Home Blog Page 3

Grand Ballroom Malang Mirama Penuhi Semua Kebutuhan Venue Dari Acara Meeting Hingga Social Event

0

Malang Menjadi satu – satunya hotel premium perdana dari Accor yang ada di Malang Raya, Grand Mercure Malang Mirama rupanya patut menjadi rekomendasi tempat pilihan untuk menyelenggarakan MICE [Meetings, Incentives, Conventions & Exhibitions] hingga Social Event tepatnya di Grand Ballroom Malang Mirama.

Grand Mercure Malang Mirama dengan dilengkapi fasilitas 11 ruang meeting dan 1 Grand                 Ballroom yang dapat menampung kurang lebih 2.200 orang. Dimana di setiap seluruh ruang pertemuan di lengkapi akses internet, LCD Proyektor, Standar Sound System, Meeting Stationary dan perlengkapan kebutuhan lainnya. Selain itu venue lain dari berbagai outlet menjadi alternatif pilihan bagi para tamu yang hendak menentukan venue mulai dari Trimurti Restaurant Malang, Ebisu Japanese Restaurant Malang, Lan Hua Chinese Restaurant Malang, Coffee Cafe Malang hingga Sky Lounge Malang yang ada di lantai tertinggi Kota Malang. Sebagai premium hotel, secara otomatis acara yang diselenggarakan di Grand Ballroom Malang Mirama memiliki standar yang sesuai dengan kebutuhan dari para client. Tak ketinggalan area fasilitas parkir dapat menampung kurang lebih 500 kendaraan roda empat serta area untuk kendaraan roda dua yang dapat menampung kurang lebih 250.

Diungkapkan oleh Sugito Adhi selaku Cluster General Manager Grand Mercure Malang Mirama & Mercure Surabaya Grand Mirama bahwa venue atau pilihan rekomendasi tempat yang di Grand Ballroom Malang Mirama sangatlah memadai. Para tamu dapat memilih jenis kegiatan apa yang ingin diselenggarakan karena dari segi tempat dapat digunakan berbagai tipe acara.

Grand Ballroom Malang Mirama ini dapat dijadikan menjadi 3 Ballroom sesuai dengan kebutuhan para client. Fasilitas lainnya, area Grand Ballroom memiliki akses tersendiri dari lobby hotel sehingga para tamu dari luar dapat menuju langsung ke tempat acara. Tak ketinggalan ada 4 ruang meeting kecil di depan Grand Ballroom Malang Mirama yang dapat digunakan sebagai transit ruang ataupun ruangan tambahan dari pihak penyelenggara acara.” ujar Sugito Adhi. Ia juga menambahkan akses dari basement parkiran juga dapat langsung menuju ke Grand Ballroom Malang Mirama dengan langsung menggunakan eskalator sehingga mempermudah akses para tamu yang hadir. Sebagai tambahan informasi, program loyalitas dari Accor Live Limitless (ALL) juga menawarkan program khusus yaitu ALL Meeting Planner yang dirancang khusus untuk penyelenggara acara profesional, seperti pertemuan bisnis, seminar, peluncuran produk, hingga acara sosial pribadi. Dengan keanggotaan gratis dan tanpa biaya tahunan, program ini memungkinkan untuk mengumpulkan dan menukarkan poin Reward serta Status setiap kali merencanakan acara termasuk di Grand Mercure Malang Mirama untuk mendapatkan 1 poin untuk setiap 2 Euro yang dihabiskan.

Catatan Tulis Tangan di Kotak Kardus yang ‘Dilakban’ Berujung pada Penemuan yang Memilukan

EtIndonesia. Suatu hari di musim semi yang hujan di Missouri ketika seorang relawan Stray Rescue of St. Louis (SRSL) menemukan sesuatu yang meresahkan saat mengajak jalan-jalan seekor anak anjing.

“Mereka melihat sebuah kotak di properti kami,” kata Natalie Thomson, kepala bagian komunikasi SRSL, kepada The Dodo. “Kotak itu sepenuhnya dilakban.”

Saat relawan itu mendekati kotak itu, mereka menemukan catatan tulisan tangan di atasnya. Hati mereka hancur saat membaca isi di dalamnya.

“Temukan dua hewan liar,” tulis catatan itu, yang dibagikan di Facebook SRSL. “Mereka berusia sekitar 4-5 bulan. Maaf baru menitipkannya, tetapi saya tidak bisa memelihara mereka karena apartemen saya tidak mengizinkan hewan peliharaan.”

Tiba-tiba, jalan-jalan rutin relawan itu berubah menjadi misi penyelamatan yang panik. Kotak itu tertutup rapat tanpa lubang untuk ventilasi, sehingga menimbulkan risiko yang signifikan bagi siapa pun yang ada di dalamnya.

“Kotak itu ditutup dengan lakban yang sangat rapat sehingga kami bergegas memasukkan mereka ke dalam dan membukanya secepat mungkin, khawatir siapa pun yang ada di dalam akan mati lemas,” kata Thomson.

Namun, ketakutan staf berubah menjadi kelegaan saat, setelah membuka kotak, dua kucing yang lincah melompat keluar.

“Mereka melompat keluar, ingin keluar dari kotak, dan sangat manis sejak awal,” kata Thomson. “Keduanya jantan berusia 7 bulan.”

Kedua kucing itu, yang diberi nama Amazon dan Prime untuk menghormati kandang kardus mereka, sangat lega bisa terbebas dari kotak. Mereka menikmati udara segar yang menyegarkan sementara staf SRSL memeriksa mereka untuk mengetahui apakah ada yang terluka.

Untungnya, Amazon dan Prime sehat dan tampaknya tidak terpengaruh oleh kedatangan mereka yang traumatis. Mereka segera dibawa ke rumah asuh yang sama, tempat mereka berkembang biak sejak saat itu.

“Mereka baik-baik saja!” kata Thomson. “Salah satu pengasuh kami yang luar biasa datang dan menjemput mereka berdua, jadi mereka belajar bersama tentang menjadi kucing rumahan.”

Meskipun staf penampungan tetap kecewa dan ngeri karena seseorang meninggalkan sekotak kucing di depan pintu mereka, mereka bersyukur telah menemukan mereka tepat waktu. Dan sekarang, berkat pemikiran cepat relawan SRSL, kedua kucing itu akan segera memiliki keluarga yang selalu mereka impikan.

“Mereka tersedia untuk diadopsi!” kata Thomson.(yn)

Sumber: the dodo

Israel Hancurkan Bandara Sanaa, Gaza Diambang Pengosongan Total: Operasi ‘Tank Titik Nol’ Dimulai!”

EtIndonesia. Ketegangan di kawasan Timur Tengah meningkat drastis setelah Angkatan Udara Israel menggempur sasaran militer Houthi di Yaman untuk hari kedua berturut-turut. Salah satu target utama yang dihancurkan adalah Bandara Internasional Sanaa, yang kini dikabarkan “hancur total” akibat serangan udara besar-besaran.

Menurut laporan dari sejumlah sumber militer dan media internasional, jet tempur dan helikopter Houthi dilenyapkan dalam serangan tersebut, bersama dengan beberapa pembangkit listrik utama di wilayah ibu kota Yaman itu.

Bandara Sanaa Luluh Lantak

Frasa “hancur total” bukan sekadar kiasan. Berdasarkan video yang beredar luas di media sosial dan saluran berita, kekuatan ledakan yang menghantam bandara sangat besar, memicu dugaan kuat bahwa Israel menggunakan bom penghancur bunker berdaya ledak tinggi. Gedung terminal, pesawat-pesawat sipil, hingga kantor administrasi bandara semuanya rata dengan tanah.

Serangan ini menandai eskalasi baru dalam konflik Israel-Houthi, meskipun secara geografis Israel dan Yaman tidak berbatasan langsung. Namun secara strategis, kedua pihak tetap terhubung melalui Laut Merah, yang menjadi jalur vital perdagangan dan pergerakan militer.

Dinamika Laut Merah dan “Penyerahan Diam-diam” Houthi

Dalam pertemuan terbaru antara Donald Trump dan Perdana Menteri Kanada yang berlangsung di Gedung Putih, Trump mengungkap bahwa kelompok Houthi telah mengirimkan pesan kepada Amerika Serikat. Mereka menyatakan akan menghentikan serangan terhadap kapal dagang dan militer di Laut Merah dan Teluk Aden.

Pernyataan ini disambut publik dengan skeptisisme. Banyak yang menganggap bahwa Houthi tidak sepenuhnya menyerah, melainkan sedang memainkan strategi klasik. Seperti sindiran populer di dunia maya yang berbunyi: “Walau bebek sudah empuk, mulut tetap keras”—mengacu pada sikap keras kepala yang tetap dipertahankan meski dalam kondisi terjepit.

Trump menambahkan bahwa AS akan menghentikan serangan terhadap Houthi jika komitmen itu dijalankan. Namun warganet justru menyindir, menyebut bahwa Trump hanya sedang “memainkan Houthi”, karena Israel kini telah mengambil alih penuh eskalasi militer dengan kekuatan yang lebih agresif.

Perlu dicatat bahwa sebagian besar jet tempur dan bom pintar yang digunakan Israel dalam serangan ini adalah buatan Amerika Serikat—menguatkan dugaan bahwa langkah Israel mendapat restu, atau setidaknya dukungan diam-diam dari Washington.

Israel Umumkan Operasi Militer Baru di Gaza: “Tank Titik Nol”

Namun konflik tak berhenti di Yaman. Pada saat bersamaan, Israel secara resmi mengumumkan peluncuran rencana strategis besar di Jalur Gaza yang diberi nama Operasi Tank Titik Nol (Keystone Tank Operation). Rencana ini terdiri dari tiga tahap besar dan dapat mengubah peta geopolitik kawasan secara permanen.

Tahap 1: Evakuasi Total Warga Gaza

Israel merencanakan evakuasi total sekitar dua juta penduduk Gaza ke wilayah selatan, di mana akan dibangun kamp-kamp tenda. Pemerintah Israel menyatakan bahwa kebutuhan dasar seperti air bersih, makanan, listrik, dan obat-obatan akan disediakan.

Tahap 2: Penghancuran Menyeluruh

Setelah evakuasi selesai, seluruh infrastruktur di Gaza—baik sipil maupun militer—akan dihancurkan total. Fokus utama operasi ini adalah penghapusan seluruh kekuatan Hamas, termasuk jaringan bawah tanahnya yang rumit dan tersembunyi.

Tahap 3: Rekonstruksi dan Pendudukan Militer Permanen

Pasca penghancuran dan eliminasi Hamas, wilayah Gaza akan dibangun kembali namun berada di bawah kendali militer Israel secara permanen. Proses rekonstruksi ini disebut akan dilakukan dalam kerangka kontrol keamanan yang ketat, untuk mencegah bangkitnya kembali kekuatan militan.

Rencana Lama Trump yang Kini Dijalankan Israel

Secara ideologis dan strategis, “Operasi Tank Titik Nol” sangat mirip dengan rencana lama yang pernah diusulkan oleh Donald Trump. Kala itu, Trump mengusulkan relokasi penduduk Gaza ke negara-negara Arab tetangga. Namun, Israel menilai bahwa pendekatan tersebut terlalu kompleks secara diplomatik dan logistik.

Sebagai alternatif, Israel memilih untuk memindahkan penduduk sementara ke selatan Gaza, sambil mempersiapkan penghapusan kekuatan Hamas dan perombakan total struktur kawasan. Nantinya, nasib penduduk Gaza dan masa depan wilayah tersebut akan ditentukan sepenuhnya oleh Israel dan sekutunya.

Ultimatum Israel kepada Hamas

Sumber militer Israel mengonfirmasi bahwa ultimatum tegas telah dikirimkan kepada Hamas. Jika negosiasi pembebasan sandera tidak membuahkan hasil sebelum kunjungan Trump ke Timur Tengah minggu depan, maka “Operasi Tank Titik Nol” akan segera diluncurkan tanpa kompromi.

Langkah ini dipandang sebagai pesan keras bahwa waktu bagi Hamas semakin habis. Dalam pandangan analis militer, Israel tidak lagi berniat melakukan perundingan jangka panjang, melainkan memilih jalur militer total untuk menyelesaikan konflik Gaza secara sepihak.

Analisis dan Implikasi

Dengan dua front konflik terbuka—di Yaman melawan Houthi dan di Gaza melawan Hamas—Israel kini berada di garis depan operasi militer besar-besaran yang bisa memicu ketegangan regional lebih luas. Keterlibatan teknologi militer AS, pernyataan Trump yang ambigu, serta rencana pendudukan Gaza secara permanen berpotensi menimbulkan reaksi keras dari dunia Arab dan komunitas internasional.

Apakah dunia akan diam? Ataukah babak baru konflik Timur Tengah akan segera dimulai?

Friedrich Merz Terpilih sebagai Kanselir Jerman Setelah Sempat Gagal di Pemungutan Suara Pertama

EtIndonesia. Pemimpin Partai Uni Demokratik Kristen (CDU), Friedrich Merz, akhirnya terpilih sebagai Kanselir Jerman dalam pemungutan suara putaran kedua di parlemen, Selasa (6/5/2025), setelah sebelumnya gagal mengamankan suara mayoritas di putaran pertama.

Dalam putaran pertama, Merz hanya memperoleh 310 suara, enam suara lebih sedikit dari ambang batas mayoritas yang dibutuhkan, yakni 316 suara. Namun, dalam pemungutan suara ulang yang digelar beberapa jam kemudian, ia berhasil meraih 325 suara dan resmi dilantik sebagai kanselir Jerman. 

Kegagalan Merz di putaran pertama menjadi kejutan besar, mengingat pemilihan ini sebelumnya diprediksi berjalan mulus. Ia menjadi kandidat pertama dalam sejarah parlemen Jerman pasca perang yang gagal mengamankan suara mayoritas di putaran pertama.

Pada pemilu umum Februari lalu, CDU yang berhaluan tengah-kanan keluar sebagai pemenang dengan perolehan suara 22,5 persen, namun tidak cukup untuk membentuk pemerintahan sendiri. Setelah melalui negosiasi panjang, CDU menjalin kesepakatan koalisi dengan Partai Sosial Demokrat (SPD) yang berhaluan tengah-kiri.

Meskipun koalisi telah terbentuk, kegagalan Merz di putaran pertama menimbulkan pertanyaan soal stabilitas politik di internal koalisi. Pengamat politik Volker Resing, penulis biografi Friedrich Merz: His Path to Power, menyebut kejadian ini belum pernah terjadi sebelumnya di Jerman pascaperang.

“Ini menunjukkan betapa rapuhnya situasi koalisi saat ini. Ada anggota parlemen yang siap menciptakan ketidakpastian. Ini adalah sinyal peringatan,” kata Resing.

Kritik juga datang dari kubu oposisi. Pemimpin partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD), Alice Weidel, menyebut hasil ini sebagai tanda ketidakstabilan dalam pemerintahan baru.

“Friedrich Merz bahkan tak mampu mengamankan dukungan dari partainya sendiri. Ini berlawanan dengan kebutuhan negara yang mendesak akan stabilitas,” ujarnya kepada The Epoch Times.

Weidel mendesak agar diadakan pemilu ulang. “Yang saya tuntut adalah memberi jalan keluar. Kita perlu pemilu baru. Warga menginginkan pemerintahan berhaluan tengah-kanan,” ujarnya.

AfD sendiri menjadi partai peraih suara terbanyak kedua dalam pemilu lalu. Namun, Merz secara tegas menyatakan tak akan berkoalisi dengan partai tersebut, meski kerja samanya bisa menjamin mayoritas di parlemen.

Pemungutan suara yang menentukan ini turut disaksikan langsung oleh mantan Kanselir Angela Merkel di gedung Bundestag. Setelah pengumuman kabinet barunya, Merz menyatakan komitmennya untuk mendorong reformasi dan investasi guna membawa Jerman maju.

“Mulai besok, Jerman akan memiliki pemerintahan yang berkomitmen mendorong kemajuan melalui reformasi dan investasi,” kata Merz dalam pidato pengantar kabinetnya.

Salah satu janji utama Merz selama kampanye adalah mempertahankan debt brake—aturan konstitusi Jerman yang membatasi jumlah pinjaman pemerintah. Dalam manifesto CDU, tertulis: “Kini saatnya mempertahankan rem utang yang diatur dalam konstitusi. Utang hari ini adalah kenaikan pajak di masa depan.”

Namun, Merz juga sempat mengundang kontroversi. Pada Januari, ia menyerukan kontrol permanen di perbatasan setelah insiden penikaman mematikan di Bavaria yang dilakukan oleh imigran ilegal asal Afghanistan. Tetapi sehari setelah kemenangannya, ia menyatakan bahwa pemerintahannya “tidak berbicara soal penutupan perbatasan”.

Pada  Maret lalu, CDU bersama SPD menyetujui pembentukan dana infrastruktur senilai 500 miliar euro (sekitar Rp8.800 triliun) yang akan didanai dari pinjaman untuk mendukung pemulihan ekonomi Jerman dalam 12 tahun ke depan.

Sementara itu, pekan lalu Badan Intelijen Dalam Negeri Jerman secara resmi mengklasifikasikan AfD sebagai kelompok “ekstremis sayap kanan”. Langkah ini memungkinkan pengawasan yang lebih ketat terhadap partai tersebut.

AfD kemudian menggugat keputusan itu ke pengadilan administratif di Kota Cologne, tempat kantor pusat badan intelijen berada. Dalam pernyataan bersama, dua pimpinan AfD, Tino Chrupalla dan Alice Weidel, menyebut langkah pemerintah sebagai bentuk penyalahgunaan kekuasaan negara.

“Gugatan ini adalah pesan tegas untuk melawan penyalahgunaan kekuasaan negara dan upaya membungkam oposisi,” tegas mereka.

Laporan ini disusun dengan kontribusi dari Reuters, Associated Press, dan Guy Birchall.

Ukraina Serang Moskow Sebelum Parade! Kadyrov Mundur, Putin Terdesak dari Dua Arah!

EtIndonesia. Seluruh perhatian dunia kini tertuju pada Parade Hari Kemenangan Rusia yang akan digelar di Moskow pada 9 Mei mendatang. Parade tersebut bukan hanya simbol kekuatan militer Rusia, tetapi juga menjadi panggung geopolitik dunia, terlebih karena Presiden Tiongkok, Xi Jinping, dijadwalkan hadir dalam perayaan itu.

Namun suasana menjelang parade ini mendadak mencekam. Bukan hanya karena ketegangan global yang meningkat, tetapi juga karena Ukraina secara mengejutkan melancarkan serangan drone besar-besaran ke wilayah barat Rusia pada dini hari tanggal 6 Mei 2025—tiga hari lebih awal dari perkiraan banyak pihak.

Drone Ukraina Gempur Rusia dari Berbagai Arah: Moskow Terancam

Serangan yang diluncurkan tepat pada dini hari ini menargetkan sejumlah wilayah strategis di Rusia, termasuk Kursk, Voronezh, dan Penza. Data peta serangan menunjukkan panah-panah merah yang padat merayap dari berbagai penjuru, mengarah langsung ke jantung negara: Moskow. Serangan ini menimbulkan kekacauan besar.

Puluhan bandara di Rusia terpaksa ditutup akibat ancaman udara yang masif. Bahkan empat bandara utama di Moskow sempat menghentikan operasionalnya. Bandara Vnukovo, salah satu pintu masuk udara utama ibu kota Rusia, dilaporkan mengalami gangguan akibat serangan.

Yang lebih mencemaskan, meskipun Pemerintah Rusia telah meningkatkan sistem pertahanan udara secara signifikan dan bahkan menempatkan sistem anti-serangan di pusat Kota Moskow, nyatanya itu belum cukup untuk mencegah kerusakan. Dua unit apartemen di tengah Kota Moskow terbakar akibat hantaman drone, memicu kepanikan warga yang terbangun oleh suara sirene serangan udara di tengah malam.

Rekaman dan gambar dari lokasi menunjukkan bagaimana suasana kota berubah drastis: dari tenang menjadi lautan kecemasan.

Serangan Drone Sebagai Peringatan Jelas: “Simulasi” untuk Parade 9 Mei?

Para analis militer dari luar negeri menilai serangan ini bukan sekadar ofensif acak. Sebaliknya, ini adalah bentuk peringatan keras terhadap parade militer Rusia yang akan digelar pada 9 Mei. Serangan itu dianggap sebagai simulasi nyata terhadap acara simbolis negara tersebut, sebuah pesan bahwa tidak ada tempat yang benar-benar aman, bahkan Moskow sekalipun.

Para pakar juga menyoroti bagaimana serangan ini menunjukkan tingkat akurasi yang tinggi, dengan koordinasi yang solid serta dukungan intelijen dan teknologi satelit canggih. Hal ini semakin memperlihatkan peningkatan signifikan dalam kemampuan tempur Ukraina di era modern.

Ironisnya, karena Rusia memusatkan sistem pertahanan udaranya ke Moskow untuk mengamankan parade dan menyambut kedatangan Xi Jinping, wilayah lain di sekitarnya justru menjadi rentan. Para analis menyindir kondisi ini dengan peribahasa, “menarik selimut ke atas tapi kaki jadi kedinginan”.

Putin Dianggap Ambisius Tapi Ceroboh: Celah Strategis yang Terbuka Lebar

Keputusan Presiden Vladimir Putin untuk tetap menggelar parade militer akbar di tengah peperangan berkepanjangan menuai kritik tajam. Beberapa analis menilai bahwa langkah ini lebih banyak membuka peluang serangan ketimbang menunjukkan kekuatan. Risiko serangan yang disiarkan langsung di depan para tamu internasional menjadi bahaya tersendiri.

Pada pagi hari setelah serangan drone, warga Moskow masih melaporkan penampakan drone Ukraina yang melintas di langit ibu kota saat matahari mulai terbit—seolah menjadi simbol bahwa peringatan belum berakhir.

Ukraina Ancam Negara Peserta Parade: Pelanggaran Netralitas

Pada hari yang sama, Kementerian Luar Negeri Ukraina mengeluarkan pernyataan tegas: keterlibatan militer asing dalam parade Moskow akan dianggap sebagai pelanggaran netralitas internasional dan bentuk dukungan terhadap negara agresor. Peringatan ini jelas ditujukan kepada negara-negara yang menyatakan akan mengirim pasukan upacara ke Rusia.

13 Negara Akan Hadir, Kecuali Korea Utara

Penasihat kebijakan luar negeri Putin, Yuri Ushakov, menyampaikan bahwa sebanyak 13 negara telah menyatakan partisipasinya dalam parade militer 9 Mei, termasuk Tiongkok. Namun Korea Utara dipastikan tidak akan hadir. 

Keputusan Kim Jong-un ini menuai komentar pedas dari media: “Kalau tidak dibayar tampil, dia ogah datang.”

Hal ini dianggap sebagai sinyal bahwa Korea Utara mulai berhitung lebih realistis dalam pengeluaran, atau bahkan sedang menjaga jarak secara diplomatik di tengah ketegangan global.

Ramzan Kadyrov Tiba-Tiba Mundur: “Taktik Mundur untuk Menyerang”?

Satu peristiwa besar lain juga terjadi di hari yang sama. Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, yang dikenal sebagai loyalis garis keras Putin, secara mengejutkan mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan.

Kadyrov, yang diangkat langsung oleh Putin pada 2007, telah lama menjadi “tangan kanan” Kremlin dalam operasi brutal melawan oposisi, baik di dalam negeri Rusia maupun di Ukraina. Pasukan Chechnya di bawah komandonya bahkan kerap disebut sebagai salah satu unit tempur paling ganas dalam invasi ke Ukraina.

Pengunduran dirinya memunculkan banyak spekulasi. Ada yang menyebut alasan kesehatan, ada pula yang menyebut ini sebagai langkah “pengunduran diri taktis” sebelum badai politik menghantam Rusia lebih keras.

Seorang analis bahkan secara sarkastik berkomentar: “Ambisinya setebal janggutnya.” Ini menegaskan bahwa Kadyrov kemungkinan sedang menyusun langkah untuk naik ke panggung kekuasaan yang lebih besar di masa mendatang.

Kekuasaan Belum Lepas, Hanya Menjauh dari Sorotan

Meskipun mengundurkan diri, pengaruh Kadyrov di militer dan politik Chechnya tetap sangat kuat. Beberapa pihak menyebut langkah ini sebagai taktik “mundur untuk menyerang”—menyingkir dari sorotan untuk menghindari konflik langsung, dan bersiap kembali dalam situasi yang lebih menguntungkan.

Perlu diingat, selama menjabat, Kadyrov dikenal sangat kejam dalam menghadapi oposisi. Jika dia benar-benar lengser, potensi perebutan kekuasaan di Chechnya sangat mungkin terjadi dan bisa menambah beban Putin yang kini sudah disibukkan oleh konflik di Ukraina dan tekanan internasional.Kesimpulan:
Serangan drone Ukraina menjelang Parade Hari Kemenangan Rusia menunjukkan dinamika geopolitik yang semakin panas. Parade yang semula bertujuan menjadi simbol kejayaan malah membuka celah strategis yang besar. Dengan mundurnya Kadyrov, medan politik internal Rusia pun bergetar. Putin kini menghadapi tekanan dari dua front: ancaman dari luar dan ketidakpastian dari dalam.

Vatikan Gelar Konklaf Rahasia: Siapakah Paus Baru yang Akan Dipilih?

EtIndonesia. Pada 7 Mei, di jantung Eropa — tepatnya di pusat spiritual umat Katolik dunia — sebuah momen bersejarah tengah berlangsung. Para kardinal dari berbagai penjuru dunia berkumpul di Kota Vatikan untuk mengikuti Konklaf, sebuah pertemuan rahasia yang akan menentukan Paus ke-267 dalam sejarah Gereja Katolik Roma, menggantikan Paus Fransiskus yang wafat pada April lalu dalam usia 88 tahun.

Pemilihan Paus Digelar di Kapel Sistina: Tertutup dan Sakral

Proses pemilihan ini berlangsung di Kapel Sistina yang terkenal, tempat yang sarat makna spiritual dan seni sakral. Sebanyak 133 kardinal dari 70 negara hadir untuk menjalankan rangkaian proses pemungutan suara yang ketat. Mereka akan terus melakukan pemungutan suara hingga ada satu kandidat yang memperoleh dua pertiga suara, yakni minimal 89 suara.

Sesuai tradisi, proses ini dilakukan secara tertutup dan bebas dari campur tangan dunia luar. Tak ada media, sinyal komunikasi pun diblokir sepenuhnya selama konklaf berlangsung, untuk menjaga kemurnian dan kekhusyukan proses pemilihan.

Dibuka dengan Misa Kudus, Doa Minta Hikmat Ilahi

Menurut The Washington Post, sebelum konklaf dimulai, seluruh kardinal menghadiri Misa Kudus di Basilika Santo Petrus yang dipimpin oleh Kardinal Giovanni Battista Re, Ketua Dewan Kardinal yang kini berusia 91 tahun. Dalam khotbahnya, dia memohon agar Tuhan menganugerahkan kebijaksanaan dan kepekaan rohani bagi para peserta, agar mereka dapat memilih seorang pemimpin yang mampu menuntun Gereja dalam menghadapi tantangan zaman modern.

Menariknya, Kardinal Re juga menjadi pemimpin misa pemakaman Paus Fransiskus dua minggu sebelumnya. Paus Fransiskus dikenal sebagai paus pertama dari Amerika Latin dan selama 12 tahun masa kepemimpinannya, dia mendorong reformasi besar, mulai dari transparansi keuangan, reformasi internal Vatikan, hingga keberpihakan pada keadilan sosial.

Teknologi Diblokir, Tradisi Kuno Dijaga

Sesuai prosedur resmi Vatikan, semua sinyal telekomunikasi dan jaringan internet di wilayah Kota Vatikan akan diblokir total selama proses konklaf berlangsung, demi menjaga kerahasiaan mutlak dan menjamin tidak ada informasi bocor ke luar.

Tradisi konklaf ini telah berlangsung sejak abad ke-13 dan tetap dijaga hingga hari ini, menekankan pentingnya kesunyian, doa, dan kebebasan batin dalam pengambilan keputusan yang menentukan arah Gereja.

Konklaf Ketiga di Abad Modern, Dunia Menanti Asap Putih

Konklaf ini merupakan yang ketiga dalam sejarah modern: sebelumnya terjadi pada tahun 2005 setelah wafatnya Paus Yohanes Paulus II, di mana Paus Benediktus XVI terpilih hanya dalam dua hari. Kemudian tahun 2013, ketika Benediktus XVI secara mengejutkan mengundurkan diri, digantikan oleh Paus Fransiskus — juga melalui proses pemilihan yang hanya berlangsung dua hari.

Kini, Gereja Katolik sekali lagi bersiap menyambut pemimpin baru. Paus yang baru akan dihadapkan pada tanggung jawab besar, mulai dari merangkul umat dalam dunia yang semakin sekuler, menjawab tantangan moral dan sosial modern, hingga memulihkan kepercayaan publik terhadap institusi Gereja yang sempat terguncang oleh berbagai skandal.

Paus: Pemimpin Spiritual 1,3 Miliar Umat Katolik Dunia

Sebagai pemimpin spiritual bagi lebih dari 1,3 miliar umat Katolik di seluruh dunia, jabatan paus tidak hanya mengandung kekuatan religius, tetapi juga berpengaruh secara moral dan geopolitik. Pemilihan paus baru akan menjadi peristiwa global yang diawasi ketat oleh komunitas internasional.

Banyak pihak berspekulasi tentang siapa yang akan terpilih. Beberapa pengamat meyakini bahwa kali ini bisa saja muncul “kuda hitam” dari Afrika, Asia, atau Amerika Latin, sebagai cerminan dari semakin global dan beragamnya wajah Gereja Katolik.

Namun sebagaimana tradisi, hanya satu tanda yang akan mengumumkan secara resmi hasil pemilihan: asap putih yang keluar dari cerobong Kapel Sistina. Sampai saat itu tiba, dunia hanya bisa menunggu hasil resminya. (jhn/yn)

Trump Lagi-lagi Bikin Geger ? Media AS: Akan Ganti Nama Teluk Persia Menjadi Teluk Arab

EtIndonesia. Pada 6 Mei,  Associated Press (AP) melaporkan bahwa Presiden Amerika Serikat,  Donald Trump diperkirakan akan membuat pengumuman mengejutkan selama kunjungan resminya ke Timur Tengah pekan depan: Amerika Serikat akan mengganti sebutan “Teluk Persia” menjadi “Teluk Arab”. Karena sebelumnya Trump telah mengisyaratkan bahwa dirinya akan menyampaikan “pengumuman besar yang akan mengejutkan dunia”, publik pun mulai berspekulasi bahwa pernyataan ini mungkin berkaitan dengan perubahan nama tersebut.

Menurut laporan AP yang mengutip dua pejabat AS anonim, selama lawatannya ke Arab Saudi, Trump berniat untuk secara resmi menyatakan bahwa Amerika Serikat mulai sekarang akan menyebut wilayah perairan Teluk Persia (Persian Gulf) sebagai Teluk Arab (Arabian Gulf atau Gulf of Arabia).

Perlu diketahui bahwa wilayah Teluk ini berbatasan langsung dengan Iran di sisi timur, dan dengan sejumlah negara Arab di sisi barat, termasuk Kuwait, Arab Saudi, Bahrain, Qatar, dan Uni Emirat Arab.

Secara historis, sejak abad ke-16 wilayah ini telah dikenal luas dengan nama “Teluk Persia”. Namun, sejumlah negara Timur Tengah, khususnya negara-negara Arab, menyebutnya sebagai “Teluk Arab”. Sejak tahun 1960-an, beberapa negara Arab bahkan mulai mendorong penggantian nama resmi Teluk tersebut menjadi “Teluk Arab”. Namun bagi masyarakat Iran, yang memandang wilayah ini sebagai bagian dari warisan kejayaan Kekaisaran Persia, perubahan nama ini merupakan isu sensitif yang menyentuh sisi emosional dan identitas nasional.

Hingga kini, Google Maps versi Bahasa Mandarin Tradisional dan versi Bahasa Inggris masih mencantumkan nama “Teluk Persia” sebagai penamaan utama, tetapi disertai tambahan dalam tanda kurung “Teluk Arab”.

Faktanya, selama bertahun-tahun, militer AS dalam berbagai siaran pers dan rilis visual kerap menggunakan istilah “Teluk Arab” secara sepihak. Namun, sebagaimana bila Trump mengubah nama Teluk Meksiko menjadi “Teluk Amerika”, keputusan AS untuk mengganti nama Teluk Persia hanya berlaku secara internal dalam dokumen dan pernyataan resmi Pemerintah AS. Keputusan ini tidak bersifat mengikat atau memaksa bagi negara-negara lain di dunia.

Perlu dicatat bahwa pada masa jabatan pertamanya, Trump juga pernah menyebut Teluk Persia sebagai Teluk Arab, yang kala itu langsung ditanggapi sinis oleh Presiden Iran saat itu, Hassan Rouhani, yang menyarankan agar Trump “belajar geografi lebih baik”.Yang juga menarik perhatian adalah bahwa pada 6 Mei, Trump telah menyatakan bahwa dia akan mengumumkan suatu “pernyataan sangat penting” menjelang kunjungannya ke Timur Tengah, yang katanya akan “mengguncang dunia” dan menjadi perkembangan yang sangat positif bagi Amerika Serikat. Namun demikian, harian New York Post mengomentari bahwa belum jelas apakah pengumuman yang dimaksud oleh Trump tersebut memang berkaitan dengan perubahan nama Teluk Persia.(jhn/yn)

India dan Pakistan Berperang, Kedua Negara Memiliki Senjata Nuklir, Penerbangan Internasional Putar Balik Darurat

Kabar yang mencemaskan dunia kembali meletus: satu lagi “tong mesiu” dunia meledak. India dan Pakistan secara resmi telah memulai perang! Militer India mengumumkan bahwa pada  (7 Mei) dini hari, mereka telah melancarkan serangan terhadap organisasi teroris yang berada di wilayah Pakistan. Karena kedua negara memiliki senjata nuklir, konflik ini menjadi sorotan besar dunia. Saat ini, banyak penerbangan internasional terpaksa kembali ke asal atau mengambil rute memutar.

EtIndonesia. Perang meletus antara India dan Pakistan. Pada  7 Mei dini hari, terdengar ledakan besar di perbatasan Kashmir. Kementerian Pertahanan India menyatakan bahwa serangan tersebut ditujukan pada infrastruktur organisasi teroris di Pakistan, dan bukan terhadap fasilitas militer. Sementara itu, pihak Pakistan mengklaim bahwa serangan ini merupakan tindakan perang terang-terangan dan telah menyebabkan korban sipil.


“Hingga saat ini, saya dapat mengkonfirmasi bahwa lima pesawat India telah ditembak jatuh, termasuk tiga jet tempur Rafale, satu pesawat Su-30, dan satu MiG-29. Selain itu, satu drone Heron juga berhasil kami jatuhkan,” ujar Juru bicara militer Pakistan, Letjen Chaudhry. 

Pemicu konflik India-Pakistan kali ini adalah serangan teror yang terjadi pada 22 April di wilayah Kashmir yang dikuasai India. Pihak India menuding bahwa pelaku berasal dari organisasi teroris yang berbasis di Pakistan. 

Saat ini, Pakistan telah menutup wilayah udaranya selama 48 jam, dan India juga menutup sejumlah bandara. Banyak penerbangan internasional terpaksa mengambil rute alternatif.

India dan Pakistan dulunya merupakan bagian dari wilayah jajahan Inggris yang dikenal sebagai India Britania. Setelah merdeka dari Inggris, kedua negara terus berselisih dalam hal agama, wilayah, dan sumber daya air. Mereka telah tiga kali berperang besar sebelumnya; perang ketiga bahkan mengantarkan Bangladesh meraih kemerdekaannya.

Sejak era Uni Soviet, Rusia telah menjadi pendukung utama India, sedangkan di balik Pakistan berdiri Tiongkok. India saat ini memiliki lebih dari seribu pesawat tempur dan dua kapal induk, sementara Pakistan hanya memiliki beberapa ratus pesawat tempur. Namun, karena keduanya memiliki senjata nuklir, konflik kali ini menjadi sangat sensitif. (Hui)

Laporan oleh Hu Zonghan dan Li Yihong untuk NTD Asia Pasifik

Hitung Mundur 72 Jam Menuju Gencatan Senjata, Drone Masih Bikin Moskow Ketakutan

Pada Selasa 7 Mei, drone-drone Ukraina kembali menyerang Moskow untuk hari kedua berturut-turut. Di hari yang sama, berkat mediasi Uni Emirat Arab, Rusia dan Ukraina masing-masing menukar 205 tawanan perang. Selain itu, Ukraina terkejut dengan “teknologi baru” Rusia, yakni pasukan Rusia membawa keledai yang mengenakan helm ke medan perang sebagai platform sinyal elektronik bergerak. Tentara Ukraina tak bisa menahan tawa atas hal ini.

EtIndonesia. Kementerian Pertahanan Rusia pada Selasa menyatakan bahwa militer Rusia berhasil mencegat lebih dari 100 drone Ukraina yang menyerang sejumlah wilayah di perbatasan Rusia-Ukraina serta wilayah dalam negeri Rusia.

Terekam oleh warga, potongan rudal pertahanan udara Rusia jatuh di kawasan pemukiman Podolsk, yang hanya berjarak 10 kilometer dari Moskow. Ini adalah malam kedua berturut-turut Moskow diserang oleh pasukan Ukraina.

Pada Selasa tersebut, empat bandara internasional di sekitar Moskow ditutup sementara, dan sembilan bandara lainnya di daerah lain juga menghentikan operasionalnya untuk sementara waktu.

Serangan ini terjadi kurang dari tiga hari sebelum gencatan senjata sementara yang diumumkan Moskow dari 8 hingga 10 Mei, dalam rangka peringatan 80 tahun kemenangan Perang Dunia II.


“Pada saat itu (gencatan senjata), penembakan akan dihentikan. Namun, jika pihak Kyiv tidak merespons secara setara dan terus mencoba menyerang posisi atau fasilitas kami, kami akan segera memberikan tanggapan yang sesuai,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov. 

Hingga kini, Kyiv belum menunjukkan kesediaan untuk ikut serta dalam gencatan senjata sepihak Moskow selama 72 jam. Ukraina menegaskan hanya akan menerima gencatan senjata penuh selama minimal 30 hari sebagai dasar untuk membuka jalur negosiasi.

Di sisi lain, militer Ukraina pada Selasa mengkonfirmasi bahwa Rusia mengerahkan 136 drone sepanjang malam. Kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv, diserang hingga 20 kali, menyebabkan kebakaran di berbagai lokasi dan melukai sedikitnya empat orang.

Seorang pedagang di pasar Kharkiv berkata:  “Toko saya sudah dua kali hancur.”

Yang menarik perhatian adalah laporan dari garis depan pasukan Ukraina, yang menyebut bahwa pasukan Rusia diduga menggunakan keledai yang memakai helm sebagai platform perang elektronik bergerak. Dalam foto yang beredar, terlihat seekor keledai mengenakan helm baja kuno sambil membawa perlengkapan sistem peperangan elektronik rakitan. Tentara Ukraina dengan bercanda menamai perangkat itu “Donkey-3000” dan menyindir bahwa target ini tidak memerlukan pengisian daya, dapat bergerak sendiri, dan sangat berguna untuk mengintersepsi sinyal dari kambing di sekitarnya.

Selain itu, baik Rusia maupun Ukraina mengkonfirmasi bahwa pada  Selasa, mereka menukar masing-masing 205 tawanan perang di bawah mediasi Uni Emirat Arab. Ini adalah pertukaran kelima tahun ini, dan pertukaran tawanan ke-64 sejak perang meletus tiga tahun lalu.

Seorang tentara Rusia yang dibebaskan berkata:  “Ibu, ayah, dan saudara-saudariku semua sedang menungguku di rumah.”

Seorang tentara Ukraina yang dibebaskan berkata:  “Aku sangat bahagia! Aku pulang ke rumah!”. (Hui)

Laporan oleh Yi Jing, New Tang Dynasty Television

Realitas Kelam di Balik “Chip Buatan Tiongkok”, AS Rancang UU untuk Gempur Penyelundupan Chip

Baru-baru ini, dalam sebuah pameran elektronik di Shanghai, perusahaan semikonduktor asal Tiongkok menyerukan slogan “Gunakan Chip Buatan Tiongkok”. Para insinyur pun dengan percaya diri memamerkan bahwa produk mereka sudah bisa menggantikan chip buatan raksasa teknologi AS. Namun di balik slogan-slogan patriotik itu, tersembunyi kenyataan yang sangat keras. Sementara itu, para anggota parlemen AS tengah mendorong rancangan undang-undang untuk benar-benar memutus jalur penyelundupan chip ke tangan Partai Komunis Tiongkok (PKT).

EtIndonesia. Menurut sumber, atas lobi dari industri otomotif dalam negeri, pemerintah Beijing pada akhir April memutuskan untuk mengecualikan delapan jenis chip buatan AS dari tarif balasan sebesar 125% yang sebelumnya direncanakan. Keputusan ini memperlihatkan situasi sebenarnya industri semikonduktor Tiongkok—terutama di bidang chip otomotif—yakni bahwa perusahaan-perusahaan Tiongkok masih sangat tergantung pada komponen penting buatan AS dan Eropa.

Chip-chip yang dikecualikan dari tarif tersebut memang bukan chip AI tercanggih, tetapi merupakan komponen inti yang sangat penting bagi operasi kendaraan. Selama ini, produk-produk ini didominasi oleh raksasa chip seperti Texas Instruments (AS), NXP Semiconductors (Belanda), dan STMicroelectronics (Swiss).

Meskipun PKT telah memerintahkan agar perusahaan otomotif dalam negeri mengganti seperempat dari seluruh chip kendaraan dengan produk dalam negeri sebelum tahun 2025, menurut sumber yang mengetahui langsung, target ini hampir mustahil tercapai.

Pada umumnya, pengembangan chip otomotif memerlukan waktu hingga lima tahun—dua tahun untuk desain dan tiga tahun untuk pengujian dan sertifikasi—belum termasuk waktu yang dibutuhkan untuk membangun kepercayaan pasar.

Yang lebih menantang lagi adalah, produsen mobil global lebih memilih bekerja sama dengan perusahaan semikonduktor mapan yang dapat menyediakan “portofolio produk lengkap.” 

Sementara perusahaan chip Tiongkok hanya mampu memproduksi chip dalam satu kategori saja, sehingga sulit menciptakan rantai substitusi yang utuh. Walau slogan terdengar lantang dan pameran terlihat meriah, kenyataannya Tiongkok masih jauh dari kemandirian semikonduktor.

Data dari Bea Cukai Tiongkok menunjukkan bahwa total impor semikonduktor Tiongkok pada tahun 2024 mencapai USD 412 miliar, meningkat 10% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini sangat kontras dengan strategi nasional PKT yang berfokus pada “swadaya dan penguatan teknologi.” Dalam praktiknya, terutama di sektor penting seperti otomotif, industri, dan energi, Tiongkok tetap sangat bergantung pada chip buatan AS, Eropa, dan Jepang.

Di sisi lain, AS terus memperketat kontrol ekspor chip ke Tiongkok. Baik pemerintahan Biden maupun kini pemerintahan Trump memiliki kesepakatan kuat dalam isu ini.

Kini, di bawah pemerintahan Trump, pengawasan terhadap ekspor chip semakin ketat. Bahkan chip H20 versi “terbatas performa” yang dirancang NVIDIA khusus untuk pasar Tiongkok pun tetap tidak lolos dari larangan Washington.

Dilaporkan, Kongres AS tengah menyusun rancangan undang-undang baru yang mewajibkan perusahaan AS untuk melacak pergerakan chip AI setelah dijual, khususnya untuk chip berperforma tinggi yang diekspor ke Tiongkok.

RUU ini diusulkan oleh anggota DPR dari Partai Demokrat asal Illinois, Bill Foster, yang berlatar belakang fisika. Ia menyebut bahwa chip NVIDIA sebenarnya telah dilengkapi teknologi pelacakan lokasi, hanya saja belum diwajibkan untuk digunakan.

Dalam RUU ini, ia berencana meminta otoritas terkait untuk mengambil dua langkah utama: pertama, melacak chip untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan ekspor; kedua, mencegah chip diaktifkan oleh pembeli yang tidak memenuhi syarat ekspor.

Jika disahkan, RUU ini akan semakin mempersulit PKT memperoleh chip berperforma tinggi secara diam-diam melalui penyelundupan atau perantara pihak ketiga.

Sekarang, persoalannya bukan lagi apakah PKT ingin mandiri, tetapi apakah mereka masih sempat mengejarnya. (Hui)

Laporan dari New Tang Dynasty Television, New York

Perang India-Pakistan Meletus: Ada Bayang-dayang Beijing, India Melancarkan serangan Preemtif Karena Alasan Ini

EtIndonesia. Pada dini hari tanggal 7 Mei, India meluncurkan sejumlah rudal ke wilayah Pakistan dan mengerahkan jet tempur untuk melakukan serangan udara. Pihak Pakistan menyatakan bahwa serangan tersebut telah menewaskan sedikitnya 8 orang. Sebagai balasan, militer Pakistan mengklaim berhasil menembak jatuh 6 pesawat tempur India.

Laporan dari CNN menyebutkan bahwa militer Pakistan mengungkapkan India telah menargetkan 9 lokasi di wilayah Pakistan dengan rudal, dan juga melancarkan serangan udara menggunakan jet tempur. Sebagai respons, angkatan udara Pakistan segera mengudara dan dalam pertempuran udara itu, mereka mengklaim berhasil menembak jatuh 6 jet tempur milik India.

Menurut Pakistan, keenam pesawat tersebut mencakup 3 unit jet Rafale buatan Prancis, 1 jet MiG-29, 1 jet Su-30 buatan Rusia, serta 1 unit drone.

Jika klaim ini benar, maka ini akan menjadi kerugian terberat bagi angkatan udara India dalam beberapa dekade terakhir.

Peran Tiongkok: Rudal PL-15 Jadi Penentu dalam Perang Udara

Dilaporkan pula bahwa jet tempur J-10C yang dibeli Pakistan dari Tiongkok menjadi salah satu kunci dalam pertempuran ini. Terlebih lagi, keterlibatan rudal udara-ke-udara PL-15 buatan Tiongkok dengan jangkauan lebih dari 200 kilometer, yang belakangan ini dikabarkan telah diberikan ke Pakistan oleh militer Tiongkok, membuat jet tempur India dapat diserang bahkan sebelum masuk jarak pandang.

Pesawat Apa yang Digunakan Angkatan Udara Pakistan?

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Muhammad Asif telah menyatakan bahwa jet tempur J-10C buatan Tiongkok berhasil memaksa mundur jet Rafale milik India yang dikenal sangat canggih.

Meski militer Pakistan belum secara resmi mengungkap tipe pesawat yang dikerahkan, namun berdasarkan analisis kekuatan udara mereka, kemungkinan besar yang digunakan adalah JF-17 Thunder hasil kerja sama dengan Tiongkok, serta J-10CE, versi ekspor dari J-10C buatan Chengdu Aircraft Industry Group (CAC).

Menurut informasi publik, J-10CE pertama kali diperkenalkan dalam Dubai Airshow 2019. Angkatan Udara Pakistan menerima batch pertama sebanyak 6 unit pada 11 Maret 2022, dan hingga kini telah mengoperasikan sekitar 20 unit pesawat tersebut.

Selain itu, Pakistan juga memiliki lebih dari 160 unit JF-17 Thunder, jet tempur ringan hasil kerja sama dengan Tiongkok, yang mulai diterima sejak tahun 2007.

India Mengaku Mendapat Informasi Intelijen, Maka Melakukan Serangan Pendahuluan

Pada pagi hari 7 Mei, Kementerian Luar Negeri India menggelar konferensi pers darurat. Wakil Menteri Luar Negeri India, Vikram Misri, menyampaikan bahwa serangan tersebut dilakukan karena pemerintah telah menerima informasi intelijen yang menunjukkan akan terjadi serangan teroris besar berikutnya terhadap India.

Dalam konferensi pers yang juga dihadiri dua pejabat militer, Misri memaparkan operasi yang dinamakan “Operasi Sindoor”, sebuah misi serangan presisi terhadap kelompok teroris yang berbasis di wilayah Pakistan.

Misri menjelaskan bahwa setelah dua minggu sejak serangan teroris berdarah di wilayah Kashmir yang dikuasai India, Pemerintah Pakistan tidak menunjukkan itikad untuk menindak kelompok teroris yang beroperasi di wilayahnya atau di daerah yang dikendalikannya. Sebaliknya, Pakistan justru terus menyangkal dan bahkan menuduh India sebagai pihak yang memprovokasi ketegangan.

Misri juga mengungkapkan bahwa India menerima intelijen yang menyebutkan serangan berikutnya terhadap India akan segera dilancarkan, sehingga diperlukan tindakan preventif dan pencegahan yang cepat serta tegas.

Dia menegaskan bahwa tindakan India adalah terukur dan bertanggung jawab, bukan untuk memperkeruh keadaan, tetapi untuk mencegah terjadinya serangan lintas batas berikutnya.

Serangan Teroris Brutal: 26 Korban Jiwa, Termasuk Turis Asing

Misri mengingatkan bahwa pada 22 April, telah terjadi serangan teroris di Kashmir yang dikuasai India, di mana sekelompok teroris menembaki para turis secara brutal dan menewaskan 26 orang, termasuk seorang warga negara Nepal. Ini merupakan serangan terburuk terhadap warga sipil di India sejak tragedi Mumbai pada 26 November 2008.

Dia menyebut bahwa sebagian besar korban dibunuh secara brutal, ditembak dari jarak dekat di hadapan keluarga mereka.

Menurut Misri, serangan tersebut dilakukan oleh organisasi teroris Pakistan Lashkar-e-Taiba (LeT) melalui jaringan afiliasinya yang dikenal dengan nama “The Resistance Front” (TRF). India pun telah menyampaikan informasi terkait kelompok ini dalam dua laporan resmi kepada PBB pada Mei dan November 2024.

Pakistan Disebut Sebagai Surga Aman Teroris Internasional

Vikram Misri menegaskan bahwa Pakistan telah lama dikenal sebagai tempat berlindung bagi para teroris internasional, dan fakta ini tidak dapat disangkal. Dia menuduh Pemerintah Pakistan dengan sengaja menyesatkan pandangan lembaga internasional seperti FATF (Financial Action Task Force) terkait upaya penanggulangan pendanaan terorisme.Setelah serangan teroris yang menewaskan 26 orang tersebut, hubungan diplomatik, ekonomi, dan militer antara India dan Pakistan terus memanas. Di dalam negeri, suasana India kini sangat tegang. Bahkan pada sore hari 7 Mei, India mulai melakukan latihan kesiapsiagaan sipil untuk mengantisipasi skenario terburuk yang mungkin terjadi.(jhn/yn)

India Luncurkan Serangan Udara ke Pakistan, Ketegangan Meningkat

EtIndonesia. India pada  (7 Mei) dini hari meluncurkan operasi militer terhadap Pakistan, dengan melakukan serangan udara ke infrastruktur terorisme di wilayah Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan, yang membuat ketegangan antara kedua negara meningkat tajam.

Menteri Pertahanan India Rajnath Singh secara terbuka merespons aksi militer terhadap Pakistan. “India menang!” kata Singh dalam pernyataan singkat yang diunggah di platform X.

Ini merupakan serangan paling dalam yang dilakukan India ke wilayah Pakistan yang tidak disengketakan sejak perang India-Pakistan tahun 1971. Pihak India menyatakan bahwa sembilan lokasi menjadi target serangan kali ini.

Asap mengepul di kota utama distrik Poonch pada 7 Mei 2025. India menembakkan rudal ke wilayah Pakistan pada 7 Mei, menewaskan sedikitnya delapan orang, menurut Pakistan, yang mengatakan bahwa pihaknya telah mulai membalas dalam eskalasi besar antara kedua negara yang memiliki persenjataan nuklir ini. (Foto oleh Punit PARANJPE / AFP via Getty Images)
FOTO UTAMA – Sebuah suar membumbung tinggi di atas bukit di dekat kota utama distrik Poonch, pada tanggal 7 Mei 2025. India mengatakan pada 7 Mei bahwa pihaknya melakukan “serangan presisi di kamp-kamp teroris” di dalam Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan, beberapa hari setelah pihaknya menyalahkan Islamabad atas serangan mematikan di sisi India di wilayah yang disengketakan tersebut. (Foto oleh Punit PARANJPE / AFP via Getty Images

Dalam pernyataan resmi, Kedutaan Besar India mengatakan:  “Serangan ini telah direncanakan dengan matang, dilakukan secara bertanggung jawab, dan bertujuan menghindari eskalasi. Tidak ada sasaran sipil, ekonomi, atau militer Pakistan yang terkena. Hanya kamp teroris yang telah diidentifikasi yang menjadi target.”

Dua minggu lalu, di wilayah Kashmir yang dikuasai India, terjadi serangan bersenjata yang menewaskan 25 turis India. Perdana Menteri India Narendra Modi menyalahkan Pakistan atas serangan teror tersebut, yang semakin memperburuk hubungan kedua negara yang memang sudah tegang.

Pihak Pakistan menyatakan bahwa pada 7 Mei dini hari, lima lokasi diserang oleh militer India — tiga di wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan, dan dua di provinsi Punjab, Pakistan.

Juru bicara militer Pakistan menyebut bahwa serangan India telah menewaskan setidaknya 8 orang, termasuk wanita dan anak-anak, serta melukai sedikitnya 35 orang lainnya.

Sebagai balasan, Pakistan melancarkan serangan. Pada 7 Mei dini hari, terjadi ledakan di kota Srinagar, wilayah Kashmir yang dikuasai India. Pihak militer India menyatakan bahwa tiga warga sipil tewas akibat tembakan artileri dari militer Pakistan yang melintasi perbatasan.

Dalam pernyataannya, militer India menyebut bahwa pos militer Pakistan dari seberang Garis Kontrol di wilayah sengketa Kashmir melakukan tembakan sembarangan dan penembakan artileri, dan bahwa militer India sedang memberikan respons yang sepadan.

Namun, juru bicara militer Pakistan mengklaim telah menembak jatuh lima jet tempur India dan satu drone, meskipun India belum mengkonfirmasi adanya pesawat yang hilang. (Hui)

(Penerjemah: Berdasarkan laporan oleh Tang Ying)

Sumber : NTDTV.com 

Personel keamanan berjaga di sebuah jalan di dekat lokasi serangan di Muzaffarabad, ibu kota Kashmir yang dikelola Pakistan, pada 7 Mei 2025. India menembakkan rudal ke wilayah Pakistan pada 7 Mei dini hari dalam eskalasi besar ketegangan antara kedua negara yang bersenjata nuklir itu, dan Islamabad bersumpah akan melakukan pembalasan. (Foto oleh SAJJAD QAYYUM / AFP via Getty Images)
Petugas keamanan menutup sebuah jalan ketika penduduk setempat mengevakuasi rumah mereka di dekat lokasi serangan di Muzaffarabad, ibu kota Kashmir yang dikelola Pakistan, pada 7 Mei 2025. (Foto oleh SAJJAD QAYYUM / AFP via Getty Images)
Ambulans di luar gedung kompleks Kesehatan dan Pendidikan Pemerintah yang rusak setelah serangan India di Muridke, sekitar 30 kilometer dari Lahore, pada tanggal 7 Mei 2025. India menembakkan rudal ke wilayah Pakistan pada 7 Mei, menewaskan sedikitnya delapan orang, menurut Pakistan, yang mengatakan bahwa pihaknya telah mulai membalas dalam eskalasi besar antara kedua negara yang memiliki persenjataan nuklir ini. (Foto oleh MURTAZ ALI / AFP via Getty Images)
Sebuah truk mengangkut sebuah tank militer di sebuah jalan di Muridke, sekitar 30 kilometer dari Lahore, pada 7 Mei 2025. India menembakkan rudal ke wilayah Pakistan pada 7 Mei, menewaskan sedikitnya delapan orang, menurut Pakistan, yang mengatakan bahwa pihaknya telah mulai membalas dalam eskalasi besar antara kedua negara yang memiliki persenjataan nuklir ini. (Foto oleh MURTAZ ALI / AFP via Getty Images)
Sebuah truk mengangkut sebuah tank militer di sebuah jalan di Muridke, sekitar 30 kilometer dari Lahore, pada 7 Mei 2025. India menembakkan rudal ke wilayah Pakistan pada 7 Mei, menewaskan sedikitnya delapan orang, menurut Pakistan, yang mengatakan bahwa pihaknya telah mulai membalas dalam eskalasi besar antara kedua negara yang memiliki persenjataan nuklir ini. (Foto oleh MURTAZ ALI / AFP via Getty Images)
Tentara India berjalan di sepanjang jalan di Wuyan dekat kota utama Kashmir yang dikelola India, Srinagar, setelah sebuah ledakan keras terdengar pada tanggal 7 Mei 2025. Jumlah korban tewas akibat serangan India ke Pakistan telah meningkat menjadi delapan orang, demikian ungkap juru bicara militer negara ini pada 7 Mei, ketika India menembakkan rudal ke wilayah Pakistan dan Islamabad bersumpah untuk “menyelesaikan masalah ini”. (Foto oleh TAUSEEF MUSTAFA / AFP via Getty Images)

Marah : Tesla Ancam Gugat Pemerintah Kanada

EtIndonesia. Tesla mengecam keras tindakan Pemerintah Kanada yang membekukan subsidi kendaraan listrik senilai 43 juta dolar Kanada secara sepihak dan mengancam akan menempuh jalur hukum.

Menurut laporan gabungan sejumlah media Kanada pada 2 Mei, Tesla baru-baru ini menuduh Pemerintah Kanada secara ilegal membekukan lebih dari 43 juta dolar Kanada dalam bentuk subsidi pembelian mobil listrik. Tesla pun telah mengirimkan surat dari pengacara yang menuntut agar pemerintah “segera” mencairkan dana tersebut, atau mereka akan mengambil tindakan hukum.

Surat tersebut dikirim oleh divisi Tesla Kanada kepada Kementerian Transportasi Kanada, menyatakan keterkejutan atas keputusan Menteri Transportasi saat itu, Chrystia Freeland, yang menghentikan pembayaran subsidi. Sebelumnya, Tesla mengajukan ribuan permohonan dalam 72 jam terakhir sebelum program federal iZEV (Insentif Kendaraan Nol Emisi) berakhir, yang kemudian memicu penyelidikan dari pemerintah.

Tesla mengaku mengetahui pembekuan subsidi ini justru dari laporan media, dan menyatakan “terkejut” dengan keputusan tersebut. Sebelumnya, sejumlah media Kanada melaporkan bahwa lonjakan permohonan dari Tesla hampir menghabiskan seluruh anggaran subsidi federal, menyebabkan ratusan dealer mobil di seluruh negeri harus menalangi lebih dari 10 juta dolar Kanada tanpa mendapatkan penggantian.

Dalam surat tersebut, Tesla menegaskan: “Kementerian Transportasi sepenuhnya mengetahui bahwa Tesla Kanada selalu mengikuti semua ketentuan program subsidi ini. Kami berharap pembayaran subsidi dapat segera dipulihkan.”

Surat ini ditandatangani oleh Fereshteh Zeineddin, Direktur Penjualan dan Layanan Tesla Kanada, yang juga menulis: “Jika perselisihan ini tidak dapat diselesaikan melalui jalur negosiasi, Tesla berhak untuk menempuh segala upaya hukum yang diperlukan.”

Zeineddin sendiri menolak memberikan komentar kepada media. Kementerian Transportasi Kanada pun belum memberikan tanggapan resmi terkait isu ini.

Untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik, pemerintah federal Kanada sejak tahun 2019 meluncurkan program subsidi iZEV, yang memberikan insentif pembelian mobil listrik dan hybrid plug-in yang memenuhi syarat, dengan nominal antara 2.500 hingga 5.000 dolar Kanada. Subsidi ini awalnya ditanggung oleh dealer saat transaksi pembelian, lalu diganti oleh pemerintah.

Program ini sangat diminati. Sejak diluncurkan, lebih dari 500.000 pembeli mobil telah menerima total hampir 3 miliar dolar Kanada dalam bentuk subsidi.

Pada suatu Jumat pagi di bulan Januari, Kementerian Transportasi mengirim email kepada dealer mobil di seluruh Kanada, menginformasikan bahwa anggaran program hampir habis, dan memberi mereka waktu “beberapa minggu” untuk mengajukan permohonan terakhir.

Namun tak lama setelah email itu dikirim, empat gerai Tesla di Toronto, Quebec City, dan Vancouver segera mengajukan permohonan dalam jumlah besar. Hanya dalam satu akhir pekan, mereka mengajukan lebih dari 8.600 permohonan dengan nilai total 43,1 juta dolar Kanada—setara dengan 60% dari sisa anggaran program saat itu. Tak lama kemudian, anggaran program pun ludes.

Akibat serbuan permohonan dari Tesla ini, sebanyak 226 dealer mobil independen mengalami kerugian besar karena telah menalangi dana subsidi namun belum mendapatkan penggantian, dengan total mencapai 10 juta dolar Kanada.

Sesuai peraturan di situs resmi Kementerian Transportasi, permohonan subsidi seharusnya diajukan sebelum kendaraan dikirim ke pelanggan. Ini menimbulkan keraguan publik, karena empat gerai Tesla tersebut harus menjual mobil dengan kecepatan luar biasa—dua unit per menit tanpa henti sepanjang akhir pekan—untuk mencapai jumlah pengajuan tersebut.

Tesla sebelumnya telah menjelaskan bahwa permohonan itu diajukan untuk kendaraan yang sudah terjual sebelumnya, alias permohonan “secara retrospektif” atau backdated. Meskipun bahasa dalam situs pemerintah tampaknya tidak mendukung praktik ini, Tesla bersikukuh bahwa prosedur mereka sesuai aturan.

Dalam suratnya, Tesla menunjukkan bahwa pada tahun 2023, dalam sebuah seminar daring tingkat nasional, Kementerian Transportasi Kanada secara eksplisit menyatakan bahwa permohonan subsidi secara retrospektif diperbolehkan. Informasi dari seminar tersebut juga disampaikan ke semua produsen kendaraan yang ikut dalam program subsidi ini.

Pernyataan Tesla tersebut memang didukung bukti: setelah media Kanada mengungkap dominasi permohonan Tesla atas sisa anggaran subsidi, pemerintah sempat mengubah redaksi pada situs resminya untuk memperbolehkan permohonan retrospektif. Namun, setelah mendapat sorotan media, redaksi tersebut kemudian dikembalikan ke versi semula, yang melarang permohonan semacam itu.Selain itu, Tesla juga menyoroti bahwa keputusan pembekuan dana dilakukan pada masa pemerintahan transisi, yang dikenal sebagai caretaker government. Pada periode ini, karena Perdana Menteri baru Mark Carney belum membentuk kabinet, maka sesuai aturan, lembaga federal seharusnya tidak mengambil keputusan penting. Karena itu, Tesla menilai bahwa pembekuan subsidi pada masa transisi ini tidak sah dan tidak rasional.(jhn/yn)

Harga Emas Melonjak, Sentuh Titik Tertinggi Dua Pekan, Tahun Ini Bisa Tembus 4.000 Dolar AS

EtIndonesia. Kebijakan perdagangan Presiden Amerika, Serikat Donald Trump kembali mengguncang pasar global. Pada Senin (5/5), dia mengumumkan rencana pengenaan tarif baru terhadap obat-obatan impor dalam dua pekan ke depan, dan sehari sebelumnya (4/5), Trump juga mengumumkan tarif hingga 100% atas film impor. Kebijakan ini memicu kepanikan pasar, mendorong lonjakan permintaan terhadap aset aman — dengan emas kembali menjadi primadona.

Pada Selasa (6/5), harga emas melonjak tajam, baik untuk pasar spot maupun kontrak berjangka. Keduanya menyentuh level tertinggi dalam dua pekan terakhir. Sejumlah analis bahkan memprediksi bahwa harga emas berpotensi menembus rekor baru di angka 4.000 dolar AS per ons tahun ini.

Harga Emas Tembus 3.400 Dolar AS, Kenaikan Harian Terbesar dalam Beberapa Bulan

Menurut laporan Reuters, harga emas berjangka di New York pada Selasa ditutup naik 3%, menjadi 3.422,8 dolar AS per ons, sedangkan emas spot melonjak 2,4% ke 3.413,29 dolar AS per ons, tertinggi sejak 22 April. Lonjakan harian sebesar 2,7% ini tercatat sebagai rebound harian terkuat dalam beberapa bulan terakhir.

Kenaikan emas kali ini bukan didorong oleh satu faktor tunggal, melainkan kombinasi dari berbagai pemicu global.

Faktor Pendorong: Pasar Tiongkok, Lemahnya Dolar, dan Pembelian Emas oleh Bank Sentral

Setelah berakhirnya libur panjang Hari Buruh di Tiongkok, aktivitas pasar di negara tersebut kembali normal. Sebagai konsumen emas terbesar dunia, investor Tiongkok kembali aktif masuk pasar, mendorong permintaan dan harga naik.

Adrian Ash, Direktur Riset BullionVault, mengatakan: “Kenaikan harga emas ini sangat dipengaruhi oleh kembalinya minat beli dari investor Tiongkok, dan juga karena bank sentral di berbagai negara — khususnya negara-negara berkembang — terus meningkatkan kepemilikan emas untuk mengurangi ketergantungan terhadap aset berbasis dolar AS.”

Di sisi lain, kinerja dolar AS juga sedang melemah. Dengan meningkatnya kekhawatiran terhadap prospek kesepakatan dagang antara AS dan Tiongkok serta langkah Trump yang agresif dalam kebijakan tarif, risiko pasar meningkat, menjadikan emas pilihan utama bagi investor yang menghindari risiko.

Bagi investor luar negeri yang memegang mata uang non-dolar, pelemahan dolar membuat harga emas relatif lebih murah, sehingga meningkatkan daya tariknya secara global.

Lonjakan Permintaan Global: Asia Memimpin, Barat Bersiap Menyusul

Daniel Ghali, analis komoditas di TD Securities, menyebutkan bahwa permintaan emas dari Asia sangat kuat, dan pasar Barat saat ini juga tengah memasuki fase “potensi reli susulan”.

“Kami melihat banyak aktivitas spekulatif di pasar Tiongkok, dan meskipun harga emas di pasar Barat sudah memasuki wilayah overbought, tingkat kepemilikan emas masih rendah. Ini menandakan masih ada ruang besar untuk kenaikan lanjutan,” ujar Ghali.

Dia memperkirakan, jika ketegangan perdagangan terus meningkat, ditambah ketidakpastian arah suku bunga The Fed, serta permintaan lindung nilai (safe haven) yang terus naik, maka harga emas berpotensi menembus 4.000 dolar AS per ons tahun ini — sebuah rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Kebijakan The Fed Jadi Faktor Penentu Selanjutnya

Fokus pasar kini tertuju pada pernyataan Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, dalam konferensi pers yang akan datang. Jika muncul sinyal mengenai pelonggaran moneter, maka itu bisa semakin memperkuat tren kenaikan emas.

Dalam konteks ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global yang terus meningkat, emas kembali mendapat statusnya sebagai instrumen lindung nilai utama. Para investor tidak hanya mengkhawatirkan dampak kebijakan tarif Trump, tetapi juga ketidakpastian arah kebijakan global secara keseluruhan.

Emas Menuju 4.000 Dolar AS? Faktor-Faktor Penentunya:

Beberapa faktor utama yang dapat mendorong harga emas terus menanjak antara lain:

  • Kebijakan tarif baru Trump: Meningkatkan risiko perang dagang dan gejolak pasar.
  • Ketegangan geopolitik: Ketegangan di kawasan seperti Timur Tengah dan Selat Taiwan memicu permintaan aset aman.
  • Pelemahan dolar AS: Membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang asing.
  • Pembelian emas oleh bank sentral: Negara seperti Tiongkok dan Rusia secara aktif menambah cadangan emas, mencerminkan ketidakpercayaan terhadap dominasi dolar.
  • Kemungkinan penurunan suku bunga oleh The Fed: Jika data ekonomi melemah atau muncul sinyal pelonggaran menjelang pemilu, maka suku bunga riil akan menurun — kondisi ideal bagi emas.

Volatilitas Tinggi Menanti, Tapi Peluang Masih Terbuka

Dalam jangka pendek, harga emas diperkirakan tetap fluktuatif, namun potensi untuk terus naik masih besar. Jika retorika agresif Trump terus memicu kekhawatiran pasar, dan arus dana institusi serta bank sentral terus mengalir ke emas, maka bukan tidak mungkin target 4.000 dolar AS benar-benar tercapai.

Namun demikian, para analis juga mengingatkan bahwa koreksi jangka pendek atau konsolidasi harga sangat mungkin terjadi. Oleh karena itu, investor disarankan untuk tetap mengatur manajemen risiko dengan baik, serta memanfaatkan peluang beli saat terjadi penurunan harga.(jhn/yn)