Home Blog Page 29

Gelombang Panas Melanda Pakistan, Beberapa Provinsi Capai Suhu 48 Derajat

EtIndonesia. Pakistan pada Sabtu (17/5/2025) dilanda gelombang panas ekstrem, dengan suhu di beberapa wilayah mencapai 48 derajat Celsius. Cuaca panas ini menyebabkan lonjakan tajam jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit.

Menurut prakiraan dari Departemen Meteorologi Pakistan, pada Sabtu, suhu tertinggi tercatat mencapai 48°C di beberapa daerah, termasuk Rahim Yar Khan di Provinsi Punjab, Jacobabad di Provinsi Sindh, dan Turbat di Provinsi Balochistan.


“Cuacanya sangat panas. Saat mengendarai sepeda motor, kakiku terasa panas sekali. Aku juga merasa dehidrasi, jadi aku berhenti sejenak untuk minum jus semangka agar tidak kekurangan cairan. Kamu harus menjaga dirimu sendiri,” kata Muhammad Anas, warga Karachi. 

Cuaca yang sangat panas ini menyebabkan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit meningkat drastis. Kepala ruang gawat darurat rumah sakit umum Karachi, Dr. Imran Sawar Sheikh, menyatakan bahwa jumlah pasien meningkat dari sekitar 1.100 orang per hari menjadi sekitar 1.500 orang.

 “Sebagian besar pasien mengalami diare dan keracunan makanan. Tidak diragukan lagi, gejala-gejala tersebut muncul akibat dehidrasi dan kekurangan cairan. Karena suhu terus meningkat dan intensitas panas makin tinggi, pemerintah juga telah mengeluarkan peringatan,” katanya. 

Di Karachi, banyak orang berlindung di bawah naungan pohon di taman atau minum minuman dingin untuk menjaga tubuh tetap sejuk.

Menurut informasi dari badan meteorologi, suhu tinggi diperkirakan akan terus berlanjut di sebagian besar wilayah negara tersebut selama tiga hingga empat hari ke depan. (Hui)

Laporan dari wartawan NTD: Tang Li dan Jiang Diya

Vietnam dan Amerika Serikat Mencapai Konsensus Awal Mengenai Negosiasi Tarif Dagang

Sebagai salah satu dari enam negara prioritas yang bernegosiasi dengan Amerika Serikat, Vietnam kembali mengadakan pembicaraan dengan AS. Kedua belah pihak fokus pada isu-isu utama seperti peningkatan impor produk AS dan pemberantasan praktik pengiriman ulang ilegal. AS pun menangguhkan penerapan tarif balasan terhadap Vietnam.

EtIndonesia. Vietnam dan Amerika Serikat mengadakan pertemuan bilateral pada  Jumat (16 Mei) di Pulau Jeju, Korea Selatan.

Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari pembicaraan telepon bulan lalu antara Menteri Perdagangan Vietnam, Nguyễn Hồng Diên, dan Perwakilan Dagang AS, Jamieson Lee Greer. Pihak Vietnam menyebut bahwa AS telah menyetujui sejumlah usulan dari Vietnam. Usulan tersebut mencakup peningkatan impor barang dari AS dan penindakan terhadap praktik pengalihan ekspor ilegal. Kedua pihak berharap dapat mencapai hasil dalam pembicaraan teknis selanjutnya.

Untuk saat ini, AS menunda penerapan tarif sebesar 46% terhadap Vietnam, yang direncanakan akan diberlakukan mulai Juli.

Pada tahun lalu, surplus perdagangan Vietnam dengan AS mencapai 123,5 miliar dolar AS, menempati urutan keempat. Untuk mengurangi kesenjangan ini, Vietnam telah menurunkan berbagai tarif terhadap produk AS dan memperkuat upaya memberantas ekspor barang-barang asal Tiongkok yang dialihkan melalui Vietnam ke Amerika.

Amerika Serikat merupakan pasar ekspor terbesar bagi Vietnam. Jika kesepakatan tidak segera tercapai, hal ini akan berdampak besar terhadap perekonomian Vietnam. (Hui)

Laporan oleh: An Qi dan Tian Yuan, NTD Television

Orang-orang Dimasukkan ke Dalam Kantong Mayat Meskipun Mereka Belum Meninggal Dunia, Warga Wuhan: PKT adalah Bandit

EtIndonesia. Le Zailin, seorang warga Distrik Xihu, Kota Wuhan, mengalami hari-hari penuh penderitaan selama 76 hari masa lockdown akibat pandemi di Wuhan beberapa tahun lalu—pengalaman yang tak akan pernah ia lupakan seumur hidup.

 “Rumah-rumah langsung dikunci seluruh kompleksnya, satu gedung dikunci total. Bahkan sampai pada tahap pintu rumah warga dilas dari luar dengan besi baja. Ada orang-orang yang sama sekali tidak punya makanan atau obat. Saat itu, banyak yang melompat dari gedung,” katanya. 

Ia mengatakan, tidak adanya kebebasan berbicara merupakan luka paling besar bagi mereka. Jika seseorang mengeluh di grup pertemanan, ia akan dituduh demam oleh otoritas dan langsung dikirim ke tempat karantina, bersama pasien yang terinfeksi — nyawanya pun bisa melayang sewaktu-waktu.


“Sekitar tanggal 10 Februari, karena orang-orang seperti Qiu Shi, Zhang Zhan, dan Fang Bin — mereka ditangkap dalam waktu berdekatan. Dalam sehari, bisa dua atau tiga orang dari lingkungan kami tiba-tiba menghilang dan tak bisa dihubungi,” katanya. 

Ia mengungkapkan, siapa pun yang memotret orang yang meninggal akibat infeksi COVID secara langsung akan dicegah dan rekamannya dihapus.


“Di rumah sakit, dalam ambulans, ada orang yang belum meninggal tapi sudah dimasukkan ke dalam kantong mayat. Resleting kantong mayat itu masih setengah terbuka, dan orang itu masih membuka mulutnya begini,” ujarnya. 


“Saat itu, kalau ada yang meninggal, langsung diseret pergi. Tidak diizinkan mengadakan pemakaman, dan orang itu pun hilang begitu saja. Abu jenazah pun tidak boleh diambil — katanya harus menunggu pandemi berakhir.”

Ia juga mengungkap bahwa seorang teman perawatnya mengalami tekanan mental berat — selain harus bekerja fisik tanpa henti selama 24 jam, mereka juga harus menyaksikan banyak pasien meninggal setiap hari tanpa bisa menolong, hingga menangis histeris, lalu harus terus bekerja seolah tak terjadi apa-apa.

Le Zailin sendiri ditangkap dan disiksa oleh polisi karena menyuarakan pendapat bebas di internet.


“Mereka menggantungku di pagar baja tahan karat, lalu mengatur tinggi gantungan agar kakiku hanya bisa menyentuh lantai dengan berjinjit. Setelah beberapa jam digantung, saat interogasi, mereka menggunakan tongkat karet menusuk perutku. Setelah disiksa, aku bahkan sampai mengompol,” katanya. 

Ia dengan tegas menyatakan bahwa Partai Komunis Tiongkok tidak memperlakukan rakyat sebagai manusia. Menurutnya, PKT adalah kelompok bandit, dan kejahatan mereka tak terhitung jumlahnya.

Pada Mei 2024, setelah tiba di Amerika Serikat, ia menyatakan dengan tegas keluar dari organisasi jahat Partai Komunis Tiongkok.


“Dalam hatiku, aku sudah lama meninggalkan kelompok itu. Aku bersedia bersumpah, karena kebodohan masa kecil aku pernah bergabung dengan organisasi mereka seperti Pionir Muda. Di sini aku dengan sungguh-sungguh menyatakan: mulai hari ini, saat ini juga, aku keluar dari Pionir Muda, keluar dari Partai Komunis dan semua organisasi terkait. Aku tidak akan lagi bersekutu dengan kelompok bejat seperti mereka, dan menganggap organisasi itu sebagai aib,” ungkapnya. (Hui)

Laporan dari Jurnalis NTD – Yang Yang, langsung dari Los Angeles

Banjir Bandang Terjang Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, 1 Orang Meninggal Dunia dan 19 Orang Masih Dalam Pencarian

0

PEGUNUNGAN ARFAK – Setelah hujan deras yang mengguyur sejak pukul 13.00 hingga 20.00 WIT pada Jumat, (16/5) banjir bandang melanda Kampung Jim, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, merilis bahwa luapan air dari daerah hulu menghantam kawasan tempat tinggal sementara para pencari emas tradisional sekitar pukul 21.00 WIT, menghanyutkan tenda dan perlengkapan mereka.

Akibatnya, satu orang warga atas nama Harun Meidodga (Laki-laki, 22 tahun) ditemukan meninggal dunia. Sementara itu, terdapat 19 orang lainnya yang hingga kini masih dinyatakan hilang dan sedang dalam proses pencarian intensif oleh tim gabungan. 

Mereka adalah:

1. Pit Takaliumang (L/19 tahun),

2. George Takaliumang (L/55 tahun),

3. Yoce Takaliumang (L/40 tahun),

4. Billi Takaliumang (L/50 tahun),

5. Andre Mandage (L/20 tahun),

6. Fence Mandage (L/41 tahun),

7. Jhon (L/sekitar 40 tahun),

8. Jun (L/sekitar 25 tahun),

9. Olden Mote (L/sekitar 25 tahun),

10. Reki Mote (L/sekitar 35 tahun),

11. Jufri Sarenosa (L/sekitar 35 tahun),

12. Melkianus Mandacan (L/30 tahun),

13. Robertus Edison Nurak (L/sekitar 30 tahun),

14. Oktovianus Petrus Alwandi (L/23 tahun),

15. Laurensius Danilson (L/23 tahun),

16. Yan Leo (L/26 tahun),

17. Eleven Primus Elianus (L/29 tahun),

18. Epen (L/sekitar 20 tahun), dan

19. Erik (L/sekitar 25 tahun).

Selain itu, terdapat pula empat orang yang mengalami luka-luka, yakni:

1. Fretswan Unas (L/33 tahun),

2. Juandi Takaliumang (L/22 tahun),

3. Yeskiel Takaliumang (L/34 tahun), dan

4. Karunyak Takaliumang (L/44 tahun). 

Korban luka-luka mendapatkan penanganan awal oleh masyarakat setempat sembari menunggu bantuan lebih lanjut dari tim kesehatan di lapangan. Meskipun demikian, hingga saat ini tidak ditemukan adanya kerusakan fisik maupun kerugian materil yang signifikan. Selain itu, tidak ada warga yang mengungsi akibat peristiwa ini.

Menanggapi kejadian ini, BPBD Kabupaten Pegunungan Arfak segera melakukan pendataan secara menyeluruh terkait korban dan dampak bencana. Selain itu, BPBD Kabupaten Pegunungan Arfak terus berkoordinasi intensif dengan BPBD Provinsi Papua Barat serta berbagai pihak terkait lainnya untuk mempercepat proses pencarian korban dan memastikan penanganan yang efektif di lapangan.

Perkembangan terkini, proses pencarian terhadap 19 korban yang masih hilang terus dilakukan secara intensif oleh tim gabungan di lapangan. Upaya pencarian masih berlangsung meskipun menghadapi kendala minimnya jaringan komunikasi di lokasi terdampak yang menyebabkan kesulitan dalam pelaporan situasi dan koordinasi langsung di lapangan.

Sebagai bentuk pencegahan terhadap kejadian serupa, BNPB menghimbau masyarakat di wilayah rawan bencana, khususnya area lereng dan aktivitas tambang tradisional, untuk meningkatkan kewaspadaan selama musim hujan. Segera menjauh dari lokasi berisiko saat hujan deras dan laporkan potensi bahaya kepada aparat setempat. Keselamatan jiwa adalah prioritas utama. (***)

Sandera, Rudal, dan Dusta: Kisah Kekalahan Pahit Hamas dan Hancurnya Jaringan Tiongkok

EtIndonesia. Situasi di Jalur Gaza kian memburuk setelah Israel melancarkan operasi militer besar-besaran bertajuk “Tank Elektro-Mekanik.” Dalam kurun waktu 48 jam terakhir, lebih dari 300.000 warga Palestina di Gaza Utara dilaporkan kehilangan tempat tinggal. Ribuan rumah hancur lebur akibat gempuran pasukan Israel. Data ini dirilis oleh media resmi Hamas di Gaza pada 18 Mei, menggambarkan tingkat kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam konflik di wilayah tersebut.

Dalam suasana tertekan ini, Hamas terlihat semakin kehilangan kendali dan daya tawar. Beberapa kali kelompok tersebut menawarkan opsi penyerahan seluruh sandera maupun menyerahkan kendali Gaza dengan syarat adanya gencatan senjata. Namun, di mata masyarakat dan pengamat internasional, manuver-manuver ini lebih merupakan tanda keputusasaan ketimbang strategi negosiasi. Seperti dikutip dari komentar warganet: “Ini bukan perubahan hati Hamas, mereka memang sudah kehabisan tenaga. Israel sama sekali tak memberi peluang—Hamas benar-benar di ujung kehancuran.”

Operasi Militer Israel Makin Agresif, Kondisi Kemanusiaan Gaza Semakin Mencekam

Menurut laporan Central News Agency, pada 17 Mei, militer Israel terus memperluas cakupan operasinya di Jalur Gaza. Relawan di lapangan mengabarkan bahwa serangan udara terbaru telah menewaskan sedikitnya 10 orang warga sipil, sementara blokade bantuan oleh Israel membuat situasi semakin kritis. Rumah sakit yang masih berfungsi pun mengeluarkan peringatan keras: mereka tidak lagi mampu menangani gelombang pasien luka berat akibat keterbatasan suplai medis dan rusaknya fasilitas kesehatan akibat serangan.

Tekanan beruntun dari Israel tak hanya melumpuhkan Hamas secara militer, tapi juga mempercepat krisis kemanusiaan di Gaza. Infrastruktur vital, mulai dari listrik, air bersih, hingga rumah sakit, sudah berada di ambang kehancuran total.

Poros Iran-Tiongkok Terpukul, Kegagalan Besar Strategi Timur Tengah Beijing

Kekalahan Hamas tak hanya menjadi tragedi bagi rakyat Palestina, tapi juga menghantam keras poros pendukungnya—khususnya Iran dan Tiongkok. Para pengamat menilai, kemenangan Israel dan strategi agresif Amerika Serikat di bawah Presiden Trump menjadi pukulan telak bagi ambisi Tiongkok di Timur Tengah. Bertahun-tahun Beijing membina kemitraan strategis 25 tahun dengan Iran, menjaga rezim Assad di Suriah, serta mendukung kelompok proksi seperti Hamas dan Houthi, kini semua upaya itu runtuh satu per satu di bawah tekanan Amerika dan Israel.

Hamas dihancurkan, Houthi tertekan di Yaman, dan pengaruh Iran semakin terpinggirkan. Tiongkok yang selama ini mencoba membangun pijakan energi dan strategi melalui Iran, kini menghadapi kegagalan beruntun. Sumber keuangan dan perlindungan internasional bagi Hamas kian menipis, sementara jalur logistik dan diplomasi Beijing di kawasan itu makin terisolasi.

Operasi “Tank Elektro-Mekanik”: Strategi Israel Menghapus Hamas dari Gaza

Pada 16 Mei, Israel secara resmi meluncurkan operasi militer bersandi “Tank Elektro-Mekanik,” yang bertujuan menghancurkan sisa kekuatan dan infrastruktur pemerintahan Hamas di Gaza. Operasi besar-besaran ini melibatkan sedikitnya enam brigade militer, sekitar 30.000 pasukan infanteri, lebih dari 400 tank Merkava, 2.000 kendaraan lapis baja, dan ratusan artileri.

Divisi 252 dan 36 Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sudah menembus jantung wilayah Gaza. Dalam 24 jam terakhir, Angkatan Udara Israel telah membombardir lebih dari 150 target yang teridentifikasi sebagai infrastruktur dan markas Hamas. Target Israel sangat jelas: menghancurkan kekuatan Hamas sampai ke akar, sekaligus memastikan Gaza sepenuhnya berada di bawah kendali Israel.

IDF kini telah bergerak cepat ke Deir al-Balah, Gaza Tamon, Joulia, dan Samaria—wilayah-wilayah strategis di Gaza yang selama ini menjadi basis utama Hamas. Sejak serangan besar-besaran ke Israel pada 7 Oktober 2023, kekuatan tempur Hamas yang semula mencapai 30.000 personel, kini menyusut drastis menjadi sekitar 3.000 hingga 4.000 orang saja. Struktur komando militer Hamas dinyatakan hancur total. Bahkan, jumlah sandera yang masih dikuasai Hamas kini tersisa kurang dari 50 orang, dengan perkiraan hanya sekitar 20 yang masih hidup. Posisi tawar Hamas benar-benar runtuh.

Poros Anti-Amerika Terpuruk, Pengaruh Iran dan Suriah Menyusut

Situasi ini juga berdampak langsung pada kelompok-kelompok proksi lain yang selama ini berada di bawah bayang-bayang Iran dan didukung Tiongkok. Hizbullah di Lebanon memilih untuk tidak melakukan eskalasi, menghindari konfrontasi langsung dengan Israel karena risiko yang terlalu besar. Di sisi lain, kelompok Houthi di Yaman pun terhenti aktivitasnya akibat serangan gabungan AS-Israel. Poros anti-Amerika yang selama ini mencoba menyeimbangkan kekuatan di Timur Tengah, kini lumpuh total.

Pemerintahan Netanyahu melihat momen ini sebagai kesempatan emas untuk “menyelesaikan semuanya dalam satu langkah.” Hamas, Hizbullah, dan Houthi dipukul mundur secara bersamaan, sementara Iran kehilangan keberanian dan Suriah mulai mengubah arah kebijakan luar negerinya. Israel kini memegang keunggulan strategis mutlak di kawasan Timur Tengah.

Komentar netizen pun bermunculan: “Hamas tidak sadar telah tersesat—menyerang Israel tanpa kalkulasi matang, kini harus menanggung akibatnya.” 

Di balik runtuhnya poros ini, strategi Amerika Serikat di bawah Trump semakin menunjukkan hasil. Washington menandatangani mega-kontrak persenjataan dengan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar, serta menghidupkan kembali Abraham Accords untuk menormalkan hubungan antara Israel dan negara-negara Arab, sekaligus mengisolasi Iran dari percaturan politik kawasan.

Tiongkok Kehilangan Pijakan: Kegagalan Geopolitik Terbesar di Abad Ini

Dalam dinamika ini, Tiongkok menjadi pihak yang paling merugi. Upaya sistematis Beijing membangun “jaringan energi dan strategi” di Timur Tengah melalui Iran kini berantakan. Dengan jatuhnya “payung” perlindungan Hamas, dan sumber dana Iran yang makin kehabisan napas, semua investasi politik dan ekonomi Tiongkok di kawasan ini perlahan-lahan terhapus.

Pukulan telak ini tidak hanya berarti kekalahan dalam satu perang regional, melainkan menandai perubahan peta kekuatan global. Energi, diplomasi, dan sekutu strategis yang selama ini diandalkan Tiongkok kini luluh lantak. Dengan Hamas hampir sepenuhnya disapu bersih, kartu andalan Tiongkok di Timur Tengah pun nyaris habis. Tidak berlebihan jika dikatakan, kegagalan ini menjadi salah satu bencana geopolitik terbesar yang dialami Tiongkok dalam dua dekade terakhir.

Penutup: Pergeseran Besar Kekuatan Global, Israel dan AS Pegang Kendali Penuh

Peta politik dan keamanan Timur Tengah kini berubah drastis. Israel memegang kendali mutlak di Gaza, sementara Amerika Serikat memperkuat posisinya sebagai aktor utama kawasan, memanfaatkan kekalahan kelompok-kelompok proksi dan isolasi Iran serta Tiongkok. Dunia menyaksikan bagaimana perubahan strategi militer dan diplomasi dalam beberapa bulan terakhir bukan hanya menentukan nasib Gaza, tetapi juga merombak ulang keseimbangan kekuatan global.

Hamas tinggal menunggu waktu untuk benar-benar dihapus dari peta politik Timur Tengah. Sementara itu, Tiongkok—yang semula sangat percaya diri memperluas pengaruhnya melalui poros Iran, Suriah, Hamas, dan Houthi—kini harus menerima kenyataan pahit: mereka kehilangan pijakan, kehilangan sekutu, dan kehilangan peluang emas di salah satu kawasan paling strategis dunia. Dalam hitungan hari, kekalahan Hamas menjadi simbol kegagalan ambisi besar Tiongkok di Timur Tengah, sekaligus menandai babak baru kekuatan global yang kembali digenggam oleh Amerika Serikat dan Israel.

Mercure Surabaya Grand Mirama Gelar Fashion Show Anak

0

Surabaya – Menyambut akhir pekan penuh warna dan keceriaan, Mercure Surabaya Grand Mirama mengundang keluarga Surabaya dan sekitarnya untuk ikut serta dalam acara Kids Fashion Show yang digelar pada Minggu, 18 Mei 2025, pukul 11.00 – 15.00 WIB di Trimurti Restaurant. Acara ini terbuka untuk dua kategori usia, yakni Category A (4–7 tahun) dan Category B (8–11 tahun), dengan tema busana Casual Full Color.

Kids Fashion Show ini bukan sekadar ajang unjuk gaya, tetapi juga sarana positif untuk menumbuhkan rasa percaya diri, keberanian, dan kreativitas anak-anak sejak dini. Para peserta akan tampil di atas catwalk layaknya peraga busana profesional, disaksikan oleh keluarga dan penonton dalam suasana yang hangat dan penuh dukungan. Dengan biaya pendaftaran Rp 75.000,- nett/anak, setiap peserta akan mendapatkan snack, minuman, dan pengalaman tak terlupakan.

Fashion show ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam menciptakan pengalaman menyenangkan bagi keluarga, khususnya anak-anak. Kami percaya masa kecil adalah momen berharga yang layak dirayakan dengan cara yang ceria dan inspiratif,” ujar Sugito Adhi, Cluster General Manager Mercure Surabaya Grand Mirama dan Grand Mercure Malang Mirama.

Acara ini semakin meriah dengan dukungan dari Kokola dan Starkids, yang akan menyuguhkan berbagai aktivitas interaktif serta hadiah menarik untuk peserta. Tak hanya itu, hadir juga Putri Kebaya Cilik Jawa Timur yang turut hadir sebagai salah satu juri pada acara ini. Area acara juga akan dipenuhi dekorasi penuh warna dan tatanan panggung yang dirancang khusus untuk menciptakan momen spesial anak-anak yang akan diabadikan oleh masing-masing dari keluarga peserta.

“Sebagai bagian dari tim komunikasi pemasaran, kami ingin menghadirkan acara yang bukan hanya menarik tapi juga menyentuh sisi emosional keluarga. Kids Fashion Show ini kami hadirkan sebagai ruang untuk mempererat hubungan keluarga, memberi ruang anak-anak untuk tampil percaya diri, dan tentu saja—membuat akhir pekan mereka lebih bermakna,” ungkap Haris Yulianto, Marcomm Executive Mercure Surabaya Grand Mirama.

Nol Sampah Menyatakan Kecewa Pelepasan Balon di Festival Rujak Uleg 2025

Surabaya – Ribuan warga Surabaya memenuhi Surabaya Expo Center (SBEC) pada Sabtu (17/5/2025) malam. Mereka tampak antusias memeriahkan Festival Rujak Uleg 2025 yang merupakan salah satu rangkaian peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-732. Acara di bekas lokasi Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS) tersebut dihadiri Sekda Kota Surabaya dan Pejabat di Pemerintah Kota Surabaya, pimpanan DPRD Kota Surabaya dan perwakilan dari Kementerian Pariwisata. Festival Rujak Uleg tahun 2025 termasuk dalam 110 agenda nasional Kharisma Event Nusantara 2025. 

Namun dibalik Kemeriahan Festival Rujak Uleg 2025 tersebut, Komunitas Nol Sampah Surabaya justru kecewa karena dalam kegiatan tersebut ada pelepasan ratusan balon gas ke udara. Pelepasan balon gas ke udara. Pelepasan balon ke udara akan berdampak buruk bagi lingkungan. Balon yang berisi gas helium atau hydrogen tersebut akan jatuh entah dimana. Bisa dilaut, sungai, gunung, hutan atau dipemukiman. Banyak fakta yang mengungkapkan balon yang khususnya jatuh ke laut justru membunuh biota. Banyak yang mati karena terjerap balon yang mungkin dilepas dari tempat yang berjarak ratusan atau ribuan kilometer. Tidak sedikit yang mati Karena menelan balon yang sudah jatuh tersebut.

Balon lateks termasuk jenis sampah laut yang paling mematikan bagai burung laut. Disebutkan balon lateks 32 kali lebih mungkin membunuh burung laut daripada sampah plastik. Balon yang mengambang di lautan oleh Penyu tidak dapat dibedakan dengan ubur-ubur, sehingga banyak penyu mati ditemukan dengan balon lateks di perutnya.

Balon udara yang biasanya dilepas jenisnya ada yang terbuat dari bahan foil (lapisan plastik dan logam) dan lateks (Karet). Balon yang dari bahan foil baru bisa terurai di alam setelah ratusan tahun. Balon dari bahan ini juga sulit untuk didaur ulang. Sedangkan balon Lateks terbuat dari getah pohon karet, namun ditambahkan bahan kimia salah satunya pigmen warna. Balon lateks untuk bias terurai di alam butuh waktu bertahun-tahun. Ada yang menyebut butuh waktu 4 tahun sebulan balon lateks untuuk bias terurai di alam. Dan balon lateks termasuk jenis bahan yang sulit didaur ulang.

“Sebenarnya kegiatan pelepasan balon gas dalam acara seremonial sudah mulai dihilangkan bahkan ada beberapa kota di Dunia yang melarang acara pelepasan balon gas.” Jelas Wawan Some, Founder Komunitas Nol Sampah Surabaya.

Di Amerika Serikat, Florida, New York, New Hampshire, Natucket, Provincetown melarang kegiatan pelepasan balon ke udara. Pantai Laguna di California yang terkenal dengan peselancar, ombak, perbukitan melarang penjualan dan penggunaan balon. Dewan kota mengeluarkan resolusi karena faktanya balon adalah sumber sampah laut yang sangat besar, maka Mulai tahun 2024, semua jenis balon tidak akan diizinkan untuk digunakan di properti publik atau di acara kota, Bagi yang melanggar akan dikenai denda hingga 500 dollar AS.

Kota Plymount, Inggris melarang pelepasan balon untuk melindungo hewan darat dan laut. Di Kota Toronto, Kanada ada aturan larangan melepaskan balon, terutama balon yang diisi dengan gas lebih ringan dari udara seperti helium.  Beberapa kota di Australia melarang pelepasan balon ke uadara.  

Komunitas Nol Sampah Surabaya minta agar Walikota Surabaya melihat kasus pelepasan balon ke udara dalam acara seremonial Festival Rujak Uleg sebagai pembelajaran dan tidak  ada lagi kegeiatan pelepasan balon di Surabaya, apalagi kegiatan tersebut merupakan kegiatan resmi Pemerintah Kota Surabaya. Komunitas Nol Sampah berharap kegiatan pelepasan balon di Kota Surabaya dilarang. Untuk itu kami berharap Walikota Surabaya mengeluarkan Surat Edaran untuk melarang pelepasan balon ke udara pada setiap kegiatan yang dilakukan di Kota Surabaya.

Ketergantungan Infrastruktur Digital Pada Tiongkok:  Antara Kebutuhan dan Risiko Keamanan

0

oleh: Fadjar Pratikto

Dalam dua dekade terakhir, Indonesia mengalami lonjakan besar dalam pembangunan infrastruktur digital. Dari jaringan fiber optik yang membentang di pelosok Nusantara hingga pengembangan sistem cloud untuk layanan pemerintahan, transformasi digital menjadi agenda strategis nasional. 

Di balik kemajuan tersebut, muncul kekhawatiran serius terkait ketergantungan Indonesia terhadap teknologi dan perusahaan asal Tiongkok, terutama Huawei. Salah satu titik kritis adalah kerja sama pemerintah yang diwakili oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Kementerian Komunikasi Digital (Komdigi) dengan Huawei dan perusahaan teknologi lain dari Tiongkok, yang memunculkan pertanyaan besar: seberapa aman data nasional kita?

Kerjasama dengan Teknologi Tiongkok

Dua tahun lalu, BSSN memperbaruhi memperbarui Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Huawei Tech Investment untuk kerja sama keamanan siber di Kantor Pusat Huawei di Shenzen pada 14 Juni 2023. Itu merupakan pembaruan MoU yang diteken pada 2019. Waktu itu disepkati meliputi pelatihan sumber daya manusia di bidang keamanan siber, pengembangan kapasitas, serta konsultasi teknis untuk mendukung transformasi digital nasional.

Sebelumnya pada 8 November 2022, Kementerian Komunikasi dan Informatika juga telah memperbarui MoU dengan Huawei dengan tema “Memacu Transformasi Digital Indonesia, Forging ahead Indonesia’s Digital Transformation.”  Kerja sama itu diharapkan akan merealisasikan transformasi digital yang inklusif melalui perluasan konektivitas yang bermanfaat (meaningful connectivity) dan pengembangan sektor digital. 

Di atas kertas, kolaborasi tersebut tampak menguntungkan: Huawei dikenal memiliki teknologi dan pengalaman global, sementara pemerintah kita membutuhkan peningkatan kapasitas untuk menghadapi tantangan keamanan siber yang kian kompleks.

Namun, kerja sama antara lembaga negara yang menangani keamanan digital dengan perusahaan asing—terutama dari Tiongkok —menimbulkan kekhawatiran serius. Huawei telah lama dituduh memiliki kedekatan dengan Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan dianggap berpotensi menjadi instrumen negara untuk melakukan spionase siber, terutama oleh negara-negara Barat seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Australia yang telah melarang penggunaan perangkat Huawei dalam infrastruktur 5G mereka.

Kerja sama dengan Huawei bukan satu-satunya bentuk keterlibatan perusahaan Tiongkok dalam infrastruktur digital Indonesia. Perusahaan-perusahaan seperti ZTE, Alibaba Cloud, dan Tencent juga memainkan peran penting. Beberapa bentuk ketergantungan ini mencakup:

1. Perangkat Jaringan dan Infrastruktur Telekomunikasi

Huawei dan ZTE memasok sebagian besar peralatan jaringan untuk operator besar di Indonesia seperti Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata. Ketergantungan ini tidak hanya pada perangkat keras (hardware), tetapi juga perangkat lunak (software) yang mengelola jaringan tersebut.

2. Layanan Cloud dan Data Center

Alibaba Cloud, anak usaha raksasa e-commerce China, telah membuka pusat data (data center) di Indonesia sejak 2018. Beberapa layanan pemerintah dan perusahaan swasta menggunakan layanan ini karena efisiensi dan biayanya yang lebih murah dibandingkan dengan pesaing Barat.

3. Smart City dan CCTV

Huawei dan Hikvision banyak digunakan dalam proyek-proyek smart city di Indonesia, termasuk pemasangan ribuan kamera CCTV dengan fitur pengenalan wajah (facial recognition). Teknologi ini sangat sensitif karena dapat digunakan untuk pengawasan massal dan pelanggaran privasi.

4. Palapa Ring

Proyek pembangunan jaringan serat optik sepanjang 35.000 Km yang menghubungkan seluruh Indonesia dari barat, tengah ke timur, termasuk wilayah terluar dan perbatasan. Huawei dan ZTE  berperan penting dalam pengadaan perangkat jaringan dan infrastruktur teknis, seperti: router, switch, transmisi jaringan; BTS dan komponen jaringan optik; serta teknologi core jaringan dan sistem manajemen. 

5. FiberStar

PT Mega Akses Persada (FiberStar) menjadi penyedia layanan infrastruktur nasional berbasis kabel fiber optik. Huawei digandeng sebagai penyedia teknologi informasi dan komunikasi dalam pembangunan infrastruktur digitalnya. Pada 2023 dijangkau sekitar 1,9 juta homepass, yang tersebar di 135 kota dan 17 provinsi, termasuk di Jawa Barat, Sumatera, Jawa-Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan. 

6. Palapa Nusantara 1

PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) dan PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) melaluiPT Palapa Satelit Nusa Sejahtera (PSNS) membeli satelit dari China Great Wall Industry Corporation (CGWIC) senilai sekitar 220 juta dolar AS  pada 17 Mei 2017. Satelit itu diposisikan sebagai generasi penerus dari satelit Palapa-D pada slot orbit 113 derajat Bujur Timur.

Risiko Keamanan Nasional

Ketergantungan terhadap infrastruktur digital dari satu negara asing, apalagi negara dengan sistem politik otoriter dan kontrol ketat terhadap perusahaan swastanya seperti Tiongkok, membawa sejumlah risiko besar:

Salah satu risiko utama adalah potensi penyadapan data dan spionase. Jika perangkat keras dan lunak dikendalikan atau dipengaruhi oleh pihak asing, maka data-data penting seperti komunikasi pemerintah, data militer, dan informasi strategis lainnya bisa diakses secara diam-diam.

Selain itu, ada kekhawatiran bahwa perangkat buatan perusahaan tertentu dapat memiliki kerentaan sistim dan backdoor, yaitu celah tersembunyi yang memungkinkan akses dari jarak jauh. Hal ini sulit dideteksi dan bisa digunakan untuk serangan siber atau sabotase.

Ada juga pengaruh politik dan ketergantungan strategis. Ketika infrastruktur digital vital dikuasai oleh teknologi dari satu negara tertentu, Indonesia bisa kehilangan otonomi strategis. Misalnya, dalam situasi konflik diplomatik, penyedia teknologi dapat menahan dukungan teknis atau bahkan memutus akses, menimbulkan dampak besar terhadap stabilitas nasional.

Menurut  pakar IT, Ridho Rahmadi, PKT mempunyai agenda politik Lebensraum, yang termasuk didalammnya DSR atau Digital Silk Road. Dalam program ini mereka membangun berbagai macam infrastruktur digital di negara-negara lain dan termasuk di Indonesia. “Bayangkan kalau mereka mematikan jaringan yang di Palapa Ring, tentunya akan membuat keos karena akan mematikan telekomunikasi hingga perekonomian, dan kita tumbag hanyalah masalah waktu,” ungkap Ridho setahun lalu.

Peretasan di Pusat Data Nasional tahun lalu, kata Ridho,  masih dalam skala sangat kecil karena ada permasalahan digital yang lebih besar yang harus diselesaikan. “Pembangunan jaringan dibawah program Digital Silk Road  motivasinya sama di semua negara yang dibantu Tiongkok. Pembangunan infrastruktur digital yang basic harus dilakukan sendiri sebagai sebuah negara dan tidak boleh ada pihak asing yang melakukan,” tandasnya.

Sebenarnya pemerintah Indonesia telah menyadari sebagian dari risiko ini, meski langkah konkret untuk mengurangi ketergantungan masih terbatas. Beberapa upaya yang bisa dan seharusnya dilakukan meliputi: diversifikasi mitra teknologi dari negara lain, perlu ada sistem audit teknologi secara berkala, pemerintah harus lebih serius mendukung ekosistem teknologi lokal, baik melalui insentif fiskal, pendidikan vokasi, maupun dukungan riset dan implementasi Undang-Undang Perlindungan Data yang kuat.

Bagaimanapun ketergantungan Indonesia terhadap infrastruktur digital buatan Tiongkok, khususnya melalui perusahaan seperti Huawei, menghadirkan dilema antara kebutuhan teknologi dan keamanan nasional. Di satu sisi, teknologi Tiongkok menawarkan solusi cepat dan murah. Namun di sisi lain, risiko jangka panjang terhadap kedaulatan data dan keamanan negara sangat besar.

Peningkatan kapasitas siber tidak boleh mengorbankan kedaulatan dan privasi warga negara. Dalam era digital ini, penguasaan atas data dan sistem informasi sama pentingnya dengan penguasaan wilayah teritorial. Indonesia harus segera mengambil langkah strategis agar transformasi digital nasional tidak menjadi boomerang yang mengancam kedaulatan negara di masa depan.*****

Rusia Mengancam: Jika Ukraina Tak Mundur, Kami Akan Caplok 8 Provinsi!

EtIndonesia. Pada 16 Mei, Ukraina dan Rusia kembali duduk dalam pertemuan tatap muka di Turki—yang pertama sejak Maret 2022. Meski tidak ada titik temu dalam isu gencatan senjata, pertemuan ini secara mengejutkan menghasilkan kesepakatan besar: pertukaran 1.000 tawanan perang dari masing-masing pihak. Bagi keluarga para prajurit di garis depan, hal ini memberi secercah harapan di tengah pekatnya kabut perang.

Namun demikian, perundingan berlangsung panas. Salah satu isu paling kontroversial adalah tuntutan Rusia agar pasukan Ukraina menarik diri dari sebagian besar wilayah negaranya sendiri sebagai syarat untuk gencatan senjata—tuntutan yang langsung ditolak oleh delegasi Ukraina.

Menurut laporan BBC, perundingan ini dimediasi secara aktif oleh Turki dan Amerika Serikat. Ruang pertemuan dihiasi bendera Ukraina, Rusia, dan Turki. Tidak ada jabat tangan atau basa-basi antara pihak yang berunding. Separuh delegasi Ukraina mengenakan seragam tempur loreng sebagai simbol bahwa “perang masih jauh dari selesai.”

Seperti yang sudah banyak diperkirakan, perundingan tidak menghasilkan terobosan dalam hal gencatan senjata. Namun, tercapai satu hasil konkret: kedua belah pihak sepakat untuk segera menukar masing-masing 1.000 tawanan perang. Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, menyatakan bahwa kesepakatan ini akan segera dilaksanakan. Meski tanggal pastinya telah ditentukan, informasi itu belum diumumkan ke publik.

Umerov menyebut pertukaran tawanan ini sebagai hasil paling positif dari perundingan yang sangat sulit—sebuah kabar yang mungkin akan menghadirkan kebahagiaan bagi seribu keluarga Ukraina. Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina, Serhiy Kyslytsya, menambahkan bahwa di tengah kegelapan, kesepakatan ini mampu menyalakan harapan.

Namun di balik titik terang itu, konflik sengit tetap terjadi di ruang perundingan. Delegasi Ukraina menuduh pihak Rusia menyampaikan tuntutan baru yang “benar-benar tidak dapat diterima”. Di antaranya: pasukan Ukraina harus mundur dari sebagian besar wilayahnya sendiri untuk mendapatkan gencatan senjata.

Jurnalis The Economist, Oliver Carroll, mengutip sumber yang hadir dalam perundingan, melaporkan bahwa Asisten Presiden Rusia sekaligus kepala delegasi, Vladimir Medinsky, menyatakan bahwa Rusia siap untuk perang jangka panjang. 

Bahkan, dia melontarkan ancaman dingin selama sesi pertemuan: “Jika pasukan Ukraina tidak mundur dari empat provinsi, maka berikutnya akan menjadi lima!”

Ucapan ini langsung memicu kehebohan dan kritik luas dari publik internasional.

Namun belakangan, Rusia memberikan klarifikasi. Pemimpin redaksi RT (Russia Today), Margarita Simonyan, melalui media sosial X (sebelumnya Twitter), menyatakan bahwa menurut pejabat Rusia yang diwawancarai oleh Istanbul Times, target Rusia sebenarnya bukan lima provinsi—melainkan delapan provinsi.

Pernyataan ini menambah keraguan terhadap itikad baik Rusia dalam perundingan, dan semakin memperkuat kewaspadaan Ukraina dan sekutunya terhadap ambisi ekspansionis Kremlin.

Medinsky sendiri menyatakan bahwa Rusia secara umum puas dengan hasil pertemuan, dan menyatakan kesediaannya untuk melanjutkan komunikasi. Dia juga mencatat usulan dari Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy untuk bertemu langsung dengan Presiden Vladimir Putin, yang mencolok karena hanya beberapa hari sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut Zelenskyy sebagai “badut dan pecundang”.

Motif Terselubung dan Diplomasi Bayangan

Meski Ukraina dan Rusia akhirnya kembali duduk satu meja, banyak pengamat internasional tetap meragukan ketulusan Rusia dalam mengejar perdamaian. Sejumlah negara sahabat Ukraina memperingatkan bahwa Moskow bisa saja menggunakan perundingan ini sebagai taktik untuk mengulur waktu, mencegah sanksi baru dari Uni Eropa diberlakukan.

Sebagai catatan, Uni Eropa telah mengonfirmasi bahwa putaran ke-18 sanksi terhadap Rusia sedang dalam tahap finalisasi.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump juga angkat bicara. Dia menyebut bahwa “pertemuan paling krusial” bukanlah antara perwakilan Ukraina dan Rusia, melainkan antara dirinya dengan Putin secara langsung

Dalam wawancara di pesawat Air Force One, Trump mengatakan:“Selama saya belum duduk dan berbicara dengan Putin, tidak akan ada apa pun yang akan terjadi.”

Pernyataan ini menegaskan bahwa Trump ingin mengambil peran sentral dalam proses penyelesaian konflik, dan seolah menunjukkan bahwa diplomasi puncak baru akan dimulai saat kedua pemimpin adidaya ini bertemu.Meski pihak Rusia tidak menutup kemungkinan adanya pertemuan tingkat tinggi, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan bahwa pengaturan pertemuan semacam itu “membutuhkan waktu.” Dia juga menyebut bahwa undangan terhadap Zelenskyy untuk menghadiri pertemuan puncak masih belum pasti, menandakan masih adanya tarik-menarik politik di belakang layar.(jhn/yn)

Trump: Jika Tak Capai Kesepakatan Tarif, Tiongkok Akan Hancur Berkeping-keping

Setelah Amerika Serikat dan Tiongkok mencapai kesepakatan penurunan tarif di Jenewa, Swiss, akhir pekan lalu, Presiden AS Donald Trump baru-baru ini mengatakan dalam wawancara eksklusif dengan Fox News bahwa jika dirinya saat itu tidak mencapai kesepakatan dengan pihak Tiongkok, “mereka akan hancur berkeping-keping.”

EtIndonesia. Dalam program wawancara Fox News yang ditayangkan pada 16 Mei, sang pembawa acara menyebutkan bahwa pasar menyambut baik itikad Partai Komunis Tiongkok (PKT) untuk duduk dan bernegosiasi. Menanggapi hal itu, Trump secara blak-blakan menyatakan, “Jika saya waktu itu tidak mencapai kesepakatan ini dengan pihak PKT, mereka akan hancur berkeping-keping, sedangkan kita tidak.”

Berdasarkan kesepakatan tarif yang dicapai antara AS dan PKT akhir pekan lalu di Jenewa, AS setuju menurunkan tarif atas barang-barang asal Tiongkok dari 145% menjadi 30%, sementara PKT akan menurunkan tarif atas barang-barang AS dari 125% menjadi 10%. Kesepakatan ini mulai berlaku pada pukul 00:00 waktu bagian timur AS pada 14 Mei.

Detail lengkap dari isi kesepakatan tersebut belum diumumkan ke publik. Namun dalam wawancara dengan Fox News yang ditayangkan pada 13 Mei, menjelang berlakunya kesepakatan itu, Presiden Trump menyebut bahwa perjanjian ini akan “membuka” pasar Tiongkok bagi perusahaan-perusahaan Amerika.

AFP mengutip pernyataan Trump dalam wawancara tersebut: “Kami memiliki cetak biru rencana untuk mencapai sebuah kesepakatan yang sangat, sangat besar dengan pihak PKT . Tapi bagian paling menarik dari kesepakatan ini adalah bahwa Tiongkok akan membuka (pasar) bagi perusahaan-perusahaan Amerika.”

Trump tidak mengungkapkan rincian lebih lanjut, hanya menyatakan: “Ini sangat menggembirakan bagi kita dan juga bagi PKT. Kita sedang berusaha membuka pasar Tiongkok.”

Dari pihak PKT sendiri, hingga kini belum merinci isi kesepakatan tarif tersebut. Namun berbagai perusahaan ekspor di Tiongkok tengah memanfaatkan “masa tenggang” 90 hari dari kesepakatan itu untuk mempercepat pengiriman barang ke AS, menyebabkan lonjakan permintaan pengapalan dan fenomena “satu kapal pun sulit didapat.”

Sementara itu, media pemerintah PKT Global Times menerbitkan artikel pada 16 Mei yang menyatakan bahwa meskipun kedua negara telah mencapai kesepakatan, para pelaku usaha tetap khawatir bahwa kebijakan AS bisa berubah setelah 90 hari. Artikel itu menyebutkan bahwa jangka waktu 90 hari dari kesepakatan tarif ini seharusnya tidak terlalu singkat.

Beberapa analis berpendapat bahwa pihak Tiongkok kemungkinan besar tidak akan sepenuhnya menjalankan isi kesepakatan tersebut, melainkan cenderung menggunakan negosiasi sebagai taktik untuk mengulur waktu. 

Setelah masa tenggang 90 hari berakhir, kemungkinan besar perang tarif antara AS dan Tiongkok akan kembali mengalami perubahan. Langkah apa yang akan diambil Presiden Trump saat itu menjadi hal yang patut diperhatikan. (Hui)

Sumber : NTDTV.com

Studi : Kebiasaan Minum Air Setelah Bangun Tidur Akan Membawa 4 Perubahan Positif pada Tubuh

EtIndonesia. Apa hal pertama yang biasanya Anda lakukan setelah bangun tidur? Jawabannya bisa berbeda-beda: ada yang langsung ke kamar mandi, ada yang menyikat gigi dan berkumur, ada juga yang minum obat. Namun, ada satu kebiasaan penting yang sering diabaikan—minum air.

Mengapa Minum Air Setelah Bangun Tidur Itu Penting?

Banyak orang mengalami mulut kering atau terasa pahit saat bangun tidur. Hal ini disebabkan karena tubuh tidak mendapatkan asupan cairan selama tidur semalaman. Di saat inilah tubuh sangat membutuhkan hidrasi untuk mengaktifkan kembali fungsi organ secara optimal.

Bagi Anda yang rutin minum segelas air setelah bangun tidur, tubuh Anda akan mengalami empat perubahan positif dalam waktu yang relatif singkat.

1. Buang Air Besar Lebih Lancar

Saluran pencernaan kita bekerja seperti toilet otomatis: bila tubuh kekurangan air, maka dia akan “menyedot” air dari usus untuk mencukupi kebutuhan organ-organ vital. Hasilnya? Feses menjadi kering dan keras, mirip dengan kotoran kambing.

Jika kondisi ini dibiarkan dalam jangka panjang, akan menyebabkan konstipasi kronis, dengan frekuensi buang air besar hanya 1–2 kali dalam seminggu.

Minum air secara konsisten bisa menghindari hal ini. Air cukup akan melembutkan feses dan memperlancar gerakan peristaltik usus, sehingga buang air besar menjadi lebih mudah dan teratur.

2. Menurunkan Risiko Batu dan Infeksi Saluran Kemih

Jika Anda jarang minum air, tubuh tidak mampu memproduksi cukup urin. Akibatnya, urin menjadi keruh dan mengandung banyak endapan.

Dengan minum air yang cukup, jumlah urin meningkat, membantu “membilas” sistem saluran kemih. Bayangkan seperti air laut yang terus menyapu pasir di pantai—semakin sering dibilas, semakin bersih.

Kebiasaan ini akan mengurangi risiko terbentuknya batu ginjal dan infeksi saluran kemih, karena bakteri dan endapan akan dikeluarkan secara rutin.

3. Mengencerkan Darah dan Melindungi Jantung serta Otak

Pagi hari merupakan waktu paling rawan untuk terjadinya serangan jantung dan stroke. Ini karena di pagi hari, sistem saraf simpatik aktif dan menyebabkan tekanan darah naik. Selain itu, darah menjadi lebih kental dan aliran darah melambat.

Apabila seseorang sudah memiliki arteriosklerosis (pengerasan pembuluh darah), maka risiko pembentukan bekuan darah (trombus) akan jauh lebih tinggi.

Minum air di pagi hari bisa mengencerkan darah, menurunkan viskositas, dan membantu mencegah penyakit kardiovaskular yang berbahaya.

4. Melindungi Fungsi Otak dan Meningkatkan Konsentrasi

Banyak orang menunggu sampai merasa sangat haus sebelum minum air. Padahal, pada saat rasa haus muncul, tubuh sebenarnya sudah mengalami dehidrasi ringan.

Gejala dehidrasi ringan mencakup:

  • Mulut kering
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Warna urin menjadi lebih gelap
  • Sulit berkonsentrasi

Dalam kasus dehidrasi yang lebih parah, bisa terjadi tekanan darah rendah, detak jantung meningkat, kulit kehilangan elastisitas, bahkan hingga mengalami syok.

Minum air setelah bangun tidur dapat mencegah penurunan fungsi kognitif, menjaga fokus dan konsentrasi, serta meningkatkan efisiensi belajar dan bekerja.

Catatan Penting: Cara Minum Air yang Tepat

Meski minum air itu penting, cara minum yang salah justru bisa membahayakan.
Berikut beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari:

  • Mengganti air putih dengan minuman bersoda atau manis

Banyak orang lebih suka minum minuman ringan, padahal minuman seperti soda mengandung gula tinggi. Ini bisa menyebabkan peningkatan kadar gula darah, serta efek diuretik osmotik yang membuat Anda justru semakin dehidrasi.

  • Minum air terlalu panas

Air dengan suhu di atas 65°C dapat merusak jaringan kerongkongan, dan berisiko menyebabkan luka bakar serta masalah kesehatan serius lainnya.

  • Menunggu sampai merasa sangat haus baru minum

Ini bukan kebiasaan yang baik. Minum air sebaiknya dilakukan secara proaktif, bahkan sebelum Anda merasa haus, agar tubuh tetap dalam kondisi hidrasi yang optimal.

Dukungan Ilmiah: Studi dari NIH dan The Lancet

Pada 2 Januari 2023, sebuah studi yang dipublikasikan dalam The Lancet edisi cabang dan dilakukan oleh tim dari National Institutes of Health (NIH) di Amerika Serikat menekankan pentingnya hidrasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan air yang cukup dikaitkan dengan umur yang lebih panjang, penuaan yang lebih lambat, serta penurunan risiko sejumlah penyakit kronis—termasuk gagal jantung, demensia, stroke, diabetes, dan penyakit paru-paru kronis.

Kesimpulan

Minum segelas air setelah bangun tidur bukan sekadar kebiasaan sederhana. Dia dapat membantu memperlancar pencernaan, mencegah infeksi dan batu ginjal, melindungi jantung dan otak, hingga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Mulailah hari Anda dengan segelas air hangat—bukan hanya untuk menyegarkan tenggorokan, tetapi juga sebagai investasi kecil untuk kesehatan jangka panjang.(jhn/yn)

Kapal Latih Angkatan Laut Meksiko Tabrak Jembatan Brooklyn New York, Tiang Layar Patah Total – 2 Tewas, 19 Terluka

Sebuah kapal layar pelatihan milik Angkatan Laut Meksiko pada Sabtu (17 Mei) malam menabrak Jembatan Brooklyn di New York, AS, menyebabkan tiga tiang layarnya patah. Insiden ini mengakibatkan dua orang tewas dan 19 orang luka-luka, empat di antaranya mengalami luka serius.

EtIndonesia. Insiden terjadi sekitar pukul 20.30 malam. Video yang beredar di internet menunjukkan kapal tersebut melintas di bawah jembatan ikonik New York, lalu tiang layarnya menabrak jembatan.

Jembatan Brooklyn menghubungkan dua wilayah di Kota New York: Brooklyn dan Manhattan.

Walikota New York Eric Adams dalam konferensi pers menyatakan bahwa kapal Angkatan Laut Meksiko Cuauhtémoc membawa 277 awak, sebagian besar adalah taruna. Kapal tersebut “kehilangan daya dorong” dan menabrak jembatan.

Saat tiang layar menabrak Jembatan Brooklyn, 19 orang terluka, empat di antaranya mengalami luka serius. Pihak berwenang menyatakan bahwa semua korban luka berada di atas kapal.

Seorang pejabat lain menyebutkan bahwa ketika tiga tiang layar raksasa tersebut satu per satu menabrak jembatan, setidaknya dua awak kapal terjatuh dari salah satu tiang.

Angkatan Laut Meksiko menyatakan bahwa total 22 orang terluka, 19 di antaranya dilarikan ke rumah sakit.

Jembatan Brooklyn, yang selesai dibangun pada tahun 1883, merupakan destinasi wisata populer di New York dan jalur utama penghubung antara Manhattan dan Brooklyn. Meskipun ditabrak, jembatan tidak mengalami kerusakan yang berarti, namun pemeriksaan masih berlangsung.

Lalu lintas dua arah di atas Jembatan Brooklyn sempat ditutup selama sekitar 40 menit, kemudian dibuka kembali.

Menurut laporan CNN, kapal Cuauhtémoc dibangun di Spanyol pada tahun 1981. Kapal ini merupakan simbol diplomatik Meksiko di luar negeri dan juga berfungsi sebagai kapal pelatihan Angkatan Laut Meksiko. Kapal ini rutin mengikuti kompetisi kapal layar internasional.

Kapal ini berlabuh di Pelabuhan South Street, New York, sejak Selasa (13 Mei) sebagai bagian dari tur persahabatan global. Saat insiden terjadi, kapal sedang dalam perjalanan menuju Islandia. (Hui)

Sumber : NTDTV.com

Pejabat Ukraina Bocorkan 4 Alasan Gagalnya Perundingan Damai: Trump Umumkan Akan Telepon Putin dan Zelenskyy pada 19 Mei

EtIndonesia. Seorang pejabat tinggi Ukraina yang mengetahui jalannya perundingan damai di Istanbul mengatakan kepada Reuters bahwa delegasi Rusia mengajukan tuntutan agar Ukraina menarik seluruh pasukannya dari wilayah yang diklaim sebagai bagian dari kedaulatan Rusia, sebagai syarat mutlak bagi tercapainya gencatan senjata.

Ukraina: Tuntutan Rusia Jauh Melebihi Draf Kesepakatan yang Diusulkan AS

Menurut pejabat Ukraina tersebut, permintaan penarikan pasukan serta syarat-syarat lain yang diajukan oleh Rusia dalam perundingan 16 Mei kemarin jauh melebihi isi draf kesepakatan damai yang sebelumnya telah dibahas antara Amerika Serikat dan Moskow bulan lalu.

Ketika diminta tanggapan dalam konferensi pers pada 17 Mei, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menolak berkomentar mengenai syarat versi Rusia, dengan alasan bahwa “pembahasan semacam itu sebaiknya tidak dipublikasikan.”

Perundingan di Istanbul ini merupakan kontak langsung pertama antara Ukraina dan Rusia sejak tiga tahun terakhir. Meski kedua belah pihak berhasil mencapai kesepakatan mengenai pertukaran tahanan perang, mereka gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata.

Seorang sumber Ukraina sebelumnya menyebut bahwa Rusia mengajukan beberapa syarat yang “tidak realistis”, namun tidak merinci. Kini, pejabat Ukraina yang tak disebutkan namanya tersebut mengungkap empat syarat utama versi Rusia dalam perundingan:

Empat Syarat Utama Rusia yang Dinilai Ukraina Sebagai Pemicu Gagalnya Kesepakatan

  1. Penarikan Total Pasukan Ukraina dari Empat Wilayah
    Rusia meminta agar Ukraina segera menarik pasukannya dari Donetsk, Kherson, Zaporizhzhia, dan Luhansk — wilayah yang sebagian besar atau sebagian telah berada di bawah kendali Rusia. Namun kenyataannya, militer Ukraina masih mempertahankan sebagian wilayah tersebut.

Draf usulan dari AS tidak mencantumkan syarat ini.

  1. Pengakuan Internasional terhadap Lima Wilayah Ukraina sebagai Wilayah Rusia
    Rusia menuntut pengakuan global bahwa Krimea (yang dianeksasi pada 2014), serta Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia adalah bagian sah dari Rusia.

Dalam versi usulan AS, hanya Krimea yang secara hukum diakui sebagai wilayah yang dikuasai Rusia, sementara empat wilayah lainnya hanya diakui sebagai berada dalam kendali de facto, bukan de jure.

  1. Ukraina Ditetapkan sebagai Negara Netral
    Rusia meminta Ukraina menjadi negara netral tanpa senjata pemusnah massal, dan tanpa kehadiran militer dari negara-negara aliansi di wilayahnya.

Draf AS tidak memasukkan klausul ini.

  1. Penghapusan Tuntutan Kompensasi Perang
    Rusia meminta agar semua pihak menghapus klaim ganti rugi perang.

Sebaliknya, usulan AS justru menyatakan bahwa Ukraina berhak menerima kompensasi atas kerusakan yang diderita akibat agresi militer Rusia.

Menurut sumber Ukraina tersebut, seluruh syarat itu disampaikan secara lisan oleh delegasi Rusia — tidak ada dokumen tertulis yang diserahkan.

Trump: Akan Telepon Putin, Zelenskyy, dan NATO pada 19 Mei untuk Dorong Gencatan Senjata

Presiden AS, Donald Trump mengumumkan pada 17 Mei bahwa dia akan mengadakan pembicaraan via telepon pada 19 Mei dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, serta para pemimpin negara anggota NATO. Tujuannya adalah untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan mengakhiri perang yang telah berlangsung selama lebih dari tiga tahun ini.

Dalam unggahannya di platform media sosial pribadi “Truth Social”, Trump menulis dengan huruf kapital: “PADA 19 MEI PUKUL 10 PAGI, SAYA AKAN BERBICARA DENGAN PUTIN UNTUK MEMBAHAS PENGHENTIAN PEMBANTAIAN YANG TELAH MENYEBABKAN BANYAK KEMATIAN DI RUSIA DAN UKRAINA, SERTA MEMBAHAS PERDAGANGAN.”

Dia juga menyebut bahwa setelah berbicara dengan Putin, dia akan melakukan pembicaraan dengan Zelenskyy, lalu mengadakan konferensi bersama dengan Zelenskyy dan perwakilan negara-negara anggota NATO.

Trump menambahkan bahwa dia berharap 19 Mei akan menjadi hari yang produktif, demi mendorong terjadinya gencatan senjata dan mengakhiri perang yang menurutnya “tidak seharusnya terjadi.”

Sebelumnya, menjelang perundingan 16 Mei, Trump telah menyatakan bahwa tidak akan ada kemajuan signifikan dalam perdamaian selama ia belum bertemu langsung dengan Putin. Ia menekankan bahwa terlalu banyak korban jiwa telah berjatuhan dan konflik harus segera diselesaikan.

Kremlin: Pertemuan Putin–Zelenskyy Masih Mungkin, Tapi Harus Ada Syarat Tertentu

Menurut Reuters, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov pada 17 Mei menyatakan bahwa pertemuan langsung antara Putin dan Zelenskyy masih memungkinkan, namun harus didasarkan pada kesepakatan awal tertentu. Dia tidak menjelaskan secara spesifik bentuk atau isi kesepakatan yang dimaksud.

Peskov juga menambahkan bahwa bagi pihak Rusia, siapa yang menandatangani perjanjian di pihak Ukraina juga sangat penting, namun tidak memperjelas maksud dari pernyataan tersebut.

Media mencatat bahwa sebelumnya Putin telah meragukan legitimasi posisi Zelenskyy sebagai Presiden, dengan menyatakan bahwa masa jabatan Zelenskyy seharusnya sudah berakhir tahun lalu. Karena belum ada pemilu presiden baru di Ukraina — akibat status darurat militer yang diberlakukan sejak invasi — Putin mempertanyakan legalitas pemerintahan saat ini.(jhn/yn)

Beijing Secara Langka Akui Lonjakan Kasus COVID, Rumah Sakit Kembali Penuh 

0

Baru-baru ini, pihak berwenang PKT secara langka mengakui bahwa pandemi COVID-19 kembali meningkat. Para ahli memperingatkan bahwa saat ini sedang terjadi “puncak kecil” tingkat positif COVID, dan beberapa rumah sakit kembali dipenuhi pasien.

EtIndonesia. Laporan Economic Observer pada 16 Mei menyebutkan, Li Tongzeng, dokter kepala Departemen Penyakit Menular di Rumah Sakit You’an Beijing (afiliasi Universitas Kedokteran Ibu Kota), menyatakan bahwa sejak bulan Maret, jumlah pasien rawat jalan dan tingkat positif COVID mulai meningkat, dan tren ini terus naik selama bulan April dan Mei, tanpa tanda-tanda penurunan.

Virolog Tiongkok Chang Rongshan juga menyebutkan bahwa saat ini sedang berada pada puncak kecil tingkat positif COVID. 

“Tingkat positif terbaru adalah 16,2%. Saya kira pertengahan bulan ini adalah area puncaknya,” ujarnya, sambil mengimbau masyarakat agar waspada terhadap risiko infeksi.

Sebelumnya, pada 12 Mei, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Distrik Chaoyang Beijing melaporkan bahwa aktivitas virus corona di wilayah tersebut menunjukkan tren meningkat.

Data dari CDC Tiongkok menunjukkan bahwa dalam lima minggu dari 31 Maret hingga 4 Mei, tingkat positif COVID di seluruh negeri meningkat. Tingkat positif pasien rawat jalan naik dari 7,5% menjadi 16,2%, sementara pada pasien rawat inap dengan gejala pernapasan berat, tingkat positif naik dari 3,3% menjadi 6,3%.

CDC juga menyatakan bahwa tingkat positif COVID di wilayah selatan Tiongkok lebih tinggi dibandingkan wilayah utara.

Sejak liburan “Hari Buruh” (1 Mei), banyak warganet di platform sosial Tiongkok melaporkan bahwa pandemi kembali meningkat dan banyak orang terinfeksi, menyebabkan rumah sakit di berbagai tempat kembali penuh sesak.

Pada 16 Mei, seorang warganet dari Jiangsu bernama “Wang Yumei” mengunggah video yang mengatakan, “Kalau keluar rumah wajib pakai masker! Di rumah sakit semua mengantre, ruang pernapasan penuh sesak!”

Video tersebut menunjukkan sebuah rumah sakit di Jiangsu dipenuhi pasien, banyak di antaranya sedang mengantri untuk mendapatkan perawatan.

Di kolom komentar, Wang Yumei mengatakan, “Saya dan ibu saya sama-sama positif! Anak kecil juga batuk! Saya pun batuk! Dua hari ini tenggorokan dan pernapasan saya sakit!”

Seorang warganet lain dari Shenzhen, “Yang Baobei,” mengunggah video yang mengatakan bahwa dirinya sudah hari ke-9 terinfeksi COVID, dan gejala sesak di dada belum juga mereda. Setelah pemeriksaan di rumah sakit, ditemukan adanya nodul di paru-paru.

Dalam video lain, dia mengatakan bahwa COVID dan flu influenza saat ini sangat merajalela, dan sebaiknya tidak pergi ke tempat ramai. Putrinya terinfeksi flu di akhir April dan mengalami demam tinggi selama beberapa hari yang tidak kunjung turun. Pada 5 Mei, dia sendiri terinfeksi COVID. “Setiap kali batuk rasanya seperti paru-paru mau keluar… jelas terasa kali ini virusnya sangat ganas.”

Seorang warganet pengajar Bahasa Inggris bernama “Guru Shi” juga terinfeksi COVID. Pada 14 Mei, dia mengunggah video dan mengatakan, “Tidak menyangka tahun 2025 saya masih bisa positif.”

Dia menjelaskan bahwa beberapa hari sebelumnya dirinya mengalami gejala seperti flu dan demam ringan, tetapi obat tidak mempan. Setelah tes, ternyata positif COVID. Setelah minum obat sesuai gejala, suhu tubuhnya naik turun berulang kali dan kini mulai turun, namun dia masih merasa tidak enak badan.

Dia mengingatkan, jika mengalami gejala flu dan demam, sebaiknya segera dites untuk memastikan apakah itu COVID.

Banyak warganet lainnya juga mengatakan bahwa mereka dan keluarga mereka terinfeksi COVID: “Ini sudah hari ke-5 saya. Sudah suntik dan minum obat tapi tidak sembuh, masih terus demam ringan.” (Hui)

Laporan oleh Luo Tingting / Editor: Wen Hui