Gempa Berkekuatan Magnitudo 6,3 Melanda Afghanistan Barat, Jumlah Korban Tewas Lebih dari 2.000 orang
The Associated Press
Gempa berkekuatan magnitudo 6,3 melanda di Afghanistan barat pada Sabtu (7 Oktober) pagi. Pusat gempa terletak sekitar 40 kilometer barat laut kota kuno Herat. Gempa tersebut diikuti oleh tiga gempa susulan yang sangat kuat, berkekuatan 6,3, 5,9 dan 5,5 serta guncangan yang lebih kecil.
Perkiraan awal menyebutkan jumlah korban tewas lebih dari 2.000 orang dan ribuan lainnya terluka.
Seorang dokter setempat mengatakan bahwa ambulans pemerintah dan swasta sedang mengangkut korban luka dari pusat gempa dan sekitarnya ke rumah sakit.
Menurut laporan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa terjadi sekitar pukul 11.00 waktu setempat, diikuti oleh beberapa gempa susulan kuat segera setelah gempa, dengan magnitudo terkuat mencapai 6,3.
Angka-angka tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen, tetapi jika benar, jumlah korban akan melampaui jumlah korban gempa bumi yang melanda Afghanistan timur pada Juni 2022, yang menghantam wilayah pegunungan yang terjal, meratakan batu, dan rumah-rumah dari batu bata dan menewaskan sedikitnya 1.000 orang.
Pada hari Minggu, orang-orang berusaha menggali korban tewas dan terluka dengan tangan mereka di Herat, memanjat bebatuan dan puing-puing. Orang-orang yang selamat dan korban terjebak di bawah bangunan yang telah runtuh ke tanah, wajah mereka berwarna abu-abu karena debu.
Sebuah video yang dibagikan secara online menunjukkan orang-orang membebaskan seorang bayi perempuan dari sebuah bangunan yang runtuh setelah terkubur hingga ke lehernya dalam puing-puing. Sebuah tangan terlihat menggendong tubuh bayi itu saat tim penyelamat mengeluarkannya dari tanah. Tim penyelamat mengatakan bahwa itu adalah ibu dari bayi tersebut. Tidak jelas apakah sang ibu selamat.
Abdul Wahid Rayan, juru bicara Kementerian Informasi dan Kebudayaan Taliban mengatakan pada hari Minggu bahwa jumlah korban tewas lebih tinggi dari yang dilaporkan sebelumnya. Desa-desa telah hancur, dan ratusan warga sipil terkubur di bawah reruntuhan, katanya seraya menyerukan bantuan segera.
“Selain 2.060 korban tewas, 1.240 orang terluka dan 1.320 rumah hancur total,” kata Rayan.
Setidaknya selusin tim telah dikerahkan untuk membantu upaya penyelamatan, termasuk dari militer dan organisasi nirlaba seperti Bulan Sabit Merah.
Badan migrasi PBB telah mengerahkan empat ambulans dengan dokter dan konselor dukungan psikososial ke rumah sakit regional. Setidaknya tiga tim kesehatan keliling sedang dalam perjalanan menuju distrik Zenda Jan, yang merupakan salah satu daerah yang terkena dampak paling parah.
Doctors Without Borders mendirikan lima tenda medis di Rumah Sakit Regional Herat untuk menampung hingga 80 pasien. Pihak berwenang telah merawat lebih dari 300 pasien, menurut lembaga tersebut.
Irfanullah Sharafzai, juru bicara Bulan Sabit Merah Afghanistan, mengatakan tujuh tim sibuk dengan upaya penyelamatan sementara tim lain berdatangan dari delapan provinsi terdekat.
“Sebuah kamp sementara telah didirikan untuk orang-orang yang kehilangan rumah mereka dan membutuhkan tempat tinggal untuk saat ini,” kata Sharafzai kepada The Associated Press.
“Apapun yang dapat kami lakukan untuk membantu masyarakat miskin dan membutuhkan di saat yang sulit ini.”
Tim dari kelompok bantuan tersebut menggambarkan kehancuran di dekat Herat jauh lebih buruk daripada yang dikhawatirkan sebelumnya, dengan seluruh desa rata dengan tanah.
Negara tetangga Pakistan mengatakan bahwa mereka sangat sedih dengan gempa tersebut. “Kami sedang melakukan kontak dengan pihak berwenang Afghanistan untuk mendapatkan penilaian langsung mengenai kebutuhan mendesak mereka yang terkena dampak gempa,” kata Kementerian Luar Negeri.
“Pakistan akan memberikan semua dukungan yang memungkinkan untuk upaya pemulihan.”
Bintang kriket Afghanistan, Rashid Khan, mengatakan bahwa ia menyumbangkan seluruh bayarannya dari Piala Dunia Kriket untuk membantu para korban gempa bumi di Herat. “Segera, kami akan meluncurkan kampanye penggalangan dana untuk mengajak mereka yang dapat membantu orang-orang yang membutuhkan,” katanya kepada 1,9 juta pengikutnya di X.
Duta Besar Jepang untuk Afghanistan, Takashi Okada, menyampaikan belasungkawa melalui platform media sosial X, bahwa ia “sangat berduka dan sedih mendengar berita gempa bumi di provinsi Herat.”
Sambungan telepon masih belum stabil di Herat setelah bencana, sehingga sulit untuk mendapatkan rincian dari daerah yang terkena dampak.
Sejak Taliban kembali berkuasa pada tahun 2021, bantuan internasional telah ditarik, menyebabkan Afghanistan mengalami krisis kemanusiaan yang serius.
Siapa di Balik Layar Serangan Militan Palestina Hamas ke Israel Memicu Spekulasi
oleh Luo Tingting
Organisasi bersenjata Palestina Hamas pada 7 Oktober pagi, tiba-tiba melancarkan serangan ke Israel. Segera setelah itu Israel melancarkan serangan balik, sehingga terjadilah perang sengit antara kedua belah pihak. Banyak pengamat berpendapat bahwa serangan berskala besar dan tiba-tiba oleh Hamas terhadap Israel itu pasti mendapat dukungan dari negara besar.
Hamas menembakkan ribuan roket ke Israel timur dan selatan, sementara puluhan orang teroris menerobos perbatasan Palestina – Israel dan memasuki komunitas di Israel untuk menyerang dengan membabi-buta, sehingga banyak korban jiwa berjatuhan.
Menurut Layanan Medis Darurat Israel, jumlah korban tewas di Israel telah meningkat menjadi 250 orang, dan lebih dari 1.500 orang terluka, 270 di antaranya cukup serius terluka.
Organisasi militan Hamas juga menyandera sejumlah warga Israel, termasuk tentara Israel.
Pasca serangan Hamas tersebut, Israel langsung melancarkan serangan udara balasan ke wilayah Gaza Palestina. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan : “Kita sedang berperang dan kita akan memenangkan perang tersebut”. “Musuh-musuh kita akan menanggung akibat yang belum pernah terjadi sebelumnya”.
“Tujuan pertama kami adalah melenyapkan kekuatan musuh yang menyusup ke wilayah kami selain juga memulihkan keamanan dan ketenangan masyarakat yang terkena dampak dari serangan. Sedangkan tujuan kedua kami adalah membuat musuh di Gaza menanggung akibat dari perbuatan mereka. Dan tujuan ketiga adalah memperkuat front lain agar jangan sampai ada orang yang salah bergabung dalam perang ini,” kata Benjamin Netanyahu.
Komunitas internasional juga menanggapinya, terutama Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB Volker Turke mengatakan : “Serangan ini telah meninggalkan dampak yang mengerikan kepada warga sipil Israel … Warga sipil tidak akan pernah diperbolehkan menjadi sasaran serangan”.
Amerika Serikat, Inggris, Uni Eropa, Perancis, Jerman, Republik Ceko dan negara-negara lain mengutuk serangan terhadap negara Israel dan rakyatnya ini sebagai tindakan teroris, dan mendukung pembelaan diri Israel. Mesir, Turkiye, Rusia dan negara-negara lain meminta semua pihak untuk menahan diri.
Pecahnya perang sengit secara tiba-tiba antara Palestina dengan Israel ini telah memicu diskusi hangat di kalangan pengamat : Apakah krisis di Timur Tengah akan segera pecah ? Siapa yang menjadi “hantu” dibalik perang itu ?
Komentator independen Cai Shenkun dalam pesannya di platform “X” pada 7 Oktober menyebutkan : “Serangan besar-besaran Hamas terhadap Israel pasti mendapat dukungan dari negara besar. Tujuan memprovokasi perang adalah untuk membuat kacau Timur Tengah dan mengalihkan fokus opini publik dari perang Rusia – Ukraina dan krisis Selat Taiwan ke topik Timur Tengah. Bagi seorang Netanyahu yang berjiwa keras, sambil menyatakan bahwa Israel telah memasuki keadaan perang, ia pasti ingin membalas serangan !”
Mantan Komando Angkatan Laut Tiongkok, Letkol. Yao Cheng mengatakan : “Serangan tiba-tiba dan berskala besar terhadap Israel yang dilakukan oleh Hamas Palestina, organisasi yang oleh sebagian besar negara ditetapkan sebagai organisasi teroris ini perlu dipertanyakan, dari mana kekuatan gempurnya yang begitu besar, sehingga mampu sekaligus melepaskan hampir 5.000 rudal dan roket ke kamp militer Israel. Bagaimana mereka bisa begitu berani menghadapi Israel yang kekuatan militernya tidak dapat diremehkan ?”
Yao Cheng percaya bahwa Rusia kecil kemungkinannya untuk mendukung Hamas karena seperlima dari lebih 5 juta orang di Israel berasal dari Rusia. Ketika Rusia menginvasi Ukraina, Israel juga tidak mengutuknya. Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan antara Israel dan negara-negara tetangga Arab juga baik, meskipun hubungan dengan Suriah, Lebanon, dan Iran masih tegang. Tetapi, Tiongkok memiliki banyak transaksi senjata dengan Iran. Dan, baru-baru ini Xi Jinping menyambut hangat Presiden Suriah yang datang ke Tiongkok untuk menghadiri Asian Games.
“Amerika Serikat sangat peduli terhadap keselamatan Israel sehingga ia tidak bisa berpangku tangan, jadi kesimpulannya adalah bahwa Tiongkok adalah yang paling dicurigai sebagai kekuatan pendorong di balik layar serangan Hamas”.
Yao Cheng juga mengatakan bahwa tindakan Partai Komunis Tiongkok ini sekaligus membantu Putin mengurangi tekanan yang dihadapi, selain juga mengalihkan perhatian militer AS dari PKT di Selat Taiwan dan Laut Tiongkok Selatan. Jika hal ini menyebabkan Perang Timur Tengah Keenam, PKT masih ada langkah berikutnya yaitu menghasut Kim untuk melakukan provokasi yang saatnya kira-kira bertepatan dengan adanya pemilu di Taiwan dan Amerika Serikat. Dengan demikian Xi Jinping berharap keinginannya untuk menyerang Taiwan mendapat kelancaran”.
Ketika media Partai Komunis Tiongkok memberitakan tentang Hamas menyerang Israel, ternyata banyak komentar yang mendukung Hamas.
Qin Peng, seorang komentator politik di AS mengatakan dalam program TV “Pengamatan Qin Peng”, bahwa kekacauan di Timur Tengah bermanfaat bagi PKT. Hal ini akan mengurangi perhatian Amerika Serikat terhadap Asia-Pasifik, dan pada saat yang sama, PKT dapat terus bertindak sewenang-wenang. Dalam beberapa tahun terakhir, PKT banyak diuntungkan oleh hubungannya dengan Timur Tengah.
Qin Peng percaya bahwa sesuai dengan tradisi PKT yang suka menyebabkan kekacauan bagi Amerika Serikat dan negara yang dijuluki “imperialis” lainnya. Jadi dugaan cukup masuk akal jika PKT dituduh berada di belakang layar yang menggalang dukungan bagi Iran dan Hamas untuk menyulut perang. (sin)
Puncak Gelombang Mini Infeksi Ketiga, Gelombang Perjalanan Liburan Panjang dapat Menyebabkan Penyebaran Epidemi
Liu Haiying dan Mingyu
Banyak tempat di Tiongkok yang mengalami puncak mini infeksi ketiga dan klinik rawat jalan penuh. Pada saat yang sama, gelombang perjalanan selama libur Hari Nasional dapat menyebabkan gelombang penyebaran epidemi sehingga menimbulkan kekhawatiran.
“Saya menelepon saudara perempuan saya. Saya ingin memberinya kue bulan untuk Festival Pertengahan Musim Gugur. Dia terinfeksi, dan putrinya juga positif. Dia sudah pergi ke rumah sakit kesehatan ibu dan anak, mengantri untuk mendapatkan suntikan setiap hari, dan mendapat suntikan setiap pagi. Dia menyuruh saya agar tidak mengunjunginya dan memakai masker saat keluar rumah. Bukan hanya banyak orang yang jatuh sakit akhir-akhir ini, tetapi juga banyak yang terkena mata merah, dan tampaknya istri bosnya dan anak-anaknya semua terkena. Jadi, jika Anda keluar rumah sekarang, apa yang harus Anda lakukan? Pakai masker. Jangan pergi ke tempat keramaian jika Anda bisa, terutama selama liburan panjang,” ujar warga Tiongkok seperti dikutip NTD Asia Pasific (30/9/2023).
Menurut beberapa dokter, peningkatan jumlah infeksi kasus COVID baru-baru ini di Tiongkok telah dikaitkan dengan meningkatnya proporsi varian EG.5.
“Jumlah pasien demam di rumah sakit telah meningkat. Saya melihat seorang teman berkata di lingkaran pertemanan, ‘Virus corona yang sudah mati mulai menyerang saya lagi.’ Sebenarnya virus tidak mati tetapi Virus corona terus bermutasi. WHO telah mendaftarkan strain mutan virus corona baru EG.5 sebagai strain yang menjadi perhatian utama. Virus ini lebih mudah menular dibandingkan strain mutan sebelumnya. Dalam populasi, virus ini lebih mudah menular dibandingkan strain mutan sebelumnya. lebih mungkin menyebabkan penyakit berat dan ringan, dan perjalanan penyakitnya juga relatif lama. Strain yang bermutasi ini memiliki ciri-ciri menyebar dengan cepat dan memiliki kemampuan untuk melarikan diri yang kuat. Selain itu, perlindungan terhadap populasi saat ini pada dasarnya adalah lebih baik daripada tidak sama sekali, dan semua orang mungkin tertular tanpa menyadarinya,” kata Ling Chumian, dokter jaga di Departemen Anestesiologi di Rumah Sakit Union Medical College Wuhan.
Banyak orang khawatir bahwa gelombang perjalanan liburan panjang dan penularan silang yang terjadi baru-baru ini pasti akan menyebabkan penyebaran epidemi dalam skala besar.
“Infeksi ketiga telah memasuki puncak kecil. Pada bulan Agustus, kami merilis video yang mengatakan bahwa epidemi akan segera bangkit kembali. Menurut data bulan Agustus dari CDC Tiongkok , jumlah orang yang tertular virus corona baru masih terus bertambah. Seperti yang saya katakan, penularan virus corona ini semakin kuat, dan kedepannya akan ada empat atau lima kasus positif. Menurut data, jumlah kasus yang parah dan kematian masih terkonsentrasi pada orang yang terinfeksi penyakit bawaan yang dikombinasikan dengan new coronavirus. Liburan Festival Pertengahan Musim Gugur tahun ini juga relatif lama, dan semua orang ingin keluar untuk bersenang-senang, sehingga mobilitas orang pasti akan meningkatkan risiko penularan virus COVID,” ujar Li Yadong, dokter spesialis anak di Rumah Sakit Afiliasi Kedua Universitas Pengobatan Tiongkok Tianjin.
Sejak September, bangsal rawat jalan dan bangsal anak di banyak wilayah di Tiongkok telah dipenuhi oleh pasien yang menderita pneumonia. Media Tiongkok melaporkan bahwa kejadian pneumonia mikoplasma telah meningkat baru-baru ini, terutama di beberapa wilayah selatan Tiongkok, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, dengan puncaknya pada bulan Juli dan Agustus, dan puncak kecil setelah dimulainya tahun ajaran baru di bulan September, dengan peningkatan lebih dari 50 persen.
Li Li, seorang dokter yang merawat di Departemen Kedokteran Pernapasan dan Perawatan Kritis di Rumah Sakit Tsinghua Changgeng Beijing, anak perusahaan dari Universitas Tsinghua, mengatakan bahwa puncak infeksi virus syncytial pernapasan dan mikoplasma memang diamati secara signifikan lebih awal di klinik, yang didahului oleh putaran infeksi virus parainfluenza, dan peningkatan jumlah virus corona baru.
Dokter anak Rumah Sakit Anak Kota Shenyang, Wang Yang berkata: “Sekarang kami (rumah sakit) masih dalam kondisi tempat tidur penuh, volume pasien rawat jalan juga sangat banyak, banyak paru-paru anak-anak yang memang membentuk pneumonia, atau bahkan perubahan pneumonia lobar yang lebih berat. Di bangsal pediatrik, Mycoplasma pneumoniae masih merupakan organisme yang paling banyak ditemukan, sedangkan organisme lain seperti pneumovirus, respiratory syncytial virus, rhinovirus juga tersebar. Karakteristik pasien yang dirawat di rumah sakit, berusia antara 5 dan 10 tahun, manifestasi utama adalah demam dan batuk, beberapa pasien mungkin mengalami demam lebih dari 5 hari atau bahkan seminggu.”
Penduduk di Jiangsu berkata : “Penyebaran pneumonia mikoplasma sangat merajalela akhir-akhir ini. Anak-anak di taman kanak-kanak mengalami demam dan harus mengambil cuti setiap hari, dan saya juga tertular. Pertama, anak saya tertular herpangina, lalu kami tertular dengan pneumonia bersama-sama.”
Teng Yan, seorang dokter anak di Provinsi Jiangsu: “Baru-baru ini, pneumonia mikoplasma menjadi lebih umum, dan sebagian besar manifestasinya adalah pneumonia lobar. Manifestasi utamanya adalah peradangan parenkim pada sebagian segmen paru-paru, atau seluruh segmen paru-paru, atau bahkan seluruh lobus paru-paru. Pencitraan sinar-X dada atau CT menunjukkan perubahan seperti paru-paru berwarna putih bersisik.”
Baru-baru ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Guangdong, Guangxi, Hunan dan tempat lain mengeluarkan pemberitahuan bahwa penyakit mata merah baru-baru ini memasuki periode insiden tinggi.
Luo Xiaoyang, wakil kepala dokter di Departemen Oftalmologi Rumah Sakit Rakyat Provinsi Guangdong: “Dalam dua minggu terakhir, ada lebih banyak anak-anak dan bahkan orang dewasa dengan penyakit mata merah di klinik rawat jalan.”
Penduduk di Guangxi: “Sejak hari (sindrom mata merah muda) merebak, saya harus mencuci tangan hampir sepuluh atau dua puluh kali sehari, yaitu, apa pun yang saya sentuh, saya selalu mencuci tangan, dan saya tidak melakukannya punya kebiasaan mengucek mata atau semacamnya. Akhirnya, tidak dapat menghindar juga.” (Hui)
Jumlah Anak-Anak Beijing yang Menderita Demam dan Perlu Infus Mencapai Terbanyak dalam 40 Tahun Terakhir
Rumah Sakit Anak di Beijing dipenuhi anak-anak yang menderita demam serius dan butuh infus
NTD
Baru-baru ini, Rumah Sakit Anak di Beijing penuh sesak oleh pasien, banyak anak-anak yang menderita demam tinggi datang ke rumah sakit untuk mendapatkan infus. Beberapa warganet mengatakan, antrian infus belum pernah terlihat selama 40 tahun terakhir. Klaim resmi dari pihak berwenang adalah “infeksi pneumonia mikoplasma”. Tapi masyarakat cenderung percaya bahwa itu merupakan akibat terinfeksi COVID-19.
Video online menunjukkan, ruang infus Rumah Sakit Anak Beijing dipenuhi oleh anak-anak dan orang tua bahkan masih berjubel orang di tengah malam.
Sebuah Video bercerita : “Baru-baru ini, banyak anak yang mengalami demam berulang yang tidak mampu diatasi dengan obat turun panas dan obat anti radang. Saat diperiksa di rumah sakit dokter mendiagnosis paru-paru putih. Ini benar-benar merupakan ancaman pneumonia, infeksi pneumonia mikoplasma”.
“Beijing Evening News” melaporkan bahwa pada 7 Oktober, ruang tunggu bagian penyakit dalam anak di Rumah Sakit Wanita dan Anak “Shunyi” Beijing terlihat penuh dengan orang-orang yang menunggu perawatan. 16 orang dokter yang praktik bersamaan masih belum cukup untuk memenuhi permintaan. Kabarnya, 1 September mulai masuk sekolah, jumlah anak sakit yang datang berobat ke rumah sakit sudah meningkat secara signifikan, dan lebih dari setengah pasien anak-anak itu terserang infeksi pneumonia mikoplasma.
Mrs. Wang, seorang warga Beijing kepada reporter Epoch Times mengatakan, bahwa ini jelas adalah manifestasi dari epidemi virus partai komunis Tiongkok (COVID-19). Dia sendiri juga positif terinfeksi. Saat ini epidemi di Beijing kembali melanda cukup serius dengan gejalanya seperti pilek, mata berair, kehilangan penglihatan. Bahkan dirinya pun sempat selama beberapa jam tidak dapat melihat sesuatu. Dan ingus yang dibuang dari hidungnya terlihat berdarah. Ini bahkan lebih serius dari sebelumnya.
Partai Komunis Tiongkok (PKT) selalu menyembunyikan kebenaran mengenai epidemi ini. Setelah lockdown epidemi dilonggarkan pada akhir tahun lalu, para pejabat dengan sengaja meremehkan epidemi virus komunis Tiongkok ini, sehingga informasi semakin tidak transparan. Namun, sebenarnya virus komunis Tiongkok belum hilang.
Sedikitnya 104 orang praktisi Falun Gong dihukum secara ilegal pada September tahun ini
PKT terus menganiaya Falun Gong. Menurut “Minghui.org”, pada bulan September tahun ini mereka telah mencatat sedikitnya 104 orang praktisi Falun Gong di daratan Tiongkok yang telah dihukum secara ilegal oleh PKT dengan masa tahanan mulai dari 8 bulan hingga 10 tahun.
Di antara praktisi yang dijatuhi hukuman ilegal itu, 35 orang adalah lansia berusia di atas 60 tahun, bahkan beberapa sudah berusia 90-an. Misalnya: Liao An’an, seorang praktisi wanita Falun Gong berusia 87 tahun dari Kota Baiyin, Provinsi Gansu, ia dijatuhi hukuman 6,5 tahun penjara secara ilegal, dan Yang Yuzhen, juga praktisi wanita Falun Gong berusia 87 tahun dari Kota Qingdao, Provinsi Shandong, ia dijatuhi hukuman 1 tahun penjara secara ilegal.
Penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong di Tiongkok terjadi di 18 provinsi, daerah otonom, dan kota yang berada langsung di bawah pemerintah pusat. Di antara ini, penganiayaan di Provinsi Jilin adalah yang paling tinggi dengan menjatuhkan hukuman penjara bagi 21 orang praktisi Falun Gong yang tidak berbuat salah secara hukum dalam 1 bulan.
Pada saat yang sama, PKT juga melakukan pemerasan uang terhadap praktisi Falun Gong. Pada September tahun ini saja tidak kurang dari RMB. 480.000,- uang tunai milik praktisi telah diambil secara ilegal oleh hakim, jaksa, polisi PKT. (sin)
Warga Sipil Palestina di Kawasan Hamas Diminta untuk ‘Pergi Sekarang’ Saat Israel Mempersiapkan Serangan Balasan
Pada hari libur besar Yahudi, militan Hamas menyerbu kota-kota Israel, menewaskan ratusan orang dan membawa puluhan sandera kembali ke tempat persembunyian mereka di Gaza
Mimi Nguyen Ly
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak warga sipil Palestina yang berada di lokasi-lokasi yang dikuasai Hamas di Jalur Gaza untuk segera meninggalkan tempat tersebut, dengan harapan mereka akan mengosongkan tempat tersebut sebelum militer Israel melakukan serangan balasan atas serangan terbaru kelompok militan HAMAS terhadap Israel dan warganya yang dimulai pada Sabtu 7 Oktober.
“Saya katakan kepada penduduk Gaza: Pergilah sekarang karena kami akan beroperasi secara paksa di mana-mana,” kata Netanyahu mengenai tempat-tempat persembunyian Hamas di Gaza, menurut sebuah pernyataan yang diunggah di X sekitar pukul 4:25 pagi hari Minggu waktu setempat dari Tel Aviv.
Perdana Menteri sebelumnya pada Sabtu menyatakan bahwa serangan Hamas yang tidak beralasan dan mematikan telah memaksa Israel ke dalam “keadaan perang” setelah kelompok militan melancarkan serangan lintas batas yang mengejutkan ke Israel dari udara, darat, dan laut.
Serangan mendadak yang belum pernah terjadi sebelumnya ini membuat Hamas menyusup ke wilayah Israel dan menembakkan ribuan roket ke Israel dari Gaza.
“Pagi ini, di hari Sabat dan hari libur, Hamas menyerbu wilayah Israel dan membunuh warga tak berdosa termasuk anak-anak dan orang tua. Hamas telah memulai perang yang brutal dan jahat,” katanya dalam pesannya di X, mengabarkan kepada dunia tentang tindakan perang yang dilakukan oleh HAMAS terhadap warga Israel.
Hingga Sabtu malam, lebih dari 300 warga Israel terbunuh dalam invasi Hamas, menurut media Israel.
Kementerian Kesehatan Israel melaporkan bahwa lebih dari 1.800 warga Israel terluka, termasuk 18 orang dalam kondisi kritis dan 267 orang dalam kondisi parah.
Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa mereka telah menewaskan lebih dari 200 militan yang terlibat dalam serangan terbaru di Israel, yang dilaporkan oleh banyak media sebagai kematian warga Gaza atau Palestina, yang menyamakan antara warga sipil Palestina dengan mereka yang berpartisipasi dalam kegiatan kekerasan.
Para pemimpin dari negara-negara demokrasi liberal mengutuk tindakan Hamas, sementara Taliban di Afghanistan menyuarakan dukungannya kepada HAMAS.
Puluhan warga Israel juga telah diculik oleh Hamas, dengan kekhawatiran bahwa para sandera akan dibawa ke tempat persembunyian Hamas di Gaza-sebuah strategi untuk menghalangi apa yang mereka ketahui akan terjadi serangan militer Israel di lokasi mereka.
“Kami akan menang dalam perang ini meski harus membayar mahal. Ini adalah hari yang sangat sulit bagi kita semua,” demikian bunyi pesan Netanyahu.
“Hamas ingin membunuh kita semua. Ini adalah musuh yang membunuh anak-anak dan ibu-ibu di rumah mereka, di tempat tidur mereka, musuh yang menculik para orang tua, anak-anak dan wanita muda, yang membantai dan membantai warga negara kita, termasuk anak-anak, yang hanya keluar untuk menikmati liburan.”
Hari Sabtu merupakan puncak dari festival panen yang diperintahkan oleh Taurat, Sukkot, selama seminggu penuh bagi orang-orang Yahudi.
Netanyahu berjanji bahwa ia akan menggunakan seluruh kemampuan Pasukan Pertahanan Israel untuk menggagalkan serangan mendadak Hamas yang terbaru.
“IDF akan segera menggunakan semua kekuatannya untuk menghancurkan kemampuan Hamas. Kami akan menghancurkan mereka dan kami akan membalas dengan paksa hari kelam yang mereka paksakan kepada Negara Israel dan warganya,” katanya, seraya menambahkan, “Semua tempat di mana Hamas dikerahkan, bersembunyi, dan beroperasi, di kota yang jahat itu, akan kami ubah menjadi reruntuhan.”
IDF : Hamas Membunuh Warga Sipil Israel yang Tak Bersalah
IDF “akan sangat terukur dalam merespon,” kata juru bicara IDF, Letnan Kolonel Jonathan Conricus, dalam pengarahan langsung dari Tel Aviv pada Sabtu malam waktu setempat.
Militer Israel, “tidak seperti musuh-musuh kami, menjunjung tinggi nyawa manusia,” katanya. “Namun saya juga dapat meyakinkan Anda bahwa hari ini adalah hari yang berbeda dan respon yang akan diberikan Israel terhadap Hamas tidak akan seperti apa pun yang telah kami lakukan di masa lalu.”
Ratusan militan Hamas telah menyeberang dari Jalur Gaza ke Israel sejak Sabtu pagi dan “menyerang puluhan komunitas Israel dan pangkalan IDF, dan pergi dari rumah ke rumah, dari rumah ke rumah untuk mencari warga sipil Israel, mengeksekusi warga sipil Israel dengan darah dingin di rumah-rumah mereka, dan kemudian terus menyeret warga sipil dan personil militer Israel ke Gaza,” menurut Letnan Kolonel Conricus.
“Dan dalam hal warga sipil, saya berbicara tentang wanita, anak-anak, orang tua, penyandang cacat yang diseret ke Gaza oleh para teroris dari jalur Gaza,” katanya.
Sementara lebih dari 3.000 roket telah ditembakkan ke Israel oleh Hamas dari jalur Gaza, Iron Dome Israel – sebuah sistem pertahanan yang mendeteksi dan mencegat roket jarak pendek dan peluru artileri yang masuk – telah menjadi sangat penting dalam mencegah jatuhnya banyak korban yang dapat diakibatkan oleh roket-roket tersebut, kata Letnan Kolonel Conricus.
“Mayoritas korban yang kami derita berasal dari pertempuran jarak dekat, atau lebih tepatnya, eksekusi dan pembunuhan berdarah dingin terhadap warga sipil dan tentara Israel oleh Hamas,” jelasnya.
Langkah Selanjutnya
Prioritas pertama IDF adalah memulihkan situasi di selatan Israel untuk memastikan keamanan bagi masyarakat Israel di sana, kata Letnan Kolonel Conricus. Setelah itu, IDF berencana untuk mendapatkan “penghitungan penuh dan komprehensif dari jumlah warga Israel,” dan memperhitungkan semua warga sipil dan tentara, termasuk menetapkan lokasi mereka.
Prioritas kedua adalah “memastikan perbatasan ditutup dan serangan di masa depan dicegah serta Hamas tidak memiliki kesempatan lain untuk menyerang Israel,” katanya.
“Ketiga, dan ini sudah berlangsung, kami akan mulai menyerang target-target militer Hamas di Gaza. Dan itu adalah tahap ketika kami mulai merespons agresi dan serangan Hamas,” tambahnya.
“Itu biasanya merupakan fase ketika dunia mulai menghitung jumlah kematian warga Palestina dan menguliahi kita tentang kemanusiaan dan penggunaan kekuatan.”
Melawan narasi yang berpotensi seperti ini, Letnan Kolonel Conricus menyatakan: “Izinkan saya mengingatkan semua orang bagaimana hal ini dimulai – dimulai dengan pembantaian dan eksekusi berdarah dingin terhadap warga sipil Israel oleh Hamas, tanpa alasan, ke Israel.
“Tingkat kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap warga sipil Israel akan menghasilkan respons Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Hamas.
“Hamas-lah yang bertanggung jawab atas kekerasan ini. Setiap orang Israel yang terbunuh dan setiap orang Palestina yang terbunuh-itu adalah darah di tangan Hamas dan mereka bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi dan akan terjadi dalam beberapa hari dan minggu ke depan seiring dengan berlangsungnya perang ini.”
Melanie Sun dan The Associated Press berkontribusi dalam laporan ini.
Dunia Bereaksi atas Serangan Mengejutkan oleh Militan Hamas terhadap Israel
Reuters
Kelompok militan Palestina, Hamas, melancarkan serangan terbesar terhadap Israel dalam beberapa tahun terakhir pada Sabtu 7 Oktober
Berikut ini beberapa reaksi dunia.
Amerika Serikat
“Tidak pernah ada pembenaran untuk terorisme. Kami berdiri dalam solidaritas dengan pemerintah dan rakyat Israel, dan menyampaikan belasungkawa kami atas nyawa warga Israel yang hilang dalam serangan-serangan ini,” ujar Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri AS.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan: “Dalam beberapa hari ke depan, Departemen Pertahanan akan bekerja untuk memastikan bahwa Israel memiliki apa yang dibutuhkan untuk mempertahankan diri dan melindungi warga sipil dari kekerasan dan terorisme yang tidak pandang bulu.”
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Utusan perdamaian PBB untuk Timur Tengah, Tor Wennesland, mengatakan: “Ini adalah jurang yang berbahaya, dan saya mengimbau semua pihak untuk mundur dari jurang tersebut.”
Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Tuerk mengatakan:
“Serangan ini memiliki dampak yang mengerikan bagi warga sipil Israel… Warga sipil tidak boleh menjadi target serangan.”
Jerman
“Berita mengerikan sampai kepada kami hari ini dari #Israel. Kami sangat terkejut dengan tembakan roket dari Gaza dan kekerasan yang meningkat. Jerman mengutuk serangan-serangan yang dilakukan oleh Hamas dan mendukung Israel,” kata Kanselir Jerman Olaf Scholz di media sosial.
Prancis
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengutuk keras serangan tersebut.
“Saya menyampaikan solidaritas penuh saya kepada para korban, keluarga mereka dan orang-orang yang dekat dengan mereka,” katanya.
Arab Saudi
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyerukan “penghentian kekerasan dengan segera.”
Mesir
Mesir memperingatkan akan “konsekuensi serius” dan menyerukan untuk “menahan diri secara maksimal dan menghindari mengekspos warga sipil pada bahaya lebih lanjut.”
Kanada
“Kanada mengutuk keras serangan teroris saat ini terhadap Israel. Tindakan kekerasan ini sama sekali tidak dapat diterima. Kami mendukung Israel dan sepenuhnya mendukung haknya untuk mempertahankan diri. Pikiran kami bersama semua orang yang terkena dampaknya. Kehidupan warga sipil harus dilindungi,” kata Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau di X.
Inggris
“Inggris dengan tegas mengutuk serangan mengerikan yang dilakukan oleh Hamas terhadap warga sipil Israel. Inggris akan selalu mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri,” kata Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly.
Uni Eropa
Kepala Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen mengatakan: “Saya dengan tegas mengutuk serangan yang dilakukan oleh Hamas terhadap Israel. Itu adalah terorisme dalam bentuknya yang paling keji.”
Kepala kebijakan luar negeri Josep Borrell mengatakan: “Kami dengan tegas mengutuk serangan yang dilakukan oleh Hamas. Kekerasan yang mengerikan ini harus segera dihentikan. Terorisme dan kekerasan tidak akan menyelesaikan apa pun.”
Turki
“Kami menyerukan agar semua pihak menahan diri,” kata Presiden Turki Tayyip Erdogan.
Rusia
Rusia melakukan kontak dengan Israel, Palestina, dan negara-negara Arab sehubungan dengan eskalasi konflik Israel-Hamas, kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov, yang mendesak agar semua pihak menahan diri.
Ukraina
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengutuk apa yang disebutnya sebagai “serangan teror” terhadap Israel dan mengatakan bahwa hak Israel untuk mempertahankan diri “tidak dapat diragukan lagi.”
Polandia
“Saya terkejut dengan serangan brutal hari ini terhadap Israel oleh Hamas. Serangan roket dan penahanan warga sipil sebagai sandera membangkitkan penentangan terdalam kami. Polandia mengutuk keras semua tindakan kekerasan,” kata Presiden Polandia Andrzej Duda.
Republik Ceko
“Serangan yang dilakukan dari Jalur Gaza merupakan tindakan terorisme yang menyedihkan terhadap Negara Israel dan penduduk sipil,” kata Presiden Ceko Petr Pavel dalam sebuah pernyataan
“Serangan roket dan penyusupan pasukan komando Hamas ke Israel akan menghalangi setiap upaya untuk solusi damai bagi konflik Palestina-Israel untuk waktu yang lama.”
Italia
“Sebuah pertemuan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Giorgia Meloni diadakan hari ini untuk membahas situasi dramatis yang terjadi di Israel, yang telah menjadi target serangan militer dan teroris,” kata sebuah pernyataan. “Pemerintah mengikuti perkembangan situasi dengan penuh keprihatinan … Perhatian khusus diberikan pada keamanan komunitas Yahudi di negara ini.”
Uni Emirat Arab
“UEA menyerukan agar semua pihak menahan diri dan segera melakukan gencatan senjata untuk menghindari dampak yang lebih serius,” kantor berita resmi mengutip pernyataan kementerian luar negeri.
Jepang
Jepang mengutuk keras peluncuran roket dan serangan lintas batas oleh Hamas dan kelompok-kelompok bersenjata Palestina lainnya ke wilayah Israel, kata kementerian luar negeri.
Brasil
Brasil berharap dapat mencegah eskalasi konflik antara Israel dan Hamas, Presiden Luiz Inacio Lula da Silva mengatakan pada hari Sabtu, setelah negaranya menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB untuk mengatasi krisis tersebut.
“Brasil tidak akan mengampuni upaya-upaya untuk mencegah eskalasi konflik, termasuk selama masa jabatannya sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB,” tulis Lula di X.
Kenya
“Kami menolak para perencana, penyandang dana, dan pelaksana serangan keji ini. Meskipun Israel memiliki hak untuk membalas, jalan damai untuk menyelesaikan perkembangan yang tidak menguntungkan ini sangat dibutuhkan,” kata Korir Sing’oei, sekretaris utama di kementerian luar negeri Kenya, di X. (asr)