EtIndonesia. Xiaofeng adalah seorang gadis yang dibesarkan oleh seorang wanita tua bernama Ama, seorang pemulung. Dia ditemukan Ama saat masih bayi.
Ketika masih kecil, Xiaofeng selalu mengira bahwa orangtuanya bekerja di luar daerah, sehingga dia sering duduk di ujung jalan desa dan menunggu orangtuanya pulang.
Ketika dia besar, dia menyadari bahwa dia adalah seorang bayi perempuan yang ditemukan oleh nenek pemulung itu.
Ama adalah seorang wanita tua berusia 55 tahun, dia hidup sebatang kara. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dia menjadi pemulung.
Meskipun hari-harinya sulit, pada suatu hari saat dia melihat bayi terlantar bertekad untuk membawanya pulang.
Dia merawatnya dengan telaten, dan menganggap bayi itu seperti cucunya sendiri.
Setelah beranjak dewasa dia mengajarinya membaca dan menulis, dan Ama akan membelikannya barang-barang yang dimiliki oleh anak-anak lain.
Setiap Tahun Baru Imlek, Ama akan membeli daging untuk dimakan Xiaofeng.
Singkat cerita, Xiaofeng diterima di universitas utama, tetapi Xiaofeng sangat terguncang mengetahui biaya kuliahnya yang tinggi.
Ketika dia dan neneknya memikirkan uang kuliahnya, tiba-tiba mobil polisi mendatangi rumahnya.
Polisi menjelaskan, bahwa Xiaofeng saat masi bayi diculik oleh sindikat perdagangan anak dan ditinggalkan di lapangan sebelum ditemukan oleh wanita pemulung itu.
Sekarang, orangtuanya meminta Xiaofeng untuk pulang bersama mereka. Meskipun dia sangat senang dia menemukan orangtuanya, tapi dia bersikeras untuk merawat nenek.
Xiaofeng akhrinya bersama orangtuanya kembali ke kota.
Mereka sangat bersyukur melihat putri mereka dibesarkan oleh wanita tua itu dengan begitu berbakti, berakal sehat, dan luar biasa.
Akhirnya setelah Xiaofeng berhasil lulus dari studinya menggunakan usahanya sendiri untuk memberi hadiah kepada wanita tua itu sisa hidupnya dengan kebahagiaan. (yn)
Sumber: haowenshare