EtIndonesia. Seiring memburuknya hubungan antara Amerika Serikat dan Eropa setelah kembalinya pemerintahan Trump, pernyataan miliarder AS dan kepala Kantor Efisiensi Pemerintah (DOGE), Elon Musk, kembali memicu kontroversi. Dalam sebuah acara partai sayap kanan di Italia, Musk menyampaikan peringatan keras bahwa Eropa sedang menghadapi ancaman terorisme yang semakin serius, dan jika otoritas tidak segera menanganinya secara serius, maka “pembantaian besar-besaran” bisa terjadi di masa depan. Ucapan tersebut segera memicu perdebatan hangat dan kekhawatiran di kalangan masyarakat Eropa.
Kebakaran di Dealer Tesla di Roma, Diduga Aksi Teror
Menurut laporan media asing, sebuah dealer Tesla milik Musk di pinggiran Kota Roma, Italia, baru-baru ini mengalami kebakaran hebat. Sedikitnya 17 unit mobil hangus terbakar. Dugaan awal menyebut kemungkinan adanya unsur sabotase atau pembakaran disengaja. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Saat ini, polisi setempat telah memulai penyelidikan lebih lanjut.
Sejumlah analis mengaitkan kejadian ini dengan aksi protes anti-Tesla yang akhir-akhir ini semakin memanas. Elon Musk, yang kini memegang peran penting dalam pemerintahan Trump dengan mendorong pemangkasan besar-besaran anggaran federal dan keterlibatannya dalam kebijakan pemerintah, telah memancing kemarahan sebagian masyarakat, baik di AS maupun di Eropa.
Aksi Anti-Tesla Menyebar ke Eropa
Beberapa negara Eropa telah menyaksikan aksi boikot terhadap Tesla. Para demonstran melakukan perusakan terhadap mobil-mobil Tesla, menyemprotkan grafiti dan slogan yang mengecam Musk dan Trump. Musk bahkan menyebut aksi-aksi ini sebagai “tindakan terorisme” yang mengancam keamanan publik dan kebebasan berusaha.
Peringatan Musk dalam Forum Partai Sayap Kanan Italia
Pada 5 April, Elon Musk hadir secara virtual dalam Kongres Partai League—sebuah partai sayap kanan di Italia. Dalam pidatonya, dia menyoroti peningkatan frekuensi serangan terhadap warga sipil di berbagai penjuru Eropa serta memburuknya kondisi keamanan sosial, termasuk di Italia sendiri.
“Jika tidak segera diberlakukan langkah-langkah keamanan yang lebih tegas, Eropa bisa menghadapi pembantaian massal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ini bukan sekadar menakut-nakuti, tapi sebuah tren yang sedang berkembang dan membahayakan,” tegas Musk dalam pidatonya.
Respons dan Kekhawatiran di Eropa
Pernyataan keras Musk tersebut segera dikutip secara luas oleh media-media besar di Eropa. Meskipun beberapa kalangan menganggap ucapannya terlalu dramatis, banyak komentar publik yang menilai bahwa peringatan tersebut mencerminkan kekhawatiran yang semakin dalam terhadap kebijakan imigrasi, infiltrasi kelompok ekstremis, dan penurunan rasa aman di masyarakat Eropa.
Kesimpulan
Pernyataan Elon Musk yang kontroversial kembali menyoroti ketegangan antara kebijakan keamanan, imigrasi, dan terorisme di Eropa. Dengan latar belakang hubungan AS–Eropa yang semakin renggang, serta peran politik Musk yang makin sentral di pemerintahan Trump, peringatan ini menambah lapisan baru dalam diskursus geopolitik yang sedang berkembang pesat di benua biru.(jhn/yn)
Pelabuhan militer Ream di Kamboja resmi diaktifkan, Sabtu 6 April. Karena pelabuhan ini dibangun dengan bantuan dana dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) hal ini menimbulkan kekhawatiran dari dunia luar. Sebagai respons terhadap ekspansi militer Beijing di luar negeri, Amerika Serikat dan sekutunya juga mengambil langkah-langkah strategis. Pemerintah Australia berencana membeli kembali pelabuhan penting di utara, yakni Pelabuhan Darwin, mengambil alih dari perusahaan milik Tiongkok.
EtIndonesia. Pada Sabtu, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet menghadiri upacara peresmian Pangkalan Angkatan Laut Ream yang dibangun dengan bantuan dana dari Beijing. Sumber dana awal pembangunan pangkalan ini bahkan sebagian berasal dari Amerika Serikat.
PKT merupakan investor dan mitra politik terbesar Kamboja, dan dalam beberapa tahun terakhir dengan cepat memperluas kekuatan angkatan lautnya. Beijing juga mengklaim hampir seluruh wilayah Laut Tiongkok Selatan sebagai miliknya, yang mengancam negara-negara tetangganya.
Pelabuhan Ream yang baru selesai ini menghadap Teluk Thailand dan mulai dibangun pada tahun 2022. Teluk Thailand berbatasan langsung dengan Laut Tiongkok Selatan. Amerika Serikat semakin khawatir pelabuhan ini dapat menjadi pangkalan strategis penting bagi angkatan laut PKT di kawasan tersebut.
Pada tahun 2019, The Wall Street Journal pernah melaporkan bahwa para pejabat AS melihat rancangan kesepakatan yang mengizinkan Beijing menggunakan pangkalan ini selama 30 tahun, serta diperbolehkan menempatkan personel militer, menyimpan senjata, dan berlabuhnya kapal perang.
Pemerintah Kamboja membantah adanya perjanjian seperti itu, dan menyangkal memberikan hak istimewa kepada Beijing atas penggunaan pangkalan tersebut. Juru bicara militer menyatakan bahwa kapal perang Jepang akan menjadi kapal pertama yang berlabuh di pangkalan tersebut setelah diresmikan.
Melihat ekspansi pangkalan militer Beijing di luar negeri yang semakin cepat dan nyata, Amerika Serikat dan sekutu seperti Australia semakin waspada.
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, pada Jumat mengumumkan bahwa jika Partai Buruh memenangkan pemilu, pemerintah akan mengambil alih kembali Pelabuhan Darwin yang saat ini disewa oleh perusahaan Tiongkok dan mengembalikannya ke tangan rakyat Australia.
Pemerintah Wilayah Utara Australia pada tahun 2015 menyewakan Pelabuhan Darwin selama 99 tahun kepada perusahaan Tiongkok Landbridge Group, yang sejak itu terus memicu kontroversi terkait keamanan nasional.
Pelabuhan ini merupakan aset strategis di garis pantai utara Australia dan menjadi lokasi rotasi pasukan Marinir AS, serta menjadi pangkalan angkatan laut dan udara Australia. (Hui)
EtIndonesia. Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Sabtu (5 April) mengatakan kepada rakyat Amerika bahwa kebijakan tarif besar-besaran yang baru saja diluncurkan merupakan sebuah revolusi ekonomi. Ia mendorong rakyat untuk “tetap bertahan”, meskipun tidak mudah, namun hasil akhirnya akan menjadi bersejarah, dan “Amerika akan menjadi hebat kembali.”
Dalam unggahan di platform media sosial miliknya, “Truth Social,” Trump menyatakan, “Tiongkok mengalami dampak yang jauh lebih besar dibandingkan Amerika, bahkan jauh melebihi kita. Mereka dan banyak negara lain telah memperlakukan kita dengan sangat buruk. Kita dulu adalah ‘tiang cambukan’ yang bodoh dan tak berdaya, tetapi hal itu tidak akan terjadi lagi.”
Di akhir unggahannya, Trump menyemangati rakyat Amerika untuk tidak menyerah. “Ini adalah sebuah revolusi ekonomi, dan kita pasti akan menang. Tetaplah bertahan, ini memang tidak akan mudah, tetapi hasil akhirnya akan menjadi momen bersejarah. Kita akan membuat Amerika kuat kembali!!!”
Kebijakan tarif yang diumumkan Trump pada Rabu (2 April) mengguncang pasar keuangan global. Sebagai tanggapan, Partai Komunis Tiongkok (PKT) mulai memberlakukan tarif baru terhadap seluruh barang impor dari Amerika Serikat, menimbulkan kekhawatiran bahwa perang dagang global akan berkepanjangan. Dalam dua hari, pasar saham AS anjlok lebih dari 10%, dan indeks Nasdaq Composite masuk ke dalam wilayah pasar bearish.
Namun, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio pada Jumat (4 April) di pertemuan Menteri Luar Negeri NATO di Brussels menyatakan bahwa mengatakan ekonomi sedang runtuh adalah tidak tepat. Menurutnya, pasar sedang bereaksi terhadap “perubahan besar dalam tatanan global.”
“Namun pada akhirnya, selama pasar tahu aturan yang akan berlaku, selama aturan itu ditetapkan dan bisa diterapkan secara konsisten, pasar akan menyesuaikan. Perusahaan-perusahaan di seluruh dunia, termasuk yang terlibat dalam perdagangan dan bisnis global, hanya butuh mengetahui apa aturannya. Begitu mereka tahu, mereka akan menyesuaikan diri,” kata Rubio.
Kebijakan tarif 10% yang dikenakan oleh pemerintahan Trump terhadap hampir seluruh barang impor mulai berlaku pada Sabtu. Namun, Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS mengonfirmasi adanya masa tenggang 51 hari bagi barang-barang yang dikirim sebelum Sabtu waktu bagian timur AS. Tarif balasan yang lebih tinggi, antara 11% hingga 50%, dijadwalkan mulai berlaku pada Rabu mendatang (9 April).
Informasi terbaru menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan mulai merespons tarif ini dengan cepat. Perusahaan otomotif India, Tata Motors (TAMO.NS), pada Sabtu (5 April) menyatakan akan menghentikan ekspor mobil buatan Inggris dari merek Jaguar Land Rover (JLR) ke Amerika Serikat selama sebulan. Tarif impor sebesar 25% terhadap mobil dan truk ringan telah mulai berlaku sejak 3 April. (Hui)
Ukraina mengadakan upacara penghormatan bagi para korban sipil yang tewas akibat serangan rudal Rusia di kota Krivyi Rih, wilayah Ukraina tengah pada Sabtu (5 April). Serangan ini menjadi salah satu yang paling mematikan dari pihak Rusia sepanjang tahun ini, menewaskan sedikitnya 19 orang. Meskipun Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menengahi perjanjian gencatan senjata selama 30 hari antara Rusia dan Ukraina, tidak terlihat tanda-tanda bahwa gencatan senjata tersebut dihormati.
EtIndonesia. Krivyi Rih terletak sekitar 160 kilometer sebelah barat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia. Pada Jumat (4 April), kota ini diserang oleh rudal presisi Rusia. Pejabat setempat melaporkan bahwa serangan terhadap area permukiman ini menewaskan sedikitnya 19 orang, termasuk 9 anak-anak, serta melukai 61 orang lainnya—di antaranya seorang bayi berusia 3 bulan.
Moskow membantah menyerang warga sipil dan mengklaim bahwa serangan tersebut menargetkan sebuah pertemuan pejabat militer Ukraina.
Sebagai balasan, pada Sabtu, Ukraina meluncurkan serangan drone ke sebuah pabrik di wilayah Sungai Volga, Rusia.
Rusia menuduh Ukraina meningkatkan serangan terhadap infrastruktur energi miliknya pada Jumat. Namun, Ukraina menegaskan bahwa drone mereka hanya menargetkan fasilitas militer.
Pertengahan Maret lalu, di bawah mediasi Amerika Serikat, kedua belah pihak menyetujui gencatan senjata sementara selama 30 hari, termasuk penghentian serangan terhadap infrastruktur energi masing-masing. Namun, kedua negara saling menuduh pihak lain telah melanggar kesepakatan tersebut.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Moskow tidak berniat mengakhiri perang. Ia juga mendesak negara-negara sekutu untuk meningkatkan tekanan terhadap Rusia serta memperkuat sistem pertahanan udara Ukraina guna memaksa Rusia menghentikan agresinya. (Hui)
Kantor Kejaksaan Belgia menyatakan bahwa dalam kasus dugaan suap Huawei terhadap anggota Parlemen Eropa, tiga orang tambahan telah didakwa. Hingga saat ini, sudah ada delapan orang yang didakwa atas tuduhan korupsi, pencucian uang, dan keterlibatan dalam organisasi kriminal, meskipun identitas kedelapan orang ini belum diungkap ke publik.
EtIndonesia. Pada 13 Maret, polisi Belgia melakukan penggerebekan besar-besaran terkait kasus dugaan suap oleh Huawei, dan lima orang pertama didakwa. Kemudian, pada akhir Maret, tiga orang lagi juga didakwa atas tuduhan suap aktif, pencucian uang, dan keterlibatan dalam organisasi kriminal. Semua delapan tersangka saat ini ditahan, dan penyelidik sedang memeriksa secara rinci apakah terjadi penyalahgunaan dana publik atau tindakan suap.
Wakil Presiden Eksekutif Komisi Eropa yang bertanggung jawab atas “Kedaulatan Teknologi, Keamanan, dan Demokrasi,” Henna Virkkunen, mengatakan bahwa Parlemen Eropa sedang bekerja sama dalam penyelidikan. Ia juga menekankan bahwa kasus ini menjadi peringatan tentang situasi keamanan saat ini yang mengkhawatirkan.
“Tentu saja, kami bekerja sama dalam penyelidikan ini, untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi. Tetapi jika dilihat dari perspektif lingkungan keamanan secara keseluruhan, inilah sebabnya kami memperbarui strategi keamanan internal kami. Lingkungan keamanan saat ini sangat mengkhawatirkan,” ujarnya.
Virkkunen menyebutkan bahwa menurut hasil survei, 64% warga Uni Eropa khawatir terhadap isu-isu keamanan. Parlemen Eropa ke depannya juga akan meningkatkan legislasi terkait keamanan.
Menurut 5G Cybersecurity Toolbox yang disahkan oleh Uni Eropa pada tahun 2020, negara-negara anggota diwajibkan untuk membatasi atau melarang pemasok “berisiko tinggi” dalam penyediaan peralatan 5G. Pemasok tersebut termasuk Huawei dan ZTE.
Saat ini, hanya Austria, Hungaria, Bulgaria, dan Siprus yang belum mengumumkan rencana untuk menghentikan penggunaan produk dari perusahaan Tiongkok yang dinilai berisiko tinggi secara keamanan siber.
EtIndonesia. Militer Israel pada Jumat (4 April) menyatakan bahwa mereka terus memperluas operasi darat di wilayah Gaza. Di saat yang sama, dalam sebuah serangan udara di selatan Lebanon, pasukan Israel berhasil menewaskan seorang komandan kelompok Hamas.
Pada hari yang sama, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melanjutkan kunjungan empat harinya ke Budapest, Hongaria. Dalam pidatonya di Universitas Layanan Publik Ludovika, Netanyahu menekankan pentingnya sebuah negara yang kuat bagi rakyat Yahudi, serta mengucapkan terima kasih atas dukungan Hongaria terhadap Israel.
“Militer yang kuat, ekonomi yang kuat, diplomasi yang kuat. Kami beruntung, tidak hanya memiliki Amerika Serikat yang dipimpin oleh Presiden Trump sebagai mitra, terutama saat ini, tetapi juga Hongaria dan Perdana Menteri Orbán,” ujar Netanyahu.
Terkait surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu yang dikeluarkan oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas dugaan kejahatan perang, Perdana Menteri Hongaria Viktor Orbán menyatakan bahwa tindakan tersebut bermotif politik.
“Cukup banyak lembaga internasional kini jelas telah berubah menjadi alat politik. Sayangnya, salah satunya adalah Mahkamah Pidana Internasional, yang kini telah menjadi pengadilan politik,” ujar Viktor Orbán.
Pada hari itu, militer Israel merilis sebuah video yang menunjukkan pasukan IDF terus melakukan operasi darat di Gaza dan menghancurkan infrastruktur milik kelompok teroris Hamas. Sebelum melakukan serangan, Israel telah mengeluarkan perintah evakuasi penuh terhadap beberapa wilayah di Gaza Utara.
Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan pada hari Kamis untuk membahas situasi di Timur Tengah dan perang antara Israel dan Hamas. Dalam pertemuan itu, perwakilan Israel di PBB kembali mendesak Hamas untuk membebaskan semua sandera guna mengakhiri perang.
“Perang ini tidak akan berakhir mengikuti jadwal PBB. Perang baru akan berakhir ketika 59 sandera yang tersisa dibebaskan dan Hamas dijatuhkan,” ujar Danny Danon, Duta Besar Israel untuk PBB.
Di hari yang sama, militer Israel juga menyatakan bahwa mereka telah menewaskan Hassan Fahat, seorang komandan Hamas dalam sebuah serangan udara di kota Sidon, Lebanon Selatan. Dua orang lainnya juga tewas dalam serangan tersebut.
Fahat diketahui sebagai komandan Hamas di wilayah barat Lebanon dan telah merencanakan sejumlah serangan terhadap pasukan dan warga sipil Israel.
Setelah serangkaian serangan Israel terhadap fasilitas militer di Suriah, Menteri Luar Negeri Turkiye Hakan Fidan menyatakan kepada media bahwa serangan Israel telah melemahkan kemampuan pemerintah baru Suriah untuk menangkal ancaman terorisme, termasuk dari kelompok ISIS.
EtIndonesia. Telur dikenal sebagai “gudang nutrisi alami” karena kaya akan protein, lesitin, vitamin, dan berbagai mineral. Penelitian menemukan bahwa lansia yang mengonsumsi sebutir telur setiap hari mengalami empat peningkatan kesehatan yang signifikan.
Empat Manfaat dari Konsumsi Telur Harian
1. Meningkatkan Daya Ingat
Kuning telur mengandung 125 mg kolin (setara 25% kebutuhan harian), yang merupakan bahan utama dalam sintesis neurotransmiter asetilkolin, yang berperan langsung dalam penyimpanan dan pengambilan memori di otak.
Menurut American Journal of Clinical Nutrition, lansia yang makan satu butir telur setiap hari menunjukkan peningkatan skor tes daya ingat sebesar 15% setelah 12 minggu, serta kemampuan kognitif spasial yang lebih baik.
2. Memperkuat Tulang
Telur mengandung vitamin D dan fosfor yang membantu penyerapan kalsium dan meningkatkan kepadatan tulang. Studi menunjukkan lebih dari 50% lansia di atas usia 65 kekurangan vitamin D. Sebutir telur bisa memenuhi 20% kebutuhan harian vitamin D, dan mengurangi risiko patah tulang hingga 33%. Ahli gizi menyarankan konsumsi telur bersama susu atau produk kedelai untuk efek penguatan tulang yang lebih optimal.
3. Melancarkan Pembuluh Darah
Lesitin dalam telur membantu mengurangi penumpukan kolesterol jahat, sementara lutein dan zeaxanthin dapat meredakan peradangan pembuluh darah.
Penelitian dari Harvard menunjukkan bahwa lansia yang rutin makan telur memiliki risiko penyakit kardiovaskular 18% lebih rendah dibandingkan yang tidak mengkonsumsinya.
4. Meningkatkan Sistem Imun
Telur kaya akan protein berkualitas tinggi (bahan pembentuk sel imun), vitamin A (meningkatkan fungsi pelindung mukosa), vitamin D (mengatur aktivitas sel imun), serta zinc dan selenium yang penting untuk produksi antibodi dan perlindungan antioksidan.
British Journal of Nutrition melaporkan bahwa lansia yang makan telur setiap hari memiliki peningkatan kadar imunoglobulin IgA hingga 30%, yang efektif dalam mengurangi risiko infeksi saluran pernapasan.
Waktu dan Cara Terbaik Mengonsumsi Telur
Waktu terbaik untuk makan telur adalah sejam setelah sarapan, saat enzim pencernaan sedang aktif, sehingga penyerapan protein meningkat 20%. Hindari makan telur saat makan malam karena dapat menambah beban metabolisme.
Cara memasak terbaik adalah dengan merebus telur (direbus 8 menit agar kuning telur setengah matang), yang dapat mempertahankan 99% nutrisinya dan menjaga aktivitas lutein secara optimal.
Telur kukus cocok untuk lansia dengan sistem pencernaan lemah karena menjaga 40% lebih banyak vitamin B2 dibanding telur goreng.
Sebaiknya hindari menggoreng telur dengan suhu tinggi karena bisa merusak vitamin dan menambah asupan lemak yang berlebihan.
Telur untuk Kecantikan
Mengkonsumsi telur juga bermanfaat untuk kecantikan. Lesitin dalam telur dapat mempercepat regenerasi kulit, mengurangi flek usia dan pigmentasi kulit. Jika memiliki bintik hitam di wajah, konsumsi telur secara rutin dapat membantu memudarkannya secara efektif.
Catatan Khusus
Lansia dengan penyakit kantung empedu disarankan membagi satu butir telur menjadi dua kali konsumsi, misalnya setengah saat sarapan dan setengah lagi saat makan siang.
Penderita diabetes sebaiknya mengkonsumsi telur bersama sayuran tinggi serat seperti selada air atau seledri untuk memperlambat lonjakan gula darah.
Pasien penyakit ginjal harus berkonsultasi dengan dokter untuk mengatur asupan telur agar tidak membebani ginjal.
EtIndonesia. Presiden Trump menaikkan tarif perdagangan AS ke level tertinggi dalam lebih dari satu abad, memicu kepanikan di pasar keuangan global. Pasar saham global padai Jumat (4 April) kembali anjlok tajam. Saham AS mencatat rekor baru dengan penurunan lebih dari 1.500 poin selama dua hari berturut-turut untuk pertama kalinya dalam sejarah, dengan total nilai pasar yang menguap diperkirakan mencapai sekitar 6 triliun dolar AS.
Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 2.231,07 poin atau 5,50% setelah PKT mengumumkan tarif balasan sebesar 34% terhadap barang-barang impor dari AS. Dalam dua hari, Dow turun total 3.910,46 poin dan jatuh di bawah level 40.000, ditutup pada 38.314,86 poin. Pekan ini, Dow merosot 7,86%, menjadi penurunan terbesar sejak Juni 2020 saat pandemi.
Indeks S&P 500 turun 322,44 poin atau 5,97%, turun 9,08% dalam seminggu — penurunan mingguan terbesar sejak Maret 2020. Dalam dua hari, indeks ini merosot 596,89 poin dan ditutup pada 5.074,08 poin. Penurunan dari titik tertinggi terbaru mencapai 17%, mendekati wilayah pasar bearish.
Indeks Nasdaq, yang didominasi saham teknologi, turun 962,82 poin atau 5,82%, ditutup pada 15.587,79 poin. Dalam seminggu, Nasdaq turun 10,02%. Dari titik tertinggi dua bulan lalu, Nasdaq telah turun lebih dari 20%, secara resmi memasuki pasar bearish.
Indeks Semikonduktor Philadelphia juga turun 296,030 poin atau 7,60%, berakhir di 3.597,655 poin.
Bank investasi JPMorgan Chase & Co. memperkirakan kemungkinan resesi ekonomi global pada akhir tahun ini sebesar 60%, naik dari prediksi sebelumnya sebesar 40%.
Menurut Reuters, perang dagang ini menyebabkan kerugian pasar terbesar sejak meletusnya pandemi COVID-19.
Laporan dari Central News Agency (CNA) menyebutkan bahwa dari kelompok “Magnificent 7” saham teknologi AS, saham Apple dan Nvidia mengalami penurunan lebih dari 15% dalam dua hari, sementara Tesla turun 10% hanya pada tanggal 4 April. Ketiga perusahaan tersebut memiliki keterlibatan besar di pasar Tiongkok.
Penurunan tajam saham AS pada hari Jumat dipandang sebagai dampak dari kebijakan ekonomi baru Presiden Trump. Trump melihat kondisi ekonomi AS seperti “orang sakit”, dan tarif dianggap sebagai solusinya. Ia juga menegaskan bahwa kebijakan tersebut tidak akan berubah.
“Kepada para investor yang datang ke Amerika dan menanamkan banyak modal, kebijakan saya tidak akan berubah. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk menjadi kaya, lebih dari waktu-waktu sebelumnya.” Trump menulis di platform medianya sendiri, Truth Social.
Banyak analis meyakini bahwa pasar bull (naik) jangka panjang AS telah berakhir sejak Trump memicu perang tarif global. Dalam jangka pendek, pasar kemungkinan akan terus menurun, dan dampak jangka panjang terhadap pertumbuhan ekonomi sulit diprediksi.
“Ini adalah masalah besar, dan kecil kemungkinannya akan segera berakhir. Itu sebabnya pasar bereaksi negatif. Investor khawatir akan terjadi perang dagang balas dendam,” ujar Stephane Ekolo, analis strategi saham dari perusahaan pialang Tradition di London.
Senator AS dari Partai Republik, Ted Cruz, yang dikenal mendukung Trump, memperingatkan bahwa kebijakan tarif ini bisa menjadi “risiko besar” bagi perekonomian AS dan juga masa depan politik Partai Republik.
Cruz berharap Trump akan menggunakan tarif ini sebagai alat tawar-menawar untuk mendorong negara lain menurunkan hambatan perdagangan. Namun, ia juga mengingatkan bahwa perang dagang yang berlarut-larut akan membawa “konsekuensi buruk” bagi rakyat AS. (Hui)
EtIndonesia. Pada Jumat (4/4/2025), wilayah Midwest dan Selatan Amerika Serikat terus diterpa cuaca ekstrem. Hujan deras yang terus-menerus menyebabkan banjir besar, dan seorang anak laki-laki di Kentucky meninggal dunia saat dalam perjalanan ke sekolah. Bencana juga dilaporkan di negara bagian Tennessee, Arkansas, dan Missouri.
“Berdasarkan konfirmasi dari Departemen Kesehatan Tennessee, sejauh ini sudah ada lima orang yang meninggal dunia. Kami akan terus bekerja sama dengan FEMA dan pemerintah federal untuk mengkoordinasikan bantuan bencana tambahan yang diperlukan,” ujar Patrick Sheehan, Direktur Badan Manajemen Darurat Tennessee.
Amerika Serikat saat ini memasuki musim puncak tornado. Angin kencang dan mendadak menyapu sejumlah negara bagian di wilayah Selatan dan Tengah. Dalam beberapa hari terakhir, bencana ini telah merenggut sedikitnya 8 nyawa di Tennessee, Missouri, dan Indiana.
Pada Jumat pagi, Gubernur Kentucky Andy Beshear mengumumkan di media sosial bahwa seorang anak laki-laki di kota Frankfort terseret arus banjir saat berjalan menuju halte bus sekolah dan dinyatakan meninggal dunia.
Para ahli cuaca memperingatkan bahwa dalam beberapa hari ke depan, wilayah tengah AS diperkirakan akan kembali mengalami gelombang hujan lebat berturut-turut. Menurut citra satelit dari Pusat Prakiraan Cuaca Nasional, badai petir terlihat tersusun seperti deretan truk di langit Arkansas, Tennessee, dan Kentucky.
“Ini adalah badai besar yang berlangsung selama beberapa hari dan telah menyebabkan tornado, hujan deras, banjir, dan hujan es di seluruh wilayah negara bagian dari barat ke tengah Tennessee,” kata Gubernur Tennessee Bill Lee.
Menghadapi curah hujan yang memecahkan rekor, para ahli menyarankan masyarakat untuk memperhatikan peringatan cuaca real-time, memastikan sistem drainase berfungsi baik, dan menempatkan karung pasir dengan benar untuk menghalangi aliran air. Hal penting lainnya: jika jalanan sudah tergenang, jangan memaksakan diri untuk melintas karena bisa terseret arus deras.
“Sabtu adalah hari yang paling saya khawatirkan saat ini, karena atmosfer akan punya waktu untuk mengumpulkan kembali energi, yang berarti kita mungkin akan menghadapi badai petir yang berbahaya lagi. Ditambah lagi, tanah sudah jenuh oleh air, jadi setiap curah hujan tambahan akan langsung mengalir dan menyebabkan banjir,” ujar Ryan Husted, ahli meteorologi dari Badan Cuaca Nasional.
Jika tidak sempat mempersiapkan diri menghadapi banjir, para ahli menyarankan untuk segera pindah ke lantai paling atas rumah atau mencari tempat perlindungan yang aman. Namun, jika menghadapi angin kencang atau tornado, berada di lantai atas bisa justru berbahaya. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu memantau prakiraan cuaca secara aktif. (Hui)
Laporan wartawan NTD, Wang Ziyi dari Amerika Serikat
EtIndonesia. Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu (2/4/2025) mengumumkan penerapan tarif timbal balik terhadap seluruh dunia. Di antaranya, barang-barang impor dari Tiongkok dikenai tarif tambahan sebesar 34%. Lembaga otoritatif menyatakan bahwa putaran tarif baru dari AS ini akan berdampak lebih besar terhadap ekonomi Partai Komunis Tiongkok (PKT) dibandingkan perang dagang pada 2018–2019.”
“Ya, kemudian, Tiongkok (di bawah Partai Komunis Tiongkok) juga mengumumkan tarif balasan sebesar 34% terhadap seluruh produk impor buatan AS. Analis memperkirakan hal ini akan memicu eskalasi tarif dan sangat mungkin membuat Tiongkok menggali kuburnya sendiri,” ujar laporan Li Lan.
Kebijakan tarif timbal balik Trump pada 2 April mengenakan tarif antara 10% hingga 49% terhadap semua barang impor ke AS. Skala dan cakupannya yang luas mengejutkan dunia.
“Ini berarti, melalui tarif baru ini, Presiden Trump mengirim pesan jelas kepada perusahaan dalam dan luar negeri: Era globalisasi telah berakhir. Dalam proses ini, negara-negara di dunia akan mencoba membentuk kembali hubungan mereka dengan AS. Negara yang mendekat ke AS akan mendapat pengurangan atau penghapusan tarif. Sedangkan negara yang melawan, akan mendapat pukulan lebih keras,” kata Qin Peng, komentator politik dan analis senior ekonomi-politik.
Dalam putaran tarif baru ini, AS menaikkan tarif 34% terhadap produk Tiongkok, ditambah dengan 20% tarif sebelumnya, sehingga total tarif sejak Trump kembali ke Gedung Putih sudah mencapai 54% terhadap barang Tiongkok.
Sebagai tanggapan, rezim PKT mengumumkan pada Kamis bahwa mulai 10 April, semua barang impor asal AS akan dikenai tambahan tarif 34% dari tarif yang berlaku saat ini. Selain itu, Kementerian Perdagangan PKT dan beberapa lembaga lain mengumumkan akan memasukkan 16 entitas AS ke dalam daftar kontrol ekspor, serta akan memberlakukan pembatasan ekspor terhadap tujuh jenis logam tanah jarang menengah hingga berat.
“AS telah menempatkan Tiongkok (PKT) sebagai pesaing utama masa depan, sebagai musuh potensial nomor satu. Karena itu, apapun yang dilakukan PKT, AS tidak akan melepaskannya. Inilah kondisi mental PKT saat ini. Maka, mereka ingin menunjukkan posisi mereka sekarang dan menyiapkan pijakan untuk negosiasi di masa depan,” kata Li Hengqing, ekonom dari Institut Riset Informasi dan Strategi Washington.
Kebijakan tarif timbal balik AS kali ini juga menargetkan negara-negara ketiga seperti Vietnam, yang diduga digunakan PKT untuk menghindari tarif melalui reekspor.
“Tekanan terhadap perusahaan-perusahaan Tiongkok sangat besar saat ini, karena banyak dari mereka berorientasi ekspor. Sekarang mereka tidak bisa bertahan lagi, menghadapi tekanan hidup yang luar biasa besar. Ini adalah ujian yang sangat berat,” tambah Li Hengqing.
Beberapa lembaga pasar, termasuk Morgan Stanley dan Nomura, memperkirakan bahwa putaran tarif baru AS ini akan memberikan dampak terhadap ekonomi Tiongkok yang lebih besar dibandingkan perang dagang 2018–2019.
“PKT sebenarnya tidak punya banyak opsi. Strategi sirkulasi dalam negeri mereka tidak bisa berjalan karena mereka tidak bersedia melepaskan kepentingan sendiri. Artinya, PKT sekarang menghadapi tekanan dari empat arah: tarif, teknologi, keuangan, dan geopolitik. Jika mereka tidak segera menyesuaikan strategi terhadap AS, mereka akan menjadi pihak yang paling rugi dalam restrukturisasi ekonomi global ini,” Qin Peng menyimpulkan.
Pemimpin Partai Komunis Tiongkok (PKT), Xi Jinping, tengah mengubah Undang-undang domestik dan memperkuat kendali negara untuk melawan perang dagang AS–Tiongkok—sebuah strategi yang berisiko mengusir investasi asing dan semakin memperlambat pemulihan ekonomi Tiongkok yang sudah rapuh
Beijing mengumumkan pada 24 Maret bahwa Perdana Menteri Li Qiang menandatangani perintah yang memperkuat langkah balasan Tiongkok terhadap sanksi asing, dengan memberlakukan peraturan baru di bawah Undang-Undang Anti-Sanksi Asing. Aturan yang langsung berlaku ini memberi wewenang kepada Beijing untuk mencantumkan dan menghukum entitas yang melakukan “tindakan diskriminatif”, melalui pembekuan aset, penyitaan hak kekayaan intelektual (HKI), penolakan masuk, dan pelarangan perdagangan di berbagai sektor seperti pendidikan, sains, dan layanan hukum.
Bersamaan dengan revisi Undang-Undang Rahasia Negara yang mulai berlaku pada 1 Mei 2024—dan kini mencakup definisi samar tentang “rahasia kerja”—langkah-langkah ini memperkuat senjata hukum PKT dalam menghadapi perang dagang AS–Tiongkok, yang kembali memanas akibat ancaman tarif 20 persen dari Presiden AS Donald Trump.
Perubahan hukum ini menandai pergeseran dari keterbukaan menuju keamanan, didorong oleh strategi “sirkulasi ganda” Xi yang diluncurkan pada 2020. Strategi ini menekankan kemandirian domestik sambil tetap terlibat secara selektif dalam perdagangan global. Ini juga merupakan bagian dari agenda yang lebih luas untuk menghidupkan kembali ekonomi Tiongkok yang melambat sekaligus memperketat kendali PKT atas negara.
Undang-Undang Anti-Sanksi Asing, yang awalnya disahkan pada 2021, menargetkan sanksi asing seperti pembatasan AS terhadap kapas Xinjiang atau ekspor teknologi, dengan memungkinkan Tiongkok menyita HKI dan aset lain dari entitas yang mematuhi sanksi tersebut. Ini adalah alat balasan untuk melindungi kepentingan PKT dan menghukum perusahaan asing, terutama karena larangan teknologi AS—termasuk pembatasan semikonduktor—semakin meningkat di bawah kebijakan ekspor era Biden.
Peraturan tahun 2025 memperluas alat ini, memungkinkan larangan perdagangan sektoral yang bisa sangat merugikan perusahaan multinasional. Sementara itu, Undang-Undang Rahasia Negara yang diperluas kini mengklasifikasikan “rahasia kerja” dan data terkait keamanan nasional sebagai rahasia negara, dengan hukuman berat atas pengungkapan yang dianggap merugikan kepentingan negara. Ini membatasi transparansi, mencerminkan ketegangan dari Undang-Undang Anti-Mata-Mata 2023, yang memblokir akses asing ke teknologi penting dan data ekonomi seperti rantai pasokan atau keuangan.
Secara ekonomi, Beijing menyajikan hukum ini sebagai perlindungan terhadap inovasi dan stabilitas modal. Wewenang penyitaan HKI dalam Undang-Undang Anti-Sanksi Asing bertujuan mencegah perusahaan asing memanfaatkan sanksi untuk melemahkan kemajuan Tiongkok—seperti desain chip atau algoritma kecerdasan buatan—agar tetap menjadi aset domestik.
Demikian pula, Undang-Undang Rahasia Negara melindungi inovasi seperti semikonduktor dengan menjaga agar tetap berada di dalam Tiongkok, mendukung tujuan Xi akan kemandirian. Langkah-langkah ini juga membatasi pelarian modal: ancaman pembekuan aset mencegah entitas Tiongkok memindahkan uang atau teknologi ke luar negeri untuk menghindari sanksi, sementara pembatasan data mencegah ekstraksi informasi sensitif oleh pihak asing.
Pada 8 Maret, Kejaksaan Agung Rakyat Tertinggi PKT mempresentasikan Laporan Kerja 2025 di Kongres Rakyat Nasional ke-14, badan legislatif yang dikendalikan PKT, menyoroti fokus Beijing yang semakin besar terhadap penegakan HKI. Laporan itu mengungkap bahwa 21.000 orang telah dituntut atas kejahatan terkait HKI sepanjang 2024.
Meski diklaim sebagai upaya melindungi HKI, strategi penegakan ini semakin menjadi alat untuk menjaga kendali PKT atas sektor-sektor sensitif. Penindakan domestik—ditambah dengan undang-undang luas seperti Undang-Undang Anti-Sanksi Asing—menciptakan lingkungan hukum yang dipenuhi unsur keamanan, mengisolasi rezim dari pengawasan luar.
Perubahan ini meningkatkan risiko bagi perusahaan asing di Tiongkok, yang kini tunduk pada standar hukum yang tidak transparan dan penegakan yang bermotif politik. Misalnya, sebuah perusahaan teknologi bisa kehilangan hak patennya karena mematuhi sanksi AS, sementara produsen mungkin menghadapi audit “rahasia kerja” yang invasif. Peraturan sengketa HKI yang baru—disorot oleh The National Law Review—juga memperberat beban kepatuhan dan meningkatkan kemungkinan penyitaan HKI.
Kondisi ini secara langsung menggagalkan upaya terbaru untuk menarik investasi asing. Di Forum Pembangunan Tiongkok, Perdana Menteri Li mengajak para CEO global dan mempromosikan pentingnya Tiongkok—namun kenyataan di lapangan menunjukkan hal sebaliknya.Foreign Direct Investment (FDI) atau Investasi langsung asing sudah anjlok 99 persen dalam tiga tahun terakhir, dan pemulihan tampak tidak mungkin dengan semakin kuatnya kontrol otoriter.
Arah isolasionis ini tak hanya menghambat inovasi dan integrasi global, tetapi juga mengancam program konsumsi domestik senilai $41 miliar milik Xi. Dengan ekonomi yang sudah rapuh karena ketidakstabilan pasar properti, hilangnya modal asing dan berkurangnya penciptaan lapangan kerja bisa membahayakan miliaran dolar ekspor AS dan semakin menunda pemulihan jangka panjang Tiongkok.
PKT semakin mempersenjatai hukum HKI dan kerahasiaan sebagai alat balasan atas isolasi akibat tarif era Trump dan sanksi G7, menyatukan aspek ekonomi dan keamanan dalam posisi yang menyerupai benteng. Undang-Undang Anti-Sanksi Asing 2021 melawan larangan teknologi AS dengan memberi wewenang penyitaan HKI dari entitas yang mematuhi sanksi Barat, sementara perluasan Undang-Undang Rahasia Negara 2024 melindungi Beijing dari tekanan eksternal dengan secara luas mendefinisikan “rahasia kerja” dan menghukum kesalahan penanganan data—mengenai semua perusahaan, baik domestik maupun asing.
Pesan dari PKT sangat jelas: patuhi sanksi, hilangkan HKI-mu, bagikan informasi sensitif, dan bersiap untuk diawasi. Namun, serangan balik hukum ini sarat dengan ironi. Xi, yang berulang kali mengecam Trump atas tarif dan pembatasan dagang, menyatakan di KTT APEC 2024 di Lima bahwa “Unilateralisme dan proteksionisme tanpa kendali, serta ekonomi dunia yang semakin terfragmentasi, mengancam untuk membalikkan tren globalisasi ekonomi.”
PKT mungkin percaya bahwa pembatasan yang lebih ketat akan memaksa AS untuk bernegosiasi, dan memberi Tiongkok akses pasar AS yang lebih baik. Namun lebih mungkin, undang-undang ini justru akan mengusir investasi asing, semakin merusak ekspor Tiongkok, dan memperdalam isolasi, memperlambat ekonomi Tiongkok lebih jauh.
Pandangan yang diungkapkan dalam artikel ini merupakan opini penulis dan tidak serta merta mencerminkan pandangan The Epoch Times.
Antonio Graceffo, Ph.D., adalah analis ekonomi Tiongkok yang menghabiskan lebih dari 20 tahun di Asia. Ia lulusan Shanghai University of Sport, memiliki gelar MBA dari Shanghai Jiaotong University, dan mempelajari keamanan nasional di American Military University.
Setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan tarif tambahan terhadap Tiongkok, muncul pertanyaan baru: ke mana perginya barang-barang ekspor Tiongkok senilai 400 miliar dolar AS atau setara Rp 6.400 Triliun yang tadinya masuk ke pasar Amerika Serikat?
EtIndonesia. Menurut laporan The Wall Street Journal pada Jumat (4 April), para ekonom memperingatkan bahwa tarif tinggi dari AS bisa menyebabkan sebagian besar barang-barang ekspor Tiongkok yang sebelumnya dijual ke Amerika Serikat dialihkan ke pasar global, memperburuk apa yang disebut sebagai “guncangan Tiongkok”. Hal inilah yang dikhawatirkan dan diantisipasi oleh banyak negara.
Pengumuman tarif baru dari Amerika Serikat terhadap hampir semua negara pada Rabu (2 April) telah membuat banyak negara geram, namun pada saat yang sama mereka juga tidak ingin barang-barang murah dari Tiongkok membanjiri pasar mereka sendiri.
Para ekonom meyakini bahwa ketika negara-negara lain mulai mengambil langkah balasan dan membentengi pasar mereka, perang dagang bisa dengan cepat meluas dan melibatkan lebih banyak negara.
AS Mengimpor Barang Tiongkok Senilai USD 440 Miliar per Tahun
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, dalam wawancaranya pada Jumat menyatakan bahwa tanpa pasar Amerika, ekonomi Tiongkok tidak akan bisa bertahan.
“Saya rasa tarif yang diberlakukan Presiden Trump akan menghancurkan model bisnis mereka,” kata Bessent. “Mereka butuh pasar kita.”
Menurut data dari Biro Sensus AS, pada tahun 2024 Amerika Serikat mengimpor sekitar USD 440 miliar barang dari Tiongkok.
Data dari PBB dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menunjukkan bahwa pada 2023:
20% produk baja yang diimpor AS berasal dari Tiongkok.
Lebih dari 25% produk elektronik impor berasal dari Tiongkok.
33% alas kaki berasal dari Tiongkok.
75% mainan berasal dari Tiongkok.
91% payung yang diimpor AS juga berasal dari Tiongkok.
Tidak ada satu negara pun yang mampu atau mau menggantikan Amerika Serikat sebagai pasar untuk barang-barang tersebut, apalagi jika harus mengorbankan industri dan lapangan kerja dalam negeri demi menerima barang murah dari Tiongkok.
Bessent juga memperingatkan bahwa Tiongkok kini sedang mengalami deflasi, resesi, dan stagnasi ekonomi, dan mereka sedang mencoba menyelamatkan diri melalui ekspor. Namun, model bisnis ini tak bisa mereka hentikan begitu saja.
Ketika AS mengurangi impor dari Tiongkok, barang-barang Tiongkok yang tidak terserap harus mencari pasar baru. Lonjakan ekspor Tiongkok telah menimbulkan ketegangan dengan negara-negara ekonomi utama dunia. Jika barang-barang yang sebelumnya dijual ke AS dialihkan ke negara lain, konflik perdagangan bisa makin meningkat.
Menurut penelitian Profesor Ekonomi Universitas Peking, Lu Feng, pada 2024 terdapat 198 gugatan dagang terhadap Tiongkok yang diajukan ke WTO—dua kali lipat dari tahun sebelumnya dan mencakup hampir setengah dari seluruh sengketa yang diajukan ke WTO.
Negara-negara seperti Brasil, India, Meksiko, Indonesia, Argentina, Inggris, dan Chili kini ikut dalam barisan negara-negara Barat untuk melakukan penyelidikan anti-dumping terhadap berbagai barang impor dari Tiongkok.
Tiongkok Menguasai 31% Manufaktur Dunia — Seberapa Jauh Bisa Diekspor Lagi?
Dengan Tiongkok kini menguasai 31% sektor manufaktur global, muncul pertanyaan besar di era proteksionisme ini: masih seberapa banyak lagi Tiongkok bisa mengekspor ke dunia?
Beijing Berupaya Membalas, Trump: “Langkah yang Salah”
Para ekonom memperkirakan, dengan skala tarif Trump yang di luar dugaan, pemerintah Partai Komunis Tiongkok (PKT) mungkin harus mencari lebih banyak cara untuk menstabilkan ekonomi.
Kepala Ekonom Tiongkok di Citigroup, Xiangrong Yu, menyatakan bahwa tanpa langkah-langkah stimulus tambahan, tarif baru dari AS bisa mengurangi pertumbuhan ekonomi Tiongkok 0,5 hingga 1 poin persentase pada tahun 2025.
Pada 4 April, PKT menggugat AS di WTO atas tarif baru tersebut, menuntut penghapusan langkah-langkah sepihak dari Washington. Di hari yang sama, Beijing juga mengumumkan tarif balasan sebesar 34% terhadap barang-barang AS.
Menanggapi hal ini, Presiden Trump mengatakan bahwa Beijing telah membuat langkah yang keliru, dan memperingatkan bahwa akibatnya akan berat bagi Tiongkok.
The Wall Street Journal sebelumnya melaporkan bahwa Presiden Xi Jinping belajar dari perang dagang sebelumnya bahwa jika Tiongkok membalas dengan tarif yang setara, justru Tiongkok yang akan lebih rugi karena nilai impor Tiongkok dari AS jauh lebih kecil dibandingkan nilai impor AS dari Tiongkok.
EtIndonesia. Baru-baru ini, seorang mahasiswi lulusan hukum di Tiongkok mengunggah video yang memperlihatkan dirinya menangis sambil mengeluhkan kondisi kerjanya. Ia mengatakan bahwa gajinya hanya RMB.2.500 per bulan (Rp 5,5 juta). Namun potongan untuk asuransi sosial mencapai RMB.1.800. Setelah dipotong, ia hanya menerima sekitar RMb.700 yuan—artinya, upah hariannya hanya sekitar RMB.30 .
Setelah memperhitungkan biaya hidup sehari-hari, ia justru harus mengeluarkan uang untuk bisa bekerja. Dalam keadaan tertekan, ia berkata: “Saya sudah tidak bisa hidup seperti ini,” dan keluhannya pun menuai simpati dari banyak netizen.
“Saya baru pulang kerja. Bos saya bilang, asuransi sosial saya harus dipotong dari gaji. Gaji saya awalnya RMB.2.500 , tapi setelah dipotong RMB.1.800 untuk asuransi, sisa hanya RMB.700 . Setiap hari saya hanya dapat sekitar RMB.30-an .” Demikian dalam video yang beredar pada 3 April 2025.
Ia menjelaskan bahwa ia tetap harus membayar asuransi sosial karena itu adalah syarat wajib untuk mendapatkan sertifikat magang sebagai pengacara.
“Kalau kamu tidak membayar asuransi sosial, kamu tidak bisa menjadi pengacara magang. Kalau tidak magang, kamu tidak bisa menjadi pengacara profesional.”
Ia lanjut berkata: “Saya harus naik metro seharga RMB.6 sekali jalan, jadi RMB.12 per hari hanya untuk transportasi. Saya juga harus makan. Artinya setiap hari saya harus tambah uang untuk bisa bekerja.”
Ia juga mengeluhkan bahwa sebagai lulusan hukum, untuk bisa bekerja di bagian legal sebuah perusahaan harus punya pengalaman. Sementara untuk jadi pegawai negeri atau hakim/jaksa, saingannya sangat besar dan umumnya harus lulusan pascasarjana.
“Kalau kamu kerja di firma hukum seperti saya, kamu bahkan tidak bisa bayar asuransi sosial sendiri, dan tidak bisa mendaftarkan sertifikat.”
Sambil menangis ia berkata: “Mahasiswa hukum sekarang benar-benar menyedihkan. Saya masih bisa hidup karena pernah kerja sebagai guru les dan juga dibantu uang dari kakek nenek. Kalau tidak ada itu, saya tidak bisa hidup. Saya benar-benar tidak punya uang, dan setiap hari saya harus tambah uang untuk bekerja.”
Keluhan ini menuai empati luas dari netizen di Tiongkok. Beberapa komentar dari mereka:
“Apa yang kamu alami, kami juga pernah mengalaminya. Bertahanlah, kalau tidak kuat lebih baik cepat-cepat ganti jalur.”
“Nak, jangan menangis. Nanti juga kamu terbiasa. Siapa sih yang bukan sapi dan kuda zaman sekarang?”
“Jangan ambil jurusan hukum atau keuangan kalau kamu tidak punya dukungan finansial dari keluarga.”
“Mahasiswa kedokteran malah lebih parah nasibnya.”
“Ini benar-benar kejam. Bagaimana anak-anak muda ini bisa bertahan hidup setelah lulus?”
Kondisi Lapangan Kerja di Tiongkok Memburuk
Dalam beberapa tahun terakhir, ekonomi Tiongkok terus menurun dan lapangan kerja menjadi semakin sulit. Jutaan lulusan perguruan tinggi tidak bisa menemukan pekerjaan yang sesuai, dan akhirnya memilih untuk ‘berbaring’ atau menyerah begitu saja.
Pada 30 Oktober 2024, seorang lulusan hukum lainnya juga mengunggah video. Ia mengatakan bahwa ia mendapat tawaran kerja di firma hukum dengan gaji hanya 1.200 yuan, dan masih harus keluar uang untuk bisa bekerja. Bahkan, pekerjaan dengan kondisi seperti itu pun sangat sulit untuk didapat.
Ada juga mahasiswi yang mengaku bahwa di kampusnya, jurusan hukum punya tingkat penyerapan kerja paling rendah.
Banyak mahasiswa hukum terpaksa pindah jalur agar bisa bertahan hidup:
“Jangan bahas lagi. Saya lulusan transfer S1 hukum, tapi setelah lulus langsung kerja jadi teknisi.”
“Lulusan 2024 kerja di pabrik sebagai R&D, sekarang sudah resign dan menganggur di rumah.”
oleh Luo Tingting /Wen Hui – Disadur dari New Tang Dynasty
Video yang beredar menunjukkan terjadinya ledakan besar di pusat perbelanjaan Yidong Shopping Center di Kota Shijiazhuang, Provinsi Hebei, Tiongkok. Warganet menyebutkan adanya korban luka dan tewas. Diduga pelaku melakukan aksi “balas dendam terhadap masyarakat” dengan mengendarai mobil sedan putih yang membawa bahan peledak dan menabrakkan diri ke mal tersebut.
EtIndonesia. Pada 3 April 2025, banyak video beredar di media sosial Tiongkok yang menunjukkan terjadinya ledakan dahsyat di sekitar kawasan Sky Garden, Shijiazhuang. Ada yang menyebut ledakan terjadi langsung di Sky Garden, sementara yang lain mengatakan lokasinya di pusat perbelanjaan Yidong yang berdekatan.
Dalam salah satu video, terdengar sirene meraung di jalanan, dan asap tebal akibat ledakan membumbung di antara gedung-gedung tinggi. Seorang petugas keamanan terdengar berteriak melalui walkie-talkie: “Di bawah tanah, di bawah tanah!”
Video lain memperlihatkan beberapa mobil pemadam kebakaran terparkir di depan gedung besar bertanda “Yidong Shopping Center”, dan ambulans yang lalu lalang mengevakuasi korban luka. Kaca jendela di dekat area parkir hancur berkeping-keping akibat ledakan.
Pemerintah PKT Belum Umumkan Informasi Resmi
Hingga saat ini, pemerintah Partai Komunis Tiongkok (PKT) belum mengeluarkan pernyataan resmi, diduga untuk menjaga stabilitas sosial (dalam istilah pemerintah disebut “weiwen”). Namun berbagai informasi telah beredar di kalangan warga:
Ada yang mengatakan seorang pemilik properti meledakkan kantor pengelola gedung sebagai aksi balas dendam.
Ada juga yang menyebut mobil putih tersebut membawa bahan mudah terbakar dan meledak di basement.
Sumber lain mengatakan bahwa mobil tersebut penuh dengan kembang api dan detonator, lalu sengaja ditabrakkan ke dalam mal.
Video Mobil Putih Diduga Dihapus dari Internet
Video yang menampilkan mobil putih tersebut diduga sudah disensor atau dihapus dari internet, namun masih ada tangkapan layar yang beredar. Dalam salah satu gambar, tampak sebuah mobil sedan putih berada di dalam lobi mal, tepat di depan toko sepatu bermerek “Camel”. Pintu mobil terbuka, namun tidak terlihat penumpang di dalamnya. Gambar lain menunjukkan seorang petugas keamanan sedang memeriksa mobil tersebut.
Tangkapan layar selanjutnya menunjukkan toko “Camel” tersebut hancur total akibat ledakan, dengan puing-puing berserakan di seluruh area.
Menurut informasi publik, merek Camel dimiliki oleh Guangdong Camel Apparel Co., Ltd., yang dikenal dengan produk sepatu kulit pria kelas atas. Alamat toko Camel di Yidong Shopping Center sesuai dengan lokasi dalam tangkapan layar: Lantai 1, No. 386, Jalan Zhayingnan, Distrik Yuhua, Kota Shijiazhuang.
Ledakan Ganda dan Dugaan Aksi Balas Dendam
Seorang warga lokal mengatakan bahwa terjadi dua ledakan berurutan, yang langsung membuat kerumunan orang panik dan berlarian keluar dari gedung. Namun, belum jelas apakah itu dua ledakan di lokasi yang sama atau dua lokasi berbeda yang meledak secara bersamaan.
Di platform Douyin (TikTok versi Tiongkok), beberapa komentar warga lokal menyatakan bahwa ini adalah aksi balas dendam terhadap masyarakat. Salah satu komentar menyebutkan bahwa ada 11 korban tewas dan luka-luka dalam kejadian tersebut.
Komentar lain menyebutkan, “Terakhir kali kejadian seperti ini terjadi adalah tahun 2001.”
Kilas Balik Ledakan Shijiazhuang 2001
Menurut data publik, pada 16 Maret 2001, seorang pria bernama Jin Ruchao melakukan aksi balas dendam terhadap masyarakat dengan meledakkan beberapa gedung tempat tinggal di Kota Shijiazhuang. Ia menempatkan bahan peledak sebelumnya dan meledakkannya dari jarak jauh. Pemerintah PKT menyebutnya sebagai “Insiden Ledakan Besar 3.16 Shijiazhuang”, yang menewaskan 108 orang dan melukai 38 lainnya.
Richard Nixon mengakhiri Standar Emas, Bill Clinton meratifikasi NAFTA (North American Free Trade Agreement), dan Donald Trump—tak kalah ambisius dalam tujuannya—pada 2 April 2025 mengumumkan serangkaian tarif balasan besar-besaran yang dirancang untuk menata ulang sistem perdagangan global yang dibentuk pasca Perang Dunia Kedua.
Presiden memulai dengan melukiskan gambaran kehancuran Amerika di Rose Garden dan mengulang tema utama dalam satu dekade karier politiknya. Ia mengatakan bahwa negara telah “dijarah, dirampok, diperkosa, dan dijungkirbalikkan” oleh para mitra dagang, baik lawan maupun sekutu. “Wajib pajak telah dicurangi selama lebih dari 50 tahun,” katanya kepada kerumunan di Gedung Putih yang mencakup anggota kabinet dan serikat pekerja yang mengenakan helm proyek. “Tapi itu tidak akan terjadi lagi.”
Lalu, disajikanlah grafik berwarna, sebagai taruhan bahwa tarif ini akan membawa hasil—dan pada akhirnya menjadi Legacy masa jabatan keduanya.
Pemerintahan Trump akan memberlakukan tarif sebesar 10 persen untuk semua impor secara umum, namun tarif individu yang lebih tinggi akan dikenakan kepada negara-negara yang dianggap sangat tidak adil dalam praktik perdagangannya terhadap Amerika Serikat. Sebelumnya, ia sudah menjanjikan bahwa “Imbal balik” atau resiprokal adalah istilah yang digunakan secara harfiah.
“Berapa pun mereka kenakan ke kita,” kata Trump pada Februari mengenai kebijakan perdagangan yang akan datang, “kita akan kenakan hal yang sama ke mereka.” Sebelum acara dimulai, seorang pejabat senior Gedung Putih menjelaskan perhitungan baru ini kepada wartawan, “Karena presiden baik hati terhadap dunia, kita hanya mengenakan setengahnya.”
Trump mengungkap tarif baru ini—dihitung bukan hanya berdasarkan tarif yang dikenakan negara lain atas barang AS, tetapi juga manipulasi mata uang dan hambatan perdagangan lainnya—dalam grafik biru, putih, dan kuning yang menyebabkan pasar saham Wall Street anjlok.
Tidak ada yang luput, baik lawan maupun sekutu. Karena Tiongkok mengenakan tarif sebesar 67 persen, maka AS akan mengenakan “tarif timbal balik yang didiskon” sebesar 34 persen, menurut jadwal baru yang dipegang presiden. Demikian pula, karena Uni Eropa mengenakan tarif 39 persen, pemerintahnya akan mengenakan tarif 20 persen. Pemerintah merilis daftar lengkap tarif saat Trump menandatangani perintah eksekutif berdasarkan International Emergency Economic Powers Act tahun 1977.
“Defisit perdagangan kronis tidak lagi hanya menjadi masalah ekonomi,” kata Trump. “Ini adalah keadaan darurat nasional yang mengancam keamanan dan cara hidup kita.” Mengenai tarif individu, ia menambahkan, “Sungguh mencengangkan seberapa tinggi angka yang harus dikenakan untuk menghentikan kecurangan.”
Secara umum, para ekonom berpendapat bahwa tarif pada dasarnya adalah pajak, karena produsen akan meneruskan biaya tersebut ke konsumen. “Tarif Trump akan menyebabkan harga naik dan jumlah barang yang tersedia di AS berkurang. Semakin tinggi dan luas tarifnya, semakin besar pengurangan barang dan semakin besar kenaikan harga,” kata Norbert Michel dari CATO Institute, yang memperkirakan kemungkinan inflasi, sebuah masalah yang katanya “sangat sulit untuk diatasi oleh The Fed.”
Pandangan ini secara umum dipegang oleh pemerintahan dari George H.W. Bush hingga Barack Obama. Namun Trump menolak ortodoksi itu dan memilih mengikuti instingnya sendiri.
Meskipun kebijakan perdagangan ini luas, namun seharusnya tidak mengejutkan bagi siapa pun yang telah mendengarkan dan memahami janji-janji Trump—bukan hanya sejak ia masuk politik, tetapi sepanjang kariernya.
“Mereka datang ke sini, mereka jual mobil, VCR mereka, dan mereka menghancurkan perusahaan-perusahaan kita,” kata Trump muda mengenai defisit perdagangan yang saat itu dijalankan AS dengan Kuwait dan Jepang dalam penampilannya di acara Oprah Winfrey tahun 1988. “Mereka sedang menghabisi negara kita.” Gedung Putih kembali menampilkan dan membagikan klip tersebut pada Rabu. “Presiden Trump telah menyuarakan hal ini selama puluhan tahun,” tulis Wakil Presiden J.D. Vance di X.
Republikan di Gedung Putih saat ini sangat berbeda dari para pemimpin Partai Republik sebelumnya yang jauh lebih bersahabat dengan Wall Street. Menteri Keuangan Scott Bessent menjadi berita utama ketika ia mengatakan kepada investor bahwa “akses terhadap barang murah bukanlah esensi dari Mimpi Amerika,” begitu pula dengan Menteri Perdagangan Howard Lutnick ketika ia mengatakan bahwa naik turunnya pasar saham “setengah persen dalam sehari bukanlah faktor utama dari hasil kita.” Sebaliknya, fokus mereka adalah pada “berkembangnya” industri Amerika.
Meski terasa seperti perubahan suasana, sentimen ini tidak sepenuhnya asing di kalangan konservatif. Trump adalah yang pertama menerapkan kebijakan proteksionis dalam skala sebesar ini, namun para pendukungnya bersikeras bahwa dia hanya menggali dari sumur yang telah lama ada.
“Bagi saya, negara datang sebelum ekonomi; dan ekonomi ada untuk rakyat. Saya percaya pada pasar bebas, tetapi saya tidak menyembahnya. Dalam hierarki yang benar, pasar harus diarahkan untuk melayani manusia—bukan sebaliknya,” tulis Pat Buchanan, komentator sayap kanan, mantan penasihat presiden, dan mantan calon presiden, pada tahun 1998.
Senator Eric Schmitt bisa saja mengutip Buchanan Rabu ketika senator dari Missouri dan sekutu dekat Trump itu mengatakan, “Amerika bukan zona ekonomi. Ini bukan pusat perbelanjaan dengan bandara. Ini adalah sebuah negara. Ini adalah rakyat. Ini adalah rumah kita.”
Trump telah lama menyuarakan argumen seperti itu, dan ia mendapat poin konsistensi dari para pendukungnya. Pertanyaannya adalah apakah kebijakan perdagangannya dapat menghadirkan ekonomi yang melesat seperti yang dijanjikan dalam kampanyenya. Sebelum pengumuman, seorang pejabat Gedung Putih menggambarkan tarif timbal balik sebagai “aturan emas untuk era emas baru.” Wall Street mungkin menganggapnya sebagai resep menuju resesi.
Analis di Goldman Sachs menaikkan peluang terjadinya perlambatan ekonomi dari 20 persen dalam proyeksi sebelumnya menjadi lebih dari sepertiga, yakni 35 persen, menjelang pengumuman tersebut, mengutip dampak tarif terhadap belanja konsumen dan pasar keuangan. Trump mengatakan bahwa para peragu tidak dapat dipercaya: “Mereka salah soal NAFTA. Mereka salah soal Tiongkok. Mereka salah soal Kemitraan Trans-Pasifik.” Bahkan, “setiap prediksi tentang perdagangan selama 30 tahun terakhir” yang dibuat oleh sekelompok “globalis” yang tidak disebutkan namanya, menurutnya, “telah terbukti salah.”
Presiden bersumpah bahwa kebijakan perdagangan baru ini akan membawa kembali lapangan kerja, menjadikan “Amerika makmur kembali,” dan Gedung Putih menyebut acara ini sebagai “Hari Pembebasan,” mengundang tamu kehormatan yang mencakup para pekerja kerah biru dan anggota Kongres.
Ini adalah, tanpa diragukan, perubahan kebijakan perdagangan paling signifikan dalam beberapa dekade, jika tidak lebih. Apakah Amerika akan jatuh ke dalam resesi atau bangkit menuju era keemasan seperti yang dijanjikan, tarif ini akan menjadi Legacynya. Selain seorang pekerja otomotif dari Detroit, presiden berdiri sendirian di panggung Gedung Putih.
“Ini akan menjadi momen besar,” prediksi presiden. “Saya pikir kalian akan mengingat hari ini. Kita akan berurusan dengan negara yang benar-benar merdeka. Kita akan punya bangsa yang sangat bebas dan indah. Ini akan menjadi Hari Pembebasan di Amerika, dan mudah-mudahan, suatu hari nanti kalian akan melihat ke belakang dan berkata, kalian tahu, dia benar.”
Dari RealClearWire
Pandangan yang diungkapkan dalam artikel ini adalah opini penulis dan tidak serta-merta mencerminkan pandangan The Epoch Times.
Philip Wegmann adalah koresponden Gedung Putih untuk Real Clear Politics. Sebelumnya ia menulis untuk The Washington Examiner dan telah melakukan peliputan investigatif terkait korupsi kongres dan penyimpangan institusional.