Song Feng/Chang Chun/Zhong Yuan
Zhongrong Trust, sebuah perusahaan pengelola keuangan Tiongkok pada 15 September dini hari, untuk pertama kalinya mengeluarkan pengumuman yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut berada di bawah perwalian dua perusahaan pusat lainnya. Para ahli percaya para investor sudah pasti menderita kerugian besar karena ada yang salah dengan arah perekonomian Tiongkok secara keseluruhan.
Zhongrong Trust dalam pengumuman resminya menyatakan bahwa disebabkan oleh berbagai faktor internal dan eksternal, beberapa produk perwalian tidak dapat dibayar tepat waktu. Demi meningkatkan efisiensi operasi dan manajemen perusahaan, perusahaan menandatangani “perjanjian layanan manajemen yang dipercayakan” dengan CCB Trust dan CITIC Trust. Kemudian mempekerjakan dua perusahaan di atas untuk memberikan layanan profesional operasi dan manajemen perusahaan. Jangka waktu perwalian adalah sejak 14 September sampai dengan 14 September 2024. Selanjutnya dapat diakhiri lebih awal atau diperpanjang berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
Informasi publik menunjukkan bahwa CCB Trust adalah anak perusahaan perwalian dari China Construction Bank Investment Holdings; pemegang saham CITIC Trust adalah lembaga keuangan di bawah CITIC Group.
Kolumnis Epoch Times Wang He berkata: “Perwalian itu sendiri tidak ada di sini untuk mengurus segala sesuatunya. Apalagi, tak bertujuan membantu menyelesaikan masalahnya. Oleh karena itu, hutang dan masalah ekonomi masih ditanggung oleh perusahaan asal. Itu hanya sebuah perwalian, dan utangnya masih ditanggung oleh perusahaan asal. Adapun hubungan hak kreditur tidak berubah.”
Wang He menilai perwalian Zhongrong Trust ini menunjukkan bahwa masalahnya serius dan tim manajemen awal tidak dapat menyelesaikan masalahnya. Oleh karena itu, pihak berwenang mengirimkan dua perusahaan untuk mengambil alih hak asuh tersebut, ini hanya cara mereka mengendalikan masalah tersebut.
Ekonom Amerika Serikat, Davy J. Wong menilai: “Bagi sejumlah besar pelanggan yang membeli produk Zhongrong Trust, ini merupakan kerugian ekonomi secara langsung dan signifikan. Pertama-tama, bunga pertama mungkin tidak diperoleh. Soal dana di satu sisi, mungkin ada diskon; di sisi lain, Zhongrong Trust memiliki perusahaan besar yang terdaftar menginvestasikan seluruh dana cadangannya di Zhongrong. Hal ini kini secara langsung menyebabkan, misalnya, pemegang saham utamanya Jingwei Textile Co., Ltd akan dihapuskan dari daftar .”
Ekonom Amerika David Huang mencontohkan, mengacu pada penanganan kasus Xu Xiang dan Perusahaan Tomorrow Holdings milik miliuner Xiao Jianhua yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok. Pihak berwenang menyita dana puluhan hingga ratusan miliar atau bahkan triliunan, yang semuanya masuk ke kas negara. Saat itu tidak mengikuti akta pembelian, kembalikan kepada pembeli dan korban tersebut. Oleh karena itu, hal ini langsung menimbulkan kerugian bagi investor ritel yang membeli saham atau produk Trust. Ini adalah perampasan kekayaan.
Sebelum Zhongrong Trust mengumumkan bahwa mereka dibawah pengawasan, Weiguang Shares mengumumkan pada 15 September malam bahwa perusahaan dan anak perusahaannya telah membeli beberapa produk perwalian di bawah Zhongrong Trust dengan jumlah total RMB. 230 juta . Akan tetapi, belum menerima pokoknya pada saat jatuh tempo. .dan pendapatan investasi. Weiguang Co., Ltd. adalah pemimpin di segmen motor mikro di Tiongkok.
Berita menunjukkan bahwa hingga 17 Agustus, total 41 emiten telah berlangganan produk Zhongrong Trust senilai RMB. 9,382 miliar tahun ini.
Dilaporkan bahwa skala produk yang saat ini ditangguhkan oleh Zhongrong Trust adalah sekitar 350 miliar yuan, tidak termasuk produk pipa yang dioperasikan sendiri.
Sehari sebelum Zhongrong Trust mengumumkan bahwa mereka berada di bawah perwalian, pemegang saham utamanya Jingwei Textile Machinery mengajukan permohonan penghapusan pencatatan ke Bursa Efek Shenzhen. Laporan tahunan tahun 2022 menunjukkan bahwa Jingwei Textile Machinery memegang 37,47% saham.
David Huang menunjukkan bahwa dalam sepuluh atau dua puluh tahun terakhir, dana dan fokus Tiongkok yang besar adalah pada ekonomi virtual, seperti sekuritas, Internet dan keuangan, dibandingkan dana ril untuk menciptakan dan meningkatkan kekayaan sosial. Hal ini menyebabkan sejumlah besar dana dan perhatian masyarakat diarahkan kepada apa yang disebut produk keuangan, termasuk saham, dana, dan obligasi, sehingga memungkinkan mereka yang pandai bercerita dan menipu mendapatkan dana dalam jumlah besar.
David Huang berkata : “Sejumlah besar uang telah masuk ke dalam perwalian, dan perwalian tersebut tidak memiliki cara untuk menyerap begitu banyak uang. Terutama selama tiga tahun pandemi COVID-19, seringkali tidak ada bisnis yang dapat dilakukan. Oleh karena itu, sejumlah besar uang harus menemukan cara untuk menemukan produk Trust. Jika mereka menerima pengembalian yang tinggi atas produk mereka, mereka harus mencari jalan keluar. Jalan keluarnya sering kali adalah perusahaan real estat yang paling kekurangan dana. Faktanya telah lingkaran setan.”
Wang He berkata bahwa sekarang real estat terus-menerus meledak, sehingga uang yang diinvestasikannya bermasalah dan tidak dapat dibayarkan sama sekali.
Wang He menilai : “Tingkat bunganya pada dasarnya adalah tingkat pengembalian 6 hingga 7 poin. Di pasar Tiongkok saat ini, tingkat pengembalian 6 hingga 7 cukup tinggi, jadi proyek yang diinvestasikannya harus sangat menguntungkan. Sekarang industri real estate sedang berduka dan ladang ranjau dimana-mana.”
David Huang menunjukkan bahwa industri manufaktur dan ekonomi riil belum diakui oleh pasar di Tiongkok, juga belum menerima dukungan keuangan yang efektif. Sejumlah besar uang di masyarakat digunakan untuk membeli produk-produk perwalian keuangan ini dan masalah ekonomi tak dapat dihindari. (Hui)