Amerika Tetap Ingin Negosiasi Nuklir Dengan Iran

EpochTimesId – Amerika Serikat (AS) untuk sementara waktu akan tetap berada dalam komunitas negara yang membuat kesepakatan nuklir internasional dengan Iran. Demikian dikatakan oleh Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley Minggu (15/10/2017) waktu setempat, atau Senin (16/10/2017) dinihari waktu Indonesia.

Namun, Haley menekankan bahwa Pemerintahan Donald Trump ingin mempertimbangkan respons proporsional terhadap tindakan Teheran di panggung dunia. Statemen itu dikeluarkan menanggapi ujicoba balistik Iran akhir September 2017 lalu, serta penjualan senjata internasional dan terorisme yang diduga disponsori oleh Iran.

“Saya pikir saat ini, Anda akan melihat kami bertahan dalam kesepakatan ini. Karena harapan kami yakin, kami dapat memperbaiki situasi, dan itulah tujuannya,” kata Haley, seperti dikutip TheEpochTimes dari Reuters.

Haley mengatakan alasan Amerika Serikat mengkaji ulang kesepakatan nuklir sejumlah negara dengan Iran salah satunya karena meningkatnya ketegangan mengenai pengembangan senjata nuklir Korea Utara. “Apa yang perlu kita diskusikan sekarang adalah agar Iran jangan sampai menjadi seperti Korea Utara.”

Presiden Donald Trump sebelumnya dilaporkan menolak untuk secara resmi menyetujui kembali persyaratan kesepakatan internasional 2015 yang ditujukan untuk memantau dan mengendalikan program nuklir Iran. Kongres AS sekarang memiliki waktu 60 hari untuk memutuskan apakah akan mengajukan sanksi ekonomi kepada Teheran yang dicabut berdasarkan kesepakatan tersebut.

“Kami tidak mengatakan bahwa mereka melanggar kesepakatan. Namun, kami melihat dan akan meminta pertanggungjawaban mereka karena terus mendukung terorisme di seluruh dunia. Mereka juga tidak boleh terus menguji rudal balistik, yang akan mengarah ke senjata nuklir. Mereka juga tidak boleh terus menerus melakukan penyelundupan senjata.

Diplomat senior itu juga menyayangkan sikap negara lain yang seolah tutup mata terhadap kegiatan ilegal Iran. Sikap itu justru memberi angin segar bagi Rezim Iran. (waa)