Pandemi Hong Kong di Luar Kendali, Kamar Mayat Penuh Hingga Ruangan UGD Dijadikan Kamar Mayat

Luo Tingting 

Kasus COVID-19 di Hong Kong tidak terkendali. Jumlah kematian  meningkat tiga kali lipat dalam seminggu. Kamar mayat rumah sakit umum penuh, dan beberapa ruang gawat darurat rumah sakit menjadi ” kamar mayat sementara”.

Pemerintah Hong Kong menggelar konferensi pers tentang perkembangan COVID-19 pada 27 Februari, mengumumkan bahwa 26.026 kasus baru  telah dikonfirmasi pada hari terakhir, dan total 158.683 orang telah didiagnosis pada gelombang kelima pandemi.

Dr. Albert Au, kepala dokter Divisi Penyakit Menular dari Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong, mengatakan bahwa dalam beberapa hari terakhir, jumlah kasus yang dikonfirmasi telah melebihi 10.000 kasus, dan diperkirakan akan meningkat lebih lanjut dalam waktu singkat.

Dalam sepekan terakhir dari 20 sampai 26 Februari, jumlah korban meninggal dunia di Hong Kong meningkat tiga kali lipat, dengan sedikitnya 246 orang meninggal dunia. Pada minggu sebelumnya mulai tanggal 13-19 Februari, hanya lebih dari 60 orang meninggal dunia.

Dr. Lau Ka-hin, kepala manajer administrasi Otoritas Rumah Sakit Hong Kong, mengatakan bahwa dalam 24 jam terakhir, 83 orang meninggal karena pandemi, yang termuda berusia 19 tahun dan yang tertua berusia 100 tahun. Salah satunya telah menerima tiga dosis dari vaksin. Masih ada 60 orang dalam kondisi kritis dan 74 orang dalam kondisi serius.

Selain itu, karena keterlambatan data, 27 orang kasus baru meninggal dunia di Hong Kong dari 23 -25 Februari, berusia antara 68 dan 104 tahun. Sebanyak 512 orang  meninggal dunia dalam gelombang kelima epidemi.

Karena  pasien berjibun, sistem medis Hong Kong kewalahan. Banyak pasien tidak dirawat tepat waktu. Menurut rumah sakit umum, sekitar pukul 07.00 pada 26 Februari, 484 orang di 17 ruang gawat darurat telah menunggu lebih dari 48 jam. Rumah Sakit Caritas medical centre mengakui tiga lansia yang dinyatakan positif COVID-19 meninggal dunia saat menunggu di ruang gawat darurat.

“Ming Pao” melaporkan pada 27 Februari, bahwa jumlah kematian akibat COVID-19 di Hong Kong telah melonjak, menyebabkan kamar mayat di rumah sakit umum penuh, dan kamar mayat tidak cukup. Beberapa rumah sakit terpaksa mengubah ruang gawat darurat menjadi “kamar mayat darurat”.

Seorang anggota staf medis Rumah Sakit Queen Elizabeth di Hong Kong mengungkapkan bahwa 15 mayat terdampar di ruang gawat darurat pada 26 Februari.

Dr. Albert Au, mengatakan saat ini, tiga kamar mayat umum telah menyimpan lebih dari 90% dari sisa-sisa yang telah mencapai batas atas.

Ivan Hung, seorang profesor klinis di Departemen Penyakit Dalam di Universitas Hong Kong, mengatakan pada 26 Februari bahwa gelombang kelima pandemi dapat memuncak pada awal atau pertengahan Maret, ketika 20.000 kasus hingga 30.000 orang didiagnosis setiap hari, dan jumlah kematian di bulan Maret bisa mencapai ribuan kasus.

Menurut Ming Pao, presiden kehormatan Kamar Dagang Pemakaman, Wu Yaotang, mengetahui bahwa Departemen Kebersihan Makanan dan Lingkungan Hong Kong telah “menambahkan lebih banyak tungku”, dan jumlah kremasi per hari telah meningkat dari lebih dari 140 menjadi 200 kali. (hui)