Para peneliti percaya bahwa mereka telah menemukan makam orang suci yang bertanggung jawab atas legenda Santa Claus.
Sebelumnya diyakini bahwa sisa-sisa Saint Nicholas telah ditemukan dan dipindahkan ke Italia. Para peneliti sekarang mengatakan bahwa itu adalah seorang pendeta yang tidak dikenal, dan sisa-sisa Santo Nicholas yang sebenarnya masih berada di Turki, Daily Mail melaporkan.
Dikatakan bahwa Saint Nicholas lahir dan meninggal di tempat yang sekarang bernama Turki. Para ilmuwan masih berusaha mengakses makam tersebut, yang terletak di bawah gereja kuno. Mereka menemukan melalui survei elektronik bahwa ada celah di bawah Gereja St. Nicholas di Demre, Turki. Mereka harus menyingkirkan ubin lantai mosaik untuk memulai penggalian.
Ketika Turki diduduki oleh orang Arab, pada abad ke-11, diyakini mereka menggali tulang-tulang Saint Nicholas dan mengirim mereka ke Bari, Italia. Arkeolog mengatakan bahwa sisa-sisa di makam tersebut bukanlah yang mereka duga sebelumnya.
Saint Nicholas meninggal pada tahun 343. Dia dipuja karena kemurahan hatinya terhadap orang miskin dan pemberian hadiah kepada anak-anak. Dia dikatakan pernah turun ke cerobong asap untuk meninggalkan sebuah sumbangan. Karya baiknya menghasilkan kesucian dan transformasi dirinya menjadi karakter yang dikenal dengan nama Santa Claus.
Tim mencari bantuan yang lain untuk melaksanakan proyek tersebut. Mereka berharap tim peneliti dari delapan spesialisasi berbeda dapat membantu melakukan penggalian dan penyelidikan tentang apa yang ada di bawah gereja.
Selama hidupnya, Santo Nicholas adalah Uskup Myrna di abad keempat. Orang-orang Belanda yang datang ke Amerika Serikat memanggilnya “Sinterklaas,” yang menjadi Santa Claus. Persepsi Santa Claus saat ini dalam setelan merah dan putih dengan jenggot putih lebat dan topi diyakini merupakan hasil kampanye pemasaran skala besar oleh Coca Cola pada tahun 1930-an.
Seperti yang diulas oleh The Public Domain Review, penggambaran sebelumnya menunjukkan bahwa Saint Nicholas terlihat sebagai orang suci yang bermartabat dalam pakaian tradisional. Dalam beberapa kasus Anda bisa melihat lapisan berbulu jubahnya yang kemudian menjadi bulu putih dari setelan Santa saat ini. Dalam kasus lain, tutup kepala religius seperti mahkota nampaknya telah berubah menjadi topi yang dikenalnya hari ini. (ran)
ErabaruNews