Seorang Ayah Miskin Membuat Permintaan di Tengah Malam, Membuka Pegadaian dan Akan Menerima Kucing Mati, 10 Tahun Kemudian Seorang Pengemis Datang Menggadaikan Kucing Mati

EtIndonesia. Kisah hari ini terjadi pada dahulu kala di Tiongkok, ada seorang ayah miskin bernama Zhu Cheng, dia kehilangan istrinya di usia paruh baya dan meninggalkan tiga orang anak.

Zhu Cheng yang malang telah bekerja keras di ladang, tetapi dia dan anak-anaknya masih belum bisa makan cukup atau memakai pakaian hangat. Keluarga yang terdiri dari empat orang ini hanya memiliki selimut tua.

Meskipun hidupnya miskin, Zhu Cheng adalah orang yang sangat ambisius.

Pada saat itu, keluarga misikin akan menjual anak-anaknya, tetapi Zhu Cheng lebih memilih mati kelaparan daripada menjual putra dan putrinya sendiri.

Dia berpikir: “Hiduplah bersama anak-anakmu, dan matilah bersama anak-anakmu.”

Suatu musim dingin, yang sangat dingin, Tahun Baru tinggal dua hari lagi dan, Zhu Cheng ingin membuat pangsit untuk putra-putrinya, jadi dia pergi ke jalan untuk memulung untuk menghasilkan uang.

Namun, meskpun dia sudah bangun pagi-pagi dan pergi ke kota untuk memulung, dia tidak menemukan apa pun. Ketika kembali ke rumah dengan putus asa, tiba-tiba dia tersandung sesuatu, dia melihat bahwa itu adalah selimut kulit yang sudah robek.

Zhu Cheng langsung sangat gembira, mengambil selimut kulit compang-camping itu membawanya pulang dan bergegas ke pegadaian.

Sebuah kepala mencuat dari jendela kecil pegadaian. Melihat bahwa Zhu Cheng membawa selimut kulit compang-camping dan tua, dia segera menutup pintu kecil dan berkata:”Kami tidak menerima barang compang-camping seperti itu di sini, bawa pergi!”

Zhu Cheng tidak punya pilihan selain pulang dengan selimut compang-camping untuk melindungi anak-anak dari hawa dingin.

Di tengah malam, kedinginan dan lapar, Zhu Cheng berjalan keluar dari gubuk jerami dan membuat permintaan ke Bulan: “Suatu hari, jika saya menghasilkan banyak uang, saya akan membuka pegadaian. Ketika itu terjadi, apalagi selimut kulit yang rusak, bahkan jika itu adalah kucing atau anjing yang mati, saya akan menerimanya juga!”

Sepuluh tahun kemudian, Zhu Cheng tiba-tiba menghasilkan banyak uang, beberapa orang mengatakan bahwa dia mengambil harta itu dan menukarnya dengan harta emas dan perak. Beberapa orang mengatakan bahwa dia menggali batu bata emas dan batu bata perak di depan pintu, bagaimanapun, Zhu Cheng tiba-tiba menghasilkan banyak uang.

Hal pertama yang dilakukan Zhu Cheng setelah dia menghasilkan kekayaan adalah membuka pegadaian.

Tiga anaknya sudah besar, dan mereka semua membantu pekerjaanya, dan bisnis pegadaian mereka semakin maju.

Suatu hari, seorang pengemis datang, putra Zhu Cheng berdiri di konter dan bertanya apa yang dia inginkan.

Pengemis itu meletakkan tas tua di atas meja. Putra Zhu Cheng membukanya dan terkejut. Itu adalah kucing mati!

Dia buru-buru memarahi: “Kamu kurang ajar! Keluar dari sini!”

Zhu Cheng yang saat itu berada di ruang belakang mendengar putranya mengumpat bergegas ke konter.

Dia melihat pengemis itu dan bertanya kepada putranya apa yang sedang terjadi. Putranya tidak menunggu pengemis itu berbicara, dan berkata kepada ayahnya: “Orang ini membawa kucing mati!”

Zhu Cheng terkejut, dan berkata pada dirinya sendiri: “Mengapa hal seperti itu benar-benar terjadi?”

“Ayah, jika kamu tidak percaya padaku, lihat!” kata putra Zhu Cheng, sambik membuka tas itu, dan itu benar-benar kucing mati.

Dia ingat sumpah yang dia buat pada saat itu, dan buru-buru meminta maaf kepada pengemis itu: “Paman, maafkan putra saya yang tidak sopan!”

Zhu Cheng juga meminta putranya untuk meminta maaf kepada pengemis, dan meminta putranya untuk menerima kucing itu, dan pengemis itu mengambil uang dan pergi dengan senyum lebar.

Zhu Cheng berbalik dan melihat tas itu lagi, tetapi melihat cahaya di dalamnya, dia sedikit terkejut, dan dengan cepat membukanya untuk melihat.

Saat melihat apa itu sebenarnya, ayah dan anak itu tercengang!

Ternyata kucing mati di dalam tas berubah menjadi kucing emas!

Sumber: kknews.cc