Memanjakan Anak adalah Merusak Anak

Karena cinta, orang tua ingin memberi anak-anak mereka segala hal terbaik di dunia, namun gagal mengajari mereka bahwa hidup akan membawa mereka dalam kesulitan sehingga mengakibatkan anak-anak tumbuh menjadi sia-sia, malas, dan tidak bertanggung jawab. Bila hidup dibuat terlalu mudah dan nyaman bagi mereka, anak-anak cenderung merasa tidak puas, tidak bersyukur, dan tidak pengertian.

Satu keluarga memiliki anak perempuan di perguruan tinggi. Orang tua mengelola sebuah toko kecil dan karena kemunculan e-commerce, bisnisnya menurun. Terkadang, pasangan itu tidak menghasilkan cukup uang untuk membayar uang sewa mereka. Sebagian besar waktu, mereka makan sederhana karena tidak mampu membeli daging untuk makan siang. Meski begitu, saat pertama kali putri mereka pulang saat istirahat sekolah, dia meminta iPhone, mengatakan bahwa dia merasa dipermalukan karena telepon selulernya tidak sesuai mode. Untuk memenuhi permintaannya, pasangan tersebut mengambil 5.000 yuan (sekitar US$750) uang yang seharusnya dibutuhkan untuk membayar inventaris toko untuk membeli iPhone baru sesuai permintaan anaknya, membuat mereka di bulan berikutnya mendapat tagihan.

Di Shanghai, sebuah surat kabar melaporkan bahwa seorang wanita muda terlihat menyeret seorang pekerja kebersihan di pinggir jalan pada rambutnya. Pekerja lainnya bergegas menolongnya. Si reporter menemukan bahwa pasangan itu adalah ibu dan anak perempuannya. Ibu tersebut telah menjadi pekerja kebersihan selama lebih dari satu dekade dan menghasilkan hanya beberapa ribu yuan per bulan (setara dengan beberapa ratus dolar A.S.). Meskipun anak perempuannya sudah menikah dan memiliki anak, dia sering menuntut uang dari ibunya, dan bertengkar dengannya atau menyiksanya jika permintaannya tidak terpenuhi.

Peduli pada generasi berikutnya adalah salah satu kebanggaan terhormat budaya tradisional Tiongkok, namun saat cinta orang tua menuntun mereka untuk memuaskan dan memanjakan anak-anak mereka, hal itu bisa merusak karakter anak, sehingga membutakan mereka pada pengorbanan yang dilakukan orang tua terhadap si anak. (ran)