7 orang terjangkit virus di pesawat, 193 orang di dalamnya diperintahkan untuk mengisolasi diri masing-masing.
Setidaknya tujuh penumpang melakukan penerbangan liburan dari Zante, Yunani, ke Cardiff, Wales, Inggris pada 25 Agustus, dan kemudian dinyatakan positif terkena virus Komunis Tiongkok. Mereka tertular virus dari tiga pasien yang terinfeksi di pesawat.
Menurut pernyataan dari Departemen Kesehatan Umum Wales, sekitar 193 penumpang dan awak dalam penerbangan TUI telah diperintahkan untuk melakukan isolasi diri.
Stephanie Whitfield, salah satu penumpang di pesawat mengatakan kepada BBC, bahwa perjalanan wisata kali ini adalah sebuah “bencana” dan banyak penumpang yang melepas masker mereka saat itu.
Sementara itu, juru bicara TUI Airways mengatakan dalam sebuah pernyataan email kepada CNN, bahwa kesehatan dan keselamatan penumpang “selalu menjadi prioritas utama kami.”
Pernyataan itu juga mengatakan: “Anggota kru kami telah menerima standar pelatihan tertinggi dan sesuai dengan pedoman Badan Keselamatan Penerbangan Eropa (EASA). Penumpang diberi tahu melalui pemberitahuan PA sebelum perjalanan dan mereka harus memakai masker selama perjalanan dan tidak boleh mondar-mandir di dalam kabin.”
Juru bicara itu mengatakan: “Anda hanya boleh melepas masker saat Anda makan dan minum. Karena tidak ada yang melaporkan kekhawatiran ini selama penerbangan, penyelidikan total saat ini sedang dilakukan.”
Negara Bagian New York mengerahkan tim SWAT untuk menangani infeksi Kluster di universitas
Sejak infeksi cluster virus Komunis TIongkok, SUNY Oneonta telah menangguhkan kuliah tatap muka selama dua minggu.
Gubernur Negara Bagian New York Andrew Cuomo mengatakan, dia mengerahkan tim polisi khusus yang terdiri dari 71 pelacak kontak dan 8 penyelidik kasus untuk mengatasi corona.
Cuomo mengatakan Negara Bagian New York juga menyiapkan tiga lokasi pemeriksaan cepat dan gratis di Oneonta, yang terbuka untuk semua warga.
Dekan Universitas Negeri New York College di Oneonta, Jim Malatras mengatakan: “Minggu lalu ada laporan dari beberapa pertemuan mahasiswa besar di Oneonta. Sayangnya, karena pertemuan skala besar, ada beberapa mahasiswa yang mengalami gejala COVID (virus Komunis Tiongkok). Segera setelah kami melakukan pengujian, kami menemukan bahwa 20 mahasiswa dinyatakan positif virus COVID.”
Malatras mengatakan bahwa lima mahasiswa di Oneonta diskors sementara, karena mengadakan pertemuan melawan kebijakan universitas. Selain itu, tiga asosiasi universitas juga telah ditangguhkan.
Cuomo mengatakan dalam siaran pers bahwa pedoman Negara Bagian New York menetapkan bahwasannya “ketika 5% atau 100 orang dinyatakan positif COVID-19 dalam dua minggu,” pihak sekolah atau univesitas harus “menerapkan system belajar mengajar jarak jauh selama dua minggu dengan kegiatan-kegiatan dalam lingkungan sekolah secara terbatas”.