Kapal Perang Iran Kepung Kapal Penyelamat Kru Tanker Yang Dirudal

ETIndonesia – Kapal-kapal perang Iran mengepung sebuah kapal penyelamat yang membawa awak kapal tanker yang rusak diduga terkena rudal di Teluk Persia. Kapal perang Iran memerintahkan kapten kapal penyelamat untuk menyerahkan para pelaut, seperti dilansir dari Fox News yang mengutip pernyataan para pejabat Amerika.

Hyundai Dubai mengevakuasi para pelaut dari kapal tanker Front Altair. Akan tetapi, kapal-kapal perang Iran mengepung kapal penyelamat dan meminta agar awak kapal tanker itu menyerah, menurut para pejabat AS. Kapten Hyundai Dubai akhirnya mematuhi perintah itu.

Sebanyak 23 anggota kru sekarang berada di Iran. Menurut kantor berita Iran, 11 kru tersebut adalah warga Rusia, 11 Filipina dan seorang warga Georgia.

Penahanan paksa para kru menurut Amerika menjadi bukti terbaru yang menunjukkan keterlibatan Iran dalam serangan terhadap kapal tanker. Amerika Serikat menuduh Iran pada 13 Mei 2019, mengatur serangan terhadap kapal tanker. Militer AS kemudian merilis rekaman video yang katanya menunjukkan militer Iran mengeluarkan bahan tambang yang tidak meledak dari salah satu kapal tanker. Presiden Donald Trump menyalahkan Iran pada 14 Juni atas serangan itu.

Iran membantah terlibat. Rezim Iran sebelumnya telah mengancam untuk melawan sanksi terhadap ekspor minyaknya dengan memblokir Selat Hormuz, bagian strategis maritim di mana seperlima dari aliran minyak konsumen dunia melintas.

Perusak berpeluru kendali Amerika Bainbridge menyelamatkan 21 pelaut dari Kokuka Courageous, kapal lain yang diserang pada 13 Juni 2019, menurut pejabat AS. Para pelaut telah dirawat dan kembali ke kapal tanker, yang sekarang akan mereka tarik kembali ke pelabuhan.

Ledakan pada 13 Juni mengikuti serangan serupa sebulan sebelumnya pada empat kapal tanker. Washington juga menyalahkan Teheran atas serangan tersebut. Amerika Serikat juga menyalahkan Iran atas dua serangan pesawat tak berawak di stasiun pompa minyak Saudi. Teheran kembali membantah tuduhan itu.

Ditanya bagaimana AS akan mengatasi Teheran dan mencegah insiden lebih lanjut, Trump mengatakan kepada Fox News, “Kita akan lihat.”

Dia juga mengatakan bahwa setiap langkah untuk menutup Selat Hormuz, yang dilalui eksportir minyak terbesar dunia Arab Saudi dan produsen Teluk lainnya untuk mengirimkan minyak mentah, tidak akan bertahan lama.

Teheran dan Washington sama-sama mengatakan mereka tidak tertarik memulai perang.

Harga minyak melonjak pada 13 Juni 2019, mencerminkan kegelisahan kedua negara dan pasar minyak dunia.

Kapal tanker milik Jepang, ditinggalkan oleh krunya, dan kini sedang ditarik ke pelabuhan di Uni Emirat Arab pada 14 Juni, setelah sebuah perusahaan Belanda mengatakan telah ditunjuk untuk menyelamatkan kapal-kapal tersebut.

Kapal tanker kedua, Front Altair milik Norwegia, yang terbakar oleh ledakan, masih terapung di laut, meskipun api yang membakar lambung telah padam.

Tahun lalu, Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir multi-nasional dengan Iran dan menerapkan kembali sanksi keras terhadap rezim Islam Iran. Pada saat menjelang serangan ke enam kapal tanker, Washington mengakhiri izin untuk membeli minyak yang berasal dari Iran, dari sejumlah perusahaan pelanggan terbesar minyak Iran. Amerika Serikat juga menyatakan cabang militer rezim Iran sebagai organisasi teroris.

Ekspor minyak mentah Iran turun menjadi sekitar 400.000 barel per hari di bulan Mei 2019, dari sebelumnya mencapai 2,5 juta barel per hari di bulan April 2018. Situasi yang membuat ekonomi Iran kehilangan sumber pendapatan utama.

Penyebab ledakan pada 13 Juni 2019 masih belum jelas. Sebuah laporan awal menyebut bahwa kapal Kokuka Courageous dihantam oleh torpedo, menurut seorang narasumber yang mengetahui masalah ini. Pemilik kapal tanker yang membawa metanol kemudian mengatakan bahwa kapal itu dihantam oleh dua ‘benda terbang’.

Sebuah sumber mengatakan sebuah benda magnetik diduga mennjadi penyebab ledakan di kapal Front Altair, yang memiliki muatan nafta. (IVAN PENTCHOUKOV dan Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M