Home Blog Page 25

Penyintas Bom Atom Hiroshima : Dari Berdoa untuk Perdamaian Menjadi Pencipta Perdamaian

0

EtIndonesia. Di tengah ketidakstabilan situasi dunia yang ekstrem, Penghargaan Nobel Perdamaian tahun ini diberikan kepada organisasi penyintas bom atom Jepang, yang kembali menarik perhatian dunia terhadap isu senjata nuklir dan perdamaian umat manusia. Penyintas bom atom Jepang menyatakan bahwa sekarang adalah waktunya untuk “beralih dari berdoa untuk perdamaian menjadi menciptakan perdamaian”.

Perang Rusia-Ukraina yang telah berlangsung selama dua tahun terus memanas, konflik di Timur Tengah merebak, dan situasi di Selat Taiwan, Laut China Selatan, serta Semenanjung Korea semakin tegang. Rusia dan Korea Utara secara terbuka menyatakan tidak akan meninggalkan senjata nuklir mereka, sedangkan Tiongkok yang aktif mengembangkan senjata nuklir juga semakin memperkuat kerja sama dengan negara-negara poros kejahatan seperti Rusia, yang menimbulkan ancaman besar bagi keamanan regional dan dunia. Kekhawatiran makin meningkat bahwa Perang Dunia Ketiga mungkin akan pecah, bahkan mungkin melibatkan penggunaan senjata nuklir yang mematikan.

Pada 11 Oktober lalu, Penghargaan Nobel Perdamaian tahun ini diumumkan, dan “Federasi Korban Bom Atom dan Hidrogen Jepang” dianugerahi penghargaan ini. Komite Nobel Norwegia mengakui upaya kelompok ini “untuk mendorong dunia bebas nuklir” dan melalui kesaksian mereka yang mengalaminya, mereka memberi tahu orang-orang bahwa senjata nuklir tidak boleh digunakan lagi. Ketua Komite Nobel Norwegia, Joergen Watne Frydnes, mengingatkan negara-negara pemilik nuklir bahwa senjata nuklir tidak boleh digunakan, “perang nuklir dapat menghancurkan peradaban kita”.

Penganugerahan ini merupakan kedua kalinya Jepang menerima Penghargaan Nobel Perdamaian sejak mantan Perdana Menteri Eisaku Sato pada tahun 1974, yang menandatangani Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) atas kontribusinya terhadap perdamaian. “Federasi Korban Bom Atom dan Hidrogen Jepang” didirikan pada tahun 1956 dengan tujuan untuk menceritakan pengalaman 79 tahun yang lalu dari sudut pandang mereka yang mengalaminya, mengatakan kepada dunia bahwa senjata nuklir harus dihapuskan untuk menjaga perdamaian manusia.

Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, mengatakan: “Penghargaan ini sangat berarti bagi organisasi yang telah berupaya menghapus senjata nuklir selama bertahun-tahun.” 

Mantan Perdana Menteri Fumio Kishida juga menyatakan kegembiraannya di platform X, mengatakan: “Bekerja untuk mencapai dunia tanpa nuklir adalah misi negara yang satu-satunya mengalami serangan bom atom.”

Pada 13 Oktober lalu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengeluarkan pernyataan, menyampaikan selamat kepada kelompok Jepang yang memenangkan penghargaan: “Atas nama Amerika Serikat, saya dengan tulus mengucapkan selamat kepada Anda atas terpilihnya Anda untuk Nobel Perdamaian, dan mengucapkan selamat atas pekerjaan bersejarah Anda untuk memastikan senjata nuklir tidak digunakan lagi.”

Dia menekankan: “Kita harus terus berusaha sampai hari ketika senjata nuklir di dunia akhirnya dihapuskan selamanya.” 

Dia juga berbicara tentang kunjungan ke Hiroshima pada Mei tahun lalu, dan menyerukan: “Seperti yang saya rasakan dengan kuat saat bertemu dengan penyintas bom atom, kita harus terus bergerak menuju hari di mana senjata nuklir dihapuskan secara permanen di dunia.”

Biden juga mengatakan dalam pernyataannya bahwa :”Amerika Serikat siap untuk berkonsultasi dengan Rusia, Tiongkok, dan Korea Utara tanpa prasyarat apa pun untuk menurunkan ancaman nuklir.”

Hiroe Sato (Penyintas) : Mengirimkan Pesan Perdamaian dari Hiroshima ke Dunia

Hiroe Sato, penyintas ledakan bom atom Hiroshima dan Nagasaki, yang kini menjabat sebagai ketua organisasi nirlaba “HPS International Welfare Organization” Jepang, telah lama menceritakan kerusakan besar yang disebabkan oleh ledakan bom atom melalui berbagai cara.

Pada 15 Oktober lalu, Hiroe Sato, yang kini berusia 86 tahun, menceritakan pengalamannya dalam wawancara dengan reporter the Epoch Times. Sato lahir di Hiroshima pada Mei 1938. Ketika Hiroshima dihantam bom atom, dia baru berusia 7 tahun dan merupakan murid kelas satu sekolah dasar. Saat itu, seperti kebanyakan siswa, dia dievakuasi sendirian ke rumah kakeknya untuk menghindari serangan udara. Sehari sebelum ledakan, orangtuanya datang untuk mengunjunginya sehingga selamat dari bencana, sedangkan kakak laki-lakinya yang bertekad untuk tetap sekolah di Hiroshima kehilangan nyawanya. Semua siswa yang pergi ke sekolah menjadi korban.

Dia menuturkan: “Setelah ledakan bom atom, Hiroshima rata dengan tanah, tidak ada penghalang apa pun, selain beberapa bangunan yang tidak roboh, bisa melihat seluruh kota. ‘Di reruntuhan, saya dan orangtua saya berlari ke sana kemari tanpa tujuan mencari kakak yang hilang. Di perjalanan, tidak bertemu satu orang pun yang dikenal…'”

“Seluruh kota hancur terbakar. Di tengah musim panas yang panas, tidak ada air. Kemudian, ditemukan sebuah tempat di mana air bocor dari pipa, dan orang-orang mengantre panjang untuk mengambil air. Saat itu, tidak seorang pun yang menerobos antrian, semuanya berjalan tertib.”

Dia juga melihat seorang wanita yang telanjang bulat, mungkin karena pakaiannya terbakar habis, tampak sangat menyedihkan… Melihat semua itu saat masih anak-anak, semua pengalaman itu terukir dalam pikirannya, dan tidak akan pernah hilang.

 Untuk Menyampaikan Perasaannya kepada Generasi Berikutnya dan Seluruh Dunia, Dia Mendirikan Organisasi HPS Internasional (Hiroshima Peace Station) pada Tahun 2005, Berharap Menjadikan Hiroshima sebagai Pusat Perdamaian Dunia

 Keterangan gambar: Pada 5 Agustus 2023, seorang pria mengunjungi Museum Peringatan Perdamaian Hiroshima. (Kazuhiro Nogi/AFP via Getty Images)

“Dari sini kita harus memulai mengirimkan pesan perdamaian,” katanya. Setelah mendirikan HPS, dia mengadakan berbagai kegiatan dan ceramah setiap tahun, serta menerbitkan memoir, puisi prosa, dan katalog gambar seperti “Harta Karun yang Ditemukan di Bawah Awan Jamur”, yang dia sumbangkan ke sekolah dan perpustakaan. Dia mengatakan bahwa dia menghabiskan hampir semua uang pensiunannya untuk kegiatan amal. Dia menyatakan, saat semakin banyak orang yang mengetahui tentang bom atom, mereka harus “beralih dari berdoa untuk perdamaian menjadi menciptakan perdamaian”.

Fumio Kishida, yang berasal dari Hiroshima, terpilih sebagai anggota parlemen Jepang dari Hiroshima dan terpilih kembali hingga saat ini. Karena dia adalah perwakilan dari Hiroshima, dia sangat paham tentang situasi bom atom di Hiroshima. Selama menjabat sebagai Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri, dia mengadakan pertemuan puncak G7 di Hiroshima dan mengundang pemimpin dunia untuk mengunjungi Hiroshima, sehingga dunia dapat lebih memahami kondisi dan aspirasi warga Hiroshima yang terdampak bom atom.

Pusat bom atom Hiroshima terletak di pusat kota Hiroshima, yang kini merupakan lokasi Taman Peringatan Perdamaian Hiroshima, di atas delta sungai. Di dalam taman ini terdapat beberapa monumen, termasuk Kubah Genbaku yang rusak, Museum Peringatan Perdamaian Hiroshima, dan banyak monumen untuk perdamaian.

Keterangan gambar: Pada tanggal 6 Agustus 2024, yang menandai 79 tahun bom atom Hiroshima, warga menaruh lentera di Taman Peringatan Perdamaian Hiroshima sebagai doa untuk perdamaian. (STR/JIJI Press/AFP via Getty Images)

Di dalam Museum Peringatan Perdamaian Hiroshima, terdapat banyak materi sejarah, artefak nyata, dan foto, masing-masing dengan kisahnya sendiri tentang momen sejarah tersebut.

Memasuki taman, terlihat banyak deretan kertas origami burung bangau yang digantung. Ini adalah simbol khas Hiroshima, terutama Taman Peringatan Perdamaian Hiroshima. Setiap tahun, sekitar 10 juta origami burung bangau dikirim ke Hiroshima dari seluruh Jepang dan dunia, mendoakan jiwa-jiwa yang telah pergi dan mengharapkan penghapusan senjata nuklir untuk mencapai perdamaian dunia yang abadi.

Hiroe Sato sering mengadakan berbagai kegiatan di taman perdamaian, termasuk melipat origami burung bangau bersama anak-anak, menghormati, dan mendaur ulang burung bangau yang telah usang.

Hiroshima, sebagai kota pertama di dunia yang mengalami bom atom, juga menjadi simbol kota yang memelihara perdamaian dunia. Setiap musim panas, banyak wisatawan dari seluruh dunia datang untuk mengunjungi situs bom atom dan mempelajari sejarah tersebut.

Setiap tahun pada tanggal 6 Agustus, yang merupakan “Hari Peringatan Perdamaian Hiroshima”, Perdana Menteri Jepang bersama dengan pejabat lokal dan warga setempat mengadakan upacara peringatan di taman perdamaian. Para peserta mengenakan pakaian gelap sederhana, dan wanita menghindari makeup yang mencolok.

Pada pukul 08:15 pagi, ketika bom atom dijatuhkan dan meledak, para peserta melakukan doa diam dan suara sirene terdengar. Pada saat itu, banyak pejalan kaki akan secara otomatis berhenti dan berdiri dengan tangan terlipat dalam doa khusyuk.

Penerimaan Kembali Hadiah Nobel Perdamaian Memicu Pemikiran Baru

Pada tahun 1982, di tengah ketegangan yang meningkat karena konfrontasi AS –
Uni Soviet, korban bom atom Jepang, Senji Yamaguchi, pertama kali berbicara di Perserikatan Bangsa-Bangsa, mengajak “agar tidak ada lagi korban”. ;Pada tahun 2016, Presiden AS saat itu, Barack Obama, mengunjungi Hiroshima dan Taman Peringatan Perdamaian Hiroshima; Pada tahun 2017, PBB mengadopsi Traktat tentang Pelarangan Senjata Nuklir, yang tidak diikuti oleh negara-negara pemilik senjata nuklir termasuk Jepang; Pada tahun 2023, KTT G7 di Hiroshima diadakan, para pemimpin dunia mengunjungi museum bom atom dan menandatangani buku tamu.

Saat ini, pengurangan senjata nuklir dan non-proliferasi dalam situasi yang serius, dengan kecepatan pengurangan senjata nuklir dunia melambat sementara ancaman penggunaan senjata nuklir meningkat. Meskipun Jepang mendesak komunitas internasional untuk mengurangi senjata nuklir dan menghindari proliferasi, realitas lingkungan internasional memaksa Jepang berada di bawah payung nuklir Amerika Serikat.

Mengingat sejarah dan situasi internasional Jepang, baru-baru ini ada politisi di Jepang yang mengusulkan bahwa Jepang perlu memiliki senjata nuklir untuk meningkatkan daya tahan. Sebelum mencalonkan diri sebagai presiden Partai Liberal Demokrat, Shigeru Ishiba menulis dalam publikasi Institut Hudson bahwa Rusia dan Korea Utara telah membentuk aliansi militer, teknologi nuklir sedang dipindahkan dari Rusia ke Korea Utara, dan Korea Utara telah meningkatkan kemampuannya dalam nuklir dan misil. Jika ditambah dengan senjata nuklir strategis Tiongkok, akan sulit bagi Amerika Serikat untuk mengerahkan kekuatan pencegahan yang lebih besar di kawasan tersebut.

Dia mengusulkan pembentukan NATO versi Asia untuk memastikan kemampuan pencegahan terhadap aliansi nuklir Tiongkok, Rusia, dan Korea Utara. Dalam kerangka NATO Asia, juga perlu dibahas masalah kuota nuklir Amerika dan pengenalan senjata nuklir.

Baru-baru ini, think tank Jepang, Sasakawa Peace Foundation, menulis di situs web resminya bahwa ekspansi cepat kemampuan nuklir Tiongkok secara kuat mendorong Jepang untuk mempertimbangkan kembali posisi lamanya. Jepang harus mengajukan pertanyaan terkait kepada Amerika Serikat dan membahasnya secara domestik.

Politisi konservatif Jepang, Sanae Takaichi, sebelumnya juga mengusulkan untuk mendiskusikan hal ini dalam Partai Liberal Demokrat, menyatakan bahwa “ketergantungan pada negara lain tidak dapat melindungi warga negara.”

Mantan Menteri Luar Negeri Yoko Kamikawa percaya bahwa, sebagai satu-satunya negara di dunia yang mengalami bencana nuklir, Jepang harus berhati-hati dalam hal kepemilikan senjata nuklir.(jhn/yn)

Presiden Ukraina Berterima Kasih kepada Australia atas Sumbangan 49 Tank M1A1 Abrams

Australia akan mengirimkan 49 tank M1A1 Abrams yang akan dipensiunkan ke Ukraina di tengah perang Rusia-Ukraina

Crystal-Rose Jones

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, berterima kasih kepada Perdana Menteri Anthony Albanese dan rakyat Australia atas donasi lebih dari $170 juta (US$115 juta) dalam bentuk “bantuan pertahanan penting” dalam perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung.

Komentar tersebut muncul setelah pemerintah Australia mengonfirmasi akan menyumbangkan 49 tank M1A1 Abrams kepada Ukraina.

Tank-tank tersebut diperoleh pada tahun 2007, namun belum pernah digunakan dalam pertempuran aktif. Tank yang lama akan digantikan oleh armada tank tempur M1A2 Abrams yang lebih baru, sebanyak 75 unit.

Tank-tank yang lebih baru tersebut telah disetujui oleh mantan Perdana Menteri Scott Morrison dengan biaya $3,5 miliar.

“Kami menghargai kemitraan kami dengan Australia dan kontribusi berarti mereka dalam mencapai perdamaian yang adil dan langgeng di Ukraina, memulihkan stabilitas di Eropa, dan melindungi tatanan internasional berbasis aturan,” kata Zelenskyy di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

“Australia tetap menjadi mitra andal kami dalam membela kebebasan, demokrasi, kehidupan manusia, dan keamanan global.”

Menurut Angkatan Pertahanan Australia (ADF), tank yang disumbangkan ke Ukraina dilengkapi dengan meriam dan senapan mesin serta memiliki jangkauan kuat dalam segala kondisi cuaca.

Namun, tank-tank tersebut dianggap sudah berumur, dan Ukraina diberi opsi untuk memperbaikinya sebelum kedatangan atau langsung menerimanya sebagai suku cadang.

Beberapa armada akan tetap berada di Australia selama transisi ke model yang lebih baru berlangsung.

Tentara Ukraina sudah terlatih dalam pengoperasian tank-tank tersebut berkat donasi sebelumnya dari Amerika Serikat.

“Ini akan sangat membantu dan digunakan untuk berbagai garis pertahanan dan operasi defensif,” kata Duta Besar Ukraina untuk Australia, Vasyl Myroshnychenko.

Menteri Industri Pertahanan Pat Conroy mengatakan kepada ABC Radio National bahwa Australia akan mendukung Ukraina sepanjang perang.

“Kami benar-benar merasa terhormat menjadi penyumbang bantuan militer terbesar di luar NATO,” katanya.

“49 tank M1A1 Abrams yang sangat mumpuni ini akan membantu mendukung rakyat Ukraina dalam perjuangan heroik mereka untuk mengakhiri perang sesuai persyaratan mereka, dan akan membantu mempertahankan tekanan terhadap Rusia.”

Pengurangan Jumlah Tank Dinilai Membahayakan Australia

Langkah ini muncul karena para pakar pertahanan selama bertahun-tahun mendorong Australia untuk mengurangi jumlah tank Abrams dan mengubahnya menjadi kekuatan militer yang lebih cocok untuk lingkungan maritim negara tersebut.

Namun pada  Juni, mantan Mayor Jenderal ADF Adam Findlay memperingatkan bahwa hal ini bisa membuat militer terlalu fokus pada satu area dan kurang siap menghadapi sifat perang yang tidak terduga.

Strategi saat ini yang dipegang oleh Australia berfokus pada pembalasan jarak jauh yang mematikan jika terjadi serangan di wilayah Australia, serta penambahan kapal laut dan mobilitas.

Findlay, yang sekarang menjadi profesor di Universitas Griffith, mengatakan bahwa strategi saat ini telah “mengabaikan kemampuan pertempuran darat.”

“Anda terlibat dalam pertempuran darat ketika Anda benar-benar ingin mengalahkan musuh. Ketika tentara Australia berdiri di darat dengan musuh dikalahkan, itulah saat musuh benar-benar kalah,” katanya.

Hesai Technology Kembali Dimasukkan ke dalam Daftar Hitam oleh Amerika Serikat karena Terkait dengan Militer Tiongkok

0

EtIndonesia. Departemen Pertahanan Amerika Serikat kembali memasukkan produsen lidar Tiongkok, Hesai Technology, ke dalam daftar hitam setelah melakukan peninjauan informasi terbaru. Alasan pemutusan adalah dugaan kerjasama perusahaan tersebut dengan militer Tiongkok

Berdasarkan dokumen pengadilan yang dikeluarkan oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat pada hari Rabu (16/10)  dan dua surat yang ditandatangani oleh Wakil Menteri Pertahanan Kathleen Hicks yang dikirimkan ke Kongres, Hesai Technology kembali dimasukkan ke dalam daftar entitas sanksi.

Dokumen pengadilan menunjukkan bahwa Departemen Pertahanan awalnya menghapus Hesai Technology dari daftar entitas berdasarkan informasi awal, namun kemudian menilai berdasarkan informasi terbaru bahwa perusahaan masih memenuhi kriteria untuk dimasukkan ke dalam daftar berdasarkan Pasal 1260H dari Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional Tahun Fiskal 2021, dan kembali memasukkan perusahaan tersebut ke dalam daftar entitas. Departemen Pertahanan akan menerbitkan pengumuman di Federal Register dalam beberapa hari ke depan untuk memberitahukan keputusan ini.

Departemen Pertahanan menyatakan bahwa jika Hesai Technology memintanya, mereka akan segera mengirimkan laporan analisis yang mendukung keputusan terbaru ini.

Berdasarkan Pasal 1260H dari Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional Tahun Fiskal 2021, Departemen Pertahanan telah memasukkan 73 perusahaan Tiongkok ke dalam daftar “Perusahaan Tiongkok yang Terlibat Militer”. Hesai Technology pertama kali dimasukkan ke dalam daftar ini pada tanggal 31 Januari 2024.

Kongres Amerika mengesahkan legislasi ini pada tahun 2021, yang mengharuskan Pentagon untuk menyusun daftar ini. Legislasi ini bertujuan untuk memperkuat pengawasan terhadap perusahaan Tiongkok yang beroperasi di Amerika Serikat, yang diduga melalui program integrasi militer-sipil membantu modernisasi militer Tiongkok.

Hesai Technology, yang berbasis di Shanghai dan terdaftar di Nasdaq, telah mengajukan gugatan pada Mei lalu, menantang keputusan pemerintah Amerika Serikat dan menyatakan “tidak ada entitas pemerintah atau militer Tiongkok  yang mencoba mempengaruhi atau mengontrol manajemen, strategi, atau operasi penelitian dan pengembangan Hesai.”

Menurut laporan Reuters, Hesai Technology menyatakan bahwa dimasukkannya ke dalam daftar 1260H telah menyebabkan “kerusakan reputasi yang serius, penurunan harga saham yang signifikan, serta kehilangan peluang bisnis,” sehingga meminta pengadilan federal Amerika Serikat untuk memerintahkan pemerintah menghapusnya dari daftar tersebut.

Sebelumnya, Hesai Technology membela diri dengan menyatakan bahwa lidar mereka tidak memiliki kemampuan penyimpanan atau transmisi gambar nirkabel, sehingga tidak menimbulkan ancaman.

Namun, berdasarkan laporan tahun 2023 dari U.S.-China Economic and Security Review Commission (USCC), produk utama Hesai adalah sistem sensor LiDAR (Light Detection and Ranging) yang digunakan untuk kendaraan otonom, dan militer Amerika Serikat telah menentukan bahwa teknologi ini memiliki aplikasi luas di medan perang.

Demi keamanan nasional, Departemen Perdagangan Amerika Serikat pada tanggal 23 September mengusulkan untuk melarang penggunaan perangkat lunak dan perangkat keras Tiongkok dalam kendaraan terintegrasi yang beroperasi di jalan-jalan Amerika Serikat. Menurut hasil penyelidikan oleh Biro Industri dan Keamanan (BIS) Departemen Perdagangan, beberapa teknologi dari Tiongkok atau Rusia menimbulkan risiko yang tidak semestinya bagi infrastruktur kritis Amerika Serikat dan pengguna kendaraan terintegrasi.

Media Amerika mengungkapkan bahwa beberapa entitas militer Tiongkok yang masuk daftar hitam telah mencoba melanjutkan operasi mereka di Amerika Serikat dengan mengganti nama dan menandatangani perjanjian lisensi, di antara tindakan lainnya.

Wall Street Journal pada Mei lalu mengungkapkan bahwa Hesai Technology pada Desember 2023 telah mendaftarkan sebuah perusahaan di Michigan, Amerika Serikat, dengan nama American Lidar, yang rencananya akan mendekati tiga produsen otomotif besar di Amerika Serikat. Namun, tidak ada informasi tentang Hesai yang disebutkan dalam informasi pendaftaran American Lidar.

Setelah dimasukkan ke dalam daftar hitam Departemen Pertahanan, saham Hesai anjlok 30% dalam satu hari. Perusahaan kemudian menghentikan rencana pembangunan pabrik American Lidar dan menyalahkan daftar hitam Amerika Serikat sebagai penyebabnya.(jhn/yn)

PBB  Tidak Akan Menarik Pasukan UNIFIL dari Lebanon Selatan

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu meminta agar UNIFIL ditarik, dengan mengklaim mereka “memberikan perisai manusia” kepada Hizbullah

Chris Summers

Dewan Keamanan PBB menolak tunduk pada tekanan Israel untuk menarik pasukan perdamaian dari Lebanon Selatan dan mendesak kedua  pihak untuk menghormati netralitasnya. 

Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada 14 Oktober, Dewan Keamanan PBB juga menyampaikan “keprihatinan mendalam” atas meningkatnya korban sipil, penghancuran infrastruktur, dan jumlah orang yang kehilangan tempat tinggal di Lebanon.

Kepala penjaga perdamaian PBB, Jean-Pierre Lacroix, mengatakan kepada wartawan di New York pada 14 Oktober bahwa pasukan perdamaian akan tetap berada di posisinya meskipun ada permintaan dari Israel agar mereka bergerak tiga mil ke utara.

Pasukan Israel memasuki Lebanon selatan pada 1 Oktober untuk menumpas militan Hizbullah yang menembakkan roket ke seberang perbatasan. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menuduh pasukan penjaga perdamaian PBB, (The U.N. Interim Force in Lebanon- UNIFIL), “memberikan perisai manusia” kepada teroris. 

Pada 13 Oktober, dalam pidato video yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, Netanyahu mengatakan: “Kami menyesalkan cedera yang dialami tentara UNIFIL, dan kami melakukan segala daya kami untuk mencegah cedera ini. Namun cara yang sederhana dan jelas untuk memastikan hal ini adalah dengan segera mengeluarkan mereka dari zona bahaya.”

Hamas—yang melancarkan serangan tak beralasan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang—bersekutu dengan Hizbullah, dan Israel kini berperang di dua front.

Hormati Keamanan UNIFIL

Dalam pernyataan 14 Oktober, yang dibacakan oleh Duta Besar Swiss untuk PBB, Pascale Baeriswyl, presiden Dewan Keamanan, semua pihak didesak “untuk menghormati keselamatan dan keamanan personel UNIFIL dan markas PBB.”

PBB dan Israel saling tuduh pada 14 Oktober tentang sebuah insiden di pangkalan UNIFIL di Ramyah. PBB mengatakan dua tank Merkava Israel menghancurkan gerbang utama pangkalan tersebut dan masuk secara paksa. Setelah mereka pergi, peluru meledak 100 meter jauhnya, melepaskan asap yang melayang ke pangkalan dan membuat personel PBB cedera, menurut pernyataan pasukan tersebut.

Juru bicara PBB, Stéphane Dujarric, mengatakan kepada wartawan: “Lima penjaga perdamaian terluka dalam insiden ini, termasuk satu penjaga perdamaian yang mengalami luka tembak. Sumber tembakan tersebut belum dikonfirmasi oleh UNIFIL.” Namun, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan Hizbullah telah menembakkan rudal anti-tank ke pasukan Israel, melukai 25 dari mereka. Serangan Hizbullah sangat dekat dengan pos UNIFIL, dan sebuah tank yang membantu mengevakuasi korban di bawah tembakan kemudian mundur ke pos UNIFIL, menurut IDF.

“Ini bukan serangan terhadap pangkalan. Bukan mencoba masuk ke pangkalan. Ini adalah tank di bawah tembakan berat, dalam peristiwa korban massal, mundur untuk keluar dari bahaya,” kata juru bicara internasional militer Israel, Nadav Shoshani, kepada wartawan.

Pernyataan Dewan Keamanan PBB menyerukan semua pihak untuk mematuhi hukum humaniter internasional, yang mewajibkan perlindungan terhadap warga sipil. Isi pernyataan juga menyerukan implementasi penuh Resolusi Dewan Keamanan 1701, yang mengakhiri perang Israel–Hizbullah tahun 2006, “dan mengakui perlunya langkah-langkah praktis lebih lanjut untuk mencapai hasil tersebut.”

Resolusi itu menyerukan agar tentara Lebanon ditempatkan di seluruh Lebanon selatan dan militan Hizbullah dilucuti, namun tidak ada yang terlaksana.

Duta Besar Rusia Menuduh Israel

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, mengatakan: “UNIFIL tidak dapat mencegah permusuhan. UNIFIL sedang dipertaruhkan dan satu negara secara terbuka mengancam personelnya, yang tidak dapat diterima.”

Dewan Keamanan terpecah sejak 7 Oktober 2023 dalam konflik ini, dengan Amerika Serikat mendukung Israel secara tegas, sementara kekhawatiran dan dukungan bagi warga sipil Palestina dan Lebanon semakin meningkat di antara beberapa anggota dewan lainnya. Namun Dewan Keamanan bersatu dalam isu Lebanon.

Duta Besar AS Robert Wood mengatakan kepada wartawan, “Bagus bahwa dewan dapat berbicara dengan satu suara tentang apa yang ada di benak semua orang di seluruh dunia saat ini, dan itu adalah situasi di Lebanon.”

Wood mengatakan pernyataan Dewan Keamanan mengirim pesan kepada rakyat Lebanon, “bahwa dewan peduli, bahwa dewan memantau masalah ini dan hari ini dewan berbicara dengan satu suara.”

Diperkirakan 1.400 orang telah tewas di Lebanon dalam sebulan terakhir, menurut otoritas Lebanon. Tidak jelas berapa banyak dari mereka yang merupakan militan Hizbullah dan berapa yang merupakan warga sipil. PBB juga memperkirakan bahwa sekitar 1,2 juta orang telah mengungsi di dalam negeri di Lebanon selama sebulan terakhir.

Serangan roket dan drone Hizbullah telah menewaskan sekitar 60 orang Israel dalam 12 bulan terakhir, termasuk empat tentara Israel yang tewas dalam serangan di pangkalan Brigade Golani di Binyamina pada 13 Oktober.

Laporan ini juga didukung oleh Associated Press dan Reuters.

Pemerintahan Biden Desak Israel untuk Meningkatkan Situasi Kemanusiaan di Gaza

Pemerintahan Biden sebelumnya telah memperingatkan bahwa kebijakan AS terhadap Israel dapat dipengaruhi oleh kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza

Ryan Morgan

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden  mengirimkan pesan peringatan baru kepada Israel untuk meningkatkan kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza saat pasukan Israel terus beroperasi di wilayah tersebut. 

Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken menyampaikan peringatan ini dalam sebuah surat tertanggal 13 Oktober kepada Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer.

Komunikasi kepada para menteri Israel tersebut awalnya dimaksudkan untuk tetap bersifat pribadi, tetapi isinya bocor ke pers. 

“Ini adalah surat yang kami anggap sebagai komunikasi diplomatik pribadi yang tidak kami maksudkan untuk dipublikasikan dari pihak kami, tetapi sekarang telah dipublikasikan, saya senang untuk mengonfirmasinya dan berbicara sedikit mengenai hal ini,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller pada konferensi pers 15 Oktober.

Miller mengatakan bahwa surat tersebut menyampaikan keprihatinan bahwa Israel tidak terus memberikan dukungan untuk bantuan kemanusiaan yang masuk ke Jalur Gaza dan bantuan tersebut menurun sekitar 50 persen dari puncaknya selama masa perang.

“Jadi [Blinken], bersama dengan Menteri Austin, merasa perlu untuk menjelaskan kepada pemerintah Israel bahwa mereka perlu membuat perubahan untuk memastikan bahwa tingkat bantuan yang masuk ke Gaza kembali meningkat dari level yang sangat rendah saat ini,” kata Miller.

Pemerintahan Biden  memperingatkan Israel tentang penanganan masalah kemanusiaan di Gaza pada  April. Berbicara pada 15 Oktober, Miller mengatakan bahwa komunikasi sebelumnya menghasilkan beberapa perbaikan sementara, tetapi “yang kami lihat selama beberapa bulan terakhir adalah bahwa tingkat bantuan kemanusiaan tidak dipertahankan.”

Foto-foto surat tersebut, yang diposting di platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, pada 15 Oktober oleh seorang reporter Axios, mengungkapkan bahwa Austin dan Blinken memperingatkan pejabat Israel untuk meningkatkan kondisi kemanusiaan di Gaza dalam waktu 30 hari. Jika Israel gagal melakukannya, para pejabat AS mengatakan, mungkin ada “implikasi bagi kebijakan AS di bawah NSM-20 dan hukum AS yang relevan.”

NSM-20 mengacu pada memorandum kebijakan presiden yang diterapkan Biden pada  Februari. Memorandum ini menegaskan kembali bahwa negara-negara penerima transfer senjata AS harus berkomitmen untuk tidak secara sembarangan menolak atau menghalangi upaya bantuan kemanusiaan AS. Sebuah undang-undang federal AS, yang dikenal sebagai “Leahy law,” juga menyebutkan bahwa pemerintah AS tidak boleh memberikan bantuan militer kepada unit militer asing yang dicurigai melanggar hak asasi manusia.

Miller menolak untuk merinci konsekuensi apa yang mungkin akan terjadi jika Israel tidak menangani masalah kemanusiaan yang diajukan Austin dan Blinken dalam surat tersebut.

“Ada implikasi di bawah hukum AS, di bawah kebijakan, yang tidak akan saya bahas di sini, terutama karena kami berharap Israel membuat perubahan seperti yang digariskan [Austin dan Blinken] dalam surat tersebut,” kata Miller.

Juru bicara Pentagon Sabrina Singh dan juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby juga menolak untuk merinci kemungkinan konsekuensinya.

The Epoch Times menghubungi Kementerian Pertahanan Israel dan Kementerian Urusan Strategis Israel terkait surat dari Austin dan Blinken. Tidak ada kementerian Israel yang merespons hingga berita ini diterbitkan.

Menurut isi surat yang beredar, Israel harus mengizinkan minimal 350 truk berisi pasokan kemanusiaan untuk mencapai Gaza setiap hari. Surat itu juga menyerukan otoritas Israel untuk berkoordinasi dengan organisasi kemanusiaan dan menerapkan jeda dalam pertempuran di Jalur Gaza untuk memungkinkan pengiriman bantuan berlangsung dengan aman.

Blinken dan Austin mendesak pasukan Israel untuk mengizinkan pengungsi yang terlantar agar pindah lebih jauh ke pedalaman selama musim dingin. Al-Mawasi, salah satu koridor kemanusiaan utama bagi para pengungsi, terletak di sepanjang garis pantai Mediterania.

Surat tertanggal 13 Oktober itu juga menyerukan agar pasukan Israel berhenti mengisolasi bagian-bagian Gaza utara.

Surat tersebut dikirim di tengah laporan bahwa para pemimpin militer Israel sedang mempertimbangkan strategi baru di Gaza untuk mengalahkan Hamas, sebuah organisasi yang secara internasional ditetapkan sebagai teroris. Rencana tersebut, yang disusun oleh pensiunan jenderal Israel dan dijuluki “Rencana Jenderal,” menyerukan agar pasukan Israel memberikan batas waktu bagi warga sipil untuk meninggalkan wilayah tertentu di Gaza utara. Mereka yang tetap berada di wilayah yang diblokade tersebut kemudian akan dianggap sebagai kombatan  dan berisiko menjadi target serangan Israel atau diputus dari pasokan makanan, air, dan kebutuhan penting lainnya.

Miller menanggapi “Rencana Jenderal” ini selama konferensi pers Departemen Luar Negeri AS pada 9 Oktober.

Ketika ditanya apakah Amerika Serikat akan mendukung rencana seperti itu, dia menjawab, “Itu sama sekali tidak dapat diterima.”

Pejabat PBB mengatakan pekan lalu bahwa bantuan yang masuk ke Gaza berada pada level terendah dalam beberapa bulan. Sekitar 80 truk yang membawa bantuan telah memasuki wilayah Gaza utara sejak 1 Oktober, turun dari sekitar 60 truk per hari sebelumnya, menurut situs web PBB yang melacak pengiriman bantuan.

The Coordination of Government Activities in the Territories, atau COGAT, badan Israel yang memfasilitasi penyeberangan bantuan ke Gaza, membantah bahwa penyeberangan ke utara sudah ditutup.

Israel dan Hamas telah berperang sejak kelompok militan tersebut menyerang Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang, dua pertiganya adalah warga sipil. Hamas melukai ribuan lainnya selama serangan tersebut dan menculik sekitar 250 orang, sekitar 100 di antaranya masih berada dalam tahanan di Gaza.

Kementerian Kesehatan Gaza mengklaim bahwa Israel telah menewaskan lebih dari 42.000 orang di Gaza selama perang. Badan tersebut tidak membedakan antara kombatan dan nonkombatan, tetapi mengatakan bahwa lebih dari setengah korban adalah perempuan dan anak-anak.

Associated Press berkontribusi pada artikel ini.

Ditekan Tiongkok, Afrika Selatan Desak Kantor Perwakilan Taiwan Pindah dari Ibu Kota pada Akhir Oktober 2024


EtIndonesia.
Pada September 2024, Afrika Selatan berpartisipasi dalam “Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika” (FOCAC) di Beijing dan mengeluarkan pernyataan bersama dengan Pemerintah Tiongkok, menyatakan bahwa “Taiwan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Tiongkok “. Selain itu, Afrika Selatan semakin meningkatkan tekanan terhadap kantor perwakilan Taiwan di Afrika Selatan.Menurut informasi, Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan bahkan mengancam akan menutup kantor tersebut. 

Lebih lanjut, saat Kantor Perwakilan Taiwan di Afrika Selatan mengadakan perayaan Hari Nasional pada 7 Oktober, pihak Afrika Selatan mengirimkan email yang menyatakan bahwa tidak ada ruang untuk negosiasi terkait pemindahan kantor tersebut, dan menetapkan batas waktu hingga 30 Oktober untuk kantor tersebut keluar dari ibu kota Pretoria. Menteri Luar Negeri Taiwan, Lin Chia-lung, telah memberikan instruksi untuk mempertimbangkan langkah-langkah balasan, termasuk kemungkinan meminta kantor penghubung Afrika Selatan di Taipei untuk pindah.

Menurut laporan dari Central News Agency dan Liberty Times, pada 4-6 September, pemerintah Tiongkok menyelenggarakan Forum Kerja Sama Tiongkok -Afrika di Beijing, yang dihadiri oleh lebih dari 50 negara anggota. Setelah pertemuan antara Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa pada 2 September, mereka merilis “Pernyataan Bersama Republik Rakyat Tiongkok dan Republik Afrika Selatan tentang Pendirian Kemitraan Strategis Komprehensif Era Baru”, yang menyatakan bahwa “Taiwan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Tiongkok”.  

Seorang pejabat luar negeri mengungkapkan bahwa sejak KTT BRICS tahun lalu, Pemerintah Afrika Selatan terus menekan Kantor Perwakilan Taiwan di Afrika Selatan untuk pindah. Pada April lalu, mereka kembali menekankan Resolusi PBB No. 2758 dan “Prinsip Satu Tiongkok ” sebagai alasan politik, menuntut agar Pemerintah Taiwan memindahkan kantor perwakilannya dari ibu kota administratif Pretoria ke Johannesburg, yang berjarak sekitar 50 menit berkendara.

Setelah mengetahui niat Pemerintah Afrika Selatan, Kementerian Luar Negeri Taiwan segera melakukan lobi intensif. Selain meminta bantuan dari pejabat Afrika Selatan yang bersahabat dengan Taiwan, mereka juga mencari dukungan dari negara-negara G7 dan negara-negara lain yang memiliki nilai yang sama. Namun, meskipun diplomasi aktif dilakukan dan dukungan dari negara-negara G7 diajukan, tekanan dari Pemerintah Tiongkok terus meningkat.

Seorang pejabat luar negeri menyatakan bahwa Menteri Luar Negeri Lin Chia-lung telah beberapa kali mengadakan rapat terkait masalah ini dan memberikan arahan yang jelas agar langkah-langkah balasan harus dipertimbangkan dengan matang, dengan tetap memperhatikan kepentingan warga Taiwan. Namun, pada tanggal 7 Oktober, saat Kantor Perwakilan Taiwan di Afrika Selatan merayakan Hari Nasional, Pemerintah Afrika Selatan secara resmi meminta kantor tersebut untuk pindah dari ibu kota Pretoria sebelum akhir Oktober. Dalam email yang dikirim, mereka menyatakan bahwa “tidak ada ruang untuk negosiasi” terkait pemindahan kantor dan mengancam bahwa jika Taiwan tidak mematuhi, kantor tersebut akan ditutup.

Seorang sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan bahwa berbagai negara demokratis di dunia telah menyatakan bahwa Resolusi PBB No. 2758 tidak relevan dengan Taiwan. Namun, tindakan Afrika Selatan ini tampaknya bertentangan dengan pandangan dunia internasional, dan pengumuman yang dibuat pada saat perayaan Hari Nasional Taiwan menunjukkan bahwa Afrika Selatan berusaha mengorbankan Taiwan sebagai tawaran kepada pemerintah Tiongkok untuk mendapatkan keuntungan lebih dari Beijing. Hal ini mengecewakan dan tidak akan membantu menyelesaikan masalah domestik Afrika Selatan yang buruk.

Lebih lanjut, sumber tersebut menjelaskan bahwa Kementerian Luar Negeri Taiwan terus memantau perkembangan situasi, dan Menteri Lin telah meminta untuk mempertimbangkan langkah-langkah balasan yang setara. Tindakan yang sedang dipertimbangkan saat ini termasuk kemungkinan meminta kantor penghubung Afrika Selatan di Taipei untuk pindah dari kota, memperketat pemeriksaan visa warga Afrika Selatan, serta menghentikan dukungan untuk program pertukaran pendidikan. Selain itu, mengingat sekitar 5.000 guru bahasa Inggris dari Afrika Selatan bekerja di Taiwan, Taiwan berencana untuk memprioritaskan pengajaran oleh guru dari Eswatini, satu-satunya negara sahabat Taiwan di Afrika, guna mengurangi jumlah guru asal Afrika Selatan di Taiwan.

Pejabat luar negeri mengatakan: “Taiwan telah lama berusaha memperdalam hubungan dengan Afrika Selatan, dan kami tidak pernah melakukan hal yang merugikan Afrika Selatan. Taiwan selalu bernegosiasi dengan itikad baik dengan pemerintah Afrika Selatan, tetapi setelah berbulan-bulan, Pemerintah Afrika Selatan tidak mengindahkan itikad baik kami maupun kekhawatiran negara-negara demokratis seperti G7. Kini, Kementerian Luar Negeri Taiwan telah mempertimbangkan tindakan balasan untuk menyampaikan ketidakpuasan yang kuat terhadap tindakan tidak masuk akal dari pemerintah Afrika Selatan. Taiwan akan mengambil langkah konkret untuk merespons keputusan Afrika Selatan yang mengabaikan persahabatan panjang kedua negara, guna melindungi kedaulatan dan martabatnya.”

Sumber tersebut menambahkan bahwa Afrika Selatan kini berada dalam posisi yang sangat bergantung pada Tiongkok, seperti “minum racun untuk mengatasi rasa haus”. Meskipun Taiwan telah dengan tulus mempromosikan hubungan saling menguntungkan dengan Afrika Selatan, Afrika Selatan memilih untuk mengabaikan hubungan jangka panjang antara kedua negara. Taiwan tidak akan lagi mentoleransi tekanan yang tidak masuk akal dan akan merespons tindakan buruk dari Tiongkok dan Afrika Selatan secara setara.

Sumber tersebut juga menyebutkan bahwa ketergantungan Afrika Selatan pada ekonomi Tiongkok semakin meningkat. Sejak 2015, Tiongkok telah memberikan lebih dari 10 miliar dolar AS dalam bentuk pinjaman kepada perusahaan milik negara Afrika Selatan, termasuk pendanaan besar untuk meningkatkan transportasi kereta api. Namun, meskipun dengan bantuan ini, masalah ekonomi dan keamanan di Afrika Selatan tetap serius. Tingkat pengangguran telah melebihi 33%, dan kesenjangan antara kaya dan miskin di Afrika Selatan adalah yang terbesar di dunia, yang menunjukkan krisis dalam negeri yang terus memburuk dan ketergantungan yang semakin besar pada bantuan dari Tiongkok.(jyn/yn)

Israel Mengecek Kemungkinan Tewasnya Pemimpin Hamas Yahya Sinwar di Gaza

Sebuah gambar grafis, yang diduga menunjukkan tubuh Yahya Sinwar, mulai beredar di media sosial pada  Kamis 17 Oktober 2024, namun kematiannya belum dikonfirmasi

Chris Summers

Militer Israel mengatakan sedang memeriksa apakah pemimpin Hamas Yahya Sinwar termasuk di antara tiga orang yang tewas dalam operasi militer di Gaza. Sinwar, 62 tahun, dianggap oleh Israel sebagai dalang di balik invasi 7 Oktober 2023, di mana para orang-orang yang dipimpin Hamas melancarkan pembantaian di wilayah Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 orang.

Sinwar mengambil alih Hamas setelah pemimpin sebelumnya, Ismail Haniyeh, tewas pada Juli dalam ledakan yang ditargetkan di sebuah rumah tamu di ibu kota Iran, Teheran.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada  Kamis mengatakan dalam sebuah unggahan di X: “Selama operasi IDF di Gaza, 3 teroris dieliminasi. IDF dan ISA sedang memeriksa kemungkinan bahwa salah satu dari teroris tersebut adalah Yahya Sinwar. Pada tahap ini, identitas para teroris belum dapat dikonfirmasi.”

“Di gedung tempat para teroris dieliminasi, tidak ada tanda-tanda keberadaan sandera di area tersebut. Pasukan yang beroperasi di area tersebut terus beroperasi dengan kehati-hatian yang diperlukan.”

Sebuah gambar grafis yang diduga menunjukkan tubuh Sinwar yang sudah tewas beredar di media sosial pada  Kamis di tengah laporan bahwa ia tewas dalam “operasi militer” Israel di Gaza.

IDF sedang melakukan tes DNA pada tubuh yang diyakini sebagai Sinwar.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, memposting di X sebuah ayat dari Perjanjian Lama: “Engkau akan mengejar musuhmu, dan mereka akan jatuh di hadapanmu oleh pedang—Imamat 26.”

“Musuh kita tidak bisa bersembunyi. Kami akan mengejar dan mengeliminasi mereka.”

Sinwar diyakini tinggal di jaringan terowongan bawah tanah di Jalur Gaza, bersama dengan para militan Hamas yang terus melawan pasukan Israel. Hamas menghabiskan lebih dari satu dekade untuk membangun labirin terowongan yang luas.

Pada Desember 2023, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan di X, “Hanya masalah waktu sampai kami menemukannya.”

Sinwar telah menjadi pejabat tertinggi kelompok  tersebut di Gaza sejak 2017, namun Haniyeh tetap menjadi atasannya hingga Juli 2024.

Lahir di kamp pengungsi di kota Khan Younis, Gaza selatan, Sinwar bergabung dengan Hamas pada akhir 1980-an, naik menjadi tokoh penting sebagai pendiri sayap intelijen kelompok tersebut, yang dikenal sebagai Majd.

Pada tahun 1989, Sinwar dijatuhi hukuman empat kali penjara seumur hidup berturut-turut karena menculik dan membunuh dua tentara Israel.

Ia tetap berada di penjara Israel hingga 2021, ketika Israel membebaskan lebih dari 1.000 tahanan Palestina sebagai imbalan atas tentara Israel Gilad Shalit, yang ditangkap oleh Hamas dan ditahan di Gaza selama lima tahun.

Sejak dibebaskan dari penjara, Sinwar  terlibat dalam banyak serangan terhadap Israel, termasuk Perang 11 Hari pada Mei 2021, di mana Hamas dan kelompok Jihad Islam Palestina menembakkan roket ke Israel dan menyebabkan serangan udara balasan dari Israel di Gaza.

Pada 2015, Departemen Luar Negeri AS menetapkan Sinwar sebagai teroris global. Penetapan ini berarti bahwa warga negara AS dilarang memberikan bantuan finansial atau material kepadanya, dan aset apa pun yang mungkin dimilikinya di Amerika Serikat harus dibekukan.

Pada Februari, militer Israel merilis video yang diduga menunjukkan Sinwar bepergian melalui terowongan di bawah Khan Younis pada 10 Oktober bersama beberapa anggota keluarganya.

“Perburuan terhadap Sinwar tidak akan berhenti sampai kami menangkapnya, mati atau hidup,” kata juru bicara IDF Daniel Hagari dalam konferensi pers saat merilis rekaman tersebut, seraya mencatat bahwa video tersebut diambil dari kamera pengintai di dalam terowongan, di mana para tentara memburu Sinwar sejak mereka mengepung rumahnya pada  Desember lalu.

Associated Press dan Reuters berkontribusi pada laporan ini.

Paralayang Menemukan Penemuan Luar Biasa di Puncak Piramida Agung

EtIndonesia. Sebuah paralayang yang terbang di atas piramida Mesir telah menemukan sesuatu yang luar biasa di puncaknya.

Dan tidak, sebelum para penganut teori konspirasi muncul, itu bukanlah suar alien.

Alex Lang telah memanjakan para pengikutnya di Instagram dengan pemandangan Piramida Agung Giza yang menakjubkan saat terbang di atas kepala dengan paralayang bertenaga.

Namun, saat berada di sana, dia melihat sesuatu yang tidak biasa – seekor anjing kecil yang berhasil memanjat hingga ke puncak monumen kuno tersebut.

Anjing berwarna pucat itu ‘menggonggong pada burung’ dari sudut pandang barunya, kata Alex, dan tidak diragukan lagi menikmati pemandangan yang menakjubkan itu juga.

Klip tersebut telah mengumpulkan lebih dari 600.000 like sejauh ini sejak perjalanan paralayangnya pada hari Senin (14/10), dengan beberapa komentator berspekulasi bahwa dia mungkin telah bertemu dengan dewa Mesir kuno Anubis.

Piramida Agung Giza, piramida terbesar di Mesir, terletak di Memphis dan Nekropolisnya.

Diperkirakan berusia sekitar 4.600 tahun dan tingginya hanya sekitar 139 meter.

Luasnya 230 meter persegi di bagian dasarnya dan merupakan bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO.

Piramida batu kapur, mortar, dan granit digunakan sebagai makam firaun Khufu, yang memerintah selama Dinasti Keempat Kerajaan Lama antara tahun 2613 dan 2494 SM.

Pembangunannya memakan waktu sekitar 26 tahun, merupakan yang tertua dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno, dan merupakan satu-satunya keajaiban yang sebagian besar masih utuh.

Saat pertama kali dibangun, tingginya sekitar 147 meter , tetapi seiring berjalannya waktu, sebagian besar lapisan batu kapur putihnya yang halus telah terkikis, sehingga tingginya menjadi seperti yang kita lihat sekarang.

Piramida Agung Giza masih menyimpan sarkofagus granit firaun Khufu. Monumen ini telah dijarah beberapa kali sepanjang sejarah, dan pengunjung masa kini mengikuti tur keliling monumen ini dengan memasuki apa yang disebut Terowongan Perampok. (yn)

Sumber: metro

Seorang Ibu Ajukan Gugatan Hukum untuk Berhenti Menafkahi Putrinya yang Berusia 22 Tahun

EtIndonesia. Seorang wanita Argentina mengajukan kasus ke pengadilan keluarga agar diizinkan untuk berhenti memberi nafkah kepada putrinya yang berusia 22 tahun karena dia mengabaikan studi universitasnya dan tidak memiliki pekerjaan.

Wanita yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan kepada hakim pengadilan keluarga María Laura Dumple bahwa putrinya yang berusia 22 tahun telah terdaftar di Universitas Nasional Río Negro sejak 2020 tetapi baru menyelesaikan 11% dari studinya dan tidak berniat untuk mendapatkan pekerjaan.

Dia menjelaskan bahwa memutus bantuan keuangan kepada anaknya adalah cara terbaik agar dia mau mencari pekerjaan untuk menopang hidupnya sendiri.

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Argentina menetapkan kewajiban orangtua untuk menyediakan sumber daya bagi anak mereka hingga usia 25 tahun, dengan ketentuan bahwa anak tersebut tidak dapat menghidupi dirinya sendiri karena studi atau pekerjaan.

“Perlu dicatat bahwa untuk pemeliharaan yang menjadi kewajiban orangtua kepada anak-anaknya, berdasarkan pasal 663 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Dagang, anak yang berusia antara 21 dan 25 tahun harus membuktikan kelangsungan studinya untuk memperoleh profesi atau pekerjaan dan, dengan demikian, dapat memasuki pasar tenaga kerja dengan kondisi yang lebih baik,” kata hakim pengadilan keluarga. “Selain itu, mereka harus membuktikan bahwa hal ini menghalanginya memperoleh sumber daya yang diperlukan untuk menghidupi diri mereka sendiri.”

Hakim Dumple mengatakan kepada Cadena 3 bahwa anak-anak muda dianggap cukup umur pada usia 18 tahun dan bahwa tunjangan hanya dapat diberikan setelah usia tersebut jika terbukti bahwa anak muda tersebut masih kuliah dan tidak dapat menghidupi diri sendiri. Namun, hal ini tampaknya tidak berlaku bagi anak muda berusia 22 tahun yang telah menempuh pendidikan di universitas selama 4 tahun tetapi baru menyelesaikan 11 persen dari pendidikannya.

Pasal 663 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dimaksudkan untuk membantu kaum muda yang sedang menempuh pendidikan tinggi atau belajar suatu keterampilan tetapi belum mampu menghidupi diri sendiri, baik karena tingkat kesulitan gelar yang ditempuh, maupun karena jadwal kuliah dan magang yang dapat berbeda-beda dalam sehari, sehingga menyulitkan mereka untuk mendapatkan pekerjaan. Namun, dalam beberapa kasus, kewajiban orangtua untuk menghidupi anak-anak mereka yang sudah dewasa justru disalahgunakan.

“Kita tidak bisa kaku dalam menerapkan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata; kita harus mempertimbangkan realitas sosial dari setiap kasus,” kata hakim, seraya menambahkan bahwa putri wanita berusia 22 tahun itu tidak hadir di pengadilan untuk membela posisinya dalam proses peradilan. (yn)

Sumber: odditycentral

Apakah Xi Jinping akan Segera Menghadapi “Momen Lin Biao”?

Forum Elite

Revolusi Kebudayaan yang dimotori oleh Mao Zedong telah mengalami titik perubahan yang sangat mendasar pada 13 September 1971. Pada hari itu, Lin Biao, Wakil Ketua Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang resmi ditunjuk sebagai penerus Mao Zedong, dikabarkan melarikan diri bersama istri dan putranya dengan menumpang pesawat, lalu jatuh dan tewas di Mongolia. Setelah itu, situasi politik Partai Komunis Tiongkok dan sentimen publik di Tiongkok mengalami perubahan dramatis. 

Namun 50-an tahun kemudian, PKT yang dipimpin oleh Xi Jinping terus menjalankan politiknya yang menganut ideologi kiri, menciptakan suasana seperti saat Revolusi Kebudayaan sedang berkobar di Tiongkok. 

Oleh karena itu, berbagai fenomena Revolusi Kebudayaan PKT di saat itu dapat ditemukan pada peristiwa yang sama di Tiongkok sekarang. Sehingga banyak orang bertanya-tanya, apakah “momen Lin Biao” juga akan muncul di era kepemimpinan Xi Jinping? Dan siapa “Lin Biao” yang sekarang?

Insiden Lin Biao Membingungkan. Apakah Lin Liguo adalah Generasi Pertama Aktivis Pro Demokrasi di Tiongkok?

Guo Jun, pemimpin redaksi “The Epoch Times” menjelaskan melalui program “Forum Elite” NTDTV, bahwa pernyataan resminya adalah bahwa pada 13 September 1971, pesawat Trident yang membawa Lin Biao beserta anggota lainnya jatuh saat terbang di atas langit Wendur Khan, Mongolia. Tetapi terdapat banyak cerita tidak resmi yang menyebutkan bahwa pesawat jatuh karena ditembak oleh PKT. 

Ia juga mengatakan, setelah pesawat Lin Biao lepas landas dari Bandara Shanhaiguan, Zhou Enlai memerintahkan agar tidak ada pesawat baik komersial atau militer yang boleh lepas landas atau mendarat di bandara di seluruh negeri, dengan maksud untuk mengawasi ke mana pesawat tersebut terbang. Setelah mengetahui bahwa pesawat telah terbang keluar perbatasan maka sebuah rudal diluncurkan. 

Lalu, kata Guo Jun, Uni Soviet mengirim petugasnya untuk mempelajari secara cermat pesawat Lin Biao tersebut mengatakan bahwa api langsung membakar pesawat sesaat kecelakaan terjadi sehingga semua orang dalam pesawat hangus terbakar dan tidak dapat dikenali lagi. 

Tentu saja, ada juga teori yang menyebutkan bahwa terjadi baku tembak di dalam pesawat, atau seseorang dalam pesawat yang meledakkan pesawat. Artinya setelah ada petugas dalam pesawat tersebut yang tidak ingin melarikan diri mengetahui fakta bahwa pesawat sedang digunakan untuk pelarian ke luar negeri lalu menggunakan kekerasan untuk menghentikan tindakan tersebut, sehingga pesawat jatuh dan menewaskan semua orang. 

Cerita yang paling aneh adalah Lin Biao dan istrinya Ye Qun sama sekali tidak berada di dalam pesawat, yang ada hanya Lin Liguo (putra Lin Biao) beserta anggota kelompoknya. Laporan dari Uni Soviet malahan menyebutkan bahwa ada alat KB dan peninggalan lainnya yang ditemukan dalam tas mayat wanita yang diduga adalah Ye Qun, padahal Ye Qun saat itu sudah berusia 54 tahun. Sedangkan Lin Biao yang sakit-sakitan dulunya pernah cukup lama berobat di Uni Soviet. Karena itu, pihak Uni Soviet memiliki informasi medis, termasuk informasi perawatan gigi Lin Biao. 

Ada kabar yang menyebutkan bahwa Uni Soviet memastikan Lin Biao tidak berada di dalam pesawat, namun Partai Komunis Tiongkok juga memiliki informasi yang menunjukkan bahwa Uni Sovietlah yang memastikan jika Lin Biao berada di dalam pesawat yang jatuh dan terbakar tersebut. 

Setelah puluhan tahun berlalu, hingga kini pun baik Uni Soviet maupun Rusia tetap bungkam, tidak pernah secara terbuka mengumumkan hasil investigasi tentang pesawat itu. Jika Lin Biao memang tidak berada dalam pesawat naas itu, lalu di manakah dia sekarang? Ada teori beredar yang menyebutkan bahwa dia sudah dibunuh di Beijing, tetapi tidak ada bukti yang bisa mendukungnya.

Juga dalam “Forum Elit” tersebut Wang Juntao, ketua Partai Demokrat Tiongkok mengatakan bahwa ketika insiden Lin Biao terungkap, pihaknya tahu ada trik-trik tipuan di dalamnya. Karena banyak kasus yang menjadi misteri, sehingga banyak cendekiawan yang mempelajari sejarah politik pun sulit untuk menentukan kebenarannya. 

Ketika itu, ayah Wang Juntao yang memimpin penelitian sejarah partai di Universitas Militer dan Politik sudah menemui banyak aspek tentang kasus Lin Biao yang membingungkan. Setelah tahun 1980-an dan 1990-an, terjadi lagi suatu titik balik, saat itu sudah tidak lagi ada orang yang mengatakan bahwa Lin Biao-lah orang yang ingin menjatuhkan Ketua Mao Zedong, tetapi seseorang lain menjebaknya, seperti Zhou Enlai yang memang berada di tengah keduanya. 

Wang Juntao berpikir agak tidak mungkin kalau Zhou Enlai yang melakukan (pembunuhan terhadap Lin Biao). Menurut Ji Dengkui, mantan wakil perdana menteri Partai Komunis Tiongkok, Zhou tiba-tiba menangis dengan keras usai menangani masalah Lin Biao. 

Pada masa Revolusi Kebudayaan, ada 2 kelompok yang berkuasa di Tiongkok, yaitu kelompok Lin Biao dan kelompok Gang Empat. Orang-orang pro Lin Biao masih menghargai prestasi dan senioritas militernya. Oleh karena itu, selama Revolusi Kebudayaan, tak jarang Zhou Enlai meminta dukungan militer kepada Lin Biao, seperti minta pengiriman tentara untuk menenangkan kerusuhan yang terjadi di tengah masyarakat. Dan, selalu dipenuhi oleh Lin Biao. Namun, lain dengan Geng Empat yang selalu berlawanan dengan Zhou Enlai. 

Belakangan, orang-orang merasa bahwa perpecahan antara Lin dan Mao memang harus terjadi karena itu merupakan fenomena dalam otokrasi yang sulit dihindari. Fakta apa yang dapat kita petik dari masalah ini ? Seyogyanya tidak kita nilai dari sudut pandangan kita saja, Memang insiden Lin Biao merupakan peristiwa besar. Dan, peristiwa besar inilah justru yang membalikkan politik modern Tiongkok dan sejarah politik Tiongkok di bawah kepemimpinan Mao Zedong. 

Menurut Wang Juntao, bahwa sebuah argumen lain muncul setelah Peristiwa Tiananmen 4 Juni 1989 dimana PKT menembaki mahasiswa. Argumen tersebut berbunyi bahwa putra Lin Biao, Lin Liguo, adalah generasi pertama aktivis demokrasi Tiongkok, dan rancangan Proyek 571 adalah deklarasi gerakan demokrasi. Dari sudut pandang ini, kiranya layak untuk menempatkan Lin Liguo sebagai pelopor bagi gerakan demokrasi di Tiongkok. 

Namun, Mao pasti akan menindak, melakukan pembersihan terhadap kelompok Lin Biao yang dituduh membelot, menggambarkan Lin Biao sebagai orang yang keji, pengkhianat dan seterusnya. Jadi menurut sWang, rancangan Proyek 571 bisa sengaja dibesar-besarkan. Saya pernah berbincang-bincang dengan Gao Yu, seorang jurnalis independen ternama di Tiongkok yang suaminya merupakan anggota kelompok Lin Liguo. 

Tetapi ternyata suaminya itu tidak tahu menahu soal insiden pelarian Lin Biao Bersama keluarganya. Setelah insiden Lin Biao, banyak orang yang ditangkap oleh Mao Zedong karena dituduh terlibat dilepaskan tak lama kemudian. 

Hal ini menunjukkan bahwa “ada udang di balik batu” dari peristiwa ini. Mengapa kritikan terhadap Mao yang tertulis dalam rancangan Proyek 571 berbunyi sangat mirip dengan apa yang pernah Mao sendiri katakan di tahun-tahun awal, seperti ada beberapa orang mengatakan bahwa Mao adalah Qin Shi Huang kontemporer, dan Mao Zedong adalah Karl Marx ditambah Qin Shi Huang.

 Oleh karena itu, menurut Wang, bahwa meskipun rancangan Proyek 571 ditulis dengan baik, tetapi isinya mungkin tidak sepenuhnya benar, karena Mao Zedong ingin menghukum Lin Biao, bisa jadi isinya dikarang. Ya, cuma itu yang bisa dirinya katakan saat ini.

Shi Shan, editor senior dan kepala penulis “The Epoch Times” mengatakan di Forum Elite, bahwa rancangan Proyek 571 adalah dokumen yang dibuat oleh PKT untuk menindak Lin Biao. Dokumen yang pada dasarnya berisikan kritikan terhadap Mao Zedong ini konon dibuat di bawah arahan Lin Biao.

 Ada beberapa ungkapan yang berbunyi di dalam rancangan itu, seperti Mao Zedong menerapkan tirani, kebijakan Partai Komunis Tiongkok adalah memperkaya negara dan membuat rakyat miskin, dan rakyat sudah terlalu miskin sekarang, anak-anak muda terpelajar yang mengikuti Gerakan Turun ke Pedesaan itu sama dengan para pengangguran terselubung, dan para kader yang dikirim ke pedesaan adalah reformasi melalui tenaga kerja yang terselubung. 

Tentu saja, rancangan tersebut juga banyak mengungkapkan masalah kediktatoran pribadi Mao Zedong, pengabaiannya terhadap kepemimpinan kolektif, yang dapat menyebabkan bencana nasional, dan sebagainya. Yang terpenting adalah istilah 571 yang diartikan sebagai pemberontakan bersenjata, Oleh karena itu, di kemudian hari, banyak orang yang mempublikasikan bahwa ini adalah sesuatu yang dipimpin oleh Lin Liguo, sehingga kini banyak orang yang mengatakan bahwa Lin Liguo adalah generasi pertama aktivis demokrasi di Tiongkok. 

Untuk menghadapi Mao Zedong, Lin Liguo membentuk gengnya sendiri. Anggotanya sebagian besar terdiri dari perwira muda dan paruh baya, terutama perwira di Angkatan Udara Tiongkok. Mereka menamakan kelompok ini “armada kecil”. Sedangkan Mao Zedong dinamakan kapal induk. 

Sasaran dari “armada kecil” ini adalah menenggelamkan kapal induk. Dikemudian hari, banyak dari anggota “armada kecil” ini yang melarikan diri ke Hong Kong karena gencar dan kejamnya para petugas yang menangkap mereka. Seluruh kejadian ini menyebabkan guncangan besar di dalam tubuh PKT dan sangat mengguncang moral militer.

Insiden Lin Biao Mengubah Lanskap Politik Internal PKT

Wang Juntao mengatakan bahwa Mao Zedong berhasil mendirikan kediktatoran absolutnya sejak ia merebut kekuasaan, dan otoritas absolut berada dalam genggamannya selama Revolusi Kebudayaan berkobar. Sampai-sampai semua orang dalam partai termasuk para pejabat senior Tiongkok di kala itu sangat memujanya. 

Dampak langsung dari insiden Lin Biao adalah, pertama Mao Zedong terpaksa membebaskan beberapa orang pejabat senior yang tengah menjalani penganiayaan mental karena mereka dibuang ke pedesaan untuk menjalani pendidikan ulang lewat tenaga kerja selama Revolusi Kebudayaan, tujuannya adalah biar para komandan senior ini bisa diandalkan untuk memegang jabatan yang dikehendaki Mao. 

Lewat kesempatan inilah Deng Xiaoping muncul lagi di panggung politik, sekaligus membuka jalan baginya untuk menggulingkan Revolusi Kebudayaan yang dipimpin oleh Mao Zedong. 

Hal kedua adalah, menjadi pukulan bagi prestise pribadi Mao Zedong, menyebabkan para kader veteran Partai Komunis Tiongkok memiliki keraguan besar terhadap Mao Zedong sejak mereka mempelajari sejarah partai, dan mulai meragukan semua kasus yang terjadi selama kepemimpinan Mao. 

Ketiga, sekelompok anak muda seperti He Yanguang, yang lulus dari sekolah menengah pertama di Beijing tahun 1966 dan bergabung dengan Korps Timur Laut, merupakan generasi yang menjadi insaf mulai ada Gerakan 5 April tahun 1976, dan insiden Lin Biao membuat mereka semua semakin sadar terhadap tipu muslihatnya PKT. 

Insiden Lin Biao menjadi titik balik bagi kepemimpinan Mao Zedong. Generasi muda mulai berpisah dengan Mao, mulai meragukan Mao dan Revolusi Kebudayaan. Jadi saya berpendapat bahwa insiden Lin Biao adalah sebuah jalan lurus menuju diakhirinya Revolusi Kebudayaan. Ini adalah titik balik dalam pemikiran sejumlah orang Tiongkok dari dua generasi, termasuk generasi yang mengikuti Mao Zedong untuk “menaklukkan dunia”, menggulingkan kepemimpinan Chiang Kai-sek, dan generasi yang tumbuh di bawah bendera merah, yang mengikuti Mao Zedong menjalankan pemberontakan-pemberontakan untuk mengukuhkan kekuasaannya.

Guo Jun mengatakan dalam “Forum Elite” bahwa otoritas Mao Zedong mengalami kerusakan yang sangat parah sejak terjadinya insiden Lin Biao, terutama di kalangan anak muda. Banyak mantan Pengawal Merah mulai meragukan Mao Zedong, dan situasi di dalam partai bahkan lebih buruk lagi. Sejumlah besar pejabat senior partai sangat tidak puas dengan Mao Zedong. 

Guo Jun telah membaca informasi bahwa beberapa pejabat senior di suatu provinsi berdiskusi secara internal bahwa mereka akan melancarkan kudeta atau mendirikan separatisme lokal setelah kematian Mao. 

Setelah Deng Xiaoping yang sepenuhnya menyangkal Revolusi Kebudayaan berkuasa, ia menyebutnya sebagai “bencana satu dekade”. Dapat dikatakan bahwa para pejabat senior tersebut sangat membenci Mao, hanya saja mereka tidak dapat sepenuhnya menyangkal Mao Zedong, karena takut komunisme tidak lagi dapat dimanfaatkan, bendera merah RRT tidak lagi bisa berkibar. Oleh karena itu, insiden Lin Biao dapat disebut sebagai “momen Lin Biao”. Sejak itu, ideologi komunis mulai mengalami kemunduran.

Gua Jun mengatakan bahwa momen seperti itu tidak hanya terjadi di PKT, tetapi juga kerap terjadi di sistem komunis negara lainnya.  Leon Trotsky di era Uni Soviet dibunuh di Meksiko setelah melarikan diri. Di Korea Utara ada faksi Yan’an, sedangkan di Vietnam ada Hoang Van Hoan, seluruh politbiro Partai Komunis Vietnam melarikan diri ke Tiongkok. Di Tiongkok adalah Lin Biao. 

Hal ini ada kaitannya yang erat dengan sistem otoriter Partai Komunis Tiongkok. Karena persoalan legitimasi kekuasaan tertinggi yang tidak mudah diatasi, memegang kekuasaan tertinggi itu pun bukan terjadi karena hubungan darah, dan juga bukan hasil pemilu, maka penguasa tertinggi selalu merasa bersalah, kurang percaya diri, dan menjadi neurotik. 

Sekalipun kaisar di zaman dahulu yang memiliki legitimasi penuh, dia harus mencegah orang lain merebut kekuasaan, merebut takhtanya. Oleh karena itu, kedudukan ini selalu penuh bahaya, dan kebanyakan dari raja atau kaisar tidak mampu mengakhiri jabatannya dengan sempurna. 

Hal ini bahkan lebih berlaku buat menggambarkan sistem otokratis saat ini, sehingga sebagian besar sistem otokratis modern pada akhirnya berubah menjadi oligarki, di mana sekelompok orang berbagi kekuasaan tertinggi. 

Biasanya dimulai sebagai kediktatoran pribadi dan perlahan-lahan berubah menjadi oligarki. PKT yang sekarang malahan bergerak mundur dari kediktatoran oligarki menjadi kediktatoran personal, sehingga pasti akan menyebabkan timbulnya perebutan kekuasaan yang besar dan persaingan yang sengit. 

Pada dasarnya Xi Jinping telah berhasil mewujudkan “momen Mao Zedong” kemudian melenyapkan Li Keqiang. Sedangkan pengusiran Hu Jintao dari Rapat Pleno dapat dinilai sebagai “momen Liu Shaoqi”. Ya, yang belum muncul adalah “Momen Lin Biao”. Begitu “Momen Lin Biao” terjadi maka berakhirlah riwayat PKT.

Akankah Xi Jinping menghadapi “momen Lin Biao”? Siapa figure tersebut?

Wang Juntao mengatakan di “Forum Elit” bahwa hal serupa akan terjadi tidak hanya di dalam tubuh PKT, tetapi juga di Partai Komunis Uni Soviet dan Partai Komunis Vietnam, dan di semua negara komunis. Jika kaisar bersifat otokratis, maka orang-orang yang berada di sekitarnya dapat diibaratkan seperti menemani harimau, yang sewaktu-waktu dapat mengancam jiwa mereka. Misalnya, ketika seorang diktator merasa tidak aman dan curiga, dia akan terus menerus melakukan pembersihan terhadap orang-orang di sekitarnya. 

Lihat saja, Xi Jinping membersihkan Qin Gang dan pejabat Tingkat tinggi lainnya. Padahal mereka itu dia sendiri yang mempromosikan, tetapi harus tersingkir juga olehnya. Ketika kekuasaan pemimpin puncak mulai goyah, akan terjadi pertarungan besar mengenai siapa yang akan mengambil alih. 

Kajian mengenai transisi politik secara umum meyakini bahwa ketika rezim otoriter dan rezim totaliter bersaing, suatu negara rentan terhadap transisi politik. Deng Xiaoping membangun Tembok Demokrasi hanya demi menjatuhkan Hua Guofeng. Namun ketika Deng sudah berkuasa, Tembok Demokrasi itu segera dia robohkan, karena Tembok tersebut akan mengancam kekuasaannya.

Li Jun, seorang produser TV independen dalam “Forum Elit” mengatakan bahwa topik hari ini mengingatkan saya terhadap gambar ke 46 dari buku ramalan Tiongkok kuno “Tui bei tu” dimana digambarkan ada seorang prajurit membawa busur (弓) yang hanya mengatakan bahwa dirinya adalah seorang pria (翁) berambut putih (白頭翁). 

Ada pedang emas tersembunyi di pintu sebelah timur (東). Dan prajurit pemberani (勇士) akan memasuki istana kekaisaran melalui pintu belakang. Banyak orang yang meramalkan bahwa gambar ke 46 “Tui bei tu” ini mengisyaratkan kejadian yang akan menimpah diri Xi Jinping, karena pria berambut putih (白頭翁) jika diambil (羽) dan (白) kemudian digabungkanm maka akan membentuk huruf yang dibaca Xi (習), yaitu nama marga Xi Jinping. 

Hanya saja belum seorang pun yang tahu siapakah “prajurit pemberani” yang dimaksud dalam ramalan? Kabar yang beredar menyebutkan bahwa Xi Jinping percaya terhadap ramalah tersebut, jadi ini mungkin yang menjadi kekhawatiran Xi Jinping selama ini.

Saat ini, di antara para prajurit membawa busur, yang paling dikenal oleh orang luar adalah Zhang Youxia (張又俠)[Pada huruf Zhang 張 terdapat busur 弓], ia adalah Wakil Ketua Komisi Militer PKT, dan He Weidong (何衛東) [terdapat huruf timur 東], juga Wakil Ketua Komisi Militer. Tapi kita mungkin tidak perlu terlalu peduli siapa prajurit yang dimaksud oleh ramalan, orang yang bisa memasuki istana kekhaisaran melalui pintu belakang pasti adalah orang-orang yang berada di sekitar Xi.

Beberapa orang yang menganalisis ramalan itu kemudian berpendapat bahwa yang disebut “pintu sebelah timur dalam istana” itu mengacu pada pewaris tahta (putra/i pangeran).  Yang dalam istilah sekarang disebut “penerus”, dan penerus inilah yang diramalkan akan menggulingkan “kaisar”. 

Jadi semua orang yang disebut-sebut sebagai “penerus” Xi Jinping akan menemui banyak masalah termasuk disingkirkan. Itulah sebabnya Xi Jinping sangat antipasti terhadap “penerus”.

Li Jun mengatakan, masalah terbesar yang dihadapi Xi Jinping adalah siapa penerusnya. Jika dia menunjuk penerus kemungkinan besar insiden Lin Biao kedua akan muncul.

 Jika dia tidak menunjuk penerusnya, hal yang paling mengkhawatirkan yaitu tentang kesehatannya yang tidak lagi prima, dan kekacauan besar dalam tubuh PKT bisa terjadi sewaktu-waktu. 

Apalagi sekarang perekonomian Tiongkok sangat buruk dan lingkungan internasional juga tidak mendukung, jika sampai terjadi lagi kekacauan besar dalam tubuh PKT, maka PKT bisa runtuh. (Sin)

‘Pintu Masuk’ Misterius Ditemukan di Es Antartika Melalui Google Maps, Penganut Teori Konspirasi Punya Ide-ide Liar

EtIndonesia. Google Maps adalah tempat penemuan hebat — dan penampakan terbaru mungkin salah satu yang paling aneh.

Di Antartika Timur, tepat di tenggara pos penelitian Jepang Showa Station, pengguna yang jeli melihat sebuah “pintu masuk” misterius, yang telah menjadi topik teori liar daring, dengan beberapa berspekulasi bahwa itu adalah rumah liburan Bigfoot atau pesawat ulang-alik yang terdampar dari “Star Trek”.

Seorang pengguna Reddit yang melihat struktur yang tidak menyenangkan pada koordinat 69°00’50″S 39°36’22″E hanya bertanya: “Pintu besar di Antartika?”

“Hanya pintu Boeing yang tertiup angin,” kata seseorang, merujuk pada kecelakaan udara yang mengejutkan Januari lalu, sementara yang lain bercanda: “Apakah mereka punya dasbor pintu di sana.”

“Apa yang akan kita lakukan tanpa para penganut teori konspirasi?” John Smellie, seorang profesor dan ahli vulkanologi di Universitas Leicester, bercanda kepada Daily Mail mengenai banyaknya saran yang diberikan.

Namun, para ilmuwan telah mengungkapkan apa yang mereka yakini sebagai struktur sebenarnya — dan itu tidak semenarik tesis Reddit mana pun.

Setelah melihat koordinat di Google Earth Pro dan melihat citra historis, Bethan Davies, seorang profesor glasiologi di Universitas Newcastle, mengatakan kepada publikasi tersebut bahwa pintu misterius itu “berada di area es laut cepat … tepat di lepas pantai” yang dipenuhi dengan “serangkaian pulau” tempat air dangkal berada.

“Ini adalah gunung es yang terdampar dan sekarang tersangkut dan mencair [di tempatnya],” jelas Davies. “Anda dapat melihat banyak gunung es lainnya di area tersebut.”

Profesor Martin Siegert, salah satu direktur Grantham Institute on Climate Change and the Environment di Imperial College London, setuju dengan Davies, dan mengatakan kepada media tersebut: “Ini hanyalah aliran es di sekitar rintangan subglasial yang padat, yang juga dipengaruhi oleh pencairan dan pembekuan ulang es serta angin katabatik.

“Es di sini cukup tipis, sebagaimana dibuktikan oleh singkapan batu lain di dekatnya, jadi pengaruh lapisan es terhadap aliran es akan kuat,” lanjutnya. “Ini pola yang menarik, tetapi tidak aneh atau mengejutkan secara glasiologis.”

Smellie menambahkan bahwa itu tampak “seperti singkapan punggungan berbatu pendek yang telah digali karena penurunan es, menjelaskan bahwa tonjolan itu “membentuk ‘puncak’ ‘pintu masuk.’ Dan ada dua ekor salju paralel yang menonjol yang membentuk sisi ‘pintu masuk.’ Ekor salju menunjukkan kepada Anda orientasi arah angin yang dominan.”

Guru gunung berapi itu kemudian dengan geli menutup pintu terhadap ocehan konspirasi apa pun.

“Jadi, dengan imajinasi yang baik, secara keseluruhan ada penampakan yang lemah dan sama sekali palsu seperti pintu,” Smellie menyatakan. “Saya cukup yakin itu hanya fenomena alam dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.”
(yn)

Sumber: nypost

Petani Tiongkok Menjadi Paling Terkena Imbasnya Akibat Skema Pensiun Baru

0

Perubahan terbaru dalam sistem pensiun yang bermasalah di Tiongkok akan membuat para petani lansia di Tiongkok memiliki lebih sedikit tahun untuk menikmati pensiun mereka dan lebih banyak tahun untuk berkontribusi.

Lynn Xu dan Pinnacle View Team

Keputusan rezim Tiongkok untuk menaikkan usia pensiun minimum akan memengaruhi lebih dari 400 juta jiwa, menurut data dari Biro Statistik Nasional. Hal ini akan membuat para lansia di Tiongkok memiliki lebih sedikit tahun-tahun untuk menikmati pensiun mereka dan lebih banyak tahun untuk memberikan kontribusi.

Hal ini akan menempatkan lebih dari 200 juta petani lansia Tiongkok dalam situasi sulit. Berbeda dengan pekerja kota, yang program pensiunnya dimulai pada tahun 1978, petani baru memenuhi syarat pada tahun 2009.

Analis mengatakan Partai Komunis Tiongkok (PKT) melemparkan kegagalan rencana pensiunnya kepada masyarakat umum, terutama petani, yang paling banyak berkorban di bawah kekuasaannya. Perubahan kebijakan terbaru ini kemungkinan akan menambah tekanan pada masyarakat yang sudah terbebani oleh kesenjangan pendapatan dan perlambatan ekonomi saat ini, kata para analis.

Pada  September, PKT mengumumkan bahwa mereka akan menaikkan usia pensiun minimum dari 60 menjadi 63 tahun untuk semua pria, dan dari 55 menjadi 58 tahun untuk wanita di pekerjaan kantoran dan dari 50 menjadi 55 tahun untuk wanita di pekerjaan lapangan. Implementasinya akan dilakukan secara bertahap dalam beberapa bulan dan akan selesai pada tahun 2040.

Rezim Tiongkok melakukan perubahan ini karena berjuang dengan ekonomi yang melemah dan utang yang semakin meningkat di semua tingkat pemerintahan.

Sebelum perubahan kebijakan ini, Akademi Ilmu Sosial Tiongkok memperingatkan bahwa dana negara yang digunakan untuk membayar kewajiban pensiun di masa depan diperkirakan akan mengalami defisit pada tahun 2028 dan habis pada tahun 2035.

Di beberapa provinsi dan distrik, dana asuransi pensiun sudah mulai habis. Pada tahun 2016, setidaknya 13 provinsi dan daerah hanya memiliki solvabilitas dana pensiun kurang dari satu tahun; Provinsi Heilongjiang, misalnya, sudah mengalami defisit sebesar 23,2 miliar yuan (sekitar $3,3 miliar), menurut media pemerintah.

Petani Tiongkok Diberlakukan Tidak Adil

Selama lebih dari setengah abad, para petani Tiongkok telah menjadi korban perlakuan diskriminatif akibat “hukou” pedesaan—sebuah pendaftaran rumah tangga seumur hidup yang membuat mereka sebagian besar tidak termasuk dalam manfaat jaminan sosial.

Program percontohan pensiun pertama untuk penduduk pedesaan dimulai pada tahun 2009. Program ini menetapkan pensiun dasar bulanan sebesar 55 yuan (kurang dari $8).

Standar dasar ini dinaikkan menjadi 123 yuan (kurang dari $18) pada Maret 2024, menurut laporan kerja oleh Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang. Jumlah ini masih puluhan kali lebih rendah dibandingkan dengan pensiun yang diterima oleh pekerja perkotaan. Misalnya, mereka menerima pensiun bulanan sekitar 5.100 yuan (sekitar $720) di kota-kota tingkat pertama seperti Beijing dan Shanghai, dan 3.000 hingga 4.700 yuan (sekitar $420 hingga $660) di lokasi lain.

Subsidi pedesaan bervariasi antara provinsi dan wilayah dan dapat dipotong seiring menurunnya pendapatan lokal.

Populasi pedesaan Tiongkok—sekitar 56,6 persen dari total penerima—hanya menerima sekitar 5,9 persen dari total pembayaran yang diberikan di bawah sistem jaminan sosial, kata Cai Fang, direktur Institut Ekonomi Kependudukan dan Tenaga Kerja, dalam pidatonya di Forum Tsinghua pada tahun 2022.

Pejabat pemerintah yang sudah pensiun mengonsumsi sebagian besar pengeluaran pensiun nasional.

Cai mengatakan bahwa di Guangzhou dan Shenzhen, misalnya, pensiun pejabat yang sudah pensiun berkisar antara 16.700 hingga 33.300 yuan ($2.350 hingga $4.700) per bulan.

Selain itu, dana pensiun semakin menyusut karena lebih banyak pemuda yang memilih untuk tidak berkontribusi pada pensiun mereka akibat pengangguran atau kekecewaan terhadap prospek ekonomi mereka. 

Pada Juli 2023, sebulan setelah PKT berhenti melaporkan tingkat pengangguran kaum muda, Zhang Dandan, seorang profesor di Universitas Peking, memperkirakan bahwa angkanya saat itu mencapai lebih dari 40 persen.

Mengingat ketidakcukupan kronis sistem jaminan sosial, petani lansia menghadapi krisis kelangsungan hidup di tahun-tahun terakhir mereka. Tingkat bunuh diri di antara petani lansia Tiongkok telah tinggi, kata para ahli.

Liu Yanwu, seorang profesor sosiologi di Universitas Wuhan, dan timnya telah menghabiskan tujuh tahun terakhir meneliti kematian lansia di daerah pedesaan. Liu menulis pada bulan April bahwa 30 persen dari kematian tersebut adalah bunuh diri di sebuah kabupaten yang dia selidiki di Provinsi Hubei pada tahun 2008, dan angka itu adalah “konservatif.”


Penyebab utama bunuh diri, menurut Li, adalah kurangnya pensiun dasar dan kurangnya akses ke layanan medis terjangkau di daerah pedesaan yang miskin. Menurutnya, para lansia yang lumpuh akibat penyakit dan penuaan merasa putus asa dan tidak berdaya, serta takut menjadi beban bagi anak-anak mereka.

Selain sistem jaminan sosial, kebijakan satu anak PKT, yang berlangsung selama lebih dari tiga dekade hingga 2016, juga disalahkan atas tantangan yang dihadapi oleh lansia di daerah pedesaan Tiongkok.

Pembatasan yang hanya mengizinkan satu anak di setiap keluarga telah menghasilkan tenaga kerja yang lebih kecil dan kapasitas ekonomi yang lebih sedikit untuk mendukung lansia, kata Cai Shenkun, seorang komentator urusan Tiongkok yang berbasis di AS dalam program “Pinnacle View” NTD.

Cai mengatakan banyak anak muda Tiongkok harus meninggalkan kampung halaman mereka untuk mencari nafkah dan tidak dapat merawat orang tua mereka.

“Petani lanjut usia pada dasarnya harus bertahan hidup sendiri kecuali mereka bisa mencari nafkah atau memiliki tabungan,” kata Cai.

Para ahli mengatakan bahwa petani Tiongkok adalah salah satu dari mereka yang paling banyak berkorban untuk PKT. Meskipun mereka membantu partai mendapatkan kekuasaan di Tiongkok, mereka kemudian ditekan secara ketat dalam proses urbanisasi dan industrialisasi negara itu, menurut Shi Shan, seorang pakar Tiongkok dan kontributor The Epoch Times.

Misalnya, para petani di Shaanxi utara, di mana basis PKT berada, menangani pasokan logistik militer selama tahun 1930-an dan 1940-an, sementara mengirim anak-anak dan cucu mereka untuk berperang di tentara komunis.

Dari tahun 1950-an hingga 1970-an, selama periode ekonomi terencana Tiongkok, PKT menerapkan strategi ekstraksi sumber daya dari sektor pertanian—menurunkan harga pertanian yang dikendalikan negara dengan biaya signifikan bagi penduduk tani melalui standar hidup yang lebih rendah dan bahkan kelaparan—untuk mengamankan dana modal awal bagi rezim untuk industrialisasi.

Selama beberapa dekade sejak 1980-an, para petani kehilangan tanah mereka di tengah dorongan PKT untuk urbanisasi dan telah kehilangan triliunan dolar pendapatan, kata Shi. Ini termasuk pajak pertanian, dana perumahan—dana deposit perumahan yang dikumpulkan dari pemberi kerja dan karyawan—tambahan untuk pendidikan pedesaan, biaya pengendalian kelahiran, pelatihan milisi, pembangunan jalan kota, dan berbagai pajak yang dapat dituntut oleh pemerintah daerah.

Petani menanggung beban kesenjangan mencolok dalam sistem kesejahteraan PKT, kata Shi.

“[Para petani Tiongkok] membayar paling banyak tetapi menikmati kesejahteraan sosial paling sedikit, termasuk pensiun,” kata Shi. “Tidak ada yang namanya pensiun bagi petani Tiongkok; banyak dari mereka harus bekerja di ladang untuk mencari nafkah di usia 70 dan 80 tahun.”

Biden Umumkan Paket Persenjataan Senilai Rp 6,6 Triliun untuk Ukraina dalam Panggilan Telepon dengan Zelenskyy

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, telah menyerukan dukungan militer lebih lanjut dari Barat sebagai bagian dari “rencana kemenangan” untuk mengakhiri perang yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina

Ryan Morgan

Presiden Joe Biden menegaskan kembali dukungan AS untuk Ukraina dan mengumumkan paket bantuan militer baru senilai $425 juta atau setara Rp 6,6 Triliun selama panggilan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada 16 Oktober.

Bantuan militer baru untuk Ukraina akan mencakup kemampuan pertahanan udara tambahan, amunisi udara-ke-darat, kendaraan lapis baja, serta pengiriman “amunisi penting lainnya untuk memenuhi kebutuhan mendesak Ukraina,” menurut pernyataan Gedung Putih.

“Dalam beberapa bulan mendatang, Amerika Serikat akan menyediakan berbagai kemampuan tambahan untuk Ukraina, termasuk ratusan pencegat pertahanan udara, puluhan sistem pertahanan udara taktis, sistem artileri tambahan, sejumlah besar amunisi, ratusan pengangkut personel lapis baja dan kendaraan tempur infanteri, serta ribuan kendaraan lapis baja tambahan, yang semuanya akan membantu memperlengkapi angkatan bersenjata Ukraina,” kata Gedung Putih.

Biden dan Zelenskyy berbicara kurang dari sebulan setelah presiden Ukraina mengunjungi Amerika Serikat dan membagikan kepada Biden serta para pemimpin AS lainnya apa yang digambarkannya sebagai “rencana kemenangan” untuk Ukraina dalam perang yang sedang berlangsung dengan Rusia.

Zelenskyy sebagian besar merahasiakan rincian rencana kemenangannya selama beberapa hari dan minggu seputar kunjungannya ke Amerika Serikat pada bulan September, tetapi membagikan lebih banyak detail mengenai rencana tersebut dalam pidato publik di parlemen Ukraina pada 16 Oktober.

Rencana kemenangan tersebut mencakup permintaan baru dari Zelenskyy agar NATO memperluas status keanggotaan bagi Ukraina. Rencana Zelenskyy juga mengulangi permintaan kepada pendukung Baratnya untuk memberikan pasukan Ukraina sistem senjata jarak jauh dan izin yang sesuai untuk menggunakan senjata tersebut guna menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia.

Pemerintahan Biden enggan mengizinkan serangan Ukraina secara luas di dalam Rusia, tetapi telah mengizinkan pasukan Ukraina melakukan serangan lintas batas yang terbatas, yang menargetkan pasukan Rusia yang terlibat langsung dalam permusuhan di Ukraina.

Rencana tersebut mencakup permintaan paket pencegahan strategis non-nuklir yang komprehensif, yang diprediksi Zelenskyy akan memaksa Rusia untuk merundingkan gencatan senjata dengan syarat-syarat yang ia inginkan, atau berisiko melihat kemampuan militernya dilumpuhkan.

Sebagai bagian keempat dari rencana kemenangannya, Zelenskyy mengatakan Ukraina dapat menandatangani perjanjian dengan Amerika Serikat, Uni Eropa, dan negara-negara Barat lainnya untuk mengekspor sumber daya alam Ukraina. 

Bagian kelima dan terakhir dari rencananya melibatkan tawaran bagi pasukan Ukraina yang berpengalaman untuk membantu misi keamanan di seluruh Eropa dan menggantikan beberapa pasukan AS yang dikerahkan di seluruh benua.

Gedung Putih mengatakan Biden dan Zelenskyy kembali membahas rencana kemenangan pemimpin Ukraina tersebut selama panggilan mereka pada hari Rabu, dan kedua pemimpin “menugaskan tim mereka untuk melakukan konsultasi lebih lanjut mengenai langkah-langkah berikutnya.”

Zelenskyy juga mengharapkan untuk membahas rencana kemenangannya secara lebih rinci dengan para pemimpin Uni Eropa pada pertemuan Dewan Eropa pada 17 Oktober.

Meskipun masih harus dilihat apakah para pendukung Barat Ukraina akan sepenuhnya menerima rencana Zelenskyy, mereka terus membahas putaran dukungan tambahan. Gedung Putih mengatakan Biden berkomitmen untuk menyelenggarakan pertemuan virtual pada November dengan para pemimpin kelompok Kontak Pertahanan Ukraina, sebuah kelompok koordinasi dari 57 negara yang memasok peralatan militer untuk Ukraina. Pertemuan tersebut akan fokus pada persiapan putaran bantuan militer internasional tambahan untuk Ukraina.

Dalam pernyataannya sendiri mengenai panggilan dengan Biden, Zelenskyy mengatakan bahwa dia juga menyampaikan perlunya dukungan pelatihan tambahan untuk pasukan Ukraina. “Kami berterima kasih kepada AS atas komitmennya untuk membantu Ukraina memperkuat posisinya guna memaksa Rusia bernegosiasi dengan itikad baik,” kata Zelenskyy. (asr)

Pria yang ‘Meninggal’ Tiga Kali dalam Kecelakaan Mengerikan dan Tetap Hidup Mengungkapkan Apa yang Dia Lihat ‘di Surga’

EtIndonesia. Seorang pria yang hampir meninggal dalam kecelakaan mobil saat berusia delapan tahun mengungkapkan apa yang dia lihat saat ia ‘pergi ke surga’.

Pada tahun 1997, Landon Kemp sedang dalam perjalanan pulang dari gereja bersama orangtuanya, Andy dan Julie, ketika mereka terlibat dalam kecelakaan mobil yang mengerikan.

Landon diterbangkan ke Carolinas Medical Center di North Carolina di mana dia harus diresusitasi dua kali, tetapi ayahnya meninggal seketika di tempat kejadian.

“Saya tidak melihat apa yang dia teriakkan. Saya tidak melihat ambulans datang. Tetapi saya ingat dia berteriak. Itulah hal terakhir yang saya dengar darinya,” kata ibunya, Julie, kepada Christian Broadcasting Network.

“Mereka tidak dapat melihat jasadnya karena kerusakan yang terjadi di sisi pengemudi mobil.

“Dan Landon duduk di belakang ayahnya. Dan ketika mereka melihat sepatu Landon, mereka pun mencari tubuhnya lebih dalam.

“Ketika mereka menarik Landon keluar dari belakang mobil, dia sudah tidak bernapas.

“Dan mereka semua langsung mulai merawatnya untuk menghidupkannya kembali”

Landon berjuang untuk hidupnya dan ‘meninggal’ dua kali lagi, tetapi dokter berhasil menyadarkannya.

Julie melanjutkan: “[Dokter] memberi tahu saya bahwa jika dia hidup, yang tampaknya tidak baik, tetapi jika dia hidup, dia akan seperti bayi berusia delapan tahun.

“Dia tidak akan bisa berjalan, berbicara, atau makan. Saya sangat putus asa sehingga [itu] tidak apa-apa, saya akan menerimanya.”

Landon secara ajaib selamat tanpa jejak kerusakan otak, dan seiring berjalannya waktu, dia memberi tahu ibunya bahwa dia untuk sementara waktu pergi ‘ke surga’ selama cobaan itu.

“Saya ingat bisa melihat ayah saya dan temannya Olan Palmer, yang meninggal kurang dari sebulan sebelum dia meninggal,” kata Landon tentang pengalamannya.

“Dan putra Olan, Neal Palmer, yang meninggal di atas kendaraan roda empat beberapa tahun sebelumnya,” lanjutnya. “Tidak seorang pun dari kami saling bicara, tetapi kami semua hanya berdiri di sana.”

Selain melihat ayahnya, Landon juga mengatakan bahwa dia melihat ‘dua anak lain’ ibunya yang mengalami keguguran. Julie mengaku tidak pernah memberi tahu putranya tentang keguguran tersebut.

“Saya tahu bahwa mereka adalah saudara kandung saya meskipun tidak seorang pun pernah memberi tahu saya tentang mereka,” kenang Landon. “Karena berada di surga, saya rasa Anda mengenal saudara kandung Anda sendiri atau Anda mengenal semua orang.”

“Rasanya seperti cuplikan film di mana Anda hanya dapat melihat bagian-bagian tertentu dari sesuatu,” lanjutnya.
Dia juga mengatakan bahwa dia bertemu Yesus, dia menyuruhnya untuk ‘menjadi orang Kristen yang baik’.(yn)

Sumber: unilad

Kepala Intelijen Taiwan: Latihan Militer Tiongkok Mengepung Taiwan Menjadi Bumerang

0

‘Operasi tekanan militer ini tidak bertanggung jawab, tidak proporsional, dan merusak stabilitas,’ kata Pentagon

Frank Fang – The Epoch Times

TAIPEI, Taiwan—Keputusan Partai Komunis Tiongkok untuk mengggelar latihan militer yang mengepung Taiwan berbalik merugikan. Pasalnya, reaksi internasional yang menentang langkah tersebut, menurut kepala intelijen Taiwan.

Tsai Ming-yen, Direktur Jenderal Biro Keamanan Nasional Taiwan, memberi penjelasan kepada legislator Taiwan di Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan pada 16 Oktober mengenai latihan militer Tiongkok “Joint Sword-2024B” yang berlangsung dua hari sebelumnya.

“Latihan militer komunis Tiongkok ini memberikan dampak negatif karena membuat komunitas internasional lebih mendukung Taiwan,” kata Tsai kepada wartawan sebelum pertemuannya.

Dalam diskusi dengan seorang legislator di pertemuan tersebut, Tsai menyoroti pernyataan Pentagon yang ia gambarkan sebagai “sangat keras” dalam mengkritik latihan militer rezim Tiongkok.

Beijing mengerahkan angkatan darat, laut, udara, dan roket dalam latihan skala besar pada 14 Oktober, mengatakan bahwa langkah militer ini dimaksudkan sebagai peringatan terhadap “tindakan separatis” di Taiwan.

Empat hari sebelumnya, ketika Taiwan merayakan Hari Nasional, Presiden Taiwan Lai Ching-te menyampaikan pidato yang berjanji untuk “menolak aneksasi atau pelanggaran terhadap kedaulatan kami.”

Partai Komunis Tiongkok (PKT) memandang Taiwan sebagai provinsi yang membangkang dan telah mengancam akan merebut pulau tersebut dengan kekuatan militer. Pada Rabu, Chen Binhua, juru bicara Kantor Urusan Taiwan Tiongkok, mengatakan dalam sebuah briefing rutin bahwa Beijing “tidak akan pernah berkomitmen” untuk melepaskan penggunaan kekuatan terhadap Taiwan.

Australia, Uni Eropa, Jepang, dan Inggris menyatakan kekhawatiran atas latihan militer terbaru rezim Tiongkok. Departemen Luar Negeri AS dan sekelompok anggota parlemen bipartisan juga mengkritik tindakan rezim tersebut.

“Operasi tekanan militer ini tidak bertanggung jawab, tidak proporsional, dan merusak stabilitas,” kata Pentagon dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa pidato Hari Nasional Lai adalah “pidato domestik yang rutin,” namun Beijing memilih untuk menggunakan kesempatan tersebut untuk melakukan “tindakan militer provokatif.”

Ketua Partai Republik dan Demokrat di Komite Urusan Luar Negeri DPR AS sama-sama menyampaikan kecaman mereka di platform media sosial X.

“Latihan militer PKT di sekitar Taiwan tidak lebih dari taktik intimidasi. Tidak ada yang diuntungkan dari agresi PKT di Selat Taiwan,” tulis Rep. Michael McCaul (R-Texas) pada 14 Oktober.

“Latihan militer ini di sekitar Taiwan sembrono dan saya mendesak Beijing untuk berhenti merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan melalui provokasi sepihak yang berbahaya ini,” tulis Rep. Gregory Meeks (D-N.Y.) pada 15 Oktober.

Latihan Militer

Tsai juga mengatakan kepada wartawan bahwa latihan pada hari Senin lebih singkat dan lebih kecil skalanya dibandingkan latihan militer Tiongkok serupa pada Mei, yang disebut latihan “Joint Sword-2024A” dan berlangsung selama dua hari.

Latihan pada bulan Mei terjadi hanya beberapa hari setelah Lai menyampaikan pidato pelantikannya, di mana ia mengatakan bahwa komunis Tiongkok dan Taiwan demokratis “tidak saling bergantung.”

Meskipun latihan kali ini lebih kecil skalanya, Tsai mengatakan Tiongkok mengerahkan lebih banyak aset udara.

Kementerian pertahanan Taiwan melaporkan bahwa jumlah pesawat militer Tiongkok yang berada di sekitar pulau tersebut mencapai rekor tertinggi dalam sehari, yaitu 153 pesawat dari sekitar pukul 5 pagi hari Senin hingga 6 pagi hari Selasa.

Penjaga Pantai Tiongkok juga mengirim kapal untuk misi patroli di sekitar Taiwan pada hari Senin. Menurut Tsai, Tiongkok mengerahkan total 18 kapal, termasuk 16 kapal Penjaga Pantai.

Tsai mengatakan kepada para legislator bahwa pengerahan kapal Penjaga Pantai oleh Tiongkok merupakan bagian dari taktik “zona abu-abu”. Ia mengatakan Beijing bermaksud menunjukkan bahwa mereka memiliki “kendali nyata” atas Selat Taiwan.

Selain di bidang militer, Tsai mengatakan ada medan perang terpisah pada hari Senin yang melibatkan operasi perang hukum, perang opini publik, dan perang psikologis yang dilakukan Tiongkok.

Pada Selasa, Biro Investigasi Kementerian Kehakiman Taiwan merilis laporan yang mengatakan bahwa Tiongkok sedang melakukan perang kognitif dengan menyebarkan informasi palsu secara online pada hari Senin, termasuk klaim bahwa militer Taiwan gagal merespons dengan cepat, pejabat Penjaga Pantai Taiwan minum alkohol pada Minggu malam, dan kapal yang membawa gas alam cair tidak bisa merapat di pelabuhan Taiwan.

Biro tersebut meminta rakyat Taiwan untuk waspada, dengan mencatat bahwa “kekuatan siber asing” telah mencuri akun dan kata sandi pengguna platform media sosial populer yang digunakan di Taiwan.

“Kami akan terus memperkuat komunikasi strategis dan berbagi intelijen dengan sekutu internasional kami sehingga kami dapat memahami niat politik Partai Komunis Tiongkok dan perkembangan militer terkait untuk memberikan peringatan dini dan menanggapi berbagai situasi,” kata Tsai kepada wartawan.


Reuters berkontribusi dalam laporan ini.