Home Blog Page 2

Makan Malam Favorit Udang Saus Mentega  yang Lezat Hanya dengan Waktu 10 Menit

Makan malam udang yang mudah ini dijamin akan disukai banyak orang

Janette Zepeda – TheKitchn.com

Saya sangat menyukai udang. Saya tumbuh besar bersama seorang paman yang ahli dalam memasak hidangan laut. Ia memulai perjalanannya dari Nayarit, Meksiko, ke Las Vegas, Nevada, di mana ia kini menjadi koki dan pemilik Mariscos El Ancla, sebuah restoran hidangan laut khas Meksiko. 

Setiap kali ia berkunjung, hampir bisa dipastikan bahwa udang akan menjadi bagian dari menunya. Terinspirasi dari paman saya, resep udang pedas dengan lemon dan bawang putih ini adalah hidangan udang paling mudah dan paling kaya rasa yang pernah Anda coba.

Saus yang segar ini dibuat dengan cepat dari bawang putih dan air lemon. Meski agak berbeda dari camarones a la diabla (udang ala setan) yang saya kenal sejak kecil, tambahan lemon membuat hidangan yang sederhana tapi memuaskan ini naik ke tingkat yang lebih tinggi. 

Sekarang mari kita bicara soal pedasnya: Saya tidak bisa bohong dan mengatakan bahwa ini tidak terlalu pedas, tetapi saya bisa katakan bahwa sausnya sangat seimbang, berkat mentega, bawang putih, paprika asap, dan lemon. 

Sajikan bersama nasi kukus atau nikmati begitu saja dengan hiasan daun ketumbar dan perasan lemon tambahan. Makan malam udang yang mudah ini dijamin akan memikat siapa pun—bahkan anak-anak saya pun menyukainya.


Kenapa Anda Akan Menyukainya

  • Siap hanya dalam 10 menit! Hidangan ini dibuat dengan sangat cepat, cocok untuk makan malam di malam hari yang sibuk atau sebagai hidangan pembuka mendadak.
  • Sausnya pedas tapi seimbang. Mentega dan air lemon meredam rasa pedasnya. Namun jika Anda ingin rasa tanpa terlalu banyak pedas, Anda bisa mengurangi jumlah cabai kering sesuai selera.

Bahan Utama Udang Pedas Lemon Bawang Putih

  • Paprika asap: Memberikan rasa dalam yang berasap dan pedas ringan.
  • Bawang putih: Menjadi dasar dari saus, melapisi udang dengan rasa gurih dan kaya.
  • Cabai kering (red pepper flakes): Menyumbangkan rasa pedas dan berpadu dengan lemon untuk menghasilkan rasa buah, berasap, dan sedikit seperti jeruk.

Alternatif yang Membantu

  • Ingin lebih pedas? Ganti paprika asap dengan cabai cayenne untuk sensasi yang lebih menyengat.
  • Ingin lebih ringan? Cukup gunakan setengah jumlah cabai kering.

Resep Udang Pedas Lemon Bawang Putih

Untuk 4 porsi

Bahan:

  • 680 gram udang besar mentah (sekitar 26–30 ekor per pon), kupas dan buang urat punggungnya
  • 5 sendok makan mentega tawar
  • 3 sendok makan bawang putih cincang halus (sekitar 10 siung)
  • Parutan kulit lemon dari 1 lemon ukuran sedang (sekitar 1 sendok makan)
  • Air perasan dari 1 lemon ukuran sedang (sekitar 3 sendok makan)
  • 2 sendok teh cabai kering
  • 1 sendok teh paprika asap
  • 1/2 sendok teh garam kosher
  • 1/4 sendok teh lada hitam bubuk
  • Daun ketumbar segar cincang, untuk hiasan (opsional)
  • Irisan lemon, untuk penyajian (opsional)

Cara Membuat:

  1. Keringkan 680 gram udang besar mentah dengan tisu dapur.
  2. Lelehkan 5 sendok makan mentega tawar dalam wajan berukuran 30 cm di atas api sedang-kecil. Tambahkan 3 sendok makan bawang putih cincang dan masak hingga harum, sekitar 1–2 menit.
  3. Tambahkan udang, parutan kulit lemon, air perasan lemon, 2 sendok teh cabai kering, 1 sendok teh paprika asap, 1/2 sendok teh garam, dan 1/4 sendok teh lada hitam. Aduk rata lalu susun udang dalam satu lapisan di wajan.
  4. Tingkatkan panas ke sedang. Masak sambil sesekali diaduk hingga udang matang dan terasa kenyal, sekitar 3–5 menit. Sajikan dengan hiasan daun ketumbar dan irisan lemon jika diinginkan.

Catatan Resep: Sisa makanan dapat disimpan di dalam wadah tertutup di lemari es hingga dua hari. Hangatkan kembali di atas api sedang hingga cukup panas, sekitar 3–4 menit.


Janette Zepeda adalah produser kuliner untuk TheKitchn.com, sebuah blog nasional terkenal bagi para pecinta makanan dan masakan rumahan. Kirimkan komentar atau pertanyaan Anda ke editorial@thekitchn.com.

Terapi Mindfulness Secara Signifikan Memperbaiki Depresi yang Resisten terhadap Pengobatan

Uji klinis baru menunjukkan bahwa terapi kognitif berbasis mindfulness memperbaiki gejala pada pasien dengan depresi yang menetap setelah pengobatan standar

George Citroner

Terapi berbasis mindfulness memberikan kelegaan secara signifikan bagi pasien yang tetap mengalami depresi setelah gagal merespons pengobatan konvensional, menurut sebuah uji klinis terbaru.

Studi tersebut menemukan bahwa sesi mindfulness jarak jauh mampu memperbaiki gejala depresi, yang berpotensi memberikan harapan baru bagi ratusan ribu pasien yang selama ini dianggap telah berada di “jalan buntu” dalam pilihan pengobatan psikologis mereka.

Manfaat Terukur Setara dengan Obat

Studi ini menemukan bahwa terapi kognitif berbasis mindfulness (Mindfulness-Based Cognitive Therapy/MBCT) — bentuk pengobatan kesehatan mental yang menggabungkan praktik meditasi dengan prinsip terapi perilaku kognitif (CBT) — secara signifikan meningkatkan gejala depresi dibandingkan dengan pengobatan standar.

MBCT menggabungkan meditasi dan praktik mindfulness, seperti belas kasih terhadap diri sendiri, dengan CBT, yang membantu individu mengubah pola pikir negatif.

Uji coba ini melibatkan lebih dari 200 pasien di seluruh Inggris yang sebelumnya telah menjalani terapi bicara (talk therapy) dan mengonsumsi antidepresan, tetapi tetap berjuang melawan depresi.

Peserta dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok intervensi menerima sesi MBCT sebagai tambahan dari pengobatan standar. Sesi ini berfokus pada pengembangan keterampilan mindfulness dan pengelolaan emosi yang sulit. Sementara itu, kelompok lainnya melanjutkan perawatan biasa mereka, yang mencakup kombinasi antidepresan dan terapi bicara.

Enam bulan kemudian, mereka yang menerima MBCT menunjukkan peningkatan skor depresi yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok yang hanya menjalani perawatan standar.
Kelompok yang menerima MBCT ditambah pengobatan biasa memiliki skor depresi yang rata-rata 2,5 poin lebih rendah pada Patient Health Questionnaire-9 (PHQ-9), alat skrining depresi yang banyak digunakan.

Terapi MBCT Jarak Jauh Sama Efektifnya

Penyampaian MBCT secara jarak jauh dapat “sangat efektif,” terutama bagi orang yang mungkin tidak bisa menghadiri sesi secara langsung karena lokasi, keterbatasan waktu, atau masalah kesehatan mental, kata Dr. Sanam Hafeez, neuropsikolog dan direktur Comprehend the Mind di New York, yang tidak terlibat dalam studi ini, kepada The Epoch Times.
“Mampu bergabung dari rumah justru bisa membantu sebagian orang merasa lebih nyaman untuk terbuka,” ujarnya. “Jika sesi disusun dengan baik dan kelompoknya terlibat aktif, dampaknya bisa sama kuatnya.”

Mengapa MBCT Efektif untuk Depresi yang Persisten

MBCT sangat membantu bagi mereka yang mengalami depresi berulang atau persisten, terutama jika mereka masih memiliki gejala setelah pengobatan standar, kata Erik Larson, perawat spesialis kejiwaan bersertifikat dan pemilik Larson Mental Health, yang juga tidak terlibat dalam studi tersebut.

 Terapi ini awalnya dikembangkan untuk mencegah kekambuhan pada mereka yang mengalami depresi berulang, karena MBCT mengajarkan cara berpikir yang berbeda terhadap pikiran dan emosi negatif — bukan mencoba menghilangkannya.

Meskipun MBCT paling efektif bagi mereka yang sering merenung berlebihan (overthinking) atau merasa kewalahan oleh stres, para ahli memperingatkan bahwa terapi ini memerlukan kestabilan emosional dan latihan yang konsisten. Karena itu, terapi ini tidak cocok untuk pasien dalam krisis akut atau yang mengalami gejala psikotik.

“[MBCT] membantu orang mengenali pikiran negatif yang bersifat mengkritik diri sendiri sebagai sekadar pikiran, bukan sebagai fakta, sehingga membantu mengurangi dampak emosionalnya,” ujar rekan penulis Profesor Clara Strauss dari University of Sussex. “Terapi ini membantu orang menjadi lebih menerima terhadap pengalaman sulit mereka dan lebih ramah terhadap diri sendiri.”

MBCT Bisa Dikombinasikan dengan Terapi Lain

Hafeez mengatakan MBCT dapat dikombinasikan dengan pengobatan lain.
“Banyak orang sudah mengonsumsi obat, dan ini bisa memberikan dukungan tambahan,” ujarnya. “MBCT tidak menggantikan terapi seperti CBT, tetapi menambahkan lapisan baru. Bahkan ada yang merasa terapi ini membantu mereka lebih sedikit bergantung pada obat seiring waktu.”

Depresi yang sulit diobati (treatment-resistant depression) memengaruhi sekitar 30 persen dari seluruh penderita gangguan depresi mayor.

Mary Ryan, penasihat pasien sekaligus rekan penulis yang telah bekerja dengan tim riset sejak awal, menekankan dalam pernyataannya betapa pentingnya temuan ini bagi pasien yang sebelumnya merasa telah kehabisan pilihan pengobatan.

Ia mengatakan banyak orang diberi tahu bahwa mereka telah mencapai “akhir jalan” dalam pengobatan psikologis mereka dan tidak ada pilihan lain yang tersisa.

“Temuan dari uji coba ini sangat penting karena kita memberi tahu kelompok orang ini bahwa mereka tetap berarti — bahwa masih ada sesuatu yang bisa dicoba dan mungkin berhasil bagi mereka,” ujarnya. (asr)

Realitas Alam Semesta: “Sehari di Langit, Seribu Tahun di Bumi” Bukan Sekadar Mitos

EtIndonesia. Kalimat “Sehari di langit, seribu tahun di bumi” tentu sudah tidak asing bagi banyak orang, khususnya dalam budaya Tiongkok. Namun, kebanyakan orang modern menganggapnya hanya sebagai kiasan mitologis atau imajinasi religius semata. Akan tetapi, ilmu pengetahuan masa kini justru menunjukkan bahwa kalimat ini bukan sekadar legenda, melainkan mencerminkan kenyataan yang benar-benar terjadi dalam struktur waktu dan ruang alam semesta.

Waktu Relatif dalam Tata Surya: Perbedaan yang Menakjubkan

Dalam pemahaman ilmiah, waktu diukur berdasarkan rotasi dan revolusi suatu planet. Di Bumi, satu hari adalah waktu yang dibutuhkan untuk satu rotasi penuh (sekitar 24 jam), dan satu tahun adalah waktu yang dibutuhkan untuk satu kali revolusi mengelilingi Matahari (sekitar 365 hari).

Namun, waktu berjalan sangat berbeda di planet lain:

  • Jupiter membutuhkan 11,86 tahun Bumi untuk menyelesaikan satu putaran mengelilingi Matahari. Artinya, jika seseorang tinggal di Jupiter selama satu tahun Jupiter, di Bumi telah berlalu hampir 12 tahun.
  • Neptunus memiliki revolusi yang jauh lebih panjang: satu tahun Neptunus setara dengan 164,8 tahun Bumi.
  • Merkurius mengelilingi Matahari dalam waktu hanya 88 hari, dan satu rotasi memakan waktu 58 hari 15 jam. Jadi, satu hari di Merkurius setara dengan hampir dua bulan waktu bumi.
  • Venus, uniknya, membutuhkan 243 hari Bumi hanya untuk berputar sekali (satu hari), dan satu tahunnya adalah 224,7 hari Bumi. Ini berarti, sehari di Venus lebih lama dari satu tahunnya.

Melihat perbedaan ekstrem tersebut, maka logis untuk bertanya: bagaimana waktu berlalu di luar tata surya, di galaksi lain, atau bahkan di batas alam semesta? Apakah benar ada tempat di mana “satu hari setara dengan seribu tahun”?

Galaksi dan Skala Waktu Kosmis

Penelitian dari Pusat Penelitian Astronomi Radio Internasional (ICRAR) di Australia yang diterbitkan dalam Monthly Notices of the Royal Astronomical Society di Inggris menunjukkan bahwa:

  • Matahari membutuhkan lebih dari 200 juta tahun untuk mengelilingi pusat Galaksi Bima Sakti sekali.
  • Galaksi Bima Sakti sendiri, sebagai struktur spiral besar yang terdiri dari miliaran bintang, memerlukan waktu sekitar 1 miliar tahun untuk menyelesaikan satu rotasi penuh.

Profesor Gerhardt Meurer dari ICRAR menyatakan :“Tak peduli apakah suatu galaksi besar atau kecil, jika Anda berada di pinggiran piringan galaksi dan ikut berputar bersamanya, maka Anda memerlukan sekitar 1 miliar tahun untuk satu kali putaran.”

Jika kita menganggap Galaksi Bima Sakti sebagai “planet”, maka hidup selama 1 tahun di sana akan setara dengan 1 miliar tahun waktu Bumi. Maka tidak heran jika kalimat “sehari di langit, seribu tahun di Bumi” tampak sangat masuk akal secara ilmiah, setidaknya dalam konteks relativitas waktu skala kosmis.

Relativitas Waktu dan Misteri Dimensi

Waktu manusia berbeda secara fundamental dengan waktu di skala tata surya, galaksi, atau bahkan alam semesta secara keseluruhan. Jika kita naik ke skala pinggiran alam semesta, berapa tahun bumi yang akan setara dengan satu tahun di sana? Tidak ada angka pasti—yang jelas, perbedaannya luar biasa besar, hingga tak terbayangkan oleh manusia biasa.

Para ilmuwan menyatakan bahwa waktu adalah konsep relatif. Tanpa keterikatan pada ruang tertentu, waktu sebagaimana yang kita kenal di Bumi bisa menjadi tidak relevan.

Dalam Alkitab, tertulis: “Bagi Tuhan, satu hari seperti seribu tahun, dan seribu tahun seperti satu hari.”

Demikian pula dalam ajaran Buddha, dikatakan bahwa alam semesta memiliki 33 tingkatan langit. Jika atmosfer Bumi dianggap sebagai tingkat pertama, maka tingkat-tingkat berikutnya mencakup tata surya, galaksi, gugusan galaksi, dan semesta yang lebih tinggi lagi—semakin tinggi, maka waktu berjalan semakin lambat, bisa mencapai milyaran kali lebih lambat dibandingkan waktu di Bumi. Itulah sebabnya kitab suci Buddha menggunakan satuan 10 pangkat N, dengan angka yang luar biasa besar, melampaui batas pemahaman manusia biasa.

Einstein dan Ilmu Modern: Waktu Bisa Melambat Hingga Berhenti

Menurut Teori Relativitas Albert Einstein, ruang dan waktu membentuk struktur empat dimensi (spacetime) yang merupakan dasar dari alam semesta. Ketika sebuah objek bergerak mendekati kecepatan cahaya, waktu bagi objek tersebut akan melambat dibandingkan dengan waktu bagi pengamat yang diam. Jika kecepatan mencapai kecepatan cahaya (atau bahkan melebihinya secara teoritis), maka waktu bisa berhenti sama sekali.

Artinya, jika sebuah pesawat ruang angkasa bergerak dengan kecepatan cahaya sejauh 1.000 tahun cahaya, maka bagi penumpang di dalamnya mungkin hanya terasa sekejap, sementara bagi penduduk Bumi, waktu telah berlalu selama 10 abad.

Dari Mitologi Menuju Ilmu Pengetahuan

Konsep “sehari di langit, seribu tahun di bumi” kini bukan lagi sekadar dongeng atau mitos. Ilmu pengetahuan modern telah memberikan dasar logis dan matematis bagi pernyataan yang dahulu hanya bisa ditemui dalam kitab-kitab kuno.

Dalam tradisi Tao dan Buddha Tiongkok, terdapat konsep panjang umur dan keabadian. Namun, bukan berarti seseorang hidup di tubuh fisik yang sama selama ribuan tahun. Yang dimaksud adalah bahwa seseorang melalui praktik spiritual dapat naik ke dimensi yang lebih tinggi, keluar dari batasan ruang dan waktu bumi, dan hidup dalam ruang di mana waktu berjalan sangat lambat. Maka, bagi orang-orang di Bumi, mereka tampak seperti tidak menua atau bahkan abadi.(jhn/yn)

Putin Sedang Menjebak Trump Selangkah demi Selangkah?

EtIndonesia. Pada 19 Mei, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menelepon langsung Kremlin dan berbicara dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin selama 2 jam 5 menit. Setelah pembicaraan itu, Trump segera mengumumkan kepada dunia bahwa diskusi tersebut “berjalan sangat lancar” dan bahwa “Rusia dan Ukraina segera memulai perundingan gencatan senjata.”

Namun, pernyataan Putin jauh lebih hati-hati. Dia menyebut bahwa pihak Rusia bersedia menyusun nota kesepahaman bersama dengan Ukraina terkait kemungkinan perjanjian damai di masa depan. Tetapi, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengaku tidak mengetahui apa pun tentang isi nota tersebut. Apakah mencakup jadwal, peta jalan, atau hal lainnya? Tidak jelas.

Putin hanya menegaskan satu hal penting—pernyataan yang telah dia ulang berkali-kali selama konflik ini: “Hal yang paling utama adalah menghapus akar dari krisis ini.”

Putin Langsung Tanggapi Trump dan Media

Setelah berbicara dengan Trump dari lokasi liburannya di Sochi, Putin segera memberikan pernyataan resmi kepada media dan muncul dalam pidato televisi. Dia menyebut bahwa “pembicaraan ini sangat bermanfaat” dan bahwa Rusia “sedang berada di jalur yang benar.”

Tak lama kemudian, Juru Bicara Kremlin mengatakan satu hal yang sangat penting: “Kedua presiden sepakat bahwa hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat perlu dinormalisasi.”

Putin Ingin Duduk Bersama Trump, Bukan Zelenskyy

Gagasan “normalisasi hubungan Rusia-AS”, serta keinginan untuk berbicara langsung dengan Trump, bukan Zelenskyy, tampaknya menjadi tujuan utama Putin. Meski Putin menyampaikan kepada Trump bahwa dia siap merancang nota damai bersama Ukraina, nyatanya tidak ada konsesi nyata yang ditawarkan dalam pembicaraan dua jam itu.

Pernyataan yang terdengar positif dari Putin sebenarnya hanyalah strategi untuk melunakkan Trump dan sekaligus membeli waktu. Sebab setelah menyatakan siap berdamai, Putin kembali menegaskan bahwa hal yang paling penting adalah “menghapus akar penyebab konflik.”

Trump Klaim “Negosiasi Dimulai,” Putin Masih Konsisten Ingin Capai Tujuan Militer

Trump melalui platform Truth Social menyatakan dengan optimis bahwa “perundingan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina telah dimulai.” Dia bahkan menambahkan bahwa Vatikan bersedia menjadi tempat perundingan.

Namun hanya beberapa jam sebelum itu, juru bicara Kremlin sudah menegaskan bahwa: “Rusia akan mencapai seluruh tujuan dari operasi militer khusus ini. Tapi jika solusi diplomatik bisa membantu mencapainya, maka itu juga baik.”

Pernyataan ini mengungkapkan pemikiran sebenarnya dari Kremlin—yakni bahwa diplomasi hanya alat tambahan, bukan jalan utama. Sementara itu, keseimbangan kekuatan antara Moskow, Kyiv, dan Washington terus bergeser secara halus.

Putin Tetap Ingin Ukraina Tunduk

Rusia secara konsisten menegaskan bahwa tidak ada kekuatan yang dapat menghentikannya mencapai tujuan perang. Bahkan perundingan yang gagal pekan lalu di Istanbul menunjukkan bahwa Moskow belum mengubah tuntutannya sedikit pun:

  • Ukraina harus menyerahkan empat wilayah yang saat ini sebagian dikuasai Rusia,
  • Mengakui aneksasi Semenanjung Krimea,
  • Menghentikan semua bantuan militer dari Barat,
  • Menjadi negara netral yang secara permanen menolak bergabung dengan NATO.

Putin Butuh Trump untuk Menekan Ukraina

Namun, banyak analis militer Barat (termasuk sebagian dari Rusia sendiri) sepakat bahwa murni mengandalkan kekuatan militer untuk menundukkan Ukraina bukanlah hal yang mudah. Meskipun Rusia perlahan terus bergerak maju di medan tempur, tidak ada terobosan besar yang bisa memaksa Ukraina menyerah dalam waktu dekat.

Dalam konteks ini, Trump bisa jadi merupakan kartu truf terbaik Putin untuk menekan Kyiv agar tunduk.

Trump Tidak Marah, Putin Makin Berani

Otoritas Moskow mencermati bahwa hasil buruk dari perundingan Istanbul tidak memicu reaksi keras dari Trump. Meskipun belakangan ini Trump mulai kesal dengan sikap keras Rusia—seperti ketika Kremlin menolak usulan gencatan senjata 30 hari dari Barat dan Ukraina—Trump tetap tidak bersikap keras kepada Putin.

Bahkan:

  • Trump tidak keberatan ketika delegasi Rusia ke Istanbul lebih rendah tingkatannya dibanding delegasi Ukraina,
  • Ia juga tidak mempermasalahkan fakta bahwa ketua delegasi Rusia adalah Vladimir Medinsky, pencetus teori “Ukraina adalah negara Nazi”, yang sangat kontroversial.

Putin Tidak Butuh Zelenskyy, Hanya Butuh Washington

Pada akhirnya, pertemuan di Istanbul hanya alat Putin untuk “menyenangkan” Trump, bukan untuk menyelesaikan masalah dengan Kyiv.

Menurut Tatyana Stanovaya, analis politik dan pakar sistem kekuasaan Rusia: “Tujuan utama Putin adalah membujuk Trump agar menekan Ukraina agar bersedia membahas agenda Rusia.”

Dengan kata lain, Putin tidak berniat berdamai dengan Zelenskyy, dan bahkan tidak berminat berbicara langsung dengannya.

Yang dia inginkan adalah:

  • Bisa duduk setara dengan AS dalam percaturan global,
  • dan bernegosiasi langsung dengan Washington,
  • demi mendorong Amerika Serikat menerima tatanan dunia baru versi Putin—yang ia sebut sebagai “Tatanan Dunia Baru”.

Putin Terus Menekan Garis Depan dan Menghindari Detail Gencatan Senjata

Putin terus meningkatkan tekanan di garis depan Ukraina, namun menghindari membahas secara rinci mengenai gencatan senjata.

Seperti yang dikatakan oleh Wakil Presiden AS, JD Vance sebelum Trump menelepon Putin: “Satu-satunya pertanyaan yang tersisa sekarang adalah: Apakah Putin benar-benar menginginkan perdamaian?”

Namun faktanya, pertanyaan sejati yang mengemuka saat ini adalah:

“Berapa lama lagi Trump akan terus bersabar terhadap Putin?” (jhn/yn)

Pemimpin PKT “Menyembah Buddha” di Henan, Cai Qi Menghilang, Hanya Ditemani oleh Orang Kepercayaannya

EtIndonesia. Pemimpin Partai Komunis Tiongkok (PKT) Xi Jinping pada 19 Mei sore, muncul di Luoyang, Henan, dan mengunjungi Kuil Kuda Putih (Baima Si) serta Gua Batu Longmen. Kepala Kantor Umum Partai, Cai Qi, tidak tampak ikut serta; hanya orang kepercayaan Xi, He Lifeng, yang mendampingi. 

Belakangan ini, rumor tentang Xi kehilangan kekuasaan terus beredar, dan publik memperhatikan bahwa setiap kali terjadi krisis politik, Xi kerap keluar “menyembah Buddha”, hingga dijuluki “pelarian mendadak ke Buddha”.

Xi Jinping Kunjungi Baima Si dan Gua Longmen

Media resmi CCTV Tiongkok merilis video kunjungan Xi di Luoyang. Ia pertama-tama menginspeksi perusahaan Luoyang Bearing Group Co., Ltd., lalu mengunjungi Baima Si dan Gua Longmen.

Dalam rekaman video, tampak Xi Jinping berambut putih, berjalan tertatih, dan tubuhnya tampak kurus. Saat berada di Baima Si, ia dan pejabat yang menyertainya masuk ke sebuah aula besar, yang dari tampilannya diduga adalah Aula Raja Langit (Tianwang Dian).

Menurut catatan publik, Baima Si merupakan kuil Buddha pertama yang dibangun secara resmi di Tiongkok, atas perintah Kaisar Ming dari Dinasti Han. Bangunan-bangunan peninggalan yang masih ada saat ini berasal dari Dinasti Yuan, Ming, dan Qing, seperti Aula Raja Langit, Aula Buddha Besar, Aula Mahavira, dan Aula Penyambutan. Di dalam Aula Raja Langit terdapat patung Buddha Maitreya, serta patung Empat Raja Langit di sisi kanan dan kiri aula.

(Tangkapan Layar Berita CCTV)

Setelah mengunjungi Baima Si, Xi langsung menuju Gua Longmen. Dalam video, Xi tampak berdiri di sebuah balkon pengamatan, memandang ke atas pada patung-patung Buddha yang terukir di tebing.

Area Dibersihkan, “Wisatawan” Kemungkinan Figuran

Tidak ada wisatawan terlihat di tempat yang dikunjungi Xi, menandakan kawasan Gua Longmen telah dikosongkan terlebih dahulu. “Wisatawan” yang tampak menyambut Xi dalam video kemungkinan besar merupakan figuran yang diatur oleh pemerintah, sesuai kebiasaan Partai Komunis.

Dari video resmi yang dirilis, tampak bahwa kunjungan Xi ke Luoyang kali ini tidak diikuti oleh Cai Qi, Kepala Kantor Umum Partai, melainkan hanya ditemani oleh He Lifeng, Wakil Perdana Menteri yang dikenal sebagai orang kepercayaan Xi.

Hubungan Dekat He Lifeng dengan Xi Jinping

Diketahui, hubungan antara He Lifeng dan Xi sangat erat. He pernah menjadi pendamping pengantin saat Xi menikah di Xiamen, Fujian. He Lifeng lahir di Provinsi Fujian dan telah bekerja di sana selama 25 tahun, 17 tahun di antaranya bersamaan dengan masa kerja Xi di provinsi yang sama.

Profesor Alfred Wu dari National University of Singapore pernah menganalisis bahwa keunggulan utama He adalah karena telah dipercaya Xi sejak sebelum naik ke puncak kekuasaan. Ia dianggap sebagai bagian dari lingkaran dalam dan tidak menjadi ancaman bagi Xi. “Tugas utama He Lifeng adalah melaksanakan instruksi Xi Jinping; ia sepenuhnya dalam posisi bawahan,” ujarnya.

He Lifeng Baru Saja Selesaikan Perundingan Dagang dengan AS

Perlu dicatat bahwa He Lifeng baru saja menghadiri perundingan dagang tingkat tinggi antara Tiongkok dan Amerika Serikat. Pada 10–11 Mei, pembicaraan berlangsung di Jenewa, Swiss, dengan He sebagai pemimpin delegasi PKT. Hasil perundingan sangat mengejutkan: kedua pihak sepakat untuk menurunkan tarif secara signifikan—dari 145% menjadi 30% di pihak AS, dan dari 125% menjadi 10% di pihak PKT.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa ia hanya akan menurunkan tarif jika Tiongkok bersedia membuat konsesi. Setelah perundingan, dalam wawancara dengan Fox, Trump mengatakan: “Jika saya tidak mencapai kesepakatan itu dengan Tiongkok, saya pikir Tiongkok (PKT) mungkin sudah tercerai-berai.”

Xi Jinping Sembah Buddha di Tengah Krisis?

Pengamat mencatat bahwa setiap kali terjadi krisis politik di internal PKT, Xi kerap melakukan perjalanan yang tampak seperti “sembah Buddha”, sehingga disebut oleh publik sebagai bentuk “mendadak mencari Buddha”.

Contohnya, pada musim panas 2019, menjelang pertemuan Beidaihe, Xi sempat menghilang selama lebih dari 10 hari. Ketika akhirnya muncul kembali, ia terlihat mengunjungi Gua Mogao di Gansu, yang juga dikenal sebagai “Gua Seribu Buddha”.

Pada September 2024, Xi mengunjungi Shaanxi dan Gansu. Dalam laporan resmi, tampak Xi mengamati patung Buddha di Gua Maijishan, Tian Shui, Gansu. Wajahnya terlihat pucat dan perutnya tampak mengecil.

Komentator politik Tiongkok di AS, Tang Jingyuan, mengatakan kepada NTD: “Dari gambar yang dirilis media resmi, Xi Jinping memang terlihat lebih kurus, ini tidak mengejutkan. Jelas ada masalah kesehatan, apalagi ada rumor ia pernah menjalani operasi otak, semua ini menunjukkan kondisi kesehatan yang mengkhawatirkan.”

Ia menambahkan bahwa di usia 71 tahun, wajar jika Xi mengalami masalah kesehatan. Ia juga mencatat bahwa meskipun pemimpin PKT secara resmi menganut ateisme, sejak era Mao Zedong tidak ada satu pun pemimpin yang benar-benar tidak percaya pada “takdir langit”.

Tang menyimpulkan bahwa kebiasaan Xi “mencari Buddha” ini mencerminkan keterdesakan dan kebuntuan dalam menghadapi tekanan politik dan ekonomi, baik dari dalam maupun luar negeri. (Hui)

(Laporan oleh Luo Tingting / Editor: Wen Hui)

Menghilangkan Gulma: Bahan Ini Lebih Efektif daripada Cuka Putih atau Garam

EtIndonesia. Gulma yang sulit diberantas adalah salah satu hal paling menjengkelkan di musim panas. Banyak orang telah mencoba berbagai cara, seperti menggunakan cuka putih atau garam untuk memberantas gulma. Namun, ternyata ada satu bahan yang lebih efektif.

Dalam grup Facebook “Tips dan Trik Berkebun”, seseorang pernah bertanya:
“Aku melihat banyak postingan yang menyarankan menggunakan cuka putih dan garam untuk membasmi gulma. Jalan masuk rumahku ditutupi kerikil, dan gulma tetap tumbuh tidak terkendali, bahkan setelah memakai herbisida yang direkomendasikan. Apakah cuka putih dan garam efektif di jalan masuk? Atau ada pilihan yang lebih baik?”

Anggota grup pun ramai-ramai membagikan pengalaman mereka di kolom komentar. Banyak yang mengatakan cuka atau garam memang bekerja, tetapi mereka menekankan bahwa deterjen bubuk (seperti sabun cuci pakaian) justru lebih efektif.

Salah satu pengguna menulis:
“Aku dulu menaburkan garam di jalan kecil, itu efektif, tapi deterjen bubuk bekerja lebih baik buatku.”

Yang lain berkata:
“Aku menggunakan sabun bubuk murah dan air panas, hasilnya berhasil.”

Ada juga yang menyebut bahwa deterjen bekerja sangat cepat:
“Deterjen sangat efektif terhadap gulma di kerikil. Hasilnya bisa langsung terlihat.”

Cara Kerja Deterjen dalam Menghilangkan Gulma

Ahli taman, Tom Clifford, juga pernah membagikan metode ini kepada situs Ideal Home.

“Herbisida kimia yang kuat memang efektif, tapi seringkali merusak permukaan teras, terutama yang terbuat dari batuan yang rapuh,” ujarnya.

“Deterjen bubuk adalah pilihan yang lebih lembut. Ia tidak merusak permukaan teras dan sangat efektif untuk membasmi gulma.”

Deterjen bubuk mengandung boron, yang bersifat toksik bagi tanaman dan bisa membuat tanaman layu dan mati. Selain itu, sabun dalam deterjen membantu menghilangkan minyak alami yang melindungi daun gulma, sehingga boron bisa membunuh gulma dalam waktu singkat.

Menggunakan Deterjen untuk Menghilangkan Lumut

Direktur utama perusahaan lanskap taman Paving Shopper, Steven Bell, juga pernah menyarankan menggunakan deterjen untuk menangani lumut.

Dalam wawancaranya dengan situs The Fabulous, ia menjelaskan bahwa saat lumut dalam kondisi kering, cukup taburkan deterjen bubuk di atasnya, lalu biarkan hujan membilasnya.

Jika ingin hasil yang lebih cepat, campurkan deterjen dengan air dan semprotkan langsung ke lumut. Setelah lumut mati, bilas dengan air hangat dan sikat dengan sikat keras hingga bersih. (Hui)

Laporan oleh Jin Jing, diterjemahkan dan disunting oleh Lin Qing

PM Israel: Tekanan terhadap Hamas Meningkat, Bantuan  ke Gaza akan Dilanjutkan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada  Senin (19/5) menyatakan bahwa Israel akan melanjutkan bantuan bahan pokok ke Jalur Gaza untuk mencegah terjadinya kelaparan. Pada saat yang sama, militer Israel meningkatkan serangan terhadap Gaza guna memaksa Hamas membebaskan semua sandera.

EtIndonesia. PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa di bawah tekanan dari sekutu dekatnya, Israel memutuskan untuk melanjutkan bantuan bahan pokok ke Gaza demi mencegah krisis kelaparan.

“Kita perlu menyediakan bantuan transisi dalam bentuk paling dasar, guna memastikan tidak terjadi kelaparan,” ujarnya. 

Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Israel,  Eden Bar Tal mengatakan: “Barang-barang yang akan segera dikirim termasuk tepung untuk roti utama yang dikelola oleh organisasi internasional di Gaza, serta makanan bayi dan peralatan medis untuk dapur umum yang dijalankan oleh organisasi internasional.”

Sementara itu, Israel melancarkan gelombang serangan baru terhadap Hamas guna memaksa kelompok tersebut membebaskan semua sandera dan memastikan bantuan tidak jatuh ke tangan Hamas.

Pada hari yang sama, militer Israel merilis video yang menunjukkan peningkatan serangan udara dan operasi darat di Gaza. Sebelum serangan dimulai, militer Israel telah mendesak warga sipil untuk meninggalkan zona pertempuran.

Di kota terbesar kedua di Gaza, Khan Younis, warga kembali meninggalkan rumah mereka.

Pada hari yang sama, Iran menyatakan bahwa Amerika Serikat tidak memiliki hak untuk menyetujui atau menolak program pengayaan uranium negaranya, yang kembali menyentuh “garis merah” Amerika.

Sebelumnya, utusan khusus AS untuk urusan Timur Tengah, Wittkoff, mengatakan kepada media bahwa Amerika memiliki garis merah yang sangat jelas dalam isu Iran, yaitu bahwa Iran tidak boleh memiliki kapasitas pengayaan uranium, bahkan hanya 1%.

Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt : “Kami 100% berkomitmen terhadap garis merah ini. Presiden, utusan Wittkoff, dan Menteri Luar Negeri Rubio telah secara jelas menyampaikan hal ini – tidak hanya kepada publik Amerika, tetapi juga dalam diskusi langsung dengan pihak Iran.”

Hingga saat ini, Iran dan Amerika Serikat telah mengadakan empat putaran perundingan untuk membatasi percepatan program nuklir Teheran. Waktu dan lokasi perundingan selanjutnya belum diumumkan. (hui)

Laporan oleh Zhao Fenghua, NTD Television

Putin Dipermalukan! Gagal Tunjukkan Kekuatan — Rusia Gagal Luncurkan Rudal Balistik Antar Benua Yars yang Diklaim Mampu Menjangkau 10.000 Km

EtIndonesia. Berdasarkan laporan dari badan intelijen militer Ukraina, Rusia dijadwalkan melakukan peluncuran rudal balistik antar-benua RS-24 Yars pada malam sebelumnya dengan dalih latihan tempur. Namun, peluncuran ini gagal dilakukan, tanpa penjelasan resmi dari pihak Rusia. Kejadian ini mempermalukan Kremlin yang sebelumnya gencar mempromosikan rudal ini sebagai senjata strategis yang bisa menjangkau target sejauh lebih dari 10.000 km—ditujukan untuk menggertak Ukraina dan negara-negara Barat.

Rencana Peluncuran Gagal Terwujud, Tak Ada Jejak di Langit

Menurut laporan Reuters pada tanggal 18, yang mengutip sumber dari Dinas Intelijen Pertahanan Ukraina, peluncuran rudal RS-24 Yars dijadwalkan berlangsung dari wilayah Sverdlovsk di Rusia, yang berdekatan dengan Kota Nizhny Tagil (hanya sekitar 25 kilometer jauhnya). Lokasi yang relatif dekat dengan pemukiman ini dinilai berisiko, karena jejak peluncuran sangat mungkin direkam warga dan tersebar luas di internet.

Namun hingga kini, tidak ditemukan satu pun video atau bukti visual yang menunjukkan adanya peluncuran tersebut. Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa peluncuran batal dilakukan atau mengalami kegagalan teknis yang sengaja ditutup-tutupi.

Rudal yang Ditakuti Tapi Rentan Masalah

Menurut data dari Missile Defense Project, sebuah lembaga di bawah naungan think tank Washington, RS-24 Yars adalah rudal balistik antar-benua (ICBM) berjenis tiga tahap dengan mesin roket bahan bakar padat. Rudal ini dilengkapi dengan tiga hulu ledak terpisah (Reentry Vehicles/RV) serta alat bantu penetrasi (penetration aid) yang memungkinkan rudal menembus sistem pertahanan lawan dan menghancurkan target dalam radius hingga 10.500 kilometer. Dikenal dengan mobilitas tinggi dan daya rusak besar, Yars menjadi tulang punggung kekuatan nuklir strategis Rusia.

Namun begitu, ini bukan kali pertama rudal ini mengalami masalah. Laporan dari Defense Express menyebutkan bahwa pada tahun 2023, Rusia dua kali mengalami kegagalan peluncuran RS-24 Yars, di mana rudal keluar dari jalur yang ditentukan (loss of trajectory). Hal ini diyakini bisa jadi alasan utama mengapa peluncuran terbaru tidak terealisasi.

Apalagi, peluncuran ini dilakukan bertepatan dengan momen pembicaraan sensitif antara Moskow dan Washington, sehingga Kremlin kemungkinan enggan menanggung malu jika rudalnya kembali gagal, apalagi di hadapan dunia internasional.

Kemungkinan Masalah pada Tahap Awal Peluncuran

Defense Express juga tidak menutup kemungkinan bahwa kegagalan terjadi pada tahap pertama peluncuran. Meskipun RS-24 Yars merupakan versi modern dari rudal Topol-M (RT-2PM2), yang dikenal lebih tua, Rusia tetap memiliki rekam jejak yang tidak mulus dalam proyek rudal jarak jauhnya.

Pada tahun 2024, misalnya, Rusia mengalami insiden ledakan saat mencoba meluncurkan rudal balistik antar-benua RS-28 Sarmat, yang seharusnya lebih canggih. Insiden ini memperlihatkan bahwa meskipun Rusia terus membanggakan persenjataan strategisnya, resiko kegagalan teknis masih tinggi.

Kesimpulan: Propaganda Nuklir yang Gagal Terealisasi

Rencana peluncuran RS-24 Yars oleh Rusia, yang sejatinya dimaksudkan sebagai unjuk kekuatan strategis dan sinyal ancaman ke Barat, justru menjadi bumerang akibat gagal terlaksana dan mengundang keraguan atas kemampuan militer Moskow.

Ketika ancaman nuklir dijadikan alat diplomasi dan intimidasi, kegagalan teknis semacam ini bukan hanya memalukan di mata dunia, tetapi juga menggerus kredibilitas Rusia sendiri di panggung internasional.(jhn/yn)

Trump: Perundingan Damai Rusia-Ukraina Dimulai Segera! Vatikan Mungkin Akan Terlibat

EtIndonesia. Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin (19 Mei) melakukan pembicaraan telepon selama dua setengah jam dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Setelah itu, Trump juga berbicara melalui telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen, serta para pemimpin negara Prancis, Jerman, Italia, dan Finlandia untuk menjelaskan arah perundingan. 

Tak lama kemudian, Trump menyatakan kepada media bahwa perundingan antara Rusia dan Ukraina akan segera dimulai, dan mengungkapkan bahwa Vatikan kemungkinan besar akan menjadi lokasi perundingan tersebut.


“Kami baru saja mengadakan pembicaraan selama dua setengah jam dengan Vladimir Putin, dan saya rasa kami telah mencapai beberapa kemajuan. Semoga kita bisa membuat sesuatu terjadi. Kami juga telah berbicara dengan sebagian besar pemimpin negara-negara Eropa. Kami sedang berupaya untuk mengakhiri konflik ini secepat mungkin,” kata Trump. 

Setelah berbicara dengan Putin, Trump segera menghubungi Presiden Ukraina Zelenskyy, Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen, serta para pemimpin Prancis, Italia, Jerman, dan Finlandia, untuk menyampaikan bahwa “perundingan antara Rusia dan Ukraina akan segera dimulai.”

Trump juga mengungkapkan bahwa Vatikan kemungkinan besar akan menjadi lokasi perundingan.

Putin menyatakan bahwa pembicaraannya dengan Presiden Trump bersifat mendalam, jujur, dan sangat konstruktif.

Putin menekankan bahwa Rusia mendukung penyelesaian damai atas konflik ini, namun menegaskan bahwa harus ditemukan cara paling efektif untuk mencapai perdamaian. Ia menyebutkan bahwa dirinya dan Trump telah menyepakati bahwa Rusia bersedia menandatangani nota kesepahaman dengan Ukraina mengenai syarat-syarat gencatan senjata di masa mendatang.

 “Nota kesepahaman ini akan memuat serangkaian isu penting, seperti prinsip penyelesaian, klausul perjanjian damai yang mungkin, termasuk kemungkinan penerapan gencatan senjata untuk jangka waktu tertentu apabila kesepakatan tercapai,” katanya. 

Putin kembali menegaskan posisi Rusia, yaitu bahwa hal paling penting adalah menghapus akar penyebab krisis Ukraina. Ia menyatakan bahwa baik Rusia maupun Ukraina harus menunjukkan niat terbesar untuk mencapai perdamaian, serta menemukan solusi kompromi yang menguntungkan semua pihak.

Pada hari yang sama, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensyky menyampaikan di Kyiv bahwa Ukraina dan para sekutunya sedang mempertimbangkan untuk mengadakan konferensi tingkat tinggi yang melibatkan banyak pihak sebagai bagian dari upaya mengakhiri perang.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy:  “Kami berharap konferensi ini akan dihadiri oleh para pemimpin tinggi: termasuk dari Amerika Serikat, Ukraina, Rusia, negara-negara Eropa, dan Inggris.”

Saat membicarakan isi percakapannya dengan Trump, Zelenskyy menyebutkan bahwa ia mengajukan tiga hal utama:

  1. Permintaan untuk segera menerapkan gencatan senjata secara menyeluruh;
  2. Jika Rusia menolak gencatan senjata, maka ia meminta Amerika Serikat mempertimbangkan sanksi yang lebih berat terhadap Moskow;
  3. Tidak seorang pun boleh membuat keputusan terkait Ukraina tanpa kehadiran Ukraina dalam pembicaraan.

Laporan oleh Yi Jing untuk NTD

Peringati Hardiknas dan Harkitnas, XLSMART Selenggarakan Akademi Konten Kreator di Surabaya

0

Surabaya — PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) melalui program unggulannya Teman Pintar Indonesia, menyelenggarakan kegiatan content creator academy sebagai rangkaian kegiatan menyambut Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional. Kegiatan ini berlangsung selama tiga bulan di Kota Surabaya. Workshop dan kompetisi dilakukan pada bulan Januari-Maret 2025 diikuti dengan penilaian selama April 2025, dan pengumuman pemenang di bulan Mei 2025.

Peserta pelatihan adalah para siswa-siswi SMK di Surabaya. Setiap setelah pelatihan mereka diberi tugas membuat konten video di media sosial masing-masing. Konten tersebut kemudian dievaluasi oleh dewan juri. Evaluasi ini untuk memperbaiki konten peserta, sehingga kedepannya hasil yang diharapkan lebih baik lagi. Selama tiga bulan tersebut konten para pesera dikompetisikan yang selanjutnya dipilih tiga orang pemenang mewakili sekolah masing – masing.

Head of Corporate Communications & CSR dari XLSMART, Dani Miftahul Akhyar, mengatakan, “Program Teman Pintar Content Creator Academy dari XLSMART ini sudah berjalan konsisten selama lima tahun terakhir. Selain si Surabaya, kegiatan ini juga berjalan di 9 kota/kabupaten lain yaitu Bandar Lampung, Pringsewu, Bandung Barat, Depok, Cilacap, Blora, Kediri, Malang, dan Makassar. Program Teman Pintar Indonesia merupakan program pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas di bidang pendidikan. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah memberikan edukasi literasi digital dan content creator academy ke berbagai kalangan masyarakat yang dilaksanakan melalui aplikasi daring maupun luring.”

Leader Smartfren Community Kota Surabaya Hamida Soetadji, sebagai penyelenggara kegiatan, menambahkan “Materi yang diberikan selama workshop bertujuan mengembangkan talenta digital peserta. Materi yang diberikan antara lain teknik videografi dan editing, personal branding, dan public speaking. Semua materi disambut antusias oleh pasar peserta. Kegiatan di Surabaya ini berkolaborasi dengan Fakultas Ilmu Komunikasi Uiversitas Dr. Soetomo Surabaya”.

“Selama mengikuti workshop banyak hal yang selama ini belum tahu, sehingga saya banyak tanya kepada mentor di setiap sesi kelas. Jadi kami tidak melepas begitu saja, dampingan pasca workshop dari mentor sangat diperlukan. Sehingga materi yang diberikan nara sumber tidak hilang. Apalagi target dari worskshop ini mereka bisa praktek sesuai tema yang diberikan pemateri.”, testimoni dari Muhammad Rafif Pemenang ke-2 dari SMK Unitomo jurusan Multimedia, Kamis (15/05/2025)

Penyerahan hadiah diilakukan di Gedung Fakultas Ilmu Komunikasi Unitomo Surabaya. Pemenang pertama diraih oleh Dennis Rachmad Syahputra SMKTAG (SMK 17 Agustus) yang mendapatkan hadiah uang tunai Rp 3 juta. Pemenang kedua diraih oleh Muhammad Rafif Khairullah (SMK Unitomo) mendapatkan Rp 2 juta. Dan pemenang ketiga diraih oleh Muhammad Ihsan (SMK Unitomo) mendapatkan hadiah tunai Rp 1juta.

Hubungan Sebaik Apa pun, Jangan Ungkapkan 10 Rahasia Ini Kalau Tak Mau Merugi

EtIndonesia. Kepercayaan antar manusia ibarat kaca—sekali retak, sulit untuk kembali seperti semula. Terlalu cepat membuka diri pada orang lain adalah kesalahan fatal, dan bahkan dalam hubungan yang sangat dekat sekalipun, tetap diperlukan batasan yang sehat. Ada rahasia-rahasia tertentu yang ibarat kotak Pandora—sekali terbuka, akan sulit ditutup kembali. Bisa melukai diri sendiri dan orang lain, serta berpotensi menjadi pemicu konflik besar di kemudian hari.

Berikut adalah 10 rahasia yang sebaiknya tidak diungkapkan kepada siapa pun, meski hubungan terasa sangat akrab:

1. Pendapatan dan Kondisi Keuangan Pribadi

Uang adalah batu ujian paling jujur bagi sifat manusia. Membuka informasi soal penghasilan berarti menempelkan label di dahi sendiri: terlalu tinggi bisa memicu iri hati, terlalu rendah bisa membuat orang meremehkan. Keuangan adalah privasi inti, dan bahkan sahabat atau kerabat dekat bisa berubah sikap saat menyangkut kepentingan. Menjaga misteri tentang finansial bukan berarti sombong, tetapi bentuk perlindungan dan penghormatan terhadap relasi yang sehat.

2. Komentar Negatif tentang Orang Lain

Gosip adalah jebakan. Hari ini mungkin Anda sedang curhat pada seseorang, tapi siapa yang bisa menjamin besok orang itu berada di kubu lawan? Setiap kata negatif yang keluar bisa berubah bentuk saat tersebar, dan cepat atau lambat sampai ke telinga pihak yang dibicarakan. Tembok pun bisa bocor, apalagi mulut manusia. Bijaklah dalam menjaga ucapan.

3. Masalah Internal dan Rahasia Keluarga

Rumah tangga adalah pelabuhan, bukan bahan pembicaraan. Mengungkap konflik keluarga berarti membuka aib diri sendiri. Orang luar tidak akan memahami sepenuhnya konteks dan emosi yang terlibat, dan nasihat mereka bisa saja justru memperkeruh keadaan. Lebih dari itu, apa yang Anda ungkapkan hari ini bisa digunakan untuk menyerang Anda di masa depan.

4. Rencana Besar yang Belum Terwujud

Jangan bicarakan hasil sebelum panen. Membocorkan rencana penting sebelum terlaksana hanya akan mengalihkan fokus dan membuka peluang sabotase. Dunia ini penuh dengan orang yang berharap Anda sukses, tapi juga tidak sedikit yang takut melihat Anda melampaui mereka. Bekerjalah dalam diam, dan biarkan hasil yang berbicara.

5. Jaringan dan Koneksi Khusus yang Anda Miliki

Relasi adalah aset, bukan bahan pameran. Semakin Anda mengumbar siapa yang Anda kenal, semakin cepat nilainya tergerus. Hubungan yang berharga butuh perawatan, bukan eksploitasi. Menyebut-nyebut koneksi bisa membuat orang lain berniat memanfaatkan atau malah merusaknya. Jaga agar tetap rendah hati dan tidak terlalu terbuka soal siapa yang Anda kenal.

6. Kelemahan dan Masa Lalu yang Tidak Ingin Diungkit

Luka yang ditunjukkan ke orang lain berisiko disiram garam. Semua orang punya masa lalu yang kelam, dan sisi lemah yang ingin disimpan rapat-rapat. Sekalipun dibagikan dalam momen penuh kepercayaan, cerita semacam itu bisa berubah menjadi gosip, olok-olok, bahkan senjata di saat konflik. Ketulusan Anda bisa jadi bumerang.

7. Kekurangan Pasangan dan Konflik Rumah Tangga

Hubungan cinta adalah taman pribadi yang tak semestinya dijadikan tontonan umum. Mengeluhkan pasangan ke orang lain sama dengan membuka aib rumah sendiri. Ini bukan hanya melecehkan pasangan Anda, tapi juga menunjukkan bahwa Anda sendiri tidak bisa menyelesaikan masalah secara dewasa. Orang bijak tahu bahwa masalah rumah tangga hanya layak diselesaikan oleh dua pihak yang terlibat, bukan dengan melibatkan pihak ketiga.

8. Pemasukan Gelap atau Keuntungan Tidak Sah

Integritas adalah pondasi dari ketenangan batin. Uang atau keuntungan yang diperoleh secara tidak wajar adalah bom waktu. Saat Anda membocorkannya ke orang lain, itu artinya Anda menyerahkan pemantik kepada orang tersebut. Ingat: hari ini dia sahabat, tapi besok bisa jadi orang yang membocorkan atau bahkan melaporkan Anda.

9. Rahasia Orang Lain yang Anda Ketahui

Menjaga rahasia orang lain adalah tanda kematangan dan kehormatan diri. Sekali Anda membocorkan rahasia orang lain, maka kepercayaan pada diri Anda pun ikut runtuh. Orang akan memberi label “si mulut besar”, dan dari sana semua hubungan akan mulai merenggang. Orang berkarakter tidak menyimpan rahasia untuk dibicarakan—mereka membawanya ke liang kubur.

10. Pendapat Sejujurnya tentang Atasan di Tempat Kerja

Dunia kerja adalah medan pertempuran yang membutuhkan kecermatan. Membuka opini pribadi tentang atasan, sekecil apa pun, adalah risiko besar. Bahkan obrolan paling privat sekalipun bisa bocor ke orang yang salah. Setiap kata yang diucapkan bisa menjadi penghalang karier Anda di kemudian hari. Bijaklah memilih kapan harus bicara, dan kapan sebaiknya diam.

Diam Bukan Berarti Palsu, Tapi Dewasa

Ada rahasia-rahasia yang memang harus disimpan sendiri. Ini bukan kemunafikan—ini adalah kecakapan hidup. Dunia orang dewasa menuntut kita untuk bijak menjaga kata-kata, tahu kapan berbicara, dan tahu kapan menutup mulut. Menjaga sepuluh rahasia ini sama artinya dengan menjaga stabilitas hubungan, reputasi, dan ketenangan hati kita sendiri.

“Orang bijak menjaga diam, orang ceroboh membiarkan lidahnya menjadi bumerang.”

Jadilah pribadi yang dipercaya karena kediamanmu, bukan dicurigai karena keterbukaanmu yang sembrono.(jhn/yn)

Bagaimana Peretas Bisa Mengendalikan Ponsel Anda Tanpa Anda Mengklik Tautan Apa Pun

Serangan zero-click telah berkembang dari yang awalnya hanya menargetkan tokoh penting menjadi ancaman bagi siapa pun yang memiliki perangkat pintar

Chris Summers

Pada tahun 2025, kebanyakan orang tidak bisa lepas dari laptop dan ponsel pintar mereka. Seiring dengan kedekatan itu, muncul pula kewaspadaan terhadap bahaya mengklik email, SMS, atau pesan WhatsApp yang tidak diminta.

Namun, kini muncul ancaman baru yang kian berkembang yang disebut serangan zero-click, yang sebelumnya hanya menargetkan kalangan VIP atau orang-orang sangat kaya karena biaya dan kompleksitasnya yang tinggi.

Serangan zero-click adalah serangan siber yang dapat meretas perangkat tanpa perlu pengguna mengklik apa pun. Serangan ini bisa terjadi hanya dengan menerima pesan, panggilan, atau file. Penyerang memanfaatkan celah tersembunyi dalam aplikasi atau sistem untuk mengambil alih kendali perangkat, tanpa memerlukan tindakan apa pun dari pengguna—dan pengguna pun tetap tidak menyadari adanya serangan tersebut.

“Meskipun kesadaran publik baru-baru ini meningkat, serangan semacam ini sebenarnya telah berkembang selama bertahun-tahun dan semakin sering terjadi seiring dengan menjamurnya ponsel pintar dan perangkat terkoneksi lainnya,” kata Nathan House, CEO dari StationX, sebuah platform pelatihan keamanan siber berbasis di Inggris, kepada The Epoch Times.

 “Kerentanan utama ada pada perangkat lunaknya, bukan pada jenis perangkatnya. Artinya, perangkat apa pun yang terhubung dan memiliki kelemahan yang dapat dieksploitasi, bisa saja menjadi target,” tambahnya.

Aras Nazarovas, peneliti keamanan informasi dari Cybernews, menjelaskan kepada The Epoch Times mengapa serangan zero-click biasanya menargetkan kalangan VIP, bukan individu biasa.
“Karena menemukan celah zero-click sangat sulit dan mahal, biasanya eksploitasi semacam ini digunakan untuk mendapatkan akses terhadap informasi dari tokoh-tokoh penting, seperti politisi atau jurnalis di rezim otoriter,” ujarnya.
“Mereka sering digunakan dalam kampanye yang terarah. Penggunaan eksploit semacam ini untuk mencuri uang sangat jarang.”

Pada Juni 2024, BBC melaporkan bahwa platform media sosial TikTok mengakui bahwa sejumlah akun dalam jumlah “sangat terbatas,” termasuk milik outlet berita CNN, telah disusupi.
Meskipun ByteDance, pemilik TikTok, tidak mengonfirmasi bentuk peretasan tersebut, perusahaan keamanan siber seperti Kaspersky dan Assured Intelligence menyebutkan bahwa hal itu kemungkinan berasal dari eksploitasi zero-click.

 “Bagian yang memerlukan kecanggihan tinggi adalah dalam menemukan bug yang memungkinkan serangan seperti itu dan menulis eksploitasi untuk bug tersebut,” kata Nazarovas.

 “Pasar eksploitasi semacam ini telah bernilai miliaran dolar selama bertahun-tahun. Beberapa broker eksploitasi di pasar gelap atau abu-abu bahkan menawarkan $500.000 hingga $1 juta untuk rantai eksploitasi semacam ini pada perangkat dan aplikasi populer.”

Nazarovas menambahkan bahwa meskipun pengguna biasa pernah menjadi korban serangan zero-click tipe ‘drive-by’—serangan yang muncul setelah pemasangan perangkat lunak berbahaya secara tidak sengaja—serangan semacam itu kini semakin jarang karena meningkatnya pasar abu-abu untuk eksploitasi jenis ini.

House menjelaskan bahwa eksploitasi zero-click umumnya mencari kelemahan pada perangkat lunak dan aplikasi yang mahal untuk ditemukan, sehingga pelakunya biasanya adalah “aktor negara atau kelompok yang memiliki pendanaan besar.”

Pasar Spyware yang Berkembang

Meski saat ini ada inovasi AI yang membuat kejahatan siber tertentu seperti kloning suara atau vishing menjadi lebih umum, Nazarovas menyebut belum ada bukti bahwa hal ini meningkatkan risiko dari serangan zero-click.

House menambahkan bahwa AI dapat digunakan untuk “menulis rantai eksploitasi zero-click oleh orang-orang yang sebelumnya tidak memiliki waktu, pengalaman, atau pengetahuan untuk menemukan dan menulis eksploitasi seperti itu.”

Namun, katanya, peningkatan serangan zero-click dalam beberapa tahun terakhir “lebih disebabkan oleh berkembangnya pasar spyware dan makin tersedianya eksploitasi canggih, bukan karena teknik berbasis AI secara langsung.”

 Ia mengatakan bahwa serangan zero-click sudah ada selama lebih dari satu dekade, dengan kasus paling terkenal adalah skandal spyware Pegasus.

Pada Juli 2021, The Guardian dan 16 media lainnya menerbitkan serangkaian laporan yang menuduh bahwa pemerintah-pemerintah asing menggunakan perangkat lunak Pegasus buatan perusahaan Israel, NSO Group, untuk memata-matai setidaknya 180 jurnalis dan sejumlah target lainnya di seluruh dunia.

 Target Pegasus yang diduga termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron, pemimpin oposisi India Rahul Gandhi, dan penulis Washington Post Jamal Khashoggi, yang dibunuh di Istanbul pada 2 Oktober 2018.
Dalam sebuah pernyataan saat itu, NSO Group mengatakan, “Seperti yang telah NSO nyatakan sebelumnya, teknologi kami tidak terkait dalam bentuk apa pun dengan pembunuhan mengerikan terhadap Jamal Khashoggi.”

Pada 6 Mei, juri di California memberikan ganti rugi sebesar $444.719 dan hukuman denda sebesar $167,3 juta kepada perusahaan induk WhatsApp, Meta, dalam gugatan privasi terhadap NSO Group.

 Keluhan WhatsApp tersebut berfokus pada spyware Pegasus, yang menurut gugatan itu dikembangkan “untuk diinstal secara jarak jauh dan memungkinkan akses serta kontrol jarak jauh atas informasi—termasuk panggilan, pesan, dan lokasi—di perangkat seluler yang menggunakan sistem operasi Android, iOS, dan BlackBerry.”

‘Target Ikutan’

“Meski pengguna biasa kadang menjadi target sampingan, para penyerang umumnya menyimpan eksploitasi mahal ini untuk individu yang informasinya sangat berharga atau sensitif,” kata Nazarovas.

Menurutnya, perusahaan-perusahaan besar menawarkan ‘bug bounty’ kepada peretas, yaitu imbalan untuk mendorong mereka menemukan celah dan melaporkannya ke perusahaan, alih-alih menjualnya kepada broker yang kemudian menjualnya secara ilegal ke pihak-pihak tak bertanggung jawab.

House menyebut bahwa bertahan dari serangan zero-click “sulit,” tetapi beberapa langkah dasar keamanan siber bisa mengurangi risikonya.

 “Pengguna sebaiknya selalu memperbarui perangkat lunak dan sistem operasi, rutin me-reboot perangkat mereka, dan menggunakan mode keamanan tingkat lanjut seperti lockdown mode milik Apple—terutama jika mereka merasa termasuk target berisiko tinggi,” ujarnya.

House menegaskan bahwa apa pun tindakan pencegahan yang diambil, penting untuk menyadari bahwa “serangan yang sangat canggih—seperti dari aktor negara maju—dapat menembus bahkan pertahanan yang paling kuat sekalipun.”

Nazarovas mengatakan bahwa banyak perusahaan teknologi besar seperti Apple, Google, dan Microsoft mengumpulkan data telemetri secara luas dari miliaran perangkat dan menggunakan data tersebut untuk mendeteksi eksploitasi zero-click dan serangan canggih lainnya.

Data telemetri adalah informasi yang dikumpulkan secara jarak jauh dari perangkat seperti ponsel dan komputer. Data ini—terutama yang berkaitan dengan penggunaan aplikasi dan perilaku pengguna—dikirim kembali ke sistem pusat untuk membantu meningkatkan performa, memperbaiki masalah, atau melacak aktivitas.

“Ketika celah yang memungkinkan serangan semacam itu terdeteksi, celah itu bisa segera diperbaiki dan pembaruannya bisa langsung disalurkan ke miliaran pengguna berkat fitur pembaruan otomatis,” ujar Nazarovas.

Prediabetes pada Remaja Dapat Melipatgandakan Risiko Kerusakan Jantung Dini

Mary West

Bahkan remaja dan dewasa muda yang tampak sehat pun mungkin sedang menuju penyakit jantung jika mereka memiliki kadar gula darah tinggi. Perubahan gaya hidup sederhana dapat membantu mengurangi risikonya.

Dokter sudah mengetahui bahwa penyakit jantung merupakan salah satu komplikasi potensial dari diabetes, namun untuk pertama kalinya, penelitian mengkaji hubungan paling awal antara gula darah dan jantung. Hasilnya menunjukkan bahwa kadar gula darah yang tinggi secara terus-menerus selama masa pertumbuhan antara remaja dan dewasa muda dapat melipatgandakan risiko kerusakan jantung secara struktural dan fungsional hingga tiga kali lipat. Perempuan terdampak lima kali lebih besar dibanding laki-laki.

Temuan ini menunjukkan bahwa faktor gaya hidup dan pola makan sangat penting dalam mengelola kadar gula darah selama masa ini.


Bagaimana Gula Darah Tinggi Merusak Jantung

Dalam studi yang diterbitkan di Diabetes Care, para peneliti internasional menilai 1.595 remaja di Inggris pada usia 17 dan 24 tahun, dengan memantau prevalensi prediabetes melalui kadar gula darah puasa. Prediabetes mengacu pada kadar gula darah puasa yang lebih tinggi dari normal namun belum mencapai ambang diagnosis diabetes. 

Batas kadar gula darah yang menunjukkan prediabetes adalah 5,6 milimol per liter (mmol/L), seperti yang direkomendasikan oleh American Diabetes Association, dan 6,1 mmol/L, yang merupakan rekomendasi saat ini di banyak negara.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 6,2% remaja usia 17 tahun memiliki kadar gula darah puasa sebesar atau di atas 5,6 mmol/L, yang meningkat menjadi 26,9% pada usia 24 tahun. Sekitar 1% remaja memiliki kadar gula darah puasa sebesar atau di atas 6,1 mmol/L pada usia 17 tahun, namun prevalensinya meningkat menjadi 5,6% pada usia 24 tahun. Untuk kedua batas tersebut, perbedaan antara usia 17 dan 24 tahun menunjukkan peningkatan lima kali lipat.

Tim peneliti juga menilai perubahan ukuran jantung dengan mengevaluasi pembesaran ventrikel kiri melalui ekokardiografi, sebuah tes pencitraan untuk menilai struktur dan fungsi jantung. Ventrikel kiri adalah bilik jantung yang menerima darah beroksigen dari paru-paru melalui atrium kiri dan memompanya ke seluruh tubuh melalui aorta. Hipertrofi ventrikel kiri merujuk pada penebalan dinding ventrikel kiri, yang dapat menyebabkan penyakit jantung seperti gagal jantung atau detak jantung tidak normal (aritmia).

Prevalensi pembesaran ventrikel kiri meningkat dari 2,4% pada usia 17 menjadi 7,1% pada usia 24. Prevalensi disfungsi jantung meningkat dari 9,2% pada masa remaja menjadi 15,8% pada awal masa dewasa. Gula darah tinggi juga dikaitkan dengan penurunan relaksasi otot jantung, gangguan fungsi jantung, dan peningkatan tekanan pada aliran darah yang kembali ke jantung.

Pengukuran pada usia 17 dan 24 tahun menunjukkan bahwa kadar gula darah puasa sebesar atau di atas 5,6 mmol/L dikaitkan dengan peningkatan 46% pada pembesaran ventrikel kiri. Selain itu, resistensi insulin yang berlangsung lama dikaitkan dengan peningkatan 10% kemungkinan terjadinya kerusakan jantung dini yang memburuk. Resistensi insulin terjadi ketika sel tidak lagi merespons insulin, sehingga menyebabkan kadar gula darah meningkat.

Menariknya, para peneliti mengamati perbedaan yang sangat signifikan antara jenis kelamin. Peningkatan kadar gula darah merusak jantung perempuan lima kali lebih cepat dibandingkan laki-laki. Oleh karena itu, para penulis merekomendasikan perhatian khusus terhadap perempuan dalam hal pencegahan.


Masa Remaja Akhir sebagai Periode Kunci

Penelitian sebelumnya dari tim ini menunjukkan bahwa masa remaja akhir adalah periode kunci dalam perkembangan penyakit jantung dan metabolik, kata Dr. Andrew Agbaje, seorang dokter dan profesor asosiasi epidemiologi klinis dan kesehatan anak di University of Eastern Finland, dalam siaran pers.

“Temuan saat ini semakin menegaskan bahwa bahkan remaja dan dewasa muda yang terlihat sehat dan memiliki berat badan normal pun bisa berada di jalur menuju penyakit kardiovaskular, jika mereka memiliki kadar gula darah dan resistensi insulin yang tinggi.”


Perbedaan Risiko Jantung antara Laki-Laki dan Perempuan

Sistem metabolik perempuan berbeda dengan laki-laki, kata Agbaje kepada The Epoch Times. Otot memainkan peran penting dalam metabolisme gula darah, dan laki-laki memiliki massa otot lebih banyak daripada perempuan.

Selain itu, massa lemak berlebih menjadi penyebab dua pertiga hubungan antara resistensi insulin dan kerusakan jantung, dan perempuan memiliki massa lemak lebih banyak daripada laki-laki, jelasnya.

“Secara fisiologis, kadar gula yang tidak terkontrol pada perempuan berdampak buruk pada jantung lebih cepat dibanding laki-laki. Studi pada orang dewasa menunjukkan bahwa diabetes memengaruhi jantung perempuan lebih parah dibanding laki-laki.”


Gula dan Pembesaran Jantung

“Kadar gula darah yang tinggi berarti gula tidak mencapai sel-sel yang membutuhkannya sebagai bahan bakar dan energi, kemungkinan karena insulin yang tidak mencukupi,” kata Agbaje.

Gula darah yang sangat tinggi bisa menjadi racun bagi organ vital, termasuk mata, ginjal, saraf, dan jantung.

Pembesaran jantung bisa terjadi saat gula darah tinggi menarik lebih banyak air ke pembuluh darah melalui osmosis dan kemudian masuk ke jantung, katanya. Saat ini terjadi, jantung terpaksa bekerja lebih keras untuk memompa volume darah yang lebih besar. Kelebihan beban kerja ini memperbesar bilik dan dinding otot jantung, sehingga fungsinya menjadi kurang efektif. Jika kelebihan gula darah tidak dikurangi ke tingkat normal sejak dini, jantung dapat terus membesar dan akhirnya gagal dan berhenti bekerja akibat stres jangka panjang selama beberapa dekade.

Karena studi ini berfokus pada populasi muda, gagal jantung dan serangan jantung jarang didiagnosis pada tahap ini, kata Agbaje.

“Namun, pembesaran ventrikel kiri merupakan penanda awal kerusakan jantung yang secara klinis terbukti dapat memprediksi penyakit jantung dan kematian. Ini dapat menyebabkan serangan jantung, gagal jantung, stroke, gagal ginjal dan hati, serta kematian dini.”


Perubahan Gaya Hidup untuk Mencegah Prediabetes

Remaja berisiko mengalami pradiabetes dan diabetes terutama karena gaya hidup mereka, menjadikan ini faktor risiko yang bisa diubah, kata Dr. Raeeda Gheewala, dokter penyakit dalam bersertifikat, kepada The Epoch Times.

Gheewala menyarankan pemeriksaan rutin kadar gula darah untuk deteksi dini prediabetes. “Hal ini dapat menghasilkan intervensi gaya hidup secara cepat sebelum kesehatan remaja memburuk menjadi diabetes sepenuhnya.”


Tingkatkan Aktivitas Fisik dan Kurangi Waktu Layar

Aktivitas fisik rutin memainkan peran penting dalam menurunkan risiko prediabetes, ujar Gheewala.

“Remaja sebaiknya melakukan setidaknya 30 menit olahraga intensitas sedang (yang meningkatkan detak jantung di atas 100 kali per menit) lima hari dalam seminggu. Ini bisa dilakukan dengan membatasi waktu layar, memprioritaskan tidur 8–10 jam, dan mendorong aktivitas luar ruangan.”

Waktu layar merujuk pada waktu menonton TV dan bermain video game pasif di komputer atau ponsel. Pembatasan waktu layar perlu dilakukan karena aktivitas ini sangat populer di kalangan remaja dan dikaitkan dengan perilaku tidak aktif. Tinjauan sistematis yang diterbitkan dalam American Journal of Preventive Medicine menemukan bahwa intervensi untuk mengurangi waktu layar meningkatkan aktivitas fisik dan memperbaiki pola makan serta berat badan.

Para penulis mencatat bahwa pengurangan waktu layar juga mengurangi paparan iklan makanan tidak sehat dan kebiasaan mengemil makanan ringan.


Makan Pola Diet Sehat

“Menambah asupan nutrisi berbasis nabati dalam makanan sehari-hari remaja dapat mengurangi kemungkinan berkembangnya penyakit kronis dan berdampak jangka panjang terhadap kesehatan,” ujar Gheewala.

Makan menyebabkan kadar gula darah meningkat, yang mendorong tubuh melepaskan insulin untuk mengembalikannya ke tingkat normal.

Ia menjelaskan bahwa indeks glikemik adalah indikator yang memberi peringkat makanan dari 0 hingga 100 berdasarkan kemampuannya meningkatkan gula darah. Roti putih, pasta putih, dan makanan manis cenderung memiliki indeks glikemik tinggi. Selain itu, makanan kemasan dan olahan, yang mengandung lebih banyak garam dan gula, juga meningkatkan gula darah. Maka, membatasi makanan-makanan ini bersama makanan dengan indeks glikemik tinggi akan membantu menjaga kadar gula darah tetap sehat.

Gheewala mencatat bahwa makanan tinggi serat seperti gandum utuh dan kacang-kacangan cenderung memiliki indeks glikemik rendah. “Makanan utuh ini tidak hanya membantu rasa kenyang lebih lama, tetapi juga membantu mengatur porsi makan dan menjaga berat badan sehat. Obesitas, terutama di bagian perut, adalah faktor risiko prediabetes. Kita harus memperhatikan jenis dan jumlah kalori yang kita konsumsi.”

Pola makan yang disarankan Gheewala mirip dengan Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH), yang terdiri dari buah, sayur, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, produk susu, unggas, dan ikan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Diabetes Spectrum menemukan bahwa diet DASH dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi obesitas, sehingga bermanfaat bagi penderita prediabetes. Diet DASH juga dikaitkan dengan penurunan risiko 20% terkena diabetes tipe 2.

Meskipun diet DASH kaya makanan nabati seperti yang direkomendasikan Gheewala, diet ini juga mencakup unggas dan ikan. Namun karena diet DASH dianggap sangat sehat, ia merasa nyaman mendukungnya. Gheewala menekankan bahwa tujuannya adalah membantu orang menemukan pola makan sehat yang mereka sukai dan bisa dijalani dalam jangka panjang.

“Jika menambahkan ikan dan unggas bisa memberi fleksibilitas dan variasi yang memudahkan terciptanya kebiasaan sehat jangka panjang, saya sangat mendukungnya. Langkah kecil dan konsisten bisa memberikan hasil besar dalam jangka panjang.”

Dilaporkan Ada Orang yang Tewas dalam Dugaan Penembakan di Tiongkok Tengah

0

EtIndonesia. Laporan mengenai penembakan fatal sangat jarang terjadi di Tiongkok, di mana Partai Komunis Tiongkok (PKT) umumnya melarang kepemilikan senjata api oleh warga sipil dan secara ketat mengontrol informasi yang dianggap merugikan citranya.

Setidaknya satu orang tewas dalam insiden yang oleh para saksi mata disebut sebagai penembakan di luar sebuah restoran di kota Wuhan, Tiongkok bagian tengah.

Dua orang lainnya mengalami luka-luka di luar restoran yang terletak di Jalan Chongren, distrik Qiaokou—sebuah area yang dipenuhi gerai makanan dan restoran barbeku malam hari dengan tempat duduk di luar—pada 18 Mei  pukul 21.37 waktu setempat, menurut pernyataan kepolisian yang dirilis pada 19 Mei.

Pihak berwenang setempat menyebut insiden tersebut sebagai “cedera yang disengaja” akibat suatu perselisihan, dan menyatakan bahwa tersangka telah ditangkap, namun tidak mengungkapkan jenis senjata yang digunakan dalam serangan itu.

Unggahan yang beredar di media sosial dalam negeri sejak 18 Mei menyebut insiden itu sebagai penembakan. Beberapa pengguna membagikan gambar dan video yang menunjukkan seorang pria terkulai di kursi dengan darah terlihat di wajah dan kausnya, sementara seorang individu lain tampak tergeletak di tanah.

Tiga warga setempat juga menggambarkan insiden itu sebagai penembakan saat berbicara dengan edisi bahasa Mandarin dari The Epoch Times sebelum jumlah korban resmi diumumkan, dengan salah satu dari mereka mengutip keterangan seorang teman yang menyaksikan langsung kejadian tersebut. Mereka meminta agar identitas mereka dirahasiakan karena takut akan pembalasan dari pihak berwenang.

Salah satu warga mengatakan bahwa korban yang tewas mengelola sebuah tempat permainan arcade yang menampilkan permainan terkait perjudian.

Warga lain menyebutkan bahwa penembakan itu dilakukan oleh seorang pria bersenjata tunggal yang datang dengan bersepeda.

The Epoch Times tidak dapat memverifikasi klaim mereka secara independen.

Tiongkok memiliki salah satu peraturan senjata api paling ketat di dunia, umumnya melarang kepemilikan senjata api oleh warga sipil, kecuali bagi mereka yang bekerja di profesi tertentu, seperti pemburu, yang diizinkan menggunakan senjata api di area yang telah ditentukan. Pihak berwenang secara rutin melakukan kampanye untuk menyita senjata. Dalam serangkaian kejahatan kekerasan acak tahun lalu, pisau sering digunakan sebagai senjata dalam banyak kejadian.

Partai Komunis Tiongkok (PKT) secara ketat memantau diskusi publik setelah tragedi besar, dengan cepat menghapus kesaksian saksi mata dari platform media sosial untuk mengendalikan narasi. Beijing sering menonjolkan angka resmi rendah terkait kejahatan bersenjata api untuk dibandingkan dengan tingginya tingkat pembunuhan di Amerika Serikat, sebagai cara untuk mengalihkan kritik terhadap pelanggaran hak asasi manusianya.

Hingga 19 Mei, video dan gambar terkait insiden di Wuhan masih beredar di platform media sosial luar negeri seperti X, tetapi banyak yang telah dihapus di balik sistem sensor internet Tiongkok, yang dijuluki Great Firewall (Tembok Api Besar).

Tagar seperti “penembakan Wuhan” telah disensor di Weibo, versi Tiongkok dari X, sementara pencarian untuk kata kunci lain yang berkaitan, termasuk “Distrik Qiaokou Wuhan,” sebagian besar hanya menampilkan pernyataan resmi. (asr)