Burung yang Terakhir Terlihat Hampir 30 Tahun Lalu Kini Telah Dinyatakan Punah

EtIndonesia. Perubahan iklim kembali menambah daftar korban—seekor burung pantai migrasi bernama Slender-billed Curlew. Para ilmuwan telah menyatakan burung ini dipastikan punah setelah bertahun-tahun pencarian, menurut laporan IFL Science.

“Ini menandai kepunahan pertama yang diketahui dari spesies burung di daratan Eropa, Afrika Utara, dan Asia Barat,” kata Royal Society for the Protection of Birds (RSPB) dalam pernyataannya kepada IFL Science.

Slender-billed Curlew diketahui berkembang biak di Siberia selama musim panas. Saat musim dingin, seperti burung migrasi lainnya, dia terbang ke wilayah yang lebih hangat. Namun, sementara burung lain terbang ke daerah tropis atau Australia, spesies burung ini memilih wilayah Mediterania.

Para ilmuwan menyatakan bahwa burung-burung yang bermigrasi ke Mediterania bertahan lebih baik karena memiliki lebih banyak waktu untuk beradaptasi dengan perkembangan peradaban manusia di sekitarnya.

“Upaya besar-besaran telah dilakukan selama beberapa dekade untuk menemukan bukti keberadaan Slender-billed Curlew di wilayah berkembang biak maupun wilayah migrasinya, tetapi semua usaha tersebut tidak berhasil,” tambah pernyataan itu.

Terakhir kali Slender-billed Curlew terlihat dengan pasti adalah pada tahun 1995 di Maroko. Ada laporan penampakan pada tahun 2001, tetapi tidak dikonfirmasi secara resmi.

Para ilmuwan percaya burung ini telah punah sejak penampakan resminya yang terakhir. Mereka menyebutkan ada kemungkinan 96 persen bahwa burung ini tidak lagi ada di Bumi.

Deklarasi Kepunahan Resmi

Perlu dicatat, terkadang spesies yang diyakini punah ditemukan kembali di tempat-tempat yang sebelumnya tidak diketahui sebagai habitat mereka. Namun, penulis studi terbaru ini mempertimbangkan berbagai faktor sebelum menyatakan burung tersebut punah, termasuk ancaman yang dihadapinya.

Burung ini akan secara resmi dinyatakan punah oleh Daftar Merah Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN). Organisasi ini akan meninjau laporan tersebut sebelum mencapai kesimpulan, di mana saat ini burung tersebut tercatat sebagai spesies yang ‘Kritis Terancam Punah’. (yn)

Sumber: wionews