Tiba-tiba Tanah Longsor di Sichuan, Tiongkok Menyebabkan Gudang Terkubur Sekejap, 17 Orang Hilang Kontak

Luo Tingting

Banjir bandang dan tanah longsor melanda  Labahe Town, Kota Ya’an, Provinsi Sichuan, Tiongkok,  pada Minggu (26/9/2021). Sebuah gudang di lokasi konstruksi tersapu oleh aliran deras banjir bandang  dan 17 orang kehilangan kontak. Pada sore hari di hari yang sama, 5 orang yang hilang berhasil ditemukan. Sebanyak 2 orang meninggal dan 3 orang lainnya dipindahkan ke tempat yang aman.

Menurut informasi yang dirilis oleh Biro Manajemen Darurat Sichuan, pukul 03.00 pagi pada (26/9), banjir bandang melanda  Longtougou,  Labahe Town, Distrik Tianquan, Kota Ya’an, Provinsi Sichuan. Area waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air Guolangqiao juga terendam. Orang-orang terjebak, jalan raya serta pasokan listrik sempat terputus.

Siang hari itu, sebanyak 45 orang yang terjebak, berhasil dievakuasi ke tempat yang aman. Sebanyak 17 orang lainnya hilang kontak. Hingga 26 september pada pukul 17.00, ditemukan 5 orang hilang, dimana 2 orang  diantaranya meninggal dunia, 2 orang luka ringan, dan 1 orang tidak luka.  Mereka  dipindahkan ke tempat yang aman. Operasi pencarian dan penyelamatan masih terus berlanjut.

Setelah bencana, Kota Ya’an mengeluarkan tanggap darurat pengendalian banjir dan bencana geologi tingkat dua.

Saat banjir bandang  melanda, sempat mengubur gudang pekerjaan di lokasi konstruksi jalan lingkar. Seorang pekerja yang berada sekitar 2 kilometer jauhnya dari gudang pekerjaan mengatakan kepada Beijing News, bahwa gudang itu setinggi dua lantai dekat kaki gunung. Lokasinya berada  sebelah sungai. 

Pekerja tersebut mengatakan sekitar pukul 20.00 pada (25/9), terjadi hujan lebat di daerah tersebut. Akibatnya, permukaan air sungai di dekatnya naik.  Hujan deras kemudian melongsorkan tanah di gunung dan menyapu bagian tengah gudang.

“Rekan saya yang tinggal lima sampai enam ratus meter dari gudang kerja. Dia mengatakan  aliran deras dan tanah longsor menyapu tengah gudang pekerjaan dalam sekejap, bukan perlahan-lahan,” kata pekerja itu.

Pekerja itu mengatakan, atasannya ingin mengatur mereka untuk menyelamatkan orang-orang. Akan tetapi, terlalu banyak faktor yang tidak aman di malam hari sehingga tidak dapat dilakukan.  Pekerja itu juga mengatakan bahwa listrik padam dan internet terputus di malam tersebut.  Tim penyelamat baru bisa sampai ke lokasi sekitar 04.00 pagi pada Minggu (26/9). (hui)