Saat Berhari-hari Fenomena Gempa Swarm Mengguncang Halmahera Barat, Terjadi Hingga 1.582 Kali Guncangan

Epochtimes.id- Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Mochammad Riyadi, mengatakan berdasarkan hasil monitoring kegempaan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sejak Rabu 27 September 2017 hingga Minggu 1 Oktober 2017 di Jailolo, Halmahera Barat, Maluku Utara terjadi gempa bumi seribu kali lebih.

“Menunjukkan bahwa sudah terjadi gempabumi sebanyak 1.582 kali,” kata Riyadi dalam keterangan persnya.

Menurut dia, gempabumi yang dapat dianalisis parameternya sebanyak 412 kejadian, dan gempabumi dirasakan dengan kekuatan kurang dari M=5,0 sebanyak 74 kejadian.

Dia menambahkan, fenomena kegempaan semacam ini pernah terjadi di Jailolo selama periode November-Desember 2015. Saat itu juga terjadi frekuensi kejadian gempabumi sangat tinggi mencapai 1.001 kali dengan kekuatan kurang dari M=5,0.

Riyadi menjelaskan berdasarkan karakteristik kegempaan, munculnya serangkaian aktivitas gempabumi yang magnitudonya kecil dan frekuensi kejadian sangat tinggi yang berlangsung dalam waktu relatif lama di suatu kawasan, tanpa ada gempabumi kuat sebagai gempa utama, maka aktivitas gempabumi semacam ini disebut sebagai aktivitas gempa swarm.

BMKG mencatat berdasarkan data gempabumi 3 jam-an, sejak 27 September – 1 Oktober 2017 tampak telah terjadi penurunan aktivitas swarm yang signifikan BMKG akan terus melakukan monitoring aktivitas swarm Jailolo dan sekitarnya.

BMKG mengimbau kepada seluruh masyarakat dan stakeholder terkait agar tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak bertanggungjawab.

Atas kejadian ini, BMKG menjelaskan bahwa Gempa Swarm adalah serangkaian aktivitas gempa bermagnitudo kecil dengan frekuensi kejadian yang sangat tinggi yang berlangsung dalam waktu yang relatif lama di suatu kawasan, dan tanpa ada gempa utama (mainshock).

Dikarenakan aktivitasnya yang terus menerus, aktivitas gempa swarm hanya meresahkan dan jarang yang meninmbulkan kerusakan, jika kejadiannya di pesisir pantai gempa swarm tidak akan memicu tsunami. (asr)