saya lakukan,” kata Li. 

‘Sampah Tidak Ada Harganya’

Toko kue Zhang Jun dibuka tiga tahun yang lalu dan selamat dari putaran “pembersihan,” saat banyak kedai makanan di Beijing dipaksa tutup oleh pemerintah Beijing.

Tetapi epidemi berkata lain. Zhang Jun mengembalikan kunci-kunci kepada pemilik tanah dan mencari nafkah dengan mengumpulkan sampah daur-ulang untuk dijual.

“Sampah tidak ada harganya,” katanya.

Zhang Jun menghasilkan 42 yuan atau setara USD 5,94 pada hari ia berbicara dengan Reuters, sekitar setengahnya biaya sewa rumahnya yaitu 80 yuan atau USD 11,32 sehari.

Beijing perlahan-lahan mengembalikan kehidupan di sekitarnya, meskipun Zhang tidak berencana kembali untuk melihat toko lamanya, yang kini kosong, karena hal tersebut sangat menyedihkan hatinya.

“Ada lebih banyak mobil di jalan. Sepertinya hidup akan kembali normal,” kata Zhang. 

‘Tidak Ada Pelanggan Sama Sekali’

Pengusaha lain, juga bermarga Li, mengatakan ia rugi 3 juta yuan atau USD 424.526 tahun ini dan harus mencari pekerjaan baru di mal milik negara.

Tokonya, yang menampung koleksi stan yang menjual pakaian dan yang disewanya 4 juta yuan atau USD 566.035 setahun, harus ditutup untuk tiga bulan pertama karena adanya pembatasan.

“Akhirnya toko dibuka pada bulan April. Kemudian saya menerima panggilan telepon dari pemilik stan, lusinan dari mereka, menangis, mengatakan tidak ada pelanggan sama sekali,” kata Li. 

Toko pakaian lain yang dikelola Li terputus aliran listriknya oleh pemiliknya setelah ia tidak mampu membayar sewa.

Beijing perlahan-lahan mengurangi pembatasan pergerakan, tetapi banyak trotoar tetap kosong.

“Jika pemerintah mengumumkan bahwa virus telah terkendali dan orang-orang didorong untuk keluar, segalanya pasti akan berubah,” kata Li.

Keterangan Gambar: Seorang pria yang mengenakan topeng wajah terlihat di depan sebuah toko yang ditutup di sebuah jalan, setelah pecahnya COVID-19, di Beijing, Cina, pada 16 April 2020. (Tingshu Wang / Reuters)

vivi/rp

Video Rekomendasi

https://www.youtube.com/watch?v=v7mgnD4axR0&t=2s

Seorang Wanita yang Berkendara Sendirian Menabrak Tiang, Diduga Pingsan Setelah Memakai Masker N95 Terlalu Lama

0

Mengenakan masker saat bepergian untuk saat ini bagi masyarakat adalah hal yang normal, karena hidup di bawah bayang-bayang COVID-19. Namun, disarankan bahwa tidak perlu mengenakan masker jika Anda mengemudi – terutama ketika berada di dalam mobil sendirian.

Bagi seorang wanita, mengenakan masker saat mengemudi mungkin telah menyebabkan beberapa konsekuensi yang tidak terpikirkan, seperti yang terjadi di Amerika Serikat ini.

(Foto: New York Post)

Peristiwa itu, yang terjadi di New Jersey, terjadi ketika seorang wanita yang mengemudi di sepanjang jalan akhirnya kehilangan kesadaran saat berada di belakang kemudi mobilnya sebelum menabrak sebuah tiang. Setelah diselidiki oleh polisi yang berada di tempat kejadian, dikatakan bahwa wanita itu diketahui mengenakan masker N95 selama beberapa jam saat dia sedang mengemudi.

“Kecelakaan itu diyakini diakibatkan oleh pengemudi yang mengenakan masker N95 selama beberapa jam dan kemudian pingsan di belakang kemudi karena asupan oksigen yang tidak memadai / asupan karbon dioksida yang berlebihan,” bunyi pernyataan dari Departemen Kepolisian Lincoln Park.

(Foto: ABC News)

Pihak berwenang juga mencatat bahwa tidak ada bukti-bukti yang menunjukkan bahwa pengemudi berada di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan. Mereka memberikan keterangan bahwa mereka tidak tahu pasti penyebab kecelakaan, namun, pengemudi telah mengenakan masker N95 di dalam mobilnya selama berjam-jam, dan pingsan pada saat dia mengemudikan kendaraannya.

Mereka menyebutkan bahwa pada saat ini, orang tidak boleh berhenti mengenakan masker untuk melindungi diri mereka ketika berada di luar, dan bahwa kecelakaan ini tidak menyiratkan bahwa memakai masker wajah N95 tidak aman. Mereka juga tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa pengemudi itu mungkin menderita karena alasan medis lain yang membuatnya pingsan.

Wanita itu dikatakan hanya mengalami luka ringan.(yn)

Sumber: worldofbuzz

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/CQOdiOnRO5E?list=PLagNdOe-xshJk9bkw8UVGayheosWINW5-

Kucing Duduk dengan Sabar Menunggu Nenek Memperbaiki Mainan Boneka Favoritnya

0

Semua hewan peliharaan memiliki mainan favorit tempat mereka tidur dan tidak bisa hidup tanpanya. Bagi Lucas, kucing imut, itu adalah boneka macan tutul mewah dengan ukuran yang sama. Boneka itu telah hidup bersama Lucas sejak dia masih anak kucing. Dia sekarang berusia empat tahun, tetapi dia tidak pernah berhenti mencintai mainan favoritnya.

Kedua sahabat telah membentuk ikatan yang kuat dan sekarang tidak dapat dipisahkan. Lucas selalu membawa temannya ke mana pun dia pergi. Meskipun mainannya yang berharga sudah tua dan compang-camping, itu tidak masalah baginya dan dia masih sangat menyukainya.

Ibu Lucas, Alana, memperoleh mainan itu di kebun binatang setempat, bersama dengan beberapa boneka binatang lainnya. Secara umum, kucing sangat sedikit peduli tentang mainan pemiliknya atau boneka binatang, tetapi sejak ia tiba di rumah, Lucas tidak bisa lepas darinya.

Sayangnya, mainan Lucas sudah usang dan rusak. Ketika nenek Alana pindah untuk tinggal bersamanya, dia segera memperhatikan bahwa macan tutul kecil itu tidak dalam kondisi terbaiknya.

Nenek Alana memiliki kasih sayang yang begitu istimewa pada Lucas, sehingga dia ingin memberi kejutan kepada anak kucing itu, jadi dia memutuskan untuk memperbaiki boneka kesayangannya.

Lucas telah memiliki mainan ini selama mungkin empat tahun, dan itu robek karena dimakan waktu. Nenek Alana tidak ketinggalan detailnya, jadi dia segera mulai bekerja agar boneka itu lebih baik dan bisa menemani kucing keluarga selama beberapa tahun lagi.

Nenek mengambil isian dan mulai memperbaikinya. Lucas terpesona dengan apa yang dilakukan neneknya dengan mainan favoritnya, jadi dia duduk sangat dekat dengannya dan menunggu dengan sabar. Dia ada di sana sepanjang waktu, kata Alana. Dia sangat tertarik dengan apa yang nenek lakukan pada boneka kesayangannya.

Begitu mainan itu diperbaiki dan terliaht seperti baru, Lucas senang dengan hasilnya. Lucas sangat senang! Kata Alana. Kami harap dia menikmati beberapa tahun lagi dengan boneka favoritnya. (yn)

Sumber: zoorprendente

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/CQOdiOnRO5E?list=PLagNdOe-xshJk9bkw8UVGayheosWINW5-

Menakar Washington yang Masih Setia dengan Gagasan Coronavirus Baru Berasal dari Alam

0

ET, Oleh Stephen Bryen, Ph.D

Washington bergantung pada gagasan bahwa Coronavirus adalah penyakit zoonosis — yaitu penyakit yang dibawa oleh hewan dan manusia yang terinfeksi.

Tsar Coronavirus Amerika Serikat yakni Dr. Anthony Fauci, dan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan Institut Kesehatan Nasional  AS mendukung tesis ini, yang juga didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia, tentu saja, oleh para pejabat Komunis Tiongkok.

Sebagian besar ilmuwan dunia setuju dengan gagasan bahwa Coronavirus berasal dari alam.

Teori yang paling umum adalah pandemi Coronavirus berasal kelelawar tapal kuda yang menginfeksi pejamu perantara yang tidak diketahui.  Kemudian virus pembunuh itu ditularkan ke manusia.

Kelelawar tapal kuda tidak ada di Wuhan, tempat infeksi terjadi dimulai pada manusia, meskipun kelelawar tapal kuda telah dikumpulkan dan digunakan di studi dilakukan di Institut Virologi Wuhan, satu-satunya Level 4 di laboratorium keamanan hayati Tiongkok. Ia juga di Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Wuhan yang berjarak sekitar 600 meter dari pasar basah Wuhan dan  berdekatan dengan Rumah Sakit Union Wuhan, di mana kasus-kasus awal dirawat.

Yang pertama adalah Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Wuhan yang mendeteksi jenis Coronavirus baru pada dua pasien yang dirawat di rumah sakit dengan pneumonia atipikal dan yang direktur bernama Shi Zhengli di Institut Wuhan Virologi dan meminta bantuannya. 

Tepatnya mengapa Direktur memanggil Dr. Shi Zhengli dan bukan ilmuwan lain di Laboratorium Wuhan adalah belum dijelaskan. Apakah Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tahu bahwa penyakit itu berasal kelelawar tapal kuda?

Fragmen HIV

Virus yang dibawa oleh kelelawar tapal kuda hanya sekitar 86 persen hingga 92 persen yang mirip dengan jenis Coronavirus baru yang menginfeksi manusia, juga dikenal sebagai SARS-COV-2, yang menyebabkan penyakit yang disebut COVID-19.

Seorang ilmuwan Prancis yang kontroversial, Dr. Luc Montagnier, yang menemukan bahwa epidemi AIDS disebabkan oleh HIV -human immunodeficiency virus- dan dianugerahi hadiah Nobel (dan yang bekerja hari ini di Universitas  Jiao Tong Shanghai di Tiongkok), mengatakan bahwa ada “fragmen RNA HIV” ditemukan dalam genom Coronavirus.

Sedangkan di Rusia, Veronika Skvortsova, kepala Badan Biologis-Medis Rusia dan mantan Menteri Kesehatan, ditanya apakah virus pandemi virus adalah buatan. Ia berkata: “Kita dapat melihat bahwa sejumlah besar fragmen membedakan virus ini dari kerabatnya yang sangat dekat, SARS.”

Dr. Luc Montagnier mengklaim bahwa Coronavirus adalah buatan manusia dan tidak dapat terjadi di alam. Menurut pendapatnya, Laboratorium Virologi Wuhan “berusaha menggunakan salah satunya [Coronavirus] ini sebagai vektor untuk HIV dalam pencarian vaksin AIDS.”

Jika klaim Dr. Luc Montagnier memiliki validitas, maka harus ada bukti yang kuat bahwa Laboratorium Wuhan sedang mencari vaksin AIDS dan menggunakan Coronavirus sebagai bagian upaya penelitian.

Kemungkinan Komersial

Perlu dicatat bahwa penelitian vaksin AIDS adalah kepentingan komersial  yang sangat bermakna. Pada tahun 2018 saja, sekitar 1,7 juta kasus infeksi HIV baru dilaporkan. Saat ini ada lebih dari 37 juta orang diketahui hidup dengan AIDS. Pada tahun 2018 saja, 770.000 orang meninggal dunia karena AIDS, yang mencakup sekitar 100.000 anak.

Jika anda yakin dengan angka yang dilaporkan, Tiongkok menyumbang 3 persen dari kasus infeksi HIV yang baru secara global setiap tahun. Pada tahun 2018, Tiongkok melaporkan kenaikan 14 persen pada kasus infeksi baru, di mana ada 40.000 kasus pada kuartal kedua saja.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Yaakov Applebaum, Jiang Mianheng, putra Jiang Zemin seorang mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok, adalah seorang pria yang secara langsung bertanggung jawab atas pembangunan Laboratorium Keamanan Hayati Tingkat 4 Tiongkok, yaitu Institut Virologi Wuhan. Putra Jiang Mianheng, Jiang Zhicheng mengendalikan minat pada Wuxi AppTec yang pada gilirannya mengendalikan Fosun Pharma.

Pada tanggal 21 Januari 2020, Institut Virologi Wuhan melamar sebuah paten Tiongkok untuk obat Remdesivir yang saat ini sedang diuji di Chicago sebagai pengobatan yang menjanjikan untuk Coronavirus. Dalam siaran pers dengan judul “Para sarjana Tiongkok  membuat kemajuan penting dalam penyaringan obat anti-Coronavirus  2019 yang baru” siaran pers mengatakan bahwa obat Remdesivir“ tidak terdaftar di Tiongkok. Bahkan, memiliki hambatan kekayaan intelektual [dan karenanya] kami mengajukan permohonan paten penemuan Tiongkok…dari perspektif minat nasional sesuai dengan praktik internasional.”

Singkatnya, Komunis Tiongkok merekayasa balik produk yang dikembangkan dan dipatenkan di Amerika Serikat oleh Gilead Sciences, yang berbasis di Foster City, California. 

Rencana untuk memproduksi Remdesivir di Tiongkok adalah tidak diketahui, begitu pula dengan peran Fosun Pharma dalam setiap produksi yang direncanakan, meskipun Fosun Pharma memproduksi obat-obatan termasuk vaksin flu.

Perhatikan bahwa jika virus ditemukan pada bulan Desember, eksploitasi Remdesivir dilakukan dengan sangat cepat. Atau apakah Komunis Tiongkok memanfaatkan komputer Gilead Sciences?

Vaksin HIV?

Jika Dr. Luc Montagnier adalah benar bahwa ada fragmen HIV dalam Coronavirus, maka muncul pertanyaan apakah Institut Wuhan dan laboratorium lainnya bekerja pada vaksin HIV dengan menggunakan Coronavirus.

Jawaban singkatnya adalah bahwa pekerjaan bermakna sedang berlangsung di Wuhan dan pusat penelitian lainnya, terutama Shanghai. 

Pada bulan Juni 2014, lima ilmuwan Tiongkok menerbitkan sebuah artikel ulasan berjudul “Domain Ikatan Reseptor Berbasis pada Vaksin HIV.” Para ilmuwan tersebut adalah Huan Liu dari Institut Virologi Wuhan dan Wenwen Bi, Qian Wang, Lu Lu dan Shibo Jiang dari Laboratorium Kunci Virologi Molekuler Fakultas Kedokteran Shanghai. Untuk diketahui, Shibo Jiang juga demikian terkait dengan Institut Penelitian Kimball di New York Blood Pusat.

Penelitian ini mengkaji berbagai upaya untuk menemukan jalan menuju vaksin AIDS. Para penulis mencatat bahwa “Dalam penelitian sebelumnya, kami berusaha untuk menggunakan situs pengikatan reseptor dari virus seperti MERS-CoV dan virus avian influenza A memodelkan antigen untuk desain vaksin. 

Dalam praktek strategi ini telah mencapai hasil yang sangat baik. ” MERS adalah Sindrom Pernapasan Timur Tengah, yang merupakan penyakit pernapasan virus yang baru bagi manusia, pertama kali diidentifikasi pada tahun 2012. MERS adalah jenis Coronavirus.

Pada tahun 2015, sejumlah ilmuwan yang mencakup “wanita kelelawar” yang kini terkenal di dunia yaitu  ilmuwan Shi Zhengli (terdaftar dalam artikel sebagai Zhengli-LiShi) menerbitkan sebuah makalah berjudul

“Kelompok mirip-SARS yang menyerupai virus kelelawar yang beredar menunjukkan potensi untuk muncul pada manusia.” 

Penelitian tersebut mencakup para peneliti Amerika Serikat yang terkait dengan Departemen Biologi Sel Universitas Carolina Utara dan mungkin terkait dengan pekerjaan yang didanai oleh pemerintah Amerika Serikat (Bahwa penelitian tersebut dihentikan pada tahun 2014 karena alasan penelitian tersebut adalah sangat berbahaya, tetapi dilanjutkan pada tahun 2017.)

Makalah ini difokuskan pada virus mirip-SARS, SHCO14-CoV, “yang saat ini beredar di populasi kelelawar tapal kuda Tiongkok.” 

Shi Zhengli menjadi terkenal karena pergi ke tempat di mana kelelawar-kelelawar ini hidup, menangkap kelelawar-kelelawar dan membawa kelelawar-kelelawar kembali ke laboratorium virologi. 

Para peneliti mengatakan, “Menggunakan sistem genetika balik SARS-CoV, kami menghasilkan dan mengkarakterisasi sebuah virus chimera yang  mengekspresikan tonjolan pada coronoavirus SHCO14 kelelawar di tulang punggung tikus yang beradaptasi dengan SARS-CoV.”

Virus chimera didefinisikan sebagai “mikroorganisme hibrida baru yang diciptakan oleh gabungan fragmen asam nukleat dari dua atau lebih mikroorganisme yang berbeda di yang masing-masing setidaknya dua fragmen mengandung gen esensial yang diperlukan untuk replikasi.”

Apakah ini berarti bahwa kelompok penelitian dapat mengambil virus kelelawar dan membuatnya berpotensi menginfeksi manusia, atau seperti yang mereka katakan “kami menciptakan sebuah virus chimera dengan mengkodekan protein tonjolan CoV zoonotik baru … yang diisolasi dari kelelawar tapal kuda Tiongkok — dalam konteks tulang punggung tikus yang beradaptasi dengan SARS-CoV.”

Tidak jelas apa tujuan penelitian ini, tetapi tentu saja penelitian ini menunjukkan bahwa sebuah Coronavirus dapat dimodifikasi dengan cara infeksi yang muncul pada manusia.

Keprihatinan Amerika Serikat Pada tahun 2018, seperti yang dipahami sekarang, Amerika Serikat prihatin atas kondisi di Laboratorium Virologi Wuhan dan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Beijing mengirim tim pada dua kesempatan untuk mengunjungi laboratorium tersebut dan bertemu dengan para ilmuwan di sana, termasuk Dr. Shi Zhengli.

Laporan itu menunjukkan kekurangan yang serius di laboratorium itu dan memperingatkan adanya ancaman potensial yang ditimbulkan oleh Coronavirus pada kelelawar. 

Agaknya Kedutaan Besar Amerika Serikat di Beijing mengetahui lebih banyak mengenai penelitian kelelawar Wuhan daripada sebelumnya terungkap sejauh ini, dan sangat khawatir akan bahaya yang ditimbulkannya.

Sayangnya, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat belum merilis kabel pelaporan yang dikirim kembali ke Amerika Serikat atau kabel yang meminta investigasi. 

Apalagi fakta bahwa para ahli Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat itu dikirim kembali ke laboratorium tersebut untuk kedua kalinya, menyatakan mereka diperintahkan untuk kembali dan mengajukan lebih banyak pertanyaan mengenai apa yang dilakukan para ilmuwan Tiongkok terhadap kelelawar tapal kuda.

Jelas pemerintah Amerika Serikat merasa khawatir — bahkan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menutup beberapa laboratorium di Amerika Serikat karena khawatir lolosnya infeksi virus.

Mengingat catatan penelitian Tiongkok, peringatan mengenai kondisi di

Laboratorium Virologi Wuhan, sebelumnya mencatat penelitian yang melibatkan modifikasi (Corona)virus SARS, dan penelitian dengan Coronavirus dan HIV, adalah sulit memahami mengapa Washington bertahan dengan penjelasan kelelawar alami kepada manusia untuk wabah Coronavirus saat ini. Washington lebih mengetahui.

Anggaplah pandemi Coronavirus adalah sesuatu yang wajar secara alami menyesatkan rakyat Amerika Serikat, dan orang di seluruh dunia terinfeksi Coronavirus.

Setidaknya, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS dan Institut Kesehatan Nasional serta Kementerian  Luar Negeri Amerika Serikat harus memberitahukan apa yang sebenarnya mereka ketahui. Investigasi independen diperlukan dengan akses total kepada semua catatan.

Keterangan Gambar: Petugas polisi China mengenakan topeng berdiri di depan Gerbang Tiananmen di Beijing pada 26 Januari 2020. (Betsy Joles / Getty Images)

(Vivi/asr)

Video Rekomendasi

https://www.youtube.com/watch?v=asMdAEZv2qA

Xi Jinping Desak Pejabat Partai Komunis Tetap Loyal pada Kepemimpinannya

0

Theepochtimes.com- Selama perjalanan empat hari ke Provinsi Shaanxi, barat laut Tiongkok, Xi Jinping menyerukan kebangkitan kepatuhan mutlak gaya Maois kepada Partai Komunis Tiongkok. Xi Jinping memperingatkan para pejabat menentang perintah yang mengabaikan Beijing.

Perjalanan ke Provinsi Shaanxi itu berlangsung di tengah penumpasan yang terus-menerus terhadap kritik dan dugaan Xi Jinping terhadap lawan-lawannya di dalam Partai Komunis Tiongkok, termasuk pejabat tinggi dalam menciptakan keamanan.

Penanganan wabah virus  Komunis Tiongkok yang menuai bencana oleh rezim Tiongkok telah melemahkan posisi Xi Jinping di dalam Partai Komunis Tiongkok dan mungkin telah memperkuat para pesaing  Xi Jinping yang potensial.

‘Mengikuti Partai Komunis Tiongkok’

Pada tanggal 20 April 2020 lalu, Xi Jinping mengunjungi cadangan nasional di Pegunungan Qinling untuk menekankan pentingnya pelestarian ekologis, tetapi niat sejati Xi Jinping adalah pasti politis.

Daerah itu menjadi pusat skandal korupsi yang melanda kepemimpinan Provinsi Shaanxi pada tahun 2018 di mana beberapa pejabat senior didisiplinkan karena berulang kali mengabaikan arahan Xi Jinping yang menuntut penyelidikan penuh terhadap ratusan vila yang dibangun secara ilegal di tempat-tempat yang indah.

“Jinping Shaanxi harus belajar dari kasus ini,” kata Xi Jinping.

Xi Jinping mendesak pejabat untuk memperhatikan apa yang dipedulikan dan ditekankan oleh kepemimpinan pusat Partai Komunis Tiongkok.

Jelas tidak terkesan menuai kepatuhan Partai Komunis Tiongkok saat ini, Xi Jinping mencadangkan pujiannya untuk generasi yang lebih tua.

Mengunjungi kampus Universitas Jiaotong Xi’an pada tanggal 22 April lalu, Xi Jinping memuji staf universitas yang mengikuti perintah Partai Komunis Tiongkok pada tahun 1950-an dan pindah dari metropolitan Shanghai ke wilayah barat laut yang terpencil.

Universitas Jiaotong sebelumnya berada di Shanghai, tetapi rezim Mao Zedong memindahkan sebagian besar staf dan peralatannya ke Xi’an untuk mendukung proyek industri yang disponsori Soviet di wilayah tersebut.

Inti dari “roh relokasi barat,” menurut Xi Jinping, adalah mendengarkan instruksi Partai Komunis Tiongkok dan mengikuti Partai Komunis Tiongkok.

Apa yang tidak ia sebutkan adalah fakta bahwa banyak anggota staf Universitas Jiaotong yang menentang relokasi tersebut diberi label “kanan”. Lalu sebagai akibatnya menanggung penderitaan penganiayaan selama dua dekade.

Sebagian karena kesediaannya untuk mendengarkan perbedaan pendapat mengenai langkah tersebut, Presiden Universitas Jiaotong Xi’an yang pertama, Peng Kang, dibersihkan sebagai “unsur anti-Partai Komunis Tiongkok” dan dipukuli hingga mati selama Revolusi Kebudayaan.

Virus Memperparah Keretakan

Pada saat Xi Jinping mendapat tekanan kuat dari dalam Partai Komunis Tiongkok dalam menangani wabah Coronavirus, permintaan Xi Jinping agar tetap setia adalah tidak hanya diucapkan belaka, tetapi juga ditegakkan dengan tangan besi.

Taipan properti Ren Zhiqiang, seorang “pangeran” Partai Komunis Tiongkok yang blak-blakan, sedang diselidiki pada tanggal 7 April setelah ia mengkritik Xi Jinping karena salah menangani krisis.

Pada tanggal 19 April, sehari sebelum Xi Jinping memulai tur ke Provinsi Shaanxi, Sun Lijun, seorang Wakil Menteri dalam Kementerian Keamanan Masyarakat, secara resmi ditempatkan di bawah penyelidikan. 

Menurut Kementerian Keamanan Masyarakat, nasib Sun Lijun adalah “akibat yang tidak terhindarkan” karena Sun Lijun tidak hanya mengabaikan aturan Partai Komunis Tiongkok tetapi juga “kurangnya rasa hormat dan kekagumannya,” eufemisme untuk ketidaksetiaan terhadap Xi Jinping.

Sehari kemudian, dilaporkan bahwa Fu Zhenghua, Menteri Kehakiman Tiongkok, mengundurkan diri sebagai Wakil Ketua Partai Komunis Tiongkok dari kementerian yang dipimpinnya. Itu sebuah indikasi yang jelas ia akan segera dipecat atau bahkan diselidiki.

Baik Sun Lijun maupun Fu Zhenghua sebelumnya menjabat sebagai pemimpin “Kantor 610,” sebuah badan ala-Gestapo yang dibentuk oleh mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok, Jiang Zemin untuk menganiaya gerakan spiritual Falun Gong.

Para analis mengatakan perkembangan terbaru tersebut mungkin menandakan putaran pembersihan dalam menciptakan keamanan 

Partai Komunis Tiongkok, yang berhubungan dekat dengan faksi Jiang Zemin, dikenal luas sebagai “geng Shanghai.”

Spekulasi beredar dalam desas-desus yang diciptakan Beijing bahwa Meng Jianzhu, mantan kepala keamanan Partai Komunis Tiongkok dan anggota Politbiro yang pensiun pada 2017, mungkin juga terlibat. Sun Lijun sebelumnya menjabat sebagai sekretaris Meng Jianzhu.

Beijing mengklaim bahwa pandemi tersebut menyerukan solidaritas internasional.

Tetapi seperti yang disarankan Xi Jinping untuk tetap setia dan langkah Xi Jinping membersihkan lawan-lawannya yang dicurigai menyatakan, krisis COVID-19 mungkin semakin memperparah perpecahan Partai Komunis Tiongkok.

Keterangan Gambar: Pemimpin Partai Komunis Tiongkok Xi Jinping mengunjungi Rumah Sakit Huoshenshan di Wuhan, pusat penyebaran virus PKC, Provinsi Hubei, Tiongkok, pada 10 Maret 2020. (Xie Huanchi / Xinhua via Reuters)

vivi/rp 

Video Rekomendasi

Serem ! Otot Jantung Wanita AS Ini Pecah Gegara Terinfeksi Virus Komunis Tiongkok

0

Ntdtv.com- Beberapa waktu lalu, hasil otopsi terhadap seorang wanita AS yang meninggal dunia karena positif terinfeksi virus komunis Tiongkok menunjukkan bahwa yang bersangkutan mengalami ruptur miokard.

Wanita Amerika Serikat yang meninggal tersebut bernama Patricia Dowd, berusia 57 tahun, adalah warga kota Santa Clara, California. Ia meninggal di rumahnya pada 6 Februari lalu, menurut keluarganya, beberapa hari sebelum meninggal, gejala terinfeksi pada diri Patricia sudah mulai tampak.

Menurut hasil laporan otopsi, Patricia Dowd meninggal dunia akibat pecahnya otot jantung. Dokter forensik juga menemukan virus komunis Tiongkok di jantung, trakea, dan ususnya.

Judy Melinek, ahli patologi mengatakan bahwa penyebab pecahnya otot jantung atau ruptur miokard adalah karena bagian tersebut terinfeksi virus, lalu sistem kekebalan melakukan serangan terhadap virus. Proses “perang” inilah yang menyebabkan pecahnya otot jantung.

Pada waktu awal menyebarnya epidemi di Tiongkok, banyak video yang menayangkan kejadian orang tiba-tiba jatuh di pinggir jalan, bahkan langsung meninggal dunia baik itu di kota Wuhan, Shanghai, Hongkong dan lainnya. 

Pada saat itu, kesimpulan dari analisis beberapa profesional medis menuju pada kejadian akibat serangan jantung yang disebabkan oleh kerusakan miokard. 

Beberapa dokter percaya bahwa alasan mengapa sejumlah besar pasien meninggal tiba-tiba adalah karena sistem kekebalan manusia mengalami kesulitan dalam mengenali virus jenis baru itu.  Sehingga tidak memberikan respon kekebalan seperti simptom demam sampai virus-virus komunis Tiongkok itu menyebabkan kerusakan fatal pada tubuh manusia.

Seiring dengan mengglobalnya pandemi, penelitian medis di seluruh dunia telah membenarkan sebagian dari kesimpulan-kesimpulan di atas. Mari kita waspada atas bahaya penyebaran virus ini. 

Keterangan Gambar: Ilustrasi virus komunis Tiongkok (Pixabay)

(sin/asr)

Video Rekomendasi

https://www.youtube.com/watch?v=L6wbHfx6HH4

Amerika Serikat Serius Selidiki, Minta Pertanggungjawaban Komunis Tiongkok Terkait Virus Corona

0

Epochtimes.com- Konferensi pers soal wabah virus komunis Tiongkok pada hari Senin 27 April 2020 lalu adalah penampilan pertama Trump sejak Jumat 24 April 2020 lalu. Pada konferensi pers itu, Trump mengkritik Komunis Tiongkok, dengan mengatakan bahwa Beijing dapat menghentikan virus Komunis Tiongkok dari sumbernya, tetapi beberapa pihak enggan melakukannya.

Trump mengatakan pemerintah Amerika Serikat sedang menyelidiki apa yang terjadi. 

“Kami sedang melakukan penyelidikan yang sangat serius … Kami tidak puas dengan Tiongkok. Ada banyak cara untuk membuat mereka bertanggung jawab,” kata Trump.

Kritik Trump itu adalah kritik terbaru oleh pemerintah Amerika Serikat tentang penanganan Komunis Tiongkok terhadap wabah virus. Virus Komunis Tiongkok pecah di Wuhan tahun lalu dan kini telah berkembang menjadi pandemi global.

Trump menilai, respons Komunis Tiongkok terhadap virus mengakibatkan”terlalu banyak kematian yang tidak perlu.

“Itu bisa berhenti, bisa lebih cepat berhenti, dan itu tidak akan menyebar ke seluruh dunia. Tapi dulu, ada seseorang memutuskan untuk tidak melakukan itu,” kata Trump.

Pekan lalu, Sekretaris Negara Amerika Serikat Mike Pompeo mengatakan bahwa Amerika sangat percaya bahwa Beijing gagal melaporkan wabah tepat waktu dan menutupi risiko virus Komunis Tiongkok itu.

Trump juga mengisyaratkan bahwa ia akan mengklaim kompensasi dari Komunis Tiongkok. 

Trump mengklaim dirinya mudah untuk melakukan seperti seruan Jerman yang dimuat pada  editorial surat kabar Jerman baru-baru ini. Seruan itu menyerukan agar Jerman mengklaim 165 miliar dolar Amerika Serikat dari Komunis Tiongkok. 

 “Jerman memperhatikan beberapa hal, dan kami juga memperhatikan beberapa hal. Kita berbicara tentang lebih banyak uang (kompensasi) daripada yang dibicarakan Jerman,” kata Trump.

“Kami belum menentukan jumlah akhir. Ini sangat penting,” tambah Trump.

Trump menilai, ini  adalah kehancuran di seluruh dunia.Ini adalah kehancuran bagi Amerika Serikat, juga adalah kehancuran bagi dunia.

“Kami memiliki ekonomi terbaik di dunia dan saya harus mengisolasinya,” tegas Trump.

Trump juga menyatakan keyakinannya bahwa Amerika Serikat akan dapat membangun kembali ekonomi sesegera mungkin dan membuka kembali tempat kerja. 

“Kami berdiri dalam solidaritas dengan ribuan orang Amerika yang sakit dan berani melawan virus,” kata Trump.

Trump menegaskan bahwa Amerika Serikat  melakukan segala yang bisa dilakukan untuk merawat pasien, dengan aman mengembalikan orang-orang untuk bekerja.

Keterangan foto: Pada hari Senin (27 April), Presiden Amerika Serikat Donald Trump  mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih Rose Garden bahwa ia tidak puas dengan Tiongkok .Amerika Serikat sedang serius menyelidiki apa yang terjadi, dan ada banyak cara untuk membuat Komunis Tiongkok bertanggung jawab. (Mandel NGAN / AFP)

hui/rp

Video Rekomendasi

https://www.youtube.com/watch?v=asMdAEZv2qA

Topi Semeter “Anti Epidemi”, Wajib Dipakai Murid SD di Hangzhou, Tiongkok

0

NTD, 27 April 2020 oleh Xin Ran

Menurut laporan media daratan Tiongkok, Sekolah Dasar Yangzheng di Hangzhou, Tiongkok kembali melanjutkan pelajaran formal pada 26 April 2020 lalu. Untuk mendorong murid-murid menjaga jarak satu meter antar mereka, dan menghindari terjadinya infeksi massal virus komunis Tiongkok karena kontak dekat, sekolah meminta orang tua murid untuk membuat sendiri topi semeter dengan bahan kertas tebal buat putra atau putri mereka.

Topi yang dibuat dari kertas tebal itu berbentuk menyerupai topi resmi zaman Dinasti Song. Dibuat dengan memasukkan dua kardus atau potongan-potongan panjang dengan bahan apapun asal ringan di kedua sisi topi.

Sekolah mengedepankan cara pencegahan penularan virus dengan memakai topi satu meter untuk menjaga jarak fisik dengan murid lain. Mengharuskan murid mengenakan topi buatan sendiri sewaktu dalam kelas, dan mengharuskan murid-murid untuk tidak menyentuh topi murid lain atau merusak topi mereka sendiri.

Pada 26 April pagi waktu sekolah dimulai, ketika foto murid taman kanak-kanak yang mengenakan topi semester duduk manis dalam ruang kelas diekspos di internet, segera disebarluaskan oleh banyak netizen, sehingga memancing diskusi panas.

Banyak netizen Tiongkok cukup terkesan dengan penampilan topi semeter hasil karya orang tua murid. Netizen berkomentar.

“Mirip para adipati yang sedang menemui raja. Apakah terinspirasi oleh film ‘Held In the Lonely Castle’ ?”

“Ini akibat Kaisar Song Taizu tidak mengantongi hak paten sehingga dijiplak orang sekarang.”

Banyak juga netizen yang berkomentar bahwa lucu kelihatannya, jadi pengen tertawa. Ada pula yang mengatakan bahwa entah kenapa rasanya kurang enak dilihat. 

Beberapa netizen bertanya sedang menyiksa anak? Termasuk pertunjukan bodoh.

Ada netizen yang mempertanyakan dan mengkritik praktik ini: “Saya benar-benar khawatir mata murid yang tertusuk. Apakah tidak membuat murid terasa tidak nyaman dengan memakai topi itu ? Apakah dengan demikian, murid-murid bisa belajar dengan baik ? Kalau dipakai hanya 5 atau 10 menit bolehlah, jika itu dipakai sepanjang hari pelajaran, itu pasti akan berdampak buruk terhadap tulang belakang leher para murid.”

Keterangan foto: Murid-murid dalam kelas sebuah SD di kota Hangzhou, Zhejiang Tiongkok diminta memakai topi semeter sebagai cara untuk menjaga jarak fisik. (video screenshot)

sin/rp 

Video Rekomendasi

https://www.youtube.com/watch?v=E_1wr88TnnY