Home Blog Page 3

Ilmuwan Temukan Bukti Terkuat Sejauh Ini Akan Kemungkinan Kehidupan di Planet Jauh

Keberadaan dua gas dalam jumlah besar menunjukkan bahwa planet K2-18b mungkin dipenuhi oleh kehidupan mikroba, menurut para peneliti.

EtIndonesia. Para ilmuwan mungkin telah menemukan tanda-tanda paling kuat sejauh ini tentang kemungkinan adanya kehidupan di sebuah planet terpencil yang ukurannya 2,6 kali lebih besar dari Bumi.

Dengan menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) milik NASA, para ilmuwan dari Institut Astronomi Universitas Cambridge telah mendeteksi dua jenis gas di atmosfer planet tersebut yang, di Bumi, hanya dihasilkan oleh organisme hidup, terutama kehidupan mikroba seperti fitoplankton laut, sejenis alga mikroskopik.

Keberadaan dua gas tersebut—dimetil sulfida (DMS) dan dimetil disulfida (DMDS)—dalam jumlah besar menunjukkan bahwa planet K2-18b mungkin dipenuhi oleh kehidupan mikroba, kata para peneliti.

Penemuan dua gas ini merupakan indikator kuat bahwa proses biologis mungkin ada di planet yang permukaannya tertutup lautan tersebut, meskipun hal ini belum bisa dianggap sebagai bukti langsung adanya kehidupan. Namun, para peneliti menyambut penemuan ini dengan antusias.

“Ini adalah momen transformasional dalam pencarian kehidupan di luar tata surya, di mana kita telah membuktikan bahwa mungkin untuk mendeteksi biosignature (tanda-tanda hayati) di planet-planet yang berpotensi layak huni dengan fasilitas yang ada saat ini,” kata astrofisikawan Nikku Madhusudhan dari Institut Astronomi Universitas Cambridge, penulis utama studi yang diterbitkan dalam Astrophysical Journal Letters.

Pengamatan sebelumnya oleh teleskop Hubble telah mendeteksi uap air di K2-18b, itulah sebabnya planet ini masuk dalam daftar prioritas untuk diteliti oleh JWST setelah teleskop tersebut ditempatkan di orbit pada Desember 2021.

Pengamatan awal oleh JWST menemukan metana dan karbon dioksida di atmosfer K2-18b—untuk pertama kalinya molekul berbasis karbon ditemukan di atmosfer planet yang berada di “zona layak huni” sebuah bintang—jarak di mana air cair, salah satu komponen penting kehidupan, bisa ada di permukaan planet.

Pengamatan ini menunjukkan bahwa K2-18b adalah planet hycean—dunia dengan lautan luas dan atmosfer kaya hidrogen.

“Satu-satunya skenario yang saat ini bisa menjelaskan semua data yang telah diperoleh sejauh ini dari JWST, termasuk pengamatan masa lalu dan sekarang, adalah bahwa K2-18b adalah dunia hycean yang dipenuhi kehidupan,” kata Madhusudhan.

Mengorbit sebuah bintang katai merah yang lebih kecil dan kurang terang daripada matahari kita, K2-18b terletak di rasi bintang Leo, sekitar 124 tahun cahaya dari Bumi, atau sekitar 730 triliun mil jauhnya. Karena itu, jumlah cahaya yang dipantulkan dari planet tersebut dan mencapai Bumi sangatlah kecil.

Jika pengamatan ini dapat dikonfirmasi, penemuan ini bisa membawa para ilmuwan selangkah lebih dekat menuju penemuan kehidupan di planet lain.

“Kita berbicara tentang kehidupan mikroba, mungkin seperti yang kita lihat di lautan Bumi,” kata Madhusudhan.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan adanya organisme multiseluler atau bahkan kehidupan cerdas, Madhusudhan menjawab, “Kita belum bisa menjawab pertanyaan ini pada tahap ini. Asumsi dasarnya adalah kehidupan mikroba sederhana.”

Masih Banyak yang Harus Dilakukan

Pengamatan JWST mendukung tingkat kepastian 99,7 persen bahwa kedua molekul tersebut memang ada, yang berarti ada kemungkinan 0,3 persen bahwa pengamatan itu hanya kebetulan statistik.

Namun, yang dianggap luar biasa oleh para ilmuwan adalah tingginya konsentrasi gas-gas tersebut, yaitu lebih dari 10 bagian per juta dalam volume.

“Ini ribuan kali lebih tinggi dibandingkan konsentrasinya di atmosfer Bumi, dan tidak bisa dijelaskan tanpa aktivitas biologis berdasarkan pengetahuan saat ini,” ujar Madhusudhan.

“Namun, kita perlu tetap terbuka dan terus mengeksplorasi skenario lain.”

Langkah selanjutnya adalah mengulangi pengamatan beberapa kali untuk mengurangi kemungkinan bahwa hasil pengamatan hanyalah kebetulan statistik menjadi 0,0001 persen, atau satu dari sejuta, kata Madhusudhan.

Setelah itu, studi teoritis dan eksperimental lebih lanjut perlu dilakukan untuk menentukan apakah DMS atau DMDS bisa diproduksi oleh mekanisme abiotik yang belum diketahui—yakni mekanisme yang tidak melibatkan proses biologis—di atmosfer K2-18b.

“Kita perlu tetap terbuka dan terus mengejar kemungkinan lain,” kata Madhusudhan.

“Data kaya dari K2-18b menjadikannya dunia yang menggoda,” ujar Christopher Glein, ilmuwan utama di Divisi Ilmu Antariksa Southwest Research Institute di Texas.

“Data terbaru ini adalah kontribusi berharga bagi pemahaman kita. Namun, kita harus sangat hati-hati menguji data ini seakurat mungkin. Saya menantikan penelitian tambahan dan analisis data secara independen yang akan dimulai secepat minggu depan.”

Meskipun Madhusudhan menyatakan bahwa menemukan kehidupan adalah “cawan suci” dalam penelitian eksoplanet, ia menekankan bahwa temuan ini belum secara meyakinkan menunjukkan bahwa kedua gas tersebut diproduksi oleh kehidupan.

“[Tidak ada] yang berkepentingan untuk mengklaim secara prematur bahwa kita telah menemukan kehidupan,” ujarnya.

Reuters turut berkontribusi dalam laporan ini.

 Dari NTD News

Filipina Longgarkan Pembatasan Perjalanan bagi Pejabat Pemerintahannya yang Mengunjungi Taiwan

 Taiwan menyambut baik keputusan Manila, dengan mengatakan bahwa hal ini akan memperdalam hubungan bilateral antara kedua pihak.

EtIndonesia. Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. melonggarkan pembatasan perjalanan yang telah berlaku selama puluhan tahun, membuka pintu bagi sebagian pejabat pemerintah dari negaranya untuk mengunjungi Taiwan, serta mengizinkan kunjungan dari pejabat Taiwan ke Filipina.

Perintah Marcos ini, yang dikenal sebagai Surat Edaran No. 82, ditandatangani oleh Sekretaris Eksekutif Lucas Bersamin pada 15 April. Edaran tersebut, yang dipublikasikan pada 21 April, menyatakan bahwa perubahan ini dilakukan untuk “semakin memaksimalkan peluang pengembangan dan perluasan bidang-bidang investasi prioritas Filipina.”

Meskipun Filipina dan Taiwan bukan sekutu diplomatik, kedua pihak tetap menjalin hubungan tidak resmi melalui Kantor Ekonomi dan Kebudayaan Manila (MECO) di Taipei dan Kantor Ekonomi dan Kebudayaan Taipei (TECO) di Manila. Dalam beberapa tahun terakhir, kedua pemerintahan menghadapi tekanan militer yang semakin intensif dari rezim komunis Tiongkok.

Edaran tersebut mengurangi pembatasan perjalanan yang diberlakukan berdasarkan Perintah Eksekutif No. 313, yang dikeluarkan oleh Presiden Filipina Corazon Aquino pada tahun 1987.

Perintah tahun 1987 itu melarang seluruh pejabat pemerintah Filipina melakukan perjalanan resmi ke Taiwan, menerima pejabat Taiwan, atau melakukan aktivitas resmi apa pun yang berkaitan dengan Taiwan tanpa persetujuan dari Departemen Luar Negeri. Perintah itu juga menyatakan pengakuan diplomatik Manila terhadap Tiongkok dan bahwa “Taiwan adalah bagian yang tak terpisahkan dari wilayah Tiongkok.”

Di bawah perintah Marcos, larangan perjalanan kini hanya berlaku bagi Presiden, Wakil Presiden, Menteri Luar Negeri, dan Menteri Pertahanan Nasional Filipina.

Pejabat pemerintah Filipina lainnya diizinkan melakukan perjalanan ke Taiwan untuk tujuan “ekonomi, perdagangan, dan investasi,” menurut edaran tersebut, tetapi mereka diwajibkan menggunakan “paspor biasa tanpa menggunakan gelar resmi mereka.”

Sebelum keberangkatan, mereka harus memberitahukan kepada MECO tujuan perjalanan mereka, dan setelah kembali, mereka diwajibkan menyerahkan laporan perjalanan kepada MECO dan Departemen Luar Negeri Filipina (DFA), sebagaimana tercantum dalam edaran.

Pejabat dan lembaga pemerintah Filipina juga dapat menjamu delegasi dari Taiwan untuk tujuan “ekonomi, perdagangan, dan investasi,” menurut edaran tersebut. Para pejabat dan lembaga ini harus memberitahukan MECO paling lambat lima hari sebelum kedatangan delegasi dan menyerahkan laporan pasca-kunjungan kepada MECO dan DFA.

“Tidak ada perjanjian, nota kesepahaman, pertukaran nota, atau dokumen serupa yang boleh disepakati dengan organisasi atau lembaga Taiwan mana pun tanpa persetujuan dari DFA,” bunyi edaran tersebut.

Menteri Luar Negeri Taiwan, Lin Chia-lung, menyambut baik keputusan Manila untuk melonggarkan pembatasan perjalanan, menurut pernyataan resmi. Lin mengatakan bahwa perubahan ini mendukung upaya diplomasi Taiwan dalam memperdalam kerja sama substantif dengan Filipina.

Kementerian menyatakan bahwa Taiwan adalah pasar ekspor terbesar kedelapan bagi Filipina, mitra dagang terbesar kesembilan, dan sumber impor terbesar kesepuluh.

“Taiwan akan terus bekerja sama dengan Filipina dan sekutu demokratis lainnya untuk berkontribusi pada kemakmuran, perdamaian, dan stabilitas kawasan,” ujar kementerian tersebut.

Pada 21 April, MECO mengeluarkan pernyataan bahwa pelonggaran pembatasan perjalanan “akan mengurangi hambatan dan meningkatkan transparansi yang akan menarik lebih banyak investasi Taiwan, sekaligus mendukung prioritas bersama seperti rantai pasokan yang tangguh, inovasi, dan pembangunan berkelanjutan.”

“Tahun ini menandai ulang tahun ke-50 hubungan Filipina-Taiwan, dan sudah sepantasnya kita membuka jalan untuk hubungan yang lebih kuat dan lebih dinamis dengan Taiwan yang akan menguntungkan semua pihak, sekaligus memastikan pendekatan inklusif yang melindungi ruang kebijakan untuk kepentingan publik yang sah,” tambah MECO.

Pada Januari 2024, Tiongkok bereaksi dengan marah setelah Marcos menyampaikan ucapan selamat kepada pemenang pemilu presiden Taiwan melalui platform media sosial X.

“Atas nama rakyat Filipina, saya mengucapkan selamat kepada Presiden-terpilih Lai Ching-te atas terpilihnya sebagai Presiden Taiwan berikutnya,” tulis Marcos kala itu. “Kami menantikan kerja sama erat, memperkuat kepentingan bersama, mendorong perdamaian, dan memastikan kesejahteraan bagi rakyat kita di masa mendatang.”

Sebagai tanggapan, Kementerian Luar Negeri Tiongkok menuduh Marcos “secara terang-terangan” mencampuri urusan dalam negeri mereka dan memanggil Duta Besar Filipina untuk Tiongkok, Jaime FlorCruz, “untuk menyampaikan keberatan serius.”

“Kami menyarankan Presiden Marcos untuk membaca lebih banyak agar dapat memahami secara benar persoalan Taiwan dan mengambil kesimpulan yang tepat,” kata kementerian tersebut.

Tiongkok menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan tidak mengakui legitimasi pemerintahan demokratis Taiwan. Padahal, Taiwan pada kenyataannya adalah negara berdaulat secara de facto dengan militer, konstitusi, dan mata uangnya sendiri.

Sumber : Theepochtimes.com

Saksikan Momen Gajah Ini Terbebas dari Rantai Setelah 55 Tahun

EtIndonesia. Selama 55 tahun, seekor gajah bernama Tiny menghabiskan hari-harinya dengan rantai yang melilit tubuhnya, mengangkut kayu-kayu gelondongan berat melalui hutan-hutan Thailand.

“Dari Matahari terbit hingga terbenam, tujuh hari seminggu, tugasnya adalah menarik pohon-pohon di belakangnya,” kata Aaron, seorang penyelamat dari Planting Peace, dalam sebuah video untuk The Dodo.

Selama beberapa dekade, para penebang pohon di Thailand menggunakan gajah untuk membantu mengangkut batang pohon yang berat, yang memaksa hewan-hewan tersebut menderita dalam kondisi yang keras. Menurut Yayasan Gajah Thailand Selatan, praktik ini sekarang sebagian besar dilarang di seluruh negeri. Namun, beberapa penebang pohon, seperti yang memiliki Tiny, terus menggunakan metode yang berbahaya dan tidak manusiawi ini, meskipun sudah ada peringatan.

Kehidupan Tiny penuh dengan perjuangan yang terus-menerus. Para penculiknya sering menusuknya dengan tombak tajam agar dia patuh. Tanpa makanan yang sesuai, dia menjadi kekurangan gizi — tulang belakangnya menonjol keluar dari punggungnya, dan sisi kepalanya cekung.

Ketika para pembela hak-hak binatang di Planting Peace mendengar tentang kondisi Tiny, mereka tahu bahwa mereka harus membantu. Mereka menghubungi pemilik Tiny dan mulai bernegosiasi. Akhirnya, pemilik setuju untuk mengganti Tiny dengan traktor jika Planting Peace dapat mengamankan cukup dana untuk kebebasannya. Jadi Planting Peace menggunakan media sosial, mencari sumbangan.

“Tolong bantu selamatkan Tiny,” tulis organisasi itu dalam sebuah unggahan.

Para pecinta binatang di seluruh dunia mengirimkan sumbangan. Jumlahnya meroket dan segera mencapai target. Tiny akhirnya menjadi gajah yang bebas.

Planting Peace menemukan rumah baru bagi Tiny di Following Giants, sebuah suaka gajah seluas 80 hektar yang penuh dengan gajah-gajah lain yang diselamatkan untuk ditemuinya.

Bebas dari rantai yang mengikatnya begitu lama, Tiny mengarungi sungai terdekat untuk berenang pertama kalinya. Dia dengan senang hati mencelupkan kepalanya ke dalam air dan bersantai di tepi sungai, merangkul masa depan cerah yang terbentang di hadapannya.

“Setiap kali Anda melihat seekor gajah berjalan bebas untuk pertama kalinya, itu luar biasa,” kata Aaron. “Rasanya luar biasa mengetahui, ‘Wah, gajah ini telah menarik pohon di belakangnya selama 55 tahun, dan sekarang ia tidak akan pernah merasakan kehidupan seperti itu lagi.’” (yn)

Sumber: the dodo

Skema Penghindaran Tarif ‘Perdagangan Abu-abu’ Beijing

Tiongkok  mulai mengirimkan barang-barangnya ke negara-negara dengan tarif rendah terlebih dahulu, kemudian mengekspornya ke Amerika Serikat untuk menghindari tarif tinggi

oleh James Gorrie

Apakah sebuah ledakan baru dalam praktik perdagangan yang menipu sedang berkembang di banyak bagian dunia? Seiring dengan semakin memanasnya perang dagang AS–Tiongkok, tampaknya hal itu memang terjadi.

Strategi Perdagangan Abu-abu Tiongkok  Mengurangi Dampak Tarif AS

Dengan tarif AS yang mencapai 145 persen untuk impor barang dari Tiongkok—setidaknya pada saat penulisan ini—strategi baru Beijing tampaknya mencakup penggunaan yang disebut perdagangan abu-abu untuk melewati hambatan perdagangan Amerika. Perdagangan abu-abu melibatkan pengalihan barang melalui negara-negara dengan tarif rendah, seperti Vietnam, Meksiko, atau Malaysia, untuk menyembunyikan asal-usul barang dari Tiongkok. Dengan demikian mengurangi tarif impor AS.

Taktik licik ini meningkat sebagai respons terhadap kebijakan tarif agresif Presiden Donald Trump yang membuat barang-barang Tiongkok kurang kompetitif di pasar AS karena biaya tambahan yang dikenakan.

Strategi Celah Perdagangan Abu-abu

Gagasan sederhana di balik perdagangan abu-abu adalah mengeksploitasi celah dalam Rules of Origin AS, panduan perdagangan untuk menentukan negara asal suatu produk untuk tujuan tarif. Barang-barang Tiongkok, misalnya, akan tetap tidak dirakit atau hanya sekitar 90 persen diproduksi sebelum dikirim ke negara perantara. Di sana, barang tersebut menjalani produksi akhir, perakitan, pemrosesan, pengemasan ulang, atau pelabelan ulang agar memenuhi syarat sebagai berasal dari negara tersebut, bukan dari Tiongkok.

Misalnya, komponen elektronik Tiongkok mungkin dikirim ke Vietnam, dirakit menjadi produk, dan kemudian diberi label, “Made in Vietnam.” Hal ini memungkinkan Tiongkok untuk memanfaatkan tarif 10 persen untuk impor dari Vietnam di bawah rezim tarif timbal balik Trump 2025, alih-alih tarif 145 persen untuk barang-barang Tiongkok.

Ini adalah respons yang sangat masuk akal dari Beijing, dan tidak diragukan lagi bahwa berbagai perusahaan Tiongkok mengalihkan barang-barang mereka melalui Vietnam, Meksiko, dan Turkiye untuk memanfaatkan tarif lebih rendah untuk barang-barang yang bersumber dari negara-negara tersebut. Taktik terkait yang terjadi di Meksiko melibatkan pembagian barang menjadi berbagai paket yang nilainya di bawah ambang batas tarif bebas sebesar $800 untuk barang non-Tiongkok, taktik yang disebut “Tijuana two-step.”

Tiongkok  Harus Mengandalkan Perdagangan Abu-abu

Namun, perdagangan abu-abu bukanlah hal baru atau bahkan asing bagi pemerintahan Trump yang kedua. Selama masa jabatan pertama Trump, produsen solar Tiongkok menghindari tarif 30 persen dengan bermitra dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara. Pada 2025, melacak pergerakan dan asal-usul sejumlah besar produk menjadi sangat kompleks bahkan hampir mustahil, menjadikannya tantangan untuk mengganggu perdagangan abu-abu.

Tidak mengherankan mengapa Beijing terlibat dalam perdagangan abu-abu. Dengan ekspor ke Amerika Serikat yang menyumbang 10 persen dari perdagangan Tiongkok dan mendukung antara 10 juta hingga 20 juta pekerjaan, beberapa ahli mengatakan bahwa sebagai produsen terbesar di dunia, Tiongkok menghadapi penurunan ekspor sekitar 80 persen dalam dua tahun mendatang, jika perdagangan abu-abu dihentikan.

Seiring dengan penurunan kondisi ekonomi domestik akibat ketegangan perdagangan yang diperkirakan meluas, proyeksi PDB Tiongkok pada 2025 telah turun dari 5 persen menjadi serendah 4 persen, yang berpotensi menghasilkan penurunan pertumbuhan PDB sebesar 20 persen hanya dalam satu tahun. Dengan tingkat pengangguran di kalangan pemuda (usia 16 hingga 24) yang sudah mendekati 17 persen, Partai Komunis Tiongkok (PKT) menghadapi ketidakpuasan yang semakin besar di kalangan rakyatnya. Partai ingin menghindari pemberontakan dari generasi mudanya.

Perdagangan abu-abu telah memberikan bantalan yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi dampak tarif tinggi pemerintahan Trump. Misalnya, menurut data resmi, ekspor Tiongkok  melonjak sebesar 12,4 persen pada  Maret, dengan ekspor ke ASEAN meningkat 11,6 persen dan ekspor ke Vietnam naik hampir 19 persen.

Dampak pada Negara-negara dengan Tarif Rendah

Namun, bukan hanya Tiongkok yang diuntungkan dari perdagangan abu-abu. Negara mitra dengan tarif rendahnya juga mendapat keuntungan ekonomi dari perdagangan abu-abu tetapi juga menghadapi risiko. Negara mitra perdagangan abu-abu, seperti Vietnam, Malaysia, dan Meksiko, mendapat keuntungan dari biaya perdagangan dan pemrosesan, dengan beberapa perkiraan di platform media sosial X mencapai hingga 10 persen. Perlu dicatat bahwa antara 2017 dan 2022, Vietnam menggantikan hampir setengah dari pangsa pasar yang hilang dari Tiongkok dalam impor AS.

Namun, negara mitra perdagangan abu-abu berisiko menghadapi konsekuensi dari protes AS, yang mengarah pada aksi penyeimbangan yang rumit bagi negara-negara ini yang terjebak antara perdagangan abu-abu dengan Tiongkok dan mengelola hubungan perdagangan penting dengan Amerika Serikat.

Implikasi Ekonomi dan Geopolitik

Secara ekonomi, perdagangan abu-abu saat ini menjaga akses pasar AS untuk Tiongkok, tetapi meningkatkan biaya karena perantara mengambil bagian mereka, dengan biaya logistik yang juga meningkat. Bagi konsumen AS, ini mungkin menunda lonjakan harga yang tajam, tetapi tidak akan menghilangkannya.

Secara geopolitik, tarif balasan 125 persen Beijing terhadap barang-barang AS, ditambah dengan penambahan hambatan untuk impor daging sapi dan LNG AS, meningkatkan ketegangan lebih tinggi lagi. Kunjungan terbaru pemimpin PKT Xi Jinping ke Vietnam, Malaysia, dan Kamboja bisa jadi telah mengamankan pusat-pusat perdagangan abu-abu mereka ke depan.

Jalan yang Berat di Depan?

Namun, dampak perdagangan abu-abu mungkin lebih dalam dan lebih luas dari yang diperkirakan banyak orang. Di satu sisi, ini adalah respons yang masuk akal dari pihak Beijing terhadap tarif AS. Namun, di sisi lain, ada risiko yang lebih besar. Amerika Serikat bisa memperluas tarif atau menggunakan International Emergency Economic Powers Act (IEEPA) untuk menutup celah-celah ini.

Itu pun mungkin menjadi respons rasional dari Amerika Serikat, atau bisa membuat keadaan semakin buruk.

“Sistem perdagangan global selama sembilan puluh tahun terakhir sedang runtuh, membuat orang sulit untuk meramalkan dampak ekonomi dan mengetahui di mana titik terendah pasar,” kata Vincent Chan, seorang ahli strategi Tiongkok di Aletheia Capital Ltd., kepada Bloomberg.

Seiring dengan berkembangnya fase baru kebijakan perdagangan AS dan responsnya, risiko terbesar mungkin adalah eskalasi yang tidak terkendali dalam balasan tarif dan bentuk-bentuk pembalasan lainnya. Singkatnya, dampak perdagangan abu-abu mungkin lebih dalam dan lebih luas dari yang diperkirakan banyak orang, dan hal ini bisa mengarah pada perang dagang global, dengan implikasi yang jauh jangkauannya.

Pandangan yang diungkapkan dalam artikel ini adalah opini penulis dan tidak mencerminkan pandangan The Epoch Times.

Siapa yang Akan Menjadi Paus Katolik Berikutnya? Dia Berpeluang Menjadi Paus Asia Pertama


EtIndonesia.
Paus Fransiskus dari Gereja Katolik wafat pada 21 April, mengakhiri masa kepemimpinannya selama 12 tahun. Pertanyaan besar yang kini muncul adalah: siapakah yang akan menggantikannya? Secara teori, setiap pria Katolik yang telah dibaptis memiliki peluang menjadi paus, namun secara tradisional, pemimpin Gereja Katolik selalu dipilih dari kalangan kardinal.

Saat ini terdapat lebih dari 250 kardinal di seluruh dunia. Media Amerika Serikat telah menyebut beberapa nama kardinal potensial, termasuk Kardinal Pietro Parolin yang dikenal berpandangan moderat, serta Kardinal Luis Antonio Tagle asal Philipina yang berpotensi menjadi paus pertama dari Asia—nama-nama yang memicu perhatian luas publik internasional.

Paus Fransiskus adalah anggota Ordo Serikat Yesus asal Argentina. Dia menjadi paus pada tahun 2013 dan merupakan paus pertama dari Amerika Latin. Menurut keterangan resmi yang dirilis Wakil Kepala Departemen Kesehatan Vatikan, Giovanni Arcangeli, Paus Fransiskus wafat akibat stroke, koma, dan gagal jantung yang tidak dapat dipulihkan.

Selama masa kepemimpinannya, banyak kebijakan Fransiskus yang menuai kontroversi. Dia merupakan paus pertama yang secara terbuka memberikan “berkat” kepada kaum homoseksual—langkah yang dipandang oleh sebagian kalangan keagamaan sebagai bertentangan dengan ajaran Kitab Suci.

Selain itu, sikap Fransiskus yang dianggap terlalu “lunak” terhadap rezim Tiongkok juga menuai kritik. Banyak yang menilai Vatikan mengorbankan umat Katolik dari Gereja bawah tanah di Tiongkok, dan memilih bungkam atas pelanggaran kebebasan beragama di negara tersebut. Hal ini memicu ketidakpuasan, terutama di kalangan umat Katolik Asia Timur.

Dengan wafatnya Fransiskus, sorotan dunia kini tertuju pada siapa yang akan menggantikannya. Pada 21 April, Reuters merangkum sembilan nama kandidat kuat, dua di antaranya bukan berasal dari Eropa.

1. Kardinal Pietro Parolin (70 tahun, Italia)

Saat ini menjabat sebagai Sekretaris Negara Vatikan sejak 2013, Parolin dikenal sebagai diplomat ulung yang fasih dalam berbagai bahasa. Dia adalah tokoh utama di balik upaya menjalin hubungan antara Vatikan dengan Tiongkok dan Vietnam. Parolin dikenal moderat dan sangat dihormati di dalam Gereja. Meskipun tidak secara aktif terlibat dalam “perang budaya” seperti isu aborsi dan hak LGBTQ, dia pernah menyebut legalisasi pernikahan sesama jenis sebagai “kemunduran bagi umat manusia”.

2. Kardinal Luis Antonio Tagle (67 tahun, Philipina)

Jika terpilih, Tagle akan menjadi paus pertama dari Asia. Dia dikenal fasih berbahasa Italia dan Inggris, serta dijuluki “Fransiskus dari Asia” karena komitmennya terhadap keadilan sosial. Ibu Tagle adalah keturunan Tionghoa-Philipina. Sejak ditahbiskan sebagai imam pada 1982, dia telah mengabdi dalam pelayanan pastoral dan administrasi Gereja, termasuk sebagai Uskup Agung Manila dan kini memimpin Departemen Evangelisasi. Namun, kariernya sempat terguncang pada 2022 ketika organisasi Caritas Internationalis yang dipimpinnya tersandung skandal bullying.

3. Kardinal Jean-Marc Aveline (66 tahun, Prancis)

Uskup Agung Marseille ini memiliki gaya kepemimpinan yang mengingatkan pada Paus Yohanes XXIII dari era 1960-an. Lahir di Aljazair dari keluarga imigran Spanyol, Aveline dikenal ramah dan penuh humor. Jika terpilih, dia akan menjadi paus pertama dari Prancis sejak abad ke-14, dan paus termuda sejak Yohanes Paulus II.

4. Kardinal Peter Erdo (72 tahun, Hungaria)

Seorang tokoh konservatif dari Eropa Timur. Erdo dikenal pragmatis dan tak pernah berseberangan langsung dengan Paus Fransiskus. Dia menjadi kardinal saat masih berusia 40-an. Pada 2015, dia menentang ajakan Fransiskus agar Gereja menerima para pengungsi, dengan alasan hal itu bisa memicu perdagangan manusia.

5. Kardinal Mario Grech (68 tahun, Malta)

Dia berasal dari negara anggota UE terkecil, tetapi memiliki posisi penting sebagai Sekretaris Jenderal Sinode Para Uskup. Awalnya dikenal konservatif, namun kemudian tampil sebagai tokoh reformis. Pernyataannya bahwa Gereja harus keluar dari pola pikir lama agar tetap relevan di masyarakat modern menuai kritik dari kubu tradisionalis. Namun, asal-usulnya dari negara kecil membuatnya tidak terlalu menimbulkan kontroversi geopolitik.

6. Kardinal Juan Jose Omella (79 tahun, Spanyol)

Uskup Agung Barcelona ini dikenal rendah hati dan dekat dengan kaum miskin. Dia pernah menyatakan bahwa Gereja seharusnya tidak melihat dunia hanya dari sudut pandang orang kaya. Lahir pada 1946, dia pernah menjalani misi di Afrika (Zaire/Demokratik Kongo) dan bekerja sama dengan lembaga amal Spanyol dalam proyek-proyek sosial. Dia juga dikenal karena permintaan maaf publik terkait kasus pelecehan seksual oleh rohaniwan di Spanyol.

7. Kardinal Joseph Tobin (72 tahun, AS)

Uskup Agung Newark, New Jersey ini berasal dari Detroit, dan pernah tinggal di berbagai negara. Dia fasih dalam bahasa Italia, Spanyol, Prancis, dan Portugis. Dia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Kantor Vatikan dan diangkat sebagai kardinal oleh Fransiskus pada 2016. Dia mendapat pujian karena tegas menangani skandal pelecehan seksual yang melibatkan mantan Uskup Agung Washington, Theodore McCarrick. Meskipun peluang Amerika Serikat melahirkan seorang paus relatif kecil, Tobin dianggap sebagai salah satu kandidat kuat.

8. Kardinal Peter Turkson (76 tahun, Ghana)

Dia adalah kandidat potensial pertama dari Afrika Sub-Sahara. Ditahbiskan sebagai imam pada 1975, Turkson dikenal karena keberhasilannya dalam berbagai misi Gereja. Dia menjadi kardinal pertama dari Afrika Barat pada 2003, dan kemudian menjabat sebagai Presiden Dewan Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian pada era Paus Benediktus XVI.

9. Kardinal Matteo Maria Zuppi (69 tahun, Italia)

Uskup Agung Bologna ini dijuluki “harapan baru” bagi Italia untuk kembali melahirkan seorang paus sejak 1978. Dia sempat mencuri perhatian dengan menyajikan tortellini bebas daging babi demi menghormati umat Muslim. Zuppi dikenal sebagai tokoh yang aktif dalam diplomasi kemanusiaan, pernah memediasi konflik sipil 17 tahun di Mozambik, dan belakangan menjadi utusan Vatikan dalam upaya menyelamatkan anak-anak Ukraina dari Rusia. Namun, keterlambatannya dalam menangani kasus pelecehan seksual di Italia bisa menjadi batu sandungan. (jhn/yn)

Putin Usulkan Pertama Kali: Negosiasi Damai Bilateral dengan Kyiv

EtIndonesia. Setelah perayaan Paskah, perang antara Rusia dan Ukraina kembali meletus. Kedua belah pihak saling menuduh tidak mematuhi gencatan senjata Paskah. Namun, pada Senin 21 April, Presiden Rusia Vladimir Putin mengusulkan untuk mengadakan perundingan bilateral dengan Ukraina — yang merupakan usulan pertama sejak awal perang Rusia-Ukraina pada tahun 2022.

 “Kami selalu mengatakan bahwa kami memandang positif setiap inisiatif perdamaian. Kami juga berharap perwakilan rezim Kyiv dapat melihat inisiatif ini dengan sikap yang sama,” katanya. 

Menanggapi hal tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tidak secara langsung menanggapi usulan Putin, namun dalam pidato video malam harinya, ia menekankan bahwa Ukraina “siap untuk melakukan dialog terkait gencatan senjata” guna menghentikan serangan terhadap warga sipil.

 “Ukraina tetap berpegang pada usulannya, yaitu setidaknya tidak menyerang infrastruktur sipil. Kami juga menantikan respons yang jelas dari Moskow,” ujarnya. 

Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump sempat menyatakan bahwa jika tidak ada kemajuan dalam konflik Rusia-Ukraina, ia akan menarik diri dari upaya mediasi. Pada  Minggu, Trump menulis di media sosial bahwa ia berharap Rusia dan Ukraina dapat mencapai kesepakatan minggu ini, dan ia berjanji akan menjalin kerja sama ekonomi besar dengan kedua belah pihak. (Hui)

Laporan oleh Zhang Qiling – NTD Asia Pasifik

40.000 Orang Hadiri Tradisi Paskah di Gedung Putih, Trump Tegaskan Kebangkitan Iman

EtIndonesia. Pada Senin (21 April) pagi, halaman selatan Gedung Putih dipenuhi lautan manusia. Lebih dari 40.000 orang berkumpul untuk mengikuti acara tahunan “Easter Egg Roll” atau Lomba Menggulingkan Telur Paskah di Gedung Putih. Presiden Donald Trump hadir langsung dan menyampaikan pidato, menekankan bahwa “iman sedang kembali ke Amerika.” Ia bahkan meniup peluit tanda dimulainya acara bagi anak-anak.

Laporan langsung dari koresponden NTD di Gedung Putih, Tao Ming dan Ren Hao:

Tao Ming:  “Tradisi ‘Easter Egg Roll’ di Gedung Putih berawal dari tahun 1878 dan kini telah berusia 147 tahun. Dalam pidatonya hari ini, Presiden Trump secara khusus menyebut bahwa Paskah melambangkan kemuliaan bagi Tuhan, dan mengajak rakyat Amerika untuk menghargai iman. Presiden Trump bersama Ibu Negara Melania kemudian berinteraksi dan bermain bersama anak-anak. Tahun ini, acara menyiapkan 30.000 telur Paskah, semuanya disumbangkan oleh para peternak telur.”

Dalam sambutannya, Presiden Trump mengatakan:  “Ini (Paskah) adalah salah satu waktu favorit kita sepanjang tahun. Kita memperingati Yesus Kristus, dan kita akan memperingatinya seumur hidup.”

Trump mendorong masyarakat untuk memiliki iman, dan berterima kasih kepada Ibu Negara sebagai penyelenggara utama, tim pelaksana dari Dinas Taman Nasional, serta band Korps Marinir AS yang mengiringi acara.

Trump:  “Negara kita berada dalam kondisi yang sangat baik.”

Ia juga memuji pencapaian baru dalam perekrutan militer dan kepolisian, yang mencapai angka tertinggi dalam beberapa dekade terakhir — padahal enam bulan lalu, institusi-institusi ini masih kesulitan menarik minat anggota baru.

Trump:  “Iman sedang kembali ke Amerika, itulah mengapa kalian melihat angka perekrutan seperti ini.”

Acara menggulingkan telur pun dimulai! Setelah memastikan anak-anak sudah siap, Trump meniup peluit tanda dimulainya perlombaan.

Meskipun terlihat sederhana, menggulingkan telur dengan cepat ternyata membutuhkan teknik. Banyak anak menggunakan banyak tenaga, tetapi telur mereka tidak bergulir jauh. Ada juga anak-anak kecil yang belum mengerti aturan mainnya, dan justru mengambil kembali telur yang sudah mereka gulingkan.

Anak-anak terlihat senang dengan kehadiran Presiden. Beberapa bersalaman dan bersorak bersama, sementara yang lain terus-menerus bertanya tentang hal-hal yang mereka penasaran. Trump bahkan sempat duduk bersama anak-anak dan membantu mereka mewarnai gambar dengan spidol warna.

Selain lomba telur, halaman selatan Gedung Putih juga menawarkan berbagai aktivitas lain bagi anak-anak dan orang tua:

Ada lomba mencari telur dalam waktu terbatas di taman; menghias telur dengan bimbingan sukarelawan; merangkai buket bunga untuk keluarga; bermain sepak bola, meniup gelembung sabun, hingga area bermain berupa terowongan berbentuk telur.

Ibu Negara Melania juga membaca buku cerita untuk anak-anak di salah satu sudut taman.

Tradisi Easter Egg Roll ini merupakan acara tahunan Gedung Putih yang telah ada sejak 1878. Tahun ini, sebanyak 30.000 telur disiapkan untuk acara ini, semuanya merupakan hasil sumbangan dari para peternak telur.

Laporan langsung dari Gedung Putih oleh Tao Ming dan Ren Hao – NTD Television

Laut Hitam! Rusia Kerahkan 6 Kapal Perang Bersenjata 46 Rudal Kalibr, Negara-Negara Sekitar Waspada

EtIndonesia. Pada hari Senin (22/4), Angkatan Laut Rusia terpantau mengerahkan enam kapal pengangkut rudal jelajah Kalibr di Laut Hitam, memicu siaga penuh dari negara-negara di sekitar kawasan tersebut.

Akun pengamat konflik regional di platform X bernama NOELREPORTS melaporkan bahwa keenam kapal tersebut membawa total 46 rudal jelajah Kalibr, dan memperingatkan bahwa negara-negara tetangga perlu meningkatkan kesiapan militernya, karena alarm serangan udara bisa berbunyi kapan saja.

Jenis Kapal dan Posisi Terpantau

Menurut akun pengamat militer lainnya, Massimo Frantarelli, kapal-kapal ini sebenarnya telah terpantau sejak dua hari sebelumnya, tepatnya pada tanggal 20 April, di kota Baltiysk, wilayah barat Rusia. Keenam kapal tersebut terdiri dari berbagai jenis kapal perang dan kapal intelijen, antara lain:

  • Kapal patroli kelas 22160
  • Kapal korvet ringan kelas 22800
  • Kapal korvet kelas 21631
  • Kapal penyapu ranjau kelas 12700
  • Kapal intelijen SSV-231
  • Kapal intelijen SSV-520

Kehadiran berbagai jenis kapal ini menandakan bahwa Rusia sedang menjalankan operasi militer yang terkoordinasi dengan kapasitas tempur dan pengintaian penuh.

Ukraina Kecam Pelanggaran Hukum Laut

Menurut laporan dari Ukrainian RBC News Agency, pengerahan kapal perang Rusia secara terus-menerus di Laut Hitam dan aktivitas militernya telah meningkatkan ketegangan dengan negara-negara tetangga.Ukraina juga menuding Rusia telah: “Menghancurkan sistem identifikasi otomatis dan menginjak-injak isi Konvensi Internasional untuk Keselamatan Jiwa di Laut tahun 1974 serta Protokol Tambahan tahun 1978.” (jhn/yn)

Dolar AS Anjlok — Strategi Trump atau Akhir dari Hegemoni Dolar?

EtIndonesia. Selama dekade terakhir, aset-aset Amerika menarik arus modal global secara besar-besaran berkat tingkat pengembalian yang tinggi. Dari dana kekayaan negara di Asia hingga taipan minyak Timur Tengah, semuanya berinvestasi besar-besaran di saham dan obligasi AS, yang turut mendorong penguatan dolar AS secara signifikan. Namun kini, pesta besar kapital global tersebut tampaknya mulai berakhir secara diam-diam. 

Dalam beberapa hari terakhir, indeks dolar terus melemah, dan pada  Senin (21/4) bahkan menembus batas psikologis 98 poin, memicu perdebatan hangat: Apakah ini akhir dari hegemoni dolar?

Pada  Senin (21/4), indeks dolar mengalami penurunan tajam, turun lebih dari 1% secara keseluruhan dan menembus level penting 99 dan 98 dalam perdagangan intraday — penurunan terbesar sejak Maret 2022.

Penurunan ini mencerminkan adanya perubahan besar dalam arah kebijakan. Lembaga-lembaga di Wall Street mengungkapkan bahwa nilai dolar saat ini dinilai terlalu tinggi, bahkan hingga 20%. Kebijakan tarif dari pemerintahan Trump bukan hanya mengubah struktur perdagangan global, tetapi juga sedang membentuk ulang tatanan keuangan dunia.

Di Asia, Jepang secara terbuka menyatakan keinginannya untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dengan Amerika Serikat. Yen Jepang, sebagai aset lindung nilai, sedang berada dalam performa yang kuat, memberikan tekanan tambahan terhadap dolar.

Sementara itu, Tiongkok (Partai Komunis Tiongkok ) terus mempertahankan sikap konfrontatif dan menyatakan akan melawan Amerika habis-habisan. Bank sentral Tiongkok juga terus melakukan intervensi untuk mengontrol nilai tukar yuan demi menjaga stabilitas pasar saham domestik. Namun, dengan terus memburuknya kondisi ekonomi dalam negeri dan arus keluar modal dari Barat yang terus berlanjut, situasi keuangan Tiongkok pun tampak semakin suram.

Dalam hal arah pergerakan dolar, terdapat perbedaan pandangan mencolok antara pasar dan Gedung Putih. Para investor khawatir bahwa pelemahan dolar akan mengguncang kredibilitas sistem keuangan berbasis dolar, sementara pemerintahan Trump justru melihat pelemahan dolar sebagai strategi untuk mendorong ekspor AS dan menekan Federal Reserve agar segera memangkas suku bunga.

Para ekonom berpendapat bahwa meskipun dominasi dolar tidak akan tergoyahkan dalam jangka pendek, nilainya kemungkinan besar akan terus melemah. Beberapa analis bahkan menyebutkan bahwa jika tekanan resesi ekonomi memaksa The Fed untuk memangkas suku bunga secara drastis, dolar bisa memasuki periode koreksi yang panjang.

Saat ini dunia keuangan global memasuki masa yang penuh ketidakpastian, dan posisi dolar AS bukan hanya menjadi acuan pasar, tetapi juga kemungkinan besar akan menjadi salah satu kunci dalam penyesuaian strategi pemerintahan Trump ke depan. (Hui)

Laporan komprehensif oleh NTD Television

Peringatan Serius dari Jerman: Rusia Bisa Serang Wilayah NATO pada 2029!

EtIndonesia. Setelah Rusia melancarkan invasi ke Ukraina, dunia mulai menyadari secara nyata ambisi dan bahaya yang ditimbulkan oleh Moskow. Kini, peringatan keras datang dari Jerman—Rusia diprediksi akan menjadi ancaman nyata bagi wilayah NATO dalam beberapa tahun mendatang.

Anton Gerashchenko, mantan penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina, pada hari Minggu (21/4) menyampaikan bahwa Carsten Breuer, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Jerman (Bundeswehr), memperingatkan bahwa pada tahun 2029, Rusia diperkirakan sudah memiliki kemampuan penuh untuk melancarkan serangan terhadap wilayah NATO.

Menurut Breuer, Rusia saat ini tengah melakukan ekspansi besar-besaran terhadap kekuatan militernya, termasuk dengan memproduksi atau memulihkan sekitar 1.500 unit tank tempur utama (MBT) setiap tahun. Tank-tank tersebut sebagian diambil dari gudang penyimpanan dan diperbaiki, sebagian lainnya benar-benar baru diproduksi.

Rusia Membangun Kekuatan, Bukan Sekadar Perang Ukraina

Yang mengkhawatirkan, Breuer menegaskan bahwa 1.500 unit tank dan sekitar 4 juta peluru artileri tersebut tidak dikirim langsung ke garis depan di Ukraina, melainkan disimpan di gudang militer. Hal ini mengindikasikan bahwa Rusia sedang membangun cadangan kekuatan militer untuk skenario yang lebih besar.

Dia menambahkan, pada tahun depan, Rusia berencana memperluas ukuran angkatan bersenjatanya menjadi sekitar 1,5 juta personel. Struktur militer baru ini, menurut Breuer, jelas disiapkan untuk menghadapi Barat, bukan semata-mata untuk mempertahankan wilayahnya sendiri.

2029: Tahun Genting untuk NATO

“Jika kita menempatkan langkah-langkah militer Rusia dan niat politik mereka dalam satu konteks,” ujar Breuer, “maka 2029 akan menjadi tahun ketika Rusia memiliki kekuatan militer dan sumber daya manusia yang cukup untuk melancarkan serangan terhadap wilayah NATO.” (jhn/yn)

Parade Paskah di New York: Topi-Topi Warna-Warni Unjuk Keunikan dan Kreativitas

EtIndonesia. Parade Paskah tahunan di New York digelar pada  Minggu (20 April) di Fifth Avenue. Orang-orang berkumpul dengan gembira, mengenakan topi-topi berwarna-warni, untuk merayakan datangnya musim semi.

Reporter NTD melaporkan  “Musim semi telah tiba di New York. Para turis dan warga lokal berkumpul di Fifth Avenue untuk merayakan semangat Paskah dan musim semi. Parade topi Paskah di New York ini adalah batu ujian budaya serta ajang yang luar biasa untuk menampilkan kreativitas dan suasana penuh kegembiraan.”

Parade ini berlangsung di antara 49th Street dan 57th Street di kawasan Manhattan.

Peserta parade:
“Aku suka sekali! Aku punya waktu 15 menit untuk terkenal. Setiap orang di sini membuatku bersemangat.”

Peserta parade:
“Ini adalah impianku. Aku selalu ingin ikut parade ini. Kami baru saja pindah ke sini beberapa bulan lalu, jadi akhirnya bisa ikut. Topi dan semua ini aku buat sendiri.”

Reporter NTD:
“Boleh ceritakan soal kostum Anda?”

Peserta parade:
“Aku adalah ‘jackalope’, hewan mitos—setengah rusa, setengah kelinci.”

Peserta parade:
“Tahun ini aku mengusung tema ‘Mad Hatter’ (si Topi Gila). Aku beli pakaian ini online dan menghias topi dengan kartu-kartu remi.”

Peserta parade:
“Seluruh tampilanku adalah ideku sendiri—sepasang tangan memegang telur Paskah. Tahun ini aku cuma ingin tampil ajaib.”

Peserta parade:
“Aku punya topi yang sudah lama ingin kupakai. Jadi aku pikir, bagaimana caranya membuat satu setel pakaian yang cocok dengan topi ini? Nah, dari situlah semuanya berawal.”

Peserta parade:
“Topi ini aku buat bertahun-tahun lalu waktu masih sekolah seni. Sekarang akhirnya ada kesempatan buat memakainya.”

Peserta parade:
“Waktu pesta lajang, aku dapat dompet, dan aku nggak mau membuangnya. Jadi aku isi dengan bunga segar yang kubeli di Trader Joe’s, lalu aku lem panas ke pita kepala. Jadilah begini.”

Peserta parade:
“Semuanya aku beli dari toko diskon di Upper West Side. Bunga plastik, benang warna-warni, telur Paskah, dan topinya sendiri juga. Total cuma habis 40 dolar—praktis dan gampang.”

Parade topi Paskah ini berakar dari tradisi yang dimulai pada tahun 1870-an. Saat itu, warga New York yang berpakaian modis akan berjalan santai di Fifth Avenue setelah menghadiri kebaktian Paskah. Seiring waktu, kawasan ini menjadi semacam “runway” fashion khas New York.

Sejak awalnya di tahun 1870-an, parade ini telah melewati sejarah panjang, tapi semangat keceriaan, kemewahan, dan keajaiban khas New York tetap hidup hingga sekarang.

Laporan dari Manhattan oleh reporter NTD, Stefania Cox

AS Coret “Opsi Ini”, Rusia: Memuaskan

EtIndonesia. Presiden AS Donald Trump melalui utusannya untuk isu Rusia-Ukraina, Keith Kellogg, menyatakan bahwa opsi bagi Ukraina untuk bergabung dengan NATO tidak lagi dipertimbangkan. Pernyataan ini segera mendapat respons positif dari Kremlin yang menyebut posisi Amerika tersebut sebagai “memuaskan”.

Menurut laporan Reuters, pada tanggal 20 April, Keith Kellogg, utusan khusus Presiden Trump untuk konflik Rusia-Ukraina, menyatakan bahwa rencana keanggotaan Ukraina di NATO “tidak lagi berada dalam daftar opsi yang dipertimbangkan”. Trump sendiri sebelumnya telah beberapa kali menyatakan bahwa niat Ukraina untuk bergabung dengan NATO merupakan salah satu penyebab utama meletusnya perang.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, pada tanggal 21 April menyampaikan kepada media bahwa: “Kami mendengar dari berbagai lapisan pemerintahan di Washington bahwa Ukraina dikeluarkan dari kemungkinan keanggotaan NATO. Tentu saja ini membuat kami puas dan sesuai dengan posisi kami.”

Peskov menegaskan bahwa keanggotaan Ukraina di NATO akan mengancam kepentingan strategis Rusia, dan bahkan menyatakan: “Faktanya, ini adalah salah satu akar utama dari konflik ini.”

Pada tahun 2022, Presiden Rusia, Vladimir Putin memerintahkan pasukannya untuk menyerang Ukraina, yang kemudian memicu konflik paling serius antara Rusia dan Barat sejak berakhirnya Perang Dingin. 

Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden, serta negara-negara Eropa Barat, menyebut tindakan tersebut sebagai agresi terang-terangan. Sebaliknya, pihak Rusia berpendapat bahwa perluasan pengaruh NATO ke arah timur merupakan ancaman langsung terhadap zona pengaruh Moskow.

Isu keanggotaan Ukraina di NATO sendiri telah bergulir sejak KTT NATO di Bukares pada tahun 2008, ketika para pemimpin NATO menyatakan bahwa Ukraina dan Georgia suatu hari nanti akan menjadi anggota aliansi tersebut. Kemudian pada tahun 2019, Ukraina mengubah konstitusinya sebagai bentuk komitmen untuk bergabung dengan NATO dan Uni Eropa.

Setelah invasi Rusia ke Ukraina, Presiden Putin secara terbuka menyatakan bahwa jika Ukraina mau meninggalkan ambisinya bergabung dengan NATO, dan menarik pasukan dari empat wilayah timur Ukraina yang diklaim Rusia sebagai wilayahnya, maka Rusia bersedia mengakhiri perang.

Trump pada tanggal 20 April lalu juga menyampaikan harapannya agar Rusia dan Ukraina dapat mencapai kesepakatan damai dalam pekan ini.

Menanggapi pernyataan tersebut, Peskov menegaskan bahwa Rusia tetap terbuka untuk solusi damai dan saat ini masih menjalin komunikasi dengan pihak AS. Namun, ia enggan memberikan komentar khusus mengenai pernyataan Trump. (jhn/yn)

Promosi Pariwisata Taiwan, Menuju Jakarta, Surabaya, dan Medan

0

Ayam Goreng Bersertifikasi Halal dengan Cita Rasa Klasik Taiwan Menebar Wanginya di Lokasi

EtIndonesia. Administrasi Pariwisata secara aktif memperluas pasar pariwisata di Indonesia. Sebanyak 33 orang dari 15 unit termasuk agen perjalanan dan industri perhotelan tergabung dalam delegasi promosi pariwisata Taiwan. 

Dari tanggal 20 hingga 26 April, para delegasi akan mengunjungi tiga kota besar di Indonesia – Jakarta, Surabaya, dan Medan –untuk mengadakan kegiatan promosi pariwisata Taiwan.

Dikutip dari siaran persnya, Mengusung tema “Datang ke Taiwan untuk Minum Segelas”, kegiatan ini untuk pertama kalinya menyajikan rangkaian lengkap kuliner klasik Taiwan, seperti bubble tea yang terkenal di dunia dan ayam goreng khas Taiwan yang telah bersertifikasi ramah Muslim. 

Dr. Trust Lin, Wakil Perwakilan TETO memberikan sambutan pada Lokakarya Pariwisata Taiwan 2025 di Jakarta.

Kegiatan ini juga menghadirkan pertunjukan sirkus seru yang memadukan unsur kuliner khas Taiwan, DIY kantong teh celup kreatif, DIY bros ubin bunga, serta stiker IG dinamis bertema Taiwan, untuk mendorong interaksi sosial yang lebih kreatif dan memberikan pengalaman baru yang berbeda bagi pengusaha lokal tentang pesona Taiwan. 

Diharapkan promosi yang menarik ini dapat meningkatkan interaksi antara pelaku industri pariwisata kedua negara dan mendorong pengembangan produk wisata Taiwan yang beragam demi meraih pencapaian baru dalam kunjungan wisatawan Indonesia ke Taiwan.

Administrasi Pariwisata telah mendirikan Kantor Pariwisata Taiwan di Jakarta pada Februari 2024, guna untuk semakin dekat dalam mendampingi pelaku industri perjalanan di Indonesia dalam mengemas produk wisata Taiwan dan mengadakan seminar tematik guna meningkatkan minat masyarakat Indonesia untuk berkunjung ke Taiwan.

Dr. Trust Lin, Wakil Perwakilan Taipe Economic and Trade Office di Indonesia (TETO), dan Shih-Pi Chou, Direktur Pusat Informasi Pariwisata Taiwan di Jakarta, Administrasi Pariwisata Taiwan diwawancarai pada acara Lokakarya Pariwisata Taiwan 2025 di Jakarta.

Pada tahun 2024, jumlah wisatawan asal Indonesia yang berkunjung ke Taiwan meningkat menjadi lebih dari 224.000 orang, naik 11,14% dibanding tahun sebelumnya, menunjukkan ketertarikan yang semakin meningkat dari pasar Indonesia terhadap pariwisata Taiwan. 

Kegiatan tahun ini akan menyelenggarakan masing-masing satu konferensi B2B di Jakarta, Surabaya, dan Medan. Administrasi Pariwisata akan memperkenalkan berbagai sumber daya pariwisata terkini Taiwan, kebijakan visa dan insentif khusus, serta menjelaskan lingkungan pariwisata yang ramah Muslim. Setiap acara ditargetkan mengundang lebih dari 100 pelaku industri pariwisata setempat untuk meningkatkan pertukaran dan kerja sama pariwisata antara Taiwan dan Indonesia, khususnya untuk menarik wisatawan Muslim agar berkunjung ke Taiwan.

Para Tamu Kehormatan (Kiri ke Kanan): Winardo Huang, Sales Manager Starlux Airlines Cabang Indonesia; Tao-Ming Sung, General Manager China Airlines Cabang Indonesia; Makmun Hamsa, General Manager EVA Air Cabang Indonesia; Dr. Trust Lin, Wakil Perwakilan TETO; Shih-Pi Chou, Direktur TTIC, Administrasi Pariwisata Taiwan; Pauline Suharno, Presiden ASTINDO; Amy Hsiao, Direktur Taiwan Trade Center, Jakarta.

Indonesia memiliki populasi terbesar keempat di dunia dan merupakan salah satu ekonomi terkuat di ASEAN, di antaranya populasi Muslimnya menduduki peringkat pertama di dunia. Demi menarik wisatawan Muslim, Taiwan secara aktif membangun lingkungan yang ramah Muslim.

Taiwan kembali meraih peringkat ke-3 dalam kategori destinasi non-OIC (Organisasi Kerja Sama Islam) pada Global Muslim Travel Index (GMTI) 2024. 

Untuk memperkuat citra Taiwan, pada akhir 2024, Taiwan untuk pertama kalinya menunjuk bintang populer Indonesia, Mikha Tambayong Mahenra, sebagai duta wisata Taiwan. Melalui peluncuran video promosi terbaru, diharapkan dapat membawa semangat dan pesona Taiwan lebih luas lagi ke pasar Indonesia. (***)

Istri Mantan PM Singapura Lee Hsien Loong Sindir Pemimpin Partai Komunis Tiongkok Seperti Bos Mafia

EtIndonesia. Ho Ching — istri mantan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong —  Pada  Senin (21/4/2025), membagikan sebuah artikel opini di Facebook yang dianggap publik sebagai sindiran terhadap pemimpin Partai Komunis Tiongkok (PKT), menyebutnya seperti seorang bos mafia. Sindiran ini menuding bahwa PKT kini kehabisan jalan dan malah ingin meminta bantuan dari negara-negara yang sebelumnya telah ditindasnya, sehingga memicu perbincangan hangat.

Judul artikel yang dibagikan Ho Ching adalah:  “Jika Xi Jinping Tidak Bertindak Seperti Bos Mafia Selama 12 Tahun Terakhir, Tiongkok Pasti Punya Pengaruh Global yang Lebih Besar Saat Ini.”

Kunjungan terbaru Xi Jinping ke Asia Tenggara disebut dalam artikel tersebut sebagai sebuah “sandiwara”, yang justru memperlihatkan kesulitan yang dihadapi oleh PKT saat ini dan semakin sulit membuat negara-negara di kawasan untuk patuh pada keinginannya.

Artikel itu juga mengkritik sikap hipokrit PKT yang di satu sisi menentang proteksionisme, namun di sisi lain mendorong klaim sepihak “sembilan garis putus-putus” di Laut Tiongkok Selatan, membangun fasilitas militer di pulau-pulau yang disengketakan, dan mengganggu kapal nelayan negara-negara tetangga dengan kapal penjaga pantainya — tindakan-tindakan yang membuat negara-negara Asia Tenggara sangat resah.

Program Belt and Road Initiative (BRI) PKT juga kerap mendapat kritik di Asia Tenggara sebagai “jebakan utang”. Selain itu, Tiongkok juga dituduh menekan industri negara lain melalui relokasi kapasitas produksi dan praktik dumping harga.

Di dalam negeri, PKT terus menerapkan berbagai pembatasan terhadap perusahaan asing dan tidak memenuhi janjinya ketika bergabung dengan WTO. Namun sekarang justru menuduh negara lain melakukan proteksionisme, yang membuat banyak pihak mempertanyakan kredibilitasnya.

Lebih jauh lagi, sikap PKT terhadap Eropa tidak jauh berbeda dengan sikapnya terhadap Amerika Serikat. Dukungan terang-terangan terhadap aksi militer Rusia dalam invasi ke Ukraina juga dianggap sebagai upaya “melawan seluruh dunia Barat”.

Artikel tersebut menyimpulkan bahwa selama lebih dari satu dekade, PKT telah memilih jalur yang berseberangan dengan nilai-nilai peradaban manusia, menyebabkan hilangnya kepercayaan internasional. 

Kini, meskipun ingin mengubah citra, sangat sulit bagi mereka untuk memperbaiki situasi yang sudah terlanjur rusak. (Hui)

Laporan oleh Kai Xin – NTD Television