Dalam beberapa tahun terakhir, banyak surat kabar terkenal di negara-negara Barat telah mendistribusikan konten yang telah diedit dan diproduksi oleh China Daily, surat kabar berbahasa Inggris dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang dikelola negara, sebagai halaman suplemen (halaman tambahan) untuk koran harian mereka. Baru-baru ini, Süddeutsche Zeitung, salah satu surat kabar harian terbesar di Jerman, telah berhenti mendistribusikan halaman suplemen dari PKT tersebut, sering dianggap sebagai propaganda untuk mempengaruhi dunia bebas dengan agenda rezim tersebut.
Kantor Propaganda Asing di dalam Departemen Propaganda PKT diarahkan untuk orang-orang asing di Tiongkok, dunia luar, dan Tionghoa perantauan. “Tiongkok telah sangat berhasil dalam beberapa tahun terakhir untuk mendapatkan pengaruh dominan atas sekolah-sekolah berbahasa Mandarin yang berbasis di luar negeri; surat kabar; kelompok sosial, olahraga, dan komersial; stasiun televisi dan radio; tentunya kelompok Tionghoa apapun di luar Tiongkok,” menurut buku “Marketing Dictatorship: Propaganda and Thought Work in Contemporary China” oleh Anne-Marie Brady.
Kai Müller, direktur eksekutif kelompok advokasi Jerman, International Campaign for Tibet (ICT), memposting tulisan di blog ICT pada 16 Mei untuk memuji keputusan surat kabar Jerman tersebut.
“Ini benar-benar layak untuk dipuji,” tulis Müller. “Koran dan majalah lain juga harus mengikuti contoh Süddeutsche Zeitung, menghentikan kerjasama periklanan dengan organisasi propaganda [PKT] karena ini bukan hanya corong propaganda dari rezim otoritarian satu partai tersebut, tetapi juga bagian dari alat penindasannya.”
“Saatnya untuk mengekspos kebenaran kerjasama ini: mereka [perusahaan media] menjual kredibilitas berita mereka,” Müller menulis.
Müller mengatakan pada Deutsche Welle (DW) versi bahasa Mandarin, radio publik Jerman, pada 19 Mei bahwa ICT dan Federasi Hak Asasi Manusia Internasional menulis surat kepada Le Figaro, sebuah surat kabar harian Prancis yang didirikan pada tahun 1826 dan diterbitkan di Paris, untuk menghentikan mendistribusikan materi propaganda PKT melalui halaman suplemen surat kabar yang diterbitkan oleh China Daily, yang disebut China Watch.
Süddeutsche Zeitung tidak menjawab pertanyaan DW tentang apakah secara sementara atau permanen menghentikan halaman suplemen China Daily, atau mengapa memutuskan untuk berhenti mendistribusikannya, kata DW.
Surat kabar internasional terkenal lainnya yang mendistribusikan halaman suplemen China Watch termasuk Washington Post, The New York Times, surat kabar Inggris The Daily Telegraph, dan Handelsblatt, surat kabar bisnis berbahasa Jerman terkemuka yang diterbitkan di Düsseldorf, Jerman, menurut DW.
Laporan Februari yang diterbitkan oleh Mercator Institute for China Studies (MERICS), sebuah institut penelitian tentang Tiongkok yang berbasis di Berlin, menemukan bahwa salah satu cara utama yang digunakan PKT untuk mempengaruhi opini publik Barat adalah melalui halaman suplemen ini, China Watch.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa menjadikan media Barat untuk menjalankan propaganda adalah salah satu upaya PKT untuk memperluas pengaruhnya secara global.
“Menggunakan media tradisional negara lain adalah metode yang efektif, terutama untuk pembaca lokal,” menurut laporan tersebut. “Media-media ini memiliki kredibilitas publik yang lebih kuat daripada media Tiongkok.”
China Daily membayar surat kabar Barat sebagai biaya iklan untuk mendistribusikan kontennya sebagai halaman-halaman suplemen.
Menurut laporan BBC 2016, mengutip analisis oleh cendekiawan David Shambaugh di George Washington University, anggaran tahunan rezim Tiongkok untuk menyebarkan propaganda di luar negeri diperkirakan mencapai US$10 miliar. (ran)
Rekomendasi video:
https://www.youtube.com/watch?v=0x2fRjqhmTA&t=27s
ErabaruNews