Kebijakan ‘Tanpa COVID’ Menyeret Ekonomi Hong Kong Karena Lonjakan Kasus

The Associated Press/The Epoch Times

Restaurant Fung Shing di Hong Kong ramai Minggu-minggu ini, karena para pelanggan datangĀ  mencicipi dim sum tradisional Kanton untuk terakhir kalinya yang membuat Restaurant Fung Shing menjadi terkenal.

Dengan adanya pembatasan COVID-19 yang menyayat terlalu dalam ke intinya, Restaurant Fung Shing akan tutup untuk selamanya pada  Minggu 13 Februari, korban ekonomi lainnya akibat pandemi.

Banyak yang takut yang terburuk yang belum menghampiri Hong Kong  mengalami wabah terparah, dan meresahkan tekad para pihak berwenang untuk tetap berpegang pada 

strategi “toleransi nol” rezim Tiongkok, dapat mencegah Hong Kong pulih sebagai sebuah pusat keuangan dan perjalanan.

ā€œRisiko terbesar bagi Hong Kong pada tahun 2022 adalah bahwa Hong Kong mungkin memasuki jalur pada dasarnya, jika bukan resesi, setidaknya kembali terjadi sebuah tarikan ke bawah dalam pertumbuhan ekonomi sementara dunia mulai normal,ā€ kata ekonom senior Natixis, Gary Ng.

Hong Kong telah melihat bank-bank menutup cabang-cabang dan bioskop-bioskop tutup. Jalanan di distrik-distrik perbelanjaan dan makan populer dipenuhi dengan toko-toko yang menampilkan tanda “disewakan.” Bandara internasional Hong Kong hampir tanpa pelancong.

Sebuah larangan makan di tempat setelah pukul 6 sore, yang diberlakukan bulan lalu, merenggut banyak pendapatan restoran makan malam yang kritis dan perjamuan.

Banyak kasus Coronavirus baru harian melebihi 2.000 kasus untuk pertama kalinya pada Senin 14 Februari. Pada Jumat 18 Februari, lebih dari 3.600 kasus infeksi setempat yangĀ  baru dilaporkan.

Rumah sakit menjadi kewalahan sehingga Hong Kong ingin mengubah hotel-hotel dan bahkan perumahan umum yang tidak berpenghuni menjadi area-area karantina. Tetapi Hong Kong menunjukkan tidak ada tanda-tanda mundur dari kebijakan-kebijakan yang ketat yang menyamai rezim Tiongkok.

Sebagai bagian strategi tanpa toleransi, Tiongkok telah menerapkan karantina di seluruh kota, benar-benar membuat orang-orang diasingkan di rumah mereka selama pengujian dan pelacakan kontak erat yang ekstensif untuk memadamkan wabah.

Tetapi Hong Kong tidak memiliki sumber daya untuk sebuah karantina total semacam itu, yang akan menghentikan hampir semua kegiatan ekonomi di Hong Kong yang berpenduduk sekitar 7,5 juta orang.

Dan, orang-orang yang tinggal di Hong Kong, yang diserahkan kepada yang dikuasai partai Komunis Tiongkok pada tahun 1997, terbiasa dengan kebebasan yang lebih besar dari penduduk di daratan Tiongkok. Karantina bangunan tunggal atau blok-blok di Hong Kong telah menimbulkan kritik keras.

Pemimpin Hong Kong Carrie Lam tidak menunjukkan tanda-tanda mundur dari sikap “nol-COVID, mengatakan pada Kamis 17 Februari, bahwa memerangi pandemi adalah ā€œtugasnya yang terpentingā€ dan Hong Kong “tidak akan terganggu oleh hal-hal lain.”

Pada Jumat, Carrie Lam mengumumkan ia menunda pemilihan Kepala Eksekutif Hong Kong selama enam minggu hingga 8 Mei karena “risiko-risiko kesehatan masyarakat” yang akan ditimbulkannya di tahap pandemi ini. Belum jelas apakah Carrie Lam akan mencalonkan diri kembali.

Untuk mengurangi tekanan pada rumah sakit, para pejabat sekarang mengatakan beberapa pasien dengan gejala-gejala ringan dapat meninggalkan rumah sakit setelah dirawat inap selama tujuh hari ā€” setengah dari persyaratan saat iniā€”–jika hasil uji pasien tersebut adalah negatif dan tidak hidup bersama dengan orang-orang yang risiko tinggi.

Pada tingkat penyebaran infeksi saat ini, kasus-kasus harian baru dapat meningkat menjadi 28.000 kasus pada bulan Maret, jadi tidak jelas hal tersebut itu akan cukup.

Para pelanggan di Restoran Fung Shing mengatakan mereka merasa tidak berdaya.

ā€œSaya merasa sangat tidak berdaya untuk restoran ini di bawah pandemi,ā€ kata pelanggan Mo Wan, 78 tahun yang telah menjadi pelanggan rutin selama dekade terakhir. 

“Saya sudah menjalin persahabatan yang mendalam dengan anggota-anggota staf,ā€ tambahnya.

Hingga 3.000 dari 17.000 restoran Hong Kong dapat ditutup jika pembatasan saat ini berlanjut hingga bulan Maret, kata Michael Leung, Ketua Asosiasi untuk Penatalaksanaan Layanan Katering Hong Kong, yang mewakili 800 pemilik restoran.

Michael Leung untuk sementara menutup restoran miliknya sendiri, the Lucky Dragon Palace.

Istana Naga Keberuntungan adalah tempat  luas, yang mana biasanya menampung 1.000 kursi sebelum pandemi. Michael Leung berharap untuk bertahan, membayar sewa dan menghemat tenaga kerja dan keperluan-keperluan sampai ia dapat membuka kembali restoran miliknya.

ā€œPandemi adalah sangat serius, hampir tidak ada orang di jalan,ā€ kata Michael Leung. ā€œDengan lebih sedikit orang yang keluar, itu berarti tidak ada bisnis untuk restoran-restoran. Gelombang wabah kelima ini benar-benar berdampak buruk bagi kami. Gelombang wabah kelima ini benar-benar melumpuhkan bisnis katering.ā€ (Vv)