EpochTimesId – Sekretaris Pertahanan Negara Amerika Serikat, Jammes Mattis, membantah sebuah laporan yang diterbitkan oleh NBC News pada hari Rabu (11/10/2017). Berita itu mengklaim bahwa presiden Trump telah mencari lokasi untuk menambah jumlah gudang peluru untuk senjata nuklir hingga sepuluh kali lipat.
Artikel yang mengutip pernyataan pejabat anonim itu diterbitkan hanya seminggu setelah jaringan berita tersebut menerbitkan artikel lain yang juga dipertanyakan keabsahan narasumbernya. Artikel sebelumnya itu mengklaim bahwa Sekretaris Negara, Rex Tillerson tengah mempertimbangkan untuk mengundurkan diri.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan (DoD), Menteri Pertahanan Amerika itu mengatakan bahwa artikel tersebut ‘sepenuhnya salah’. Dia menegaskan pemberitaan salah dan serampangan seperti itu adalah perbuatan yang tidak bertanggung jawab.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump juga dengan tegas membantah klaim tersebut. Presiden Trump mempertanyakan Kemampuan NBC Dalam menangani pernyataan palsu. Dia menanggapi melalui laman Twitternya bahwa cerita itu adalah ‘kisah dongeng fiksi murni’ dan dibuat dengan sikap merendahkan.
Selama pertemuan dengan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau di Gedung Putih, Trump mengatakan bahwa gudang senjata nuklir Amerika Serikat saat ini sudah cukup. Tidak ada rencana penambahan yang diperlukan.
“Ketika mereka mengatakan bahwa saya menginginkan sepuluh kali lipat dari apa yang kita miliki sekarang, ini sama sekali tidak perlu. Percayalah pada saya. Karena saya tahu apa yang kita miliki saat ini. Terus terang menjijikkan cara pers bisa menulis apa saja yang ingin mereka tulis,” tegas Trump.
Alih-alih meningkatkan jumlah senjata nuklir, Trump mengatakan bahwa dia ingin gudang senjata saat ini dimaksimalkan dan dimodernisasi. Sehingga senjata yang ada siap digunakan setiap saat.
Sekretaris Negara Rex Tillerson sebelumnya juga membantah sebuah artikel NBC News yang mengklaim bahwa dia telah mempertimbangkan untuk mengundurkan diri. Tillerson mengatakan bahwa dia tidak pernah mempertimbangkan untuk mengundurkan diri.
Menteri Luar Negeri Amerika itu pun mengkritik orang-orang yang mencoba menabur perselisihan demi agenda pribadi mereka. Mereka bahkan dinilai rela memfitnah orang lain demi usaha-usaha mereka dalam menghalangi dan menggagalkan program Presiden Trump.
Trump sendiri sudah menegaskan bahwa hubungannya dengan Tillerson masih sangat baik. Para pekerja media dinilai tidak memahami hubungan personal mereka, namun Trump menegaskan bahwa media harus tahu diantara mereka berdua tidak ada masalah serius.
Trump menambahkan bahwa dia tidak akan membatasi kebebasan pers di Amerika Serikat. Namun, dia meminta agar media massa lebih jujur dalam mengabarkan sehingga tidak menjadi penyebar hoax. Walau demikian, dia tidak menutup kemungkinan bahwa lisensi siaran NBC dan jaringannya akan dievaluasi.
“Pada sebuah titik yang tepat, apakah perlu untuk mengevaluasi Lisensi mereka? Tentu saja, jika apa yang mereka lakukan berdampak buruk untuk Negara!” tulis Trupm baru-baru ini dalam akun Twitter-nya.
Komisi Komunikasi Federal (The FCC), Badan Federal independen yang menangani perijinan siaran televisi di Amerika Serikat umumnya tidak mengeluarkan perijinan untuk jaringan televisi. Namun, perijinan siaran diterbitkan untuk masing-masing stasiun siaran. Perijinan stasiun siaran biasanya wajib diperpanjang setiap delapan tahun sekali.
Comcast Corp, yang memiliki NBC Universal, juga memiliki 11 stasiun penyiaran. Termasuk siaran daerah di New York, Washington, Los Angeles, San Francisco, Boston, Dallas dan Chicago.
Saham perusahaan media tersebut dilaporkan turun setelah tweet Trump. Kondisi ini dinilai berpotensi menghadirkan perang kata-kata. Saham Comcast turun 0,8 persen, sementara Disney turun 1,4 persen. Saham anak usaha lainnya, CBS Corp turun 1,2 persen dan Twenty-First Century Fox turun 2,8 persen. (TheEpochTimes/Reuters/NTDTV/waa)