Perusahaan-perusahaan Asal Tiongkok Berhenti Menggunakan 4 Firma Akuntansi Terbesar di Dunia, Analisis: Tak Baik untuk Investor

NTD Asia Pasifik

Partai Komunis Tiongkok (PKT) melarang perusahaan-perusahaan milik negara mempekerjakan empat firma akuntansi teratas dunia, termasuk  Deloitte, Ernst & Young (EY), PricewaterhouseCoopers (PwC), dan Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG), menurut sumber-sumber yang dikutip oleh media asing Bloomberg pada  22 Februari.   

Partai Komunis Tiongkok juga meminta perusahaan-perusahaan milik negara untuk tidak memperpanjang kontrak mereka ketika masa kontraknya habis. Sumber-sumber mengatakan bahwa langkah ini dimaksudkan untuk melemahkan pengaruh firma-firma auditotr Barat dan meningkatkan industri akuntansi lokal Tiongkok, antara lainnya. Menurut analisis Bloomberg, berita ini bukan pertanda baik bagi para investor internasional.

Reporter Bloomberg melaporkan,  bagi investor internasional, hal ini bisa mengkhawatirkan. Bahkan, dapat mempersulit BUMN Tiongkok untuk menarik modal internasional jika mereka beralih ke akuntansi lokal dari empat perusahaan global besar.

Pembawa berita Bloomberg: “Apa artinya ini bagi investor internasional, dalam hal melihat Partai Komunis Tiongkok mencoba menerapkannya? Seberapa terbukanya Tiongkok terhadap para ahli asing?

Reporter Bloomberg menjawab : “Ini bukan pertanda baik bagi mereka. Anda tahu, dengan upaya Tiongkok yang ingin dimasukkan ke dalam lebih banyak indeks global, dan semua rencana untuk membuka diri secara internasional, hal ini mungkin mengirimkan sinyal yang tidak terlalu bagus. Namun, sekali lagi, ini baru saja dimulai dan kita baru melihat tanda-tanda awal, jadi kita harus menunggu dan melihat dampaknya.” (hui)