Home Blog Page 1952

Tiongkok Mengalihkan Minyak ke Tanker Iran di Tengah Sanksi-sanksi Amerika

0

BEIJING / SINGAPURA – Pembeli minyak Iran dari Tiongkok mulai mengalihkan kargo mereka ke kapal-kapal milik Iran, National Iranian Tanker (NITC), untuk hampir semua impor mereka untuk menjaga pasokan tetap mengalir di tengah dikenakannya kembali sanksi-sanksi ekonomi oleh Amerika Serikat.

Pengalihan tersebut menunjukkan bahwa Tiongkok, pelanggan minyak terbesar Iran, ingin tetap membeli minyak mentah Iran meskipun ada sanksi-sanksi tersebut, yang dikenakan kembali setelah Amerika Serikat mencabutnya pada bulan Mei dari perjanjian tahun 2015 untuk menghentikan program nuklir Iran.

Amerika Serikat sedang berusaha menghentikan ekspor minyak Iran untuk memaksa negara tersebut merundingkan perjanjian nuklir baru dan untuk mengekang pengaruhnya di Timur Tengah. Tiongkok mengatakan menentang apa pun sanksi-sanksi sepihak dan mempertahankan hubungan komersialnya dengan Iran.

Putaran pertama terhadap sanksi-sanksi tersebut, termasuk memangkas Iran dan setiap bisnis yang berdagang dengan negara tersebut dari sistem keuangan AS, mulai berlaku pada 7 Agustus. Larangan pembelian minyak Iran akan dimulai pada bulan November. Para penjamin asuransi, yang sebagian besar berbasis di AS atau Eropa, telah mulai meruntuhkan bisnis-bisnis Iran mereka untuk mematuhi sanksi-sanksi tersebut.

Demi menjaga pasokan mereka, pedagang minyak Tiongkok, Zhuhai Zhenrong dan Sinopec Group, pengilangan terbesar Asia, telah mengaktifkan klausul dalam perjanjian pasokan jangka panjang dengan National Iranian Oil (NIOC) yang memungkinkan mereka untuk menggunakan tanker-tanker yang dioperasikan NITC, menurut empat sumber yang mengetahu langsung tentang masalah ini.

Mereka berbicara dengan syarat anonimitas karena mereka tidak diizinkan untuk berbicara secara terbuka tentang penawaran-penawaran komersial.

Iran akan menanggung semua biaya dan risiko pengiriman minyak mentah serta penanganan asuransi, kata sumber.

“Pengalihan itu dimulai baru-baru ini, dan itu sebuah seruan bersama dari kedua belah pihak,” kata salah satu sumber, seorang eksekutif minyak senior yang berbasis di Beijing.

Pada bulan Juli, semuanya 17 kapal tanker yang disewa untuk membawa minyak dari Iran ke Tiongkok dioperasikan oleh NITC, menurut data pengiriman Thomson Reuters Eikon. Pada bulan Juni, delapan dari 19 kapal yang disewa dioperasikan oleh Tiongkok.

Bulan lalu, kapal-kapal tanker tersebut memuat sekitar 23,8 juta barel minyak mentah dan kondensat yang ditujukan ke Tiongkok, atau sekitar 767.000 barel per hari (bpd). Pada bulan Juni, memuat 19,8 juta barel, atau 660.000 bpd.

Pada tahhun 2017, Tiongkok mengimpor rata-rata 623.000 bpd, menurut data bea cukai.

Bukan yang Pertama Kali

Iran menggunakan sistem serupa antara tahun 2012 dan 2016 untuk menghindari sanksi-sanksi yang dipimpin Barat yang efektif dalam membatasi ekspor karena kurangnya asuransi untuk pengiriman-pengirimannya.

Tidak segera jelas bagaimana Iran akan memberikan asuransi untuk pembelian minyak Tiongkok, senilai sekitar $1,5 miliar sebulan. Asuransi biasanya mencakup perlindungan untuk kargo minyak, tanggung jawab pihak ketiga, dan polusi-polusi.

“Ini bukan pertama kalinya perusahaan-perusahaan menggunakan pilihan tersebut … Kapanpun ada kebutuhan, pembeli dapat menggunakannya,” kata sumber lain, juga seorang eksekutif minyak senior yang berbasis di Beijing.

Biasanya dibutuhkan sekitar satu bulan bagi minyak mentah Iran untuk mencapai Tiongkok.

Dengan pengaturan pengiriman baru itu, kargo minyak Iran ke Tiongkok diperkirakan akan tetap pada tingkat terakhir hingga Oktober, kata empat sumber yang mengetahui tentang perubahan-perubahan tanker tersebut. (ran)

Universitas Tsinghua Memiliki Mata-mata Siber untuk ‘Belt and Road’ Kepentingan Perdagangan Tiongkok

0

Sebuah laporan baru oleh firma teknologi, Recorded Future, telah mengungkapkan sejauh mana peretas yang berafiliasi dengan Universitas Tsinghua bergengsi di Tiongkok telah membantu rezim Tiongkok melanjutkan agenda-agenda nasionalnya dengan memata-matai entitas internasional.

Recorded Future, yang menganalisis ancaman dunia maya (cyber) di seluruh dunia, telah mendeteksi tingkat aktivitas mata-mata yang tinggi dari alamat IP Universitas Tsinghua selama periode-periode negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat dengan Tiongkok.

Laporan tersebut, yang diterbitkan pada 16 Agustus, juga menemukan bahwa entitas Tsinghua telah melakukan spionase pada pemerintahan-pemerintahan dan organisasi komersial di negara-negara yang telah bermitra dengan Tiongkok dalam proyek One Belt One Road (OBOR), sebuah proyek di mana rezim Tiongkok telah berinvestasi di negara-negara di seluruh dunia. Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika Latin untuk membangun proyek-proyek infrastruktur, dan di dalam prosesnya, membangun pengaruh geopolitik.

Ia menyimpulkan “dengan keyakinan sedang” bahwa kegiatan mata-mata IP Tsinghua dilakukan dengan dukungan negara Tiongkok untuk memajukan “tujuan pembangunan ekonomi Tiongkok.”

Universitas Tsinghua yang berbasis di Beijing adalah lembaga milik negara. Sebagai fakultas teknik dan penelitian teknologi, universitas tersebut adalah rumah bagi sekelompok peretas mahasiswa yang dikenal sebagai Lotus Biru (Blue Lotus).

Tsinghua juga memiliki sejarah tentang hubungannya dengan upaya-upaya negara untuk mencuri teknologi AS.

Institut Sistem dan Teknik Informasi Tsinghua, sebagai contoh, telah berafiliasi dengan program Nasional 863 dan 973 milik Tiongkok. Program 863 menargetkan-industri kunci (utama) seperti biotek, ruang angkasa, dan energi, “untuk upaya secara diam-diam memperoleh teknologi AS dan informasi ekonomi yang sensitif,” menurut laporan intelijen AS tahun 2011. Sementara itu, Program 973 berfokus pada penelitian teknologi. “Dua program yang memiliki efek mempermudah Tiongkok untuk mencuri kekayaan intelektual demi mencapai tujuan-tujuan programnya,” menurut Recorded Future.

Selain itu, salah satu anak perusahaan universitas, Tsinghua Holdings, telah mencoba kesepakatan investasi dengan perusahaan-perusahaan AS untuk memperoleh teknologi-teknologi kunci yang ingin dikembangkan oleh rezim Tiongkok di dalam negeri. Jadi, tidak mengherankan bahwa universitas tersebut akan melakukan spionase untuk kepentingan Beijing.

Terkait Ketegangan Perdagangan AS

Antara 6 April dan 24 Juni 2018, Rekorded Future telah mendeteksi lebih dari satu juta koneksi internet antara kelompok Tsinghua dengan beberapa jaringan di Alaska yang melibatkan pemerintah negara bagian Alaska; Departemen Sumber Daya Alam negara bagian tersebut; dan TelAlaska, perusahaan telekomunikasi, di antaranya. Waktunya bertepatan dengan misi perdagangan dari tanggal 19 hingga 26 Mei yang dipimpin oleh Gubernur Alaska Bill Walker ke Tiongkok, untuk membahas prospek proyek pipa gas alam antara Alaska dengan Tiongkok.

“Lonjakan dalam aktivitas pemindaian tersebut pada akhir diskusi perdagangan pada topik terkait tersebut menunjukkan bahwa kegiatan itu kemungkinan merupakan upaya untuk mendapatkan wawasan tentang pandangan (perspektif) Alaska atas perjalanan dan keuntungan strategis dalam negosiasi pasca kunjungan tersebut,” kata Recorded Future.

Ada lonjakan aktivitas lain pada akhir Juni, setelah Walker mengumumkan bahwa ia berencana mengunjungi Washington, D.C. untuk bertemu dengan pejabat-pejabat AS dan Tiongkok dan membahas kekhawatirannya tentang meningkatnya ketegangan-ketegangan perdagangan antara kedua negara tersebut. Aktivitas ini tepat sebelum kelompok tarif pertama Amerika Serikat pada barang-barang Tiongkok mulai berlaku.

Recorded Future juga telah menemukan bahwa IP Tsinghua telah memata-matai jaringan milik produsen mobil Jerman Daimler AG pada 20 Juni, sehari setelah perusahaan tersebut mengumumkan bahwa keuntungannya kemungkinan akan berkurang sebagai akibat dari ketegangan perdagangan antara Tiongkok dengan Amerika Serikat.

Mobil adalah pemain utama perang perdagangan AS-Tiongkok, karena kedua negara telah memberlakukan tarif atas impor mobil satu sama lain. Tiongkok juga telah berusaha meningkatkan investasi di pabrik mobil Jerman untuk mendorong pengembangan robotik domestik dan kendaraan energi baru. Produsen mobil Tiongkok, Geely, memiliki 10 persen saham di Daimler, yang membuat mobil Mercedes-Benz.

One Belt One Road (OBOR)

Kelompok Tsinghua juga telah mencoba memata-matai entitas-entitas yang terkait dengan proyek-proyek OBOR Tiongkok di seluruh dunia, di antaranya adalah proposal untuk membangun pelabuhan di negara bagian Maranhao, Brasil. Antara tanggal 2 dan 11 April, kelompok Tsinghua berusaha untuk tersambung dengan kementerian umum negara dekat pantai tersebut, tepat setelah pembangunan di pelabuhan tersebut memulai penggalian untuk proyek konstruksi pada bulan Maret.

Serangan serupa terdeteksi di sebuah universitas Mongolia dan pusat data nasional; serta sejumlah entitas Kenya seperti otoritas pelabuhannya, perusahaan-perusahaan telekomunikasi, dan Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa di Nairobi. Mongolia adalah bagian penting dari koridor ekonomi OBOR yang diusulkan bersama Rusia dan Tiongkok, ketika Kenya telah memiliki proyek OBOR yang telah selesai: sebuah rel yang dibuka tahun lalu. Khususnya, serangan di Kenya terjadi dua minggu setelah negara tersebut memutuskan untuk tidak menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan Tiongkok. (ran)

ErabaruNews

Hasil Penelitian : Permukaan Tanah Menurun dengan Cepat, Kota Jakarta Diprediksi Tenggelam 30 Tahun Lagi

0

oleh Hong Mei

Upacara Pembukaan Pesta Olahraga Asian Games 2018 telah digelar pada Sabtu (18/8/2018) malam di Jakarta. Ribuan atlet dari 45 negara Asia dan daerah akan bersaing dengan ketat.

Agenda ini adalah pertama kalinya Jakarta mengadakan pesta olahraga tingkat internasional setelah Pesta Olahraga Negara-Negara Berkembang atau Games of the New Emerging Forces (GANEFO) yang diadakan di Istora Senayan pada tahun 1963 yang hingga kini sudah berselang 55 tahun.

Meskipun tidak diharapkan, namun jika permukaan tanah terus menurun sehingga kota Jakarta berada di bawah permukaan air laut, pesta olah raga semacam ini jangan-jangan tak pernah lagi akan terjadi di Jakarta.

Hasil penelitian tim dari Institut Teknologi Bandung pada 13 Agustus menunjukkan bahwa lebih dari separo wilayah kota Jakarta akan ‘tenggelam’ pada tahun 2050, bahkan Jakarta Utara bisa benar-benar hilang.

Ini adalah hasil dari studi tentang efek kenaikan permukaan laut yang disebabkan oleh penurunan permukaan dan perubahan iklim di wilayah Jakarta selama 20 tahun terakhir.

Heri Andreas, salah satu doktor di bidang geodesi ITB yang terlibat dalam penelitian kepada BBC mengatakan : “Pantai di wilayah Jakarta Utara menurun rata-rata sekitar 25 cm per tahun, dengan demikian diperkirakan 95 % wilayah tersebut akan benar-benar berada di bawah laut pada tahun 2050.”

Dilaporkan bahwa ibukota Jakarta yang merupakan kota pelabuhan terbesar di Asia Tenggara berpotensi tenggelam dengan kecepatan tertinggi di dunia seiring dengan kenaikan permukaan air laut.

Menurut data yang dilaporkan oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Amerika Serikat bahwa, permukaan air laut di seluruh dunia tahun 2017 telah naik rata-rata setinggi 0,31 cm di banding tahun sebelumnya. Tapi Jakarta tenggelam dengan kecepatan puluh kali lebih tinggi dari ini, dan kecepatannya ‘menduduki posisi terdepan’ dunia.

Media Korea Selatan ‘Dong-A Ilbo’ pada 18 Agustus menyebutkan bahwa salah satu alasan terjadinya perubahan di Jakarta ini adalah faktor perubahan iklim. Akibat ketinggian rata-rata  kota Jakarta yang cuma 7,92 meter dari permukaan air laut, ditambah lagi karena terhubung langsung dengan laut, sungai-sungai termasuk kanal buatan yang 13 jumlahnya itu mengalir melalui dalam kota. Mereka akan sangat rapuh dalam menghadapi datanganya bencana alam seperti angin topan, tsunami, badai hujan dan lainnya. Hal ini menyebabkan banjir melanda banyak wilayah Jakarta saat musim hujan tiba.

Terutama dalam beberapa tahun terakhir, akibat pemanasan global menyebabkan gletser di benua kutub mencair, kenaikan permukaan laut sulit untuk dihindari, ini akan mempercepat Jakarta tergenang dalam air banjir.

Selain itu, dilaporkan bahwa masih ada faktor manusia yang mempercepat tenggelamnya ibukota Indonesia ini.

Jakarta mengeksplorasi air tanah secara membabibuta, memompa keluar air dalam lapisan akuifer (40-140 meter) bawah tanah menyebabkan runtuhnya lapisan tanah di atasnya yang akhirnya juga akan mempercepat penurunan permukaan tanah kota Jakarta. (Sin/asr)

Trump Batalkan Parade Militer DC Akibat Politisi Lokal Jual Mahal

0

EpochTimesId – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump membatalkan parade militer yang semula direncanakan pada 11 November tahun ini di jalan raya Ibukota. Dia menyalahkan politisi lokal Washington, karena meminta anggaran yang sangat fantastis untuk acara gelar pasukan dan alutsista itu.

Trump meminta Departemen Pertahanan untuk merencanakan pawai sejak tahun lalu. Usulan Trump disampaikan setelah menyaksikan parade militer Bastille Day di Perancis pada bulan Juli.

Pada 16 Agustus, seorang pejabat AS mengatakan acara itu bisa menghabiskan biaya lebih dari 90 juta dolar AS (1 triliun rupiah). Kemudian pada hari itu, Departemen Pertahanan menunda acara sampai tahun depan (2018).

“Para politisi lokal yang menjalankan (berkuasa) Washington, D.C. (buruk) tahu rejeki nomplok ketika mereka melihatnya. Ketika diminta memberi kami harga untuk mengadakan parade militer perayaan hari besar, mereka menginginkan angka yang sangat tinggi sehingga saya membatalkannya. Jangan biarkan seseorang menyandra Anda!” Trump menulis di Twitter pada 17 Agustus lalu.

“Saya akan menghadiri parade besar yang sudah dijadwalkan di Pangkalan Angkatan Udara Andrews pada tanggal yang berbeda, pergi ke parade Paris, merayakan akhir Perang, pada 11 November. Mungkin kita akan melakukan sesuatu tahun depan di D.C. ketika biaya yang ditawarkan lebih murah. Sekarang kita bisa membeli lebih banyak jet tempur!” Tambah sang presiden.

Seorang juru bicara di Pangkalan Gabungan Andrews tidak memberikan tanggal untuk acara tersebut.

Parade militer di Amerika Serikat jarang dan secara historis telah digunakan untuk menandai berakhirnya konflik militer. Pada tahun 1991, tank dan ribuan pasukan berparade di Washington untuk merayakan berakhirnya Perang Teluk. (Ivan Pentchoukov dan Reuters/The Epoch Times/waa)

Polisi Barcelona Tembak Mati Teroris Ketika Serangan Kantor Polisi

0

Barcelona – Polisi Barcelona, Spanyol menembak seorang pria bersenjata pisau ketika mencoba menyerang sebuah kantor polisi di wilayah timur laut Catalonia. Polisi Barcelona mengatakan pada 20 Agustus 2018.

Polisi Regional Mossos mengatakan di Twitter bahwa pria itu telah memasuki kantor polisi di Cornella, dekat Barcelona, tepat sebelum pukul 6 pagi waktu setempat. “Dia datang dengan tujuan menyerang para petugas. Tersangka kemudian langsung ditembak,” tulis polisi di Twitter.

Seorang juru bicara Polisi Mossos mengatakan tidak bisa memberikan informasi lebih lanjut. Dia hanya memastikan, investigasi dan penyelidikan lebih lanjut sudah dimulai dan dikembangkan.

Saluran televisi negara RTVE mengatakan penyerang itu adalah warga Aljazair berusia 29 tahun yang tinggal di Cornella. Dia memiliki dokumen identitas Spanyol, dan telah tewas akibat luka tembakan.

Pria itu sempat berteriak, “Allahu Akbar” (Tuhan maha besar),” sebelum ditembak polisi.

Insiden itu terjadi hanya tiga hari setelah Barcelona memperingati ulang tahun pertama serangan teroris Islam. Tahun lalu, seorang pria muda mengendarai van pada jalan utama yang ramai. Teroris itu menewaskan 14 orang dan melukai lebih dari 100 orang dalam serangan terburuk di Spanyol dalam satu dekade. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Banjir Besar Terparah Melanda India Akibatkan Hampir 1 Juta Jiwa Mengungsi

0

Epochtimes.id- Sekitar 800.000 orang mengungsi dan lebih dari 350 orang tewas akibat banjir terburuk dalam satu abad di negara bagian Kerala, India selatan.

Otoritas setempat Minggu (19/8/2018) mengatakan laporan ini setelah tim penyelamat mencari orang-orang yang terdampar di daerah-daerah terdampak paling parah.

Hujan lebat dimulai 8 Agustus 2018 menyebabkan banjir dan tanah longsor. Banjir ini juga menyebabkan rumah dan jembatan runtuh di Kerala. Negara bagian ini merupakan sebuah wilayah yang indah serta terkenal dengan daerah tropis dan pantai menawan.

Ribuan tim penyelamat terus berupaya menjangkau orang-orang yang terdampar. Tim mengirim pasokan bantuan ke daerah-daerah terpencil dengan ratusan perahu dan belasan helikopter.

Seorang pejabat manajemen bencana di Kerala, P.H. Kurian mengatakan kondisi cuaca telah membaik. Dia mengatakan diperkirakan hampir 10.000 orang masih terdampar untuk diselamatkan.

Diperkirakan 800.000 orang telah diungsikan di sekitar 4.000 kamp pengungsian di seluruh Kerala.

Tim penyelamat menggunakan helikopter dan boats pada 17 Agustus 2018, untuk mengevakuasi ribuan orang yang terdampar di atap mereka setelah banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya di negara bagian Kerala di India selatan yang menewaskan lebih dari 100 orang. (Foto AP)

Pejabat Meteorologi setempat telah memperkirakan lebih banyak curah hujan di seluruh negara bagian hingga Senin pagi.

Di beberapa desa di pinggiran Chengannur, salah satu daerah yang terkena dampak paling parah, bangkai ternak mati terlihat mengambang di perairan berlumpur ketika air mulai surut. Namun, sawah yang luas menjadi rusak dan banyak kendaraan terendam.

Di beberapa desa, genangan air mencapai 3 meter hingga menerbos rumah warga.

Tim penyelamat dengan speed boat menjangkau dusun-dusun di mana mereka berusaha untuk membujuk seorang wanita berusia 80 tahun, Bhavani Yamma, agar pindah ke pengungsian. Ini setelah dia didapatkan berada di rumahnya yang terendam.

“Saya tidak akan pergi. Ini rumah saya dan saya akan mati di sini, ”kata Yamma, yang tinggal sendirian.

Tim kemudian menyelamatkan seorang pasien penyakit ginjal berusia 61 tahun bernama Raveendran, yang membutuhkan dialisis dua kali seminggu.

Seorang tim penyelamat dari kepolisian, Rajagopal mengatakan pada awalnya “kami tidak mengantisipasi itu akan menjadi bencana besar.” Namun dia mengatakan bahwa pada Rabu, “kami menyadari itu sangat besar.”

Pejabat setempat menyebut kejadian ini adalah banjir terburuk di Kerala dalam satu abad. Pasalnya, disertai curah hujan di beberapa daerah jauh lebih dari dua kali lipat dari musim hujan.

Pejabat kereta api India, Milind Deouskar kepada Press Trust of India mengatakan setidaknya dua kereta mengangkut sekitar 1,5 juta liter air (400.000 galon) menuju ke daerah banjir dari negara-negara tetangga Madhya Pradesh dan Maharashtra.

Setelah salah satu kereta tiba, pihak berwenang telah memulihkan sebagian besar sistem pasokan air negara.

“Yang kami butuhkan saat ini adalah air botolan, yang mudah diangkut ke tempat-tempat terpencil, di mana beberapa orang masih terdampar,” kata Kurian.

Para pejabat memperkirakan lebih dari 10.000 kilometer jalan telah rusak. Salah satu bandara utama negara itu, di kota Kochi, ditutup Selasa lalu karena banjir. Bandara ini dijadwalkan akan tetap ditutup hingga 26 Agustus.

Pemerintah India mengatakan pangkalan udara angkatan laut di Kochi akan dibuka untuk penerbangan komersial mulai Senin pagi.

Perdana Menteri Narendra Modi memeriksa lanskap banjir dari sebuah helikopter pada Sabtu lalu. PM India juga telah bertemu dengan pejabat tinggi negara bagian serta menjanjikan bantuan sebesar $ 70 juta.

Otoritas setempat memperkirakan kerusakan akibat hujan mencapi lebih $ 3 miliar.

Laporan terkini lebih dari 1.000 orang tewas akibat banjir di tujuh negara bagian India sejak awal musim hujan, termasuk 350 korban tewas di Kerala.

Di Vatican City pada Minggu lalu, Paus Fransiskus mengheningkan cipta sejenak saat pemberkatannya di waktu siang untuk berdoa bagi korban banjir Kerala.

“Saya dekat dengan gereja di Kerala, yang berada di garis depan dalam memberikan bantuan kepada orang-orang,” kata Francis. Dia menyerukan solidaritas dan “bantuan konkrit dari komunitas internasional.”

Kerala memiliki komunitas Kristen yang cukup besar. Paus Francis berharap melawat ke India tahun lalu ketika dia mengunjungi Bangladesh, tetapi belum terwujud. Vatikan akhirnya menempatkan Myanmar sebagai tujuan kunjungan selanjutnya. (asr)

Aijaz Rahi/AP via The Epochtimes

Kambing Hitam di Dunia Penipuan Diri Partai Komunis Tiongkok

0

Oleh Heng He

Profesor Tsinghua University, Hu Angang tidak akan pernah membayangkan posisi yang tidak menyenangkan yang dia temukan sendiri saat ini. Hanya lima bulan yang lalu, pada 2 Maret, China Central Television (CCTV) mulai menjalankan miniseri dokumenter “Amazing China”, yang menampilkan keunggulan-keunggulan superioritas pencapaian ilmiah dan teknologi yang telah dilakukan Partai Komunis Tiongkok (PKT) sejak pemimpin saat ini Xi Jinping datang untuk berkuasa di 2012.

Judul film dokumenter nasionalisme dan penuh dengan kesombongan tersebut dalam bahasa Mandarin, “li hai le wo de guo,” memberikan nada yang jauh lebih agresif daripada yang disiratkan oleh “Amazing China” dalam bahasa Inggris.

Tulisan-tulisan Profesor Hu Angang adalah duplikat akademis untuk kesombongan yang disiarkan televisi “Amazing China”. Sebuah artikel tahun 2015 yang ia tulis telah menyombongkan bahwa dalam hal kekuasaan secara keseluruhan, Tiongkok sudah melampaui Amerika Serikat. Sebagai pendiri dan direktur Institute for Contemporary China Studies (ICCS) di Tsinghua University, teori-teori Hu telah membuatnya menikmati kedudukan yang menonjol dalam liputan media negara, akademisi, media sosial, dan sejenisnya.

Semua itu telah berubah dengan sanksi-sanksi AS terhadap ZTE dan dimulainya perang dagang Sino-Amerika. Karya-karya akademis Hu Angang menjadi sasaran kritik, dan “Amazing China” tidak lagi ditampilkan di bioskop. Lebih dari seribu alumni Tsinghua telah menandatangani petisi yang menuntut agar Hu dipecat.

‘Penelitian’ dengan Karakteristik Tiongkok

Berbeda dengan dunia bebas, ilmu sosial di Tiongkok memiliki kewajiban yang sangat spesifik, yaitu untuk memuji kepemimpinan Partai dan menunjukkan kehebatannya. Setelah keputusan politik diturunkan dari elit PKT, semua sumber daya dikhususkan untuk itu. Dalam beberapa tahun terakhir, ada banyak proyek dan hibah yang didirikan untuk penelitian pidato, tulisan, instruksi, dan teori-teori Xi Jinping. Bekerja pada subjek ini dapat membawa prestise dan pendanaan. Bahkan ada yang disebut “Pembelajaran Besar Liangjiahe,” mengacu pada desa tempat di mana Xi dikirim untuk melakukan pekerjaan pertanian di masa remajanya selama Revolusi Kebudayaan.

Jenis penelitian yang bermotif politik ini bukanlah hal baru. Dalam beberapa hari untuk kampanye politik menentang latihan spiritual Falun Gong yang dimulai pada 20 Juli 1999, Akademi Ilmu Pengetahuan Sosial Tiongkok (CASS) membentuk “Kelompok Penelitian Komprehensif Fenomena Falun Gong”, dipimpin oleh wakil dekan CASS dan mencakup enam institut Filsafat, Marxisme-Leninisme, Agama, Sejarah, Sosiologi, dan Hukum.

Dalam waktu kurang dari sebulan, dari 3 Agustus hingga 31 Agustus, Kelompok Penelitian tersebut telah menerbitkan lebih dari 60 artikel di media yang dikelola Partai, dan menikmati banyak hibah untuk pekerjaannya. Banyak uang dan tenaga kerja disia-siakan hanya untuk membuktikan penilaian benar tentang kampanye penganiayaan yang dilakukan oleh pemimpin Partai Jiang Zemin. Penelitian yang tidak berguna ini berlanjut sampai hari ini, sama seperti  penindasan terhadap Falun Gong. Setiap tahun, PKT mengirim delegasi ke negara-negara Barat untuk mempromosikan penganiayaan dan mengundang orang-orang asing untuk menghadiri konferensi-konferensi di Tiongkok, secara gratis.

Tidak ada kebebasan akademis nyata di Tiongkok sejak PKT merebut kekuasaan pada tahun 1949. Setelah Kampanye Anti Sayap Kanan (Anti-Rightist Campaign) tahun 1957, intelektual Tiongkok, baik yang dididik secara tradisional atau dilatih dengan metode Barat, telah secara efektif tidak ada lagi. Cendekiawan yang melakukan penelitian asli disingkirkan. Bahkan ketika realitas suatu hari membenarkan penemuan-penemuan mereka, suara mereka tidak terdengar di antara mereka yang memegang kekuasaan.

Menyesatkan dan Menyalahartikan

Mengikuti penghinaan yang melibatkan ZTE dan tariff-tarif yang dikenakan oleh Washington atas impor Tiongkok, Hu Angang telah dicerca di media sosial Tiongkok, alumni Tsinghua, dan bahkan di beberapa media yang dikelola negara.

Fakta bahwa Hu dapat dikritik dalam acara-acara publik bahwa ia telah dengan sengaja ditinggalkan oleh beberapa pejabat Partai, yang dalam keadaan sebaliknya melakukan kontrol ketat atas diskusi online.

Hu tidak lagi dalam posisi kekuasaan apa pun. Dia bukan orang yang memerintahkan pembangunan pulau buatan di Laut China Selatan. Dia tidak membuat kebijakan-kebijakan “One Belt, One Road”. Dia tidak dapat memiliki masukan apapun tentang tindakan penyingkirkannnya dari strategi “tao guang yang hui” (untuk menyembunyikan kekuatan seseorang dan mengulur waktu tunggunya), strategi yang dianjurkan oleh Deng Xiaoping, pemimpin Tiongkok yang memperkenalkan reformasi ekonomi. Dia mungkin tidak kenal siapa pun di Komite Tetap Politbiro secara pribadi. “Teori”-nya hanyalah sudut kecil dari keseluruhan gambaran.

Penny Pritzker, mantan Menteri Perdagangan AS, baru-baru ini menggambarkan percakapan yang dia lakukan dengan Wang Yang, salah satu dari tujuh anggota Komite Tetap Politbiro PKT. Di dalamnya, Pritzker menjelaskan kepada Wang bagaimana itu adalah kebijakan perdagangan Tiongkok yang tidak adil yang mendorong rakyat Amerika untuk memilih Donald Trump, dan menjatuhkan hukuman ekonomi kepada rezim PKT.

Fakta bahwa Wang Yang dapat mendengar informasi ini dari Pritzker berarti bahwa para pemimpin Partai memiliki banyak kesempatan untuk mendengarkan sumber yang dapat dipercaya. Dengan kata lain, kepemimpinan PKT secara aktif telah memilih untuk mengabaikan fakta dan sebaliknya lebih memilih untuk percaya “riset” propagandisnya sendiri. Pendekatan Partai untuk membuat janji-janji kosong telah melayaninya dengan baik di masa lalu, jadi mengapa itu gagal sekarang?

Lingkaran Umpan Balik Positif

Di sebagian besar masyarakat, inteligensia dan think tank (lembaga riset) memberikan umpan balik negatif kepada para pembuat kebijakan, yang memberikan beberapa jaminan bahwa kesalahan akan diperbaiki nantinya. Tetapi di Tiongkok yang komunis, sekali suatu kebijakan, biasanya kebijakan yang buruk, dibuat oleh pemimpin yang paling penting, para akademisi dan institusi akan segera bekerja untuk melakukan penelitian demi menunjukkan kehebatan dan kepentingannya. Sementara itu, mesin propaganda seperti People’s Daily, CCTV, atau Xinhua bersiap untuk misi yang sama: meyakinkan semua orang Tiongkok bahwa Partai dan para pemimpinnya hebat, mulia, dan benar. Upaya-upaya ini kadang-kadang bahkan berhasil meyakinkan media dan pemerintahan-pemerintahan luar negeri.

Ini akan menjadi baik dan benar bukan karena fakta bahwa para pemimpin Partai, terlalu, diyakinkan bahwa mereka adalah pemimpin besar dan negarawan jenius. Interaksi mereka dengan media-media Partai dan para akademisi membentuk lingkaran umpan balik positif, yang akan berlanjut sampai kebijakan buruk tersebut menyebabkan keruntuhan keseluruhan sistem.

Dalam 69 tahun masa pemerintahan PKT, tidak satu pun kebijakan atau kampanye politik yang salah dihentikan sebelum menjadi bencana total. Revolusi Kebudayaan terus berlanjut sampai kematian Mao Zedong. Sebelum itu, semua kampanye politik berakhir dengan kehancuran total “musuh-musuh Partainya.”

Lingkaran tersebut biasanya dimulai dengan “otak hebat” pemimpin puncak, bukan para sarjana yang mengikuti garis Partai. Penelitian hanyalah refleksi kebijakan yang aktif atau pasif. Baru-baru ini, adalah PKT dan kepemimpinannya yang salah menilai AS dan Presiden Trump, bukan para akademisi yang dikendalikan rezim tersebut.

Hu Angang bukan satu-satunya, atau yang paling signifikan, dari para akademisi ini. Anggota Komite Tetap Politbiro Wang Huning adalah contoh yang lebih menonjol. Sebagai teoretikus senior, dia adalah orang yang menyusun kontribusi ideologis resmi dari tiga generasi pemimpin PKT. Tidak ada ilmuwan yang serius yang bisa melakukan ini, tetapi Wang tetap melakukannya. Dia mengemas aturan Jiang Zemin dengan korupsi ke dalam “Tiga Wakil.” Dia menciptakan “Pandangan Ilmiah tentang Pembangunan” Hu Jintao, yang masih belum dapat saya pahami.

Mengejutkan ketika Wang menjadi anggota Komite Tetap di Kongres Partai ke-19 tahun lalu. Setelah menjabat sebagai ahli teori di belakang dua pemimpin Partai sebelumnya, ia tampak seperti orang terakhir yang akan ditoleransi Xi Jinping dalam pemerintahannya. Namun Wang kemudian menciptakan “Impian Tiongkok” untuk Xi.

Datang dengan ideologi resmi itu mudah, tetapi Wang Huning juga bertanggung jawab atas propaganda, yang telah membuktikan sesuatu tentang catch-22 (situasi di mana seseorang frustrasi oleh aturan paradoks atau serangkaian keadaan yang menghalangi setiap upaya untuk melarikan diri). Untuk memompa patriotisme dan nasionalisme rakyat Tiongkok, dia harus membanggakan kekuatan politik, ekonomi, budaya, dan militer Tiongkok, pada saat PKT berjuang untuk meremehkan tujuan-tujuannya.

PKT telah melunakkan retorika nasionalisme ekstrimnya, namun bukan karena umpan balik negatif. Alasan sebenarnya adalah sanksi terhadap ZTE dan perang dagang yang telah menempatkannya dalam keadaan genting.

Pantang Mundur

Reuters melaporkan bahwa ada ketidaksepakatan dalam kepemimpinan PKT mengenai bagaimana cara terbaik menangani perang dagang dengan Amerika Serikat. Ini mungkin alasan mengapa Hu Angang dapat dikritik secara terbuka. Tetapi tidak mungkin bahwa Partai benar-benar akan mundur dari tuntutan AS. Menjaga janji-janji yang dibuat saat bergabung dengan WTO adalah sesuatu yang dapat dilakukan oleh orang-orang Tiongkok atau negara Tiongkok, tetapi tidak mungkin bagi Partai Komunis tersebut.

Peraturan WTO akan menguntungkan Tiongkok dan orang-orang Tiongkok, tetapi secara langsung mengancam aturan PKT. Agar Tiongkok menerima permintaan Washington yang ditawarkan untuk dipertimbangkan bersama WTO pada 26 Juli, akan berarti keruntuhan “sosialisme dengan karakteristik Tiongkok” PKT. Perdagangan bebas tidak sesuai dengan peraturan PKT.

Pemimpin partai bertekad memenangkan perang dagang tersebut dengan biaya berapa pun. Biaya itu adalah kesejahteraan rakyat Tiongkok. (ran)

ErabaruNews

Jatuh dari Kapal Pesiar Wanita Inggris Ditemukan Selamat Setelah Hanyut Sepuluh Jam

0

EpochTimesId – Seorang wanita Inggris jatuh dari kapal pesiar di laut Adriatik, Kroasia, Minggu (19/8/2018) pagi. Beruntung, Dia dapat diselamatkan setelah 10 jam terombang-ambing di laut.

Wanita berusia 46 tahun tersebut bernama Kay Longstaff. Tidak lama setelah dibawa ke darat, Dia menerima wawancara HRT, sebuah stasiun TV Kroasia.

“Saya jatuh dari buritan kapal pesiar Norwegian Star,” kata Kay kepada HRT. “Saya hanyut di laut selama 10 jam. Orang-orang heroik ini (Penjaga Pantai Kroasia) menyelamatkan saya. Saya beruntung masih bisa hidup.”

Pada saat itu, Norwegian Star kapal pesiar berlayar dari pelabuhan Pula di Semenanjung Istria, menuju Venice, Italia. Beberapa saat setelah tengah malam, pada hari Sabtu, Kay Longstaff duduk di buritan kapal pesiar. Dia terjatuh ke Laut Adriatik yang berjarak sekitar 60 mil (95 km) dari pantai Kroasia.

Menurut berita yang disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Kroasia, Dinas Penjaga Pantai Kroasia malam itu langsung mengirim sebuah pesawat untuk melakukan pencarian dari udara. Tim penyelamat pada hari Minggu pagi baru menemukan Kay sedang hanyut di perairan laut dalam.

Lovro Oreskovic, kapten kapal penjaga pantai yang terlibat dalam pencarian mengatakan bahwa Kay Longstaff sudah terlihat sangat letih saat diselamatkan. “Kami sangat senang dapat menyelamatkan hidup seseorang,” tambah Oreskovic.

https://www.youtube.com/watch?v=yaD9sUskHv8

Kay Longstaff kemudian dilarikan ke sebuah rumah sakit yang berada di Pula. Kabarnya, dia sama sekali tidak mengalami luka.

Juru bicara Kapal Norwegian Star membenarkan seorang penumpangnya dalam kapal yang sedang berlayar menuju Venice, Italia terjatuh ke laut pada dini hari Minggu.

“Polisi penjaga pantai Kroasia langsung mengirim tim pertolongan begitu memperoleh kabar. Kami sangat mendengar bahwa korban saat ditemukan masih hidup dan kondisinya pun stabil. Ia telah dikirim ke rumah sakit di Kroasia untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.”

“Kami sangat senang bahwa penumpang tersebut sekarang dalam keadaan aman dan akan segera bertemu kembali dengan keluarga dan teman-temannya. Namun, jadwal kapal pesiar kembali ke Venice akan tertunda,” sambung sang juru bicara.

Hingga kini belum diketahui bagaimana penumpang wanita tersebut bisa jatuh ke laut. Pihak berwenang sedang melakukan investigasi dan menginformasikan perkembangan kepada Kedutaan Besar Inggris di Kroasia. (Li Yang/ET/Sinatra/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Kemungkinan ‘Pilihan Ekstrim’ Tiongkok Menjual Obligasi AS Menjadi Pertaruhan

0

ANALISIS BERITA

Sengketa dagang Presiden Donald Trump yang sedang berlangsung dengan Tiongkok menimbulkan kerusakan pada ekonomi Tiongkok, membuat mata uang dan pasar saham menurun bahkan ketika kekhawatiran-kekhawatiran mendalam tentang perkiraan perlambatan pertumbuhan.

Tiongkok, karena semakin banyak pengamat mulai menyadari, tidak bisa menyamai kemampuan Amerika Serikat untuk menaikkan tarif. Ia tidak mengimpor sebanyak AS mengimpor dari Tiongkok, dan sebagian besar barang yang diimpor Tiongkok adalah produk-produk yang tidak dibuat di dalam negeri atau merupakan bahan-bahan untuk ekspor-eksporTiongkok sendiri.

Dengan posisi Tiongkok menghadapi kondisi ekstrim tersebut dan Trump tidak melakukan perubahan tekad, beberapa pakar perdagangan menyarankan bahwa Beijing akhirnya dapat terdorong ke “pilihan ekstrim”, menjual kepemilikan obligasi AS-nya.

Namun, ancaman itu bisa menjadi tindakan yang melibatkan risiko tinggi.

Melemahnya yuan yang berlangsung lama baru-baru ini memicu kecurigaan bahwa Tiongkok telah mendevaluasi mata uangnya sebagai bentuk pembalasan terhadap peningkatan tarif dari Amerika Serikat. Selama kampanye pemilihan Presiden Trump, dia secara terbuka mencerca upaya-upaya Tiongkok yang disengaja untuk “manipulasi mata uang.”

Apakah penurunan yuan tersebut disebabkan oleh manipulasi atau benar-benar reaksi pasar terhadap melemahnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok, yang sedang ditekan Trump.

“Pada akhirnya, posisi negosiasi Tiongkok lebih rumit,” kata Robin Brooks, kepala ekonom di Institut Keuangan Internasional, kepada CNBC pada 17 Agustus. “Mereka telah mencoba untuk mengimbangi sebagian dari tarif yang dikenakan AS dengan cara mendevaluasi RMB (mata uang Tiongkok), dan itu tidak berhasil.”

“Makanya, menuju ke meja perundingan lagi. Saya pikir itu lebih dari sekedar kelemahan ekonomi,” tambahnya.

Menjual sejumlah besar Treasury AS (obligasi yang didukung oleh pemerintah AS yang dikeluarkan melalui Departemen Keuangan) dan membeli aset cadangan lainnya (obligasi Pemerintahan Jerman, sekuritas Pemerintah Inggris dan Irlandia, atau Obligasi Pemerintah Jepang) tidak mudah untuk ditarik. Namun, haruskah Tiongkok memberlakukan langkah ini, apa dampak yang akan terjadi jika Tiongkok menjual portofolio Treasurynya terhadap perekonomian AS? Dan berapa biaya yang dibebankan pada perekonomian AS, seperti yang dikemukakan oleh beberapa komentator Asia?

Tidak banyak, semuanya akan baik-baik saja.

Pasar Obligasi Tidak Bekerja Keras

Ada sedikit contoh yang dapat digunakan sebagai contoh di masa lalu untuk penjualan Treasury besar-besaran. Tetapi data memang ada mengenai hubungan antara kuantitas transaksi Treasury dan penetapan harga dan imbal hasil obligasi tersebut.

Sebuah studi tentang pelonggaran kuantitatif Federal Reserve, pembelian sistematis sekuritas Treasury oleh bank sentral, menghasilkan beberapa poin data yang menonjol. Setiap pembelian Treasuriy sebesar 10 persen dari PDB menghasilkan penurunan 50-basis poin (0,5 persen) dalam imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun, menurut laporan penelitian tahun 2016 oleh Peterson Institute for International Economics.

Dengan kata lain, pembelian Treasury oleh bank sentral setara dengan 1 persen dari PDB biasanya akan menghasilkan penurunan 5-basis poin dalam imbal hasil obligasi (imbal hasil obligasi yang berbanding terbalik dengan harga obligasi). Dengan asumsi bahwa dinamika yang sama berlaku untuk menjual obligasi, pengetatan kuantitatif, kita dapat menggunakan logika untuk memprediksi dampak dari setiap penjualan obligasi Tiongkok.

Data Departemen Keuangan AS menunjukkan bahwa Tiongkok saat ini memegang sekitar $1,2 triliun obligasi Treasury, tidak termasuk utang keagenan. Melikuidasi semua kepemilikan Treasury akan berjumlah menjual obligasi senilai 6 persen dari PDB AS. Berdasarkan asumsi sebelumnya, ini akan meningkatkan imbal hasil Treasury sekitar 30 basis poin.

Tarif naik sekitar 30 basis poin, atau 0,3 persen, akan menjadi signifikan jika terjadi tiba-tiba. Penurunan harga obligasi yang sesuai akan menciptakan perpindahan pasar jangka pendek, tetapi, pada akhirnya, AS memiliki lebih dari cukup alat yang tersedia untuk mengimbangi dampaknya.

Federal Reserve untuk Menyelamatkan

Apa artinya ini? Secara teori, ketika harga Treasury menurun, tarif akan meningkat. Ini semestinya juga menaikkan tingkat bunga pada utang konsumen dan komersial seperti hipotek, kredit mobil, dan obligasi korporasi.

Mengasumsikan efek ini ke pasar keuangan AS yang lebih luas, para investor dapat memilih untuk membuang saham dan membeli obligasi, karena hasil yang diharapkan lebih tinggi dari instrumen pendapatan tetap dibandingkan dengan aset-aset berisiko.

Jika situasi ini terdengar akrab, itu karena telah terjadi setelah krisis keuangan terakhir. Karena ekonomi AS lainnya sedang dalam kondisi baik hari ini, tren ini saja akan langsung kembali baik. Federal Reserve kemungkinan akan membalik jalur kebijakan moneternya saat ini dan mulai mengendorkan bukan mengetatkan. Ini dapat meyakinkan pasar dengan memulai QE lagi dan membeli Treasury.

Berputar kembali ke tarik tambang AS-Tiongkok, skenario ini melemahkan dolar AS terhadap yuan. Seiring waktu, ekspor AS akan tampak lebih menarik bagi pembeli asing dan ekspor-ekspor Tiongkok akan menderita.

Semua ini membawa Beijing kembali ke strategi yang ada: mendevaluasi yuan. (ran)

ErabaruNews

Gempa Besar Magnitudo 8,2 Mengguncang Pasifik Dekat Wilayah Fiji dan Tonga

Epochtimes.id- Gempa besar berkekuatan magnitudo 8,2 menghantam di Samudera Pasifik dekat dengan Fiji dan Tonga, Minggu (19/08/2018).

Survei Geologi AS (USGS) mengatakan gempa ini sangat dalam sehingga tidak diperkirakan menyebabkan kerusakan.

Pusat Peringatan Tsunami AS mengatakan gempa itu terlalu dalam untuk menyebabkan tsunami.

Gempa itu berada 560 km) di bawah Bumi yang akan mengurangi getaran di permukaan.

“Saya tidak mengharapkan ada kerusakan. Orang akan merasakannya tetapi sangat dalam sehingga saya tidak akan mengharapkan kerusakan apa pun, ”kata ahli geofisika USGS, Jana Pursley melalui telepon dilansir Reuters.

(Gringer/Wikimedia Commons)

Gempa ini awalnya dilaporkan sebagai berkekuatan 8,0 dan kemudian ditingkatkan menjadi 8,2, sebuah kekuatan yang dapat menyebabkan kerusakan luar biasa jika tidak begitu dalam.

Episentrum terletak 167 mil (270 km) timur dari Levuka di Fiji dan 275 mil (443 km) barat Neiafu di Tonga.

Daerah ini terletak di Ring of Fire yang rawan gempa. (asr)

Kofi Annan Mantan Sekjen PBB Kontroversial Kini Telah Tiada

0

EpochTimesId – Kofi Annan, mantan sekretaris jenderal ketujuh PBB yang kontroversial, kini telah tiada. Kofi Annan meninggal pada usia 80 tahun, seperti diumumkan oleh Yayasan Kofi Annan.

Annan, warga negara Ghana, meninggal di sebuah rumah sakit di Bern, Swiss. Dia dikabarkan menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu (18/8/2018) dinihari, ketika didampingi dua rekan dekatnya.

Yayasan Annan mengumumkan kematiannya via tweet pada hari Sabtu. Mereka mengatakan bahwa dia meninggal setelah menderita penyakit yang tidak disebutkan, dalam waktu singkat.

“Keluarga Annan meminta privasi pada saat ini, mereka tengah berkabung,” tulis pengumuman itu.

Selama masa jabatannya sebagai Sekjen PBB, Annan memimpin dalam beberapa kegagalan dan skandal terburuk di tubuh badan dunia itu. Salah satu periode paling bergejolak, pada Januari 1997 sampai Desember 2006, sejak PBB didirikan pada 1945. Tantangan sejak awal memaksanya menghabiskan sebagian besar waktunya berjuang untuk memulihkan reputasi yang ternoda.

Annan memimpin dorongan yang berani untuk merevitalisasi lembaga-lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa, seperti yang dilaporkan Economist. Akan tetapi, dia juga dikritik karena ketidakefektifan diplomatik dalam menghadapi perang Irak, dan diliputi oleh pertanyaan-pertanyaan integritas pribadi pada sektor minyak dan skandal pangan yang terkenal.

Annan keberatan dengan invasi atas Irak dan melakukan upaya diplomatik keras untuk mencegahnya. Dia mengunjungi Irak untuk berunding secara pribadi dengan Saddam Hussein.

Namun usahanya untuk menjembatani perpecahan yang dalam di Dewan Keamanan PBB dan menghasilkan resolusi diplomatik terbukti sia-sia. ‘Koalisi yang bersedia’, yang dipimpin Amerika Serikat menyatakan bahwa ‘diplomasi telah gagal’.

Koalisi kemudian menyerang Baghdad tanpa persetujuan PBB. Sebab, mereka yakin bahwa Irak pimpinan Saddam menyembunyikan senjata pemusnahan massal. Tudingan yang pada akhirnya tidak pernah ditemukan.

Skandal yang lebih pribadi lagi, pada tahun 2004 muncul laporan bahwa PBB telah memberikan kontrak yang menggiurkan kepada sebuah perusahaan yang bermarkas di Jenewa. Perusahaan itu mempekerjakan putranya, Kojo Annan, dalam program kemanusiaan di Irak, yang dikenal sebagai program ‘minyak untuk makanan’.

Kojo belum mengungkapkan jumlah pembayaran yang diterimanya dari ‘majikannya’. Perusahaan itu sendiri mendapat kontrak senilai 10 juta dolar AS per tahun untuk memantau bantuan kemanusiaan di bawah program ‘minyak untuk pangan’.

Perusahaan dikabarkan membayar setidaknya 300.000 dolar AS kepada Kojo. Sehingga ‘Annan junior’ tidak akan bekerja untuk pesaing setelah dia mengundurkan diri.

Sebuah komite penyelidikan independen yang dipimpin oleh Paul A. Volcker mengkritik mantan sekretaris jenderal dalam laporannya karena terlalu berpuas diri. Komite mengatakan, Kofi seharusnya melakukan lebih banyak upaya untuk menyelidiki masalah itu, bahkan jika dia tidak terlibat dengan pemberian kontrak. (EpochTimes, Reuters dan AP/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Audit Perancis Peringatkan Ratusan Jembatan Beresiko Ambruk Seperti Italia

0

EpochTimesId – Sebuah audit yang ditugaskan oleh pemerintah Perancis mengatakan ada sekitar 840 jembatan di negara itu menderita kerusakan serius. Jembatan berisiko runtuh dalam beberapa tahun mendatang.

Pemerintah Presiden Emmanuel Macron telah menjanjikan belanja infrastruktur baru. Akan tetapi, janji itu berada di bawah tekanan baru setelah sebuah jembatan runtuh di negara tetangga, Italia, yang menewaskan 43 orang baru-baru ini.

Audit, yang diterbitkan Minggu (19/8/2018) oleh surat kabar Journal du Dimanche, mengatakan sepertiga dari 12.000 jembatan yang dipelihara pemerintah di Prancis membutuhkan perbaikan. Sekitar 7 persen, atau sekitar 840 jembatan, memiliki ‘resiko kehancuran’ di tahun-tahun mendatang, jika pengeluaran dihemat pada tingkat saat ini, menurut audit konstruksi tersebut.

Audit tersebut tidak membahas ribuan jembatan Prancis lainnya yang dikelola oleh perusahaan swasta atau pemerintah lokal. Jembatan itu juga ‘menderita’, atau tidak menerima pemeliharaan maksimal, akibat pemotongan anggaran dalam beberapa tahun terakhir.

Pemerintah merilis ringkasan audit bulan lalu, dan menyalahkan pemerintah sebelumnya untuk pendanaan jalan yang tidak konsisten dan tidak memadai. Mereka mengatakan pertumbuhan lalu lintas dan meningkatnya ‘episode cuaca ekstrim’ telah memperburuk masalah.

Kementerian Transportasi tidak menanggapi permintaan untuk komentar hari Minggu. Menteri Transportasi Elisabeth Borne mengatakan kepada penyiar Perancisinfo pekan lalu bahwa pemeliharaan jembatan adalah prioritas mereka. Kementerian juga mengumumkan anggaran hingga 1 miliar euro untuk ‘menyelamatkan jalan negara’, termasuk jembatan dan terowongan. Dia menegaskan kembali rencana untuk undang-undang infrastruktur baru setelah liburan musim panas.

Jembatan jalan tol di Genoa, Italia, runtuh setelah disambar petir, Selasa (14/8/2018) lalu. Insiden itu membuat puluhan orang tewas, baik pengendara dan penumpang mobil yang berjatuhan serta orang yang berada di rumah dan bangunan yang tertimpa reruntuhan beton raksasa.

Investasi Italia pada infrastruktur jalan merosot paling dramatis di antara lima negara ekonomi utama Eropa setelah krisis ekonomi 2008, tidak pernah pulih sepenuhnya , menurut Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan. (AP/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Tak Menimbulkan Dampak Merusak, Gunung Anak Krakatau Meletus 576 Kali Selama 24 Jam

0

Epochtimes.id- Hampir setiap hari, Gunung Anak Krakatau yang terletak di Selat Sunda Provinsi Lampung meletus. Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau PVMBG melaporkan Gunung Anak Krakatau erupsi sebanyak 576 selama sehari pada Sabtu (18/8/2018).
Tinggi letusan bervariasi 100 meter hingga 500 meter dari puncak kawah.

Kepala Pusat data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan selama 24 jam dari pukul 00.00 – 24.00 WIB pada (18/8/2018), Gunung Anak Krakatau meletus 576 kali kejadian dengan amplitudo 23-44 mm, dan durasi letusan 19-255 detik.

Menurut Sutopo, letusan disertai lontaran abu vulkanik, pasir, lontaran batu pijar, dan suara dentuman.

Secara visual pada malam hari teramati sinar api dan guguran lava pijar. Hembusan berlangsung 80 kali kejadian, amplitudo 5-30 mm dengan durasi 10-80 detik.

Pada (18/8/2018) pukul 18:09 WIB, terpantau di Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau PVMBG, terjadi letusan dengan tinggi kolom abu teramati ± 500 m di atas puncak (± 805 m di atas permukaan laut).

“Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 42 mm dan durasi ± 2 menit 33 detik,” ujarnya Sutopo.

Catatan BNPB, letusan Ini adalah letusan yang terbanyak kedua sejak adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau pada (18/6/2018). Letusan terbanyak adalah sebanyak 745 kali letusan pada (30/6/2018), kemudian letusan terbanyak kedua sebanyak 576 kali pada (18/8/2018).

Meskipun terjadi letusan sebanyak 576 kali, namun tidak ada letusan yang besar yang menimbulkan dampak merusak.

“Letusan yang terjadi hanya kecil namun beruntun. Letusan tidak berpengaruh pada jalur penerbangan dan jalur pelayaran di Selat Sunda,” tambah Sutopo.

Hingga kini, status Gunung Anak Krakatau tetap Waspada (level II) dengan radius zona berbahaya di dalam radius 2 km. Bahkan status Waspada (level II) ini ditetapkan sejak 26/1/2012 hingga sekarang.

Status Waspada artinya aktivitas vulkanik di atas normal sehingga terjadinya erupsi dapat terjadi kapan saja. Tidak membahayakan selama masyarakat tidak melakukan aktivitasnya di dalam radius 2 km. (asr)

Reaksi Warga Tiongkok Terhadap Video Propaganda Anti Amerika: Kami Lebih Suka Mendukung Amerika

0

Ketika ketegangan meningkat antara Amerika Serikat dan Tiongkok di tengah perang dagang yang sedang berlangsung, Beijing telah meningkatkan upaya untuk menghasut perasaan nasionalisme orang-orang Tiongkok dan mempengaruhi sikap publik untuk mendukung kebijakan Beijing.

Namun, orang-orang sepertinya tidak menerima kebenarannya.

Pada 13 Agustus, sebuah akun berita militer di bagian video portal berita NetEase, menerbitkan sebuah video yang membahas premis (pernyataan yang dianggap benar untuk tujuan argumen dan menarik kesimpulan) berikut ini: Jika pecah perang antara Tiongkok dan negara lain, berapa banyak tabungan orang-orang Tiongkok bersedia disumbangkan ke negara?

Video tersebut menuduh Amerika Serikat “mencari masalah di mana-mana” dengan memulai perang dan “menjarah uang dan harta” untuk memberikan manfaat bagi rakyat Amerika.

“Begitu kapal induk digunakan, itu bukan hanya puluhan miliar dolar [dalam pembelanjaan pertahanan]. Pada saat itu, jika pemerintah kekurangan pendapatan fiskal, akankah warga Tiongkok berkontribusi dengan uang dan aset seperti yang dilakukan orang Amerika?” tanya video tersebut.

Meskipun disimpulkan bahwa orang-orang Tiongkok “bersedia mengorbankan semua yang mereka miliki” untuk negara mereka, komentar-komentar netizen di bawah posting video tersebut mencerminkan realitas yang berbeda.

Jangankan menunjukkan dukungan, lebih banyak mengeluh tentang banyaknya masalah sosial Tiongkok. Banyak yang bahkan menyatakan keinginan untuk mendukung pemerintah Amerika.

“Mengapa rezim membutuhkan donasi saya, mengingat bahwa ia sudah sangat kaya? Para pejabat pemerintah yang tamak itu menggelapkan ratusan juta dolar sekaligus, sementara saya bahkan tidak mampu membayar uang muka untuk rumah saya,” komentar seorang netizen dari Kota Fuzhou, Provinsi Jiangxi.

“Jika Anda menyumbang … Anda membantu seorang tiran untuk mengorbankan rakyatnya. Anda semua putuskan sendiri!” komentar seorang netizen dengan nama “jealous_self.”

Partai Komunis Tiongkok (PKT) sering menggunakan media untuk membangkitkan perasaan nasionalis, contoh yang paling menonjol adalah komentar chauvinist (penganut paham sauvinisme mengenai cinta tanah air dan bangsa (patriotisme) yang berlebihan) Global Times yang dikelola negara pada setiap masalah yang memunculkan reaksi emosional yang kuat yang dilibatkan Tiongkok.

Dengan perang perdagangan AS-Tiongkok baru-baru ini, media pemerintah tersebut telah menggambarkan perselisihan sebagai “perang mengenai nasib negara.” Banyak editorial media negara telah mengumpulkan warga Tiongkok untuk “bersatu untuk bersama-sama mengatasi kesulitan sementara.”

Korupsi pemerintah yang meluas; serangkaian skandal yang mengejutkan seperti penyebaran vaksin bermasalah dan penipuan-penipuan pinjaman platform peer-to-peer baru-baru ini; dan melonjaknya biaya hidup di Tiongkok telah membuat warga kehilangan kepercayaan terhadap rezim Tiongkok.

Awal bulan lalu, setelah pernyataan bahwa vaksin cacat (tidak sesuai standar) yang diproduksi oleh perusahaan obat besar Tiongkok disuntikkan pada sejumlah anak-anak, banyak pengguna internet Tiongkok menuliskannya ke Sina Weibo, sebuah platform yang mirip dengan Twitter, di akun Kedutaan Besar AS di Tiongkok.

Karena komentar-komentar pada akun milik entitas Amerika lebih sedikit kemungkinannya untuk disensor, para netizen mengeluh tentang rezim Tiongkok dan menyatakan harapan mereka pada Amerika Serikat untuk campur tangan dan membantu orang-orang Tiongkok. (ran)

ErabaruNews

Generasi Milennial yang Cerdas Memilih Kosmetik, BPOM Telah Sita Produk Ilegal Senilai Rp 106.9 Miliar

0

Epochtimes.id- Produk-produk inilah yakni Temulawak Two Way Cake, New Papaya Whitening Soap, NYX Pensil Alis, MAC Pensil Alis, Revlon Pensil Alis, Collagen Plus Vit E Day and Night Cream, Cream Natural 99, SP Whitening and Anti Acne, Quine Pearl Cream, Citra Day Cream, Citra Night Cream, serta La Widya Temulawak adalah beberapa merek produk kosmetika yang ditemukan dan diduga kuat mengandung bahan yang dilarang digunakan dalam kosmetik.

Produk-produk inilah yang ditemukan dan disita BPOM RI di daerah Jakarta dan Serang dalam 3 bulan terakhir ini. Beberapa temuan tersebut merupakan merek yang dipalsukan.

Hingga kini, selama tahun 2018, BPOM RI setidaknya telah menyita kosmetika ilegal senilai Rp 106.9 miliar. Tingginya angka temuan kosmetik ilegal yang terjadi secara masif di seluruh Indonesia menunjukkan adanya demand yang tinggi dari masyarakat terhadap produk kosmetika.

Untuk itu, belajar dari kasus-kasus produksi dan distribusi kosmetik ilegal di seluruh Indonesia, BPOM RI tak hentinya mengimbau kepada para konsumen untuk bijak dalam memilih produk kosmetika dan tidak tergiur dengan iklan-iklan menyesatkan atau harga yang tidak wajar.

Sebagai upaya untuk mengedukasi masyarakat agar mampu memilih dan menggunakan kosmetika yang aman, Senin (13/08/2018) BPOM RI menyelenggarakan kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) bertajuk “Kampanye Bahaya Kosmetika Mengandung Bahan Dilarang untuk Generasi Millenial” di Balai Kartini, Jakarta.

 “Generasi milenial menjadi salah satu target edukasi BPOM RI karena generasi milenial-lah yang akrab dengan dunia digital”, jelas Kepala BPOM RI Penny K. Lukito.

“Generasi milenial lebih sering terpapar dengan beragam informasi tentang kosmetika melalui iklan online serta beauty blogger dan beauty vlogger yang sekarang sedang marak. Melalui acara ini, kami ingin mengajak mereka untuk belajar memilih dan menggunakan kosmetik yang aman, bermutu, dan bermanfaat,” lanjutnya.

Secara khusus, Kepala BPOM RI menyampaikan materi yang bertajuk “Peran Generasi Milenial sebagai Agent of Change dalam Penggunaan Kosmetika yang Aman”.

Dalam materinya ini, Penny K. Lukito menjelaskan bahwa generasi milenial berperan besar dalam mencegah dan menurunkan peredaran kosmetik ilegal dan/atau mengandung bahan berbahaya/dilarang.

 “Kalian dapat berperan antara lain dengan mengedukasi dan mengajak orang lain, kerabat, maupun teman untuk ikut serta memilih kosmetika yang aman dan tidak mudah tergoda oleh iklan. Atau kalian juga dapat melapor ke BPOM RI bila mencurigai adanya kegiatan produksi atau mengedarkan kosmetika ilegal dan/atau dicurigai mengandung bahan dilarang/berbahaya di lingkungannya,” ujar Kepala BPOM RI.

Sebelumnya, BPOM RI telah melakukan kegiatan yang sama di Bandung dan Denpasar. Melalui kegiatan kampanye yang diikuti oleh komunitas remaja tingkat Sekolah Menengah Atas, Perguruan Tinggi, serta lembaga pemerintah, BPOM RI mengharapkan agar masyarakat Indonesia, terutama generasi milenial terhadap keamanan produk kosmetika. (asr)