Lima Negara Tetangga Bersiap Menanam Ranjau di Perbatasan dengan Rusia

EtIndonesia. Mengingat sifat agresif Rusia yang sulit dibendung, lima negara tetangga Rusia—tiga negara Baltik (Lithuania, Latvia, Estonia), Finlandia, dan Polandia—”hampir mencapai” kesepakatan untuk menarik diri dari Konvensi Larangan Ranjau Anti-Personel, yang juga dikenal sebagai Konvensi Ottawa.

Menurut analisis militer, jika kesepakatan ini benar-benar terwujud, negara-negara tersebut akan mulai menanam ranjau secara luas di sepanjang perbatasan mereka dengan Rusia untuk memperkuat pertahanan terhadap kemungkinan invasi Moskow

Pada Kamis (14/3), Menteri Pertahanan Lithuania, Dovilė Šakalienė, mengatakan kepada media bahwa negara-negara Eropa Timur semakin dekat untuk mencapai kesepakatan ini.

“Kami merasa sangat dekat untuk mencapai kesepakatan ini,” ujar Sakalienė.

Dia menambahkan bahwa setelah perundingan yang intens dan mendalam, Polandia, Lithuania, Latvia, Estonia, dan Finlandia telah mencapai kesepakatan strategis untuk meninggalkan Konvensi Ottawa.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Polandia juga menekankan pentingnya keputusan ini.

“Keputusan ini sangat penting saat ini, terutama jika lima negara kita mengambil langkah bersama,”  kata Menhan Polandia.

Kekhawatiran Internasional atas Keputusan Negara-Negara Eropa Timur

Sebelumnya pada hari yang sama, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) menyuarakan keprihatinan mendalam tentang tren re-militerisasi di Eropa.

ICRC menyoroti keputusan Lithuania untuk menarik diri dari Konvensi Larangan Bom Cluster dan langkah lima negara Eropa yang tengah bernegosiasi untuk menarik diri dari Konvensi Ottawa sebagai perkembangan yang sangat mengkhawatirkan.

Menurut ICRC, keputusan untuk menarik diri dari Konvensi Ottawa akan membawa konsekuensi serius, terutama bagi warga sipil dan bahkan bagi negara-negara yang memilih keluar dari perjanjian tersebut.

Ancaman Invasi Rusia Memicu Langkah Drastis

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, negara-negara Eropa Timur semakin khawatir akan menjadi target agresi Rusia berikutnya. Oleh karena itu, mereka telah mempertimbangkan langkah-langkah luar biasa untuk memperkuat pertahanan nasional mereka.

Laporan sebelumnya menunjukkan bahwa negara-negara Baltik dan Polandia telah memperingatkan komunitas internasional bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk keluar dari Konvensi Ottawa demi kepentingan pertahanan mereka sendiri.

Polandia dan Lithuania Telah Mengambil Langkah Nyata

Pada 6 Maret, Lithuania secara resmi menarik diri dari Konvensi Larangan Bom Cluster, dengan alasan ancaman keamanan dari Rusia.

Keesokan harinya, Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk menyatakan dukungan Pemerintah Polandia untuk menarik diri dari Konvensi Ottawa dan mengizinkan penggunaan ranjau anti-personel untuk meningkatkan pertahanan perbatasan mereka terhadap Rusia.

Konvensi Ottawa dan Implikasinya

Konvensi Ottawa, yang telah diratifikasi oleh lebih dari 160 negara, melarang penggunaan, memproduksi, dan penyimpanan ranjau anti-personel.

Namun, beberapa negara utama tidak menandatangani perjanjian ini, termasuk Amerika Serikat dan Rusia.

Saat ini, Ukraina menuduh Rusia secara luas menggunakan ranjau di wilayah pendudukan, dengan klaim bahwa tindakan ini merupakan bagian dari upaya genosida terhadap rakyat Ukraina.

Akankah Eropa Timur Kembali ke Perang Dingin?

Jika lima negara ini benar-benar menarik diri dari Konvensi Ottawa dan mulai menanam ranjau secara luas di perbatasan Rusia, itu akan menjadi eskalasi besar dalam ketegangan militer Eropa Timur.

  • Apakah ini akan memperburuk hubungan antara Rusia dan NATO?
  • Bagaimana reaksi Moskow terhadap pergerakan militer di perbatasannya?
  • Akankah langkah ini benar-benar mampu mencegah invasi Rusia, atau justru akan memicu konfrontasi lebih lanjut?

Dengan meningkatnya ketegangan geopolitik di Eropa, dunia kini menunggu bagaimana langkah berikutnya dari negara-negara perbatasan Rusia ini. (jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS