Presiden Belarusia Lukashenko Ungkap Prigozhin Kini Berada di Rusia

oleh Li Mei dan Chen Qian

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko pada Kamis (6 Juli) menyatakan bahwa pemimpin Wagner Group Prigozhin sekarang berada di Rusia, bukan Belarusia. Moskow mengatakan hari itu bahwa Prigozhin tidak terlacak. Kabarnya, Lukashenko berencana untuk menemui Putin.

Lukashenko mengatakan : “Dia berada di St. Petersburg. di mana dia pagi ini ? Dia mungkin pergi ke Moskow atau ke tempat lain, tetapi dia tidak berada di Belarusia”.

Seminggu sebelumnya, setelah percobaan pemberontakan Prigozin, tentara bayaran Wagner yang berada di Ukraina bergerak melintasi perbatasan menuju ke Moskow.

Selanjutnya, keberadaan Prigozhin tidak diketahui. Saat itu Lukashenko mengklaim bahwa Prigozhin ada di Belarusia.

Hari Kamis, Moskow mengatakan bahwa Lukashenko berencana mengunjungi Moskow untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin. Selain itu Rusia  mengklaim bahwa Moskow tidak akan melacak keberadaan Prigozhin.

Juru bicara Kremlin Dmitriy Sergeyevich Peskov mengatakan : “Kami tidak mengikuti pergerakannya (Prigozhin). Kami selain tidak memiliki kesempatan juga tidak berkeinginan untuk melakukannya”.

Namun, rekaman siaran televisi Rusia pada Rabu (5 Juli) memperlihatkan, para penegak hukum telah melakukan penggerebekan kantor Prigozhin di St. Petersburg dan salah satu rumah mewahnya.

Rekaman video memperlihatkan, ada berkotak-kotak uang rubel di kantornya, dan buntalan dolar AS, senjata dan lainnya di rumah mewahnya.

Pada Kamis, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi Bulgaria untuk membahas kerjasama pertahanan dan bantuan dengan Perdana Menteri Bulgaria Nikolai Denkov, serta KTT NATO minggu depan.

Lukashenko memperingatkan Ukraina agar tidak mencoba mengambil tindakan di garis depan sebelum KTT NATO.

“Bahayanya adalah jika mereka mengirim pasukan terbaik mereka ke medan perang sebelum 11 Juli, untuk menunjukkan kekuatan kepada sponsor mereka, maka mereka benar-benar akan membunuh daya tempur Ukraina”, kata Lukashenko.

Dia juga mengatakan bahwa dirinya siap menengahi pembicaraan damai jika Moskow dan Kiev menganggap perlu. (sin)