Home Blog Page 25

Trump Umumkan Penangguhan Tarif Resiprokal Selama 90 Hari, Bursa Saham AS Melonjak Tajam

EtIndonesia. Pada hari Rabu (9/4), Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan menaikkan tarif terhadap produk asal Tiongkok menjadi 125%, namun akan menangguhkan penerapan tarif resiprokal terhadap negara-negara lain selama 90 hari. Trump menyebut hari itu sebagai “hari terbesar dalam sejarah keuangan.” Pengumuman tersebut langsung memicu rebound besar di pasar saham global.

Trump menyatakan, karena adanya respons positif dari hampir seratus negara terkait isu tarif, Pemerintah AS memutuskan untuk menangguhkan pemberlakuan tarif resiprokal untuk semua negara selain Tiongkok selama 90 hari. Dalam periode tersebut, hanya akan dikenakan tarif dasar sebesar 10%. Dia menyebut kebijakan ini sebagai momen paling luar biasa dalam sejarah dunia keuangan.

Donald Trump mengatakan: “Mari kita lihat ke depan, saya percaya kebijakan ini akan membawa hasil yang luar biasa. Saya percaya negara kita akan menjadi sangat luar biasa.”

Segera setelah pengumuman tersebut, bursa saham AS mencetak lonjakan bersejarah. Indeks Nasdaq melonjak 12%, mencatat kenaikan harian tertinggi dalam 24 tahun terakhir. Indeks S&P 500 naik hampir 9,5%, sementara Dow Jones Industrial Average naik sebesar 7,9%.

Tujuh saham raksasa teknologi mencatat lonjakan kapitalisasi pasar sebesar 1,8 triliun dolar AS, mencetak rekor baru. Saham Nvidia memimpin dengan kenaikan 19%, menambah kapitalisasi pasar sebesar 440 miliar dolar AS. Tesla melonjak 23%, sementara Apple dan Meta Platforms masing-masing naik 15%.

Brian Mulberry, manajer portofolio investasi klien di ZACKS Investment Management mengatakan: “Saat ini kita hanya menghadapi tarif dasar 10%, ini adalah hasil yang jauh lebih jelas dan pasti, baik untuk biaya barang maupun situasi perdagangan secara keseluruhan. Dampaknya terhadap konsumen juga jauh lebih kecil.”

Sementara itu, negara-negara lain juga berlomba untuk memperkuat posisi mereka dalam persaingan tarif global. Pada hari Rabu pagi, Uni Eropa menyetujui langkah-langkah pembalasan tarif, yang akan diterapkan dalam tiga tahap—April, Mei, dan Desember—sebagai respons atas tarif 25% yang sebelumnya dikenakan AS terhadap baja dan aluminium asal Eropa.

Barang-barang AS yang dikenai tarif balasan oleh UE meliputi sepeda motor, produk kosmetik, unggas, buah-buahan, kayu, sereal, hingga peralatan elektronik. Sebagian besar barang-barang ini berasal dari daerah-daerah yang merupakan basis dukungan Partai Republik, dengan total nilai mencapai hampir 21 miliar euro.

Namun, Uni Eropa menyatakan bahwa tindakan balasan ini bisa dibatalkan sewaktu-waktu jika negosiasi dengan Amerika Serikat menghasilkan solusi yang dapat diterima kedua pihak.

Pada hari yang sama, Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, mengumumkan bahwa negaranya akan mengurangi ketergantungan pada impor energi, termasuk dari Amerika Serikat. Kanada akan mendorong diversifikasi perdagangan dan memaksimalkan penggunaan energi dalam negeri.

India, di sisi lain, menyatakan kesiapannya untuk berdialog dengan Amerika Serikat sambil juga menjajaki pasar-pasar baru. Saat ini, India sedang bernegosiasi dengan Uni Eropa mengenai perjanjian perdagangan bebas bilateral. (jhn/yn)

Tarif Trump Pukul Keras Produsen Tiongkok, Pesanan Natal dari AS Terputus Total

EtIndonesia. Perang tarif antara Amerika Serikat dan Tiongkok terus memanas. Kenaikan tarif impor barang-barang asal Tiongkok hingga 125% yang diberlakukan oleh Presiden AS, Donald Trump, telah membuat banyak pabrik Tiongkok kehilangan pesanan dari Amerika. Pabrik-pabrik yang biasanya mulai memproduksi hiasan Natal pada musim ini kini belum menerima satu pun pesanan dari AS—kondisi ini setara dengan nol permintaan.

Menurut laporan Reuters, pabrik-pabrik di Tiongkok yang memproduksi pohon Natal dan berbagai dekorasi lainnya belum menerima pesanan dari pelanggan Amerika hingga saat ini. Padahal, pada tahun-tahun sebelumnya, pesanan Natal biasanya mulai berdatangan di periode ini, dan pesanan tersebut sangat vital bagi kelangsungan usaha para produsen di Tiongkok.

Seorang pemilik pabrik pohon Natal buatan di Jinhua, Zhejiang, bernama Qun Ying (nama diterjemahkan secara fonetik), mengungkapkan: “Sampai saat ini, kami belum menerima pesanan apa pun dari pelanggan Amerika. Sudah jelas ini karena tarif impor. Biasanya, semua pesanan sudah dikonfirmasi sebelum pertengahan April, tapi sekarang… mungkin tahun ini mereka tidak akan beli apa pun sama sekali.”

Sekitar 87% dekorasi Natal yang dijual di Amerika Serikat berasal dari Tiongkok, dengan nilai perdagangan mencapai sekitar 4 miliar dolar. Di sisi lain, sekitar setengah dari total produk yang dihasilkan pabrik Tiongkok diekspor ke Amerika.

Jessica Guo, pemilik pabrik pohon Natal lainnya di Jinhua, juga mengalami nasib serupa. Seorang pelanggan besar dari Amerika Serikat telah memberitahunya bahwa mereka akan menunda pesanan senilai 3 juta yuan (sekitar 408.000 dolar), padahal dia telah menginvestasikan 400.000 yuan untuk membeli bahan baku. Dia khawatir pesanan itu akan dibatalkan sepenuhnya, yang akan sangat memukul bisnisnya.

Jessica mengatakan: “Saya dan rekan-rekan seindustri sangat bergantung pada pesanan dari Amerika untuk bisa bertahan.” 

Ia menambahkan bahwa tarif setinggi itu tidak bisa tidak berdampak luas. “Tidak ada yang kebal. Jika pasar AS hilang, itu pasti akan memengaruhi banyak lapangan pekerjaan,” tegasnya.

Pabrik milik Jessica memiliki luas 10.800 meter persegi, biasanya mempekerjakan sekitar 140 orang, dan pada musim puncak bisa meningkat menjadi 200 orang. Namun tahun ini, dia memutuskan untuk tidak menambah tenaga kerja sama sekali.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Kerajinan Seni Yiwu di Zhejiang, Yang Dabiao, pernah menyatakan pada tahun 2006 bahwa lebih dari 600 produsen produk Natal berkumpul di Kota Jinhua dan sekitarnya, yang mencakup sekitar 80% dari total ekspor produk Natal Tiongkok. Kota tingkat kabupaten ini menampung sekitar 8.000 pedagang asing dari 170 negara dan wilayah, serta menarik hingga 200.000 pembeli internasional setiap tahunnya, yang datang untuk membeli barang-barang kecil dalam jumlah besar dan mendistribusikannya ke seluruh dunia.

Menghadapi tekanan dari tarif tinggi Amerika Serikat, seorang pemilik pabrik dekorasi di Shaoxing, Zhejiang, bernama Liu Song (Transliterasi-red) menyatakan bahwa dia kini berupaya keras mengalihkan pasar ke Rusia, Eropa, dan Asia Tenggara. Gabungan dari wilayah-wilayah tersebut kini menyumbang 75% dari total penjualannya. Namun dia tidak menampik kekhawatirannya: “Kami memang khawatir pesanan dari Amerika akan terus menurun.”(jhn/yn)

Rezim Tiongkok Dituding Manipulasi Kurs: Yuan Jatuh ke Titik Terendah dalam 17 Tahun, Investor Global Berbondong-bondong Cari Aset Aman

EtIndonesia. Seiring memanasnya perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, para investor global mulai menarik dana dari pasar saham dan valuta yang dianggap berisiko tinggi. Sebagai gantinya, mereka beralih ke instrumen safe haven seperti emas, yen Jepang, dan obligasi pemerintah berkualitas tinggi. Pada Rabu (9 April), nilai tukar yuan offshore jatuh ke level terendah dalam 17 tahun terakhir, menandai tekanan serius terhadap mata uang Tiongkok di tengah tren “decoupling” permanen antara dua kekuatan ekonomi dunia ini. Lantas, apa konsekuensinya bagi Tiongkok? Simak pandangan para ahli.

Seiring meningkatnya kekhawatiran global, harga emas dan yen Jepang melonjak tajam. Harga emas berjangka bahkan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, mencapai 3.200 dolar  per ons pada minggu lalu.

Di pasar obligasi, imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 10 tahun anjlok ke 1,25% pada Rabu, mencatat penurunan mingguan terbesar sejak 1999—pertanda kuat bahwa arus dana besar mengalir ke pasar obligasi. Pelaku pasar kini memperkirakan Bank Sentral Jepang akan menunda rencana kenaikan suku bunga sambil memantau risiko eksternal.

Namun tekanan tidak hanya terasa di pasar surat utang. Indeks Nikkei Jepang anjlok lebih dari 5% pada Rabu, mencatat penurunan harian terbesar dalam beberapa tahun terakhir, mencerminkan tingkat ketidakpastian tinggi terhadap prospek ekonomi global.

Dwyfor Evans, Kepala Strategi Makro Asia-Pasifik di State Street Global Markets, menyatakan bahwa selera risiko investor institusional terus memburuk, dan terlihat jelas bahwa dana mulai berpindah dari pasar saham menuju obligasi dan instrumen tunai.

Pada hari yang sama, nilai tukar yuan onshore ditutup di 7,35 per dolar AS, level terendah sejak 2007. Nilai tukar yuan offshore bahkan jatuh menembus angka 7,42.

Pelemahan yuan ini memang menguntungkan ekspor Tiongkok, karena dapat mengimbangi dampak tarif impor yang dikenakan oleh AS. Presiden Trump pada Selasa (8 April) mengatakan secara terbuka: “Mereka (Beijing) hari ini sedang memanipulasi mata uang mereka untuk mengimbangi tarif yang kami kenakan.”

Namun para ahli juga mencatat bahwa meski Bank Sentral Tiongkok terlibat dalam pelemahan yuan, mereka belum membiarkan nilai tukar anjlok sepenuhnya. Alasannya: devaluasi yang terlalu drastis dapat memicu pelarian modal (capital outflow) serta krisis kepercayaan internal.

Prof. Xie Tian, ahli ekonomi dari School of Business Universitas Carolina Selatan menjelaskan:
“Kemungkinan besar, Partai Komunis Tiongkok sengaja melemahkan yuan untuk mengimbangi dampak tarif AS dan mendorong ekspor. Tapi seberapa jauh yuan bisa didevaluasi? Ada harga yang harus dibayar. Karena Tiongkok juga masih sangat bergantung pada impor—termasuk komputer, chip, alat medis, hingga energi dari AS. Semua impor itu akan menjadi jauh lebih mahal. Jadi meski devaluasi bisa meredam tarif sebagian, dampaknya terhadap impor akan sangat memukul.”

Selain itu, pada Rabu, Tiongkok mengumumkan akan meningkatkan tarif tambahan sebesar 50% terhadap seluruh produk impor asal Amerika Serikat, sehingga totalnya kini mencapai 84% bila digabungkan dengan kebijakan sebelumnya (34%).

Scott Bessent, Menteri Keuangan AS, menanggapi kebijakan ini sebagai “keputusan yang disayangkan dan strategi yang pasti akan gagal bagi Beijing.”

Kini, dengan terputusnya hubungan dagang besar-besaran antara AS dan Tiongkok, muncul pertanyaan besar: apakah Beijing bisa bertahan hanya dengan mengandalkan pasar alternatif lain?

Prof. Xie Tian menanggapi: “Partai Komunis Tiongkok tentu sedang mencari pasar pengganti, tapi tidak ada satu pun pasar yang sebesar Amerika Serikat. Selama ini mereka sangat mengandalkan pasar ekspor untuk menyerap kelebihan produksi dan kapasitas industri. Tanpa AS, hampir tak ada tempat lain yang bisa menyerapnya. Ujungnya, satu per satu pabrik akan tutup. Gelombang kebangkrutan perusahaan akan meledak, dan angka pengangguran akan melonjak tajam. Ini akan menjadi bencana ekonomi bagi Tiongkok, yang ekonominya sendiri sudah mulai mengalami kemerosotan.”

Pertarungan ekonomi antara dua raksasa dunia kini mencapai titik kritis, dan tampaknya babak klimaks dari cerita panjang ini sudah mulai terbuka di hadapan dunia. (jhn/yn)

Kabar Merosotnya Kekuasaan Xi Jinping Semakin Mencuat, Loyalis He Weidong Kembali Absen dari Rapat Penting

EtIndonesia. Baru-baru ini, Partai Komunis Tiongkok (PKT) menggelar Konferensi Kerja Diplomatik Negara-Negara Sekitar. Yang menarik perhatian publik adalah absennya He Weidong, Wakil Ketua Komisi Militer Pusat (CMC) dan salah satu loyalis Xi Jinping, dari pertemuan penting tersebut. Sejak pertengahan tahun lalu, desas-desus mengenai menurunnya kekuasaan Xi Jinping semakin santer terdengar.

Menurut laporan media resmi PKT, konferensi ini diselenggarakan pada 8 hingga 9 April di Beijing, dan Xi Jinping hadir serta menyampaikan pidato. Laporan menyebutkan bahwa sejumlah pemimpin partai dan negara, serta pejabat dari berbagai instansi terkait, turut menghadiri acara tersebut.

Acara ini dikategorikan sebagai pertemuan tingkat tinggi, di mana hampir seluruh anggota Politbiro hadir. Namun, tayangan yang disiarkan CCTV menunjukkan bahwa meski Xi dan para anggota tetap Komite Tetap duduk di podium, serta anggota Politbiro lainnya menempati barisan depan di bawah, tidak tampak sosok He Weidong. Sebaliknya, Zhang Youxia, Wakil Ketua CMC lainnya, duduk di podium didampingi oleh Li Hongzhong dan Chen Wenqing.

Absennya He Weidong semakin memperkuat spekulasi bahwa dia tengah dalam penyelidikan. Dia terakhir terlihat di hadapan publik saat menghadiri penutupan Kongres Rakyat Nasional pada 11 Maret. Setelah itu, beredar rumor bahwa dia tengah diselidiki, dan hingga kini sudah hampir satu bulan menghilang tanpa penjelasan dari pihak berwenang—baik konfirmasi maupun bantahan.

Pada 2 April, Zhang Youxia menghadiri kegiatan tahunan penanaman pohon di Distrik Tongzhou, Beijing, bersama Sekretaris Partai Komunis Beijing, Yin Li, serta anggota CMC lainnya seperti Liu Zhenli dan Zhang Shengmin. Nama He Weidong kembali tidak disebut dan dirinya juga tidak hadir.

Terkait hal ini, pada 10 April, pengamat independen Cai Shenkun menulis di platform X bahwa dalam siaran berita CCTV, hampir semua tokoh penting—dari sekretaris partai, anggota Politbiro hingga anggota Komite Tetap—muncul dalam sorotan kamera, kecuali He Weidong. Cai menyimpulkan, jika memang He tidak mengalami masalah, tidak mungkin dia absen dari pertemuan sepenting ini, terlebih jika dia tengah mengoordinasikan operasi militer di kawasan Taiwan. Menurutnya, ketidakhadiran ini menjadi bukti kuat bahwa He Weidong telah tersingkir dari jajaran elite militer dalam pembersihan internal besar-besaran.

Komentator politik Zhong Yuan, dalam artikelnya di Epoch Times pada 10 April, menyatakan bahwa rumor mengenai He Weidong semakin menguat. Jika dia muncul dalam pertemuan tersebut, rumor itu bisa dibantah. Namun karena dia tidak hadir, justru memperkuat spekulasi bahwa Xi Jinping kehilangan pegangan atas salah satu loyalis terpentingnya di militer.

Pengamat juga mencatat bahwa dalam konferensi diplomatik tersebut, tidak satu pun media resmi menyebut istilah “Pemikiran Diplomatik Xi Jinping”, padahal sebelumnya sangat sering ditonjolkan.

Sebagai perbandingan, dalam Konferensi Kerja Urusan Luar Negeri pada 27–28 Desember 2023, hampir seluruh anggota Politbiro serta pejabat tinggi pusat dan daerah hadir. Bahkan para duta besar dan perwakilan luar negeri pun dipanggil pulang untuk mengikuti pertemuan tersebut. Saat itu, ditegaskan bahwa kebijakan luar negeri Tiongkok harus berlandaskan pada “Pemikiran Diplomatik Xi Jinping”.

Namun tahun ini, meski media menyebut Xi memberikan arahan tentang “tujuan, tugas, dan pendekatan” diplomasi regional, sorotan justru tertuju pada kalimat “harus memperkuat kepemimpinan terpusat dan terpadu dari Komite Sentral Partai”—tanpa menyebut nama Xi secara langsung dalam kerangka kebijakan luar negeri.

Zhong Yuan menilai bahwa hilangnya istilah “Pemikiran Diplomatik Xi Jinping” dalam acara sepenting ini setara dengan pengakuan terbuka bahwa Xi Jinping tidak lagi memegang kendali penuh atas urusan diplomasi Tiongkok. Dia menyebut, pidato Xi kali ini lebih seperti slogan kosong, tanpa kekuatan untuk memberikan instruksi strategis yang konkret.

Sejak Pleno Ketiga tahun lalu pada Juli 2023, beredar luas kabar bahwa kekuasaan Xi mulai melemah. Sumber internal bahkan menyebutkan bahwa kekuasaan Xi telah direduksi, dan kini kekuasaan partai telah kembali ke tangan Zhang Youxia dan sejumlah tokoh senior lainnya.

Zhong Yuan menyimpulkan bahwa dinamika kekuasaan di militer, birokrasi, dan diplomasi tengah mengalami pergeseran besar, dan pengaruh Xi Jinping terus menurun. Dia memprediksi bahwa untuk mengisi kekosongan kekuasaan ini, pertarungan antar faksi di dalam tubuh PKT akan semakin intens, yang akan berdampak pada kebijakan luar negeri yang makin tidak konsisten dan sulit diprediksi. (jhn/yn)

Migrasi Besar-Besaran Manufaktur Keluar dari Tiongkok

Para produsen global meninggalkan Tiongkok demi negara-negara yang lebih murah, stabil, dan dapat diprediksi.

James Gorrie

Bagi Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan Xi Jinping, masa jabatan kedua Donald Trump sebagai presiden AS dengan “demam tarif” adalah “deja vu”—namun jauh lebih buruk.

Melihat kembali sejenak akan menempatkan situasi hari ini dalam konteks.

Tarif Trump pada Tahun 2018

Anda mungkin ingat bahwa pada tahun 2018, pemerintahan Trump pertama menerapkan tarif senilai $250 miliar terhadap Tiongkok, dan dampaknya terasa hampir seketika. Dalam beberapa bulan berikutnya, tingkat impor AS dari Tiongkok menurun tajam.

Dapat diprediksi, penurunan impor AS dari Tiongkok sebagian besar diimbangi oleh peningkatan impor dari negara-negara lain dengan biaya produksi rendah. Namun, bahkan selama pemerintahan Biden, arus keluar produsen dari Tiongkok terus berlanjut. Penting juga untuk dicatat bahwa pemerintahan Biden sebagian besar mempertahankan tarif Trump terhadap Tiongkok.

Tarif Trump 2.0 pada Tahun 2025 Bahkan Lebih Berat bagi Tiongkok

Bergerak cepat ke hari ini, dan kita melihat kebijakan tarif yang diperluas secara besar-besaran dari pemerintahan Trump yang mengubah seluruh hubungan perdagangan global.

Kita juga melihat penolakan yang luar biasa dari Beijing.

Ke mana babak eskalasi tarif timbal balik terbaru ini akan mengarah?

Berbagai skenario permusuhan dan perdagangan dapat terjadi, tetapi satu hal yang pasti: masa kejayaan Tiongkok sebagai pabrik dunia memudar dengan cepat.

Seperti yang dibahas di atas, manufaktur telah bergeser keluar dari Tiongkok selama bertahun-tahun. Ini bukan fenomena jangka pendek, melainkan tren jangka panjang.

Lebih lanjut, pergeseran manufaktur dari Tiongkok tidak sepenuhnya merupakan konsekuensi dari kebijakan tarif pemerintahan Trump.

Perusahaan AS Memimpin Eksodus dari Tiongkok

Sebagai contoh, dalam survei oleh Kamar Dagang Amerika di Tiongkok, hingga 30 persen perusahaan Amerika sedang memindahkan rantai pasokan mereka keluar dari Tiongkok atau sedang mempertimbangkannya. Jumlah itu lebih dari dua kali lipat jumlah yang melakukannya pada tahun 2020 sebagai respons terhadap penguncian COVID-19 yang berlebihan di Beijing.

Dengan periode Lockdown yang komprehensif dan diperpanjang, ribuan, bahkan jutaan, pelanggan manufaktur Tiongkok mengalami gangguan yang berkepanjangan dalam bisnis mereka dan menderita kerugian yang signifikan. Pandemi mengungkapkan kepada negara-negara di seluruh dunia betapa bodohnya hanya bergantung pada Tiongkok untuk semua kebutuhan manufaktur mereka. Akibatnya, diversifikasi rantai pasokan tiba-tiba menjadi pertimbangan bisnis yang sangat penting.

Faktor lain adalah meningkatnya biaya berbisnis di Tiongkok. Angkatan kerjanya tidak lagi semenarik secara ekonomi seperti dulu. Dengan kelas menengah yang berkembang dan populasi yang menua, keunggulan harga dan keandalan yang pernah dinikmati Tiongkok jauh lebih kecil daripada sebelumnya. Fakta itu kemungkinan tidak akan berubah, selama Partai Komunis Tiongkok (PKT)  berkuasa.

Perilaku Beijing di Panggung Dunia Bermasalah

Alasan kuat lainnya adalah meningkatnya ketegangan geopolitik di wilayah tersebut yang jauh melampaui persaingan Beijing-Washington. Banyak kekhawatiran pelanggan Tiongkok sebagian besar didorong oleh agresi PKT terhadap negara-negara tetangga, kawasan Asia-Pasifik secara keseluruhan, dan ambisi globalnya.

Latihan perang oleh pasukan militer Tiongkok di dekat Taiwan dan tindakan agresif lainnya terhadap Filipina, Vietnam, dan Jepang telah membuat pelanggan enggan berbisnis dengan Tiongkok.

Berbagai perusahaan Eropa setidaknya sama pesimisnya dengan perusahaan-perusahaan Amerika, jika tidak lebih. Dalam survei tahun 2024, hampir separuh (44 persen) anggota Kamar Dagang Uni Eropa melihat masa depan bisnis di Tiongkok suram dalam hal profitabilitas ke depan. Mereka menyampaikan kekhawatiran yang serupa dengan rekan-rekan Amerika mereka dan mencatat bahwa Beijing membatasi akses ke pasar Tiongkok. Ini terjadi sebelum pemerintahan Trump berkuasa pada tahun 2025 dan babak tarif terbaru.

Negara-Negara Lain Menarik Produsen

Perusahaan-perusahaan yang dulunya memiliki semua pabrik mereka di Tiongkok kini t membuka pabrik di Vietnam, India, Turki, Meksiko, dan lokasi lain yang lebih dekat dengan pasar tempat produk dijual dan menawarkan keunggulan kompetitif lainnya, termasuk biaya tenaga kerja yang lebih rendah, akses pasar, dan infrastruktur.

Tren ini kemungkinan tidak akan berbalik menguntungkan Tiongkok dalam waktu dekat.

Faktanya, Amerika Serikat mungkin akan melihat tren relokasi kembali (reshoring) karena kondisi bisnis dan lingkungan regulasi terus membaik. Memang, sejumlah besar perusahaan asing mengumumkan rencana untuk memindahkan manufaktur mereka ke Amerika Serikat untuk menghindari tarif. Tawaran terbaru termasuk perusahaan internasional seperti SoftBank Jepang, perusahaan manufaktur chip TSMC Taiwan, Hyundai Korea Selatan, yang  menjanjikan investasi $21 miliar untuk pabrik baja dan otomotif, dan beberapa negara Teluk yang kaya, di antara yang lain.

Selamat Datang di Jebakan Tiongkok

Hari ini, Tiongkok berada dalam mode berjuang keras, karena menghadapi Amerika yang bertekad di bawah Presiden Trump untuk menantang PKT di setiap bidang pengaruh, dan memanfaatkan keunggulannya dalam regulasi, jalur hukum, kepemimpinan keuangan, dan inovasi teknologi untuk melakukannya.

Akibatnya, Beijing dengan putus asa mencoba menutupi kerugian dengan memperdalam hubungan ekonomi dengan negara-negara lain, seperti Argentina, Brasil, dan Rusia. Tetapi harapan ekonomi terbesar Tiongkok tertumpu pada Uni Eropa, yang kurang antusias untuk menambah lebih banyak risiko ekonomi.

Seberapa efektif upaya PKT dalam mengatasi perubahan radikal yang sedang terjadi dalam sistem manufaktur dan perdagangan global?

Masih harus dilihat.

Pandangan yang diungkapkan dalam artikel ini adalah opini penulis dan tidak selalu mencerminkan pandangan The Epoch Times.

Huawei Terlibat Ancaman Teror Internasional? Pusat Informasi Falun Dafa: Investigasi Global Dimulai

EtIndonesia. Grup pertunjukan Shen Yun Performing Arts telah mendapat pengakuan luas di seluruh dunia dan digemari oleh banyak tokoh serta kaum elit di berbagai negara. Namun, di tengah meningkatnya tekanan internal dan eksternal terhadap rezim Tiongkok, Partai Komunis Tiongkok (PKT) disebut telah meningkatkan upaya represif lintas negara terhadap Shen Yun, termasuk dengan cara-cara intimidasi.

Baru-baru ini, Kepolisian Taiwan menemukan adanya dugaan ancaman bom yang dikirim dari Xi’an, Tiongkok, yang bersifat mengintimidasi namun tanpa bukti nyata. Dugaan tersebut mengarah pada keterlibatan perusahaan teknologi raksasa Tiongkok, Huawei.

Reporter New Tang Dynasty Television (NTDTV) melaporkan: “Baru-baru ini, media Liberty Times di Taiwan memberitakan bahwa tim khusus dari Kepolisian Taiwan sedang menyelidiki serangkaian email berisi ancaman bom yang terjadi selama tur global Shen Yun, dan berhasil melacak bahwa asal email tersebut berasal dari ‘Pusat Riset Huawei di Xi’an, Tiongkok’.”

Hingga tanggal 4 April, selama tur pertunjukan Shen Yun di Taiwan, telah tercatat 13 insiden ancaman bom dan teror yang ditujukan kepada berbagai instansi pemerintah dan organisasi lokal.

Cynthia Sun, penyelidik dari Falun Dafa Information Center, menyampaikan: “Pada bulan Maret lalu saja, kami mencatat 35 insiden ancaman secara global, dan 28 di antaranya—yakni sekitar 80%—terkait dengan Shen Yun Performing Arts. Ancaman bom palsu ini menimbulkan ketakutan dan kepanikan di kalangan penonton dan komunitas sekitar lokasi pertunjukan Shen Yun. Hal ini memicu kekhawatiran akan potensi ancaman terhadap keamanan nasional, dan skalanya melintasi batas negara secara belum pernah terjadi sebelumnya.”

Setelah melakukan penyelidikan, pihak berwenang Taiwan mengungkap bahwa email ancaman tersebut dikirim ke berbagai negara melalui jaringan VPN sebagai sarana penyamaran. Setelah ditelusuri, lokasi asalnya mengarah ke kawasan pusat riset Huawei di Xi’an, Provinsi Shaanxi, Tiongkok. Dugaan kuat mengarah kepada keterlibatan personel terkait Huawei, namun kemungkinan partisipasi dari pasukan siber (cyber army) milik PKT juga tidak dapat dikesampingkan.

Pengamat politik, Tang Jingyuan, mengatakan: “Negara-negara di dunia seharusnya menjadikan insiden seperti ini sebagai pelajaran penting. Harus ada tindakan tegas untuk menghalau perusahaan-perusahaan Tiongkok seperti ini—yang berpura-pura sebagai perusahaan swasta—padahal bisa jadi mereka sedang mengancam keamanan nasional negara tempat mereka beroperasi.”

Bukan kali ini saja hal serupa terjadi. Pada 9 Oktober tahun lalu, media Liberty Times juga melaporkan bahwa pemutaran film dokumenter “State Organs”—yang mengungkap praktik pengambilan organ tubuh secara paksa oleh PKT—juga menerima ancaman melalui email. Dan IP pengirimnya kembali mengarah ke Kota Xi’an, Tiongkok.

Cynthia Sun menambahkan: “Kami berharap negara-negara lain akan mengikuti jejak Taiwan untuk melakukan penyelidikan. Itu adalah langkah pertama. Langkah kedua adalah memberikan sanksi kepada pelaku atau menggunakan hukum pidana untuk memberikan hukuman yang pantas. Karena ini adalah tindakan kriminal—berupa ancaman, kekerasan, dan teror bom.”Menurut informasi dari konferensi pers Shen Yun, sejak didirikan pada tahun 2006, Shen Yun telah berkembang menjadi delapan grup pertunjukan dengan skala yang setara, dan hingga kini telah menggelar lebih dari 7.400 pertunjukan di seluruh dunia, dengan total penonton mencapai lebih dari 11 juta orang. (jhn/yn)

184 Orang Tewas Akibat Runtuhnya Atap Klub Malam di Dominika

EtIndonesia. Jumlah korban tewas akibat runtuhnya sebuah klub malam ikonis di Santo Dominika, Republik Dominik melonjak menjadi 184 orang pada Rabu (9/4/2025) malam.  Sementara puluhan orang berkumpul di luar institut forensik Republik Dominika untuk mendapatkan kabar tentang orang-orang terkasih mereka yang masih hilang lebih dari sehari setelah petaka terjadi.

Juan Manuel Méndez, direktur Pusat Operasi Darurat setempat, mengatakan bahwa petugas di lokasi kejadian masih mencari korban dan kemungkinan yang selamat, meskipun tidak ada yang ditemukan hidup sejak Selasa sore.

“Kami tidak akan meninggalkan siapa pun. Pekerjaan kami akan terus berlanjut,” katanya.

Beberapa blok dari reruntuhan, orang-orang yang mencari teman dan keluarga mengenakan masker wajah dan mulai mengeluhkan bau busuk sambil memohon kepada para pejabat untuk memberikan  informasi tentang orang-orang terkasih mereka.

Sebelumnya pada hari itu, para pejabat Institut Nasional Patologi Forensik membacakan nama-nama 54 korban yang  mereka identifikasi sejauh ini.

“Kami tidak bisa menunggu sampai malam!” kata seorang wanita yang sedang menunggu kabar tentang seorang kerabat yang namanya tidak dia dengar. “Kami akan menjadi gila!”

Para pejabat setempat menyerukan agar tetap tenang dengan mengatakan bahwa mereka  menyerahkan setidaknya 28 jenazah kepada keluarga mereka tetapi belum memiliki jumlah pasti semua jenazah yang ditemukan. Pada Rabu malam, para pejabat menaikkan jumlah korban tewas menjadi setidaknya 184 orang, dengan lebih dari 200 orang terluka.

“Pihak berwenang menjual mimpi palsu kepada kami!” teriak José Sánchez, yang mana saudara laki-laki dan saudara iparnya masih hilang.

Runtuhnya Atap Klub Malam

Klub Jet Set yang legendaris di Santo Domingo penuh sesak dengan musisi, atlet profesional, dan pejabat pemerintah ketika debu mulai berjatuhan dari langit-langit dan ke dalam minuman orang-orang pada Selasa dini hari.

Beberapa menit kemudian, seluruh atap runtuh. Batangan beton menewaskan beberapa orang seketika dan menjebak puluhan lainnya di lantai dansa tempat ratusan orang sedang menari mengikuti konser merengue yang meriah. Dalam beberapa menit berikutnya, sistem 911 negara itu menerima lebih dari 100 panggilan telepon, banyak di antaranya dari orang-orang yang terkubur di bawah reruntuhan.

Direktur operasi darurat Juan Manuel Méndez mengatakan para korban termasuk ikon merengue Rubby Pérez, yang sedang bernyanyi untuk penonton sebelum bencana terjadi. Jenazahnya ditemukan pada Rabu pagi. 

Pemerintah mengumumkan pada Rabu malam bahwa mereka beralih ke fase pemulihan yang berfokus pada pencarian jenazah setelah 145 orang diselamatkan dari reruntuhan klub malam tersebut. Tim penyelamat dari Puerto Rico dan Israel tiba pada Rabu pagi untuk membantu pencarian.

Wali Kota Santo Domingo Carolina Mejía memuji apa yang dia sebut sebagai aksi kasih, termasuk seorang warga Dominika yang membagikan kopi kepada mereka yang berada di lokasi kejadian dan seorang pria yang sedang berlibur dari Kosta Rika yang bergabung dalam pencarian karena dia adalah bagian dari tim penyelamat di negara asalnya.

Para Korban

Sejauh ini, hanya beberapa  orang  diidentifikasi dalam salah satu bencana terburuk yang pernah melanda Republik Dominika. Mereka yang tewas termasuk seorang ahli jantung, seorang arsitek pemerintah, seorang pensiunan perwira polisi, seorang pensiunan pejabat PBB, putra dan menantu menteri pekerjaan umum, dan saudara laki-laki wakil menteri Kementerian Pemuda.

Mantan dua mantan pemain Major League Baseball Octavio Dotel dan pemain Dominika Tony Enrique Blanco Cabrera juga tewas, kata Satosky Terrero, juru bicara Liga Bisbol Profesional negara itu, kepada The Associated Press.

Nelsy Cruz, gubernur provinsi Montecristi di barat laut dan saudara perempuan tujuh kali Major League Baseball All-Star Nelson Cruz, memberitahukan kepada Presiden Luis Abinader tentang bencana tersebut. Dia meneleponnya dari bawah reruntuhan tetapi kemudian meninggal dunia di rumah sakit.

Korban lainnya termasuk pemain saksofon Luis Solís, yang sedang bermain di atas panggung ketika atap runtuh; perancang busana yang berbasis di New York Martín Polanco; beberapa bartender Venezuela; dan seorang kapten Angkatan Darat yang meninggalkan empat gadis cilik. Grupo Popular, sebuah perusahaan jasa keuangan, mengatakan tiga karyawannya juga tewas, termasuk presiden Bank AFP Popular dan istrinya. Seorang pria sambil menangis mengatakan kepada wartawan bahwa dia kehilangan lima kerabat, termasuk istri dan putranya.

Puluhan korban masih belum teridentifikasi.

“Saya sudah pergi ke banyak rumah sakit, dan saya belum menemukannya,” kata Deysi Suriel tentang temannya, Milca Curiel, 61 tahun, seorang penduduk Carolina Utara yang sedang berlibur di Republik Dominika.

Menteri Kesehatan Dr. Víctor Elías Atallah Lajam mengumumkan pembentukan komisi untuk memberikan bantuan psikologis kepada keluarga para korban.

Lebih dari 20 orang yang terluka masih dirawat di rumah sakit pada Rabu, termasuk setidaknya delapan dalam kondisi kritis.

“Satu poin yang menguntungkan mereka adalah usia mereka yang muda,” kata Dr. Julio Landrón, direktur jenderal Rumah Sakit Trauma Dr. Ney Arias Lora, yang merawat 21 korban luka Jet Set, termasuk lima dalam kondisi kritis.

Namun, Landrón memperingatkan bahwa tidak satu pun dari mereka yang benar-benar aman, mencatat bahwa beberapa mengalami patah tulang tengkorak, paha, dan panggul.

“Mereka menghabiskan berjam-jam, lebih dari enam, tujuh, delapan jam di bawah reruntuhan dengan banyak patah tulang, banyak luka, dengan pendarahan akibat tertimpa,” katanya.

Pencarian Korban

Puluhan kerabat yang panik mendengarkan para pejabat membacakan daftar korban yang teridentifikasi di institut forensik, sementara yang lain pergi dari rumah sakit ke rumah sakit mencari orang-orang terkasih mereka, beberapa memegang foto.

“Francisco Alberto Méndez … Rosa Herminia Pérez … Ramón Teodoro Jiménez … Juan Manuel Santana,” seorang pejabat membacakan saat kerumunan berusaha mendengarkan.

“Di sini! Di sini!” teriak seseorang setelah mendengar nama orang yang mereka cintai.

Di antara kerumunan itu ada Virginia Rosario, yang mencari kerabat termasuk sepupunya, yang masih hilang, dan saudara perempuannya, Rosa Herminia Pérez, yang meninggal dan yang dia gambarkan sebagai “cantik, berharga, sangat baik.”

“Saya sangat kesakitan,” katanya. “Saya  mengalami banyak momen putus asa.”

Para pejabat mengatakan pada Rabu pagi bahwa mereka belum dapat mengidentifikasi setidaknya 33 jenazah.

“Ini adalah situasi yang sangat traumatis,” kata anggota parlemen nasional Pedro Martínez, yang juga memiliki kerabat yang hilang.

Di antara mereka yang mencari teman dan keluarga adalah Kimberly Jones, yang mana anak baptisnya, seniman berusia 45 tahun Osiris Blanc, dan teman-temannya hilang.

“Itu adalah tempat favorit mereka, mereka pergi ke sana hampir setiap hari Senin,” kata Jones. Dia mengatakan keponakannya juga hilang.

Belum jelas apa yang menyebabkan atap runtuh, atau kapan gedung Jet Set terakhir kali diinspeksi.

Klub tersebut mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa mereka bekerja sama dengan pihak berwenang. Seorang juru bicara keluarga pemilik klub mengatakan kepada The Associated Press bahwa dia menyampaikan pertanyaan tentang potensi inspeksi.

Sementara itu, seorang juru bicara Kementerian Pekerjaan Umum mengarahkan pertanyaan ke kantor walikota. Seorang juru bicara kantor walikota tidak menanggapi permintaan komentar.

oleh Martín Adames Alcántara dan Dánica Coto

Gedung Putih: New York Times Abaikan Fakta Penting demi Menjelekkan Pemerintahan Trump

EtIndonesia. Gedung Putih mengeluarkan pernyataan bahwa harian The New York Times (NYT) belakangan ini sengaja menyudutkan pemerintahan Trump melalui pemberitaan negatif terhadap Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, Kennedy, terkait evaluasi ulang kebijakan fluoridasi air minum. Menurut Gedung Putih, NYT mengabaikan fakta penting yang bahkan pernah dilaporkan oleh media tersebut sendiri, yakni bahwa fluorida berpotensi memengaruhi kecerdasan anak-anak.

Pada November tahun lalu, Kennedy menyatakan melalui media sosial bahwa Presiden Trump berencana untuk menghapus kandungan fluorida dari air minum setelah menjabat kembali, dengan alasan bahwa fluorida adalah limbah industri dan berkaitan dengan sejumlah gangguan kesehatan, seperti radang sendi, patah tulang, kanker tulang, penurunan IQ, gangguan perkembangan saraf, dan penyakit tiroid.

Menanggapi hal tersebut, New York Times menerbitkan beberapa artikel yang menyebut bahwa usulan penghapusan fluorida itu memicu kekhawatiran di kalangan ahli kesehatan masyarakat, dan berpotensi membatalkan salah satu kebijakan kesehatan masyarakat terpenting, yakni fluoridasi air. Kebijakan ini bertujuan mengurangi risiko gigi berlubang dengan menambahkan fluorida ke dalam air minum, meski para penentangnya menyebut hal itu sebagai bentuk pengobatan massal tanpa persetujuan individu.

Gedung Putih menegaskan bahwa laporan NYT terkait evaluasi Kennedy atas penggunaan fluorida merupakan “upaya mendiskreditkan pemerintahan Trump secara tidak jujur, dengan menggambarkannya seolah-olah anti-ilmu dan anti-kesehatan.”

Pada Agustus 2024, Program Toksikologi Nasional AS (NTP) merilis laporan yang menganalisis 72 studi pada manusia. Hasilnya menunjukkan adanya korelasi antara paparan fluorida dalam air dengan penurunan IQ anak-anak, khususnya saat konsentrasi fluorida melebihi 1,5 miligram per liter.

Studi terbaru yang menggunakan data dari Survei Kesehatan dan Gizi Nasional (NHANES) milik CDC juga menunjukkan bahwa bahkan pada konsentrasi rendah, fluorida berkaitan secara signifikan dengan sejumlah indikator penyakit kronis.

Gedung Putih mengkritik NYT karena pernah melaporkan pada Januari lalu bahwa fluorida bisa berdampak negatif pada kecerdasan anak-anak, namun tidak menyebutkan fakta tersebut dalam laporan terbarunya mengenai Kennedy, seolah-olah ingin menyembunyikan informasi penting dari publik.

Faktanya, sebagian besar negara industri di dunia, termasuk sebagian besar negara di Eropa, tidak menambahkan fluorida ke dalam air minum mereka, dan tidak mengalami penurunan kesehatan gigi masyarakat yang signifikan.

Saat ini, bahkan CDC mengakui bahwa manfaat utama fluorida untuk kesehatan gigi berasal dari kontak langsung dengan permukaan gigi, bukan dari konsumsi melalui air minum, yang berarti tidak diperlukan konsumsi fluorida secara internal. (jhn/yn)

Tarif untuk Barang-Barang dari Tiongkok ke AS Mencapai 145 Persen Setelah Kenaikan Terbaru, Gedung Putih Mengklarifikasi

Seorang pejabat Gedung Putih mengonfirmasi bahwa tarif baru untuk produk-produk Tiongkok kini berjumlah total 145 persen, bukan 125 persen seperti yang disampaikan presiden sebelumnya.

ETIndonesia—Gedung Putih mengonfirmasi pada 10 April bahwa tarif AS untuk barang-barang Tiongkok naik menjadi 145 persen, termasuk 20 persen tarif sebelumnya yang dikenakan terkait perdagangan fentanyl.

Seorang pejabat Gedung Putih mengonfirmasi kepada The Epoch Times bahwa tarif baru untuk produk-produk Tiongkok kini berjumlah total 145 persen, bukan 125 persen seperti yang disampaikan presiden pada 9 April. Perintah eksekutif yang ditandatangani oleh Trump menyatakan bahwa tarif timbal balik meningkat dalam semalam dari 84 persen menjadi 125 persen, yang tidak termasuk tarif fentanyl sebesar 20 persen.

Trump sudah mengumumkan penangguhan 90 hari untuk tarif tertentu bagi negara-negara yang telah mengisyaratkan kesediaan mereka untuk bernegosiasi, sambil mempertahankan “tarif resiprokal yang diturunkan secara substansial” sebesar 10 persen.

Dia mencatat bahwa penangguhan ini tidak akan berlaku untuk tarif impor dari Tiongkok, yang mana menurut presiden akan segera meningkat menjadi 125 persen “berdasarkan kurangnya rasa hormat yang ditunjukkan Tiongkok kepada pasar dunia.”

Trump mengumumkan perubahan rencana tarifnya pada 9 April melalui platform Truth Social miliknya.

Dia menjelaskan keputusannya untuk menangguhkan tarif resiprokal global pada 9 April, dengan mengatakan bahwa orang-orang “menjadi sedikit gelisah, sedikit takut.” Dia juga menyebutkan perlunya fleksibilitas saat bekerja sama dengan negara-negara untuk membuat kesepakatan dan menanggapi pasar.

Tarif saat ini untuk baja, aluminium, dan mobil tetap tidak berubah. Pengecualian sektoral yang sebelumnya dikeluarkan oleh Gedung Putih—untuk farmasi, kayu, tembaga, dan semikonduktor—tetap tidak berubah.

Tarif terkait fentanyl untuk Kanada dan Meksiko juga tetap tidak berubah—yaitu, barang-barang yang tidak termasuk dalam perjanjian perdagangan bebas AS–Kanada–Meksiko dikenakan tarif 25 persen, kecuali energi dan potash, yang dikenakan tarif 10 persen.

Beijing mengumumkan pada 9 April bahwa mereka akan memberlakukan tarif pembalasan sebesar 84 persen untuk barang-barang AS yang masuk ke negara itu sebagai tanggapan atas tarif baru Trump.

Menteri Keuangan Amerika Serikat Scott Bessent mengatakan bahwa eskalasi terbaru Beijing adalah keputusan yang “merugikan” bagi rezim Tiongkok.

“Mereka memiliki ekonomi paling tidak seimbang dalam sejarah dunia modern, dan saya dapat memberitahu Anda bahwa eskalasi ini merugikan mereka,” katanya dalam sebuah wawancara dengan Fox Business Network.

Dia mencatat bahwa ekspor Tiongkok ke Amerika Serikat lima kali lebih besar daripada ekspor AS ke Tiongkok.

“Jadi mereka bisa menaikkan tarif mereka,” kata Bessent. “Tapi lalu kenapa?”

Menteri Keuangan AS mencatat bahwa Amerika Serikat “berusaha menyeimbangkan kembali ke arah manufaktur yang lebih banyak” dan bahwa Beijing perlu bertransisi ke “konsumsi yang lebih banyak.”

Dia mengatakan bahwa dia yakin rezim Tiongkok harus mengakui volume bahan kimia prekursor untuk fentanyl yang berasal dari Tiongkok.

“Mereka masuk ke Amerika Utara dan kemudian dijual ke AS,” kata Bessent.

Ketika ditanya seberapa jauh pemerintahan Trump bersedia membawa sengketa perdagangan ini, Bessent mengatakan bahwa “semuanya ada di atas meja.”

“Saya yakin ini akan diselesaikan di tingkat tertinggi,” katanya. (asr)

Samantha Flom, Andrew Moran, dan Travis Gillmore berkontribusi pada laporan ini.

Sumber : Theepochtimes.com

AS Tarik Pasukan dari Pusat Logistik di Polandia, Ukraina Luncurkan Serangan Drone Besar-besaran ke Rusia

EtIndonesia. Demi penghematan anggaran, militer Amerika Serikat memutuskan untuk menarik pasukan dari pusat logistik di Zamosc, Polandia Tenggara. Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS mengungkapkan bahwa hampir 80% perlengkapan yang diterima militer Rusia berasal dari Tiongkok.

Menurut laporan yang beredar, militer AS telah mengonfirmasi rencana penarikan pasukan serta perlengkapan dari pusat logistik Zamosc, Polandia, yang selama ini menjadi jalur utama pengiriman bantuan senjata ke Ukraina. Pihak militer menyatakan bahwa keputusan ini diambil untuk “mengoptimalkan operasi” dan diperkirakan dapat menghemat puluhan juta dolar setiap tahun.

Namun, keputusan tersebut memicu kekhawatiran luas akan kemungkinan AS mulai mengurangi komitmennya terhadap pertahanan NATO dan Eropa. Kekhawatiran itu kian meningkat setelah Presiden Donald Trump pada hari Senin (7/4) memberhentikan Wakil Tetap AS untuk Komite Militer NATO, Laksamana Madya Angkatan Laut Jeffrey Czerewko.

Menteri Pertahanan Polandia mengonfirmasi bahwa misi yang sebelumnya dipimpin oleh militer AS kini telah dialihkan kepada sekutu NATO lainnya, termasuk Norwegia, Jerman, Inggris, serta pasukan Polandia sendiri.

Di waktu yang hampir bersamaan, Ukraina meluncurkan serangan drone skala besar terhadap wilayah Rusia pada Rabu dini hari. Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa mereka berhasil menjatuhkan 158 drone milik militer Ukraina dalam serangan tersebut.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengumumkan bahwa AS dan Rusia akan menggelar putaran kedua pembicaraan diplomatik di Turki pada hari Kamis, yang akan membahas upaya normalisasi operasional kedutaan besar masing-masing negara.

Terkait laporan bahwa militer Ukraina telah menangkap dua warga negara Tiongkok yang dituduh membantu Rusia dalam pertempuran, pemerintah Tiongkok membantah keras terlibat dalam konflik tersebut.

Namun, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, menyatakan bahwa hampir 80% perlengkapan sipil dan militer yang digunakan Rusia untuk melanjutkan perang berasal dari Tiongkok. Hal ini mengindikasikan adanya dukungan signifikan dari Beijing terhadap mesin perang Kremlin, meskipun Tiongkok secara resmi mengaku netral. (jhn/yn)

Dokter Mengeluarkan Lintah dari Hidung Seorang Gadis Berusia 3 Tahun di Thailand Setelah Mengalami Mimisan Selama 4 Hari

EtIndonesia. Seorang dokter di Provinsi Chiang Mai, Thailand, mengeluarkan lintah berukuran besar dari lubang hidung seorang gadis berusia tiga tahun setelah dia mengalami mimisan yang tidak dapat dijelaskan selama berhari-hari, lapor Thairath.

Insiden itu terjadi setelah anak itu mencuci mukanya di sungai.

Pada Sabtu malam (5 April), dia dipindahkan dari Rumah Sakit Omkoi ke Rumah Sakit Nakornping karena pendarahan terus-menerus dari lubang hidung kanannya yang telah berlangsung selama empat hari.

Setelah memeriksanya dengan endoskopi hidung, dokter menemukan lintah menempel erat di dalam rongga hidungnya.

Dr. Chaiyawat Songsompanyakun (nama ditransliterasikan dari bahasa Thailand) menggunakan peralatan penghisap untuk mengeluarkan parasit itu dengan aman.

Setelah mengeluarkan lintah itu, dokter meresepkan antibiotik dan mengizinkan gadis itu pulang ke rumah. Sejak itu, dia tidak menunjukkan gejala lebih lanjut.

Dokter menjelaskan bahwa lintah dan makhluk lainnya dapat masuk ke dalam tubuh melalui lubang-lubang seperti hidung, telinga, alat kelamin, atau saluran kemih, terutama di daerah pedesaan tempat orang mandi di air yang tidak diolah seperti sungai, kolam, atau air terjun.

Mereka sering tidak diperhatikan hingga gejala-gejala seperti sering mimisan, hidung tersumbat, bersin, atau sensasi geli di saluran hidung mulai muncul.

Dalam beberapa kasus, pasien mungkin juga mengalami kelelahan atau sakit kepala karena kehilangan darah, karena lintah makan saat berada di dalam tubuh.

Dr. Chaiyawat menekankan bahwa pengeluaran lintah harus selalu ditangani oleh seorang profesional medis, karena mengeluarkannya dengan tidak benar dapat menyebabkan pendarahan serius.

Dokter biasanya menggunakan anestesi lokal atau pelumas untuk memudahkan proses pengeluaran, diikuti dengan antibiotik atau obat-obatan untuk menghentikan pendarahan.

Baru-baru ini, seorang wanita di Vietnam harus mengeluarkan lintah hidup sepanjang 6 cm dari hidungnya setelah kembali dari perjalanan memancing.

Dia juga mengalami mimisan yang berlangsung selama beberapa hari sebelum menjalani operasi. (yn)

Sumber: mustsharenews

Langkah-langkah Pemerintahan Prabowo Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Global

0

Pembentukan Satgas PHK dibentuk hingga fleksibilitas TKDN

EtIndonesia. Di tengah gonjang-ganjing ketidakpastian ekonomi global, Pemerintah menggelar forum Sarasehan Ekonomi yang sekaligus menjadi ruang terbuka bagi dialog konstruktif antara Pemerintah, pelaku usaha, akademisi, serikat buruh, dan tokoh masyarakat. Forum tersebut juga menjadi langkah konkret untuk mendengar langsung aspirasi publik dalam menjawab tantangan ekonomi nasional terkini.

Dikutip dari siaran pers  Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Forum Sarasehan Ekonomi yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa (8/4/2025), dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertindak sebagai moderator. 

Dalam sesi dialog di forum tersebut, berbagai isu dibahas mulai dari usulan pembentukan Satgas PHK untuk menangani lonjakan pemutusan hubungan kerja, permintaan fleksibilitas kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), penyederhanaan birokrasi investasi dan perizinan, pemberian insentif bagi industri padat karya, perlindungan bagi tenaga kerja yang terdampak disrupsi industri, serta dorongan untuk menciptakan ekosistem usaha yang lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi dan dinamika pasar global.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo Subianto memberikan respons tegas dan terbuka saat menanggapi seluruh masukan.

“Saya kira bentuk Satgas PHK segera, libatkan Pemerintah, libatkan serikat buruh, libatkan dunia akademi, libatkan rektor-rektor, libatkan BPJS dan sebagainya,” tegas Presiden Prabowo Subianto.

Lebih lanjut, Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah menyiapkan sejumlah stimulus strategis untuk menjaga stabilitas sektor padat karya yang merupakan salah satu penyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia.

“Stimulus ekonomi terutama di sektor padat karya, gaji yang sampai 10 juta, PPh-nya ditanggung Pemerintah. Sehingga tidak ada alasan bagi  pengusaha untuk melakukan pengurangan tenaga kerja,” ujar Menko Airlangga.

Serikat buruh dan asosiasi pekerja dalam sesi tersebut menyampaikan pentingnya perlindungan menyeluruh bagi pekerja yang terdampak disrupsi industri dan perubahan iklim usaha. Selain itu, juga diusulkan pembentukan ekosistem usaha yang adaptif terhadap teknologi serta pelatihan ulang bagi pekerja.

Kemudian juga diusulkan terkait fleksibilitas kebijakan tingkat TKDN yang juga menjadi perhatian. Para pengusaha memberikan usulan pemberian insentif untuk mendorong penggunaan komponen lokal tanpa membebani pelaku usaha.

“TKDN dipaksakan, ini akhirnya kita kalah kompetitif. Saya sangat setuju. TKDN fleksibel sajalah. Mungkin diganti dengan insentif,” kata Presiden Prabowo Subianto.

Para akademisi dan asosiasi industri juga menyoroti proses perizinan dan birokrasi investasi dan mengusulkan adanya pemangkasan prosedur dan sinkronisasi kebijakan antara pusat dan daerah. 

Sektor manufaktur dan tekstil khususnya, disebut sebagai sektor yang sangat terdampak jika tidak ada langkah konkret dari Pemerintah dalam waktu dekat. Tak hanya sektor manufaktur, dalam kesempatan tersebut Menko Airlangga menegaskan kembali arah prioritas Pemerintah dalam menjaga industri strategis tetap bertahan dengan memberi perhatian khusus pada sektor-sektor lain termasuk sektor makan minum, tekstil dan produk tekstil, kulit, serta furniture.

Selanjutnya, Presiden Prabowo Subianto juga kembali menekankan bahwa sektor pangan merupakan prioritas utama. Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa di tengah berbagai tekanan global, kekuatan pangan merupakan fondasi utama ketahanan nasional.

“Karena pangan itu dasar dari semua. Kalau situasi sangat-sangat buruk, asal pangan bagus, kita kuat,” ujar Presiden Prabowo Subianto.

Forum Sarasehan Ekonomi tersebut mencerminkan semangat keterbukaan Pemerintah dalam menyerap aspirasi dan masukan dari berbagai pemangku kepentingan. Menko Airlangga juga menyoroti pentingnya kerja sama antara Pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha dalam menghadapi ketidakpastian global. 

Menko Airlangga menegaskan bahwa tantangan ekonomi saat ini tidak bisa dihadapi sendiri, melainkan membutuhkan sinergi lintas sektor yang solid. Pemerintah terus berupaya menciptakan ekosistem usaha yang adaptif, inklusif, dan mampu membuka peluang baru di tengah tekanan global.

“Kita bersama-sama dengan pengusaha untuk bertahan sambil mencari market baru,” pungkas Menko Airlangga. (***)

Mercure Surabaya Grand Mirama Laksanakan Pengundian Iftar Ramadhan Night Market Culinary 2025

0

Surabaya Setelah sukses menggelar rangkaian acara Iftar Ramadhan Night Market Culinary selama bulan Ramadan 1446 H lalu, Mercure Surabaya Grand Mirama merasa sangat bersyukur karena dapat memberikan pengalaman berbuka puasa yang tidak terlupakan bagi lebih dari 6.000 pengunjung pada tahun ini. Mercure Surabaya Grand Mirama tidak hanya menyuguhkan berbagai menu yang lezat serta menu unggulan Nasi Kabsah dengan roasted lamb leg di acara Iftar Buffet Dinner kemarin, tetapi juga menyuguhkan suasana yang meriah dengan berbagai hiburan, serta kesempatan untuk mengikuti pengundian berhadiah dengan berbagai hadiah menarik, seperti sepeda listrik hingga kulkas.

Tepat di hari Kamis, 10 April 2025 bertempat di Coffee Cafe Mercure Surabaya Grand Mirama, pengundian grand prize dilaksanakan dan dihadiri oleh pihak media serta para sponsor. Acara yang dimulai pada pukul 10:30 WIB tersebut berlangsung dengan meriah dan diawali dengan kata sambutan dari Cluster General Manager Mercure Surabaya Grand Mirama dan Grand Mercure Malang Mirama, Sugito Adhi. Acara pengundian ini juga dilakukan secara live di sosial media Mercure Surabaya Grand Mirama.

“Kami sangat berterima kasih atas antusiasme luar biasa yang kami terima selama bulan Ramadan ini. Pengundian Iftar Ramadhan Night Market Culinary menjadi salah satu momen yang paling dinantikan, dan kami merasa bahagia dapat memberikan kenangan manis bagi para pengunjung. Terima kasih kepada semua sponsor yang telah mendukung acara ini, serta kepada para pengunjung yang membuat acara Iftar Buffet Dinner selama bulan Ramadan 1446 H lalu semakin meriah,” ujar Sugito Adhi selaku Cluster General Manager Mercure Surabaya Grand Mirama dan Grand Mercure Malang Mirama.

Keberhasilan acara ini tidak lepas dari kerjasama yang solid antara Mercure Surabaya Grand Mirama dengan para sponsor, serta dukungan penuh dari para pengunjung. Mercure Surabaya Grand Mirama berkomitmen untuk terus menghadirkan pengalaman unik bagi para tamu.

Larangan Plastik di Bali Harus Konsisten: Semua Jenis Kemasan Sekali Pakai Perlu Dilarang

DENPASAR – Kebijakan Pemerintah Provinsi Bali yang melarang penggunaan kemasan plastik sekali pakai melalui Surat Edaran Nomor 9 Tahun 2025 menuai kritik dari berbagai kalangan. Larangan yang dinilai masih parsial ini dianggap tidak adil karena hanya fokus pada kemasan air minum dalam kemasan (AMDK), sementara produk plastik sekali pakai lainnya masih diperbolehkan.

Kebijakan yang Dinilai Diskriminatif

Mantan anggota DPR dan DPD RI, I Gede Pasek Suardika, menyoroti ketidakkonsistenan kebijakan ini. Menurutnya, larangan seharusnya berlaku untuk semua jenis kemasan plastik sekali pakai, termasuk kemasan sachet, plastik gula pasir, dan pembungkus beras. “Jika ingin adil, semua kemasan plastik sekali pakai harus dilarang. Kebijakan ini terlihat tebang pilih dan tidak menyelesaikan akar masalah,” tegas Gede Pasek dalam unggahan Facebook-nya.

Ia juga menegaskan bahwa produk-produk plastik yang sudah memiliki izin edar dan membayar pajak seharusnya tidak dilarang secara sepihak. “Melarang produk berizin adalah bentuk kesewenang-wenangan. Ketidakmampuan mengelola sampah tidak boleh diselesaikan dengan menyalahkan pihak lain,” tambah politisi Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) ini.

Dampak Ekonomi dan Lingkungan

Gede Pasek menambahkan bahwa plastik AMDK justru memiliki nilai daur ulang yang tinggi dibandingkan jenis kemasan plastik lainnya. “Plastik AMDK masih bisa didaur ulang dan bernilai ekonomis. Larangan ini malah berpotensi merugikan pelaku usaha yang sudah patuh aturan,” ujarnya.

Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) KLHK, timbulan sampah di Bali pada 2024 mencapai 1,2 juta ton, dengan Denpasar sebagai penyumbang terbesar (360 ribu ton). Sekitar 60% merupakan sampah organik, sementara sisanya terdiri dari kertas (11%), besi (2%), gelas (2%), dan sampah lainnya termasuk canang (persembahan umat Hindu) yang turut menyumbang polusi.

Tuntutan Kebijakan yang Lebih Konsisten

Gede Pasek mendesak Pemprov Bali untuk lebih konsisten dalam menerapkan larangan plastik. “Jika ingin serius, semua kemasan sekali pakai harus dilarang. Jangan hanya AMDK yang jadi sasaran,” tegasnya. Ia juga mengingatkan bahwa kebijakan ini berpotensi digugat secara hukum jika dianggap merugikan masyarakat dan pelaku usaha.

Respons Pemprov Bali

Surat Edaran Nomor 9 Tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah merupakan penguatan dari Pergub No. 47/2019 (Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber) dan Pergub No. 97/2018 (Pembatasan Plastik Sekali Pakai). Gerakan ini rencananya akan dimulai pada 11 April 2025.

Namun, kritik dari Gede Pasek dan kalangan lainnya menunjukkan bahwa kebijakan ini masih perlu dievaluasi agar tidak menimbulkan ketidakadilan dan dampak ekonomi yang tidak diinginkan. Pertanyaannya sekarang: Akankah Bali benar-benar konsisten melarang semua plastik sekali pakai, atau kebijakan ini hanya akan menjadi larangan parsial yang tidak menyelesaikan masalah sampah? 

BEI Sesuaikan Ketentuan Batasan Auto Rejection Bawah dan Ketentuan Penghentian Sementara Perdagangan Efek

Jakarta – Dalam rangka memastikan perdagangan Efek dapat berjalan secara teratur, wajar, dan efisien, maka PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan penyesuaian terhadap Surat Keputusan Direksi Bursa Nomor Kep-00196/BEI/12-2024 perihal Perubahan Peraturan II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas dan Surat Keputusan Direksi Bursa Nomor Kep-00024/BEI/03-2020 tentang Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia Dalam Kondisi Darurat. Penyesuaian tersebut dilakukan pada ketentuan pelaksanaan penghentian sementara perdagangan Efek dan batasan persentase Auto Rejection Bawah yang tertuang pada Surat Keputusan Direksi tanggal 8 April 2025 Nomor: Kep-00002/BEI/04-2025 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat dan Nomor Kep-00003/BEI/04-2025 perihal Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas. Adapun kedua surat keputusan tersebut akan mulai efektif diberlakukan Selasa, 8 April 2025.

Batasan persentase Auto Rejection Bawah disesuaikan menjadi 15% (lima belas persen) bagi Efek berupa saham pada Papan Utama, Papan Pengembangan, dan Papan Ekonomi Baru, kemudian Exchange-Traded Fund (ETF), serta Dana Investasi Real Estat (DIRE) untuk seluruh rentang harga.

Sementara itu, ketentuan penghentian sementara pelaksanaan perdagangan Efek disesuaikan menjadi sebagai berikut:

  1. Dalam hal terjadi penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam 1 (satu) Hari Bursa yang sama, Bursa melakukan tindakan sebagai berikut:
    Trading halt selama 30 menit apabila IHSG mengalami penurunan hingga lebih dari 8% (delapan persen);
  2. Trading halt selama 30 menit apabila IHSG mengalami penurunan lanjutan hingga lebih dari 15% (lima belas persen);
  3. Trading suspend apabila IHSG mengalami penurunan lanjutan hingga lebih dari 20% (dua puluh persen) dengan ketentuan sebagai berikut:
    • sampai akhir sesi perdagangan; atau
    • lebih dari 1 (satu) sesi perdagangan setelah mendapat persetujuan atau perintah OJK

Penyesuaian persentase Auto Rejection Bawah dilakukan untuk menjaga volatilitas pasar dan memastikan pelindungan investor. Sementara itu, penyesuaian ketentuan pelaksanaan penghentian sementara perdagangan Efek dilakukan sebagai upaya BEI untuk memberikan ruang likuiditas yang lebih luas bagi investor dalam menentukan strategi investasi dengan mempertimbangkan informasi yang ada. Dalam penerapan kebijakan ini, BEI juga telah mempertimbangkan best practice pada Bursa-bursa di dunia serta memperhatikan masukan pelaku pasar.

Surat Keputusan Direksi Nomor: Kep-00002/BEI/04-2025 dan Nomor: Kep-00003/BEI/04-2025 dapat dilihat pada Website BEI www.idx.co.id menu Peraturan > Keputusan Direksi atau www.idx.co.id/id/peraturan/keputusan-direksi/.