Home Blog Page 909

‘Enam Ekor Kucing Lynx Berada di Sekeliling Saya, Duduk di Salju’: Kisah Petualangan Seorang Fotografer Mengabadikan Satwa Liar Langka

0

Anna Mason

Ketika fotografer Jean-Simon Bégin menemukan tidak hanya seekor, tetapi enam ekor lynx di tengah badai salju, peristiwa itu “seperti mimpi.”

“Saya yakin saya adalah satu-satunya manusia di dunia yang pernah mengalami kedekatan dengan enam ekor lynx liar,” kata Bégin kepada The Epoch Times.

Pelukis profesional dan fotografer satwa liar berusia 32 tahun ini mencari selama beberapa hari dalam upayanya untuk menemukan spesies kucing liar yang istimewa ini. Lokasinya berada di daerah terpencil di bagian utara Kanada, jauh dari Kota Quebec tempat Bégin tinggal.

Meskipun ada banyak populasi yang berkeliaran di bagian utara negara itu, Bégin-seorang fotografer yang gemar memotret sejak usia 12 tahun-tidak berhasil menangkap seekor pun dengan kameranya hingga pertengahan usia 20-an. Menemukan seekor lynx menjadi “obsesi terbesarnya”, katanya.

Kucing Lynx (Courtesy of Jean-Simon Bégin)

Beberapa tahun yang lalu, dalam perjalanan pertamanya ke tempat yang tidak disebutkan namanya oleh Bégin demi “melindungi tempat dan hewan-hewannya,” ia berhasil menghabiskan waktu sekitar 10 menit dengan seekor lynx.

“Ini adalah hewan yang sangat kontras dengan alam sekitarnya,” katanya. “Dia duduk dan menatap saya untuk waktu yang lama sebelum mulai menjilati dirinya sendiri.”

Kucing Lynx (Courtesy of Jean-Simon Bégin)

Itu adalah pengalaman yang mengharukan, tetapi Bégin menginginkan lebih.

Tidak terpengaruh oleh sifat makhluk itu yang sulit dipahami, awal tahun ini ia kembali lagi – dan mendapatkan lebih dari yang ia harapkan. Tapi pertama-tama, dia harus menggunakan setiap tetes keringat dan ketekunan untuk mewujudkan mimpinya.

Kucing Lynx (Courtesy of Jean-Simon Bégin)

“Lynx adalah hewan yang selalu bergerak dan memiliki wilayah yang sangat luas, jadi, Anda harus beruntung,” kata Bégin. 

Kesulitan terbesar yang dihadapi dalam ekspedisi jenis ini bukanlah bahaya eksternal, melainkan perjuangan internal.

Kucing Lynx (Courtesy of Jean-Simon Bégin)

“Setelah delapan jam sehari mencari hewan yang tidak dapat Anda temukan, wajar jika semangat kerja menurun hingga titik terendah. Ini adalah pertarungan mental yang penting yang harus diperjuangkan agar tidak kehilangan tujuan utama,” katanya.

Kucing Lynx (Courtesy of Jean-Simon Bégin)

Tidak melihat apa-apa selama berhari-hari berturut-turut, Bégin menepis keraguan yang muncul di kepalanya dan terus maju. Pada waktu pertemuan itu, badai salju lebat berkecamuk sejak malam sebelumnya, dan ketika salju turun di sekelilingnya, Bégin kembali ke tempat di mana ia melihat jejak keluarga lynx sehari sebelumnya:

“Selama enam jam, saya berjalan di sepanjang jalan bersalju di hutan. Sesampainya di tempat di mana saya melihat jejak di pagi hari, saya takjub melihat kelompok itu berjalan di atas jejak kaki saya.”

Kucing Lynx (Courtesy of Jean-Simon Bégin)

Di persimpangan jalan salju dan jalur mobil salju, ada sesuatu yang menarik perhatian Bégin: sesuatu yang tampak seperti titik hitam di tengah jalan. Tidak butuh waktu lama baginya untuk menyadari bahwa itu adalah seekor lynx yang sedang duduk  dan Bégin segera berbaring dengan kameranya, menunggu.

Hewan itu berjarak sekitar 100 meter.

“Tiba-tiba, seekor lynx kecil keluar dari dalam hutan dan bergabung dengan dia, lalu tiga lainnya. Akhirnya, seekor lynx dewasa lainnya datang dan duduk bersama mereka,” kata Bégin. 

“Saya memiliki total enam ekor lynx di depan saya. Itu adalah sesuatu yang sangat luar biasa sehingga saya hampir tidak bisa mempercayainya.”

Kucing Lynx (Courtesy of Jean-Simon Bégin)

Kelompok tersebut dapat dengan jelas melihat sang fotografer, tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda bergerak. Selanjutnya, hal yang tak terbayangkan terjadi.

Kawanan kecil itu mulai berjalan menuju Bégin-mengikuti induk lynx, mereka mengikuti satu sama lain, semuanya dalam satu barisan. Setelah berjalan sejauh 10 meter atau lebih, kelompok ini akan berhenti sejenak dan duduk, lalu mulai bergerak lagi.

“[Hal ini berlangsung] hingga enam lynx berada di sekitar saya, duduk di salju, mengamati hutan untuk mencari kelinci. Mereka tidak peduli dengan saya,” kata Bégin.

Itu adalah momen yang menakjubkan bagi petualang tunggal ini, sendirian di hutan belantara Kanada-dan dunia pun setuju. Segera setelah Bégin mempublikasikan foto-foto petualangannya, foto-foto tersebut menjadi viral.

“Saya rasa seluruh dunia melihat foto-foto saya selama sebulan di Instagram dan Facebook. Semua fotografer satwa liar di dunia melihatnya,” katanya. 

Kucing Lynx (Courtesy of Jean-Simon Bégin)

“Peristiwa ini sangat langka sehingga menarik perhatian banyak orang,” tambahnya. 

Ketika Bégin masih muda, ia sering bereksperimen dengan kamera orang tuanya dan bermimpi untuk menjadi seorang penjelajah seperti yang ia lihat di TV dan di laman National Geographic. Suatu hari, menyadari ketertarikan putranya, ayah Bégin pulang ke rumah dengan membawa salah satu kamera digital pertama yang dikomersialkan dan dijual di pasaran.

Anak laki-laki berusia 12 tahun itu mengambil gambar seekor bebek yang sedang terbang yang begitu mengesankan, sehingga orang tuanya mencetaknya.

“Hari ini,” katanya, “Saya dilengkapi dengan kamera terbaik di dunia. Teknologi telah berkembang pesat sejak saya memulainya. Sekarang, jauh lebih mudah untuk membuat foto yang indah.

“Batas-batas fotografi kehidupan alam liar masih terus terdesak, dan inovasi ini memungkinkan kita untuk memotret gambar yang lebih langka atau lebih menakjubkan.”

Bagikan cerita Anda dengan kami di emg.inspired@epochtimes.com, dan terus dapatkan inspirasi harian Anda dengan mendaftar untuk mendapatkan buletin Inspired di TheEpochTimes.com/newsletter

Planet yang Dikira Sudah Ditelan Matahari Ternyata Masih Ada

0

Katabella Roberts – The Epoch Times

Tim astronom internasional dari University of Sydney, Australia, dan University of Hawaii Institute for Astronomy menemukan sebuah planet yang diduga sudah lama menghilang ternyata masih ada.

Dengan menggunakan dua Observatorium Maunakea di Pulau Hawaii-W. M. Keck Observatory dan Canada-France-Hawaii Telescope (CFHT), tim peneliti yang dipimpin oleh Marc Hon, seorang NASA Hubble Fellow di University of Hawaii, menemukan planet mirip Jupiter 8 UMi b yang diberi nama Hala yang diambil dari nama gunung tertinggi di Korea Selatan.

Planet ini pertama kali ditemukan pada  2015 oleh para astronom Korea Selatan dan terletak di konstelasi Ursa Minor, yang juga dikenal sebagai “Beruang Kecil”, sekitar 530 tahun cahaya dari planet Bumi.

Planet ini 1,3 kali lebih berat dan 1,22 kali lebih besar dari Jupiter dan sebagian besar terdiri dari materi gas, menurut NASA. Hala mengorbit dalam jarak yang dekat (0,49 AU, satuan astronomi) dari bintang raksasa merah Baekdu (8 UMi) yang jauh lebih besar daripada matahari kita, menurut badan tersebut.

Para astronom meyakini bahwa planet ini akan mengalami kehancuran di tangan mataharinya yang diperkirakan akan meledak, sebuah kejadian yang umum terjadi di tata surya lain.

Namun, mereka justru terkejut setelah menggunakan pengamatan osilasi bintang Baekdu dari Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) milik NASA dan menemukan bahwa bintang tersebut membakar helium di intinya, yang mengisyaratkan bahwa bintang tersebut telah mengembang sangat besar menjadi bintang raksasa merah sebelumnya.

Biasanya, hal ini akan menyebabkan planet-planet di dekatnya hancur total, tapi entah bagaimana Hala bisa lolos.

“Penelan oleh bintang biasanya membawa konsekuensi bencana bagi planet-planet yang mengorbitnya. Ketika kami menyadari bahwa Hala berhasil bertahan di sekitar bintang raksasanya, ini sungguh mengejutkan,” kata salah satu penulis studi, Dr. Dan Huber, Australian Research Council Future Fellow di University of Sydney dan profesor di Institute for Astronomy of the University of Hawaii, Manoa, dalam siaran persnya.

Kemungkinan Alasan Keberlangsungan Hala

“Ketika ia menghabiskan bahan bakar hidrogen intinya, bintang itu akan mengembang hingga 1,5 kali jarak orbit planet saat ini-sampai menelan planet itu sepenuhnya dalam prosesnya-sebelum menyusut hingga ukurannya saat ini,” tambah Huber.

Temuan para peneliti ini dipublikasikan di jurnal Nature pada  28 Juni. Mereka percaya bahwa kelangsungan planet Hala bisa bergantung pada tiga kemungkinan.

Salah satu yang mereka duga adalah bahwa planet ini tidak pernah menghadapi ancaman nyata untuk ditelan karena bintang induknya, Baekdu, pada awalnya adalah dua bintang, yang berarti bahwa penggabungan antara dua bintang akan mencegah salah satu bintang mengembang menjadi ukuran yang cukup besar untuk menelan planet ini.

Kemungkinan lain, planet gas raksasa ini memulai kehidupannya dengan mengorbit jauh dari bintangnya sebelum akhirnya bermigrasi ke dalam setelah mengembang dan mengerut, meskipun para peneliti meyakini bahwa kemungkinan terjadinya hal tersebut sangat kecil.

Kemungkinan ketiga, Halla merupakan “bayi yang baru lahir”  terbentuk dari awan gas akibat tabrakan dahsyat, sehingga para peneliti menyebutnya sebagai planet “generasi kedua”.

“Penelan planet memiliki konsekuensi bencana bagi planet atau bintang itu sendiri, atau keduanya. Fakta bahwa Halla berhasil bertahan di sekitar bintang raksasa yang seharusnya menelan planet ini menunjukkan kalau planet ini merupakan planet yang luar biasa,” kata Hon, penulis utama studi ini, dari University of Hawaii.

“Sebagian besar bintang berada dalam sistem bintang ganda, tapi kita belum sepenuhnya memahami bagaimana planet bisa terbentuk di sekelilingnya. Oleh karena itu, masuk akal jika lebih banyak planet yang mungkin ada di sekitar bintang yang berevolusi tinggi berkat interaksi bintang ganda,” jelas Hon.

Para peneliti mengatakan bahwa mereka sekarang berencana untuk menggunakan temuan mereka untuk meneliti apakah planet-planet lain di tata surya juga lolos dari kehancuran seperti Halla.

“Bersama-sama, pengamatan ini mengkonfirmasi keberadaan Halla, dan menyisakan pertanyaan menarik tentang bagaimana planet ini bisa selamat,” tambah Hon.

Para Ilmuwan Akhirnya ‘Mendengar’ Paduan Suara Gelombang Gravitasi yang Merambat di Alam Semesta

0

 The Associated Press

Para ilmuwan untuk pertama kalinya mengobservasi riak samar  disebabkan oleh gerakan lubang hitam yang meregang dan meremas segala sesuatu di alam semesta.

Mereka melaporkan pada  Rabu (28/6) bahwa mereka dapat “mendengar” apa yang disebut gelombang gravitasi frekuensi rendah-perubahan dalam struktur alam semesta  diciptakan oleh objek-objek besar yang bergerak dan bertabrakan di ruang angkasa.

“Ini benar-benar pertama kalinya kami memiliki bukti tentang gerakan skala besar dari segala sesuatu di alam semesta,” kata Maura McLaughlin, salah satu direktur NANOGrav, kolaborasi penelitian yang mempublikasikan hasilnya di The Astrophysical Journal Letters.

Einstein meramalkan bahwa ketika benda-benda yang sangat berat bergerak melintasi ruang angkasa, yaitu struktur alam semesta kita, mereka menciptakan riak-riak yang menyebar melalui struktur tersebut. Para ilmuwan terkadang mengibaratkan riak ini sebagai musik latar alam semesta.

Pada  2015, para ilmuwan menggunakan eksperimen bernama LIGO guna mendeteksi gelombang gravitasi untuk pertama kalinya dan menunjukkan bahwa Einstein benar. Namun sejauh ini, metode tersebut hanya mampu menangkap gelombang pada frekuensi tinggi, jelas anggota NANOGrav, Chiara Mingarelli, seorang astrofisikawan di Universitas Yale.

“Kicauan” cepat tersebut berasal dari momen-momen tertentu ketika lubang hitam yang relatif kecil dan bintang mati bertabrakan satu sama lain, kata Mingarelli.

Dalam penelitian terbaru, para ilmuwan mencari gelombang pada frekuensi yang jauh lebih rendah. Riak yang lambat ini bisa memakan waktu bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun untuk berputar naik dan turun, dan mungkin berasal dari objek terbesar di alam semesta: lubang hitam supermasif yang massanya milyaran kali massa matahari.

Galaksi-galaksi di seluruh alam semesta terus-menerus bertabrakan dan bergabung bersama. Ketika hal ini terjadi, para ilmuwan percaya bahwa lubang hitam yang sangat besar di pusat-pusat galaksi ini juga bersatu dan terkunci dalam sebuah tarian sebelum akhirnya saling bertabrakan satu sama lain, jelas Szabolcs Marka, astrofisikawan dari Columbia University yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Lubang hitam memancarkan gelombang gravitasi saat mereka berputar-putar dalam pasangan ini, yang dikenal sebagai binari.

“Lubang hitam supermasif yang saling mengorbit satu sama lain secara perlahan dan tenang merupakan tenor dan bass dalam opera kosmik,” kata Marka.

Tak ada instrumen di Bumi yang bisa menangkap riak dari galaksi-galaksi raksasa ini. Jadi, “kami harus membuat detektor yang kira-kira seukuran galaksi,” kata peneliti NANOGrav, Michael Lam dari SETI Institute.

Hasil yang dirilis minggu ini mencakup data selama 15 tahun dari NANOGrav, yang  menggunakan teleskop di seluruh Amerika Utara untuk mencari gelombang tersebut. Tim pemburu gelombang gravitasi lainnya di seluruh dunia juga mempublikasikan penelitian, termasuk di Eropa, India, Tiongkok dan Australia.

Para ilmuwan mengarahkan teleskop ke bintang-bintang mati disebut pulsar, yang memancarkan kilatan gelombang radio ketika mereka berputar di angkasa seperti mercusuar.

Semburan ini sangat teratur sehingga para ilmuwan tahu persis kapan gelombang radio seharusnya tiba di planet kita-“seperti jam yang berdetak dengan teratur di ruang angkasa,” kata anggota NANOGrav, Sarah Vigeland, seorang astrofisikawan dari University of Wisconsin-Milwaukee. Namun, ketika gelombang gravitasi membengkokkan struktur ruang angkasa, gelombang tersebut benar-benar mengubah jarak antara Bumi dan pulsar-pulsar tersebut, sehingga mengubah detak yang sudah teratur.

Dengan menganalisis perubahan kecil pada detak denyut pulsar yang berbeda-dengan beberapa denyut yang datang lebih cepat dan yang lainnya datang lebih lambat, para ilmuwan bisa mengetahui kalau ada gelombang gravitasi yang melewatinya.

Tim NANOGrav memantau 68 pulsar di seluruh langit dengan menggunakan Green Bank Telescope di Virginia Barat, teleskop Arecibo di Puerto Rico, dan Very Large Array di New Mexico. Tim lain juga menemukan bukti yang sama dari puluhan pulsar lainnya yang dipantau dengan teleskop di seluruh dunia.

Sejauh ini, metode ini belum dapat melacak dari mana tepatnya gelombang frekuensi rendah ini berasal, kata Marc Kamionkowski, seorang astrofisikawan di Johns Hopkins University yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Sebaliknya, penelitian ini mengungkap dengungan konstan yang ada di sekitar kita-seperti saat Anda berdiri di tengah-tengah pesta, “Anda akan mendengar semua orang berbicara, tetapi Anda tidak akan mendengar apa pun secara khusus,” kata Kamionkowski.

Suara latar belakang yang mereka temukan “lebih keras” daripada yang diperkirakan oleh beberapa ilmuwan, kata Mingarelli. Ini bisa berarti ada lebih banyak, atau lebih besar, penggabungan lubang hitam yang terjadi di luar angkasa daripada yang kita duga-atau menunjukkan sumber gelombang gravitasi lain yang bisa menantang pemahaman kita tentang alam semesta.

Para peneliti berharap dengan terus mempelajari gelombang gravitasi semacam ini, kita bisa mempelajari lebih banyak lagi objek-objek terbesar di alam semesta. Hal ini dapat membuka pintu baru untuk “arkeologi kosmik” yang dapat melacak sejarah lubang hitam dan galaksi-galaksi yang bergabung di sekeliling kita, kata Marka.

“Kami mulai membuka jendela baru di alam semesta,” kata Vigeland.

Oleh Maddie Burakoff

Threads Dituding Jiplak Hingga Mencuri Rahasia Dagang, Twitter Ancam Gugat Meta 

Elon Musk : berkompetisi boleh saja, Curang Jangan

Katabella Roberts – The Epoch Times

Pengacara Elon Musk mengancam akan mengambil tindakan hukum terhadap Meta Platforms setelah perusahaan milik Mark Zuckerberg itu  meluncurkan platform microblogging yang menyaingi Twitter yang disebut Threads.

Dalam sebuah surat 5 Juli  yang ditujukan kepada Zuckerberg, pengacara Musk, Alex Spiro, menulis bahwa Twitter memiliki “keprihatinan serius” bahwa Meta telah melakukan “penyalahgunaan sistematis, disengaja, dan melanggar hukum atas rahasia dagang Twitter dan kekayaan intelektual lainnya.”

Pengacara tersebut kemudian menuduh Meta telah mempekerjakan “lusinan” mantan karyawan Twitter selama setahun terakhir yang menurutnya “memiliki dan terus memiliki akses ke rahasia dagang Twitter” dan informasi rahasia lainnya.

Musk melakukan serangkaian PHK di Twitter ketika ia mengambil alih perusahaan tersebut tahun lalu setelah menemukan bahwa situs media sosial tersebut merugi lebih dari $4 juta per hari.

“Twitter dengan sengaja menugaskan para karyawan ini untuk mengembangkan, dalam hitungan bulan, aplikasi ‘utas’ tiruan Meta dengan tujuan khusus agar mereka menggunakan rahasia dagang Twitter dan kekayaan intelektual lainnya untuk mempercepat pengembangan aplikasi pesaing Meta, yang melanggar hukum negara bagian dan federal serta kewajiban karyawan yang sedang berlangsung kepada Twitter,” tulis Spiro.

“Twitter bermaksud untuk menegakkan hak kekayaan intelektualnya secara ketat, dan menuntut Meta untuk segera mengambil langkah untuk berhenti menggunakan rahasia dagang Twitter atau informasi yang sangat rahasia lainnya,” lanjut pengacara tersebut. 

“Twitter memiliki semua hak, namun tidak terbatas pada, hak untuk mencari upaya hukum perdata dan putusan sela tanpa pemberitahuan lebih lanjut untuk mencegah penyimpanan, pengungkapan, atau penggunaan lebih lanjut atas kekayaan intelektualnya oleh Meta.”

Jutaan Orang Mendaftar ke Threads

Selain ancaman tindakan hukum, pengacara Musk menekankan bahwa Meta “secara tegas dilarang” terlibat tindakan “crawling atau scraping” – yang secara efektif mengekstraksi pengikut atau data Twitter, dan menambahkan bahwa Twitter memiliki hak untuk meminta ganti rugi perdata dan putusan sela jika Meta terlibat dalam aktivitas tersebut.

Musk sebelumnya menuduh bahwa “tingkat ekstrim” data Twitter sedang dikikis dan baru-baru ini mengumumkan bahwa platform ini membatasi berapa banyak tweet per hari yang dapat dibaca oleh berbagai akun untuk mencegah aktivitas semacam itu.

CEO Tesla ini sebelumnya telah mengklaim bahwa perusahaan kecerdasan buatan seperti OpenAI, yang memiliki ChatGPT, menggunakan data Twitter untuk melatih model bahasa mereka yang besar.

Pada  April, Musk mengancam akan menuntut Microsoft, yang telah menginvestasikan miliaran dolar di OpenAI, menuduh raksasa teknologi tersebut secara ilegal menggunakan data platform media sosial untuk pelatihan tersebut.

“Mohon anggap surat ini sebagai pemberitahuan resmi bahwa Meta harus menyimpan dokumen apa pun yang mungkin relevan dengan perselisihan antara Twitter, Meta, dan/atau mantan karyawan Twitter yang sekarang bekerja untuk Meta,” tulis pengacara Musk dalam suratnya.

“Hal itu termasuk tetapi tidak terbatas pada, semua dokumen yang terkait dengan perekrutan, perekrutan, dan orientasi mantan karyawan Twitter ini, pengembangan aplikasi Threads Meta yang bersaing, dan komunikasi antara mantan karyawan Twitter ini dan agen, perwakilan, atau karyawan, atau Meta,” pungkas pengacara tersebut.

Surat kepada Zuckerberg datang pada hari yang sama ketika Meta meluncurkan Threads – dan dengan cepat mengumpulkan lebih dari 30 juta pendaftaran dan 95 juta unggahan, sebagian berkat basis pengguna Meta yang besar di Instagram, menurut The Verge.

Meta Membantah Klaim Twitter

Platform yang memiliki kemiripan dengan Twitter ini masih dalam tahap awal dan saat ini masih memiliki batasan untuk menghapus akun – yaitu pengguna harus menghapus akun Instagram mereka terlebih dahulu untuk menghapus akun Thread, karena mereka harus masuk ke Thread menggunakan ID Instagram mereka.

Threads juga belum mendukung pencarian kata kunci atau pesan langsung dan tidak akan diluncurkan di Uni Eropa karena peraturan privasi data yang lebih ketat di wilayah tersebut.

Namun, platform baru ini tampaknya menjadi alternatif baru yang menarik untuk Twitter bagi banyak orang, mengingat pendaftaran awalnya.

Menanggapi klaim yang dibuat oleh pengacara Musk dalam surat tersebut pada  Kamis 6 Juli, Andy Stone, direktur komunikasi Meta, mengambil tindakan dengan membagikan ulang sebagian korespondensi tersebut.

“Untuk memperjelas: Tidak ada seorang pun di tim teknik Threads yang merupakan mantan karyawan Twitter – itu sama sekali tidak benar,” kata Stone.

Musk tidak secara langsung menanggapi surat tersebut di media sosial, namun ia menulis di Twitter pada Kamis malam di mana ia menulis “berkompetisi boleh saja, Curang Jangan.”

Di tempat lain, CEO baru Twitter Linda Yaccarino men-tweet, “Kami sering ditiru – tetapi komunitas Twitter tidak akan pernah bisa ditiru,” tetapi sekali lagi berhenti merujuk pada ancaman hukum terhadap Meta.

The Epoch Times telah menghubungi Spiro dan juru bicara Meta untuk mendapatkan komentar lebih lanjut.

Mantan Pejabat Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin Ungkap Misteri Siapa di Sekitar Xi Jinping yang Paling Berbahaya

0

NTD

Apakah juga ada orang berbahaya di sekitar Xi Jinping yang “menusuk dari belakang” seperti yang dilakukan pimpinan Wagner Group terhadap Vladimir Putin ? Seorang mantan pejabat Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin mengungkapkan bahwa “orang paling berbahaya” di sekitar Xi adalah Zeng Qinghong dan Wang Huning.

Mungkinkah Zeng Qinghong “menusuk dari belakang” ?

Pemberontakan mendadak yang dilakukan orang kepercayaan Putin dan pemimpin Wagner Group Prigozhin pada 24 Juni mengejutkan dunia. Sampai Putin pun menyebutnya “menikam dari belakang”. Wang Youqun, mantan pejabat Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin mengatakan, bahwa insiden ini benar-benar membuat pemimpin Partai Komunis Tiongkok (PKT) Xi Jinping risau. Ia mau tak mau harus bertanya pada dirinya sendiri : Siapa “orang paling berbahaya” di sekitarnya ?

“Epoch Times” pada 5 Juli memuat sebuah artikel tulisan Wang Youqun yang menyebutkan bahwa “orang paling berbahaya” di sekitar Xi Jinping, kalau ditelusuri akhirnya akan menuju Zeng Qinghong.

Menurut analisis penulis, Zeng Qinghong bukanlah yang tertua di antara pensiunan veteran PKT, tetapi memiliki 8 status yang unik, ia masuk Fraksi Jiang Zemin, Putra Mahkota Partai (Princelings), Geng Shanghai, Geng Jiangxi, Geng Perminyakan, Geng Hongkong dan Makau, Geng Keamanan Nasional, dan Geng Propaganda Asing. Ia juga termasuk orang yang tebal muka dan licik.

Wang Youqun mengatakan bahwa setelah Xi Jinping berkuasa, dia langsung melancarkan perang membasmi korupsi dengan menghabisi para “harimau besar” di jajaran militer dan lembaga kediktatoran negara. Para koruptor ini sebagian besar merupakan pejabat-pejabat yang dipromosikan oleh Jiang Zemin dan Zeng Qinghong. Jiang Zemin sudah mati, Zeng sekarang menjadi orang nomor satu di fraksi Jiang dari PKT.

Penulis beranggapan bahwa kampanye antikorupsi Xi Jinping melawan “harimau” hanya antiklimaks. Mereka selain gagal menjerat Zeng Qinghong “Sang Raja Bertopi Baja”, tetapi mereka juga gagal menangkap 2 orang “harimau” di lembaga politik dan hukum Tiongkok yang kroni Zeng Qinghong, yakni Meng Jianzhu dan Guo Shengkun. Jika Xi Jinping berniat untuk melindungi partai tapi masih membiarkan “harimau” berkeliaran, tidak menutup kemungkinan Zeng Qinghong menyatukan kekuatan anti-Xi di dalam dan luar negeri untuk memberi pukulan fatal.

Wang Huning memberi Xi Jinping “ramuan guna-guna”

Wang Youqun percaya bahwa orang berbahaya lain di samping Xi Jinping adalah Wang Huning, anggota Komite Tetap Politbiro Tiongkok.

Pada 16 Desember 2021, Hugh Hewitt, seorang yang terkenal di media Amerika Serikat menerbitkan sebuah artikel di “Washington Post”, menyebutkan bahwa Wang Huning memiliki “pengaruh luar biasa” terhadap Xi Jinping dalam hal ideologi dan ia “adalah orang yang paling berbahaya di dunia”.

Wang Huning dijuluki “penata rias politik” PKT. Ia diakui sebagai “think tank tertinggi” bagi ketiga pemimpin Partai Komunis Tiongkok Jiang Zemin, Hu Jintao, dan kini Xi Jinping. Ia membantu Jiang Zemin menciptakan “Tiga Perwakilan” (Three Represents), menciptakan “Pandangan ilmiah tentang Pembangunan” (Scientific Outlook on Development) bagi Hu Jintao, dan sekarang menciptakan “Pemikiran Xi Jinping tentang Sosialisme dengan Karakteristik Tiongkok untuk Era Baru” (Xi Jinping Thought on Socialism with Chinese Characteristics for a New Era) bagi Xi Jinping. Panduan teori sosial – politik ini semuanya berasal dari Wang Huning.

Dalam sebuah artikel tinjauan sebelumnya, Wang Youqun mengungkapkan bahwa pada Kongres Nasional ke-19 Oktober 2017, setelah Wang Huning diangkat menjadi anggota Komite Tetap Politbiro yang bertanggung jawab atas ideologi, dia mulai membuat “ramuan guna-guna yang membuat batin terikat dengan Marxisme” buat Xi Jinping.

Penulis percaya bahwa dalam lima tahun pertama masa jabatan Xi Jinping berhasil mengukuhkan kedudukannya melalui reformasi militer dan anti-korupsi, ia mencapai puncak prestise dalam hidupnya dengan tangannya memegang sebuah “kartu AS”. Namun, sejak Wang Huning menjadi anggota Komite Tetap Politbiro yang bertanggung jawab atas ideologi pada Kongres Nasional ke-19 tahun 2017, setelah “mencicipi ramuan guna-guna” Wang Huning, Xi Jinping mulai “teler” dan kinerjanya menurun.

Wang Youqun mengatakan bahwa selain alasan diri Xi sendiri, Wang Huning telah memainkan peran yang cukup menentukan. Karena Wang Huning terus mengindoktrinasi ideologi Marxis-Leninis kepada Xi Jinping, mendorong Xi untuk kembali ke prinsip dasar Marxisme-Leninisme. Padahal Marxisme-Leninisme adalah jalan buntu bagi Tiongkok, bagi rakyat dan bangsa Tiongkok. Yang juga menggiring Xi menuju jalan buntu. 

Wang Youqun percaya, hingga menjelang Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Tiongkok Oktober 2022, Xi Jinping telah membuat “kartu AS” di tangannya semakin menjadi sia-sia dan tidak berguna. Sejak saat itu reputasinya terus anjlok. Apakah ini gara-gara “ramuan guna-guna” Wang Huning ? Dapat dikatakan bahwa Wang Huning adalah pengkhianat terbesar di Tiongkok hari ini. (sin)

Presiden Belarusia Lukashenko Ungkap Prigozhin Kini Berada di Rusia

oleh Li Mei dan Chen Qian

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko pada Kamis (6 Juli) menyatakan bahwa pemimpin Wagner Group Prigozhin sekarang berada di Rusia, bukan Belarusia. Moskow mengatakan hari itu bahwa Prigozhin tidak terlacak. Kabarnya, Lukashenko berencana untuk menemui Putin.

Lukashenko mengatakan : “Dia berada di St. Petersburg. di mana dia pagi ini ? Dia mungkin pergi ke Moskow atau ke tempat lain, tetapi dia tidak berada di Belarusia”.

Seminggu sebelumnya, setelah percobaan pemberontakan Prigozin, tentara bayaran Wagner yang berada di Ukraina bergerak melintasi perbatasan menuju ke Moskow.

Selanjutnya, keberadaan Prigozhin tidak diketahui. Saat itu Lukashenko mengklaim bahwa Prigozhin ada di Belarusia.

Hari Kamis, Moskow mengatakan bahwa Lukashenko berencana mengunjungi Moskow untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin. Selain itu Rusia  mengklaim bahwa Moskow tidak akan melacak keberadaan Prigozhin.

Juru bicara Kremlin Dmitriy Sergeyevich Peskov mengatakan : “Kami tidak mengikuti pergerakannya (Prigozhin). Kami selain tidak memiliki kesempatan juga tidak berkeinginan untuk melakukannya”.

Namun, rekaman siaran televisi Rusia pada Rabu (5 Juli) memperlihatkan, para penegak hukum telah melakukan penggerebekan kantor Prigozhin di St. Petersburg dan salah satu rumah mewahnya.

Rekaman video memperlihatkan, ada berkotak-kotak uang rubel di kantornya, dan buntalan dolar AS, senjata dan lainnya di rumah mewahnya.

Pada Kamis, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi Bulgaria untuk membahas kerjasama pertahanan dan bantuan dengan Perdana Menteri Bulgaria Nikolai Denkov, serta KTT NATO minggu depan.

Lukashenko memperingatkan Ukraina agar tidak mencoba mengambil tindakan di garis depan sebelum KTT NATO.

“Bahayanya adalah jika mereka mengirim pasukan terbaik mereka ke medan perang sebelum 11 Juli, untuk menunjukkan kekuatan kepada sponsor mereka, maka mereka benar-benar akan membunuh daya tempur Ukraina”, kata Lukashenko.

Dia juga mengatakan bahwa dirinya siap menengahi pembicaraan damai jika Moskow dan Kiev menganggap perlu. (sin)

Gegara Angka Kelahiran Merosot, Lebih 10.000 TK dan SD di Tiongkok Menghentikan Kegiatan

0

oleh Li Enzhen – NTD

Menurut data terbaru yang dikeluarkan pihak berwenang Tiongkok, akibat menurunnya angka kelahiran, jumlah taman kanak-kanak dan sekolah dasar di Tiongkok telah berkurang sebanyak lebih dari 5.000 tahun lalu.

Pada 5 Juli, Kementerian Pendidikan Tiongkok mengeluarkan “Buletin Statistik Nasional tentang Pengembangan Pendidikan tahun 2022”. Menurut Buletin tersebut, jumlah TK di seluruh Tiongkok tercatat ada sebanyak 289.200 sekolah, turun 5.610 atau 1,90% dari tahun sebelumnya. Jumlah anak-anak prasekolah ini telah berkurang sebanyak 1,776 juta, atau 3,7%  dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Sedangkan SD tercatat ada 149.100 sekolah, berkurang sebanyak 5.162 atau 3,35% dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu jumlah tempat bimbingan bagi anak SD tercatat sebanyak 76.900, turun sebanyak 6.690 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jumlah anak yang mendaftar ke sekolah dasar menurun sebanyak 811.900 atau 4,55% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sedangkan jumlah murid sekolah tercatat sebanyak 107 juta, berkurang sebanyak 478.800 orang dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah ruangan kelas SD tercatat sebanyak 2.847.500, berkurang sebanyak 23.200 dari tahun sebelumnya.

Selain itu, di Seluruh Tiongkok terdapat 178.300 sekolah swasta dari berbagai tingkatan dan jenis, jumlah ini juga turun sebesar 7.451 dari tahun sebelumnya. TK swasta sebanyak 106.500, turun 6.213 dari tahun sebelumnya. Jumlah murid TK sebanyak 21.267.800 orang, berkurang sebanyak 1.852.500 orang dari tahun sebelumnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, populasi kelahiran dan angka kelahiran Tiongkok terus menurun. Penurunan populasi kelahiran berdampak besar pada bidang pendidikan, hal mana paling awal dirasakan oleh institusi yang menangani pendidikan prasekolah.

Pada  Maret tahun ini, banyak TK di Tiongkok terutama yang swasta mengumumkan rencana “mencari jalan keluar” untuk menghadapi penurunan pendaftaran murid, akibat dampak dari kemerosotan angka kelahiran, serta dana yang tidak mencukupi. 

“Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, banyak taman kanak-kanak swasta telah ditutup tahun ini”, kata Ms. Zhou, kepala taman kanak-kanak di sebuah komunitas besar Kota Changsha kepada media Tiongkok “21st Century Business Herald” : “Di satu sisi terpengaruh oleh masalah penurunan populasi kelahiran, dan di sisi lain karena dana subsidi yang tidak mengena sasaran”.

“Beijing Business Daily” pada Februari tahun ini melaporkan, bahwa Xia Jing, seorang profesor di Capital Normal University dan Direktur Asosiasi Riset Pendidikan Prasekolah Tiongkok telah mengatakan, bahwa gelombang pertama penutupan sekolah TK di Tiongkok sudah tiba. 

Kepala sekolah taman kanak-kanak yang berbasis di sebuah perusahaan milik negara di Wuhan mengatakan, bahwa dia telah bekerja di taman kanak-kanak ini selama lebih dari 20 tahun dan selama ini hanya merekrut muridnya dari dalam unit tersebut. Namun, sejak musim gugur tahun lalu, beberapa kelas tertentu kekurangan murid.

Kepala TK swasta mengatakan bahwa sekolah TK kini telah berubah dari murid butuh sekolah menjadi sekolah butuh murid, alasan yang lebih penting adalah penurunan angka kelahiran dalam beberapa tahun terakhir, yang menyebabkan penurunan tajam dalam jumlah anak-anak yang bisa masuk taman kanak-kanak. “Selama masa puncak TK kita tahun 2018 hingga 2019, ada lebih dari 240 orang anak di TK, tapi sekarang di bawah 140 orang”.

Pada 17 Januari tahun ini, Biro Statistik Nasional Tiongkok membuat pengumuman langka yang menyebutkan bahwa jumlah kelahiran tahun ini adalah 9,56 juta (6,77per mil). Sedangkan jumlah kematian adalah 10,41 juta (7.37 per mil). Ini merupakan pertama kalinya sejak tahun 1961, pihak berwenang Tiongkok mengumumkan penurunan jumlah populasinya.

Namun, karena kebiasaannya memalsukan data, jadi data yang dirilis PKT umumnya diragukan kebenarannya oleh dunia luar. Sejumlah besar data telah mengonfirmasi bahwa angka penurunan populasi yang diumumkan oleh PKT sangat tidak konsisten dengan jumlah kematian sebenarnya yang disebabkan oleh epidemi dalam tiga tahun terakhir.

Pada awal  Juli 2022, database Keamanan Publik Shanghai diretas, dan peretas (ChinaDan) secara terbuka menjual informasi di forum dunia maya tentang jumlah penduduk Tiongkok daratan dan data kasus yang ditangani polisi Tiongkok, termasuk data pribadi dari satu miliar lebih penduduk Tiongkok.

Dua peneliti berbeda di bidang keamanan membenarkan bahwa tabel di database yang berisi nama, tanggal lahir, alamat, kartu ID, dan foto ID berisi sekitar 970 juta baris, yang berarti 970 juta informasi orang terungkap.

Menurut sebuah laporan di media “Epoch Times” pada 16 Januari tahun ini, Master Li Hongzhi, pendiri Falun Gong, mengatakan bahwa PKT telah menutupi epidemi selama lebih dari 3 tahun. Epidemi di Tiongkok telah membunuh 400 juta orang warga. Saat gelombang epidemi berakhir nanti, jumlah kematian akibat epidemi di Tiongkok akan mencapai 500 juta jiwa.

Master Li Hongzhi mengatakan bahwa ketika SARS muncul terakhir kali, jumlah populasi Tiongkok yang tewas sebanyak 200 juta jiwa. Bertahun-tahun setelah itu, PKT menemukan bahwa populasinya telah menurun, lalu meninggalkan kebijakan satu anak, dan buru-buru membebaskan jumlah kelahiran untuk menggenjot angka kelahiran. (sin)

AS Mengundang Sekutunya untuk Membangun Rantai Pasokan Logam Galium dan Germanium

NTD

Partai Komunis Tiongkok (PKT) berencana untuk membatasi ekspor logam seperti galium dan germanium pada bulan Agustus mendatang sebagai balasan atas sanksi AS. Juru bicara Kementerian Perdagangan AS menanggapi hal ini dengan mengatakan bahwa AS “dengan tegas” menentang kontrol ekspor ini dan akan bekerja sama dengan sekutunya untuk membangun rantai pasokan demi memastikan persediaan kedua logam tersebut.

Kementerian Perdagangan AS dalam sebuah pernyataannya menyebutkan : “Praktik (Partai Komunis Tiongkok) ini (kontrol ekspor galium dan germanium) menyoroti pentingnya rantai pasokan yang terdesentralisasi. Amerika Serikat akan bekerja sama dengan sekutu dan mitranya untuk mengatasi masalah ini, sekaligus membangun ketahanan yang lebih dalam rantai pasokan logam-logam penting.”

Analisis percaya bahwa pembatasan PKT pada ekspor galium dan germanium adalah pembalasan atas blokade chip AS, Jepang, dan Eropa terhadap Tiongkok.

Pada 5 Juli, Wei Jianguo, mantan Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok melalui media resmi PKT “China Daily” mengklaim, bahwa pendekatan ini (pembatasan ekspor galium dan germanium) adalah “lontaran pukulan berat yang telah dipikirkan secara matang”, dan “(pukulan) dapat membuat beberapa negara panik dan terluka”. Ia juga mengatakan bahwa ini hanyalah sebuah awal dari tindakan balasan Tiongkok (PKT). Masih ada banyak cara untuk menjatuhkan sanksi. Jika (Amerika Serikat dan Eropa) terus meningkatkan pembatasan pada teknologi tinggi terhadap PKT, maka tindakan balasan PKT juga akan semakin meningkat.

Menurut laporan Reuters, beberapa perusahaan lebih memilih untuk mengimpor galium dan germanium dari Tiongkok karena biaya ekspor mineral olahan di Tiongkok lebih murah. Jika harga mineral olahan naik dengan penerapan langkah-langkah pembatasan, perusahaan juga akan menggeser rantai pasokannya.

Produsen mineral dan logam internasional yang berbasis di Belanda “Nyrstar” menyebutkan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan rencana untuk menambang galium dan germanium di Australia, Eropa dan Amerika Serikat demi mengatasi kekurangan yang disebabkan oleh pembatasan Tiongkok.

Ericsson Swedia mengatakan bahwa pihaknya masih berpendirian perlunya diversifikasi pemasok. Langkah selanjutnya yang akan ditempuh adalah menganalisis dampak yang ditimbulkan dari pembatasan kedua logam termaksud.

Navitas Semiconductor, yang berfokus pada pengembangan produk semikonduktor gallium nitride ultra-efisien, tidak percaya kontrol ekspor PKT akan berdampak buruk terhadap bisnisnya. Sumber vital galium ditemukan di seluruh dunia karena merupakan produk sampingan alami dari produksi logam lain seperti aluminium. Demikian disebutkan dalam pernyataan perusahaan.

Baik galium dan germanium merupakan bahan penting dalam semikonduktor. Germanium terutama digunakan dalam chip komputer berkecepatan tinggi, plastik, dan aplikasi militer seperti peralatan penglihatan malam, sensor citra satelit. Gallium digunakan dalam radar dan peralatan komunikasi radio, satelit dan LED. (sin)

Simpanse yang Menghabiskan 28 Tahun di Laboratorium Eksperimental dan Fasilitas Lainnya ‘Terpukau’ Melihat Langit untuk Pertama Kalinya

0

 LOUISE CHAMBERS

Seekor simpanse berusia 28 tahun yang menghabiskan seluruh hidupnya di dalam kandang telah melihat langit terbuka untuk pertama kalinya di rumah suaka barunya seluas 3 hektar di Florida, Amerika Serikat. 

Vanilla lahir di penangkaran dan menghabiskan dua tahun pertama kehidupannya di kandang gantung berukuran 1,5 meter persegi di bekas laboratorium penelitian biomedis di New York, Laboratory for Experimental Medicine and Surgery in Primates (LEMSIP), yang ditutup pada pertengahan tahun 1990-an. Dia tidak mengetahui apa-apa tentang rumput lembut, atau langit di atas, hingga akhir 2022 ketika dia tiba di rumah selamanya-Save the Chimps (STC) di Fort Pierce, Florida.

(Courtesy of Save the Chimps)

Untungnya, ia bisa menyesuaikan diri dengan cepat, meski mengalami cobaan berat.

Ketika Vanilla mengambil langkah pertamanya ke alam bebas, para staf STC ada di sana  mengabadikan momen ajaib ini dengan kamera.

Simpanse pemalu ini keluar dari kandangnya perlahan-lahan, “terpesona” melihat langit terbuka untuk pertama kalinya. Merasakan kegelisahannya, seekor simpanse bernama Dwight mendekat terlebih dahulu untuk menawarkan pelukan kepada teman serumah barunya untuk menenangkan kegelisahannya, dan Vanilla pun melompat ke dalam pelukan Dwight. Sejak saat itu, keduanya menjadi teman baik.

“[Dia] memiliki hubungan yang sangat menyenangkan dengan jantan alfa, Dwight, yang darinya dia mencuri makanan,” kata STC kepada The Epoch Times dalam sebuah pernyataan. Ia menambahkan bahwa makanan ringan favorit Vanilla adalah kiwi dan wortel.

Vanilla, yang diselamatkan bersama saudara perempuannya, Shake, berintegrasi dengan 18 simpanse lainnya di salah satu dari 12 “komunitas pulau simpanse” di suaka margasatwa tersebut dikelilingi oleh air, yang berarti tidak perlu pagar. Para Staf mengatakan Vanilla telah melakukan pekerjaan ringan dalam menyelidiki rumah barunya; ketika dia tidak menjelajahi pulau, dia biasanya ditemukan bertengger di atas platform panjat berlantai tiga untuk mengamati dunia barunya. 

Rekaman sekilas pandangan pertama Vanilla di langit terbuka dibagikan pada simposium American Society of Primatologists bulan Juni di Reno, Nevada, oleh ahli primata STC, Dr. Andrew Halloran. Ia adalah orang yang bertanggung jawab untuk memilih rumah ideal bagi Vanilla di pulau ini dengan menilai kepribadian dan kebutuhannya setelah simpanse ini keluar dari karantina.

Di LEMSIP, simpanse-simpanse yang tinggal di sana dipelihara di kandang kecil yang digantung di langit-langit, dan mereka tidak memiliki kontak satu sama lain, demikian menurut Daily Mail. Ketika dibuang oleh laboratorium pada tahun 1995, Vanilla dan saudara perempuannya dipindahkan ke Wildlife Waystation di Sylmar, California, di mana mereka bergabung dengan sebuah kelompok keluarga kecil.

Vanilla tinggal bersama simpanse-simpanse ini di dalam kandang pagar rantai seukuran garasi dengan “tidak ada rumput dan sedikit sekali makanan,” kata STC dalam sebuah pernyataan. Ketika Waystation ditutup selamanya pada 2019, Vanilla, saudara perempuannya, dan tujuh simpanse lainnya dibawa ke fasilitas yang aman sebelum menemukan rumah selamanya bersama STC pada 2022.

(Courtesy of Save the Chimps)

Sebagai lembaga nirlaba yang didanai publik, STC menyediakan tempat perlindungan bagi 226 simpanse yang selamat dari laboratorium, industri hiburan, perdagangan hewan eksotis, dan kebun binatang di pinggir jalan. Banyak dari mereka yang dikurung di kandang sendirian dan “tidak pernah berinteraksi dengan simpanse lain sebelumnya.”

Di rumah barunya di bawah sinar matahari Florida yang hangat, Vanilla memiliki 30 hingga 40 tahun kehidupan yang bahagia dan sehat di depannya, dan senyum di wajahnya menunjukkan semuanya.

“Saya rasa sedikit berlebihan baginya untuk menyadari bahwa dia akhirnya, setelah 28 tahun, memiliki kehidupan yang sesuai dengan alam,” kata Mr Dan Mathews, direktur acara dan proyek khusus STC, menurut Daily Mail. 

“Tak sepenuhnya; dia tidak berada di alam liar, namun dia berada di habitat yang sedekat mungkin dengan alam liar yang dapat dikelola untuk simpanse yang lahir di penangkaran,”tutupnya. 

Bagikan cerita Anda dengan kami di emg.inspired@epochtimes.com, dan terus dapatkan inspirasi harian Anda dengan mendaftar untuk mendapatkan buletin Inspired di TheEpochTimes.com/newsletter

Cara Membuat Buah-buahan dan Sayuran Bertahan Lebih Lama

Mary Hunt

Menurut World Resources Institute, rata-rata rumah tangga di Amerika Serikat yang beranggotakan empat orang membuang makanan busuk senilai $1.600 atau setara Rp 24 juta setiap tahunnya. Wow. Itu membuat kepala saya pusing! Meskipun angka tersebut jauh lebih sedikit di rumah Anda, pertimbangkan cara-cara sederhana berikut agar kita semua bisa berhenti membuang uang makanan ke tempat sampah.

Panduan Kesegaran

Produk segar tidaklah murah, dan harganya semakin mahal setiap hari-atau begitulah kelihatannya. Sekarang, lebih dari sebelumnya, penting untuk memperhitungkan berapa lama produk yang Anda beli akan bertahan sehingga Anda dapat memastikan tidak ada buah dan sayuran yang berakhir di tempat sampah atau kompos.

Anda bisa mengandalkan barang-barang ini untuk tetap segar:

1 hingga 3 hari

Asparagus
Buah beri
Sayuran berdaun hijau segar
Persik

3 hingga 6 Hari

Alpukat
Pisang
Brokoli
Kacang hijau
Tomat

1 Minggu atau Lebih Lama

Apel
Wortel
Kembang kol
Kentang
Labu

Jangan Membeli Secara Berlebihan

Cara untuk menghindari pembelian berlebihan adalah dengan memiliki rencana yang baik dan realistis untuk produk yang Anda bawa ke rumah.

Pastikan Anda akan mengonsumsinya sebelum membusuk-terlepas dari harga diskon yang besar atau betapa indahnya tampilannya di toko atau pasar sayur. Membeli terlalu banyak adalah alasan nomor satu mengapa produk rumah tangga berakhir di tempat sampah.

Disinfeksi Kulkas

Saya mengaku bersalah untuk yang satu ini. Saya hanya tidak memikirkannya jika saya tidak bisa melihat berantakan. Kenyataannya adalah setiap kali ada sesuatu yang membusuk di dalam kulkas, ia akan meninggalkan jamur yang tidak bisa kita lihat. Akibatnya, jamur ini menyerang makanan baru dan segar yang Anda masukkan ke dalamnya. Membasmi jamur di bagian dalam kulkas Anda secara teratur akan membuat semuanya bertahan lebih lama dan berbau lebih baik.

Memperpanjang Umur Buah Berry

Merendam buah beri dalam larutan cuka dan air yang encer sebelum menyimpannya di lemari es akan membuatnya bertahan beberapa hari lebih lama daripada hanya menyimpannya di lemari es. Tambahkan 1 bagian cuka ke dalam 10 bagian air. Aduk-aduk buah beri selama beberapa detik, bilas, dan simpan. Stroberi dapat bertahan hingga dua minggu lebih lama dengan menggunakan metode ini.

Penghemat makanan

Mesin penyegel vakum Foodsaver adalah pilihan tepat untuk memperpanjang masa manfaat produk. Makanan dapat disegel vakum dalam kantong atau disimpan dalam tabung Foodsaver tertentu. Namun, metode favorit saya untuk menyimpan segala sesuatu mulai dari stroberi hingga tomat dan semua yang ada di antaranya adalah dalam stoples pengalengan kaca biasa.

Ini membutuhkan Jar Sealing Kit yang menempel pada Foodsaver. Cukup isi stoples kaca (biasa atau bermulut lebar) dengan produk yang belum dicuci seperti stroberi, blueberry, tomat, atau selada. Pasang tutup stoples, dan gunakan penyegel stoples. Nyalakan mesin, dan mesin akan mengeluarkan semua udara dari stoples dan menutup stoples dengan rapat.

Disimpan di lemari es, isinya akan tetap segar dan indah selama berminggu-minggu.

Produk yang Jelek

Sekarang ada beberapa perusahaan, seperti Imperfect Produce dan Misfits Market, yang menawarkan layanan pengiriman berlangganan untuk makanan “jelek”. Mereka menawarkan produk “jelek” yang sangat sehat dan bergizi dengan harga hingga 50 persen lebih murah dari harga di toko eceran. Lihatlah tempat ini jika nutrisi, bukan kesempurnaan, adalah tujuan Anda.

Tumbuhkan Sendiri

Sekarang, lebih dari sebelumnya, penting bagi kita untuk berpikir tentang menanam makanan kita sendiri. Tidak ada yang lebih baik daripada pandemi yang melanda seluruh dunia, antrean panjang di toko-toko makanan, dan ketakutan akan kekurangan pangan yang menyadarkan kita akan gagasan untuk menjadi lebih mandiri. Anda tidak perlu lahan yang luas untuk menanam kebun. Bahkan, Anda bahkan tidak memerlukan halaman atau sebidang tanah (meskipun itu tentu saja merupakan berkah jika Anda memilikinya).

Mulailah membaca; mulailah belajar; mulailah berkebun!

Mary mengundang Anda untuk mengunjunginya di EverydayCheapskate.com, di mana kolom ini diarsipkan lengkap dengan tautan dan sumber daya untuk semua produk dan layanan yang direkomendasikan. Mary mengundang pertanyaan dan komentar di https://www.everydaycheapskate.com/contact/, “Ask Mary.” Kolom ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bersifat umum, namun surat tidak dapat dijawab secara individual. Mary Hunt adalah pendiri EverydayCheapskate.com, sebuah blog tentang hidup hemat, dan penulis buku “Debt-Proof Living.” COPYRIGHT 2022 CREATORS.COM

Pemerintah AS Terbitkan Peringatan ‘Level 3’ Perjalanan ke Tiongkok kepada Warganya Karena Risiko Penangkapan Sewenang-wenang

Naveen Athrappully

Pemerintah AS  memperingatkan warga AS agar tidak bepergian ke Tiongkok, dikarenakan penegakan hukum  sewenang-wenang oleh rezim komunis Tiongkok yang mana dapat menyebabkan orang-orang dipenjara tanpa menyadari kejahatan yang dituduhkan.

“Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) secara sewenang-wenang memberlakukan hukum setempat, termasuk mengeluarkan larangan keluar bagi warga negara AS dan warga negara lain, tanpa proses yang adil dan transparan sesuai hukum,” demikian bunyi peringatan perjalanan yang dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri AS pada  30 Juni. 

“Warga negara AS yang bepergian atau tinggal di RRT dapat ditahan tanpa akses ke layanan konsuler AS atau informasi tentang dugaan kejahatan mereka.”

Menurut peringatan tersebut, Tiongkok diklasifikasikan sebagai “Level 3”, yang berarti bahwa calon pengunjung harus “mempertimbangkan kembali perjalanan” ke negara Asia tersebut. 

Ini adalah level tertinggi kedua dari empat level peringatan perjalanan yang dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri AS.

Peringatan tersebut menyatakan bahwa personil pemerintah asing, akademisi, jurnalis, dan pebisnis, antara lain, telah “diinterogasi dan ditahan” oleh para pejabat Tiongkok karena diduga melanggar undang-undang keamanan nasional.

“Pihak berwenang Tiongkok tampaknya memiliki keleluasaan yang luas untuk menganggap berbagai macam dokumen, data, statistik, atau materi sebagai rahasia negara dan menahan serta mengadili warga negara asing atas dugaan spionase.”

Peringatan ini dikeluarkan setelah pihak berwenang Tiongkok menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada seorang warga negara AS berusia 78 tahun, John Shing-Wan Leung, atas tuduhan mata-mata pada Mei lalu. Pengadilan menengah kota Suzhou mengumumkan hukuman tersebut dalam sebuah pernyataan singkat melalui media sosial, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Pengadilan tersebut biasanya dilakukan secara tertutup dan tidak memberikan informasi apapun kepada publik. Tiongkok juga baru-baru ini mengeluarkan undang-undang yang mengancam tindakan tegas terhadap individu dan entitas asing yang dianggap sebagai risiko bagi rezim Tiongkok.

Dalam sebuah cuitan pada 1 Juli, Daren Nair, host podcast “Pod Hostage Diplomacy,” mengkritik pemerintah Amerika Serikat yang bersikap lunak terhadap Tiongkok. “Mengapa Tiongkok berada di Level 3 ketika Iran, Venezuela, dan Rusia berada di Level 4? Apakah hubungan ekonomi kita dengan Tiongkok menjadi alasan mengapa Tiongkok diperlakukan berbeda?”

Larangan Keluar

Peringatan perjalanan tersebut memperingatkan bahwa para pejabat di Tiongkok dapat menahan warga negara AS karena melakukan penelitian, mengakses materi yang tersedia untuk umum, dan mengirim pesan elektronik pribadi yang mengkritik rezim Tiongkok.

Selain itu, Beijing juga menggunakan pembatasan perjalanan dan keberangkatan, yang juga dikenal sebagai larangan keluar, untuk memaksa individu asing untuk mengambil bagian dalam penyelidikan pemerintah, menekan anggota keluarga mereka di luar negeri untuk kembali ke Tiongkok, menyelesaikan sengketa sipil yang menguntungkan warga negara Tiongkok, dan mendapatkan pengaruh terhadap negara lain, demikian bunyi peringatan tersebut.

“Warga negara AS mungkin hanya menyadari adanya larangan keluar ketika mereka berusaha meninggalkan Tiongkok, dan mungkin tidak ada proses hukum yang tersedia untuk menggugat larangan keluar di pengadilan. Kerabat, termasuk anak-anak di bawah umur, dari mereka yang sedang diselidiki di Tiongkok mungkin akan dikenakan larangan keluar.”

Dalam sebuah cuitan pada 3 Juli, Mike Abramowitz, presiden organisasi pro-demokrasi Freedom House, menyebut peringatan perjalanan tersebut sebagai sesuatu yang “menakutkan” bagi warga Amerika yang ingin berkunjung ke Tiongkok.

Undang-undang Spionase Tiongkok

Pada tanggal 1 Juli, Undang-Undang Hubungan Luar Negeri Tiongkok mulai diberlakukan. Undang-undang ini memberi wewenang kepada rezim Tiongkok mengambil tindakan balasan yang diperlukan terhadap tindakan yang dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan dan kepentingan negara.

Undang-undang anti-spionase Tiongkok yang baru saja direvisi juga mulai berlaku pada  1 Juli. Revisi ini memperluas definisi spionase, membuatnya lebih samar dan lebih luas. Para aktivis hak asasi manusia percaya bahwa undang-undang yang diperbarui akan memberikan Beijing kekuatan untuk meningkatkan penindasan terhadap warganya.  Bahkan, memungkinkannya menargetkan individu dan perusahaan asing.

Dalam sebuah wawancara dengan The Epoch Times, Zheng Xuguang, seorang komentator dan ekonom Tiongkok yang berbasis di Amerika Serikat, mengecam rezim Tiongkok karena menggunakan definisi yang tidak jelas tentang “keamanan” dan “kepentingan nasional” dalam undang-undang yang direvisi.

Ia menjelaskan : “Di masa lalu, mendapatkan apa yang disebut rahasia nasional  dianggap sebagai spionase. Sekarang, apa pun yang menghalangi keamanan nasional dianggap sebagai spionase.”

“Menurut undang-undang ini, melakukan penelitian industri dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan ekonomi, dan menyelidiki latar belakang pejabat dapat dilihat sebagai masalah keamanan nasional.”

Sophia Lam berkontribusi dalam laporan ini.

ANALISIS: Koalisi Tiongkok-Rusia ‘Retak’ Setelah Pemberontakan Wagner

Eva Fu

Meski pemberontakan Wagner hanya berlangsung singkat, dampaknya terasa hingga ke luar perbatasan Rusia. Bahkan, beberapa analis mengatakan bahwa ini bisa menjadi awal dari akhir bagi koalisi yang dipimpin Beijing dengan Moskow untuk melawan dunia bebas.

Dalam waktu 24 jam yang dramatis, kelompok paramiliter ini menarik perhatian dunia saat mereka mengambil alih kota Rostov, pusat taktis utama bagi upaya perang Rusia di Ukraina. Pemimpin pemberontakan itu adalah Yevgeny Prigozhin, sekutu yang pernah dipercaya oleh pemimpin Rusia Vladimir Putin, yang menggambarkan aksi tersebut sebagai “tikaman dari belakang.”

Prigozhin kini berada di pengasingan di Belarus sebagai bagian dari kesepakatan yang menjamin bahwa Rusia tidak akan mengajukan tuntutan pidana terhadapnya. Namun, pelariannya-setelah memimpin pemberontakan yang menjadi ujian paling serius bagi Putin selama lebih dari dua dekade berkuasa di Rusia- sudah menjauh dari menutup masalah ini di mata para pengamat luar.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken kepada CBS menuturkan : Kami melihat celah-celah yang muncul. Ke mana mereka pergi, jika ke mana saja, kapan mereka sampai di sana, sangat sulit untuk dikatakan, tetapi saya rasa kita belum melihat babak terakhir.”

Keretakan telah muncul di lebih dari sekadar rezim Rusia, menurut analis geopolitik Gordon Chang.

Chang, penulis buku The Coming Collapse of China,” kepada The Epoch Times berkata : “Tiongkok sedang mencoba untuk menjungkirbalikkan seluruh sistem internasional. Meskipun Tiongkok sangat kuat, ia tidak sekuat itu. Ia membutuhkan sekutu seperti Putin, dan jika Putin tidak akan bertahan, maka Tiongkok dalam masalah.”

Beijing ‘Terguncang’

Beijing tetap bungkam ketika pasukan Prigozhin bergerak menuju Moskow, dan baru berbicara untuk pertama kalinya sehari setelah gencatan senjata menghentikan pergerakan angkatan bersenjata Prigozhin. “Ini adalah urusan internal Rusia,” kata juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok dalam sebuah pernyataan. 

“Sebagai tetangga Rusia yang bersahabat dan mitra koordinasi strategis yang komprehensif untuk era baru, Tiongkok mendukung Rusia dalam menjaga stabilitas nasional dan mencapai pembangunan dan kemakmuran.”

Bagi Chang, reaksi yang tertunda dari Beijing adalah karena “mereka tidak tahu harus berkata apa.”

FILE: Foto yang dirilis pada 5 Mei 2023 ini menunjukkan Yevgeny Prigozhin, pemimpin kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner, berdiri di depan para petempur Wagner di sebuah lokasi yang dirahasiakan, meneriaki para petinggi militer Rusia. Ia menuduh Kementerian Pertahanan menahan amunisi untuk pasukannya. (Handout / TELEGRAM / @concordgroup_official / AFP)

“Masalahnya bagi Xi Jinping adalah karena ia telah menyatakan kemitraan ‘tanpa batas’ dengan Rusia. Dan mitra ‘tanpa batas’ ini hampir digulingkan dalam perkembangan yang menakjubkan itu. Jadi, dipikir Tiongkok sedikit terguncang oleh hal ini.”

Xi dan Putin mengedepankan kemitraan “tanpa batas” pada hari pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing, ketika keduanya mengadakan pertemuan langsung pertama mereka dalam dua tahun terakhir, sembari mencemooh apa yang mereka sebut sebagai “campur tangan dalam urusan dalam negeri” Barat.

Itu terjadi kurang dari tiga minggu sebelum Rusia memulai serangannya ke Ukraina. Sekitar setahun kemudian, pada  Maret, Xi menjadi tamu kehormatan di Moskow. Saat berpisah dengan Putin pada saat itu, pemimpin komunis Tiongkok yang murah senyum ini mengatakan bahwa keduanya mendorong “perubahan yang belum pernah terjadi selama 100 tahun.”

Namun, pemberontakan Wagner mengejutkan Beijing.

Pada tahun 1991, melalui upaya kudeta yang sama singkatnya, kelompok garis keras dari Partai Komunis Uni Soviet mengurung pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev di vila peristirahatannya di Krimea. Rencana itu berantakan dalam tiga hari, tetapi itu adalah pemicu yang membawa keruntuhan Uni Soviet empat bulan kemudian.

Chang melihat Putin berada di posisi yang sama.

Ia berkata : “Dia mampu mencegah pemberontakan menggulingkannya, tetapi Rusia  tidak stabil, jadi dirasa kita belum mendengar kabar terakhirnya.”

Bagi rezim Tiongkok, yang mengandalkan Rusia sebagai sekutu yang efektif untuk menumbangkan tatanan dunia yang dipimpin AS, ini bukan pertanda baik.

“Tiongkok mencoba untuk menggambarkan dirinya sebagai sesuatu yang tak terkalahkan, mendominasi dunia. Yah, itu tidak terlihat begitu mengintimidasi sekarang. Itu terlihat jauh lebih mengintimidasi minggu lalu daripada saat ini.”

Masalah di Dalam Negeri

Posisi politik Putin yang melemah bukanlah satu-satunya kekhawatiran dalam kalkulus Beijing.

Beberapa hari setelah pemberontakan Wagner, Xi mempromosikan dua komisaris politik ke pangkat jenderal, sebuah langkah yang ditafsirkan oleh beberapa orang sebagai upayanya untuk mengkonsolidasikan kekuasaan. Seorang perwira militer Tiongkok, yang menulis untuk PLA Daily, surat kabar resmi badan operasional militer tertinggi Tiongkok, berpendapat bahwa angkatan bersenjata Tiongkok harus “meningkatkan kesadaran keamanan nasional” dan siap untuk “menghadapi ujian besar di lautan yang penuh badai.”

“Tiongkok percaya bahwa Rusia berada dalam kekacauan karena tidak ada kontrol partai komunis terhadap pemerintah, sehingga Xi Jinping akan benar-benar meningkatkan posisi itu,” kata Miles Yu, direktur China Center di Hudson Institute dan penasihat kebijakan senior Tiongkok untuk pemerintahan Trump, kepada The Epoch Times. 

Yu mencatat bahwa Xi telah membersihkan banyak pejabat tinggi militer untuk mengkonsolidasikan kekuasaan selama 11 tahun pemerintahannya.

“Dia tahu ada banyak kebencian di dalam jajaran militer. Jadi itulah mengapa masalah ini sangat, sangat mengganggu baginya.”

Isu-isu domestik juga akan membuat Beijing tetap waspada, kata Chang. “Orang Tiongkok selalu khawatir tentang revolusi warna, seperti yang mereka katakan, dan revolusi itu menular; revolusi itu menyebar.”

November lalu, sebuah kebakaran mematikan di sebuah gedung bertingkat di Xinjiang memicu protes massal di seluruh negeri. Para demonstran mengangkat lembaran kertas kosong untuk menentang penguncian COVID yang keras dari rezim dalam apa yang dijuluki sebagai protes kertas putih.

Gerakan ini mereda setelah Beijing mencabut pembatasan pandemi dan secara diam-diam mengumpulkan para peserta. Namun di balik protes-protes tersebut, Chang melihat semangat ketidakpuasan yang lebih luas yang tidak akan hilang.

Chang mengatakan, beberapa orang benar-benar menuntut Partai Komunis dan Xi Jinping untuk mundur,  mengutip beberapa slogan yang diteriakkan oleh para pengunjuk rasa.

Para ekonom berharap bahwa berakhirnya kebijakan nol-COVID akan memacu belanja domestik Tiongkok dan merevitalisasi ekonomi negara yang sedang lesu. Namun, dalam banyak hal, situasi di Tiongkok tidak terlihat lebih cerah dibandingkan setengah tahun lalu.

Pemerintah-pemerintah daerah menghadapi gagal bayar atas utang sebesar $23 triliun. Kaum muda berusia 16 hingga 24 tahun memiliki tingkat pengangguran di atas 20 persen. Dan, penjualan properti terus merosot. Negara ini akan menghadapi eksodus jutawan terbesar di dunia tahun ini, sementara semakin banyak orang yang kecewa juga meninggalkan negara ini.

Pengunjuk rasa di Beijing memegang kertas putih sebagai protes terhadap tindakan otoritas dalam pengendalian epidemi yang ketat pada 27 November 2022. (Kevin Frayer/Getty Images)

Bagi Chang, “Tidak ada jawaban bagi Xi Jinping selain melakukan pengetatan yang lebih ketat lagi, dan pada akhirnya itu tidak akan menjadi solusi karena ekonomi sedang jatuh.”

June Teufel Dreyer, seorang profesor ilmu politik di University of Miami, juga melihat masalah ekonomi sebagai rintangan utama.

Dreyer kepada The Epoch Times mengatakan Putin bahkan mungkin akan lebih bergantung pada Tiongkok setelah pemberontakan, sehingga keinginan Tiongkok untuk memimpin tatanan dunia akan semakin kuat.” Perlambatan ekonomi akan menjadi masalah No. 1 yang akan menghalangi Xi untuk mewujudkan ambisinya.

Su Tze-yun, direktur Institut Penelitian Pertahanan dan Keamanan Nasional Taiwan menilai, untuk saat ini, Tiongkok dan Rusia akan terus “berkumpul bersama untuk kehangatan” ketika mereka berhadapan dengan Barat, dengan masing-masing mengambil apa yang dibutuhkan dari hubungan tersebut.

Seiring dengan berlarut-larutnya perang di Ukraina, Rusia kemungkinan akan semakin bergantung pada Tiongkok, yang kini menjadi pembeli utama minyak Rusia yang dulunya disalurkan ke Eropa. Ini adalah titik yang membutuhkan tindakan yang lebih tegas dari dunia bebas, bagi Chang.

“Dunia sedang berada pada saat yang kritis, dan saat ini koalisi yang menentang kita telah retak dan bisa jadi akan berantakan. Penting bagi pemerintahan Biden dan negara-negara bebas untuk memastikan bahwa koalisi tersebut tidak dapat disatukan kembali.”

Luo Ya berkontribusi dalam laporan ini.