Pertanda Buruk ? “Bola Api” Jatuh dari Langit di Hangzhou Tiongkok

oleh Li Enzhen

Pada Kamis (15/12) malam, banyak warga di Hangzhou, Jinhua, dan tempat-tempat lain di Provinsi Zhejiang menyaksikan “bola api” yang diduga adalah meteorit menembus langit, kemudian jatuh di wilayah Provinsi Zhejiang. Mengingat pada zaman kuno meteorit yang jatuh dari langit sering kali dianggap sebagai “pertanda buruk”, sehingga tidak heran jika banyak netizen bertanya-tanya apakah ada suatu bencana besar akan menimpa Tiongkok ?

Berdasarkan informasi dari berbagai sumber berita, waktu kejadian adalah pada 15 Desember antara 17:40 hingga 18:00 waktu setempat. Dari rekaman video online menunjukkan bahwa ada “bola api” yang sangat terang jatuh dari langit dan langsung menghantam tanah.

Menurut laporan, sepotong kecil pecahan “bola api” itu ditemukan seorang warga di Kabupaten Pujiang, Jinhua. Polisi setempat telah memblokir wilayah sekitar dan menyelidiki lebih lanjut lokasi jatuhnya “Bola Api”.

Pada pukul 19:11 malam itu, seorang pria warga Desa Chengtou bermarga Chen mengatakan kepada reporter media daratan Tiongkok : “Jelas sekali meteorit itu jatuh di Desa Chengtou, dan mengenai jalan di depan pintu rumah petani desa lalu menimbulkan lubang sedalam enam atau tujuh sentimeter, untungnya tidak menimbulkan korban manusia”.

Mr. Chen mengatakan bahwa meteorit itu seukuran telur angsa, pipih, berwarna hitam, padat dan beratnya sekitar 350 gram, pecahan itu sudah dibawa pergi oleh polisi.

Kabarnya bahwa rumah petani lokal lainnya mungkin juga memiliki meteorit :  “Lihatlah potongan kecil seperti ini tetapi cukup berat, tidak ada suhu yang jelas. Sebelum kami mengambilnya, kami melihat “bola api” jatuh dari langit dan mengejutkan.

Menurut Zhejiang News, Ms. Ji, seorang karyawati yang baru pulang kerja mengatakan “Saat saya melewati jembatan layang Qiushi, hari sudah gelap, dan langit tiba-tiba cerah seperti siang hari. Saya melihat sesuatu yang mirip bola api di langit melintas dengan sangat cepat. Saat itu, saya kira kembang api besar. Setelah saya teringat bahwa kembang api telah dilarang oleh otoritas. Saya baru sadar benda yang saya lihat itu adalah meteor yang jatuh. Saat itu jam menunjukkan pukul 17:48”.

Menurut laporan itu, tercatat hingga pukul 22:00 hari itu, total ada 3 temuan di tempat yang berbeda yang diduga adalah meteorit. Selain yang ditemukan pria warga Desa Chengtou, meteorit lain yang ditemukan adalah yang berberat sekitar 150 gram dan satu lagi berberat 3 kati dan 4 tael yang ditemukan oleh Mrs. Chen Genhua bersama suaminya. 

Menurut catatan sejarah Tiongkok, insiden jatuhnya meteorit di daratan Tiongkok bukanlah yang jarang terjadi. Salah satu yang paling sensasional adalah ketika “hujan meteorit” yang sangat besar turun di Jilin, di timur laut Tiongkok pada 8 Maret 1976. Menurut cerita rakyat, hujan meteorit terjadi sekali dalam ratusan tahun. Setelah hujan meteorit di Jilin ini, situasi sosial dan politik Tiongkok mengalami perubahan drastis.

Pada 28 Juli 1976, gempa berkekuatan 7,8 skala Richter meluluhlantakkan Kota Tangshan, Hebei. Menurut data resmi, gempa dahsyat itu menimbulkan 240.000 orang warga meninggal dan 160.000 orang warga lainnya terluka berat.

Pada tahun yang sama (1976), trio pemimpin tertinggi Partai Komunis Tiongkok yakni  Zhou Enlai, Zhu De, dan Mao Zedong satu demi satu meninggal dunia. Pada 6 Oktober tahun yang sama, kudeta terjadi di dalam Zhongnanhai, dimana Jiang Qing, Wang Hongwen, Zhang Chunqiao, Yao Wenyuan yang merupakan “Geng Empat” dan para pendukung mereka digulingkan. Insiden ini menandai berakhirnya “Revolusi Kebudayaan”, sejak saat itu Tiongkok memasuki era yang berbeda. (sin)