ErabaruNews – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kembali menanggapi provokasi Korea Utara yang sedang berlangsung. Trump memposting sebuah video yang diambil pada 18 tahun silam, di Twitter
Video menunjukkan pengusaha wisata itu memperingatkan semua pihak akan potensi ancaman senjata nuklir Korea Utara.
I've been saying it for a long, long time. #NoKo pic.twitter.com/LQl7tGhMdO
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) December 28, 2017
Video tersebut dimulai dengan pidato Presiden kala itu, Bill Clinton. Clinton mengumumkan bahwa Amerika Serikat telah mencapai kesepakatan dengan Korea Utara mengenai program nuklirnya.
Dalam Perjanjian Kerangka Bersama yang diumumkan Clinton pada tahun 1994, Amerika Serikat akan memberikan bantuan kemanusiaan kepada Korea Utara. Bantuan itu akan dibalas oleh rezim Korea Utara dengan mengakhiri program senjata nuklir.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, Korea Selatan, Jepang, dan negara-negara lain menyediakan dua reaktor nuklir ringan untuk Korea Utara, dengan biaya mendekati 4 miliar dolar AS. Tentu saja, negara-negara lain juga memberikan bentuk bantuan lainnya.
“Ini bagus untuk Amerika Serikat. Korea Utara akan membekukan dan kemudian membongkar program nuklirnya. Korea Selatan dan sekutu kita yang lain akan lebih terlindungi. Seluruh dunia akan lebih aman saat kita memperlambat penyebaran senjata nuklir,” ujar Bill Clinton saat itu.
Sayangnya, program perjanjian itu gagal total. Korea Utara menerima bantuan, namun mereka terus mengembangkan senjata nuklir.
Video yang ditayangkan oleh Trump juga mencakup sebuah wawancara dirinya dengan NBC’s Meet the Press pada 24 Oktober 1999. Dia berbicara tentang ancaman nuklir Korea Utara.
“Anda memiliki senjata nuklir, mereka akan memiliki senjata yang menodong ke seluruh penjuru dunia, terutama Amerika Serikat,” kata Trump.
Trump mengatakan pada saat itu akan lebih baik untuk memecahkan masalah itu lebih cepat, bukan nanti.
“Anda ingin melakukannya dalam lima tahun ketika mereka memiliki hulu ledak di semua tempat. Masing-masing menunjuk ke New York City, ke Washington,” sambung pemilik Trump Tower tersebut.
Bulan lalu Korea Utara meluncurkan roket misil antar benua (ICBM) ke luar angkasa. Roket itu kemudian memasuki atmosfer dan hancur berantakan. Serpihan terbesarnya jatuh mendarat di perairan Jepang.
Menteri Pertahanan Jim Mattis mengatakan sebagai tanggapan atas peluncuran bahwa rezim Korea Utara sekarang memiliki kemampuan untuk mencapai bagian manapun di dunia dengan misilnya.
Rezim Korea Utara telah mengancam Amerika Serikat beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir dengan sebuah serangan menggunakan senjata nuklir.
Trump telah menuntut denuklirisasi lengkap Korea Utara. Dia telah menginstruksikan Sekretaris Negara AS untuk melibatkan Korea Utara dalam pembicaraan, sekaligus mempersiapkan pilihan militer jika diperlukan. (waa)