Home Blog Page 1826

Pentagon Sisir Anggaran untuk Biayai Tembok Perbatasan Amerika-Meksiko

0

EpochTimesId – Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengidentifikasi pos anggaran senilai US$ 12,8 miliar (sekitar 182 triliun rupiah). Dana dari proyek-proyek pertahanan itu, dapat dialokasikan kembali untuk pembangunan tembok di perbatasan AS-Meksiko.

Senator Jack Reed Merilis sebuah spreadsheet dari Pentagon pada 18 Maret 2019. Dokumen itu berisi daftar proyek-proyek konstruksi militer yang dananya dapat diambil untuk pembangunan tembok perbatasan.

Presiden AS, Donald Trump mengumumkan keadaan darurat nasional di perbatasan barat daya pada Februari 2019 lalu. Dia kemudian memerintahkan Pentagon untuk mengalihkan $ 3,6 miliar dari anggaran konstruksi militer untuk pembangunan tembok perbatasan.

Daftar proyek Pentagon itu merupakan langkah awal dalam proses pemeriksaan untuk memutuskan dana proyek mana yang akan dialihkan. Kriteria pemilihan mencakup hanya proyek yang belum diberikan dana pada Desember 2018. Proyek dengan tanggal pencairan pada tahun fiskal 2019, perumahan militer, barak, dan proyek asrama tidak akan terpengaruh, menurut lembar fakta itu.

Agen Patroli Perbatasan AS mengamankan imigran gelap untuk dievakuasi di Hidalgo County, Texas, pada 26 Mei 2017. (Benjamin Chasteen/The Epoch Times)

Departemen Pertahanan mengidentifikasi proyek-proyek konstruksi di pangkalan-pangkalan luar negeri, termasuk di Spanyol, Jepang, dan Italia. Ada pula proyek konstruksi pada pangkalan-pangkalan domestik di seluruh negara bagian, termasuk di New York, Texas, dan California.

“Munculnya proyek apa pun dalam kumpulan tidak berarti bahwa proyek tersebut, pada kenyataannya, akan digunakan untuk sumber proyek [darurat nasional],” kata Departemen Pertahanan dalam sebuah pernyataan.

Kongres mengeluarkan resolusi minggu lalu untuk mengakhiri deklarasi darurat Trump. Akan tetapi, Trump mengeluarkan hak veto pertamanya untuk membatalkan resolusi tersebut. Selusin senator Partai Republik menentang Trump dalam pemungutan suara penghentian status darurat. Deklarasi ini juga menghadapi gugatan hukum, meskipun Gedung Putih yakin mereka akan menang.

Trump menyatakan keadaan darurat nasional setelah Fraksi Demokrat di Kongres memblokir semua upaya untuk menyetujui AS$ 5,7 miliar untuk tembok perbatasan yang diminta oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri. Kongres mengalokasikan $ 1,4 miliar untuk pembangunan tembok perbatasan, jauh lebih kecil dari permintaan Trump.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua Senator Besar Republik yang dengan berani memilih Keamanan Perbatasan yang Kuat dan DINDING,” tulis Trump di Twitter pada 15 Maret. “Ini akan membantu menghentikan Kejahatan, Perdagangan Manusia, dan Narkoba memasuki Negara kita. Tonton, ketika Anda kembali ke Negara Anda, mereka akan MENCINTAIMU lebih dari sebelumnya! ”

Selain menggeser $ 3,6 miliar dengan menggunakan deklarasi darurat, Trump memerintahkan realokasi tambahan $ 3,1 miliar dari departemen Keuangan dan Pertahanan, yang tidak memerlukan deklarasi darurat.

Penyeberangan perbatasan ilegal sedang mencapai hampir 1 juta tahun ini. Pada bulan Februari saja, 66.000 orang melintasi perbatasan secara ilegal, menurut patroli perbatasan. 10.000 lainnya ditahan setelah melakukan presentasi di pelabuhan masuk tanpa dokumen yang benar.

Kelompok imigran berisikan lebih dari 100 migran gelap melintasi perbatasan secara ilegal, menjadi tren baru di perbatasan tahun ini.

Dalam salah satu contoh, agen Perbatasan bertemu 334 imigran gelap yang telah diturunkan oleh delapan bus komersial tepat di perbatasan AS-Meksiko, menurut Kevin McAleenan, komisaris Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan.

Lebih dari 70 kelompok besar tersebut (700an orang) telah ditangkap oleh Patroli Perbatasan sejauh ini, pada tahun fiskal 2019 ini. Jumlah yang melonjak jika dibandingkan dengan hanya 13 kelompok besar pada seluruh tahun fiskal 2018. (Charlotte Cuthbertson dan IVAN PENTCHOUKOV/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Orangtua yang Melakukan Protes Atas Makanan Berjamur yang Disajikan kepada Siswa di Sekolah di Tiongkok, Ditindas oleh Polisi

0

EpochTimesId – Makanan busuk dan kadaluwarsa disajikan sebagai makan siang untuk para siswa di Sekolah Menengah Eksperimental Chengdu Nomor 7 di Provinsi Sichuan, Tiongkok telah mengakibatkan kemarahan, kerusuhan, dan penindasan di antara orangtua yang terlibat sejak 12 Maret 2019.

Dari 13 Maret 2019 hingga 16 Maret 2019, hampir 1.000 siswa di daerah itu dirawat di rumah sakit.

Polisi telah menggunakan semprotan merica setidaknya sekali untuk menaklukkan kemarahan orangtua selama aksi protes, dan pernyataan publik yang dibuat oleh pihak sekolah diduga dihadiri oleh orang-orang yang menyamar sebagai orangtua.

Pihak berwenang setempat kemudian mengklaim makanan itu telah diperiksa dan memenuhi semua standar keamanan.

Buka Rahasia mengenai Makanan Sekolah

Menurut laporan dari Radio Free Asia, orangtua menemukan daging busuk pada 12 Maret 2019. Anak-anak mengalami gejala abnormal pada waktu itu. Beberapa ratus orangtua berkumpul di gerbang sekolah dan menuntut penjelasan dari pihak sekolah.

Gambar-gambar termasuk makanan yang berjamur dan kadaluwarsa.

Foto: (pengguna Weibo, Paoyi Liquor / weibo.com)

Orangtua menggugat biro pendidikan pemerintah. Gambar makanan yang ditemukan juga dibagikan di media sosial.

Pada 13 Maret 2019, setelah buka rahasia mengenai makanan sekolah tersebut, biro keamanan publik di Sichuan mengatakan akan dilakukan penyelidikan di semua kantin sekolah, dari taman kanak-kanak hingga universitas.

Foto: (pengguna Weibo, Paoyi Liquor / weibo.com)

Kantin di sekolah tidak secara teknis terhubung ke sekolah. Makanan sekolah disediakan oleh perusahaan yang dikontrak bernama Sichuan Deyu Logistics Service Management Ltd. Menurut situs webnya, makanan itu disediakan untuk 100.000 siswa.

Makanan yang ditemukan termasuk daging yang disimpan untuk waktu yang tidak pasti. Ada cumi-cumi, perut babi, dendeng sapi, paha ayam, serta bumbu dan zat tambahan.

Beberapa makanan yang ditemukan sudah mulai mengeluarkan bau busuk.

Foto: (pengguna Weibo, Paoyi Liquor / weibo.com)

Uang sekolah di Sekolah Menengah Nomor 7 adalah  6.000 juta dolar Amerika Serikat per tahun. Banyak anak-anak pejabat pemerintah Tiongkok dilaporkan bersekolah di sekolah tersebut.

“Guru dan siswa makan bersama. Mereka semua makan makanan ini, dan para guru akan terkejut,” kata Li, seorang ibu dari salah satu siswa di sekolah itu dalam sebuah wawancara dengan The Epoch Times edisi bahasa Tiongkok.

Pada tahun 2017, kantin sekolah tersebut dianugerahi sebagai kantin percontohan, menurut banyak laporan media Tiongkok.

Protes Orangtua

Pada 13 Maret 2019, beberapa ribu orangtua melakukan demo di depan Sekolah Nomor 7. Seorang ibu bernama Liu mengatakan bahwa gerbang depan dan taman bermain sekolah penuh dengan orangtua.

Liu juga mengatakan dalam sebuah wawancara dengan The Epoch Times edisi bahasa Tiongkok bahwa beberapa orangtua mengajukan petisi kepada biro pemerintah setempat. Orangtua membawa spanduk besar dan memblokir jalan selama aksi protes tersebut.

Biro keamanan publik mengirim lebih dari 1.000 polisi untuk menindas aksi protes, menggunakan semprotan merica ke arah orangtua. Spanduk dirobek oleh polisi, dan banyak orangtua dipukuli dan ditahan.

https://twitter.com/mr_yan_vip/status/1105744176514125824

Li, yang berada di tempat kejadian sejak masalah itu mulai terjadi, mengatakan bahwa pada malam 12 Maret 2019, sebuah truk datang untuk membersihkan ruang-ruang penyimpan makanan, dan mengirimkan makanan dari luar. Orangtua juga melaporkan hal ini kepada polisi.

“Ada banyak orang, mereka berada di kantin, dan mereka mengelilingi truk. Polisi mengelilingi dan melindungi kontraktor,” kata Li dalam sebuah wawancara dengan The Epoch Times edisi bahasa Tiongkok.

Satu orangtua mengatakan bahwa mereka yang mengajukan petisi malah dipukuli oleh polisi, dan sebaliknya bos perusahaan tersebut dilindungi oleh polisi.

Pengacara Sichuan Deyu Logistics Service Management dilindungi oleh polisi, dan semua informasi mengenai acara tersebut dengan cepat disensor dari media sosial. Semua informasi terkait dari situs web pengacara juga dihapus.

Permohonan banding oleh orangtua termasuk membebaskan orangtua yang telah ditahan, mengeluarkan wakil kepala sekolah yang bertanggung jawab atas kantin, dan memberhentikan kepala sekolah.

Tuntutan lain termasuk menyelidiki orang yang bertanggung jawab, membekukan aset perusahaan terkait, menghukum kontraktor dan pemasok, dan memasang televisi sirkuit tertutup (CCTV) untuk memantau kantin.

Para orangtua menuntut agar para siswa harus diberi pemeriksaan fisik dan diberikan pemeriksaan kesehatan selama periode waktu yang lama, dan bahwa sekolah-sekolah yang memberi makanan tercemar pada siswanya harus menanggung biayanya.

Sekolah-sekolah juga harus membayar siswa yang terkena dampak yaitu membayar kembali tiga kali lipat biaya yang dikeluarkan orangtua untuk biaya makan anaknya.

Karena sekolah tersebut adalah sekolah umum, maka terkait dengan Partai Komunis Tiongkok.

Orangtua diberitahu bahwa sekolah akan menyediakan biaya bagi siswa yang masuk ke rumah sakit. Namun, tentu saja rumah sakit yang ditentukan oleh pihak sekolah. Jika orangtua membawa anak-anak mereka ke rumah sakit pilihannya sendiri, maka rumah sakit tersebut tidak akan menerima mereka.

Antara 13 Maret 2019 hingga 16 Maret 2019, sejumlah besar siswa diperiksa di enam rumah sakit. 929 Siswa diperiksa di rumah sakit daerah. 852 Siswa menerima pemeriksaan fisik, dan 77 siswa menerima perawatan.

Dibungkam oleh Pemerintah

Pada 15 Maret 2019, sebuah konferensi pers diadakan di kantin sekolah. Namun, tidak ada satu pun orangtua yang melakukan protes yang diizinkan masuk ke sekolah. 10 Bus yang mengangkut orang-orang yang menyamar sebagai orangtua malah dibawa masuk ke sekolah untuk menggambarkan kebahagiaan dan keharmonisan antara orangtua dan pejabat.

Polisi melanjutkan penindasan, dan mulai mengumpulkan informasi mengenai orangtua yang memprotes. Informasi yang dikumpulkan termasuk nama, nomor telepon, dan alamat. Bahkan orang-orang dikirim mendatangi rumah orangtua tersebut dengan alasan untuk memahami gugatan itu, tetapi kemungkinan besar semua dikirim oleh polisi.

Area di sekitar sekolah disteril oleh polisi. 30 Mobil polisi mengepung orangtua di sana, dan semua aktivitas bisnis di sekitar sekolah ditutup. Setelah dengan hebat melakukan sensor terhadap komentar asli di media sosial mengenai makanan berjamur, semua komentar malah berbalik menjadi kritis terhadap orangtua.

Pesan media sosial juga menyatakan bahwa anak-anak tidak diizinkan untuk pindah ke sekolah lain. Sekolah swasta setempat di daerah itu dikatakan tidak menerima siswa dari sekolah Nomor 7.

Beberapa orangtua yang sedang diselidiki oleh polisi dituduh “berperilaku tidak tertib.” Orangtua itu dituduh memalsukan gugatan mengenai makanan berjamur dan kadaluwarsa. Para pengguna internet  yang menyebarkan informasi tersebut ditahan.

Pemeriksaan makanan yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok mengklaim bahwa hanya beberapa potong makanan yang ditemukan mengandung jamur.

Beberapa pengguna web mengatakan bahwa Partai Komunis Tiongkok tidak dapat dipercaya. ” Partai Komunis Tiongkok akan menemukan siapa pun yang membawa masalah dan mengenyahkannya.”

“Tidak ada yang percaya apa pun yang dikatakan pemerintah Tiongkok. Inilah yang dilakukan oleh pemerintah dengan kredibilitas rendah,” kata pengguna web yang lain.

Pada konferensi pers, pejabat Partai Komunis Tiongkok mengatakan bahwa akan ada penyelidikan terhadap perusahaan yang terlibat dengan kantin.

Kepala sekolah tersebut telah diberhentikan dan akan diganti. (Daniel Holl/Vv)

VIDEO REKOMENDASI

https://www.youtube.com/watch?v=4shqcCbvq-w

Seorang Wanita Membayar 4.500 US Dolar untuk Suami Palsu demi Menghentikan Tuntutan untuk Menikah oleh Orangtuanya

0

EpochTimesId – Seorang wanita membayar seorang teman dan saudara laki-laki teman tersebut total sebesar 4.500 dolar Amerika Serikat supaya saudara laki-laki teman tersebut mau menikah dengannya dalam upaya untuk menghentikan omelan orangtuanya supaya ia menikah, menurut sebuah laporan Chutian Metropolis Daily pada tanggal 13 Maret 2019.

Kedua pasangan tersebut memperoleh akta nikah dan taktik itu tampaknya berhasil, sampai suami palsunya memutuskan bahwa ia tidak akan membantu menindaklanjuti perceraian yang mereka rencanakan.

Tekanan dari Orangtua

Wanita dengan nama samaran Jane, kini berusia 29 tahun. Jane pindah sendirian ke provinsi Zhejiang di Tiongkok setelah tamat SMP. Untuk menghidupi dirinya sendiri, ia memulai bisnis pakaian.

Meskipun bisnisnya semakin maju dari hari ke hari, ia tidak berusaha untuk pacaran. The Chutain Daily menggambarkannya sebagai seorang wanita cantik, dan tidak ada alasan untuk menunda pernikahan.

Namun, orang tuanya sangat khawatir ia belum juga menemukan pasangan. Biasanya di Tiongkok, tugas sebagai orangtua belumlah lengkap sampai anak-anaknya melahirkan cucu untuk mereka. Untuk alasan ini, perhatian orang tua Jane terhadap kesejahteraan putri mereka mulai meningkat.

Jane pergi meninggalkan orang tuanya untuk tinggal di pantai timur Tiongkok. Saat Jane tumbuh semakin dewasa, orang tuanya semakin khawatir akan prospek memiliki cucu. Mereka semakin sering menelepon Jane, mendorongnya untuk menemukan seorang calon suami.

Jadi Jane pergi mencari seorang suami untuk dirinya.

Suami Palsu

Foto: Dua pengantin baru memegang akta nikah mereka. (Foto China / Gambar Getty)

Pada tahun 2016, Jane mengeluh kepada temannya bernama samaran Lena mengenai omelan orangtuanya. Lena menghiburnya dan berusaha membantunya memikirkan cara untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Jane mengklaim bahwa pada saat itu, Lena menyarankan agar ia menemukan suami palsu, menurut Chutian News. Lena berkata bahwa dengan demikian Jane dapat menunjukkan akta nikah kepada orangtuanya sebagai bukti bahwa ia sudah menikah.

Lena kemudian menyarankan bahwa Jane dan suami palsu itu harus dapat mengatur diri mereka sendiri sehingga mereka tidak harus hidup bersama, dan setelah beberapa waktu, mereka diam-diam boleh bercerai.

Foto: Pasangan yang memegang akta nikah. (STR / AFP / Getty Images)

Jane menerima gagasan itu.

Lena bahkan melangkah lebih jauh untuk membantu Jane. Lena menyarankan agar Jane menikah dengan kakak laki-lakinya bernama samaran Leo.

Leo berusia 13 tahun lebih tua dari Jane, tampangnya tidak terlalu menarik dan memiliki sedikit kesamaan dengan Jane, menurut Chutian News. Leo juga belum memiliki penghasilan yang dapat diandalkan.

Sebelum saran Lena, keduanya bahkan belum pernah bertemu.

Jane dilaporkan merasa jauh lebih baik menikah dengan orang asing daripada berurusan dengan omelan orang tuanya.

Trik Menikah

Foto: Foto-foto pernikahan di Tembok Besar Tiongkok. (Kevin Frayer / Getty Images)

Untuk mewujudkan pernikahan tersebut, pertama-tama diatur kesepakatan keuangan. Jane membayar  4.500 dolar Amerika Serikat kepada Lena dan Leo atas bantuan mereka.

Jane dan Leo kemudian pergi ke biro pemerintah untuk mendapatkan akta nikah mereka. Jane bahkan mengatakan ia mengubah alamat kediaman resminya menjadi alamat rumah Leo.

Tetapi keduanya tidak akan pernah bertemu lagi setelah menerima akta nikah.

Jane kembali ke kampung halamannya untuk mengunjungi orang tuanya dengan akta nikah di tangan. Meskipun orang tuanya tidak bertemu dengan menantunya, mereka percaya pada Jane.

Baru-baru ini, setelah sekitar tiga tahun menikah, Jane memutuskan sudah waktunya untuk mengakhiri pernikahan palsu tersebut. Jane meminta Leo untuk bersamanya pergi ke pengadilan untuk mengajukan gugatan cerai, tetapi Leo tidak dapat ditemukan.

Ketika Jane meminta bantuan Lena, namun Lena selalu mengatakan “Leo sedang bekerja.” Akhirnya Lena mulai mengabaikan Jane juga.

Jane mengajukan permohonan cerai kepada pengadilan, yang akhirnya dikabulkan karena Leo tidak hadir di pengadilan, demikian menurut lapor Chutian Daily. (Daniel Holl/Vv)

VIDEO REKOMENDASI

Tur Pemimpin Oposisi Juan Guaido ke Seluruh Venezuela untuk Mengobarkan Protes Baru

0

oleh Wang Yuyin

Pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido pada Sabtu (16/3/2019) menggelar tur keliling Venezuela dan memulai pidato nasionalnya, memobilisasi masyarakat datang ke ibukota untuk berpartisipasi dalam parade yang meminta rezim Maduro mundur.

Hari Sabtu, Juan Guaido membuka fase baru dalam melawan rezim Maduro. Ia mulai  berkeliling negara, memobilisasi rakyat untuk berpartisipasi dalam parade di di depan istana kepresidenan untuk menuntut Maduro turun dari jabatan.

4 Maret lalu, setelah kembali dari perjalanan ke negara-negara tetangga, Guaido telah memimpin kegiatan anti-pemerintah di ibu kota Caracas.

Pada hari Sabtu itu ia pergi ke kota yang terletak di bagian utara Valencia untuk memberikan pidato kepada sejumlah besar pendukung. Ia berjanji untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi rakyat Venezuela yang berada dalam kesulitan sekarang.

“Kami akan mengorganisir dengan baik, demi aksi yang bebas ini yang bertujuan untuk mengakhiri rezim diktator di Venezuela.”

Pada saat yang sama, anggota Kongres yang mendukung Guaido mengatur pertemuan di berbagai tempat agar masyarakat memahami perkembangan situasi. Venezuela mengalami pemadaman listrik besar-besaran minggu lalu, dan untuk berinternet pun masih sulit, banyak orang tidak bisa mendapatkan berita terbaru dari Internet.

Pemadaman listrik, putus air bersih dan gangguan komunikasi selama seminggu lebih telah membawa konsekuensi yang sangat buruk bagi jutaan rakyat Venezuela.

Guaido menyebut ini hasil dari korupsi pemerintah dan manajemen yang buruk. Rezim Maduro mengklaim bahwa ini adalah serangan siber yang diprakarsai oleh Amerika Serikat kekuasaannya. Namun, sejauh ini tidak ada bukti yang mendukung.

Saat ini, lebih dari 50 negara termasuk Amerika Serikat, Kanada, Amerika Selatan, dan Eropa mengakui Juan Guaido sebagai presiden sementara Venezuela dan mendukung partai tersebut untuk melakukan pemilihan umum secepatnya. Namun, Tiongkok dan Rusia berada di belakang Maduro untuk mendukung rezimnya.

Di sisi lain, para jenderal senior rezim Maduro masih setia terhadap Maduro. Namun, Guaido mengatakan bahwa militer juga berusaha untuk melihat perubahan yang menuju perbaikan. Guido meminta para pendukungnya untuk memberi informasi yang benar kepada para prajurit agar mereka bersedia memihak ke barisan oposisi. (Sin/asr)

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=-awjffyF_Ds

PM Li Keqiang Akui Ekonomi Tiongkok Sedang Hadapi Tekanan Baru, Tetapi Hindari Pembahasan Perang Dagang

0

oleh Luo Tingting

Dwi Konferensi Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah berakhir pada Jumat (15/3/2019), Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang dalam konperensi persnya mengakui bahwa ekonomi Tiongkok sedang menghadapi tekanan penurunan baru. Sehingga pemerintah memandang perlu untuk terus mempromosikan pengurangan pajak dan melonggarkan kewajiban perbankan, izin akses pasar dan sebagainya. Tetapi ia menolak membahas soal dampak perang dagang terhadap ekonomi Tiongkok.

Li Keqiang mengadakan konferensi pers reguler bagi domestik dan asing di Aula Majelis Umum Beijing pada 15 Maret 2019. Dalam konferensi pers yang berlangsung hampir tiga jam itu, Li Keqiang menjawab 18 pertanyaan wartawan tentang perekonomian Tiongkok dan hubungan bilateral Tiongkok – AS yang menjadi fokus perhatian media.

Pertanyaan pertama pada konferensi pers menunjuk pada ekonomi Tiongkok, masalah yang paling sensitif dari pejabat Tiongkok. Seorang wartawan Reuters bertanya apakah masalah yang dihadapi ekonomi Tiongkok lebih serius dari yang diperkirakan dan tindakan apa yang akan diambil Beijing ?

Sambil tersenyum Li menjawab : “Teman wartawan tersebut suka menusuk langsung ke bagian yang sensitif, ok-lah saya jawab secara terbuka dan jujur.”

Ia mengakui bahwa ekonomi Tiongkok memang mengalami tekanan penurunan baru yang cukup kuat. Dia mengakui ekonomi Tiongkok menunjukkan bahwa ada banyak ketidakpastian yang muncul tahun ini dan pemerintah juga akan lebih banyak mempersiapkan diri untuk menghadapinya.

Akibat terpengaruh oleh perang dagang, pertumbuhan ekonomi Tiongkok sekarang berada pada posisi terendah selama 28 tahun terakhir. Angka pertumbuhan (PSB) yang diumumkan pemerintah adalah 6.6 %, namun laporan dari beberapa lembaga think tank internasional menunjukkan bahwa angka PDB riil Tiongkok jauh lebih rendah daripada data resmi, dan bahwa penurunan ekonomi Tiongkok jauh lebih serius daripada apa yang dikatakan pihak berwenang.

Pada saat yang sama, otoritas Beijing tidak optimis tentang perkiraan pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun 2019. Dalam laporan kinerja pemerintah yang disampaikan dalam Kongres Rakyat pada 5 Maret lalu, Li Keqiang mengatakan bahwa target PDB tahun 2019 adalah antara 6% – 6,5%, yang lebih rendah dari pada tahun 2018.

Bahkan tidak menutup kemungkinan dengan melalui penurunan kewajiban, menurunkan tingkat suku bunga dan sarana lainnya untuk mengatasi tekanan baru terhadap perekonomian Tiongkok, sebagaimana dikatakan Li Keqiang.

Namun, sejak tahun lalu, pihak berwenang telah 5 kali menurunkan standar kewajiban dan melepas kredit sebesar lebih dari RMB 4 triliun. Hal ini, malahan mengundang kritikan dunia luar yang mengatakan bahwa membuka lebar kran pinjaman, melonggarkan likuiditas itu justru akan mendatangkan dampak lebih serius bagi perekonomian.

Li Keqiang mengatakan bahwa upaya itu adalah untuk mencegah operasi ekonomi tergelincir keluar dari kisaran yang masuk akal.

Selain itu, ia juga menekankan bahwa pemerintah akan mendongkrak ekonomi melalui pemotongan pajak berskala besar dan pengurangan biaya. Ia juga menyebutkan bahwa bahwa bonus pengurangan biaya dapat mencapai RMB. 2 triliun, sehingga pemerintah harus mengencangkan sabuk dalam masalah anggaran.

Namun, dunia luar menemukan bahwa Li Keqiang menghindari pembicaraan tentang dampak perang dagang terhadap ekonomi Tiongkok.

Sebelumnya, ketika Li Keqiang melakukan laporan kinerja pemerintah di hadapan anggota Kongres, ia tidak secara langsung menyebut perang dagang, meskipun ia menunjukkan bahwa pengembangan sedang menghadapi banyak situasi rumit dan parah yang berasal dari dalam dan luar negeri.

Dia mengatakan pemerintah menghadapi tantangan risiko lebih besar baik yang terkalkulasi maupun yang tidak dibandingkan dengan waktu-waktu sebelumnya. Lebih jauh ia menyebut ekonomi mendapat tekanan penurunan baru yang kuat. Ini mengisyaratkan bahwa ekonomi Tiongkok sedang kena dampak negatif dari perang dagang dengan AS, dan ketidakpastian tentang arah masa depan ekonomi Tiongkok.

Li Keqiang berulang kali menyeka keringat saat memberikan laporan itu. Artikel RFI menyebutkan bahwa keringat Li Keqiang yang bercucuran ketika menyampaikan laporan mungkin bukan tanpa alasan. Dalam penyampaian laporan kinerja pemerintah ini, bayangan perang dagang AS – Tiongkok sulit dihilangkan dari pikirannya.  Kesulitan yang muncul di mana-mana menghalangi pertumbuhan ekonomi Tiongkok juga membuatnya tertekan.

Saat ini, perang dagang yang menghalangi pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan bahkan stabilitas rezim masih belum ada titik terang.

KTT Trump – Xi Jinping belum dapat ditentukan, dan kesepakatan belum bisa diambil karena masih memiliki perbedaan besar.

Baru-baru ini Presiden Trump malahan mengatakan bahwa ia tidak terburu-buru mengejar penandatanganan perjanjian.

Jika dalam KTT nanti Xi Jinping tidak dapat membuat kesepakatan yang memuaskan Trump, maka Trump sewaktu-waktu dapat “angkat kaki” dari tempat pertemuan. (Sin/asr)

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=4uCJcxw3lDk

Krisis Air Melanda Ibu Kota Filipina, Warga Terpaksa Mengantre Dapatkan Air

0

Epochtimes.id- Warga di ibukota Filipina, Metro Manila, harus mengantre untuk mendapatkan jatah air. Ini dilakukan selama lebih dari seminggu terakhir.

Melansir dari Bloomberg dan news.abs-cbn.com, pada Kamis (14/3/2019) warga mengantre dengan menenteng ember dan penampung air. Warga menunggu jatahnya dengan truk pengangkut air yang diterjunkan untuk menyuplai pasokan air kepada warga, rumah sakit dan sekolah.

Cuitan di medsos malah menyebut beberapa orang yang tinggal di kondominium terpaksa mengambil air dari kolam renang.

Laporan Bloomberg, Rabu (13/3/2019) menyebutkan lebih dari 50.000 rumah tangga terkena dampak. Pemutusan saluran ini menyebabkan separuh wilayah ibu kota, Manila, menderita kekurangan pasokan air.

Sejumlah pejabat seperti ditulis ABS-CBN merekomendasikan deklarasi keadaan bencana di Mandaluyong, sebuah kota yang terletak di Metro Manila, karena kekurangan air yang telah membawa kesengsaraan bagi ribuan penduduk. Resolusi ini diteruskan kepada Walikota Mandaluyong, Carmelita Abalos ke dewan kota.

Bisnis Kehilangan Penghasilan

Dampak kekurangan pasokan air membuat sejumlah usaha laundry terhenti. Laporan media Filipina menyebutkan, setumpuk cucian masih tergeletak di lantai. Bahkan sejumlah karyawan binatu di Kota Mandaluyong hanya terlihat mengobrol sambil menonton TV.

Di salon terdekat, karyawan yang menganggur hanya bisa memotong rambut, sambil tetap menghemat air murni dalam botol semprotan mereka. Pasokan air yang rendah menyebabkan tidak ada layanan kramas, rebonding, mewarnai rambut, dan spa kaki.

Sementara itu beberapa restoran menggunakan piring dan peralatan sekali pakai atau membungkus piring mereka dengan plastik. Dampaknya adanya kenaikan per porsi makanan di beberapa restoran.

Namun, Kepala Departemen Manajemen Lingkungan Kota Mandaluyong,  Emmanuel “Sonny” Oblea mengatakan sampah sekali pakai dari rumah makan melonjak hingga 1.200 meter kubik sampah harian di Mandaluyong sejak kekurangan air dimulai pada kamis (7/3/2019) lalu.

Bahkan bisnis besar memiliki kesulitan yang sama. Misalnya, sebuah mall tidak menyediakan sejumlah fasilitas  termasuk layanan toilet.

Penyewa EDSA Central Mall di Mandaluyong  misalnya hanya diberi pasokan air selama satu jam untuk sarapan, makan siang dan makan malam untuk mencuci cepat dan kegiatan kebersihan lainnya.

Manila Water mengatakan tidak dapat menetapkan kapan air akan dialirkan kepada 52.000 rumah tangga yang terkena dampak dari pemutusan air terbaru.

Administrator Metropolitan Waterworks and Sewerage System (MWSS) Reynaldo Velasco mengatakan Maynilad dan Manila Water telah sepakat untuk berbagi sumber daya untuk mengatasi kekurangan air.

Sebelumnya, Manila Water yang  melayani zona timur ibu kota, telah memutuskan pasokan di beberapa daerah di Metro Manila dan daerah sekitarnya ketika level air di dam La Mesa merosot karena kemarau dan tingginya permintaan.

Manila Water, yang dikendalikan oleh Ayala Corp, berupaya memanfaatkan 32 juta liter sehari dari Maynilad Water Services Inc., yang memasok separuh bagian lain dari ibukota, untuk membantu mengatasi kekurangan harian 140 juta liter.

Pihak Maynilad Water mengatakan pihaknya  pasokan lebih banyak dari sumber utama yaitu Bendungan Angat dan memiliki fasilitas perawatan baru. Maynilad  menyatakan pihaknya mencari sumber air baru untuk mempertahankan pasokan. Maynilad menyatakan bersedia membagikan pasokan airnya dengan Manila Water untuk mengatasi kekurangan air saat ini. (asr)

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=4uCJcxw3lDk

Pemberi Pinjaman Online Tiongkok, Dianrong Menyalahkan Rezim Tiongkok atas Kesengsaraannya

0

EpochTimesId – Dianrong, salah satu pemberi pinjaman peer-to-peer terbesar di Tiongkok, memberhentikan staf dan menutup toko. Perusahaan Dianrong menyalahkan rejim Tiongkok atas masalah perusahaannya dan mengatakan tidak adanya kebijakan yang jelas terbukti menjadi beban berat.

“Beberapa orang bertanya-tanya mengapa pertumbuhan Dianrong melambat dalam dua tahun terakhir. Hal itu bukanlah karena kami tidak mau atau tidak dapat tumbuh. Hal itu karena kami diberitahu untuk tidak tumbuh,” kata Guo Yuhang, pendiri Dianrong dalam memo internal yang dilihat oleh Reuters.

“Sementara industri telah berkembang dengan cepat ke skala besar dan kompleks selama bertahun-tahun, arahan peraturan terus berubah dan berbagai daerah memiliki aturan yang berbeda,” kata Guo Yuhang, dalam kritik terhadap pembuatan kebijakan di Tiongkok yang langka terjadi.

Dianrong menutup 60 dari 90 toko offline dan memberhentikan sekitar 2.000 karyawan, demikian laporan Reuters pada awal Maret 2019.

Perusahaan Dianrong yang berbasis di Shanghai ini didirikan bersama oleh Soul Htite, yang juga berada di belakang pemberi pinjaman online yaitu LendingClub Corp. di Amerika Serikat, dan didukung oleh dana pemerintah Singapura yaitu GIC Pte Ltd. dan Standard Chartered Private Equity.

Tindakan keras Beijing selama beberapa tahun terhadap praktik pemberian pinjaman berisiko dan leverage yang berlebihan telah menyebabkan gelombang peer-to-peer runtuh dan memicu protes para investor yang marah yang kehilangan tabungan mereka.

Risiko “badak abu-abu”, atau ancaman yang sangat jelas namun terabaikan, terus meningkat, termasuk risiko dari keuangan internet seperti pemberi pinjaman peer-to-peer, seorang pejabat bank sentral menulis dalam publikasi resmi pada 18 Maret 2019.

Industri ini dapat menghadapi gelombang pengawasan peraturan yang baru setelah beberapa perusahaan teknologi keuangan dikecam oleh CCTV (China Central Tele Vision) yang dikelola pemerintah selama acara TV dalam rangka hari hak konsumen tahunan di Tiongkok pada hari Jumat.

Dianrong, yang berkembang pesat pada tahun 2017-2018 dalam lingkungan peraturan yang longgar, harus menurun pada paruh kedua tahun 2018, kata Guo Yuhang dalam memo itu.

Ia menambahkan bahwa banyak bisnis yang sangat menjanjikan yang dikembangkan oleh Dianrong sebagai bagian dari ekspansi agresifnya telah berubah menjadi “beban berat dengan biaya tinggi yang tak tertahankan” bagi perusahaan Dianrong saat peraturan tiba-tiba diperketat.

Volume transaksi luar biasa perusahaan Dianrong telah menyusut menjadi 10 miliar yuan (1,49 miliar dolar Amerika Serikat) dari puncaknya sebesar 14 miliar yuan, kata Guo Yuhang. Beberapa karyawan tidak dibayar selama dua bulan, kata Guo Yuhang.

Bank sentral Tiongkok belum menanggapi permintaan faks yang dikirim untuk meminta komentar.

Pada awal bulan Maret 2019, Bank sentral Tiongkok mengatakan bahwa secara bertahap akan membentuk sistem aturan untuk mengatur teknologi keuangan dan menumbuhkan kondisi yang kondusif untuk pengembangan industri.

“Kami berharap para regulator dapat memberikan jadwal yang jelas dan pasti kepada industri, dan memberikan panduan serta harapan bagi perusahaan yang tetap tunduk pada kepatuhan,” kata Guo Yuhang dalam memo itu.

“Situasi industri menunjukkan bahwa aturan satu ukuran untuk semua situasi pasti akan mengekang bisnis yang inovatif.”

Guo Yuhang tidak berkomentar lebih lanjut ketika dihubungi oleh Reuters.

Foto: Protes peer-to-peer di Kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang, Tiongkok pada tanggal1 Oktober 2018 (The Epoch Times)

Korban Penipuan Pinjaman Peer-to-Peer

Sejak bulan April 2018, ribuan platform keuangan online peer-to-peer di Tiongkok telah hancur, yang menghancurkan industri dan menyebabkan jutaan investor dalam kehancuran keuangan.

Banyak dari warga negara biasa ini, yang berinvestasi karena janji-janji pengembalian dua digit, melihat tabungan hidup mereka musnah. Dan dalam upaya untuk mengajukan banding kasus mereka ke pemerintah pusat, yang memungkinkan platform untuk tumbuh dengan sedikit pengawasan, mereka telah berulang kali dibungkam.

Perusahaan pemberi pinjaman peer-to-peer yaitu Yindou Net Peer to Peer bangkrut pada tanggal 18 Juli 2018 saat terjadi gangguan peer-to-peer baru-baru ini di Tiongkok. CEO  Yindou Net Peer to Peer telah pergi meninggalkan Tiongkok. Perusahaan Yindou Net Peer to Peer kemudian mengumumkan bahwa tidak ada satu pun utang dari 4,4 miliar yuan (sekitar 600 juta dolar Amerika Serikat) yang akan dilunasi. Banyak dari sekitar 20.000 investor yang diperkirakan kehilangan tabungan hidup mereka.

Protes terhadap Yindou Net Peer to Peer pecah di Beijing, Shanghai, Zhengzhou, dan kota-kota lain di Tiongkok, tetapi dengan cepat ditekan oleh pasukan keamanan publik setempat.

Pada 17 Oktober 2018, ratusan korban berkumpul di Beijing untuk menggelar protes yang lebih besar dengan harapan menarik perhatian dan simpati dari otoritas pusat. Sebaliknya, 50 dari mereka ditangkap.

Oleh Shu Zhang. The Epoch Times berkontribusi pada laporan ini. (Vv)

VIDEO REKOMENDASI

https://www.youtube.com/watch?v=abxt-0TXluE&t=7s

Investasi Yang Berdampak Mengharuskan Perusahaan Tiongkok Bersandar Pada Standar Etika yang Sama

0

Oleh Fan Yu, Epoch Times

EpochTimesId – Investasi yang bertanggung jawab secara sosial telah mendapatkan daya tarik dalam beberapa tahun terakhir. Biasanya, produk yang berkinerja buruk diabaikan oleh investor paling serius, telah menjadi alasan utama untuk investasi yang masuk akal dan pembeda antara manajer portofolio.

Ada pertumbuhan investasi yang nyata di perusahaan yang berdampak positif dalam hal masalah lingkungan, sosial, dan tata kelola.

Pada 2018, aset sebesar 12 triliun dolar Amerika Serikat yang dikelola secara profesional mempertimbangkan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola sesuai dengan kriteria mereka, menurut laporan 2018 yang dikeluarkan oleh Forum untuk Investasi Berkelanjutan dan Bertanggung Jawab, yang mewakili 25 persen dari semua uang yang dikelola secara profesional di aset Amerika Serikat, dan pertumbuhan 38 persen sejak 2016.

Terlepas dari keunggulan lingkungan, sosial, dan tata kelola dalam konstruksi portofolio, investasi lingkungan, sosial, dan tata kelola sebagian besar masih terbatas pada perusahaan Amerika Serikat. Dengan kata lain, hanya perusahaan Amerika Serikat yang dinilai berdasarkan dampak lingkungan, sosial, dan tata kelola.

Fakta bahwa lingkungan, sosial, dan tata kelola hanya berlaku untuk perusahaan Amerika Serikat — dibandingkan dengan rekan mereka di seluruh dunia, yang bersaing di pasar global yang sama untuk pelanggan dan pasar keuangan global yang sama untuk modal — semakin memprihatinkan.

Standar ganda ini adalah paling mengerikan saat membahas investasi di Tiongkok. Tiongkok adalah ekonomi terbesar kedua di dunia, dan ingin dipandang sebagai mitra setara dalam negosiasi yang sedang berlangsung menuju kesepakatan perdagangan dengan Amerika Serikat. Perusahaan teknologi, seperti Huawei, berupaya untuk memiliki tingkat yang sama ketika memberikan layanan kepada pemerintah global, dan, secara umum, Beijing percaya bahwa pasar sahamnya adalah transparan, likuid, dan bergengsi seperti pasar saham di Hong Kong, Singapura, dan Tokyo.

Namun, saat datang untuk berinvestasi di perusahaan Tiongkok, investor asing tiba-tiba tidak menghiraukan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola. Manajer investasi dan penyedia indeks berkeinginan untuk terjun ke pasar Tiongkok, dengan mengabaikan lensa yang pragmatis dan skeptis (dan dengan kriteria lingkungan, sosial, dan tata kelola, yang dianggap etis) yang mereka gunakan untuk menilai saham lain.

Paling-paling, terjadi ketidakjujuran ​​— kemungkinan terburuk, sepertinya ada pengaruh politik Tiongkok di tempat kerja.

Pertumbuhan lingkungan, sosial, dan tata kelola yang jelas

Secara pasti, lingkungan, sosial, dan tata kelola adalah sangat luas — untuk mengukur seberapa “baik” sebuah perusahaan di luar kinerja keuangan. Seluruh industri dapat ditendang keluar, seperti yang terlibat dalam penjualan tembakau dan alkohol, atau membuat senjata dan amunisi. Hal ini dapat berlaku untuk dampak lingkungan perusahaan — apakah produknya membantu atau merusak lingkungan, apa jejak karbon perusahaan, atau apakah menghasilkan limbah beracun, dan bagaimana cara mengurangi dampaknya?

Hal ini juga dapat diterapkan pada tata kelola dan perilaku perusahaan seperti etika, transparansi, gaji eksekutif, keragaman dalam budaya dan pemikiran, struktur kepemilikan, dan apakah menunjukkan perilaku anti-persaingan.

“Kami melihat perpindahan kekayaan dari baby boomer (generasi yang lahir pada tahun 1946-1964) ke generasi milenium, yang lebih tertarik pada tanggung jawab sosial,” kata Mamadou-Abou Sarr, kepala investasi berkelanjutan di Northern Trust Asset Management, yang mengelola total aset senilai 1,1 triliun dolar Amerika Serikat, kepada majalah Barron baru-baru ini.

“Generasi muda menuntut opsi lingkungan, sosial, dan tata kelola,” kata Mamadou-Abou Sarr.

Hal ini adalah benar bagi siapa pun yang akrab dengan perkembangan terkini dalam industri manajemen aset. Lingkungan, sosial, dan tata kelola tidak lagi merupakan sektor yang berkinerja buruk; malah  menjadi yang terdepan dan utama dalam memilih saham. Di masa lalu, ada sedikit dorongan bagi perusahaan dan CEO untuk menghormati dampak lingkungan, sosial, dan tata kelola, tetapi kini, investor berhak mengungkapkan pendapat dan memilih dengan modal yang dimilikinya.

Dan secara umum, ini merupakan perkembangan yang positif.
Mamadou-Abou Sarr mengatakan bahwa penyaringan lingkungan, sosial, dan tata kelola dari Northern Trust Asset Management memperhatikan adanya tanda bahaya dalam tata kelola Volkswagen Group AG, yang menghentikan kucuran dana kepada Volkswagen Group AG sebelum skandal emisinya terungkap. Yang memungkinkan sebagian besar kliennya terhindar dari penurunan sekitar 23 persen yang diderita saham Volkswagen sesudahnya.

Saham-A Tiongkok Tidak Dapat Diabaikan

Itulah contoh di mana lingkungan, sosial, dan tata kelola bekerja dan pemilih saham Northern Trust Asset Management harus diberi tepuk tangan. Namun upaya itu harus diperluas.

Miliaran modal akan mengalir ke Tiongkok. Penyedia indeks global MSCI (Morgan Stanley capital International) baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan meningkatkan alokasi saham-A Tiongkok di indeks pasar global dan negara-negara berkembang pada akhir tahun 2019. Penyedia indeks lainnya, Russell FTSE, juga meningkatkan paparan terhadap saham Tiongkok dalam indeks-indeksnya.

Ini berarti banyak dana pasif dan dana yang diperdagangkan di bursa akan ditetapkan untuk pembelian otomatis saham A Tiongkok pada tahun 2019, yang akan membanjiri perusahaan dan pasar saham di Tiongkok dengan modal asing baru.

Ini adalah waktu untuk melakukan diskusi lingkungan, sosial, dan tata kelola yang serius sehubungan dengan perusahaan Tiongkok.

Saham-A terbesar Tiongkok yang terdaftar adalah perusahaan milik negara Tiongkok seperti Bank of China, PetroChina, dan Sinopec. Perusahaan besar milik negara seperti ini dikendalikan oleh Partai Komunis Tiongkok dan digunakan oleh keluarga pejabat Partai Komunis Tiongkok sebagai celengan untuk mendanai gaya hidup dan kekayaan politik mereka yang dinamis.

Bahkan perusahaan swasta, seperti Alibaba dan Baidu yang terkenal, secara tidak langsung dikendalikan atau dipengaruhi oleh Partai Komunis Tiongkok. Anggota Partai Komunis Tiongkok secara resmi menjabat sebagai dewan pengurus, dan anggota Partai Komunis Tiongkok menduduki jabatan di sebagian besar bisnis bukan milik pemerintah di Tiongkok. Beberapa perusahaan, seperti Hangzhou Hikvision Digital Technology, secara langsung terlibat dalam administrasi wilayah kepolisian Partai Komunis Tiongkok di Xinjiang, tempat Muslim Uyghur dipenjara secara massal di kamp konsentrasi, sementara perusahaan lain seperti AVIC International Holdings adalah anak perusahaan dari perusahaan milik negara Tiongkok yang mengembangkan persenjataan untuk Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok.

“Perusahaan besar milik swasta di Tiongkok lebih cenderung mirip perusahaan milik negara Tiongkok, karena dalam beberapa tahun terakhir telah banyak melakukan bisnis dari Partai Komunis Tiongkok, Liga Pemuda Komunis dan bahkan komite inspeksi disiplin,” tulis kolumnis China South Morning Post bernama Zhang Lin, surat kabar yang berbasis di Hong Kong, dalam kolom tajuk rencana bulan November 2018.

Bahkan statistik Partai Komunis Tiongkok sendiri melaporkan bahwa 68 persen perusahaan yang bukan milik negara Tiongkok, dan 70 persen perusahaan yang didanai asing telah menjalankan bisnis Partai Komunis Tiongkok pada tahun 2016.

Undang-Undang Intelijen Nasional tahun 2017 mewajibkan setiap organisasi di Tiongkok dan warga negara Tiongkok untuk membantu dan bekerja sama dengan upaya intelijen nasional Tiongkok. Mengingat luasnya definisi “intelijen nasional,” jelas bahwa semua perusahaan besar atau kecil, swasta atau milik pemerintah, pada akhirnya harus mengabulkan permintaan Partai Komunis Tiongkok bila  diminta.

Merinci semua cara di mana Partai Komunis Tiongkok gagal memenuhi sebagian besar faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola berada di luar cakupan artikel ini. Cukuplah untuk mengatakan bahwa  daftarnya panjang.

Beijing juga telah menetapkan sistem pengawasan paling komprehensif di dunia untuk melacak setiap gerakan setiap warga negaranya. Hal ini terwujud dalam “skor warga” yang menilai setiap warga negaranya dan menentukan jenis layanan apa yang dapat diakses oleh warga negaranya itu.

Sementara itu, Partai Komunis Tiongkok — sebagai pengingat, sebuah entitas yang berupaya mengendalikan dan memengaruhi semua bisnis Tiongkok — telah melakukan kekejaman hak asasi manusia seperti memenjarakan dan menyiksa jutaan Muslim Uyghur, Kristen Bawah Tanah, dan praktisi Falun Dafa.

Hal ini bukan untuk secara paksa menenun faktor sosial ke dalam keputusan investasi dan pengembalian finansial. Tetapi karena lingkungan, sosial, dan tata kelola semakin terkenal, kita tidak dapat berprasangka dalam penerapannya. Dan seperti contoh yang ditunjukkan oleh Volkswagen Group AG, investor yang melakukan uji tuntas lingkungan, sosial, dan tata kelola yang jujur ​​dapat diberi penghargaan.

Dalam lingkungan investasi saat ini, investor tidak dapat menyerah pada kemunafikan — menganut kebaikan lingkungan, sosial, dan tata kelola di satu sisi, namun sama sekali mengabaikannya ketika berinvestasi di Tiongkok. (Vv)

VIDEO REKOMENDASI

https://www.youtube.com/watch?v=XYskDBnCmf4&t=1s

Air Mata Polwan Muslimah Selandia Baru Ini Membuncah Ketika Mengenang Korban Penembakan

Epochtimes.id Tangisan pecah dan air mata bercucuran Ketika Pidato Emosional yang disampaikan oleh seorang perwira polisi Muslimah berpangkat tertinggi di Selandia Baru.

Pidato ini disampaikannya ketika dia berbicara ketika mengenang korban penembakan di dua Masjid Selandia Baru.

Pidatonya pun menjadi viral dan mendapat perhatian luas dari publik.

Bersamaan suasana kesedihan mendalam, Inspektur Naila Hassan menyakinkan kepada seluruh masyarakat bahwa pasukan keamanan melakukan segala yang mereka bisa “untuk memastikan para korban serangan yang menghancurkan ini diperlakukan dengan sangat hormat.”

“Saya seorang Muslimah yang bangga dan saya seorang pemimpin di Kepolisian Selandia Baru dan saya takut pada kejadian di Christchurch,” katanya di depan ribuan orang mengenang korban penembakan yang digelar di Auckland dilansir dari The National.

Perwira polisi ini menegaskan bahwa aparatnya kepolisian telah meningkatkan kehadiran mereka di masjid-masjid dan pusat-pusat Islam di seluruh negeri.

“Saya ingin komunitas Muslim kita khususnya mengtahui, dan orang-orang Christchurch tahu, bahwa kami mendukung Anda dan kami semua berbagi dalam kesedihan dan kesedihan Anda,” katanya sembari tak kuasa menahan derasnya air matanya.

“Kami, Polisi Selandia Baru, akan melakukan segala yang kami bisa untuk mendukung komunitas kami yang lebih luas dan khususnya komunitas Muslim kami,” ujarnya lagi dengan suasana hening larut dalam tangisan.

“Saya tahu ini adalah waktu yang sangat, sangat menakutkan bagi komunitas Muslim khususnya kami, tetapi untuk semua orang di komunitas kami,” katanya dengan air mata terus membuncah sembari dia berusaha tetap tegar.

Berdiri di sebelah Inspektur Naila adalah salah satu pemimpin komunitas Muslim Christchurch. Dia memuji polisi dan politisi Selandia Baru atas dukungan mereka.

“Komunitas Selandia Baru semuanya berkumpul untuk mendukung kami. Saya punya ribuan pesan hanya dalam 30 jam,” katanya.

Dia mendesak orang untuk berpikir sebelum bertindak dan menyampaikan pesan kepada ekstrimis dengan mengatakan: “Anda tidak akan membuat kami takut.”

“Kami akan mengatasi kebencian dengan cinta,” katanya. (asr)

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=t6qiIx2pH-o

Kisah Korban Terbunuh Akibat Penembakan Brutal di Selandia Baru Karena Menyelamatkan Korban Lainnya

0

Epochtimes.id- Teman-teman dan keluarga korban mengungkapkan kesedihan mendalam dan hati mereka yang runtuh ketika dengan cemas menunggu kabar tentang orang-orang yang mereka cintai. Ini setelah mereka mendengar pemberitaan mengenai korban-korban akibat penembakan brutal di dua Masjid Selandia Baru, Jumat (15/3/2019).

Salah seorang kerabat korban, Omar Nabi mengatakan ayahnya Haji-Daoud Nabi (71) yang pindah ke Selandia Baru dari Afghanistan 30 tahun silam, termasuk di antara mereka yang terbunuh di Masjid Al-Nur di Christchurch, Selandia Baru.

Menurut Omar, ayahnya yang aktif di Asosiasi Afghanistan, terbunuh ketika dia mencoba menyelamatkan orang lain dari sasaran si penembak.

“Saya diberitahu oleh sahabat ayah saya, bahwa ayahnya melompat pada orang lain untuk menyelamatkan hidup mereka,” katanya kepada Media Selandia Baru, stuff.co.nz

“Dia melompat di garis tembak untuk menyelamatkan hidup orang lain dan dia telah meninggal dunia,” tambahnya.

Saudara Omar, Yama yang berada di luar pengadilan mengatakan bahwa ayahnya telah berada di Selandia Baru selama 30 tahun.

“Saya tidak pernah mengira itu akan terjadi di Selandia Baru, ini adalah negara yang damai,” katanya.

Terungkap juga bahwa Daoud sempat menyapa Brenton dengan kalimat ‘Hello Brother’. Namun sapaannya, tak meluluhkan si penembak.

Sejumlah kerabat dan teman korban masih terus mengungkapkan penantian cemas akan berita orang-orang terkasih.

Mohammed Alam mengatakan kepada 9News bahwa dia telah kehilangan lima teman yang berada di masjid, termasuk dua dokter dan seorang bidan.

“Kami kehilangan teman, mendapat kabar bahwa mereka meninggal dunia,” katanya.

Mr Alam mengatakan salah satu dari mereka termasuk wali setempat yang tidak hanya membantu komunitas Bangladesh tetapi juga Muslim lainnya di seluruh Christchurch, khususnya wanita.

Seorang pria lain mengungkapkan bagaimana dia menunggu untuk mendengar konfirmasi jika salah satu temannya berada dalam kondisi baik-baik saja.

“Sulit, tidak terduga hal semacam ini,” katanya.

Seorang Temannya mengatakan dia bahkan tidak bisa membiarkan keluarganya mengetahui apakah dia masih hidup atau sudah meninggal dunia.

Selamat jalan yang telah berpulang dan semoga tenang di alam sana. (asr)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=t6qiIx2pH-o

Presiden Turki Ancam Teroris Yang Berani Serang Turki

0

EpochTimesId — Presiden Turki, Tayyip Erdogan menggambarkan penembakan massal yang menewaskan 50 orang di dua masjid Selandia Baru sebagai bagian dari ancaman serangan yang lebih luas terhadap Turki. Dia pun mengancam akan mengirim teroris dalam peti mati, jika mencoba melakukan serangan ke Istanbul.

Erdogan, yang berupaya menggalang dukungan untuk Partai AK pada pemilihan umum 31 Maret 2019 mendatang, menyebut serangan Selandia Baru sebagai bukti sentimen anti-Muslim global.

“Mereka menguji kami dari jarak 16.500 km, dari Selandia Baru, dengan pesan yang mereka berikan dari sana. Ini bukan tindakan individu, ini sistematis,” klaim Erdogan, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Tersangka penembakan, Brenton Tarrant, 28tahun, adalah Warga negara Australia supremasi kulit putih. Dia telah didakwa dengan kasus pembunuhan pada 16 Maret 2019.

Pada kampanye pemilihan akhir pekan, Erdogan menunjukkan rekaman video penembakan, yang disiarkan langsung oleh pria bersenjata itu di Facebook. Perbuatan Erdogan mendapat protes keras dari menteri luar negeri Selandia Baru. Menlu mengatakan perbuatan itu dapat membahayakan warga Selandia Baru yang ada di luar negeri.

Erdogan juga menampilkan rangkuman dari ‘manifesto’ yang diposting online oleh penyerang. Manifesto yang sudah dihapus oleh Facebook.

Dia mengatakan pria bersenjata itu mengeluarkan ancaman terhadap Turki dan presidennya sendiri. Menurut Erdogan, Brenton ingin mengusir orang-orang Turki dari wilayah barat laut Turki, yang berada di daratan Benua Eropa. Kota terbesar di Turki, Istanbul, terbagi antara Asia di timur Bosphorus, dan Eropa di barat kawasan Bosphorus.

“Kami telah berada di sini selama 1.000 tahun dan akan berada di sini sampai kiamat,” kata Erdogan pada kampanye rapat umum pada 18 Maret 2019.

Kampanye itu sekaligus untuk memperingati kampanye Gallipoli 1915. Dimana tentara Ottoman mengalahkan pasukan pimpinan Inggris termasuk pasukan Australia dan Selandia Baru, yang mencoba untuk merebut semenanjung itu, pintu gerbang menuju Kota Istanbul.

“Anda tidak akan mengubah Istanbul menjadi Konstantinopel,” tambah Erdogan.

Dia merujuk pada nama kota itu di bawah penguasa Bizantium Kristen, sebelum ditaklukkan oleh Muslim Utsmani pada tahun 1453.

“Kakek-nenekmu datang ke sini, dan mereka kembali dengan peti mati. Jangan ragu kami akan mengirimmu kembali seperti kakekmu,” ancam Erdogan.

Erdogan terpilih kembali pada tahun 2018 dengan kekuatan baru. Akan tetapi Partai AK-nya, yang telah memerintah Turki sejak tahun 2002, kini harus memperebutkan suara dan simpati pemilih yang kecewa, karena ekonomi menyebabkan resesi. Erdogan berusaha menjual fanatisme semu dengan menyebut pemilihan lokal sebagai ‘masalah bertahan hidup’. Bertahan dalam menghadapi ancaman, termasuk dari militan Kurdi dan serangan terhadap Muslim seperti aksi penembakan di Selandia Baru.

Berbicara setelah pertemuan kabinet Selandia Baru, Menteri Luar Negeri Winston Peters mengatakan dia mengatakan kepada mitranya di Turki bahwa penggunaan rekaman video oleh Erdogan dalam kampanye pemilihan umum itu, adalah salah.

“Apa pun dari sifat yang salah menggambarkan negara ini, mengingat bahwa ini adalah individu warga negara bukan Selandia Baru, membahayakan masa depan dan keselamatan rakyat Selandia Baru dan orang-orang kami di luar negeri. Dan itu sama sekali tidak adil,” kata Peters.

Sumber pejabat senior keamanan Turki mengatakan, Tarrant telah memasuki Turki dua kali pada 2016, selama seminggu di bulan Maret dan lebih dari sebulan di bulan September 2019. Pihak berwenang Turki mulai menyelidiki segala sesuatu dari catatan hotel hingga rekaman kamera untuk mencoba memastikan alasan kunjungannya, menurut sumber itu. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Tersangka Teror Penembakan Trem Belanda Berhasil Ditangkap

0

EpochTimesId – Seorang warga negara Turki, Gokmen Tanis ditangkap polisi Belanda karena diduga melakukan penembakan terhadap para penumpang kereta trem. Tersangka membuat tiga warga meregang nyawa di sebuah trem di Belanda. Dia juga melukai beberapa orang lainnya.

Pria berusia 37 tahun itu ditangkap oleh polisi Belanda karena melakukan penembakan di Utrecht pada 18 Maret 2019.

“Tersangka utama telah ditangkap,” kata Walikota Utrecht, seperti dikutip dari Reuters.

Penembakan itu memicu kekhawatiran akan adanya serangan teroris, setelah penembakan massal di sebuah masjid di Selandia Baru pekan lalu.

Namun, kerabat Tanis mengatakan kepada media Turki bahwa tersangka menembak seorang kerabat karena ‘masalah keluarga’.

“Dia kemudian menembak orang lain yang mencoba membantu korban,” kata keluarga tersangka kepada media Turki.

Namun, para pejabat di Belanda menaikkan level ancaman teror ke level tertinggi di Provinsi Utrecht. Seluruh sekolah diperintahkan untuk libur dan tutup. Polisi juga dikerahkan di bandara dan infrastruktur vital lainnya, seperti dilaporkan oleh The Independent.

Ayah Tanis, Mehmet, yang tinggal di Turki, mengatakan bahwa putranya harus dihukum jika Dia bersalah.

“Jika dia melakukannya, dia harus membayar penalti,” katanya, dikutip dari New York Post.

Polisi anti-terorisme Belanda memasang kamera pada seekor anjing pelacak, ketika mereka bersiap untuk memasuki sebuah rumah setelah insiden penembakan di Utrecht, Belanda, pada 18 Maret 2019. (Foto : Peter Dejong/AP Photo/The Epoch Times)

Juru bicara kepolisian Belanda, Bernhard Jens mengatakan polisi tidak yakin 100 persen jika itu adalah perselisihan keluarga.

“Itu masih bisa menjadi masalah domestik. Kami akan menunggu penyelidikan sebelum mengatakan lebih banyak,” kata Bernhard.

Sementara Walikota Utrecht, Jan van Zanen mengatakan otoritas berwenang tidak bisa mengecualikan motif teror. Mereka bahkan memiliki dugaan kuat, bahwa aksi penembakan ini adalah aksi terorisme.

“Kita menganggap motif teror. Mungkin ada satu penyerang, tetapi mungkin ada lebih banyak,” ujar walikota kepada The Associated Press.

Sementara itu, Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte mengatakan para pejabat tidak bisa mengesampingkan insiden itu sebagai serangan teror.

Insiden penembakan di Belanda itu bahkan menjadi fokus perhatian aparat keamanan di negara lain. Komisaris Polisi Kota New York, James O’Neill mengatakan bahwa NYPD sedang memonitor insiden tersebut, seperti dikabarkan oleh Fox News.

“NYPD memonitor laporan tentang penembakan di trem dekat Stasiun Pusat Utrecht, pusat transportasi utama Belanda. Tampaknya tidak ada perhubungan dengan NYC saat ini. Perburuan sedang berlangsung dan motifnya sejauh ini tidak diketahui. Kami meminta semua orang untuk selalu tetap waspada,” kata O’Neill. (JACK PHILLIPS/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Tiga Warga Meregang Nyawa Dalam Aksi Penembakan di Kereta Trem Belanda

0

EpochTimesId – Sebanyak tiga orang meninggal dunia setelah diberondong timah panas do Belanda. Mereka meregang nyawa dalam sebuah aksi penembakan di kota Utrecht, Belanda, yang menurut pihak berwenang diduga sebagai serangan teroris.

Polisi mengatakan tembakan terdeteksi di lebih dari satu lokasi di dalam kota. Lima orang lainnya dilaporkan terluka pada pagi hari, 18 Maret 2019 waktu setempat.

Tidak jelas apakah penyerang bertindak sendiri, atau apakah ada rencana terkoordinasi di balik penembakan itu.

“Kami tidak dapat mengesampingkan motif teroris,” kata koordinator anti-terorisme Belanda, Pieter-Jaap Aalbersberg pada konferensi pers. “Banyak yang masih belum jelas pada saat ini dan pemerintah setempat sedang bekerja keras untuk mengumpulkan semua fakta.”

Dalam insiden yang pertama untuk Belanda, tingkat ancaman dinaikkan menjadi lima, atau pada tingkat maksimum.

Serangan itu terjadi sekitar 10:45 waktu setempat. Seorang saksi mata mengatakan kepada TV lokal bahwa dia melihat seorang wanita di tanah berteriak, “Saya tidak melakukan apa-apa.”

Empat pria dilaporkan berlari untuk membantunya tetapi ditembak oleh pria bersenjata itu.

Saksi lain mengatakan bahwa, “Seorang pria mulai menembak dengan liar.”

Masjid, sekolah, dan universitas setempat dievakuasi setelah insiden itu. Polisi langsung menerbangkan tiga helikopter ke daerah itu dalam upaya untuk menemukan pria bersenjata.

Unit kontraterorisme mengepung sebuah rumah di dekat tempat penembakan terjadi tetapi tidak ada penangkapan yang dilakukan.

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan penembakan itu ‘sangat mengganggu’, dan segera mengadakan pembicaraan krisis.

“Negara kita hari ini telah tersentak oleh serangan,” kata Rutte. “Laporan pertama telah menyebabkan ketidakpercayaan dan rasa jijik. Orang yang tidak bersalah telah dilanda kekerasan. Kami sekarang melakukan segala yang kami bisa untuk menemukan pelaku atau pelaku sesegera mungkin. Itu sekarang fokus penuh kami.”

Sementara itu, Walikota Utrecht Jan van Zanen mengatakan tidak lama sebelum tengah hari, sebuah penembakan terjadi di sebuah trem di Utrecht sekitar 24 Oktober 2019.

“Peristiwa mengerikan dan radikal di mana korban jatuh. Saya berkoordinasi dengan polisi dan jaksa penuntut umum. Yang paling penting saat ini adalah merawat yang terluka dan menyelidiki keadaan insiden itu. Kami tidak mengecualikan motif apa pun, bahkan serangan teroris.”

Serangan itu terjadi beberapa hari setelah penembakan yang menewaskan 50 orang di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru. Itu adalah pembunuhan massal terburuk dalam sejarah negara itu, dan telah disebut sebagai tindakan terorisme oleh Perdana Menteri Jacinda Ardern. (JOHN SMITHIES/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

 

Manifesto Penembak di Masjid Selandia Baru Mengungkapkan Dirinya Mengagumi Komunis Tiongkok

0

Jack Phillips

Epcohtimes.id- Tersangka penembakan di masjid Selandia Baru yang menewaskan 50 orang, menulis di manifestonya bahwa negara dengan nilai yang paling dekat dengan negaranya adalah komunis Tiongkok.

“Negara dengan nilai-nilai sosial dan politik terdekat dengan saya adalah Republik Rakyat Tiongkok,” demikian tulisan pernyataan yang konon ditulis oleh tersangka Brenton Tarrant, yang dituduh menembak 49 orang di Christchurch. Seorang reporter Epoch Times telah melihat dokumen-dokumen itu.

Penulis juga menggambarkan dirinya sebagai “eko-fasis” dan “sebagian besar sependapat dengan” Oswald Mosley, seorang politisi Inggris yang menjadi pemimpin Uni Fasis Inggris. Beberapa orang yang konon sayap kanan telah menyatakan dukungan mereka untuk Mosley di tempat-tempat seperti situs 8chan dan 4chan/pol.

Manifesto Brenton Tarrant

NBC News melaporkan bahwa manifesto setebal 74 halaman, yang disebut “The Great Replacement,” diunggah secara online sebelum serangan terjadi.

Penulis menyebut bahwa “Tiongkok akan menjadi negara paling dominan di dunia pada abad ini,” menambahkan bahwa itu karena negara ini “kurang keanekaragaman.”

Manifesto itu juga mencantumkan tanya jawab. “Apakah Anda seorang pendukung Donald Trump?” Penulis manifesto menjawab. “Sebagai simbol identitas kulit putih yang diperbarui dan tujuan bersama? Yakin. Sebagai pembuat kebijakan dan pemimpin? Ya tuhan, tidak. ”

“Sir Oswald Mosley adalah orang dari sejarah yang paling dekat dengan kepercayaan saya sendiri,” kata penulis itu, seraya menambahkan bahwa mereka tidak memiliki banyak antipati terhadap orang Yahudi.

“Apakah kamu anti-semit?” Tanya penulis kepada diri mereka sendiri. “Tidak. Yahudi yang tinggal di Israel bukanlah musuhku, asalkan mereka tidak berusaha untuk menumbangkan atau membahayakan rakyatku. ”

Menurut The Associated Press, manifesto yang konon ditulis oleh Tarrant mirip dengan yang ditulis oleh pembunuh massal Norwegia Anders Behring Breivik.

Magnus Ranstorp dari Swedish National Defense College mengatakan kepada AP bahwa penembak Selandia Baru itu menentang imigrasi massal dan “sampai batas tertentu memiliki tema yang sama dengan Breivik,” yang memposting manifesto 1.500 halaman online sebelum melakukan serangan 2011 silam.

Pengacara Breivik, Oeystein Storrvik, dikutip oleh AP mengatakan bahwa kliennya memiliki “kontak yang sangat terbatas dengan dunia sekitarnya sehingga tampaknya sangat tidak mungkin dia memiliki kontak” dengan Tarrant atau orang lain.

Ranstorp mengatakan bahwa penembak Selandia Baru itu bersesumbar dia ingin meninggalkan penjara setelah 27 tahun. Dia juga menyamakan dirinya dengan mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela. Bahkan,  dia mengklaim akan mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian.

“Namun teroris ekstrimis narsis sayap kanan lain yang memiliki dunia fantasi yang terdistorsi,” tulis Ranstorp sebagaimana dilaporkan AP.

Sekitar jam 1:30 siang (0030 GMT) pada Jumat (15/3/2019), pengguna anonim menulis di grup “Saya akan melakukan dan menyerang terhadap penjajah, dan bahkan akan menyiarkan serangan melalui Facebook,” unggah tulisan itu termasuk gambar dan meme Nazi.

Tulisan itu menampilkan tautan ke manifesto 74 halaman yang sama termotivasi oleh “genosida putih,” istilah yang digunakan oleh supremasi kulit putih untuk menggambarkan imigrasi dan pertumbuhan populasi minoritas. Tulisan ini terhubung ke halaman Facebook dengan pengguna brenton.tarrant.9 yang disiarkan secara langsung.

Nolwenn Bervas, kepala analis terorisme di Risk Advisory Group, menjelaskan kepada Reuters: “Jumlah informasi dan propaganda yang terkait dengan sayap kanan-kanan, sayap-kiri atau jihadisme luas dan dapat diakses.”

“Salah satu pelaku Christchurch memposting manifestonya online sebelum serangan di mana dia menulis bahwa dia menerima/meneliti/ engembangkan kepercayaannya di Internet, menambahkan ‘Anda tidak akan menemukan kebenaran di tempat lain,” katanya.

“Dia mengutip orang-orang seperti Dylan Roof atau Anders Breivik sebagai inspirasi, yang juga meneliti dan mengembangkan kepercayaan mereka secara online,” kata Bervas. (asr)

Reuters berkontribusi pada laporan ini via The Epochtimes

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=4uCJcxw3lDk

Pasca Banjir Bandang di Sentani, Papua, 79 Jiwa Meninggal Dunia dan 43 Hilang

0

Epochtimes.id. Jumlah korban banjir bandang yang menerjang Sentani, Papua terus bertambah. Tim SAR gabungan terus melakukan evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban.

“Hingga 18/3/2019 pukul 15.00 WIB, banjir bandang yang terjadi di Sentani, Jayapura, Papua pada Sabtu (16/3) pukul 21.30 waktu setempat telah menyebabkan 79 jiwa meninggal dunia dan 43 jiwa belum ditemukan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas, BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya.

Menurut Sutopo, ke-72 jiwa korban meninggal teridentifikasi di Kabupaten Jayapura, sisanya berada di Kota Jayapura. Terkait dengan korban hilang, 34 jiwa diidentifikasi di Kampung Milimik Sentani, 6 di Komplek Perumahan Inauli Advent dan 3 di Doyo Baru.

Sementara itu, 4.728 jiwa mengungsi di 6 titik pos penampungan. Jumlah penyintas terbesar, yaitu 1.450 jiwa, terdapat di BTN Gajah Mada. Kelima pos penampungan yang lain berlokasi di Posko Induk Gunung Merah menampung 1.273 jiwa, BTN Bintang Timur 600 jiwa, Sekolah HIS Sentani 400 jiwa, SIL Sentani 300 jiwa, dan Doyo Baru 203 jiwa.

Sementara itu, 11.725 keluarga terdampak akibat banjir bandang yang dipicu oleh hujan ekstrem yang berlangsung selama 7 jam tersebut. Upaya penanganan pemerintah daerah setempat telah dilakukan sejak hari pertama pascabanjir bandang.

Pos Komando yang didirikan di Kantor Bupati Jayapura telah melayani korban luka dan terdampak melalui pelayanan medis maupun dapur umum.

Pelayanan medis telah didukung kembali oleh operasional rumah sakit yang telah berfungsi kembali, seperti RSUD Yowaris, sedangkan RS Dian Harapan, RS Bhayangkara, RS Abepura dan RS Aryoko difungsikan sebagai rumah sakit rujukan.

Pemerintah daerah setempat bersama dinas terkait, TNI, dan Polri melakukan upaya pemulihan dini seperti pembersihan kayu gelondongan, bebatuan, puing-puing dan material lain dengan alat berat.

Di samping itu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XVIII Jayapura mengerahkan 4 unit ekskavator, 4 wheel loader (traktor dengan roda karet untuk mengangkut material), dan 10 dump truck (truk jungkit) untuk pembersihan ruas Jalan Nasional Jayapura-Sentani-Kemiri sepanjang 70 km yang tertutupi lumpur dan pohon tumbang.

Banjir bandang ini menerjang sembilan kelurahan dengan tiga Tiga kelurahan yang mengalami kerusakan parah adalah Dobonsolo, Doyo Baru dan Hinekombe. Kesembilan kelurahan yang terdampak adalah Kelurahan Dobonsolo, Hinekombe, Hobong, Ifale, Ifar Besar, Keheran, Sentani Kota, Sereh, dan Yobhe.

Banjir menyebabkan rumah rusak berat 350 unit dan rumah terendam di BTN Bintang Timur Sentani 211 unit. Sejumlah fasilitas umum juga mengalami rusak berat, yaitu sekolah 8 unit, tempat ibadah 3 unit, drainase 8 unit dan jembatan 3 unit.

Terkait dengan penanganan pascabanjir, Presiden RI Joko Widodo telah memerintahkan BNPB segera mengevakuasi korban bencana banjir bandang.

Prioritas evakuasi bertujuan untuk menghindari bertambahnya jumlah korban meninggal duni dan luka-luka. Di samping itu Jokowi memerintahkan penghijauan dan penanaman kembali hutan di hulu sungai yang bermuara di Danau Sentani.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Doni Monardo telah melaporkan kepada presiden terkait dampak bencana dan penanganan darurat saat ini. BNPB dan kementerian/lembaga terkait sudah berada di lokasi untuk memberikan pendampingan dan bantuan kepada pemerintah daerah setempat. (asr)