Home Blog Page 958

Perusahaan-perusahaan Asal Tiongkok Berhenti Menggunakan 4 Firma Akuntansi Terbesar di Dunia, Analisis: Tak Baik untuk Investor

0

NTD Asia Pasifik

Partai Komunis Tiongkok (PKT) melarang perusahaan-perusahaan milik negara mempekerjakan empat firma akuntansi teratas dunia, termasuk  Deloitte, Ernst & Young (EY), PricewaterhouseCoopers (PwC), dan Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG), menurut sumber-sumber yang dikutip oleh media asing Bloomberg pada  22 Februari.   

Partai Komunis Tiongkok juga meminta perusahaan-perusahaan milik negara untuk tidak memperpanjang kontrak mereka ketika masa kontraknya habis. Sumber-sumber mengatakan bahwa langkah ini dimaksudkan untuk melemahkan pengaruh firma-firma auditotr Barat dan meningkatkan industri akuntansi lokal Tiongkok, antara lainnya. Menurut analisis Bloomberg, berita ini bukan pertanda baik bagi para investor internasional.

Reporter Bloomberg melaporkan,  bagi investor internasional, hal ini bisa mengkhawatirkan. Bahkan, dapat mempersulit BUMN Tiongkok untuk menarik modal internasional jika mereka beralih ke akuntansi lokal dari empat perusahaan global besar.

Pembawa berita Bloomberg: “Apa artinya ini bagi investor internasional, dalam hal melihat Partai Komunis Tiongkok mencoba menerapkannya? Seberapa terbukanya Tiongkok terhadap para ahli asing?

Reporter Bloomberg menjawab : “Ini bukan pertanda baik bagi mereka. Anda tahu, dengan upaya Tiongkok yang ingin dimasukkan ke dalam lebih banyak indeks global, dan semua rencana untuk membuka diri secara internasional, hal ini mungkin mengirimkan sinyal yang tidak terlalu bagus. Namun, sekali lagi, ini baru saja dimulai dan kita baru melihat tanda-tanda awal, jadi kita harus menunggu dan melihat dampaknya.” (hui)

Resolusi PBB Mendesak Rusia Segera Menarik Pasukannya dari Ukraina, Tiongkok Abstain

0

oleh Luo Tingting

Pada 23 Februari 2023, Sidang Khusus Darurat ke-11 Majelis Umum PBB tentang Perang Ukraina yang diadakan di Markas Besar PBB di New York City mengeluarkan resolusi bertepatan 1 tahun invasi Rusia ke Ukraina. Resolusi menuntut agar Rusia segera dan tanpa syarat menarik pasukannya. Tetapi Tiongkok dan beberapa negara tidak memberikan suara.

Resolusi tentang invasi Rusia ke Ukraina yang dirancang oleh Ukraina ini telah lolos dengan suara terbanyak pada Sidang Khusus Darurat ke-11 Majelis Umum PBB pada 23 Februari.

Resolusi itu menuntut Rusia untuk segera dan tanpa syarat menarik pasukannya dari Ukraina untuk merealisasikan perdamaian “yang adil dan abadi”, dan menekankan  pertanggungjawaban atas kejahatan perang Rusia.

Resolusi tersebut menandai berlanjutnya isolasi Rusia di panggung dunia setelah satu tahun melancarkan perang di Ukraina.

Total ada 141 negara anggota memberikan suara mendukung, tetapi Rusia, Belarusia, Suriah, Korea Utara, Mali, Nikaragua, dan Eritrea memberikan suara menentang, sedangkan 32 negara lainnya abstain, termasuk Tiongkok dan India.

Resolusi tersebut yang meskipun tidak mengikat secara hukum, tetapi dapat berfungsi sebagai barometer opini dunia. Usai pemungutan suara Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan bahwa pemungutan suara membuktikan bukan hanya Barat yang mendukung Ukraina. “Dukungan ini jauh lebih luas dari perkiraan, bahkan kami percaya bahwa konsolidasi dan perkuatannya bakal terus terjadi”.

“Pemungutan suara ini membatalkan pernyataan bahwa bagian selatan dunia (negara-negara dunia ketiga) tidak memihak Ukraina, karena banyak negara yang mewakili Amerika Latin, Afrika, Asia hari ini memberikan suara mendukung”, kata Menlu. Dmytro Kuleba.

“Kami bekerja sama dengan Pengadilan Kriminal Internasional dan seluruh komunitas internasional, agar para pelaku maupun mereka yang bertanggung jawab atas perang tidak akan lolos dari jeratan hukum,” kata Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna dalam pertemuan tersebut.

“Saya tidak dapat memprediksi di muka bahwa ini akan menjadi kasus Vladimir Putin, tetapi jika fakta dan tanggung jawab terbukti, maka akan ada penuntutannya,” tambahnya. 

Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi mengatakan : “Kita tidak boleh membiarkan perang terus berlanjut, kita juga tidak dapat menerima untuk mengadakan peringatan tahun kedua terhadap perang yang konyol itu.”

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengecam keras invasi Rusia ke Ukraina yang merupakan “penghinaan terhadap hati nurani kita semua”.

“Konsekuensi yang mungkin terjadi dari eskalasi konflik adalah bahaya yang jelas dan nyata”, katanya. Kecaman Guterres tersebut mengacu pada “ancaman implisit” Rusia yang menggunakan senjata nuklir dan aktivitas militer secara tidak bertanggung jawab untuk menyerang daerah sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina.

Dai Bing, perwakilan Tiongkok yang tidak memberikan suara dalam pemungutan suara itu mengatakan pada pertemuan tersebut, bahwa Tiongkok mendukung Rusia dan Ukraina untuk segera melanjutkan dialog secepat mungkin, dan membawa isu-isu kepentingan masing-masing ke meja negosiasi. Ia menghimbau : “Masyarakat internasional agar bekerja sama untuk mempromosikan pembicaraan damai.”

Tetapi Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan, tidak semestinya menempatkan pihak penyerang dan pihak korban pada pijakan yang sama. Dan tidak dapat meminta Ukraina untuk menanggalkan hak untuk membela diri.

Kepada media ia mengatakan : “Rusia belum mengirimkan sinyal positif apa pun tentang kesediaannya untuk berdamai meskipun dengan upaya yang kecil.”

Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengecam resolusi itu sebagai putusan yang “tidak seimbang dan anti-Rusia”. Ia mengatakan : “Barat ingin mengalahkan Rusia dengan segala cara yang dimungkinkan. Mereka selain dapat mengorbankan Ukraina, tetapi juga siap menjerumuskan seluruh dunia ke dalam jurang perang.”

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan bahwa ini bukan isu “Barat melawan Rusia”, tetapi perang ilegal ini melibatkan semua orang di dunia. (sin)

“Petugas Ber-APD” Meninggalkan Tiongkok, Membongkar Rahasia Pencegahan Epidemi Brutal dari PKT

0

oleh Ma Shanen

Selama periode lockdown epidemi di Tiongkok, orang yang paling dibenci warga sipil mungkin adalah para “petugas ber-APD” dikenal di Tiongkok dengan istilah Dabai yang dapat bertindak sewenang-wenang dalam mencegah penyebaran epidemi. Mereka dapat memblokir atau menyegel pintu keluar masuk rumah warga serta dapat membatasi kebebasan pribadi kapan saja dengan tanpa terduga. Para “petugas ber-APD” ini telah menjadi mimpi buruk bagi warga sipil di daratan Tiongkok di masa lalu.

Tetapi mereka yang membenci para “petugas ber-APD” mungkin hanya warga sipil, tetapi tidak demikian bagi para pemilik hak istimewa, karena mereka ini justru mendapatkan manfaat yang tidak dapat dinikmati warga sipil lain yang bukan “petugas ber-APD”. Li Changlin, yang sebelumnya bekerja di Kota Hangzhou sebagai petugas ber-APD selama periode epidemi, telah menyaksikan sendiri segala macam fenomena kacau di bawah kendali epidemi gila PKT, dia akhirnya memilih mundur dan meninggalkan kampung halamannya untuk mencari kehidupan baru di Amerika Serikat.

Kisah Mengenai Karantina : Ada warga yang dekat dengan rumah, ada yang jauh

Pada awal epidemi, pabrik tempat kerja Li Changlin setiap hari membatasi keluar masuknya personel yang membuatnya kurang senang dengan situasi seperti itu. Lalu ia memilih menjadi petugas ber-APD di sebuah hotel di Hangzhou pada bulan Februari 2021 setelah seorang teman memperkenalkannya kepada pihak hotel. Hotel yang dijadikan tempat karantina oleh pemerintah ini terutama untuk menampung para pendatang dari negara-negara Eropa, Australia yang harus menjalani karantina.

Li Changlin mengatakan bahwa personel asing diwajibkan untuk menjalani karantina selama 14 hari dengan biaya per hari adalah RMB. 300,- yang tidak termasuk biaya makanan dan minuman yang dipesan dari luar. Jadi seorang personel yang menjalani karantina sedikitnya harus menghabiskan RMB. 10.000,- selama itu. Padahal Hangzhou hanyalah tempat persinggahan pertama, jika seseorang harus meneruskan perjalanan ke rumah yang di suatu tempat lain, maka ia harus menjalani karantina lagi selama 14 hari dan menghabiskan lagi RMB. 10.000,-

Li Changlin memprotes tirani PKT di depan Konsulat PKT. (foto dari Li Changlin)

Pernah terjadi “insiden Nenek Mao” di Kota Yangzhou. Di mana seorang nenek ditahan karena tidak dikarantina tepat waktu, sehingga ada lebih dari 700 orang yang dianggap berdekatan dengannya dipaksa menjalani karantina. Beberapa orang di antaranya dikarantina di hotel tempat kerja Li Changlin. Dia menemukan bahwa tidak satu pun dari mereka ini yang mengalami demam, dan banyak orang diizinkan pergi setelah membayar biaya karantina. Pemerintah daerah juga tidak lagi mengintervensi setelah mengantongi duit.

Setahu dia, beberapa orang warga pendatang dikarantina selama 45 hari tanpa alasan yang jelas sebelum dibebaskan, tetapi ada juga yang diizinkan pergi setelah menjalani 2 hari karantina.

Itu adalah personel khusus asal Beijing yang kembali dari luar negeri. Tidak lama setelah orang ini masuk ke hotel, seseorang dari luar hotel menelepon dan meminta pihak hotel untuk menyediakan kamar terbaik, perawatan terbaik, makanan tak terbatas, dan tidak boleh menerima pembayaran dari dirinya. Petugas yang bertanggung jawab atas karantina dan keamanan hotel semuanya bersikap hormat, mengangguk dan membungkukkan badan saat bertemu. Setelah dua hari menginap, pria itu bersama keluarganya meninggalkan hotel.

Petugas ber-APD memiliki Kebebasan, Tanpa Hambatan Mau ke Mana Saja 

Pemerintah Tiongkok menerapkan pencegahan epidemi ekstrem selama epidemi, menciptakan kode kesehatan dan kode perjalanan untuk mengontrol pergerakan warga sipil. Banyak orang mengira bahwa itu untuk kepentingan pencegahan epidemi. Namun, para petugas ber-APD yang sesungguhnya memiliki kontak dekat dengan orang yang dikarantina, yang paling berisiko menularkan virus partai komunis Tiongkok (COVID-19), justru dibebaskan dari pembatasan ini, mereka dapat berkeliaran dengan bebas tanpa pakai kode kesehatan maupun kode perjalanan.

Li Changlin mengatakan bahwa para petugas ber-APD ini sudah diberitahu sejak hari pertama mereka bekerja, bahwa informasi identitas mereka telah dimasukkan ke dalam catatan tak resmi pada sistem keamanan publik. Jadi tidak peduli berapa banyak mereka berkontak dekat dengan orang yang “berkode merah”, juga tidak peduli apa pun keadaan orang yang mereka hubungi, kode perjalanan dan kode kesehatan mereka akan selalu berwarna hijau.

Li Changlin percaya bahwa apa yang disebut kode kesehatan dan kode perjalanan ini hanyalah alat untuk menggaet uang dan untuk mengendalikan kebebasan orang yang sama sekali tidak berfungsi terhadap pencegahan epidemi.

“Kami bisa berjalan ke mana saja. Sejujurnya, tidak seorang pun dari kami yang peduli dengan masalah kode diri kami”. Dia mengatakan bahwa setiap hari para petugas ber-APD memasuki hotel melalui pintu samping yang tersembunyi. “Di Tiongkok, hal-hal seperti ini tidak dapat dilakukan terang-terangan”.

Meskipun hotel dijaga oleh keamanan resmi, tetapi target “penegakan hukum” cuma orang-orang yang wajib dikarantina. Jika orang-orang ini menolak, maka beberapa petugas keamanan resmi akan datang menghampiri dan mendorong mereka masuk ke dalam kamar, lalu membuat tuntutan wajib dengan cara menggertak.

Li Changlin percaya pada ajaran agama Buddha dan tidak terbiasa dengan berbohong dan menipu, tetapi beberapa temannya justru menikmatinya, aji mumpung gajinya tinggi, nyaris tidak perlu bekerja keras, dan berwibawa. Setiap bulan bisa mengantongi uang lebih dari RMB. 10.000,-. 

Li Changlin yang tidak ingin meneruskan pekerjaan ini, beberapa bulan kemudian memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan sebagai petugas ber-APD setelah kebetulan menemukan peluang untuk bekerja di luar negeri.

Mengapa Melarikan Diri dari Tiongkok

Untuk meninggalkan Tiongkok, Li Changlin mengalami banyak kesulitan. Dia pernah dipenjara oleh Kantor Imigrasi Meksiko. Juga diintimidasi oleh orang dari kelompok “little pink” yang merupakan antek PKT akibat mengungkap kejahatan PKT. Li Changlin percaya bahwa di bawah kekuasaan PKT dirinya tidak tersesat, dan masih memiliki pikiran yang waras untuk tidak mau berkolusi dengan yang jahat. Hal mana terkait dengan keyakinan kakek neneknya yang beragama Buddha.

Saat bekerja di Singapura, Li Changlin yang sudah bisa secara bebas melihat informasi nyata dari Internet, dan mengalami sendiri model pencegahan epidemi di Singapura. Ia merasakan bahwa kebijakan pencegahan epidemi PKT sungguh kejam.

Ada pun alasannya dia melarikan diri dari Tiongkok juga terkait dengan pengalaman seorang temannya.

Teman yang dulunya bekerja di rumah sakit jiwa ini menemukan bahwa tak peduli pasien yang dikirim ke rumah sakit jiwa itu adalah orang normal atau tidak, ia akan dipaksa untuk menerima suntikan dan dipaksa minum obat saat masuk ke rumah sakit jiwa. Banyak orang normal ditahan di rumah sakit jiwa, dan sering dipukuli dan dianiaya. Malahan teman ini melihat dengan mata kepala sendiri, dokter rumah sakit jiwa memaksa orang untuk makan kotoran. Karena dia tidak tahan dengan kutukan hati nuraninya, sehingga berhenti dari pekerjaan itu.

“Meskipun Anda adalah orang normal, tapi jika di dalam (rumah sakit jiwa), Anda pasti bisa menjadi gila”. Li Changlin mengatakan : “Saya benar-benar merasakan bahwa rakyat tidak mungkin bisa hidup enak selama Partai Komunis Tiongkok masih ada.”

Dia menghimbau kepada orang Tionghoa yang tinggal di luar negeri : “Ketika Anda telah memperoleh kebebasan dan menikmati kehangatan sinar matahari, dan saat Anda melihat orang-orang yang masih tertutup oleh bayangan, kiranya Anda harus memanggil mereka untuk keluar dari bayangan agar mereka juga dapat merasakan kehangatan sinar matahari.” (sin)

ChatGPT Diluncurkan! Distopia “Artificial Intelligence” Tidaklah Terlalu Jauh, Sekarang Sudah Ada di Depan Mata

0

Dr. Xiaoxu Sean Lin dan Jacky Guan

Pada November 2022, peluncuran program chatting online dengan “Artificial Intelligence” (AI) bernama ChatGPT mengejutkan dunia. Program ini sangat “pintar” sehingga memberikan respons yang mirip dengan manusia dan tampaknya hanya memiliki sedikit kekurangan dibandingkan dengan versi sebelumnya. Manusia tak hanya memperlakukannya sebagai teman percakapan, tetapi mereka juga mulai menggunakan teknologi AI ini untuk berbagai tugas, seperti menyelesaikan pekerjaan rumah, membuat gambar yang menakjubkan, menulis puisi, dan lain-lain.

Menggunakan ChatGPT seperti mengakses otak superkomputer, membuat teknologi ini menarik dan mengasyikkan, tetapi juga sedikit mengerikan dan mengancam. Pada  2014, Elon Musk memperingatkan bahwa dengan AI, “kita sedang memanggil setan,” tetapi ancaman ini hanya bisa menjadi nyata ketika AI seperti ChatGPT dapat menghasilkan respons terhadap pertanyaan yang tak dapat dibedakan dengan cara manusia merespons. Teknologi ini sangat kuat sehingga sekarang ada kekhawatiran yang meluas bahwa lanskap sejumlah besar industri akan diubah dengan kemajuan ini, termasuk akademisi dan perawatan kesehatan.

Pekerjaan yang biasanya membutuhkan sentuhan manusia, seperti di bidang jurnalisme dan industri jasa, akan tergantikan dan terotomatisasi. Kita telah lama berpikir bahwa seni bahasa berada di puncak kearifan manusia, namun AI mengetuk pintu di depan mata. AI menantang segala keunikan kita dan mengganggu kehidupan kita.

AI Sekarang Sangat Canggih dan Berkemampuan Tinggi

ChatGPT pada dasarnya dapat mengobrol tentang apa pun yang Anda inginkan. Mulai dari menganalisis kode untuk Anda hingga menulis esai dan puisi yang lengkap, program online gratis ini mendeskripsikan dirinya sebagai program komputer yang dirancang untuk “memahami dan merespons input bahasa alami,” seperti percakapan teks.

ChatGPT adalah singkatan dari Chat Generative Pre-trained Transformer. Program ini didasarkan pada seperangkat teknologi yang dikembangkan dan digunakan dalam program yang menghasilkan respons yang ramah pengguna. AI adalah sesuatu yang perlu diajari cara berpikir dan merespons dengan menggunakan teknologi yang berfungsi seperti jaringan saraf. Proses ini melibatkan pemberian informasi kepada AI yang berlimpah sebelum AI dapat memprosesnya, beradaptasi, belajar, berkreasi, dan menjadi cerdas.

ChatGPT menggunakan GPT edisi terbaru dan mampu menghasilkan sejumlah besar teks yang mirip dengan manusia berdasarkan input minimal. Ia sudah memproses data dalam jumlah  tak terbayangkan yang memungkinkannya untuk mempelajari apa yang harus dikembalikan kepada pengguna ketika ditanyai sebuah pertanyaan. Sebagai contoh, jika Anda meminta ChatGPT untuk menuliskan sebuah puisi untuk Anda, maka akan menghasilkan sesuatu seperti ini:

“Di bawah langit berbintang yang begitu cerah,

Dengan angin sepoi-sepoi dan cahaya perak,

Aku berdiri dan menatap malam,

Dan membiarkan pikiran saya terbang.

Bulan dan bintang-bintang di atasku bersinar,

Membimbing saya melalui kegelapan ilahi,

Mengingatkan saya akan cinta dan waktu,

Dan semua keindahan yang menjadi milikku.

Dunia ini sangat luas, namun kecil dan megah,

Sebuah misteri yang menunggu untuk ditelusuri,

Dengan rahasia yang tersembunyi di pasir,

Dan cerita yang menunggu untuk dikemas.

Jadi biarkan aku berdiri di bawah bintang-bintang,

Dan biarkan jiwa dan semangatku melambung tinggi,

Karena dalam keindahan ini, bebas dari jeruji,

Aku menemukan hatiku selamanya.”

Bukankah puisi ini sangat mengesankan? Dengan volume data berlimpah yang diberikan kepada ChatGPT, aplikasi ini dapat mengolah puisi kita, menganalisanya, dan menghasilkan puisi baru dalam hitungan detik. Dan hasilnya bisa berbeda setiap kali, meskipun Anda menulis perintah yang sama untuk itu.

ChatGPT juga dapat melakukan hal serupa dengan esai, seluruh potongan kode, dan banyak lagi. Aplikasi ini dapat melakukan percakapan santai dengan Anda dan tahu bagaimana menyesuaikan jargonnya untuk menjelaskan komputasi kuantum dengan cara yang dapat dimengerti oleh siswa kelas tujuh.

Dapat dimengerti mengapa banyak orang langsung tertarik pada program ini, karena tampaknya dapat menyelesaikan banyak masalah dan menawarkan jalan pintas secara signifikan demi menyelesaikan tugas. Obrolan ini gratis dan bekerja dengan sangat baik; apa yang salah dengan teknologi ini, kecuali menjadi mimpi buruk bagi para pendidik?

ChatGPT Tak Bisa Dimintai Pertanggungjawaban atas Pekerjaannya

Baru-baru ini, para ilmuwan menguji keterbatasan ChatGPT dan memerintahkannya untuk menulis komponen artikel penelitian yang kemudian diterbitkan dalam jurnal ilmiah terkemuka seperti Nature. Setelah berita tersebut tersiar bahwa AI dapat menulis makalah penelitian, hal ini menjadi pusat perdebatan sengit yang masih mengguncang komunitas hingga saat ini.

Argumen pro-AI melihat teknologi seperti ChatGPT sebagai langkah selanjutnya dalam kemajuan manusia. Teknologi ini akan menjadikan ilmu pengetahuan lebih efisien, mengurangi tenaga kerja manusia, dan membuat hidup lebih mudah.

Sisi lain dari argumen ini adalah bahwa tidak ada cara untuk meminta pertanggungjawaban kecerdasan buatan atas pekerjaannya. Jika program mencapai kesimpulan yang salah atau algoritmanya tidak cukup matang, bagaimana program dapat bertanggung jawab untuk itu?

Masalah akuntabilitas bukan hanya tentang ketika terjadi kesalahan. Penggunaan teks yang dihasilkan oleh AI tanpa kutipan yang tepat “dapat dianggap sebagai plagiarisme,” kata Holden Thorp, pemimpin redaksi jurnal Science. Oleh karena itu, beberapa artikel telah diterbitkan dengan ChatGPT terdaftar sebagai salah satu penulisnya, sementara para penerbit mempercepat dorongan untuk regulasi.

Faktanya, setelah makalah diterbitkan di Nature dengan ChatGPT sebagai salah satu penulis, pemimpin redaksi untuk Nature dan Science menyimpulkan bahwa “ChatGPT tidak memenuhi standar kepenulisan” karena judul seperti itu membawa tanggung jawab dan beban tanggung jawab, sesuatu yang tidak mungkin dilakukan oleh AI.

Namun, masalah inti di balik perselisihan kepenulisan ini adalah bahwa editor jurnal tidak lagi yakin tentang seberapa besar atau sejauh mana artikel tersebut dihasilkan oleh ChatGPT. Eksperimen ilmiah kemungkinan masih membutuhkan penelitian yang dilakukan oleh manusia. Tetapi penulis artikel ulasan yang mengaitkan ChatGPT kemungkinan besar melakukannya karena memainkan peran penting dalam proses penulisan.

Beberapa peneliti biomedis telah menggunakan ChatGPT untuk melakukan penelitian pengembangan obat dan  mampu mengidentifikasi bahan kimia obat potensial yang terlewatkan di masa lalu. Dengan bantuan AI, era baru kemajuan eksplosif di bidang biomedis pasti akan segera tiba.

Namun, bagaimana para peneliti akan tahu kapan data AI menjadi menyesatkan? Akankah ada yang berani menantang algoritma di balik data ini? Ini bukan satu-satunya pertanyaan yang kita hadapi saat ini, karena AI tampaknya juga akan mengambil alih perawatan kesehatan, baik sebagai robot atau melalui aplikasi.

Artificial Intelligence Seharusnya Tak Menggantikan Tenaga Kesehatan

Beberapa klinik sudah menjajaki penggunaan ChatGPT untuk melakukan konsultasi dengan pasien. Klinik kesehatan mental bahkan mendapatkan hasil kinerja yang lebih baik ketika mereka mengadopsi ChatGPT untuk mengambil alih konsultasi dengan pasien mereka, bahkan banyak pasien yang tidak menyadari bahwa mereka sedang berbicara dengan robot.

AI dapat menjadi perawat atau asisten dokter berikutnya yang membantu Anda pulih setelah kecelakaan, atau yang melakukan sayatan penting pada operasi Anda berikutnya. Masa depan perawatan kesehatan dapat berubah dengan cepat, karena manusia bahkan mungkin tak perlu pergi ke kantor dokter sama sekali dengan kombinasi AI dan telemedicine. Anda hanya perlu membuka aplikasi di ponsel Anda dan berbicara dengan chatbot, memberitahukan gejala yang Anda alami, dan chatbot akan membuatkan resep untuk Anda. Namun, ada tingkat kepercayaan yang dikembangkan selama interaksi tatap muka yang hilang dari model AI ini.

Robot AI yang menggunakan GPT juga dapat digunakan untuk merawat pasien berisiko tinggi seperti mereka yang memiliki gangguan mental atau direhabilitasi dengan menggantikan dokter saat memantau pasien dan memberikan perawatan, melakukan pemeriksaan, mengevaluasi risiko, dan mengambil tindakan jika diperlukan. Namun, pertanyaan akuntabilitas yang sama muncul ketika kita mengimplementasikan AI ke dalam bidang medis.

Di sini, pertanyaan akuntabilitasnya lebih mengkhawatirkan, karena siapa yang akan bertanggung jawab ketika pasien mengalami komplikasi akibat salah obat atau salah dosis? Anda tidak bisa menyalahkan dokter karena dia hanya mengikuti AI. Anda tidak bisa menyalahkan AI karena ini adalah sebuah program. Pada akhirnya, siapa yang akan bertanggung jawab?

Agar orang-orang merasa aman di sekitar AI, aturan pertanggungjawaban yang ketat perlu diberlakukan untuk membatasi kebebasan yang dimiliki oleh benda-benda ini. Namun, jika program-program ini ingin berkembang, mereka harus memiliki lebih banyak kebebasan untuk beroperasi dan belajar. Meskipun hal ini tampak seperti sebuah masalah yang sulit untuk dipecahkan, namun isu intinya adalah apakah manusia harus membiarkan AI dan robot mengurus mereka.

Dengan kemampuan AI yang meningkat secara pesat, mengapa sekolah kedokteran masih melatih para siswanya, dan untuk apa? Di masa depan, jika AI kehilangan listrik atau mengalami kegagalan fungsi, apakah dokter berlisensi masih tahu cara merawat pasien tanpa bantuan AI? Seberapa besar ketergantungan kita pada AI?

Manusia Sedang Melaju Menuju Persimpangan Jalan

AI memiliki banyak potensi dan pasti akan menjadi bagian dari masa depan kita. Namun, memungkinkan AI untuk memainkan peran yang lebih signifikan dalam dunia kedokteran dan perawatan kesehatan akan memberinya lebih banyak kekuatan untuk memengaruhi pemahaman kita tentang kesehatan dan kesejahteraan. Bahkan, AI dapat mengubah tubuh manusia.

Jika AI ada di mana-mana, apakah ini akan membuat manusia semakin bodoh dan mengurangi kemampuan kita dalam segala aspek? Seiring berjalannya waktu, anak-anak mungkin akan berbicara dengan tablet chatbot mereka alih-alih dengan orangtua mereka, orang-orang mungkin akan lupa cara meringankan gejala-gejala penyakit yang umum terjadi, seperti pilek, dan tugas-tugas dasar seperti menulis esai akan menjadi sesuatu yang sudah berlalu. Hal ini pasti akan melemahkan manusia dan mempengaruhi perkembangan kita. Ketika teknologi menjadi begitu pesat sehingga kita dapat memerintahkan robot dengan pikiran kita, mungkinkah suatu hari nanti kita akan berubah menjadi alien dengan anggota tubuh yang ramping dan kepala yang membesar?

Ketika AI mulai meniru pemikiran manusia dan menyajikan bahasa yang mirip dengan manusia, kita mulai melihat realitas otak manusia yang terbuka: Mereka pada dasarnya adalah mesin yang memproses informasi. Ketika komputer mengumpulkan cukup banyak data, mereka dapat menggunakan algoritma yang canggih untuk menghasilkan pemikiran dan respons yang mirip dengan manusia. Semakin banyak orang menggunakannya, semakin banyak AI ChatGPT yang dilatih untuk menjadi lebih mirip manusia, bahkan mungkin pada akhirnya menjadi lebih bijaksana daripada manusia.

Jadi, apa yang membuat kita sebagai manusia menjadi unik?

Kita telah menyaksikan superkomputer mengalahkan juara manusia dalam permainan catur dan Go.

Sekarang, AI telah tiba di bidang yang benar-benar dibanggakan oleh manusia-bidang yang berkisar pada kreasi, emosi, interaksi manusia, ekspresi artistik, dan sebagainya.

Ini adalah saat yang kritis ketika manusia perlu berpikir lebih dalam tentang dari mana kebijaksanaan kita berasal. Apakah inspirasi kita hanya lahir dari akumulasi data yang sangat banyak? AI dan komputer mendapatkan data mereka dari input manusia atau dengan cara menelusuri kedalaman lautan data. Apakah kita juga mendapatkan ide “orisinil” dengan cara ini? Mengapa orang mendapatkan inspirasi dan ide kreatif yang tampaknya tidak ada hubungannya dengan pengalaman dan pengetahuan mereka sebelumnya?

Ancaman AI dan superkomputer bukan hanya tentang kehilangan lebih banyak pekerjaan. Ancaman ini juga lebih dari sekadar mengurangi kemampuan berpikir manusia. Ancaman mendasar dari teknologi AI yang tidak terkendali adalah terputusnya hubungan manusia dengan Sang Pencipta. Melalui kemajuan teknologi, manusia menciptakan Tuhan-Tuhan digital untuk disembah. Menggunakan AI atau robot untuk meningkatkan kehidupan mungkin merupakan sisi manis dari obat ini, tetapi menggunakan AI untuk menggantikan pemikiran manusia adalah sisi gelapnya.

Masalah yang mendesak di sini adalah bagaimana menjaga spiritualitas manusiawi kita. Bagaimana kita menjaga hubungan kita dengan yang Ilahi? Manusia bukan hanya sekedar daging dan tulang, seperti halnya mesin yang hanya terdiri dari komponen mekanik.

Perkembangan teknologi AI seperti ChatGPT adalah titik kritis untuk masalah yang telah lama kita hadapi-koneksi dengan Sang Pencipta dan makna sebenarnya dari kehidupan manusia saat kita menggantikan koneksi tersebut. Kita dihadapkan pada sebuah pilihan: Apakah kita akan terus terjerumus ke dalam jurang teknologi yang tak berdasar ini, atau haruskah kita kembali ke cara tradisional di mana manusia mempertahankan hubungan mereka dengan yang Ilahi?

Berikut ini adalah beberapa materi untuk dipikirkan : “Mengapa Ada Umat Manusia” oleh Master Li Hongzhi.

Pandangan yang diungkapkan dalam artikel ini adalah pendapat penulis dan tidak mencerminkan pandangan The Epoch Times

Xiaoxu Sean Lin adalah asisten profesor di Departemen Ilmu Biomedis di Feitian College – Middletown NY. Dr. Lin juga sering menjadi analis dan komentator untuk Epoch Media Group, VOA, dan RFA. Dr. Lin adalah seorang veteran yang bertugas sebagai ahli mikrobiologi Angkatan Darat AS. Dr. Lin juga merupakan anggota Committee of Present Danger: China.

Jacky Guan adalah seorang penulis kesehatan yang berbasis di New York

Kekhawatiran Elon Musk Tentang Sisi Negatif ChatGPT, Ungkap Bahaya Besar Terhadap Peradaban Manusia

0

CEO Tesla mengatakan kepada audiens bahwa AI dapat menimbulkan ancaman eksistensial

Jack Phillips

Elon Musk mengatakan ChatGPT dan kemajuan terbaru artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dapat menimbulkan risiko secara signifikan terhadap peradaban itu sendiri dan manusia harus waspada.

“Salah satu risiko terbesar bagi masa depan peradaban adalah AI,” ujar pemilik Tesla dan Twitter ini pada World Government Summit di Dubai pada Rabu. Musk adalah salah satu pendiri OpenAI, yang membuat layanan populer ChatGPT.

“Ini positif atau negatif dan memiliki potensi yang besar, janji yang besar, kemampuan yang besar,” kata Musk mengacu pada kecerdasan buatan dan ChatGPT.  Kemudian, dia berpendapat bahwa “ada bahaya besar.”

Dalam beberapa minggu terakhir, ChatGPT  menjadi berita utama karena kemampuannya  lulus ujian universitas, menulis esai, dan melakukan fungsi-fungsi lainnya. Kemampuan tersebut telah mengundang peringatan dari para profesor dan peneliti bahwa beberapa profesi mungkin akan menjadi semakin usang dalam waktu dekat.

Dirilis ke publik beberapa bulan yang lalu, ChatGPT adalah bentuk mutakhir dari AI yang menggunakan model bahasa yang dikenal sebagai GPT-3. Pemrogramannya memungkinkannya untuk memahami bahasa manusia dan memberikan jawaban.

Meskipun Musk terlibat dalam OpenAI, ia meninggalkan dewan perusahaan pada  2018. Dia juga tidak lagi memegang saham di perusahaan tersebut, yang baru-baru ini menerima investasi senilai $1 miliar dari Microsoft.

“Awalnya, OpenAI dibuat sebagai organisasi nirlaba yang bersifat open source. Sekarang ini adalah sumber tertutup dan untuk mencari keuntungan,” kata Musk kepada para peserta pertemuan. 

“Saya tidak memiliki saham terbuka di OpenAI, saya juga tidak duduk di dewan direksi, dan saya juga tidak mengendalikannya dengan cara apa pun.”

Musk mengatakan bahwa ChatGPT “telah mengilustrasikan kepada orang-orang tentang betapa majunya AI,” dan Ia menambahkan, “AI telah canggih untuk sementara waktu. Hanya saja, ia tidak memiliki interface pengguna yang dapat diakses oleh kebanyakan orang.”

Namun Musk memperingatkan bahwa perlu ada regulasi. Dia mencatat bahwa hukum dan peraturan “mungkin akan sedikit memperlambat AI, tapi saya pikir itu juga bisa menjadi hal yang baik,” tambah Musk.

“Sejujurnya, Saya pikir kita perlu mengatur keamanan AI,” katanya, seperti yang dilaporkan CNBC. 

“Menurut saya, ini sebenarnya merupakan risiko lebih besar bagi masyarakat daripada mobil atau pesawat atau obat-obatan.”

Merampas Pekerjaan?

Meskipun Musk tak berbicara mengenai dampak AI terhadap pasar kerja, namun pihak lain memperingatkan bahwa beberapa pekerjaan dapat tersingkir di tahun-tahun mendatang. Hal ini termasuk pekerjaan di bidang penerbitan, desain grafis, pemrograman sederhana, dan bahkan di sektor keuangan.

“AI menggantikan pekerja kerah putih. Saya rasa tidak ada yang bisa menghentikannya,” ujar Pengcheng Shi, seorang dekan di departemen komputasi dan ilmu informasi di Rochester Institute of Technology, kepada New York Post beberapa minggu yang lalu. 

“Ini bukan serigala yang menangis,” tambah Shi tentang kemampuan AI untuk merampas pekerjaan. “Serigala sudah berada di depan pintu.”

Peringatan tersebut dikeluarkan setelah seorang peneliti menemukan ChatGPT lulus ujian tingkat pascasarjana di Wharton School yang bergengsi di Universitas Pennsylvania pada Januari lalu. Sementara itu, beberapa profesor menyarankan agar universitas merombak aturan ujian, pengajaran, dan kurikulum mereka.

“Penyuntingan naskah tentu saja merupakan sesuatu yang dilakukan dengan sangat baik. Meringkas, membuat artikel menjadi ringkas, dan hal-hal semacam itu, tentu saja melakukan pekerjaan yang sangat baik,” kata Chinmay Hegde, seorang profesor ilmu komputer dan teknik elektro di New York University, kepada New York Post Januari lalu.

Namun Hegde mencatat bahwa chatbot memiliki beberapa keterbatasan yang signifikan dalam kondisi saat ini.

“Anda dapat memintanya untuk memberikan esai, untuk menghasilkan cerita dengan kutipan, tetapi lebih sering daripada tidak, kutipan itu hanya dibuat-buat,” kata Hegde.

 “Itu adalah kegagalan ChatGPT yang sudah diketahui dan, sejujurnya, kami tidak tahu bagaimana cara memperbaikinya,” tambahnya.

Nasib Google?

Dengan perbaikan ChatGPT, ada laporan yang menunjukkan bahwa eksekutif puncak di Google, yang mengoperasikan mesin pencari yang paling banyak digunakan di dunia, telah mendorong perusahaan untuk mengembangkan chatbot AI-nya sendiri. Pada Minggu lalu, Google meluncurkan layanan serupa, Bard, yang mana tampaknya merupakan upaya untuk bersaing dengan OpenAI.

“Saya pikir Google ragu-ragu untuk memproduksinya karena merasa belum benar-benar siap untuk sebuah produk, tetapi, menurut saya, sebagai kendaraan demonstrasi, ini adalah teknologi yang hebat,” kata John Hennessy, Chairman perusahaan induk Google, Alphabet, dalam sebuah acara pada  Senin. Hennessy percaya bahwa kecerdasan buatan generatif masih setahun hingga dua tahun lagi baru dapat digunakan secara luas. (asr)

Dokter Internis Barat : Saya Membaca Artikel “Mengapa Ada Umat Manusia” Setiap Minggu

0

oleh Catherine Yang, Shi Ping

Seorang pembaca Epoch Times berbahasa Inggris yang lahir dalam keluarga agama Katolik Roma, dokter Virgil DuVernay telah berulang kali membaca artikel Master Li Hongzhi yang berjudul “Mengapa Ada Umat Manusia”, sejak artikel tersebut mulai diedarkan pada  Januari 2023. Dalam beberapa hari pertama, ia membacanya sekali sehari, belakangan menjadi membacanya seminggu sekali.

Artikel Tersebut Menggetarkan Jiwa Saya

DuVernay menemukan bahwa tidak hanya seluruh bagian artikel menginspirasi dirinya, tetapi juga mampu meyakinkan dirinya ketika merasa depresi.

DuVernay pertama kali mendengar tentang artikel ini melalui New Tang Dynasty TV dalam bahasa Inggris.

“Begitu saya mendengarnya, saya merasa semua itu benar, juga memberi saya rasa sejarah (sense of history), seperti rasa keTuhanan dalam Alkitab”. Dia mengatakan hal ini dalam sebuah wawancara dengan The Epoch Times. “Isi artikel ini berbeda dengan apa yang saya dengar di Alkitab tradisional, tetapi intinya sama. Hanya saja diungkapkan dengan cara yang berbeda.”

Dia mengatakan seluruh artikel selaras dengan pemahamannya, termasuk reinkarnasi yang tidak dipercaya oleh umat Katolik. “Ya, semuanya selaras dengan pemahaman saya, termasuk isu reinkarnasi.”

DuVernay percaya bahwa meskipun isu reinkarnasi tidak secara langsung tetapi tidak langsung dibicarakan dalam ajarkan agama Kristen. Orang sekuler dan orang beragama melihat dunia seperti melihat berlian dari sudut potongan yang berbeda, sehingga gambar yang terlihat pun berbeda.

“Pandangan berbeda (artikel) itu menarik. Sangat menarik untuk menyajikan sudut pandang yang akrab dengan manusia dalam konteks yang berbeda”. DuVernay mengatakan : “Ketika proses panjang alam semesta yang berupa Pembentukan, Bertahan, Rusak, Musnah dan Lahir, Tua, Sakit, Mati yang dialami manusia dikaitkan dengan konsep jiwa, ditambah lagi dengan bagaimana umat manusia diciptakan, ini semua sangat menarik untuk didalami.”

DuVernay percaya bahwa deskripsi alam semesta dalam artikel tersebut juga membuat orang tertarik untuk mengeksplorasi. Jika orang berpikiran terbuka, mungkin bermanfaat bagi orang bersangkutan untuk berpindah dari konsep duniawi ke konsep spiritual.

Berusahalah Menjadi Orang yang Baik dan Meningkatkan Kerohanian Diri

“Bagian yang dikemukakan oleh Master Li adalah tiga alam terluar dari alam semesta. Ini adalah tumpukan sampah alam semesta, yaitu debu dan tanah. Kita sebenarnya bukan bagian dari tempat ini. Kita adalah makhluk dengan sifat keTuhanan, jadi jiwa kita harus menjadi lebih baik”, katanya. Hal ini akan membuat orang berpikir : “Kita harus berusaha sebaik mungkin untuk menjadi orang baik dan berusaha untuk memperbaiki diri, sehingga kita bisa naik ke level yang lebih tinggi.”

DuVernay mengatakan bahwa dirinya merasa lega dan kecil setiap kali membaca artikel itu.

“Kita semua mengalami pasang surut dalam hidup, dan ketika Anda sedang down, artikel ini bisa mengangkat Anda”, katanya, seraya menambahkan bahwa dia merasa lebih baik setiap kali membacanya. “Kabar baiknya adalah masih ada orang dalam budaya yang jauh melampaui dunia Barat yang mengungkapkan pemikiran ini, yang melihat dunia dalam dimensi yang berbeda dari Barat, Hal mana membuat Anda sadar bahwa Anda hanyalah sebutir pasir dari pantai.”

DuVernay mengatakan bahwa melalui artikel ini, dirinya memiliki pemahaman yang komprehensif tentang keyakinan Falun Gong yang masih terus dianiaya oleh PKT. Pada saat wawancara, dia sedang bersiap untuk menyampaikan artikel tersebut kepada seorang temannya di California.

“Mudah-mudahan artikel ini beredar di California dan mengubah keadaan di sana,” ujarnya. (sin)

Perang Rusia-Ukraina Berlangsung Selama Setahun, Putin dan Biden akan Berpidato di Hari yang Sama

0

Presiden AS Joe Biden meninggalkan Kiev dan tiba di Polandia pada Selasa (21/2). Ia memberikan pidato tentang perang antara Rusia dan Ukraina di Warsawa. Pada hari yang sama, Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan pidato kenegaraan, menyatakan bahwa ia akan terus menyerang Ukraina dan mengumumkan penangguhan senjata nuklir AS-Rusia

oleh Li Mei dan Lin Mingdi

Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato kenegaraannya pada Selasa 21 Februari. Di jalanan Rusia dan Krimea, ada banyak layar lebar yang diputar secara bersamaan.

Dalam pidatonya, Putin menuduh NATO pimpinan AS mengobarkan konflik di Ukraina, mengklaim bahwa ia akan melanjutkan perang melawan Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin berkata : “Anda tahu, ada pepatah yang mengatakan : pertama senjata dan kemudian mentega. Pertahanan tentu saja menjadi prioritas utama, tetapi kita tidak boleh mengulangi kesalahan yang sama saat menyelesaikan tugas strategis di bidang ini.”

Putin juga mengumumkan bahwa Rusia akan “menangguhkan” Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis AS-Rusia. Ia juga mengatakan Kementerian Pertahanan dan departemen terkait harus siap untuk melanjutkan uji coba senjata nuklir.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengeluarkan pernyataan pada  Selasa dengan mengatakan, “Pengumuman Rusia untuk menangguhkan partisipasinya dalam perjanjian pengurangan senjata strategis  sangat disayangkan dan tidak bertanggung jawab. Kami akan mengamati dengan seksama  apa yang sebenarnya dilakukan Rusia. 

Warga Ukraina yang berlindung di Polandia menantikan kunjungan Biden untuk mengakhiri perang di Ukraina dan membawa perdamaian.

Pada saat yang sama, Presiden AS Joe Biden meninggalkan Kiev dan tiba di Warsawa, Polandia, untuk mengadakan pembicaraan dengan Presiden Polandia Andrzej Duda. Ini adalah kunjungan kedua Biden ke Polandia dalam setahun.

Di Warsawa, Biden juga  berbicara mengenai “Bagaimana Amerika Serikat menyatukan dunia dalam mendukung rakyat Ukraina”.

Warga Ukraina yang mengungsi ke Polandia berharap kunjungan Biden akan membawa perdamaian dan mengakhiri perang di Ukraina.

Alina Kiiko, seorang warga Ukraina yang tinggal di Warsawa berkata : “Kami menginginkan perdamaian, itulah harapan utama kami, impian kami adalah mengakhiri perang di Ukraina.

Yulia Pistoliuk, seorang warga Ukraina yang tinggal di Warsawa: “Saya berharap perdamaian akan datang ke negara kami. (Hui)

Ketika Bertemu Wang Yi, Putin Secara Pribadi Umumkan Kunjungan Xi Jinping ke Rusia

0

oleh Rui Li

Pada Rabu (22 Februari), menjelang setahun invasi militer Rusia ke Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Wang Yi, Direktur Kantor Urusan Luar Negeri Tiongkok di Kremlin, Moskow dan secara pribadi membenarkan tentang rencana kunjungan Xi Jinping ke Rusia. 

Presiden Putin mengatakan : “Hubungan Rusia – Tiongkok berkembang sesuai dengan rencana kedua negara, semuanya bergerak maju, berkembang, kami telah mencapai sebuah tonggak sejarah baru.”

Wang Yi, Direktur Kantor Urusan Luar Negeri Tiongkok mengatakan : “Kemitraan strategis komprehensif antara Tiongkok dengan Rusia tidak pernah menargetkan pihak ketiga, tentu saja tidak akan diintervensi dan diprovokasi oleh pihak ketiga dari mana pun, apalagi menjadi gugur akibat paksaan atau tekanan dari pihak ketiga.”

Sebelumnya, Amerika Serikat dan Uni Eropa telah berulang kali memperingatkan pemerintah Tiongkok untuk tidak memberikan dukungan senjata kepada Rusia, bahkan menarik “garis merah” untuk ini. Namun dalam pertemuan ini, pernyataan Wang Yi tidak hanya menunjukkan bahwa partai komunis Tiongkok telah “memilih pihak”, bahkan mengungkapkan angan-angannya tentang keinginan untuk “mendominasi dunia.”

Komentator Chen Pokong mengatakan : “Istilah tidak menargetkan pihak ketiga itu jelas diarahkan kepada AS dan Eropa. Mereka (PKT) pada dasarnya berada di pihak Rusia, dan mendukung perang agresi Rusia ke Ukraina. Otoritas Xi Jinping berharap melalui perang ini, Rusia dan Amerika Serikat akan saling melemahkan kekuatan negara, dan setelah kekuatan kedua negara tersebut melemah, seolah-olah hanya PKT yang memiliki kekuatan untuk mendominasi dunia”.

 Chen Pokong berkata : “Sebenarnya, ini benar-benar ilusi yang tak akan terwujud. Karena Rusia hanya memiliki segelintir pendukung. Oleh karena itu, tidak mungkin menggunakan perang ini untuk melemahkan kekuatan Amerika Serikat, Malahan yang mungkin rontok adalah kekuatan Rusia. Oleh karena itu, PKT memiliki niat yang rumit.”

Putin mengatakan : “Tentu saja, kami menunggu kunjungan Presiden Xi Jinping ke Rusia, sebelumnya kami sudah bersepakat”.

Dalam pertemuan tersebut, Putin secara pribadi membenarkan bahwa Xi Jinping akan mengunjungi Rusia pada musim semi tahun ini. Putin dengan jelas mengirimkan sinyal aliansi dengan PKT dan tetap berkonfrontasi dengan Barat di saat Presiden AS Biden sedang menggalang kerja sama dengan pihak Barat untuk mendukung Ukraina dengan cara yang menonjol.

Komentator politik Tang Jingyuan mengatakan : “Putin membutuhkan tanggapan diplomatik, jadi mengumumkan kunjungan Xi Jinping adalah pilihan terbaik. Pengumuman pribadi Putin tentang kunjungan Xi Jinping ke Rusia justru menunjukkan bahwa dirinya sedang terisolasi dan lemah. Dia hanya ingin menggunakan cara ini untuk menghibur diri.”

Untuk memikat keberpihakan Xi Jinping, Rusia juga telah memilih untuk mendukung PKT dalam isu-isu yang sangat sensitif seperti Xinjiang, Tibet, Hong Kong, dan Taiwan.

Chen Pokong mengatakan : “Ini sama dengan mengatakan bahwa Rusia sepenuhnya setuju dengan sikap PKT, yang berarti ada pertukaran, agar PKT juga sepenuhnya menyetujui sikap Rusia, termasuk aneksasi Ukraina, aneksasi Krimea, dan lain-lain”.

Sebelum pertemuan dengan Putin, Wang Yi juga mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan berharap kedua belah pihak akan menandatangani lebih banyak perjanjian kerja sama selama kunjungannya ke Rusia, tetapi tidak secara spesifik mengungkapkan perjanjian tersebut.

Setelah satu tahun pecahnya Perang Rusia – Ukraina, rezim Beijing berhenti menyembunyikan posisinya, mulai secara bertahap menunjukkan sikap “saling memeluk untuk mendapat kehangatan” dengan Rusia. (sin)

Pelajar di Beijing Mengalami Demam Tinggi, Sejumlah Sekolah di Shanghai, Tianjin, dan Zhejiang Menangguhkan Kelas

0

Chen Jie dan Wang Yanqiao mewawancarai dan melaporkan

Belakangan ini, sekolah-sekolah dari Beijing hingga Tianjin dan Shanghai ditutup sementara karena adanya kasus demam tinggi dan gejala lain di kalangan siswa. Meskipun otoritas sekolah mengklaim hanyalah flu semata, namun masyarakat tidak yakin, khawatir wabah COVID-19 akan merebak lagi.

Media corong Partai Komunis Tiongkok melaporkan: ” Pemberitahuan baru-baru ini  beredar di internet yang menyatakan bahwa empat kasus influenza dikonfirmasi di Kelas 3-6 selama akhir pekan, dengan sejumlah siswa mengalami demam dan gejala flu, dan influenza  mudah menular.”

Baru-baru ini, sejumlah sekolah  mengeluarkan pemberitahuan penangguhan darurat karena adanya gejala demam di kalangan siswa. Di Beijing, Sekolah Dasar Eksperimental yang terhubung dengan Sekolah Menengah Kedua Fengtai dan Sekolah Dasar Bahasa Asing Distrik Xicheng melaporkan bahwa para siswanya menderita demam dan pelajaran dialihkan ke kelas online selama empat hari.

Di kota finansial Shanghai, Sekolah Dasar Yifu di Distrik Qingpu mengeluarkan (“Surat kepada Orang Tua Siswa – Pemberitahuan Penutupan Darurat”) mengumumkan bahwa empat siswa telah didiagnosis menderita influenza dan kelas diliburkan selama empat hari. Di Distrik Beichen, Tianjin, ada juga berita tentang demam di kalangan siswa di sekolah dasar dan menengah, tetapi pihak sekolah menyebutnya influenza semata. Sebuah sekolah di Jinhua, provinsi Zhejiang, melaporkan pada 20 Februari bahwa sekolah tersebut ditutup lebih awal dan kelas-kelas ditangguhkan “karena penularan virus yang kuat”, tetapi pihak sekolah membantah adanya kasus COVID. Pihak sekolah mengatakannya hanya kasus influenza A.

Netizen Tiongkok menulis : “Pada Februari, beberapa sekolah dan kelas diliburkan di Shanghai Qingpu, Tianjin Beichen, Zhejiang Ningbo dan Zhejiang Jinhua karena para murid mengalami demam.”

Kebenarannya belum diverifikasi, tetapi ada kekhawatiran bahwa para siswa mungkin telah terinfeksi wabah. Kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang, sudah mengakui adanya kasus infeksi pada siswa sekolah dasar dan menengah.

Mr. Qi, seorang warga Hangzhou berkata : “Beberapa ahli memperkirakan  mungkin ada gelombang lain pada Maret dan April. Jadi, kami tidak tahu apakah kasus positif dari  anak-anak adalah pertanda gelombang wabah ini. Kami sangat khawatir.”

Setelah sekolah dimulai pada Februari tahun ini, siswa di banyak sekolah mengalami gejala demam, pihak berwenang umumnya mengklaim bahwa itu adalah flu, bahkan secara khusus “menghilangkan rumor” bahwa itu bukan wabah. Tetapi orang-orang tidak menganggapnya serius, bahkan khawatir wabah itu akan menyebar lagi.

Mr He, seorang pekerja layanan publik di Hangzhou, mengatakan : “Saya pikir ini adalah pertanda bahwa gelombang kedua baru saja dimulai. Saya telah melihat laporan bahwa model matematika telah mengungkapkan bahwa ada puncak gelombang kedua sekitar  3 Maret, jadi munculnya beberapa titik wabah adalah hal yang diperkirakan, atau masuk akal.”

Warga Changchun: “Kami memiliki tiga anggota keluarga dan dua diantaranya sudah terinfeksi, apakah penyebarannya sangat cepat? Sekolah akan segera dimulai pada 27 Februari, apakah kami bisa mulai sekolah? Banyak taman kanak-kanak di Changchun mengalami demam, apakah gelombang (epidemi) ini sudah dimulai? Saya dengar banyak taman kanak-kanak yang sudah ditutup.”

Beberapa penduduk Changchun melaporkan bahwa banyak taman kanak-kanak di Changchun ditutup karena demam dan gelombang baru wabah ini diduga telah mulai. (hui)

Imbas Krisis Pangan di Korut : Sejumlah Napi Kabur, Merampas Makanan dan Membunuh Orang

0

Korea Utara sedang mengalami kekurangan persediaan pangan lantaran terimbas oleh resesi ekonomi yang dihadapi “saudara tua” Tiongkok. Banyak penduduk “daerah makmur” pun tak terhindar dari mati kelaparan. Para napi dalam tahanan yang kelaparan bersama-sama melarikan diri, merampas makanan penduduk, bahkan sampai terjadi pembunuhan

oleh Li Chengyu

Kantor Berita Yonhap yang mengutip informasi dari sumber terpercaya di Korea Utara pada 22 Februari memberitakan, bahwa sejak akhir tahun lalu hingga awal tahun ini, puluhan orang narapidana penghuni penjara di Provinsi Pyongan dan Provinsi Hwanghae di Korea Utara bersama-sama melarikan diri karena kelaparan. Dalam pelarian mereka terus merampas dan mencuri makanan penduduk. Bahkan melakukan pembunuhan.

Pihak berwenang Korea Utara telah memberlakukan jam malam dan melakukan penggerebekan di dekat penjara terkait selama beberapa bulan, tetapi sejauh ini gagal menangkap kembali para napi yang kabur.

Menurut penuturan sumber tersebut, bahwa kekurangan persediaan pangan di Korea Utara berkaitan erat dengan penurunan hasil panen petani yang diakibatkan oleh pencegahan epidemi, sehingga situasi pasokan makanan di penjara semakin memburuk. Selama dua tahun terakhir, lebih dari 700 orang napi yang dipenjara di Pyong’annam-do dan tempat lain meninggal atau sakit karena kelaparan. Meski dalam situasi demikian, penanggung jawab penjara masih saja menggelapkan jatah makan narapidana demi keuntungan pribadi.

Menurut laporan, krisis pangan di Korea Utara telah menyebabkan insiden kelaparan yang sering terjadi di beberapa daerah, dan bahkan daerah Kaesong yang relatif makmur juga ada puluhan warga yang mati kelaparan setiap hari.

Pada Juli tahun lalu, media online “Daily NK” melaporkan bahwa harga beras di Korea Utara melonjak tinggi, dan banyak orang terpaksa makan kentang yang dicampur sayuran liar untuk memenuhi rasa lapar mereka. Beberapa penduduk Gangwon-do, Kaesong, dan Ryanggang-do meninggal karena kelaparan. Di daerah Pingcheng, ada orang tua yang menjual putrinya kepada keluarga kaya demi mendapat uang membeli makanan.

Tahun lalu, pejabat Korea Utara bahkan berulang kali membuat referensi publik tentang kelaparan massal tahun 1990-an yang dikenal sebagai “Bencana kelaparan Korea Utara”. Ada juga media resmi yang “memberi arahan” kepada masyarakat bagaimana cara memanfaatkan “nilai sayuran dan buah-buahan liar” agar dapat dijadikan bahan pangan.

Media Korea “Dong-A Ilbo” baru-baru ini melaporkan bahwa Korea Utara baru-baru ini mengurangi jatah makan harian tentara mereka dari 620 gram menjadi 580 gram. Di beberapa kota besar, penduduk dipaksa untuk menyumbangkan apa yang disebut “beras patriotik” untuk cadangan makanan militer setiap dua atau tiga hari.

Seorang pejabat senior pemerintah Korea Selatan mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya sejak tahun 2000 Korea Utara menurunkan jatah makan harian tentaranya. Hal mana menunjukkan bahwa situasi krisis pangan di Korea Utara mungkin lebih buruk dari yang diperkirakan banyak orang.

Tetapi pada saat yang sama, Korea Utara masih saja gencar melakukan uji coba rudal ke Samudera Pasifik, mengintimidasi masyarakat internasional. Kim Yo-jong, saudara perempuan Kim Jong-un, yang menjabat sebagai pemimpin Partai Buruh Korea Utara, dan wakil ketua Komite Sentral Partai Buruh baru-baru ini malah berkoar akan menjadikan Samudra Pasifik sebagai “lapangan tembak” bagi Korea Utara. (sin)

Heboh Soal ChatGPT, Apa-apa Saja yang Mesti Anda Ketahui Hingga Bagaimana Ia Menghancurkan Google

0

Jack Phillips

ChatGPT adalah sebuah sistem Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Kini lulus dalam ujian akademis tingkat pascasarjana di Wharton School, University of Pennsylvania, Amerika Serikat, demikian menurut sebuah makalah penelitian baru.

Christian Terwiesch, seorang profesor di Wharton, yang dianggap sebagai salah satu sekolah bisnis paling bergengsi di Amerika Serikat, mengatakan bahwa ia ingin menguji kekhawatiran yang berkembang tentang potensi chatbot. Penelitian ini dilakukan di tengah-tengah gelombang kekhawatiran dari para akademisi bahwa mahasiswa akan menggunakan chatbot untuk menyontek dalam ujian dan pekerjaan rumah.

Dalam makalahnya yang berjudul “Akankah Chat GPT3 Mendapatkan gelar MBA Wharton?” Terwiesch menyimpulkan bahwa “Chat GPT3 akan mendapatkan nilai B hingga B- dalam ujian,” yang “memiliki implikasi penting bagi pendidikan sekolah bisnis.” Dia menyarankan sekolah untuk merombak aturan ujian, pengajaran, dan kurikulumnya.

Lebih lanjut, ia menulis bahwa sistem AI menunjukkan “kemampuan luar biasa untuk mengotomatisasi beberapa keterampilan pekerja pengetahuan dengan kompensasi tinggi secara umum dan khususnya pekerja pengetahuan dalam pekerjaan yang dipegang oleh lulusan MBA termasuk analis, manajer, dan konsultan.” Bot ini dirancang untuk memberikan percakapan layaknya manusia melalui kecerdasan buatan.

Chatbot, yang dirancang untuk penggunaan pasar massal, juga “menunjukkan kemampuan untuk melakukan tugas-tugas profesional seperti menulis kode perangkat lunak dan menyiapkan dokumen hukum,” kata makalahnya. 

Dalam satu contoh, ChatGPT melakukan “pekerjaan yang luar biasa” dan memberikan jawaban yang benar atau “sangat baik.”

“ChatGPT3 sangat bagus dalam memodifikasi jawabannya dalam merespons petunjuk dari manusia. Dengan kata lain, dalam kasus-kasus di mana ia awalnya gagal mencocokkan masalah dengan metode solusi yang tepat, ChatGPT3 dapat memperbaiki dirinya sendiri setelah menerima petunjuk yang tepat dari seorang ahli manusia,” kata makalahnya.

Diluncurkan pada November tahun lalu, OpenAI mengatakan bahwa ChatGPT menggambarkan dirinya sebagai “model bahasa besar” yang dapat digunakan untuk “tugas-tugas pemrosesan bahasa alami seperti pembuatan teks dan terjemahan bahasa.” “GPT” pada nama tersebut merupakan kependekan dari “Generative Pretrained Transformer.”

“Salah satu fitur utama ChatGPT adalah kemampuannya untuk menghasilkan respons teks yang mirip dengan manusia terhadap perintah,” kata pembuatnya, OpenAI. 

“Hal inilah yang membuatnya berguna untuk berbagai macam aplikasi, seperti membuat chatbot untuk layanan pelanggan, menghasilkan tanggapan atas pertanyaan di forum online, atau bahkan membuat konten yang dipersonalisasi untuk postingan media sosial.”

Terwiesch membandingkan potensi ChatGPT dengan dampak kalkulator elektronik pada dunia korporat.

“Sebelum kalkulator dan perangkat komputasi lainnya diperkenalkan, banyak perusahaan mempekerjakan ratusan karyawan yang tugasnya melakukan operasi matematika secara manual seperti perkalian atau inversi matriks,” tulisnya. 

“Tentunya, tugas-tugas seperti itu sekarang sudah diotomatisasi, dan nilai dari keterampilan terkait telah menurun secara dramatis. Dengan cara yang sama, otomatisasi keterampilan yang diajarkan dalam program MBA kami berpotensi mengurangi nilai pendidikan MBA.”

Namun Terwiesch mengklarifikasi bahwa ChatGPT membuat beberapa kesalahan mencolok. Sebagai contoh, sistem AI membuat “kesalahan yang mengejutkan dalam perhitungan yang relatif sederhana” pada soal matematika tingkat kelas enam SD yang “sangat besar.”

Versi terbaru saat ini tidak “mampu menangani pertanyaan analisis proses yang lebih canggih, bahkan ketika pertanyaan tersebut didasarkan pada skema yang cukup standar. ChatGPT dapat mengoreksi dirinya sendiri setelah menerima petunjuk, tambah peneliti, tetapi karena jawaban yang salah secara signifikan, “kami masih membutuhkan manusia dalam prosesnya.”

Investasi

Hal ini terjadi ketika Microsoft mengonfirmasi pada Senin 23 Januari bahwa mereka akan menginvestasikan miliaran dolar di OpenAI. Jumlah pastinya tidak diungkapkan oleh perusahaan.

“Kami membentuk kemitraan kami dengan OpenAI dengan ambisi bersama untuk memajukan penelitian AI mutakhir secara bertanggung jawab dan mendemokratisasi AI sebagai platform teknologi baru,” kata CEO Microsoft Satya Nadella dalam sebuah siaran pers. 

“Dalam fase berikutnya dari kemitraan kami, para pengembang dan organisasi di berbagai industri akan memiliki akses ke infrastruktur, model, dan toolchain AI terbaik dengan Azure untuk membangun dan menjalankan aplikasi mereka.”

Sekitar 27 persen profesional di perusahaan konsultan, teknologi, dan layanan keuangan terkemuka menggunakan ChatGPT dalam berbagai cara, menurut survei Fishbowl. 

ChatGPT dapat memberikan jawaban sederhana untuk pertanyaan, yang menurut beberapa orang dapat mengancam Google Search, mesin pencari yang paling banyak digunakan di dunia. (asr)

2 Terapi Makanan untuk Mengobati Katarak dan Glaukoma, Obat Ajaib Kebutaan

0

Dr. Hu Naiwen

Gadget elektronik memainkan peran yang semakin penting dalam kehidupan kita, tetapi cahaya biru dari perangkat digital membahayakan mata kita. Postur tubuh tak tepat saat menggunakan perangkat elektronik juga akan mempengaruhi sirkulasi darah mata.

Ketika kita menyipitkan mata untuk melihat layar, otot-otot di bahu dan leher menjadi tegang, menimbulkan tekanan pada saraf dan mengurangi aliran darah di kepala, sehingga meningkatkan kemungkinan menderita katarak dan glaukoma.

Saya menyarankan dua terapi makanan dan satu titik akupunktur untuk mencegah katarak dan glaukoma.

Katarak

Terjadi peningkatan jumlah pasien yang berusia 35 hingga 40 tahun dengan katarak -bahkan orang-orang yang berusia antara 20 dan 30 tahun mulai menderita katarak.

Katarak juga dapat berarti “waterfall” dalam bahasa Inggris, yang sangat tepat karena ketika pasien katarak melihat sesuatu, mereka seperti melihat melalui air terjun atau kabut air untuk melihat sisi lain – berkabut dan tidak jelas.

Obat untuk Mencegah Katarak

Bahan-bahan : Biji teratai, kenari, Yam, goji berry, buah murbei, raspberry, Dangshen, Yi Zhi Ren, dan Poria (sejenis jamur dalam PTT).

Cara makan: Ambil jumlah yang sama dari bahan-bahan di atas, bersihkan kotoran, dan giling menjadi bubuk halus. Ambil 30 gram bubuk, buat bubur, dan makan sekali sehari.

(The Epoch Times)

Pemijatan Titik Akupuntur untuk Mencegah Katarak

Tulang belakang leher memiliki tujuh ruas tulang belakang leher dan delapan pasang saraf, di mana pasangan ketiga berhubungan dengan penglihatan dan disebut “saraf tulang belakang leher 3”. Saraf tulang belakang leher 3 terletak di bagian belakang kepala dekat tulang oksipital, yang merupakan area integrasi visual.

(The Epoch Times)

Titik ini berhubungan dengan Exciting Point, tepat di atas layar telinga (tulang rawan seperti penutup di atas daun telinga). Memijat titik ini dapat meningkatkan sirkulasi darah di leher, sehingga melindungi mata.

Glaukoma

Glaukoma adalah pembunuh penglihatan secara senyap. Dalam sebuah kasus, seorang siswa sekolah dasar terus bermain ponsel sepulang sekolah dan sering begadang, yang mempengaruhi penglihatannya. Bahkan setelah menggunakan kacamata, ia masih melihat benda-benda dengan buram dan dokter menemukan bahwa ia menderita glaukoma ringan.

Apa itu Glaukoma?

Mata memiliki ruang anterior dan posterior, yang berisi cairan akuos. Terlalu banyak cairan akan meningkatkan tekanan dalam mata yang menyebabkan tekanan intraokular. Ini adalah manifestasi glaukoma. Pada zaman Tiongkok kuno, glaukoma disebut katarak hijau atau katarak glaukomatosa. Jika Anda melihat ke tepi cahaya atau objek dan melihat tujuh lingkaran cahaya berwarna, itu adalah pra-gejala glaukoma.

(The Epoch Times)

Teh Herbal untuk Memperbaiki Glaukoma

Secangkir teh goji berry dan teh krisan dapat membantu Anda memperbaiki dan mencegah glaukoma. Teh ini juga baik untuk katarak. Glaukoma sebagian besar merupakan masalah ginjal, dan goji berry dan krisan keduanya memperkuat ginjal.

Teh krisan dengan buah goji berry. (Hu Naiwen / The Epoch Times)

Formula Pencuci Mata untuk Mengobati Kebutaan

Buku klasik pengobatan Tiongkok kuno “Kompilasi Baru Resep-resep Efektif” merinci formula pencuci mata yang unik. Buku tersebut mengatakan bahwa formula itu berasal dari sebuah dongeng. Orang yang menderita defisiensi hati dan kebutaan dapat memulihkan penglihatan mereka setelah mencuci mata dengan larutan tersebut selama setahun.

Ada banyak formula pencuci mata, tetapi formula ini adalah obat yang terbukti ampuh. Caranya adalah dengan merebus 25 gram *Kulit Jeruk Keprok Hijau (Qing Pi) dalam air. Gunakan untuk mencuci mata Anda secara teratur.

Ada tertulis: “Pada hari pencucian, berpuasalah dengan tulus, kukus terlebih dahulu, lalu cuci.” Menurut kalender lunar, tanggal pencucian mata sangat spesifik: “Hari ketiga bulan pertama, hari keempat Februari, hari keempat Maret, hari kesembilan April, hari keenam Mei, hari keempat Juni, hari ketiga Juli, hari kesembilan Agustus, hari kesepuluh September, hari kedua Oktober, hari kedelapan November, hari keduapuluh empat Desember, periode yang sama di bulan kabisat.”

(The Epoch Times)

Dalam buku tersebut juga tertulis bahwa jika obat pencuci mata tidak berhasil setelah menggunakan formula pertama selama setahun, penyakit tersebut mungkin disebabkan oleh kekurangan ginjal. Oleh karena itu, mereka harus menggunakan formula kedua untuk mencuci mata.

Bahan-bahannya adalah: 25 gram Mirabilitum dan dua cangkir air bersih. Rebus dan kurangi menjadi satu cangkir. Tanggal pencucian mata sedikit berbeda untuk ramuan ini dan: “Hari ketiga bulan pertama, hari pertama Februari, hari ketiga Maret, hari keempat April, hari kelima Mei, hari keempat Juni, hari ketiga Juli, hari kelima Agustus, hari kedua belas September, hari ketiga belas Oktober, hari keempat belas November, hari kedua belas Desember, hari kedua belas Desember, hari kedua dan ke enambelas pada bulan kabisat.”

Hal yang paling penting adalah menyehatkan hati dan mengatur qi, yang dapat dibantu dengan menghindari amarah dan tidak berkeringat karena hal-hal sepele-menenangkan diri sendiri akan menyelaraskan qi.

*Beberapa herbal yang disebutkan dalam artikel ini mungkin tak dikenal, tetapi umumnya tersedia di toko-toko obat tradisional Tionghoa. 

Catatan: Karena setiap orang memiliki fisik yang berbeda, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli PTT (pengobatan tradsional Tiongkok).

Dr. Hu Naiwen adalah seorang dokter pengobatan Tiongkok tradisional di Shanghai Tong Te Tang di Taipei, Taiwan, dan seorang profesor di Nine Star University of Health Sciences di Sunnyvale, California. Dia juga bekerja sebagai peneliti ilmu kehidupan di Standford Research Institute. Selama lebih dari 20 tahun prakteknya, beliau telah merawat lebih dari 140.000 pasien. Ia dikenal berhasil menyembuhkan pasien melanoma kelima di dunia dengan menggunakan pengobatan tradisional Tiongkok. Hu saat ini menyelenggarakan program kesehatan YouTube yang memiliki lebih dari 700.000 pelanggan. Ia juga dikenal karena road show populernya tentang kesehatan dan kebugaran yang diadakan di berbagai kota di Australia dan Amerika Utara.

Biden Berpidato di Warsawa untuk Mendukung Ukraina Menjelang 1 Tahun Berperang Melawan Rusia

0

oleh Jin Shi

Setelah melakukan kunjungan ke Kiev, Ukraina pada 21 Februari, Presiden AS Joe Biden melanjutkan perjalanan menuju Polandia dan menyampaikan pidato penting yang menegaskan kembali tekad AS untuk mendukung Ukraina.

Presiden AS Joe Biden mengatakan : “Saya baru saja mengunjungi Kiev dan yang dapat saya laporkan adalah bahwa Kiev dapat terus bertahan.”

Pada Selasa (21 Februari) malam, di Kastil Warsawa, sebuah bangunan bersejarah di Polandia, Presiden AS Biden mengirimkan sinyal kuat kepada Presiden Rusia Vladimir Putin di depan ribuan warga Polandia.

Biden mengatakan : “Dia (Putin) mengira NATO akan bercerai-berai, namun, NATO sekarang lebih bersatu dari sebelumnya.”

Biden memilih berpidato pada malam jelang 1 tahun invasi Rusia ke Ukraina, dengan tujuan untuk lebih mempersatukan sekutu NATO dan memperkuat dukungan AS kepada Ukraina.

Sehari sebelumnya, Biden juga melakukan kunjungan bersejarah ke Ukraina yang dilanda perang. Ini adalah kunjungan pertama presiden AS sejak pecahnya perang Rusia – Ukraina.

Komentator urusan terkini Zhang Tianliang mengatakan : “Terutama saat ini di mana komunis Tiongkok tampaknya meningkatkan dukungannya untuk Rusia, dan bahkan akan membantu Rusia dengan senjata. Pada saat kritis seperti itu, Amerika Serikat sebagai pemimpin masyarakat bebas, harus mengambil suatu tindakan, atau membuat isyarat untuk mencegah kolusi antara komunis Tiongkok dengan Rusia.”

Sebelum pidatonya, Biden mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Polandia Andrzej Duda, di mana Biden menyampaikan rasa terima kasih AS kepada Polandia atas bantuan kemanusiaan dan militernya yang sangat besar ke Ukraina selama perang. Selain itu, kedua kepala negara juga membahas isu-isu seperti peningkatan kehadiran militer AS di Polandia.

Biden berkata : “Hubungan Polandia dengan Amerika Serikat sangat kuat dan dalam.”

Menurut laporan “Financial Times” pada hari Senin (20 Februari), Presiden Polandia Andrzej Duda juga meminta NATO untuk memberikan jaminan keamanan kepada Ukraina usai perang nanti, sehingga Ukraina dapat menerima perlakuan yang mirip dengan Israel, yaitu sebagai negara non-NATO tetapi dapat memperoleh perlindungan hukum dari NATO.

Namun, saat ini Amerika Serikat masih hanya condong ke “strategi landak” (porcupine strategy), yang berarti mempersenjatai militer Ukraina sepenuhnya sehingga dapat mempertahankan negaranya sendiri.

Selama kunjungannya ke Ukraina kali ini, Biden membawa bantuan militer senilai USD. 500 juta untuk Ukraina. Pada tahun lalu, bantuan militer AS ke Ukraina telah mencapai hampir USD. 47 miliar, menduduki peringkat pertama di antara bantuan dari berbagai negara. (sin)